21
KEMAMPUAN MENERJEMAHKAN ISTILAH POLITIK
ARAB-INDONESIA MAHASISWA JURUSAN TARJAMAH
DAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB SEMESTER VI
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sastra (S.S.)
Oleh
Rezha Firmansyah
NIM: 1070240001388
JURUSAN TARJAMAH
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
23
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berupa pencabutan gelar.
Jakarta, 5 Agustus 2011
Rezha Firmansyah
25 ABSTRAK
Rezha Firmansyah. 107024001388. “Kemampuan Menerjemahkan Istilah Politik Arab-Indonesia Mahasiswa Jurusan Tarjamah dan Pendidikan Bahasa Arab Semester VI”. Jurusan Tarjamah, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui kemampuan mahasiswa jurusan Tarjamah semester VI dan Jurusan Pendidikan Bahasa Arab semester VI dalam menerjemahkan istilah politik dan (2) mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesulitan dan kemudahan dalam menerjemahkan istilah politik. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-eksploratif dan menggunakan penelitian lapangan yang bersifat kuantitatif. Sumber data adalah dokumen, informan kunci, dan responden, yaitu mahasiswa jurusan Tarjamah dan Pendidikan Bahasa Arab. Dokumen yang dianalisis berupa kumpulan istilah-istilah politik, baik berupa kosakata maupun di dalam teks.
Temuan penelitian sebagai berikut. Pertama, bahwa jurusan Tarjamah lebih unggul dari jurusan Pendidikan Bahasa Arab dalam menerjemahkan istilah-istilah politik, akan tetapi untuk menerjemahkan secara keseluruhan teks, hasil terjemahan mahasiswa Tarjamah hanya sedikit mengungguli hasil terjemahan mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab yang seharusnya dapat lebih unggul jauh dalam hal menterjemah. Pada dasarnya mahasiswa Tarjamah dan Pendidikan Bahasa Arab semester VI memiliki kemampuan yang baik, hanya saja sifat mahasiswa Tarjamah VI malas, dan sedangkan mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab mempunyai sifat yang bertolak belakang dengan mahasiswa Tarjamah VI, yaitu rajin, akan tetapi kendalanya ada pada kurangnya teori-teori yang mereka dapat.
Kedua, faktor yang mempengaruhi mahasiswa Tarjamah VI mengalami kesulitan
26
KATA PENGANTAR
Puji syukur,
Alhamdulillah,
Saya panjatkan kehadirat Allah SWT, untuk,
oleh, dan karena keridhaan-Nya skripsi ini dapat terlesaikan. Kerja keras,
semangat untuk tetap berjalan pada alur yang semestinya mampu menepis sekian
banyak kesulitan dan hambatan selama penelitian. Dukungan moral, masukan,
ide-ide brilian, dan kemudahan pelayanan birokrasi. Dengan segala kerendahan
hati ucapan terima kasih yang tak terhingga, wajib Saya berikan kepada sejumlah
nama yang telah turut berpartisipasi dalam proses pendidikan dan penyelesaian
skripsi ini.
Pertama sekali terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Prof. Dr.
Achmad Satori, yang telah berkenan membimbing Saya dalam penulisan skripsi.
Betapa arahan, petunjuk, dan bimbingan dari beliau telah banyak membantu
penulisan skripsi ini. Kepada prof.dr.ismakun ilyas yang bersedia menjadi penguji
skripsi ini, walaupun di akhir-akhir bulan puasa.
27
Mamah dan Papah, orang tua saya, yang telah membesarkan dan mendidik
saya. Saya mutlak berterima kasih dan sekaligus meminta maaf kepada beliau
berdua karena selalu menyusahkan mereka. Karena beliau berdualah saya dapat
melanjutkan pendidikan saya hingga perguruan tinggi dan karena beliaulah Saya
terinspirasi untuk dapat seperti mereka kelak bahkan melebihinya. Begitu banyak
pengorbanan yang beliau berikan kepada saya, dari kecil hingga dewasa.
Pengorbanan serta kasih sayang yang tak terhitung dan tak terhingga banyaknya.
Kepada kakak dan adik Saya yang membanggakan dan selalu menghibur.
Kawan-kawan di UIN: Tohadi a.k.a Jawa, Aisyah, Anas, Wati, Ismy,
Ani,Hilman, Anas, Syukron a.k.a Buluk dan Rozak (teman yang hebat), Syifa,
Khoas dan Rahmat(teman se SP) dan semuanya.
Selanjutnya kepada kawan-kawan di Cordova: Akbar(yang mengerti dan
respect sekali), Jhon, Andri, Aris, Bandhe yang telah memberikan tempat singgah
sebelum Saya kembali ke rumah.
Selanjutnya kepada teman-teman yang tidak ada duanya dan
kesuksesannya yang membuat Saya ingin seperti mereka, Aldy, Renaldhy,
Andhika, Victor, Angga, Ezha, Arda, Adi. Dan untuk seluruh Indonesian
Skinheads, ini merupakan tahapan kecil untuk membanggakan Indonesia.
Lalu, kepada Ust. Yusuf yang karena jasanya lah saya mampu mengejar
pelajaran yang tertinggal di kampus dan mengenalkan Bahasa Arab yang sama
sekali saya belum mengenalnya.
28
yang mustahil saya sebutkan satu per satu, yang telah berjasa kepada saya.
Kiranya Allah lah yang pantas membalas kebaikan mereka.
Semoga skripsi yang amat sederhana ini membawa manfaat, terutama
kajian tentang penerjemahan. Semoga karya yang sederhana ini menjadi awal dari
produktivitas pribadi saya di masa-masa mendatang. Amin.
Jakarta, 7 September 2011
29
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI v
BAB I: PENDAHULUAN...1
A. Latar Belakang Masalah...1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah...5
C. Tujuan Penelitian...5
D. Manfaat Penelitian...5
E. Tinjauan Pustaka...6
F. Metodologi Penelitian...6
G. Sistematika Penulisan...9
BAB II: KERANGKA TEORI...10
A. Teori Penerjemahan...10
1. Definisi Penerjemahan...11
2. Langkah-langkah Penerjemahan...12
3. Metode Penerjemahan...14
4. Menilai Kualitas Terjemahan...17
B. Definisi Istilah...19
C. Makna Istilah...20
BAB III: PROFIL JURUSAN...21
30
I. Visi, Misi, Tujuan, dan Sejarah Prodi Tarjamah...21
II. Kurikulum Program Studi Tarjamah...23
III.Tenaga Pengajar...30
B. Profil Prodi Pendidikan Bahasa Arab...33
I. Visi, Misi, dan Tujuan Prodi Pendidikan Bahasa Arab...33
II. Kurikulum...34
III.Tenaga Pengajar...37
Data Dosen Yang Keahliannya Sesuai Dengan PS...38
BAB IV: ANALISIS DATA...41
A. Kemampuan Mahasiswa Tarjamah Semester VI Dalam Menerjemahkan Istilah Politik...41
1. Kemampuan Menerjemah Secara Umum...41
2. Kemampuan Menerjemah Istilah Politik Berdasarkan Latihan I...42
3. Kemampuan Menerjemah Istilah Politik Berdasarkan Latihan II...45
4. Kemampuan Menerjemah Istilah Politik Berdasarkan Latihan III...48
B. Hal-Hal Yang Mempengaruhi Kemampuan Menerjemah Mahasiswa Jurusan Tarjamah Semester VI...50
1. Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Mahasiswa Tarjamah Dalam Menerjemahkan...50
2. Tingkat Kesukaan Mahasiswa Terhadap Penerjemahan...52
3. Respon Terhadap Mata Kuliah Penerjemahan...53
31
1. Latar Belakang Pendidikan Mahasiswa Tarjamah VI Sebelum Kuliah...53
2. Jumlah Kamus Yang Dipakai Dalam Menerjemahkan Istilah dan teks Politik...55
3. Jenis Kamus Yang Dipakai Dalam Menerjemahkan Istilah teks Politik...56
D. Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Semester VI Dalam Menerjemahkan Istilah Politik...57
1. Kemampuan Menerjemah Secara Umum...57
2. Kemampuan Menerjemah Istilah Politik Berdasarkan Latihan I...58
3. Kemampuan Menerjemah Istilah Politik Berdasarkan Latihan II...60
4. Kemampuan Menerjemah Istilah Politik Berdasarkan Latihan III...63
E. Hal-Hal Yang Mempengaruhi Kemampuan Menerjemah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Semester VI...65
1. Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Dalam Menerjemahkan...65
2. Tingkat Kesukaan Mahasiswa Terhadap Penerjemahan...65
3. Respon Terhadap Mata Kuliah Penerjemahan...66
F. Faktor Yang Membuat Mahasiswa Lemah Dalam Menerjemahkan Istilah Politik...67
1. Latar Belakang Pendidikan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab VI Sebelum Kuliah...67
32
3. Jenis Kamus Yang Dipakai Dalam Menerjemahkan Istilah teks
Politik...69
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN...70 DAFTAR PUSTAKA...73 LAMPIRAN-LAMPIRAN
33 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penerjemahan adalah suatu kegiatan mengalihbahasakan makna teks sumber kedalam teks sasaran. Menurut Newmark penerjemahan yaitu menerjemahkan makna suatu teks kedalam bahasa lain sesuai dengan yang dimaksud pengarah.19 Berbeda dengan Nida dan Taber yang dikutip oleh A.Widyamartaya , menurut mereka “translating consist in reproducing in the receptor language the closest natural equivalent of the source
message, first in terms of meaning and secondly in terms of style” (menerjemahkan
merupakan kegiatan menghasilkan kembali di dalam bahasa penerima barang yang secara sedekat-dekatnya dan sewajarnya sepadan dengan pesan dalam Bsu, pertama-tama mengungkapkan makna dan yang kedua mengungkapkan gaya.20
Menterjemah merupakan profesi paling tua, saking tuanya kita sulit menetapkan kapan profesi ini dimulai. Yang bisa dipastikan , aktifitas menterjemah muncul sejak adanya kebutuhan manusia mengadakan kontak sosial antara bangsa bangsa yang berbeda bahasa. Teks teks agama dan prasasti prasasti kuno yang mencatat hubungan antar negara termasuk produk terjemahan paling tua secara historis. Dari peninggalan sejarah, kita mengetahui adanya terjemahan bagian epic gilgamesh bahasa sumeria ke dalam empat atau lima bahasa bahasa Asia sekitar abad kedua sebelum masehi.21 Menterjemah merupakan seni yang rumit dan menuntut adanya bakat serta pengetahuan mendalam tentang bahasa Ibu dan bahasa sasaran yang akan diterjemahkan di samping menuntut penguasaan kosa kata bahasa sasaran , rasa basa , susunan dan strukturnya. Kendatipun amat sulit, terjemah masih belumpatkan penghargaan semestinya, sebagaimana dikatakan
19
M achali Rochayah, Pedoman Bagi Penerjemah (Grasindo, 2000) h. 5
20
A. Widyam art aya, Seni M enerjemahkan (Yoyakart a: Kanisius, 1994) cet ke-4, h. 11
21
34 dalam peribahasa Inggris adalah “ A Thankless Job” 22 Suatu pekerjaan yang kurang dihargai, padahal menterjemah relatif lebih sulit dari pada mengarang. Si penterjemah terikat dengan kata-kata pengarang teks asli dan maksud yang diinginkannya, dan ia tidak bebas dalam memilih kata-kata dan makna yang dikehendakinya. Karena rumitnya itulah seorang penterjemah sering terperosok dalam kekeliruan yang disebabkan keterbatasan pengetahuannya atau kurangnya sikap hati hati dalam memilih kata-kata dan makna., Sehingga wajarlah jika penterjemah acap kali dituduh sebagai penghianat, seperti yang dikatakan pepatah Itali “ATRADUTTORE TRADITORE”, Yang artinya “Penterjemah adalah Penghianat”, Karena si penterjemah sering tidak pas dalam memilih arti kata-kata sehingga menyimpang dari maksud yang dikehendaki pengarang teks Asli.23
Sejak dahulu sampai sekarang terjemahan masih memiliki peran penting dalam menghubungkan manusia dan untuk memperdekat hubungan antar bangsa. Dia abad dua puluh satu ini , terjemah berkembang lebih pesat disebabkan meluasnya hubungan hubungan resmi dibidang perdagangan dan kebudayaan antar negara negara di dunia , disamping perkembangan sains dan teknologi dan melebarnya kontak kontak baru keluar batas geografis yang disertai dengan semakin bertumpuknya maklumat dan informasi yang terkadang sulit dijangkau tanpa media terjemah. Semua ini membangkitkan gerakan terjemah dan menjadikannya sebagai alat terpenting untuk pertukaran ilmu dan budaya antar bangsa dan negara.
Dalam kegiatan menerjemah kita sering menemukan kesulitan, Kesulitan tersebut di antaranya, yaitu ditemukan saat menterjemahkan istilah pada bidang-bidang tertentu dalam sebuah teks, seperti pada bidang ekonomi, politik, kedokteran dan sebagainya. Dalam hal ini penulis hanya ingin mengkaji pada satu bidang saja, yaitu teks politik. Di
22
Ibrahim Zaki Khursyid, At t arjam ah w a m usykilat uhaa, Penerbit al Haiah al M isriyyah al Amm ah lil kit aab, Kairo, 1985 hal. 5
23
35 dalam sebuah teks politik sudahlah pasti kita menemukan istilah-istilah yang berkaitan dengan politik. Hal ini sering sekali menyulitkan bila kita tidak mempunyai wawasan lebih mengenai bidang politik, sebab kita tidak bisa menerjemahkannya dengan kacamata yang masih umum, tetapi harus dengan yang khusus. Seperti yang terjadi pada beberapa kata berikut ini:
لاﺪﺑإ
بﺎﻄﻘﺘﺳإ
لﺎﻌﺷإ
pada kata لاﺪﺑإ bila kita melihat atau mencari arti kata tersebut dengan kaca mata
atau kamus umum maka kita dapatkan arti kata tersebut, yaitu “perubahan atau penggantian”24 tapi apabila kita sesuaikan dengan konteks politik arti kata tersebut dapat kita ganti dengan “amandemen”25.
Kemudian kata بﺎﻄﻘﺘﺳإ bila kita lihat atau mengartikannya dengan konteks umum,
maka arti kata yang kita dapatkan adalah “penarikan atau pengumpulan”, tetapi bila kita mengartikannya dengan cara menyesuaikan konteks politik, kita dapat mengartikannya dengan “polarisasi”
Kemudian juga terjadi pada kata لﺎﻌﺷإ bila kita lihat lagi dengan konteks umum, arti
yang kita dapatkan adalah “penyalaan atau pembakaran” tapi apabila kita sesuaikan dengan konteks politik, maka kita dapat mengartikan kata tersebut dengan kata “provokasi”.
Hal ini bukan merupakan hal yang mudah bagi seorang penerjemah, karena perjuangan seorang penerjemah tidak hanya sebatas menerjemahkan istilah-istilah
24
Juaeni, H.M Napis, Kamus Kont emporer Arab-Indonesia Istilah Polit ik-Ekonomi (Jakart a: Teraju, 2006) cet. ke-1, h. 5
25
36 politik(dalam hal ini Arab-Indonesia) yang terdapat dalam suatu teks politik, tetapi mereka harus mampu menampilkan istilah yang berlaku dalam Bsa karena terkadang istilah yang berlaku dalam Bsu tidak berlaku dalam Bsa. Maka dari itu, seorang penerjemah hendaknya orang yang benar-benar menguasai topik atau jenis teks yang akan diterjemahkan, hal tersebut dilakukan agar hasil terjemahannya layak untuk disebarluaskan kepada khalayak pembaca. Selain itu, hal seperti contoh di atas merupakan hal yang penting dan harus dikuasai oleh seorang penerjemah, karena seorang penerjemah tidak selalu menerjemahkan teks yang itu-itu saja, mereka harus mempunyai wawasan yang luas agar ia dapat menerjemahkan teks yang bertemakan apapun. Dan juga, hal ini juga mempengaruhi tingkat keterbacaan sebuah teks yang diterjemahkan, karena apabila kita salah menerjemahkan istilah-istilah yang ada, ini akan membuat para pembaca bingung.
Sesuai dengan disiplin ilmu, ini merupakan tugas yang berat bagi jurusan Tarjamah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, karena jurusan tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dalam menghasilkan penerjemah-penerjemah yang baik, berkompeten yang berfungsi sebagai jembatan peradaban dunia. Dalam proses menghasilkan penerjemah-penerjemah yang baik, mahasiswa jurusan tersebut harus giat berlatih dan berani membandingkan hasil terjemahannya dengan jurusan-jurusan lain yang masih ada kaitannya dengan penerjemahan Arab-Indonesia. Hal ini dilakukan agar tidak timbul rasa sia-sia apabila keahlian menerjemahnya ternyata dapat dikuasai juga oleh mahasiswa jurusan lain.
37 B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
Dalam pembahasan judul tersebut, peneliti membatasi hanya pada kosa kata istilah politik saja.
Dengan melihat pembatasan masalah tersebut, maka penulis merumuskan masalahnya pada:
1. Bagaimana kemampuan menerjemah istilah politik Arab-Indonesia mahasiswa Jurusan Tarjamah dan Pendidikan Bahasa Arab semester VI ?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi kesulitan dan kemudahan dalam menerjemahkan istilah politik tersebut ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui kemampuan mahasiswa Jurusan Tarjamah dan Pendidikan Bahasa Arab semester VI dalam menerjemahkan istilah politik..
2. Mengetahui faktor apa saja yang kesulitan dan kemudahan dalam menerjemahkan istilah-istilah politik.
D. Manfaat Penelitian
Dengan diketahuinya kemampuan mahasiswa dalam menerjemahkan istilah politik, kita mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh mahasiswa dan juga untuk jurusan agar lebih baik lagi dan dapat menghasilkan seorang penerjemah yang kompeten.
38 E. Tinjauan Pustaka
Skripsi mengenai kemampuan “Menerjemahkan Istilah Politik Arab-Indonesia Mahasiswa Jurusan Tarjamah dan Pendidikan Bahasa Arab Semester VI, sebelumnya belum pernah diteliti di Fakultas Adab dan Humaniora, di jurusan Tarjamah. Yang ada hanya penelitian yang berjudul “Akurasi Padanan Istilah Politik dan Ekonomi” yang ditulis oleh Syukron Nurul Fajri mahasiswa jurusan Tarjamah Fakultas Adab dan Humaniora. Oleh karena itu, penulis terinspirasi untuk menulisnya dan dijadikan penellitian yang bersifat komparatif pada mahasiswa jurusan Tarjamah dan Pendidikan Bahasa Arab semester VI.
F. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian lapangan yang bersifat kuantitatif dengan metode deskriptif eksploratif. Metode penelitian tersebut dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang terkait dengan permasalahan ini.
Adapun langkah-langkah penelitiannya sebagai berikut:
1. Penyebaran Angket
Angket merupakan alat pengumpul data yang biasa digunakan dalam teknik komunikasi tak langsung26. Penyebaran angket disebarkan pada mahasiswa jurusan Tarjamah dan Pendidikan Bahasa Arab semester VI. Penelitian ini bertujuan mendapatkkan data yang representatif. Oleh sebab itu, penulis mengambil data dengan menggunakan sampel. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini sebanyak 8 mahasiswa jurusan tarjamah 8 PBA.
26
39 2. Studi Literatur
Studi literatur buku-buku yang terkait dengan penerjemahan yang telah disebutkan pada studi pustaka.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi yaitu mempelajari buku yang berkaitan dengan jurusan Tarjamah dan jurusan Pendidikan Bahasa Arab yaitu buku borang akreditasi kedua jurusan.
Adapun data yang dihasilkan berupa angka-angka yang dideskripsikan dengan kata-kata. Setelah data terkumpul dan tercatat dengan baik, langkah selanjutnya adakah analisis data yang disajikan dalam bentuk tabel-tabel. proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul dari berbagai sumber yaitu penyebaran angket kemudian data tersebut dipelajari dan di analisis lebih cermat.
4. Teknik Pengumpulan Data
Setelah data diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah mengolah data melalui beberapa tahap, yaitu:
a. Editing
Editing yang dimaksudkan untuk mempermudah dalam analisis data. Dengan cara menganalisis berkas-berkas sehingga keseluruhan berkas itu dinyatakan baik, sehingga dapat disiapkan untuk proses berikutnya.
b. Tabulating
40 P= F X 100%
N Keterangan
P= Persentase.
F= Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N= Jumlah frekuensi/banyaknya individu27
Selanjutnya hasil penelitian yang terdapat dalam tabel-tabel penelitian ini akan ditafsirkan menjadi28:
0% : Tidak ada stupun
1-25% : Sebagian kecil
26-49% : Hampir setengahnya
50% : Setengahnya
51-75% : Sebagian besar
76-99% : Hampir seluruhnya
100% : Seluruhnya
Secara teknis, penulisan ini didasarkan pada buku pedoman penulisan karya ilmiah ( skripsi, tesis, dan disertasi) yang berlaku dilingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang diterbitkan.
27
Anas sudijono, pengant ar st at ist ik pendidikan (jakarta:raja grafindo persada, 1997), h. 41
28
41 Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa jurusan Tarjamah semester VI Fakultas Adab Dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjumlah 8 dan sebagian mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab semester VI Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan yang berjumlah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 8 orang.
2. Sampel
Mengingat populasi yang diambil dari jurusan yang berbeda dan jumlah mahasiswa kedua jurusan tersebut berbeda dan tidak seimbang, maka untuk jurusan Pendidikan Bahasa Arab, data diambil dengan menggunakan sampel.
Untuk mengetahui bagaimana kemampuan mahasiswa tersebut dalam menerjemahkan istilah politik dapat dilihat dari hasil survey yang diperoleh dari hasil angket yang penulis akan sebarkan.
F. Sistematika Penulisan
Berdasarkan karya ilmiah yang sistematis, maka peneliti memaparkan sistematika penulisan sbb:
BAB I Pendahuluan; Yang di dalamnya terdapat latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan pnelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, sistematika penulisan, dan daftar pustaka.
42 BAB III Profil Jurusan; Dalam bab ini penulis menyajikan profil dari masing-masing jurusan dimulai dari visi dan misi, dosen, dan kurikulum..
BAB IV Analisis; Penulis dalam bab ini menganalisis data yang sudah penulis dapatkan melalui penyebaran angket/kuesioner yang akan diolah penulis menjadi sebuah informasi yang sesuai dengan fakta dan dapat dipertanggungjawabkan.
43 BAB II
Kerangka Teori
A. Teori Terjemah
Penerjemahan merupakan proses, cara, atau perbuatan penerjemah (mengalihbahasakan). Penerjemahan dapat berupa lisan (interpreting) atau tulisan
(translating). Penerjemahan lisan dilakukan secara langsung atau spontanitas dalam
menerjemahkannya. Penerjemah disini berfungsi sebagai mediator antara bahasa sumber (pembicara) dengan bahasa sasaran (pendengar). Penerjemahan lisan biasanya digunakan untuik hal bisnis, dikarenakan rekan bisnisnya warga negara asing yang pembisnis tersebut tidak mengerti bahasa rekan bisnisnya.
Jika penerjemahan tulisan membutuhkan teori penerjemahan, Teori tersebut berkedudukan sebagai mediator antara penulis dan pembaca. Selain itu, penerjemahan tulisan juga membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menerjemahkannya. Hal tersebut dikarenakan penerjemahan harus menggunakan teori-teori penerjemahan dan biasanya penerjemahan berupa buku atau sebuah artikel.
44 1. Definisi Penerjemahan
Penerjemahan memiliki banyak definisi dari setiap tokoh. Berikut definisi penerjemahan dari beberapa tokoh:
a) Newmark
Menurut newmark penerjemahan yaitu menerjemahkan makna suatu teks kedalam bahasa lain sesuai dengan yang dimaksud pengarang.29
b) Nida dan Taber
“translating consist in reproducing in the receptor language the closest natural equivalent of the source message, first in terms of meaning and secondly in terms
of style” (menerjemahkan merupakan kegiatan menghasilkan kembali di dalam
bahasa penerima barang yang secara sedekat-dekatnya dan sewajarnya sepadan dengan pesan dalam Bsu, pertama-tama mengungkapkan makna dan yang kedua mengungkapkan gaya.30
c) Moeliono
Moeliono berpandangan bahwa pada hakikatnya penerjemahan itu merupakan kegiatan mereproduksi amanat atau pesan bahsa sumber dengan padanan yang paling dekat dan wajar di dalam bahasa penerima, baik dilihat dari segi arti maupun gaya.31
d) Pinhhuck
“Translation is a process of finding a TL equivalent for an SL untterance”. Dalam Bahasa Indonesia dikatakan bahwa “penerjemahan adalah proses penemuan padanan ujaran bahasa sumber di dalam bahasa sumber.32
29
Rochayah M achali, Pedoman Bagi Penerjemah (Grasindo, 2000) h. 5.
30
A. Widyam art aya, Seni M enerjemahkan (Yoyakart a: Kanisius, 1994) cet ke-4, h. 11.
31
Syihabuddin, Penerjemah Arab-Indonesia, h. 10.
32
45 Dari keempat tokoh tersebut di atas penulis menyimpulkan bahwa penerjemahan merupakan pengalihan bahasa dari bahasa sumber ke bahasa sasaran tanpa mengubah pesan yang ingin disampaikan kepada pembacanya dengan menggunakan padanan yang tepat dan selaras dalam menerjemahkannya.
2. Langkah-langkah Penerjemahan
untuk mendapatkan pemahaman, implikatur, dan pemadanan yang tepat, penerjemah harus mengikuti langkah-langkah penerjemahan.
Dr. Ronald H. Bathgate, dalam karangannya yang berjudul “a survey of translation theory” mengemukakakn tuh langkah dalam penerjemahan:
1) Penjajagan (tuning)
Pada tahap awal ini penerjemah menyelaraskan antara bahasa sumber dengan bahasa sasaran. Maksudnya, penerjemah mengetahui bahasa siapa yang diterjemahkan, bahasa seorang pujanggakah, seorang noveliskah, seorang penulis iklankah, dan sebagainya. Selain itu, cara menjajagi bahan yang akan diterjemahkan penerjemah harus membaca bahan secara berula-ulang, sesuai kebutuhan.33 Pada tahap ini penerjemah harus dapat menentukan sikap dan mental yang tepat, harus dapat membayangkan susunan kata atau susunan frase kalimat yang selaras.
2) Penguraian (analysis)
Tiap-tiap kalimat dalam bahasa sumber diuraikan ke dalam satuan-satuan berupa kata-kata atau frase. Kemudian penerjemah menentukan hubungan sintaksis anatara berbagai unsur kalimat itu. Langkah ini mengacu pada leksikal, morfologi, dan sintaksis suatu kalimat. Pada langkah ini, penerjemah sudah bisa melihat hubungan antara unsur-unsur dalam bagian teks yang akan diterjemahkan dan mulai berpikir untuk menciptakan konsistensi dalam terjemahannya
33
46 3) Pemahaman(understanding)
Pada bagian ini penrjemah harus dapat menangkap gagasan utama tiap paragraf, ide-ide pendukung dan pengembangannya. Ia harus dapat menangkap hubungan gagasan satu sama lain dalam tiap paragraf dan antar paragraf. Langkah ini ada dalam ruang lingkup semantik dan pragmatik sesuai konteks. Dalam hal ini penerjemah hendaknya satu bidang ilmu dengan pengarang, sehingga penerjemah mengetahui konteks naskah yang akan diterjemahkan. Namun, janganlah seorang penerjemah menjadi seorang pengarang sendiri yang mengabaikan pesan yang ditujukan pengarang kepada pembaca.
4) Peristilahan (Terminology)
Setelah pemahaman isi dan bentuk bahasa sumber, penerjemah kemudian berpikir tentang pengungkapannya ke dalam bahasa sasaran. Berusaha terus dalam mencari istilah-istilah, ungkapan-ungkapan dalam bahasa sasaran yang tepat dan selaras. Kata-kata, ungkapan-ungkapan atau istilah yang digunakan jangan sampai menyesatkan pembaca. Oleh karena itu, sesuai pernyataan yang penulis nyatakan di atas, penerjemah diusahakan sebidang ilmunya dengan pengarang. Apabila masih terjadi kesulitan atau tidak satu bidang ilmunya, penerjemah dapat berkonsultasi kepada ahlinya.
5) Perakitan (restructuring)
Pada langkah ini penerjemah mengolah dan menyusun komponen-komponen maknayang selaras dengan norma-norma dalam bahasa sasaran.
6) Pengecekan (checking)
kesalahan-47 kesalahan yang mungkin terjadi pada penulisan kata, pemakaian tanda baca, dan susunan kalimatnya.
7) Pembicaraan (discussion)
Sebelum menyelesaikan langkah langkah penerjemahan, alangkah baiknya apabila penerjemah berdikusi kepada ahli Tsu dan penerjemah senior terkait hasil terjemahannya, baik menyangkut isi maupun menyangkut bahasa.
Namun, menurut Mc Arthur, 1992:1052. Dia memandang bahwa langkah penerjemahan dapat dibagi menjadi tiga.34
1) Receptive phase = merujuk pada berusaha menegngkap ide atau pikiran dalam
bahasa awal.
2) Code-switching = mencari padanan dalam bahasa sasaran.
3) Productive phase = hasil penyalinan ide tersebut diungkapkan sesuai norma atau
aturan dalam bahasa sasaran. 3. Metode Penerjemahan
Metode penerjemahan adalah teknik yang dipergunakan oleh seorang penerjemah saat hendak memutuskan menerjemahkan suatu Tsu. Banyak metode penerjemahan yang dikembangkan oleh para ahli. Namun, di antara metode yang ada, metode yang ditawarkan Newmark (1988) yang dianggap paling lengkap dan memadai35
Metode terjemahan yang dimaksudkan di atas, mengacu pada diagram V.36
34
M uh. Arif Rokhm an, Penerjemahan Teks Inggris: Teori dan Lat ihan, h. 10.
35
Hidayatullah M och.Syarif, Tarjim Al-An (Dikara:2010), h. 31.
36
48 Diagram V
Bsu Bsa
Kata demi kata Adaptasi
Harfiah Bebas
Setia Idiomatik
Semantik Komunikatif
Newmark membagi metode penerjemahan kedalam dua sisi, yang pertama, yaitu mementingkan keterjagaan Bsu (bahasa sumber) dan yang kedua, mementingkan pembacaan dalam Bsa (bahasa sasaran).
Di dalam sisi yang mementingkan keterjagaan Bsu, Newmark membaginya kedalam empat metode, yaitu:
Metode pertama, yaitu kata demi kata. Kata demi kata adalah metode penerjemahan yang mempertahankan susunan kata Bsu dan kata-kata diterjemahkan satu per satu dengan makna yang paling umum, di luar koteks. Kemudian kata-kata kultural atau kebudayaan diterjemahkan secara harfiah.
49 kata-kata leksikal masih diterjemahkan kata per kata. Menurut Catford seorang penerjemah hendaknya mencari padanan yang sedekat mungkin dengan teks aslinya dalam Bsu, padanan itu harus sesuai dengan bahasa sasaran. Sebab jika tidak, yang terjadi bukanlah terjemahan melainkan pemindahan (transference).37 Metode ini mempermudah penerjemah melihat masalah yang harus diatasi.
Metode ketiga, yaitu setia. Setia adalah metode penerjemahan yang berupaya menghasilkan kembali makna konstektual Bsu yang tepat. Dengan menggunakan metode penerjemahan ini, penerjemah mentransfer kata-kata kultural dan mempertahankan tingkat ketidakwajaran gramatikal dan leksikal (penyimpangan dari norma-norma Bsu) dalam penerjemahan.
Metode keempat, yaitu semantik. Perbedaan antara penerjemahan setia dan semantik adalah bahwa metode penerjemahan setia lebih kaku dan tidak berkompromi dengan kaidah, sedangkan metode penerjemahan semantik lebih luwes.
Di samping empat macam metode penerjemahan yang penekanannya pada Bsu, terdapat juga empat macam metode yang penekanannya pada Bsa, sebagaimana dipaparkan berikut ini yang penomorannya melanjutkan metode-metode sebelumnya.
Metode kelima, yaitu adaptasi. Metode ini merupakan bentuk penerjemahan paling bebas. Pada umumnya jenis ini dipakai dalam penerjemahan drama atau puisi dimana tema, plot, dan karakter dipertahankan.
Metode keenam, yaitu bebas. Metode ini merupakan penerjemahan yang mengutamakan isi dan mengorbankan bentuk teks Bsu. Biasanya metode ini berbentuk parafrase yang dapat lebih pendek atau lebih panjang dari teks aslinya dan biasa dipakai di kalangan media massa.
37
50 Metode ketujuh, yaitu idiomatis. Metode ini bertujuan meproduksi pesan dalam teks Bsu, tetapi sering dengan menggunakan kesan keakraban dan ungkapan idiomatis yang tidak didapati pada versi aslinya. Dengan demikian, banyak terjadi distorasi nuansa makna.
Metode kedelapan, yaitu komunikatif. Metode ini merupakan metode yang sangat sempurna dalam penerjemahan, sebab metode ini berupaya memberikan makna konstektual Bsu yang tepat sedemikian rupa sehingga isi dan bahasanya dapat diterima dan dimengerti oleh pembaca. Menurut Machali, metode ini sesuai dengan namanya, memperhatikan prinsip-prinsip komunikasi, yaitu khalayak pembaca dan tujuan penerjemahan.
Menurut Newmark hanya metode semantik dan komunikatiflah yang dapat memenuhi tujuan utama penerjemahan, yaitu keakuratan dan keekonomisan. Menurutnya penerjemahan semantik ditulis pada tingkat linguistik penulis dan digunakan untuk teks-teks ekspresif, sedangkan penerjemahan komunikatif pada linguistik pembaca dan digunakan untuk teks-teks vokatif dan informatif.
4. Menilai Kualitas Terjemahan
Sebagai pembaca terjemahan, selain menikmati karya terjamahan, pertanyaan mengapa suatu terjemahan “baik” dan “kurang baik” sering muncul dan sering sulit dijawab. Apa alat ukur atau pedoman untuk menilai mutu atau kualitas terjemahan? Pertanyaan ini sampai sekarang belum dapat dijawab tuntas.
Penilaian kualitas terjemahan tentu harus didasarkan pada norma-norma objektif. Berpedoman pada karya Nida & Taber (1969) dan Newmark (1988), maka suatu terjemahan dikatakan “baik”kalu berorientasi pada pendengar/pembaca Bsa.
51 pengetahuan, teknologi, dan budaya dari suatu bahasa ke bahasa lainnya. Selain itu, penilaian terhadap kuallitas terjemahan akan memberikan manfaat bagi pembaca teks bahasa sasaran, penerjemah profesional, peneliti di bidang penerjemahan, dan peserta pelatihan penerjemahan. Bagi pembaca teks bahasa sasaran, hasil penilaian kualitas tejemahan dapat digunakan sebagai patokan apakah penerjemah yang menghasillkan terjemahan tersebut dipercaya ataukah tidak. Bagi penerjemah profesional, hasil penilaian kualitas terjemahan menjadi indikator perihal tingkat keterampilan mereka yang berpengaruh langsung terhadap penghasilan mereka. Dapat dipastikan bahwapenerjemah yang berkualitas tinggi akan mempunyai daya tawar menawar yang lebih tinggi pula. Bagi para peneliti di bidang penerjemahan, hasil penilaian terhadap kualitas terjemahan dapat digunakan sebagai masukan yang sangat berharga dalam menentukan arah penelitian selanjutnya. Bagi para peserta pelatihan penerjemahan, hasil penilaian terhadap kualitas terjemahan dapat digunakan dalam rangka meningkatkan kualitas terjemahan mereka secara sistematis (Honig, 1997:15).
Menilai kualitas terjemahan merupakan salah satu aktivitas penting dalam penerjemahan. Ada tiga alasan menilai kualitas terjemahan:
1) Untuk melihat keakuratan 2) Untuk mengukur kejelasan
3) Untuk menimbang kewajaran suatu terjemahan
52 Sesuai dengan tujuan tersebut, Moch. Syarif Hidayatullah menawarkan metode lain yang mungkin lebih sederhana. Menurutnya, penilaian terhadap kualitas terjemahan selain dapat dilakukan secara langsung dengan mengamati dan membaca secara cermat, juga dapat dilakukan dengan cara memberi penilaian secara matematis. Meski penilaian secara matematis bersifat subyektif-relatif, tetapi penilaian secara matematis dapat digunakan untuk memberi penilaian kepada mahasiswa atau penerjemah pemula. Penilaian ini juga bisa diterapkan oleh penerbit untuk menilai apakah suatu hasil terjemahan layak dikonsumsi atau tidak. Berikut pedoman penilaian yang ditawarkan oleh Moch. Syarif Hidayatullah:
a. Terjemahan diberi nilai awal 100.
b. Klausa atau kalimat yang tidak diterjemahkan, berakibat pada pengurangan skor sebanyak 10 poin.
c. Terjemahan yang salah menyampaikan pesan, berakibat pada pengurangan skor sebanyak 5 poin.
d. Frasa, diksi, kolokasi, konstruksi atau komposisi, dan tata bahasa yang tidak dialihkan secara tepat sesuai kaidah dalam Bsa, berakibat pengurangan skor sebanyak 2 poin.
e. Kesalahan ejaan dan tanda baca, berakibat pengurangan skor sebanyak 1 poin.38
B. Definisi istilah
Istilah ialah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makana konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Istilah dapat dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu istilah khusus dan istilah umum. Istilah khusus ialah istilah yang pemakaiannya, dan maknanya terbatas pada bidang tertentu, seperti istilah pidana dan diagnosis yang masing masing maknanya atau iistilah tersebut
38
53 digunakan pada bidang tertentu, yaitu istilah pidana digunakan pada bidang hukum, sedangkan istilah diagnosis digunakan pada bidang kedokteran. Kemudian istilah uimum, istilah umum ialah istilah yang menjadi unsur bahasa yang digunakan secara umum. Sumber istilah dapat bersumber dari kosakata bahasa Indonessia, kosakata bahasa serumpun, dan kosakata bahasa asing.39
C. Makna Istilah
Makna istilah adalah makna kata yang pemakaiannya terbatas pada bidang
tertentu. Pendek kata, makna istilah adalah makna terbatas. Makna ini terbatas
pada bidang atau kegitan tertentu. Salah satu cara untuk mendapatkan makna
istilah dalam bahasa Indonesia, yakni menambah kata, baik di depan maupun di
belakangnya.
39
54 BAB III
Profil Jurusan
A. Profil Program Studi Tarjamah.
I. Visi, Misi, Tujuan, dan Sejarah Prodi Tarjamah
Visi
Sesuai dengan visi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, maka visi prodi Tarjamah adalah membangun Prodi Tarjamah sebagai lembaga pendidikan tinggi berbasis riset dan agama terdepan dalam bidang penerjemahan dan kebahasaan.
Misi
Berdasarkan visi tersebut, maka misi Prodi Tarjamah adalah sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang berkualitas dalam bidang kebahasaan dan penerjemahan.
b. Menyelenggarakan penelitian dalam bidang bahasa dan penerjemahan bagi kepentingan akademik dan masyarakat.
c. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat dalam bidang bahasa dan penerjemahan.
d. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.40
Tujuan
Mengacu kepada visi dan misi, Prodi Tarjamah secara umum bertujuan menghasilkan sarjana yang memiliki keterampilan professional di bidang penerjemahan
40
55 dan kemampuan akademik di bidang bahasa, yang dijiwai oleh ajaran-ajaran dan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan. Sedangkan secara khusus prodi ini bertujuan menghasilkan sarjana yang memiliki kompetensi sebagai berikut:
a. Mampu melakukan penerjemahan dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia dan sebaliknya.
b. Memahami sistem Bahasa Sumber (Bsu) dan Bahasa Sasaran (Bsa) dengan menggunakan metode berpikir sitematis, kritis, dan objektif;
c. Mahir berbahasa Sumber (Bsu) dan bahasa Sasaran (Bsa); d. Menguasai dunia tulis-menulis/kepengarangan;
e. Mampu melakukan penelitian tentang penerjemahan dan kebahasaan sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan teori-teori penerjemahan dan kebahasaan;
f. Mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, seperti komputer dan jaringan internet untuk kegiatan ilmiah penerjemahan dan kebahasaaan;
g. Menjadikan kemampuan menerjemah sebagai bekal untuk pengabdian kepada masyarakat.
Sejarah
56 dengan penyediaan sarana dan pra sarana yang banyak mendukung, seperti laboratorium bahasa dan multimedia lainnya.
Setelah resmi mendapatkan izin pendirian dari Departemen Agama RI melalui surat nomor SK Dirjen Binbaga No. E/48/1999 tanggal 25 Februari 1999, animo masyarakat terhadap Prodi Tarjamah tampak bersifat fluktuatif.41
II. Kurikulum Program Studi Tarjamah
Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperanngkat rencana dan pengaturan mengenai isi, bahan kajian, maupun bahan pelajaran serta cara penyampaiannya, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi. Kurikulum seharusnya memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang mendukung tercapainya tujuan, terlaksananya misi, dan terwujudnya visi program studi. Kurikulum memuat mata kuliah, modul, dan blok yang mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan memberikan keleluasaan pada mahasiswa untuk memperluas wawasan dan memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya, serta dilengkapi dengan deskripsi matakuliah, modul, blok, silabus, rencana pembelajaran, dan evaluasi. Oleh karena itu, idealnya setiap lembaga yang memiliki tujuan tertentu, mrmiliki kurikulum yang khas.
Jumlah SKS
Jenis Mata Kuliah SKS
Mata Kuliah Wajib 138
Mata Kuliah Pilihan 12
Jumlah total 150
41
57 Struktur kurikulum berdasarkan urutan mata kuliah semester demi semester:
Smt Kode
MK Nama Mata Kuliah
Bobot
SKS Tujuan
I DIK
3009 Civic Education 2
Mata kuliah ini diorientasikan pada upaya pembekalan terhadap mahasiswa tentang sebuah ilmu tentang kewarganegaraan.
QUR
3061 Ulum Al-Qur’an
2
Mata kuliah ini diorientasikan pada upaya pembekalan terhadap mahasiswa mengenai ilmu yang secara keseluruhan bersangkutan dengan al-Quran.
HAD
3051 Ulum al-Hadits
2
Mata kuliah ini memberikan penjelasan macam-macam hadis bersama dengan perawinya. Selain itu, mahasiswa juga dituntut untuk menerjemahkan sebuah hadits.
BHS
3008 Bahasa Innggris I
3
Mata kuliah ini diorientasikan pada upaya pembekalan terhadap mahasiswa megenai tenses (struktur kalimat) dan bentuk lainnya yang ada dalam bahasa Inggris.
ABI
3082 IAD/ISD/IBD
2
Mengantarkan mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan, pemahaman serta penguasaan tentang keanekaragaman, kesederajatan, dan kemartabatan manusia sebagai individu, makhluk sosial yang bertanggung jawab terhadap sumber daya alam dan lingkungannya dalam berpedoman kepada kebudayaan melalui pranata pendidikan.
BHS
1076 Qawa’id I
3
Mata kuliah ini diorientasikan pada upaya pembekalan terhadap mahasiswa mengenai struktur kalimat Arab sederhana, sehingga mereka mampu memahami teks dan terbantu dalam proses menerjemahkan teks.
BHS
3014 Dasar-Dasar Berbicara
3
58 BHS 3040 Komposisi Bahasa Indonesia I 3
Mata kuliah ini diorientasikan pada upaya terhadap mahasiswa mengenai karya tulis yang mencakup macam kalimat bahasa Indonesia dan penulisan yang benar sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).
II SAR
3007 Ushul Fiqh
2
Mata kuliah ini memberikan penjelasan kepada mahasiswa tentang proses atau cara terbentuknya sebuah hukum yang akan ditegakkan
BHS
4008 Bahasa Inggris II
3 Pada matakuliah ini mahasiswa diberikan cara untuk cepat dan mudah berbahasa Inggris.
SEJ 4017 Sejarah Peradaban Islam I
2
Mata kuliah ini diorientasikan pada upaya terhadap mahasiswa mengenai sejarah peradaban dan penyebaran agama islam pada zaman dahulu.
BHS
4076 Qawa’id II
3 Mata kuliah ini mengantarkan mahasiswa mengenai struktur kalimat Arab perluasan.
BHS
4014 Dasar-Dasar Berbicara II 3
Melanjutkan pelajaran yang belum didapat sebelumnya pada mata kuliah yang sama dasar untuk berbicara bahasa Arab yang tepat.
BHS 4040
Komposisi Bahasa Indonesia II
3
Masih mengantarkan mahasiswa untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar dalam bentuk sebuah tulisan yang sesuai dengan EYD.
BHS
5047 Logika Dan Bahasa
2
Mata kuliah ini mengajarkan mahasiswa tata cara berpikir yang tereprentasikan dalam bahasa, agar mahasiswa memiliki penalaran yang logis dalam melakukan penerjemahan.
BHS 2126
Teori dan Permasalahan Penerjemahan Arab ><
Indonesia I
3
Mata kuliah ini memberikan teori dan memperkenalkan berbagai hambatan yang terjadi dalam dunia penerjemahan.
III SAR
3005 Fiqh
2
Mata kuliah ini memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang tata cara dan hukum yang da dalam setiap kegiatan manusia sehari-hari.
SEJ 5017 Sejarah Peradaban Islam II
59
dan penyebaran agama islam pada zaman dahulu.
BHS
4076 Qawa’id III
3
Masih diorientasikan terhadap mahasiswa mengenai kaidah-kaidah yang berlaku dalam bahasa Arab sehingga membantu dalam proses penerjemahan.
BHS 4037
Kemahiran Mendengar dan Membaca I
3
Mata kuliah ini diorientasikan terhadap pada upaya pembekalan terhadap mahasiswa mengenai mendengar dan membaca, yaitu dengan cara membuat sebuah karangan cerita berbahasa Arab kemudian dibaca dan diperdengarkan mahasiswa lainnya.
BHS
4036 Kemahiran Membaca I
3
Mata kuliah ini membantu mahasiwa untuk mengetahui bacaan berbahasa Arab yang belum diketahui cara membacanya, sehingga mahasiswa terbantu dalam menerjemahkannya.
BHS 5040
Komposisi Bahasa Indonesia III
3
Mata kuliah ini menjelaskan kepada mahasiswa tentang macam-macam paragraf, seperti deskripsi,argumentasi, narasi, dan sebagainya.
BHS
2066 Pengantar Linguistik
2
Mata kuliah ini memberikan penjelasan mengenai berbagai macam yang menyangkut kebahasaan.
BHS 3126
Teori dan Permasalahan penerjemahan Arab ><
Indonesia II
3
Mata kuliah ini memberikan teori dan memperkenalkan berbagai hambatan yang terjadi dalam dunia penerjemahan serta memberikan praktek dari teori yang diberikan..
IV AKI
3004 Ilmu Kalam
2
Mata kuliah ini memperkenalkan kepada mahasiswa tentang aliran-aliran dalam ilmu kalam, tokoh-tokoh dan ajaran-ajaran yang dibawakan oleh masing-masing aliran dalam rangka memperluas wawasan di bidang aqidah Islam.
INF 5078 Komputer dan Informatika
2
60
sehingga mahasiswa dapat mengaplikasikannya dalam menulis suatu karya tulis maupun proses
editing teks terjemahan.
BHS
4011 Balaghah I
3
Mata kuliah ini mengajarkan ragam dan struktur gaya bahasa dalam bahasa Arab khususnya dalam tema kesusteraan.
BHS 5037
Kemahiran Mendengar dan Berbicara II
3
Pada mata kuliah ini masih diorientasikan pada upaya pembekalan terhadap mahasiswa mengenai mendengar dan membaca, yaitu dengan cara membuat sebuah karangan cerita berbahasa Arab kemudian dibaca dan diperdengarkan mahasiswa lainnya.
BHS
5036 Kemahiran Membaca II
3
Mata kuliah ini membantu mahasiwa untuk mengetahui bacaan berbahasa Arab yang belum diketahui cara membacanya, sehingga mahasiswa terbantu dalam menerjemahkannya dan menjawab pertanyaan yang bersangkutan dengan teks.
BHS
3056 Morfo-sintaksis I
2
Mata kuliah ini mengajarkan tentang morfologi dan sintaksis karena mempunyai kaitan yang sangat erat. Pada mata kuliah morfo-sintaksis yang pertama ini hanya menjelaskan morfologi atau pembentukan kata terlebih dahulu.
BHS
4068 Peristilahan I
3
Dalam mata kuliah ini mahasiswa belajar menerjemahkan teks politik dan ekonomi berbahasa Arab, sehingga mahasiswa dapat menemukan istilah-istilah politik maupun ekonomi dan dapat mengetahui padanannya dalam bahasa Indonesia.
BHS 4065
Penerjemahan I (Arab-Indonesia)
3
Dalam mata kuliah ini mahasiswa diberikan latihan menerjemahkan berbagai macam teks yang ada dalam sebuah diktat yang diberikan dosen yang bersangkutan.
V FIL
0039 Filsafat Islam
61 ABI
3077 Metode Penelitian
3
Mata kuliah ini mengajarkan konsep-konsep, proses, dan metodologi penelitian khususnya bidang linguistik dan penerjemahan yang pada gilirannya mahasiswa mampu membuat rancangan penelitian dengan menganalisis beberapa perilaku bahasa dan karya-karya penerjemahan.
BHS
5011 Balaghah II
3
Mata kuliah ini mengajarkan ragam dan struktur gaya bahasa dalam bahasa Arab khususnya dalam tema kesusteraan.
BHS
4038 Kemahiran Menulis I
3
Dalam mata kuliah ini mahasiswa diberikan latihan mengarang suatu cerita dengan tata bahasa yang benar yang berlaku pada bahasa Arab.
BHS
4056 Morfo-Sintaksis II
2
Mata kuliah ini mengajarkan tentang morfologi dan sintaksis karena mempunyai kaitan yang sangat erat. Pada mata kuliah morfo-sintaksis yang kedua ini menjelaskan tentang sintaksis, yaitu hubungan antar kalimat.
BHS
5068 Peristilahan II
3
Dalam mata kulliah ini mahasiswa belajar menerjemahkan teks politik dan ekonomi berbahasa Arab, sehingga mahasiswa dapat menemukan istilah-istilah politik maupun ekonomi dan dapat mengetahui padanannya dalam bahasa Indonesia.
BHS 5065
Penerjemahan II (Arab-Indonesia)
3
Dalam mata kuliah ini mahasiswa diberikan latihan menerjemahkan berbagai macam teks yang ada dalam sebuah diktat yang diberikan dosen yang bersangkutan.
VI AKH
4001 Akhlak Tasawuf
2
Mata kuliah ini mengantarkan mahasiswa untuk mengenal tokoh-tokoh filsafat Islam dan ajaran-ajaran yang mereka bawa dalam hal perpaduan antara nash dan akal.
BHS
5038 Kemahiran Menulis II
62
bahasa yang benar yang berlaku pada bahasa Arab.
BHS
3082 Semantik I
2
Dalam mata kuliah ini mahasiswa diberikan pengetahuan dasar dalam mengartikan makna dlam suatu kata, kalimat, maupun teks dalam bahasa Indonesia. BHS 5119 Penerjemahan Dokumen Akademik 3
Mata kuliah ini diorientasikan pada upaya terhadap mahasiswa mengenai menerjemahkan suatu dokumen akademik, seperti ijazah maupun yang lainnya yang bersangkutan dengan akademik. BHS 4015 Dasar-Dasar Korespondensi Arab 3
Dalam mata kuliah ini mahasiswa diberikan latihan membuat surat resmi maupun tidak dengan kerangka surat yang berlaku dalam budaya Arab.
VII BHS
4082 Semantik II
2
Dalam mata kuliah ini mahasiswa diberikan pengetahuan dasar dalam mengartikan makna dlam suatu kata, kalimat, maupun teks dalam bahasa Arab.
ABI
8041 Seminar Skripsi
2
Dalam mata kuliah ini mahasiswa menyiapkan judul yang akan diteliti, kemudian mempresentasikannya untuk diberikan koreksi maupun masukan agar peneliannya lebih baik, setelah itu judul yang dinyatakan lolos oleh dosen mata kuliah tersebut, mahasiswa akan diberikan acc untuk kemudian diteliti.
BHS 4127
Penerjemahan Dokumen Non- Akademik
3
Mata kuliah ini memeberikan latihan menerjemahkan dokumen non-akademik seperti catatan buku harian seseorang dan biografi seseorang. BHS 6129 Penerjemahan Prosedur Keparlementeran 3
Mata kuliah ini memberikan latihan mahasiswa dalam menerjemahkan teks-teks keparlementeran.
BHS
6017 Editing
63
tulisan baik karya ilmiah maupun hasil terjemahan agar sesuai dengan EYD.
VIII ABI
6016 KKS
4 ABI
9042 Skripsi
6
Total sks 138
III. Tenaga Pengajar (dosen tetap)
Dosen tetap dalam borang akreditasi BAN-PT adalah dosen yang diangkat dan ditempatkan sebagai tenaga tetap pada PT (Perguruan Tinggi) yang bersangkutan; termasuk dosen penugasan kopertis, dan dosen yayasan pada PTS dalam bidang yang relevan dengan keahlian bidang studinya. Seorang dosen hanya dapat menjadi dosen tetap pada satu perguruan tinggi, dan mempunyai penugasan kerja minimum 36 jam/minggu.
Dosen tetap dipilah dam dua kelompok, yaitu:
64 Data dosen yang bidang keahliannya sesuai dengan PS:
No. Nama Dosen tetap NIDN Tgl. Lahir Jabatan Akademik
Gelar Akademik
Pendidikan S1 S2, S3 dan Asal PT
Bidang Keahlian Untuk Setiap Jenjang
Pendidikan
1 Achmad Satori 2006125501 6-12-1955 Guru Besar Doktor
S1Pendidikan Bahasa Arab IAIN Bandung
S2
S3 Konsentrasi Bahasa Arab Universitas El- Menya Mesir
-Pend. Bahasa Arab
-Bahasa Arab
2 Ahmad Syatibi 2007075501 3-7-1955 Lektor Kepala M. Ag. S1 Sastra Arab IAIN Jakarta S2 Studi Islam UMJ
-Bahasa Arab -Pemikiran Islam
3 Abdullah 2025086101 25-8-1961 Lektor Kepala Doktor
S1 Sastra Arab IAIN Jakarta S2 Ilmu Agama Islam
S3 Pengkajian Islam Kons. BSA UIN Jakarta
-Sastra Arab
-Pemikiran Islam
4 Ikhwan Azizi 2016085701 16-8-1957 Lektor MA S1 Sastra Arab IAIN Jakarta S2 BSA UIN Jakarta
-Sastra Arab -Sastra Arab
5 Sukron Kamil 2015066901 15-4-1969 Guru Besar Doktor
S1 Sastra Arab IAIN Jakarta S2 Islam dan Modernitas IAIN Jakarta
S3 Pengkajian Islam Kons. BSA UIN Jakarta
-Sastra Arab -Sejarah Islam
-Sastra Arab
6 Karlina Helmanita 2021017001 21-1-1970 Lektor M. Ag.
S1 Sastra Arab IAIN Jakarta S2 Pendidikan Islam IAIN Yogyakarta
-Bahasa Arab -Pendidikan Islam
7 Akhmad Saaehudin 2005057001 5-5-1970 Lektor Doktor
S1 Sastra Arab IAIN Jakarta S2 Kajian Islam kons. Tafsir Hadits IAIN Jakarta
S3 Kajian Islam kons. BSA UIN Jakarta
-Bahasa Arab -Tafsir Hadits
-Linguistik Arab
65
S2 Linguistik UI -Linguistik
9 Darsita S 2007086101 7-8-1961 Lektor M. Hum. S1 Sastra Indonesia UI
S2 Linguistik Univ. Samrarulangi
-Sastra Indonesia -Linguistik
10 Abdul Wadud Kasyful Anwar 2001065701 1-6-1957 Asisten Ahli M. Ag.
S1 Bahasa dan Sastra Asing kons.Terjemah Univ. Al-Azhar Kairo
S2 Kajian Islam Kons. Tafsir Hadits IAIN Jakarta
-Tarjamah
-Tafsir Hadits
Data dosen tetap yang bidang keahliannya di luar bidang PS:
No. Nama Dosen NIDN Tgl. Lahir Jabatan
Akademik
Gelar
Akademik Pendidikan S1,S2, S3, dan Asal PT
Bidang Keahlian Untuk Setiap Jenjang
Pendidikan 1 Ahmad Ismakun Ilyas 2005074901 5-7-1949 Lektor Doktor S1 Syariah Univ. Al-Azhar Mesir
S2 Pemikiran Islam IAIN Jakarta S3 Pengkajian Islam kons. Pemikiran Islam UIN Jakarta
-Syariah
-Pendidikan Bahasa Arab
-Pemikiran Islam 2 Imam Subchi 2010086701 10-8-1967 Lektor M. Hum S1 SPI IAIN Jakrta
S2 Antropologi UI
-SPI
-Antropologi
66 B. Profil Program Studi Pendidikan Bahasa Arab
I. Visi, Misi, dan Tujuan Prodi Pendidikan Bahasa Arab
Penyusunan visi, misi, dan tujuan jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) diajukan oleh pihak jurusan pada rapat konsorsium jurusan PBA pada tanggal 08 April 2010 dengan agenda rapat pembahasan visi, misi dan evaluasi jurusan PBA. Penyusunan visi misi jurusan PBA merupakan perubahan dari visi misi sebelumnya. Perubahan inni merupakan usulan dari pihak jurusan, dosen, dan stakeholder dari sekolah-sekolah yang kemudian didiskusikan sebagai kelangsungan perbaikan dan pengembangan jurusan PBA.
Visi
Visi prodi Pendidikan Bahasa Arab adalah menjadi jurusan percontohan di bidang konten dan metodologi pembelajaran se-Indonesia dalam pengembangan pendidikan bahasa Arab pada tahun 2015.
Misi
Berdasarkan visi tersebut, maka misi prodi Pendidikan Bahasa Arab adalah sebagai berikut:
1. Mencetak lulusan yang berkapsitas intelektual terdepan dan memiliki keterampilan yang profesional serta memiliki keluhuran moral.
2. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran Bahasa Arab yang unggul, kompetitif dan profesional.
67 4. Mengembangkan Bahasa Arab sebagai wacana keilmuan, pengembangan studi Islam yang berbasisi penguasaan literatur Arab, kemampuan berkomunikasi, tradisi penelitian, dan profesi kependidikan masa depan dalam lingkup nasional.24
Tujuan
Mengacu pada visi dan misi yang sudah dipaparkan di atas, maka prodi Pendidikan Bahasa Arab mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Menghasilkan tenaga kependidikan atau guru yang unggul, kompetitif dan profesional di bidang Bahasa Arab.
2. Terwujudnya jurusan Bahasa Arab yang kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan adil.
3. Menghasilkan lulusan yang menguasai Bahasa Arab secara aktif-produktif dalam kominikasi, baik lisan maupun tulisan.
4. Menghasilkan lulusan yang mampu meneliti dan mengembangkan ilmu bahasa Arab.
5. Menghasilkan lulusan yang mampu mengembangkan model pembelajaran bahasa Arab yang efektif di lembaga pendidikan.25
II. Kurikulum
Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi, bahan kajian, maupun bahan pelajaran serta cara penyampaiannya, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi. Kurikulum seharusnya memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang mendukung tercapainya tujuan, terlaksanya misi, dan terwujudnya visi program studi. Kurikulum
24
Borang akredit asi program st udi Pendidikan Bahasa Arab
25
68 memuat mata kuliah, modul, dan blok yang mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan memberikan keleluasaan pada mahasiswa untuk memperluas wawasan dan memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya, serta dilengkapi dengan deskripsi matakuliah, modul, blok, silabus, rencana pembelajaran, dan evaluasi. Oleh karena itu, idealnya setiap lembaga yang memiliki tujuan tertentu, mrmiliki kurikulum yang khas.
Struktur kurikulum berdasarkan urutan mata kuliah semester demi semester:
Smt. Kode
Mata Kuliah Nama Mata Kuliah
Bobot SKS I INF 3005 Apikasi Komputer (sertifikat) 0
BHS 5007 Bahasa Indonesia 2
BHS 3008 Bahasa Inggris I 2
ABI 3005 Ilmu Alamiah Dasar 2
BHS 4034 Istima 2
SAG 4041 Metodologi Studi Islam 2
BHS 3058 Muhadasah I 2
BHS 3060 Mutala’ah I 2
BHS 3061 Nahwu I 2
DIK 4069 Pendidikan Kewarganegaraan 2
BHS 3087 Sharf I 2
II AKH 4001 Akhlak Tasawuf 2
BHS 4007 Bahasa Indonesia 0
BHS 4008 Bahasa Inggris II 2
BHS 4026 Ilm al-Ashwat 2
AKI 4004 Ilmu Kalam 2
BHS 3058 Muhadasah II 2
BHS 4060 Mutala’ah II 2
BHS 4061 Nahwu II 2
BHS 4087 Sharf II 2
HAD 4047 Ulumul Hadits (Takhrij al-Hadits) 2
QUR 4061 Ulumul Qur’an 2
69
III BHS 5008 Bahasa Inggris III 2
DIK 4023 Filsafat Pendidikan 2
SAR 4005 Fiqh 2
DIK 4027 Ilmu Pendidikan Islam 2
BHS 5058 Muhadasah III 2
BHS 5060 Mutala’ah III 2
BHS 5061 Nahwu III 2
DIK 4073 Pengantar Ilmu Pendidikan 2
PSI 4061 Psikologi Umum 2
SEJ 4017 Sejarah Peradaban Islam 2
BHS 5087 Sharf III 2
IV BHS 6008 Bahasa Inggris IV (penguatan) 0
BHS 3011 Balaghah 2
DIK 4018 Evaluasi Pengajaran Bahasa Arab I 2
FIL 4011 Filsafat Ilmu 2
BHS 3031 Insya’i 2
DIK 4052 Metode Khusus Pendidikan Bahsa Arab 2
BHS 5058 Muhadasah IV 2
BHS 6060 Mutala’ah IV 2
BHS 6061 Nahwu 2
DIK 4097 Psikologi Pendidikan 2
STA 4013 Statistik Pendidikan 2
V BHS 4011 Balaghah II 2
DIK 4018 Evaluasi Pengajaran Bahasa Arab II 2
BHS 4031 Insya’ II 2
ABI 4012 Kepramukaan 0
DIK 4048 Media Pengajaran Bahasa Arab 2
DIK 5052 Metode Khusus Pendidikan Bahasa Arab
II 2
BHS 4051 Metode Penelitian Bahasa dan Sastra
Arab 2
BHS 6058 Muhadasah V 2
BHS 4059 Muqaddimah Ilm al-Lughah 2
70 DIK 4122 Telaah Kurikulum dan Buku Teks Bahasa
Arab 2
VI BHS 5011 Balaghah III 2
BHS 4022 Fiqh al-Lughah I 2
BHS 4028 Ilm al-Dilalah 2
BHS 4030 Ilm al-Lughah al-Tathbiqi 2
BHS 5031 Insya’ III 2
DIK 5076 Pengembangan Kurikulum 2
DIK 5086 Perencanaan Pengajaran Bahasa Arab 2
BHS 4074 Psikologi Belajar Bahasa 2
BHS 5098 Tarjamah II 2
DIK 5122 Telaah Kurikulum dan Buku Teks Bahasa
Arab II 2
VII ABI 3078 Bahsul Lughawi 2
BHS 5022 Fiqh al-Lughah II 2
SEN 4002 Kesenian (Khar’Araby) 2
DIK 5076 Pengembangan Kurikulum (Teks Bahasa
Arab) 2
DIK 6091 Praktek Pengalaman
Lapangan(Pengajaran Mikro) 2
ABI 6039 Seminar Proposal Skripsi 0
- Tadribas Lughawiyah 2
VIII DIK 6093 Praktek Profesi Keguruan Terpadu 6
ABI 9042 Skripsi 6
71 III. Tenaga Pengajar (Dosen Tetap)
72 Nama dosen tetap institusi yang terdaftar sebagai dosen tetap PS berdasarkan SK 034/DIKTI/Kep/2002
No. Nama Dosen tetap NIDN Tgl. Lahir Jabatan
Akademik
Gelar Akademik
Pendidikan S1 S2, S3 dan Asal PT
Bidang Keahlian Untuk Setiap Jenjang Pendidikan
1 Ahmad Thib Raya 2021045501 21-4-1955 Guru Besar Prof. Dr. MA
S1 IAIN Alaudin Makasar
S2 IAIN Syarif Hdayatullah Jakarta
S3 IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
-Bahasa dan Sastra Arab
-Bahasa dan Sastra Arab
-Bahasa dan Sastra Arab
2 D. Hidayat 2025014401 25-1-1944 Guru Besar Prof. Dr. MA
S1 Bahasa Arab IAIN Jakarta S2 Ma’had Khortoum ad-Dauly li al-Lughah al-Arabiyah
S3 Pasca Sarjana IAIN Jakarta
-Bahasa Arab -Bahasa Arab
-Bhasa Arab
3 Aziz Fahrurrozi 2009065201 9-6-1953 Guru Besar Prof. Dr. MA
S1 Pendidikan Bahasa Arab IAIN Jakarta
S2 Pemikiran Islam IAIN Jakarta S3 Pemikiran Islam IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
-Pendidikan Bahasa Arab
-Pemikiran Islam
-Pemikiran Islam (kons. Bahasa Arab)
4 Moh. Matsna HS 2007085101 7-8-1951 Guru Besar Prof. Dr. MA
S1 IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
S2 Ma’had Khartoum International institut, Sudan S3 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
-Pendidikan Bahasa Arab
-Bahasa Arab
-Bahasa Arab
5 Ahmad Dardiri 2001025401 1-2-1954 Lektor Kepala Dr. MA
S1 Institut Pendidikan Darussalam dan IAIN Jakarta S2 IAIN Jakarta
S3 Jamia Millia Islamia, New Delhi, India
-Pendidikan Bahasa Arab
-Studi Islam
73
6 Ahmad Sayuti Anshari N 2028085401 28-8-1954 Lektor Kepala Dr. MA
S1 Syariah Univ. Al-Azhar, Kairo, Mesir
S2 Khartoum Internasional Institut for Arabic, Sudan S3 al-Quranul Karim and Islamic Sciences University, Sudan
-Syariah Islamiyah
-Pendidikan Bahasa Arab
-Pendidikan Bahasa Arab
7 Muhbib Abdil Wahab 2023106801 23-10-1968 Lektor Kepala Dr. M. Ag
S1 Bahasa Arab Tarbiyah IAIN Jakarta
S2 Studi Isla IAIN Jakarta S3 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
-Pendidikan Bahasa Arab
-Pemikiran Islam -Pemikiran Islam (kons. Bahasa Arab)
8 Syamsul Arifin 2025105901 25-10-1959 Lektor M. Pd
S1 Bahasa Arab Tarbiyah IAIN Jakarta
S2 Pendidikan Bahasa UNJ
-Pendidikan Bahasa Arab
-Pendidikan Bahasa
9 Zainal Mutaqqin 2031107201 21-10-1972 Lektor MA
S1 Bahasa Arab Tarbiyah IAIN Jakarta
S2 PPs UIN Jakarta
S3 UIN Bandung (sedang Proses)
-Pendidikan Bahasa Arab
-Bahasa dan Sastra Arab
-Pendidikan Bahasa Arab
10 Ahmad Royani 2028046901 28-4-1969 Lektor M. Hum.
S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakrta
S2 Linguistik UI
S3 UIN Malang (dalam proses)
-Pendidikan Bahasa Arab
-Linguistik
-Pendidikan Bahasa Arab
11 Siti Uriana Rahmawati 2004087002 4-8-1970 Lektor M. Ag
S1 IAIN Sunan Ampel Malang S2 IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
S3 Universitas Negri Jakarta
-Pendidikan Bahasa Arab
-Pendidikan Islam -Teknologi Pendidikan
12 Mukhson Nawawi 2013117301 13-9-1973 Asisten Ahli MA S1 Bahasa Arab Tarbiyah IAIN Jakarta
74
S2 PPs. UIN Jakarta Kons. BSA S3 UIN Malang (dalam proses)
-Bahasa dan Sastra Arab
-Pendidikan Bahasa Arab
13 Maswani 2005057301 5-5-1973 Asisten Ahli MA
S1 Bahasa Arab Tarbiyah IAIN Jakarta
S2 PPs. UIN Jakarta kons. BSA
-Pendidikan Bahasa Arab
-Bahasa dan Sastra Arab
14 Toto Edidarmo - 25-2-1976 Asisten Ahli MA
S1 Bahasa Arab Tarbiyah IAIN Jakarta
S2 PPs. UIN Jakarta kons. BSA
-Pendidikan Bahasa Arab
-Bahasa dan Sastra Arab
15 Ubaid Ridlo - 29-7-1977 Asisten Ahli MA
S1 Bahasa Arab Tarbiyah IAIN Jakarta
S2 PPs. UIN Jakarta kons. BSA
-Pendidikan Bahasa Arab
-Bahasa dan Sastra Arab
41 BAB IV
Analisis Kemampuan Mahasiswa Jurusan Tarjamah dan Pendidikan Bahasa Arab Semester VI Dalam Menerjemahkan Istilah Politik
A.
Kemampuan Mahasiswa Tarjamah Semester VI Dalam Menerjemahkan
Istilah Politik
[image:55.595.90.486.185.597.2]Dari pengalaman mahasiswa, hampir 100% mengatakan bahwa dalam
menerjemahkan istilah politik mahasiswa merasa kesulitan.
Tabel 1
Kesulitan dalam menerjemahkan istilah politik
No.
Pertanyaan
Jawaban
J
P
15. Apakah anda
menemukan kesulitan
ketika menerjemahkan
istilah-istilah politik
yang anda temukan
dalam teks politik?
Ya
7
87,5%
Sedikit
1
12,5%
Tidak
-
-
Jumlah Total
8
100%
42
1.
Kemampuan Menerjemah Secara Umum
[image:56.595.99.486.200.524.2]Dalam hal ini,berikut data yang didapat penulis dalam meneliti kemampuan
menerjemah secara umum.
Tabel 2
Kemampuan mahasiswa dalam menerjemah
No.
Pertanyaan
Jawaban
J
P
6.
Kemampuan mahasiswa dalam menerjemahkansetelah berada di semester VI
?
Sudah
1
12,5%
Sedikit
7
87,5%
Belum
-
-
Jumlah Total
8
100%
43
2.
Kemampuan menerjemah istilah politik berdasarkan latihan I
Dalam latihan I, penulis memberikan istilah-istilah politik untuk diterjemahkan. 5 dari 8 responden tidak mampu menerjemahkannya. Hal ini sama dengan data yang penulis dapat dari responden. Responden mengatakan bahwa dirinya memang sulit, tetapi ada yang berkata pada angket sulit, dalam kenyataannya dia mampu menerjemahkannya. Berikut adalah soal latihan yang diberikan oleh penulis kepada responden:
لاﺪﺑإ
=
ﺔّﯿﺑﻮﺴﺤﻣ
=
بﺎﻄﻘﺘﺳإ
=
ﺔﻠﻤﺣ
=
لﺎﻌﺷإ
=
دّﺪﺠﻣ
=
ﻒﯾﻮﺨﺗ
=
ﻢﻛﺎﺤﻟا يﺮﻜﺴﻌﻟا ﺲﻠﺠﻤﻟا
=
Berikut salah satu hasil terjemahan mahasiswa Tarjamah VI yang mampu
menerjemahkan sesuai dengan isilah politik yang dimaksud:
44 Ada juga mahasiswa yang mampu menerjemahkannya, akan tetapi belum sesuai dengan istilah politik yang dimaksud:
Mengganti
Menarik