• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN ANALISIS PERBANDINGAN FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENGERJAAN PROYEK KONSTRUKSI DI PROVINSI JATENG DAN DIY.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN ANALISIS PERBANDINGAN FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENGERJAAN PROYEK KONSTRUKSI DI PROVINSI JATENG DAN DIY."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pada era sekarang ini, keberhasilan suatu negara bisa diukur dari tingkat pembangunan infrastruktur yang berkembang pesat. Pembangunan merupakan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Oleh karena itu hasil dari pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh warga negara sebagai upaya peningkatan kesejahteraan.

Menurut Chalibi dan Camp (1984) dalam penelitiannya dengan judul Causes of Delay and Overruns of Construction Projects in Developoing Countris,

meneliti penyebab keterlambatan proyek konstruksi di negara-negara berkembang selama perencanaan proyek dan pada tahap konstruksi. Penelitian dilakukan dimana para pekerja proyek konstruksi tersebut secara umum tampil dan dapat disimpulkan bahwa perencanaan yang matang diseluruh tahap awal proyek konstruksi sangat penting untuk memperkecil keterlambatan proyek dan pembengkakan biaya pada pengerjaan proyek konstruksi di negara – negara berkembang.

[image:1.595.90.512.78.665.2]
(2)

bahwa seluruh informasi dalam kontrak sesuai dengan kondisi ideal, namun selama masa pelaksanaan sering kali tidak sesuai dengan asumsi tersebut. Perbedaan kondisi ini dapat meningkatkan biaya pelaksanaan proyek, termasuk pembayaran kepada pelaksana konstruksi, tergantung kesepakatan yang telah diatur dalam kontrak (Soekirno, Wirahadikusumah dan Abduh, 2005).

Assaf et al (1995) dalam Causes of Delay in Large Building Contruction Project menyebutkan bahwa penyebab keterlambatan antara lain dapat dilihat dari

sisi material, tenaga kerja, peralatan, biaya , perubahan - perubahan desain, hubungan dengan instansi terkait, penjadwalan dan pengendalian, lambatnya prosedur pengawasan dan pengujian yang dipakai dalam proyek, lingkungan, masalah kontrak, dan tidak adanya konsultan manajer profesional.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah :

1. Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi keterlambatan proyek proyek konstruksi di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta 2. Bagaimana perbandingan peringkat faktor - faktor yang memengaruhi

keterlambatan proyek proyek konstruksi di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta

(3)

1.3Keaslian Tugas Akhir

Tugas akhir yang berjudul “ANALISIS PERBANDINGAN

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENGERJAAN PROYEK KONSTRUKSI DI PROVINSI JATENG DAN DIY” ini adalah penelitian yang dikembangkan dari jurnal yang dilakukan oleh Sadi A. Assaf, Mohammed Al-Khalil, and muhammad Al-Hazmi yang berjudul “Causes of Delay in Large Building Construction Projects”.

1.4Batasan Penelitian

Agar penelitian terfokus dan untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas sehingga penelitian dapat terarah dengan baik sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian yang dilakukan dibatasi dengan

1. Penelitian ini dibatasi pada proyek - proyek konstruksi di provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Responden dalam penelitian ini adalah individu yang sudah berpengalaman sebagai manajer proyek dan manajer lapangan.

3. Penelitian ini dibatasi pada faktor - faktor penyebab terlambatnya suatu proyek konstruksi di provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. 1.5Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

(4)

2. Membandingkan peringkat faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan penyelesaian proyek konstruksi di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

3. Membandingkan peringkat faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan penyelesaian proyek konstruksi di Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Arab Saudi

1.6Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi para pengguna jasa konstruksi dan atau semua pihak yang terlibat pada suatu proyek konstruksi agar bisa meminimalisir faktor - faktor penyebab keterlambatan dalam suatu proyek konstruksi sehingga sebuah proyek konstruksi bisa terselesaikan tepat waktu, sesuai anggaran, dan mutu yang direncanakan.

1.7Sistematika Penulisan

Penulisan laporan ini diuraikan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi gambaran umum meliputi latar belakang, rumusan masalah, batasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

Bab II Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka berisi teori-teori yang akan digunakan menjadi dasar landasan yang dipakai untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini.

Bab III Metodologi Penelitian

(5)

Bab IV Pelaksanaan, Hasil, Analisa, dan Pembahasan

Bab ini menyajikan tentang pelaksanaan penelitian, hasil penelitian, analisa, dan pembahasan terhadap faktor - faktor penyebab keterlambatan proyek konstruksi. Bab V Kesimpulan dan Saran

Gambar

gambar  rencana,  dan  daftar kuantitas. Pelaksana konstruksi biasanya berasumsi

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung= 8,4 >ttabel = 1,671 pada taraf signifikan α = 0,05 maka hipotesis altenatif (Ha) diterima, artinya hasil penelitian

Peramalan konsumsi listrik untuk kelompok tarif rumah tangga di Provinsi Bali yang dilakukan dengan JST MLP - terdiri dari 1 lapisan input , 1 lapisan tersembunyi dan 1 lapisan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu ada perbedaan antara pembelajaran problem solving method, group ganze mehod dan konvensional

Simpulan dalam penelitian ini adalah (1) Ada hubungan yang positif tetapi tidak signifikan antara kapasitas vital paru dengan VO 2 maks pada laki-laki anggota pusat kebugaran

Set elah dilakukan t indakan pada siklus II maka perubahan yang t erjadi adalah Ada 2 indikat or yang memiliki jumlah sisw anya sama 33 orang yait u M engerjakan t ugas t epat w

The theoretical research and construction of Music Iconography could have been used to solve the problems occurred in academic practice of modern art and musicology.

Sedangkan Pamungkas (2011) menyatakan bahwa padat tebar terbaik untuk pemeliharaan larva ikan betok adalah 10 ekor/akuarim dari 20 & 30 ekor/akuarium yang