• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Desain Organisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pada Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi,Dan Geofisika Wilayah 1 Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Desain Organisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pada Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi,Dan Geofisika Wilayah 1 Medan"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH DESAIN ORGANISASI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PADA KANTOR BALAI BESAR METEOROLOGI,

KLIMATOLOGI,DAN GEOFISIKA WILAYAH 1 MEDAN

OLEH

RISDA VENNIWATY. S 070502104

PROGRAM STUDI STRATA-I MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Desain Organisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pada Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh desain organisasi terhadap efektivitas kerja pada Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan.

Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS 17.0 for windows. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan pada Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan yang berjumlah 81 orang dan yang dijadikan sebagai sampel berjumlah 45 orang yang dihitung dengan menggunakan rumus Slovin.

Hasil penelitian ini menunjukkan variabel desain organisasi berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan . Hasil ini dapat dilihat pada analisis regresi berganda dan pada koefisien determinasi, nilai R sebesar 0,582 berarti hubungan antara desain organisasi terhadap efektivitas kerja sebesar 58,2 %, artinya hubungan antar variabel cukup erat. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,273 yang berarti 27,3 % efektivitas kerja dapat dijelaskan oleh desain organisasi. Sedangkan sisanya 72,7 % dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(3)

ABSTRACT

This research entitled “The Effect of Organizational Design on The Job Effectivity in Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan. The purpose of this study is to investigate the influence of organizational design on the Job Effectivity in Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan.

The research methodology used is analysis method and multiple linear regression analysis. Data processing was performed using SPSS 17.0 for windows. The population in this research were employees in Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan which numbered 81 person and which serve as the sample amounted to 45 person, which be calculated by Slovin formula.

The results of this research showed that the variabel of organizatonal design have significant influence on the job effectivity of Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan. These results can be viewed on multiple regression analysis and the coefficient of determination, the R value of 0,582 means the relation between organizational design on the job effectivity of 58,2%, meaning that the relationship between variables is close enough. Adjusted R Square value of 0,273 which means 27,3 % of job effectivity can be explained can be explained by organizational design. The remaining 72,7 % can be explained by other factors not examined in this research.

(4)

KATA PENGANTAR

Penulis sampaikan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkatNya yang begitu melimpah sehingga skripsi ini dapat diselesaikan pada waktunya, selama menjalani masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sampai kepada penulisan skripsi ini.

Penulis berterimakasih kepada orangtua yaitu Ir. A. Simatupang dan E. Br. Saragih yang telah memberikan doa dan dukungan yang begitu besar kepada penulis. Pada kesempatan ini dengan hati yang tulus penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besamya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, ME. Selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Marhayanie, SE, M.Si. Selaku sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, Msi selaku Ketua Program Studi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.

5. Ibu Dr. Sitti Raha Agoes Salim, MSc, selaku dosen pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu dan selalu memberikan arahan dan motivasi yang begitu baik bagi penulis demi kesempurnaan skripsi ini.

(5)

7. Ibu Dr. Elisabeth Siahaan, SE, MEc sebagai dosen penguji II yang telah memberikan arahan dan masukan bagi penulis.

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

9. Seluruh pegawai pada Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofísika Wilayah 1 Medan.

10.Adik-adik saya yang sangat saya cintai Ria dan Rio, terimakasih atas doa dan semangatnya, serta orang yang sangat saya sayangi Antonius Donjuan terima kasih atas doa dan perhatian yang diberikan kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.

11.Sahabat dan teman seperjuangan saya Ruth, Masdiana, Jesika, Ayu Rahmadani, Agus dan Agung, terima kasih atas doa dan dukungan yang diberikan kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak sempurna, masih banyak kekurangan baik dari isi maupun penyajiannya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Mei 2011 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL……….viii

DAFTAR GAMBAR……… ix

DAFTAR LAMPIRAN………... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Uraian Teoritis ... 7

2.1.1 Pengertian Organisasi ... 7

2.1.2 Pengertian Desain Organisasi ... 8

2.1.3 Proses Dalam Desain Organisasi ... 9

2.1.4 Jenis Desain Organisasi... 10

2.1.5 Efektivitas Kerja... 12

2.2 Penelitian Terdahulu ... 14

2.3 Kerangka Konseptual ... 15

2.4 Hipotesis ... 17

BAB III METODE PENELITIAN ... 18

3.1 Jenis Penelitian ... 18

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 18

3.3 Batasan Operasional ... 18

3.4 Defenisi Operasional ... 19

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 21

3.6 Populasi dan Sampel ... 21

3.7 Jenis Data ... 22

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 23

3.9 Uji Validitas dan Uji Reabilitas ... 23

3.10 Tehnik Analisis ... 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 28

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 28

4.1.1 Sejarah Singkat Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ... 28

4.1.2 Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ... 30

(7)

4.1.4 Uraian Tugas Pokok dan Fungsi... 33

4.2 Hasil Penelitian ... 35

4.2.1 Uji Validitas dan Realibilitas ... 35

4.2.2 Analisis Deskriptif ... 37

4.2.3 Uji Asumsi Klasik ... 51

4.2.4 Analisis Linier Berganda……….. 56

4.3 Pembahasan ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

5.1 Kesimpulan ... 66

5.2 Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Pembagian Bidang dan Pegawai di BBMKG Wilayah 1

Medan………... 3

Tabel 1.2 Data Keluhan yang Diterima BMKG wilayah 1 Medan Tahun 2010... 4

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel... 20

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert………... 21

Tabel 4.1 Uji Validitas ... 35

Tabel 4.2 Uji Reliabilitas ... 36

Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 37

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 38

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 38

Tabel 4.6 Distribusi Tanggapan Responden Tentang Pembagian Kerja (X1) ... 39

Tabel 4.7 Distribusi Tanggapan Responden Tentang Departementalisasi (X2) ... 41

Tabel 4.8 Distribusi Tanggapan Responden Tentang Pendelegasian Wewenang (X3) ... 43

Tabel 4.9 Distribusi Tanggapan Responden Tentang Rentang Kendali (X4) ... 45

Tabel 4.10 Distribusi Tanggapan Responden Tentang Kuantitas Kerja ... 47

Tabel 4.11 Distribusi Tanggapan Responden Tentang Kualitas Kerja ... 48

Tabel 4.12 Distribusi Tanggapan Responden Tentang Pemanfaatan Waktu ... 50

Tabel 4.13 Uji Normalitas Data Kolmogorv-Smirnov... 53

Tabel 4.14 Uji Glejser ... 55

Tabel 4.15 Uji Multikolinieritas ... 56

Tabel 4.16 Pengujian Koefisien Determinan ... 57

Tabel 4.17 Hasil Uji F ... 59

(9)

DAFTAR GAMBAR

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 70

Lampiran 2 Struktur Organisasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ... 74

Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner... ... 75

Lampiran 4 Tabulasi Jawaban Responden ... 78

Lampiran 5 Regresi Linier Berganda ... 84

(11)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Desain Organisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pada Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh desain organisasi terhadap efektivitas kerja pada Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan.

Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS 17.0 for windows. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan pada Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan yang berjumlah 81 orang dan yang dijadikan sebagai sampel berjumlah 45 orang yang dihitung dengan menggunakan rumus Slovin.

Hasil penelitian ini menunjukkan variabel desain organisasi berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan . Hasil ini dapat dilihat pada analisis regresi berganda dan pada koefisien determinasi, nilai R sebesar 0,582 berarti hubungan antara desain organisasi terhadap efektivitas kerja sebesar 58,2 %, artinya hubungan antar variabel cukup erat. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,273 yang berarti 27,3 % efektivitas kerja dapat dijelaskan oleh desain organisasi. Sedangkan sisanya 72,7 % dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(12)

ABSTRACT

This research entitled “The Effect of Organizational Design on The Job Effectivity in Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan. The purpose of this study is to investigate the influence of organizational design on the Job Effectivity in Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan.

The research methodology used is analysis method and multiple linear regression analysis. Data processing was performed using SPSS 17.0 for windows. The population in this research were employees in Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan which numbered 81 person and which serve as the sample amounted to 45 person, which be calculated by Slovin formula.

The results of this research showed that the variabel of organizatonal design have significant influence on the job effectivity of Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan. These results can be viewed on multiple regression analysis and the coefficient of determination, the R value of 0,582 means the relation between organizational design on the job effectivity of 58,2%, meaning that the relationship between variables is close enough. Adjusted R Square value of 0,273 which means 27,3 % of job effectivity can be explained can be explained by organizational design. The remaining 72,7 % can be explained by other factors not examined in this research.

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, dimana tingkat persaingan semakin ketat, perusahaan harus dapat mengelola perusahaannya dengan baik. Pengelolaan yang dilakukan tentunya merujuk untuk pencapaian suatu tujuan. Dalam hal ini sekumpulan orang-orang bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan yang ingin dicapai tentu berbeda-beda satu perusahaan dengan yang lainnya. Dapat berupa laba, pelayanan terhadap masyarakat dan sebagainya.

Pada dasarnya setiap organisasi atau perusahaan yang didirikan mempunyai tujuan bahwa kelak di kemudian hari akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat didalam ruang lingkup usahanya. Agar tujuan itu dapat tercapai, perusahaan harus memiliki sistem manajemen yang baik, yang akan mendukung jalannya kegiatan perusahaan, hal yang perlu diperhatikan juga adalah tingkat efektivitas kerja di dalam perusahaan tersebut. Dimana efektivitas kerja sangat penting karena efektivitas kerja adalah ukuran sejauh mana suatu perusahaan atau organisasi dapat mencapai tujuannya (Sigit, 2003:2). Pecapaian tujuan tersebut dapat dilihat dari kuantitas kerja, kualitas kerja dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan.

(14)

mencapai tujuan atau target perusahaan. Hal ini menghadapkan para manajer untuk menentukan harapan-harapan yang akan dilakukan para karyawan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut sehingga dibutuhkan suatu wadah untuk menentukan harapan-harapan itu yaitu desain organisasi (Ivancevich, Konopaske, dan Matteson, 2007:235). Desain organisasi merupakan proses memilih dan mengimplementasikan struktur yang terbaik untuk mengelola sumber-sumber untuk mencapai misi dan tujuan (Schermerhorn, 1997:263). Tujuan dari desain organisasi adalah untuk menciptakan suatu efektivitas kerja dalam suatu perusahaan atau organisasi (Sadler, 1994:13).

Di dalam desain organisasi para manajer akan memilih berbagai alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen (Ivancevich, Konopaske, dan Matteson, 2007:235). Dalam proses pemilihan ini para manajer melakukan usaha-usaha yang terkoordinasi. Koordinasi diperlukan agar terdapat kesesuaian antara usaha yang dilakukan para manajer dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Dengan usaha-usaha tersebut maka dihasilkan cara yang akan dilakukan karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Sehingga pekerjaan seluruh karyawan dapat berjalan dengan efektif.

(15)

Indonesia yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran data, pengolahan, analisis dan prakiraan serta riset dan kerja sama, kalibrasi dan pelayanan meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.

Dalam melaksanakan tugas pokok ini Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan membagi organisasinya menjadi 3 bidang seperti pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1

Pembagian Bidang dan Pegawai di BBMKG Wilayah 1 Medan Bidang

Tata Usaha Observasi Data dan Informasi

24 Orang 28 Orang 29 Orang

Sumber: BBMKG wilayah 1 Medan

Masing-masing bidang ini mengerjakan tugas pokoknya dengan tujuan agar mampu memberikan pelayanan meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika yang handal yang sangat berguna untuk kepentingan dan keselamatan masyarakat. Contohnya memberikan infomasi tentang prakiraan cuaca, informasi curah hujan, dan prediksi gempa kepada masyarakat.

(16)

Tabel 1.2

Data Keluhan yang Diterima BMKG wilayah 1 Medan Tahun 2010 No Tanggal Keluhan yang diterima dari masyarakat &

instansi

1 13 Januari 2010 data kondisi gelombang laut yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk Pelabuhan Belawan, Medan kurang mutakhir sehingga kapal-kapal barang harus menanggung biaya operasional tinggi selama berada di Pelabuhan Belawan.

2 23 Januari 2010 Alat deteksi tsunami Pemko Sibolga tidak berfungsi

3 Sosialisasi kondisi cuaca BMKG minim sehingga

menyebabkan kerugian besar bagi petani di sebagian besar daerah di Sumatera Utara.

23 September 2010

4 27 Oktober 2010 Informasi BMKG yang tidak konsisten untuk gempa dan tsunami di Mentawai.

5 11 November 2010 Bandara Polonia menerima data informasi cuaca yang kurang akurat selama beberapa hari di bulan november

Sumber: BBMKG wilayah 1 Medan (diolah)

Salah satu indikator efektivitas kerja adalah kualitas kerja. Pada Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa BMKG menerima keluhan dari masyarakat dan instansi yang menggunakan jasa BMKG dalam beberapa bulan selama tahun 2010. BMKG belum melakukan pelayanan dan memberikan informasi yang baik dan maksimal kepada masyarakat dan instansi yang terkait. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat efektivitas kerja pada kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah 1 Medan belum memadai oleh karena itu perlu lebih ditingkatkan agar BBMKG dapat melakukan pelayanan dan memberikan informasi yang berkualitas baik kepada masyarakat dan instansi terkait.

(17)

yang sering dialami Indonesia, sehingga penulis tertarik akan desain organisasi yang dilakukannya.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka penulis tertarik melakukan penelitian mengenai desain organisasi dan efektivitas kerja. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian dengan judul ”PENGARUH DESAIN ORGANISASI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PADA KANTOR BALAI BESAR METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH 1 MEDAN”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang maka perumusan masalah yang dijadikan objek penelitian adalah sebagai berikut: ”Apakah desain organisasi pada Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan berpengaruh terhadap efektivitas kerja?”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh desain organisasi pada Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan geofisika Wilayah 1 Medan terhadap efektivitas kerja.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

(18)

b. Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik bagi penulis untuk dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani proses perkuliahan dan dapat menambah wawasan pengetahuan dalam bidang manajemen sumber daya manusia khususnya dalam masalah desain organisasi dan efektivitas kerja.

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Pengertian Organisasi

Manajemen sangat berkaitan erat dengan organisasi sebagai suatu tempat manajemen itu akan berperan secara aktif. Suatu organisasi tanpa adanya manajemen yang baik di dalamnya, akan sulit bagi organisasi tersebut untuk melakukan aktivitasnya dengan baik. Untuk lebih jelas, dalam hal ini beberapa defenisi yang menjadi titik tolak untuk penjelasan uraian-uraian selanjutnya, yakni:

1. Organisasi adalah sebuah unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar, terdiri atas dua orang atau lebih dan yang relatif terus-menerus guna mencapai satu atau serangkaian tujuan bersama (Robbins dan Judge, 2008:5).

2. Organisasi adalah suatu pengaturan orang-orang secara sengaja untuk pencapaian tujuan bersama (Yuli, 2005:2).

3. Organisasi adalah penyusunan dan pengelolaan berbagai aktivitas manusia (baik dengan institusi/lembaga maupun tidak), yang bertujuan menjalankan suatu fungsi atau maksud tertentu (Kusdi, 2009:4).

Berdasarkan defenisi-defenisi tersebut dapat diketahui beberapa elemen dasar yang menjadi ciri suatu organisasi yaitu:

(20)

3. Pengelolaan 4. Tujuan Bersama

Dari ciri tersebut dapat dirumuskan defenisi organisasi yaitu suatu kumpulan orang yang diatur dan dikelola dengan hubungan-hubungan formal dalam rangkaian terstruktur untuk mencapai tujuan bersama secara efektif.

2.1.2 Pengertian Desain Organisasi

Dalam fungsi pengorganisasian, manajer mengalokasikan keseluruhansumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat melalui suatu desain organisasi. Desain organisasi merupakan langkah awal dalam memulai pelaksanaan kegiatan perusahaan untuk pencapaian tujuan perusahaan. Pengertian yang jelas tentang desain organisasi oleh beberapa ahli sebagai berikut:

1. Desain organisasi adalah struktur organisasi tertentu sebagai hasil dari berbagai keputusan dan tindakan para manajer (Ivancevich, Konopaske, dan Matteson, 2007:236).

2. Desain organisasi adalah keseluruhan rangkaian elemen struktural dan hubungan di antara elemen-elemen tersebut yang digunakan untuk mengelola organisasi secara total (Griffin, 2004:352).

3. Desain organisasi adalah sebuah proses memilih dan mengelola aspek-aspek struktural dan kultural yang dilakukan oleh para manajer sehingga organisasi mampu mengendalikan kegiatan apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan bersama (Wisnu dan Nurhasanah, 2005:11).

(21)

organisasi sehingga menciptakan suatu struktur organisasi tertentu untuk mencapai tujuan bersama.

2.1.3 Proses dalam Desain Organisasi

Menurut Ivancevich, Konopaske, dan Matteson (2007:236) dalam desain organisasi terdapat empat proses yang harus dilakukan, yaitu:

1. Pembagian Kerja

Pembagian kerja adalah proses membagi pekerjaan menajdi jabatan-jabatan spesifik untuk memaksimalkan manfaat spesialisasi. Keuntungan ekonomis dari pembagian pekerjaan menjadi jabatan-jabatan khusus merupakan alasan historis utama yang mendasari penciptaan organisasi.

2. Departementalisasi

Alasan – alasan untuk mengelompokkan pekerjaan – pekerjaan tergantung pada kebutuhan untuk mengkoordinasikan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Pekerjaan – pekerjaan spesialisasi dipisahkan satu sama lain, saling berhubungan dengan keseluruhan tugas, dan pencapaian keseluruhan pekerjaan membutuhkan pencapaian setiap pekerjaan. Tetapi pekerjaan – pekerjaan tersebut harus dilakukan dengan cara dan urutan tertentu, sesuai dengan yang dikehendaki pihak manajemen ketika pekerjaan tersebut disusun.

3. Pendelegasian Wewenang

(22)

pemegang jabatan. Pendelegasian wewenang menagcu secara khusus pada kewenangan mengambil keputusan.

4. Rentang Kendali

Rentang kendali adalah jumlah bawahan yang melapor kepada atasan. Rentang ini merupakan satu faktor yang mempengaruhi bentuk dan tinggi suatu struktur organisasi. Pertimbangan yang penting dalam menentukan rentang kendali seorang manajer bukanlah jumlah hubungan yang mungkin terjadi, melainkan frekuensi dan intensitas hubungan yang sebenarnya.

2.1.4 Jenis Desain Organisasi

Menurut Robbins dan Judge (2008:224) ada tiga desain organisasi yang lazim digunakan, yakni:

a. Struktur Sederhana

Sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departemantalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling banyak dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil dimana manajer dan pemilik adalah orang yang satu dan sama.

Kekuatan-kekuatan dari desain organisasi ini antara lain: 1. Sederhana.

2. Cepat. 3. Fleksibel.

(23)

Kelemahan-kelemahan dari desain organisasi ini sebagai berikut: 1. Sulit dijalankan dimana pun selain di organisasi kecil

2. formalisasinya rendah dan sentralisasinya tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban informasi di puncak.

3. Berisiko, segalanya bergantung pada satu orang saja. b. Birokrasi

Sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando.

Kekuatan-kekuatan desain organisasi ini antara lain:

1. Mampu menjalankan kegiatan-kegiatan yang terstandar secara sangat efisien.

2. Menyatukan beberapa kekhususan dalam departemen-departemen fungsional menghasilkan skala ekonomi.

3. Duplikasi yang minim pada personel dan peralatan.

4. Karyawan yang memiliki kesempatan untuk berbicara ”dengan bahasa yang sama” diantara rekan-rekan sejawat mereka.

(24)

3. Birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan menghadapi masalah-masalah yang sebelumnya telah mereka hadapi dan sudah ada aturan keputusan terprogram yang mapan.

c. Struktur Matriks

Sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk.

Kekuatan-kekuatan dari desain organisasi ini antara lain:

1. Memiliki kemampuan untuk memfasilitasi koordinasi manakala organisasi tersebut memiliki banyak aktivitas yang rumit dan saling bergantung. 2. Matriks memudahkan penempatan para spesialis secara efisien.

3. Matriks mencapai keuntungan skala ekonomi dengan cara menyediakan sumber-sumber daya terbaik maupun cara yang efektif bagi organisasi untuk memastikan penggunaan sumber daya secara efisien.

Kelemahan-kelemahan dari desain organisasi ini sebagai berikut: 1. Kebingungan yang diciptakan oleh struktur matriks ini.

2. Kecenderungannya untuk menumbuhkan perjuangan meraih kekuasaan. 3. Stres yang dirasakan para individu.

2.1.5 Efektivitas Kerja

(25)

1. Efektivitas kerja adalah tingkat sejauh mana suatu organisasi yang merupakan sistem sosial dengan segala sumber daya dan sarana tertentu yang tersedia memenuhi tujuan-tujuannya tanpa pemborosan dan menghindai ketegangan yang tidak perlu diantara anggota-anggotanya (Etzioni dalam Tangkilisan,2005:139). 2. Efektivitas kerja adalah keseimbangan atau pendekatan optimal pada pencapaian tujuan, kemampuan, dan pemanfaatan tenaga manusia. Jadi konsep tingkat efektivitas menunjukkan pada tingkat seberapa jauh organisasi melaksanakan kegiatan atau fungi-fungsi sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan menggunakan secara optimal alat-alat dan sumber-sumber yang ada (Argris dalam Tangkilisan, 2005:139).

3. Efektivitas kerja adalah sejauh mana organisasi mencapai berbagai sasaran (jangka pendek) dan tujuan (jangka panjang) yang telah ditetapkan, dimana penetapan sasaran-sasaran dan tujuajn-tujuan itu mencerminkan konstituen strategis, kepentingan subjektif penilai, dan tahap pertumbuhan organisasi (Kusdi, 2009:94).

Berdasarkan defenisi yang dikemukakan para ahli dalam uraian terdahulu dapat disimpulkan bahwa efektivitas kerja adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan baik dan benar, sehingga pencapaian tujuan perusahaan berjalan sesuai yang direncanakan. Indikator dari efektivitas kerja (Hasibuan, 2003 : 105) yaitu: a. Kuantitas Kerja

(26)

perusahaan selalu berusaha agar setiap karyawannya memiliki moral kerja yang tinggi.

b. Kualitas Kerja

Kualitas kerja merupakan sikap yang ditunjukkan oleh karyawan berupa hasil kerja dalam bentuk kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan didalam mengerjakan pekerjaan.

c. Pemanfaatan Waktu

Pemanfaatan waktu adalah pengggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijakan perusahaan agar pekerjaan selesai tepat pada waktu yang ditetapkan.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia tentunya sangat diperlukan guna mewujudkan hasil yang diharapkan oleh setiap perusahaan. Setiap karyawan sudah sepatutnya diarahkan untuk lebih meningkatkan efektivitas kerja mereka melalui berbagai tahapan usaha secara maksimal salah satunya dengan desain organisasi, sehingga pemanfaatan sumber daya manusia akan lebih berpotensi dan akan lebih mendukung keberhasilan perusahaan.

2.2 Penelitian Terdahulu

(27)

menarik kesimpulan dengan menggunakan teori dan perbandingan antara data primer dan sekunder. Struktur organisasi yang dijalankan PT Mandala Airlines Perwakilan Medan dapat meningkatkan efektivitas kerja bila dilihat dari tingkat ketepatan waktu penerbangan. Penelitian yang dilakukan oleh Liza adalah penelitian kualitatif.

Dewi (2005), melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pembagian Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi PT. DUPANTEX Kabupaten Pekalongan”. Penelitian menggunakan metode Analisis Regresi Sederhana serta Validitas dan reliabilitas. Dari penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa variabel pembagian kerja berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas kerja karyawan bagian produksi PT. DUPANTEX Kabupaten Pekalongan sebesar 6,4% dan hipotesis diterima.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan (Sugiyono, 2008:89). Kerangka konseptual bertujuan untuk mengemukakan secara umum mengenai objek penelitian yang dilakukan dalam kerangka dari variabel yang akan diteliti. Kerangka konseptual yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah desain organisasi sebagai variabel X dan efektivitas kerja sebagai variabel Y.

(28)

memilih berbagai alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen. Proses para manajer membuat pilihan-pilihan tersebut merupakan sebuah desain organisasi. Menurut Ivancevich, Konopaske, dan Matteson (2007:236) terdapat empat proses dalam mendesain sebuah organisasi yaitu:

1. Pembagian Kerja adalah proses membagi pekerjaan menjadi jabatan-jabatan spesifik, untuk memaksimalkan manfaat spesialisasi.

2. Departementalisasi adalah dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama.

3. Pendelegasian wewenang adalah proses pembagian kewenangan dari atas ke bawah dalam suatu organisasi.

4. Rentang kendali adalah jumlah bawahan yang melapor kepada atasan. Menurut Hasibuan (2003:105) efektivitas kerja merupakan suatu keadaan keberhasilan kerja yang sempurna sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Efektivitas kerja dalam suatu perusahaan dapat diukur melalui kuantitas kerja, kualitas kerja, dan pemanfaatan waktu. Agar dapat menjamin keberhasilan usaha dalam meningkatkan efektivitas kerja dalam suatu organisasi maka perlunya dilaksanakan desain organisasi yang baik.

Menurut Griffin (2004:353) desain organisasi merupakan faktor yang penting dalam mencapai efektivitas kerja. Dengan adanya desain organisasi yang baik yang sesuai dengan tujuan organisasi atau perusahaan akan menghasilkan hasil yang positif terhadap peningkatan efektivitas kerja. Tanpa dilakukannya desain organisasi dalam suatu organisasi atau perusahaan maka efektivitas kerja akan sulit tercapai.

(29)

Gambar 2.1 kerangka Konseptual

Griffin(2004), Hasibuan (2003), dan Ivancevich (2007) (data diolah)

2.4 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Desain Organisasi berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja pada Balai Besar Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah 1 Medan.”

Desain Organisasi 1. Pembagian kerja (X1) 2. Departementalisasi ( X2) 3. Pendelegasian

wewenang (X3) 4. Rentang kendali (X4)

(30)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah eksplanasi (penjelasan) dimana penelitian ini dapat dikaji menurut tingkatnya yang didasarkan kepada tujuan objeknya. Pada tingkat eksplasi penelitian termasuk kedalam asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh antar variable yang terumus pada hipotesis penelitian, yaitu variabel desain organisasi (X) berpengaruh terhadap efektivitas kerja (Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan Jl. Ngumban Surbakti No. 15 Selayang II Medan. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2011 sampai dengan bulan April 2011.

3.3 Batasan Operasional

Penelitian ini membahas pengaruh desain organisasi terhadap efektivitas kerja pada Kantor Balai Besar Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika wilayah 1 Medan.

a. Variabel bebas (X) adalah desain organisasi.

(31)

3.4 Defenisi Operasional

a. Variabel Bebas (X): Desain Organisasi

Desain organisasi adalah keseluruhan rangkaian elemen srtuktural dan hubungan di antara elemen-elemen tersebut yang digunakan untuk mengelola organisasi secara total. Adapun dimensi dari desain organisasi (variabel X) yaitu:

1. Pembagian Kerja (X1) adalah proses membagi pekerjaan menjadi jabatan-jabatan spesifik, untuk memaksimalkan manfaat spesialisasi.

2. Departementalisasi (X2) adalah dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama.

3. Pendelegasian wewenang (X3) adalah proses pembagian kewenangan dari atas ke bawah dalam suatu organisasi.

4. Rentang kendali (X4) adalah jumlah bawahan yang melapor kepada atasan.

b. Variabel Terikat (Y): Efektivitas Kerja

Efektivitas kerja adalah suatu pencapaian tugas yang menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun indikator dari efektivitas kerja (Variabel Y) yaitu:

1. Kuantitas kerja adalah volume kerja yang dihasilkan dibawah kondisi normal. Kuantitas juga menunjukkan banyaknya jenis pekerjaan yang dilakukan dalam satu waktu sehingga efektivitas dapat terlaksana sesuai dengan tujuan perusahaan.

(32)
[image:32.595.102.511.166.720.2]

3. Pemanfaatan waktu adalah penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijakan perusahaan agar pekerjaan selesai tepat waktu pada waktu yang ditetapkan.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Variabel Defenisi

Operasional Indikator Skala

Pembagian Kerja (X1) proses membagi pekerjaan menjadi jabatan-jabatan spesifik, untuk memaksimalkan manfaat spesialisasi

1. Uraian pekerjaan 2. Kemampuan

dalam bekerja 3. Kecocokan dalam

bekerja

Likert

Departementalisasi (X3)

dasar yang dipakai untuk

mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama

1. Tujuan Organisasi 2. Kondisi Organisasi

Likert

Pendelegasian wewenang (X3)

proses pembagian kewenangan dari atas ke bawah dalam suatu organisasi.

1. Kekuasaan 2. Tanggung jawab 3. Bimbingan dari

atasan Likert

Rentang kendali (X4) jumlah bawahan yang melapor kepada atasan. 1. Instruksi 2. Hubungan pimpinan dengan

bawahan Likert

Efektivitas Kerja (Y) Suatu pencapaian tugas yang menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya

1. Kuantitas Kerja 2. Kualitas Kerja 3. Pemanfaatan

Waktu

Likert

(33)

3. 5 Skala Pengukuran Variabel

[image:33.595.108.502.333.497.2]

Skala pengukuran yang digunakan oleh penulis untuk mengetahui masing-masing variabel yaitu variabel X (desain Organisasi) dan variabel Y (Efektivitas Kerja) adalah Skala Likert. Skala tersebut digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,2008:132). Skala likert digunakan untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian, maka setiap pertanyaan akan diberi skala sangat setuju sampai sangat tidak setuju yang mana skala tersebut mempunyai bobot nilai. Setiap jawaban diberi bobot nilai seperti Tabel 3.2.

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

Keterangan Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Kurang Setuju (KS) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Sugiyono (2008:133)

3.6 Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap dan biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajari atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003:103). Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan yang ada pada kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan yang berjumlah 81 orang.

(34)

Sampel adalah suatu himpunan bagian (Subset) dari unit populasi dan sampel diambil dengan menggunakan rumus Slovin dalam Umar (2008:78), yaitu:

Dimana:

n= Jumlah Sampel N= Jumlah Populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan.

Sehingga jumlah sampel dapat dihitung dengan cara:

Dalam penelitian ini jumlah sampel dibulatkan menjadi 45 sehingga seluruh sampel berjumlah 45 orang, kemudian ditarik dengan teknik acak sederhana.

3.7 Jenis Data

Pada penelitian ini diperlukan data guna mendukung penulisan menuju sasaran yang hendak dicapai, yaitu:

a. Data Primer

Data Primer adalah merupakan informasi yang diperoleh langsung dengan cara mendatangi objek penelitian, dimana data yang diperoleh tersebut merupakan data yang aktual dan dapat dipertanggungjawabkan.

(35)

Data sekunder merupakan data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Peneliti mendapatkan data sekunder dari buku-buku yang berhubungan dengan penelitian tersebut, catatan kuliah serta literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.8 Metode Pengumpulan Data a. Penyebaran Kuesioner

Teknik ini dilakukan dengan memberikan satu set pernyataan kepada responden penelitian yang tersusun secara sistematis berisikan pernyataan tentang desain organisasi dan efektivitas kerja pada Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan.

b. Studi Dokumentasi

Yaitu memperoleh data dengan cara meninjau, membaca, atau mempelajari dokumen – dokumen yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

(36)

validitas dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 17.00 for windows, dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika rhitung>rtabel

2. Jika r

maka pernyataan tersebut valid

hitung<rtabel

b. Uji reliabilitas

maka pernyataan tersebut tidak valid

Uji ini digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama. Untuk melakukan uji ini, peneliti menggunakan bantuan software SPSS versi 17.00 for

windows, dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika ralpha > rtabel

b. Jika r

maka pernyataan reliabel

alpha < rtabel

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 30 orang responden diluar sampel yang dilakukan di Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan.

maka pernyataan tidak reliabel

3.10 Tehnik Analisis

Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang dikumpulkan adalah:

a. Metode Deskriptif

(37)

Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang dikumpulkan adalah:

b. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat perkiraan yang tidak bias dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang dkk 2008:62).

2. Uji Heteroskedastisitas

Adanya varians variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempegaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas

(38)

ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang dkk 2008:104).

c. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel independent (X) terhadap variabel dependen (Y). Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, maka peneliti menggunakan bantuan program software SPSS versi 17.00 dengan rumus :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +

Keterangan :

e

Y = Efektivitas kerja a = Konstanta X1

X

= Pembagian Kerja

2

X

= Departementalisasi

3

X

= Pendelegasian Wewenang

4

b = Koefisien Regresi = Rentang Kendali

e = Standar Error

Dalam analisis regresi linear berganda terdapat tiga jenis ketepatan, yaitu: 1. Uji Determinan (R2

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh, kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel independen atau

(39)

predictor-nya. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik

kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen. 2. Uji F (Uji Secara Simultan)

Bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel independen (Pembagian kerja, pendelegasian wewenang, departementalisasi, dan rentang kendali).

Kriteria pengujiannya sebagai berikut: Ho : b1

H

= 0, artinya tidak terdapat pengaruh Xi terhadap efektivitas kerja.

1 : b1

Dengan kriteria pengambilan keputusan:

≠ 0, artinya terdapat pengaruh Xi terhadap efektivitas kerja.

Ho diterima jika f hitung < f tabel pada α = 5% H1

3. Uji T (Uji secara parsial)

diterima jika f hitung > f tabel pada α = 5%

Uji T ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing – masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :

Ho : b1

H

= 0, artinya tidak terdapat pengaruh Xi terhadap efektivitas kerja

1 : b1

Dengan kriteria pengambilan keputusan :

≠ 0, artinya terdapat pengaruh Xi terhadap efektivitas kerja.

(40)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun demi tahun kegiatannya berkembang sesuai dengan semakin diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika.

Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh Pemerintah Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah dengan nama Magnetisch en Meteorologisch Observatorium atau Observatorium Magnetik dan

Meteorologi dipimpin oleh Dr. Bergsma. Pada tahun 1879 dibangun jaringan

penakar hujan sebanyak 74 stasiun pengamatan di Jawa. Pada tahun 1902 pengamatan medan magnet bumi dipindahkan dari Jakarta ke Bogor. Pengamatan gempa bumi dimulai pada tahun 1908 dengan pemasangan komponen horisontal seismograf Wiechert di Jakarta, sedangkan pemasangan komponen vertikal dilaksanakan pada tahun 1928.

Pada tahun 1912 dilakukan reorganisasi pengamatan meteorologi dengan menambah jaringan sekunder. Sedangkan jasa meteorologi mulai digunakan untuk penerangan pada tahun 1930. Pada masa pendudukan Jepang antara tahun 1942 sampai dengan 1945, nama instansi meteorologi dan geofisika diganti menjadi

(41)

instansi tersebut dipecah menjadi dua: Di Yogyakarta dibentuk Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia khusus untuk melayani kepentingan Angkatan Udara. Di Jakarta dibentuk Jawatan Meteorologi dan Geofisika, dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga.

Pada tanggal 21 Juli 1947 Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh Pemerintah Belanda dan namanya diganti menjadi Meteorologisch en

Geofisiche Dienst. Sementara itu, ada juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika

yang dipertahankan oleh Pemerintah Republik Indonesia , kedudukan instansi tersebut di Jl. Gondangdia, Jakarta. Pada tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan negara Republik Indonesia dari Belanda, Meteorologisch en Geofisiche Dienst diubah menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum. Selanjutnya, pada tahun 1950 Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization atau WMO) dan Kepala Jawatan Meteorologi dan Geofisika menjadi Permanent Representative of Indonesia with

WMO. Pada tahun 1955 Jawatan Meteorologi dan Geofisika diubah namanya

menjadi Lembaga Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1960 namanya dikembalikan menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan Udara.

(42)

suatu instansi setingkat eselon I dengan nama Badan Meteorologi dan Geofisika, dengan kedudukan tetap berada di bawah Departemen Perhubungan. Pada tahun 2002, dengan keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48 tahun 2002, struktur organisasinya diubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dengan nama tetap Badan Meteorologi dan Geofisika.

Terakhir, melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, Badan Meteorologi dan Geofisika berganti nama menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen. Pada tanggal 1 Oktober 2009 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika disahkan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.

4.1.2 Organisasi dan Tata Kerja Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)

BMKG mempunyai status sebuah Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), dipimpin oleh seorang Kepala Badan. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya BMKG dikoordinasikan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang perhubungan. BMKG mempunyai tugas untuk melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Tugas dan fungsi BMKG antara lain:

(43)

b. Perumusan kebijakan teknis di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

c. Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

d. Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian observasi, dan pengolahan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

e. Pelayanan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

f. Penyampaian informasi kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan dengan perubahan iklim.

g. Penyampaian informasi dan peringatan dini kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan dengan bencana karena factor meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

h. Pelaksanaan kerja sama internasional di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

i. Pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

j. Pelaksanaan, pembinaan, dan pengendalian instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika. k. Koordinasi dan kerja sama instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan

komunikasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

(44)

m. Pelaksanaan pendidikan profesional di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

n. Pelaksanaan manajemen data di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

o. Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas administrasi di lingkungan BMKG.

p. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab BMKG.

q. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BMKG.

r. Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

Untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika membagi wilayah kerja menjadi 5 (lima) Balai Wilayah, yang mengkoordinir kegiatan stasiun-stasiun Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika di wilayahnya.Adapun kelima balai tersebut antara lain, BBMKG Wilayah I berkantor di Medan, BBMKG Wilayah II berkantor di Ciputat Tanggerang, BBMKG Wilayah III berkantor di Denpansar-Bali, BBMKG Wilayah IV, berkantor di Makassar-Sulawesi, BBMKG Wilayah V, berkantor di Papua.

(45)

4.1.3 Struktur Organisasi Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah 1 Medan

Susunan organisasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika wilayah 1 Medan terdiri atas:

a. Kepala.

b. Bagian Tata Usaha c. Bidang Observasi

d. Bidang Data dan Informasi

Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi pada Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan dapat dilihat pada lampiran 1.

4.1.4 Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah 1 Medan

Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah 1 Medan adalah Unit pelaksanaan Teknis di lingkungan Balai Basar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. Dan dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika secara administratif dibina oleh Sekertaris Utama dan secara teknis operasional dibina oleh masing-masing Deputi sesuai dengan bidang tugasnya.

(46)

meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mempunyai fungsi :

a. Koordinasi pengamatan, pengumpulan dan penyebaran data, pengolahan.Analisis dan prakiraan serta riset dan kerja sama di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika.

b. Penyusunan rencana dan program kegiatan Balai Besar.

(47)

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

[image:47.595.132.492.201.750.2]

Hasil Pengolahan dari uji validitas dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1

Uji Validitas

Pernyataan Rhitung Rtabel Keterangan

P1 .698 0,361 Valid

P2 .706 0,361 Valid

P3 .816 0,361 Valid

P4 .807 0,361 Valid

P5 .857 0,361 Valid

P6 .856 0,361 Valid

P7 .860 0,361 Valid

P8 .701 0,361 Valid

P9 .818 0,361 Valid

P10 .837 0,361 Valid

P11 .548 0,361 Valid

P12 .792 0,361 Valid

P13 .469 0,361 Valid

P14 .746 0,361 Valid

P15 .806 0,361 Valid

P16 .748 0,361 Valid

P17 .829 0,361 Valid

P18 .815 0,361 Valid

P19 .855 0,361 Valid

P20 .827 0,361 Valid

P21 .716 0,361 Valid

P22 .790 0,361 Valid

(48)

Pernyataan Rhitung Rtabel Keterangan

P24 .831 0,361 Valid

P25 .803 0,361 Valid

P26 .831 0,361 Valid

P27 .757 0,361 Valid

P28 .509 0,361 Valid

P29 .752 0,361 Valid

P30 .746 0,361 Valid

P31 .748 0,361 Valid

P32 .684 0,361 Valid

[image:48.595.130.495.83.314.2]

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 17.0 (April, 2011)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa 32 butir pernyataaan dinyatakan valid karena memiliki nilai rhitung yang lebih besar dari nilai rtabel yaitu 0,361.

Analisis dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan dengan membandingkan ralpha dengan rtabel. Dalam uji reliabilitas sebagai nilai

ralpha adalah nilai alpha yang terdapat pada tabel Reliability Statistic di kolom Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60. Ketentuannya apabila ralpha > rtabel maka

pernyataan tersebut reliabel. Hasil pengolahan data untuk uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.978 32

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 17.0 (April, 2011)

Pada Tabel 4.2 hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa ralpha lebih

[image:48.595.168.451.549.633.2]
(49)

4.2.2 Analisis Deskriptif

a. Analisis Deskriptif Responden

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 45 orang pegawai pada kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah 1 Medan. Karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan masa kerja adalah sebagai berikut:

[image:49.595.106.517.358.449.2]

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.3

Karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin Jenis

Kelamin

Jumlah (orang)

Persentase (%)

Laki-Laki 35 77,80

Wanita 10 22,20

Jumlah 45 100

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah, 2011)

(50)
[image:50.595.142.501.110.263.2]

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah

(orang)

Persentase (%)

≤ 30 tahun 11 24,4

31-40 Tahun 9 20,0

41-50 Tahun 16 35,6

> 50 Tahun 9 20

Jumlah 45 100

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah, 2011)

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden karyawan yang paling banyak adalah yang berumur 41-50 Tahun atau sebesar 35,6%. Hal ini dikarenakan mayoritas pegawai tersebut direkrut dari sekolah kedinasan Akademi Meteorologi dan Geofisika (AMG) sehingga mereka sudah bekerja cukup lama di kantor BBMKG.

[image:50.595.140.505.499.639.2]

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pendididikan Jumlah

(Orang)

Persentase (%)

SLTA 5 11,1

Diploma 15 33,3

Sarjana 24 53,3

Pasca Sarjana 1 2,2

Jumlah 45 100

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah, 2011)

(51)

tamatan sarjana dalam melaksanakan operasional organisasi untuk pencapaian tujuan.

[image:51.595.112.524.246.683.2]

b. Analisis Deskriptif Variabel 1. Variabel Pembagian Kerja (X1)

Tabel 4.6

Distribusi Tanggapan Responden Tentang Pembagian Kerja (X1)

1. Pada pernyataan pertama dapat dijelaskan bahwa 22,2% responden menyatakan sangat setuju, 71,1% menyatakan setuju, 4,4% menyatakan

Item Pernyataan Frekuensi N o ST S (1) %

TS (2) %

KS (3) %

S (4) %

SS (5) %

1 Uraian pekerjaan (job description) pada perusahaan sudah sesuai dengan struktur organisasi di perusahaan

0 0 0 0 3 6,7 32 71,1 10 22,2

2 Tugas yang diberikan pimpinan sudah sesuai dengan uraian pekerjaan

0 0 2 4,4 2 4,4 31 68,9 10 22,2

3 Kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan sudah sesuai dengan tingkat pendidikan yang dimiliki

0 0 0 0 2 4,4 41 91,1 2 4,4

4 Atasan memberi pekerjaan sesuai dengan keahlian saya

0 0 1 2,2 2 4,4 35 77,8 7 15,6

5 Saya dapat menyelesaikan pekerjaan saya dengan baik

0 0 0 0 2 4,4 35 77,8 8 17,8

6 Saya merasa nyaman dengan pekerjaan saya

(52)

kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

2. Pada pernyataan kedua dapat dijelaskan bahwa 22,2% responden menyatakan sangat setuju, 68,9% menyatakan setuju, 4,4% menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju dan sangat tidak setuju.

3. Pada pernyataan ketiga dapat dijelaskan bahwa 4,4 % responden menyatakan sangat setuju, 91,1% menyatakan setuju, 4,4% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

4. Pada pernyataan keempat dapat dijelaskan bahwa 15,6% responden menyatakan sangat setuju, 77,8% menyatakan setuju, 4,4% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

5. Pada pernyataan kelima dapat dijelaskan bahwa 17,8% responden menyatakan sangat setuju, 77,8% menyatakan setuju, 4,4% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

6. Pada pernyataan keenam dapat dijelaskan bahwa 20,0% responden menyatakan sangat setuju, 73,3% menyatakan setuju, 2,2% menyatakan kurang setuju, 4,4% menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

(53)

kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan sudah sesuai dengan tingkat pendidikan yang dimiliki. Dengan pekerjaan yang sesuai dengan tingkat pendidikan yang dimiliki oleh karyawan maka kemampuan pegawai dalam bekerja akan lebih baik.

[image:53.595.107.518.303.550.2] [image:53.595.109.517.304.548.2]

2. Variabel Departementalisasi (X2)

Tabel 4.7

Distribusi Tanggapan Responden Tentang Departementalisasi (X2)

1. Pada pernyataan pertama dapat dijelaskan bahwa 26,7% responden menyatakan sangat setuju, 71,1% menyatakan setuju, 2,2% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

2. Pada pernyataan kedua dapat dijelaskan bahwa 33,3% responden menyatakan sangat setuju, 64,4% menyatakan setuju, 2,2% menyatakan

Item Pernyataan Frekuensi

No STS

(1) % TS (2) %

KS (3) %

S (4) %

SS (5) %

1 Pekerjaan yang saling berhubungan belum dikerjakan secara bersama

0 0 0 0 1 2,2 32 71,1 12 26,7

2 Bidang yang ada dalam perusahaan dibagi berdasarkan tujuan organisasi

0 0 0 0 1 2,2 29 64,4 15 33,3

3 Bidang-bidang yang ada dalam instansi ini sudah sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini

0 0 0 0 4 8,9 28 62,2 13 28,9

4 Pembagian bidang dalam instansi ini tidak

memudahkan saya dalam melaksanakan tugas

(54)

kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

3. Pada pernyataan ketiga dapat dijelaskan bahwa 28,9% responden menyatakan sangat setuju, 62,2% menyatakan setuju, 8,9% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

4. Pada pernyataan keempat dapat dijelaskan bahwa 35,6% responden menyatakan sangat setuju, 55,6% menyatakan setuju, 8,9% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden menyatakan tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

(55)

3.Variabel Pendelegasian Wewenang (X3)

Tabel 4.8

Distribusi Tanggapan Responden Tentang Pendelegasian Wewenang (X3)

1. Pada pernyataan pertama dapat dijelaskan bahwa 15,6% responden menyatakan sangat setuju, 64,4% menyatakan setuju, 15,6% menyatakan kurang setuju, 4,4%

Item Pernyataan

Frekuensi N

o STS

(1) % TS (2) %

KS (3) %

S (4) %

SS (5) %

1 Saya mempergunakan kekuasaan dengan baik dalam menjalankan tugas

0 0 2 4,4 7 1

5, 6

29 64 ,4

7 15, 6 2 Saya berusaha untuk melaksanakan tugas yang diberikan atasan dengan sebaik-baiknya

0 0 0 0 0 0 37 82

,2

8 17, 8 3 Atasan menyerahkan seluruh pemecahan masalah atas pekerjaan saya kepada saya

0 0 5 11,

1

16 3 5, 6

17 37 ,8

7 15, 6 4 Saya harus memberikan laporan kepada atasan

0 0 2 4,4 0 0 36 80 ,0

7 15, 6

5

Saya menerima bimbingan langsung dari pimpinan atas pekerjaan yang sedang

dilaksanakan

0 0 1 2,2 2 4, 4

33 73 ,3

9 20, 0 6 Prosedur pekerjaan yang sistematis dapat menjamin terlaksananya kegiatan-kegiatan perusahaan

0 0 0 0 3 6,

7

34 75 ,6

(56)

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

2. Pada pernyataan kedua dapat dijelaskan bahwa 17,8% responden menyatakan sangat setuju, 82,2% menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

3. Pada pernyataan ketiga dapat dijelaskan bahwa 15,6% responden menyatakan sangat setuju, 37,% menyatakan setuju, 35,6% menyatakan kurang setuju, 11,1% menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

4. Pada pernyataan keempat dapat dijelaskan bahwa 15,6% responden menyatakan sangat setuju, 80% menyatakan setuju, 4,4% menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju dan sangat tidak setuju.

5. Pada pernyataan kelima dapat dijelaskan bahwa 20% responden menyatakan sangat setuju, 73,3% menyatakan setuju, 4,4% menyatakan kurang setuju, 2,2% menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

6. Pada pernyatan keenam dapat dijelaskan bahwa 17,8% responden menyatakan sangat setuju, 75,6% menyatakan setuju, 6,7% menyatakan kurang setuju, 4,4% menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

(57)

sebaik-baiknya. Hal ini berarti pegawai benar-benar bertanggung jawab atas pekerjaan yang diterima.

[image:57.595.113.524.180.600.2]

5. Variabel Rentang Kendali (X4) Tabel 4.9

Distribusi Tanggapan Responden Tentang Rentang Kendali (X4)

1. Pada pernyataan pertama dapat dijelaskan bahwa 22,2% responden menyatakan sangat setuju, 73,3% menyatakan setuju, 4,4% menyatakan kurang setuju, 4,4% dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Item Pernyataan Frekuensi

No STS

(1) % TS (2) %

KS (3) %

S (4) %

SS (5) %

1

Atasan memberikan instruksi atas pekerjaan dengan jelas

0 0 0 0 2 4,4 33 73,3 10 22,2

2

Atasan memberikan instruksi dengan ringkas

0 0 0 0 6 13,3 31 68,9 8 17,8

3

Instruksi atas tugas yang diberikan pimpinan sangat membantu dalam menyelesaikan tugas tersebut

0 0 0 0 0 0 33 73,3 12 26,7

4

Hubungan pimpinan pada perusahaan dengan pegawai berjalan dengan baik

0 0 0 0 1 2,2 35 77,8 9 20.0

5

Struktur organisasi yang dibentuk telah membuat pegawai bekerja secara efektif

1 2,2 2 4,4 2 4,4 33 73,3 7 15,6

6

Struktur organisasi yang dibentuk telah membuat pegawai bekerja secara efisien

(58)

2. Pada pernyataan kedua dapat dijelaskan bahwa 17,8% responden menyatakan sangat setuju, 68,9% menyatakan setuju, 13,3% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

3. Pada pernyataan ketiga dapat dijelaskan bahwa 26,7% responden menyatakan sangat setuju, 73,3% menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

4. Pada pernyataan keempat dapat dijelaskan bahwa 20% responden menyatakan sangat setuju, 77,8% menyatakan setuju, 2,2% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

5. Pada pernyataan kelima dapat dijelaskan bahwa 15,6% responden menyatakan sangat setuju, 73,3% menyatakan setuju, 4,4% menyatakan kurang setuju, 4,4% menyatakan tidak setuju, dan 2,2 % menyatakan sangat tidak setuju.

6. Pada pernyataan keenam dapat dijelaskan bahwa 11,1% responden menyatakan sangat setuju, 75,6% menyatakan setuju, 4,4% menyatakan kurang setuju, 2,2% menyatakan tidak setuju, dan 6,7% menyatakan sangat tidak setuju.

(59)
[image:59.595.114.522.129.430.2]

5.Variabel Efektivitas Kerja (Y)

Tabel 4.10

Distribusi Tanggapan Responden Tentang Kuantitas Kerja

1. Pada pernyataan pertama dapat dijelaskan bahwa 20% responden menyatakan sangat setuju, 71,1% menyatakan setuju, 6,7% menyatakan kurang setuju, 2,2 % menyatakan sangat tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju.

2. Pada pernyataan kedua dapat dijelaskan bahwa 13,9% responden menyatakan sangat setuju, 71,1% menyatakan setuju, 8,9% menyatakan kurang setuju, 4,4 % menyatakan tidak setuju dan 2,2% menyatakan sangat tidak setuju.

3. Pada pernyataan ketiga dapat dijelaskan bahwa 17,8% responden menyatakan sangat setuju, 44,4% menyatakan setuju, 26,7% menyatakan kurang setuju, 8,9% menyatakan tidak setuju dan 2,2% menyatakan sangat tidak setuju.

Item Pertanyaan

Frekuensi

No STS

(1)

% TS (2)

% KS (3)

% S (4)

% SS (5)

%

1

Banyaknya volume pekerjaan yang saya terima belum sesuai dengan kemampuan saya

1 2,2 0 0 3 6,7 32 71,1 9 20,0

2

Banyaknya volume pekerjaan saya menjadi hambatan dalam menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya

1 2,2 2 4,4 4 8,9 32 71,1 6 13,9

3

Saya tidak mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari volume yang telah ditentukan

(60)
[image:60.595.114.522.308.676.2]

Persentasi paling besar dari distribusi jawaban responden variabel efektivitas kerja tentang kuantitas kerja yaitu sebesar 71,1% menyatakan setuju pada pernyataan banyaknya volume pekerjaan belum sesuai dengan kemampuan pegawai dan menjadi hambatan dalam menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Hal ini berarti volume pekerjaan yang dimiliki oleh pegawai belum disesuaikan dengan kemampuan pegawai sehingga pegawai mengalami masalah untuk menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya.

Tabel 4.11

Distribusi Tanggapan Responden Tentang Kualitas Kerja

Item Pertanyaan

Frekuensi

No STS

(1)

% TS (2)

% KS (3)

% S (4)

% SS (5)

%

1

Saya selalu teliti dalam melaksanakan pekerjaan yang diterima

0 0 0 0 0 0 40 88,9 5 11,1

2

Saya tidak mampu menyelesaikan pekerjaan sebelum batas waktu yang telah ditentukan sesuai standard kualitas

0 0 1 2,2 3 6,7 36 80,0 5 11,1

3 Jika terdapat kesalahan dalam pekerjaan, saya tidak mampu memperbaikinya tanpa bantuan orang lain

2 4,4 8 17,8 11 24,4 16 35,6 8 17,8

4

Hasil kerja saya selalu diterima oleh rekan kerja saya

(61)

1. Pada pernyataan pertama dapat dijelaskan bahwa 11,1% responden menyatakan sangat setuju, 88,9% menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju , tidak setuju dan sangat tidak setuju.

2. Pada pernyataan kedua dapat dijelaskan bahwa 11,1% responden menyatakan sangat setuju, 80,0% menyatakan setuju, 6,7% menyatakan kurang setuju, 2,2 % menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

3. Pada pernyataan ketiga dapat dijelaskan bahwa 17,8% responden menyatakan sangat setuju, 35,6% menyatakan setuju, 24,4% menyatakan kurang setuju, 17,8% menyatakan tidak setuju dan 4,4% menyatakan sangat tidak setuju.

4. Pada pernyataan keempat dapat dijelaskan bahwa 20% responden menyatakan sangat setuju, 62,2% menyatakan setuju, 11,1% menyatakan kurang setuju, 6,7% menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

(62)
[image:62.595.115.522.114.456.2]

Tabel 4.12

Distribusi Tanggapan Responden Tentang Pemanfaatan Waktu

1. Pada pernyataan pertama dapat dijelaskan bahwa 26,7% responden menyatakan sangat setuju, 73,3% menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju , tidak setuju dan sangat tidak setuju.

2. Pada pernyataan kedua dapat dijelaskan bahwa 22,2% responden menyatakan sangat setuju, 77,8% menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

3. Pada pernyataan ketiga dapat dijelaskan bahwa 33,3% responden menyatakan sangat setuju, 64,4% menyatakan setuju, 2,2% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Item Pertanyaan

Frekuensi

No STS

(1)

% TS (2)

% KS (3)

% S (4)

% SS (5)

%

1

Ketepatan waktu merupakan faktor yang penting dalam menyelesaikan pekerjaan

0 0 0 0 0 0 33 73,3 12 26,7

2

Waktu yang diberikan untuk melaksanakan pekerjaan belum sesuai dengan target yang ditetapkan perusahaan

0 0 0 0 0 0 35 77,8 10 22,2

3

Jika pekerjaan tidak dapat dikerjakan sesuai dengan waktu yang tersedia, saya memerlukan tambahan waktu

(63)

Persentasi paling besar dari distribusi jawaban responden variabel efektivitas kerja tentang pemanfataan waktu yaitu sebesar 77,8% menyatakan setuju pada pernyataan waktu yang diberikan untuk melaksanakan pekerjaan belum sesuai dengan target yang ditetapkan perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa volume pekerjaan yan

Gambar

Tabel 1.1 Pembagian Bidang dan Pegawai di BBMKG Wilayah 1 Medan
Tabel 1.2  Data Keluhan yang Diterima BMKG wilayah 1 Medan Tahun 2010
Gambar 2.1 kerangka Konseptual Griffin(2004), Hasibuan (2003), dan Ivancevich (2007) (data diolah)
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bukan hanya jumlah pendapatan dari neraca perdagangan luar negeri dan jumlah investasi/investor yang masuk ke Indonesia, namun jumlah penduduk miskin dan tingkat

(2) Data center sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelolaf.

Remarks No Description Unit CONTRACT

KARTU RENCANA STUDI  OUTPUT DARI PERWALIAN ONLINE Bisa diakses melalui Sistem Informasi Akademik (LAN).. Periksa Mata Kuliah yang Anda ambil

sarana dan prasarana perhubungan udara dan telekomunikasi, kegiatan angkutan udara dan komunikasi SUMBER DATA ALTERNATIF UNTUK ANALISIS. ADA UNIT KERJA LAIN YANG MENGGUNAKAN DATA

BAHASA INDONESIA RAGAM TULIS MAHASISWA THAILAND SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN BAHAN AJAR AFIKSASI

Perubahan Kedua Peraturan Direkur Jenderal Pajak Nomor PER- 146/PJ/2006 tentang bentuk isi, dan tata cara penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT Masa

Mengubah Lampiran II Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan