• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Manajemen Pengetahuan Ubi Jalar Berbasis Web dan SMS di Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Manajemen Pengetahuan Ubi Jalar Berbasis Web dan SMS di Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

ii

SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN UBI JALAR

BERBASIS WEB DAN SMS DI DINAS PERTANIAN

KABUPATEN KUNINGAN

YATI NURHAYATI

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

iii Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Program Studi Ilmu Komputer

SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN UBI JALAR

BERBASIS WEB DAN SMS DI DINAS PERTANIAN

KABUPATEN KUNINGAN

YATI NURHAYATI

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

ii

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK

CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Sistem Manajemen Pengetahuan Ubi Jalar Berbasis Web dan SMS di Dinas Kabupaten Kuningan adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

(4)

iii

ABSTRAK

YATI NURHAYATI. Knowledge Management System of Sweet Potato Based on Web And SMS in Agriculture Departement Kuningan Regency. Under direction of IRMAN HERMADI and WISNU ANANTA KUSUMA

This research explain the developing of knowledge management system for sweet potato agriculture by using an adaptive Knowledge Management System Life Cycle (KMSLC) method. This system was manage knowledge about sweet potato cultivar that can be access using web and SMS. The expert of knowledge is counseling teams from Department of BP3K. Interview, observation and literature study technique was choose to knowledge capture from the expert. To get knowledge base, result of knowledge capture need to represented using Frame method. In this method, system can identify pattern of knowledge characteristics and the hierarchies. Verification and validation of knowledge base carried out by expert to get accurate knowledge. The validation of knowledge base was implemented in web based and SMS as prototyping system. Blackbox technique used for testing the prototype.

(5)

iv

RINGKASAN

YATI NURHAYATI. Sistem Manajemen Pengetahuan Ubi Jalar Berbasis Web dan SMS. Dibimbing oleh IRMAN HERMADI dan WISNU ANANTA KUSUMA.

Ubi jalar merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan. Selain sebagai salah satu bahan pangan diversifikasi yang ekonomis, ubi jalar juga memiliki kandungan gizi serta kalori yang tinggi dibandingkan tanaman diversifikasi lainnya.

Salah satu negara penghasil ubi jalar adalah Indonesia. Indonesia mampu menghasilkan rata-rata 1.977.000 ton per tahun. Akan tetapi jumlah tersebut masih dirasa cukup jauh dibandingkan negara Cina yang dapat menghasilkan rata-rata 104.884.000 ton per tahun. Kabupaten Kuningan adalah salah satu penghasil ubi jalar di Indonesia yang dapat menghasilkan ubi jalar sebesar 24% dari total daerah penghasil ubi jalar di Indonesia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh BP3K Kabupaten Kuningan, salah satu penyebab kurangnya produktivitas ubi jalar dikarenakan kurangnya pemahaman petani dalam budidaya ubi jalar yang tepat.

Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan pengetahuan petani mengenai budidaya ubi jalar yaitu melalui penyuluhan. Akan tetapi, masih banyak kendala yang dialami untuk penyuluhan yaitu kurangnya sarana dan prasarana serta jumlah penyuluh tidak seimbang dengan jumlah kelompok tani yang ada di Kabupaten Kuningan. Maka dibuatlah sebuah sistem yang mampu mengelola pengetahuan ubi jalar, dimana pengetahuan diperoleh dari pakar yaitu penyuluh dari Badan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan yang memiliki pengetahuan secara mendalam mengenai budidaya ubi jalar.

Sistem manajemen pengetahuan ini mampu menangkap pengetahuan dari pakar menggunakan metode wawancara, observasi dan study pustaka budidaya ubi jalar. Pengetahuan yang ditangkap akan direpresentasikan menggunakan metode frame untuk menghasilkan knowledge base. Untuk pengembangan sistem digunakan DFD dan ERD. Knowledge base yang dihasilkan akan diverifikasi dan divalidasi oleh pakar, jika telah sesuai dan valid menurut pakar, maka pengetahuan akan diimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman dan dilakukan pengujian menggunakan blackbox.

Agar memudahkan dalam transfer pengetahuan dari sistem ke petani, maka sistem diimplementasikan ke dalam web dan SMS. SMS dipilih karena salah satu teknologi yang petani miliki dan kuasai adalah fasilitas sms dari handphone. Sedangkan untuk penggunaan internet, sangat sedikit petani yang memahami cara penggunaan internet baik menggunakan handphone maupun komputer.

(6)

v

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2014

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB.

(7)
(8)

vii Judul Tesis : Sistem Manajemen Pengetahuan Ubi Jalar Berbasis Web dan SMS

di Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan Nama : Yati Nurhayati

NIM : G651090374

Disetujui Komisi Pembimbing

Irman Hermadi, SKom, MS, PhD

Dr. Eng. Wisnu Ananta Kusuma, ST, MT

Ketua Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Ilmu Komputer

Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr. Eng. Wisnu Ananta Kusuma, ST, MT

Dr. Ir. Dahrul Syah, MSc, Agr

(9)

viii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2011 ini ialah sistem manajemen pengetahuan, dengan judul Sistem Manajemen Pengetahuan Pertanian Ubi Jalar Berbasis Web dan SMS di Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Irman Hermadi, SKom, MS, PhD dan Bapak Dr. Eng. Wisnu Ananta Kusuma, ST, MT selaku pembimbing serta Bapak Dr. Ir. Agus Buono, MSi, MKom selaku penguji, yang telah banyak membantu penulis dengan memberikan bimbingan, bantuan, dukungan serta saran sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dekan, Bapak Wakil Dekan, seluruh staf di IPB khususnya Program Studi Ilmu Komputer IPB atas segala bantuannya.

Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan beserta seluruh staf dan BP3K Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan beserta seluruh staf yang telah membantu penulis selama pengumpulan data, klasifikasi pengetahuan serta membantu dalam melakukan verifikasi dan validasi pengetahuan. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh jajaran di Universitas Kuningan khususnya di Fakultas Ilmu Komputer yang telah memberikan bantuan serta dukungan kepada penulis. Terima kasih kepada bapak, ibu, dan seluruh keluarga, atas segala doa, dukungan dan kasih sayangnya, serta rekan-rekan di Kuningan, Bogor dan Depok terimakasih untuk seluruh dukungannya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

(10)

ix

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kuningan Jawa Barat pada tanggal 9 April 1986 dari bapak H. Jaja dan ibu Hj. Masrinah. Penulis merupakan putri ke-empat dari empat bersaudara.

Tahun 2004 penulis lulus dari SMA Negeri 97 Jakarta Selatan, pada tahun 2008 penulis lulus dari Universitas Kuningan Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi. Pada tahun 2009 penulis masuk IPB kelas khusus dengan memilih mayor Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

(11)

x

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang Masalah ... 2

Perumusan Masalah ... 2

Tujuan Penelitian ... 3

Manfaat Penelitian ... 3

Ruang Lingkup Penelitian ... 3

TINJAUAN PUSTAKA ... 4

Pengetahuan ... 4

Manajemen Pengetahuan ... 5

Sistem Manajemen Pengetahuan ... 6

Knowledge Management System Life Cycle ... 6

Ubi Jalar ... 7

Short Message Service ... 9

METODE ... 10

Kerangka Pemikiran ... 10

Pengembangan KMS ... 12

Evaluasi Infrastruktur ... 12

Membentuk TIM KM ... 13

Menangkap Pengetahuan ... 13

Merancang Cetak Biru KMS ... 13

Verifikasi dan Validasi KMS ... 14

Implementasi KMS ... 14

(12)

xi

Kebutuhan Perangkat ...14

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 15

Evaluasi Infrastruktur ... 15

Membentuk Tim KM ... 16

Menangkap Pengetahuan ... 16

Merancang Cetak Biru KMS ... 19

Hierarki Frame ... 25

Diagram Konteks ... 26

DFD Level 1 ... 28

ERD ... 29

Verifikasi dan Validasi KMS ... 30

Implementasi KMS ... 30

Pengujian Sistem ... 36

SIMPULAN DAN SARAN ... 37

Simpulan ... 37

Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 38

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Konversi Pengetahuan SECI Model ... 4

Frame Varietas ... 20

Frame Daya ... 20

Frame Budidaya ... 21

Frame Pembibitan ... 21

Frame Persyaratan Bibit ... 21

Frame Penyiapan Bibit ... 22

Frame Hama ... 23

Frame Tikus ... 24

Frame Penyakit ... 24

Frame Kudis ... 25

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Persentase Produksi Ubi Jalar di Dunia Tahun 2005... 8

Persentase Produksi Ubi Jalar di Dunia Tahun 2009 ... 8

Perbandingan Total Ekspor-impor di Dunia ... 8

Grafik Perkembangan Produksi Ubi Jalar di Indonesia ... 9

Kerangka Pemikiran ... 10

Bagan Keterkaitan Dinas Pertanian, BP4K, BP3K dan Petani Ubi Jalar . 11 Pengembangan KMS ... 12

Hierarki Frame ... 25

Diagram Konteks KMS Ubi Jalar ... 27

DFD Level 1 KMS Ubi Jalar ... 28

Perancangan ERD ... 29

Form Login ... 32

Form Input Dokumen ... 33

Form Halaman Awal Dokumen ... 33

Form Pencarian Dokumen ... 33

Form Tampil Dokumen ... 34

Form Detail Dokumen ... 34

Hasil Download Dokumen ... 35

Input Keyword via SMS ... 35

(15)

xiv DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Data Produksi Ubi Jalar ... 39

Manual Book ... 42

Pengetahuan Ubi Jalar ... 47

Frame ... 51

DFD Level 2 ... 52

ERD ... 54

Kamus Data ... 55

Struktur Database ... 56

(16)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ubi jalar memiliki kelebihan dibandingkan bahan pangan lainnya yaitu seluruh bagian dari tanaman ubi jalar dapat diolah dan dimanfaatkan. Umbi dari ubi jalar dapat diolah menjadi berbagai macam makanan seperti keripik, chips, tepung, mie, snack, permen. Batang dan daun ubi jalar dapat dijadikan bahan pakan ternak dan bahan baku industri. Dalam kapasitas sebagai bahan pangan, ubi jalar merupakan sumber energi sebesar 215 kal/ha/hari, berbeda dengan padi hanya sebesar 176 kal/ha/hari dan jagung yang hanya 110 kal/ha/hari (Rukmana 2007).

Tanaman ubi jalar membutuhkan hawa panas dan udara yang lembab dengan suhu 21-27oC serta mendapatkan sinar matahari 11-12 jam/hari. Negara Indonesia sangat cocok untuk membudidayakan tanaman ubi jalar, karena iklim tropis yang dimiliki negara Indonesia sesuai dengan syarat ideal iklim dan cuaca tanaman ubi jalar.

Negara penghasil ubi jalar yang menduduki peringkat pertama di dunia adalah Cina karena mampu memproduksi rata-rata 104.884.000 ton per tahun. Negara Indonesia sebagai penghasil ubi jalar hanya mampu menghasilkan rata-rata 1.977.000 ton per tahun, sangat berbeda jauh dengan negara Cina(Litbang Deptan 2010).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni et al. (2010) rendahnya hasil produksi ubi jalar nasional disebabkan oleh teknik bercocok tanam yang kurang baik dan kurangnya pemahaman manfaat bibit unggul. Hal ini diperkuat oleh hasil analisa yang tercatat pada juknis penyuluhan BP3K Kabupaten Kuningan yang menunjukan bahwa kurangnya produktivitas ubi jalar dikarenakan petani belum memahami bagaimana budidaya ubi jalar yang tepat (Penyuluhan BP3K 2011).

(17)

2 Bagi petani di Kabupaten Kuningan, teknologi seperti komputer maupun internet, masih kurang diminati karena penggunaanya yang rumit dan membutuhkan biaya besar untuk memperolehnya. Petani di Kabupaten Kuningan lebih memilih penggunaan telepon seluler untuk media komunikasi, salah satu fitur yang mereka kuasai dan gunakan adalah fasilitas Short Message Service(SMS) serta telpon. Selain karena biaya lebih murah, penggunaan SMSmudah serta tidak membutuhkan fasilitas tambahan seperti internet.

Penelitian sebelumnya yang menggunakan teknologi SMS sebagai media

transfer pengetahuan telah dilakukan oleh Situmorang (2010) dengan membangun sistem pakar konsultasi penyakit padi. Tujuan dari penelitian tersebut hanya menyaring data SMS yang masuk, berbeda dengan penelitian ini di mana petani membutuhkan pengetahuan mengenai ubi jalar. Penelitian mengenai manajemen pengetahuan telah dilakukan oleh Rafea (2010), pada sistem tersebut menyimpan seluruh kegiatan pertanian di Kairo (Mesir) yang dapat diakses menggunakan

Geographical Information Systems (GIS).

Dengan melihat karakteristik dari petani ubi jalar di Kabupaten Kuningan, maka pada penelitian ini akan dibangun sistem manajemen pengetahuan ubi jalar berbasis web dan SMS dengan studi kasus pada Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan. Diharapkan dengan penelitian ini petani ubi jalar dapat meningkatkan pengetahuan mengenai budidaya ubi jalar yang baik.

Perumusan Masalah

(18)

3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan sistem manajemen pengetahuan agribisnis ubi jalar berbasis web dan SMS.

Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu penyuluh dalam transfer pengetahuan ke petani dan memudahkan petani untuk memperoleh pengetahuan mengenai budidaya ubi jalar yang tepat dengan cepat.

Ruang Lingkup Penelitian

(19)

4

TINJAUAN PUSTAKA

Pengetahuan

Menurut Nonaka dan Takueuchi (1995), pengetahuan merupakan bagian dari kenyataan yang berasal dari kumpulan fakta-fakta berdasarkan observasi mengenai dunia. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan berisi kumpulan informasi yang telah diolah.Pengetahuan terdiri dari 2 jenis yaitu pengetahuan tasit (tacit) dan pengetahuan eksplisit (explicit). Pengetahuan tasit (tacit) merupakan pengetahuan yang dimiliki seseorang dan belum terdokumentasi, umumnya pengetahuan ini diperoleh berdasarkan pengalaman. Contoh: keahlian, wawasan, persepsi. Pengetahuan eksplisit merupakan pengetahuan yang disajikan dalam bentuk dokumentasi. Contoh: manual book, laporan, dokumen, jurnal dan pengetahuan tasit (tacit).

Agar pengetahuan mudah untuk dikelola, dikembangkan dan disebarkan, maka pengetahuan harus dikonversi dari tasit ke tasit, eksplisit ke eksplisit, tasit ke eksplisit dan eksplisit ke tasit.Konversi pengetahuan tersebut dinamakan SECI Model. Konversi Pengetahuan dengan SECI Model dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Konversi Pengetahuan Dengan SECI Model

Tasit Eksplisit

Tas it

Proses Sosialisasi

(contoh: rapat, diskusi kelompok)

(20)

5 dari eksplisit ke tasit, di manapengetahuan diperoleh dengan cara mempelajari dari berbagai literatur kemudian menjadi pemahaman bagi individu tersebut.Media transfer knowledge menggunakan intranet, surat edaran/surat keputusan, papan pengumuman dan internet. Untuk mendukung proses ini, sistem harus memiliki feature pencarian dan download dokumen.

Proses eksternalisasi merupakan proses konversi dari tasit ke eksplisit, pada proses ini pengetahuan dari suatu individu dituangkan ke dalam bentuk dokumen baik secara digital maupun non-digital. Contoh hasil konversi: notulen rapat, jurnal.Proses kombinasi merupakan proses konversi dari eksplisit ke eksplisit, di mana pengetahuan diperoleh dengan mengngkombinasikan berbagai literatur lalu disebarkan melalui berbagai media. Media transfer knowledge melalui intranet

(forum diskusi), database organisasi dan internet. Manajemen Pengetahuan

Turban (2002) mendefinisikan knowledge management sebagai proses sistematis untuk menemukan, memilih, mengorganisasikan, mencari dan menyajikan informasi dengan cara tertentu yang dapat meningkatkan penguasaan pengetahuan dalam suatu bidang kajian yang spesifik. Sehingga dapat dikatakan bahwa manajemen pengetahuan adalah suatu cara sistematis untuk mengelola pengetahuan agar dapat menambah pengetahuan bagi yang menggunakannya.

(21)

6 Sistem Manajemen Pengetahuan

Menurut Ningky (2001) setiap pegawai berhak untuk menciptakan pengetahuan baru dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang berkaitan dengan tugasnya dan bebas untuk berinovasi. Kemudian pengetahuan ditangkap dan diidentifikasi serta direpresentasikan secara logis untuk mendapatkan pengetahuan baru. Pengetahuan baru tersebut disimpan ke dalam format yang mudah untuk diakses oleh seluruh pegawai. Lalu pengetahuan tersebut harus dikelola agar dapat dimutakhirkan dan terjaga validitas serta keakuratannya.

Sehingga dapat dikatakan bahwa, sistem manajemen pengetahuan adalah sebuah strategi untuk meningkatkan efektifitas organisasi dengan mengelola pengetahuan menggunakan tahapan knowledge management.

Knowledge Managemet System Life Cycle

Salah satu metode dalam pengembangan sistem manajemen pengetahuan adalah Knowledge Management System Life Cycle (KMSLC). Dalam membangun KMS life cycle terdapat beberapa perbedaan dalam pembangunan sistem informasi secara konvensional. Pembangunan sistem informasi secara konvensional meliputi requirement, design, implementation, testing dan development. Sedangkan KMS meliputi capturing (creation), codification,

testing&deployment, sharing dan transferknowledge.

Diperlukan tools untuk menangkap pengetahuan dari pakar. Adapun tools

yang dapat digunakan yaitu melalui wawancara, brainstorming, protocol analysis, metode Delphi, mapping dan blackboarding.

(22)

7 Pengetahuan yang dihasilkan harus disebarkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Proses transfer knowledge ini dapat menggunakan berbagai media, salah satu media transfer knowledge berbentuk digital adalah web, wap atau pun

sms.

Ubi Jalar

Ubi jalar di beberapa daerah di Indonesia memiliki banyak nama, di Jawa

tela rambat, di Batak gadong jalur, di Jakarta ketela, di Dayak katila, di Sulawesi Utara watata, di Jawa Barat huwi boled. Varietas ubi jalar diperkirakan berjumlah sebanyak 1000 jenis, akan tetapi baru 142 jenis varietas yang sudah teridentifikasi oleh peneliti.

Lembaga penelitian yang bertugas mengembangkan tanaman ubi jalar di dunia adalah International Potato Centre (IPC) dan Centro International de La Papa (CIP). Di Indonesia pengembangan ubi jalar dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan atau Balai Penelitian Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian (Balitkabi).

Di negara-negara maju, tepung ubi jalar lebih popular dibandingkan terigu, karena memiliki kandungan kalsium yang tinggi. Tepung ubi jalar dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan seperti permen, es krim, roti, kue dan beberapa minuman sirup.

(23)

8 Gambar 1a Persentase Produksi Ubi

Jalar di Dunia Tahun 2005

Gambar 1bPersentase Produksi Ubi Jalar di Dunia Tahun 2009

Berdasarkan diagram persentase di atas dapat dilihat bahwa persentase produksi ubi jalar di negara Indonesia hanya sebesar 2% sangat jauh berbeda dengan negara Cina yang dapat memproduksi ubi jalar sebesar >75%. Sedangkan total permintaan impor ubi jalar negara-negara maju lebih besar dari total ekspor ubi jalar. Untuk perbandingan total ekspor-impor ubi jalar dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2Grafik Perkembangan Total Ekspor-Impor Ubi Jalar di Dunia Tahun 1990-2007

(24)

9 Gambar 3Grafik Perkembangan Produksi Ubi Jalar di Indonesia Tahun 1990-2009 Untuk data secara lengkap dari jumlah produksi ubi jalar di beberapa negara didunia beserta total ekspor impor dapat dilihat pada Lampiran.

Short Message Service (SMS)

Menurut Le Bodic (2005), Global Sistem for Mobile Communication adalah teknologi yang dapat mentransmisikan suara dan data. Sedangkan, SMS adalah salah satu fasilitas dari teknologi GSM yang memungkinkan Mobile Station

mengirim dan menerima pesan singkat berupa text dengan kapasitas maksimal 160 karakter.

Terdapat dua jenis pengiriman SMS, yaitu:

1. SMS Point to Point, adalah pengiriman SMS hanya dari satu nomor telpon ke satu nomor telpon lain.

2. SMS Broadcast, adalah pengiriman SMS ke beberapa nomor telpon.

Elemen yang dapat mengirim maupun menerima pesan pendek dinamakan

(25)

10

METODE

Metode penelitian berisi langkah-langkah yang diperlukan sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian. Metode yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari kerangka pemikiran, tahapan KMSLC serta identifikasi kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak.

Kerangka Pemikiran

Sebelum penelitian dimulai, tahap awal yang dilakukan adalah menentukan tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan pada penelitian sampai dengan tahap akhir penelitian yang digambarkan ke dalam kerangka pemikiran. Adapun tahapan kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 4.

Mulai

Studi Literatur

Pengembangan KMS

KMS

Selesai Wawancara

Observasi

Gambar 4 Kerangka Pemikiran

(26)

11 diteliti. Tahap selanjutnya, dilakukan pengembangan KMS menggunakan metodologi KMSLC. Hasil akhir dari penelitian ini adalah menghasilkan KMS mengenai ubi jalar.

Untuk memudahkan dalam memperoleh dan menangkap pengetahuan, maka perlu dilakukan analisa mengenai keterkaitan antara petani dengan dinas-dinas yang terkait. Adapun dinas-dinas yang terkait dengan penelitian yang dilakukan adalah Dinas Pertanian, BP4K Kabupaten Kuningan dan BP3K Kecamatan yang dapat dilihat pada Gambar 5.

Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan

BP4K Kabupaten Kuningan

BP3K Kecamatan

Petani

Balitkabi

Gambar 5 Bagan Keterkaitan Dinas Pertanian, BP4K, B3Kdan Petani Ubi Jalar

Berdasarkan bagan di atas, dapat dijelaskan keterkaitan antara dinas dan petani ubi jalar. Dinas yang bertugas untuk melakukan controlling dan monitoring

terhadap seluruh kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh BP4K dan BP3K Kecamatan adalah Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan. BP4K Kabupaten Kuningan bertugas melakukan controlling dan monitoring terhadap kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh BP3K Kecamatan. Dinas yang melakukan penyuluhan secara langsung kepada petani dilakukan oleh BP3K Kecamatan. Untuk melakukan pengembangan tanaman dilakukan oleh Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian (Balitkabi) bekerja sama denganBP3K Kecamatan dan BP4K Kabupaten Kuningan.

(27)

12 Untuk mengembangkan sistem manajemen pengetahuan pada penelitian ini, dipilih metodologi Knowledge Management System Life Cycle (KMSLC) (Elias Hasan, 2004) karena sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Adapun tahapan dari metodologi ini dapat dilihat pada Gambar 5.

EVALUASI INFRASTRUKTUR

MEMBENTUK TIM KM

MENANGKAP PENGETAHUAN

MERANCANG CETAK BIRU KMS

VERIFIKASI DAN VALIDASI KMS

IMPLEMENTASI KMS

PENGUJIAN KMS

iterasi

Gambar 6 Tahapan KMSLC

Evaluasi Infrastruktur

(28)

13 Membentuk Tim KM

Pada tahap ini dilakukan pembentukan tim yang akan mengelola, mengembangkan serta menggunakan pengetahuan. Adapun Tim KM yang dibutuhkan adalah domain expert, admin dan end user. Domain expert adalah orang yang ahli dalam bidang budidaya ubi jalar, bertugas untuk memberikan pengetahuan berupa tacit dan explicit.Admin adalah orang yang bertugas untukmengelola pengetahuan di dalam database.End User sebagai pengguna akhir dari sistem yang akan menggunakan pengetahuan untuk dimplementasikan dalam membudidayakan ubi jalar.

Menangkap Pengetahuan

Untuk merancang sebuah sistem, maka pengetahuan perlu dikumpulkan dan ditangkap. Ada beberapa metode untuk menangkap pengetahuan, metode yang dipilih untuk penelitian ini adalah wawancara, observasi dan studi pustaka mengenai tanaman ubi jalar. Format pertanyaan yang diajukan kepada pakar melalui wawancara dirancang sendiri berdasarkan studi literatur mengenai informasi yang dibutuhkan untuk evaluasi infrastruktur pada KMSLC dan studi literatur mengenai budidaya ubi jalar. Tahap akhir pada proses ini akan diperoleh pengetahuan-pengetahuan yang diperlukan dalam budidaya pertanian ubi jalar.

Merancang Cetak Biru KMS

Setelah pengetahuan diperoleh, tahap selanjutnya adalah merancang cetak biru KMS dengan merepresentasikan pengetahuan. Representasi pengetahuan digunakan untuk menyajikan pengetahuan yang diperoleh dari pakar ke dalam format yang mudah dipahami oleh manusia dan dapat dieksekusi oleh komputer. Pada penelitian ini, metode yang digunakan untuk representasi pengetahuan adalah metodeframe. Frame digunakan untuk menyimpan semua pengetahuan yang bersifat deklaratif dan menggambarkan pengetahuan secara detail.

(29)

14 yang terlibat secara langsung dengan sistem. ERD adalah diagram yang menggambarkan hubungan / relasi antar tabel yang dibutuhkan dalam sistem.

Verifikasi dan Validasi KMS

Hasil dari cetak biru KMS akan diverifikasi dan divalidasi kembali kepada pakar agar pengetahuan yang diperoleh benar-benar telah sesuai dengan kaidah yang berlaku. Jika belum sesuai, maka perbaiki cetak biru KMS sesuai dengan pengetahuan tersebut.

Implementasi KMS

Pada tahap ini cetak biruKMS diimplementasikan ke dalamaplikasi berbasis web dan SMS. Adapun bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dan MySQL.

Pengujian KMS

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem menggunakan blackbox

Pengujian blackbox adalah menguji sistem dari sisi fungsi, interface, input dan output yang dihasilkan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem sudah benar-benar sesuai dengan desain dan kebutuhan sistem. Kebutuhan Perangkat

Perangkat yang dibutuhkan dalam penelitian ini memiliki spesifikasi sebagai berikut:

1. Perangkat Keras: PC / Laptopminimal dengan processor dual core, Modem Huawei E1750.

(30)

15

HASIL DAN PEMBAHASAN

Evaluasi Infrastruktur

Tahap awal dari metode KMSLC adalah evaluasi infrastruktur. Pada tahap ini, dilakukan analisis infrastruktur yang dimiliki oleh objek penelitian. Analisis infrastruktur diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi literatur. Berdasarkan hasil analisis infrastruktur diperoleh informasi mengenai hardware, software, jaringan, kebutuhan pengetahuan, ketersediaan standar operasional dan ketersediaan domain expert.

Hardware yang dimiliki oleh Dinas Pertanian, BP4K dan BP3K Kecamatan masing-masing memiliki1 unit komputer dengan jaringan WAN dan memiliki staf IT untuk mengelola dokumen dan sistem informasi. Dinas Pertanian dan BP4K Kabupaten Kuningan memiliki website untuk mengelola informasi yaitu www.kuningankab.go.id untuk Dinas Pertanian sedangkan BP4K Kabupaten Kuningan adalah www.bp4kkuningan.web.id.

Setelah menganalisa isi dari website Dinas Pertanian dan BP4K Kabupaten Kuningan diketahui bahwa belum adanya pengetahuan yang membahas mengenai tanaman ubi jalar.Teknologi yang dimiliki dan dikuasi oleh petani adalah fasilitas sms dan telphone pada handphone. Sedangkan teknologi internet maupun GPRS tidak dimiliki oleh petani.

Dengan melihat bagan keterkaitan dinas dan petani pada bab metode sub bab kerangka pemikiran, maka sistem akan diterapkan pada BP3K Kecamatan. Kecamatan yang dipilih adalah Kecamatan Cilimus karena merupakan sentra pertanian ubi jalar di Kabupaten Kuningan.

Software yang dimiliki oleh BP3K Kecamatan, hanya sistem operasi Windows, Microsoft Office dan software lainnya yang berfungsi untuk pembuatan dokumen sehingga perlu ditambahkan software lainnya yang mendukung implementasi sistem yaitu software xampp versi 1.8, gammu versi 1.91 dan modem Huawei.

(31)

16 Berdasarkan hasil wawancara dengan BP3K Kecamatan, diperoleh informasi bahwa untuk pengetahuan ubi jalar harus mengetahui : varietas unggul, tata cara budidaya ubi jalar secara benar dan terperinci, bagaimana penanganan hama dan penyakit ubi jalar.

Membentuk Tim KM

Setelah dilakukan evaluasi infrastruktur, maka dipilih dan dibentuk Timknowledge management yang berperan untuk mengelola, mengembangkan dan menggunakan pengetahuan didalam sistem adalah domain expert, admin dan

end user.

Domain expert, atau pakar yang akan memberikan pengetahuan mengenai ubi jalar baik secara tasit maupun eksplisit adalah tim penyuluh dari BP3K Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan,Dinas Pertanian, Balitkabi dan BP4K Kabupaten Kuningan.Admin adalah staf IT di BP3K Kecamatan Cilimus bertugas mengelola pengetahuan dalam database. End user atau pengguna akhir, yang dapat mengakses pengetahuan adalah petani ubi jalar khususnya petani di Kabupaten Kuningan dan user lainnya yang dapat mengakses sistem melalui web dan sms.

Menangkap Pengetahuan

Pengetahuan perlu ditangkap dari pakar agar dapat dikelola dan dikembangkan serta disebarkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Pada penelitian ini teknik yang digunakan untuk menangkap pengetahuan adalah wawancara, observasi dan studi literatur.

(32)

17 Pada tahap ini akan dibahas pengetahuan yang berhasil ditangkap dari pakar Adapun pengetahuan yang berhasil ditangkap dari pakarberupa varietas, budidaya serta penanganan hama dan penyakit ubi jalar.

1. Varietas

Pengetahuan mengenai varietas ubi jalar diperoleh dari Balitkabi dan BP3K Kecamatan Cilimus. Varietas ini berisi jenis-jenis ubi jalar dilihat berdasarkan morfologi, hasil rata-ratadan ketahanan varietas terhadap penyakit.

a. Berdasarkan sumber dari Balitkabi, diperoleh pengetahuan bahwa untuk menentukan varietas ubi jalar dapat dilihat berdasarkan:

Nama Varietas, Tahun Pelepasan, Nomor, Umur, Tinggi Batang, Bentuk Daun Warna Pucuk Daun, Warna Tangkai Daun, Warna tulang daun, warna batang muda, Warna batang tua, Warna kulit umbi, Warna daging umbi, Kualitas rebus, Rasa, Kadang tepung, Kadar protein, Kadar HCN, Rata-rata hasil, Ketahanan terhadap penyakit.

b. Sedangkan menurut BP3K Kecamatan Cilimus, untuk penentuan varietas ubi jalar dapat ditentukan berdasarkan asal, potensi hasil rata-rata, umur panen, warna kulit dan daging umbi, rasa, ketahanan terhadap penyakit. 2. Budidaya

Pengetahuan mengenai budidaya ubi jalar diperoleh dari Departemen Pertanian (http://epetani.deptan.go.id/budidaya/teknologi-budidaya-ubijalar-1500) dan BP3K Kecamatan Cilimus. Adapun pengetahuan yang berhasil ditangkap sebagai berikut:

a. Berdasarkan sumber pengetahuan dari Departemen Pertanian, maka isi dari pengetahuan budidaya adalah:

Bibit/Stek

Bibit dari stek batang/pucuk Bibit dari tunas-tunas umbi Penyiapan Lahan

Lahan tegalan

(33)

18 Jenis Lahan

Lahan Kering Lahan Sawah Sistem Penanaman

Sistem Monokultur Sistem Tumpang Sari Pemberian Mulsa

Pemupukan Penyulaman Pemangkasan Pengairan

Pengendalian Gulma Panen

Pasca Panen

b. Berdasarkan sumber pengetahuan dari BP3K Kecamatan Cilimus, maka isi dari pengetahuan budidaya adalah:

Pembibitan

Persyaratan Bibit Penyiapan Bibit Pengolahan Lahan

Persiapan

Pembentukan Bendengan Penanaman

Penentuan Pola Tanam : Sistem Monokultur dan Sistem Tumpang Sari

Cara Penanaman Pemeliharaan

Penyulaman

(34)

19 Pasca Panen

3. Hama dan Penyakit

Pengetahuan mengenai hama dan penyakit ubi jalar diperoleh dari Departemen Pertanian dan BP3K Kecamatan Cilimus. Adapun pengetahuan yang diperoleh mengenai hama dan penyakit ubi jalar adalah:

a. Berdasarkan sumber dari Balitkabi, diperoleh pengetahuan bahwa penanganan hama dan penyakit di-general-kan, adapun pengetahuan yang diperoleh berisi : nama hama dan penyakit, cara penanganan.

b. Sedangkan menurut BP3K Kecamatan Cilimus, untuk penanganan hama dan penyakit untuk masing-masing jenis berbeda-beda. Adapun pengetahuan yang diperoleh adalah:

Hama : deskripsi, gejala, pengendalian Penyakit : deskripsi, gejala, pengendalian

Merancang Cetak Biru KMS

Setelah pengetahuan diperoleh, rancang cetak biru KMS menggunakan

frame. Frame digunakan untuk menyimpan pengetahuan yang bersifat deklaratif kemudian disajikan secara terperinci. Frame memiliki slot dan facet. Slot adalah set atribut yang mendeskripsikan objek yang direpresentasikan oleh frame. Facet

digunakan untuk mendeskripsikan beberapa pengetahuan mengenai atribut dalam

slot.

Pada tahap ini pengetahuan yang berhasil ditangkap dari pakar akan direpresentasikan ke dalam bentuk frame.Adapun frameyang dihasilkan sebagai berikut:

1. Varietas

(35)

20 Tabel 2 Frame Varietas

Nama : Varietas

Slot Facet

Warna Kulit Umbi :

Masukan warna kulit umbi

Warna Daging Umbi :

Masukan warna daging umbi

Bentuk Umbi : Masukan bentuk umbi Rata-Rata Hasil : Masukan Rata-Rata Hasil

Deskripsi : Nama varietas, Asal persilangan, Warna Kulit Umbi, Warna Daging Umbi, Rata-Rata Hasil, Ketahanan Terhadap Penyakit

Frame varietas memiliki beberapa frame turunan (child) seperti : daya, mendut, sewu, cangkuang, kalasan, prambanan, Borobudur. Salah satu contoh

framechild atau frame turunan dari frame varietas adalah frame daya yang dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Frame Daya Nama : Daya

Bentuk Umbi : Bulat Memanjang Rata-Rata Hasil : 23 ton/ha

Deskripsi : Nama Varietas = Daya, Asal

(36)

21 dan kudis.

2. Budidaya

Dengan melihat karakteristik dari pengetahuan mengenai budidaya, maka pengetahuan dapat direpresentasikan menggunakan frame sebagai berikut:

Tabel 4 Frame Budidaya Nama : Budidaya

Slot Facet

Deskripsi : Tahapan budidaya ubi jalar yang benar terdiri dari pembibitan, pengolahan lahan, penananaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen

Frame budidaya memiliki frame turunan (child) frame pembibitan, frame pengolahan lahan, frame penanaman, frame pemeliharaan, frame panen dan frame pasca panen. Adapun struktur dari frame turunan budidaya ini yaitu:

a. Frame Pembibitan, berisi pengetahuan mengenai tahapan pembibitan. Adapun isi dari frame ini dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Frame Pembibitan Nama : Pembibitan

Slot Facet

Deskripsi : Proses pembibitan terdiri dari 2 tahap yaitu persyaratan bibit dan penyiapan bibit.

Frame pembibitan memiliki 2 frame turunan yaitu: frame persyaratan bibit dan frame penyiapan bibit.

(37)

22 Tabel 6 Frame Persyaratan Bibit

Nama : Persyaratan Bibit

Slot Facet

Syarat : Isi persyaratan bibit dapat dilihat pada lampiran

Frame Penyiapan Bibit, berisi pengetahuan mengenai bagaimana cara menyiapkan bibit agar tanaman ubi jalar yang dihasilkan baik. Adapun isi dari frame ini dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Frame Penyiapan Bibit Nama : Penyiapan Bibit

Slot Facet

Teknik : Isi teknik penyiapan bibit dapat dilihat pada lampiran

b. Frame Pengolahan Lahan, berisi tata cara pengolahan lahan yang benar. Frame ini memiliki slot teknik dengan facet isi dari teknik pengolahan lahan. Frame pengolahan lahan, memiliki frame turunan yaitu frame Pembuatan Bendengan, frame turunan ini memiliki slot teknik dengan

facet teknik dalam pembuatan bendengan.

c. Frame Penanaman, berisi tata cara menanam ubi jalar yang baik. Frame ini memiliki slot teknik dengan facet teknik menanam ubi jalar. Frame penanaman memiliki frame turunan :

Frame Sistem Monokultur, berisi slot teknik dengan facet teknik menanam dengan pola tanam sistem monokultur.

Frame Sistem Tumpang Sari, berisi slot teknik dengan facet teknik menanam dengan pola tanam sistem tumpang sari.

d. Frame Pemeliharaan, berisi slot teknik dengan facet tata cara memelihara tanaman ubi jalar. Frame ini memiliki kelas turunan :

Frame Penyulaman, berisi slot teknik dengan facet teknik menyulam bibit.

Frame Penyiangan dan Pembumbunan, berisi slot teknik dengan

(38)

23 Frame Pengairan dan Penyiraman, berisi slot teknik dengan facet

teknik pengairan dan penyiraman tanaman ubi jalar.

e. Frame Panen, berisi slot syarat dengan facet syarat panen serta slot teknik dengan facet tata cara panen ubi.

f. Frame Pasca Panen, berisi slot syarat dengan facet syarat ubi serta slot

teknik dengan facet tata cara pasca panen.

3. Frame Hama dan Penyakit

Dengan melihat karakteristik dari pengetahuan mengenai hama dan penyakit, maka pengetahuan dapat direpresentasikan menggunakan frame hama dan frame penyakit. Adapun isi dari frame hama dan frame penyakit adalah sebagai berikut:

a. Frame Hama, berisi pengetahuan mengenai hama ubi jalar, dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 8 Frame Hama Nama : Hama

Slot Facet

Deskrips i :

Disebabkan oleh hewan

Gejala : Analisa bentuk ubi, perkembangan batang dan daun.

Pengend alian :

Pengendalian dilakukan berdasarkan jenis Hama

Frame hama memiliki beberapa frame turunan (child) seperti : penggerek, batang, hama boleng, tikus. Salah satu contoh frameturunan (child)dari frame hama adalah frame tikusyang dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Frame Tikus Nama : Tikus

Slot Facet

Deskrips i :

(39)

24 Gejala : Hama Ini menyerang ubi dengan cara

mengerat dan memakan daging ubi hingga menjadi rusak secara tidak beraturan. Bekas gigitan tikus menyebabkan infeksi pada ubi dan kadang-kadang diikuti dengan gejala pembusukan ubi.

Penanga nan :

1) sistem gropyokan (2) penyiangan (3) pemasangan umpan beracun, seperti Ramortal atau Klerat

Frame tikus berisi deskripsi, gejala dan penanganan dari hama yang disebabkan oleh Tikus.

b. Frame Penyakit, berisi pengetahuan mengenai penyakit ubi jalar. Adapun isi dari frame penyakit adalah:

Tabel 10 Frame Penyakit Nama : Penyakit

Slot Facet

Deskrips i :

Disebabkan oleh penyakit tanaman

Gejala : Analisa bentuk ubi, perkembangan batang dan daun.

Pengend alian :

Pengendalian dilakukan berdasarkan jenis Penyakit

Frame penyakit memiliki frame turunan (child) : Kudis, Layu Fusarium dan Virus. Salah satu contoh frame turunan adalah frame Kudis

yang dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 Frame Kudis

Nama : Kudis

Slot Facet

Penyeba b :

(40)

25 Gejala : adanya benjolan pada tangkai sereta urat

daun, dan daun-daun berkerut seperti kerupuk. Tingkat serangan yang berat menyebabkan daun tidak produktif dalam melakukan fotosintesis sehingga hasil ubi menurun bahkan tidak menghasilkan sama sekali.

Penanga nan :

(1) pergiliran/rotasi tanaman (2) penanaman ubi jalar bervarietas tahan penyakit kudis(3) kultur teknik budi daya secara intensif; (4) penggunaan bahan tanaman (bibit) yang sehat

(41)

26 Hierarki Frame

Hierarki Frame adalah kumpulan frame yang digabungkan dengan suatu cara untuk menunjukkan hubungannya. Adapun hierarki frame pengetahuan yang dihasilkan berdasarkan hasil representasi pengetahuan ubi jalar dapat dilihat pada Gambar 7.

Frame Varietas Frame Budidaya Frame Hama

Frame

(42)

27 Keterangan dari Gambar 6 :

Root/akar dari tree berada pada level paling atas, yaitu Frame Ubi Jalar. Frame ubi jalar memiliki 4 frame turunan, yaitu :

1. Frame Varietas, memiliki frame turunan : Frame Daya, Frame Prambanan, Frame Borobudur, Frame Mendut dan Frame Kalasan

2. Frame Budidaya, memiliki frame turunan :

a. Frame Pembibitan, memiliki frame turunan :Frame Persyaratan Bibit dan Frame Penyiapan Bibit.

b. Frame Pengolahan Lahan, memiliki frame turunan yaitu Frame Pembuatan Bendengan.

c. Frame Penanaman, memiliki frame turunan :Frame Sistem Monokultur dan Frame Sistem Tumpang Sari

d. Frame Pemeliharaan, memiliki frame turunan :Frame Penyulaman, Frame Penyiangan dan Pembumbunan, Frame Pengairan dan Penyiraman

e. Frame Panen f. Frame Pasca Panen

3. Frame Hama, memiliki frame turunan : Frame Penggerek Batang, Frame Hama Boleng, Frame Tikus.

4. Frame Penyakit, memiliki frame turunan : Frame Kudis, Frame Layu Fusium, Frame Virus.

Diagram Konteks

(43)

28

Gambar 8 Diagram Konteks KMS Ubi Jalar

Pada diagram konteks, terdapat 3 entitas yang terlibat di dalam sistem yaitu :

1. Admin, adalah staf IT pada BP3K Kecamatan Cilimus yang memiliki hak akses untuk mengelola dokumendan berita yang ada di dalam database. Pada diagram ini, Admin mengirimkan dokumen ke sistem untuk diolah. Sistem akan memberikan informasi dokumen kepada Admin. Kemudian admin mengirimkan berita ke sistem, oleh sistem diolah dan dihasilkan informasi berita untuk diberikan kepada Admin.

2. Kepala BP3K Kecamatan Cilimus dapat melakukan pencarian pengetahuan menggunakan web. Kepala BP3K mengirimkan keyword ke sistem. Sistem akan mengolah dan menghasilkan informasi ubi jalar untuk diberikan kepada Kepala BP3K. Kepala BP3K juga dapat melihat informasi berita dengan mengirimkan data berita yang ingin dilihat ke dalam sistem maka sistem akan memberikan informasi berita tersebut kepada Kepala BP3K.

3. User, adalah pengguna akhir dari sistem yaitu petani ubi jalar. Petani ubi jalar berhak melakukan pencarian pengetahuan menggunakan SMS. Pada diagram ini, user mengirimkan keywordke sistem untuk diolah, kemudian sistem akan mengirimkan hasil pengolahan data berupa resume pengetahuan ke user.

(44)

29 Untuk menggambarkan sistem secara lebih terperinci, maka diagram konteks diturunkan ke dalam DFD Level 1. Adapun penggambaran DFD Level 1 dapat dilihat pada Gambar 9.

Admin

(45)

30 Pada proses pencarian pengetahuan via web admin memasukan dokumen yang ingin dicari ke dalam sistem. Sistem akan membaca dokumen dari tabel dokumen dan memberikan informasi dokumen kepada Admin. Untuk Kepala BP3K, keyword dimasukan ke dalam sistem. Sistem akan membaca dokumen dari tabel dokumen berdasarkan keyword yang dimasukan, setelah itu mengirimkan informasi ubi jalar kepada BP3K. Dokumen yang dihasilkan dapat didownload oleh Admin/Kepala BP3K.

Pada proses pencarian pengetahuan via SMS, user mengirimkan keyword ke sistem, lalu sistem membaca dokumen dari tabel dokumen berdasarkan keyword

tersebut. Resume pengetahuan dari dokumen akan disimpan ke tabel item dan dikirimkan ke user.Admin dapat melakukan proses edit dan hapus pengetahuan. Pada masing-masing proses ini, admin mengirimkan dokumen yang ingin diperbaharui/dihapus ke sistem, lalu dokumen tersebut akan diperbaharui/dihapus dari tabel dokumen.

Pada proses kelola berita, admin memberikan data berita ke sistem. Sistem akan membaca dan menyimpan data berita ke tabel berita. Kemudian memberikan informasi berita ke admin.Karena pada proses pencarian pengetahuan via SMS dan proses kelola berita membutuhkan beberapa proses lagi di dalamnya maka perlu diturunkan ke DFD level 2 yang dapat dilihat pada Lampiran.

ERD

(46)

31 Gambar 10Perancangan ERD

Pada KMS ubi jalar, terdapat 4entitas yang berelasi, yaitu berita, admin, dokumen dan item. Adapun relasi/hubungan dan derajat kardinalitas antar entitas

dijabarkan sebagai berikut :

Seorang Admin dapat mengelola banyak berita Seorang admin dapat mengelola banyak dokumen Banyakitem dapat mengacu pada sebuah dokumen

Untuk kamus data beserta struktur tabel yang digunakan di dalam sistem ini, dapat dilihat pada Lampiran.

Verifikasi dan Validasi KMS

Pada tahap ini, hasil desain pengetahuan dan desain sistem akan diverifikasi dan divalidasi oleh pakar, agar pengetahuan yang dihasilkan akurat dan sesuai dengan pengetahuan pakar. Hasil verifikasi dan validasi dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12 Rekapitulasi Verifikasi dan Validasi KMS

No Deskripsi Sistem keyword dan deskripsi ditentukan oleh pakar

Ya

2 Apakah jika terjadi perubahan pengetahuan, pengetahuan di dalam database dapat diubah ?

ada fasilitas untuk perbaharuan

pengetahuan

Ya

3 Apakah pengetahuan yang dihasilkan sudah mencakup

semua pengetahuan

mengenai ubi jalar ?

pengetahuan berisi budidaya, varietas, hama dan penyakit

Ya

4 Apakah pengetahuan yang ditampilkan sesuai dengan permintaan user ?

keyword yang diinputkan user akan dicocokan dengan keyword dalam dokumen

Ya

5 Apakah pengetahuan sudah sesuai dengan implementasi dalam dunia nyata ?

frame dibentuk oleh pakar berdasarkan sistem literatur (dokumen, juknis, buku) dan pengalaman pakar dalam membudidayakan ubi jalar

(47)

32

No Deskripsi Sistem

Val id (Ya | Tidak) 6 Seberapa layak pengetahuan

dalam memecahkan

persoalan dengan tepat ?

keyword ditentukan pakar berdasarkan knowledge base yang telah dirancang sebelumnya

Ya

7 Apakah pengetahuan yang dihasilkan sudah cukup detail ?

Semua pengetahuan mengenai budidaya, varietas dan penanganan hama serta penyakit dirancang di dalam sistem

Ya

8 Jika terjadi perubahan basis pengetahuan apakah output yang dihasilkan akan berubah ?

deskripsi disesuaikan dengan pengetahuan yang ada (oleh pakar)

Ya

9 Kesimpulan yang dihasilkan apakah sudah benar ?

kesimpulan (deksripsi) pengetahuan ditentukan oleh pakar

Ya

10 Seberapa baik cakupan domain pengetahuan ?

domain pengetahuan mencakup semua pengetahuan mengenai budidaya, varietas, hama dan penyakit ubi jalar

Ya

Implementasi Sistem

Pada tahap ini, hasil desain sistem akan diimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman. Sebelum diimplemetasikan, dilakukan analisa sistem terlebih dahulu dalam menggunakan web dan SMS.

Analisa sistem berbasis web:

1. Kelebihan: desain interface yang lebih menarik, adanya tombol navigasi untuk mengirimkan perintah ke server.

2. Kekurangan: akan menyulitkan petani di Kabupaten Kuningan yang hanya memiliki handphone tanpa fitur GPRS didalamnya.

3. Solusi: sistem pengaksesan pengetahuan dapat dibuat dalam bentuk sms.

Analisa sistem berbasis sms:

1. Kelebihan: cocok diterapkan bagi petani di Kabupaten Kuningan yang hanya memiliki handphone tanpa fitur GPRS.

2. Kekurangan: adanya keterbatasan jumlah karakter yang dapat dikirimkan oleh SMS Gateway.

(48)

33 Setelah dianalisa, implementasikan desain ke dalam program. Adapun hasil implementasi sebagai berikut:

1. Login

Form ini digunakan dengan tujuan agar Admin dapat memperoleh hak akses secara penuh. Adapun tampilan form Login sebagai berikut :

Masukan Username dan Password

Gambar 11 Form Login

Pada form ini, admin harus melakukan LOGIN dengan memasukan username dan password kemudian meng-klik tombol Login. Sistem akan mencari username dan password dari database. Jika data tidak ada, maka sistem akan menampilkan keterangan gagal dan user diminta untuk memasukan kembali username dan password pada form Login. Jika data berhasil ditemukan, maka nama dari admin akan ditampilkan pada form Login.

2. Input Dokumen

(49)

34 Gambar 12 Form Input Dokumen

3. Pencarian Pengetahuan a. Berbasis Web

Untuk melakukan pencarian pengetahuan menggunakan web, user terlebih dahulu memilih halaman awal kemudianklik menu DOKUMEN lalu ketikkan keyword atau kata kunci pada kotak isian pencarian dan klik tombol cari. Ilustrasi dapat dilihat pada gambar 13,14 dan 15.

Masukan kata kunci /

keyword kemudian klik tombol CARI

Gambar 13 Form Halaman Awal Dokumen

Misalkan yang akan dicari adalah pengetahuan mengenai syarat iklim dan cuaca ubi jalar, maka user memasukan keyword tersebut kemudian klik tombol cari, ilutrasi dapat dilihat pada gambar 14.

Gambar 14 Form Pencarian Dokumen

(50)

35 Gambar 15 Form Tampil Dokumen

Untuk melihat detail dari dokumen, klik tulisan READ MORE, hasilnya dapat dilihat pada gambar 16.

Gambar 16 Form Detail Dokumen

Untuk melihat isi dokumen, klik gambar download. Kemudian pilih Open File untuk membuka file, sedangkan untuk menyimpan file klik save file. Adapun isi dokumen ketika dokumen hasil download dibuka dapat dilihat pada Gambar 17.

(51)

36 Untuk melakukan pencarian pengetahuan melalui SMS, user memasukan <kata kunci> dan dikirimkan ke no SMSGateway dari modem yang digunakan oleh sistem. Misalkan user memasukan keyword : syarat.Ilustrasi dapat dilihat pada gambar 18.

Gambar 18 Input Keyword via SMS

Data sms tersebut akan diterima oleh sistem dan disimpan ke dalam table inbox. Sistem kemudian akan menjalankan autorespon untuk melakukan pencarian pengetahuan dengan mencocokan keyword yang dimasukan oleh user dengan keyword yang ada pada tabel dokumen. Jika hasil pencarian ditemukan maka pecah deskripsi dokumen per 153 karakter. Hasil pecahan tersebut, akan dikirimkan oleh SMS Gateway ke nomor pengirim pesan, dimana ilustrasi hasil pencarian dapat dilihat pada Gambar 19.

Gambar 19 Hasil Pencarian via SMS Pengujian Sistem

Sistem yang telah dibangun harus diuji agar sistem yang dihasilkan sesuai dengan desain dan kebutuhan sistem. Adapun pengujian yang dilakukan menggunakan metode blackbox. Blackbox adalah pengujian sistem dengan melihat kesesuaian antara inbox dengan outbox, memastikan bahwa semua fungsi di dalam sistem telah berjalan dengan baik dan benar.

(52)

37

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Penelitian ini telah berhasil merancang dan mengimplementasikan salah satu bentuk KMS yaitu berbagi pengetahuan (knowledge sharing) yang bertujuan untuk membantu petani dalam membudidayakan ubi jalar. Di dalam evaluasi sistem yang dihasilkan belum diuji coba oleh petani dikarenakan adanya kendala waktu dan tempat, sehingga uji coba diwakilkan oleh orang awam yang memiliki kemampuan penggunaan teknologi setara dengan petani yang hanya mampu melakukan SMS dan telpon.

Pada penelitian ini, sebagian besar fungsionalitas sistem telah berhasil diimplementasikan. Belum adanya fungsi yang dapat memformulasikan pengetahuan dari pakar menjadi pesan pendek.

Saran

(53)

38

DAFTAR PUSTAKA

[BP3K] Badan Pelaksanaan Penyuluhan, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kuningan. 2011. Program Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kuningan. Kuningan: Badan Pelaksanaan Penyuluhan, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kuningan.

[LITBANG DEPTAN] Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. 2010. Prospek Pengembangan Ubi Jalar Mendukung Diversifikasi Pangan dan Ketahanan Pangan. http://pse.litbang.deptan.go.id/

Elias, MA dan Hasan M. Ghaziri. 2004. Knowledge Management, Practice Hall. http://www.bp4kkuningan.web.id

http://epetani.deptan.go.id/budidaya/teknologi-budidaya-ubijalar-1500 http://www.kuningankab.go.id

Le Bodic G. 2005. Mobile Messaging technologies and services SMS, EMS, and MMS. West Sussex: John Wiley & Sons.

Nonaka I, Takeuchi H. 1995. The Knowledge Creating Company: How Japanese Companies Create the Dynamics of Innovation. Oxford: Oxford University Press.

Rafea A. Managing Agriculture Knowledge: Role of Information and Communication Technology. Cairo: American University.

Rukmana R. 1997. Ubi Jalar Budidaya dan Pascapanen. Yogyakarta: Kanisius. Situmorang VSM. 2010. Sistem Informasi Untuk Mendeteksi Jenis Hama

Penyakit Pada Tanaman Padi Dan Cara Penanganannya Berbasis SMS Gateway Dengan Metode NLP. Jakarta: Universitas Komputer.

Turban L, Chung. 2002. Electronic Commerce, A Managerial Perspective. International Edition. United States of America: Prentice Hall.

Gambar

Gambar 1a Persentase Produksi Ubi
Gambar 3Grafik Perkembangan Produksi Ubi Jalar di Indonesia Tahun 1990-2009
Gambar 4 Kerangka Pemikiran
Tabel 2 Frame Varietas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada pengujian air garam menjadi sumber energi, daya yang besar didapatkan pada luas penampang tembaga 21 cm 2 yang dirangkaikan dengan seng yang mempunyai luas penampang 21 cm 2

Hasil pada penelitian ini berkebalikan dengan beberapa hasil penelitian sebelumnya dimana bobot biji pada perlakuan genangan 2 hingga 6 hari justru lebih tinggi

Di lokasi kedua yaitu Universitas Katholik Maranatha cocok untuk dijadikan alternatif lokasi pendirian cabang Mie Merapi karena di Jl Prof Drg Surya Sumantri dekat dengan

Rata-rata Capaian sasaran Ketersediaan sistem administrasi kearsipan yang andal % Persentase arsip yang tersimpan baik % Ketersediaan sarana dan prasarana kearsipan % Tingkat

Keselamatan nyawa ibu hamil, bersalin dan nifas sangat dipengaruhi oleh Keselamatan nyawa ibu hamil, bersalin dan nifas sangat dipengaruhi oleh aksesnya setiap saat

Bahwa untuk meningkatkan dan memperlancar pelaksanaan tugas dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Kecamatan GunungKencana, dipandang perlu

Sedangkan kami akan meningkatkan promosi dan memperbanyak persediaan spare part, sehingga diharapkan banyak konsumen yang puas akan servis kami, dengan harga mahasiswa..

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa ada perbedaan kemampuan menulis narasi siswa yang memiliki minat membaca karya sastra tinggi dengan kelompok siswa