• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis pengaruh struktur modal dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis pengaruh struktur modal dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
154
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

A. DATA PRIBADI

Nama : Intan Hindrilawati Jenis Kelamin : Wanita

Agama : Islam

Tempat/Tanggal lahir : Bandung 6 Februari 1992

Alamat : Jl. Sukarsah No.1 RT.05 RW.08 Kel.Ciateul Kec.Regol Bandung 40252

No Telepon : 082120697717/081214082707 E-mail : intanhindrilawati@yahoo.co.id

B. PENDIDIKAN FORMAL

Tahun Keterangan

1996 – 1997 TK Elektrina Bandung 1997 – 2003 SD Negri Asmi Bandung 2003 – 2006 SMP Pasundan 1 Bandung

2006 – 2009 SMA Pasundan 1 Bandung Program IPS 2009 – 2014 Universitas Komputer

Indonesia Bandung

(5)

2011 Seminar Umum Pendidikan Investasi Saham dengan tema”Invest Now, Retire Rich” di UNIKOM

(6)

INDONESIA

Analysis Effect Of Capital Structure and Profitability Of The Enterprise Value At Pharmaceutical Companies On The Stock Exchange

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Dalam menempuh jenjang S1

Program Studi Manajemen

Oleh :

Intan Hindrilawati

21209098

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(7)

vi Assalamu’alaikum wr. wb

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini sebagai salah satu persayaratan dalam menempuh jenjang S1 pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Unversitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Dalam penyusunan penelitian ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan pengetahuan, pengalaman serta kemampuan penulis, untuk itu penulis memerlukan saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun.

Dalam menyelesaikan penelitian ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Dengan segenap ketulusan dan kerendahan hati, penulis menghaturkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Yth Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M. Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia

(8)

vii

memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk yang sangat bermanfaat untuk penulis dalam menyelesaikan laporan ini

5. Yth Ibu Lita Wulantika, SE., M.Si selaku dosen wali yang telah memberikan petunjuk untuk penulis dalam menyelesaikan laporan ini

6. Seluruh Staf dosen pengajar serta seluruh karyawan Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia. 7. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan doa dan dukungan. 8. Teman-teman MN-3 2009

9. Teman-teman Manajemen Keuangan angkatan 2009

10.Terimakasih untuk Arya Rayendra yang selalu memberikan semangat dan dukungannya

(9)

viii khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bandung, Februari 2014

(10)

ix

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

MOTTO ……… iii

ABSTRACT ………... iv

ABSTRAK ………. v

KATA PENGANTAR ……….. vi

DAFTAR ISI ……… ix

DAFTAR GAMBAR ……… xiv

DAFTAR TABEL ………. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ………. xviii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 8

1.2.1 Identifikasi Masalah ……… 8

1.2.2 Rumusan Masalah ……….. 8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ……….. 9

1.3.1 Maksud Penelitian ……….. 9

1.3.2 Tujuan Penelitian ………... 10

1.4 Kegunaan Penelitian ... 10

1.4.1 Kegunaan Praktis ……… 10

1.4.2 Kegunaan Akademis ………. 11

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ………. 11

1.5.1 Lokasi Penelitian ………. 11

(11)

x

2.1.1 Struktur Modal ……….. 13 2.1.1.1Pengertian Struktur Modal ... 13 2.1.1.2Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur

Modal ………. 15

2.1.1.3Komponen-komponen Struktur Modal … 17 2.1.1.4Struktur Modal yang Optimum ………. 18 2.1.2 Profitabilitas ……… 19 2.1.2.1Pengertian Profitabilitas …………. 19 2.1.2.2Rasio Profitabilitas ……… 20

2.1.2.3Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Return On Equity (ROE) ………… 22

2.1.3 Nilai Perusahaan ………..……… 23 2.1.3.1Pengertian Nilai Perusahaan ………. 23 2.1.3.2Faktor-faktor yang mempengaruhi

Nilai Perusahaan ………. 24 2.1.3.3 Penentuan Nilai Perusahaan ………. 26 2.1.4 Penelitian Sebelumnya ………. 28

2.2 Kerangka Pemikiran ……… 33

2.2.1 Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai

Perusahaan ……… 36 2.2.2 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai

Perusahaan ……… 38

2.2.3 Pengaruh Struktur Modal Dan Profitabilitas

Terhadap Nilai Perusahaan ……….. 40 2.2.4 Paradigma Penelitian ……… 41

(12)

xi

3.2.1 Desain Penelitian ……….. 43

3.2.2 Operasional Variabel ……… 45

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ……….. 47

3.2.3.1Sumber Data ... 47

3.2.3.2Teknik Penentuan Data ……….. 48

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ………….…….. 49

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ………. 50

3.2.5.1 Rancangan Analisis ……….. 50

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ……….. 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ……….. 62

4.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI) ……….. 62

4.1.2 Sejarah Perusahaan Farmasi ………. 63

4.1.3 Struktur Perusahaan Pada Perusahaan Farmasi ……….. 79

4.1.4 Job Descrption ………... 85

4.1.5 Kegiatan Perusahaan Farmasi ……… 87

4.2 Analisis Deskriptif ……….. 97

4.2.1 Perkembangan Struktur Modal (X1) Pada Perusahaan Farmasi ……… 97

4.2.2 Perkembangan Profitabilitas (X2) Pada Perusahaan Farmasi ……….. 100

(13)

xii

Profitabilitas (X2) Terhadap Nilai

Perusahaan (Y) Secara Simultan Maupun

Parsial ……… 107

4.3.2 Uji Asumsi Klasik ………. 109

4.3.2.1 Uji Normalitas ………. 109

4.3.2.2 Uji Multikolerasi ……….. 111

4.3.2.3 Uji Heteroskedastisitas ……… 111

4.3.2.4 Uji Autokorelasi ………. 113

4.3.3 Analisis Korelasi ……… 114

4.3.3.1 Korelasi Secara Parsial Antara Struktur Modal (X1) Dengan Nilai Perusahaan (Y) ………. 114

4.3.3.2 Korelasi Secara Parsial Antara Profitabilitas (X2) Dengan Nilai Perusahaan (Y) ……….. 116

4.3.3.3 Korelasi Secara Simultan Antara Struktur modal (X1) Dan Profitabilitas (X2) Dengan Nilai Perusahaan (Y) … 117 4.3.4 Koefisien Determinasi ……… 118

4.4 Pengujian Hipotesis ………. 120

4.4.1 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji Statistik F) ………. 120

4.4.2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji Statistik t) ………. 122

4.4.2.1 Pengaruh Struktur Modal (X1) Terhadap Nilai Perusahaan (Y) ……….. 122

(14)
(15)

xiv

Judul Hal

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian ………. 41 Gambar 3.1 Desain Penelitian ……… 45 Gambar 3.2 Daerah Penerimaan Dan Penolakan H0

Secara Simultan ……….. 58 Gambar 3.3 Daerah Penerimaan Dan Penolakan H0

Secara Parsial ……….. 59 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan PT Darta Varia

Laboratoria Tbk ………. 79 Gambar 4.2 Struktur Organisasi Perusahaan PT Indofarma

Tbk ……… 80

Gambar 4.3 Struktur Organisasi Perusahaan PT Kalbe Farma

Tbk ……… 80

Gambar 4.4 Struktur Organisasi Perusahaan PT Kimia Farma

Tbk ……… 81

Gambar 4.5 Struktur Organisasi Perusahaan PT Merck Tbk .. 81 Gambar 4.6 Struktur Organisasi Perusahaan PT Pyridam

Farma Tbk ………. 82

Gambar 4.7 Struktur Organisasi Perusahaan PT Schering

Plough Indonesia Tbk ………. 83 Gambar 4.8 Struktur Organisasi Perusahaan PT Taisho

Pharmaceutical Tbk ……… 83 Gambar 4.9 Struktur Organisasi Perusahaan PT Tempo Scan

Pacific Tbk ………. 84

Gambar 4.10 Grafik Perkembangan Struktur Modal Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa

(16)

xv

Efek Indonesia Periode 2008-2011 ..……….. 104 Gambar 4.13 Grafik Normal Probability-Plot of Regression

Standardized Residual ………. 108

Gambar 4.14 Grafik Scatterplot Hasil Uji

Heteroskedastisitas ……… 110 Gambar 4.15 Daerah Penerimaan Dan Penolakan H0 Secara

Simultan Pada Uji F ……… 119 Gambar 4.16 Daaerah Penerimaan dan Penolakan H0 Secara

Parsial Pada Uji t Variabel Struktur Modal

(X1) ………. 122

Gambar 4.17 Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Secara

(17)

xvi

Judul Hal

Tabel 1.1 Rata-rata Struktur Modal, Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011 ………… 6

Tabel 1.2 Jadwal Penelitian ………. 12

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ……… 32

Tabel 3.1 Operasional Variabel ……… 48

Tabel 3.2 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ……… 57

Tabel 3.3 Rumusan Hipotesis Secara Simultan ……….. 58

Tabel 3.4 Rumusan Hipotesis Secara Parsial ………. 58

Tabel 4.1 Perkembangan Struktur Modal Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011 ……….… 99

Tabel 4.2 Perkembangan Struktur Modal Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011 ……….… 100

Tabel 4.3 Perkembangan Profitabilitas Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011 ………..……... 102

Tabel 4.4 Perkembangan Profitabilitas Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011 ………..……... 103

Tabel 4.5 Perkembangan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011 ………... 105

(18)

xvii

Tabel 4.10 Korelasi Prsial Antara Struktur Modal Dengan Nilai

Perusahaan ……….. 116

Tabel 4.11 Korelasi Parsial Antara Profitabilitas Dengan Nilai

Perusahaan ……….. 117

Tabel 4.12 Korelasi Simultan Antara Struktur Modal Dan

Profitabilitas Dengan Nilai Perusahaan ……… 118 Tabel 4.13 Koefisien Determinasi Struktur Modal Dan Profitabilitas

Terhadap Nilai Perusahaan ………. 120 Tabel 4.14 Hasil Uji F Struktur Modal Dan Profitabilitas Terhadap

Nilai Perusahaan ………. 122

(19)

xviii

Lampiran 1 Tabel Nilai Struktur Modal (DER) Lampiran 2 Tabel Nilai Profitabilitas (ROA) Lampiran 3 Tabel Nilai Perusahaan (PBV) Lampiran 4 Data SPSS

Lampiran 5 Surat Permohonan Penelitian

Lampiran 6 Surat Balasan dari Perusahaan (IDX) Lampiran 7 Lembar Revisi UP 1

(20)

xiv

Agus Sartono. (2001). Manajemen Keuangan, Teori dan Aplikasi, Edisi Keempat, Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPEE.

Agus Sartono. (2008). Manajemen Keuangan, Teori dan Aplikasi, Edisi Keempat, Cetakan Kedua. Yogyakarta: BPEE.

Bambang Sugeng. (2009). Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Struktur Modal terhadap Kebijakan Inisiasi Dividen Di Indonesia. Jurnal ekonomi BisnisTahun 14 Nomor 1 Maret 2009 , 37-48.

Bambang Riyanto. (2008). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

Bastian Atpa Lumbuan Gaol, Kirmizi Ritonga, dan Rofika. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Industri Farmasi

Yang Terdaftar di BEI

Desak Ketut Sintaasih dan Ni Wayan Maryatini (2007), Pengaruh Struktur Modal dan Capital Expenditure terhadap Nilai Perusahaan. Sarathi Vol 14 No.3 Oktober 2007.

Dibyantoro (2011). Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Mandatory Disclosure Financial Statement Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI. Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi (JENIUS). Vol.1 No.1 Mei 2011

Ending Sri Utami (2009). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur. Vol.7 No.1 Maret 2009

(21)

xv

Intan Rahmawati dan Akram. (2007). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan Pada

Perusahaan-perusahaan di BEJ. Jurnal Riset Akuntansi, 6(1).

Keown, Arthur, J at al. (2000). Dasar – Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Kesembilan Buku Dua, alih bahasa : Chaerul d. Djakman dan Dwi Sulistyorini. Jakarta : Salemba Empat.

Mas’ud, Masdar. (2008). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal dan Hubungannya Terhadap Nilai Perusahaan. Manajemen dan Bisnis. Volume 7,No.1 Maret 2008.

Moh Nazir. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Pakpahan, Rosma. (2010). Pengaruh Faktor-faktor Fundamental Perusahaan dan Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan di

BEJ. Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi, 2(2). Prof.Dr.T.Velnampy dan J.Aloy Niresh (2012). The Relationship Capital Structure

and Profitability. Journal of Management and Business Research Vol.12

Rametulla Ferati, PhD Candidate dan Elsana Ejupi, MA (2009). Capital Structure and Profitability : The Macedonian Case. European Scientific Journal April edition vol. 8, No.7

Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

(22)

xvi

Umi Narimawati dkk. (2010). Penulisan Karya Ilmiah: Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir. Jakarta: Genesis.

Umi Narimawati. (2008). Analisis Multifariat untuk Penelitian Ekonomi. Yogyakarta:

Graha Ilmu

Wiwik Retnaningsih (2008). Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Perusahaan Manufacturing Yang Terdapat di Bursa

(23)

1

1.1 Latar Belakang

(24)

kebangkrutan dan biaya kesulitan keuangan financial distress cost lebih besar dari pada efek interest tax-shield, hutang akan mempunyai efek negatif terhadap nilai perusahaan.

Selain itu keputusan pendanaanpun merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam pencapaian tujuan perusahaan, karena berkaitan dengan pemilihan sumber dana, baik sumber dana dari dalam (internal/intensive finance) maupun sumber dana dari luar (external financing). Sumber dana dari pihak internal diperoleh dari laba ditahan (retained earning) dan depresiasi, sedangkan sumber dari pihak luar diperoleh dari modal saham (equity) dan pinjaman atau hutang.

(25)

Penentuan proporsi hutang dan modal dalam penggunaannya sebagai sumber dana perusahaan berkaitan erat dengan istilah struktur modal. Dalam usaha eningkatan nilai perusahaan, hal yang tidak bisa dipisahkan adalah bagaimana penentuan struktur modal yang dilakukan oleh manajemen dan para pemegang saham perusahaan. Struktur modal yang optimal adalah gabungan dari hutang dan ekuitas yang memaksimalkan harga saham perusahaan.

Struktur modal diukur dengan menggunakan rasio debt to equity ratio (DER). Rasio ini merupakan rasio leverage yang mengukur kemampuan kinerja perusahaan dalam memenuhi segala kewajiban finansialnya dengan melihat perbandingan antara total hutang dengan total ekuitasnya, hutang jangka pendek digunakan karena hutang jangka pendek bersifat permanen, selain itu struktur modal yang optimal merupakan gabungan dari hutang dan ekuitas. Debt to equity ratio (DER) dapat menunjukkan tingkat risiko suatu perusahaan, dimana semakin tinggi rasio DER maka semakin tinggi risiko suatu perusahaan karena pendanaan perusahaan dari unsur hutang lebih besar daripada modal sendiri (equity). Tingginya hutang menunjukkan semakin besar ketergantungan perusahaan terhadap pihak luar (kreditur), hal ini membawa dampak pada menurunnya harga saham di bursa sehingga return saham akan menurun.

(26)

para investor. Oleh karena itu perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi akan diminati sahamnya oleh para investor.

(27)
(28)

Table 1.1

Rata-rata Struktur Modal, Profitabilitas, dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Farmasi Periode Tahun 2008-2011

Tahun

(29)

teori yang ada, dimana jika DER menurun maka seharusnya ROE meningkat. Nilai PBV perusahaan selama periode 2008-2011 mengalami peningkatan, dapat dikatakan bahwa perusahaan farmasi merupakan perusahaan yang sedang tumbuh, sehingga memerlukan sumber pendanaan yang cukup besar dalam memenuhi kebutuhan investasinya.

Hal tersebut berbeda dengan teori Desak Ketut Sintaasih dan Ni Wayan Maryatini (2007) yang mengemukakan bahwa “Kenaikan nilai perusahaan terjadi

karena pembayaran bunga atas hutang, yang merupakan pengurang pajak, sehingga laba operasi yang menjadi hak investor menjadi semakin besar”. Pada dasarnya setiap

investor menginginkan nilai yang tinggi karena dengan nilai tinggi akan menunjukkan kemakmuran pada pemengang saham yang semakin tinggi pula. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Wardjono (2010) mengungkapkan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan antara ROE terhadap PBV ini membuktikan secara empiris jika ROE meningkat maka PBV juga akan mengalami peningkatan pula. Begitupun sebaliknya, jika ROE menurun maka akan mengakibatkan menurunnya PBV.

Dari penjelasan dan fenomena yang telah dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian dengan judul “ ANALISIS PENGARUH STRUKTUR

(30)

dependent variable.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

1. Kenaikan DER tidak di iringi dengan penurunan ROE karena tidak sesuai dengan teori dimana Peningkatan/penurunan DER seharusnya tidak searah (berbanding terbalik) dengan ROE.

2. Penurunan yang terjadi pada ROE disebabkan karena semakin menurunnya tingkat penjualan yang menyebabkan jumlah pendapatan ikut menurun dan berdampak pada ROE yang semakin turun.

3. Terjadi kenaikan pada ROE tidak diikuti dengan kenaikan PBV hal ini dikarenakan laba yang diperoleh perusahaan digunakan untuk membayar hutang perusahaan yang akan menyebabkan struktur modal menjadi menurun.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

(31)

2. Bagaimana perkembangan profitabilitas pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia.

3. Bagaimana perkembangan nilai perusahaan pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia.

4. Seberapa besar pengaruh struktur modal dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan farmasi di Bura Efek Indonesia baik secara simultan maupun parsial.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi yang terkait dengan struktur modal, profitabilitas, dan nilai perusahaan. Sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengaplikasikan variabel-variabel penelitian ini untuk membantu meningkatkan nilai perusahaan serta sebagai bahan pertimbangan emiten untuk mengevaluasi, memperbaiki, dan meningkatkan kinerja manajemen dimasa yang akan datang.

(32)

yang diterapkan pada suatu perusahaan serta pengaruhnya terhadap nilai perusahaan.

3. Bagi penelitian diharapkan dapat menjadi referensi atau bahan wacana di bidang keuangan sehingga dapat bermanfaat penelitian selanjutnya mengenai nilai perusahaan pada masa yang akan datang.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, maka tujuan penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui perkembangan struktur modal pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui perkembangan profitabilitas pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk mengetahui perkembangan nilai perusahaan pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia.

4. Untuk mengetahui pengaruh struktur modal dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun parsial.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

(33)

Diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan perbaikan mengenai struktur modal dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

2. Bagi Investor

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan invsetasi bagi invsetor

1.4.2 Kegunaan Akademis 1. Bagi Penulis

Dengan penelitian ini diharapkan akan menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai struktur modal dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. 2. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini dapat memberi tambahan pengetahuan dan dapat menjadi bahan referensi khususnya untuk mengkaji topik-topik yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penulisan ini.

1.5 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

1.5.1 Lokasi Penelitian

(34)

Stock Exchange (IDX) Kota Bandung yang beralamat di Jalan Veteran No.10 telepon: (022) 4214349 Fax: (022) 4214359 Email: pipm.bandung@idx-pipm.net. Dan data didapat juga melalui website Indonesian Stock Exchange (IDX) yaitu www.idx.co.id 1.5.2 Waktu Penelitian

(35)

13

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Struktur Modal

2.1.1.1 Pengertian Struktur Modal

Struktur modal pada dasarnya ialah menggambarkan jenis-jenis sumber dan jangka panjang perusahaan yang digunakan untuk mendanai kegiatan investasinya.

Menurut Bambang Riyanto (2001:22), struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri.

Selain itu, menurut Agnes Sawir (2005:10), struktur modal adalah pendanaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham.

(36)

Menurut Sutrisno (2009:255), besarnya struktur modal mengindikasikan besarnya aktiva yang dimiliki perusahaan dibelanjai oleh utang. Mengingat pendanaan tersebut adalah untuk membiayai setiap aktiva yang dimiliki perusahaan. Sutrisno (2009:217), Rasio total utang dengan total aktiva yang biasa disebut rasio hutang (debt ratio), mengukur persentase besarnya dana yang berasal dari hutang. Dapat dihitung dengan rumus :

Berdasarkan beberapa pengertian struktur modal diatas maka dapat disimpulkan bahwa struktur modal merupakan metode perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan dari keseluruhannya itu merupakan bagian dari struktur keuangan.

2.1.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Menurut Bambang Riyanto (2008:297) struktur modal suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor di mana faktor-faktor yang utama adalah :

1. Tingkat Bunga

Pada waktu perusahaan merencanakan pemenuhan kebutuhan modal adalah sangat dipengaruhi oleh tingkat bunga yang berlaku pada waktu itu. Tingkat bunga akan mempengaruhi pemilihan jenis modal apa yang akan ditarik, apakah perusahaan akan mengeluarkan saham atau obligasi.

2. Stabilitas dari “Earning”

DER =

(37)

Satabilitas dari besarnya “earning” yang diperoleh oleh suatu perusahaan akan

menentukan apakah perusahaan tersebut dibenarkan untuk menarik modal dengan beban tetap atau tidak. Suatu perusahaan yang mempunyai “earning” yang stabil akan selalu dapat memenuhi kebutuhan finansialnya sebagai akibat dari penggunaan modal asing. Sebaliknya perusahaan yang mempunyai “earning” tidak stabil dan “unpredictable” akan menanggung risiko tidak dapat membayar beban bunga atau tidak dapat mebayar angsuran-angsuran utangnya pada tahun-tahun atau keadaan yang buruk.

3. Susunan dari Aktiva

Kebanyakan perusahaan industry di mana sebagian besar dari modalnya tertanam dalam aktiva tetap (fixed assets), akan mengutamakan pemenuhan kebuthan modalnya dari modal yang permanen, yaitu modal sendiri, sedang modal asing sifatnya adalah sebagai pelengkap. Hal ini dapat dihubungkan dengan adanya struktur finansiil konservatif yang horizontal yang menyatakan bahwa besarnya modal sendiri hendaknya paling sedikit dapat menutup jumlah aktiva tetap plus aktiva lain yang sifatnya permanen.

4. Kadar Risiko dari Aktiva

(38)

ekonomis dapat mempercepat tidak digunakannya suatu aktiva, meskipun dalam artian teknis masih dapat digunakan.

5. Besarnya Jumlah Modal yang Dibutuhkan

Besarnya jumlah modal yang dibutuhkan juga mempunyai pengaruhi terhadap jenis modal yang akan ditarik. Apabila jumlah modal yang dibutuhkan sekiranya dapat dipenuhi hanya dari satu sumber saja, maka tidaklah perlu mencari sumber lain. Sebaliknya sapabila jumlah modal yang dibutuhkan adalah snagat besar, sehingga tidak dapat dipenuhi dari satu sunber saja (misalnya dengan saham biasa), maka perlulah dicari sumber lain (misalnya dengan saham preferen dan obligasi).

6. Keadaan Pasar Modal

Keadaan pasar modal sering mengalami perubahan disebabkan karena adanya gelombang konjungtur.Pada umumnya apabila gelombang meninggi (up-swing)

para investor lebuh tertarik untuk menanamkan modalnya dengan saham. Berhubung dengan itu maka perusahaan dalam rangka usaha untuk mengeluarkan atau menjual securities haruslah menyesuaikan dengan pasar modal tersebut. 7. Sifat Manajemen

(39)

berasal dari hutang (debt financing) meskipun metode pembelanjaan dengan utang ini memberikan beban finansiil yang tetap. Sebaliknya seorang manajer yang bersifat pesimis, yang serba takut untuk menanggung risiko (risk averter) akan lebih suka membelanjai pertumbuhan penjualannya dengan dana yang berasal dari sumber intern atau dengan modal saham (equity financing) yang tidak mempunyai beban financial yang tetap.

8. Besarnya Suatu Perusahaan

Suatu perusahaan yang besar di mana sahamnya tersebar sangat luas, setiap perusahaan modal saham hanya akan mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kemungkinan hilangnya atau tergesernya kontrol dari pihak dominan terhadap perusahaan yang bersangkutan. Sebaliknya perusahaan yang kecil di mana sahamnya hanya tersebar di lingkungan kecil, penanaman jumlah saham akan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kemungkinan hilangnya control pihak dominan terhadap perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian maka pada perusahaan yang besar di mana sahamnya tersebar sangat luas akan lebih berani mengeluarkan saham baru dalam memenuhi kebutuhannya untuk membiayai pertumbuhan penjualan dibandingkan dengan perusahaan yang kecil.

2.1.1.3 Komponen-komponen Struktur Modal

Struktur modal perusahaan secara umum terdiri atas beberapa komponen Agus Sartono (2001:240) yaitu :

(40)

2. Modal pemegang saham terdiri dari saham preferen (preferred stock) dan saham biasa (common stock).

Dari beberapa pandangan tersebut dapat dikatakan bahwa struktur modal merupakan pembelanjaan permanen yang mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri baik dari sumber internal maupun sumber

eksternal.

2.1.1.4 Struktur Modal Yang Optimum

(41)

dengan kata lain debt ratio jangan lebih besar dari 50%, sehingga modal yang dijamin (utang) tidak lebih besar dari modal yang menjadi jaminannya (modal sendiri). Bertitik tolak dari teori tersebut, struktur modal yang optimal dapat dicapai apabila jumlah utang tidak melebihi modal sendiri yang dimiliki perusahaan, atau paling tidak komposisinya 1:1 atau 50% utang jangka panjang, dan 50% modal sendiri. Karena besarnya biaya modal dan risiko yang dihadapi dari pendanaan ekstern tergantung pada proporsi masing sumber dana beserta biaya dari masing-masing sumber dana tersebut. Dalam hal ini, struktur modal yang optimum diharapkan mampu meningkatkan nilai perusahaan melalui harga saham.Harga saham berkaitan dengan deviden yang diharapkan. Perusahaan dengan laba yang tinggi, mampu membayar deviden yang lebih tinggi, jadi selama tingkat utang yang lebih tinggi menaikan laba per lembar saham, maka leverage dapat menaikan harga saham. Struktur modal yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan atau harga saham adalah struktur modal yang terbaik. Dalam kaitannya dengan struktur modal ini, nilai perusahaan dapat diukur dengan harga saham atau biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam memperoleh sumber dana yang bersangkutan.

2.1.2 Profitabilitas

2.1.2.1 Pengertian Profitabilitas

(42)

berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen.

Menurut Kusumawati (2005) mengatakan, profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa mendatang dan merupakan indikator dari keberhasilan operasi perusahaan. Horne dan John (2005) mengatakan bahwa, rasio profitabilitas terdiri atas dua jenis yaitu, rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan (margin laba kotor dan margin laba bersih), dan profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi yaitu return on asset (ROA) return on equity (ROE).

Dari berbagai pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa profitabilitas merupakan cara perusahaan untuk memperoleh laba yang hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dengan demikian ini sangat penting untuk para investor dengan analisi profitabilitas ini contohnya bagi pemegang saham untuk melihat keuntungan yang akan diterima nantinya dalam bentuk deviden.

2.1.2.2 Rasio Profitabilitas

Berikut merupakan rasio-rasio profitabilitas menurut Sutrisno (2009:222) 1. Marjin Laba (Profit Margin).

Merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai. Rumus yang bisa digunakan adalah sebagai berikut:

Gross Profit Margin =

x 100%

Profit Margin =

(43)

2. Return on Equity.

Rasio ini yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang menyebut sebagai rentabilitas modal sendiri. Laba yang diperhitungkan adalah laba bersih setelah dipotong pajak atau EAT.

3. Earning Per Share.

Kadang-kadang pemilik juga menginkan data mengenaikeuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar sahamnya. Earning per share atau laba per lembar saham merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan per lembar saham pemilik. Laba yang digunakan sebagai ukuran adalah laba bagi pemilik atau EAT.

4. Return on Asset atau Return on Investment

Adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Dalam hal ini laba yang dihasilkan adalah laba setelah bunga dan pajak atau EAT. Sumber : Agus Sartono (2008:112)

Net Profit Margin =

x 100%

Return on Equity =

x 100%

Earning Per Share =

x 100%

Return on Asset =

(44)

Adapun indikator rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah return on asset (ROA). Peneliti menggunakan return on asset karena rasio ini dinilai sangat berguna didalam mengukur efektivitas penggunaan asset suatu perusahaan. Return on asset dibiayai dari sumber pinjaman jangka panjang, ekuitas, dan utang jangka pendek dimana pembiayaan tersebut berkaitan dengan struktur modal suatu perusahaan. Return on asset juga digunakan untuk menghitung pendapatan setelah pajak dan investasi aktiva dari semua sumber finansial dalam kaitannya dengan keputusannya manajemen. Bila angka return on asset tinggi maka akan membawa kepada keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba karena return on asset menggambarkan perputaran aktiva yang diukur dari volume penjualan. 2.1.2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Return On Equity (ROE)

Return On Equity dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor, yaitu : 1. Profit Margin / Margin Laba Bersih

Besarnya keuntungan yang dinyatakan dalam persentase dan jumlah penjualan bersih. Profit margin ini mengukur tingkat keuntungan yang dicapai oleh Perusahaan dihubungkan dengan penjualan.

2. Turn Over dari Operating Assets/ Perputaran Total Aktiva

Jumlah aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan terhadap jumlah penjualan yang diperoleh selama periode.

(45)

Rasio yang memperlihatkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki dan total kekayaan yang dimiliki.

2.1.3 Nilai Perusahaan

2.1.3.1 Pengertian Nilai Perusahaan

Pengertian nilai perusahaan menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2002:7) Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual, semakin tinggi nilai perussahaan semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan.

Sedangkan pengertian nilai perusahaan menurut Agus Sartono (2001:487) Nilai perusahaan adalah nilai jual sebuah perusahaan sebagai suatu bisnis yang beroperasi.

Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing), dan manajemen asset.

(46)

Dalam penilaian perusahaan mengandung unsur proyeksi, asuransi, perkiraan, dan judgement. Ada beberapa konsep dasar penelitian yaitu : 1) nilai ditentukan untuk suatu waktu atau periode tertentu; 2) nilai harus ditentukan pada harga yang wajar; 3) penilaian tidak dipengaruhi sekelompok pembeli tertentu. Secara umum banyak metode dan teknik yang telah dikembangkan dalam penelitian dalam perusahaan, diantaranya adalah :

a) Pendekatan laba antara metode rasio tingkat laba atau price earning ratio, metode kapitalisasi proyek laba

b) Pendekatan arus kas antara lain metode diskonto arus kas c) Pendekatan dividen antara lain metode pertumbuhan dividen d) Pendekatan aktiva antara lain metode penilain aktiva

e) Pendekatan harga saham, dan f) pendekatan economic value added.

2.1.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan 1. Ukuran Perusahaan

(47)

bisa jadi tidak terlalu tinggi dibanding perusahaan dengan ukuran lebih kecil. Di sisi lain, ukuran perusahaan juga dapat berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan karena perusahaan‐perusahaan besar memiliki kemampuan dan sumber dana lebih besar sehingga dapat memperoleh keuntungan lebih besar. 2. Profitabilitas

Sejalan dengan peningkatan likuiditas, jika terjadi peningkatan laba sehingga ROE meningkat, maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam mengelola modal untuk menghasilkan laba, sehingga nilai perusahaan yang tercermin dalam PBV akan meningkat.

3. Pertumbuhan Laba

Sama halnya dengan pertumbuhan laba dan sejalan dengan peningkatan likuiditas, jika terjadi peningkatan laba sehingga growth of earning after tax meningkat, maka semakin baik kinerja perusahaan, sehingga nilai perusahaan yang tercermin dalam PBV akan meningkat.

4. Likuiditas

(48)

likuiditas tidak menaikkan dividen melainkan menaikkan free cash flow dalam perusahaan, maka diduga biaya agency akan meningkat.

5. Inflasi

Inflasi berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Kondisi inflasi akan menurunkan daya beli perusahaan, sehingga perusahaan akan terdorong untuk melakukan retensi dana lebih besar agar dapat terus membiayai aktivitasnya. 2.1.3.3 Penentuan Nilai Perusahaan

Nilai dari suatu perusahaan tidak hanya bergantung pada kemampuan menghasilkan arus kas tetapi juga bergantung pada karakteristik operasional dan keuangan perusahaan yang diambil alih.

Menurut Arthur J Keown, at al (2000:849) menyatakan bahwa terdapat beberapa alternative untuk menilai perusahaan diantaranya adalah :

1. Price Book Value

Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan pada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh.

2. Nilai Buku

Secara sederhana bisa dihitung dengan cara membagi selisih antara total aktiva dengan total hutang dengan jumlah saham yang beredar.

Dalam bentuk formula bias ditulis :

PBV =

(49)

Nilai buku tidak meghitung nilai pasar dari suatu perusahaan secara keseluruhan karena didasarkan pada data historis yang ada di dalam perusahaan Indikator-indikator yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah.

3. PER (Price Earning Ratio)

Menurut Mohammad Usman, (2001) dalam Malla Bahagia, (2008) PER yaitu rasio yang mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham.

Rumus yang digunakan adalah :

4. Enterprise Value

Dikenal juga sebagai firm value (nilai perusahaan) merupakan konsep penting bagi investor, karena enterprise value merupakan indikator bagaimana pasar menilai perusahaan secara keseluruhan. Hal ini karena dalam perhitungan enterprise value dimasukan juga faktor-faktor yang tidak dimasukan dalam perhitungan kapitalisasi pasar suatu perusahaan.

5. Price Earning ratio Method

Alternatif ini memerlukan informasi mengenai proyeksi futures earning

perusahaan, expected return for equity investement, expected return on investment

dan historical price earning ratio dan kemudian dibandingkan dengan rata-rata industrinya.

(50)

6. Discounted cashflow Approach

Melalui cara ini penilai akan mendiskontokan expected cashflow dan membandingkannya dengan market value perusahaan.

7. Nilai Apprasial

Nilai appraisal suatu perusahaan dapat diperoleh dari perusahaan appraisal independent.Nilai ini sering dihubungkan dengan biaya penempatan. Nilai appraisal suatu perusahaan akan bermanfaat sewaktu digunakan dalam hubungannya dengan metode penelitian yang lain.

8. Nilai Pasar Saham

Nilai pasar saham sebagaimana dinyatakan dalam kuotasi pasar modal adalah pendekatan ini untuk memperkirakan nilai bersih dari suatu bisnis. Pendekatan nilai adalah salah satu yang paling sering dipergunakan dalammenilai perusahaan besar dan sering juga digunakan untuk menentukan harga perusahaan.

9. Nilai Chop-Shop

Pendekatan ini diperkenalkan pertama kali oleh Dean Lebaron dan Lawrence Speidell of Batterymarch Management. Secara khusus menekankan untuk mengidentifikasikan perusahaan multi industry yang berbeda di bawah nilai dan akan bernilai lebih apabila dipisahkan menjadi bagian-bagian. Pendekatan Chop-Shop menekankan nilai perusahaan dengan berbagai segmen mereka.

2.1.4 Penelitian Sebelumnya

(51)

1. Endang Sri Utami (2009), dalam penelitiannya dengan judul “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur”. Berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan bahwa ukuran perusahaan, ukuran bisnis, tingkat pertumbuhan, struktur aktiva, dan profitabilitas secara bersama-sama berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur di BEI. 2. Masdar Mas’ud (2008), dalam penelitiannya dengan judul “Analisis Faktor

-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal dan Hubungannya Terhadap Nilai Perusahaan”. Berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan bahwa

profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan besar yang profitable lebih cenderung bersifat konseruatif dalam menggunakan hutang untunk operasi perusahaannya.

3. Wiwik Retnaningsih (2008), dalam penelitiannya dengan judul “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Perusahaan Manufacturing Yang Terdapat di Bursa Efek Surabaya”. Berdasarkan hasil penelitiannya

menyatakan bahwa profitabilitas perusahaan tidak dipengaruhi oleh intensitas modal yang diukur dengan modal sendiri, debt leverage yang diukur dengan hutang, dan market share yang diukur dengan penjualan.

4. Desak Ketut Sintaasih Ni Wayan Maryatini (2007), dalam penelitiannya dengan judul “Pengaruh Struktur Modal dan Capital Expenditure Terhadap

(52)

struktur modal dan capital expenditure berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang mempunyai growth opportunity rendah.

5. Bastian Atpa Lumbuan Gaol, Kirmizi Ritonga, dan Rofika dalam penelitiannya dengan judul “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur

Modal Pada Perusahaan Industri Farmasi Yang Terdaftar di BEI”. Berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan bahwa variabel ukuran perusahaan dan variabel pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap struktur modal, variabel profitabilitas dan variabel struktur asset berpengaruh terhadap struktur modal.

6. Dibyantoro (2011), dalam penelitiannya dengan judul “Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Mandatory Disclosure Financial Statement Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI”. Berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan bahwa pengujian secara parsia l variabel ROE dan DER tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel indeks kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan. Sedangkan variabel NPM berpengaruh signifikan terhadap variabel indeks kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan dengan koefisien regresi dan nilai signifikansi.

7. T.Velnampy dan J.Aloy Niresh (2012), dalam penelitiannya dengan judul

“The Relationship Capital Structure and Profitability”. Berdasarkan hasil

(53)

laba bersih dikarenakan utang yang lebih tinggi maka profitabilitas akan cenderung menurun.

8. Rametulla Ferati, Candidate dan Elsana Ejupi (2009), dalam penelitiannya dengan judul “Capital Structure and Profitability : The Macedonian Case”.

(54)
(55)

8 Rametulla

2.2 Kerangka Pemikiran

(56)

berapa macam pilihan untuk menentukan keputusan pembiayaan. Keputusan pembiayaan tersebut dapat berupa pinjaman atau ekuitas saja ataupun kombinasi atas pinjaman dan ekuitas.Kombinasi tersebut dikenal sebagai struktur modal.

Penentuan struktur modal dan nilai perusahaan banyak dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Konsep teori berkaitan dengan pembahasan dan penelitiasn masalah tersebut sangat banyak dan berbagai macam cara pandangnya terhadap masalah dan cara penyelesaiannya maupun pemecahannya. Teori-teori tersebut pelru diimplementasikan ke dalam praktek maupun kasus-kasus tertentu yang berkaitan.Hal inilah yang mulai adanya penelitian apakah ada penyimpangan di dalam ukuran yang wajar ataukah tidak wajar.

Suatu perusahaan akan berhasil apabila perusahaan tersebut memiliki struktuktur kepemilikan yang baik dan keputusan keuangan yang baik juga sehingga dapat meningkatkan nilai dari perusahaan tersebut. Struktur kepemilikan dapat dibedakan menurut dua sudut pandang yang berbeda (Ituriaga dan Zans, 1998 dalam Faizal, 2004) yaitu:

 Pendekatan keagenan: struktur kepemilikan merupakan suatu mekanisme

(57)

 Pendekatan informasi asimetri: struktur kepemilikan sebagai salah satu cara

untuk mengurangi ketidak seimbangan informasi antara insider dan outsider melalui pengungkapan informasi.

Istilah struktur kepemilikan juga dipakai untuk menunjukkan bahwa variabel-variabel yang penting dalam struktur modal tidak hanya ditentukan oleh jumlah utang dan ekuitas, tetapi persentase kepemilikan antara manajer dan institusional. Tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham dapat tercapai apabila berbagai keputusan keuangan (financial decision) yang relevan mempunyai pengaruh bagi peningkatan nilai perusahaan (Mulyadi, 2006:13).

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan price to book value. Price to book value yang tinggi akan membuat pasar percaya atas prospek perusahaan kedepan. Hal itu juga yang menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab nilai perusahaan yang tinggi mengindikasikan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Nilai perusahaan dalam beberapa literatur dan disebut dengan beberapa istilah, yaitu price to book value yaitu perbandingan antara harga saham dengan nilai buku saham, dan Market Book Ratio yaitu rasio saat ini harga saham dengan nilai buku per saham.

(58)

Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek yang langsung terhadap posisi keuangan perusahaan. Suatu perusahaan yang mempunyai struktur modal yang tidak baik, dimana mempunyai hutang yang sangat besar akan memberikan beban berat kepada perusahaan yang bersangkutan Bambang Riyanto (2001).

Adapun yang mengemukakan bahwa “Semua struktur modal adalah baik.

Tetapi kalau dengan merubah struktur modal ternyata nilai perusahaan berubah, maka akan diperoleh struktur modal yang terbaik. Struktur modal yang akan memaksimumkan nilai perusahaan adalah struktur modal yang terbaik Husnan (2004:263).

Hal tersebut sejalan dengan penelitian Desak Ketut Sintaasih dan Ni Wayan Maryatini (2007) yang berjudul “Pengaruh Struktur Modal dan Capital Expenditure Terhadap Nilai Perusahaan” menyimpulkan bahwa struktur modal secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Masdar Mas’ud, (2008) tentang “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal dan Hubungannya Terhadap Nilai Perusahaan” dalam hasil penelitiannya mengemukakan bahwa debt to

equity ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap price book value.

(59)

perbandingan jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Perusahaan yang menggunakan hutang dalam operasinya akan mendapatkan penghematan pajak, karena pajak dihitung dari pajak operasi setelah dikurangi bunga hutang, sehingga laba bersih yang menjadi hak pemegang saham akan menjadi lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menggunakan hutang. Dengan demikian nilai perusahaanpun juga menjadi lebih besar. Ini berarti semakin besar hutang maka nilai perusahaan juga akan semakin meningkat. Akan tetapi perusahaan tidak mungkin menggunakan hutang 100% dalam struktur modalnya. Hal tersebut disebabkan oleh semakin besar hutang berarti semakin besar pula risiko keuangan perusahaan. Risiko yang dimaksud adalah risiko finansial yaitu risiko yang timbul karena ketidakmampuan perusahaan membayar bunga dan angsuran pokok dalam keadaan ekonomi yang buruk. Dalam kondisi demikian semakin besar hutang maka nilai perusahaan akan menurun. Perusahaan harus mampu menentukan besarnya hutang, karena dengan adanya hutang sampai batas tertentu akan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Akan tetapi jumlah hutang lewat dari batas tertentu justru akan menurunkan nilai perusahaan. Jadi dapat diketahui bahwa struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dimana pernyataan ini didukung oleh teori MM yaitu struktur modal mempengaruhi nilai perusahaan.

2.2.2 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan

(60)

perusahaan dalam menghasilkan profit dari setiap uang yang diinvestasikan oleh pemegang saham.

Menurut Mardiyanto (2009:196) ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi para pemegang saham. ROE dianggap sebagai representasi dari kekayaan pemegang saham atau nilai perusahaan.

Menurut Sujoko dan Ugy Soebiantoro (2007) profitabilitas yang di proksi dengan ROE mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Temuan penelitian ini mendukung signaling theory, Battacharya (1979) yang menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai earning yang semakin meningkat merupakan signal bahwa perusahaan tersebut mempunyai prospek bagus di masa yang akan datang yaitu nilai perusahaan.

Adapun menurut Intan Rahmawati (2007) dalam penelitian “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Deviden dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan bahwa: “Sejalan dengan peningkatan likuiditas, jika terjadi peningkatan

(61)

Sedangkan menurut Rosma Pakpahan (2010) yang berjudul “Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Perusahaan Dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI tahun 2003-2007) dalam penelitiannya bahwa : “Profitabilitas berpengaruh terhadap kelangsungan

hidup perusahaan di masa yang akan datang. Profitabilitas yang rendah akan menurunkan kemampuan perusahaan untuk tumbuh dan berkembang dan sebaliknya profitabilitas yang tinggi akan memacu perusahaan tumbuh dan berkembang.”

ROE mencerminkan tingkat hasil pengembalian investasi bagi pemegang saham. Profitabilitas yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham. Dengan rasio profitabilitas yang tinggi yang dimilki sebuah perusahaan akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya diperusahaan. Tingginya minat investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan dengan ROE yang tinggi akan meningkatkan harga saham (Kim et all,1993;dan Kusumawati:2005). Maka, akan terjadi hubungan positif antara profitabilitas dengan harga saham dimana tingginya harga saham akan mempengaruhi nilai perusahaan. Semakin tingginya profitabilitas perusahaan juga akan meningkatkan laba per lembar saham (EPS atau earning per share) perusahaan. Adanya peningkatan EPS akan membuat investor tertarik untuk menanamkan modalnya dengan membeli saham perusahaan. Dengan banyaknya investor yang membeli saham perusahaan maka akan menaikkan harga saham perusahaan tersebut sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan.

(62)

Leverage keuangan merupakan penggunaan dana yang menyebabkan perusahaan harus menanggung beban tetap dengan tujuan untuk meningkatkan atau mengoptimalkan pendapatan per lembar saham. Apabila hasil pengembalian atas aktiva lebih besar daripada biaya hutang, maka leverage tersebut menguntungkan dan hasil pengembalian atas modal dengan pengembalian ini juga meningkat. Begitu juga sebaliknya bila hasil pengembalian atas aktiva lebih kecil dari biaya hutang, maka

leverage akan mengurangi hasil pengembalian modal (Irawati, 2006). Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa leverage dapat meningkatkan hasil pengembalian pemegang saham.Nilai suatu perusahaan selain diukur dari tinggi rendahnya harga jual saham di pasar, juga dapat diukur dari tingkat kemampuan perusahaan dalam memperoleh profitabilitas, yang selanjutnya dibandingkan dengan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor. Hal ini menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam membagikan laba yang diperoleh kepada apara pemegang saham (pemilik perusahaan). Tingkat profitabilitas tersebut dapat mencerminkan nilai dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham, sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu meningkatkan kemakmuran pemegang sahammelalui peningkatan dividen. Peningkatan dividen dapat meminimumkan biaya modal.

2.2.4 Paradigma Penelitian

(63)

Masdar Mas’ud, (2008)

Menurut Umi Narimawati (2007:73) “Hipotesis dapat dikatakan sebagaipendugaan sementara mengenai hubungan antar variabel yang akan diuji kebenarannya.”

Berdasarkan landasan teori, penelitian terdahulu, dan kerangka pemikiran diatas maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut :

1. Struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

(64)

2. Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

(65)

43

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian menurut Sugiyono (2009:38) yaitu suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Objek dari penelitian ini adalah merupakan variabel independen dari struktur modal dan profitabilitas berdasarkan nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Umi Narimawati (2008:127) merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data untuk memncapai tujuan tertentu.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dan metode verifikatif dengan pendekaran kuantitatif.

(66)

Metode deskriptif digunakan untuk menjawab rumusan masalah nomor 1, nomor dua, dan nomor 3 yaitu menggambarkan atau menganalisis strukur modal, profitabilitas, dan nilai perusahaan.

Menurut Sugiyono (2005:21) menjelaskan bahwa “Penelitian Verifikatif pada dasarnya untuk menguji teori dengan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan mengunakan perhitungan statistik yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel X1 dan variable X2 terhadap variabel Y yang di teliti”.

Menurut Sugiyono (2010:8) metode penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut:

“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penlitian

yang berlandaskan pada sample filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan. Metode verifikatif dengan pendekatan kuantitatif digunakan untuk menjawab rumusan masalah nomor 4 dan nomor 5 yaitu menguji besarnya pengaruh struktur modal tehadap profitabilitas, dan menguji besarnya pengaruh struktur modal dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan secara parsial dan simultan pada perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI.

3.2.1 Desain Penelitian

(67)

memperoleh data yang relevan, dapat dipercaya dan valid maka dibutuhkan adanya jenis desain penelitian dan jenis data serta sumber data yang digunakan dalam melakukan penelitian.

Menurut Moh. Nazir (2005:84) mendefinisikan desain penelitian sebagai berikut :

Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan penelitian verifikstif. Sugiyono (2008:11) menjelaskan pengertian penelitian deskriptif sebagai berikut :

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (Independent) tanpa membuat perbandingan, atau penghubung antara yang satu dengan variabel lain. Sedangkan penelitian verifikatif dijelaskan oleh Suharisimi Arikunto (2006:8) yaitu penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesi yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan.

Sehingga implementasi jenis penelitian deskriptif pada penelitian ini yaitu

struktur modal sebagai independen (X1), profitabilitas sebagai variabel

independen (X2), merupakan faktor dalam menentukan nilai perusahaan sebagai variabel dependen (Y).

(68)

verifikatif ini menguji struktur modal dengan profitabilitas dan nilai perusahaan

pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Gambar 3.1 Desain Penelitian

3.2.2 Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah definisi-definisi yang akan dipergunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk memberikan arah dan batasan dalam

penyelesaian masalah. Menurut Sugiyono (2004:39) bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua variabel bebas dan satu variabel terikat, sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (Independen Variabel)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya atau yang

Struktur Modal (X1)

Profitabilitas (X2)

(69)

menjadi penyebab timbulnya variabel terikat (dependen). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas terdiri dari struktur modal (X1) dan profitabilitas

(X2) (diukur dari Return On Asset) pada perusahaan perusahaan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia.

2. Variabel Terikat (Dependen Variabel)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Variabel Y) yaitu nilai perusahaan (Y) pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan uraian di atas, operasionalisasi variabel penelitian ini dapat dijelaskan dalam tabel 3.1 sebagai berikut:

Table 3.1 Operasional Variabel

Variable Konsep Variabel Indikator Skala

(70)

investor jangka panjang

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data

3.2.3.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data sekunder yang

merupakan hasil olahan yang diperoleh peneliti dari perusahaan yang

dipublikasikan Indonesian Stock Exchange (IDX) atau Bursa Efek Indonesia dan

Laporan Keuangan.

Sugiyono (2008:137) mengungkapkan bahwa, “Sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen.”

(71)

sstruktur modal, profitabilitas dan nilai perusahaan pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data

1. Populasi

Pengertian populasi menurut Sugiyono (2008:80) adalah, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek, yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi adalah objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu yang telah ditetapkan untuk diteliti dan dipelajari untuk kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah sembilan perusahaan terdaftar.

2. Sampel

Bila jumlah populasi besar dan tidak mungkin dilakukan penelitian terhadap seluruh anggota populasi maka dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Sugiyono (2008:81) memaparkan bahwa, “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Metode penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

pendekatan nonprobability sampling, khususnya metode purposive sampling yaitu

metode pengambilan sampel secara tidak acak tetapi berdasarkan atas tujuan dan

(72)

1. Perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang selalu

menyajikan laporan keuangan, yang terdapat di annual report (laporan

keuangan) di masing-masing perusahaan.

2. Data yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dan

dipublikasikan.

3. Sampel yang diambil sebanyak empat periode karena sudah dianggap

representatif (mewakili) untuk dilakukan penelitian dengan jumlah sampel data

sebanyak 37 sampel.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiono (2010 :224) Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujun utama penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memnuhi standar data yang ditetapkan. Untuk mengumpulkan data mengenai objek penelitian, peneliti menggunakan metode sebagai berikut :

1. Studi Kepustakaan ( Library Research)

Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang akan digunakan menjadi landasan teori masalah yang diteliti. Dalam kepustakaan ini penulis membaca dan mempelajari buku-buku, literatur, dan materi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

2. Studi Literatur

(73)

diteliti. Studi literatur tersebut di dapat dari berbagai sumber antara lain yaitu, sebagai berikut:

a. Skripsi dan Tesis di berbagai tempat. b. Berbagai Jurnal- jurnal.

c. Media internet seperti website-website terkait dengan objek penelitian. Dalam penelitian ini pun digunakan metode observasi nonpartisipan.

Dalam metode observasi nonpartisipan, pengumpulan data dilakukan melalui

pengamatan secara independen (Sugiyono, 2007:139). Jadi metode observasi

dilakukan dengan cara mengamati, mencatat serta mempelajari catatan-catatan

yang berkaitan dengan penelitian yang diperoleh dari Indonesian Stock Exchange

(IDX) yaitu laporan keuangan.

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis

3.2.5.1 Rancangan Analisis

Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan metode deskriptif (kualitatif) dan verifikatif (kuantitatif).

(74)

Pengertian analisis kualitatif menurut Menurut Sugiyono (2008:14), “Metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama dilapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan dilapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail.”

Analisis deskriptif ini akan memberikan gambaran tentang suatu data yang akan diteliti sehingga dapat membantu dalam mengetahui karakteristik data sampel. Dalam penelitian ini analisis deskriptif dilakukan untuk menjawab rumusan masalah nomor 1 (satu) dan 2 (dua), yaitu bagaimana perkembangan struktur modal dan bagaimana perkembangan profitabilitas . Yaitu dengan cara membandingkan selisih perkembangan tahun sekarang dengan tahun sebelumnya, lalu diuraikan ke dalam grafik, tabel atau diagram untuk perhitungan masing-masing besaran tingkat struktur aktiva, tingkat profitabilitas, dan struktur modal.

Rumus :

Rumus-rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

a) Struktur Modal (X1)

b) Profitabilitas (X2)

DER =

x 100%

ROE =

x 100%

(75)

c) Nilai Perusahaan (Y)

b. Analsisi Kuantitatif

Analisis kuantitatif menurut Sugiyono (2008: 31) sebagai berikut, Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif. Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang dilakukan secara random.

Adapun langkah-langkah analisis kuanttitatif yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut :

1. Analisis Korelasi

Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linier antara dua variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional. Dengan kata lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam analisis regresi, analisis korelasi yang digunakan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen selain mengukur kekuatan asosiasi (hubungan). Sedangkan untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X1 dan Y, Variabel X2 dan Y, X1 dan X2 sebagai berikut:

PBV =

(76)

a. Koefisien korelasi antara Struktur modal (X1) dengan Nilai perusahaan (Y), dengan perhitungan sebagai berikut:

b. Koefisien korelasi antara Profitabilitas (X2) dengan Nilai perusahaan (Y) dengan perhitungan sebagai berikut:

c. Koefisien korelasi antara Struktur modal (X1) dengan Profitabilitas (X2) dengan perhitungan sebagai berikut:

Setelah koefisien korelasi antar-variabel diketahui, selanjutnya dapat diperoleh nilai korelasi. Langkah-langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Korelasi parsial

(77)

2. Korelasi parsial

Koefisien korelasi parsial antar X2 terhadap Y, apabila X1 dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

3. Koefisien korelasi secara simultan

Koefisien korelasi simultan antar X1 dan X2 terhadap Y dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Besarnya koefisien korelasi adalah -1≦ r ≦ 1 : a. Apabila (-) berarti terdapat hubungan negatif.

b. Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif.

Gambar

Table 1.2
Table 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Paradigma Penelitian
Table 3.1 Operasional Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Semoga dengan adanya protokol yang telah diterbitkan ini akan dapat digunakan sebagai panduan dalam pengawalan, pencegahan dan pembasmian IBD.. Akhir sekali, saya

The summary of the average results of farming some agricultural commodities in the Lake Toba catchment area can be seen in Table 1, while based on land suitability

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: “Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan hasil belajar siswa

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis laporan pada siswa kelas V SDN Pajang IV Laweyan, Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015 dengan

(2) Kompetensi Inti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta

Pilek ringan dan berat dapat disembuhkan dengan 1 sendok makan madu suam-suam kuku dan ¼ sendok teh bubuk kayu manis setiap hari selama 3 hari.. Ramuan ini dapat menyembuhkan

Dengan ini saya juga menyatakan bahwa di dalam Laporan Pengembangan Usaha ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian gagasan/ pendapat/ pemikiran orang lain yang saya ambil

Kereta Tempelan adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mengangkut barang yang di rancang untuk di tarik dan sebagian bebannya di tumpu oleh