• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BAHASA INDONESIA SMP NEGERI 1 KUALA TAHUN AJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BAHASA INDONESIA SMP NEGERI 1 KUALA TAHUN AJARAN 2014/2015."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH

BAHASA INDONESIA SMP NEGERI 1 KUALA

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

SRI WATI

2123311080

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

Sri Wati, Nim 2123311080. Analisis Tingkat Kesulitan Soal Ujian Akhir Sekolah Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Kuala Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Medan. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesesuaian naskah soal ujian akhir sekolah Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Kuala dengan kurikulum dan mendeskripsikan tingkat kesulitan soal ujian akhir sekolah bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Kuala. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode dokumentasi.

Teknik analisis data untuk kesesuaian naskah soal dengan kurikulum dilakukan dengan menyesuaikan tiap butir soal dengan kurikulum (standar isi dan standar kompetensi lulusan), serta membuat persentase kesesuaiannya butir soal dengan kurikulum tersebut. Teknik analisis tingkat kesulitan soal ujian akhir sekolah dilakukan dengan menganalisis soal berdasarkan kriteria soal (Taksonomi Bloom), selanjutnya menghitung persentase dari tiap tingkatan.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa soal ujian akhir sekolah bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Kuala dinyatakan sesuai dengan kurikulum yang berlaku disekolah tersebut (KTSP) dengan rincian; kesesuaian naskah soal dengan standar isi 100% dan kesesuaian soal dengan standar kompetensi lulusan sebanyak 90%. Dari segi tingkat kesulitan analisis data menunjukkan bahwa tingkat kesulitan soal memiliki tingkat kesulitan baik dengan proporsi 3-4-3, yakni soal mudah sejumlah 30,6 %, sedang 38,8 % dan sukar 30,6 %.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala nikmat iman, islam, kesempatan serta kekuatan yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang diberi judul

“Analisis Tingkat Kesulitan Soal Ujian Akhir Sekolah Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Kuala tahun Ajaran 2014/2015”. Skripsi ini dibuat untuk

memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan Skripsi ini, penulis banyak mengalami kesulitan dan kendala, namun berkat bantuan dan bimbingan serta kerja sama dari berbagai pihak, kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni. 3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

4. Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus dosen penguji.

6. M. Surip, S.Pd., M.Si., Dosen Pembimbing Skripsi.

(8)

iii

8. Atika Wasilah, S.Pd., M.Pd., selaku dosen penguji.

9. Para Dosen, serta Staf Tata Usaha Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. 10. Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha, beserta Guru-Guru di SMP Negeri 1 Kuala. 11. Ibu Ainur Rasyidah, S.Pd yang telah memberi bimbingan semasa PPLT. 12. Keluarga tercinta, terkhusus Ayahanda Yetno dan Ibunda Eka Triani yang

telah memperjuangkan banyak hal untuk kehidupan penulis, adik Jaya Wati, AMK. dan Nur Pamelia Wati yang peduli di segala kondisi. serta yang tak terlupakan Almh.Nabila.

13. Seluruh mahasiswa pendidikan Bahasa Indonesia stambuk 2012, kelas

Nonreguler C. Terkhusus untuk “sitanggap” Asri Yulianda, “si teliti” Elisda

Marpaung, “sicantik dan seksi” Chanrika Nathalina S., “si aktif” Hotmariana

Berutu, dan “si sibuk” Ranti Fornita S.

14. Sahabat-sahabat berhati nyaman, Yuli Astuti, Asri Hasanah, Sri Suci Ramadhani, Yulia Wintasari, Tri Wulandari, Putri Eka Sari, Sinta Wulan Dari, M. E. Zuanda, Kak Tika, Dias Pratiwi, Vira Aprida, Ardiansyah Putra serta masih banyak lagi yang tak bisa penulis sebut satu persatu.

Penulis berharap Skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, September 2016 Penulis,

(9)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Masalah ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PERTANYAAN PENELITIAN ... 10

A. Landasan Teoretis ... 10

1. Ujian Akhir Sekolah ... 10

2. Kesesuaian Naskah Soal dengan Kurikulum ... 13

(10)

v

4. Analisis Tingkat Kesulitan Butir Soal ... 18

B. Kerangka Konseptual ... 32

C. Pertanyaan Penelitian ... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 36

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

1. Lokasi Penelitian ... 36

2. Waktu Penelitian ... 36

B. Sumber Data ... 36

C. Metode Penelitian ... 37

D. Instrumen Penelitian ... 37

E. Teknik Pengumpulan Data ... 39

F. Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Hasil Penelitian ... 41

1. Kesesuaian Naskah Soal dengan Kurikulum ... 41

2. Analisis Tingkat Kesulitan Soal ... 55

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 57

1. Kesesuaian Naskah Soal dengan Kurikulum ... 57

(11)

vi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 75

A. Simpulan ... 75

B. Saran ... 76

(12)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1..Kata-Kata Operasional Tingkat Kesulitan Soal ... 31

Tabel 3.1. Kesesuaian Soal dengan Standar Isi (SI) ... 38

Tabel 3.1. Kesesuaian soal dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) ... 38

Tabel 3.3. Tingkat Kesulitan Butir Soal ... 38

Tabel 4.1. Kesesuaian soal dengan Standar Isi (Materi Kelas VII) ... 41

Tabel 4.2. Kesesuaian soal dengan Standar Isi (Materi Kelas VIII) ... 44

Tabel 4.3. Kesesuaian soal dengan Standar Isi (Materi Kelas IX) ... 46

Tabel 4.4. Kesesuaian Soal dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) ... 50

Tabel 4.5. Tingkat Kesulitan Butir Soal... 55

Tabel 4.6. Persentase Tiap Tingkat Kesulitan Soal Pada Naskah ... 56

(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Nilai Akhir Siswa ... 12 Gambar 2.2. Tingkat Kesulitan Soal Berdasarkan Kriteria Soal ... 20 Gambar 2.4 Domain Kognitif Taksonomi Bloom sebelum dan sesudah

(14)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Soal Ujian Akhir Sekolah ... 78

Lampiran II Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia SMP/MTs ... 100

Lampiran III Kesesuaian Soal dengan Standar Isi ... 107

Lampiran IV Kesesuaian Soal dengan Standar Kompetensi Lulusan ... 112

Lampiran V Kata Kerja Operasional (KKO)Tingkat Kesulitan Soal ... 116

Lampiran VI Spesifikasi Ujian Akhir Sekolah SMP Negeri 1 Kuala Tahun Ajaran 2014/2015 ... 117

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dalam arti sempit merupakan segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Sedangkan dalam arti luas, pendidikan diartikan sebagai pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan biasanya terjadi dibawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan diperoleh secara otodidak.

Peningkatan kualitas pendidikan dari tahun ketahun terus dilakukan secara inovatif baik dari sistem maupun teknik pengajaran oleh para guru dikelas. Peningkatan yang dapat dilakukan salah satunya dengan melakukan berbagai upaya dalam mengoptimalkan komponen-komponen pengajaran. Komponen dalam pembelajaran meliputi: tujuan pembelajaran, proses pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Ketiga komponen tersebut merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dalam proses belajar mengajar termasuk penugasan, materi selalu berorientasi pada tujuan pembelajaran dan apakah tujuan pembelajaran telah tercapai atau belum, baru akan terjawab setelah diadakannya evaluasi.

Evaluasi merupakan proses penilaian pertumbuhan siswa dalam proses belajar mengajar. Pencapaian perkembangan siswa perlu diukur, baik posisi siswa sebagai individu maupun posisinya di dalam kegiatan kelompok. Hal yang demikian perlu disadari oleh seorang guru karena pada umumnya siswa masuk

(16)

2

kelas dengan kemampuan yang berbeda (Sukardi, 2010: 2). Kegiatan evaluasi memiliki manfaat yang besar dalam dunia pendidikan, begitu juga dalam kegiatan pembelajaran. Sebab melalui evaluasi dapat diketahui hasil dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan, dan dari hasil tersebut dapat ditentukan tindak lanjut yang akan dilakukan.

Evaluasi dalam pembelajaran memegang peran yang penting. Arikunto (2007: 6-7) menyatakan makna penilaian atau evaluasi dapat ditinjau dari berbagai segi, diantaranya dari segi siswa, guru maupun sekolah. Adapun makna evaluasi bagi siswa ialah siswa dapat mengetahui sejauh mana dia telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Hasilnya dapat memuaskan, namun dapat juga tidak memuaskan. Makna bagi guru, yaitu guru dapat mengetahui hasil belajar siswanya. Selain itu, guru juga apat mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat bagi siswa sehingga untuk mengajar selanjutnya tidak perlu membuat perubahan, Serta guru juga dapat mengetahui apakah metode yang digunakan sudah tepat atau belum. Yang terakhir yakni makna evaluasi bagi sekolah. Bagi sekolah, evaluasi dapat dijadikan sebagai cermin bagi tercapainya harapan sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam mengubah kurikulum untuk masa yang akan datang, atau sebagai pedoman bagi sekolah dalam mencapai standar skolah.

(17)

3

menggunakan alat evaluasi yang sesuai sehingga dapat mengetahui secara pasti tentang sejauh mana keberhasilan metode yang digunakan.

Keberhasilan sebuah kegiatan evaluasi tidak terlepas dari alat evaluasi yang digunakan. Alat adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang untuk melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih efektif dan efesien (Arikunto, 2007:26). Alat evaluasi ini berfungsi untuk mengukur atau mengevaluasi sesuatu dengan hasil seperti yang dievaluasi. Secara garis besar, alat evaluasi dalam pendidikan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tes dan nontes. Adapun alat evaluasi yang sering digunakan dalam proses belajar mengajar adalah tes.

Tes sebagai alat ukur berisikan serangkaian pertanyaan atau tugas yang harus dijawab atau dilaksanakan oleh responden yang mengikuti tes. Beberapa defenisi tes, diantaranya dinyatakan oleh Wester’s Collegiate (dalam Arikunto, 2007: 32) adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Defenisi tes tersebut sejalan dengan Susetyo (2015: 2), yaitu alat atau instrument yang digunakan untuk mengukur kemampuan, kecakapan individu pada aspek tertentu baik yang tampak maupun yang tidak tampak dan hasilnya berupa angka atau skor.

(18)

4

Berdasarkan defenisi diatas, dapat terlihat pentingnya tes dalam mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan dan pemahaman siswa. Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa terutama hasil belajar kognitif yang berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

Ditinjau dari segi kegunaannya untuk mengukur siswa, tes dibedakan dalam 3 macam tes, yaitu: tes diagnostik, tes formatif dan tes sumatif (Arikunto. 2007:33). Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat. Tes formatif ialah tes yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti sesuatu program tertentu. Terakhir, yakni tes sumatif ialah tes yang dilaksanakan setelah berakhir pemberian sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar.

Dalam pengalaman di sekolah, tes formatif dapat diartikan ulangan harian sedangkan tes sumatif dapat disamakan dengan tes ulangan umum yang biasanya dilaksanakan pada tiap akhir semester. Salah satu contoh dari ujian sumatif ini yaitu ujian akhir sekolah. Ujian akir sekolah merupakan bagian dari tes sumatif karena ujian akhir sekolah hanya diberikan diakhir pendidikan untuk menguji kemampuan siswa.

(19)

5

Indonesia No.97 tahun 2013 UAS dilaksanakan oleh satuan pendidikan untuk semua mata pelajaran. Dalam hal ini, penyusunan soal dilakukan oleh guru bidang studi yang ada di sekolah tersebut dan penilaian terhadap hasil ujiannya pun dilakukan oleh guru tersebut. meskipun demikian, ujian akhir sekolah tetap di bawah koordinasi Dinas Pendidikan Kabupaten Kota.

Sebelum soal diujikan kepada siswa, instrumen evaluasi tersebut harus telah teruji. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui kualitas suatu tes dalam mengukur kemampuan dan ketercapaian siswa. Suatu tes dikatakan sebagai alat ukur yang baik jika memenuhi persyaratan dalam hal; validitas, reliabilitas, objektivitas, daya beda soal, efektivitas distrakor, tingkat kesukaran dan penyebaran soal. Selain itu, soal-soal yang akan diujikan juga arus sesuai dengan isi yang terkandung di dalam kurikulum yang berlaku.

Sebagai salah satu syarat baik atau tidaknya sebuah tes, tingkat kesulitan soal merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh guru. Tingkat kesulitan (difficult

index) adalah derajat kesukaran atau taraf kesukaran butir dalam suatu tes bagi

peserta yang dinyatakan dengan p (proporsinal). Atau dengan kalimat sederhana, tingkat kesukaran adalah seberapa sukar suatu butir dijawab oleh peserta tes atau responden (Susetyo, 2015: 184).

(20)

6

Dalam menentukan kriteria soal, apakah soal itu termasuk soal yang mudah, sedang atau sukar dapat dilakukan dengan menggunakan Judgment dari guru berdasarkan pertimbangan-pertimbangan asibilitas yang diukur dalam soal. Untuk bidang kognitif, aspek pengetahuan atau ingatan dan pemahaman termasuk kategori mudah, aspek penerapan dan analisis termasuk kategori sedang dan aspek sintesis dan evaluasi termasuk kategori sukar (Martondang, 2009: 111).

Berdasarkan hasil pengamatan pada beberapa penelitian yang telah ada, peneliti melihat masih sangat sedikit perhatian tentang bagaimana tingkat kesulitan soal. Misalnya penelitian yang dilakukan oleh Justianus Tarigan, yang berjudul “Analisis Validitas Isi dan Ketepatan Konstruksi Butir Soal Ujian Akhir

Sekolah Bahasa Indonesia Tahun 2013/2014 Kelas XII SMA Swasta Berastagi”,

sebelum soal diujikan kepada siswa, maka instrument evaluasi tersebut harus telah teruji. Teruji maksunya disini adalah soal tersebut harus telah memenuhi syarat validitas dan ketepatan konstruksi butir tes. Pada penelitian tersebut, justianus hanya memfokuskan penelitiannya pada analisis validitas isi dan ketepatan konstruksi butir soal, padahal tingkat kesulitan soal juga perlu diketahui oleh guru dalam memprediksi alat ukur (soal) dan kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diajarkan.

(21)

7

Paket Ujian Nasional Soal Matematika tingkat SMA/MA jurusan IPA Tahun

2013”, ia melakukan penelitian terhadap tingkat kesulitan terhadap 20 paket soal

ujian nasional untuk mengetahui perbedaan tingkat kesulitan soal namun hanya pada tahap membandingkan tingkat kesulitan antara satu paket dengan lainnya.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimana tingkat kesulitan soal ujian akhir sekolah. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri Kuala dengan alasan sekolah tersebut tidak jauh dari pusat kota hingga transportasi menjadi lebih mudah. Selain itu, sepengetahuan peneliti, belum ada meneliti permasalahan yang sama di sekolah tersebut. Adapun judul dari penelitian ini yakni “Analisis Tingkat Kesulitan Soal Ujian Akhir Sekolah Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Kuala tahun Ajaran 2014/2015”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasi beberapa masalah, yaitu sebagai berikut:

1. penelitian tentang menganalisis tingkat kesulitan soal masih sangat sedikit padahal penting.

2. beberapa penelitian tentang menganalisis kualitas soal yang telah ada, sebagian besar hanya terfokus pada validitas, reliabilitas dan konstruksi butir soal.

(22)

8

C. Batasan Masalah

Penelitian harus terfokus pada tujuan. Karena tidak mungkin semua permasalahan terselesaikan secara ilmiah dalam satu kali penelitian. Banyaknya permasalahan yang telah dipaparkan pada latar belakang mengharuskan adanya suatu pembatasan. Berdasarkan hal tersebut, pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah Analisis Tingkat Kesulitan Soal Ujian Akhir Sekolah Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Kuala tahun Ajaran 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya, dapat diketahui bahwa yang menjadi fokus masalah adalah analisis tingkat kesulitan soal ujian akhir sekolah Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Kuala tahun ajaran 2014/2015. Oleh sebab itu, masalah yang harus dijawab dalam penelitian ini yakni sebagai berikut:

1. bagaimana kesesuaian naskah soal ujian akhir sekolah Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Kuala tahun ajaran 2014/2015 dengan kurikulum?

2. bagaimana tingkat kesulitan soal ujian akhir sekolah Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Kuala tahun ajaran 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

(23)

9

bagi langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penelitian. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yakni:

1. untuk mendeskripsikan kesesuaian naskah soal ujian akhir sekolah bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Kuala dengan kurikulum.

2. untuk mendeskripsikan tingkat kesulitan soal ujian akhir sekolah Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Kuala tahun ajaran 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis, yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dalam bidang evaluasi pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

2. Manfaat Praktis

(1).Sebagai masukan bagi guru Bahasa Indonesia untuk menyesuaikan naskah soal dengan kurikulum.

(2).Sebagai masukan bagi guru Bahasa Indonesia untuk menganalisis butir-butir soal dilihat dari tingkat kesulitan soal.

(24)

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Hasil penelitian dan pembahasan yang sudah disampaikan pada bab IV menghasilkan beberapa simpulan, yakni sebagai berikut:

(1). Hasil analisis kesesuaian butir soal dengan standar isi menunjukkan bahwa soal-soal pada naskah soal memiliki kesesuaian 100% dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator. Kesimpulannya, semua soal ujian akhir sekolah bahasa Indonesia tahun 2014/2015 SMP Negeri 1 Kuala Valid dari segi isinya.

(2). Berdasarkan kesesuaian butir soal dengan SKL terdapat sebanyak 90 % butir soal dan 10% tidak sesuai. Ketidaksesuaian pada beberapa butir soal di atas disebabkan indikator pada kisi-kisi tidak sesuai dengan indikator soal. Namun soal-soal tersebut dianggap valid untuk diujikan sebab materi telah diajarkan dikelas.

(3). Dari data analisis keseluruhan, terlihat tingkat kesulitan berkualitas baik dengan persentase kategori mudah sebanyak 15 soal atau 30, 6%, tingkat kesulitan kategori sedang sebanyak 19 soal atau 38,8 %, serta tingkat kesulitan kategori sukar sebanyak 15soal atau 30, 6% dari jumlah soal yang diujikan. Sehingga, penulis menyimpulkan bahwa proporsi jumlah soal kategori mudah, sedang dan sukar pada naskah soal ujian akhir sekolah tersebut menggunakan perbandingan 3-4-3.

(25)

76

B. Saran

Penelitian ini pada dasarnya sangat bermanfaat bagi guru dalam mepersiapkan alat evaluasi terkhusus pada evaluasi dengan instrument pilihan berganda. Selain melihat apakah soal telah valid atau tidak dengan materi yang diajarkan dikelas, guru juga hendaknya mempertimbangkan bagaimana tingkat kesulitan yang sesuai. Untuk itu, saran menurut penulis penting untuk dipertimbangkan, yakni:

(1). Guru hendaknya menguji kesesuaian naskah soal dengan kurikulim sebelum soal diujikan.

(2). Guru sebaiknya menganalisis tingkat kesulitan setiap butir tes sebelum diujikan kepada siswa.

(26)

77

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara.

Azwar, Saifuddin. 2016. Konstruksi Tes Kemampuan Kognitif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Hasan, Hamid. 2009. Evaluasi Kurikulum. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Kusaeri & Suprananto. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Martondang, Zulkifli. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Medan : Percetakan Unimed.

Mulyasa, E. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta : Rosda.

Rahmawati, Laila Etika, dkk. 2014. Analisis Kesalahan Berbahasa pada 20 Paket

Soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP 2012/2013.

Rofiqoh, Inayatur. 2011. Skripsi: Analisis Butir Soal Ujian Madrasah Mata

Pelajaran Fisika Menggunakan Taksonomi Bloom Ranah Kognitif Kelas XII MA Negeri Kendal Tahun Pembelajaran 2010/2011.

Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta : Bumi Aksara.

Suky, Ayu Dian Samudra. 2014. Jurnal: Analisis Perbedaan Tingkat Kesulitan 20

Paket Ujian Nasional Soal Matematika Tingkat SMA/MA jurusan IPA tahun 2013. Surabaya.

Susetyo, Budi. 2015. Prosedur Penyusunan & Analisis Tes: Untuk Penilaian

Hasil Belajar Bidang Kognitif. Bandung: Refika Aditama.

Tarigan, Justianus. 2014. Skripsi: Analisis Validitas Isi dan Ketepatan Konstruksi

Gambar

Tabel 2.1..Kata-Kata Operasional Tingkat Kesulitan Soal  ............................
Gambar 2.1. Nilai Akhir Siswa  ......................................................................

Referensi

Dokumen terkait

harveyi dengan menggunakan metode double layer (Lisboa et al. Sebanyak 500 µl bakteri indikator disuspensikan ke dalam 50 ml SWC semisolid. Kemudian dituang ke dalam media

Adapun kesimpula dari paper ini adalah pertama dalam pendidikan anak usia dini di Indonesai sudah diajrkan nilai-nilai ibadah yang berbasis fiqh syafi’I, kedua dalam buku Quantum

Dari penelitian yang sudah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa superplasticizer sodium glukonat adalah superplasticizer terbaik yang dapat ditambahkan pada beton

Dari banyak masalah yang menggunakan graf sebagai alat bantu pemodelan dan penyelesaiannya, dalam penelitian ini khusus membahas mengenai aplikasi teori graf

Komoditas yang masuk dalam sektor dominan menunjukkan bahwa komoditas tersebut memiliki tingkat pertumbuhan yang cukup tinggi (+) akan tetapi memiliki kontribusi yang kecil

LAPORAN REALISASI PENYERAPAN ANGGARAN DIPA SATUAN KERJA BULAN OKTOBER TAHUN 2013%. NO

Uji simultan (uji F) pada hasil penelitian menunjukkan bahwa transparansi, akuntabilitas, dan responsibilitas pengelolaan keuangan sekolah berpengaruh terhadap

Dari uraian gambar 3, terlihat bahwa formula parfum minyak Dryobalanops yang disukai berdasarkan uji organoleptik adalah minyak Dryobalanops (25%), dengan etanol (75%) dan