• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI YANG BERSIMBIOSIS DENGAN SPONS YANG MEMILIKI AKTIVITAS ANTIJAMUR TERHADAP JAMUR PATOGEN Candida albicans, Candida tropicalis DAN Aspergillus fumigatus.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI YANG BERSIMBIOSIS DENGAN SPONS YANG MEMILIKI AKTIVITAS ANTIJAMUR TERHADAP JAMUR PATOGEN Candida albicans, Candida tropicalis DAN Aspergillus fumigatus."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh : Siti Hardiyanti NIM 4123220028 Program Studi Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Simantin III, pada tanggal 27 Juni 1994. Ibu bernama Alm. Watini dan Ayah bernama Sunar, dan merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Penulis memiliki Kakak bernama Dian Ningrum, Abang bernama Abdi Suprapto, Adik bernama Suhardianto dan Vita Sintyani. Pada tahun 2000, penulis

masuk sekolah di SD Negeri 091434 Sait Buntu dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di MTS Al- Ikhlas Sait Buntu dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA YPI Dharma Budi Sidamanik dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan Medan melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

(4)

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI YANG BERSIMBIOSIS DENGAN SPONS YANG MEMILIKI AKTIVITAS ANTIJAMUR

TERHADAP JAMUR PATOGEN Candida albicans, Candida tropicalis DAN Aspergillus fumigatus

Siti Hardiyanti (NIM 4123220028) Email:sitihardiyanti233@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah isolat, sifat antagonis dan patogenitas dari bakteri yang bersimbiosis dengan spons, mengetahui potensi antijamur dari bakteri simbion spons terhadap jamur patogen Candida albicans, Candida tropicalis dan Aspergillus fumigatus serta karakterisasi bakteri. Spons diperoleh dari Pulau Ngge, Sibolga. Tahap dari penelitian ini adalah isolasi bakteri dari spons. Selanjutnya dilakukan uji aktivitas antijamur, kemudian dilakukan karakterisasi dengan metode pewarnaan Gram dan dilakukan uji biokimia terhadap isolat yang potensial sebagai antijamur. Penelitian ini didapatkan 19 isolat bakteri yang diperoleh dari tiga jenis spons yaitu, 7 isolat diperoleh dari spons Sp.1, 6 isolat diperoleh dari spons Sp2 dan 6 isolat diperoleh dari spons Sp.3. Berdasarkan uji aktivitas antijamur terhadap jamur patogen, 3 (16%) yaitu isolat A1, A2 dan C2 memiliki potensi antijamur terhadap jamur uji Candida albicans, 4 (21%) yaitu isolat A5, A6, B2 dan B3 memiliki potensi antijamur terhadap jamur uji Candida tropicalis dan 19 (100%) isolat tidak menunjukkan adanya aktivitas antijamur. Kemampuan antagonis yang memiliki zona hambat paling tinggi ialah isolat A1 dan C2 terhadap jamur uji Candida albicans sebesar 0,8 mm dan isolat A6, B3 pada jamur uji Candida tropicalis sebesar 0,6 mm. Berdasarkan hasil pewarnaan Gram, 7 isolat yang memiliki potensi antijamur terhadap jamur uji merupakan bakteri berbentuk batang dan satu isolat yaitu isolat A1 merupakan bakteri berbentuk kokus. Hasil dari isolat yang memiliki potensial terhadap jamur patogen kemudian dilakukan uji biokimia. Dari tujuh isolat yang potensial, setelah dilakukan uji TSIA, 6 isolat menunjukkan reaksi positif yaitu A1, A2, A6, B2, B3, dan C2. Isolat A6 dan C2 menunjukkan reaksi positif terhadap uji sitrat. Isolat A1, A5, B3 dan C2 dapat menghidrolisis pati. Isolat A6, B2, B3 dan C2 dapat menghidrolisis gelatin. Enam isolat menunjukkan reaksi positif terhadap uji katalase yaitu A1, A5, A6, B2, B3 dan C2.

(5)

ISOLATION AND IDENTIFICATION OF BACTERIA THAT SYMBIOSIS WITH ANTIFUNGAL ACTIVITY SPONGE THAT HAVE ON

MUSHROOMS PATHOGENS Candida albicans, Candida tropicalis AND Aspergillus fumigatus

Siti Hardiyanti (NIM 4123220028) Email: sitihardiyanti233@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to determine the number of isolates, antagonist properties and pathogenicity of the bacteria symbiont with a sponge, knowing the potential of bacterial symbionts sponge antifungal against fungal pathogen Candida albicans, Candida tropicalis and Aspergillus fumigatus and characterization of bacteria. Sponges obtained from Ngge Island, Sibolga. Phase of this study was the isolation of bacteria on the sponge. The next test antifungal activity, then be characterized by the method of Gram staining and biochemical tests done to isolate potential as an antifungal. Nineteen bacterial isolates obtained from three types of sponge obtained, 7 isolates obtained from the sponge Sp.1, 6 isolates obtained from the sponge Sp.2 and 6 isolates obtained from the sponge Sp.3. Based on the test antifungal activity against pathogenic fungi, 3 (16%) that isolates A1, A2 and C2 has a potential antifungal test against Candida albicans fungus, 4 (21%) that isolates A5, A6, B2 and B3 have the potential to mold test antifungal Candida tropicalis and 19 (100%) isolates did not show any antifungal activity. The ability of antagonists which have the highest inhibitory zone is to isolate A1 and C2 impact test fungus Candida albicans isolates of 0.8 mm and A6, B3 on the fungus Candida tropicalis test at 0.6 mm. Based on the results of Gram staining, seven isolates that have the potential antifungal against fungal test is a rod-shaped bacterium that isolates and one isolate A1 is shaped bacteria cocci. Results of isolates that have the potential to fungal pathogens and then carried out biochemical tests. Of the seven isolates potential, after the test TSIA, 6 isolates showed positive reaction is A1, A2, A6, B2, B3, and C2. A6 and C2 isolates showed a positive reaction to the test of citrate. Isolates A1, A5, B3 and C2 showed positive reaction. Isolates A6, B2, B3 and C2 showed positive reaction. Six isolates showed positive reaction to catalase test, is A1, A5, A6, B2, B3 and C2.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan Allah SWT atas segala rahmatNya yang memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga penelitian skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Judul yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2016 ialah “Isolasi dan Identifikasi Bakteri yang Bersimbiosis dengan Spons yang memiliki Aktivitas Antijamur terhadap Candida albicans, Candida tropicalis dan Aspergillus fumigatus”.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada beberapa pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, mulai dari pengajuan proposal penelitian, pelaksanaan sampai penyusunan skripsi, antara lain ialah orang tua tercinta yang telah memberi doa dan dukungan serta semangatnya kepada penulis dan untuk Ibu Endang Sulistyarini Gultom S.Si, M.Si, Apt selaku Dosen Pembimbing, serta Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd dan Ibu Dr. Melva Silitonga, M.S dan Ibu Dr. Martina Restuati, M.Si yang telah banyak memberikan saran.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada kakak khususnya Dian Ningrum S.pd, adik sepupu Diah Ayu Putri Limbong yang selalu mensuport penulis serta para sahabat di kelas Biologi Nondik A 2012 yang telah memberikan semangatnya dan motivasi terutama untuk Delly Mariam Valencia Siregar, Rafika Khaira, Dwi Putri Novitasari, Yuli Hardiyanti, Nira Wati, Fathimah Nurfithri Hashifa, Fretty Juniarti dan Puput Rahayu.

Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi dalam dunia Biologi.

Medan, 3 Agustus 2016

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii Abstrak iii

Abstract iv

Kata pengantar v

Daftar isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Batasan Masalah 3 1.3. Rumusan Masalah 3 1.4. Tujuan Penelitian 3 1.5. Manfaat Penelitian 4 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 5 2.1. Bakteri 5

2.2. Mikroorganisme Simbion Spons 7 2.3. Spons 7

2.4. Klasifikasi Spons 8 2.5. Bakteri Simbion Spons Penghasil Senyawa Antijamur 9 2.6. Jamur Patogen pada Manusia 9

2.6.1. Candida albicans 10

2.6.2 Candida tropicalis 11

2.6.3 Aspergillus fumigatus 12

BAB III. METODE PENELITIAN 14

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 14

3.2. Alat dan Bahan 14

3.3. Prosedur Penelitian 14

3.3.1. Pengambilan Sampel Spons 14

3.3.2. Sterilisasi Peralatan 15

3.3.3. Isolasi dan Pemurnian Bakteri Simbion Spons 15

3.3.4. Uji Aktivitas Antijamur Bakteri Simbion Spons 15

3.3.5. Pewarnaan Gram Bakteri Simbion yang Potensial 16

3.3.6. Uji Biokimia Isolat Bakteri Simbion Spons yang Potensial sebagai Antijamur terhadap Jamur Patogen 17

3.3.6.1. Triple Sugar Iron Agar 17

3.3.6.2. Simon Sitrat Agar 17

3.3.6.3. Hidrolisa Pati 17

3.3.6.4. Uji Motilitas 18

(8)

3.3.6.6. Uji Katalase 18

3.4. Teknik Analisis Data 18

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 19

4.1. Hasil Penelitian 19

4.1.1. Karakteristik Spons 19

4.1.2. Jenis Bakteri yang Bersimbiosis dengan Spons 20

4.1.3. Aktivitas Antijamur Bakteri yang Bersimbiosis dengan Spons 21

4.1.4. Pewarnaan Gram dan Uji Biokimia Isolat Bakteri Simbion Spons yang Potensial sebagai Antijamur 22

4.2. Pembahasan Penelitian 24

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 32

DAFTAR PUSTAKA 33

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Bentuk Sel Bakteri 6

Gambar 2.2. Bentuk-Bentuk Koloni Bakteri 7

Gambar 2.3. Struktur Morfologi Spons 8 Gambar 2.4. Candida albicans 10

Gambar 2.5. Candida tropicalis 11

Gambar 2.6. Aspergillus fumigatus 13

Gambar 4.1. Spons 19

Gambar 4.2. Contoh Hasil Uji Antagonis Isolat A6 dan C2 terhadap Jamur Uji Candida tropicalis 26

Gambar 4.3. Contoh Hasil Uji Biokimia Isolat A6 29

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. Karakterisasi Morfologi Isolat Bakteri yang Diisolasi Berdasarkan Warna, Tepi, Bentuk dan Elevasi pada Spons

Koloni Sp.1, Sp.2 dan Sp.3 20

Tabel 4.2. Hasil Pengujian Aktivitas Antijamur dari Isolat Bakteri yang

Bersimbiosis dengan Spons 21

Tabel 4.3. Hasil Pewarnaan Gram dari Ketujuh Isolat yang Potensial

sebagai Antijamur 23

Tabel 4.4. Hasil Uji Biokimia dari Ketujuh Isolat yang Potensial

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian 36

Lampiran 2. Surat Keterangan Selesai Penelitian 37 Lampiran 3. Surat Hasil Uji Karakterisasi Bakteri 38

Lampiran 4. Surat Kerja Pembimbing Skripsi 40

Lampiran 5a. Skema Isolasi dan Pemurnian Bakteri Simbion Spons 41 Lampiran 5b. Hasil Isolat Tunggal Bakteri Simbion Spons 42 Lampiran 6a. Skema Uji Aktivitas Antijamur Bakteri Simbion Spons 44 Lampiran 6b. Hasil Uji Aktivitas Antijamur Bakteri Simbion Spons 45 Lampiran 7a. Skema Pewarnaann Gram Bakteri Simbion Spons yang

Potensial 46

Lampiran 7b. Hasil Pewarnaann Gram Bakteri Simbion Spons yang

Potensial 47

Lampiran 8a. Skema Uji Biokimia Isolat Bakteri Simbion Spons yang Potensial sebagai Antijamur terhadap Jamur Patogen 48 Lampiran 8b. Hasil Uji Biokimia Isolat Bakteri Simbion Spons yang

(12)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perairan Indonesia menyimpan kekayaan alam laut yang cukup banyak seperti di perairan Sumatera, Kalimantan, dan lainnya. Berbagai penelitian

menunjukkan bahwa biota laut memiliki potensi yang sangat besar dalam menghasilkan senyawa-senyawa aktif yang dapat digunakan sebagai bahan baku obat. Sejak tahun 1980-an, perhatian dunia pengobatan mulai terarah ke berbagai jenis biota laut sebagai sumber daya yang sangat potensial sebagai sumber bahan obat. Salah satu biota laut yang diketahui dapat menghasilkan senyawa aktif tersebut adalah spons (Ismet, 2011).

Spons merupakan salah satu komponen biota penyusun terumbu karang yang mempunyai potensi bioaktif yang belum banyak dimanfaatkan. Senyawa bioaktif yang terdapat dalam spons tersebut dapat dimanfaatkan dalam bidang biomedis. Aktivitas senyawa bioaktif dari spons diantaranya ialah antijamur, antibakteri dan antifouling (Lee dkk, 2001).

Eksplorasi senyawa bioaktif dari spons secara terus-menerus dikhawatirkan dapat menyebabkan kepunahan spons. Bakteri yang yang hidup di spons, dijadikan simbion dari spons karena memakai tubuh spons yang berpori-pori. Simbiosis yang terjadi antara bakteri dengan spons ialah simbiosis mutualisme. Hal ini dapat dilihat dari simbiosis antara spons dengan bakteri, dimana bakteri dapat memberikan kontribusi untuk pertahanan inangnya dengan eksresi antibiotik dan substansi bioaktif lainnya dan spons memberikan tempat hidup dan

perlindungan bagi bakteri (Abubakar, 2011). Lee dkk (2001) melaporkan bahwa metabolit yang dihasilkan oleh spons merupakan hasil biosintesis simbionnya

(13)

yang mengalami kerusakan membran sehingga pada akhirnya energi yang dihasilkan untuk pertumbuhan dan perkembangan sel menjadi berkurang.

Penggunaan metabolit sekunder seperti alkaloid dan saponin dari bakteri yang bersimbiosis dengan spons, lebih menguntungkan dibandingkan dengan mengisolasi dari inangnya. Pertumbuhan spons yang relatif lamban, selanjutnya membawa implikasi pada keterbatasan pasokan biomassa untuk mengekstraksi

senyawa metabolit sekundernya. Penggunaan bakteri yang hidupnya bersimbiosis dengan spons dalam bentuk simbion lebih baik karena dapat dimurnikan dan dikultur dalam skala laboratorium sehingga tidak perlu mengoleksinya dari alam dan dapat digunakan sebagai bahan baku antibiotik, antibakteri, dan antijamur (Lee dkk, 2001). Skrining bakteri yang berasosiasi dengan Spons Jaspis sp menunjukkan adanya aktivitas antijamur terhadap khamir patogen (Abubakar, 2011). Bakteri yang bersimbiosis dengan karang lunak juga menunjukkan adanya aktivitas antijamur terhadap jamur patogen Candida albicans (Putri dkk, 2014). Kadiri dkk (2014) mengatakan skrining dan isolasi dari bakteri yang bersimbiosis dengan spons di India menunjukkan adanya aktivitas antibakteri maupun antijamur dari hasil isolat spons tersebut. Bakteri Actinomycetes yang bersimbion dengan spons yang ditumbuhkan pada media ISP1 terbukti menghasilkan senyawa antimikroba (Kumala dkk, 2015). Ekstrak bakteri yang bersimbiosis dengan spons memiliki aktivitas antimikroba (Nofiani dkk, 2009).

Infeksi jamur termasuk salah satu penyakit kulit yang masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, prevalensinya mencapai 27,6% berdasarkan data dari berbagai rumah sakit pendidikan (Wijayanto, 2009). Spesies Candida, khususnya Candida albicans, merupakan jamur yang sangat patogen pada

manusia. Candida albicans merupakan penyebab kandidiasis diikuti Candida tropicalis dan Candida prapsilosis (Wijayanto dkk, 2009). Jamur lainnya adalah

anggota Aspergillus. Aspergillus fumigatus dan Aspergillus flavus menghasilkan berbagai jenis toksin yang membahayakan dan bersifat akut pada manusia (Noverita, 2009).

(14)

sumber alternatif di samping waktu pertumbuhan yang lebih singkat juga untuk melindungi kepunahan jenis-jenis spons karena eksploitasi yang berlebihan. Berdasarkan kajian di atas, maka akan dilakukan penelitian mengenai isolasi dan identifikasi bakteri yang bersimbiosis dengan spons yang memiliki aktivitas antijamur terhadap jamur patogen pada manusia.

1.2. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada isolasi bakteri yang bersimbiosis dengan spons yang memiliki aktivitas antijamur terhadap jamur patogen pada manusia dan mengidentifikasi bakteri yang bersimbiosis dengan spons dengan teknik pewarnaan gram dan uji biokimia.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Apa saja jenis bakteri yang bersimbiosis dengan spons yang memiliki aktivitas sebagai antijamur terhadap jamur patogen pada manusia?

b. Bagaimana aktivitas antijamur dari isolasi bakteri yang bersimbiosis dengan spons terhadap jamur Candida albicans, Candida tropicalis, dan Aspergillus fumigatus?

c. Bagaimana pewarnaan Gram dan aktivitas biokimia dari isolat bakteri simbion spons yang memiliki aktivitas sebagai antijamur terhadap jamur Candida albicans, Candida tropicalis, dan Aspergillus fumigatus?

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan

penelitian ini adalah:

(15)

b. Mengetahui aktivitas antijamur dari isolasi bakteri yang bersimbiosis dengan spons terhadap jamur Candida albicans, Candida tropicalis, dan Aspergillus fumigatus.

c. Mengetahui pewarnaan Gram dan aktivitas biokimia dari isolat bakteri simbion spons yang memiliki aktivitas sebagai antijamur terhadap jamur Candida albicans, Candida tropicalis, dan Aspergillus fumigatus.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu:

a. Sebagai sumber informasi mengenai isolasi dan identifikasi bakteri yang bersimbiosis dengan spons sebagai penghasil antijamur terhadap jamur patogen pada manusia.

b. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bidang mikrobiologi serta terapannya, khususnya tentang isolasi dan identifikasi bakteri.

(16)

32

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Jenis bakteri yang bersimbiosis dengan spons yang memiliki aktivitas sebagai

antijamur terhadap jamur patogen pada manusia diperoleh 19 isolat, 7 isolat dari spons jenis Sp1, 6 isolat dari spons jenis Sp2 dan 6 isolat dari spons jenis Sp3.

2. Aktivitas antijamur dari isolasi bakteri yang bersimbiosis dengan spons didapatkan 3 isolat yang mampu menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans, 4 isolat yang mampu menghambat pertumbuhan jamur Candida

tropicalis, dan 19 isolat tidak memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan

jamur Aspergillus fumigatus.

3. Pewarnaan Gram dan aktivitas biokimia dari isolat bakteri simbion spons yang memiliki aktivitas sebagai antijamur terhadap jamur uji ialah, 1 isolat jenis Gram negatif berbentuk kokus, 5 isolat jenis Gram positif berbentuk batang dan 1 isolat jenis Gram negatif berbentuk batang, sedangkan aktivitas biokimia pada uji TSIA, 6 isolat yang menunjukkan reaksi positif ialah isolat A1, A2, A6, B2, B3 dan C2. Uji Simon Sitrat Agar didapatkan 2 isolat yang menunjukkan reaksi positif yaitu isolat A6 dan C2. Uji hidrolisa pati didapatkan 4 isolat yang dapat menghidrolisis pati yaitu isolat A1, A5, B3 dan C2. Uji gelatin didapatkan 4 isolat yang menunjukkan reaksi positif yaitu isolat A6, B2, B3 dan C2. Uji motilitas didapatkan semua isolat yang

menunjukkan reaksi positif yaitu isolat A1, A2, A5, A6, B2, B3, dan C2. Uji katalase didapatkan 6 isolat yang menunjukkan reaksi positif yaitu isolat A1,

A5, A6, B2, B3 dan C2.

5.2. Saran

(17)

33

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A., (2006), Isolasi dan Identifikasi Mikroba Simbion Sponge Axinella sp, Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 11 (3): 1-5.

Abubakar, H., Wahyudi, A.T., dan Yuhana, M., (2011), Skrining Bakteri yang Berasosiasi dengan Spons Japsis sp sebagai Penghasil Senyawa Antimikroba, Jurnal Ilmu Kelautan, 16 (1): 35-40.

Amir dan Budiyanto., (1996), Mengenal Spons Laut (Demospongiae) secara Umum, Jurnal oseana, XXI (2): 15-31.

Aryulina, D., (2005), Biologi I, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Cappucino, J.G., dan Sherman, N., (2001), Microbiology A Laboratory Manual, Rockland Community College, State University of New York.

Faulkner, J. 2001. Marine Natural Product. Scripps Institution of Oceanography, University of California at San Diego, La Jolla.

Fitriani, E., Wahdaningsih, S., dan Rialita, A., Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L) Terhadap Shigella flexneri secara In Vitro, Naskah Publikasi 2014.

Flemer, B., Kennedy, J., Margassery, L.M., Morrissey, J.P., O’Gara, F dan Dobson, A.D.W., (2011), Diversity and Antimicrobial Activities of Microbes from Two Irish Marine Sponges, Suberites carnosus and Leucosolenia sp, Journal of Applied Microbiology, 112: 289-301.

Gultom, E.S., (2014), Aktifitas Ekstrak Bakteri yang Berasosiasi dengan Spons Haliclona sp dan Axinellid sp sebagai Antibakteri., Tesis, FMIPA, USU.

Irianto, (2008), Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Dasar, Universitas Jendral Soedirman Purwokerto, Purwokerto.

Ismet, M.S., Soedharma, D., dan Effendi, H., (2011), Morfologi dan Biomassa Sel Spons Aaptos aaptos dan Petrosa sp, Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 3 (2): 153-161.

Jawetz, Melnick, dan Adelbergs., (2012), Mikrobiologi Kedokteran, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

(18)

34

Kayser, (2005), Medical Microbiology, Thieme Stuttgart, New York.

Kumala, T., Jayuska, A., dan Ardiningsih, P., (2015), Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Actinomycetes 91sp1 dari Spons Asal Perairan Pulau Randayan, 4 (2): 30-36.

Kumala, S., Shanny, F., dan Wahyudi, P., (2006), Aktivitas Antimikroba Metabolit Bioaktif Mikroba Endofitik Tanaman Trengguli (Cassia fistula L). Jurnal Farmasi Indonesia, 3 (2): 97-102.

Kunarso, D. Hadi., (1988), Peranan Bakteri Heterotrofik dalam Ekosistem Laut, XIII: 133-142.

Lay, B. W., (1994), Analisis Mikroba Di Laboratorium, Edisi 1, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Lee, Y. K., Lee, J.H., dan Lee, H.K., (2001), Microbial Symbiosis in Marine Sponges. The Journal of Microbiology, 39 (4): 254-264.

Nofiani, R., Nurbetty, S., dan Sapar, A., (2009), Ekstrak Bakteri Berasosiasi Spons Memiliki Aktivitas Antimikroba dari Pulau Lemukutan Kalimantan Barat, Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 1 (2): 33-41.

Noverita, (2009), Identifikasi Kapang dan Khamir Penyebab Penyakit Manusia pada Sumber Air Minum Penduduk pada Sungai Ciliwung dan Sumber Air Sekitarnya. Vis Vitalis, 2 (2): 15-19.

Prasetyo, T., (2009), Pola Resistensi Bakteri terhadap Antibiotik, FK UI, Jakarta.

Pratama, F. (2014), Distribusi dan Kelimpahan Sponge di Perairan Pulau Karammasang Kabupaten Polewali Mandar Keterkaitan dengan Terumbu Karang dan Oseanografi Perairan., Tesis, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin.

Pratiwi, ST., (2008), Mikrobiologi Farmasi, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Provenzano, D., D. A. Scuhmacher, J. L. Barker, and K. E. Klose, (2001), The Virulence Regulatory Protein ToxR Mediates Enhanced Bile Resistance in Vibrio cholerae and Other Pathogenic Vibrio Species. Journal of Clinical

Microbiology, 12(2) : 7758-7763.

(19)

35

Putri, D.A., Radjasa, O.K., dan Pringgenies, D.; Uji Aktivitas Ekstrak Kasar Jamur Simbion Karang Lunak sebagai Antijamur terhadap Jamur Patogen Candida albicans, Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia VI Juni 2014.

Radjasa, O.K., Sabdono, A., dan Junaidi, J., (2008), Growth Inhibition of Medically Antibiotic Resistant Bacteria by Sponge-Associated Bacteria, Journal of Coastal Development, 11 (2): 75-80.

Sidharta, B. R., (2000), Pengantar Mikrobiologi Kelautan, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta.

Soemarno. (2000), Isolasi dan Identifikasi Bakteri Klinik, Dep.Kes RI, Yogyakarta.

Suparmi, Karna Radjasa, O., Limantara, L., (2007), Mikroorganisme yang Berasosiasi dengan Sponge Potensinya sebagai Sumber Biopigmen dan Upaya Budidayanya, Jurnal Aquacultura Indonesiana, 8 (2): 121-133.

Romimohtarto, K dan Juwana, S., (2009), Biologi Laut. Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut, Penerbit Djambatan, Jakarta.

Wijayanti, I.Y. (2012), Pengaruh Berbagai Konsentrasi Ekstrak Daun Jambu Mete (Anacardium occidentale) sebagai Bahan Pembersih Gigi Tiruan terhadap Pertumbuhan Candida albicans pada Resin Akrilik Heat Cured dengan Lama Perendaman 45 Menit., Tesis, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Jember.

Gambar

Gambar 2.1. Bentuk Sel Bakteri   Gambar 2.2. Bentuk-Bentuk Koloni Bakteri  Gambar 2.3
Tabel 4.1. Karakterisasi Morfologi Isolat Bakteri yang Diisolasi

Referensi

Dokumen terkait

Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan : Perbankan Syariah?. Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar- benar benar merupakan hasil

3.Tokoh yang menjahit bendera Merah Putih untuk dikibarkan saat proklamasi 17 Agustus 1945 adalah….. 4.Sidang pertama BPUPKI berlangsung

The header contains the hash of the previous block, the nonce used to create that particular block, and the difficulty of the network.. These are standard mining components that

Sangat berpori, karena kristal zeolit merupakan kerangka yang terbentuk dari.. jaring tetrahedral SiO 4 4- dan AlO

Laba dan beban pajak yang rendah dapat menyebabkan nilai ETR juga semakin rendah, dengan demikian dapat dinyatakan semakin besar sales growth maka tingkat tax avoidance suatu

Adapun yang menjadi hambatan guru dalam melakukan kegiatan pratikum IPA yaitu intensitas guru dalam mengikuti pelatihan laboratorium masih rendah, ketersediaan alat dan bahan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas radiasi matahari terhadap energi berguna dan kerugian energi yang dihasilkan kolektor pemanas air tenaga