• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEK PEMBERIAN EKSTRAK JINTAN HITAM (Nigella sativa) TERHADAP NILAI ABSOLUT NEUTROFIL TIKUS PUTIH (Rattus norvergicus) JANTAN GALUR Spargue dawley YANG DIPAPARI ASAP ROKOK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEK PEMBERIAN EKSTRAK JINTAN HITAM (Nigella sativa) TERHADAP NILAI ABSOLUT NEUTROFIL TIKUS PUTIH (Rattus norvergicus) JANTAN GALUR Spargue dawley YANG DIPAPARI ASAP ROKOK"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

YANG DIPAPARI ASAP ROKOK

(Skripsi)

Oleh

GISKA TRI PUTRI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

YANG DIPAPARI ASAP ROKOK

(Skripsi)

Oleh

GISKA TRI PUTRI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

TO THE NEUTROPHIL ABSOLUTE VALUE

OF MALESprague dawleyWHITE RATS (Rattus norvergicus) EXPOSED TO CIGARETTE SMOKE

By

GISKA TRI PUTRI

Smoking is one of the important factors that contribute to disease Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). It is often related to smoking in long time. Cigarette smoke contains many free radicals cause an inflammation of the lungs characterized by increased levels of leukocytes, especially neutrophils which can be induced by nikotin directly. Black seed has antioxidant and anti-inflamatory effect so this research aimed to know the effect of black seed (Nigella sativa) extract to the neutrophil absolute value of male Sprague Dawley white rats (Rattus norvegicus) exposed to cigarette smoke

(4)

Post Hoc test.

The research results showed that K (control) had average neutrophil absolute value 2845 ± 1289.6, K1 had 6618 ± 1913.3, and K2 had 4007 ± 2338.3. From One Way Anova test the value got p<0,05 it was p=0,000, means there were significant differences at least in two treatment groups.

It can be concluded that giving black seed (Nigella sativa) extract to the group of rats, which exposed to cigarette smoke has lower value of absolute neutrophil compared to the group of rats which were only exposed to cigarette smoke.

(5)

EFEK PEMBERIAN EKSTRAK JINTAN HITAM (Nigella sativa) TERHADAP NILAI ABSOLUT NEUTROFIL TIKUS PUTIH

(Rattus norvergicus) JANTAN GALURSpargue dawley YANG DIPAPARI ASAP ROKOK

Oleh

GISKA TRI PUTRI

Merokok merupakan salah satu faktor penting yang berperan terhadap penyakit Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). Penyakit ini sering dihubungkankan dengan kebiasaan merokok yang cukup lama. Asap rokok yang mengandung banyak radikal bebas menyebabkan terjadinya suatu inflamasi di paru-paru yang ditandai dengan meningkatnya kadar leukosit terutama neutrofil yang dapat diinduksi nikoti secara langsung. Jintan hitam memiliki kegunaan sebagai suatu antioksidan dan antiinflamasi sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak jintan hitam (Nigella sativa) terhadap nilai absolut neutrofil tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galurSprague dawley yang dipapari asap rokok.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan 30 ekor tikus dan dibagi menjadi 3 kelompok, kelompok kontrol (K), kelompok paparan asap rokok 2 batang/hari (K1), dan kelompok paparan asap rokok 2 batang/hari yang diberi ekstrak jintan hitam 400 mg/Kgbb 2 jam sebelumnya (K2) selama 14 hari. Darah tikus diambil melalui vena retroorbita dan nilai absolut diperiksa menggunakan hematology analyzer. Data kuantitatif dianalisa menggunakan uji One Way Anovadan dilanjutkan dengan ujiPost Hoc.

(6)

rokok.

(7)

YANG DIPAPARI ASAP ROKOK

Oleh

GISKA TRI PUTRI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA KEDOKTERAN

Pada

Fakultas Kedokteran

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(8)

(Rattus norvergicus) JANTAN GALURSpargue dawleyYANG DIPAPARI ASAP ROKOK

Nama Mahasiswa : Giska Tri Putri Nomor Pokok Mahasiswa : 0918011046 Fakultas : Kedokteran

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

dr. Wiranto Basuki,Sp.PK dr. Tiwuk Susantiningsih, M.Biomed

NIP. 195406191984101002 NIP. 198010182006042001

2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

(9)

1. Tim Penguji

Ketua : dr. Wiranto Basuki, Sp.PK

______________

Sekretaris :

dr. Tiwuk Susantiningsih, M.Biomed

_________

Penguji

Bukan Pembimbing :

dr. Agustyas Tjiptaningrum, Sp.PK

__________

2. Dekan Fakultas Kedokteran

Dr. Sutyarso, M. Biomed

NIP. 195704241987031001

(10)

Penulis dilahirkan di Bengkulu pada tanggal 07 Maret 1990, sebagai anak ketiga dari lima bersaudara, dari Bapak Supratman, S.E. dan Ibu Ratnawati, S.Pd.

Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) Gading Cempaka diselesaikan tahun 1996, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SDN 38 Padang Harapan, Bengkulu pada tahun 2002, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 2 Bengkulu diselesaikan pada tahun 2005, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 5 Bengkulu diselesaikan pada tahun 2008. Pada tahun 2008 penulis menjadi seorang mahasiswi di FMIPA Universitas Indonesia Jurusan Farmasi, tetapi karena cita-cita penulis yang ingin menjadi seorang dokter maka penulis pada tahun 2009 mengikuti SNMPTN kembali.

(11)

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan

(al Insyirah: 5)

Kupersembahkan skripsi ini

untuk ibu dan bapak tercinta

atas kasih sayang, semangat, pengertian

dan doa dalam setiap sujudnya

(12)

SANWACANA

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillah, pujian dan rasa syukur hanyalah untuk Allah SWT, pencipta langit

dan bumi, pengatur gelap dan terang. Dialah yang telah menemani disetiap tetes air mata, menguatkan disetiap langkah, dan menenangkan hati disaat hati gundah sehingga skripsi ini pada akhirnya dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Semoga shalawat, salam, dan kerinduan selalu tercurahkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW, penutup para rasul, yang memberi kabar gembira dan ancaman, yang memberi janji dan peringatan, yang menguatkan dalam segala hal melalui hadistnya. Yang mengajarkan kesabaran yang tiada batasnya, yang mencintai dengan penuh ketulusan, yang menunggu untuk memberikan safaatnya nanti. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan pula kepada keluarganya, para sahabatnya dan seluruh umat yang mengikuti sunnah-sunnah nya sebagai petunjuk bagi manusia untuk meraih kebahagiaan dan keselamatan hidup di dunia dan akhirat.

Skripsi dengan judul “Efek Pemberian Ekstrak Jintan Hitam (Nigella sativa)

terhadap Nilai Absolut Neutrofil Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantun Galur

(13)

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung turut berperan dalam penyelesaian skripsi ini, semoga Allah SWT membalas dengan kebaikan yang lebih berlimpah : 1. Dr. Sutyarso, M.Biomed selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung

2. dr. Wiranto Basuki, Sp.PK selaku ketua tim penguji yang selalu sabar membimbing dan menunggu undangan untuk seminar 1, 2 dan bahkan kompre.

3. dr. Tiwuk Susantiningsih, M.Biomed selaku sekretaris Tim Penguji yang selalu membimbing dengan penuh semangad, merevisi dangan sabar setiap hari, dan sabar ketika diburu- buru untuk seminar.

4. dr. Agustyas Tjiptaningrum, Sp.PK selaku penguji yang selalu memberikan saran dan kritik yang membangun.

5. My life: Ibu dan Bapak, yang selalu tak pernah berhenti meneteskan air mata disetiap sujudnya untuk mendoakan anaknya ini.

6. dr. Meri Indah Sari dan Ibu Soraya Rahmanisa, S.Si, M.Sc

7. Semua dosen, staf dan karyawan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung yang membantu dalam proses pembelajaran selama kuliah dan penyelesaian skripsi ini.

8. Mas Bayu Selaku laboran di bagian histologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung atas pembelajaran dan bantuan yang diberikan.

(14)

10. Keluargaku di Bengkulu, Bandung, Palembang, Bogor yang ga bisa disebutin satu- persatu, special thanks for my sisters and brothers Yuknik, Yukjen, Bang Pik, adek Ayi dan my beloved Onir yang juga selalu turut menemani dengan penuh kesabaran.

11. Guru-guru yang telah mendidikku mengenai akhlak yang baik dan mengajariku membaca, berhitung dan ilmu pengetahuan lainnya. Terima kasih atas segenap doa, semangat dan nasehat yang kalian berikan.

12. Sahabat-sahabat yang aku sayangi Redho, Azwita, Sari, Sartika, Fiaza, Selfi, Lidya, Bibi, Dini, Wiwid, Jaya, Anta. Walaupun jauh, doa kalian selalu menyertaiku disini.

13. Tim Skripsiku : Jahe, Wida, Ghina, Rino yang walaupun sering ribut dan silang sengketa, tetapi tetap saling mendukung dan mendoakan satu sama lain. 14. Seluruh Warga Fakultas Kedokteran khususnya dorlan, kerajaanku di kelas :

Paul, Wida, Annida, Ayuk Nora, Abang Jahe, Shinta, Nuy, Onir, Tia, Charla, Memen, Aqso, Nadya, Kembaranku Anggi, Deem, Harly, Husni, Inam, Wika, Tante Intan Ota, Hunny, Epi balay, Funny, Riscan, Sari, Dira. Terima kasih atas semua cerita yang pernah kita lewati bersama.

15. Untuk adik-adikku Sabrine, Shinta, Annisa, Yuda Ayu, Putri Rinawati, Putri Fitriana, Bianti Nuraini, Jeanna, Magista vivi, Cici, Niluh terima kasih yang sedalam-dalamnya atas kehadiran kalian di Seminar Hasil kakak, tanpa kalian mungkin seminarnya tidak bisa dimulai

16. Terimakasih untuk almamaterku tercinta.

(15)

Akhir kata, Penulis telah berusaha menyelesaikan penelitian ini dengan baik, namun Penulis adalah manusia biasa yang tidak sempurna, apabila masih terdapat kekurangan dalam skripsi ini Penulis mohon saran dan kritik yang membangun dari para pembaca yang budiman. Penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi diri Penulis secara pribadi maupun mereka yang telah menyediakan waktu dan sempat untuk membacanya.

Bandar Lampung, Februari 2013 Penulis,

(16)

DAFTAR ISI A. Paparan Asap Rokok ... 12

1. Kandungan Asap Rokok ... 12 2. Bahaya Asap Rokok ... 3. Hubungan Asap Rokok Terhadap Stres Oksidatif ... 4. Hubungan Asap Rokok Terhadap Leukositiosis

(17)

4. Kandungan Biji Jintan Hitam ... 5. Kegunaan Jintan Hitam ...

22 24 C. Tikus Percobaan dalam Penelitian ... 27

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ... 28 B. Tempat dan Waktu ... 29 C. Populasi dan Sampel ... 29 D. Bahan dan Alat Penelitian ...

1. Bahan Penelitian ...

1. Prosedur Pembuatan Ekstrak Jintan Hitam ... 2. Cara Perhitungan Dosis Ekstrak Jintan Hitam ... 3. Prosedur Pemaparan Asap Rokok ... 4. Alur Penelitian ... 5. Pengumpulan Data Perhitungan Nilai Absolut Neutrofil ....

(18)
(19)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Matriks Rancangan Penelitian ... 31

Tabel 2. Definisi Operasional Operasional ... 32

Tabel 3. Rata–Rata Persentase Neutrofil ... 41

Tabel 4. Rata–Rata Jumlah Leukosit Total ... 42

Tabel 5. Rata–Rata Nilai Absolut Neutrofil ... 43

(20)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Teori ... 10

Gambar 2. Kerangka Konsep ... 11

Gambar 3. Biji Jintan Hitam ... 22

Gambar 4. Hasil Rata-Rata Presentase Neutrofil ... 43

Gambar 5. Hasil Rata–Rata Leukosit Total ... 44

(21)

A. Latar Belakang

Merokok merupakan salah satu gaya hidup masyarakat yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Seseorang yang telah lama merokok mempunyai prevalensi tinggi terhadap beberapa penyakit seperti atherosclerosis dan Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) dengan dampak sistemik yang signifikan (Yanbaeva et al, 2007). Penyakit yang ditimbulkan karena merokok tersebut membunuh satu dari sepuluh orang dan menyebabkan kematian sekitar 4 juta orang per tahun. Merokok dapat menyebabkan kematian hingga 1 dari 6 orang, apabila hal tersebut terus menerus berlangsung hingga 2030 (Rehane, 2006).

Indonesia menduduki urutan tertinggi ke-5 berdasarkan tingginya populasi dan konsumsi rokok di dunia setelah Cina, Amerika Serikat, Rusia, dan Jepang dengan perkiraan konsumsi 220 milyar batang pada tahun 2005 (Depkes RI, 2010). Persentase merokok Indonesia sendiri mancapai 24,2% pada orang dewasa dan 25,3% pada remaja dari keseluruhan populasi (WHO, 2003).

(22)

Asap rokok mengandung radikal bebas dalam jumlah yang sangat tinggi. Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang sifatnya tidak stabil sehingga untuk memperoleh pasangan elektron senyawa ini bersifat sangat reaktif dan merusak jaringan. Radikal

bebas tersebut dapat menginaktivasi α1-anti trypsin. Hambatan α1-anti trypsin

menyebabkan elastase berkurang dan terjadilah degradasi jaringan elastis paru (Nikki, 1997).

Kelainan paru akibat radikal bebas pada rokok akan menyebabkan kelainan pada saluran pernafasan, mulai dari trakea, bronkus dan bronkiolus sampai pada alveoli paru. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kristianti, didapat kelainan akibat radikal bebas pada pemaparan asap rokok subkronik berupa rusaknya silia pada permukaan epitel bronkus dan bronkiolus, adanya metaplasia epitel, hiperplasi kelenjar, dan terjadi peningkatan sel-sel radang (Kristianti, 2004).

Pada penelitian lain didapatkan pula bahwa perokok mempunyai kadar marker inflamasi lebih tinggi seperti leukosit, C-reactive protein (CRP), dan fibrinogen daripada mereka yang tidak pernah merokok (Wannamethee et al, 2005). Efek biokimia yang dihasilkan pada penghentian merokok juga memperlihatkan adanya penurunan inflamasi dengan parameter jumlah leukosit dan neutrofil absolut yang menurun (Abelet al, 2005).

(23)

2011 menunjukkan adanya peningkatan jumlah leukosit dan neutrofil pada pada tikus wistar yang dipapari asap rokok selama 2 minggu dengan dosis 1 batang rokok per hari (Yoshihikoet al, 2005).

Jumlah marker inflamasi yang meningkat akan menyebabkan suatu inflamasi sistemik pada perokok, dan juga dihubungkan dengan terjadinya disfungsi endotel yang berperan pada kejadian penyakit kardiovaskuler dan pogresi atherosclerosis. Suatu respon adanya inflamasi sering kali umumnya diukur dari jumlah leukosit dan jenisnya (Opdenakker et al, 1998).

Jumlah leukosit yang tinggi erat hubungannya dengan tingginya angka mortalitas akibat penyakit kardiovaskuler terutama sindrom jantung koroner akut (Haim et al, 2004). Leukosit dan neutrofil dinyatakan sebagai marker independen untuk prognosis penyakit kardiovaskuler iskemik sehingga jumlah leukosit dan neutrofil yang tinggi mengakibatkan prognosis buruk terhadap penyakit tersebut (Coller, 2005).

Neutrofil dikenal sebagai sel mediator inflamasi utama yang mempunyai mekanisme regulasi dalam mengontrol ekspresi molekul adesi dan migrasi pada daerah inflamasi. Neutrofil dilaporkan sebagai penginduksi stres oksidatif dan inflamasi pada perokok yang dihubungkan dengan disfungsi endotel dan perkembangan atherosclerosis (Sela et al, 2002).

(24)

memerlukan antioksidan dari luar untuk menangkal radikal bebas. Antioksidan alami semakin diminati saat ini karena mempunyai tingkat keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan antioksidan sintetik (Edyson, 2003).

Data hasil penelitian menunjukkan bahwa biji jintan hitam mengandung 36-38%fixed oil dan 0,4-2,5% essensial oil.Essensial oil jintan hitam mengandung timokuinon, alkaloid dan saponin (Ali andBlunden, 2003). Senyawa alkaloid bersifat detoksifikasi yang dapat menetralisir racun di dalam tubuh, sedangkan flavonoid memiliki aktivitas farmakologik sebagai antiinflamasi, analgetik, antidiare, antitumor, antioksidan dan imunostimulan.

Jintan hitam juga berperan sebagai protektor hepar dari induksi beberapa bahan toksik (Alsaif, 2007; farrag et al, 2007 and Gilani et al, 2004) serta sering digunakan sebagai obat antikanker. Hal tersebut tidak terlepas dari banyaknya antioksidan yang terkandung di dalam jintan hitam (Shafiet al.,2009).

(25)

Sprague dawley yang dipapari asap rokok. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar teori dalam upaya perlindungan terhadap efek asap rokok.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dibuat rumusan masalah penelitian ini yaitu apakah terdapat efek pemberian ekstrak jintan hitam (Nigella sativa) terhadap nilai absolut neutrofil pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Sprague dawley yang dipapari asap rokok?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui efek pemberian ekstrak jintan hitam (Nigella sativa) terhadap nilai absolut neutrofil pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Sprague dawley yang dipapari asap rokok.

(26)

b. Mengetahui perbandingan nilai absolut neutrofil antara kelompok tikus yang dipapari asap rokok dan diberi ekstraks jintan hitam dengan kelompok tikus yang hanya dipapari asap rokok.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi peneliti

Peneliti dapat mengetahui efek pemberian ekstrak jintan hitam (Nigella sativa) terhadap nilai absolut neutrofil pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Sprague dawleyyang dipapari asap rokok.

2. Manfaat bagi masyarakat

Dapat memberi informasi kepada masyarakat tentang penggunaan jintan hitam sebagai salah satu upaya perlindungan terhadp efek negatif paparan asap rokok.

3. Manfaat bagi peneliti lain

Dapat menjadi salah satu referensi bagi penelitian selanjutnya.

(27)

peningkatan produksi Tumour Necrosis Factor-α (TNF-α),Interleukin (IL)-1, IL-6, IL-8,

dan haematopoietik growth factors seperti granulocyte-macrophage colony-stimulating factor (GM-CSF) dan granulocyte colony stimulating factor (G-CSF) (Bratawidjaja and Rengganis, 2009).

Peningkatan jumlah sitokin yang bersirkulasi tersebut bertanggung jawab terhadap stimulasi sumsum tulang yang diinduksi oleh inflamasi paru- paru. IL-8, GM-CSF, dan IL-6 masing- masing menstimulasi sumsum tulang dan menjadi mediator terjadinya inflamasi sistemik (Pattersonet al, 2002). Neutrofil dikeluarkan dari sumsum tulang oleh induksi IL-6 dan GM-CSF. Sitokin IL-8 juga merupakan penyebab dari terjadinya neutrofilia pada perokok (Suwaet al, 2000).

(28)

Keterangan :

:Memicu :Menghambat

Peningkatan produksi sitokin Aktivasi makrofag alveolar

Stress oksidatif Radikal bebas

Ekstrak Jintan hitam

TNF- IL- 1 IL-6 IL-8 GM-CSF GCSF

Stimulasi sumsum tulang

neutrofilia

(29)

F. Kerangka Konsep

Gambar 2.Kerangka Konsep Efek Pemberian Ekstrak Jintan Hitam (Nigella sativa) terhadap Nilai Absolut Neutrofil pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantun GalurSprague dawley

yang Dipapari Asap Rokok.

G. Hipotesis

Pemberian ekstrak jintan hitam (Nigella sativa) memiliki efek terhadap nilai absolut neutrofil pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galurSprague dawleyyang dipapari asap rokok.

Pemberian ekstrak jintam hitam (Nigella sativa) pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galurSprague dawley yang dipapari asap rokok

(30)
(31)

A. Paparan Asap Rokok

1. Kandungan Asap Rokok

Komponen asap rokok yang dihisap oleh perokok terdiri dari bagian gas (85%) dan bagian partikel (15%). Rokok mengandung kurang lebih 4.000 jenis bahan kimia, dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), dan setidaknya 200 diantaranya berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida (Crofton, 2002). Zat-zat beracun yang terdapat dalam rokok antara lain adalah sebagai berikut :

a. Nikotin

Komponen ini paling banyak dijumpai di dalam rokok. Nikotin merupakan alkaloid yang bersifat stimulan dan pada dosis tinggi bersifat racun. Zat ini hanya ada dalam tembakau, sangat aktif dan mempengaruhi otak atau susunan saraf pusat, menyempitkan pembuluh perifer, dan juga memiliki karakteristik efek adiktif dan psikoaktif (Sitepoe, 2000).

(32)

karbon. Gas karbon monoksida bersifat toksik. Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok dapat mencapai 3-6%, sedangkan CO yang dihisap oleh perokok paling rendah sejumlah 400 ppm (parts per million) sudah dapat meningkatkan kadar karboksihemoglobin dalam darah sejumlah 2-16% (Sitepoe, 2000).

c. Tar

Tar adalah senyawa polinuklin hidrokarbon aromatika yang bersifat karsinogenik. Tar dapat merusak sel paru karena dapat lengket dan menempel pada jalan nafas dan paru-paru sehingga mengakibatkan terjadinya kanker. Pada saat rokok dihisap, tar masuk kedalam rongga mulut sebagai uap padat asap rokok, setelah dingin akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran pernafasan dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24-45 mg. Pada rokok yang menggunakan filter dapat mengalami penurunan 5-15 mg. Efek karsinogenik tetap bisa masuk dalam paru-paru walaupun rokok diberi filter, yaitu hirupan pada saat merokok dalam, menghisap berkali-kali dan jumlah rokok yang dihisap banyak (Sitepoe, 2000).

d. Timah Hitam (Pb)

(33)

hidrogen. Zat ini baunya tajam dan sangat merangsang. Racun yang terdapat pada ammonia sangat keras sehingga jika masuk sedikit saja ke dalam peredaran darah maka akan mengakibatkan seseorang dapat pingsan atau koma (Sitepoe, 2000).

f. Hidrogen Sianida (HCN)

Hidrogen sianida merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan zat yang paling ringan, mudah terbakar dan sangat efisien untuk mengganggu pernapasan dan merusak saluran pernapasan. Sianida adalah salah satu zat yang mengandung racun yang sangat berbahaya. Sianida dalam jumlah kecil yang dimasukkan langsung ke dalam tubuh dapat mengakibatkan kematian (Sitepoe, 2000).

g. Nitrous Oxide

Nitrous oxide merupakan sejenis gas yang tidak berwarna. Nitrous oxide yang terhisap dapat menyebabkan hilangnya keseimbangan dan menyebabkan rasa sakit (Sitepoe, 2000).

h. Fenol

(34)

Merokok telah diketahui dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan ini dapat disebabkan oleh nikotin yang berasal dari asap perokok aktif dan asap perokok pasif. Gangguan kesehatan yang ditimbulkan dapat berupa bronchitis kronis, emfisema, kanker paru- paru, laring, mulut, faring, esofagus, kandung kemih, penyempitan pembuluh nadi dan lain- lain (Susanna et al, 2003). Rusaknya paru sebagai target utama dan langsung terkena asap rokok dapat dijelaskan dengan adanya paparan agen kimia di dalam asap rokok, namun efek yang menyebabkan penyakit kronik pada sistem organ lain kemungkinan adalah hasil pajanan secara tidak langsung (Yanbaevaet al, 2007).

Merokok juga merupakan salah satu faktor risiko utama terhadap penyakit kardiovaskuler. Mekanisme potensial yang disebabkan merokok terhadap penyakit kardiovaskuler meliputi gangguan homeostasis, abnormalitas lipid, dan disfungsi endotel (Wannametheeet al, 2005). Mekanisme inflamasi memegang peranan penting pada perkembangan atherosclerosis. Efek lokal maupun sistemik dari paparan asap rokok dapat dijelaskan melalui mekanisme stres oksidatif dan inflamasi (Pearsonet al, 2003).

3. Hubungan Asap Rokok terhadap Stres Oksidatif

(35)

Radikal bebas dari asap rokok menyebabkan peroksidasi dari asam lemak ganda tak jenuh membrane sel yang memperkuat stres oksidatif selama merokok. Paparan bahan kimia oksidan dalam asap dikaitkan dengan penurunan tingkat antioksidan endogen dalam kompartemen sistemik. Sejumlah penelitian telah melaporkan bahwa merokok mengakibatkan rendahnya konsentrasi antioksidan dalam plasma. National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) yang ke-3 dan studi lainnya melaporkan bahwa perokok mempunyai kadar vitamin C, α-karoten, β-karoten, β -cryptoxanthin, melatonin, α-tokoferol, dan lutein/zeaxanthin lebih rendah secara signifikan (Wei, 2001).

Glutasion Sulfur Hidroksil (GSH) adalah antioksidan utama yang digunakan untuk mengubah peroksida menjadi asam lemak hidroksil tidak beracun dan untuk mempertahankan vitamin C dan E yang berkurang bentuk fungsionalnya. Asap rokok berisi ROS yang mengoksidasi GSH menjadi bentuk disulfide, sehingga menurunkan jumlah GSH dalam plasma dan terjadi ketidakseimbangan oksidan dan antioksidan pada perokok yang mengakibatkan stres oksidatif sistemik (Moriartyet al, 2003).

(36)

4. Hubungan Asap Rokok terhadap Leukositosis dan Neutrofilia

Peningkatan jumlah leukosit pada darah perifer disebut leukositosis. Paparan asap rokok kronis menghasilkan kenaikan jumlah leukosit perifer 20-25% dibandingkan orang yang tidak merokok. Peningkatan jumlah ini berhubungan dengan penurunan fungsi paru (Van EedenandHogg, 2000). Respon inflamasi pada perokok tidak hanya ditandai dengan peningkatan jumlah sel leukosit yang bersirkulasi tetapi juga dengan perubahan seperti neutrofil, limfosit, dan monosit dibandingkan orang yang tidak merokok (Lavi et al, 2007). Leukositosis pada perokok termasuk neutrofilia, limfositosis, dan pada beberapa analisis termasuk monositosis (Ihoet al, 2003).

(37)

merupakan sitokin proinflamasi yang bertanggung jawab terhadap pengeluaran neutrofil dan monosit karena adanya inflamasi paru. IL- 8 juga merupakan sitokin yang berperan terhadap leukositosis pada perokok. IL-8 diproduksi oleh sel leukosit dan non-leukosit. Neutrofil memproduksi IL-8 dalam jumlah yang sangat kecil, namun saat terstimulasi oleh IL-1, IL-15, TNF-α, atau lipopolysaccharide (LPS), neutrofil memproduksi IL-8 dalam jumlah yang besar. Nikotin yang terkandung dalam rokok juga menstimulasi neutrofil memproduksi IL-8 pada penelitian invitro (Suwaet al, 2000).

Nikotin yang menginduksi produksi IL-8 dari neutrofil dapat merupakan penyebab leukositosis pada perokok (Iho et al, 2003). Peran IL-8 selain utamanya untuk rekruitment dan aktivasi neutrofil, juga menyebabkan pengeluaran enzim pada granula, peningkatan pengaturan molekul adesi, dan peningkatan perlekatan neutrofil pada sel endotel yang belum terstimulasi, juga faktor kemotaktik eosinofil, basofil, dan limfosit-T (Taubet al, 1996).

Jumlah neutrofil dalam sirkulasi dipengaruhi oleh kecepatan produksi pada sumsum tulang, perngeluaran ke dalam sirkulasi, pertukaran sel serta kecepatan pengrusakan sel dari sirkulasi (Suwaet al,2000).

(38)

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Bangsa : Ranunculales Famili : Ranunculaceae Marga : Nigella

Spesies :Nigella sativa(Hutapea, 1994).

2. Sejarah Tumbuhan

Tumbuhan ini telah digunakan sebagai pengobatan herbal selama lebih dari 2000 tahun (Hawsawi et al, 2001). Bagian tumbuhan yang digunakan untuk pengobatan adalah bijinya. BijiNigella sativamemiliki peran medis dan telah diaplikasikan dalam sistem pengobatan herbal tradisional di Arab dan Yunani. Biji Nigella sativa dilaporkan telah menunjukkan efek farmakologis yang meliputi antihelmintik, antibakterial, antifungi, antiviral, antioksidan, antiinflamasi, serta dapat meningkatkan respon imun yang dimediasi sel T (AbdulelahandAbidin, 2007).

(39)

sativa merupakan tumbuhan asli daerah mediterania, namun telah banyak tumbuh di belahan dunia lain, yang meliputi Arab Saudi, Afrika Utara, dan sebagian Asia (Hosseinzadehet al, 2007). Tumbuhan ini tumbuh hingga mencapai tinggi 20 -30 cm, dengan daun hijau lonjong, ujung dan pangkal runcing, tepi beringgit, dan pertulangan menyirip. Bunganya majemuk, bentuk karang, kepala sari berwarna kuning, mahkota berbentuk corong berwarna antara biru sampai putih, dengan 5-10 kelopak bunga dalam satu batang pohon (Hutapea, 1994).

Gambar 3.Biji Jintan Hitam (Nigella sativa) (Katzer, 2004).

Buahnya berupa kapsul yang besar dan menggembung terdiri dari 3-7 folikel yang menjadi satu, dimana masing-masing folikel ini mengandung beberapa biji. Biji ini biasanya digunakan sebagai bumbu dapur (Anonim, 2000). Biji jintan hitam berujung tajam saperti bentuk biji wijen, keras, dan lebih menggelembung. Biji jintan hitam memiliki bau khas seperti rempah-rempah dan agak pedas, yang akan semakin tajam baunya setelah dikunyah (Katzer, 2004).

(40)

nigellimine, nigellimine-N-oxide, nigellidine, danalpha hedrin (Al Jabreet al, 2003). Komponen utama pada minyak Jintan Hitam adalah p-cymene (33,8%), thymol (26,8%), danthymoquinone(3,8%) (Morettiet al, 2004).

Biji Jintan Hitam memiliki efek antipiretik, analgesic, antimikroba, antiinflamasi, dan sebagai antioksidan. Jintan hitam juga berperan sebagai hepatoprotektorhepar dari induksi beberapa bahan toksik (Alsaif, 2007; Farrag et al, 2007 and Gilani, 2004) serta sering digunakan sebagai obat antikanker. Hal tersebut tidak terlepas dari banyak nya antioksidan yang terkandung di dalam jintan hitam (Shafiet al, 2009).

Data hasil penelitian menunjukkan bahwa biji jintan hitam mengandung 36-38%fixed oil dan 0,4-2,5 % essensial oil. Essensial oil jintan hitam mengandung timokuinon, alkaloid dan saponin (AliandBlunden, 2003). Senyawa alkaloid bersifat detoksifikasi yang dapat menetralisir racun di dalam tubuh, sedangkan flavonoid memiliki aktivitas farmakologik sebagai antiinflamasi, analgetik, antidiare, antitumor, antioksidan dan imunostimulan. Kandungan timokuinon dan nigelon dalam minyak jintan hitam berguna untuk mengurangi reaksi radang melalui aktivitas antioksidan (El Dakhakhny et al, 2002). Mekanisme antiradang lainnya dari timokuinon adalah dengan

(41)

Jintan hitam memiliki banyak kegunaan berdasarkan berbagai penelitian yang telah dilakukan. Beberapa kegunaan jintan hitam adalah sebagai berikut :

a. Memperkuat sistem kekebalan tubuh

Jintan hitam meningkatkan rasio antara sel-T helper dengan sel-T penekan (supressor) sebesar 55-72%, yang mengindikasikan peningkatan aktivitas fungsional sel pembunuh alami dan efek jintan hitam sebagai imunomodulator (El-Kadi et al, 1989., Haq, 1999). Kandungan timokuinon pada jintan hitam menstimulasi sumsum tulang dan sel imun, produksi interferon, melindungi kerusakan sel oleh infeksi virus, menghancurkan sel tumor dan meningkatkan jumlah antibodi yang diproduksi sel-B (Gali-Muhtasibet al, 2007).

b. Memiliki aktivitas antihistamin

(42)

berasal dari jintan hitam dapat mencegah pembentukan Ehrlich Ascites Carcinoma (EAC) dan sel Dalton’s Lymphoma Ascites (DLA) yang merupakan jenis sel

kanker yang umum ditemukan pada manusia. Kandungan timokuinon pada jintan hitam dapat menyebabkan apoptosis pada sel kanker osteosarkoma dengan mempengaruhi aktivitas gen p53 (Roepke et al, 2007). Pada kanker esofagus, kandungan timokuinon juga menginduksi terjadinya apoptosis pada sel kanker (Hoque et al, 2005). Kemampuan aktivitas antikanker pada jintan hitam juga didukung oleh efek sitotoksisitas secarain vivodanin vitroekstrak biji jintan hitam (Salomiet al, 1992).

d. Memiliki aktivitas antimikroba

Ekstrak air jintan hitam memiliki aktivitas antijamur pada pengujian in vivo (Khan et al, 2003). Selain itu, zat aktif pada minyak atsiri jintan hitam efektif melawan bakteri sepertiStaphylococcus aureus(Hannanet al, 2008).

e. Memiliki aktivitas antiperadangan

(43)

aktivitas estrogenik yang mampu membantu menanggulangi tanda-tanda menopause sehingga mampu digunakan sebagai terapi alternatif pengganti hormon.

Jintan hitam juga baik dikonsumsi oleh orang yang sehat karena jintan hitam mengikat radikal bebas dan menghilangkannya. Selain itu, jintan hitam mengandung beta karoten yang dikenal dapat menghancurkan sel karsinogenik. Biji jintan hitam kaya akan sterol khususnya beta sterol yang dikenal mempunyai aktivitas antikarsinogenik (El Dakhakhnyet al, 2002).

C. Tikus Percobaan dalam Penelitian

Tikus putih atau Rattus norvegicus merupakan hewan percobaan yang sering dinamakan dengan tikus besar. Dibandingkan dengan tikus liar, tikus laboratorium lebih cepat menjadi dewasa dan umumnya lebih mudah berkembang biak. Berat badan tikus laboratorium lebih ringan dibandingkan dengan berat tikus liar. Biasanya pada umur empat minggu beratnya 35-40 gram, dan berat dewasa 200-250 gram (Widiarto, 2011).

(44)
(45)

DAFTAR PUSTAKA

Abdulelah, H.A.A. and Abidin, Z.B.A.H. 2007. In vivo Anti-malarial Tests ofNigella sativa (Black Seed) Different Extracts. American Journal of Pharmacology and Toxicology.2(2): 46-50.

Abel, G.A., Hays J.T., Decker, P.A., Coghan, G.A., Kuter, D.J., Rigotti, N.A. 2005. Effects of Biochemically Confirmed Smoking Cessation on White Blood Cell Count.Mayo Clin Proc. 80(8): 1022-28.

Abimosaurus. 2006. Mencit dan Tikus Putih GalurWistardanSprague dawley untuk Praktikum dan Penelitian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Ali, B.H. and Blunden, G. 2003. Pharmacological and Toxicological Properties of Nigella sativa. Phytotheraphy Research. 17(4):299.

Alsaif, M. 2007. Effect of Thymoquinone on Ethanol-Induced Hepatotoxicity in WistarRats. J. Med. Sci. 7: 1164-1170.

Al-Jabre, S., Al-Akloby, O.M., Al-Qurashi, A.R., Akhtar, N., Al-Dossary, A., and Randhawa, M.A. 2003. Thymoquinone, an Active Principle ofNigella sativa, InhibitedAspergillusniger.Pakistan J. Med. Res.42: 3

Anonim. 2000. Domestication of plants in the Old World. Oxford University Press. 3:206.

(46)

Puncture-Induced Sepsis Model In Rats. Cell MolBiol (Noisy-le-grand).2012 Jun 15; 58 Suppl: OL1860-687.

Bratawidjaja, K. and Rengganis, I. 2009. Imunologi Dasar. Edisike 8. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

Chakhravarty, N. 1993. Inhibition of Histamine Release from Mast Cells by Nigellone. Ann Allergy. 70(3): 237-42.

Coller, BS. 2005. Leukocytosis and Ischemic Vascular Disease Morbidity and Mortality.Arterioscler Thromb Vasc Biol.25: 658-70.

Crofton, John, and David S. 2002.Tembakau Ancaman Global.PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Edyson. 2003. PengaruhPemberian Vitamin C dan E Terhadap Aktifitas Kadar MDA pada Eritrosit Rattus novergicus Galur Wistar yang Diinduksi L-tiroksin. Universitas Airlangga. Surabaya.

El-Dakhakhny, M.N, Madi, N., Lembert, H., Ammon. 2002. Nigella sativa oil, nigellone and derived thymoquinone inhibit synthesis of 5-lipoxygenase products in polymorphonuclear leukocytes from rats. J of Ethnopharmacology.81:161–164.

El-Kadi, A.O, Kandil, A., Tabuni. 1989.Nigella sativa and cell mediated immunity. Arch AIDS Res. 1: 232-233.

El-Tahir, K.D., Bakeet. 2006. The Black Seed Nigella sativa Linnaeus A Mine for Multi Cures: A Plea for Urgent Clinical Evaluation of its Volatile Oil. J T U Med Sc.1: 1-19.

(47)

Federer, W. T. 1967. Experimental Design: Theory and Application. Oxford & IBH Publishing Co. New Delhi. 544 pp.

Gali-Muhtasib, H.N, El-Najjar, R., Schneider-Stock . 2007. The medicinal potential of black seed (Nigella sativa) and its components. Advances in Phytomedicine. 2:133-153.

Gilani, A. U. H. 2004. A Review of Medicinal Uses and Pharmacological Activities ofNigella sativa.Pakistan Journal of Biological Sciences.4: 441-451.

Haim, M., Boyko, V., Goldbourt, U., Batter, A, Behar S. 2004. Predictive value of elevated white blood cell count in patients with preexisting coronary heart disease: the Bezafibrate infarction prevention study. Arch Intern Med. 164: 433-9.

Hannan, A.H., Saleem, S., Chaudary, M., Barkaat, M., Arshad. 2008. Antibacterial Activity of Nigella sativa Against Clinical Isolates of Methicillin Resistant Staphylococcus aureus. J of Ayub Med College Abbottabad. 20: 72-74.

Haq, A. 1999. Immunomodulatory of Effect Nigella sativa Protein Fractionated by Ion Exchange Chromatography.Int J Immunopharmacol.21(4): 283-295.

Hawsawi, Z.A., Ali, B.A., Bamosa, A.O. 2001. Effect of Nigella sativa and tymoquinoneon Blood Glikose in Albino Rats. Annals of Saudi medicine. 21:3-4.

Hoque, A.S., Lippman, T,Wu., Y, Xu., Z, Liang., S, Swisher., H, Zhang., L, Cao., J, Ajani., X, Xu . 2005. Increased 5-lipoxygenase Expression and Induction of Apoptosis by Its Inhibitors in Esophageal Cancer: A Potential Target for Prevention.J Carcinogenesis. 26:785791.

(48)

Hutapea, J. 1994.Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Ed ke-3. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI. Jakarta. hlm.163-165.

Iho, S., Tanaka, Y., Takauji, R., Kobayashi, C., Muramatsu, I., Iwasaki, H. 2003. Nicotine Includes Human Neutrophils to Produce IL-8 trhough The Generation of Peroxynitrite and Subsequent Activation of NF-kappa B. J Leukoc Biol. 74:942-51.

Isroi. 2010. Biology Rat (Rattus norvegicus). isroi.wordpress.com

Katzer and Gernot. 2004. Jintan Hitam (Nigella sativa). karnot.wordpress.com

Khan, M.M, Ashfaq, H., Zuberi, M, Mahmood, A, Gilani. 2003. The In Vivo Antifungal Activity of The Aqueous Extract from Nigella sativa seeds. J Phytotherapy Res.17:183–186.

Kristianti and Cita. 2004. Pengaruh Tempe Kedelai Terhadap Struktur Histopatologis Bronkus dan Bronkiolus Tikus Rattus novergicus galur Wistar yang dipapar Asap Rokok Subakut. Universitas Brawijaya. Malang.

Lavi, S., Prasad, A., Yang, E.H., Mathew, V., Simari, R.D., Rihal, C.S. 2007. Smoking is associated with epicardial coronary endothelial dysfunction and elevated white blood cell count in patients with chest pain and early coronary artery disease.Circulation. 115:2621-27.

Depkes. 2010. Konsumsi Rokok dan Prevalensi Merokok. Diakses tanggal 27 Oktober 2012. http://www.promkes.depkes.go.id/

Mansour, M., S, Tornhamre. 2004. Inhibition of 5-lipoxygenase and Leukotriene C4 Synthase in Human Blood Cells by Thymoquinone. J of Enzyme Inhibition and Med Chem. 19:431436.

(49)

Mohammad, H., R. Keyhanmanesh., S. Khamneh., M. Ebrahimi.2011. The Effect of Nigella sativa Extract on Tracheal Responsiveness and Lung Inflammation in Ovalbumin-Sensitized Guinea Pigs.Clinics (Sao Paulo). 2011 May; 66(5): 879–887, doi: 10.1590/S1807-59322011000500027, PMCID: PMC3109390.

Moriarty, S.E., Shah, J.H., Lynn, M. 2003. Oxidation of Glutathione and Cysteine in Human Plasma Associated with Smoking.Free Radic Biol Med. 35:1582-8.

Nikki and Etsuo. 1997. Free Radical In Chemistry and Biochemistry, Food and Free Radicals.Plenum Press. New York

Opdenakker, G., Fibbe, W.E., Van Damme, J. 1998.The Molecular Basis of Leukocytosis.Immunol today.19: 182-9.

Parhizkar, S.L., Latiff, S., Rahman, M., Dollah, H., Parichehr. 2011. Assessing Estrogenic Activity of Nigella sativa in Ovariectomized Rats Using Vaginal Cornification Assay.Africa.J Pharmacy and Pharmacology.5(2): 137-142.

Pearson, T.A., Mensah, G.A., Alexander, R.W., Anderson, J.L., Cannon, R.O., Criqui M. 2003. Markers of Inflammation and Cardiovascular Disease: Application to Clinical and Public Health Practice: a Statement for Healthcare Professionals from The Center for Disease Control and Prevention and American Heart Association.Circulation. 107:499-511.

Petterson, C.A., Adler, K.B. 2002. Airways inflammation and COPD. Chest. 121:1425-505.

Rehane, 2006. Pengaruh Pemberian Kombinasi Vitamin C dan E terhadap Prosentasi Fokus Metaplasi Bronkiolus Paru Tikus (Rattus novergicus) Strain Wistar Yang Dipapar Asap Rokok Subkroniik. FKUB. Malang.

(50)

Salomi,N., S, Nair., K, Jayawardhanan, C, Varghese, K, Panikkar. 1992. Antitumour principles fromNigella sativa seeds.J Cancer Lett.63(1):41-6.

Sastroatmojo, S.S, Ismael. 2008. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Sagung Seto. Jakarta.

Sela, S., Shurtz-Swirski, R., Awad, J., Shapiro, G., Nasser, L., Shasa, S.M. 2002. The Involvement of Peripheral Polymorphonuclear Leukocytes in the Oxidative Stress and Inflammation among Cigarette Smokers.Isr Med Assoc J. 4: 1015-9.

Shafi, G., A, Munshi., T, Hasan., A, Alshatwi., A, Jyothydan D, Lei. 2009. Induction of apoptosis in Hela Cells by Chloroform Fraction of Seed Extract ofNigella sativa.Cancer CellInternational, 9: 29.

Sitepoe, M. 2000.Kekhususan Rokok Indonesia.PT. Gramedia Widiasarana. Jakarta.

Subandi, Khotimah, H., Atho’illah, R. 2006. Pengaruh Pemberian Ekstrak Jinten Hitam (Nigella sativa) Peroral Terhadap Rasio Pengelupasan Sel Endotel Aorta Tikus (Rattus norvegicus) Strain Wistar yang Dipapar Asap Rokok Kretek Subkronis. Universitas Brawijaya. Malang.

Sulistianto, D.E., M, Harini., N, Handajani. 2004. Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Mahkota Dewa (Phaleriamacrocarpa (Schef) Boerl) terhadap Struktur Histologis Hepar Tikus Putih (Rattus norvegicus L)setelah perlakuan dengan Karbon Tetraklorida (CCL4) secara oral. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Suryani, A.I. and Johan A. 2011. Efek Jus Tomat terhadap Jumlah Leukosit dan Neutrofil Tikus Wistar yang Leukositosis Setelah Diberi Paparan Asap Rokok. Universitas Diponegoro. Semarang.

(51)

Suwa, T., Hogg, J.C., Englis, D., Van Eeden, S.F. 2000. Interleukin-6 Induced Neutrophilia: Contribution of Bone Marrow Release and Demargination of Intravascular Neutrophils.AM J Physiol. 279:2954-60.

Taub, D.D., Anver, M., Oppenheim, J.J., Longo, D.L, Murphy, W.J. 1996. T-lymphocyte Recruitment by Interleukin-8 (IL-8). IL-8 Induced Degranulation of Neutrophils Release Potent Chemoattractants for Human T- lymphocyte Both In Vitro and In Vivo.J Clin Invest. 97:1931-41.

Trilaksani, W. 2005. Antioksidan: Jenis, Sumber, Mekanisme Kerja Dan Peran Terhadap Kesehatan. Jakarta.

Van-Eeden, S.F., Hogg, J.C. 2000. The Response of Human Bone Marrow to Chronic Cigarette Smoking.Eur Respir J. 15:915-21.

Wannamethee, S.G., Lowe, Gordon, D.O., Shaper, A.G., Rumley, A, Lennon, L, Whincup, P.H. 2005. Association between Cigarette Smoking, Pipe/Cigar Smoking and Smoking Cessation and Haemostatic and Inflammatory Markers for Cardiovaskuler Disease.Eur Heart J. 26: 1765-73.

Wei, W., Kim, Y., Boudreau, N. 2001. Association of Smoking with Derum and Dietary Levels of Antioxidants in Adults: NHANES III, 1988-1994. Am Public Health. 91:258-64.

WHO.2003. Konsumsi Tembakau dan Prevalensi Merokok di Indonesia.

Widiarto. 2011. Hewan Uji Coba Tikus Putih (Rattus norvegicus). Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Yanbaeva, D.G., Denter, M.A, Creutzberg, E.C., Wesseling, G., Wouters-Emiel, F.M. 2007. Systemic Effect of Smoking. Chest. 131: 1557-66.

Gambar

Gambar 2. Kerangka Konsep Efek Pemberian Ekstrak Jintan Hitam (Nigella sativa) terhadap
Gambar 3. Biji Jintan Hitam (Nigella sativa) (Katzer, 2004).

Referensi

Dokumen terkait

Maka sudah pasti jawaban yang mungkin hanya D. 2, hanya

Pada pengujian berbeban motor induksi lima phasa diperoleh nilai daya masukan yang.

Galur F3 padi beras yang memiliki keragaman genetik yang luas yaitu jumlah anakan produktif dan non produktif, jumlah gabah berisi, jumlah gabah hampa dan berat gabah per rumpun

Usaha Tunku Abdul Rahman untuk melantik Khatijah sebagai Pegawai Penerangan Pergerakan Kaum Ibu UMNO bagi membangunkan Kaum Ibu UMNO seperti yang dicadangkan oleh Khatijah sendiri

Jika seorang Apoteker baik dengan sengaja maupun idtak sengaja melanggar atau tidak mematuhi Kode Etik Apoteker Indonesia, maka Apoteker tersebut wajib mengakui danmenerima

Yang tampak pada tayangan tersebut adalah unsur materialisme cenderung dikedepankan dengan penonjolan sisi kepemilikan materi, kesuksesan dan kekuasaan seseorang.. Begitu pula

[r]

[r]