• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI AGEN DEBET TERHADAP PENDAPATAN PREMI DI AJB BUMIPUTERA 1912 SYARIAH CABANG BANDARLAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI AGEN DEBET TERHADAP PENDAPATAN PREMI DI AJB BUMIPUTERA 1912 SYARIAH CABANG BANDARLAMPUNG"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN DAN PENGAWASAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PT PANIN BANK, TBK KCU

LAMPUNG Oleh Lia Irawati

Salah satu peran dari bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit. Dalam menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit, diperlukan prosedur pengajuan kredit yang baik agar calon debitur dapat dengan mudah mengerti dan memahami tata cara untuk pengajuan kredit. Dalam memberikan kredit ke masayarakat diperlukan juga pengawasan kredit agar kredit yang disalurkan ke masyarakat dapat digunakan dengan baik dan dapat dikembalikan dengan tepat waktu. Pengawasan kredit juga dilakukan untuk mencegah terjadinya kredit macet.

Tujuan penulisan Laporan Akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimana prosedur pengajuan dan pengawasan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Panin pada PT Panin Bank, Tbk KCU Lampung.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa prosedur pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Panin pada PT Panin Bank, Tbk Cabang Lampung dapat memberikan kemudahan kepada masyaraakat untuk mengajukan permohonan kredit dan masayarakat dapat menikmati kredit dalam waktu yang relatif cepat hanya dalam waktu 3 hari kerja. Dalam melakukan pengawasan kredit, pihak bank melakukan pengawasan kredit secara langsung dan tidak langsung. Pengawasan dilakukan dengan tujuan debitur dapat mengembalikan kredit dengan tepat waktu dan untuk mencegah terjadinya kredit macet.

(2)
(3)
(4)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan tepatnya pada tanggal 5 Juni 1993 di Bandar Lampung. Anak pertama dari dua bersaudara pasangan Bapak Sutrisno dengan Ibu Sumiyati. Pendidikan yang telah ditempuh oleh penuli sebagai berikut:

1. TK Islam Alina yang diselesaikan pada tahun 1999.

2. SD Negeri 1 Langkapura yang diselesaikan pada tahun 2005.

3. SMP Negeri 26 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2008. 4. SMA Perintis 1 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2011. 5. Pada tahun 2011, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Diploma III

Keuangan dan Perbankan Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

(5)

MOTO

Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua (Aristoteles).

Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan dan jangan pula lihat masa depan dengan ketakutan, tapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran (James Thurber).

“ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah

(6)

PERSEMBAHAN

Dengan kerendahan hati kupersembahkan laporan akhir ini kepada:

1. Bapak dan Ibu tercinta, yang selalu mendukung, menjaga, memberikan doa yang terbaik. terima kasih untuk semua hal yang luar biasa yang tidak pernah dapat terbalaskan oleh penulis.

2. Untuk adikku tercinta Dinda Dwi Novita yang selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan laporan akhir ini.

3. Teman-teman yang memberikan kenangan terindah.

(7)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRAK HALAMAN MENYETUJUI HALAMAN MENGESAHKAN RIWAYAT HIDUP PERSEMBAHAN MOTO KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank ... 7

2.2 Jenis Bank Ditinjau dari Segi Fungsi ... 8

2.3 Kredit ... 8

2.4 Unsur-unsur Kredit ... 9

2.5 Prinsip-prinsip Pemberian Kredit ... 10

2.6 Jenis-jenis Kredit ... 12

2.7 Tujuan Pemberian Kredit ... 14

2.8 Fungsi Kredit ... 15

2.9 Pengertian Kredit ... 15

2.10 Prosedur Umum Perkreditan ... 16

2.11 Pengawasan Kredit ... 18

2.12 Tujuan Pengawasan Kredit ... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Design Penelitian ... 20

3.2 Objek Penelitian... 20

3.3 Jenis Data ... 20

3.4 Sumber Data ... 21

(8)

3.6 Gambaran Umum Perusahaan ... 22

3.6.1 Sejarah Panin Bank ... 22

3.6.2 Visi Panin Bank ... 24

3.6.3 Misi Panin Bank ... 24

3.6.4 Nilai Perusahaan ... 24

3.6.5 Ruang Lingkup Kegiatan PT Panin Bank, Tbk ... 25

3.6.5.1 Produk Simpanan ... 25

3.6.5.2 Produk Pinjaman ... 28

3.6.6 Struktur Organisasi PT Panin Bank, Tbk ... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Sekilas Tentang KPR Panin ... 37

1.2 Prosedur Pengajuan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Panin ... 38

1.2.1 Permohonan Kredit Pemilihan Rumah (KPR) Panin ... 38

1.2.2 BI Checking ... 41

1.2.3 Analisis Kredit ... 41

1.2.4 Pemeriksaan Data ... 43

1.2.5 Tahap Keputusan Kredit ... 44

1.2.6 Tahap Pengikatan Jaminan ... 45

1.2.7 Tahap Pencairan Kredit ... 45

1.3 Pengawasan Kredit ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan ... 50

1.2 Saran ... 51 DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Persyaratan Dokumen Permohonan Kredit Pemilikan Rumah

(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu bentuk lembaga keuangan adalah bank. Fungsi utama dari sebuah bank adalah sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan penyalur dana ke masyarakat. Oleh karena itu, bank disebut juga sebagai lembaga intermediasi. Dalam proses intermediasi, dana yang dihimpun oleh suatu bank akan disalurkan kepada sektor-sektor ekonomi yang produktif. Apabila proses intermediasi tersebut berjalan dengan baik, maka semua pihak yaitu bank, pihak yang kelebihan dana, pihak yang membutuhkan dana dan pada akhirnya perekonomian secara keseluruhan akan memperoleh manfaat dari keberadaan bank.

Bank adalah lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana. Melalui bank kelebihan dana tersebut dapat disalurkan kepada pihak-pihak yang memerlukan dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.

(11)

2 kelebihan dana dalam bentuk giro, tabungan, deposito berjangka dan bank juga memberikan kredit kepada pihak yang memerlukan dana.

Salah satu produk dari bank tersebut adalah kredit, di mana hingga saat ini masih merupakan aktiva produktif yang memberikan pendapatan utama kegagalan suatu bank karena mengandung risiko tinggi yang dapat mempengaruhi tingkat kesehatan dan kelangsungan hidup suatu bank.

Semakin besar tingkat atau proporsi penjualan kredit dari keseluruhan penjualan, maka semakin besar pula jumlah investasi kredit yang dimiliki oleh suatu bank. Dengan besarnya volume penjualan kredit setiap tahunnya, berarti perusahaan tersebut harus menyedeiakan investasi yang lebih besar lagi.

Tingkat kelangsungan usaha bank berkaitan erat dengan aktiva produktif yang dimilikinya, oleh karena itu manajemen bank dituntut untuk senantiasa dapat memantau dan menganalisis kualitas aktiva produktif yang dimilikinya. Kualiitas aktiva produktif menunjukkan kualitas asset sehubungan dengan risiko kredit yang dihadapi oleh bank akibat pemberian kredit dan investasi dana bank.

(12)

3 Untuk kelancaran pelaksanan perkreditan melalui bank, satu hal yang sangat penting adalah masalah pengawasan yang terus-menerus sebagai usaha mencegah timbulnya kredit macet. Karena fungsi pengawasan bersifat mencegah, maka pengawasan disebut sebagai antisipasi terhadap timbulnya kredit macet yang ada pada bank. Melalui pengawsan yang intensif diharapkan semua kredit yang disalurkan oleh bank dapat kembali sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan.

Pengawasan kredit merupakan upaya yang ditempuh suatu lembaga kredit (bank), dalam usahanya untuk menghindari kemungkinan terjadinya kredit macet atau tunggakan bagi kredit yang telah sampai jatuh temponya. Pada hakekatnya pengawasan kredit macet adalah suatu tindakan yang digunakan untuk menghindari terjadinya kemacetan kredit yang berkelanjutan. Sehingga pengawasan kredit macet berguna untuk mencegah terjadinya kredit macet.

PT Panin Bank, Tbk adalah salah satu bank yang memberikan pelayanan kredit kepada masyarakat. Salah satu produk kredit yang ada pada PT Panin Bank, Tbk adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang diperuntukan bagi pemohon atau calon debitur perorangan yang membutuhkan dan memenuhi persyaratan bank, dengan tujuan penggunaan untuk memenuhi keperluannya dan tidak bertentangan dengan hukum.

(13)

4 menjadi ketetapan Panin bank, yaitu standar pemberian kredit dan pengawasan kredit untuk menilai layak atau tidaknya seseorang menerima KPR Panin.

Mengingat persaingan yang terjadi antara bank sangat ketat maka didalam pelayanan pemberian kredit ini PT Panin Bank, Tbk KCU Lampung, menetapkan standar prosedur pemberian kredit yang tujuannya untuk mempermudah nasabah melakukan peminjaman kredit, untuk menjaga agar dana kredit dapat diberikan pada calon debitur yang tepat maka diperlukan suatu prosedur yang tepat, mulai dari awal calon debitur mengajukan kredit sampai dengan dana kredit diterima oleh calon debitur, kemudian dalam jangka waktu tertentu dana kredit tersebut harus dikembalikan lagi kepada bank.

Di dasarkan pada pentingnya prosedur pemberian kredit dan pengawasan atas kredit pada PT Panin Bank, Tbk KCU Lampung maka untuk itu penulis mengambil judul pada penulisan tugas akhir ini: “ Tinjauan atas Prosedur Pemberian dan Pengawasan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) PT Panin Bank, Tbk KCU Lampung ”

1.2 Rumusan Masalah

Dalam rangka menganalisis prosedur pemberian kredit dan system pengawasan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang sesuai dengan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dengan ini dapat dirumuskan masalahnya yaitu:

(14)

5 2. Bagaimana pengawasan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada PT Panin

Bank, Tbk KCU Lampung?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui prosedur pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada PT Panin Bank, Tbk KCU Lampung

2. Mengetahui pengawasan yang dilakukan pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada PT Panin Bank, Tbk KCU Lampung

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penulis maupun perusahaan tempat melakukan penelitian adalah sebagai berikut:

3.2.1 Bagi Penulis

(15)

6 3.2.2 Bagi Perusahaan

Berguna sebagai bahan masukan bagi PT Panin Bank, Tbk KCU Lampung dan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pemberian kredit dan pengawasan kredit dimasa yang akan datang.

3.2.3 Bagi Pihak lain

(16)

7 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Pengertian Bank

Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan,yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Pengertian di atas memiliki kandungan filosofis yang tinggi. Pengertian yang lebih teknis dapat ditemukan pada Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Pengertian bank menurut PSAK No 31 dalam Standar Akuntansi Keuangan (1999:31.1) adalah:

“ Bank adalah suatu lembaga keuangan yang berperan sebagai perantara keuangan

(17)

8 2.2Jenis Bank Ditinjau dari Segi Fungsi

Menurut UU pokok Perbankan Nomor 10 Pasal 5 ayat (1) tahun 1998 disebutkan, bank menurut jenisnya dibagi 2, yaitu:

a. Bank Umum

Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2.3 Kredit

(18)

9 2.4 Unsur-unsur Kredit

Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit menurut Kasmir (2008:98) adalah sebagai berikut:

a. Kepercayaan

yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa uang, barang atau jasa) akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu di masa yang akan datang.

b. Kesepakatan

Di samping unsur percaya di dalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian di mana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing-masing-masing.

c. Jangka waktu

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang.

d. Risiko

(19)

10 e. Balas jasa

Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank. Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil.

2.5 Prinsip-prinsip Pemberian Kredit

Untuk mendapatkan kredit harus melalui prosedur yang telah ditentukan oleh bank atau lembaga keuangan. Agar kegiatan pelaksanaan perkreditan dapat berjalan dengan sehat dan layak, Kasmir (2008:109), mengatakan bahwa faktor-faktor yang dipergunakan dalam menganalisis pemberian kredit yang dikenal dengan 5C yaitu :

a. Character (kepribadian/watak)

Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang si nasabah baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi sepert: cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan keluarga, hobi dan social standingnya. Ini semua merupakan ukuran “kemauan” membayar.

b. Capacity (kemampuan)

(20)

11 pemerintah. Begitu pula dengan kemampuannya dalam menjalankan usahanya selama ini. Pada akhirnya akan terlihat “kemampuannya” dalam mengembalikan kredit yang disalurkan.

c. Capital (modal)

Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba) dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan ukuran lainnya. Capital juga harus dilihat dari sumber mana saja modal yang ada sekarang ini.

d. Collateral (jaminan)

Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin.

e. Condition of Economic (Kondisi Ekonomi)

Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan politik sekarang dan di masa yang akan datang sesuai sektor masing-masing, serta prospek usaha dari sektor yang ia jalankan.

(21)

12 2.6 Jenis-jenis Kredit

Menurut Kasmir (2008:103), secara umum jenis kredit yang disalurkan oleh bank dan dilihat dari berbagai segi yang dijelaskan sebagai berikut:

a. Segi Kegunaan

 Kredit Investasi, biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha

atau membangun proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi.  Kredit Modal Kerja, merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan

meningkatkan produksi dalam operasionalnya.

b. Segi Tujuan Kredit

 Kredit Produktif, kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau

produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa.

 Kredit Konsumtif, adalah kredit yang digunakan untuk dikomsumsi

secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barangdan jasa yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha.

 Kredit Perdagangan, kredit yang digunakan untuk perdagangan,

biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut.

c. Segi Jangka Waktu

 Kredit Jangka Pendek, merupakan kredit yang memiliki jangka waktu

(22)

13  Kredit Jangka Menengah, merupakan kredit yang memiliki jangka

waktu kredit berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun, dan biasanya kredit ini digunakan untuk melakukan investasi.

 Kredit Jangka Panjang, merupakan kredit yang masa pengembaliannya

paling panjang. Kredit jangka panjang waktu pengembaliannya di atas 3 tahun atau 5 tahun.

d. Segi Jaminan

 Kredit dengan Jaminan, merupakan kredit yang diberikan dengan suatu

jaminan, jaminan tersebut berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan si calon debitur.

 Kredit tanpa Jaminan, merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan

barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau nama baik si calon debitur selama ini.

e. Segi Sektor Usaha

 Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor

perkebunan atau pertanian rakyat.

 Kredit peternakan, dalam hal ini untuk jangka pendek misalnya

peternakan ayam dan jangka panjang kambing atau sapi.

 Kredir industri, yaitu kredit untuk membiayai industri kecil, menengah

(23)

14  Kredit pertambangan, jenis usaha tambang yang dibiayainya biasanya

dalam jangka panjang, seperti tambang emas, minyak atau timah.  Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun

sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa.

 Kredit profesi, diberikan kepada para professional seperti, dosen, dokter

atau pengacara.

 Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau

pembelian perumahan.  Dan sektor-sektor lainnya.

2.7 Tujuan Pemberian Kredit

Kasmir (2008, 100) mengemukakan tujuan utama pemberian suatu kredit, yaitu : a. Mencari Keuntungan

Yaitu betujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil tersebut dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.

b. Membantu Usaha Nasabah

(24)

15 c. Membantu Pemerintah

Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan berbagai sektor.

2.8 Fungsi Kredit

Kasmir (2008:101) menjabarkan fungsi kredit sebagai berikut:  Untuk meningkatkan daya guna uang;

 Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang;  Untuk meningkatkan daya guna barang;

 Meningkatkan peredaran barang;

 Sebagai alat stabilitas ekonomi;

 Untuk meningkatkan kegairahan berusaha;

 Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan;

 Untuk meningkatkan hubungan internasional.

2.9 Pengertian Prosedur

Beberapa pendapat yang menjelaskan pengertian prosedur salah satunya menurut Ardiyos (2004:73) menyatakan bahwa :

“Prosedur adalah suatu bagian sistem yang merupakan rangkaian tindakan yang

(25)

16 Sedangkan pengertian prosedur menurut M. Nafarin (2004:9) adalah sebagai berikut :

“Prosedur merupakan suatu urutan-urutan seri tugas yang saling berhubungan

yang diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam”.

Jadi prosedur adalah tata cara atau urutan yang saling berhungan satu dengan lainya yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam.

2.10 Prosedur Umum Perkreditan

Prosedur kredit bank setiap bank tidak semuanya sama, menurut Suyatno (1995: 69-86) mmenjelaskan tentang prosedur umum perkreditan adalah sebagai berikut:

a. Permohonan Kredit

Permohonan kredit ini, mencakup permohonan baru untuk memperoleh suatu jenis fasilitas kredit pemohon tambahan suatu kredit yang sedang berjalan., permohonan pembaharuan masa lalu kredit dan yang sudah berakhir maupun permohonan lainnya untuk perubahan syarat-syarat fasilitas kredit yang sedang berjalan, seperti penukaran jaminan dan pengunduran jadwal angsuran.

b. Investigasi Kredit

(26)

17 c. Analisa Kredit

Analisa kredit yaitu pekerjaan yang meliputi mempersiapkan penguraian dari segala aspek baik keuangan maupun non keuangan, mengetahui kemungkinan dapat tidaknya dipertimbangkan suatu permohonan kredit dan penyajian laporan analisa yang berisi penguraian dan kesimpulan serta penyajian alternatif-alternatif sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan tentang kredit tersebut.

d. Keputusan atas Permohonan Kredit

Keputusan atas permohonan kredit adalah tindakan pejabat yang berdasarkan wewenangnya dengan landasan penilaian syarat-syarat umum dalam laporan pemeriksaan dan analisa kredit berhak mengambil keputusan berupa menolak, menyetujui, atau mengusulkan permohonan fasilitas kredit kepada pejabat wewenang, kepala bagian kredit kantor cabang adalah sampai pada jumlah permohonan dalam jenis kredit yang telah ditentukan oleh direksi atau kantor pusat untuk memutuskan sendiri tanpa mengusulkan dahulu kepada kantor pusat, sedangkan diluar ketentuan tersebut maka kepala bagian kredit kantor cabang harus mengusulkan lebih dahulu kepada direksi atau kantor pusat.

e. Penolakan dan Persetujuan Permohonan Kredit

(27)

18 Sedangkan persetujuan pemberian kredit adalah keputusan untuk mengabulkan sebagian atau seluruh permohonan kredit dari calon debitur. Dan untuk menjelaskan keputusan bank biasanya ditegaskan terlebih dahulu syarat-syarat fasilitas kredit dan prosedur yang harus ditempuh oleh nasabah.

f. Pencairan Fasilitas Kredit

Pencairan fasilitas kredit adalah setiap transaksi dengan menggunakan kredit yang telah disetujui oleh bank. Yang dalam prakteknya berupa pembayaran dan atau pemindah bukuan atas beban rekening pinjaman atau fasilitas lainnya.

g. Pelunasan Fasilitas Kredit

Pelunasan kredit ini adalah semua kewajiban hutang nasabah terhadap bank yang berakibat hapusnya ikatan perjanjian. Sehingga selesai sudah urusan dengan bank yang bersangkutan, dengan selesainya pelunasan atas kredit maka jaminan yang tadinya ada pada bank dikembalikan kepada nasabah. Demikian yang tersebut diatas adalah prosedur umum manajemen pelaksanaan pengajuan kredit oleh bank sebagai pelaksana kebijakan pemerintah dibidang perkreditan.

2.11 Pengawasan Kredit

(28)

19 oleh kedua belah pihak. Oleh karena itu penyaluran kredit harus didasarkan pada prinsip kehatia-hatian dan dengan sistem pengendalian yang baik dan benar (Muljono,1996:460).

2.12 Tujuan Pengawasan kredit

Menurut Tjokem (1999: 225) adapun tujuan pengawasan kredit, adalah:

 Menjaga agar kredit yang disalurkan tetap nyaman sesuai dengan

peraturan dan undang undang

 Mengetahui apakah kredit yang disalurkan itu lancar atau tidak

 Melakukan tindakan pencegahan dan penyelesaian kredit macet atau kredit

yang bermasalah

 Mengevaluasi apakah prosedur penyaluran kredit yang dilakukan telah

baik atau masih perlu disempurnakan

 Memperbaiki kesalahan-kesalahan karyawan analis kredit dan

mengusahakan agar kesalahan itu tidak terulang lagi sehingga tercipta efesiensi dan efektifitas dalam pengelolaan perkreditan

(29)

20 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Design Penelitian

Design penelitian ini adalah penelitian dengan sifat data deskriptif kualitatif untuk mengetahui gambaran mengenai prosedur pemberian dan pengawasan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Panin.

3.2 Objek Penelitian

Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada PT Panin Bank, Tbk.

3.3 Jenis Data

Jenis Data Yang digunakan penulis untuk penulisan penelitian ini, yaitu :

(30)

21 2. Data Kuantitatif, yaitu data yang dapat dihitung atau data yang berupa angka, dalam hal ini data yang merupakan data suku bunga KPR PT Panin Bank, Tbk KCU Lampung.

3.4 Sumber Data

Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

 Data Primer

Merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari subyek penelitian, data diperoleh dari manajemen perusahaan, khususnya pada Account Officer dan Loan Service (bagian perkreditan).

 Data Sekunder

Merupakan sumber yang berasal dan diperoleh secara tidak langsung dan melalui media perantara, data diperoleh dari dokumen, laporan, dokumen perusahaan, dan studi pustaka.

3.5 Teknik Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka

(31)

22 2. Penelitian Lapangan

Penelitin Lapangan dilakukan dengan mengadakan Praktek Kreja Lapangan (PKL) langsung di PT Panin Bank, KCU Lampung selama dua bulan terhitung sejak 4 Februari sampai dengan 3 April 2014.

3.6 Gambaran Umum Perusahaan 3.6.1 Sejarah Panin Bank

PT Panin Bank, Tbk ini merupakan hasil dari penggabungan 3 bank swasta, yaitu Bank Kemakmuran (Jakarta), Bank Industri dan Dagang Indonesia (Bandung), dan Bank Industri Djaja Indonesia (Surabaya). Kemudian Bank Panin mengakuisisin 4 bank lainnya, yaitu Bank Lingga Harta (Cirebon), Bank Pembangunan Ekonomi (Semarang), Bank Pembangunan Sulawesi (Ujung Pandang), dan Bank Abadi Djaja (Bandung). Dengan demikian Bank Panin merupakan merger dari 7 bank dan merupakan bank merger pertama di Indonesia hanya dalam tempo yang singkat, yakni 1 (satu) tahun beroperasi.

(32)

23 Bank mulai beroperasi secara komersil pada tanggal 18 Agustus 1971, sesuai dengan izin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. KEP-205/DDK/II/8/1971 tanggal 18 Agustus 1971. Sesuai dengan surat keputusan BI No. 5/2-kep. Dir tanggal 21 April 1972, Panin Bank telah mendapat persetujuan menjadi Bank Devisa dan diikuti dengan pembukaan kantor cabang dibeberapa kota besar di Indonesia.

Dengan struktur permodalan yang kuat dan rasio kecukupan modal yang tinggi, Panin Bank termasuk dalam bank kategori A yang tidak harus direkapitalisasi oleh Pemerintah pasca kriris ekonomi tahun 1998.

Transformasi menyeluruh di dalam organisasi memungkinkan Panin Bank mencatat pertumbuhan yang pesat sejak tahun 2003. Di akhir tahun 2012, asset Panin Bank secara konsolidasi tercatat sebesar Rp148,7 triliun dan aset tersendiri Bank sebesar Rp141,5 triliun, menempatkan Panin Bank di posisi ke enam dalam hal aset di industri perbankan Indonesia.

Saat ini, pemegang saham Panin Bank adalah PT Panin Financial Tbk (45,94%), Votraint No. 1103 Pty Ltd (38,82%), dan publik domestik maupun internasional (15,24%).

Panin Bank saat ini memiliki 3 entitas anak, yakni PT Clipan Finance Indonesia Tbk, PT Bank Panin Syariah, dan PT Verena Multi Finance Tbk.

(33)

24 PaninBank juga menyediakan layanan Internet Banking, Mobile Banking, Phone Banking dan Call Center serta Debit Card yang bekerja sama dengan Master

Card dan Maestro yang dapat diakses secara internasional.

Melalui layanan produk yang inovatif, jaringan distribusi nasional dan pengetahuan pasar yang mendalam, Panin Bank akan terus memperluas pangsa pasarnya dan turut aktif dalam membangun perekonomian nasional.

3.6.2 Visi Panin Bank

Visi Panin Bank adalah menjadi “bank nasional” dalam arsitektur perbankan Indonesia di masa datang, melalui layanan produk yang inovatif , jaringan distribusi nasional dan pengetahuan pasar yang mendalam. Panin Bank siap untuk terus memperluas pasar dan berperan serta dalam meningkatkan fungsi intermediasi keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

3.6.3 Misi Panin Bank

Mentransformasi Panin Bank menjadi salah satu bank konsumer dan bisnis terkemuka di Indonesia.

3.6.4 Nilai Perusahaan 1. Integrity

(34)

25 2. Collaboration

Berlaku sebagai satu Panin, kerja sama sebagai satu tim, berbagi visi, nilai dan tujuan, agar dapat meraih bersama hasil yang terbaik.

3. Accountability

Berhubungan dengan rasa memiliki, tanggung jawab dan bertindak sesuai peraturan.

4. Respect

Menghargai dan mendengarkan pendapat orang lain. 5. Excellence

Performa yang baik, inovasi, belajar, hasrat, percaya diri, dan berani, serta keinginan untuk menjadi yang terbaik.

3.6.5 Ruang Lingkup Kegiatan PT Panin Bank, Tbk

Untuk memudahkan dan agar lebih mendekatkan PT Panin Bank, Tbk KCU Lampung ke masyarakat luas baik itu perusahaan ataupun perseorangan, PT Panin Bank, Tbk KCU Lampung telah menyediakan berbagai macam fasilitas produk, dari mulai produk simpanan, produk pinjaman dan produk jasa, dan produk-produk itu adalah:

3.6.5.1 Produk Simpanan 1. Tabungan Panin

(35)

26 2. Tabungan Junior

Tabungan dalam mata uang rupiah untuk anak-anak mulai umur 0 tahun sampai 18 tahun, yang memberiakn keuntungan seperti bebas biaya administrasi setiap bulan dan juga dilengkapi kartu ATM dengan desain yang menarik.

3. Tabunganku

Tabungan dalam mata uang rupiah untuk nasabah perorangan dengan keunggulan bebas biaya administrasi bulanan serta setoran awal yang ringan. Tabunganku adalah produk bersama dengan bank-bank terkemuka di Indonesia.

4. Tabungan Bisnis

Tabungan dalam amta uang rupiah untuk nasabah pebisnis perorangan maupun perusahaan yang memberikan keuntungan suku bunga yang kompetitif, detil transaksi yang lengkap pada buku tabungan dan akses transaksi perbankan yang komplit.

5. Tabungan Rencana

(36)

27 6. Simpanan Pan Dollar

Rekening simpanan untuk nasabah perorangan dengan pilihan berbagai macam mata uang asing yang lengkap, serta keuntungan lainnya seperti kurs jual beli valuta asing yang kompetitif, fasilitas setor/tarik Bank notes USD tanpa biaya, akses transaksi perbankan yang komplit.

7. Tabanas Panin

Tabungan dalam mata uang rupiah untuk nasabah perorangan yang memberikan suku bunga yang kompetitif serta akses transaksi perbankan yang komplit.

8. Giro

Rekening simpanan untuk nasabah perorangan dan perusahaan dalam berbagai pilihan mata uang, yang dilengkapi dengan akses transaksi perbankan yang lengkap, kurs jual beli yang bersaing yang dapat membantu kelancaran bisnis nasabah.

9. Deposito

(37)

28 3.6.5.2 Produk Pinjaman

1. Kredit Express Panin

Kredit tanpa jaminan yang prosesnya sangat mudah dan cepat, dengan angsuran fleksibel selama 36 bulan, dan dengan bunga yang kompetitif.

2. Kredit Pemilikan Rumah

Fasilitas kredit untuk nasabah perorangan yang digunakan khusus untuk pembelian/renovasi rumah, ruko, villa, atau apartemen, kavling dari perorangan, developer hingga agen properti dengan mudah dan aman.

3. Kredit Pemilikan Mobil

Fasilitas kredit untuk nasabah perorangan yang digunakan khusus untuk pembelian mobil baru maupun mobil bekas.

4. Kredit Serba Guna

Kredit yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan dengan persyaratan mudah, denga pilihan 2 (dua) jenis pinjaman, yaitu: Rekening Koran atau Angsuran.

5. SMART ( Small Medium and retail Trade ) Panin

Pinjaman atau pembiayaan bagi usaha kecil dan menengah yang tersedia dalam berbagai pilihan:

a. Pinjaman modal kerja b. Pinjaman investasi

(38)

29 6. Kredit Mikro

Fasilitas pinjaman untuk pengembangan usaha kecil atau home industry dengan nominal pinjaman tertentu.

7. Credit Card

Kartu kredit Panin Bank untuk memudahkan nasabah individual untuk melakukan berbagai transaksi perbankan di seluruh dunia yang dilengkapi berbagai penawaran dan fasilitas menarik.

8. Kredit Korporasi

Fasilitas pinjaman berupa cash maupun non cash loan dan layanan perbankan lainnya untuk kebutuhan modal kerja atau investasi usaha. 9. Kredit Sindikasi

Pelayanan pengaturan pembiayaan bersama dengan beberapa bank lain untuk badan usaha berskala besar.

3.6.6 Struktur Organisasi PT Panin Bank, Tbk

Struktur oraganisasi berungsi untuk menggambarkan pembagian kerja dan wewenang antara orang-orang atau unit-unit atau bagian-bagian dalam organisasi, sistem komunikasi, dan rentang kendali. Dengan adanya struktur organisasi, maka dapat diketahui secara jelas wewenang dan tanggung jawab setiap personil yang menduduki jabatan tertentu sesuai dengan struktur organisasi yang ada.

(39)

30 a. Pemimpin Cabang

Adapun tugas dari seorang pemimpin cabang, yaitu:

 Membina dan mengkoordinasi unit-unit kerja dibawahnya untuk

mencapai target kerja yang ditetapkan.

 Memfungsikan unit-unit kerja yang dibawahnya untuk mencapai

target yang telah ditetapkan.  Mengadakan perencanaan.

 Mengambil keputusan atas suatu nasabah.  Mengawasi pelaksanaan operasional bank.

b. Wakil Pemimpin Cabang

 Pengawasan pelaksanaan operasional perusahaan.

 Pengawasan terhadap keamanan brankas.

 Berwenang dalam pemeriksaan keuangan dan bertanggung jawab

atas kiriman uang.

 Melakukan pengawasan pada setiap kantor cabang pembantu.

c. Audit

(40)

31 d. EDP

 Mengawasi atau memonitori komputer dan sistem jaringan yang

digunakan dalam kegiatan perbankan.

 Memelihara dan memperbaiki sistem informasi perusahaan.

e. Sekretaris

 Menerima surat-surat atau dokumen-dokumen dari unit kerja Panin

Bank serta dicatat atau ditatausaha administrasinya, setelah itu dikirim kepada pihak-pihak yang dituju.

 Menerima surat-surat atau dokumen-dokumen dari unit kerja diluar

Panin Bank maupun cabang pembantu Panin Bank serta dicatat atau ditatusaha administrasinya, setelah itu dikirim ke unit-unit Panin Bank yang bersangkutan.

f. Accounting (bagian pembukuan dan laporan)

Melakukan tugas pokok menyelenggarakan pembukuan atas nota-nota atau bukti-bukti dari seluruh transaksi-transaksi yang terjadi dalam operasional bank, dan melaporkannya dalam bentuk neraca bank atau laporan keuangan bank yang nantinya dipertanggungjawabkannya.

g. Human Resources Development

(41)

32 Pelatihan karyawan dikelola oleh biro pengembangan dan pelatihan oleh masing-masing cabang sesuai dengan kebutuhan.

h. Operational Manajer

 Mengelola kas kantor cabang dan surat-surat berharga.

 Menyetujui pembayaran transaksi tunai serta kliring dan

mengesahkan transaksi pemindahbukuan sesuai kewenangannya.  Menyetujui pengeluaran biaya eksploitasi sesuai kewenangannya

dan menandatangani semua nota hubungan Panin Bank unit, dokumen dan laporan.

i. Commercial Banking Head

Bertanggung jawab kepada Business Banking Manager dan bertugas untuk memsupervisi Commercial Account Relationship (Account Officer).

Memiliki wewenang sebagai pemrakrasa, memberikan rekomendasi untuk kredit putusan pejabat diatasnya, melaksanakan judgement sesuai kewenangannya dala menganalisis, mengevaluasi, dan memutus kredit, serta mengusulkan penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah.

j. Customer Relationship Head

Bertugas mensupervisi Fund and Service Marketing dan customer Service. Customer Relationship ini juga bertanggung jawab untuk

(42)

33 k. Consumer Banking Head

Bertanggung jawab kepada Business Banking Manager dan bertugas mensupervisi Home Loan Account Relationship dan Car Loan Account Relationship.

l. Centralized Processing Head

Bertanggung jawab kepada Manajer Operasional. Bertugas sebagai pemberi kuasa untuk melaanjutkan proses keuangan dalam bank, seperti proses administrasi pinjaman, administrasi keuangan, serta dapat dikatakan mempunyai tugas sebagai seorang kepada Teller, yaitu:

 Mengkordinasikan dan mengawasi tugas dari teller

 Menyerahkan dan menerima uang yang dibutuhkan maupun yang

disetor oleh teller setiap pagi dan sore yang diambil maupun yang disimpan pada kas.

m. Credit Processing Head

Credit Processing Head ini berada dibawah kewenangan manajer

(43)

34 asli kepemilikan agunan dari nasabah sesuai dengan yang dipersyaratkan.

n. Commercial Account Relationship (Account Officer)

Bertanggung jawab langsung kepada Commercial Banking Head. Mempunyai tugas dan wewenang untuk:

 Memeriksa kelengkapan dan meminta nasabah melenngkapi semua

persyaratan kredit

 Melakukan pemeriksaan secara admnistrasi dan lapangan

 Memutuskan kredit sesuai dengan wewenang yang diberikan oleh

Pemimpin Cabang

 Melakukan negosiasi dengan debitur dalam rangka pemberian,

penyelamatan, dan penyelesaian kredit.

o. Customer Service

 Memberikan informasi mengenai jasa-jasa perbankan kepada

nasabah

 Mengurus pembukuan rekening baru nasabah

 Menerima dan menanggapi keluhan nasabah

 Menerima permohonan kredit yang selanjutnya akan diteruskan

(44)

35 p. Teller

 Melayani penyetoran dan pengambilan uang tunai setiap hari  Mengotorisasi penyetoran dan pengambilan uang tunai setiap hari

 Menginput semua transaksi harian ke komputer setiap hari.

q. Loan Administration

Fungsi administrasi pinjaman dibawahi oleh seorang Centralized Processing Head yang bertanggung jawab kepada Manajer

Operasional. Wewenang fungsi administrasi pinjaman ini secara garis besar adalah meng-entry data statis pinjaman, menyiapkan Instruksi Pencairan Kredit (bertindak sebagai maker), memelihara kerjakan berkas-berkas pinjaman dan dokumen kredit, serta memelihara kerjakan register dan dokumen yang berkaitan dengan bidang usahanya.

r. Credit Administrasi and Reporting

 Menerima permohonan kredit, menganalisis, dan mengajukan hasil

analisis, disertai saran dan pendapat kepada pemimpin cabang  Mengadakan pengikatan perjajian kredit antara bank dengan calon

debitur di hadapan notaries

 Menatausahakan laporan administrasi kredit

 Mengawasi pelaksanaan pemberian kredit

(45)

36 s. Legal

(46)

50 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan penelitian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Dalam memberikan kredit, PT Panin Bank, Tbk Cabang Lampung menerapkan analisis 5C.

2. Dalam pemberian kredit pemilikan rumah (KPR) kriteria yang harus dipenuhi oleh calon debitur adalah termasuk criteria yang lazim digunakan oleh perusahaan perbankan pada umumnya, dengan tujuan untuk mempermudah calon debitur dalam pengajuan kredit.

3. Dalam prosedur pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR), PT Panin Bank, Tbk Cabang Lampung melibatkan beberapa bagian yang tidak sama dalam pelaksanaannya, dimana permohonan kredit diterima oleh bagian yang tidak sama dengan bagian yang memproses, meneliti, menganalisa, dan memberikan keputusan menyetujui atau menolak permohonan kredit tersebut.

(47)

51 5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisa dan kesimpulan, maka penulis memberikan saran-saran dalam upaya sebagai masukan kepada pihak PT Panin Bank, Tbk Cabang Lampung:

1. Dalam melakukan pemberian kredit, sebaiknya setiap bagian yang berkaitan langsung dengan kredit harus menjalankan tugasnya dengan baik dan jujur dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, untuk menghindari hal-hal yang bias merugikan perusahaan.

(48)

1 DAFTAR PUSTAKA

Ardiyos.2004,”Kamus Besar Akuntansi”, Bandung : Alfabetis

Kasmir.2008.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.PT Rajagrafindo Persada.Jakarta

Muljono, Teguh Pudjo. 1996. Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersial. Edisi Ketiga. Yogyakarta. BPFE

Nafarin, M.2004,”Penggangaran Perusahaan”, Jakarta : Salemba Empat

Suyatno, Thomas,1995. Dasar-Dasar perkreditan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Tjoekam, Mochamad. 1990. Perkreditan Bisnis Internasional Bank Komersial.PT Gramedia Pustaka Utama.jakarta

Triandaru, Sigit, Totok Budisantoso.2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba empat.

Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan Undang-Undang RI Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan

Referensi

Dokumen terkait

We show that the continuous Hochschild cohomology and the differential Hoch- schild cohomology of the Hida test algebra endowed with the normalized Wick product are the same..

Hasil penelitian seperti yang ditampilkan dalam tabel 1 menunjukkan bahwa distribusi frekuensi responden berdasarkan supervisi kepala ruangan dari 49 responden dengan

Atas rahmat dan karunia serta hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis yang berjudul “ Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam dalam Upaya

Kecerdasan emosi sebagai kemampuan seseorang untuk dapat mengendalikan emosi diri-sendiri agar ia dapat mencapai efektifitas dalam menjalin hubungan sosial dengan

[r]

Di dalam penelitian ini didapatkan hasil alokasi belanja yang dianggarkan pemerintah melalui alokasi belanja modal, dimana belanja ini untuk menggenjot pembangunan

Masalah dalam penelitian ini adalah idealnya tidak banyak kasus khusus seperti ini yang berhasil diperjuangkan melalui opini publik sekalipun, namun kasus ini

Hasil penelitian menunjukan bahwa guru PAI SMA Negeri 3 Sukoharjo mengembangkan kompetensi sosialnya dengan dua hal, yaitu: (1) Pengembangan kompetensi sosial di