• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN ETNIS TIONGHOA DALAM PERANG KEMERDEKAAN DI PEMATANG SIANTAR (1945-1949).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN ETNIS TIONGHOA DALAM PERANG KEMERDEKAAN DI PEMATANG SIANTAR (1945-1949)."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN ETNIS TIONGHOA DALAM PERANG KEMERDEKAAN DI PEMATANG SIANTAR

(1945-1949)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

YENI IRMALIA PURBA NIM. 3122121011

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Yeni Irmalia Purba, 3122121011, Peranan Etnis Tionghoa Dalam Perang Kemerdekaan Di Pematang Siantar 1945-1949. Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang terjadinya perang kemerdekaan di Pematang Siantar, dan untuk mengetahui latar belakang keterlibatan etnis Tionghoa dalam perang kemerdekaan di Pematang Siantar, serta peranan etnis Tionghoa dalam perang kemerdekaan di Pematang Siantar (1945-1949). Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan (Field Research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan wawancara kepada narasumber yang terkait dengan judul skripsi, selain itu penelitian ini juga menggunakan studi kepustakaan melalui berbagai literatur buku yang berkaitan dengan penelitian dan dokumentasi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa latar belakang terjadinya perang kemerdekaan di pematang Siantar dipelopori oleh anggota KNIL Belanda melecehkan dan menurunkan paksa lencana merah putih, yang menimbulkan kemarahan rakyat dan melatarbelakangi terjadinya perang kemerdekaan. Keterlibatan etnis Tionghoa dalam perang kemerdekaan didasari oleh 3 hal: 1) rasa nasionalisme atau kecintaannya terhadap Indonesia, 2) keberadaannya yang telah cukup lama di Pematang Siantar, dan 3) sudah menikah dengan wanita pribumi sehingga mereka menganggap dirinya merupakan bagian dari masyarakat Pematang Siantar. Pada masa perang kemerdekaan terdapat peranan etnis tionghoa di berbagai bidang diantaranya: peranan di bidang Finansial, peranan dibidang Logistik, peranan dibidang Strategi, peranan dibidang personal dan peranan dibidang Kesehatan, yang mana sumbangsihnya sangat berarti dalam perang mempertahankan kemerdekaan di Pematang Siantar.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Allah Yang Maha Baik, yang dengan

segala kuasa-Nya telah memberikan petunjuk, rezeki, dan kekuatan sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tak lupa shalawat dan salam

penulis haturkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah

membawa ummatnya dari zaman kebodohan menuju zaman yang terang

benderang.

Selama menimba ilmu penulis tidak dapat berdiri sendiri melainkan

membutuhkan bantuan dan dukungan dariorang-orang di lingkungan sekitar. Oleh

sebab itu, penulis juga ingin mengucapkan rasa terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Kepada Ayah dan Ibu tercinta, Bapak Jahari dan Ibu Suriyati yang

telah berjuang membesarkan ananda, dan yang selalu mengutamakan

pendidikan anak-anaknya.

2. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas

Negeri Medan beserta stafnya.

3. Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Ibu Dra. Nurmala Berutu beserta jajaran

pegawai fakultas yang telah mengelola birokrasi kemahasiswaan

dengan baik sehingga proses perkuliahan berjalan dengan lancar.

4. Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah, sekaligus dosen pembimbing

skripsi penulis Bapak Drs. Yushar Tanjung yang telah memberikan

(7)

iii

beliau yang tidak pernah bosan dalam membimbing sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi.

5. Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah, Bapak Syahrul Nizar M.Hum,

M.A yang juga telah membantu kelancaran birokrasi akademik.

6. Dosen Pembimbing Akademik, Ibu Dra. Lukitaningsih atas segala

bimbingannya selama ini sehingga penulis dapat menjalani studi

akademiknya.

7. Jajaran Dosen Penguji, Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, Bapak Drs.

Ponirin, MS.i serta Bapak Syahrul Nizar M.Hum atas arahan dan

kritikannya yang turut serta dalam menyempurnakan penulisan skripsi

ini.

8. Bapak Ibu dosen Pendidikan Sejarahyang telah memberikan banyak

ilmu kepada penulis selama penulis menjadi mahasiswi di jurusan

pendidikan sejarah.

9. Teristimewa Abang dan Kakak terhebat, Ari Johara dan Tika

Damayanti serta kedua adik saya Sheila dan Annisa yang selalu

memberi dukungan dan bantuan baik moril maupun materil, serta

motivasi kepada saya, beserta seluruh keluarga yang selalu

mendo’akan kebaikan penulis.

10.Kepada orang teristimewa saya, Joko yang selalu ada di saat susah

maupun senang, yang telah menjadi sahabat terbaik dalam hidup saya.

(8)

iv

saya, yang menegur saya saat lalai dari tanggung jawab. Terimakasih

untuk perhatian dan kebersamaannya selama ini.

11.Sahabat yang selalu siap membantu dan mendukung dalam situasi

apapun, Nurafni Saragih dan Anisa Putri Bangun. Terimakasih telah

menjadi bagian dari hidup penulis.

12.Sahabat-sahabat seperjuangan Reguler A 2012 Pendidikan Sejarah,

Nurafni, Rioby, Arifin, Cendana, Novika, Mada, Hendro, Niko, Wido,

Imam, Wiranda, Amli, Bayu, Damson, Omy, Tria, Neneng, Ella,

Della, Leli, Frieda, Susan, Zein, Lastrika, Eva, Jelita, Sister, Dewi,

Dina, Dhiah, terimakasih telah mewarnai hari-hari penulis selama di

bangku kuliah.

13.Teman-teman penulis selama menjalani PPLT di SMA, N Air Putih

Nurhalimah, Husnifa, Syahdana, Astina, Erika, Iyun, Bimbim dan Edi,

dan semuanya, terimakasih telah menjadi saudara serta sahabat yang

saling mendukung.

14.Seluruh informan selama proses penelitian yang telah memberikan

informasi yang sangat berarti terkhusus kepada Bapak Tsafilia

sehingga penelitian ini dapat disempurnakan dengan baik.

Akhirnya, skripsi ini bisa diselesaikan dengan baik berkat doa, dukungan

dan bantuan dari semua pihak termasuk yang tidak dapat di tuliskan satu persatu.

Semoga bantuan yang diberikan kepada penulis selama ini mendapatkan balasan

(9)

v

ini, penulis juga mengucapkan banyak terimakasih dan semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi kita semua.

Medan, Agustus 2016

Penulis,

(10)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 4

1.3Batasan Masalah ... 5

1.4Rumusan Masalah ... 5

1.5Tujuan Penelitian ... 6

1.6Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS 2.1Kajian Pustaka ... 7

2.2Landasan Teoritis ... 9

2.2.1 Teori Peranan ... 9

2.3 Kerangka Konseptual ... 10

2.3.1 Konsep Peranan Etnik... 10

2.3.2 Konsep Etnis Tionghoa ... 12

2.3.3 Konsep Perang Kemerdekaan ... 14

2.3.4 Kerangka Berpikir ... 18

(11)

vii BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian ... 21

3.2 Lokasi Penelitian... 21

3.3 Sumber Data ... 22

3.4 Teknik Pengumpulan Data... 22

3.5 Teknik Analisa Data ... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Gambaran Umum Lokasi dan Kondisi Geografis kota Pematang Siantar ... 26

4.1.1 Lokasi dan Kondisi Geografis ... 26

4.1.2 Pendidikan ... 27

4.1.3 Iklim ... 28

4.1.4 Keadaan Demografi Pematang Siantar ... 29

4.1.5 Sejarah Singkat Pematang Siantar ... 30

4.2 Latar belakang perang kemerdekaan di Pematang Siantar ... 33

4.2.1 Pelaksanaan Proklamasi di Pematang Siantar ... 33

4.2.2 Situasi pada Masa Perang Kemerdekaan di Pematang Siantar ... 36

4.3 Latar belakang keterlibatan etnis Tionghoa dalam Perang Kemerdekaan ... 42

4.4 Peranan Etnis Tionghoa dalam Perang Kemerdekaan ... 45

4.4.1 Peranan dibidang Finansial ... 46

4.4.2 Peranan dibidang Logistik ... 49

4.4.3 Peranan dibidang Strategi ... 53

4.4.4 Peranan dibidang Persoal ... 56

4.4.5 Peranan dibidang Kesehatan ... 60

(12)

viii

5.2 Saran ... 64

(13)

ix Daftar Tabel

Tabel 1 Pemukiman Pematang Siantar tahun 1920... 27

Tbel 2 Penduduk Kota Pematang Siantar Brdasarkan Suku ... 29

(14)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Photo Gedung Siantar Hotel Tempo Dulu ... 41

Gambar 2 Photo Bapak Tan Ka Eng ... 51

Gambar 3 Photo Bapak Thamrin ... 55

Gambar 4 Photo Bapak Kukan Marmojo... 58

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Wawancara...i

Lampiran 2 Daftar Informan...i

Lampiran 3 Peta Lokasi Penelitian...i

Lampiran 4 Photo Bersama Narasumber...i

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.

Perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan Indonesia merupakan rangkaiaan

peristiwa panjang yang didukung oleh seluruh lapisan masyarat yang berdasarkan

nasionalisme. Semangat nasionalisme yang ditunjukkan oleh seluruh komponen

bangsa kita didasarkan pada kesadaran bahwa kemerdekaan adalah hak yang

harus dimiliki oleh setiap bangsa termasuk bangsa Indonesia. Hal ini juga sejalan

dengan persamaan derajat, harkat, dan martabat, serta hak dan kewajiban yang

sama sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Proklamasi adalah puncak perjuangan

bangsa Indonesia dalam membebaskan belenggu penjajahan sejak bertahun-tahun

lamanya. Pada akhirnya harapan untuk merdeka terwujud dengan dicetuskannya

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Lahirlah Indonesia

menjadi suatu negara dan bangsa yang merdeka.

Kekosongan kekuasaan yang dialami bangsa Indonesia ketika kekalahan

Jepang dalam Perang Asia Timur Raya adalah sebuah awal terjadinya proklamasi.

Namun, luasnya wilayah Indonesia dan kurangnya sarana komunikasi menjadi

sebuah persoalan dalam penyebaran proklamasi kemerdekaan. Hal inilah menjadi

celah yang dimanfaatkan oleh Belanda dalam upaya ingin mengambil kembali

kekuasaan terhadapa Indonesia.

Tahun 1945-1949 merupakan momen krusial bagi perjuangan bangsa

(17)

Hak-2

hak Indonesia akan kemerdekaan ditunjukkan oleh pengorbanan-pengorbanan

yang luar biasa. Banyak semboyan-semboyan heroik yang dibuat untuk

mempertahankan kemerdekaan Indonesia, seperti: “Sekali Merdeka Tetap

Merdeka, Lebih baik mati berkalang tanah dari pada hidup dijajah, Merdeka atau

Mati, Imperialisme Go To Hell”.

Situasi perjuangan semakin meningkat, setelah sekutu yang dipimpin

T.E.D Kelly mengeluarkan maklumat yang berisikan larangan memegang senjata

kepada bangsa Indonesia dan harus menyerahkannya kepada Inggris. Maklumat

itu akhirnya mengakibatnkan meletuslah berbagai betrok fisik antara pemuda

republik dengan pasukan Sekutu/Nica yang mengakibatkan kota Medan tidak

kondusif lagi. Akhirnya lembaga pemerintahan dipindahkan ke Pematang Siantar.

Kota Pematang Siantar adalah kota terbesar kedua setelah Medan. Ditinjau

secara geografis, letak Pematang Siantar sangat strategis, baik dari segi polik dan

pertahanan serta dari sudut pandang ekonomis, Pematang Siantar memiliki

kekayaan alam yang dapat menunjang perekonomian, seperti pesatnya

pertumbuhan usaha perkebunan yang menjadi basis perekonomian menyebabkan

kota ini juga menjadi salah satu kota incaran Belanda untuk dijadikan sumber

pembiayaan perang. Pada tahun 1945-1949, daerah Pematang Siantar memainkan

peran penting dalam sejarah Sumatera. Ketika pusat pemerintahan republik

dipindahkan ke Siantar, maka Siantar menjadi kota yang sangat sibuk. Di kota ini

berbagai kebijakan politik dan ekonomi republik di Sumatera ditetapkan. Di kota

ini juga diatur strategi dan pembagian logistik militer dilakukan untuk mendukung

(18)

3

Terdapat hal-hal yang menarik untuk dicermati selama berlangsungnya

perjuangan mempertahankan kemedekaan di kota ini. Perjuangan

mempertahankan kemerdekaan dikota ini dilakukan oleh berbagai lapisan dan

komponen masyarakat tanpa pandang etnis, agama, ras, dan asal-usulnya. Dilihat

dari sudut pandang etnografi Pematang Siantar memiliki beragam etnis seperti:

etnis Batak Toba, Simalungun, Mandailing, dan Tionghoa. Terkhusus pada etnis

Tionghoa di Pematang Siantar ini juga sangat heterogen. Heterogenitas ini terlihat

dari etnis Tionghoa yang berasal dari suku Hokkien, Hakka, Teochiu, dan Canton.

Beragamnya asal daerah membuat mereka tidak memiliki satu orientasi politik,

serta kesatuan yang padu di antara mereka.

Etnis Tionghoa yang selama ini dianggap sinis oleh sebagian masyarakat

karena nasionalismenya untuk Indonesia dirasa kurang maksimal. Banyak diantara

mereka yang cinta terhadap Indonesia dengan ikut berpartisipasi dalam

perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Keterlibatan etnis Tionghoa dalam

revolusi fisik didasari oleh sebuah doktrin dari etnis tionghoa bahwa

pembangunan suatu bangsa (nation building) dan integrasi bangsa yang bersih

dari diskriminasi rasial serta adanya kesamaan hak dan kewajiban warga

negaranya tanpa mempermasalahkan asal-usulnya dan mengintegrasikan etnis

tionghoa secara utuh ke dalam bagian bangsa Indonesia.

Adalah merupakan kenyataan sejarah, bahwa banyak etnis Tionghoa yang

berpihak dan membantu perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada masa perang

kemerdekaan di Pematang Siantar banyak dari etnis Tionghoa yang memiliki

(19)

4

etnis Tionghoa yang memberikan bantuan logistik, berperan sebagai anggota

Palang Merah Indonesia (PMI) guna memberi bantuan terhadap para pejuang

yang menjadi korban dalam pertempuran, dan turut berjuang secara fisik ikut

bergabung kedalam laskar pemuda Juang. Jasa-jasa etnis Tionghoa yang bahu

membahu dengan para pejuang Indonesia dalam menghadapi Sekutu/NICA dan

serangan Agresi Belanda. Walaupun tidak semua etnis Tionghoa bergabung

dengan pihak Indonesia, tetapi dengan berpihaknya sebagian mereka sangat besar

dampaknya terhadap semangat juang para pemuda. Atas jasa-jasa yang

dikontribusikan oleh etnis Tionghoa dalam mempertahankan kemerdekaan di

Pematang Siantar diantaranya berhak mendapat gelar kehormatan pejuang

kemerdekaan dan diangkat menjadi Veteran.

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas dapat dilihat peran penting

yang dilakukan etnis Tionghoa dalam mempertahankan kemerdekaan. Dengan

demikian penulis merasa tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai

upaya-upaya yang dilakukan etnis Tionghoa dalam keterlibatannya pada perang

kemerdekaan di Pematang Siantar. Hal inilah yang menarik perhatian penulis

untuk melakukan penelitian dengan judul “Peranan Etnis Tionghoa dalam revolusi

(20)

5 1.2. Identifikasi Masalah

1. Latar belakang keberadaan etnis Tionghoa terlibat dalam perang

kemerdekaan di Pematang Siantar

2. Latar belakang terjadinya perang kemerdekaan di Pematang Siantar

3. Peranan Etnis Tionghoa dalam perang kemerdekaan di Pematang Siantar

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan Latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka agar

penelitian ini tidak terlalu luas maka peneliti membatasi masalah penelitian yaitu

Latar belakang keterlibatan dan bentuk-bentuk peranan etnis Tionghoa dalam

Perang Kemerdekaan di Pematang Siantar (1945-1949).

1.4. Rumusan Masalah

1. Bagaimana latar belakang terjadinya perang kemerdekaan di Pematang

Siantar?

2. Bagaimana latar belakang keberadaan etnis Tionghoa terlibat dalam

perang kemerdekaan di Pematang Siantar ?

3. Bagaimana peranan Etnis Tionghoa dalam perang kemerdekaan di

(21)

6 1.5. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui latar belakang terjadinya perang di Pematang Siantar

2. Untuk mengetahui latar belakang keterlibatan etnis Tionghoa dalam

perang kemerdekaan di Pematang Siantar

3. Untuk mengetahui bangaimana peranan Etnis Tionghoa dalam perang

kemerdekaan di Pematang Siantar (1945-1949)

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh setelah melakukan penelitian ini adalah :

1. Menambah wawasan peneliti tentang Peranan Etnis Tionghoa dalam

perang kemerdekaan di Pematang Siantar

2. Untuk menambah pengetahuan atau informasi bagi para pembaca baik dari

kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum tentang Peranan Etnis

Tionghoa dalam perang kemerdekaan di Pematang Siantar

3. Memperkaya informasi bagi masyarakat khususnya di Pematang Siantar

untuk mengetahui Peranan Etnis Tionghoa dalam perang kemerdekaan di

Pematang Siantar

4. \Memperkaya informasi bagi akademisi UNIMED, khususnya Jurusan

Pendidikan Sejarah untuk dapat kiranya mengetahui dan memahami

menganai Peranan Etnis Tionghoa dalam perang kemerdekaan di

Pematang Siantar

5. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti lain yang

(22)

63 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Latar belakang Pemicu terjadinya peristiwa perang kemerdekaan di

Pematang Siantar adalah penurunan paksa bendera merah putih oleh KNIL

Belanda, kemudian sikap Belanda yang sewenang-wenang terhadap masyarakat

yang menimbulkan kemarahan rakyat dan mengakibatkan gerakan massa yang

berpusat di Siantar Hotel yang mengakibatkan Siantar Hotel porak poranda akibat

peristiwa tersebut.

Keterlibatan etnis Tionghoa setelah perang kemerdekaan didasari oleh 3

hal berikut yaitu; 1)Menganggap dirinya bagian dari bangsa Indonesia oleh karena

mereka sudah ada ratusan tahun di pematang siantar mereka lahir, hidup, dan

besar di Indonesia terkhusus di Pematang Siantar. 2) Karena telah menikah

dengan wanita pribumi sehingga mereka merasa bahwa mereka merupakan bagian

masyarakat yang memiliki kewajiban yang sama (melawan sekutu pada masa

Perang Kemerdekaan). 3) Ikut berjuang bersama laskar rakyat oleh karena

kecintaannya terhadap Indonesia (kecintaan timbul atas dasar telah lama

bermukim di Pematang Siantar khususnya) sehingga mereka ikut bersikap dipihak

Republik.

Dengan alasan-alasan diatas maka etnis Tionghoa yang pro terhadap

republik ikut berjuang dengan para pejuang Indonesia atau laskar rakyat dalam

melawan sekutu yang dalam hal ini adalah Belnda dan Inggris dalam

(23)

64

Peranan etis Tionghoa pada perang kemerdekaan di Pematang Siantar

(1945-1949) berperan di berbagai bidang, hal ini mengingat negara muda yang

baru mendapatkan kedaulatannya ini sangat membutuhkan bantuan untuk

mempertahankan kedaulatannya dari serangan lawan. Peranan-peranan tersebut

diantaranya ialah Peranan dibidang Finansial, peranan dibidang Logistik, peranan

dibidang Strategi, dan peranan dibidang personal, serta peranan dibidang

Kesehatan.

5.2. Saran

Setelah Membaca hasil penelitian ini, penulis mengharapkan pembaca

mengetahui bahwa etnis Tionghoa yang selama ini dianggap sinis karena

nasionalismenya terhadap Idonesia kurang ternya mereka memiliki peranan dan

keterlibatan dalam mempertahankan kemerdekaan di Pematang Siantar. Pada

masa perang kemerdekaan semangat patriotisme para pejuang dan etnis Tionghoa

yang bergabung di pihak Indonesia sangat tinggi. Mereka bekerja samadalam

menghalau dan melawan pihak Sekutu, terutama pihak Belanda yang ingin

menjajah kembali Indonesia.

Sehubungan dengan itu, dalam hal ini peneliti menyarankan:

a. Hendaknya generasi muda sebagai penerus bangsa menghargai peranan

pejuang Indonesia (baik putera daerah maupun etnis Tionghoa yang

bergabung dengan laskar rakyat Indonesia) dengan mengisi kemerdekaan

Indonesia dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan membangun.

b. Hendaknya generasi muda sekarang ini mencontoh dan meneladi jiwa

(24)

65

c. Setiap warga negara atau komponen bangsa tanpa pandang golongan,

suku, dan agama harus cinta tanah air dan rela berkorban membela

kemerdekaan bangsa dan negara dari serangan pihak manapun.

d. Agar dilakukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam mengenai

Peranan etnis Tionghoa dalam perjuangannya mempertahankan

(25)

66

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, dudung. 2007. Metodologi Penelitian Sejarah. Yogjakarta:AR-RUZZ MEDIA

Barth, fredrik. 1988. Kelompok Etnik dan Batasannya. Jakarta: UI-Press

Damanik, L.E dkk. 2011. Kerajaan Sinatar dari pulau Holang ke Kota Pematang Siantar. Pematang Siantar: Ihuta Bolon Hasadaon

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2012. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah

JIA, XIANG. Laskar Pejuang dengan Tugas Mengangkut Senjata. Jakarta: 13 Agustus 2014.

Legiun Veteran Republik Indonesia. 1983. Bunga Rampai Perjuangan dan Pengorbanan. Jakarta : PT PENCA

Marbun, C. 1977. Memori Sejarah Gerilla di Tapanuli dan Sumatera Timur. Sumatera: Terbitan Sendiri

Nasution, A.H. 1991. Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia Jilid 1. Bandung: Angkasa

O.H.S, Purba dkk. 1998. Migran Batak Toba. Medan: MANORA

Pranoto, Tukidjan. 2001. Tetes Embun di Bumi Simalungun: Episode perang kemerdekaan. Medan: Yayasan Keluarga.

Ricklefs,M.C. 1991. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Santosa, Iwan. 2014. Tionghoa dalam sejarah kemiliteran sejak nusantara sampai Indonesia. Jakarta:Kompas

Santosa, Iwan. 2012. Peranakan Tionghoa di Nusantara. Jakarta: Kompas

Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak

(26)

67

Tan, Melly. G. 2008. Etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Gambar

Tabel 1 Pemukiman Pematang Siantar tahun 1920................................. 27
Gambar 2 Photo Bapak Tan Ka Eng ...............................................................

Referensi

Dokumen terkait

Bahan pewarna pada sediaan pewarna rambut oksidatif Penggunaan untuk mewarnai bulu mata atau alis tidak diizinkan Konsentrasi maksimum yang digunakan pada rambut setelah

Aksara Jawa adalah aset yang otentik sebagai citra diri di persaingan global, Selama ini pemerintah kota Surakarta sudah memperkenalkan Aksara Jawa secara

Pada artritis !out stadium kronis, dapat ditemukan topus, &aitu nodul padat &an! terdiri dari deposit kristal asam urat &an! keras dan tidak n&eri &an!

Opinnäytetyön tulosten mukaan sairaanhoitajat kokivat laadukkaiden tehtävänsiirtojen toteuttamiseen vaikuttavan koulutuksen lisäämisen, yhteistyön, sairaanhoitajan työn

Salah satu keunggulan Microsoft Access dilihat dari perspektif programmer adalah kompatibilitasnya dengan bahasa pemrograman Structured Query Language (SQL); query

Berdasarkan uraian penjelasan di atas penulis tertarik untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh dari kompetensi knowlege, skill , dan ability (KSA) terhadap

Mahasiswa angkatan 2013 yang telah menyelesaikan matakuliah antara 37 (tigapuluh tujuh) SKS sampai 73 (tujuhpuluh tiga) SKS akan diselesaikan secara kasus-per-kasus

Sehingga dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan maenjadi unit informasi yang lebih kecil