• Tidak ada hasil yang ditemukan

Korelasi Karakteristik Partikel Debu PM10 / PM2,5 Dan Resiko Kesehatan Masyarakat di Rumah-Rumah Sekitar Industri Semen (Studi Kasus Pencemaran Udara di Pabrik Semen, Citeureup - Bogor)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Korelasi Karakteristik Partikel Debu PM10 / PM2,5 Dan Resiko Kesehatan Masyarakat di Rumah-Rumah Sekitar Industri Semen (Studi Kasus Pencemaran Udara di Pabrik Semen, Citeureup - Bogor)"

Copied!
304
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)
(140)
(141)
(142)
(143)
(144)
(145)
(146)
(147)
(148)
(149)
(150)
(151)
(152)
(153)
(154)
(155)
(156)
(157)
(158)

-

KORELASt KARAKTENSTIK PARTI

KEL

OEBU

PMlo !

PM2,r

DAN

RESlKO

KESEHATAN

M A S Y A R A W

DI

RUMAH

-

RUMAH

SEKITAR INDUSTRI

SEMEN

(STUDI KASUS PENCEMARAN UUARA Dl PABRIK SEMEN, CIEUREUP

-

BUGOR)

OLEH :

GATQT SUHARiYONO

PROGRAM PASCASARJANA INSTITU"TERTAN1AN BOGOR

(159)

GATQT S U W Y O N O . Korelasi Karakteristik Partikel &bu PMro / P M 2 , ~ dan Resiko Kesehatan Masyarakat di Rumah

-

Rumah Sekitar Xndustri Semen. (Studi Kasm Pencemaran Udara di Pabrik Semen, Citeweup

-

8ogar). Dibimbiry; oleh

M

SM S A W 1

dan

AHMAD BEY.

Masalafi. pncemarrtn udara oleh partikel padat yang berdiameter k w g dari 10 gm

di luar rumah (biasa disebut

PM

10 @articulate matter)) dan Irwang

dari

2,5 gm di &lam rumah (PMI5) diyahni oIeh para pakar iingkungan dan kwhatan masyamkat sbagai pemicu timbulnya infeksi safuxan pemafasan. B e r h r k a n Peratumn Pernerintah

RI

No.

41 tahun 1999

(PP

No. 4 I /I9991 tentang pengendaliin pencemaran udara y ang I&ih kebt yaitu baku mutu udara ambiek nasional untuk PMlo sebesar 150 v ~(24 jam) ~ 3dan 50

)Igrn' ( 1 tahun), untuk PM2,5 liebesar 65 )ryim3 (24 jam)

dan

15 &m3 (sefama 1 tahun). Ualam rangka mengantisipasi

PP

No. 4111999 yang akan berlaku efektif tahun 2002 dan melindungi rnasyarakat dari resiko yang ditimbulkan, maka p r i u dilakukan penelitian karah-teristik

debu

PMlo dm PMz,s, khususnya di nunah-nrmah sekibr pabrik semen, Ci teureup dibandingkan dengan k k u muiu udara ambien

(PP

No. 4 1/ 1 999).

Penguirwan debu

PM

lo

d m

PM2$ di lakukm di rumah-rumah menggunakan cuscude

impuctor dengan empat arah ma& angin &n p h i jarak 500, 1000, I500,2000,2500, dan 3000 m dari titik pusat Plant satu pabrik semen di Citeureup

-

Bogor yaitu : arah utara (di m a h - m a h desa Gunung Putri, desa Kxltnggan, desa Bojong Nangka,

dan

Permahan Gunung Putri), a d sefatan (desa TarikoIut

dan

desa Pasir Mmi), amh barat (guest house,

desa Puspanegara, desa Pusprtssui, dm desa Ciutah),

dan

a d barat laut ( d m Puspanepa, desa Gunung Putri, desa Puspasari, dan &sa K r a n g p ) . Pengukuran debu PMlo dan PM2,5 j u g dilakukan di pinggir jafm dan di &lam pabrik semen fdi row mill. finish mill, dm puchging) serta di tengah-tengah PIant 6 , 7 , 8 dan I 1.

Secara keseiunrhan distribusi diameter partikel debu PMio di luar rumah skitar p~brik semen rnuIai dari diameter 0,4 sampai 4,7 pm, s e h g distribusi diameter parhkel

debu PMz+s rnulai dari diameter 0,4 m p r t i 2,1 pm. Haif pengukuran kansentrsasi pariikel debu PMlo dan di nrmah-rumah seiritar pabrik semen, di dalam pabrik semen dan di pinggir jalan melebihi baku mum udara ambien nasional (PP No. 4 111999). Urutan deposisi partikel debu PMto dan PMzj rata-rata di rumah-rumah pada batita dan ibu rumah tangga dari besstr ke kecil adatah pada daerah saIucan pernapasan alvioiar inkrstisial CAI), ebcsrratorak hidung (€TI), hidung befakang (ETz), bcankiutar (bb) &n bronkial

(BB).

Sebagian k s a r kandungan unsur-unsur di datam partikel debu PMlo

dan

PMzY5 di -ah-

rumah sekitar pabrik semen berasal dari dcbu bahan baku semen (Si,

S,

K, Ca, Ti, Cr, Mn, Fe, Ni, Cy Zn, Sr,

HE;

dan Pb) d m debu tanah (P, S, Ca, Cu, Fe, K,

Mn,

Ni, Sr,

Zn,

Hg

dan Pbj, kecuali ada tambahan unsur Pb dari bahan bakar kendaraan di sebelah utara pabrik semen pada jarak 3000 rn dafam PM2,s dan sebelah selatan pabrik semen yaitu pada jarak

1000 rn &lam P M ~ J

dan

p;tda jar& 2500 m dalam PMio. Unsur-unsur yang terdapat di

pinggir jalan =ma dcngan di &lam pabrik semen (di mw mill) dengan kansentrasi yang

(160)

ABSTRACT

GATQT S W Y U N U . Chmukristic wne1ation of PMIo I PMZ.~ dust particles

and

the risk of saciety With at the dweiiings mund the cement id-. (Study of air pollution

case

at

the

cement fiwtary9 Citeweup

-

Bogor). Under

tfae

direction of

M.

SRI SAENI

and

AHMAD

BEY.

The

air

poilution case of d i d padcles

that

less than 10 pin &meter in

outdoor

(mdiwy mentioned PMlo (wculate mater)) md fess d m 2.5 p in i m b r (PMzs) is convinced by &e expert: of environment

and

society Wth

as

cause

of respiratory infdon. Based on &e

M

government reguiation of no. 4 1 / 1999 (IT

Ma,

4 11 1999) h u t control of air pailution is the quality staxkd of naEianai ambient air for PMlo in the amount of 1 50

pe/m'

(24 burr)

and

50 pghn3 (1 year), for PMLI L big as 65

@dm3

(24 hours)

and

15 &rn3 (1 year). In framework to anticipate PP Wo. 41/1999 that to k valid effective in 2002 and to protect society of the rise risk,

so

necessary it has been canid out the characteristic rewwch of PMlo and PM2,s dust particlq especially at the dweiiings around

the cement factory, Citeweup. It is compared with the quality standard of nationai ambient air

(PP No.

4'1/1999).

Measwmat of PMlo and PM2.5 dust has been wried out at

tfie

dwellings by using cascade im-r with four wind directions

and

an 5#,

f

000,1500,2000,2500,

and

30QQ

m

distances

from

mtt:r at the Plant o m of the cement h r y , Cikureup

-

Bugor.

T k

rneasuremmt was narth direction (at the Gunung Putri, Kranggn, hjong N q k a villages, and Gunung Pubi dwelling), south direction (Tacikotol and Pasir Mukti vilIages), west direction (guest how, Puspanegara, Puspasxi,

and

C i W villages),

and

northwest direction (Prrspmegam, Gunung Putri, h s p m m , and h n g g m vithges). Mesment of

P M ~ ~ o r n d P M z ~ d u s t h a s h ~ ~ o u t t o a a t ~ s i ~ d i n s i d e ~ c e m e n t f a L c t o r y (at the raw mill, the finish mill, and the packaging)

as

well as at

at

cater of Plant 6,7,8,

and 1 1 .

The diameter distribution of PM!o dust W c t e Wity in outdoor around the cement factory was

from

0,4 to 4.7 prn diameter. The diameter distributl,*on of PM2,s dust particle began

from

0 4 Q 2.1 pm. The ineLtSufement r s d t of PMlo and PM2.5 dm particles concentrations at

the

dwellings around the cement factory1 inside the m e n t factory and at

the sidewaf k exceeded the quality smdard of national ambient air

(PP No.

4 11 1999). Order deposition of PMw and PMI,~ dust particles average at the dwellings to children under five years and housewife on a descend scale was on the respiratory region of alveolar interstitial

(Ai),

extra thoracic anterior nose

(E'T!),

extra thoracic posterior nasal (ET2), bronchiaiar (bb) and bronchid (BB). Elements contents of PMlo and PM2,s dust particles at the

dwellings around the cement factory for the gre&er part come Erom the dust of cement raw materials (Si, S,

K,

Ca, Ti, Cr, Mn, Fe, Ni, Cy

Zn,

Sr, EIg and Pb) and the soil dust (P, S,
(161)

PERNYATAAM

Dengan ini menystdm bahwa tesis yang bejudu1 :

brelasi ffixrrkristik Paftikel aebu PMae / PMw dan bib W b a h n MssyrmkaE di Rumah-Rumah SekiEar Xndustri Semen.

(Studi Kilsua Pencemaran Udam di Pabrik Semen, Citcureup

-

Bogor)

adalah benar rnerupkm has11 hrya sendiri

dan klum pernah

dipublikasikan. Semw

sum& data dm informas1 yang digunakm teI& dinyatakan secara jelas

dan

&pat

dipriksa kebenmnnya.

(162)

KORELASl KARAWERIISTXK PARTIKEL

DEBU

PMlo

I

PM2$

DAN RESIKO ESEHATAN M A S Y A R A W Dl

RUMAH

-

RUMAH SEKITAR INDUSTRI SEMEN

(STUD1 W U S PENCE- UDAW Dl PABRlK SEMEN,

crEur;rEuP

-

BUGOR)

GATOT S U M I Y O N O Pi0500010 1 PSL

Tais

sebagai wlah ssltu syarrtt untuk memproich gelwr

Rlagkter Sains pads

f togram Studi Pengeloiastn Sumberdayrt Alam Dan Ungkungan

PROGRAM PASCASARJAWA INSVTUT PERTAMAN BOGOR

(163)

dudd Tesis : Karelasi Kwakteristik Partikel Debu PMlo / PMz,5 Dan Resiko Kesekatan Masy arakat D3 Rumah-Rumah SekiW hdustri Semen

(Studi Kasus Pencemaran Udzlra di Pabrik Semen, Citeureup -

Bwgor)

N m a : Gatoi: Suhariyono

NRP : PIOSOOOlO / PSL

Program Shdi : PengeIolaan SumtPer Daya AIam Dm Lingkungan

Junxsan : Pencemaran I,in&ungan

Prof, Dr. ?Ir. M. Sri Saeni, M.S. Ketua

Dr. Ir, h a d Bey Anggota

2. Ketua Program Studi Pengelolnan 3. Direkhrr Program Pascasarjana

Sumber Days Alam dan Lingkungan

(164)

RIWAYAT BIDUP

Penufis $ihhirh di Pastman, j a w Timur p&

tan@

4 Jdi 1967

dari

ayah Nawawi dm ibu Suiastri. Fendis merupakan putra kc hga sari d e I w brsaudmx

Pendidih Saqana ditempuh

di

Program S M i Teknik H a i r , F d d t a s Teknik,

Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogakartq lulus pa& bulA Jmwi 1992. % h a 2

shun magr'icuti kuiiah saxjana di UGM m a d a p t h i s w a

dari

SWERSEMAR. P&

tahun 2000, penulis diterinna tii Program ~ w a s k j a n a Institut: Pmnian Bogor

(PB)

dengan Program SMi Pengelolaan Sumberdaya ALam

ban

Lingkungan (PSL), dan

mengmbil jurusan P e n c e m m Lingkungm. B a i s w a pdidikan pascawjana d i p l e h

dari STAID BPPT.

Penulis kkeja di Pusat PeneIitim

d m

Pengembangan Kelamatan Radiasi d m Biomsdib NuMir (P3KlU3iW) - Badan Tmaga NuMir Nasional (BATAN) sejak tafiun
(165)

Pmulis pmjatrc;an puji dm syukur k e p b All&

SWT

atas w I a rahmat, bidayah

dm

kmmia-Nya, sehingga kmya iimiah ini ixrhasil diseIesailxan.

T m a

)rang dipiti h &inm pemiitian ini idah p c m a r a n rm$ara, dengan judd Karelasi KmWxistik Partikel Debu

PMto I

PM-3

dan

Resiko K m h a t ~ m Masyardcat di RmabRwnah Mitar lndustri Semen.

(Shrdi

b u s

Pmcemaran Udara di Pabrik Semen, Citeweup

-

Bugor).

Tmma b i h , penuiis ucaplcln kepada ~ a p z k ' Prof.

Dr.

Ir.

M.

Sri Saeni, M.S. dan

Bapk

Dr.

Ir. Afunad Bey selaku pembimbing, serta ibu

Dr.

Ir. Tania

June,

M.Sc.

d m

Sap& Drs. Bunawas yang banyak mernbrikan saran. Disamping itu, pnghargaan penuiis

sampaikan kepada dr. Mef l y dm Bapak: h u n g Supriadi dari Pabrik Semen, Citeweup

-

Bogur, Bapltk Ir. Swyo Handoto, M.Eng. s e l h Koordinator STAID BPPT (Badan

Pmgkajim dan Penerapan Teknologi) wrra Bapetir dr. Kunto Wihzirto, $p. KN. selaku KepaXa Puslitbang Keselmatan Radiasi dan Biomedika N&-Iir (P3KRBiN-BATAN) yang memtrantu kemudahan pl- penelitian ini. Ungicapan terima kztsih j u g kepada h.

Y

ulizon Menry, Gino, Asep Setiawan, Kusdian~, Muj i Wiy ano, dan teman-teman lain yang

ti& &pat p u t is sebutkan satu persahr ikut kr1ibat m e m h t u pm&umputan

dan

anai isis data pnelitian. Tidak lupa terimrt kasih kepada ibu, ayah,

dan

selurufi ketuarga termasuk is&i temyang atas %gala daa, kesabam

cfan

M h sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat

tragi

pembaca dm dunia ilmu pengctahuan, tembma bagi masyardcat bangxi Idonesia.
(166)

.

...,...,...

Pabriic Semen di Citeweup Bugor 8

Partikel-Partikef Udara

...

9 'Impalaor Bertingkat ( C a r d e Impactor)

...

13

Pencemaran Udaca Dalm Ruangan

...

-17

Efek dan Dam@ P e m m m U d m p d a Kcsehatm Mmusia

...

18 Melmisrile Pengendap

dan

pmbuangm PoIutm

di.

Muran Pempasan

...

23 T e b i

k

Spektrometer Sinar-X

...

27

Prinsip Speirtrorneter Pen& Sirw-X

...

27 Sistem Enstnunmtasi Spek;trarn&er Pmdar Sim-X

...

29

Bekrapa kelebihan XRF

...

31.

W a h dan Tempat Penelitian

...

33 Bahan dan Peralatan

...

34 Metoda PengambiIan Contoh

...

35

...

Pengulcuran Distribusi Partikel k b u PMlo

cfan

PM2> di Rumah-Rurnnh 37 Pengukuran Distribusi Partiket k b u PMlo dan PMZTs

di

Pabri k Semen dan

di Pinggir JaIan

...

37 Penentuan Distribusi Diameter Partikel k b u PMlo

cfan

PM2+s

...

38

Penentuan Konsentmsi Parti

ke

t Debu PMlo dm PMIp5 ... -39

Perkirnan Tingbt Deposisi Partikel Debu PMlo

dan

PM25

pada
(167)
(168)
(169)

Hubungzm prsentase: bem terhadap hngsi diameter prutt kc1 debu

PM

lo

dan

PM2.

...

di nunah-mafi &!ah barat pbrik semen 60

Hubungm persexltase berat terhadap Fungi diameter partikel debu FMio

dan

PMz. 5

...

di &rumah seklah setatan pabrik semen 61

H u b u n p pmtase brat terhadap f q p i diamefer partikef debu PMlo

dan

PMzS di &lam @rik semen dm

di

pinggir jdan

...

63

Deposisi dkeI deZru FMIo

dan

PMZ3 terhadap dm pmpsan klita dm

...

ibu rumair tan-

cfi

Nmah-wah &xiah u t m pabrik semen 76 Deposisi

mike1

debu PMio dan PM2. t&&p saiuran pernapasan baiita dan

ibu rumah tangga

di

wah-rumah sebelah barat Iaut p a h k semen

...

77

Deposisi parrikcl

debu

PMlo

dan

PML5 terhadap s a l m pernapasan klita dan.

ibu nunah tangga di rwnatx-mah seblah barat pbrik semen

...

78

Depasisi pmtikel debu PMlo cfan PM2-s terh&p safuran pernapasan balita dan

ibu rum& mgga di mrnah-mmah sebeIah selatan pabrik semen ... 79

Depasisi mike1 debu PMlo dan PM2.5 terhadap saluran pernapasan balita. ibu

rum& Wgga

dan

pice j a di dalm prrbrik semen

dan

di pin& jdm

...

81

...

Korwntrasi unsur-unsw yang dikandwlg bahan baku semen 83

...

Konsentrasi unsur-unsur di dalam pbrik semen dm di pinggir jalan -85

U k m

Mass

Median Diameter ( ~ m )

...

85

...

Kansentrasi unsw-WUT

di

&lam debu PMlo

di

&lah utara pabrik semen 90

...

Kamtrasi unswr-unsw di &lam debu PM2.

di

seklah utara pabrik semen 80

Kowm.trasi unsur-unsur di dafam debu PMlo di seklah barat laut pabrik semen

...

91

...

K o m m i unsur-unsur di daf am debu PMZvs di s e t lah b m f iaut pabrik semen 91

...

Kansentrasi wsur-unsur di

&tarn

debu PMto di sebelafi barat pabrik semen 92

...

Konxntrasi unsur-unsur

di

dafam debu PM2. 5 di seklah barat pabrik semen 92 Konsentrasi unsuf-unsw di dafarn debu PMio di sebe t& selatan @rik semen

...

93

...

(170)

.

1

.

Ciambx Iokasi @rik semen,

di

Citeweup Bugor

...

108

2

.

G a m b

iokasi pengukum debu PMto dan PM2.

di

skitar pabrik semen,

...

Citeweup - Bogor 109

1 I. Tabel deposisi PMlo dan PM2. j pada bayi dan &u rumah tangga

di

rumah (ugkri)

..

I30

...

12

.

Tabel depsisi PMio dm PM2. di dalam

Mrik

m e n dm di pinggir ja1m 131

...

1 3. Tabel kansentrasi urtsw-unsur h i a m debu pa& bahm baku semen -132

14

.

Tabel konsentrasi unsur-unsur &lam debu di &lam p b r i k

dm

di ping& jafan ... I32
(171)

L

PENDAWULUAN

kesehatan, karma krpotensi menimbuthn pencemaran lingkunp, rnisttlnya asap

dan

debu

dari

industri yang &pat mencemari udaca. Pencemaran udam aleh partikef padat

blus &lam bent& deby asap dan uap air &pat m e n u d m kuaIitas Iingkungan, yang

p d a g i i i m y a menuruIlkan kualitzls hidup masyardcat di sekfar kawasan irrdustri tersebut.

Madah pnwmaran udara oleh partikel padat yang berdiameter kurang rfari 10 ~ r n

di luar rumah (biasa disebut PMlo (particdace mutter))

dan

h g

dstri

2,5 pm di d a m

rumah (PMI5) diyakini aleh para pkar lingkmgan

dm

kesehatan masyarabt sebagai

prnicu timbulnya infehi sluran pemakan, k a n a pertikef padat PMio dm PM2,5 &pat

mengendap

~ a d a

4 u m n pemafasan daemh bronki

dan

alveoli (CNEP 1 WHO, 1994,

Bunawas, et al., 1999, dm Lundgren, et al., 1996). Oleh karena itu prlu difakukan

pernantawn kualitas udara di sekitar sentral industri secara kontinyu dan tertcaardinasi

dengan pengum b w m n industri setempat. Herdasarkan Peraturan Pemerintah

RI No.

41

tahun 1999 tentang pengenclalian pencemaran udara yang lcbih ketat yaitu baku mutu udara

ambien nasional untuk PMln seberar 150 &n3 (24 jam) dan 50 pgim3 (1 tahunf, untuk

(172)

Menunlt Setiawan (19921, penyakit batuk, &it tenggorokm, hkhitis akut dan

Iaunik, asma, pneumonia, emphysema patu,

dm

Wer panr menrpbn manifestsi

vnyzrk;it Fnnapatsan, adany8

m q m m

terhadotp

W h WXlX

tem-mmem

dan

krim~ung cukup

ima

Pencemaran

ttdara

dari industri, asap

kendaraaq

drtn

debu tua

di d&m

r u a n p d a h saM satu p e n y e w i&ksi saluran

pernstfm atas (ISPA). Dirjen PPM

dm

PLP Departmen K&tan, memperkii~kan

150,000 Mi& pr

a

m

r

msninggal &bat ISPA (Purwasla, 1997). Kraalitas udatxt menjadi kajian para palcar l i n g h g m semenjak k s u s Wut Cfog) London t&un 1952 dengan

kunsenttasi prkikel 1200 yang berdiametet 2 pm meng&t#ltkrtn kematian 4.000

orang selama 4 dm 5

hari,

k r d a a r h lapom Departernen kkehatan (1995), dotlam pmfil Kcsehatan N a s i d , dan Dinas Kesehan Jawa Barat (1996), ddun profit K e s e b Jaw Bsuat

krayata penyakit ISPA

menemw

unrtan &ts ddam 10 penyakit Wum untuk: bebaapa

tatrun

tcmkhir. B&km h i 1 s m i kesehatan rimah tagga

tahm

1992 (kpkes,

1995), penyebab utama kematim bayi (36 %) dm

anak

balita (1 3 O/a) &I& pyakit. XSPA.

ESPA mempkm penyeaalr terbanyak kematian a,mk dibawah umur 5 tahun. %mmm itu

diperkirakan

M w a 40 sampi 60 %

Jari

pengunjung failitas playanan kesehatan

krhubungan dengan b u s ISPA (WHO, 1992).

Berdawkan Puskesmas keiiling

PT Indocement

Tunggal Prakarsa (PT ITP),

Citeweup

-

Bagor, didapatkan data keselratan dasi 7 Puskesmas skitar PT, ITP (Bojong

Nangka, Kalapa Nunggaf, Kranggq kuwinutug Tnjur, Citeweup dan Bajong) ymg

(173)

Talajmg, Citeweup, Papanegara, Tajur, Gwung Sari, Tarikoiot, Pasir M&ti dm

h b a l a n g ) mmunjuk-Jran: selnma Mtln 2001 mulai J a n e sampai h r n k r , vnyakit

ISPA rata-rata menempnti mtan pertama tertKsar (31,19 %)

dan

penyakit TBC unrtan

kedw (1 3,58 %) dari btaI penyakit yang p e d didekksi (ma&, lambung, ginjal, obt,

t h g , gigi, rnulut, $an k t a i n ) masingmasing M - m b dibwah 10 %. Dalm rangka

mengantisipasi Peratwan Pmerintafi

RI No,

4 1 tahtlfl1999 ymg

a h

bri&u efekti f &un

2002 untuk PMlo dan PM2,s, dan melindurkgi m a s y m b t

dari

resiko y q ditimbufkan,

maka wrlu dilakukan penelitian b r a k r i s t i k Bebu PMIo $an PMtT5, khususnya di rumah-

rumafi sekici~ar pabrik semen di Citeureup dibandingh dengan baku mutu udara ambien

ymg ditetapkm ~merintah.

Penpkuran &bu PMiQ

dan

PM2> d i l a l i h n menurut SK Menteri KLH No. 2 1 Men

KLH / 1988 diukur paQa radius krbaia-beda. P e n g u k m deb* PMlo

dan

PM2,5 dilakukan di nun&-matr dewempat mh mata angin dm pada

jarak

500, 1000, 1500,2000,

2500,

dan

3800 m dmgm titik pusat di Piant satu pabrik semen

di

Citeweup

-

Bagor yaitu :

arah utarst (di mah-mah Penunatxan h u n g Putri, desa Ciunuflg Putri, desa Kranggan,

dan desa Bojong Nmgka), arah selatan (desa Tarikolat

dm

desa Pasir Mukti), mfi barat

Quest house, desa Puspanegara, desa Puspasari, dan desn Citatah),

dan

arah kcat: f aut (desa

Puspanegara, desa Gunung Putri, desa Puspasari, clan desa Kranggan). Pengukuran arah

barat laut dil&ukan tanpa jarak 3000 m, Brztrena pada j m k tersebut tidak ada m a k .

1.2. Perurnusan Masalrth

Pencemaran udam yang bema1

dari

bungan industri d m kendamn bemotor
(174)

dapat mmgendap pada daerah

trakhea

-

b r d i (TI?) dm Pdmo

IF).

Akumdasi

pngerrdapan krortik dapt menyebabbn lSPA yang &pat M i b a t bronkhitis

ah&,

emftsema p g ~ y

dan

asma honkhiole (OPD) dm p&

&d

yang sedang tumbuh

dm

b h b g , dapt mjadi penyetab p n m m n tinwb r d r r s a n (IQ). Pengdam dm pengmasm ymg Icetat; tmhdap pencemar t& prlu dilakukan defigan

~~~

p e m ~ n t a m kuntlnyu pads

dam&

yang diduw w h m y a sudah tmwmar. Pabrik

semen, Citeurep

-

Bagor dipilih mtuk: penelitian ini dengan m e n m debu PMlo dan

f MZv5, h e n a N r i k =men

di

Citeureup

-

Bogor dikelilingi aleh penduduk: yang sangat padat yalmi 154.280 orang dengan luas 165,8 1 km'

dm

juga terdapt fasititas mum seperti prirantaran

dan

pasar (PEMDA Bogor, 200Q). WiI pnguiruran d&u PMlo

dan

PMIJ

~Ianjutnya dapat

digunaIcEtn

wtuk mengmdisis distribwi diameter @keI debu PMto dan

PM2,, konsentmi @kei debu, hdrmgan mur-unsur di Man ~u

dm

tingkat

pngendapatn (Wisi) @kc1 d&u pads saluran p m b m m q m h t

di

skitar pbrik

semen, Citeweup

-

Bagor. b i l arralisis ~etseQut &pat d i M n g b dmgm bdm mutu

u&a ambien yang diteEapkan pemerint&.

Semakin pest perkembangan pembngunarx s n m fisik di Indunesia, mka

irebutthan a h semen senankin meningkat. Pembangunan pabrik semen di Citeweup

-

Bagor diharaph &pat memenuhi kebutuhan semen dalm negeri dan tidak

rnenggmtwgkan p d a praduk %men dmi IU~K negeri. A h Eetapi pembangrinan t m b u t

hsamping brdampak psitip, perlu juga diprtirnbangh dnmpak: negatip terhadap

(175)

Iingkmgm, t e r u m a te-p kaehatan masymkat di skitar

@mk

semen. SaIah satu

terhisap ke saluran pemafasan Y"& brak:itlat pzgda penyakit ISPA. Oleh karena itu prlu

PP. RI

No.4 1 / 1999

PMlo : 150 pg/m3 (24 jam)

Erualitas u h 50 pg/m3 (1

tah

PM2,s : 65 pg/m3 (24 jam)

*

Belum ditakukan pengukum debu PMlo dan PMIT5 Program "hngit Biru"

1

Perlu dilakukan penelitian kderistik debu PMlo I PM2,5

[image:175.613.82.537.244.662.2]

I

di mah-rumah sekitar pabrik semen dan di &lam pabrik.

)

(176)

1. Menentukan, distribusi diameter @kel d&u

PM,

$an PM2, di selritar kawasm

patlrik: semen, Citeweup

-

Bogor.

2. Mem- k o k t r a s i

debu

PMto

dan

PM2> di rumah-& sekitar pabrik

semen,

dan di daim pabrik:

semen, Cikureup

-

Bogor &Wngkan

de-

b a h mutu

udaaa

arnbien yang ditetapkan pemerintah.

3. M e m p e r k i d t i n w pengen&pan (&@si) @keI debu pada dm

yang dihima masyardat di sekitar @rik semen, Cikmup

-

Bugor

darr

di &tam pbrik semen & n p program kmputer W e p .

4. Mcngetahui k m h g a n

dan

k o ~~msur-unsur i

di

dab debu PMlo dm PM2>

ymg diterima masyaraicaE d i b d h g b denpa Wmgm

dm

konsentrasi msw- unsur di

daIam

debu PMlo

dan

PMss

di

dab pah& semen, Citeureup

-

Bqor.

Wil penelitian dihmpkan dapat membrikan manhat sebagai brih :

I . Membmtu ~ m a i n t a h khususnya BAPEDAL rnengendalikan ketuaran debu PMlo dan

PM2,5 dafi cerobong pabrik semen, Citemeup

-

Bogor daim ranglca mengmtisipasi

pm-attmin pemerintah

M

No.41 tafiun 1999 ymg a h berlaku e&Wf &hun 2002.

2. Membantu pabrik semen di Citeweup

-

Bagor

dan

masyardat sekitzu pabrik semen

tl~ftuk; memperkirah tingkat kmehatan yaxy: diterima, &iht debu m e n h r m

PMIo

di lw

nunafi dm PbfZr5 di &lam rumah,
(177)

Hipotesis &lam p e l i t i s m ini adald~ sebagai krikut :

1. Data

d

angin di M i r semen, Citeweup

-

Bogor selma bulan O k t h mmpai k s m k r

dan

XhmmJan& t&un 2000 Iebih h y a k ke arah utara (Gambr 2.). OIeh

karena itu h i 1 peqykwm'selama peneIitian

di

m m a h - d dapat diperkirakan

komntrasi debu PMlo

dan

PM15

di

nrmatr-rum&

bag~an utara sekibr pabrik =men di

Gunbar 2, angin

di

daersah pabrik semen, Citeweup - Bogor (Dab : Badan

Meteoralagi dm Eeafisib, &,gar, 2000)

2. Kategori irualitns udiua untuk PMlo di nunah-nunah sebeIah selatarr pabrik semen

karma debt dmgm comeyor belt yang menghubungkan tempat penamhangan bahan

3. Diameter padike1 debu PMlo dan PMz,5 di dalam pabrik semen cenderung dorninan

(178)

11.

TINJAUAN PUSTAKA

El. Pabrik Semen Di Citeurnup

-

Bogor

P h k m n

di

Citeweup Makasi sekilm # inn

di wlatan Jakarta Pttbrik

ini

krletak di k m t a n Citeureup, CiIemgsi

dm

G u n q

P u ~ ,

kabupaten bgor, Jawa

Barat Luas tatd 4.030,60 fia, s d q k m 3.782,12

ha

rnmpakan p r d i a a n d m g a n

Wan

baku

(PT ITP, 2000). Gambar l o h i pabrik s&en di Citeweup

-

Bogor ditampilkan

pada Lampiran 1.

Pabrik semen di Citeweup

-

Bogur &b;angun p d a tahm 1972

dm

rnulsti beropmsi

padrr tahun 1975. Pabrik semen ini terdiri dari 9 unit psrbnk d e n p k-apasitas produksi I1,6

juta toxt pada &un 20Ql tern memm sian&mdam dan kdnggian &ng antara SO

dm 60

m

di atas bmgmm

m

-

ma

20 m. Sebagm besar

keb*

semen s M a nasiod (9,2 juta ton p r tahun) dipnuhi oieh pslbrik semen di Cikureup

-

Bogor.

Keberadam @rik semen ini rnernMkm dampak penting tmbfap l i n g h m w

se&Wp. Oleh wilayah yang cfikumi =gat Iuas dm lokasinya b e d pada

daerzth krxamatan Citeweup yang krpendduk sangat padat y h i 154.280 orang dengan

lw 165,81 km2 (PEMDA Bogor, 2Q00). Disamping

itu

aktivitas prduksinya pknshl

mencemari lingkungm sekimya.

Kegiatan pbrik semen

di

Citeweup

-

Bugor mencakup p m k n g m W a n baku sampai d e n w proses pradulai semen. Proses prnbuatan semen pa& prinsipnya krdiri

dari 4 &hap yaihr : tahap pengeringm

dan

penggiliogan. h h n MU ( r w mill), tahap p e m b a h m

dan

pendinginan terak, trthap pen@ lingan akhir semen @ish mill), dm taaarlp
(179)

oil well cement (QWC), dm white cement

(WC).

PC

dipairan. untuk k~rntdcsi mum

dan pekerjaan beton. OWC digunakan khusus untuk pengdmfan minyak bumi dan gas

a h , bai k di mimaupun lepas pmtai.

W C

menrpdm

PC

yang hndungan Fe&

-

nya

re& dibawah 0,3 %, bistsanya d i p a k m untuk &on cur

dan

estetika. B a b b k u

semen terdiri dari batu kapur (limestom), tanah iiat ( c l ~ ~ y ] , p s i r

besi,

pasir silika dm

~psum.

Pemantrtuan dan pngukuran &bu TSP frotizl suspended parliculale

-

mike1

melstyang) menggunaIratt ESP (efektrostatic precipitufor) di lingkwgan masyardcat

dilakukan pabrik semen di Citeweup

-

Bogor secara kontinyu setiap semester di delapm

arah

angin (setiap 45"

dari

u&Ira) &ngm radius 1000, 1500

dan

2500 m

dari

p t@rik

semen. Pengukuran debu PMlo &&ur wiap semester sekali pada jwak 2500 m di

SLTP

Banmati (arrtX1, timur), desa Bmtarjati (mh timw iaut), Penunahan G i y a P e h farah

k tdaya), dm kccuali di

SLTP

Puspsu~gam (stiah

trarat

daya) d i u h pzada j d 15W m

dari p u t @rik semen.

Pencemaran udara diartikm sebagai hadimya kuntaminasi atmosfir oleh gas, cairan

atau limbah padat serta produk samping dalam konsentmi dan waktu yang sedemikim

rupa, sehingga menciptakan ganggum, kenrgian aku rnerniliki potensi merugikan terhadap

kexhatan dan kehidupan manusia, hewan, tumbuh-tumbufran atau bnda serb menciptakm

ketidak nyamanan, Pencemaran udara &pat membabyakan kesehatan manusia, kefestarian

tanaman dan hewn, &pat merusak hhan-Man, menurunkan daya pcngIihtan, dm

(180)

PeruWm lingkungan

udara

umumnya disbabkan d5kt pwmaran d a m

yaitu m b y a zat

pnwmar

(t>ert>entuk

gas dm partikel kecil ymg

dinamdcm aemt)

ke

dalam

udara

(Scwbrno1 1999)- A e m l dikfinisikan benxpa partrXEel cair maupm padat

yang temspensi

di

dalm

gas

(Hiads, 1982,

dm

Colbk, 1998). Ukuran partikc1 aerosol anm 0,001 dm 100 p.

Kmheristik pwhkuiat temasuk dimtarmy8

ukuran,

distribusi ukuran, bentuk

kepadatan, kelengicetan, sifat korusif, mktivitas da;r toksisitas. Sdat.1

satu

bmkten'stiic

yang paling prttirg rfari suspnsi partikeI adafah distribusi &wan partiire1 musot. UIcuran

partxkel mewpkm parameter kqmting untuk memberi cifi @I& aexosoI.

h u a

sifat

aerosol bergantug sangat kuat pada ukuran pzdkel.

ParEikel-partikel

yang berdiameter

kwmg dari 2-5 pm pacia umumnya dimgap

ixaIw

dm

pzlrtikef y m g bediameter I&ih

ksar dari 2,5 pm dianggap h.

S u d m aemo1 dig01onglr;an a e m l primer

dm

s e W . Aerosol primer

adaIafr YWlg diw~arkan hIlgS;~ng

dari

kb@l ~UrnbW, seperb d&u

v

g

khW8

oleh

udara

semi &bat h y a angin atau partikel-@kc1 asap ymg dipancarkm dari

ambong

asap.

Aerosol sekun.&r menrjuk padrn Wkel-partikei yang &hasilkan di dalam

atmosfir y q mengalmi r&i-r&i kmia &ri komponen-komponen gas. Beberapa

isti:& bafran parEikuIat

udara

adalah sebagai beriht (Ends, 1982, Cdbeck, 1998, Samuel,

1973, dm Saeni, 1989) :

1. Asap ( d e ) yaitu aerosol yang dihasiikan

dari proses

pembhran tidak sempuma,

misafnya pembakarm balm babr minyak foil smoke) dm ternbhu (tobacco smoke).

(181)

dapat mengikat hemoglobin

di

dalam udara. Pmikl-parhkel asap &pat knxpa baixan

padat

a m

cair dan biasanya hrdiametm kurang

dari

I vm.

2. Uap air ( m i 4

dan kabut:

flog) r n m p a h wrusui cair yang dihasilkan

dan-

proses

ataminasi (pmacairan cairn) atau kondensasi. Jika &m partikelnya antam 5

dm

40

prn disebut. kabut, &ngkan pada ukuran lebih dari 40 ern disebut u q air. Sebagai

wntoh adaiah uap air yang rnengandmg sdfur dioksida (SQ2 misf). Agmbila kadar

aeruwl, cukup tin@ dapat menyekbkan radang paru-paru dan bpwatan pada dam-

dam tanaman Gas SQ di atmosfir sbagaian ksar berasal dari hasil pernbkaran rninyak: bumi dm batu

bra.

3. Debu (dmq menlpkan aerosol padat yang terbentuk, karena proses pmisahan smtu

b h

scam melranik, *perti menghimurkan, menggiling

dm

melekkbn.. P r m ini

&pat wadi, karena gesekan bahan den* angin yang k e n w g #tau vrgeseran dmgm

t>ahota

lain.

Co~rbhnya d a h

debu

semen

(cement dw dm M u

dari

uflsw fogam

(tnefn'IIurgic(xI). Debu di-p sewpatrbkeI bFRan padat yang terbagi

secm

Mus

&figan u k m berkisar dari Q,l hingga 100 pm.

4. Uap flume) adalafi aerosa t padat yang terkntuk. dari proses kondensasi uap, sublirnasi

atau hasil pmbaic;t~~an suatu gas. Aerosol jenis ini banyak mengmdung unsur logam

alkali. P A umumnya ukrrran partikel uap kurmg dari 1 pm.

5. Kabut asap (smog

-

smoke

fa

rtdalah aerosol ymg knrp kabut tipis berwama coklat

k e r n e h yang mengandung zat-zat yang dapat memerihkan rnztta dan menyesakkan

hidung. Aerosol ini merupakan campuran

dari

aksida-ahida nitrogen

dm

azon &lam kadar yang cukup tin@, Kabut asap ablah prod&-pruduk d s i futukimia yang
(182)

P e d i a n

bahan

ini teiatt rnuIai, dikwmgi atau d i m d a p hidrokrtrbon. Hal ini

disehbkm h a r m q w a l a b o n yang mmgandung Hor, j i b mencapQti lapism

o m

&an krtindak.

sebagai

kataIis yang &pat menguraikan fapisan ozon.

7. A m adaiah, uap yang dibentuk pada ternpat yang 'tin@.

W u t asap Awan dm kabut Uapair Wmis

Virus Bakteri

(183)

dari h h a n tanannafi, M u menjadi keprifiatim u ~ adalah a d e h ymg difaasilkan a 1 h

pengoidmn irahan padat &lam industri. Partikel debu ymg kusang &ri 10 gm met

rnemprlhatidcm,

k

m

rnemiliki kemampuan yartg febih besar untuk. menembus ke dsllam

p - p a w . Rambut-rambut di ddam hidung &pat m p r i n g d&u yang lebih

besar dari f Q

w,

dan

bulu getar (siiia) serta fendir yang menutupi saluran pernapasan d a p t

menghiiangkm partxkei-partikl bruk:uian B i h

dari

2,s pm (ISO, 1991). Partikei lebih

kmil yang memperlihatkan gerak Brawn, ti& &pat rnernixntur sisi dinding dan dapat

rnemnsuki gdembung paru-pam. PartikeI-partikel &hawah 2,5 pm (P&) tidak disarirtg

&lam sistern pernapasan sekfah atas

dan

menempi pada gelembung paw-pan, sehingga

&pat m e n d p e r t k m n gas. Bafran partikulat PMra menyertairan partikel-partikc1

yang krdiameter aeradinamika lebih kecil dari 10 pm. Partiktrf-pr?ikeI ini yang banyak

menyebbkan efek k e s e W buruk &pat mencap~i toraks aiau daerafi saluran pernapasan

seklafi b a d . PMio diprkimkan be& mbm 50

dan

60 % TSP (US EPA, f 9921, TSP

(prtikulat mdayag) berdiameter hingga 45 gm p d a filter =rat. Partikel ymg lebih besar

dari fO pm, seperti TSP, tidak terhimp kc M a m paru-paru. Oleh k n a itu US EPA mengubah stnndar kwlitas udaranya dwi I'SP menjadi PMlo pada tafxun 1987. Standar

PMlo juga telab diterapkan di Jepang, Filipina dm Brasil.

11,3, Xm pa ktor hrtingka t (Cascade Impactor)

Impaktar pQda dasamya berupa nozel atau jet ymg diarahkan pada piringan &tar

atau biasa disebut plat impaksi. Aerosol yang dialirkan melalui nozel diarahkm pada plat

impalcsi

dan

alirnnnya dibelokkan 90' yang rnernbentuk garis alir. Partikel dengan diameter
(184)

p g k a s a n & karena kekmbsrmmya

Eidak:

&pat rnewkuti garis alix, partlke1 tersebut &an m e d m k pht i m w i dan mengendap. Partihi dengan diameter lebih kacil dari

diameter partgkamya &an mengikuti garis dir dan loios dari plat i m w i (#unbar 4)

[image:184.622.169.449.209.362.2] [image:184.622.239.416.563.678.2]

(Hinds, 1982,

Maple, et.al.,

1993).

Gambar 4. Penampang garis alir im-r

Kebolehjadian ini tiW

akan

selalu kbp, k n a @kef dengan ukuran diatas

diameter panghnya s h g i a n idcan lalos dari piat impalrsi rnengikuti @s dir, Efisiensi

pt&el ymg mmumbuk plat i m w i merupkm fungsi aErar kudmt

dari

bilmgan Stake's

atau parameter plat im-i ymg dij* unhrk s u m impktor sew

~~

anbra jarak: pemberhentim mike1 pada ra&-rab kmpatan keluaran n o d dengan

diameter nozel (Gambar 5).

f

(185)

Koleksi kmktetistik; i m p b r &ah k;olek;si dengan efisiensi 50 % yang artinya 50

% partihi diameter tertentu mengendap pada plat impaksi dan selebihnya lolos.

Diameter te&t dinamakm diameter paatgkrls pa& efisimsi 50 O/s yang dilambngkan

DpW ( A n d a n Sampkr h., 1982). Pada impktor bertingkat, partikel yang lalos dari

tingkat pertam

akan

mas&

ke

i m w r tingkat

-

krikumya. Tiap thgkat impahor

mempunyai ukuran diameter pang& p g kbeda. Diameter pmgkas pada suatu tingbt

lebih besar dibandingbn diameter pan* pada 'tingkat beiikutnya. Pada tiap tingkat

dipasang foil mylar yang krfungsi unnik mengendapkm partikel aerosol

d m

pada tingkat

terakhir dipasary: suatu filter (Garnbar 6 ) (Hinds, 1982).

Impktor krtingkat rnerupakan slat pncuplik aerosol yang cukup populer, karma

mudah diaperasikan, sederhnna, ringan dibawa, dm resolusi pngdcmmya tinggi. Ada

bekmpa im-r bertingkat y m g bc:dar di p a s m yaitu impaktor Be:mr &ngm I t tingkat yang mampu menentukan diameter p r I k e 1 amosai dengan ren%ang antara 0,03

dm

16 pm,

dan

impaktor Maudi dengan 1 1 tin#$& ymg mampu rnmgdau diameter partikel

aerosol an&ra O,O5 dan 18 (Ruslaxlto, et

d.,

1896).

I m p a ! r yang digunakan dalam penelitian ini adalafi impaktor krtingkat Andenen

dengan 9 tingkat yang marnpu rncnen&km diameter partiket aerosol Iebih kecil dari 0,43

sampai I0 pm. Impaktor bertingkat Andersen terdiri dari 8 tingkat (tingkat O hingga tingkat

7) masing-masing dipsang foil mylar dm satu tingkat paling bawah dipaszrng filter.

Hubungm diameter partikel pada impaktar bertingkat: dengan pruu-paru diampi fkan pa&

(186)

Diameter partrkel dalm i r n p b x m m p h diameter d i n a m i s p-tikel.

(sphere) dengan densitas

sama

dengan 1 (p, =

i

g/cm3) dan mempunyai kecepatan

pengen- (settling) y m g sam" s h g i u p d k I . J i b tinit densitas Mat,dari @keg

sebenamya,

dan

k q t a n pngendapmya scmgm sew1JsutiIce1, maka ~g

mendebti diameter fisiknya &pat dihitung &gai diameter Stoke's

(4).

Jika p b k e l

aerosol tidak: humogen, malca diameter stoke's tidak berhku. Pasamam hubungan

diameter Stoke's

(4)

dm

diameter aerortinamis

(a)

sebagai brikut :

Keterangm :

'b = kernpatan bahan terbesar (hulk,

dari

parhkel (g/cm3)

P o - - keraptan unit

(187)

sangat jeIas te jadi di daiam mmah-mah prokak a&u rumah yang kadar radonnya t i n e .

ruangan. Bafian bakar kayu dan minyak berupa partikel padat, NOx, SOx, dan lain-lain

rnewpakan penyumbang pencemaran yang paiing besar dibandingkan dengm gas.

perekat yang dipbi pada plywOQd, rnisalnya mengeI&m formaidehid. Kaqxt Iateks

mmpakm s u m k dari vii1 sikloena. Cat, semen, h y u Iapis, ubin g m i G dan gipsum

merupairan penyumtlang pencemaran udara yang h p M a n partikel, Mesin pengisap

debu dan mesin futukupi menrpakan pnyumbaxlg p n c e m m mkel anarganik dan

jamur.

3. Gas-gas yang bersifat toksik (seperti radon) terlepas

ke

daiarn m g a n mmah yang

berasal dari ruangan bawah tanah untuk gudang, ternpat mencuci pakaian

dan

lain-lain.

4. Prod&- produk &gang, seperti p g k i lap perabot, perekat, bahan-hhmn prnhrsi h,

(188)

5. Asap rokok merupah pencemar ddm m g a n yrtng serius. R w g m yang tidak melarang mmg m & o k merupaitan do= dalam pncemafan udara nrangan, bentpa

partiice1

&

N&,

SOX, dm lain-iar'n.

6. Hewan p3me1bram atau morlrfii&-mMduk hidup

ymg

lain r n e m k h sumbangan hqy pencemarstn udara ruangan, berupa virus

dan

&bu

yang

bersifat

alergx's.

7. Manusis sendiri sebgm p n y w n b g parbkel. Mrusus pcemaxan udartr yang

menyebrtbh kkrapa jenis pnyakit, s e F i vi& protozoa, dan cacing.

U.5. Efek d m Dampgilr Peacemaran Udam pada Kwehatitn Mornusia

Efek pencemaran d m &pat dilxqg menjadi 4 kelornpk yitu (Sikpoe, 1997,

Smjani, 1993, Kusnoputmto, 1995) :

A. Efek j- p&k atau akut tedmdq s a l m

~~

Terdapat 4 efek

d u r a n

pernorEasan akut

aki&

pencemaran

udara,

yaitu :

1. Serangan asmatis

Serangan asmatis dihubungkan den@ own

dan

pencmaran partiirulat. 2. Ser- nafas ymg hi per &if.

Efek ini terjadi apbila s a l m u d m menyempit jauh lebih c q ~ t dibandingkan

rata-rata respon numat terhadap bahan asing. Tidak seperti asma, beberap pnyumbatm salufan u d m menrpajrm mekmisme pertahanan normal uneuk:

mencegah tertiimpnya Man-Man k W y a Gejalanya sama dengm asma : nafas pendek, bat& rfan nafas krbwnyi. SO2, omn dan NO2 d i k e d dapat merangsang

(189)

3. I n f k b i s a l m p m f a s a x t

Imiden

d m

p d a s a n meningkt, terutama pala d - a n a k , h m adanya

pencemaran

udara,

Infeksi saluran pernafasan bagian atas (ISPA) berupa demam,

inflwnsa

dm

&it tenggurakm dihubungkan dengm S@

dan

partikuiat di udara

lw. NOz yang brasa1

dari

kompor m d gas di M a m nrangan d i h u h m g b

dengan lebih saingnya flu

dari

a&-&

di bawah usia 10 tahuxr, dibnndingkan

dengan pada an&-an& yang tinggal dengan pkralatztn l istrik (kampor Iistri k).

4. Pewbafran funpi paru-panr yang reversikl

Pembahan. fungsi paru-paru yang reversibel dm untuk jangka waktu yang singkat

juga d i s e b a b h oteb zat pencemar tidam. Misalnya : jumlah rnaksirnum udara yang

&pat dihinrp atau dihembuskan &lam satu detik krkurang pa& mak-anak dan

orbg d e m what, jika terpajan pada kosentrasi a t pencemar yang rneningkat,

tetapi &an kemtrali normal, jika p e m a j m hilang.

B. Efck jangka panjang atau honik tcrhzdap saf u r n p~trnafasan

Dua efek kronik utama akibat ppemajanan jangka panjang terfiadap pencemaran

udara, disamping W e r pru-pans, yaitu pnyaki t pam-pm obsruktif kroni k (COPD),

dan penrbahan &lam prkembangm dan proses

penuaan

dari paru-pan. COPD

seknamya adalah suatu kelompok yang memi tiki gejala umum dari sesair nafas.

Kelompok itu meiiputi bronchitis krunik, emphysema dan penyakit a l u m pernafasan

yang kecil. Penyebab utnma COPD h l a h rneroko k, terpajan karma peke jaan terhadap

b&m-trahm seperti debu, barn bar% debu hp, konsentrasi yang tinggi dari partikuiat

(190)

penmaran

udara.

Paru-pam umunrnya brkmbang sampai usia 20 tahun, 1du secara

perlahan menurun kemmpuannya m e n a h

d a m

sejaian dmgm Ianjumya usia.

P m b W pw-pam krt,ukti lambat p d a W-anak usia

a

n

m

6 dm 12 &un

dihubungk;an & n p beberap pencemar m t u

di

&dam mmgm. Penrbahm ini

menjadi Iebih prah krjadi di rumah ymg dihuni prakuk. Ukuran p m - p m yang lebih

kmii pada

orang

dewasa brarti h m g siap mmghadapi wnyusutan panr-pm di usia

tanjut y qtidak terelakkm, dan terhadap serrtn@ mnyakit p - p a w ubsmktif yang

emakin sering terjadi usia lanjut.

C. Kanker pafu-pam

h n k e r pamparu rnempah W e r utsma yang mematikan baik terhuhp @a maupun wanita Merakuk mew- penyetwb utama

dari

h k e r paw-paru.

Pence-

udara

menyebabh wbagan

dari

h i k e r pztne-panr. Sr:nyerwa

hirmogenik: teiw

di udara

ddam m g a n

dm

di d a m

Iw

di b m h perkotaan

yang mengdami w n c e m m . Adisis Irirnia dari ikdara menunjddm hhwa terdapt

prxyebab W e r sebaga h i 1 samping dari pembakaran semi diaksin, mt-sexat

=perti asbestos,

dan logam

seprti m e n i k dm kadmium. Penelitian pada manusia

membuktikm jwnlah W e r di sekitar irmdustri pe1eburan atrtu pabrik-pabrik lebih

tin@ &bandingIan d e w daecah pdesaan. Pendeita kaxrker Iebih banyak te&ukl:i,

j i b terpajan lebih lama terhadap pncemar.

D. Efek terhadap b u h n d u r n p r n a f m

Pencemaran u$rtra mernpen- organ-organ lain &tam tub&, =lain panx-paw.

(191)

wmua

wantukh. Pb

di udaaa

@at rnenimbu%m

~~

m f pada amk-mak,

termasuk: kurangxlya kemzunpuan belajar (penwnan IQ)

dan

hipraktivitas, Bauena

adaiah

&ah

satu pnyebab leukirnia

pnda

pekerja di industri W dm bahm kjrnia.

lhzem terdapat

di

u h

dari

h i l kdatan pnyutixlgm pem'bakaran minyak: bumi. Konsentrasi be-

di

udara rendah, maira suk;ar untuk mmgetahui efeknya tertradoap

populasi mum. Ekbagi planrt wganik lain dihubungh h g a n pgguan sistem

saraf di kalmgm pkerja.

Dampak pencemaran u&ra terdiri dari (Sitepoe, f 997, ConneI1, et a f

.

,1995) :

A. Alat pernafam

M a t pemfasan bagian atas dimulai

dari

hidung, mgga hidung, pharynx -Pa;

ke tenggorokan, Hidung memiliki bulu yang krgwa untuk merryafing

ucfara

y m g

ditiisap. Udara yang meiewati run= hidung yang dipersempit akm m q a I a m i

p b a h a n aexodimik. Pharynx dm se1wuh p m h tenggorolcan memiliki bulu

gem $an cairn yang bersifat mucous fseperti lendir), Semua pencemar yang

berdiameter lebih besar dari 10 prn dikenlbalikan

ke

udara. Bila kontak &ngan lapisan

mukosa, maka pncemw ini dilinaupi oleh rnukosa dzngan traniuan bufu getar partikulat

yang diselimuti oleh mukosa, kemudian dibawa menuju ph2lrynx. knl;;an getaran refleks

(batuk) udara dikeluarkan kembali ke udarst.

AIat pmafasan bagian bawah dimulai dari bronkus, brorkiuli sampai Ice alveof i

ahu salr;u udara. Di sini tmjadi pertuiraran gas antam O2 yang dihisap dm C 0 2 yang

(192)

melaiui d u r n pemafasan, sew wak& m e w d a s . Pewmar yang rnmggmggu

1. Bronkkitis atm kongesti da-i brmkhioli, sefiingga dim udara p d a s t t t n brhritng

2. Emfrsema atau krefirsakan aiveoli, sehingga terjadi ganggum pertukaran gas

6

dan

co,.

3. Kader paru-paru ymg

akan

m e d panr-paw+

Bebrapa pencemar mengaklbatkm h u yang spifik yang m e n y e m g h atau

ymg men@trab dergi. Sumber pewmaran udm dari baw AIah b e d

dari

hewan, h i 1 p e m b d a m pernbuatan

traXran

makanan,

dan

@rik cat. B&m kimia'

yang m e m t r i h bau bras1 dari limbah.

Pencemar yang m e n v g i daya penglibtan adalah k&ut t&d dan iritasi mukosa

matm. Pencemar ymg Iangsung men- kebjaman penglihatan, misalnya

(193)

inhttlasi (terhinxp), ingesti (teHeIan),

dan

k o a atau adsodxi melatui kuXit. Sesungguhnya

ada

cara lain yang jmng terjadi, sehingga dapat diabaikan yaitu melalui injeksi (surttikan)

(Bunawas, et a1

. ,

1 999).

Permmar a h mengikuti aliran h h dm mas& ke berbgai organ dalam tutrufi,

misalnya ginjal, hati, tulang, dan sebagainya. Selanjutnya, tubuh a h n mengeIuarkan

pnwrnax ( e k s h i ) melaliri air seni, tinja, udara ekspirasi dan sekresi. Jumlah

Gambar

Gambar 1. Bagan dir kemgka pemikiran p e d  itian Wteristik debu PMl$ dm PMLs
Gambar 4. Penampang garis alir im-r
Tabel 2 dm prsamaan sebngai beriht :
Gambar 12. Hubugan diameter parfikel debu PMlo dan PMzV5 t e r h a p
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir matematika tingkat tinggi versi Taksonomi Bloom siswa SMP Negeri 7 Purwokerto ditinjau dari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan atau tidak ada perbedaan pada motivasi dan hasil belajar siswa SMP Maria Immaculata Yogyakarta untuk materi

yang tidak merata dari anggota mitra... TEKNOLOGI PEMBUATAN TEPUNG AMPAS TAHU T]NTUK PRODUKSI ANEKA MAKANAN BAGI IBU-IBU RUMAH TANGGA DI KEL. GUNUNGPATI,

Maka dapat dinyatakan bahwa model regresi cocok dengan data yang ada, atau dapat diartikan variabel pemahaman produk bank syariah guru pondok pesantren tersebut

Maka dari itu diperlukan suatu aplikasi monitoring PA berbasis web yang bertujuan untuk dapat membantu dosen pembimbing dalam memberikan persentase pengerjaan PA

sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan dengan masyarakat untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru yang akan mempengaruhi perkembangan kegiatan ekonomi