• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN GURU DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU BERTANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 15 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN GURU DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU BERTANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 15 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PERAN GURU DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU BERTANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 15 BANDAR LAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Oleh Eko Putra Wijaya

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskrisipkan dan menganalisis : Peran guru dalam pembentukan perilaku bertanggung jawab peserta didik dalam pembelajaran PKn.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 77 responden. Analisis data menggunakan Chi Kuadrat dan teknik pengumpulan data menggunakan angket serta teknik penunjang menggunakan wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) berdasarkan ketiga indikator yang terdiri dari memberikan contoh, mengarahkan, dan mengawasi peranan guru dapat disimpulkan bahwa peranan guru dikategorikan cukup berperan, (2) secara keseluruhan, prilaku bertanggung jawab siswa yang terdiri dari tiga indikator yaitu mengerjakan tugas yang diberikan disekolah, melaksanakan tata tertib sekolah dan menjaga fasilitas sekolah dapat disimpulkan bahwa prilaku bertanggung jawab peserta didik di SMA Negeri 15 Bandar Lampung dikategorikan bertanggung jawab.

(2)

PERAN GURU DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU BERTANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK

DI SMA NEGERI 15 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Oleh

EKO PUTRA WIJAYA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

PERAN GURU DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU BERTANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK

DI SMA NEGERI 15 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

(Skripsi)

Oleh

Eko Putra Wijaya

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

DAFTAR GAMBAR

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana Judul Skripsi ... 2. Surat Keterangan Penelitian Wakil Dekan FKIP Unila ... 3. Surat Izin Penelitian Pendahuluan ... 4. Surat Balasan Telah Melakukan Penelitian Pendahuluan ... 5. Lembar Perbaikan Seminar Proposal Pembahas I ... 6. Lembar Perbaikan Seminar Proposal Pembahas II ... 7. Surat Keterangan Telah Melakukan Seminar Proposal ... 8. Surat Izin Penelitian ... 9. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 10.Surat Keterangan Persetujuan Seminar Hasil ... 11.Lembar Perbaikan Seminar Hasil Pembahas I ... 12.Surat Keterangan Telah Melakukan Seminar Hasil ... 13.Kisi-kisi Angket ... 14.Soal Angket ... 15.Tabel Distribusi Skor Angket Variabel Peranan Guru (X) ... 16.Tabel Distribusi Skor peran guru (X) dengan indikator memberikan

Contoh ... 17.Tabel Distribusi Skor peran guru (X) dengan indikator mengarahkan ... 18.Tabel Distribusi Skor peran guru (X) dengan indikator mengawasi... 19.Tabel Tabel Distribusi Skor Angket Variabel Perilaku Bertanggung

Jawab (Y) ... 20.Tabel Distribusi Skor peran guru (X) dengan indikator mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan di sekolah ... 21.Tabel Distribusi Skor peran guru (X) dengan indikatormelaksanakan

tata-tertib sekolah ... 22.Tabel Distribusi Skor Prilaku bertanggung jawab (Y) dengan indikator

menjaga fasilitas sekolah Tabel Sebaran Hasil Angket Penelitian Peranan Guru (X) Terhadap Prilaku Bertanggung Jawab (Y) Peserta Didik Di SMA Negeri 15 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2015/2016 ... 23.Tabel Perbandingan Jumlah Responden Mengenai Peran Guru (X)

Terhadap Prilaku Bertanggung Jawab (Y1) Peserta Didik di SMA

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Daftar populasi penelitian siswa SMAN 15 Bandar Lampung

tahun ajaran 2014/2015 ... 25

Tabel 3.2. Daftar Sampel penelitian siswa SMAN 15 Bandar Lampung tahun ajaran 2014/2015 ... 27

. Tabel 4.1 Hasil Uji Coba Angket Kepada Sepuluh Orang Responden diluar Sampel Untuk Item Ganjil (X) ... 36

Tabel 4.2 Hasil Uji Coba Angket Kepada Sepuluh Orang Responden diluar Sampel Untuk Item Genap (Y)... 36

Tabel 4.3 Distribusi Antara Item ganjil (X) dengan Item Genap (Y) ... 38

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Indikator memberikan contoh ... 41

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Indikator mengarahkan ... 43

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Indikator mengawasi ... 45

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Variabel Peran Guru (X) ... 47

Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Indikator mengerjakan tugas-tugas yang diberikan di sekolah ... 49

Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Indikator melaksanakan tata tertib sekolah... 52

Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Indikator menjaga fasilitas Sekolah ... 54

(7)

Tabel 4.12. Hasil Angket Tentang Peranan guru (X) dalam pembentukan perilaku bertanggung jawab peserta didik (Y) di SMA Negeri 15

Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2015/2016 ... 57 Tabel 4.13. Daftar Kontingensi Perolehan Data Tentang Peranan guru (X) dalam

(8)

MOTO

Jika anda terlahir dalam keadaan miskin itu bukan salahmu, tetapi jika anda

mati dalam keadaan miskin itu mutlak salahmu.

(Bill Gates)

Belajar untuk mengajar, Mengajar sambil belajar.

(Muhammad Al-Haddad)

Man Jadda Wa Jada

(Al Hadist)

Samjumdipukes

s

ampai jumpa dipuncak kesuksesan”

(9)
(10)
(11)

PERSEMBAHAN

Setulus hatiku kupersembahkan karya kecilku ini sebagai tanda baktiku kepada:

Bapakku (Suhardi) dan Bundaku (Sri Utari) tercinta yang telah membesarkan kudengan penuh kasih sayang dan kesabaran yang luar

biasa dalam mendidik, membimbing, memberikan semangat, dan senantiasa berdoa demi keberhasilanku.

Adik-adikku, Dwi Larasati dan Tri Mustika Rini yang aku sayangi.

Keluarga besarku yang telah mendukung dan mendorong cita-citaku.

Para pendidikku yang kuhormati, terimakasih atas ilmu yang telah diberikan

Seluruh sahabat dan teman-teman di kampus maupun diluar kampus kuucapkan terimakasih yang selalu memberiku motivasi.

(12)
(13)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 14 Juli 1991. Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Suhardi dan Sri Utari.

Pendidikan Taman Kanak-kanak di TK Fransiskus Tanjung Karang diselesaikan tahun 1997, Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Sepang Jaya diselesaikan tahun 2004. Pendidikan lanjutan tingkat pertama di tempuh di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung diselesaikan tahun 2007. Pendidikan menengah tingkat atas diselesaikan tahun 2010 dari Sekolah Menengah Atas Yayasan Pembina Universitas Lampung (YP Unila) Bandar Lampung.

(14)

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “PERAN GURU DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU BERTANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 15 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016”. Skripsi ini dibuat guna memenuhi syarat sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada berbagai pihak atas segala bantuan baik berupa pemikiran, fasilitas, motivasidan lain-lain demi terselenggaranya penulisan skripsi ini dari awal sampai akhir terutama kepada Bapak Drs. Berchah Pitoewas, M.H., selaku pembimbing akademik sekaligus pembimbing I dan Bapak Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi PPKn sekaligus pembimbing II, serta ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si.Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja Sama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung; 3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Umum

(15)

4. Bapak Muhammad Fuad, M.Hum. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung;

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung;

6. Bapak Drs. Berchah Pitoewas, M.H. selaku pembimbing I dan Bapak Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd. selaku pembimbing II terima kasih atas bimbingannya selama ini;

7. Ibu Dr. Adelina Hasyim, M.Pd., selaku pembahas I. Juga Bapak Tubagus Ali Rachman, S.Pd., M.Pd., selaku pembahas II terima kasih atas saran dan masukannya;

8. Bapak Dr. Irawan Suntoro, M.S., Bapak Drs. Holillulloh, M.Si., Bapak M. Mona adha, S.Pd., M.Pd., Bapak Susilo, S.Pd., M.Pd. dan Bapak Rohman, S.Pd., M.Pd. serta Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung terimakasih atas segala ilmu yang telah diberikan, saran, masukan serta segala bantuan yang diberikan:

(16)

10.Seluruh Bapak Ibu Guruku terimakasih atas segala yang telah kalian ajarkan, yang mendewasakanku dalam bertutur, berfikir dan bertindak; Sahabat-sahabat terbaikku (Angga Saputra, Jimmy Surya Prajala, Dicky Rizky F., M. Banu Ferdian dan Firmansyah (alm)) dan semua yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu memberikan masukan dan motivasi serta tempat untuk mengadu dikala gundah gulanah;

11.Teman-teman seperjuanganku di Prodi PPKn angkatan 2010 serta Kakak tingkat dan adik tingkat yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan yang kalian berikan;

12.Teman-teman KKN dan PPL (Ahmad Nugroho, Prabawati Ningtyas, Desti, El, Zainul, Monica, Indah, Asih Purwasih, Ani, Desna Dwi Cahyani dan Teman-teman KKN dan PPL Tubabar yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu) terimakasih atas saran, serta motivasinya yang selalu kalian berikan kepadaku;

13.Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan penyajiannya. Akhirnya penulis berharap semoga dengan kesederhanaanya skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bandar Lampung, Desember 2015 Penulis

(17)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

1.5 Kegunaan Penelitian... 7

1.6 ruang lingkup penelitian ... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Teori ... 9

BAB III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 21

3.2 Jenis Penelitian ... 21

3.3 variabel penelitian ... 21

3.4 Definisi variabel ... 22

(18)

3.6 Populasi dan sampel ... 24

3.7 Teknik pengumpulan data ... 26

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-Langkah Penelitian ... 32

4.2 Pelaksanaan Penelitian ... 34

A. Persiapan Administrasi ... 34

B. Penyusunan Alat Pengumpulan Data ... 34

a) Berdasarkan indikator memberikan contoh ... 40

b) Berdasarkan indikator mengarahkan ... 42

c) Berdasarkan indikator mengawasi ... 41

d) Penyajian data variabel peranan guru (X) berdasarkan indikator memberikan contoh, mengarahkan, dan mengawasi ... 45

2. Penyajian data variabel prilaku bertanggung jawab (Y) ... 48

a) Indikator mengerjakan tugas-tugas yang diberikan di sekolah ... 48

b) Berdasarkan Indikator melaksanakan tata tertib Sekolah ... 50

Berdasarkan Indikator menjaga fasilitas sekolah ... 52

c) Penyajian data prilaku bertanggung jawab peserta didik (Y) berdasarkan indikator mengerjakan tugas-tugas yang diberikan di sekolah, melaksanakan tata tertib sekolah menjaga fasilitas sekolah ... 55

4.5 Pengujian data ... 57

A. Pengujian peranan guru (X) dalam pembentukan Perilaku bertanggung jawab peserta didik (Y) di SMA Negeri 15 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2015/2016 ... 57

B. Pengujian tingkat keeratan pengaruh ... 60

4.6 Pembahasan ... 62

A. Peranan guru (X) ... 62

B. Prilaku Bertanggung Jawab ... 66

C. Pengujian Peranan guru (X) dalam pembentukan prilaku bertanggung jawab peserta didik (Y) di SMA N 15 Bandar Lampung ... 70

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 71

5.2 Saran ... 72 DAFTAR PUSTAKA

(19)

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam membangun martabat bangsa dan Negara. Sehingga pendidikan merupakan sektor yang mendapatkan perioritas bagi Negara Indonesia dalam pembangunan nasional yang ditetapkannya anggaran pendidikan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Untuk memberikan arah dan pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan telah dibentuk Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam undang-undang ini mengamanatkan bahwa ”sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu pendidikan serta relevansi dan efesiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan, sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan”. Untuk melaksanakan dan mencapai yang diharapkan dalam undang-undang tersebut, bukan semata-mata merupakan tanggungjawab pemerintah, tatapi juga merupakan tanggungjawab masyarakat dan keluarga.

(20)

2

serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab”. Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang diamanatkan dalam undang-undang tersebut, maka perlu adanya pengelolaan pendidikan yang berkualitas atau bermutu. Pengelolaan pendidikan tersebut diperlukan adanya partisipasi atau peranserta masyarakat sebagai wujud dari kesadaran pemilikan masyarakat akan keberadaan lembaga pendidikan, yang kemudian mendorong menjadi rasa tanggungjawab untuk menciptakan sumber daya yang berkualitas. Tumbuhnya partisipasi aktif masyarakat untuk membangun pendidikan bermutu dan mandiri merupakan pengimplementasian otonomi pendidikan. Pendidikan dalam arti otonomi adalah pendidikan menjadi tanggungjawab bersama antara pihak pemerintah dan masyarakat. Kerjasama yang baik antara penyelenggara pendidikan dan masyarakat akan mendorong terciptanya kehidupan masyarakat yang madani dan demokratis di bidang pendidikan. Oleh karena itu pengelolaan pendidikan yang ideal adalah penyelengaraan yang melibatkan partisipasi aktif seluruh komponen atau stakeholder pedidikan yaitu pemerintah, sekolah meliputi kepala sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan, masyarakat termasuk orang tua siswa maupun dunia usaha dan atau industri.

(21)

3

pendidikan, peningkatan kualitas tenaga pendidik melalui program sertifikasi, 2) untuk pemerataan kesempatan pendidikan telah dikeluarkan kebijakan wajib belajar 9 tahun, dan dana Bantuan Operasional Sekolah, bea siswa bagi keluarga miskin, 3) untuk manajemen pendidikan telah ditetapkan kebijakan penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS) untuk pengelolaan satuan pendidikan. Usaha-usaha pemerintah yang telah dilakukan tidak akan berhasil secara optimal tanpa dukungan dan partisipasi masyarakat dan keluarga. Partisipasi masyarakat dan keluarga secara nyata sangat diharapkan dalam pengelolaan satuan pendidikan yang berada di wilayah tempat tinggal mereka. Agar partisipasi masyarakat dan keluarga tersebut dapat memberikan kontribusi yang maksimal pada pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan maka dibentuk suatu wadah yang disebut Komite Sekolah.

(22)

4

media untuk mengkaji materi standar, Menyesuaikan metode pembelajaran, Memberikan nada perasaan. Agar pembelajaran memiliki kekuatan yang maksimal, guru-guru harus senantiasa berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat yang telah dimilikinya ketika mempelajari materi standar.

Dalam hal ini efisiensi belajar tergantung pada besarnya tingkat pengurangan dan kepuasan motif yang menyebabkan timbulnya usaha belajar individu. Prinsip penguat (reinforcer) menggunakan seluruh situasi yang memotivasi, mulai dari dorongan biologis yang merupakan kebutuhan utama seseorang sampai pada hasil-hasil yang memberikan ganjaran bagi seseorang. Jadi pada diri seseorang harus ada motif sebelum belajar terjadi atau dilakukan.

(23)

5

dengan nilai dasar lainnya. Beberapa kegiatan yang perlu diperhatikan, antara lain;

a. Melaksanakan tugas piket

b. Melaksanakan dengan sungguh-sungguh seluruh tugas yang diberikan oleh sekolah

c. Taat memakai pakain seragam sekolah yang telah ditetapkan d. Kebersamaan

Pengembangan dan pelaksanaan Program Kerja Tahunan SMAN 15 Bandar Lampung tahun pelajaran 2015/2016 ini merujuk pada Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi, Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Kelulusan, Permendiknas Nomor 6 Tahun 2006 ( yang disempurnalan dengan Permendiknas Nomor 6 Tahun 2007) Tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan 23 tahun 2006, serta Panduan Penyusunan KTSP yang diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

(24)

6

Upaya pengembangan Program Kerja Tahunan diharapkan dapat mewujudkan peningkatan mutu dan relevansi pendidikan yang dilaksanakan secara menyeluruh mencakup aspek moral, akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, kesehatan, seni dan budaya baik lokal maupun nasional. Pengembangan aspek tersebut secara khusus dapat terwujud pada kecakapan hidup melalui pencapaian kompetensi peserta didik.

1.2. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, fokus penelitian ini adalah peranan komite sekolah dalam mewujudkan program kerja sekolah. Dari focus penelitian dijabarkan pada sub focus sesuai dengan model evaluasi yang digunakan yaitu :

1. Peran guru dalam mewujudkan prilaku bertanggung jawab peserta didik. 2. Faktor yang mempengaruhi prilaku bertanggung jawab peserta didik. 3. Pemahaman peserta didik dalam mewujudkan prilaku bertanggung jawab.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan indetifikasi masalah, permasalahan pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

(25)

7

1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis : Peran guru dalam mewujudkan perilaku bertanggung jawab peserta didik dalam pembelajaran PKn di SMA Negeri 15 Bandar Lampung pada Tahun Ajaran 2015/2016.

1.5. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis penelitian ini berguna untuk mengembangkan konsep ilmu pendidikan kewarganegaraan dalam kawasan pendidikan khususnya untuk membentuk pelayanan optimal bagi sekolah dalam rangka mendukung hak warga negara untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

b. Kegunaan Praktis

Secara praktis dalam penelitian ini di harapkan agar dapat digunakan sebagai:

1. Sebagai masukan untuk sekolah dalam mewujutkan prilaku bertanggung jawab peserta didik.

2. Sebaga bahan pedoman guru dalam menenamkan prilaku bertanggung jawab kepada peserta didik.

3. Sebagai sarana refleksi bagi guru dalam memperbaiki proses pembelajaran PKn.

(26)

8

1.6 Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang Lingkup Ilmu

Penelitian ini berada dalam lingkup ilmu pendidikan khususunya dalam wilayah kajian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dengan kontribusinya untuk membentuk warga Negara yang memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dalam kebudayaan politik, dan kenegaraan.

2. Ruang Lingkup Subjek

Objek dalam penelitian ini adalah peran guru dalam mewujudkan prilaku bertanggung jawab peserta didik di SMA NEGERI 15 Bandar Lampung tahun pelajaran 2015-2016.

3. Ruang Lingkup Objek

Subyek dalam penelitian ini adalah prilaku bertanggung jawab peserta didik di SMA NEGERI 15 Bandar Lampung tahun pelajaran 2015/2016.

4. Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah dalam penelitian ini adalah SMA NEGERI 15 Bandar Lampung tahun pelajaran 2015/2016.

5. Ruang Lingkup Waktu

(27)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1Deskripsi Teori

A. Pengertian Peranan

Menurut Abu Ahmadi (1982) peran adalah suatu kompleks pengharapan manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu yang berdasarkan status dan fungsi sosialnya. Pengertian peran menurut Soerjono Soekanto (2002:243), yaitu “peran merupakan

aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan”. Dari hal diatas lebih lanjut kita lihat pendapat lain tentang

(28)

11

keamanan yang mempunyai tujuan akhir kesejahteraan masyarakat, artinya peranan yang nyata, (Soekamto).

(29)

12

hidup berkelompok. Dalam kehidupan berkelompok tadi akan terjadi interaksi antara anggota masyarakat yang satu dengan anggota masyarakat yang lainnya. Tumbuhnya interaksi diantara mereka ada saling ketergantungan. Dalam kehidupan bermasyarakat itu munculah apa yang dinamakan peran (role).

Peran merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan seseorang, apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka orang yang bersangkutan menjalankan suatu peranan. Untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas ada baiknya terlebih dahulu kita pahami tentang pengertian peran, (Miftah Thoha, 1997). Dari beberapa pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa peran adalah suatu sikap atau perilaku yang diharapkan oleh banyak orang atau sekelompok orang terhadap seseorang yang memiliki status atau kedudukan tertentu. Berdasarkan hal-hal diatas dapat diartikan bahwa apabila dihubungkan dengan dinas perhubungan, peran tidak berarti sebagai hak dan kewajiban individu, melainkan merupakan tugas dan wewenang dinas perhubungan.

B. Peranan Guru

(30)

13

pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.

Para pakar pendidikan di Barat telah melakukan penelitian tentang peran guru yang harus dilakoni. Peran guru yang beragam telah diidentifikasi dan dikaji oleh Pullias dan Young (1988), Manan (1990) serta Yelon dan Weinstein (1997). Adapun peran-peran tersebut adalah sebagai berikut :

a. Guru Sebagai Pendidik b. Guru Sebagai Pengajar c. Guru Sebagai Pembimbing d. Guru Sebagai Pelatih e. Guru Sebagai Penasehat

f. Guru Sebagai Pembaharu (Inovator) g. Guru Sebagai Model dan Teladan h. Guru Sebagai Pribadi

i. Guru Sebagai Peneliti

j. Guru Sebagai Pendorong Kreatifitas k. Guru Sebagai Pembangkit Pandangan l. Guru Sebagai Pekerja Rutin

m. Guru Sebagai Pemindah Kemah n. Guru Sebagai Evaluator

(31)

14

C. Pembentukan Perilaku

Perilaku peserta didik merupakan hasil dan berkembangnya tingkat sosialisasi yang dilakukan oleh masing-masing individu peserta didik yang kemudian menjadi sebuah kebiasaan selanjutnya menjadi ciri khas dari masing-masing peserta didik. Peranan keluarga dan lingkungan, baik lingkungan bermain dan sekolah mempunyai peran terhadap pembentukan perilaku. Dan kemudian berikut ini adalah pembentukan perilaku menurut para ahli:

a) B.F. Skiner

Skinner menyatakan bahwa belajar merupakan “Tingkah laku sebagai

hubungan antara perangsang (S) dan respon (R)” yang terkenal dengan

teorinya yaitu Operant Conditioning Theory. Ada dua macam respon dalam kegiatan belajar Respondent response reflexive respons, bersifat spontan atau dilakukan secara reflek, diluar kemampuan seseorang. Dalam situasi yang demikian seseorang cukup belajar dengan stimulus yang diberikan dan ia akan memberikan respons yang sepadan dengan stimuli yang datang. Operant Response (Instrumental Response), respon yang timbul dan berkembangnya dikuti oleh perangsan-perangsang tertentu. Perangsang yang demikian disebut dengan reinforcing stimuli atau reinforcer, karena perangsang ini memperkuan respons yang telah dilakukan oleh organisme.

b) Pavlov

(32)

15

menjadi dua bagian, yaitu refleks wajar (unconditioned reflex) dan refleks bersyarat (conditioned reflex). Refleks wajar, refleks yang terjadi dengan sendirinya saat diberikan rangsang, sedangkan refleks bersyarat adalah refleks yang harus dipelajari. Menurut teori conditioning, belajar adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat (conditions), dapat berupa latihan yang dilakukan secara terus menerus sehingga menimbulkan reasksi (response). Kelemahannya adalah menganggap bahwa belajar adalah hanyalah terjadi secara otomatis dan lebih menonjolkan peranan latihan-latihan, dimana keaktifan dan pribadi seseorang tidak dihiraukan.

c) Guthrie

Teori yang dikemukakan oleh Guthrie adalah teori conditioning yang menitikberatkan pada cara-cara atau upaya tertentu untuk mengubah kebiasaan yang kurang baik menjadi kebiasaan yang baik. Menurut Guthrie tingkah laku manusia itu adalah merupakan deretan-deretan tingkah laku yang terdiri dari unit-unit. Unit-unit tingkah laku ini merupakan respons atas rangsangan ang terjadi sebelumnya dan menjadi rangsang berikutnya.

d) Clark C. Hul

(33)

16

e) Jerome S Bruner

Bruner menyatakan bahwa inti belajar adalah bagaimana orang memilih, mempertahankan, dan mentransformasikan informasi secara aktif. Menurut Bruner selama kegiatan belajar berlangsung hendakanya siswa dibiarkan untuk menemukan sendiri (discovery learning) makna segala sesuatu yang dipelajari. Dalam hal ini siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk berperan dalam memecahkan masalah. Dengan cara tersebut diharapkan mereka mampu memahami konsep-konsep dalam bahasa mereka sendiri.

D. Nilai Tanggung Jawab dan Tugas Peserta Didik

(34)

17

Agar pelaksanaan proses pendidikan Islam dapat mencapai tujuan yang diinginkan maka setiap peserta didik hendaknya, senantiasa menyadari tugas dan kewajibannya.. Menurut Asma Hasan Fahmi tugas dan kewajiban yang harus dipenuhi peserta didik diantaranya adalah.

1. Peserta didik hendaknya senantiasa membersihkan hatinya sebelum menuntut ilmu.

2. Tujuan belajar hendaknya ditujukan untuk menghiasi ruh dengan berbagai sifat keimanan.

3. Setiap peserta didik wajib menghormati pendidiknya.

4. Peserta didik hendaknya belajar secara bersungguh-sungguh dan tabah dalam belajar.

Kewajiban peserta didik diantaranya adalah:

1. Sebelum belajar hendaknya terlebih dahulu membersihkan hatinya dari segala sifat buruk.

2. Niat belajar hendaknya ditujukan untuk mengisi jiwa dengan berbagai fadillah.

Wajib bersungguh – sungguh dalam belajar, wajib saling mengasihi dan menyayangi diantara sesama, bergaul baik terhadap guru-gurunya.

Tugas seorang siswa di sekolah dibagi menjadi 5 unsur pokok yaitu: f) Belajar : belajar merupakan tugas pokok seorang siswa, karena

(35)

18

a. Memahami dan mempelajari materi yang diajarakan. b. Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

c. Mempelajari kembali materi yang telah diajarkan dan mengerjakan PR jika Ada PR.

g) Taat pada peraturan sekolah: setiap sekolah memiliki tatatertib yang harus ditaati oleh para siswa, demi terciptanya kondisi sekolah yang kondusif, aman, nyaman untuk siswa dalam belajar dan menjalani aktivitas selama di sekolah. Selain itu tatatertib sekolah juga sebagai patokan dan kontrol prilaku siswa di sekolah. Jika tatatertib dilangar maka akan mendapatkan sangsi atau hukuman.

h) Patuh dan hormat pada guru: tugas seorang siswa di sekolah selanjutnya adalah patuh dan hormat kepada guru. Rahmat, barokah dan manfaat dari sebuah ilmu itu tergantung dari ridhonya guru. Oleh karena itu jika siswa ingin menjadi siswa yang cerdas haruslah patuh, taat dan hormat pada guru. Contoh: a. Menuruti semua perintah guru.

b. Menghargai guru.

c. Memperhatikan jika diterangkan materi oleh guru.

d) Disiplin: ada sebuah istilah “ kunci meraih sukses adalah disiplin” istilah ini memiliki makna yang kuat jika seseorang

(36)

19

dengan siswa jika seorang siswa memiliki disiplin yang tinggi maka dia akan dapat meraih cita-cita yang diinginkan.

E. Penelitian yang Relevan a. Kajian lokal PKn

Di akses tanggal 1 juni 2015, digilib.unila.ac.id., dedi suparman, jurusan ilmu pendidikan- PGSD, FKIP tahun 2015 universitas lampung, jurusan ilmu pendidikan, judul : hubungan peranan guru sekolah dasar negeri dengan pembinaan sikap tanggung jawab sosial siswa sekolah dasar negeri.

Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan peranan guru sekolah dasar terhadap sikap tanggung jawab siswa.

b. Kajian nasional PKn

Di akses tanggal 1 juni 2015, ejurnal.sos.fisip-unmul.ca.id., habel, sosianti-sosiologi, FISIP jurusan sosiologi tahun 2015 universitas mulawarman, judul : peranan guru kelas membangun perilaku sosial siswa kelas V sekolah dasar, penggunaan metode deskriptif kualitatif, hasil dari penelitian ini peranan guru dilaksanakan dengan baik serta memberikan manfaat bagi para siswa khususnya kelas V. c. Kajian international civic education.

(37)

20

Program teori orientid cenderung mengabaikan ilmu yang mempelajari proses permohonan. Terutama proctice-oriented program itu adalah sebuah alat yang digunakan untuk pembentukan kepercayaan pada adanya buaya kualitas pengetahuan diri.

2.2Kerangka Pikir

Dapat saya simpulkan bahwa begitu banyak peran yang harus diemban oleh seorang guru. Peran yang begitu berat dipikul di pundak guru hendaknya tidak menjadikan calon guru mundur dari tugas mulia tersebut. Peran-peran tersebut harus menjadi tantangan dan motivasi bagi calon guru. Dia harus menyadari bahwa di masyarakat harus ada yang menjalani peran guru. Bila tidak, maka suatu masyarakat tidak akan terbangun dengan utuh. Penuh ketimpangan dan akhirnya masyarakat tersebut bergerak menuju kehancuran.

(38)

21

Berdasarkan pemikiran di atas, hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 bagan kerangka piker penelitian Peran Guru

(X) Indikator:

1. Memberikan contoh. 2. Mengarahkan. 3. Mengawasi.

Tanggung Jawab Peserta Didik

(Y) Indikator:

1. Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan di sekolah.

2. Melaksanakan tata tertib sekolah. 3. Menjaga fasilitas

(39)

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. yang memberikan penjelasan tentang permasalahan yaitu untuk mengetahui bagaimanakah peranan guru dalam mewujudan program kerja sekolah di SMA NEGERI 15 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014-2015.

3.2. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. yang memberikan penjelasan tentang permasalahan yaitu untuk mengetahui bagaimanakah peranan komite sekolah dalam mewujudan program kerja sekolah di SMA NEGERI 15 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014-2015.

3.3. Variabel Penelitian

“Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang akan menjadi

pengamatan penelitian.” Suryabrata (2002 : 72) Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Peran Guru (X)

(40)

22

3.4. Definisi Variabel

1. Definisi Konseptual

Definisi konseptual variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Peran Guru (X)

Peran guru adalah membentuk perilaku peserta didik, memberikan arahan, bimbingan guna mengendalikan peserta didik. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.

2. Prilaku Bertanggung Jawab Peserta Didik (Y)

Perilaku bertanggung jawab merupakan hasil dan berkembangnya tingkat sosialisasi yang dilakukan oleh masing-masing individu peserta didik yang kemudian menjadi sebuah kebiasaan selanjutnya menjadi ciri khas dari masing-masing peserta didik. Peranan keluarga dan lingkungan, baik lingkungan bermain dan sekolah mempunyai peran terhadap pembentukan perilaku.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Peran yang begitu berat dipikul di pundak guru hendaknya tidak

(41)

23

utuh. Penuh ketimpangan dan akhirnya masyarakat tersebut bergerak menuju kehancuran.

Diukur dengan menggunakan indikator:  Berperan

 Kurang Berperan  Tidak Berperan

2. Mereka dituntut untuk mengaktualisasikan dan mengekspresikan pencapaian tujuan ini sebagai hasil pembelajaran di kelas. Tingkat penguasaan yang dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti program kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan. Tanggung jawab siswa adalah berbagai jenis kemampuan yang diperoleh dari belajar. Adapun indikator yang dapat dijadikan tolak ukur dalam sebuah program kerjaketika ia mampu melakukan:

 Bertanggung Jawab.

 Kurang Bertanggung Jawab.  Tidak Bertanggung Jawab.

3.4. Rencana Pengukuran Variabel

Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik scoring pada alternatif jawaban dalam lembaran angket yang disebar ke responden.

a. Peran guru dapat diukur dengan menggunakan angket tertutup. Indikaor pengukuran adalah guru. Setiap angket mempunyai tiga kemungkinan jawaban a, b, dan c yang meliputi:

(42)

24

 Memilih alternatif c diberikan nilai 1 (satu)

b. Prilaku Bertanggung Jawab Peserta Didik diukur dengan menggunakan angket tertutup. Indikator pengukuran bertanggung jawab, kurang bertanggung jawab dan tidak bertanggung jawab. Setiap angket mempunyai tiga kemungkinan jawaban a, b, dan c yang meliputi:

 Memilih alternatif a diberikan nilai 3 (tiga);  Memilih alternatif b diberikan nilai 2 (dua);  Memilih alternatif c diberikan nilai 1 (satu);

3.5. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik di SMAN 15 Bandar Lampung ang berjumlah 766 peserta didik.

Tabel 3.1. Daftar populasi penelitian siswa SMAN 15 Bandar Lampung tahun ajaran 2015/2016.

No. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1 X 131 204 335

3 XI IPA 28 89 117

4 XI IPS 31 71 102

5 XII IPA 30 78 108

6 XII IPS 45 59 104

Jumlah 265 501 766

(43)

25

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang dijadikan sasaran dalam penelitian. Menurut Martono (2012:74) “sampel adalah bagian dari

populasi yang memiliki ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti”.

Menurut Arikunto (2006:144) “apabila subyek penelitian kurang dari

100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya bila subyeknya lebih besar dari 100 dapat diambil 10 % - 15 % atau 20 % - 25 % atau lebih”. Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik stratified random sampling, yaitu cara pengambilan sampel dengan memperhatikan strata (tingkatan) di dalam populasi.

(44)

26

Sumber : Data SMAN 15 Bandar Lampung tahun ajaran 2015/2016

B. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Pokok

Teknik pokok pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Angket

Dalam penelitian ini, angket menjadi teknik pokok dalam

pengumpulan data penelitian. Menurut Muhammad (1988), “angket

dalam penelitian ini dipakai karena data yang diperlukan adalah angka-angka yang berupa skor nilai, untuk memperoleh data utama

dan dianalisis”.

(45)

27

a. Untuk jawaban yang sesuai harapan diberikan nilai 3

b. Untuk jawaban yang kurang sesuai dengan harapan diberikan nilai 2

c. Untuk jawaban yang tidak sesuai dengan harapan diberikan nilai 1

Selanjutnya penulis mengadakan penelitian dengan menyebar angket kepada responden sebanyak responden. Tujuan penyebaran angket ini adalah untuk memperoleh data peran guru dalam mewujudkan prilaku bertanggung jawab peserta didik di SMA NEGERI 15 Bandar Lampung.

2. Teknik Pendukung

Teknik pendukung dalam penelitian ini adalah : a. Wawancara

Dalam penelitian kuntitatif wawancara menjadi metode pengumpulan data yang dapat mendukung hasil penelitian,.

“Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu”

(46)

28

b. Teknik Dokumentasi

Penelitian ini menggunakan teknik pendukung teknik dokumentasi yakni pengambilan data yang diperoleh dari informasi, keterangan ataupun fakta-fakta yang berhubungan dengan objek penelitian.

C. Uji Validitas Dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Untuk memperoleh data yang akurat dalam suatu penelitian, maka data yang digunakan harus valid, artinya alat ukur tersebut harus dapat mengukur secara tepat. Dalam hal ini alat ukur yang dimaksud adalah angket, yang disajikan berdasarkan konstruksi teoritisnya. Untuk validitas angket, peneliti mengadakan uji coba dengan melihat indikator X dan Y yang kemudian dikonstruksikan ke dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan. Serta cara mengetahui validitas angket, peneliti mengkosultasikan angket dengan dosen ahli penelitian di lingkungan Fakultas Keguru dan Ilmu Pendidikan Univeritas Lampug, khususnya dosen Pembimbing I dan Pembimbing II. Setelah dinyatakan valid maka angket tersebut dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini.

2. Uji Reliabilitas

(47)

29

memiliki reliabilitas yang baik pula, yakni ketepatan alat ukur. Dalam pengolahan data digunakan rumus Product Moment, yang kemudian dilanjutkan dengan rumus Sperman Brown. Langkah yang akan ditempuh adalah sebagai berikut :

a. Menyebarkan angket untuk uji cobakan kepada 10 orang diluar responden

b. Untuk menguji reliabilitas angket digunakan teknik belah dua atau ganjil dan genap

c. Mengkorelasikan kelompok ganjil dan genap dengan Korelasi Product Moment, yaitu :



xy : jumlah perkalian skor distrubusi X dan Y

N : Jumlah responden X dan Y yang mengisi kuisioner

x2 : Jumlah kuadrat skor distribusi

y2 : Jumlah kuadrat skor distribusi

(48)

30

Untuk mengetahui koefisien reliabilitas seluruh item angket digunakan rumus Sperman Brown yaitu :

rᵪ ᵧ =

Mengetahui tinggi rendahnya reliabilitas menurut Manase Malo (1986 : 139) dapat dilihat pada indeks reliabilitas dibawah ini :

0,90-1,00 = Reliabilitas Tinggi 0,50-0,89 = Reliabilitas Sedang 0,00-0,49 = Reliabilitas Rendah

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan fenomena yang terjadi. Fenomena ini diteliti secara deksriptif dengan mencari informasi mengenai beberapa hal yang dianggap mempunyai relevansi dengan tujuan penelitian. Informasi yang berhasil dikumpulkan dalam bentuk penguraian, selain itu disajikan dalam bentuk presentasei pada setiap tabel kesimpulan. Rumus presentase yang digunakan adalah :

P =

100

%

(49)

31

Keterangan : P = Presentase

F = Jumlah jawaban dari seluruh item

(50)

71

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka penulis menyimpulkan bahwa:

Terdapat pengaruh yang signifikan antara peranan guru dalam pembentukan perilaku bertanggung jawab peserta didik di SMA N 15 Bandar Lampung. Hal tersebut dibuktikan dengan perhitungan dalam bab sebelumnya. Namun, diketahui pula bahwa koefisien kontingensi dan kontingensi maksimum dikategorikan rendah. Hal ini mungkin disebabkan peran guru yang belum maksimal sehingga masih terfokus sebagai guru yang hanya menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Peranan Guru dapat dilihat dari berbagai aspek seperti kesiapan guru, pengalaman dan juga kondisi psikologis guru itu sendiri. Seharusnya guru memiliki keterampilan lebih agar peran-peran guru semakin banyak dan peserta didik yang berkarakter dapat lahir sebagai penerus bangsa.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut kepada:

(51)

72

Guru harus memaksimalkan peranannya sebagai pendidik, pemberi contoh, mengarahkan serta mengawasi peserta didik dikarenakan berdasarkan hasil penelitian menunjukkan peranan guru masih rendah dalam membentuk perilaku bertanggung jawab peserta didik. Dalam hal ini dapat dilakukan dengan menambah pengetahuan yang bersifat umum dan lebih mendekatkan diri dengan para peserta didiknya.

(52)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Evaluasi Program Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Djudju, Sudjana. 2006. Evaluasi Program Pendidikan. Rosdakarya. Bandung Farida Yusuf, Tayibnapis. 2007. Evaluasi Program. Depdiknas. Jakarta.

Gredler, Margaret E. 1996. Program Evaluation. California: University Of South Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 044/U/2002

tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah

Lias, Hasibuan. 2004. Melejitkan Mutu Pendidikan. Rineka Cipta: Jakarta.

Nana Syaodih Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan. Rosdakarya. Bandung.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menegah.

Richard M, Steers. 2005. Efektivitas Organisasi. Erlangga: Jakarta.

Rogers Patricia W and John M Owen. 1999. Program Evaluation Forms and A pproaches. Natonal Library of Australia: Australia

Stufflebeam, Daniel L. 2003. The CIPP Model for Evaluation. Portland. Oregon. Sufyarma. 2003. Kapita Selekta Manajemen Pendidikan. Alfabeta: Bandung. Syafaruddin. 2008. Efektivitas Kebijakan Pendidikan. Rineka Cipta: Jakarta. Udai, Pareek. 2005. Mendayagunakan Peran-Peran Keorganisasian. Pustaka

Binaman Pressindo: Jakarta.

Umaedi. 2004. Manajemern Mutu Berbasis Sekolah/Madrasah. Pusata Kajian Mutu Pendidikan: Jakarta.

Gambar

Gambar 2.1 bagan kerangka piker penelitian
Tabel 3.1. Daftar populasi penelitian siswa SMAN 15 Bandar Lampung tahun ajaran 2015/2016
Tabel 3.2. Daftar Sampel penelitian siswa SMAN 15 Bandar

Referensi

Dokumen terkait

Maka dalam hal ini penulis melakukan sebuah penelitian, dengan meneliti guru dan murid dalam proses belajar-mengajar yang dilakukan di sekolah Chandra Kusuma School,

Sistem lampu merupakan bagian utama dan komponen terpenting dari kontruksi rangkaian lampu LED pemikat ikan, oleh karena itu banyak pertimbangan yang harus

Pada Tabel 3 ditunjukkan SNR dan kapasitas kanal dari sistem dengan masing-masing kombinasi channel coding , teknik modulasi, dan skema MIMO saat pengguna bergerak dengan

Ada beberapa alasan yang menyebabkan seseorang berhenti atau putus hubungan kerjanya dengan perusahaan, ada yang bersifat karena peraturan perundang-undangan, tapi

Pemetaan karakteristika pantai dilakukan dengan menggunakan GPS, sepanjang garis pantai, untuk mendeskripsi jenis sedimen dan batuan, serta gejala-gejala geologi yang terjadi

digenangi air untuk mengakibatkan kapal tersebut menyelam. Sistem propulsi ganda. Pada kondisi menyelam sistem yang biasa digunakan adalah dengan sistem elektrik yang

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa responden pasien rawat inap di RSUD Wonosari, Gunungkidul adalah sama antara yang berjenis kelamin perempuan dan laki-laki, berumur

Dalam novel Clara Ng misalnya, sekitar 21 dari 61 puisi yang dimuat dalam buku ini secara gamblang, tanpa basa-basi menyebut kata “tubuh” (organ vital wanita) yang dulu begitu