• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemanfaatan Internet Terhadap Peningkatan Literasi Informasi Pengguna Pada Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Pemanfaatan Internet Terhadap Peningkatan Literasi Informasi Pengguna Pada Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMANFAATAN INTERNET TERHADAP PENINGKATAN LITERASI INFORMASI PENGGUNA PADA BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP

DAN DOKUMENTASI PROVINSI SUMATERA UTARA

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Dalam bidang Studi Perpustakaan dan Informasi

Disu sun Oleh

SHEL LA ANN E TR YSSA P. SIAH AAN 060709015

DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAK ULT AS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

Siahaan, Shella Anne Tryssa P. 2010. Pengaruh Pemanfaatan Internet Terhadap Peningkatan Literasi Informasi Pengguna Pada Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara : Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan internet terhadap peningkatan literasi informasi pengguna pada BPAD Provinsi Sumatera Utara.

Penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian paradigma deskriptif asosiatif yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang diperoleh dari responden. Populasi penelitian ini adalah sebanyak 5.856 orang dengan jumlah sampel 98 orang yang ditentukan berdasarkan rumus Slovin. Untuk mengetahui siapa yang menjadi sampel penelitian digunakan teknik purposive sample. Untuk mengukur pengaruh dimensi pemanfaatan internet terhadap literasi informasi pengguna digunakan analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Package For Social Science) versi 16.0. untuk menguji hipotesis dilakukan uji-t dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 5%).

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa pemanfaatan internet berpengaruh positif dan signifikan terhadap literasi informasi pengguna, dan dengan demikian hipotesis diterima. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa 20,2% variabel literasi informasi dapat dijelaskan oleh variabel pemanfaatan internet. Sedangkan sisanya sebesar 79,8% merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak dijelaskan pada penelitian ini.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karuniaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Pengaruh Pemanfaatan Internet Terhadap Peningkatan Literasi Informasi Pengguna Pada Badan Perpustakaan Arsip Dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar sarjana sosial (S.Sos) pada Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna baik isi maupun penulisannya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik yang membangun agar penulis dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pada masa yang akan datang.

Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua penulis, Ayahanda H.P. Siahaan dan Ibunda M br.Purba karena ketulusan hati kalian penulis bisa menyelesaikan studi ini. Dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan, motivasi, doa sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini.

Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Himma Dewiyana, ST, M.Hum, selaku dosen pembimbing I penulis yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, dan arahan serta waktu dalam penulisan skripsi ini.

2. Ibu Hotlan Siahaan, S.sos, selaku dosen pembimbing II penulis yang telah memberikan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

(4)

4. Ibu Dra. Zurni Zahara M.Si, selaku dosen wali yang telah membimbing penulis selama perkuliahan.

5. Seluruh staf pengajar Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah memberikan ilmu dan bimbingan yang bermanfaat bagi penulis dan untuk Bang Yudi yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam urusan surat menyurat.

6. Bapak Dr. Syahron, MA, selaku dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

7. Bapak pimpinan dan seluruh staf Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara, yang telah memberikan informasi yang penulis butuhkan selama penelitian.

8. Para Responden di BPAD yang telah bersedia mengisi kuesioner penelitian ini.

9. Buat adik-adik saya (Conrad Aristein P. Siahaan, Yudika Stefani P. Siahaan dan Yosia Basanaarga P.Siahaan) terima kasih buat doa dan dukungannya.

10.Buat sahabatku Tina yang selalu memberikan semangat dan bantuan kepada penulis, dan khususnya buat bang Ganda yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa kepada penulis sehingga akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.

(5)

12.Buat teman-temanku stambuk 2006 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas semua dukungan, bantuan serta doanya.

13.Buat adik-adik stambuk 2008 yang tidak dapat disebutkan satu peratu, terima kasih buat kebersamaannya.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Medan, Agustus 2010 Penulis

(Shella Anne Tryssa P. Siahaan)

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 4

1.3Tujuan Penelitian ... 4

1.4Manfaat Penelitian ... 4

1.5Ruang Lingkup Penelitian ... 4

1.6Hipotesis Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Perpustakaan umum ... 6

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum ... 6

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum... 7

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Umum ... 8

2.1.4 Tugas Perpustakaan Umum ... 9

2.2 Internet ... …10

2.2.1 Pengertian Internet ... 10

2.2.2 Manfaat Penggunaan Internet ... 10

2.2.3 Fasilitas Internet ... 11

2.2.4 Sumber Daya Informasi yang Terdapat di Internet ... 12

2.2.5 Peran Internet Bagi Perpustakaan ... 14

2.3 Informasi ... 15

2.3.1 Pengertian Informasi ... 15

2.3.2 Kualitas Informasi ... 16

2.3.3 Siklus Informasi ... 17

2.4 Literasi Informasi ... 18

2.4.1 Pengertian Literasi Informasi ... 18

2.4.2 Manfaat Literasi Informasi ... 20

2.4.3 Model Literasi Informasi ... 20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 23

3.2 Lokasi Penelitian ... 23

3.3 Populasi dan Sampel ... 23

3.3.1 Populasi ... 23

3.3.2 Sampel ... 24

3.4 Defenisi Operasional Variabel ... 25

3.5 Instrumen Penelitian ... 26

3.5.1 Kuesioner……… ... ….26

3.5.2 Tabel Defenisi Operasional Variabel ... …….27

3.6 Jenis dan Sumber Data ... .27

(7)

3.8 Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen ... .28

3.8.1 Uji Validitas Instrumen ... .28

3.8.2 Uji Reabilitas Instrumen ... .29

3.9 Analisis Deskriptif ... .29

3.10 Analisis Data ... .30

3.11 Uji-t (Uji Parsial) ... .31

3.12 Koefisien Determinasi ( ) ... .31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Validitas dan Reabilitas Instrumen... …33

4.1.1 Pengujian Validitas Instrumen ... …33

4.1.1.1 Pemanfaatan Internet (Variabel X) ... …33

4.1.1.2 Literasi Informasi (Variabel Y) ... …34

4.1.2 Pengujian Reabilitas Instrumen ... …35

4.1.2.1 Pemanfaatan Internet (Variabel X) ... …35

4.1.2.2 Literasi Informasi (Variabel Y) ... …36

4.2 Karakteristik Responden ... …36

4.3 Analisis Deskriptif ... …37

4.3.1 Variabel Pemanfaatan Internet... …37

4.3.2 Variabel Literasi Informasi ... …39

4.4 Pengujian Persyaratan Analisis ... …41

4.4.1 Uji Normalitas Data ... …41

4.5 Analisis Data ... …43

4.5.1 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Pemanfaatan Internet ... …43

4.5.1.1 Fasilitas Layanan Internet ... …43

4.5.1.2 Frekuensi Penggunaan Internet ... …44

4.5.1.3 Tujuan Pemanfaatan Layanan Internet ... …45

4.5.1.3.1 Tujuan Untuk Mencari Informasi Yang Relevan ... …45

4.5.1.3.2 Tujuan Untuk Mencari Informasi Yang Mutakhir ... …46

4.5.1.3.3 Tujuan Untuk Mendapatkan Informasi yang Cepat ... …47

4.5.1.3.4 Tujuan Untuk Mendapatkan Informasi yang Banyak ... …48

4.5.1.3.5 Tujuan Untuk Mendapatkan Informasi yang Lengkap ... …49

4.5.2 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Literasi Informasi ... …50

4.5.2.1 Perumusan Masalah ... …50

4.5.2.1.1 Merumuskan Masalah ... …50

4.5.2.1.2 Mengidentifikasi Informasi yang Diperlukan ... …51

4.5.2.2 Staregi Pencarian Informasi ... …52

4.5.2.2.1 Menentukan Sumber Informasi ... …52

4.5.2.2.2 Memilih Sumber Informasi Terbaik ... …53

4.5.2.3 Lokasi dan Akses ... …54

4.5.2.4 Pemanfaatan Informasi ... …55

4.5.2.5 Sintesis... …56

4.5.2.6 Evaluasi ... …57

4.6 Metode Analisis Statistik ... …58

4.6.1 Analisis Regresi Linear ... …58

4.7 Pengujian Hipotesis ... …59

4.7.1 Uji Pengaruh Parsial (Uji-t) ... …59

(8)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 61

5.2 Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

LAMPIRAN ... 66

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Model Literasi Informasi ... 21

(9)

Tabel 3.1: Nilai Hubungan Statistika Dua Variabel ... 32

Tabel 4.1: Uji Validitas X ... 33

Tabel 4.2: Uji Validitas Y ... 34

Tabel 4.3: Uji Reabilitas Variabel X... 35

Tabel 4.4: Uji Reabilitas Variabel Y... 36

Tabel 4.5: komposisi Responden Berdasarkan Status ... 36

Tabel 4.6: Statistik Pemanfaatan Internet ... 38

Tabel 4.7: Distribusi Frekuensi Data Variabel Pemanfaatan Internet ... 39

Tabel 4.8: Statistik Literasi Informasi... 40

Tabel 4.9: Distribusi Frekuensi Data Variabel Literasi Informasi ... 41

Tabel 4.10: Tanggapan Responden Mengenai Fasilitas Layanan Internet ... 43

Tabel 4.11: Tanggapan Responden Mengenai Frekuensi Penggunaan Internet ... 44

Tabel 4.12: Tanggapan Responden Mengenai Tujuan Untuk Mencari Informasi yang Relevan ... 45

Tabel 4.13: Tanggapan Responden Mengenai Tujuan Untuk Mencari Informasi yang Mutakhir ... 46

Tabel 4.14: Tanggapan Responden Mengenai Tujuan Untuk Mendapatkan Informasi Secara Lebih Cepat ... 47

Tabel 4.15: Tanggapan Responden Mengenai Tujuan Untuk Mendapatkan Informasi yang Lebih Banyak ... 48

Tabel 4.16: Tanggapan Responden Mengenai Tujuan Untuk Mendapatkan Sumber Informasi yang Lebih Lengkap ... 49

Tabel 4.17: Tanggapan Responden Mengenai Merumuskan Masalah ... 50

Tabel 4.18: Tanggapan Responden Mengenai Mengidentifikasi Informasi yang Diperlukan ... 51

Tabel 4.19: Tanggapan Responden Mengenai Menentukan Sumber Informasi ... 52

Tabel 4.20: Tanggapan Responden Mengenai Memilih Sumber Informasi Terbaik ... 53

Tabel 4.21: Tanggapan Responden Mengenai Lokasi dan Akses ... 54

Tabel 4.22: Tanggapan Responden Mengenai Pemanfaatan Informasi ... 55

Tabel 4.23: Tanggapan Responden Mengenai Sintesis ... 56

Tabel 4.24: Tanggapan Responden Mengenai Evaluasi ... 57

(10)

Tabel 4.26: Uji Determinasi (r²) ... 60

DAFTAR GAMBAR

(11)

ABSTRAK

Siahaan, Shella Anne Tryssa P. 2010. Pengaruh Pemanfaatan Internet Terhadap Peningkatan Literasi Informasi Pengguna Pada Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara : Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan internet terhadap peningkatan literasi informasi pengguna pada BPAD Provinsi Sumatera Utara.

Penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian paradigma deskriptif asosiatif yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang diperoleh dari responden. Populasi penelitian ini adalah sebanyak 5.856 orang dengan jumlah sampel 98 orang yang ditentukan berdasarkan rumus Slovin. Untuk mengetahui siapa yang menjadi sampel penelitian digunakan teknik purposive sample. Untuk mengukur pengaruh dimensi pemanfaatan internet terhadap literasi informasi pengguna digunakan analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Package For Social Science) versi 16.0. untuk menguji hipotesis dilakukan uji-t dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 5%).

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa pemanfaatan internet berpengaruh positif dan signifikan terhadap literasi informasi pengguna, dan dengan demikian hipotesis diterima. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa 20,2% variabel literasi informasi dapat dijelaskan oleh variabel pemanfaatan internet. Sedangkan sisanya sebesar 79,8% merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak dijelaskan pada penelitian ini.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

(13)

Pada era informasi seperti sekarang ini, teknologi informasi berkembang secara pesat. Perkembangan teknologi informasi membawa perubahan pada bentuk dan media penyajian informasi. Kini informasi disajikan tidak hanya dalam bentuk tercetak namun disajikan dalam media elektronik dan dapat di akses melalui internet.

Internet merupakan jaringan yang menghubungkan antar komputer yang ada di dunia. Internet merupakan sarana yang digunakan untuk berbagi informasi oleh siapa saja dan dimana saja. Pengguna internet tidak terbatas pada usia, pekerjaan, maupun tingkat pendidikan. Internet sangat bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan informasi pengguna. Internet memberikan akses tanpa batas kepada pengguna dalam mendapatkan informasi. Salah satu contoh informasi yang dapat di akses tanpa batas adalah artikel, baik artikel ilmiah maupun artikel popular.

Bagi sebuah perpustakaan kehadiran internet memberikan berbagai macam kemudahan dalam lingkungan pekerjaannya. Dengan adanya internet sistem kerja di perpustakaan akan terasa lebih ringan. Internet mempermudah dalam sistem pengolahan data dan pelayanan informasi kepada pengguna. Selain itu akan lebih mudah memutakhirkan dan meng up to date koleksi perpustakaan melalui internet tanpa harus terbatas pada ruangan. Kehadiran internet juga mempermudah perpustakaan untuk berhubungan dengan perpustakaan lain dalam hal pendistribusian informasi.

Internet merupakan sarana yang sangat membantu pengguna dalam menemukan informasi secara cepat. Dengan adanya fasilitas internet di perpustakaan, pengguna tidak perlu lagi menghabiskan banyak waktu untuk mencari informasi pada rak-rak buku di perpustakaan. Pengguna dapat dengan cepat menemukan informasi yang terbaru atau mutakhir hanya dengan melakukan searching atau browsing pada database atau internet saja. Dengan melakukan searching di database pengguna dapat langsung mengetahui letak dari informasi tersebut tanpa harus meminta pertolongan pada pustakawan. Untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhannya, pengguna harus memiliki kemampuan dalam proses pencarian informasi. Pengguna harus menentukan Query untuk menemukan informasi yang dibutuhkan

(14)

menyadari kebutuhan akan informasi yang dibutuhkannya, kemudian menentukan informasi yang dibutuhkan untuk mengakses informasi tersebut secara efisien, lalu melakukan evaluasi terhadap informasi yang telah di dapat dan memanfaatkan informasi tersebut.

Kemampuan mendapatkan informasi merupakan kemampuan umum yang dimiliki semua orang. Tetapi tidak berarti setiap orang dapat dikatakan memiliki kemampuan literasi informasi atau melek informasi. Tetapi, paling tidak semua orang memiliki modal dasar untuk mengembangkan kemampuan literasi informasi. Tingkat literasi informasi ini dapat dilihat dengan kemahiran/kelancaran masyarakat dalam menggunakan internet.

Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD Prov SU) merupakan salah satu perpustakaan umum yang memiliki layanan internet bagi pengguna. Layanan internet ini dapat dimanfaatkan oleh pengguna mulai pukul 08.00 – 16.30 Wib yang dapat digunakan oleh seluruh pengguna baik yang terdaftar maupun tidak terdaftar sebagai anggota BPAD. layanan internet BPAD menggunakan Telkom speedy sebagai provider jaringan internet. Tersedia 10 unit personal komputer yang dapat digunakan oleh pengunjung guna kepentingan pencarian informasi. Kecepatan untuk mengakses internet untuk setiap PC adalah 128 Mbps. Selain itu, pengguna juga dapat menikmati fasilitas layanan internet dengan menggunakan fasilitas WiFi. Untuk kecepatan akses internet menggunakan WiFi adalah 54 Mbps.

Pemanfaatan layanan internet oleh pengguna BPAD berasal dari kalangan pelajar, mahasiswa dan kalangan umum yang mayoritas adalah pekerja profesi. Rata-rata pengunjung layanan internet pada BPAD perhari adalah antara 30-35 orang per harinya. Untuk memanfaatkan layanan internet pada BPAD, dikenakan biaya Rp.3000/jam sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Kota Medan. Bagi pengguna yang membawa laptop sendiri, BPAD menyediakan fasilitas WiFi yang dapat digunakan dengan gratis. Dari pengamatan penulis, pemanfaatan layanan internet BPAD banyak dilakukan untuk mencari tugas sekolah, mencari tugas kuliah, pekerjaan, dan hiburan.

(15)

BPAD maka pengguna mencari informasi dengan menggunakan internet dan mereka lebih mengetahui banyak sumber informasi yang ada pada internet. Informasi biasanya didapat melalui surat kabar online, maupun langsung melakukan pencarian pada search engine. Penguna merasa pencarian informasi melalui internet lebih cepat dan efisien. Seperti yang dilakukan oleh salah seorang pengguna BPAD, yaitu karyawan di bagian teknik mesin. Kini yang bersangkutan tidak perlu lagi mencari buku mengenai teknik mesin, cukup mencari informasi teknik mesin dengan menggunakan search engine di internet. Hal ini menunjukkan bahwa literasi informasi pengguna mengalami peningkatan sesudah menggunakan layanan internet. Pengguna sudah menyadari kebutuhan informasinya, sudah dapat memilih dan menggunakan sumber informasi, dan sudah dapat menggunakan informasi dalam mendukung pekerjaannya.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pemanfaatan Internet Terhadap Peningkatan Literasi Informasi Pengguna Pada Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah “ Apakah ada pengaruh pemanfaatan internet terhadap peningkatan literasi informasi pengguna pada BPAD Provinsi Sumatera Utara?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan internet terhadap peningkatan literasi informasi pengguna pada BPAD Provinsi Sumatera Utara.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

(16)

2. Peneliti, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian berikutnya.

3. Penulis, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta pemahaman tentang penggunaan internet pada perpustakaan dan literasi informasi.

1.5 Ruang Lingkup

Penelitian ini adalah mengenai kajian pengaruh pemanfaatan internet terhadap peningkatan literasi informasi. Adapun ruang lingkup penelitian meliputi: fasilitas layanan internet, frekuensi penggunaan internet, tujuan pemanfaatan layanan internet, merumuskan masalah, strategi pencarian informasi, lokasi dan akses, pemanfaatan informasi, sintesis dan evaluasi.

1.6 Hipotesis Penelitian

Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah “Terdapat Pengaruh yang signifikan antara pemanfaatan internet terhadap peningkatan literasi informasi pengguna pada BPAD Provinsi Sumatera Utara”.

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Perpustakaan Umum

(17)

Perpustakaan umum merupakan salah satu sumber informasi yang berperan penting dalam kehidupan masyarakat sebagai penyedia informasi. Menurut Sulistiyo-Basuki (1993: 46), “Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani umum”. Sedangkan menurut Yusuf dalam Septiliani (2006: 1) perpustakaan umum adalah “suatu tempat yang menampung atau menghimpun, mengolah dan menyebarluaskan segala macam informasi kepada masyarakat luas semua tingkatan”.

Selain pengertian di atas, pengertian perpustakaan dalam Warintek (2010: 1) adalah “perpustakaan yang ada di bawah lembaga yang mengawasinya”. Menurut UNESCO Public Library Manifesto dalam Sutarno (2006: 38) mendefinisikan perpustakaan umum sebagai berikut :

The public library is the local centre of information, making all kinds of knowledge and information readily available to its users… The public library, the local gateway to knowledge, provide a basic condition for lifelong learning, independent decision-making and culture development of the individual and social groups.

Artinya: Perpustakaan umum adalah pusat dari informasi, membuat segala macam pengetahuan dan informasi tersedia bagi penggunanya… perpustakaan umum, adalah jalan menuju pengetahuan, menyediakan suatu kondisi dasar untuk belajar seumur hidup, pengambilan keputusan dan pengembangan budaya kelompok, individu dan sosial.

Menurut Samosir (2004: 7) menyatakan bahwa :

Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang bertugas mengumpulkan, menyimpan, mengatur dan meyajikan bahan pustakanya untuk masyarakat umum. Perpustakaan umum diselenggarakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa memandang latar belakang pendidikan, agama, adat-istiadat, umur, jenis kelamin dan lain sebagainya, maka koleksi perpustakaan umum juga beraneka ragam bidang pokok masalah sesuai dengan kebutuhan informasi dari pemakainya.

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang disediakan oleh dana umum yang berfungsi menghimpun, mengolah dan menyebarluaskan informasi kepada semua tingkatan masyarakat.

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum

(18)

1. Untuk pendidikan masyarakat (sebagai sarana pendidikan non formal) dan membudidaya kreasi, prakarsa dan swadaya masyarakat guna meningkatkan kemajuan kehidupan dan kesejahteraannya.

2. Menyediakan berbagai kebutuhan untuk penerangan, informasi dan data skunder serta pengetahuan ilmiah.

3. Memberi semangat dan hiburan yang sehat dan pemanfaatan hal-hal yang bersifat membangun dalam waktu senggang.

4. Mendorong, menggairahkan, memelihara dan membina semangat membangun dan semangat belajar masyarakat.

5. Membekali berbagai pengetahuan dan ilmu serta pedoman-pedoman kepada masyarakat di berbagai bidang.

Sedangkan dalam Manifesto Perpustakaan Umum Unesco pada tahun 1972 dalam Sulistyo-Basuki (1993: 46) bahwa perpustakaan umum mempunyai empat tujuan utama, yaitu:

1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka kearah kehidupan yang lebih baik.

2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.

3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka. Fungsi ini sering disebut sebagai fungsi pendidikan perpustakaan umum, lebih tepat disebut sebagai pendidikan berkesinambungan ataupun pendidikan seumur hidup.

4. Bertindak selaku agen kultural, artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya. Perpustakaan umum bertugas menumbuhkan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya dengan cara menyelenggarakan pameran budaya, ceramah, pemutaran film, dan penyediaan informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan, kegemaran dan apresiasi masyarakat terhadap segala bentuk seni budaya.

(19)

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum menyediakan berbagai informasi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Informasi tersebut dapat berupa koleksi perpustakaan dalam bentuk tercetak maupun elektronik. Dengan adanya koleksi yang memadai, perpustakaan dapat melaksanakan fungsinya secara optimal. Dalam buku pedoman perlengkapan perpustakaan umum (1992: 2) perpustakaan umum berfungsi sebagai pusat untuk:

1. Menyediakan bahan pendidikan (educating)

2. Menyediakan dan menyebarluaskan informasi (informatif) 3. Menyediakan bahan-bahan yang berfungsi rekreasi (rekreatif)

4. Menyediakan bahan-bahan yang berisi petunjuk, pedoman dan bahan-bahan rujukan bagi anggota masyarakat (referensif)

5. Melestarikan bahan pustaka dan hasil budaya bangsa untuk dapat dimanfaatkan masyarakat umum (dokumentatif)

6. Menyediakan layanan penelitian (riset kualitatif dan kuantitatif)

Sedangkan dalam Buku Pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan umum (2000: 6-7), fungsi perpustakaan umum adalah:

1. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan bacaan

2. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan, melalui pembelian, langganan, tukar-menukar, dan lain-lain

3. Pengolahan dan penyimpanan setiap bahan pustaka 4. Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi

5. Pendayagunaan koleksi

6. Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang datang langsung di perpustakaan maupun yang menggunakan telepon, faximil dan lain-lain

7. Pemasyarakatan perpustakaan

8. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan

9. Pelaksanaan koordinasi dengan pihak Pemerintah Daerah, tokoh-tokoh masyarakat dan mitra kerja lainnya

10.Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan bersama koleksi dan sarana/prasarana

(20)

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum berfungsi sebagai penyedia informasi, sebagai sarana pengkajian, penyediaan, pengolahan, penyimpanan, pendayagunaan bahan pustaka, selain itu berfungsi sebagai penyedia bahan pendidikan, penyebar informasi, sebagai media rekreasi, referensif, dokumentatif, dan sebagai penyedia layanan penelitian.

2.1.4 Tugas Perpustakaan Umum

Setiap perpustakaan dapat mempertahankan eksistensinya apabila perpustakaan tersebut dapat menjalankan tugas utamanya dalam hal pemenuhan kebutuhan pengguna. Dalam Buku Pedoman Perlengkapan Perpustakaan Umum (1992: 2) bahwa

Perpustakaan memiliki tugas mengumpulkan, menyimpan, memelihara, mengatur dan mendayagunakan bahan pustaka untuk kepentingan pendidikan, penerangan, penelitian, pelestarian suatu pengembangan kebudayaan dan rekreasi seluruh golongan masyarakat.

Sutarno (2006: 37) menyatakan bahwa tugas dari sebuah perpustakaan umum adalah “memberikan layanan kepada seluruh lapisan masyarakat, sebagai pusat informasi, pusat sumber belajar, tempat rekreasi, penelitian dan pelestarian bahan pustaka yang dimiliki”.

Dari kedua pendapat di atas dapat diketahui bahwa tugas dari perpustakaan umum adalah mengumpulkan, menyimpan, memelihara, mengatur dan mendayagunakan bahan pustaka untuk digunakan oleh masyarakat sebagai pusat informasi, pusat sumber belajar, tempat rekreasi, penelitian dan pelestarian bahan pustaka.

2.2 Internet

2.2.1 Pengertian Internet

Internet berasal dari dua kata yaitu inter yang berarti antar dan network yang berarti jaringan. Menurut Sahahab dalam Nasution (2006:10) Internet adalah:

(21)

Pendapat yang sama dikemukakan oleh Purwadi (1997: 1) bahwa:

Internet adalah sebuah jaringan komputer yang terdiri dari berbagai macam ukuran jaringan komputer di seluruh dunia mulai dari sejauh PC, jaringan-jaringan lokal bersekala kecil, jaringan-jaringan-jaringan-jaringan kelas menengah, hingga jaringan-jaringan utama yang menjadi tulang punggung internet seperti NSFnet, NEARnet, SURAnet, dan lain-lain.

Dalam G-excess (2010: 1) internet adalah “sebuah dunia maya jaringan komputer (interkoneksi) yang terbentuk dari milyaran komputer di seluruh dunia”.

Ketiga pendapat mengemukakan hal yang senada bahwa internet merupakan jaringan yang menghubungkan komputer-komputer yang ada diseluruh dunia yang terhubung melalui suatu protokol tertentu untuk pertukaran informasi antar komputer.

2.2.2 Manfaat Penggunaan Internet

Internet merupakan salah satu penyedia sumber informasi yang memiliki banyak kegunaan yang menguntungkan yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Menurut Nasution (2006: 10) beberapa manfaat dari penggunaan internet adalah:

1. Komunikasi interaktif 2. Akses ke pakar

3. Akses ke perpustakaan

4. Membantu penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan 5. Pertukaran data

6. Kolaborasi

Pawirosumarto (2008: 220) mengemukakan bahwa manfaat internet adalah: 1. Sumber informasi menjadi lebih beragam dan luas

2. Jarak dan waktu bukan lagi kendala yang utama

3. Munculnya sistem pembelian dan pembayaran On-Line

4. Dapat mengadakan rapat secara bersamaan dan langsung dari berbagai tempat 5. Pertukaran dan asimilasi nilai-nilai budaya yang cepat

(22)

2.2.3 Fasilitas Internet

Internet memiliki fasilitas yang sangat banyak dan beraneka ragam. Fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan oleh berbagai kalangan. Menurut Pawirosumarto (2008: 232 – 23) bahwa fasilitas internet adalah:

1. WWW ( World Wide Web )

WWW sering disingkat dengan Web merupakan suatu ruang informasi dimana sumber – sumber daya yang berguna diidentifikasi oleh pengenal global yang disebut uniform resource identifier (URI). WWW sering dianggap sama seperti internet padahal Web merupakan bagian dari internet. Web adalah sebuah sistem informasi dalam bentuk teks, gambar, suara dan lain – lain yang tersimpan dalam sebuah internet webserver yang dipresentasikan dalam bentuk hypertext. Web dapat diakses oleh perangakat lunak yang disebut browser. Browser yang paling sering digunakan diantaranya ; Mozila Firefox, Internet Exploler dan Opera.

2. Elekrtonik Mail/e-mail

Dalam bahasa Indonesia disebut sebagai surat elektronik. Sarana ini memungkinkan pengguna dapat saling berkirim pesan melalui alamat elektronik di internet.

3. File Transfer Protocol ( FTP)

Merupakan sarana yang memungkinkan pengguna untuk dapat mengirim (upload) maupun mengunduh (download) sebuah informasi ke komputernya dari komputer lain yang terhubung dalam satu jaringan internet.

4. Internet Chat Relay (IRC)

Atau biasa dikenal dengan Chat. IRC merupakan fasilitas untuk berkomunikasi langsung dengan menggunakan keyboard. IRC sering digunakan sebagai sarana teleconference.

5. Mailing list

Lebih dikenal dengan Milis merupakan fasilitas yang diciptakan sebagai sarana diskusi interaktif.

Menurut Nasution (2006: 4) terdapat lima fasilitas standar internet yang dipergunakan untuk keperluan pendidikan antara lain:

1. World Wide Web 2. E-Mail

3. Mailing List

(23)

5. News Group

Hal yang sama di kemukakan oleh Sitompul dalam Hasugian (2009: 9) bahwa “Internet menyediakan sejumlah fasilitas yang dapat digunakan oleh pengguna antara lain: Electronic Mail (Email), World Wide Web (WWW), File Transfer Protocol (FTP), Newsgroup atau Mailing List, Gopher, Chat Group, Telnet dan sebagainya.”

Ketiga pendapat di atas memiliki persamaan bahwa fasilitas yang disediakan internet berupa World Wide Web, E-mai, Mailing List, File Transfer Protocol dan News Group.

2.2. 4 Sumber Daya Informasi yang Terdapat di Internet

Sumber daya informasi akan mempermudah seseorang dalam menemukan dan mengakses informasi. Menurut Rahmat (2009) sumber informasi adalah “data yang merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”. Adapun sumber daya informasi yang terdapat di internet adalah:

1. E-Journal (Jurnal elektronik)

Jurnal elektronik (e-journal) adalah jurnal/majalah yang diterbitkan dalam format elektronik (Hasugian, 2008: 19).

Menurut Chitraprita (2009) Jurnal elektronik adalah terbitan serial seperti bentuk tercetak tetapi dalam bentuk elektronik.

2. E-Book (Buku Elektronik)

Buku elektronik (e-book) adalah buku yang diterbitkan dalam format elektronik. (Hasugian, 2008: 14).

Dalam Wikipedia (2010) Buku elektronik atau buku digital adalah versi elektronik dari buku.

3. Direktori

(24)

4. Search Engine

Search Engine adalah suatu portal website yang menyediakan informasi pencarian data-data yang dibutuhkan pengunjung internet (PT Proweb Indonesia, 2010: 1).

5. Perpustakaan Digital (Digital Library)

Ismail Fahmi (2004: 1) menyatakan bahwa perpustakaan digital adalah sebuah

sistem yang terdiri dari perangkat hardware dan software, koleksi elektronik,

staf pengelola, pengguna, organisasi, mekanisme kerja, serta layanan dengan

memanfaatkan berbagai jenis teknologi informasi.

Sedangkan menurut Shofia (2010: 1) perpustakaan digital adalah suatu

perpustakaan yang menyimpan data baik itu buku atau tulisan, gambar, suara,

dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikannya dengan menggunakan

protokol elektronik melalui jaringan komputer.

6. Online Database

Online database is a database accessible from a network, including from the

Internet (Wikipedia, 2010).

Artinya: database online adalah database yang dapat diakses dari jaringan,

termasuk dari internet.

7. Software (Perangkat lunak)

Software atau yang disebut juga perangkat lunak adalah sekumpulan perintah

yang dijalankan (atau dieksekusi) oleh komputer. (Oktavita, 2009: 1).

Pendapat yang sama dikemukakan oleh Ridwanaz (2008) bahwa software

adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer,

data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau

instruksi yang akan menjalankan suatu perintah.

(25)

Menurut Permadi (2010: 1) berita adalah rekonstruksi dari fakta yang penting

dan, atau menarik bagi pembaca yang disebarluaskan melalui media massa

dalam bentuk tulisan dengan berbagai kelengkapannya.

Sedangkan menurut Pumpkin_squad (2009: 1) berita adalah laporan tentang

suatu kejadian yang baru atau keterangan yang terbaru tentang suatu peristiwa;

suatu fakta yang menarik perhatian atau gagasan yang perlu disampaikan

kepada khalayak melalui media massa umum.

2.2.4 Peran Internet Bagi Perpustakaan

Kehadiran internet membawa dampak yang sangat besar bagi perpustakaan. Dengan adanya internet di perpustakaan, perpustakaan dapat menyediakan informasi secara efektif dan efisien. Dengan kehadiran internet perpustakaan dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang terbaru/uptodate. Karena pihak perpustakaan dapat mengakses informasi langsung ke sumber informasi. Selain itu, internet juga memiliki kontribusi bagi perpustakaan. Menurut Suprihatin (2000: 11) “kontribusi lain yang diberikan internet untuk perpustakaan adalah sebagai fasilitas mengakses informasi terbaru (current information) yang saat ini banyak menjadi incaran para pemakai perpustakaan”. Ada beberapa keuntungan yang didapat oleh perpustakaan bila memasukkan internet sebagai suatu layanan yaitu:

1. Perpustakaan dapat menyajikan informasi terbaru bagi pemakainya.

2. Perpustakaan dapat mengambil keuntungan secara materil dari biaya operasi internet para pemakainya.

3. Informasi yang ada di internet bisa menjadi tambahan koleksi bagi perpustakaan untuk dilayankan kepada pemakai.

4. Keberadaan internet di perpustakaan bisa menjadi suatu daya tarik tersendiri bagi pemakai untuk datang ke perpustakaan, sehingga jumlah pengunjung meningkat.

5. Internet dapat digunakan sebagai sarana publikasi bagi perpustakaan sehingga perpustakaan tersebut dapat lebih dikenal oleh mayarakat.

(26)

Berdasarkan uraian di atas, kehadiran layanan internet pada perpustakaan merupakan sebuah nilai lebih bagi perpustakaan. Hal ini dikarenakan layanan internet dapat menjadi sumber informasi baru yang menyediakan informasi-informasi terbaru bagi masyarakat dan menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan.

2.3 Informasi

2.3.1 Pengertian Informasi

Informasi sangat penting dalam segala aspek kehidupan manusia, karena dengan adanya infomasi, akan menambah wawasan dan pengetahuan manusia. tanpa informasi, sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan manusia, atau yang dibutuhkan manusia untuk menunjang segala yang akan dikerjakannya, tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Menurut Rahmat (2010: 1) informasi adalah: “Data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang”.

Sedangkan Hasugian (2009: 91) menyatakan bahwa “informasi adalah susunan data dalam bentuk yang mudah dipahami”.

Menurut Davis dalam Abdul Kadir (2003: 28) Informasi adalah “data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan pengetahuan yang berupa data dalam bentuk yang mudah dipahami yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman atau intruksi, yang bertujuan untuk mengurangi ketidakpastian dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan.

2.3.2 Kualitas Informasi

Untuk mendapatkan informasi yang bernilai, harus diperhatikan kualitas dari sebuah informasi. Menurut Ladjamudin (2005: 11) kualitas informasi dipengaruhi atau ditentukan oleh enam hal sebagai berikut:

(27)

seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukkan benang merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini, dan masa depan sebagai sebuah bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu dilaksanakan, dan dibuktikan oleh siapa saja.

2. Akurat (accuracy)

Suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan (Completeness), seluruh pesan telah benar/sesuai (correctness), serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau hanya sistem yang diinginkan oleh user (security).

3. Tepat Waktu (timeliness)

Berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.

4. Ekonomis (economy)

Informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal, informasi tersebut juga mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi.

5. Efisien (efficiency)

Informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun kalimat yang sederhana (tidak berbelit-belit, tidak juga puitis, bahkan romantis),namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam, atau bahkan menggetarkan setiap orang atau benda apapun yang menerimanya.

6. Dapat dipercaya (reability)

Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut juga telah teruji tingkat kejujurannya. Misalkan output suatu program komputer, bisa dikategorikan sebagai reability, karena program komputer akan memberikan output sesuai dngan input yang diberikan, dan outputnya tidak pernah dipengaruhi oleh iming-iming jabatan, ataupun setumpuk nilai rupiah. Sedangkan menurut Willis (2010: 1) kualitas informasi tergantung dari tiga hal yaitu:

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

(28)

Dari kedua pendapat di atas dapat dipaparkan bahwa kualitas informasi dipengaruhi oleh keakuratan (accuracy), ketepatan waktu (timeliness), relevan (relevancy), ekonomis (economy), efisien (efficiency), dan dapat dipercaya (reability).

2.3.3 Siklus Informasi

Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut:

Sumber: Ladjamudin ( 2005: 11) Gambar 1: Siklus informasi

Data dan informasi saling terkait dan membentuk suatu siklus yang disebut siklus informasi. Siklus informasi menurut Burch and Grudnitski terlihat dalam gambar dibawah ini:

Sumber : Burch and Grudnitski dalam Budiman (2010: 4)

(29)

Dari kedua gambar di atas dapat diketahui bahwa informasi berasal dari data yang didapatkan dari kejadian, pengalaman ataupun dari pembelajaran yang kemudian data tersebut diolah atau diproses yang mana hasil dari output dari data tersebut berupa informasi. Kemudian data tersebut akan diterima yang kemudian akan mendapat respon dari penerima sebagai tindakan untuk membuat suatu keputusan.

2.4 Literasi Informasi

2.4.1 Pengertian Literasi Informasi

Literasi informasi merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki setiap orang. Karena dengan memiliki literasi informasi, setiap orang dapat mengetahui dan menggunakan informasi yang mereka butuhkan dengan relevan. Menurut Gunawan [dkk] (2008: 1) “Literasi informasi adalah suatu kemampuan untuk belajar terus-menerus secara mandiri dan untuk berkomunikasi”.

Menurut Permanasari dalam Gunawan [dkk] (2008: 1-2) mengemukakan bahwa: Literasi informasi adalah serangkaian kemampuan untuk menyadari kebutuhan informasi dan kapan informasi diperlukan, mengidentifikasi dan menemukan lokasi informasi yang diperlukan, memanfaatkannya secara efektif, legal dan etis, serta mengkomunikasikannya.

Sedangkan menurut Cilip (2010: 1) “information literacy is knowing when and why you need information, where to find it, and how to evaluated use and communicate it in an ethical manner”.

Artinya: “literasi informasi adalah pengetahuan kapan dan mengapa anda membutuhkan informasi, dimana mendapatkannya dan bagaimana mengevaluasinya dan mengkomunikasikannya didalam etika penggunaan”.

Dalam Hasugian (2009 : 201-202) Work Group On Information Literacy dari California State University (2002), mendefinisikan bahwa:

Literasi informasi sebagai kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi dan menggunakan informasi dalam berbagai format. Untuk dapat melakukannya maka pencari informasi harus mampu menunjukkan sejumlah keahlian dalam suatu proses yang terpadu, yaitu:

1. Menyatakan pernyataan, permasalahan, atau isu penelitian.

2. Menentukan informasi yang dibutuhkan untuk pertanyaan, permasalahan, atau isu penelitian.

(30)

5. Menganalisa dan mengevaluasi informasi. 6. Mensintesa informasi.

7. Mengkomunikasikan dengan menggunakan berbagai jenis teknologi informasi. 8. Menggunakan perangkat teknologi untuk memperoleh informasi.

9. Memahami etika, hukum, dan isu-isu sosial politik yang terkait dengan informasi dan teknologi informasi.

10.Menggunakan, mengevaluasi, dan bersifat kritis terhadap informasi yang diterima dari media massa.

11.Menghargai bahwa keahlian yang diperoleh dari kompetensi informasi memungkinkan untuk belajar seumur hidup.

Dari keempat pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa literasi informasi adalah kemampuan untuk mengakses, kapan informasi terebut dibutuhkan, bagaimana cara mendapatkannya, mengolahnya, mengevaluasinya dan memanfaatkan informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan.

2.4.2 Manfaat Literasi Informasi

Kemampuan literasi informasi sangat penting, karena membawa banyak manfaat bagi masyarakat baik sebagai individu maupun institusi. Menurut Gunawan [dkk] (2008: 2-3) manfaat dari literasi informasi yaitu “Agar seseorang dapat hidup sukses dalam masyarakat informasi, dan mendukung kita dalam persaingan di era globalisasi”.

Sedangkan menurut Hancock dalam Dewiyana (2010: 1-2) manfaat literasi informasi adalah sebagai berikut:

1. Untuk pelajar. Pelajar dan guru akan dapat menguasai pelajaran mereka dalam proses belajar-mengajar dan siswa tidak akan tergantung kepada guru, karena dapat belajar secara mandiri dengan kemampuan literasi yang dimiliki. Ini dapat dilihat dari persentasi dan penampilan mereka di lingkungan belajar. Mahasiswa yang literat juga akan berusaha belajar mengenai berbagai sumber daya informasi yang digunakan.

2. Untuk masyarakat. Literasi informasi bagi masyarakat sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari mereka dalam lingkungan pekerjaan. Mereka mengidentifikasi informasi yang paling berguna saat membuat keputusan misalnya saat mencari bisnis yang sesuai dan yang menguntungkan.

(31)

melaksanakan pekerjaan dan memecahkan berbagai masalah terhadap pekerjaan yang dihadapi.

Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa literasi informasi membawa dampak yang besar bagi masyarakat karena dengan adanya literasi informasi, seseorang dapat menentukan informasi yang akan digunakan dalam membuat suatu keputusan dan mengambil tindakan untuk memecahkan permasalahan yang tengah dihadapi.

2.4.3 Model Literasi Informasi

Terdapat banyak model literasi informasi, tetapi yang sering digunakan adalah The Big6, Empowering 8 dan Seven Pillars . Menurut Gunawan [dkk] (2008: 4-5) The Big6 adalah model literasi yang dikembangkan oleh Michael B, Eisenberg dan Robert E. Berkowitz pada tahun 1987. Menurut model ini literasi informasi terdiri dari enam keterampilan dan dua belas langkah seperti pada tabel berikut:

Tabel 1 : Model Literasi Informasi

6 Keterampilan 12 Langkah

1. Perumusan masalah 1.1Merumuskan masalah

1.2Mengidentifikasi informasi yang diperlukan

2. Strategi pencarian

informasi

2.1Menentukan sumber 2.2Memilih sumber terbaik

3. Lokasi dan akses 3.1Mengalokasi sumber secara intelektual dan fisik

3.2Menemukan informasi di dalam sumber-sumber tersebut

4. Pemanfaatan informasi 4.1Membaca, mendengar, meraba, dsb 4.2Mengekstraksi informasi yang relevan 5. Sintesis 5.1Mengorganisasikan informasi dari berbagai

sumber

5.2Mempresentasikan informasi tersebut 6. Evaluasi 6.1Mengevaluasi hasil (efektifitas)

(32)

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa literasi informasi terdiri dari enam keterampilan yaitu perumusan masalah, strategi pencarian informasi, lokasi dan akses, pemanfaatan informasi, sintesis dan evaluasi.

Empowering 8 adalah model literasi informasi yang dihasilkan dari dua workshop. Model ini menggunakan pendekatan pemecahan masalah berupa resource-based learning yaitu suatu kemampuan untuk belajar berdasarkan sumber datanya. Menurut model ini, literasi informasi terdiri dari kemampuan untuk:

1 Mengidentifikasi topik/subjek, sasaran audiens, format yang relevan, jenis-jenis sumber

2 Mengeksplorasi sumber dan informasi yang sesuai dengan topik

3 Menyeleksi dan merekam informasi yang relevan, dan mengumpulkan kutipan-kutipan yang sesuai

4 Mengorganisasi, mengevaluasi dan menyusun informasi menurut susunan yang logis, membedakan antara fakta dan pendapat, dan menggunakan alat bantu visual untuk membandingkan dan mengkontraskan informasi

5 Menciptakan informasi dengan menggunakan kata-kata sendiri, mengedit, dan membuat daftar pustaka ataupun menghasilkan karya baru

6 Mempresentasi, menyebarkan atau menyampaikan informasi yang dihasilkan 7 Menilai output, berdasarkan masukan dari orang lain

8 Menerapkan masukan penilaian, pengalaman yang diperoleh untuk kegiatan yang akan datang, dan menggunakan pengetahuan baru yang diperoleh untuk pelbagai situasi. (Gunawan [dkk], 2008: 5-6)

Menurut Sconul dalam Dewiyana (2010: 8) model literasi informasi dinyatakan dalam Seven Pillars Models dengan keterampilan:

1. Mengenal kebutuhan informasi

2. Membedakan cara mengatasi kesenjangan, mengetahui sumber informasi 3. Membangun strategi untuk menentukan lokasi informasi

4. Menentukan lokasi dan akses informasi

5. Membandingkan dan mengevaluasi informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda

6. Mengorganisir, menerapkan dan mengkomunikasikan informasi ke orang lain dengan cara yang sesuai dengan situasi

(33)

Model The Big6, Emporering 8 dan seven pillars models mempunyai

persamaan, bahwa model literasi adalah mengidentifikasi topik, strategi Pencarian Informasi, Lokasi dan akses pemanfaatan informasi, mengorganisasikan informasi dan mengevaluasi informasi. Sedangkan perbedaannya terletak pada kemampuan menciptakan informasi, dan menilai informasi.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

(34)

adalah penelitian yang melakukan analisis data dengan mengghubungkan antara satu variabel dengan variabel yang sama.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara, yang beralamat di Jl. Sultan Ma’mun Ar-Rasyid (Jl. Brigjend Katamso) No.45 K Medan. Alasan penulis memilih BPAD sebagai tempat penelitian adalah karena masalah yang diteliti berada di BPAD, dan BPAD sudah memiliki layanan internet.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi merupakan objek yang akan diteliti dan memberikan informasi bagi peneliti. Sugiyono (2008: 115) menyatakan bahwa “populasi adalalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung yang menggunakan layanan internet di BPAD dari bulan Februari 2009 sampai dengan bulan Februari 2010 yang berjumlah 5.856 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili dari populasi. Dengan populasi yang sangat besar, maka tidak semua yang dapat dijadikan responden penelitian. Menurut Sugiyono (2008: 116) “ Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 10% yaitu:

(35)

n = Jumlah sampel N = Ukuran populasi

e = Standar error, sebesar 10% (Sugiana, 2008: 1) Maka jumlah sampel penelitian ini adalah:

= 98

Untuk pengambilan sampel, penulis memilih teknik purposive sample, yaitu memilih pengguna yang hanya menggunakan internet pada layanan internet BPAD. Menurut Arikunto (2006: 139-140) purposive sample adalah “sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu”. Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pengguna yang akan dijadikan sampel adalah:

1. Sudah pernah menggunakan internet pada layanan internet BPAD

2. Pelajar, mahasiswa ataupun masyarakat umum baik pekerja kantoran maupun tidak.

3.4 Defenisi Operasional Variabel

Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas (independent) dan variable terikat (dependent) dimana variabel bebas pemanfaatan internet (X) dan literasi informasi sebagai variabel terikat (Y). Untuk lebih jelasnya berikut adalah definisi dari setiap variabel dalam penelitian ini.

1. Variabel Pemanfaatan Internet (X)

(36)

a. Fasilitas layanan internet adalah sarana yang terdapat pada layanan internet disuatu lokasi.

b. Frekuensi penggunaan internet adalah rentang waktu atau jumlah waktu yang digunakan oleh pengguna untuk memanfaatkan internet.

c. Tujuan pemanfaatan layanan internet adalah upaya yang dilakukan untuk mendapatkan informasi guna memenuhi kebutuhan informasi.

2. Variabel Literasi Informasi (Y)

Literasi informasi adalah suatu kemampuan untuk mengakses, kapan informasi terebut dibutuhkan, bagaimana cara mendapatkannya, mengolahnya, mengevaluasinya dan memanfaatkan informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan. Adapun indikator dari variabel ini adalah:

a. Merumuskan masalah adalah cara untuk mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan.

b. Strategi pencarian informasi adalah teknik atau cara yang digunakan oleh pengguna untuk mendapatkan informasi.

c. Lokasi dan akses adalah tempat dimana sebuah sumber informasi tersimpan.

d. Pemanfaatan informasi adalah penggunaan informasi untuk memenuhi kebutuhan pengguna.

e. Sintesis adalah cara untuk mengorganisasikan informasi dari berbagai sumber.

f. Evaluasi adalah pemeriksaan ulang atau penilaian kembali terhadap sebuah informasi.

3.5 Instrumen Penelitian

(37)

digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian”.

Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Setiap kuesioner berisi pertanyaan yang memuat indikator-indikator variabel penelitian.

3.5.1 Kuesioner

Kuesioner penelitian merupakan instrumen penelitian yang berisi pertanyaan yang akan dijawab oleh responden penelitian. Menurut Arikunto (1997: 128), kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Untuk mementukan skor jawaban dari responden, penulis menggunakan skala likert’s dimana:

1. Jawaban a mempunyai nilai 4 2. Jawaban b mempunyai nilai 3 3. Jawaban c mempunyai nilai 2 4. Jawaban d mempunyai nilai 1

3.5.2 Tabel Defenisi Operasional Variabel

Untuk mempermudah penulis dalam pembuatan kuesioner, maka penulis membuat tabel defenisi operasional variabel sebagai berikut:

Tabel 2.1 : Tabel Defenisi Operasional Variabel

Variabel Indikator No. item

kuesioner

Jumlah item Pemanfaatan

Internet (X)

a. Fasilitas layanan internet b. Frekuensi penggunaan

internet

(38)

Variabel Indikator No. item kuesioner

Jumlah item

Informasi (Y) b. Strategi pencarian

informasi

c. Lokasi dan akses d. Pemanfaatan informasi e. Sintesis

3.6 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah:

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner

2. Data skunder, yaitu data yang mendukung data primer yang diperoleh dari buku, jurnal, majalah, internet, laporan tahunan dan dokumen yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:.

1. Kuesioner, yaitu memberikan kuesioner kepada pengguna yang berada pada layanan internet BPAD Provinsi Sumatera Utara.

2. Pengamatan, yaitu melakukan pengamatan langsung ke layanan internet BPAD Provinsi Sumatera Utara

(39)

3.8Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen 3.8.1 Uji Validitas Instrumen

Agar hasil dari penelitian valid, maka perlu dilakukan uji kuesioner untuk mengetahui layak atau tidaknya instrumen penelitian. Arikunto (2003: 145) menyatakan bahwa ada dua macam validitas sesuai dengan cara pengujiannya, yaitu:

1. Validitas eksternal

Instrumen yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain mengenai variabel penelitian yang dimaksud.

2. Validitas internal

Validitas internal dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. Dengan kata lain, sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas internal apabila setiap bagian instrumen mendukung “misi” instrument secara keseluruhan yaitu mengungkap data dari variabel yang dimaksud.

Pengujian kuesioner dilakukan pada pengguna layanan internet BPAD. Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas diberikan kepada 30 orang di luar sampel penelitian dengan menggunakan uji validitas internal. Pengujian kuesioner ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah kuesioner dapat dipahami dan dimengerti oleh para responden.

3.8.2 Uji Reabilitas Instrumen

Uji reabilitas instrumen dilakukan untuk melihat konsistensi jawaban dari pertanyaan yang diberikan kepada responden. Kuesioner dikatakan readibel apabila jawaban dari responden terhadap pertanyaan konsisten dari waktu ke waktu.

Ghozali (2005: 20) menyatakan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Repeated Measure atau pengukuran ulang dilakukan dengan cara memberikan angket (pertanyaan) yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya.

(40)

Pengujian reabilitas instrument dalam penelitian ini menggunakan One Shot atau pengukuran sekali saja dan untuk pengujian reliabilitasnya digunakan uji statistik Cronbach Alpha.

3.9 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan untuk mencari simpangan baku, distribusi frekuensi, modus dan median, mencari nilai rerata, serta pembuatan histogram dari setiap variabel penelitian yaitu pemanfaatan internet (Variabel X) dan literasi informasi (Variabel Y). Dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, ditabulasi, dan dianalisis sehingga memberikan gambaran yang jelas tentang masalah yang diteliti.

3.10 Analisis Data

Untuk menganalisis data, data-data yang diperoleh dari kuesioner kemudian dikumpulkan dan dianalisis. Untuk menginterpretasikan persentasi yang didapat dari tabulasi data, penulis menggunakan metode Supardi (1979: 20) yaitu:

1-25 % : Sebagian kecil 26%-49% : Hampir setengah 50% : Sebagian besar 51% - 75% : Sebagian besar 76% - 99% : Pada umumnya 100% : Seluruhnya

Untuk mengukur pengaruh pemanfaatan internet terhadap literasi informasi digunakan analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan alat bantu aplikasi software SPSS (Statistical Package For Social Science) dengan rumus regresi linear sebagai berikut:

Y = a + bX Dimana:

(41)

kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

a. : = 0, maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pemanfaatan internet terhadap literasi informasi pengguna.

b. : 0, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara pemanfaatan internet terhadap literasi informasi pengguna.

3.11 Uji – t (Uji parsial)

Uji – t dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh dari masing-masing variabel. Uji-t dilakukan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Uji-t dilakukan dengan membandingkan nilai dengan pada tingkat kepercayaan 95% (0,05%). Apabila > maka Ho ditolak, dan Ha diterima, yang artinya secara parsial dimensi pemanfaatan internet berpengaruh signifikan terhadap literasi informasi. Sedangkan jika < maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang artinya secara parsial dimensi pemanfaatan internet tidak berpengaruh signifikan terhadap literasi informasi.

3.12 Koefisien determinasi ( )

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan variabel bebas dapat menerangkan variabel terikat. Semakin besar nilai , maka akan semakin baik kemampuan variabel bebas menerangkan variabel terikat. Sebaliknya, apabila nilai semakin kecil, maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kecil. Nilai digunakan antara 0 sampai 1 (0 < < 1).

Untuk mengukur kekuatan pengaruh variabel pemanfaatan internet terhadap peningkatan literasi pengguna BPAD, dapat digunakan kategori sebagai berikut:

Tabel 3.1 : Nilai Hubungan Statistika Dua Variabel

(42)

Nilai Hubungan Statistika Dua Variabel Keterangan

0,000 – 0,199 Tidak ada pengaruh antara variabel 0,222 – 0,399 Pengaruh antara variabel Lemah 0,444 – 0,699 Pengaruh antara variabel sedang

0,700 - 0,899 Pengaruh antara variabel kuat 0,900 -1,000 Pengaruh antara variabel sangat kuat

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengujian Validitas dan Reabilitas Instrumen 4.1.1 Pengujian Validitas Instrumen

(43)

dengan memberikan skor kepada setiap pilihan pada kuesioner, dengan rincian jawaban a diberi skor 4, jawaban b diberi skor 3, jawaban c diberi skor 2, dan jawaban d diberi skor 1. Pengujian validitas dalam penelitian ini mengambil 30 responden yang tidak termasuk dalam sampel penelitian. Pengujian validitas dengan menggunakan SPSS versi 16,0.

4.1.1.1 Pemanfaatan Internet (Variabel X) Tabel 4.1 Uji Validitas X Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted if Item Deleted Q1 20.3667 12.654 .441 . .838

Sumber: Hasil perhitungan SPSS Ver. 16.0

Menurut Sugiono (2006: 115), “Bila kolerasi setiap pertanyaan positif, dan besarnya 0,30 ke atas maka butir pertanyaan terebut dianggap valid”. Berdasarkan hasil pengujian uji validitas yang dapat dilihat dari Corrected Item Total Correlation pada tabel 4.1, dapat diketahui bahwa setelah diuji setiap butir pertanyaan dikatakan valid karena lebih dari 0,30 ( .

4.1.1.2 Literasi Informasi (Variabel Y)

Tabel 4.2 Uji Validitas Y Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

(44)

Q8 22.3333 15.609 .413 .329 .797 Q9 21.8667 15.016 .730 .683 .754 Q10 22.1667 14.764 .550 .680 .775 Q11 22.0667 13.651 .765 .777 .739 Q12 22.3333 16.644 .397 .361 .796 Q13 21.9333 14.685 .581 .463 .770 Q14 21.6333 16.585 .375 .540 .800 Q15 22.0667 16.133 .360 .371 .804

Sumber: Hasil perhitungan SPSS Ver. 16.0

Berdasarkan hasil pengujian uji validitas yang dapat dilihat dari Corrected Item Total Correlation pada tabel 4.2 , dapat diketahui bahwa setelah diuji setiap butir

pertanyaan dikatakan valid karena lebih dari 0,30 ( .

4.1.2 Pengujian Reabilitas Instrumen

Untuk menguji reabilitas kuesioner digunakan Cronbach Alpha. Menurut Ghozali dalam Situmorang (2008: 4), “uji reabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Reabilitas suatu konstruk variabel dinyatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari 0,60”.

4.1.2.1 Pemanfaatan Internet (Variabel X) Tabel 4.3

Uji Reabilitas Variabel X Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized

(45)

Sumber: Hasil SPSS Ver. 16.0

Berdasarkan pengujian reabilitas, dapat dilihat bahwa nilai Cronbach Alpha setiap butir pertanyaan lebih besar dari 0,60. Hal ini membuktikan bahwa instrumen pemanfaatan internet adalah readibel karena bernilai 0,845 lebih besar dari 0,60. Dengan melihat tabel 4.3 bahwa cronbach alpha > 0,60, maka dapat dinyatakan seluruh instrumen readibel.

4.1.2.2 Literasi Informasi (Variabel Y)

Tabel 4.4

Uji Reabilitas Variabel Y Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized

Items N of Items .803 .806 8

Sumber: Hasil SPSS Ver. 16.0

Berdasarkan pengujian reabilitas, dapat dilihat bahwa nilai Cronbach Alpha setiap butir pertanyaan lebih besar dari 0,60. Hal ini membuktikan bahwa instrumen literasi informasi adalah readibel karena bernilai 0,806 lebih besar dari 0,60. Dengan melihat tabel 4.4 bahwa Cronbach Alpha > 0,60, maka dapat dinyatakan seluruh instrumen readibel.

4.2 Karakteristik Responden

Berikut adalah komposisi responden berdasarkan status dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini:

Tabel 4.5

Komposisi Responden Berdasarkan Status

No Status Jumlah Persentase

1 Pelajar 24 24,49

(46)

3 Umum 19 19,39

Jumlah 98 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2010

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa responden yang berstatus pelajar sebanyak 24 orang (24,49%), yang berstatus mahasiswa sebanyak 55 orang (56,12%), responden yang berstatus umum sebanyak 19 orang (19,39%).

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa responden yang berstatus sebagai mahasiswa adalah responden yang paling produktif, atau yang paling banyak menggunakan jasa BPAD Provinsi Sumatera Utara.

4.3 Analisis Deskriptif

Deskripsi data yang disajikan dalam bagian ini meliputi data variabel pemanfaatan internet (X) sebagai variabel independent dan literasi informasi (Y) sebagai variabel dependen. Deskripsi data menyangkut skor tertinggi dan skor terendah yang secara empiris dicapai responden sehingga akan terlihat rentang datanya. Analisis deskriptif mendeskripsikan nilai rata-rata (Mean), nilai tengah (Median), nilai yang sering muncul (Modus), standar deviasi (SD), jumlah kelas, nilai maksimum dan nilai minimum. Deskripsi data untuk tiap variabel adalah:

4.3.1 Variabel Pemanfaatan Internet

Data empiris tentang pemanfaatan internet yang berhasil diungkapkan di lapangan diolah secara statistik, kemudian data diolah. Maka hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6

Statistik Pemanfaatan Internet

N Valid 98

Missing 0

Mean 21.6633

Median 22.0000

Mode 22.00

Std. Deviation 3.55210

(47)

Minimum 14.00

Maximum 28.00

Sum 2123.00

Sumber: Hasil Perhitungan SPSS Ver. 16.0

Dari tabel di atas, diperoleh akumulasi data yang dapat dideskripsikan sebagai berikut: skor minimum 14, skor maksimum 28, nilai rata-rata (Mean) 21,66, nilai yang sering muncul (Modus) 22, dan standar deviasi (SD) 3,55.

Data empiris tentang pemanfaatan internet di BPAD yang berhasil diungkapkan di lapangan, diolah secara statistik ke dalam distribusi frekuensi yang dapat dilihat pada tabel 4.7

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Data Variabel Pemanfaatan Internet Kelas

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi data variabel pemanfaatan internet di atas, dapat diinterpretasikan bahwa sebanyak 17 orang (7,14%) responden berada pada kelompok rata-rata, 20 orang (20,4%) responden berada di atas rata-rata dan 3 orang (3,06%) responden berada dibawah kelompok rata-rata. Dari hasil pengolahan statistik di atas menggambarkan bahwa untuk mengkaji lebih jauh tentang pemanfaatan internet dapat diteliti tentang indikator-indikatornya yaitu: fasilitas layanan internet, frekuensi penggunaan internet, dan tujuan pemanfaatan layanan internet

(48)

Data empiris tentang literasi informasi yang berhasil diungkapkan dilapangan diolah secara statistik. Setelah data diidentifikasi dan diolah hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8

Statistik Literasi Informasi

N Valid 98

Missing 0 Mean 24.4694 Median 24.0000 Mode 23.00a Std. Deviation 3.81588

Range 16.00

Minimum 16.00 Maximum 32.00

Sum 2398.00

Sumber: Hasil Perhitungan SPSS Ver. 16.0

Dari hasil pengolahan data pada tabel di atas, diperoleh akumulasi data yang dapat dideskripsikan sebagai berikut: skor minimum 16, skor maksimum 32, nilai rata-rata (Mean) 24,46, nilai yang sering muncul (Modus) 23, dan standar deviasi (SD) 3,81. Data empiris tentang pemanfaatan internet di BPAD yang berhasil diungkapkan di lapangan, diolah secara statistik ke dalam distribusi frekuensi yang dapat dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9

(49)

31-33 6 6,12 98 100

98 100

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi data variabel literasi informasi di atas, dapat diinterpretasikan bahwa sebanyak 17 orang (7,14%) responden berada pada kelompok rata-rata, 29 orang (29,59%) responden berada di atas rata-rata dan 6 orang (6,12%) responden berada dibawah kelompok rata-rata. Dari hasil pengolahan statistik di atas menggambarkan bahwa untuk mengkaji lebih jauh tentang literasi informasi dapat diteliti tentang indikator-indikatornya yaitu: merumuskan masalah, strategi pencarian informasi, lokasi dan akses, pemanfaatan informasi, sintesis dan evaluasi.

4.4 Pengujian Persyaratan Analisis

Pengujian yang dilakukan pada model analisis regresi linear sederhana pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

4.4.1 Uji Normalitas Data

(50)

Gambar 3: Uji Normalitas Data

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2008

Berdasarkan gambar 3 dapat dijelaskan bahwa data terlihat lurus mengikuti garis diagonal, sehingga dapat dijelaskan bahwa sebaran data berdistribusi normal. Suatu variabel dikatakan normal apabila gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal.

4.5 Analisis Data

4.5.1 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Pemanfaatan Internet 4.5.1.1 Fasilitas Layanan Internet

(51)

Tabel 4.10

Tanggapan Responden Mengenai Fasilitas Layanan Internet No

Pertanyaan

Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 a. Sangat Memadai

b. Memadai

c. Kurang Memadai d. Tidak Memadai

26 69 3 0

26,53 70,40 3,06 0

Jumlah 98 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2010

Jawaban responden tentang pertanyaan menurut pendapat saudara, apakah fasilitas layanan yang disediakan oleh BPAD memadai bahwa dari 98 responden 26 orang responden (26,53%) menyatakan bahwa fasilitas layanan internet pada BPAD memadai, 69 orang responden (70,40%) menyatakan bahwa fasilitas layanan internet pada BPAD memadai, 3 orang responden (3,06%) menyatakan bahwa fasilitas layanan internet pada BPAD kurang memadai, sedangkan tidak ada responden yang menyatakan layanan internet pada BPAD tidak memadai.

Berdasarkan persentase di atas, dapat diketahui bahwa pada umumnya pengguna layanan internet BPAD menyatakan bahwa fasilitas layanan internet pada BPAD sudah memadai.

4.5.1.2 Frekuensi Penggunaan Internet

Gambar

Tabel 2.1 : Tabel Defenisi Operasional Variabel
Tabel 4.2 Uji Validitas Y
Tabel 4.3
Tabel 4.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Membantu memenuhi kebutuhan dimaksudakan agar memberikan layanan kepada pengguna untuk mencari informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan tepat sedangkan tuntutan masyarakat

Layanan internet pada perpustakaan dapat menjadi fasilitator dalam memberikan sumber-sumber informasi yang dapat membantu pengguna untuk menemukan sumber informasi yang sesuai

Visi Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Propinsi Sumatera Utara adalah “Menjadi Pusat Informasi serta Sarana Belajar Sepanjang Hayat”. Di dalam visi tersebut

Syahriani : Pemanfaatan Pelayaan Internet Untuk Mahasiswa di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, 2003... Syahriani : Pemanfaatan Pelayaan Internet Untuk Mahasiswa di

a. Penyempurnaan dan penyusunan standar layanan kepustakaan, pelestarian bahan pustaka, penerapan otomasi, layanan internet, kerjasama antar perpustakaan serta standar

Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara yang telah mengijinkan penulis melakukan observasi di perpustakaan tersebut, serta seluruh pustakawan

Tujuan penulis dalam memilih judul “Infrastruktur dan Tata Ruang Pada Badan Perpustakaan, Arsip D an Dokumentasi Provisi Sumatera Utara” adalah :. Untuk mengetahui lebih

Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pemanfaatan koleksi di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sulawesi Utara termasuk tinggi, Pada faktor