PERANAN ETNIS TIONGHOA DALAM PERANG KEMERDEKAAN DI PEMATANG SIANTAR
(1945-1949)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
YENI IRMALIA PURBA NIM. 3122121011
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Yeni Irmalia Purba, 3122121011, Peranan Etnis Tionghoa Dalam Perang Kemerdekaan Di Pematang Siantar 1945-1949. Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang terjadinya perang kemerdekaan di Pematang Siantar, dan untuk mengetahui latar belakang keterlibatan etnis Tionghoa dalam perang kemerdekaan di Pematang Siantar, serta peranan etnis Tionghoa dalam perang kemerdekaan di Pematang Siantar (1945-1949). Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan (Field Research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan wawancara kepada narasumber yang terkait dengan judul skripsi, selain itu penelitian ini juga menggunakan studi kepustakaan melalui berbagai literatur buku yang berkaitan dengan penelitian dan dokumentasi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa latar belakang terjadinya perang kemerdekaan di pematang Siantar dipelopori oleh anggota KNIL Belanda melecehkan dan menurunkan paksa lencana merah putih, yang menimbulkan kemarahan rakyat dan melatarbelakangi terjadinya perang kemerdekaan. Keterlibatan etnis Tionghoa dalam perang kemerdekaan didasari oleh 3 hal: 1) rasa nasionalisme atau kecintaannya terhadap Indonesia, 2) keberadaannya yang telah cukup lama di Pematang Siantar, dan 3) sudah menikah dengan wanita pribumi sehingga mereka menganggap dirinya merupakan bagian dari masyarakat Pematang Siantar. Pada masa perang kemerdekaan terdapat peranan etnis tionghoa di berbagai bidang diantaranya: peranan di bidang Finansial, peranan dibidang Logistik, peranan dibidang Strategi, peranan dibidang personal dan peranan dibidang Kesehatan, yang mana sumbangsihnya sangat berarti dalam perang mempertahankan kemerdekaan di Pematang Siantar.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Allah Yang Maha Baik, yang dengan
segala kuasa-Nya telah memberikan petunjuk, rezeki, dan kekuatan sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tak lupa shalawat dan salam
penulis haturkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah
membawa ummatnya dari zaman kebodohan menuju zaman yang terang
benderang.
Selama menimba ilmu penulis tidak dapat berdiri sendiri melainkan
membutuhkan bantuan dan dukungan dariorang-orang di lingkungan sekitar. Oleh
sebab itu, penulis juga ingin mengucapkan rasa terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Kepada Ayah dan Ibu tercinta, Bapak Jahari dan Ibu Suriyati yang
telah berjuang membesarkan ananda, dan yang selalu mengutamakan
pendidikan anak-anaknya.
2. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas
Negeri Medan beserta stafnya.
3. Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Ibu Dra. Nurmala Berutu beserta jajaran
pegawai fakultas yang telah mengelola birokrasi kemahasiswaan
dengan baik sehingga proses perkuliahan berjalan dengan lancar.
4. Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah, sekaligus dosen pembimbing
skripsi penulis Bapak Drs. Yushar Tanjung yang telah memberikan
iii
beliau yang tidak pernah bosan dalam membimbing sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi.
5. Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah, Bapak Syahrul Nizar M.Hum,
M.A yang juga telah membantu kelancaran birokrasi akademik.
6. Dosen Pembimbing Akademik, Ibu Dra. Lukitaningsih atas segala
bimbingannya selama ini sehingga penulis dapat menjalani studi
akademiknya.
7. Jajaran Dosen Penguji, Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, Bapak Drs.
Ponirin, MS.i serta Bapak Syahrul Nizar M.Hum atas arahan dan
kritikannya yang turut serta dalam menyempurnakan penulisan skripsi
ini.
8. Bapak Ibu dosen Pendidikan Sejarahyang telah memberikan banyak
ilmu kepada penulis selama penulis menjadi mahasiswi di jurusan
pendidikan sejarah.
9. Teristimewa Abang dan Kakak terhebat, Ari Johara dan Tika
Damayanti serta kedua adik saya Sheila dan Annisa yang selalu
memberi dukungan dan bantuan baik moril maupun materil, serta
motivasi kepada saya, beserta seluruh keluarga yang selalu
mendo’akan kebaikan penulis.
10.Kepada orang teristimewa saya, Joko yang selalu ada di saat susah
maupun senang, yang telah menjadi sahabat terbaik dalam hidup saya.
iv
saya, yang menegur saya saat lalai dari tanggung jawab. Terimakasih
untuk perhatian dan kebersamaannya selama ini.
11.Sahabat yang selalu siap membantu dan mendukung dalam situasi
apapun, Nurafni Saragih dan Anisa Putri Bangun. Terimakasih telah
menjadi bagian dari hidup penulis.
12.Sahabat-sahabat seperjuangan Reguler A 2012 Pendidikan Sejarah,
Nurafni, Rioby, Arifin, Cendana, Novika, Mada, Hendro, Niko, Wido,
Imam, Wiranda, Amli, Bayu, Damson, Omy, Tria, Neneng, Ella,
Della, Leli, Frieda, Susan, Zein, Lastrika, Eva, Jelita, Sister, Dewi,
Dina, Dhiah, terimakasih telah mewarnai hari-hari penulis selama di
bangku kuliah.
13.Teman-teman penulis selama menjalani PPLT di SMA, N Air Putih
Nurhalimah, Husnifa, Syahdana, Astina, Erika, Iyun, Bimbim dan Edi,
dan semuanya, terimakasih telah menjadi saudara serta sahabat yang
saling mendukung.
14.Seluruh informan selama proses penelitian yang telah memberikan
informasi yang sangat berarti terkhusus kepada Bapak Tsafilia
sehingga penelitian ini dapat disempurnakan dengan baik.
Akhirnya, skripsi ini bisa diselesaikan dengan baik berkat doa, dukungan
dan bantuan dari semua pihak termasuk yang tidak dapat di tuliskan satu persatu.
Semoga bantuan yang diberikan kepada penulis selama ini mendapatkan balasan
v
ini, penulis juga mengucapkan banyak terimakasih dan semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.
Medan, Agustus 2016
Penulis,
vi DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 4
1.3Batasan Masalah ... 5
1.4Rumusan Masalah ... 5
1.5Tujuan Penelitian ... 6
1.6Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS 2.1Kajian Pustaka ... 7
2.2Landasan Teoritis ... 9
2.2.1 Teori Peranan ... 9
2.3 Kerangka Konseptual ... 10
2.3.1 Konsep Peranan Etnik... 10
2.3.2 Konsep Etnis Tionghoa ... 12
2.3.3 Konsep Perang Kemerdekaan ... 14
2.3.4 Kerangka Berpikir ... 18
vii BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian ... 21
3.2 Lokasi Penelitian... 21
3.3 Sumber Data ... 22
3.4 Teknik Pengumpulan Data... 22
3.5 Teknik Analisa Data ... 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Gambaran Umum Lokasi dan Kondisi Geografis kota Pematang Siantar ... 26
4.1.1 Lokasi dan Kondisi Geografis ... 26
4.1.2 Pendidikan ... 27
4.1.3 Iklim ... 28
4.1.4 Keadaan Demografi Pematang Siantar ... 29
4.1.5 Sejarah Singkat Pematang Siantar ... 30
4.2 Latar belakang perang kemerdekaan di Pematang Siantar ... 33
4.2.1 Pelaksanaan Proklamasi di Pematang Siantar ... 33
4.2.2 Situasi pada Masa Perang Kemerdekaan di Pematang Siantar ... 36
4.3 Latar belakang keterlibatan etnis Tionghoa dalam Perang Kemerdekaan ... 42
4.4 Peranan Etnis Tionghoa dalam Perang Kemerdekaan ... 45
4.4.1 Peranan dibidang Finansial ... 46
4.4.2 Peranan dibidang Logistik ... 49
4.4.3 Peranan dibidang Strategi ... 53
4.4.4 Peranan dibidang Persoal ... 56
4.4.5 Peranan dibidang Kesehatan ... 60
viii
5.2 Saran ... 64
ix Daftar Tabel
Tabel 1 Pemukiman Pematang Siantar tahun 1920... 27
Tbel 2 Penduduk Kota Pematang Siantar Brdasarkan Suku ... 29
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Photo Gedung Siantar Hotel Tempo Dulu ... 41
Gambar 2 Photo Bapak Tan Ka Eng ... 51
Gambar 3 Photo Bapak Thamrin ... 55
Gambar 4 Photo Bapak Kukan Marmojo... 58
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Wawancara...i
Lampiran 2 Daftar Informan...i
Lampiran 3 Peta Lokasi Penelitian...i
Lampiran 4 Photo Bersama Narasumber...i
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.
Perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan Indonesia merupakan rangkaiaan
peristiwa panjang yang didukung oleh seluruh lapisan masyarat yang berdasarkan
nasionalisme. Semangat nasionalisme yang ditunjukkan oleh seluruh komponen
bangsa kita didasarkan pada kesadaran bahwa kemerdekaan adalah hak yang
harus dimiliki oleh setiap bangsa termasuk bangsa Indonesia. Hal ini juga sejalan
dengan persamaan derajat, harkat, dan martabat, serta hak dan kewajiban yang
sama sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Proklamasi adalah puncak perjuangan
bangsa Indonesia dalam membebaskan belenggu penjajahan sejak bertahun-tahun
lamanya. Pada akhirnya harapan untuk merdeka terwujud dengan dicetuskannya
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Lahirlah Indonesia
menjadi suatu negara dan bangsa yang merdeka.
Kekosongan kekuasaan yang dialami bangsa Indonesia ketika kekalahan
Jepang dalam Perang Asia Timur Raya adalah sebuah awal terjadinya proklamasi.
Namun, luasnya wilayah Indonesia dan kurangnya sarana komunikasi menjadi
sebuah persoalan dalam penyebaran proklamasi kemerdekaan. Hal inilah menjadi
celah yang dimanfaatkan oleh Belanda dalam upaya ingin mengambil kembali
kekuasaan terhadapa Indonesia.
Tahun 1945-1949 merupakan momen krusial bagi perjuangan bangsa
Hak-2
hak Indonesia akan kemerdekaan ditunjukkan oleh pengorbanan-pengorbanan
yang luar biasa. Banyak semboyan-semboyan heroik yang dibuat untuk
mempertahankan kemerdekaan Indonesia, seperti: “Sekali Merdeka Tetap
Merdeka, Lebih baik mati berkalang tanah dari pada hidup dijajah, Merdeka atau
Mati, Imperialisme Go To Hell”.
Situasi perjuangan semakin meningkat, setelah sekutu yang dipimpin
T.E.D Kelly mengeluarkan maklumat yang berisikan larangan memegang senjata
kepada bangsa Indonesia dan harus menyerahkannya kepada Inggris. Maklumat
itu akhirnya mengakibatnkan meletuslah berbagai betrok fisik antara pemuda
republik dengan pasukan Sekutu/Nica yang mengakibatkan kota Medan tidak
kondusif lagi. Akhirnya lembaga pemerintahan dipindahkan ke Pematang Siantar.
Kota Pematang Siantar adalah kota terbesar kedua setelah Medan. Ditinjau
secara geografis, letak Pematang Siantar sangat strategis, baik dari segi polik dan
pertahanan serta dari sudut pandang ekonomis, Pematang Siantar memiliki
kekayaan alam yang dapat menunjang perekonomian, seperti pesatnya
pertumbuhan usaha perkebunan yang menjadi basis perekonomian menyebabkan
kota ini juga menjadi salah satu kota incaran Belanda untuk dijadikan sumber
pembiayaan perang. Pada tahun 1945-1949, daerah Pematang Siantar memainkan
peran penting dalam sejarah Sumatera. Ketika pusat pemerintahan republik
dipindahkan ke Siantar, maka Siantar menjadi kota yang sangat sibuk. Di kota ini
berbagai kebijakan politik dan ekonomi republik di Sumatera ditetapkan. Di kota
ini juga diatur strategi dan pembagian logistik militer dilakukan untuk mendukung
3
Terdapat hal-hal yang menarik untuk dicermati selama berlangsungnya
perjuangan mempertahankan kemedekaan di kota ini. Perjuangan
mempertahankan kemerdekaan dikota ini dilakukan oleh berbagai lapisan dan
komponen masyarakat tanpa pandang etnis, agama, ras, dan asal-usulnya. Dilihat
dari sudut pandang etnografi Pematang Siantar memiliki beragam etnis seperti:
etnis Batak Toba, Simalungun, Mandailing, dan Tionghoa. Terkhusus pada etnis
Tionghoa di Pematang Siantar ini juga sangat heterogen. Heterogenitas ini terlihat
dari etnis Tionghoa yang berasal dari suku Hokkien, Hakka, Teochiu, dan Canton.
Beragamnya asal daerah membuat mereka tidak memiliki satu orientasi politik,
serta kesatuan yang padu di antara mereka.
Etnis Tionghoa yang selama ini dianggap sinis oleh sebagian masyarakat
karena nasionalismenya untuk Indonesia dirasa kurang maksimal. Banyak diantara
mereka yang cinta terhadap Indonesia dengan ikut berpartisipasi dalam
perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Keterlibatan etnis Tionghoa dalam
revolusi fisik didasari oleh sebuah doktrin dari etnis tionghoa bahwa
pembangunan suatu bangsa (nation building) dan integrasi bangsa yang bersih
dari diskriminasi rasial serta adanya kesamaan hak dan kewajiban warga
negaranya tanpa mempermasalahkan asal-usulnya dan mengintegrasikan etnis
tionghoa secara utuh ke dalam bagian bangsa Indonesia.
Adalah merupakan kenyataan sejarah, bahwa banyak etnis Tionghoa yang
berpihak dan membantu perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada masa perang
kemerdekaan di Pematang Siantar banyak dari etnis Tionghoa yang memiliki
4
etnis Tionghoa yang memberikan bantuan logistik, berperan sebagai anggota
Palang Merah Indonesia (PMI) guna memberi bantuan terhadap para pejuang
yang menjadi korban dalam pertempuran, dan turut berjuang secara fisik ikut
bergabung kedalam laskar pemuda Juang. Jasa-jasa etnis Tionghoa yang bahu
membahu dengan para pejuang Indonesia dalam menghadapi Sekutu/NICA dan
serangan Agresi Belanda. Walaupun tidak semua etnis Tionghoa bergabung
dengan pihak Indonesia, tetapi dengan berpihaknya sebagian mereka sangat besar
dampaknya terhadap semangat juang para pemuda. Atas jasa-jasa yang
dikontribusikan oleh etnis Tionghoa dalam mempertahankan kemerdekaan di
Pematang Siantar diantaranya berhak mendapat gelar kehormatan pejuang
kemerdekaan dan diangkat menjadi Veteran.
Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas dapat dilihat peran penting
yang dilakukan etnis Tionghoa dalam mempertahankan kemerdekaan. Dengan
demikian penulis merasa tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai
upaya-upaya yang dilakukan etnis Tionghoa dalam keterlibatannya pada perang
kemerdekaan di Pematang Siantar. Hal inilah yang menarik perhatian penulis
untuk melakukan penelitian dengan judul “Peranan Etnis Tionghoa dalam revolusi
5 1.2. Identifikasi Masalah
1. Latar belakang keberadaan etnis Tionghoa terlibat dalam perang
kemerdekaan di Pematang Siantar
2. Latar belakang terjadinya perang kemerdekaan di Pematang Siantar
3. Peranan Etnis Tionghoa dalam perang kemerdekaan di Pematang Siantar
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan Latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka agar
penelitian ini tidak terlalu luas maka peneliti membatasi masalah penelitian yaitu
Latar belakang keterlibatan dan bentuk-bentuk peranan etnis Tionghoa dalam
Perang Kemerdekaan di Pematang Siantar (1945-1949).
1.4. Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang terjadinya perang kemerdekaan di Pematang
Siantar?
2. Bagaimana latar belakang keberadaan etnis Tionghoa terlibat dalam
perang kemerdekaan di Pematang Siantar ?
3. Bagaimana peranan Etnis Tionghoa dalam perang kemerdekaan di
6 1.5. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui latar belakang terjadinya perang di Pematang Siantar
2. Untuk mengetahui latar belakang keterlibatan etnis Tionghoa dalam
perang kemerdekaan di Pematang Siantar
3. Untuk mengetahui bangaimana peranan Etnis Tionghoa dalam perang
kemerdekaan di Pematang Siantar (1945-1949)
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh setelah melakukan penelitian ini adalah :
1. Menambah wawasan peneliti tentang Peranan Etnis Tionghoa dalam
perang kemerdekaan di Pematang Siantar
2. Untuk menambah pengetahuan atau informasi bagi para pembaca baik dari
kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum tentang Peranan Etnis
Tionghoa dalam perang kemerdekaan di Pematang Siantar
3. Memperkaya informasi bagi masyarakat khususnya di Pematang Siantar
untuk mengetahui Peranan Etnis Tionghoa dalam perang kemerdekaan di
Pematang Siantar
4. \Memperkaya informasi bagi akademisi UNIMED, khususnya Jurusan
Pendidikan Sejarah untuk dapat kiranya mengetahui dan memahami
menganai Peranan Etnis Tionghoa dalam perang kemerdekaan di
Pematang Siantar
5. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti lain yang
63 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Latar belakang Pemicu terjadinya peristiwa perang kemerdekaan di
Pematang Siantar adalah penurunan paksa bendera merah putih oleh KNIL
Belanda, kemudian sikap Belanda yang sewenang-wenang terhadap masyarakat
yang menimbulkan kemarahan rakyat dan mengakibatkan gerakan massa yang
berpusat di Siantar Hotel yang mengakibatkan Siantar Hotel porak poranda akibat
peristiwa tersebut.
Keterlibatan etnis Tionghoa setelah perang kemerdekaan didasari oleh 3
hal berikut yaitu; 1)Menganggap dirinya bagian dari bangsa Indonesia oleh karena
mereka sudah ada ratusan tahun di pematang siantar mereka lahir, hidup, dan
besar di Indonesia terkhusus di Pematang Siantar. 2) Karena telah menikah
dengan wanita pribumi sehingga mereka merasa bahwa mereka merupakan bagian
masyarakat yang memiliki kewajiban yang sama (melawan sekutu pada masa
Perang Kemerdekaan). 3) Ikut berjuang bersama laskar rakyat oleh karena
kecintaannya terhadap Indonesia (kecintaan timbul atas dasar telah lama
bermukim di Pematang Siantar khususnya) sehingga mereka ikut bersikap dipihak
Republik.
Dengan alasan-alasan diatas maka etnis Tionghoa yang pro terhadap
republik ikut berjuang dengan para pejuang Indonesia atau laskar rakyat dalam
melawan sekutu yang dalam hal ini adalah Belnda dan Inggris dalam
64
Peranan etis Tionghoa pada perang kemerdekaan di Pematang Siantar
(1945-1949) berperan di berbagai bidang, hal ini mengingat negara muda yang
baru mendapatkan kedaulatannya ini sangat membutuhkan bantuan untuk
mempertahankan kedaulatannya dari serangan lawan. Peranan-peranan tersebut
diantaranya ialah Peranan dibidang Finansial, peranan dibidang Logistik, peranan
dibidang Strategi, dan peranan dibidang personal, serta peranan dibidang
Kesehatan.
5.2. Saran
Setelah Membaca hasil penelitian ini, penulis mengharapkan pembaca
mengetahui bahwa etnis Tionghoa yang selama ini dianggap sinis karena
nasionalismenya terhadap Idonesia kurang ternya mereka memiliki peranan dan
keterlibatan dalam mempertahankan kemerdekaan di Pematang Siantar. Pada
masa perang kemerdekaan semangat patriotisme para pejuang dan etnis Tionghoa
yang bergabung di pihak Indonesia sangat tinggi. Mereka bekerja samadalam
menghalau dan melawan pihak Sekutu, terutama pihak Belanda yang ingin
menjajah kembali Indonesia.
Sehubungan dengan itu, dalam hal ini peneliti menyarankan:
a. Hendaknya generasi muda sebagai penerus bangsa menghargai peranan
pejuang Indonesia (baik putera daerah maupun etnis Tionghoa yang
bergabung dengan laskar rakyat Indonesia) dengan mengisi kemerdekaan
Indonesia dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan membangun.
b. Hendaknya generasi muda sekarang ini mencontoh dan meneladi jiwa
65
c. Setiap warga negara atau komponen bangsa tanpa pandang golongan,
suku, dan agama harus cinta tanah air dan rela berkorban membela
kemerdekaan bangsa dan negara dari serangan pihak manapun.
d. Agar dilakukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam mengenai
Peranan etnis Tionghoa dalam perjuangannya mempertahankan
66
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, dudung. 2007. Metodologi Penelitian Sejarah. Yogjakarta:AR-RUZZ MEDIA
Barth, fredrik. 1988. Kelompok Etnik dan Batasannya. Jakarta: UI-Press
Damanik, L.E dkk. 2011. Kerajaan Sinatar dari pulau Holang ke Kota Pematang Siantar. Pematang Siantar: Ihuta Bolon Hasadaon
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2012. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah
JIA, XIANG. Laskar Pejuang dengan Tugas Mengangkut Senjata. Jakarta: 13 Agustus 2014.
Legiun Veteran Republik Indonesia. 1983. Bunga Rampai Perjuangan dan Pengorbanan. Jakarta : PT PENCA
Marbun, C. 1977. Memori Sejarah Gerilla di Tapanuli dan Sumatera Timur. Sumatera: Terbitan Sendiri
Nasution, A.H. 1991. Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia Jilid 1. Bandung: Angkasa
O.H.S, Purba dkk. 1998. Migran Batak Toba. Medan: MANORA
Pranoto, Tukidjan. 2001. Tetes Embun di Bumi Simalungun: Episode perang kemerdekaan. Medan: Yayasan Keluarga.
Ricklefs,M.C. 1991. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Santosa, Iwan. 2014. Tionghoa dalam sejarah kemiliteran sejak nusantara sampai Indonesia. Jakarta:Kompas
Santosa, Iwan. 2012. Peranakan Tionghoa di Nusantara. Jakarta: Kompas
Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak
67
Tan, Melly. G. 2008. Etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia