• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daya Kecambah dan Pertumbuhan Mucuna bracteata Melalui Pematahan Dormansi Dan Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Giberelin (GA3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Daya Kecambah dan Pertumbuhan Mucuna bracteata Melalui Pematahan Dormansi Dan Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Giberelin (GA3)"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1.
Gambar 2.  Persentase daya perkecambahan (%) Mucuna bracteata pada beberapa konsentrasi giberelin umur 3 – 7 hari setalah tanam
Tabel 1. Panjang sulur Mucuna bracteata (cm) pada berbagai pematahan dormansi dan zat pengatur tumbuh umur 1 – 10 MSPT
Gambar 3. Hubungan panjang sulur dengan pematahan dormansi umur 10 MSPT
+7

Referensi

Dokumen terkait

(2013) menyatakan pematahan dormansi dapat dilakukan dengan perendaman benih dalam air suhu 80 o C selama 3x24 jam dapat meningkatkan perkecambahan benih kelapa sawit

Keefektifan metode pematahan dormansi pada kulit benih yang keras tidak hanya dapat dilihat dari hasil uji tolok ukur vigor dan viabilitas benih. Jumlah benih keras yang

Penelitian ini terdiri dari tiga kegiatan yaitu pengamatan morfologi benih (sub 1), pematahan dormansi dengan menggunakan teknik skarifikasi dan stratifikasi (sub 2)

Perlakuan perendaman pada larutan KNO 3 dan HCl memberikan hasil yang berbeda terhadap perkecambahan. Penggunaan bahan kimia dapat memecahkan dormansi pada benih,

Dari semua perlakuan pematahan dormansi secara fisik yang dicoba ternyata skarifikasi (dengan kertas amplas) adalah cara yang cocok untuk mematahkan dormansi benih

Kesimpulan pada artiktel ini yaitu skarifikasi mekanik dan kimia sangat perlu dilakukan, terutama pada biji yang mengalami dormansi fisik seperti kulit biji tebal dan keras

ragamnya disajikan pada tabel lampiran 3a dan 3b. Sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan pematahan dormansi benih palem ekor tupai dengan perendaman dalam air panas

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pematahan dormansi benih enau dengan perlakuan pengikisan kulit benih pada bagian punggung benih dengan