• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemasaran Media Sosial dan Iklan Online Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Anak Syifa Kids Apparel Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pemasaran Media Sosial dan Iklan Online Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Anak Syifa Kids Apparel Bandung"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

 Nama : Doni Setia Darma  Tempat, Tanggal Lahir : Bandung 28-Mei-1993  Jenis Kelamin : Laki-Laki

 Agama : Islam  Kewarganegaraan : Indonesia

 Alamat : Jl. Pagarsih gg pamarhadi 118 02/08 kota Bandung

 Telepon : 089692862026

 Email : setiadoni63@yahoo.com

PENDIDIKAN

 1999 - 2005 : SD Kemah Indonesia I  2005 - 2008 : SMP Swadaya Bandung  2008 - 2011 : SMA Swadaya Bandung

 2011 - sekarang : Universitas Komputer Indonesia

Kemampuan Yang Dimiliki

 Kemampuan Komputer (MS Word, MS Excel, MS PowerPoint, MS Access, MS Outlook ,Corel draw,Adobe Photoshop dan Internet).

(3)

PENGARUH PEMASARAN MEDIA SOSIAL DAN

IKLAN ONLINE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

KAOS ANAK SYIFA KIDS APPAREL BANDUNG

The Influence Of Social Media Marketing And Online Advertising To Purchase

Decision On Syifa Kids Apparel Bandung”

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Dalam menempuh Jenjang SI

Program Studi Manajemen

Oleh :

Doni Setia Darma

21211015

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(4)

vi

dan pemiliki segala ilmu. Dengan sifat Maha Pengasih dan Penyayang-Nya memberikan keuasaan, ilmu kepada siapa yang dikehendaki-Nya.Atas Kehendak-Nya jualah Alhamdulillahirabbil‘alamin penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Skripsi ini dengan judul : “PENGARUH PEMASARAN MEDIA SOSIAL DAN IKLAN ONLINE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

KAOS ANAK SYIFA KIDS APPAREL BANDUNG”.

Disusun guna memenuhi syarat perkuliahan pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Dalam penelitian Skripsi ini penulis menyadari masih belum mendekati kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan koreksi dan saran yang sifatnya membangun sebagai bahan masukan yang bermanfaat. Berhasilnya studi dan penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak khususnya pembimbing Rizki Zulfikar.,SE.,M.Si yang telah meluangkan waktu disela kesibukan beliau untuk memberikan bimbingan dan motivasi sehingga penulis Skripsi ini dapat selesai tepat waktu dan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan berbagai pihak. Selanjutnya dengan kerendahan hati, penulis ucapkan terima kasih yang tulus kepada :

(5)

vii

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini SE.,Spec.Lic, Selaku Dekan fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Raeni Dwi Santy, SE.,M.Si.,Selaku Ketua Program Studi Manajemen Ekonomi.

4. Dr, Rahma Wahdiniwaty Dra.,M.Si Selaku dosen wali

5. Rizki Zulfikar, SE., M.Si, Selaku Dosen Pembimbing Skripsi

6. SYIFA KIDS APPAREL, Selaku perusahaan yang bersedia menjadi objek penelitian

7. Orang tua/wali serta Keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan moril maupun materil, serta doa nya kepada penulis.

8. Seluruh Dosen dan Staff khususnya Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

9. Orang terdekat dan teman yang selalu memberikan dukungan dan doanya. Akhir kata penulis sampaikan bahwa ilmu yang bermanfaat akan menjadi penolong kita diakhirat. Meski jauh dari kesempurnaan, mudah-mudahan Skripsi yang penulis susun ini dapat memberikan manfaat bagi diri penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin yaa robbal a’lamin.

Bandung, Agustus 2016

(6)

viii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

MOTTO ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan masalah... 12

1.2.1 Identifikasi masalah... 12

1.2.2 Rumusan Masalah ... 13

1.3 Maksud dan Tujuan penelitian ... 13

1.3.1Maksud penelitian ... 13

1.3.2Tujuan penelitian ... 13

1.4 Kegunaan Penelitian... 14

1.4.1 Kegunaan praktis ... 14

1.4.2 Kegunaan akademis... 14

(7)

ix

1.5.1 Lokasi Penelitian ... 15

1.5.2 Waktu Penelitiatn ... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 17

2.1.1 Pemasaran media sosial ... 17

2.1.1.1Pengertian Pemasaran media sosial ... 17

2.1.1.2Jenis jenis media sosial... 19

2.1.1.3keuntungan media sosial ... 20

2.1.1.4Indikator pemasaran media sosial ... 21

2.1.2 Iklan online ... 22

2.1.2.1Pengertian iklan online ... 22

2.1.2.2Karakteristik iklan online ... 24

2.1.2.3Jenis jenis iklan online ... 25

2.1.2.4Indikator iklan online ... 26

2.1.3 Keputusan pembelian ... 29

2.1.3.1Pengertian keputusan pembelian ... 29

2.1.3.2Indikator keputusan pembelian ... 30

2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu ... 31

2.2 Kerangka Pemikiran ... 33

2.2.1 Keterkaitan pemasaran media sosial terhadap keputusan pembelian.. 35

2.2.2 keterkaitan iklan online terhadap keputusan pembelian ... 35

(8)

x

3.2.1 Desain penelitian ... 40

3.2.2 Operasional Variabel ... 42

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 45

3.2.3.1Sumber Data ... 45

3.2.3.2Teknik Penentuan Data ... 46

3.2.3.2.1 Populasi ... 46

3.2.3.2.2 Sampel ... 47

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 48

3.2.4.1Uji validitas ... 50

3.2.4.2Uji reabilitas. ... 53

3.2.4.3Uji MSI ... 56

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 57

3.2.5.1Rancangan Analisis ... 57

3.2.5.1.1 Analisis Data Deskriptif (Kualitatif ... 58

3.2.5.1.2 Analisis Data verifikatif (Kuantitatif ... 59

3.2.5.1.3 Analisis Regresi Linier Berganda dan Asumsi Klasik ... 59

3.2.5.1.4 Analisis Korelasi ... 62

3.2.5.1.5 Analisis Koefisian Determinasi ... 63

(9)

xi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1Gambaran umum perusahaan ... 68

4.1.1 Sejarah singkat perusahaan ... 68

4.1.2 Struktur organisasi singkat perusahaan ... 70

4.2 Karakteristik responden ... 72

4.3 Analisis deskriptif ... 73

4.3.1 Pemasaran media sosial ... 74

4.3.2 Iklan online ... 87

4.3.3 Keputusan pembelian ... 95

4.4 Analisis verifikatif ... 112

4.4.1 Analisis regresi berganda ... 113

4.4.2 Uji asumsi klasik ... 115

4.4.3 Analisis korelasi ... 119

4.4.4 Analisis koefisien determinasi ... 120

4.5 Pengujian hipotesis ... 123

4.5.1 Pengujian secara parsial (uji-t) ... 123

4.5.2 Pengujian secara simultan (uji-f) ... 126

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 128

5.2Saran ... 129

DAFTAR PUSTAKA ... 130

LAMPIRAN

(10)

132

DAFTAR PUSTAKA

Alhusin, Syahri. (2003). Aplikasi Statistik Dengan SPSS.10 for Windows. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Aloysius bagas Pradipta irianto.(2015).Pemamfaatan social media untuk meningkatkan market share ukm.teknomatika vol.8,No.1,july 2015.ISSN: 1979-7656

Augusty, Ferdinand. (2006). Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian untuk skripsi, Tesis dan Disertai Ilmu Manajemen. Semarang: Universitas Diponegoro.

Bambang Supradono,Ayu noviana Harum,Dkk.(2011).Peran media sosial untuk manajemen hubungan dengan pelanggan pada layanan e-commerce.value added,Vol.7,No.2,maret 2011-agustus 2011.

Charity Pradiptarini.(2011).Social media marketing:measuring its efectiveness and identifing the target market.Journal of undergraduated research XIV. Chris Barker et al. (2002). Research Methods In Clinical Psychology. John Wiley

& Sons Ltd, England

Endang Hariningsih dan Suyono.(2013).Internet advertising sebagai media komunikasi pemasaran interaktif.JBMA – Vol. I, No. 2, Februari 2013.ISSN : 2252-5483

Harien Puspitawati (2012), Konsep, Teori dan Analisis Gender, diakses dari http://ikk.fema.ipb.ac.id/v2/images/karyailmiah/gender.pdf pada 2 Agustus 2014, pkl. 11:01

Hening Ari Putra.(2014).Pengaruh iklan online melalui media facebook terhadap keputusan pembelian pakaian mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis universitas trunojoyo madura.Jurnal studi manajemen,vol 8,no.1,april 2014. Heru Nugroho dan Kastaman.(2014).Pengaruh media sosial facebook dalam

peningkatan penjualan bisnis online.Prosiding seminar nasional aplikasi sains & teknologi (SNAST) 2014.ISSN :1979-911X

Hizkia B,Peggy A,dkk (2014).Atrinut produk dan bauran promosi pengaruhnya terhadap keputusan pembalian sepeda motor yamaha mio.jurnal EMBA vol 2 no 1.ISSN:2302-1174

Husein Umar. (2003). Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.

(11)

133

Kotler,Philip & Keller K.L.(2009).Manajemen Pemasaran edisi 13 jilid 2.Jakarta:Erlangga

Meria Octavianty.(2012). Menumbuhkan kesadaran merek produk melalui media sosial Studi Kasus mengenai Optimalisasi Penggunaan Twitter Sebagai Upaya Menumbuhkan Kesadaran Merek Maicih Keriping Singkong Pedas Asli Kota Bandung.Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol.2, No.2, Oktober 2012.ISSN: 2088-981X

Mohamad H P.(2013).Promosi,citra merek,dan saluran distribusi pengaruhnya terhadap keputusan pembelian jasa terminix di kota manado.Jurnal EMBA Vol.1 No.4 Desember 2013, Hal. 2107-2116. ISSN 2303-1174

Ms sisira Neti.(2011).Social media and its role marketing.interntional journal of entrerprise computing and business system.ISSN(online) : 2230-8849. Muhammad Irfan.(2014).Efektifitas penggunaan media sosial twitter sebagai

media komunikasi pemasaran strike courier di samarinda.eJournal Ilmu Komunikasi, 2014, 2 (2):28-38.ISSN 0000-0000

Nursalam, (2001). Konsep dan penrapan Metodologi Penelitian dan Keperawatan. Jakarta : Salmeba Medika

Nur Indriantoro, Bambang Supomo. (2007). Metode Penelitian Bisinis. CV. ALFABETA

Phamendyta Aldaning Azari, Srikandi Kumadji,Dkk.(2014).Pengaruh Internet advertising terhadap pembentukan word of mouth dan efektifitas iklan dalam meningkatkan brand awareness. (Studi pada Follower Akun Twitter Pocari Sweat di Jejaring Sosial Twitter).Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 13 No. 1 Agustus 2014.

Sangadji, Etta Mamang., sopiah. (2010). Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi.

Sigit Ariadi dan Saino.(2014).Pengaruh media sosial twitter terhadap loyalitas merek indosat im3.Jurnal ilmu manajemen volume 2 no .4 oktober 2014. Steven edbert,Altje tumbel,dkk.(2014).Pengaruh image,harga,iklan,dan kualitas

produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada pasta gigi pepsodent di kota manado.Jurnal EMBA vol 2 no 3.ISSN 2303-1174

Sugiyono.(2012). Metode Penelitian Kualitatif dan kuantitatif dan R&D.Bandung : Alfabeta

(12)

17

2.1 Kajian pustaka

2.1.1 Pemasaran Media Sosial

2.1.1.1Pengertian Pemasaran Media Sosial

Menurut Zarella (2010,dalam Irfan,2014:13), sosial media adalah paradigma media baru dalam konteks industri pemasaran. Weber (2009,dalam Bambang dkk,2011:35) juga menyatakan hal yang sama bahwa media tradisional seperti TV, radio dan koran memfasilitasi komunikasi satu arah sementara media sosial komunikasinya dua arah dengan mengijinkan setiap orang dapat mempublikasikan dan berkontribusi lewat percakapan online. Sedangkan O’Reilly,2005 dalam Bambang dkk,2011:35) berpendapat sosial media adalah

platform yang mampu memfasilitasi berbagai kegiatan seperti mengintegrasikan situs web, interaksi sosial, dan pembuatan konten berbasis komunitas. Melalui layanan sosial media dapat memfasilitasi konten, komunikasi dan percakapan.Pemakai dapat membuat/co-create, mengatur, mengedit, mengomentari, mentag, mendiskusikan, menggabungkan, mengkoneksikan dan berbagi konten. Berbagai aktifitas."

(13)

18

yang dijual secara online dengan rekan-rekan nya yang lain sehingga produk tersebut semakin dikenal oleh banyak orang (Simona,dkk, 2013,dalam Nugroho,2014:162).

Menurut Neti (2011,dalam Sigit,2014:1380) pemasaran media sosial adalah upaya untuk menggunakan media sosial guna membujuk konsumen kepada satu perusahaan, produk atau jasa yang berharga. Pemasaran media sosial adalah pemasaran menggunakan jaringan sosial, blog pemasaran dan banyak lagi .Hal senada juga dipaparkan oleh Wikipedia yaitu “Social media marketing is commercial promotion conducted through social media websites. Many

companies promote their products by posting frequent updates and providing

special offers through their social media profiles .begitu juga dengan Lazer dan Kelly (1973,dalam Neti,2011:3) mendefinisikan pemasaran sosial sebagai dengan penerapan pemasaran pengetahuan,konsep,dan teknik untuk meningkatkan kepedulian sosial serta tujuan ekonomi.

Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa jaringan sosial mungkin digunakan untuk membangun hubungan jangka panjang dan jaringan pelanggan, bukan untuk langsung menciptakan pendapatan. Artinya media sosial harus digunakan sebagai kegiatan pendukung pemasaran untuk memenuhi target pelanggan (Siricharoen, 2012 dalam Nugroho,2014:162).

(14)

prospek sehingga produk tersebut dapat dan semakin dikenal.Pemasaran media sosial tidak bertujuan secara langsung menciptakan penjualan produk atau jasa ,tetapi hanya sebagai pendukung pemasaran dengan cara menstimulus calon konsumen ataupun konsumen agar tertarik dengan produk atau jasa tersebut

2.1.1.2Jenis-jenis Media Sosial

Dikutip dari jurnal Bambang Dkk (2011:35),Platform sosial media dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori besar, meskipun beberapa aplikasi mungkin masuk ke dalam lebih dari satu kategori tertentu tergantung pada bagaimana aplikasi tersebut digunakan. Secara kategori dapat di kelompokkan sebagai berikut :

1. Publikasi Web

Situs Web yang memungkinkan pengguna untuk mengirim atau mempublikasikan konten untuk menjangkau khalayak secara luas dan mendapatkan umpan balik. Contoh alat ini diantaranya adalah:

Microblogging (Twitter, Plurk) ,Blogs (Wordpress, Blogger) ,Wiki

(Wikispaces, PBWiki) ,Mashup (Google Maps, Popurls)

2. Jejaring Sosial

(15)

20

Bookmark (Delicious, Digg) ,Virtual Worlds (Second Life, OpenSim)

,Crowdsourcing / Sosial Voting (IdeaScale, Chaordix)

3. FileSharing dan Penyimpanan

Sebuah layanan hostingfile atau penyedia penyimpanan file secara online

yang dirancang khusus untuk menyimpan konten. Platform umum untuk file sharing /penyimpanan meliputi:Perpustakaan Foto (Flickr, Picasa), Video Sharing (YouTube, Vimeo), Audio Sharring (Podcast, Itunes), Penyimpanan (Google Documents, Drop.io., MySpace ) Manajemen Konten (SharePoint, Drupal)

2.1.1.3Keuntungan Pemasaran Media Sosial

(Neti,2011:6) Memaparkan Perbedaan signifikan dari strategi pemasaran konvensional adalah, sosial media marketing (ssm) menawarkan tiga keuntungan yang berbeda yaitu :

1. Sosial media marketing menyediakan jendela untuk pemasar untuk tidak hanya mempresentasikan produk / jasa kepada pelanggan saja,tetapi juga untuk mendengarkan keluhan pelanggan dan saran.

2. Mempermudah pemasar untuk mengidentifikasi berbagai kelompok sejenis atau juga orang yang dapat mempengaruhi kelompok, yang selanjutnya dapat membantu dalam pertumbuhan merek

(16)

2.1.1.4Indikator Pemasaran Media Sosial

Menurut (Charity,2011:5) dalam jurnalnya mengatakan bahwa efektivitas

Social Media Marketing (SMM) sangat dipengaruhi oleh beberapa aspek yaitu: 1. kualitas konten;

Blanchard (2011 dalam Charity 2011:5) menunjukkan bahwa jutaan pengikut / penggemar bisa bertindak sebagai "pengikut hantu", yang berarti pengikut ini / penggemar tidak pernah aktif terlibat dalam percakapan online.Ini juga menunjukkan bahwa manajer tidak harus benar-benar bergantung pada software monitoring untuk mengukur dan menganalisis kampanye media sosial mereka karena kualitas konten bukan lah kuantitas konten

2. Membangun kepercayaan (hubungan);

Ironisnya, beberapa kampanye pemasaran media sosial saat ini masih didorong oleh pemasaran dan fokus kuno pada efek jangka pendek (penjualan), yang juga dikenal sebagai perilaku insentif-diinduksi (Dumenco, 2011 dalam Charity 2011:5).Blanchard (2011 dalam Charity 2011:5) mengatakan bahwa kepercayaan dan ke aslian hubungan pembeli / penjual dicapai melalui percakapan yang konsisten dan menarik akan meningkatkan pengaruh pesan (SMM)

3. Keterlibatan

(17)

22

waktu dan pikiran mereka pada yang terlibat aktif di SMM mereka. (Vaynerchuk 2011, dalam Charity 2011:5)

4. Integrasi dengan platform media lainnya.

Beberapa manajer khawatir bahwa kampanye media sosial mereka dapat mempengaruhi jumlah pengunjung website utama mereka, karena semakin banyak pelanggan beralih ke Facebook atau Twitter. Jika program media sosial dilakukan dengan benar, pengunjung website tidak akan terpengaruh oleh pertumbuhan penggemar perusahaan / pengikut di situs media sosial (Neff, 2010 dalam Charity,2011:6). Hal ini karena di konsumen akhir harus diarahkan ke website utama perusahaan. Akibatnya pemasaran media sosial menjadi media untuk meningkatkan lalu lintas situs web serta

e-commerce perusahaan (Woessner, 2011 dalam Charity 2011:6).

2.1.2 Iklan Online

2.1.2.1Pengertian Iklan Online

(18)

E-Marketing menurut Armstrong dan Kottler (2004:74) adalah suatu pasar baru yang melalui jaringan internet yang dijadikan sebagai upaya mengkomunikasikan suatu perusahaan, promosi, menjual produk dan jasa melalui jaringan internet.

iklan online menurut Schlosser dan Shavin (1999 dalam Hariningsih 2013:13) merupakan bentuk konten komersial di internet yang didesain oeh pebisnis untuk menginformasikan kepada konsumen tentang produk atau jasa. Internet advertising dapat dikirimkan melalui banyak saluran (misalnya pesan e-mail atau permainan interaktif, dan lain-lain) dalam berbagai bentuk (misalnya video klip, print atau audio). Menurut Strauss dan Frost (2009 dalam Hariningsih 2013:13) mengatakan bahwa internet advertising adalah komunikasi nonpersonal yang bersifat persuasif, mengkomunikasikan tentang produk atau ide oleh sponsor tertentu. (Jayawardhena 2007 dalam Hariningsih 2013:13) menyatakan bahwa konsumen memiliki pilihan untuk menggunakan internet atau media tradisional lain dalam melakukan pembelian. Oleh karena itu, para praktisi pemasaran disarankan untuk mencoba media digital di internet sebagai pengembangan aktivitas pemasaran tradisional. Menurut Walmsley (2007 dalam Hariningsih 2013:13), dengan meningkatnya volume aktivitas di internet dan kemampuannya untuk mentransformasi media komunikasi menjadi media yang interaktif, tidak hanya pemasar dengan konsumen, tetapi juga antar konsumen.

(19)

24

nonpribadi dan promosi ide ,barang,atau jasa oleh sponsor yang jelas atau juga konten berbayar,dimana iklan online di lakukan di dunia maya atau internet sebagai media nya yang bertujuan untuk menginformasikan suatu merek produk yang bersifat persuasif.Periklanan di Internet bahkan sekarang ada yang menyediakan secara gratis.

2.1.2.2Karakteristik Iklan Online

Chaffey (2007 dalam Hariningsih 2013:13) memberikan berbagai karakteristik yang membuat media digital berbeda dengan media tradisional :

1. Media internet memiliki kemampuan menciptakan interaksi antara pemasar dan konsumen dan juga antara konsumen dengan konsumen. 2. Media internet memiliki kemampuan untuk membawa peluang bagi

pemasar untuk mengembangkan profil konsumen dan memungkinkan mereka untuk memproses lebih lanjut suatu informasi. Ditambah lagi dengan berkembangnya Situs Jejaring Sosial (SJS), pemasar mampu untuk mendapatkan dan menyebarkan informasi penting dengan mudah untuk mengembangkan profil konsumen potensial.

3. Media internet memiliki kemampuan untuk berkomunikasi ke individu tertentu secara personal. Kemampuan ini penting dalam mempertahankan

customer-based relationship yang baik untuk pemasar online karena dengan perhatian personal mampu menangkap keinginan konsumen secara

(20)

4. Digital media di internet mampu mengintegrasikan fungsi alat komunikasi pemasaran lain, baikfungsi audio, gambar, teks, animasi dan lain-lain sehingga satu media tetapi mampu memiliki sifat rich media.

5. Penggunaan internet sebagai media iklan yang tidak dibatasi oleh lokasi, sehingga pemasar memiliki keunggulan akses virtual ke seluruh dunia, dimana ini merupakan kendala bagi media tradisional.

6. Dengan penggunaan internet advertising pemasar mampu untuk memilih segmen konsumen tertentu dan melakukan customization situs sesuai dengan profil perilaku konsumen

Yaakop,dkk (2013 dalam Hariningsih 2013:14) menambahkan keunggulan internet memungkinkan informasi dalam website dapat disampaikan selama dua puluh empat jam sehari, tujuh hari seminggu dengan cara yang mudah dan nyaman oleh konsumen. Selain itu kemampuan bagi pengiklan mampu untuk melacak jumlah pengunjung situsnya dan berinteraksi dengan konsumennya.

2.1.2.3Jenis Jenis Iklan Online

Strauss dan Frost ( 2009) dan Laudon (2010) dalam Hariningsih 2013:14) menjelaskan beragam jenis internet advertising antara lain display advertising, rich media, transition dan superstisial advertising, e-mail advertising,

sponsorship, mobile advertising, dan website. Berikut adalah penjelasan masing-masing jenis internet advertising tersebut :

(21)

26

2. Rich media merupakan jenis advertising yang memiliki beragam jenis dalam berbagai format pilihan, antara lain: banner, interstitial advertising, floating advertising, wallpapper advertising, trick banner, video

advertising, dan lain-lain.

3. Translation adalah jenis iklan dimana muncul ketika konten lain sedang

loading (antar page), sedangkan superstisial adalah semacam mini video

advertising yang muncul ketika pergerakan mouse pengunjung dari satu bagian situs ke bagian yang lain.

4. E-mail advertising adalah merupakan bentuk advertising dalam format teks.

5. Sponsorship (advertoril) adalah perpaduan antara artikel editorial dengan iklan;

6. Mobile advertising adalah media iklan dengan media telepon selular.

2.1.2.4Indikator Iklan Online

(22)

pada iklan online adalah fokus dari penelitian ini. Ketiga langkah ini dinilai dengan kemampuan mereka untuk memprediksi keputusan pembelian online.

1. sikap pada iklan online

Korgaonkar dan Wolin (2002 dalam Hening,2014:15) meneliti perbedaan antara pengguna web berat,menengah, dan pengguna ringan ditemukan bahwa "pengguna web berat memegang keyakinan kuat tentang sikap terhadap iklan Web yang kemungkinan memimpin untuk niat pembelian yang kuat. Menurut Lau et,. al. (2011 dalam Hening,2014:15) jika dibandingkan antara pengguna internet ringan dengan pengguna internet berat, pengguna berat percaya bahwa Iklan online tersebut lebih bisa dipercaya, menghibur, informatif dan bermanfaat, tetapi lebih sulit untuk dimengerti. Mereka merasa bahwa iklan web adalah hal yang baik, cukup penting, dan mengurangi biaya produk. Pemasar harus masuk pada iklan online dalam upaya promosi tetapi iklan harus dirancang menurut kelompok pengguna masing-masing.Menurut Kotler dan Keller (2009:186 dalam Hening,2014:15), Sikap adalah evaluasi dalam waktu lama tentang yang disukai atau tidak disukai seseorang, perasaaan emosional, dan kecenderungan tindakan terhadap beberapa objek tau ide. Orang mempunyai sikap hampir terhadap segala hal: agama, politik, pakaian, musik, makan. Sikap menempatkan orang dalam kerangka pemikiran mengenai menyukai atau tidak menyukai sesuatu, mengenai mendekati atau menjauhinya

(23)

28

Maksud dari Kemampuan Untuk Mengingat Iklan (Ability to Recall Online Ads) adalah kemampuan seorang konsumen untuk mengingat terhadap iklan yang sudah dilihatnya, baik dari media televisi, radio, internet. Para pemasar dituntut agar iklan dapat mudah dipahami oleh konsumen sehingga mudah diingat. Jika konsumen ingat tentang produk yang ditawarkan melalui iklan online, maka konsumen tertarik untuk mencari informasi lebih tentang produk tersebut dan membandingkan dengan produk lainnya

3. Frekuensi klik pada iklan online

Klik adalah suatu aplikasi yang dipakai untuk berinteraksi dengan iklan, iklan online

dikelola dengan menarik dan mempermudah pengunjung untuk melihat iklan yaitu dengan cara mengklik (Bhat, 2002 dalam Hening,2014:15). Sedangkan Click- through rateICTR) “adalah suatu cara untuk mengetahui apakah iklan online yang dikampayekan telah dikatakan berhasil atau belum

(Wikipedia)

Tujuan Click-through rate (CTR) adalah untuk mengetahui tanggapan iklan dari pengunjung suatu situs web dan media online. menangkap respon awal pelanggan ke situs web. Dengan adanya metode Click-through rate (CTR)

(24)

2.1.3 Keputusan Pembelian

2.1.3.1Pengertian Keputusan Pembelian

Winardi (2010,dalam Jackson,2013:610) menyatakan keputusan pembelian konsumen merupakan titik suatu pembelian dari proses evaluasi. Sedangkan Peter dan Olson (2009 dalam Jackson,2013:610) menyatakan keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang dikombinasikan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu di antaranya.

Setiadi,(2010 dalam Mohamad HP,2013:107) juga mengatakan Pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya. Menurut Kotler dan Keller (2007 dalam Edbert,2014:1037) keputusan pembelian adalah beberapa tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian suatu produk. Nitisusastro (2012 dalam Hizkia,2014:255) juga menguraikan definisi Keputusan pembelian konsumen merupakan tahapan proses akhir dari serangkaian tahapan proses yang terjadi pada perilaku konsumen.

(25)

30

2.1.3.2 Indikator Keputusan Pembelian

Tahap-tahap proses pembelian menurut Kotler & Kelller (2009:235) meliputi:

1. Pengenalan Masalah

Proses pengambilan keputusan pembelian dimulai dari pengenalan masalah atau kebutuhan. Kebutuhan dapat muncul dari rangsangan internal dan eksternal. Rangsangan internal meliputi rasa lapar, haus, dan lain-lain. Rangsangan eksternal meliputi saran dari kelompok acuan, melihat iklan. 2. Pencarian Informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak guna memenuhi kebutuhannya.

3. Evaluasi alternatif

Pada tahap ini konsumen juga mempertimbangkan alternatif lain yang dapat digunakan dalam memenuhi kebutuhannya. Konsumen akan memilih pada atribut yang memberi manfaat yang dicari.

4. Keputusan Pembelian

(26)

5. Perilaku pasca keputusan pembelian

Konsumen akan mengevaluasi produk yang telah dibelinya apakah memuaskan atau tidak. Apabila produk tersebut memuaskan maka ada kemungkinan konsumen tersebut akan melakukan pembelian ulang.

Gambar 2.1

Tahap keputusan pembelian

Sumber: Kotler dan Keller (2009: 235)

2.1.4 Hasil Penelitian Sebelumnya

Selanjutnya untuk mendukung penelitian ini, dapat di sajikan daftar penelitian terdahulu dan teori yang sudah dijabarkan atau dikemukakan sehingga dapat membedakan keorisinalitasan penelitian ini:

Tabel 2.1

Penelitian terdahulu

NO NAMA JUDUL KESIMPULAN PERSAMAAN PERBEDAAN

1 Meria adalah subjek baru di bidang bisnis dan pemasaran . Hanya ada beberapa artikel mengenai hal ini yang telah

(27)

32

Iklan online dan media sosial berpengaruh

Blogging dapat memiliki efek yang sangat positif pada pertumbuhan merek

Image, harga, iklan, dan kualitas produk secara

Pepsodent di kota Manado

(28)

2.2 Kerangka Pemikiran

Dewasa ini media informasi berkembang pesat dan dengan jumlah yang semakin banyak sehingga diperlukan suatu wawasan dan strategi yang memadai bagi pemasar. Merencanakan dan memilih media agar dapat menyampaikan pesan pemasarannya secara efektif dan efisien.Pemanfaatan internet sebagai media promosi semakin berkembang dan menambah pilihan alternatif selain media tradisional. Beragam keunggulan internet dibanding media tradisional membuat media ini semakin populer di mata pemasar.

Salah satunya adalah media sosial di internet,Media sosial merupakan saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia maya (internet). Para pengguna memanfaatkan media sosial untuk berkomunikasi (communication),berinteraksi (interaction), saling kirim pesan (message delivery), dan saling berbagi (sharing), danmembangun jaringan (networking).Sosial media marketing berkaitan dengan relationship marketing (relasi pemasaran), dimana perusahaan harus beralih dari "mencoba untuk menjual" menjadi "membangun koneksi" dengan konsumen (Gordhamer, 2009 dalam La 2015:186). Sosial media

(29)

34

Popularitas internet marketing telah membuka banyak peluang ragam iklan yang dapat ditawarkan kepada publik antara lain: melalui Situs Jejaring Sosial (SJS), website, e-mail, video, widget, game, pop-up, instant messaging, dan lain-lain. Sehingga, saat ini konsumen tidak hanya dijejali dengan iklan media tradisional tetapi juga iklan melalui media internet. Mengingat beragam dan membanjirnya volume iklan yang dihadapi konsumen, maka memungkinkan bagi konsumen untuk mengabaikan isi iklan atau tidak membaca pesan iklan yang tidak mereka sukai.Meskipun demikian beragamnya pilihan internet marketing

dengan berbagai keunggulannya, perlu diketahui bagaimana sikap respon konsumen terhadap internet marketing dan bagaimana dampaknya terhadap keputusan pembelian konsumen.

(30)

2.2.1 Keterkaitan Pemasaran Media Sosial Terhadap Keputusan Pembelian

Menurut Powers dkk (2012 dalam La 2015:188).Pada era digital ini proses pengambilan keputusan pelanggan dapat dipengaruhi oleh media sosial, termasuk mempengaruhi keputusan untuk membeli sebuah produk

2.2.2 Keterkaitan Iklan Online Terhadap Keputusan Pembelian

(31)

36

Powers (2013)

Morissan (2007)

Gambar 2.2

Paradigma Penelitian Pemasaran Media sosial dan Iklan Online Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Anak SYIFA KIDS APPAREL

Indikator yang digunakan Sikap pada iklan online dan Daya ingat pada Iklan online, sedangkan Frekuensi klik pada iklan online tidak relevan dengan unit penelitian.

Pemasaran Media Sosial ( X1 )

1. kualitas konten

2. Kepercayaan (hubungan) 3. Keterlibatan

4. Integrasi dengan

platform media lainnya

Keputusan Pembelian ( Y )

1. Pengenalan masalah 2. Pencarian Informasi 3. Evaluasi alternatif 4. Keputusan pembelian 5. Perilaku pasca

pembelian Iklan Online

( X2 )

1. Sikap pada iklan online

2. Daya ingat pada Iklan

online

3. Frekuensi klik pada iklan

(32)

2.3 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2012:64) menjelaskan tentang hipotesis sebagai

berikut : “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta –fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang

empirik”.

Hipotesis penelitian dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul dan harus diuji secara empiris. Berdasarkan uraian kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis penelitian adalah sebagai berikut :

 H1 : Diduga variable pemasaran media sosial berpengaruh pada keputusan pembelian kaos anak SYIFA KIDS APPAREL

(33)

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2007:56), menyatakan bahwa objek penelitian adalah sebagai berikut:

Objek penelitian adalah karakteristik tertentu yang mempunyai nilai, skor atau ukuran yang berbeda untuk unit atau individu yang berbeda atau merupakan konsep yang diberi lebih dari satu nilai.

Menurut Sugiyono (2012:38) menyatakan bahwa objek Penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.

Berdasarkan kutipan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa objek penelitian merupakan hal yang mendasari suatu penelitian berdasarkan studi dan kondisi yang sama dari tujuan penelitian ini.Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data–data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut yang berjudul: “Pengaruh Pemasaran Media Sosial dan Iklan Online terhadap Keputusan Pembelian kaos anak SYIFA KIDS APPAREL.

(34)

1. Variabel independent (variabel bebas), yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependent (variabel tidak bebas). Variabel independent (variabel X1) dalam penelitian ini adalah Pemasaran Media Sosial dan (variabel X2) Iklan Online

2. Variabel dependent (variabel tidak bebas), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel independent. Variabel dependent (variabel Y) dalam penelitian ini adalah Keputusan Pembelian.

Pemasaran Media Sosial dan Iklan Online merupakan faktor penyebab, Sedangkan Keputusan pembelian merupakan faktor akibat. Objek penelitian ini dilakukan pada SYIFA KIDS APPAREL.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.

Menurut Sugiyono (2012:2) mengemukakan metode penelitian bahwa

“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal (sebab akibat) dengan pendekatan kuantitatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti.

(35)

40

“Suatu penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.Tujuan Penelitian asosiatif adalah melihat apakah ada pengaruh dan seberapa besar pengaruh dari sebab akibat atau dari variabel independen dan dependen penelitian.

Menurut Sugiyono (2012:18) “penelitian kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti lebih bersifat sebab akibat (kausal), sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen (bebas) dan

dependen (terikat)”.

Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, dalam penelitian menggunakan statistika yang cocok, untuk itu dalam analisis menggunakan Analisis regresi linier berganda.

3.2.1 Desain Penelitian

Sebelum melakukan penelitian sangatlah perlu kita melakukan suatu perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar dan sistematis.

Menurut Sangadji dan Sopiah (2010:288) desain penelitian adalah

“rancangan utama penelitian yang menyatakan metode-metode dan prosedur-prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam pemilihan, pengumpulan dan

analisis data”

Langkah-langkah desain penelitian menurut adalah :

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian.

(36)

4. Menetapkan tujuan penelitian.

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori.

6. Menetapkan konsep variable penelitian yang digunakan.

7. Menetapkan sumber data,teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data.

8. Melakukan analisis data.

9. Melakukan pelaporan hasil penelitian

X1

Y

X2

Gambar 3.1

(37)

42

Unit Analisis Time

Horizon T-1 Descriptive Descriptive

Survey

SYIFA KIDS APPAREL

Cross Sectional

T-2 Descriptive Descriptive Survey

SYIFA KIDS APPAREL

Cross Sectional

T-3 Descriptive Descriptive Survey

SYIFA KIDS APPAREL

Cross Sectional

T-4 Verificative Explanatory Survey

Operasional dalam penelitian ini adalah Variabel Bebas/Independent dan Variabel tergantung/Dependent. Penjelasan variable penelitian menurut Sugiyono (2009:38)“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajar idan ditarik kesimpulannya.”

Operasional variabel adalah langkah yang harus dilakukan sebelum mengadakan penilaian dan penelitian, hal ini dapat mempermudah dalam melakukan penelitian. Operasional variable ini

Diperlukan untuk menentukan jenis,indikator,serta skala dari variable- variable yang terkait dalam penelitian,sehingga pengujian hipotesis dapat dilakukan sesuai dengan judul penelitian mengenai Pengaruh Pemasaran Media Sosial dan Iklan Online terhadap Keputusan Pembelian. Maka variable-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah :

(38)

X2 = Iklan Online

Sugiyono (2012: 39) mendefinisikan tentang variable bebas, Variabel bebas adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependent (terikat).

b. Variabel Terikat /Dependent (Variabel Y) yaitu Keputusan pembelian

Sugiyono (2008:40) mendefinisikan variable terikat, Variabel terikat merupakan variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas.

Penelitian ini akan menjelaskan tentang Pemasaran media sosial dan iklan

online Terhadap Keputusan pembelian. Selengkapnya mengenai operasionalisasi variabel dapat dilihat pada table berikut ini

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variable

Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala

Pemasaran

kualitas konten Tingkat kemenarikan

(39)

44

Pengenalan masalah Tingkat kebutuhan konsumen akan produk

Ordinal Pencarian informasi Tingkat

mudahnya pencarian informasi Evaluasi alternatif Tingkat

mamfaat produk Keputusan pembelian Tingkat

mudahnya

Dalam penelitian ini, skala yang digunakan adalah skala ordinal. Pengertian dari skala ordinal menurut Sugiyono (2012:40) adalah sebagai berikut

“Skala ordinal adalah skala yang berjenjang dimana sesuatu lebih atau kurang dari

yang lain. Data yang diperoleh dari pengukuran dengan skala ini disebut dengan data ordinal yaitu data yang berjenjang yang jarak antara satu data dengan yang

lain tidak sama.”

(40)

diukur oleh instrument pengukur dalam bentuk kuesioner berskala ordinal yang memenuhi pernyataan-pernyataan tipe skala likert

Menurut Sugiyono (2012 :132) skala likert adalah sebagai berikut “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial.”

Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, maka responden harus menggambarkan, mendukung pertanyaan (item positif) atau tidak mendukung pernyataan (item negatif). Skor atas pilihan jawaban untuk kuesioner yang diajukan untuk pernyataan positif adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Pilihan jawaban kuisoner positif atau negatif

KETERANGAN POSITIF NEGATIF

SANGAT BAIK 5 1

BAIK 4 2

CUKUP BAIK 3 3

KURANG BAIK 2 4

TIDAK BAIK 1 5

Sumber : Sugiyono (2012: 133)

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data

3.2.3.1Sumber Data

Sumber data ada dua yaitu data primer dan sekunder. Sugiyono (2012:193) menyatakan bahwa “Data primer merupakan sumber data yang

(41)

46

Menurut Umar Husein (2003:41), Sumber data ada dua yaitu data primer dan

sekunder, yaitu

1. Data Primer

Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari obyek yang diteliti baik dari

pribadi (franchisee) maupun dari satu instansi yang mengolah data untuk

keperluan penelitian, seperti dengan cara melakukan wawancara secara langsung

dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

2. Data Sekunder Merupakan data yang berfungsi sebagai pelengkap data primer.

Data sekunder dapat diperoleh dengan cara membaca, mempelajari, dan

memahami melalui media lain yang bersumber dari literatur, buku-buku, serta

catatan-catatan kuliah yang menunjang penelitian ini.Metode Penarikan Sample

3.2.3.2Teknik Penentuan Data

Untuk menunjang hasil penelitian, maka peneliti melakukan pengelompokan data

yang diperlukan kedalam dua golongan, yaitu

3.2.3.3 Populasi

Pengertian populasi menurut Sugiyono (2012:115), adalah “Populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

(42)

adalah semua penjualan di SYIFA KIDS APPAREL pada bulan januari – desember 2015 rata – rata sebanyak 336 orang.

Sedangkan menurut Ferdinand (2006), populasi merupakan gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal, atau orang yang memilki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat semesta penelitian.Dengan demikian penelitian ini memilih SYIFA KIDS APPAREL sehingga populasi dari penelitian ini adalah seluruh konsumen yang berbelanja di SYIFA KIDS APPAREL.

3.2.3.4 Sampel

Pengertian sampel menurut Sugiyono (2012: 116) adalah: “Bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi dan harus representatif ”.

Dalam menentukan sampel, terdapat cara / tekniknya sehingga memudahkan peneliti dalam memperoleh data. Teknik sampling menurut Sugiyono (2012:116)

adalah teknik pengambilan sampel, untuk menentukan sampel yang akan

digunakan dalam penelitian”. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian

ini adalah Probability Sampling, yaitu Simple Random Sampling.

Menurut Sugiyono (2012:118) teknik Simple Random Sampling

merupakan teknik sampling yang sederhana, karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

(43)

48

Sumber : panduan penulisan skripsi unikom 2106

Dimana:

n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi

e = batas kesalahan yang ditoleransi (1%, 5% dan 10%)

Sehingga, berdasarkan perhitungan dengan menggunakan teknik perhitungan Slovin, jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 962 sampel, dengan batas kesalahan 10%.

= 77,1

Untuk menghindari bias dan kerusakan dalam pembagian angket atau pencegahan kerusakan angket,penulis membulatkan hasil tersebut menjadi 80.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Lapangan (Field Research), yang dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan langsung pada unit usaha yang menjadi objek untuk mendapatkan data primer. Data primer ini didapatkan melalui teknik-teknik sebagai berikut seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:194-203):

a. Wawancara (Interview), yaitu dengan melakukan wawancara dengan pihak terkait, seperti koordinator dan pemilik dari usaha yang bersangkutan, secara terstruktur maupun tidak terstruktur.

� �

(44)

b. Kuesioner, yaitu dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab yang berhubungan dengan variabel yang akan diteliti. Disini peneliti menggunakan skala Likert.Adapun kriteria pembobotan nilai untuk alternatif jawaban dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.4

Skala Likert

Jawaban Bobot Nilai

Positif Negatif

a. Sangat Setuju (SS) 5 1

b. Setuju (S) 4 2

c. Ragu (R) 3 3

d. Tidak Setuju (TS) 2 4

e. Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

Sumber : Sugiyono 2012, 108

a) Observasi, yaitu dengan cara melakukan pengamatan terhadap objek penelitian.

(45)

50

3.2.4.1Uji Validitas

Pengujian validitas digunakan untuk mengukur alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data menurut Sugiyono (2009:121) menjelaskan mengenai

validitas adalah sebagai berikut : “Instrumen yang valid berarti alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.Valid berarti instrument

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak di ukur”.

Lebih lanjut uji validitas menurut Cooper dalam Narimawati Umi (2010:42), validitas adalah : ”Validity is a characteristic of measuraenment concerned with the extent that a test measures what the researcher actually

wishes to measure”.

Dari definisi diatas validitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat tes (kuesioner) dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk diukur. Suatu alat ukur disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas dalam penelitian ini yaitu untuk menggambarkan variabel Pemasaran media sosial (X1) dan iklan online (X2).

Tabel 3.5

Standart Penilaian untuk Validitas

Index Validity

Good 0,50

Acceptable 0,30

Marginal 0,20

Poor 0,10

(46)

Secara teknis valid tidaknya suatu butir pernyataan dinilai berdasarkan kedekatan jawaban responden pada pernyataan tersebut dengan jawaban responden pada pernyataan lainnya. Nilai jawaban responden diukur menggunakan koefisien korelasi, yaitu melalui nilai korelasi setiap butir pernyataan dengan total butir pernyatan lainnya. Butir pernyataan dinyatakan valid jika memiliki nilai koefisien korelasi lebih besar atau sama dengan 0,30.Berdasarkan hasil pengolahan menggunakanrumus korelasi pearson product moment (r).

Seperti dilakukan pengujian lebih lanjut, semua item pernyataan dalam kuesioner harus diuji keabsahannya untuk menentukan valid tidaknya suatu item. Uji Validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam kuesioner. Validitas suatu data tercapai jika pernyataan tersebut mampu mengungkapkan apa yang akan diungkapkan. Uji Validitas dilakukan dengan mengkorelasikan masing-masing pernyataan dengan jumlah skor untuk masing-masing-masing-masing variabel. Teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi pearson product moment. Untuk mempercepat dan mempermudah penelitian ini pengujian validitas dilakukandengan bantuan komputer dengan menggunakan software SPSS 17.0 for windows dengan metode korelasi untuk mencari koefisien korelasi antar variabel dengan rumus sebagai berikut:

∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑

(47)

52

Keterangan:

r = Koefisien korelasi pearson

X = Skor item pertanyaan Y = Skor total item pertanyaan

N = Jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba instrument

Uji validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukkan tingkat kevalidan dari instrumen yang digunakan yaitu apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang harus diperbaiki atau dihilangkan.

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas

(48)

Pada tabel 3.6 diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisien validitas dari setiap butir pernyataan lebih besar dari nilai kritis 0,30. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semua butir pernyataan untuk kedua variabel sudah valid dan layak dijadikan sebagai alat ukur penelitian serta dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.

3.2.4.2Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2012:3), reliabiltas adalah : “Derajat konsistensi atau

keajegan data dalam interval waktu tertentu”. Selain memiliki tingkat kesahihan

(validitas) alat ukur juga harus memiliki kekonsistenan. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data pada dasarnya menunjukan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan, atau kekonsistensian alat tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda.

Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pernyataan yang sudah valid, untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah Split Half Method (Spearman-Brown Correlation) Teknik Belah dua. Metode ini menghitung reliabilitas dengan cara memberikan tes pada sejumlah subyek dan kemudian hasil tes tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sama besar (berdasarkan pemilihan genap-ganil). Cara kerjanya adalah sebagai berikut :

(49)

54

b. Skor untuk masing-masing kelompok dijumlahkan sehingga terdapat skor total untuk kelompok I dan kelompok II.

c. Korelasikan skor total kelompok I dan skor total kelompok II.

Sumber: Umi Narimawati (2010:44)

d. Hitung angka reliabilitas untuk keseluruhan item dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Sumber: Umi Narimawati (2010:44)

Dimana :

Г1 = reliabilitas internal seluruh item

Гb = korelasi product momen

t antara belahan pertama dan belahan kedua

Tabel 3.7

Standart Penilaian untuk Reliabilitas

Kriteria Reliability Validity

Good 0,80 0,50

Acceptable 0,70 0,30

Marginal 0,60 0,20

Poor 0,50 0,10

Sumber : Barker et al, 2002:70

Ґb + Ґb

(50)

Selain valid instrument penelitian juga harus memiliki keandalan, keandalan instrument penelitiam menunjukan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah.

Uji reliabilitas berfungsi untuk mengukur tingkat kehandalan suatu kuesioner yang menggambarkan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah stabil dari waktu ke waktu.

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Split Half Titik

Kritis Kesimpulan

1 Pemasaran

Media Sosial 0,823

0,700

Reliabel

2 Iklan Online 0,827 Reliabel

3 Keputusan

Pembelian 0,900 Reliabel

(51)

56

3.2.4.1Uji MSI (Data Ordinal ke Interval)

Data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner akan doiolah dengan pendektan kuantitatif. Oleh karena data yang didapat dari kuesioner merupakan data ordinal, sedangkan untung menganalisa data di perlukan data internal, maka untuk memecahkan persoalan ini perlu ditingkatkan sekala interval melalui

metode “Methode Succesive Interval” (Hays, 1969:39) dan selanjutnya dianalisis

regresi korelasi serta determinasi.

1. Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval

Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut :

a. Ambil data ordinal hasil kuesioner.

b. Setiap pertanyaan, dihitung proporsi jawaban untuk seetiap kategori jawaban dan hitung proporsi kumulatifnya.

c. Menghitung nilai Z (Tabel distribusi normal) untuk setiap proporsi kumulatif. Untuk data n > 30 di anggap mendekati luas daerah dibawah kurva normal.

d. Menghitung nilai densititas untuk setiap proporsi kumulatif dengan memasukan nilai Z pada rumus distribusi normal.

e. Menghitung nilai skala dengan rumus Methode Succesive Interval.

Sumber : Umi narimawati ,(2010:47 )

(52)

Dimana :

Means of Interval : Rata-Rata Interval Dencity at Lower Limit : Kepadatan bawah atas Dencity at Upper Limit : Kepadatan atas bawah Area Bellow Upper Limit : Daerah di bawah batas atas Area Bellow Lower Limit : Daerah di bawah batas bawah

f. Menentukan nilai transformasi (nilai untuk skala interval) dengan menggunakan rumus :

Nilai Transformasi = Nilai Skala + Nilai Skala Minimal + 1

Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel independen dengan variabel dependen serta ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut. Adapun di dalam proses pengolahan data MSI tersebut, peneliti menggunakan bantuan program software MSI.

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis

3.2.5.1Rancangan Analisis

Menurut Narimawati umi (2010:41), rancangan analisis dapat di definisikan sebagai berikut :

“Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam katagori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan

(53)

58

3.2.5.3.1 Analisis Data Deskriptif ( Kualitatif )

Dalam pelaksanaan, penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk penelitian deskriptif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Penelitian Deskriptif adalah jenis penelitian yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh SYIFA KIDS APPAREL berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data. Data tersebut kemudian dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan.

Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan bagaimana masing masing variabel penelitian. Metode kualitatif yaitu metode pengolahan data yang menjelaskan pengaruh dan hubungan yang dinyatakan dengan kalimat. Analisis kualitatif digunakan untuk melihat faktor penyebab. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut: deskriptif seperti distribusi frekuensi dan tampilan dalam bentuk tabel ataupun grafik. Untuk menjawab deskripsi tentang masing-masing variabel penelitian ini, digunakan rentang kriteria penilaian sebagai berikut :

Skor Total =

x 100 %

(Sumber: Narimawati Umi, 2010:45)

(54)

Tabel 3.9

Kriteria Pengklasifikasian Persentase Skor Tanggapan Responden

No. Skor (%) Kriteria

1 20.00% – 36.00% Sangat Buruk/Sangat Rendah

2 36.01% –52.00% Buruk/Rendah

3 52.01% – 68.00% Cukup Baik/Sedang

4 68.01% – 84.00% Baik/Tinggi

5 84.01% – 100% Sangat Baik/Tinggi

Sumber: Umi Narimawati (2010:85)

3.2.5.3.2 Analisis Verifikatif (Kuantitatif)

Data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner akan diolah dengan pendektan kuantitatif. Oleh karena data yang didapat dari kuesioner merupakan data ordinal, sedangkan untung menganalisa data di perlukan data internal, maka untuk memecahkan persoalan ini perlu ditingkatkan sekala interval melalui

metode “Methode Succesive Interval” (Hays, 1969:39) dan selanjutnya dianalisis

regresi korelasi serta determinasi. Untuk mengetahui antar variabel dapat digunakan salah satunya adalah sebagai contoh analisis regresi linier berganda (Multiple Regression).

3.2.5.3.3 Analisis Regresi Linier Berganda dan Asumsi Klasik

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisa pengaruh beberapa variabel bebas atau independen variabel (X) terhadap satu variabel tidak bebas atau dependen variabel (Y) secara bersama-sama.

Dan Persamaan regresi linier berganda adalah:

(55)

60

Dimana :

Y = Variabel Pemasaran media sosial X1 = Variabel Iklan online

X2 = Variabel Keputusan pembelian a = Konstanta dari persamaan regresi

β1, β2 = Koefisien masing-masing faktor

ε = Faktor-faktor lain yang mempengaruhi variabel y

Dalam hubungan dengan penelitian ini, variabel independen adalah (X1) dan (X2), sedangkan variabel dependen adalah (Y), sehingga persamaan regresi linier berganda estimasinya.

Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada analisis regresi berganda maka dilakukan pengujian asumsi klasik agar hasil yang diperoleh merupakan persamaan regresi yang memiliki sifat Best Linier Unbiased Estimator (BLUE). Pengujian mengenai ada tidaknya pelanggaran asumsi-asumsi klasik yang harus dipatuhi terlebih dahulu sebelum menggunakan analisis regresi linier berganda

(Multiple Linier Regression) sebagai alat untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel yang diteliti terdiri atas:

A. Uji normalitas

(56)

grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi normalitas (Husein Umar, 2003:181)

B. Uji Multikolinieritas

Menurut Frisch, suatu model regresi dikatakan terkena masalah multikolenieritas bila terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna diantara beberapa atau semua variabel bebasnya. Akibat model tersebutakan mengalami kesulitan untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya (Mandala, 2001: 268-270 dala Erwan Agus Purwanto Dyah Ratih Sulistiastuti, 2011:198). Jika terdapat korelasiyang kuat di antara sesama variabel independen maka konsekuesinya adalah :

1. Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat di taksir

(57)

62

C. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Gujarati (2005:406), situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penafsiran koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang atau melebihi dari yang semestinya. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastisitas tersebut harus dihilangkan dari model regresi.Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji Rank Spearmen yaitu dengan mengkolerasikan masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolute dari residual (eror) ada yang signifikan, maka kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual tidak homogen )

3.2.5.3.4 Analisis Korelasi

Menurut Sujana (1989) dalam Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, dan Linna Ismawati (2010:49) pengujian korelasi digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel x dan y, dengan menggunakan pendekatan koefisien korelasi pearson dengan rumus :

Dimana : -1≤ r ≤+1 r = koefisien korelasi

x = variabel pemasaran media sosial dan iklan online

y = keputusan pembelian n = jumlah franchisee

�= Σ � �− Σ � Σ�)

√{�Σ � − Σ � }− {�Σ��2

(58)

Ketentuan untuk melihat tingkat keeratan korelasi digunakan acuan pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.10

Tingkat keeratan Korelasi

0-0.20 Sangat rendah ( hampir tidak ada hubungan ) 0.21 – 0.40 Korelasi yang lemah

0.41 – 0.60 Korelasi sedang 0.61 – 0.80 Cukup tinggi 0.81 – 1 Korelasi tinggi

Sumber : Syahri Alhusin, (2003 : 157)

3.2.5.3.5 Analisis Koefisian Determinasi

Persentase peranan semua variabel bebas atas nilai variabel bebas ditunjukan oleh besarnya koefisien determinan (R2).Semakin besar nilainya maka menunjukan bahwa persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi variabel terikat. Hasil koefisien determinasi ini dapat dilihat dari perhitungan dengan Microsoft/SPSS atau secara manual didapat dari R2 =SSreg/SStot

Dimana :

d : Koefisien determinasi r : Koefesien Korelasi

(59)

64

3.2.6 Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah pengaruh Variabel pemasaran media sosial dan Variabel iklan online terhadap Variabel keputusan pembelian. Dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan di uji, maka uji statistik yang akan digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi dan korelasi. Langkah – langkah dalam analisisnya sebagai berikut :

1. Pengujian Secara Parsial (uji-T)

Melakukan uji-t, untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat hipotesis sebagai berikut :

A. Rumus uji t yang digunakan adalah

Thitung diperoleh dari nilai koefisien regresi dibagi dengan nilai standar errornya.

B. Hipotesis

H1. β = 0 Tidak terdapat pengaruh pemasaran media sosial terhadap Variabel keputusan pembelian.

H1. β ≠ 0 Terdapat pengaruh Variabel pemasaran media sosial terhadap Variabel keputusan pembelian.

H2. β = 0 Tidak terdapat pengaruh Variabel iklan online terhadap Variabel keputusan pembelian.

(60)

H2. β ≠ 0 Terdapat pengaruh Variabel iklan online terhadap Variabel Keputusan pembelian.

C. Kriteria Pengujian

H0 ditolak apabila thitung < dari Tabel (α = 0,05)

Jika menggunakan tingkat kekeliruan (α = 0,01) untuk diuji dua pihak,

maka kriteria peneerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut :

a. Jika dihitung ≥ tabel maka H0 ada doi daerah penolakan , berarti Ha diterima artinya Diantara variabel X dan Variabel Y ada hubungannya.

b. Jika dihitung ≤ tabel maka H0 ada di daerah penerimaan berarti ha ditolak artinta antara variabel X dan variabel Y tidak ada hubunganya.

Dibawah ini adalah gambaran daerah penolakan H0 dan daerah penerimaan H1 :

Gambar 3.2

Daerah Penerimaan Penolakan Ho

(61)

66

2. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Melakukan uji F untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.

a. Rumus uji F yang digunakan adalah : Dimana :

JKresidu = Koefisien Korelasi Ganda K = jumlah variabel bebas

n = jumlah anggota sampel

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama-sama dapat berperan atas variabel terikat. Pengujian ini dilakukan menggunakan distribusi F dengan membandingkan antara nilai F-kritis dengan nilai F-test yang terdapat pada Tabel Analisis of Variance (ANOVA) dari hasil perhitungan dengan microsoft. Jika nilai Fhitung > F kritis maka Ho yang menyatakan bahwa variasi perubahan nilai variabel bebas tidak dapat menjelaskan perubahan niai variabel terikat ditolak dan sebaliknya.

b. Hipotesis :

Ho ; ρ = 0, tidak terdapat pengaruh Pemasaran Media Sosial dan Iklan Online terhadap Keputusan pembelian

H1 ; ρ ≠ 0, terdapat pengaruh Pemasaran Media Sosial dan Iklan

(62)

c. Kriteria pengujian :

Ho ditolak apabila Fhitung > dari Ftabel (α = 0,05)

Apabila pada pengujian secara simultan Ho ditolak, artinya sekurang-kurangnya ada sebuah yxi 0. Untuk mengetahui pyxi yang tidak sama dengan nol, maka dilakukan pengujian secara parsial.

Gambar 3.3

(63)

68

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Fenomena berjualan online mulai menjadi satu hal baru di dunia

marketing,hal tersebut dilatar belakangi oleh pesatnya perkembangan tekhnologi

seperti sekarang ini.banyak perusahaan mulai beralih dari melakukan kegiatan

pemasaran nya yang konvensional ke pemasaran secara online.Salah satu nya adalah

SYIFA KIDS APPAREL,suatu perusahaan yang memproduksi kaos anak dan

melakukan kegiatan pemasaran nya secara online.

SYIFA KIDS APPAREL dimulai sejak tahun 2012,dimana Ibu Via Selvianty yang sudah memiliki bakat dari kecil dan juga titisan dari orang tua nya dalam hal pemasaran mendirikan suatu toko online ,memamfaatkan media social

Facebook dan Blackberry massager (BBM) .Pada awalnya Ibu Via dalam menjual kaos anak mendapatkan pasokan barang dari hasil berbelanja di berbagai konveksi dan toko di Bandung,Kab Bandung,dan Jakarta.

Gambar

Gambar 2.2
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variable
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas
Tabel 4.6
+7

Referensi

Dokumen terkait