STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN BANQUET DEPARTEMENT HOTEL DANAU TOBA
INTERNATIONAL MEDAN
KERTAS KARYA
DIKERJAKAN
O L E H
SAMSUL BAHRI GULTOM 072204031
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA
PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR BIDANG KEAHLIAN PERHOTELAN
STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN BANQUET DEPARTEMENT HOTEL DANAU TOBA INTERNATIONAL MEDAN
Kertas Karya ini Diajukan Kepada Panitia Ujian
Program Pendidikan Non Gelar Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Untuk melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Diploma III
Dalam Bidang Studi Pariwisata
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA
PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR BIDANG KEAHLIAN PERHOTELAN MEDAN
Disetujui oleh :
PROGRAM DIPLOMA SASTRA DAN BUDAYA FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Medan,
PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA KETUA,
Drs. Ridwan Azhar, M.Hum NIP : 1955 0923 1982 03.1.001
PENGESAHAN
Diterima oleh :
PANITIA PENILAI PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR SASTRA DAN BUDAYA FAKULTAS SASTRA USU MEDAN
UNTUK MELENGKAPI SALAH SATU SYARAT UJIAN DIPLOMA III DALAM BIDANG PARIWISATA
Prof. Syaifuddin, M. A., Ph.D NIP. 1965 0909 1994 03.1.004
Panitia ujian
No. Nama Tanda Tangan
1. Drs. Ridwan Azhar, M.Hum
2. Mukhtar M, S.Sos, SE.Par,M.A
4. Marzaini Manday, M.S.P.D
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini.
Penulisan kertas karya ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan guna
memenuhi syarat yang diperlukan dalam menyelesaikan Pendidikan Program Diploma
III Jurusan Pariwisata Bidang Keahlian Perhotelan Fakultas Sastra Universitas
Sumatera Medan. Adapun judul dari kertas karya ini adalah “STRATEGI
PEMASARAN DALAM MENI NGKATKAN
VOLUME PENJUALAN BANQUET DEPARTEMENT HOTEL DANAU TOBA INTERNATIONAL MEDAN “.
Dalam penyusunan kertas karya ini, penulis mendapatkan banyak dukungan
dan sumbangan pikiran yang sangat bermanfaat dari berbagai pihak.
Untuk itulah pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar – besarnya kepada:
Bapak Prof.syaifuddin, MA., Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Sastra USU Medan
Bapak Drs. Ridwan Azhar M.Hum, selaku Ketua Program Studi Pariwisata
Fakultas Sastra USU Medan,
Bapak Hasrun Tanjung, SE., selaku dosen pembimbing yang telah
mengarahkan dan membimbing penulis dalam penulisan kertas karya ini.
Bapak Mukhtar, S. Sos., S. Par., MA, selaku sekretaris program studi
pariwisata Fakultas Sastra USU Medan.
Seluruh staff pengajar Program Studi Pariwisata Perhotelan Universitas
Sumatera Utara
Drs Marzaini Manday,M.S.P.D. selaku dosen pembaca yang telah
mengarahkan dan membimbing penulis dalam penulisan kertas karya ini. Basir Gultom dan Hj. Juliani Koto kedua orang tua, terima kasih untuk doa,
semangat dan dukungan yang telah diberikan
Kakak tersayang Eva Silviani Gultom, Adikku Aji Rahmad Wahyuda Gultom
serta buat Bu Mita, Om Rudi dan seluruh keluarga, terima kasih atas
dukungannya.
Fitri Dwinanda Nst dan keluarga yang telah mengisi hari – hari penulis, terima
kasih atas doa dan motivasinya selama ini.
Teman – teman De Def, Reza, Ismail,Briptu Andi H,Raden Erik, Iyun, Amin,
Farid, serta seluruh teman- teman stambuk 2007 perhotelan yang tidak bisa
disebutkan satu persatu.
Penulis tidak dapat membalas budi dan bantuan yang telah diberikan selain doa,
semoga Allah SWT memberikan karunia yang sepadan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan kertas karya ini masih
terdapat banyak kekurangan dan kelemahan, oleh sebab itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhirnya penulis berharap kertas karya ini bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin.
Medan, 15 Maret 2010 Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……….. i
DAFTAR ISI……….…... iii
ABSTRAKSI……… v
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan judul……….…. 1
1.2 Batasan Permasalahan………….……….…… 2
1.3 Tujuan Penulisan………...……….. 2
1.4 Metode Penelitian………... 3
1.5 Sistematika Penulisan……....………... 4
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Banquet……….. 5
2.2 Fungsi banquet ……… 6
2.3 Sistem Pelayanan Banquet……… 6
Ruang Lingkup Banquet………. ………. 8
Tugas Dan Tanggung Jawab Banquet………. 11
Peralatan Dan Perlengkapan Banquet……….. 15
2.6.1 Peralatan banquet……… 15
2.6.2 Perlengkapan Banquet……… 20
Meningkatkan Volume Penjualan………. 21
3.1 Sejarah Berdirinya……….. 23
3.2 Fasilitas hotel.………... 26
3.3 Stuktur Organisasi……….. 29
3.3.1 Struktur organisasi Banquet Hotel Danau Toba International
Medan………... 29
3.3.2 Tugas Dan Tanggung Jawab………. 30
3.4 Klasifikasi Hotel………. 32
BAB IV STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN BANQUET DEPARTEMENT
4.1 Tehnik Pemasaran Produk Dan Jasa………... 34
4.2 Cara-Cara Pemasaran Yang Di Lakukan
Departement Banquet……….. 35
4.3 Penerapan Pelayanan Di Banquet……… 36
4.4 Strategi Pemasaran produk Dan Jasa Guna Meningkatkan
Profit Pada Hotel Danau Toba International Medan……… 39
4.5 Penerapan Strategi Pemasaran Produk Dan Jasa Banquet……… 41
ABSTRAKSI
Kepariwisataan merupakan salah satu sumber pendapatan devisa Negara yang bukan hanya dapat meningkatkan perekonomian bangsa Indonesia tetapi juga dapat memberikan lapangan pekerjaan. Perkembangan pariwisata tidaklah terlepas dari peran serta bidang perhotelan yang mana keduanya haruslah saling berdampingan.
Hotel Danau Toba international medan merupakan salah satu hotel berbintang 4()di medan yang banyak di kunjungi oleh tamu , baik tamu bisnis, wisata, dan lainnya.Hotel Danau Toba international Medan memiliki fasilitas seperti banquet, lodging, swimming pool, restoran ,bar, dan music hause serta karaoke.
Untuk membuat tamu betah menginap dan datang kembali adalah dengan menciptakan situasi yang aman , bersih, menarik, menyenangkan dan memuaskan kepada tamu dan juga kepada hotel. Salah satu tindakan untuk mencapainya adalah dengan memelihara kebersihan hotel dan meningkatkan system pelayanannya. Dengan adanya suatu system operasional pada outlet banquet maka akan dapat meningkatkan strategi pemasarannya.
ABSTRAKSI
Kepariwisataan merupakan salah satu sumber pendapatan devisa Negara yang bukan hanya dapat meningkatkan perekonomian bangsa Indonesia tetapi juga dapat memberikan lapangan pekerjaan. Perkembangan pariwisata tidaklah terlepas dari peran serta bidang perhotelan yang mana keduanya haruslah saling berdampingan.
Hotel Danau Toba international medan merupakan salah satu hotel berbintang 4()di medan yang banyak di kunjungi oleh tamu , baik tamu bisnis, wisata, dan lainnya.Hotel Danau Toba international Medan memiliki fasilitas seperti banquet, lodging, swimming pool, restoran ,bar, dan music hause serta karaoke.
Untuk membuat tamu betah menginap dan datang kembali adalah dengan menciptakan situasi yang aman , bersih, menarik, menyenangkan dan memuaskan kepada tamu dan juga kepada hotel. Salah satu tindakan untuk mencapainya adalah dengan memelihara kebersihan hotel dan meningkatkan system pelayanannya. Dengan adanya suatu system operasional pada outlet banquet maka akan dapat meningkatkan strategi pemasarannya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Alasan Pemilihan Judul
Usaha Jasa Perhotelan merupakan bagian dibidang industri pariwisata yang
mendapat perhatian yang cukup besar dari Pemerintah Republik Indonesia, karena
sektor ini merupakan salah satu penghasil devisa bagi Negara. Walaupun dalam
beberapa tahun belakangan Negara kita mendapat teror Bom yang sangat berdampak
besar bagi pariwisata di Indonesia itu sendiri. Namun dapat dirasakan bahwa pada
setahun terakhir ini pariwisata kita sudah mulai bangkit kembali. Jumlah turis yang
berkunjung ke Indonesia mulai meningkat dan minat investor juga demikian untuk
menanamkan modalnya ditanah air.
Di masa saat sekarang ini dibidang kepariwisataan banyak sekali hotel yang
bermunculan, baik itu perusahaan nasional swasta dan perusahaan milik pemerintah.
Daya tarik sebuah hotel bukan saja terletak pada fasilitas yang dimilikinya namun juga
pada keramahtamahan seluruh karyawan yang berada di suatu hotel tersebut. Untuk
menunjang hal ini kerja sama yang baik sangat diperlukan disetiap departemen agar
kepuasan tamu yang menjadi tujuan utama hotel dapat terpenuhi.
Dalam Industri hotel terdapat beberapa departemen, yang mana berfungsi
dalam meningkatkan pendapatan pada hotel itu sendiri. Salah satu departemen tersebut
adalah Departemen Food & Beverage, yang mana memiliki beberapa outlet yang
di bawah tanggung jawab departemen Food & Beverage, namun keberadaannya cukup
diperhatikan, hal itu dapat dilihat karena banquet ini menjadi salah satu sarana
pendapatan hotel yang cukup besar. Dalam banquet ini terdapat beberapa macam
service tergantung dari permintaan tamu yang memesan acara.
Dengan pemikiran aspek-aspek tersebut pula maka penulis tertarik untuk menulis
dalam sebuah kertas karya yang berjudul “STRATEGI PEMASARAN DALAM
MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN BANQUET DEPARTEMENT
HOTEL DANAU TOBA INTERNATIONAL MEDAN”
1.2 Batasan Masalah
Agar Penulisan kertas karya ini tidak keluar dari jalur yang sebenarnya, maka
penulis membatasinya dalam ruang lingkup permasalahan. Dari sekian banyak
permasalahn yang muncul, penulis mengungkapkan masalah sebatas kapasitasnya, dan
masalah yang dituangkan hanyalah sebatas kualitas pelayanan dan masalah-masalah
yang dihadapi, baik itu dari segi operasional maupun fasilitas yang dimiliki oleh
banquet hotel tersebut.
Dengan memberikan batasan masalah tersebut, diharapkan pembaca dapat
mengerti dan memahami dari hal yang dijabarkan dalam penulisan agar tercapai
maksud dan tujuan penulisan.
1.3Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah :
1. Sebagai salah satu syarat akademis untuk menyelesaikan Pendidikan
Diploma III Program Studi Bidang Keahlian Perhotelan Fakultas Sastra
2. Dapat menambah wawasan dan pengalaman Mahasiswa dalam mencari
pekerjaan di hotel nantinya
3. Membandingkan antara teori yang didapat di bangku kuliah dengan praktik
yang ada di lapangan.
4. Mempelajari masalah-masalah yang timbul di banquet hotel dan cara
mengatasinya dengan baik dan professional.
5. Sebagai bahan kajian dan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan
dalam bidang perhotelan.
1.4Metode Penelitian
Dalam penulisan kertas karya ini, penulis mendapatkan informasi baik itu
langsung ataupun tidak langsung yang berkaitan dengan judul kertas karya ini. Dalam
mengumpulkan data-data yang akurat, penulis mengambil dari beberapa sumber,
yaitu:
1. Penelitian Lapangan ( Field Research)
Cara ini merupakan cara mengumpulkan data melalui informasi atau data
yang didapat langsung dari Praktik Kerja Lapangan selama 2 (dua) bulan,
dengan cara turut kerja langsung dalam operasional.
2. Penelitian Perpustakan (Library research)
Dalam hal ini penulis mengambil informasi yang berkaitan dengan judul
melalui sumber tulisan dari data-data kepustakaan atau diktat-diktat dan
1.5Sistematika Penulisan
Penulisan kertas karya ini mempunyai sistematika penulisan yang bertujuan
memperoleh suatu bentuk susunan karangan ilmiah yang sistematis dan memudahkan
pembaca mengikuti dan memahami kertas karya ini. Untuk itu penulis menguraikan
dalam bab demi bab yang terdiri dari 5 bab yakni sebagai berikut :
Bab I : Merupakan bab pendahuluan yang memuat tentang alasan pemilihan
judul, ruang lingkup permasalahan, tujuan penulisan, metode
penulisan, dan sistematika penulisan.
Bab II : Mencakup uraian teoritis tentang pengertian dan fungsi baquet,
system pelayanan banquet, Ruang Lingkup banquet, Tugas dan
tanggung jawab banquet, peralatan dan perlengkapan yang digunakan
di banquet.
Bab III : Berisikan tentang tinjauan umum Hotel Danau Toba Medan,
mengenai sejarah berdirinya, fasilitas yang dimilikinya, klasifikasi
dan struktur organisasi.
Bab IV : Pada bab ini membahas tentang tehnik pemasaran produk dan jasa,
cara-cara pemasaran banquet, penerapan pelayanan banquet, serta
strategi pemasaran produk dan jasa guna meningkatkan profit.
Bab V : Merupakan bab penutup dalam kertas karya ini yang berisikan tentang
Kesimpulan dan Saran.
BAB II
URAIAN TEORITIS
2.1 Pengertian Banquet
Sebelum kita menguraikan lebih jauh tentang Banquet, maka perlu dijelaskan
terlebih dahulu pengertian atau defenisinya. Banquet merupakan outlet Food &
Beverage Departemen yang bertugas untuk menangani segala macam kegiatan pesta
atau jamuan makan yang diselenggarakan di hotel, baik itu diselenggarakan oleh pihak
hotel itu sendiri maupun oleh suatu panitia atau pihak lain yang membuat pesanan di
hotel tersebut.
Menurut Pendapat Sukardi (1981), “Banquet adalah pelayanan khusus suatu
jamuan atau suatu cara dimana pelayanan tersebut berbeda atau terpisah dengan
pelayanan yang ada di restoran, coffee shop atau grill room”.
Dari penjelasan kedua Banquet tersebut dapat ditemukan kesimpulan, antara
lain sebagai berikut :
1. Jamuan makan dan minum
2. Atas permintaan pemesan
3. Menu pasti dan tamu yang datang cukup banyak.
2.2 Fungsi Banquet
Dapat dipastikan bahwa hotel berbintang tiga ke atas mempunyai saran penyewaan ruangan, yang dalam hal ini dapat dikategorikan sebagai Function Room
yang berfungsi sebagai ruangan serba guna. Hal ini merupakan fungsi utamanya,
disamping beberapa fasilitas yang lain dan sama-sama berfungsi sebagai sarana
pelengkap.
Namun apabila fungsinya tidak dapat dimaksimalkan mungkin dapat dilihat
dari beberapa factor sebagai bahan evaluasi. Tentu factor utamanya tergantung pada
Banquet itu sendiri, apakah banquet sebagai sarana pelengkap sudah siap menjadikan
personil yang berkualitas, baik kualitas pelayanan umum maupun kualitas makanan
dan minuman yang disajikan oleh pelayan kepada tamu.
2.3 Sistim Pelayanan Banquet
Pada Hotel Danau Toba Medan memiliki aturan-aturan dan sistim pada saat
melakukan pelayanan. Di bawah ini beberapa aturan atau sistim pada saat melayani
tamu adalah :
1. Waiter atau waitress harus berpakaian rapi, bersih sewaktu melayani tamu.
2. Perhatikan cara menghidangkan makanan dan minuman supaya menarik, yang
mana untuk menghidangkan dari sebelah kanan, dan untuk mengambil
peralatan makan yang kotor dari sebelah kiri atau dari depan, ini supaya
3. Semua peralatan yang digunakan harus bersih begitu juga dengan table cloth
yang kotor akibat tumpahan makanan harus diganti dengan yang baru untuk di
gunakan pada tamu yang baru pula.
Selain aturan penghidangan di atas, juga terdapat berbagai macam aturan
penghidangan lainnya, tergantung pada event yang dilaksanakannya, apakah bersifat
formal atau non formal.
Service banquet yang umum adalah self service (perasmanan), bisa juga
kombinasi antara self service dengan table service. Untuk lebih jelasnya dari kedua
service tersebut dapat di uraikan sebagai berikut :
1. Self Service, terdiri dari :
a. Cafetaria Service
Tamu memilih sendiri makanan yang telah disediakan di counter, dengan
dibantu counter helper dan tamu membayar makanan yang dipilihnya.
b. Buffet Service
Hidangan sudah disiapkan diatas counter, tamu bebas memilih makanan yang
disukai dari makanan pembuka sampai makanan penutup.
2. Table Service, terdiri dari :
a. Russian Service
Pelayanan ini menggunakan waktu yang cukup lama, dengan memakai
peralatan yang formal. Waiter dan waitress memindahkan makanan yang
b. French Service
Yakni jenis pelayanan yang mahal. Dilaksanakan pada acara-acara formal dan
resmi saja. Waiter atau waitress mengambil makanan dari dapur yang telah
disiapkan di atas silver plate kemudian diletakkan diatas trolly menuju ke
tempat tamu dan di hidangkan ke piring tamu dengan menggunakan flambé
makanan yang dimasak dihadapan tamu guna menarik perhatian.
c. American Service
Merupakan Kombinasi antara Russian Service dengan French Service.
Pelayanannya yang praktis, makanan telah disiapkan di dinner plate,
kemudian dihidangkan ke tamu.
2.4 Ruang Lingkup Banquet
Kegiatan di Banquet berkaitan erat dengan kegiatan-kegiatan persidangan, baik
itu persidangan mengikat maupun persidangan yang tidak mengikat. Persidangan
mengikat adalah merupakan acara-acara yang dalam kehidupan resmi yang akan
menhasilkan keputusan, terdiri dari : rapat, musyawarah, konfrensi, kongres, dan
sebagainya. Sedangkan persidangan tidak mengikat adalah seminar, lokakarya,
symposium, sarasehan, penataran, training, dan sebagainya.
Jamuan di dalam banquet Hotel Danau Toba Medan diselenggarakan dalam
bentuk sebagai berikut :
a. Jamuan Informal, yaitu merupakan acara makan bersama yang dalam
b. Jamuan Formal, yaitu jamuan yang bersifat resmi sehingga penyelenggara
berdasarkan ketentuan-ketentuan protokoler. Jamuan Formal ini memiliki tertib
acara yang di atur secara protokoler.
Berdasarkan tata pelaksanaannya, jamuan yang dilaksanakan di dalam Hotel
Danau Toba Medan adalah :
1. Buffet Party
Tamu duduk di kursi dan menghadap meja makan, namun hidangan diletakkan
diatas meja buffet. Tamu akan mengambil sendiri makanan yang disukainya
sedangkan minuman di hidangkan oleh pramusaji.
2. Wedding Party
Menu disusun dalam komposisi satu makanan, mulai dari makanan pembuka
(Appetizer) sampai makanan penutup (Dessert), dan Banquet menu harus di
letakkan pada setiap meja untuk memberikan informasi kepada tamu bahwa
makanan apa yang akan disajikan dalam pesta tersebut, termasuk urutan
penyajian.
Penanganan Acara Oleh Banquet
Salah satu unit penghasil (income) terbesar pada F & B Departement Hotel
adalah Banquet Section. Hal ini dapat diperoleh bila hotel menyediakan fasilitas
banquet yang meliputi sarana dan prasarana berupa gedung (hall), fasilitas pesta,
Adapun kegiatan yang dilakukan pada bidang banquet Hotel Danau Toba Medan
adalah :
1. Penyelenggaraan Coffee Break (jamuan yang hanya menyediakan minuman kopi
dan teh lengkap dengan makanan ringan, berupa cake atau kue)
2. Buffet Party (jamuan yang menyediakan makanan dan minuman secara
perasmanan atau meja yang panjang)
3. Convention Event (penyelenggara acara seperti pertemuan bisnis, seminar,
konfrensi,lokakarya, dan sebagainya)
4. Show Event (merupakan acara-acara pertunjukkan dan pagelaran)
5. Room Only (pihak penyelenggara hanya menyewa gedung saja tanpa ada
makanan dan minuman dari pihak hotel)
Secara umum teknis pelayanan banquet department sama dengan di restoran
yaitu dengan American Service, dan berdasarkan pelaksanaannya biasa menggunakan
2.5 Tugas dan Tanggung Jawab Banquet
Pelayanan Banquet dalam melaksanakan kegiatannya dipimpin oleh seorang
Banquet Manager yang membawahi Assistant Banquet Manager, Secretary, Banquet
Head Waiter, Assistant Banquet Head Waiter, Supervisor, Banquet Waiter dan
Banquet Bush boy.
Berikut ini merupakan penjelasan tugas dan tanggung jawab dari masing-masing
jabatan, yakni :
1. Banquet Manager
a. Bertanggung jawab atas banquet section yang dipimpinnya.
b. Mengkoordinir seluruh staf yang berada di bawahnya serta memberikan
pembinaan secara rutin agar pelayanan di banquet selalu memuaskan tamu.
c. Bertanggung jawab terhadap F & B Manager setiap ada penanganan acara
banquet.
d. Harus menjalin hubungan dengan Public Relation Manager, Sales Manager,
Chief Engeenering, Saus Chef, Chief Security, juga Executive House Keeper.
e. Melaksanakan tugas-tugas administrasi
f. Memeriksa kesiapan tugas Head Waiter di Operating juga kesiapan bagian lain,
Kitchen, Steward, House Keeping, Engeenering, juga Bar dan Waiter yang
bertugas saat jam operasional maupun jam off shift.
g. Harus memperhatikan dan mendengarkan keluhan-keluhan tamu serta segera
h. Mengawasi operating banquet sampai selesai.
2. Assistant Banquet Manager
Pada dasarnya tugas dan tanggung jawab Assistant Banquet Manager dalam
sehari-harinya juga membantu Banquet Manager apabila berhalangan datang,
serta memberikan briefing dan pengawasan selama berlangsungnya
acara-acara penting di department banquet tersebut.
3. Secretary
a. Membuat tugas-tugas dari Banquet Manager dalam menangani pemasukan dan
melakukan pembalasan surat.
b. Membuat laporan-laporan yang masuk, baik dari hasil rapat maupun laporan
yang berasal dari pihak luar, termasuk pengaduan-pengaduan dan saran-saran
dari tamu yang ada.
c. Selain itu bertugas sebagai perantara sebelum bertemu dengan Banquet
Manager, terutama yang ,menggunakan telepon.
4. Banquet Head Waiter
a. Bertanggung jawab mengenai keadaan yang terjadi pada operating Banquet.
b. Mengkoordinir para waiter dan daily worker.
c. Membuat “time schedule” juga pembagian tugas sesuai dengan jabatan
masing-masing.
d. Menggambarkan susunan ruangan, susunan meja kursi, meja buffet, mengontrol
e. Mengontrol semua persiapan sebelum peralatan tersebut dipasang di meja.
f. Memimpin briefing rutin sebelum acara dimulai.
g. Menyambut tamu yang datang sebelum menyerahkan lebih lanjut kepada
Captain Waiter.
h. Membuat laporan harian (daily log report)
i. Membuat serta mengajukan anggaran untuk menambah sarana penunjang atau
peralatan-peralatn yang harus diganti.
j. Menampung semua keluhan tamu untuk disampaikan kepada Banquet Manager
bila berhalangan hadir.
k. Melaporkan hasil kegiatan kepada Banquet Manager tentang hal-hal yang
dianggap pincang di dalam operasi kerja
5. Assistant Banquet Head Manager
Fungsi serta tanggung jawab dari assistant Banquet Head Waiter yaitu
membantu segala kegiatan Head Waiter, juga menggantikan posisi bila Head
Waiter berhalangan hadir. Disamping menangani apa saja yang berkaitan
dengan pembayaran-pembayaran bill dan mengeceknya kembali. Di akhiri
tugasnya membuat laporan tentang pemasukan catatan khusus yang terjadi
selama operation berlangsung.
6. Banquet Supervisor
a. Mengkoordinir segala kegiatan, mulai menyiapkan kebutuhan function sampai
b. Selain itu bekerja sama dengan bagian kitchen, bar ataupun bagian-bagian yang
lain demi terciptanya suasana kerja yang baik.
c. Menangani segala keluhan dari tamu atau permintaan yang di butuhkan tamu,
juga mengecek segala peralatan yang ada.
d. Serta membantu waiter jika ada yang mengalami kesulitan.
7. Banquet Waiter
a. Melaksanakan tugas yang telah di instruksikan oleh Head Waiter.
b. Menata meja dengan room style plan (rencana dari bentuk susunan ruangan)
yang dikehendaki oleh pihak penyelenggara event.
c. Menyiapkan dan menata semua peralatan yang dibutuhkan untuk keperluan
event nantinya, mulai dari table cloth, skirting, melipat napkin, cutleries,
ashtray, gelas dan lain sebagainya yang harus dipakai dan di siapkan di atas
meja.
d. Membuat tea atau coffee dengan jumlah yang di kehendaki tamu.
e. Menyiapkan air es serta menuangkan kedalam gelas sebelum tamu duduk dan
menyalakan lilin.
f. Menyiapkan makanan yang dibawa dari dapur yang telah disiapkan Cook atau
Bush-Boy untuk dihidangkan kepada tamu.
g. Mengirim peralatan yang kotor dan mengirimkannya ke bagian laundry.
h. Mengumpulkan linen-linen yang kotor dan mengirimkannya ke bagian laundry
i. Mengatur ruangan kembali dengan sempurna setelah tamu meninggalkan
ruangan.
2.6 Peralatan dan Perlengkapan Banquet
Salah satu faktor penunjang yang terpenting pada Banquet adalah tersedianya
peralatan dan perlengkapannya. Peralatan-peralatan tersebut harus pula disesuaikan
dengan jenis makanan dan minuman yang tersedia, mulai dari peralatan yang paling
sederhana sampai dengan peralatan yang hanya khusus dipergunakan untuk satu jenis
makanan atau minuman yang tertentu saja.
2.6.1 Peralatan Banquet
Secara umum peralatan-peralatan yang dipergunakan untuk operasional
Banquet dapat di golongkan menjadi 5 bagian besar yaitu :
1. Glassware
Glassware merupakan peralatan untuk penyajian minuman dan pada umumnya
dipergunakan untuk minum. Meskipun ada juga beberapa macam gelas untuk
tempat makanan seperti : ice cream, fruit cocktail, dan sebagainya. Secara
keseluruhan jenis gelas dapat dibedakan menjadi 2 macam, yakni gelas yang
berkaki dan gelas yang tidak berkaki.
Berikut ini adalah jenis-jenis gelas yang biasa dipergunakan pada banquet
operation dan kegunaannya :
a. Water Goblet, gelas yang dipergunakan untuk penyajian air minum, sebagai
b. Cocktail Glass, gelas yang dipergunakan untuk penyajian makanan penutup
seperti : ice cream.
c. Beer Glass, gelas yang dipergunakan untuk penyajian minuman beer dan
sejenisnya seperti : Stout, Ale, dan Porter
2. Cutlery
Cutlery adalah alat makan dan minuman yang berfungsi memindahkan sesuatu
makanan atau minuman dari piring atau dari gelas ke mulut. Alat ini ada yang
terbuat dari perak yang disebut Silverware, sedangkan alat yang terbuat dari
keramik disebut Chinaware, namun pada umumnya Cutlery ini terbuat dari
Stainless steel.
Berikut ini adalah jenis-jenis Cutlery yang biasa dipergunakan pada Banquet
Section dan kegunaannya :
a. Dinner Fork, yaitu garpu yang digunakan untuk penyajian makan inti (main
Course)
b. Dessert Fork, yaitu garpu yang dipergunakan untuk penyajian makanan
penutup (Dessert)
c. Fish Fork, yaitu garpu besar untuk penyajian jenis makanan ikan.
d. Serving Fork, yaitu garpu besar untuk penyajian lauk.
e. Dinner Spoon, yaitu sendok yang digunakan untuk makanan pokok
f. Dessert Spoon, yaitu sendok yang digunakan untuk penyajian makanan
g. Tea / coffee Spoon, yaitu sendok untuk mengaduk teh atau kopi.
h. Fruit Spoon, yaitu sendok untuk makanan pembuka atau penutup yang
berkuah.
i. Cake Tong, yaitu berupa penjepit untuk memindahkan tart / kue dari tempat
kue ke piring (B&B plate).
3. Chinaware
Chinawere disebut juga Earthware, yaitu barang-barang pecah belah.
Umumnya dipergunakan sebagai tempat makan atau minum. Biasanya pada
umumnya terdapat pada bagian pinggir yang dibuat dengan motif kembang,
ada juga yang polos dengan pinggiran emas, biru, kuning, hitam, serta warna
menarik lainnya.
Berikut ini adalah jenis-jenis Chinaware yang biasanya dipergunakan pada
Banquet Operation dan kegunaanya :
a. Bread & Butter Plate, piring ceper berdiameter sekitar 16 cm, untuk penyajian
roti, kue dan mentega.
b. Dessert plate, yakni piring ceper dengan diameter 20 cm, gunanya untuk
penyajian makanan pembuka dan penutup.
c. Dinner Plate, yakni piring ceper dengan diameter 26 cm, gunanya untuk
tempat penyajian main course dengan makanan pengiringnya
d. Soup Plate, yakni piring cekung dengan diameter 26 cm juga, yang digunakan
dalam penyajian soup atau main dish juga makanan yang berkuah lainnya.
e. Tea Cup & Soucer, yaitu cangkir dan piringnya khusus untuk penyajian
minum kopi.
f. Salad Bowl, mangkok salad untuk menghidangkan salad dalam porsi yang
besar, seperti Egg Fiorentina, Chicken Casareol dan lain-lain.
4. Miscellaneous (Peralatan Penyajian Lainnya)
Berikut ini adalah jenis-jenis Miscellaneous yang biasanya dipergunakan pada
Banquet Operation dan kegunaannya :
a. Flower Vase, tempat bunga untuk menghias meja
b. Asthray, asbak tempat abu rokok
c. Water Pitcher, semacam teko dari gelas atau stainless steel untuk tempat air
minum, umumnya air es.
d. Tray, baki yang dipergunakan untuk membawa makanan dan minuman.
Bentuknya ada yang oval, bulat, dan persegi.
e. Creamer, yakni teko kecil untuk tempat susu kental
f. Tea pot, yakni teko yang memakai tutup, tetapi memiliki saringan untuk
penyajian kopi.
g. Chapinh Dish / Chaffer, yakni pemanas yang menjaga makanan tetap dengan
5. Linen & Stationary
Linen adalah peralatan yang dipergunakan untuk memperindah, merapikan
meja, membersihkan mulut, dan sebagainya. Sedangkan Stationary adalah
peralatan tulis-menulis yang dipergunakan pada waktu seminar.
Berikut ini Linen & Stationary yang biasa dipergunakan pada banquet Operation
dan kegunaannya :
a. Table Cloth, yaitu taplak meja untuk menutupi agar kelihatan rapi.
b. Napkin, yakni serbet untuk membersihkan mulut tamu setelah selesai makan.
c. Skirting, yaitu kain untuk menutup bagian samping kaki meja
d. Overhead Projector, alat untuk memproyeksikan tulisan ke papan tulis.
e. Spidol, yakni alat tulis seperti ballpoint yang besar untuk menulis di white
board
f. White Board, papan tulis besar segi empat untuk menulis makalah.
Biasanya pihak penyelenggara (tamu) yang mengadakan seminar atau
konfrensi di hotel tidak hanya memesan makanan dan minuman saja, akan tetapi juga
memerlukan peralatan dan perlengkapan untuk tujuan tersebut. Untuk itu pihak hotel
2.6.2 Perlengkapan Banquet
Fasilitas perlengkapan dan peralatan yang ada umumnya digunakan dalam
ruangan pertemuan (Banquet Hall) dapat di kelompokkan menjadi :
1. Furniture & Meubelair :
a. Perlengkapan meja dalam berbagai bentuk (Round Table & Long Table)
b. Kursi (chair), beserta cover chair
c. Podium
d. Platform
e. Portable Stage
f. Catwalk
2. Perlengkapan Audiovisual :
a. Overhead projector
b. Slide projector
c. Movie projector
d. Portable screen
e. Light ponter
3. Sound System :
b. Standing mick
c. Table mick
d. Wireless
4. Lighting Equipment :
a. Stage lighting set
b. Follow spotlight
5. Perlengkapan Sidang :
a. Paper board & Marker
b. Stationaries & Table Accessories
6. Perlengkapan Dekorasi :
a. Pot planted
b. Linen & Table Skirting
c. Stereoform, banners, poster, spanduk
d. Wording
e. Macam-macam alat perekat, seperti : paku payung, tang dan sebagainya.
2.7 Meningkatkan Volume Penjualan
Usaha meningkatkan volume penjualan produk hotel dapat dilakukan melalui
dua cara, dimana satu dengan yang lain saling berkaitan.Kedua cara meningkatkan
1. In House Selling
2. Customer Satisfaction (kepuasan tamu)
In House Selling adalah rencana di dalam penjualan(sales action plan) yang
harus dilaksanakan melalui serangkaian tindakan-tindakan yang sistematik untuk
meningkatkan pendapatan hotel melalui tamu-tamu yang sedang menginap di hotel.
Kegiatan-kegiatan yang sifatnya membujuk tamu agar tertarik untuk membeli
produk hotel adalah kegiatan promosi. Kegiatan promoi yang paling sesuai dapat
dilakukan, adalah :
1. Personal Selling, yaitu kegiatan presentasi promosi secara orang per orang
atau dengan sekelompok tamu yang dilakukan oleh penjual kepada
pembeli.dan kegiatan ini dapat dilakukan di dalam maupun diluar hotel.
Promosi penjualan (Sales Promotion) yaitu kegiatan yang dirancang untuk
mendukung kegiatan personal selling, seperti penyebaran brosur,
paket-paket khusus dan lain-lain.
2. Kepuasan tamu (Customer Satisfaction)
Kepuasan tamu dapat dicapai melalui kualitas produk dan kesesuaian
perepsi tamu terhadap produk hotel, persepsi tamu terhadap produk hotel
dapat terbentuk oleh tingkat pengetahuan dan pengalaman serta tingkat
kebutuhan tamu atas produk yang disediakan hotel sejauh mana produk
yang tersedia telah di mengerti, di alami dan di butuhkan tamu, sejauh
BAB III
TINJAUAN UMUM
HOTEL DANAU TOBA INTERNASIONAL MEDAN
3.1 Sejarah Berdirinya
Ide untuk mendirikan perusahaan dan menjalankan usaha perhotelan lahir
sebagai akibat dari Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan RI dan Menteri
Perhubungan RI No. 101 bulan September 1968, yaitu keputusan tentang pemberian
fasilitas yang sebesar-besarnya kepada pengusaha-pengusaha yang berminat untuk
berusaha di bidang perhotelan, sebagai upaya untuk medorong kemajuan Pariwisata di
Indonesia. Setelah mempelajari dokumen-dokumen dan surat keputusan tersebut dan
mendengar keterangan-keterangan yang menyakinkan dari pihak-pihak yang
berkompeten, maka dapat diambil kesimpulan bahwa usaha perhotelan untuk Indonesi
pada masa itu adalah usaha yang menguntungkan dan mempunyai aspek social yang
sangat luas. Oleh karena itu T.D. Pardede mengambil keputusan untuk mendirikan
usaha perhotelan sebagai tambahan bidang-bidang usahanya yang telah ada, antara
lain :
a. Perikanan, perkebunan, ekspor, yang tergabung dalam Group Surya Sakti.
b. Pendidikan, kesehatan, kerohanian, yang tergabung dalam Group Foundation.
c. Pertekstilan, yang tergabung dalam Group Pertekstilan.
Keseluruhan bidang yang disebut di atas tergabung dalam T.D. Pardede Holding
Company.
Secara berturut-turut didirikan beberapa hotel yang kesemuanya tergabung
dalam suatu group dengan nama Pardede International Hotel Group (PIHG), yang
unit-unitnya terdiri dari :
1. Hotel Danau Toba dan Copa Cobana Club.
2. Mini Hotel Danau Toba International
3. Pardede International Hotel
4. New Belawan International Hotel
5. Hotel Danau Toba International-Parapat.
6. Hotel Danau Toba International –Medan
7. Hotel Danau Toba International-Tebing Tinggi.
Hotel Danau Toba International Medan dibuka secara resmi untuk umum pada
tanggal 10 Juni 1972, dengan General Manager pertama Stainley Allison dari London.
Hotel ini beroperasi dengan 200 kamar di Jalan Imam Bonjol No. 17 Medan. Pada
mulanya pendirian Hotel Danau Toba International Medan ini mengakibatkan
turunnya tingkat hunian kamar dari unit-unit lain yang tergabung dalam pardede
International Hotel Group yang telah berdiri sebelumnya. Pada akhir tahun 1972, hotel
Danau Toba International Medan ini hanya mempunyai Occupancy Rate sebesar 25
%, break event point jauh dari jangkauan. Masa ini adalah masa yang paling sulit
tanggal 1 April 1973 di adakan kontrak manajemen antara PT. Aeropacific Hotel
Coorporation dengan General Manager R.E. Scelling dengan ketentuan bahwa di
bawah pimpinan manajemen P.T. Aerofacific Hotel Coorporation harus dapat dicapai
Occupancy Rate hotel rata-rata 50% sampai akhir tahun 1973. Ternyata target tersebut
tidak bisa dicapai sehingga kontrak tersebut di akhiri dengan General manager tetap
R.E. Scelling yang bersedia memperpanjang kontrak kerjanya.
Namun, dengan semakin banyaknya investasi di bidang perminyakan,
perkebunan, dan Industri lainnya di Sumatera Utara, maka diharapkan Kota Medan
akan banyak dikunjungi Businessman, Expert, Tourist dan sebagainya.
Pengunjung-pengunjung ini tentunya membutuhkan fasilitas-fasilitas akomodasi, dan hotel ini
memegang peranan sebagai badan usaha yang menyediakan fasilitas tersebut.
Sampai saat ini, di samping perbaikan mutu operasional juga ditingkatkan
service agar dapat menarik perhatian dan menyenangkan tamu-tamu yang menginap
di hotel ini dari check-in sampai check-out.
Tujuan Berdirinya Hotel Danau Toba International Medan.
Semakin semaraknya dekade kunjungan wisata Indonesia, maka akan
berpengaruh juga terhadap peningkatan pelayanan hotel.
Hotel Danau Toba International Medan didirikan dengan tujuan sebagai
berikut :
a. Berusaha atau berupaya memberikan kepuasan tersendiri kepada tamu.
b. Berupaya untuk memberikan service/pelayanan yang memuaskan dan juga
c. Menciptakan dan menjaga kebersihan kamar.
d. Menciptakan suasana yang baik supaya tamu datang kembali.
3.2 Fasilitas Hotel
Hotel Danau Toba International Medan memiliki fasilitas yang cukup lengkap
sesuai dengan fasilitas hotel berbintang empat ****. Fasilitas-fasilitas tersebut adalah :
1. Rooms (Kamar)
Hotel Danau Toba International Medan memiliki 258 kamar yang terdiri dari
beberapa type yang dilengkapi berbagai fasilitas, yaitu : AC (Air Conditioner),
Bathroom dengan Shower, lantai yang dilapisi dengan karpet, TV berwarna, Video,
mini bar dan IDD telephone system.
Adapun tipe-tipe kamar yang ada di hotel Danau Toba International Medan
adalah sebagai berikut :
a. Standart room single / double
b. Deluxe single / double
c. Suite single / double
d. Junior suite single / double
e. President suite single / double
Harga kamar di atas sudah termasuk tax dan service charge. Bagi tamu yang
P/A (Personal Account) diberikan discount 50 % dan untuk tamu yang C/A (Company
Account) diberikan discount 30 %.
2. Restaurant, Bar, dan Outlet lainnya
Hotel Danau Toba International Medan memiliki beberapa outlet sebagai
tempat penjualan makanan dan minuman, dimana outlet tersebut terdiri dari
restaurant, bar, dan sejenisnya, antara lain :
a. The Café Terrace
b. Osaka Japanese Restaurant
c. Sundanase / Javanase Restaurant
d. Seafood Restaurant (Price Restaurant)
e. Room Service
f. The Tavern
g. Piano Lounge
h. T.D. Pardede Lounge (Lobby bar)
i. Musik Lounge
j. Fasilitas Meeting / Convention
3. Health and Fitness Centre
Health and Fitness Centre adalah gedung olahraga sebagai fasilitas yang
lapangan tenis, squash court, dan mandi uap yang dilakukan untuk
meningkatkan kebugaran dan kesehatan tamu. Gedung olahraga ini dilengkapi
dengan alat-alat olahraga yang modern. Untuk olahraga renang, dapat
dilakukan di kolam renang hotel Danau Toba yang diberi nama “Hermina
Lagoon Swimming Pool”.
4. Danau Toba Executive Residence
Danau Toba Executive Residence berupa apartemen yang disewakan bagi para
tamu yang akan menginap dalam waktu lama seperti 1 bulan ke atas. Tetapi pada saat
ini, apartemen ini juga disewakan bagi tamu-tamu yang menginap hanya 1 malam.
Apartemant ini terdiri dari 41 kamar yang dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang
serba mewah, fasilitas yang lengkap dan juga taman sebagai tempat anak-anak
bermain. Apartemen ini selesai dibangun pada tanggal 2 Februari 1992.
5. Fasilitas Lain
Adapun fasilitas-fasilitas lain adalah Tobassa discotheque, Billyard Centre,
Shopping Arcade, Standart and Chartered Bank, Beauty and Barber Shop, Star
massage, Cake Shop, Mutiara Tour and Travel Service, Video Cassette Rental,
Medical Clinic, Taxi Service, Laundry, Karaoke, Pool Bar, Parking area dan Campus
3.3 Struktur Organisasi
3.3.1 Struktur Organisasi Banquet Hotel Danau Toba International Medan
Berikut ini skema dari organisasi Banquet Hotel Danau Toba International
Medan.
BANQUET MANAGER
ASSISTANT BANQUET
MANAGER
SUPERVISOR BANQUET
WAITER / ESS
BUS BOY / GIRL
SUPERVISOR
STEWARDING
3.3.2 Tugas dan Tanggung Jawab
Pada bagian Banquet di Hotel Danau Toba International Medan,
masing-masing bagian mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing-masing-masing.
Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian itu adalah sebagai berikut :
1. Banquet Manager
a. Mengkoordinir kegiatan di banquet section.
b. Mengadakan koordinasi kerja dengan bagian hotel lainnya
c. Mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul dalam penyelenggaraan
acara.
d. Melaksanakan administrasi kegiatan di bagian banquet.
e. Bertanggung jawab kepada Assistant F&B Manager / F&B Manager.
2. Assistant Banquet Manager
a. Membantu mengkoordinir kegiatan di banquet section
b. Membantu dalam system pelayanan
d. Membantu mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam penyelenggaraan
acara.
3. Supervisor Banquet
a. Mengatur persiapan kerja di area pelayanan yang menjadi tanggung jawabnya.
b. Mengatur dan mengawasi kegiatan pramusaji pada section yang menjadi
tanggung jawabnya.
c. Mengatasi permasalahan yang timbul atau melaporkan kepada atasan jika
permasalahan tersebut tidak dapat diatasinya.
4. Waiter / ess
a. Menerima tamu, mengambil pesanan, memberikan suggestion kepada tamu.
b. Menyajikan makanan dan minuman dengan cara yang benar, yaitu berdasarkan
standar pelayanan yang ditentukan.
c. Mempersiapkan peralatan pelayanan, melaksanakan table set-up serta clear-up.
5. Busboy / Girl
Membantu pekerjaan waiter/ess kecuali dalam memberikan pelayanan kepada
tamu.
6. Supervisor Stewarding
a. Bertanggung jawab atas seluruh peralatan dan perlengkapan yang digunakan
b. Melaksanakan administrasi penyimpanan / inventory.
c. Bertanggung jawab kepada Food & Beverage Manager / Assistant F & B
Manager.
7. Stewarding
a. Membersihkan dan mencuci semua peralatan di Banquet.
b. Menangani perlengkapan dan peralatan yang digunakan semua bagian F&B
division, terutama bagian pelayanan dan produksi.
c. Membuat laporan barang-barang yang pecah dan hilang selama acara
berlangsung atau yang sudah berlangsung.
d. Bertanggung jawab kepada Supervisor Stewarding.
3.4 Klasifikasi Hotel
Hotel Danau Toba International Medan dapat diklasifikasikan beberapa poin
sebagai berikut :
1. Berdasarkan harga jual kamar (Plan system)
Hotel Danau Toba International Medan menganut sistim “European Plan”,
yaitu : harga kamar yang dibayar tidak termasuk makan dan minum (room
daily).
2. Berdasarkan jumlah kamar (Number of Rooms)
Hotel Danau Toba International Medan digolongkan ke dalam “ Large Hotel”,
3. Berdasarkan lama tamu yang menginap
Hotel Danau Toba International Medan digolongkan ke dalam “Transient
Hotel”, karena tamu yang menginap rata-rata 1 sampai 2 hari saja. Walaupun
ada juga tamu yang menginap lebih dari 3 hari.
4. Berdasarkan jenis tamu (Type of Guest)
Hotel Danau Toba International Medan digolongkan ke dalam “Business
Hotel”, karena tamu yang menginap kebanyakan dari kalangan bisnis
(Businessman). Disamping itu ada juga tamu wisatawan, keluarga dan
sebagainya.
5. Berdasarkan Lokasi (Location)
Hotel Danau Toba International Medan tergolong ke dalam kategori “City
Hotel”, karena terletak dipusat kota Medan, dekat dengan pusat perbelanjaan,
kantor-kantor, pelabuhan udara dan tempat-tempat yang erat hubungannya
dengan kegiatan masyarakat sehari-hari.
6. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (Under the Government Regulation)
Berdasarkan ketetapan yang telah diberikan Pemerintah, Hotel Danau Toba
international Medan adalah hotel yang berklasifikasi bintang 4 (****). Hal ini
BAB IV
STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN
VOLUME PENJUALAN BANQUET DEPARTEMENT
4.1 Tehnik Pemasaran Produk dan Jasa
Dalam memasarkan produk dan jasanya Hotel Danau Toba International
Medan melaksanakan program guna menghasilkan profit, yaitu :
1. Pengumpulan Data
a. Pengumpulan data ini berfungsi untuk mengetahui tentang :
Jumlah penjualan pada banquet hotel serta menu-menu yang menjadi
pilihan utama tamu.
Data-data tentang penjualan makanan dan minuman.
Data complain maupun pujian tamu terhadap kinerja dan pelayanan
Banquet Hotel Danau Toba International Medan.
b. Mengolah data secara up to date (terbaru) setiap akhir bulan dan setiap
akhir tahun agar dapat dibaca secara tepat, serta memudahkan penyusunan
marketing plan.
a. Advertising berupa promosi melalui media cetak. Program ini bertujuan
untuk memanfaatkan media cetak yang ada, seperti Koran, majalah,
tabloid, spanduk dan lain sebagainya.
b. Advertising berupa promosi melalui media elektronik yaitu memanfaatkan
media elekronik sebagai sarana untuk mempromosikan produk dan jasa
banquet seperti : TV, radio, internet, dan lain sebagainya.
c. Mouth to mouth promotion. Promosi ini merupakan program kerja yang
paling praktis dan tidak mengeluarkan biaya. Karena dengan adanya
keberhasilan menejemen banquet dan seluruh karyawan secara langsung
dalam memuaskan tamu sesuai dengan harapannya maka secara tidak
langsung tamu dapat menjadi salesmen oleh manajemen dalam melakukan
Mouth to mouth promotion. Selain tamu promosi ini juga biasanya
dilakukan melalui relasi-relasi hotel dan pelanggan hotel itu sendiri.
4.2 Cara-cara Pemasaran yang dilakukan Departement Banquet
Ada beberapa cara pemasaran yang dilakukan Hotel Danau Toba International
Medan, yaitu :
1. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Mengkoordinasikan kegiatan penjualan personal dan periklanan. Promosi
penjualan meliputi antara lain kegiatan pembuatan pameran di took,
menyelenggarakan pameran dagang, membagikan contoh, premi atau
kupon-kupon “cents-off” (untuk pembulatan harga ke bawah ).
Yaitu usaha memacu permintaan secara non-personal dan usaha ini tidak
dibiayai oleh orang atau organisasi yang memetik manfaat dari publikasi ini. Biasanya
publisitas ini berbentuk memuji suatu produk, jasa atau organisasi. Cara ini dinamai
“plug” (pengisi waktu, ruangan, kolom), yang disiarkan dalam bentuk cetakan, siaran
radio, tv, atau bentuk siaran umum lain.
3. Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Yaitu merupakan usaha terencana untuk mempengaruhi sikap atau pendapat
golongan terhadap banquet hotel tersebut. Paar sasaran bagi usaha hubungan
masyarakat adalah “khalayak umum”, umpamanya pelanggan, instansi Pemerintah,
atau penduduk yang berdiam dekat banquet hotel tersebut.
4.3 Penerapan Pelayanan di Banquet
Pelayanan yang diterapkan untuk suatu acara banquet sesuai dengan apa yang
disepakati oleh panitia dan pihak hotel khususnya bagian banquet. Adapun bentuk
peyalanan banquet meliputi :
1. American Service
Penerapan pelayanan dilakukan sebagai berikut :
Makanan sudah diporsikan oleh bagian kitchen (dapur), lengkap dengan
garnish nya.
Pramusaji membawa makanan tersebut kepada tamu yang memesan.
Makanan dan minuman harus disajikan berdasarkan entrée (urutan)
Hidangan disajikan dari sebelah kanan dengan tangan kanan.
Posisi makanan pokok harus tepat berada di hadapan tamu.
Minuman dituangkan dari sebelah kanan tanpa mengangkat water goblet.
Arah pelayanan sesuai dengan perputaran jarum jam (clock wise system)
Pelayanan cepat tetapi sopan dan cermat tanpa tamu merasa terganggu.
2. Russian Service
Penerapan pelayanannya dilakukan sebagai berikut :
Piring makan (dinner plate) harus diporsikan (di set up) terlebih dahulu
didepan tamu.
Pramusaji berdiri disebelah kiri tamu yang akan dilayani dan memindahkan
makanan ke piring makanan tamu dengan menggunakan clamp.
Meletakkan atau memorsikan makanan di piring tamu harus rapi, bersih dan
tidak terlihat berserak atau menumpuk.
3. French Service
Penerapan pelayanannya dilakukan sebagai berikut :
Guerdion dipersiapkan untuk pelayanan sesuai kegiatan penyajian dan
pesanan tamu.
Guerdion yang telah dilengkapi tersebut segera didorong ke depan tamu dan
Chef de Rang menunjukkan bahan-bahan makanan yang akan dimasak
dihadapan tamu.
Proses memasak dilakukan dengan atraksi atau cara-cara demostratif.
Pelayanan searah jarum jam, dan dari sebelah kanan dengan tangan kanan.
Minuman disajikan dari sebelah kanan tamu dengan tangan kanan.
4. Speciality Service
Model penyajian yang bersifat khusus adalah cara pelayanan bagi makanan
khusus seperti special dishes, hidangan tradisional, dan lain sebagainya. Cara
pelayanan disesuaikan dengan kebiasaan menyajikan hidangan tersebut. Model
penyajian bersifat khusus yang cukup terkenal dikalangan masyarakat Internasional
antara lain adalah :
Cara penyajian China
Cara penyajian Jepang
Cara penyajian Korea
Rijstaffel
Dan lain sebagainya.
Selain pelayanan yang diberikan di meja makan, banquet juga menerapkan
beberapa tahap pelayanan selama acara berlangsung, seperti :
Setiap tamu yang masuk harus disambut dengan hangat dan ramah oleh greeter
dengan pemberian greeting (salam). Salam atau greeting yang diberikan harus
disesuaikan dengan waktu dan harus diucapkan dalam bahasa Indonesia atau Inggris.
Serta wajah dan suara yang ramah perlu ditampilkan pada saat pemberian greeting
untuk menciptakan first impression yang mengesankan.
2. Seating Guest
Seating Guest yaitu pelayanan untuk mengarahkan tamu untuk mengiringnya
di kursi yang sudah ditentukan.
3. Service
Pelayanan atau service dilakukan selama acara berlangsung. Pelayanan ini
sendiri dilakukan apabila ada permintaan yang datangnya dari tamu.
4. Greeting
Pada saat tamu beranjak meninggalkan ruangan banquet, pramusaji sebaiknya
mengiringnya sampai ke pintu. Selanjutnya bersama-sama dengan greeter pramusaji
berupaya untuk menciptakan kesan perpisahan (kesan akhir) yang menyenangkan.
Dalam kesempatan ini, perlu diucapkan ungkapan perpisahan yang ramah dan penuh
keakraban.
4.4 Strategi Pemasaran Produk dan Jasa Guna Meningkatkan Profit pada Hotel Danau Toba Internasional Medan.
Dalam memasarkan produk dan jasa banquet, diperlukan strategi untuk
mencapai tujuan pemasaran. Strategi banquet Hotel danau Toba International Medan
1. Menambah persediaan meja dan kursi yang lebih banyak.
Hotel Danau Toba International Medan menambah persediaan kursi atau sofa
untuk tamu-tamu VIP dan meja oval dan round untuk tempat minum dan
meletakkan peralatan makan. Ini biasanya dilakukan pada saat weeding party
(acara pernikahan) dan seminar.
2. Mendisain interior ruangan dengan menyuguhkan suasana yang alami.
Menghias atau mendisain bagian dalam ruangan dengan menyuguhkan suasana
yang alami sehingga membuat tamu merasa nyaman dan santai. Dengan cara
meletakkan bunga disetiap sudut ruangan, memasang lampu hias, membuat
warna dinding lebih lembut dan meletakkan karpet pada lantai.
3. Pembuatan iklan pada surat kabar, pemasangan poster dan flyer, pengadaan
iklan di radio pada event-event khusus.
Contoh iklan pada surat kabar “Rebut dan Raihlah Hadiah Jutaan Rupiah
dengan mengkikuti Food Festival yang diadakan oleh Hotel Danau Toba
International Medan.” Maka dengan begitu menggugah calon tamu untuk
datang ke acara yang di adakan di banquet tersebut.
4. Bekerjasama dengan bagian lain, seperti room service, restoran dan food
counter lainnya dalam penyelenggaraan suatu event untuk meningkatkan
kualitas dan produk jasa banquet.
Kerjasama yang dilakukan pihak banquet dengan bagian lain yaitu dalam
menyediakan peralatan seperti spoon, tray, better bread plate, water goblet,
5. Mengadakan live music untuk menarik minat pengunjung atau konsumen
untuk mempergunakan jasa banquet pada setiap acaranya dengan
menampilkan artis-artis dan band-band yang terkenal.
Pihak manajement Hotel Danau Toba International Medan mengundang
artis-artis ibu kota demi terciptanya target strategi yang di susun oleh pihak banquet.
6. Memperhatikan setiap momentum yang berlangsung pada setiap acara untuk
menjadi acuan dalam meningkatkan kualitas produk dan jasa banquet.
Dalam hal ini pihak manajemen banquet Hotel Danau Toba International
Medan memeperhatikan setiap complain yang datangnya dari tamu dan pihak
panitia dalam hal pelayanan, makanan, minuman, kebersihan, dan lain
sebagainya. Untuk dijadikan bahan acuan dalam meningkatkan kualitas produk
dan jasa banquet dan tidak lagi terjadi kesalahan yang sama di kemudian hari.
4.5 Penerapan Strategi Pemasaran Produk dan Jasa Banquet
1. Penelitian Pasar
Penelitian pasar ini dilakukan oleh sales dan marketing departemen untuk
mengetahui kondisi pasar, baik instansi Pemerintah, swasta dan masyarakat
luas. Sebelum mempromosikan produknya, agar dapat mengetahui secara
jelas dan lengkap mengenai fasilitas apa saja yang terdapat di banquet.
2. Penelitian Operasional
Pihak manajemen hotel itu sendiri mengadakan penelitian operasional yaitu
mengawasi kegiatan banquet dimulai dari pelayanan sampai produk yang
banquet dalam menjalankan tugas-tugasnya, untuk dijadikan bahan acuan
dalam memajukan usaha di bagian banquet itu sendiri.
3. Analisa Penjualan
Dalam menganalisa penjualan terhadap produk dan jasa Hotel Danau Toba
Internasional Medan menggunakan system komputerisasi dalam mencari
kemungkinan produk baru, pasar dan usaha baru. Serta mengetahui tingkat
penjualan pada tahun ini dan tahun sebelumnya apakah terjadi peningkatan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan secara berkesinambungan
dan merupakan factor penting untuk mencapai sukses. Karena perusahaan tidak akan
mampu bertahan tanpa memasarkan produk dan jasa mereka guna meningkatkan
profit yang di targetkan. Strategi dalam bidang pemasaran sangat diperlukan untuk
memperkenalkan produk dan jasa yang ada di hotel agar diketahui oleh khalayak
umum. Jalannya strategi itu dapat berupa promosi seperti iklan, pemberitaan
diberbagai media baik cetak maupun elektronik.
Dalam hal ini Hotel Danau Toba International Medan berupaya
untukmemasarkan produk dan jasanya dengan mempergunakan jasa periklanan yang
ada. Strategi pemasaran ini juga dimanfaatkan untuk meningkatkan produk dan jasa
terutama bagian baquet yang merupakan salah satu bagian F&B departemen yang
menangani banyak hal dalam bidang jamuan makan dan minum.
Selain pemasaran, pelayanan juga dibutuhkan untuk melengkapi hasil yang
dilakukan sebagaimana mestinya serta diikuti oleh pelayanan yang memuaskan dari
setiap karyawan yang bersangkutan maka akan memberikan citra yang baik bagi hotel
dan tentunya memperoleh profit yang telah di targetkan pada hotel itu sendiri.
5.2 Saran
Untuk pelayanan di interior banquet ini harus di konsep sedemikian rapi dan
semenarik mungkin dari sebelum kedatangan tamu hingga selesai waktu makan si
tamu agar saat di pandang tetap indah jamuan makan berlangsung, yang mana
mungkin selama ini kurang di perhatikan hingga mempengaruhi kunjungan tamu.
Hendaknya bagi kita bersama untuk melangkah di dunia kerja setelah
menyelesaikan kuliah di bidang pariwisata khususnya perhotelan, maka bisa
menerapkan semua materi yang telah dipelajari baik di kampus, di praktik maupun di
masa praktik kerja lapangan, agar mengharumkan nama almamater serta keluarga
DAFTAR PUSTAKA
Eliya, Gani. 1995. Kamus Pariwisata. Citra Harta Prima. Jakarta
H. J Nijman dan E. Van Der Wolk. 1993. Strategi Pemasaran Modern, Erlangga,
Jakarta Pusat
James. R. Abbey, and Milton. T. Astroff. 1978. Convention Sales and Service.
Oka. A. Yoety. 1999. Strategi Pemasaran Hotel. PT. Gramedia Pustaka. Jakarta.
Sihite, Richard. 2003. Managemen Hotel. Grasindo. Jakarta
Soekardi, R. 1981. Teknik Penyajian Di Restoran Dan Dinning Room. Cetakan
ke-III. Lembaga Penerbitan Akademi Perhotelan dan Kepariwisataan. Trisakti.
Jakarta.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Samsul bahri gultom
Tempat/Tanggal Lahir : Sibolga 22 November 1988
Kewarganegaraan : Indonesia
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Alamat : Jln.Luku No. 150 A
NO. Telp/HP : 081264911224
Motto : Seperti padi,yang semakin berisi semakin merunduk
PENDIDIKAN FORMAL
SD Negeri 081240 Sibolga, (1996 – 2001 )
SMA Negeri 3 Sibolga,( 2004 – 2005 )