• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Cerdas Penyesuaian Pola Makan Berdasarkan Kebutuhan Asupan Gizi, Prioritas Untuk Penderita Diabetes (Anamnesa Gizi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi Cerdas Penyesuaian Pola Makan Berdasarkan Kebutuhan Asupan Gizi, Prioritas Untuk Penderita Diabetes (Anamnesa Gizi)"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

Oleh :

RIDHO APRILLYA

10107363

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(2)

PRIORITAS UNTUK PENDERITA DIABETES (ANAMNESA GIZI)

Oleh

Ridho Aprillya 10107363

Kesalahan pada pola makan dapat berakibat fatal pada kesehatan. Pergeseran atau kesalahan pola makan dapat mengakibatkan banyak penyakit, termasuk diabetes. Untuk menghindari penyakit ini, dibutuhkan pola makan yang seimbang antara jumlah, jenis, dan jadwal (3J) makan dengan kebutuhan gizinya.

Beberapa informasi yang mampu menunjang berupa data personal, riwayat personal, nutritional assesment, dietary history, anamnesa makanan sehari (recall) dan rancangan gizi terangkum dalam dokumen anamnesa gizi. Sistem pengarsipan anamnesa gizi yang masih manual, menyebabkan beberapa permasalahan umum seperti kesulitan mencari data pasien yang telah lama maupun pengoreksian

progress diet yang sedang dijalankan oleh para ahli gizi di poli gizi RSHS

Bandung.

Konsep ‘Sistem Pakar’ yang dapat menerapkan kemampuan para ahli gizi dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Natural Languange

Prosessing (NLP) dapat digunakan sebagai metode untuk pengecekan recall

makanan sehari untuk menyesuaikan 3J dengan kebutuhan gizi pasien.

Setelah aplikasi dengan metode ini diterapkan, aturan 3J dapat diterapkan untuk pengolahan pola makan, pengarsipan setiap tahap diet pasien lebih terorganisir, dan human error dapat diatasi dalam perhitungan dan penentuan status gizi pasien.

Kata Kunci : diet, gizi, sistem pakar, natural language processing,

(3)

PRIORITY FOR DIABETIC PATIENTS (ANAMNESA NUTRITION)

By

Ridho Aprillya 10107363

Failed in diet can be fatal to health. The changes in eating patterns or errors can result many diseases, including diabetes. To avoid this illness, it takes a balanced diet among the number, type, and schedule (3J) of fed with the needed nutrients.

Some information that is able to support the form of personal data, personal history, nutritional assessment, dietary history, food anamnesa day (recall) and the design is summarized in the document of anamnesa nutrition. System of documentations was still manual, leading to some common problems such as difficultly finding patient data that has been long and correction of dietary progress that is being carried out by nutrition experts in poly nutrition of Hasan Sadikin Hospital (RSHS) Bandung.

The concept of Expert System that can apply the skills of nutritionists can be used to resolve the issue. Natural Language Processing (NLP) can be used as a method for checking a recall of food a day to adjust to the nutritional needs of patient’s 3J.

After the application with this method is applied, the rules can be applied to processing 3J diet, archiving every stage of the diet of patients are better organized, and human error can be overcome in the calculation and determination of the nutritional status of patients.

Keywords : diet, nutrition, expert system, natural language processing,

(4)

dan Karunianya serta limpahan kasih sayang dan Barokah-Nya sehingga skripsi ini dapat teerselesaikan dengan judul “Aplikasi Cerdas Penyesuaian Pola Makan

Berdasarkan Kebutuhan Asupan Gizi, Prioritas untuk Penderita Diabetes (Anamnesa Gizi)”.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Program Strata 1 Fakultara Teknik Dan Ilmu Komputer, Program Studi Teknik

Informatika di Universitas Komputer Indonesia. Berbagai kekurangan dan kesalahan mungkin masih terdapat pada karya kecil ini walaupun telah berbagai pihak membantu review dan memperbaikinya. Masukan serta saran dan kritik

yang membangun dari para pembaca sunggu akan membantu dan akan diterima dengan senang hati.

Dalam kesempatan ini ucapan terima kasih setulus hati penuh cinta terhatur untuk Ibunda dan Bude tercinta yang tiada lelah mengiri perjuangan ini dengan penuh doa dan cinta sepanjang masanya. Spupuku tersayang yang selalu

memberi semangat dan menjadi pendengar yang baik saat keluh kesah serta lelah ini memuncak. Karya kecil nan sederhana ini dipersembahkan special untuk

Almarhum Om ku terkasih Anusyirwan Dasimin yang menjadi motifator utama dalam pengembangan dan penelitian ini, maaf belum sempat mempersembahkan yang terbaik. Selain itu ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah

(5)

2. Ibu Kania Evita Dewi, S.Pd., M.Si. Selaku dosen wali.

3. Ibu Utami Dewi, S.Kom. yang telah bersedia meminjamkan buku-buku referensi yang sangat bermanfaat dan membantu serta menjadi tempat

share yang sangat bersahabat dan penuh kasih sayang.

4. Seluruh dosen teknik informatika yang bersedia membagi ilmu dan pengalamanya, semoga penulis mampu mengaplikasikan dan

memanfaatkannya dengan baik.

5. Seluruh staf dan karyawan teknik informatika yang telah membantu berbagai kegiatan administrasi.

6. Kepada para sahabat terbaik ku dari SD-SMP-SMA-kostn-Karisma ITB yang tiada pernah lelah membantu, menyemangati dan berdoakan yang

terbaik untukku.

7. Seseorang yang selalu menjaga hatiku dengan caranya menyemangati dan menyayangiku, terima kasih, telah Ku penuhi janjiku, dan Aku menunggu

waktu itu tiba.

Serta seluruh rekan-rekan yang tak mampu disebutkan satu persatu,

semoga Allah membalas semua kebaikan dan memberikan yang terbaik untuk Kita semua.

Bandung, Agustus 2011

(6)

1

Makan adalah salah satu cara untuk bertahan hidup, kesalah pada pola

makan dapat berakibat fatal pada kesehatan. Diabetes merupakan salah satu penyakit yang diakibatkan oleh pergeseran atau kesalahan pola makan. Pola

makan yang benar adalah pola makan yang seimbang antara Jumlah, Jenis, dan Jadwal (3J) makan dengan kebutuhan gizinya. Para ahli gizi tentunya lebih mengetahui apa dan bagaimana keseuaian ini diterapkan.

Pengolahan pola makan dan penyesuaiannya dengan prinsip 3J dibutuhkan beberapa informasi yang mampu menunjang berupa data personal, riwayat

personal, nutritional assesment, dietary history, anamnesa makanan sehari (recall) dan rancangan yang terangkum dalam dokumen anamnesa gizi. Sistem

pengarisipan anamnesa gizi ini masih manual. Sistem manual yang berjalan tersebut mengalami beberapa permasalahan umum seperti kesulitan mencari data pasien yang telah lama maupun pengoreksian progress diet yang sedang

dijalankan.

Layaknya manusia biasa, ahli gizi pun mampu mengalami ketidaktelitian

(7)

2

Dengan dilatarbelangi berbagai kebutuhan tersebut diatas, maka diajukan

sebuah “Aplikasi Cerdas Penyesuaian Pola Makan Berdasarkan Kebutuhan

Asupan Gizi, Prioritas Untuk Penderita Diabetes (Anamnesa Gizi)” yang

diangkat menjadi sebuah bahan skripsi guna menyelesaikan program strata satu.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa dibutuhkan sebuah aplikasi yang dapat mengolah antara jenis, jumlah dan jadwal makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizinya.

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Membangun sebuah aplikasi cerdas yang mampu menyesuaikan

kebutuhan gizi dengan pola makan yang mengacu pada prinsip 3J.

1.3.2 Tujuan

Tujuan dari pembangunan aplikasi ini adalah

1. Mampu mengatasi human error dan efisiensi waktu dalam perhitungan kebutuhan gizi

2. Penyesuaian dan mengaplikasikan 3J berdasarkan kebutuhan gizi 3. Memudahkan dalam pengarsipan anamnesa gizi

1.4 Batasan Masalah/Ruang Lingkup kajian

(8)

3

a. Pengolahan data pasien dan progress dietnya

b. Pengolahan menu

c. Pengolahan data master, berupa data makanan dan kandungan gizi d. Aplikasi hanya mampu mengatasi pasien yang bermasalah dengan

berat badan (normal) atau memiliki penyakit diabetes tipe 2

e. Pemberlakuan perhitungan hanya untuk orang dewasa (usia minimal

10 tahun) dengan postur tubuh normal (tinggi badan minimal 120 cm) 2. Menggunakan metode natural language processing (NLP) untuk

mendeteksi tata bahasa yang menjadi menu yang di-input-kan

3. Metode analisi yang digunakan dalam pembangunan sistem ini berdasarkan struktur data terstruktur yaitu menggunakan flowchart dan

ERD, untuk menggambarkan diagram proses menggunakan DFD.

4. Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi ini menggunakan operating sistem windows 7 professional, delphi 7, dengan

bahasa pemrograman paskal dan MySQL untuk mengolah database. 5. Hardware yang digunakan untuk membangun aplikasi ini berupa processor

intel core duo, RAM 1 GB, HDD 120 GB. 1.5 Metodologi Penelitian

Metode penelian merupakan suatu proses yang digunakan untuk

(9)

4

Metode penelitian ini memiliki dua tahapan, yaitu tahap pengumpulan data dan

perancangan perangkat lunak.

1.5.1 Tahap Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek

penelitian. Cara-cara yang mendukung untuk mendapatkan data primer adalah sebagai berikut :

1. Studi pustaka

Studi ini dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelaah berbagai

literatur-literatur yang bersumber dari buku-buku, teks, jurnal ilmiah, situs-situs di internet, dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan topik penelitian.

2. Studi lapangan

Studi ini dilakukan dengan cara mengunjungi tempat yang akan diteliti dan pengumpulan data dilakukan secara langsung. hal ini meliputi :

a. Wawancara

(10)

5 c. Kuesioner

Kuesioner digunakan sebagai bahan pengujian beta yang bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana aplikasi ini dapat diterima dan mampu diterapkan pada tempa studi kasus dilakukan.

1.5.2 Tahap Pengembangan Perangkat Lunak

Tahap pengembangan perangkat lunak dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan metode waterfall.

Tahapan-tahapan yang terdapat dalam model waterfall (Gambar I.1) adalah sebagai berikut :

1. Pengumpulan data

Kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan kebutuhan secara lengkap untuk selanjutnya menuju tahap analisis.

2. Analisis

Setelah data terkumpul, dilakukan analisis yang berkaitan dengan proses dan data yang diperlukan oleh sistem serta keterkaitannya.

3. Perancangan

Pada tahap ini diberikan gambaran umum yang jelas dan rancang bangun yang lengkap tentang sistem yang akan dikembangkan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan sistem.

(11)

6 program, antarmuka dan basis data. 5. Pengujian

Melakukan pengujian secara formal terhadap kode program yang telah

dibuat untuk memastikan semua kebutuhan atau persyaratan telah terpenuhi.

6. Pemeliharaan

Setelah menerapkan langkah-langkah tersebut, dilakukan evaluasi terhadap system yang baru untuk melihat apakah sistem telah memenuhi tujuan yang ingin dicapai. Perubahan bisa terjadi karena adanya error, perubahan lingkungan sistem,dsb.

Pengumpulan Data

Analisis

Perancangan

Pengkodean

Pengujian

Pemeliharaan

(12)

7

pengembangan sistem, batasan masalah, metodologi penelitian/ sistematika

kerja dan sistematika pembahasan. Bab II Landasan Teori

Berisi pembahasan dan penjabaran dari teoti-teori pendukung. Sejarah

perusahaan, tempat dan kedudukan perusahaan, bentuk dan badan hukum perusahaan, bidang pekerjaan perusahaan, bidang pekerjaan divisi, dan

struktur organisasi perusahaan. Bab III Analisis dan Perancangan Sistem

Berisi gambaran sistem dan deskripsi hasil analisa sistem, gambaran sistem yang akan dirancang dan deskripsi hasil perancangan dalam bentuk uraian

maupun menggunakan tools.

Bab IV Implementasi dan Pengujian Sistem

Berisi uraian lingkungan operational, implementasi antar muka dan

algoritma utama berisi deskripsi teknik pengujian dan strategi pengujian yang digunakan.

Bab V Kesimpulan dan Saran

(13)

8 2.1 Ilmu gizi

Gizi (Nutrition) merupakan suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi,

transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.

Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara

jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan. Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam

hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh.

Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur/ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang

berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh. Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah.

(14)

2.1.1 Pengelompokan zat gizi menurut kebutuhan

Komponen terbesar dari susunan diet, berfungsi untuk menyuplai energi

dan zat-zat esensial (pertumbuhan sel/ jaringan), pemeliharaan aktivitas tubuh. Karbohodrat (hidrat arang), lemak, protein, vitamin dan mineral.

1. Makronutrien

Golongan makronutrien terdiri dari : a. Karbohidrat – Glukosa; serat.

b. Lemak/ lipida – Asam linoleat (omega-6); asam linolenat (omega-3). c. Protein – Asam-asam amino; leusin; isoleusin; lisin; metionin;

fenilalanin; treonin; valin; histidin; nitrogen nonesensial.

2. Mikronutrien

Golongan mikronutrien terdiri dari :

a. Mineral: Kalsium; fosfor; natrium; kalium; sulfur; klor; magnesium; zat besi; selenium; seng; mangan; tembaga; kobalt; iodium; krom

fluor; timah; nikel; silikon, arsen, boron; vanadium, molibden.

b. Vitamin: Vitamin A (retinol); vitamin D (kolekalsiferol); vitamin E (tokoferol); vitamin K; tiamin; riboflavin; niacin; biotin; folasin/folat;

vitamin B6; vitamin B12; asam pantotenat; vitamin C. c. Air

2.1.2 Fungsi zat gizi

(15)

Karbohidrat, lemak dan protein, merupakan ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar dan dibutuhkan tubuh untuk

melakukan kegiatan/aktivitas.

2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun)

Protein, mineral dan air, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara, dan menganti sel yang rusak.

3. Mengatur proses tubuh (zat pengatur)

Protein, mineral, air dan vitamin. Mineral dan vitamin sebagai pengatur dalam proses-proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot serta banyak

proses lain yang terjadi dalam tubuh, seperti dalam darah, cairan pencernaan, jaringan, mengatur suhu tubuh, peredaran darah, pembuangan sisa-sisa/ ekskresi dan lain-lain proses tubuh.

2.1.3 Efek ketidakstabilan zat gizi

1. Akibat Gizi Kurang pada Proses Tubuh

Kekurangan gizi secara umum (makanan kurang dalam kuantitas dan kualitas) menyebabkan gangguan pada proses-proses:

a. Pertumbuhan

b. Produksi tenaga c. Pertahanan tubuh

d. Struktur dan fungsi otak e. Perilaku

(16)

Gizi lebih menyebabkan kegemukan atau obesitas. Kelebihan energi yang dikonsumsi disimpan di dalam jaringan dalam bentuk lemak. Kegemukan

adalah salah satu faktor terjadinya berbagai penyakit degeneratif seperti: a. Hipertensi

b. Diabetes mellitus c. Jantung koroner

d. Hati dan kandung empedu.

2.1.4 Perhitungan kesesuain gizi

Menghitung kesesuaian gizi memiliki beberapa cara. Acuan yang digunakan melalui kesepakatan “Konsensus Pengendalian dan Pencegahan

Diabetes Mellitus tipe 2 di Indonesia 2011” sebagai berikut: 1. Perhitungan antropometri

Perhitungan antropometri merupakan salah satu cara untuk mencari keadaan ideal seseorang berdasarkan tinggi badan yang dimiliki.

Antropometri juga dapan menjadi salah-satu acuan untuk menyatakan keadaan gizi seseorang. Rumus dasar yang digunakan untuk menghitung berat badan yang disesuaikan oleh tinggi badannya.

Berdasarkan konsensus pengendalian dan pencegahan Diabetes Mellitus tipe 2 di Indonesia 2011, perhitungan Berat Badan Ideal (BBI) dengan

rumus Brocca yang dimodifikasi adalah sebagai berikut: a. BBI = 90% x (TB dalam cm – 100) x 1 Kg

b. Bagi Pria dengan Tinggi Badan (TB) dibawah 160 cm dan wanita

(17)

BB Normal : BBI + 10% Kurus : < BBI – 10% Gemuk : >BBI + 10%

2. Penentuan status dan kebutuhan gizi berdasarkan antropometri

Status gizi akan dihitung berdasarkan keadaan antropometri pasien yang akan disesuaikan kebutuhan gizinya hingga mendekati keadaan ideal antropometrinya. Perhitungan dan penentuan status gizi ini lebih dikenal

dengan perhitungan IMT (Indeks Masa Tubuh).

Keteranga:

BB: Berat Badan TB: Tinggi Badan

Range IMT dinyatakan pada tabel sebagai berikut:

Tabel II.1 Range IMT

No Besar IMT Kondisi Gizi

1 18,5 Berat badan kurang

2 18,5 – 22, 9 Berat badan normal

3 > 23 Berat badan lebih

4 23 – 24,9 Pre-Obesitas

5 25 – 29,9 Obesitas 1

6 > 30 Obesitas 2

(18)

Wanita : 25 kal/kg Laki-laki : 30 kal/kg

b. Usia

Usia 40-59 tahun, kalori dikurangi 5%

Usia 60-69 tahun, kalori dikurangi 10% Usia diatas 70 tahun dikurangi 20% c. Aktifitas fisik atau pekerjaan

Bed rest : kal ditambah 10 % Ringan : kal ditambah 20%

Sedang : kal ditambah 30% Berat : kal ditambah 50% d. Berat badan

Bila kegemukan : dikurangi 20-30% Bila kurus : di tambah 20-30%

Untuk penurunan berat badan kalori minimal yang diberikan sebesar: - Wanita : 1000-1200 kKal perhari

- Laki-laki : 1200-1600 kKal perhari

4. Pengaturan pola makan normal

Pengaturan pola makan normal yaitu untuk user normal (tidak mengidap

diabetes) yang ingin mengolah menu hariannya sesuaikan dengan hasil dari poin 1 dan 2.

a. Perhitungan kebutuhan karbohidrat

(19)

b. Perhitungan kebutuhan lemak

Lm =

c. Perhitungan kebutuhan protein

Keterangan: A = [55...65] B = [20...30]

C = [10...15] 5. Pengaturan pola makan diabetes

Pengaturan pola makan untuk penderita diabetes disesuaikan berdasarkan

hasil dari poin 1, 2, dan aturan diet diabetes.

Rumus yahg digunakan sama dengan poin 4, namun menghindari

penggunaan gula murni maupun glukosasimple. 6. Informasi kandungan gizi menu kreasi

Hal ini menghasilkan kandungan gizi dari sebuah menu kreasi/ menu yang

dibuat sendiri oleh user. Dihitung dengan menjumlahkan jenis makanan yang dikonsumsi dan mengalikannya dengan jumlah porsi yang dimakan.

2.2 Diabetes

Diabetes mellitus adalah suatu penyakit gangguan kesehatan di mana kadar gula dalam darah seseorang menjadi tinggi karena gula dalam darah tidak

(20)

Pada orang yang sehat karbohidrat dalam makanan yang dimakan akan diubah menjadi glokosa yang akan didistribusikan ke seluruh sel tubuh untuk

dijadikan energi dengan bantuan insulin. Pada orang yang menderita kencing manis, glukosa sulit masuk ke dalam sel karena sedikit atau tidak adanya zat

insulin dalam tubuh. Akibatnya kadar glukosa dalam darah menjadi tinggi yang nantinya dapat memberikan efek samping yang bersifat negatif atau merugikan.

Kadar gula yang tinggi akan dibuang melalui air seni. Dengan demikian

air seni penderita kencing manis akan mengandung gula sehingga sering dilebung atau dikerubuti semut. Selanjutnya orang tersebut akan kekurangan energi/ tenaga,

mudah lelah, lemas, mudah haus dan lapar, sering kesemutan, sering buang air kecil, gatal-gatal, dan sebagainya.

Kandungan atau kadar gula penderita diabetes saat puasa adalah lebih dari

126 mg/dl dan saat tidak puasa atau normal lebih dari 200 mg/dl. Pada orang normal kadar gulanya berkisar 60-120 mg/dl. Penyakit yang akan ditimbulkan

oleh penyakit gula darah ini adalah gangguan penglihatan mata, katarak, penyakit jantung, sakit ginjal, impotensi seksual, luka sulit sembuh dan membusuk/gangren, infeksi paru-paru, gangguan pembuluh darah, stroke dan

sebagainya.

Tidak jarang bagi penderita yang parah bisa amputasi anggota tubuh

(21)

2.2.1 Tipe diabetes mellitus

Diabetes mellitus tidak murni 100% penyakit keturunan. Diabetes dapat

pula diakibatkan oleh kebiasaan buruk seperti merokok, minuman keras, narkotika, faktor stres serta pola makan yang tidak teratur.

1. Diabetes tipe 1

Terjadi karena kerusakan sel-sel beta pankreas yang mengakibatkan terjadinya defisiensi (penurunan) produksi insulin. Defisiensi insulin dapat

menyebabkan terjadinya hiperglicemia (peningkatan kadar gula glukosa darah),

polyuria (sering buang air kecil), polydipsia, kehilangan berat badan, kekurangan

cairan (dehidrasi), ketidakseimbangan elektrolit, dan ketoasidosis.

Tipe ini disebut juga dengan penyakit diabetes ketergantungan insulin atau insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM) dan disebut juga diabetes pada

remaja. Diabetes tipe 1 umum terjadi karna faktor keturunan dengan jumlah penderita mencapai 5 – 10% dari keseluruhan jumlah penderita diabetes.

2. Diabetes tipe 2

Diabetes mellitus tipe 2 merupakan tipe diabetes yang paling banyak, jumlah penderitanya mencapai 80% dari keseluruhan jumlah penderita diabetes.

Faktor resiko dari terjadinya diabetes mellitus tipe 2 adalah obesitas (kegemukan), usia lanjut, riwayat keluarga dengan diabetes, riwayat diabetes saat kehamilan,

(22)

3. Diabetes kehamilan

Diabetes kehamilan adalah suatu kondisi di mana terjadi ketidaktahanan

terhadap glukosa (intolerance glucose) pada wanita hamil. Kondisi diabetes melitus ini hanya terjadi selama masa kehamilan. Niasanya terdiaknosis pada

kehamilan trismester 2 dan 3, yaitu mulai bulan ke-4 kehamilan sampai kehamilan berakhir. Kejadian diabetes milillitus ini hanya 4% dari seluruh kehamilan.

4. Diabetes tipe khusus

Diabetes tipe khusus adalah diabetes mellitus yang terjadi karena faktor genetik, pembedahan, obat;obatan, gizi salah (malnutrition), infeksi, dan penyakit

lainnya. Jumlah penderita diabetes tipe khusus hanya 1 – 2% dari keseluruhan penderita diabetes mellitus.

5. Diabetes karena rusaknya keseimbangan glukosa

Diabetes karena rusaknya keseimbangan glukosa diklasifikasikan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

a. Impaired fasting glucose (IFC) yang dijelaskan dengan kadar glukosa

darah puasa lebih besar dari 110 mg/dl, tetapi kurang dari 126 mg/dl.

b. Impaired glukose tolerance (IGT) yang dijelaskan dari hasil tes

toleransi glukosa lebih besar dari 140 mg/dl, tetapi kurang dari 200 mg/dl.

(23)

2.3 Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan adalah salah satu bidang ilmu komputer yang

mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti manusia. Ilmu komputer tersebut mengembangkan perangkat lunak dan perangkat keras

untuk menirukan tindakan manusia. Aktifitas manusia yang ditirukan seperti penalaran, penglihatan, pembelajaran, pemecahan masalah, pemahaman bahasa alami dan sebagainya. Sesuai dengan definisi tersebut, maka teknologi kecerdasan

buatan dipelajari dalam bidang–bidang seperti : Robotika (Robotics), Penglihatan komputer (Computer Vision), Pengolahan bahasa alami (Natural Language

Processing), Pengenalan pola (Pattern Recognition), Sistem Syaraf Buatan

(Artificial Neural System), Pengenalan Suara (Speech Recognition), dan Sistem

Pakar (Expert System).

Kecerdasan Buatan menyelesaikan permasalahan dengan mendayagunakan komputer untuk memecahkan masalah yang komplek dengan

cara mengikuti proses penalaran manusia. Salah satu teknik kecerdasan buatan yang menirukan proses penalaran manusia adalah Sistem pakar. (Hartati, 2008)

2.3.1 Aplikasi Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan berupa aplikasi-aplikasi yang dapat diterapkan pada komputer besar (main frame), komputer mikro, atau personal computer (PC).

(24)

1. General problem solving

Suatu tahapan proses atau langkah-langkah yang berurutan untuk

mencapai suatu tujuan, dengan cara melacak dan mengkombinasikan berbagai cara atau metode sehingga menghasilkan solusi terbaik.

2. Expert system atau sistem pakar

Suatu program yang bertindak sebagai penasehat atau konsultan pintar dengan mengambil pengetahuan yang disimpan dalam domain tertentu.

Seorang pemakai yang belum berpengalaman dalam mendiagnosa suatu masalah dapat memecahkan masalah yang sulit dan mengambil keputusan

dengan benar. 3. Vision

Merupakan aplikasi yang dapat mengenali gambar yang diterimanya dari

kamera, scanner, dan alat input lainnya dengan cara mencocokkan dan melacak gambar apa yang diterimanya melalui kamera atau scanner

sebagai masukan.

4. Natural Language Processing atau pengolahan bahasa alami

Merupakan salah satu cabang dari artificial intelligence (AI) yang

berhubungan dengan pemrosesan bahasa alami oleh komputer yang mencakup metode-metode speech recognition, speech synthesizer (

text-to-speech), parsing, penterjemahan bahasa, QA system, dan kemampuan

(25)

5. Robotics

Pada aplikasi robotics kecerdasan buatan bertindak seolah-olah melakukan

pekerjaan fisik yang biasa dikerjakan manusia, bahkan robot dapat melakukan pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh manusia atau

berbahaya bagi manusia. Semua tindakan dirancang dan disusun dalam satu urutan atau algoritma tertentu. Dengan bantuan robot, pekerjaan yang berulang kali dan rumit dapat dilakukan dengan baik.

6. Education

Merupakan aplikasi kecerdasan buatan dalam bidang pendidikan yang

bertindak sebagai partner bagi pelajar atau mahasiswa dalam mempelajari suatu bidang.

2.3.2 Tujuan Kecerdasan Buatan

Tujuan dari kecerdasan buatan menurut Winston dan Prendergast dalam

Decision support systems and intelligent systems, 2005 :

1. Membuat mesin menjadi lebih pintar (tujuan utama) 2. Memahami apa itu kecerdasan (tujuan ilmiah)

3. Membuat mesin lebih bermanfaat (tujuan entrepreneurial)

Dua bagian utama yang dibutuhkan untuk aplikasi kecerdasarn buatan seperti yang terlihat pada Gambar II.1 Proses Motor Inferensi adalah :

1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base) berisi fakta-fakta, teori, pemikiran dan hubungan antara satu dengan lainnya.

(26)

Gambar II.1 Proses motor inferensi

2.3.3 Metode Pencarian Pada Kecerdasan Buatan

Hal penting dalam menentukan keberhasilan sistem berdasar kecerdasan adalah kesuksesan dalam pencarian dan pencocokan. Pada dasarnya ada dua

metode pencarian, yaitu pencarian buta (blind search) dan pencarian terbimbing

(heuristic search). Namun metode pencarian yang digunakan pada tulisan ini

adalah pencarian buta khususnya pencarian melebar pertama (breadth first

search).

Pada metode breadth first search, semua node pada level n akan

dikunjungi terlebih dahulu sebelum mengunjungi node-node pada level n+1. Pencarian dimulai dari node akar lalu ke level 1 dari kiri ke kanan, kemudian berpindah ke level berikutnya demikian pula dari kiri ke kanan hingga

ditemukannya solusi atau tujuan. Adapun penggambaran struktur pohon metode

breadth first search adalah sebagai berikut:

(27)

2.4 Bahasa Alami (Natural Language)

Bahasa sebagai bagian yang penting dalam kehidupan manusia. Dalam

bentuk tulis dapat berupa catatan dari pengetahuan yang didapat oleh umat manusia dari satu generasi ke generasi berikutnya, sedangkan dalam bentuk lisan

merupakan sarana komunikasi antar individu dalam suatu masyarakat. Tujuan dalam bidang Natural Language adalah melakukan proses pembuatan model komputasi dari bahasa, sehingga dapat terjadi suatu interaksi antara manusia dan

komputer dengan perantaraan bahasa alami. Model komputasi ini dapat berguna untuk keperluan ilmiah misalnya meneliti sifat-sifat dari suatu bentuk bahasa

alami maupun untuk keperluan sehari-hari dalam hal ini memudahkan komunikasi antara manusia dengan komputer.

Sebuah sistem natural language harus memperhatikan pengetahuan

terhadap bahasa itu sendiri baik dari segi kta yang digunakan bagaimana kata-kata tersebut digabung untuk menghasilkan suatu kalimat, apa arti suatu kata, apa

fungsi sebuah kata dalam sebuah kalimat dan sebagainya. Natural Language

processor tidak memperdulikan bagaimana suatu kalimat diinputkan ke komputer.

Tugasnya adalah mengekstrak informasi dari kalimat. Inti dari sistem NLP adalah

parser. Parser adalah bagian dari program atau system yang membaca setiap

kalimat, kata demi kata, untuk menentukan “what is what”.

NLP tidak bertujuan untuk mentransformasikan bahasa yang diterima dalam bentuk teks atau suara menjadi data digital dan/atau sebaliknya pula; melainkan bertujuan untuk memahami arti dari kalimat yang diberikan dalam

(28)

suatu aksi tertentu atau menampilkan data tertentu. Untuk mencapai tujuan ini dibutuhkan tiga tahap proses. Proses yang pertama ialah parsing atau analisa

sintaksis yang memeriksa kebenaran struktur kalimat berdasarkan suatu grammar

(tata bahasa) dan lexicon (kosa kata) tertentu. Proses kedua ialah semantic

interpretation atau interpretasi semantik yang bertujuan untuk merepresentasikan

arti dari kalimat secara context-independent untuk keperluan lebih lanjut. Sedangkan proses ketiga ialah contextual interpretation atau interpretasi

kontekstual yang bertujuan untuk merepresentasikan arti secara context dependent

dan menentukan maksud dari penggunaan kalimat.

2.4.1 Pengertian Natural Language Processing

Pengolahan bahasa alami (NLP) adalah bidang ilmu komputer dan linguistik berkaitan dengan interaksi antara komputer dan manusia. Seluler

generasi bahasa sistem komputer yang mengubah informasi dari database ke dalam bahasa manusia yang dapat dibaca.

Natural language processing, biasanya disingkat dengan NLP, mencoba

membuat komputer mampu memahami suatu perintah yang dituliskan dalam bentuk bahasa sehari-hari dan diharapkan komputer juga merespon dalam bahasa

yang mirip dengan bahasa natural. Setelah komputer bisa memahami perintah dalam bahasa natural, maka diharapakan sistem komputer juga dapat memberikan

(29)

Gambar II.3 Organisasi Sebuah Sistem NLP

2.4.2 Aplikasi Dalam Bidang Natural Language

Jenis aplikasi yang bisa dibuat pada bidang bidang natural language

adalah text - based application dan dialogue - based applications.

1. Text - based application

Mencakup segala macam aplikasi yang melakukan proses terhadap text tertulis seperti misalnya buku, berita di surat kabar, e-mail dan lain sebagainya.

Contoh penggunaan dari text - based application ini adalah :

a. mencari topik tertentu dari buku yang ada pada perpustakaan b. memberikan respon atas input yang diberikan

c. mencari isi dari surat atau e-mail

d. menterjemahkan dokumen dari satu bahasa ke bahasa yang lain

2. Dialogue - based application

(30)

pertanyaan melalui keyboard. Aplikasi yang sering ditemui untuk bidang ini adalah :

a. sistem tanya jawab, dimana natural language digunakan dalam mendapatkan informasi dari suatu database.

b. sistem otomatis pelayanan melalui telepon c. control suara pada peralatan elektronik

d. sistem problem - solving yang membantu untuk melakukan

penyelesaian masalah yang umum dihadapi dalam suatu pekerjaan.

2.4.3 Scanner (Analisis Leksikal)

Scanner merupakan salah satu bagian dari kompilator bahasa pada

komputer yang bertugas melakukan analisis leksikal. Analisis leksikal adalah proses pengidentifikasian semua besaran yang membangun suatu bahasa pada

program sumber. Scanner menerima input berupa stream karakter kemudian memilah program sumber menjadi satuan leksik yang disebut dengan token.

Token ini akan menjadi input bagi parser. Tugas dari scanner adalah sebagai

berikut:

1. Melakukan pembacaan kode sumber dengan merunut karakter demi

karakter

2. Mengenali besaran leksik

3. Mentransformasi menjadi sebuah token dan menentukan jenis token-nya. 4. Mengirimkan token

5. Membuang/mengabaikan blank dan komentar dalam program

(31)

7. Menangani tabel simbol

Dalam aplikasi NLP sistem cerdas yang akan dibuat, yang dimaksud

dengan program sumber yang diolah oleh scanner adalah berupa kalimat input

dari pengguna dalam bentuk sms.

Ketika scanner menerima input berupa stream karakter kemudian memilah menjadi satuan leksik, satuan leksik tersebut terdiri atas simbol-simbol satuan yang jika dikombinasikan akan mempunyai arti yang berbeda-beda.

Simbol-simbol yang bisa dipergunakan dalam sebuah bahasa tentunya terbatas jumlahnya, yang membentuk sebuah himpunan dan disebut sebagai abjad

(alphabet).

Tata bahasa (grammatika) adalah sekumpulan dari himpunan variabel-variabel, simbol-simbol terminal, simbol non-terminal, simbol awal yang dibatasi

oleh aturan-aturan produksi. Aturan produksi adalah pusat dari tata bahasa yang menspesifikasikan bagaimana suatu tata bahasa melakukan transformasi suatu

string ke bentuk lainnya.

Dalam grammar, anggota alfabet dinamakan simbol terminal atau token. Kalimat adalah string yang tersusun atas simbol-simbol terminal. Bahasa adalah

himpunan kalimat-kalimat. Anggota bahasa bisa berupa tak berhingga hingga kalimat. Simbol-simbol berikut adalah simbol terminal :

1. huruf kecil awal alfabet, misalnya : a, b, c 2. simbol operator, misalnya : +, -, dan ´ 3. simbol tanda baca, misalnya : (, ), dan ;

(32)

1. huruf besar awal alfabet, misalnya : A, B, C 2. huruf S sebagai simbol awal

Pada saat scanner membaca input, tools yang digunakan untuk menggambarkan perpindahan dari posisi satu ke posisi lainnya adalah diagram

transisi.

Gambar II.4 Diagram transisi

2.4.4 Parser (Analisis Sintaksis)

Parser atau syntactic analyzer pada kompilator bahasa pemrograman

berfungsi untuk memeriksa kebenaran kemunculan setiap token. Pada sistem yang

akan dibuat, fungsi dari parser ini agak berbeda karena token yang akan diolah semua memiliki tipe yang sama yaitu berupa kata (word). Urutan kemunculan

token yang berupa kata-kata tersebut akan diolah dengan mengacu pada bank data

agar didapatkan makna kalimat yang sesungguhnya. Dengan kata lain, tahap analisa semantik terjadi di bagian bank data. Kemampuan dari parser untuk

mengolah token dan bekerja sama dengan bank data inilah yang paling menentukan tingkat kecerdasan dari sistem yang akan dibuat.

Proses parsing dapat dibagi menjadi dua bagian besar metode yaitu Top

Down parsing dan Bottom Up parsing.

2.4.4.1 Bottom-Up Parsing

Metode ini melakukan penelusuran dari leaf/daun menuju ke root/puncak.

(33)

non-terminal. Hal lain yang juga berkaitan erat dengan proses parsing adalah kamus atau leksikon yang digunakan. Dalam leksikon disimpan daftar kata yang dapat

dikenali sebagai simbol terminal dalam grammar dan informasi yang diperlukan untuk tiap kata tersebut untuk proses parsing yang bersangkutan. Bottom Up

parser yaitu mencari dari simbol – simbol terminal menuju ke arah pembentukan simbol awal S.

2.4.4.2 Top-Down parsing

Memulai pemeriksaan dari simbol awal S dan mencoba untuk mencari bentuk simbol terminal berikutnya yang sesuai dengan jenis kata dari kalimat

masukan. Ada 2 kelas metoda parsing top-down, yaitu kelas metoda dengan

backup dan kelas metoda tanpa backup. Contoh metoda kelas dengan backup

adalah metoda Brute-Force, sedangkan contoh metoda kelas tanpa backup adalah

metoda recursive descent. 1. Metode Brute-Force

Metode Brute Force memilih aturan produksi mulai dari kiri. Apabila terjadi kesalahan pada saat parsing misalnya string tidak sesuai, maka dilakukan

backtrack/backup. Metode ini membuat pohon parsing secara top down yaitu

dengan cara mencoba segala kemungkinan untuk setiap simbol non-terminal. Contoh suatu bahasa dengan aturan produksi sebagai berikut:

(34)

Misal akan dilakukan parsing untuk string “accd‟. Maka analisis sintaks terhadap string tersebut dengan menggunakan metode Brute Force adalah:

Gambar II.5 Metode BruceForce 1

Gambar II.6 Metode BruceForce 2

Gambar II.7 Metode BruceForce 3

(35)

Gambar II.9 Metode BruceForce 5

2. Metode Recursive-Descent

Metode Recursive-Descent adalah kelas metoda parsing yang tidak

menggunakan produksi alternatif ketika hasil akibat penggunaan sebuah produksi tidak sesuai dengan simbol input. Jika produksi A mempunyai dua buah ruas kanan atau lebih maka produksi yang dipilih untuk digunakan adalah produksi

dengan simbol pertama ruas kanannya sama dengan input yang sedang dibaca. Jika tidak ada produksi yang demikian maka dikatakan bahwa parsing tidak dapat dilakukan. Ketentuan produksi yang digunakan metoda recursive descent

adalah jika terdapat dua atau lebih produksi dengan ruas kiri yang sama maka karakter pertama dari semua ruas kanan produksi tersebut tidak boleh sama. Ketentuan ini tidak melarang adanya produksi yang bersifat rekursi kiri. Contoh suatu bahasa dengan aturan produksi sebagai berikut:

S → aB| A

A → a

B → b|d

Misal akan dilakukan parsing terhadap string „ac‟. Maka analisis sintaks

(36)

Gambar II.10 Metode Recursive Descent

2.4.5 Analisis Semantik

Analisis semantik merupakan kelanjutan dari proses scanning dan parsing.

Fungsi dari analisis semantik adalah untuk menentukan makna dari serangkaian instruksi yang terdapat dalam program sumber atau masukan dari penguna. Penganalisa semantik harus mampu menentukan aksi atau respon apa yang yang akan dilakukan terhadap instruksi yang diberikan.

2.5 Teori Bahasa dan Automata

Teori bahasa dan automata merupakan cabang ilmu dari teori komputasi

pada ilmu komputer. Beberapa teori komputasi berasal dari bahasa dan rekayasa sistem, tetapi kebanyakan dari matematika.

Finite state automata dan ekspresi reguler awalnya dikembangkan

berdasarkan pemikiran neural network dan switching circuit. Finite state

automata (FSA) merupakan tool yang sangat berguna dalam perancangan lexical

analiyzer.

2.6 Konsep Dasar Analisis Sistem 2.6.1 Flowmap

(37)

untuk alat bantu komunikasi dan dokumentasi. Bagan alir dokumen atau sering disebut juga Flow Map merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari aliran

formulir termasuk tembusan-tembusannya.

2.6.2 ERD (EntityRelationship Diagram)

Entity Relationship Diagram atau biasa dikenal dengan diagram E-R

secara grafis menggambarkan isi sebuah database. Diagram ini memiliki dua komponen utama yaitu entity dan relasi. Untuk melambangkan fungsi diatas

maka digunakan simbol-simbol yang bisa dilihat pada daftar simbol.

Elemen-elemen Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut :

1. Entity (Entitas)

Pada E-R diagram, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata maupun

abstrak dimana data tersimpan.

Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokan dalam

empat jenis nama, yaitu : orang, benda, lokasi kejadian (terdapat unsur waktu di dalamnya).

2. Relationship (Relasi)

Pada E-R diagram, relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas.

(38)

3. Atribut

Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas

maupun tiap relationship. Maksudnya adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun relationship, sehingga sering

dikatakan bahwa atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relationship. 4. Kardinalitas

Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum tupel yang dapat

berelasi dengan entitas yang lainnya. Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan yang terjadi dari entitas, kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan

maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lainnya dan begitu juga sebaliknya. Macam-macam kardinalitas relasi, yaitu :

a. One to one Relationship

Tingkat hubungann satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada

entitas yang kedua dan sebaliknya.

Relasi

A 1 1 B

Gambar II.11 One to One Relationship

b. One to many Relationship

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas

yang kedua.

Relasi

A 1 N B

(39)

c. Many To One Relationship

Untuk banyak kejadian pada entitas yang pertama hanya dapat mempunyai

satu hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua.

Relasi

A N 1 B

Gambar II.13 Many to One Relationship

d. Many to many Relationship

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang

kedua. Relasi dari hubungan ini menghasilkan sebuah tabel baru yang disebut tabel hasil relasi.

Relasi

A N N B

Gambar II.14 Many to Many Relationship

5. Key (Kunci)

Sebuah atribut atau set atribut yang nilainya mengidentifikasikan entitas

secara unik dalam suatu entitas. Key memiliki beberapa jenis sesuai dengan kegunaannya masing-masing, yaitu primary key (kunci utama), foreign key

(kunci tamu).

2.6.3 Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan arus data yang berfungsi untuk

(40)

(kesatuan luar). Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data atau tujuan data yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut.

2.6.4 DFD (Data Flow Diagram)

Diagram Alir Data atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model

yang menjelaskan arus data mulai dari pemasukan sampai dengan keluaran data. Tingkatan DFD dimulai dari diagram konteks yang menjelaskan secara umum suatu sistem atau batasan sistem aplikasi yang akan dikembangkan. Kemudian

DFD dikembangkan menjadi DFD tingkat 0 atau level 0 dan kemudian DFD level 0 dikembangkan lagi menjadi level 1 dan selanjutnya sampai sistem

tersebut tergambarkan secara rinci menjadi tingkatan-tingkatan lebih rendah lagi.

DFD merupakan penurunan atau penjabaran dari diagram konteks.

Dalam pembuatan DFD harus mengacu pada ketentuan sebagai berikut :

1. Setiap penurunan level yang lebih rendah harus mempresentasikan proses

tersebut dalam spesifikasi proses yang jelas. 2. Penurunan dilakukan apabila memang diperlukan.

3. Tidak semua bagian dari sistem harus ditunjukkan dengan jumlah level

yang sama.

Simbol-simbol yang digunakan dalam Data Flow Diagram menurut

notasi Yourdan adalah sebagai berikut : 1. Proses

Proses adalah simbol pertama data flow diagram. Proses dilambangkan

(41)

mengubah satu atau lebih input dan output. Nama proses dituliskan dengan satu kata, singkatan atau kalimat sederhana. Lambang sebuah proses dapat dilihat

pada gambar berikut 2. Aliran Data

Aliran Data digambarkan dengan tanda panah. Aliran data juga digunakan untuk menunjukan bagian-bagian informasi dari satu bagian ke bagian lain. Pembagian nama untuk aliran ini menunjukan sebuah arti untuk sebuah aliran.

Untuk kebanyakan sistem yang dibuat, aliran data sebenarnya mengambarkan data yakni angka, huruf, pesan, floating point, dan macam-macam informasi

lainnya.

3. Simpanan Data

Simpanan data digunakan sebagai penyimpanan bagi paket-paket data.

Notasi penyimpanan data digambarkan dengan garis horizontal yang pararel. Simpanan data merupakan simpanan data dari data yang berupa suatu file atau

database di sistem komputer ataupun berupa arsip atau catatan manual. Nama

dari simpanan data menunjukan nama filenya. 4. Terminator

Terminator digambarkan dengan sebuah kotak yang menggambarkan kesatuan luar (eksternal entitty) yang berhungan dengan sistem. Kesatuan luar

(42)

2.6.5 Kamus Data

Kamus data (KD) atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan

istilah sistems data dictionary adalah catalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus

data, analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap kamus data dibuat pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem

dengan pemakai sistem tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk merancangan input,

merancang laporan-laporan dan database.

Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD. Arus data di DFD sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan nama arus datanya saja.

Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari suatu arus data di DFD secara lebih terinci dapat dilihat di kamus data.

2.7 Konsep Dasar Basis Data 2.7.1 Data

Data adalah sumber informasi yang bentuknya masih mentah. Data pula

menggambarkan suatu kejadian yang sedang terjadi, dimana data tersebut diolah dan diterapkan dalam sistem menjadi input yang berguna dalam suatu sistem.

Secara rinci dari definisi data adalah sebagai berikut :

1. Data adalah penggambaran dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. 2. Data bisnis adalah penggambaran dari suatu organisasi tentang sesuatu

(43)

3. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat

tertentu. Sebagai contoh, dalam dunia bisnis kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan

transaksi.

4. Data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

5. Sesuatu yang nyata dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang sesuatu keadaan atau kejadian.

2.7.2 Basis Data

Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer

untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut

sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Basis data digunakan karena memiliki keuntungan sebagai berikut: 1. Mengurangi redundansi

2. Data dapat di-share antar aplikasi 3. Dapat dilakukan standardisasi data

4. Batasan security dapat diterapkan

5. Mengelola integritas data (akurasinya terjamin)

6. Independensi data (objektif DBS), basis data dapat berkembang tanpa

(44)

Secara definitif, basis data merupakan suatu objek terstruktur. Objek terstruktur tersebut terdiri atas data dan metadata. Data pada basis data merupakan

informasi deskriptif yang benar-benar tersimpan, misalnya ‘Nama’ atau ‘Alamat’. Sedangkan metadata merupakan bagian yang menjelaskan tentang struktur data

tersebut dalam basis data, misalnya field untuk ‘Nama’ dan ‘Alamat’, panjang

field, atau tipe data untuk masing-masing field.

Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau

potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya, penjelasan ini disebut skema. Skema

menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut.

Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur

basis data ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman

mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk

mewakili hubungan antar tabel. Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu

sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Basis Data (Database) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip yang ditempatkan secara berurutan untuk memudahkan dalam pengambilan

(45)

dipakai dalam suatu lingkungan perusahaan atau instansi-instansi. Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut sistem basis data (database sistem).

Jadi dapat disimpulkan bahwa Basis Data merupakan kumpulan data yang (arsip) yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa

dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Diartikan sebagai kumpulan file/ tabel/ arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

2.7.3 Normalisasi

Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam

tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi.

2.7.3.1 Tujuan Normalisasi

1. Menghilangkan kerangkapan data

2. Mengurangi kompleksitas

3. Mempermudah pemodifikasian data

2.7.3.2 Proses Normalisasi

Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat. Apabila tabel yang diuji belum

memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.

2.7.3.3 Tahapan Normalisasi

1. Bentuk Tidak Normal

2. Menghilangkan perulangan group

(46)

4. Menghilangkan ketergantungan sebagian 5. Bentuk Normal Kedua (2NF)

6. Menghilangkan ketergantungan transitif 7. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

8. Menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan fungsional 9. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)

10. Menghilangkan Ketergantungan Multivalue

11. Bentuk Normal Keempat (4NF)

12. Menghilangkan anomali-anomali yang tersisa

13. Bentuk Normal Kelima

2.7.4 Ketergantungan Fungsional

Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional pada atribut X

(R. XR. Y), jika dan hanya jika setiap nilai X pada relasi R mempunyai tepat satu nilai Y pada R.

2.7.5 Database Management System (DBMS)

Database Management System (DBMS) adalah suatu sistem perangkat

lunak yang digunakan untuk memanipulasi atau memproses basis data. Sedangkan

istilah relational database management system digunakan untuk menyebut suatu perangkat lunak yang dapat menangani basis data relasional dan berkomunikasi

dengan engine basis data tersebut .

(47)

prosedur yang mengelola database merupakan suatu database manajemen sistem. DBMS memungkinkan untuk memebentuk dan meremajakan file-file, memilih,

mendatakan dan menyortir data, dan untuk menghasilkan laporan-laporan.

2.8 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung yang digunakan pada pengembangan aplikasi pembantu pengolahan pola makan berdasarkan kebutuhan gizi (anamanesa gizi), sebagai berikut

2.8.1 Borland Delphi 7.0

Delphi merupakan generasi lanjutan dari Turbo Pascal yang telah dikenal

sebagai bahasa pemrograman yang terstruktur yang diluncurkan oleh Borland

International Incoorporation pada tahun 1983.

Borland Delphi memiliki kelebihan dibandingkan dengan aplikasi

pemrograman visual berbasis windows yang lain diantaranya :

a. Borland Delphi menyediakan fasilitas yang luas mulai dari fungsi

membuat form hingga untuk menggunakan format file berbasis data yang popular seperti Dbase dengan paradoks.

b. Dalam Borland Delphi template aplikasi dan template format yang dapat

digunakan untuk membuat semua aplikasi dengan lebih cepat.

c. Borland Delphi dapat diatur sesuai dengan kebutuhan dan menunjukkan

bagaimana memiliki Borland Delphi di lingkungan dengan pekerjaan lebih produktif.

d. Program terkompilasi dan windows menyatakan dapat mengkompilasi

(48)

menghubungkan interpreter dan program kode dalam sebuah file sehingga didapat eksekusi yang lambat.

e. Kelebihan dalam menggunakan Delphi 7.0 yaitu Delphi 7.0 merupakan bahasa pemrograman dengan fasilitas-fasititas yang menjadikannya

memiliki struktur dan format yang lebih efisien dan efektif untuk pemrograman sehingga dapat dengan mudah membuat suatu aplikasi yang sesuai dengan apa yang kita butuhkan.

Delphi memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa lain, diantaranya :

1. Form dan komponen-komponennya dapat dipakai ulang dan dikembangkan.

2. Tersedia application template dan form template.

3. Memikili lingkungan pengembangan visual yang dapat diatur sesuai kebutuhan.

4. Menghasilkan file terkompilasi yang berjalan lebih cepat 5. Kemampuan mengakses data dari bermacam-macam format.

2.8.2 MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL

(database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan

(49)

dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. Pada Gambar 2.15 tampak logo MySQL.

Gambar II.15 Logo MySQL

MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License).

Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak

lama, yaitu SQL (Structured Query Language).

SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk

pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu sistem database

(DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses

perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk

query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan interbase.

(50)

1. Portability

MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti

Windows, Linux,FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan lainnya.

2. OpenSource

MySQL didistribusikan secara opensource (gratis), dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.

3. Multiuser

MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4. Performance tuning

MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per

satuan waktu.

5. Column types

MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed/ unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.

6. Command dan functions

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam query.

7. Security

MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail

(51)

8. Scalability dan limits

MySQL mampu menangani database dalam skala besar, dengan jumlah

records lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

9. Connectivity

MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

10. Localisation

MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada client dengan

menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meskipun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk didalamnya.

11. Interface

MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application

Programming Interface).

12. Clients dan tools

MySQL dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk

administrasi database, dan pada setiap tool yang ada disertakan petunjuk online.

13. Struktur tabel

MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABEL, dibandingkan database lainnya semacam PostgreSQL ataupun

(52)

49

Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi tiap komponen yang terlibat dan mengelompokkannya menjadi sub-sub kecil. Hal ini bertujuan untuk mempermudah identifikasi dalam perancangan, pembangunan hingga antisipasi, sehingga mampu mengatasi kesalahan. Hal ini juga menjadi salah satu cara untuk membangan sebuah sistem yang kokoh dan sesuai kebutuhan.

3.1.1 Analisis Sistem berjalan

Sistem yang telah berjalan pada Amnesa gizi, ditunjukkan dengan flowmap dibawah ini:

Anamnesa Gizi

Pasien Ahli Gizi

Dokter

Form Anamnesa Gizi

(Data Personal, Riwayat personal, Nutritional assesment, Dietory history,

Amnesa makanan sehari/ recall) Form Ananmnesa Gizi

(Data Personal, Riwayat personal, Nutritional assesment, Dietory history,

Amnesa makanan sehari/ recall)

Pengisian form anamnesa gizi

(Data Personal)

Form Anamnesa Gizi telah terisi

(Data persona)l Form Anamnesa Gizi telah terisi

(Data personal)

Pengisian form anamnesa gizi

(Dokter yg mewawancarai untuk mengisi Riwayat Personal dan Nutritional

Assesment

Form Anamnesa Gizi telah terisi

(Data personal, Riwayat Personal, dan Nutritional Assesment)

Form Anamnesa Gizi telah terisi

(Data personal, Riwayat Personal, dan Nutritional Assesment)

Pengisian form anamnesa gizi

(Ahli gizi yg mewawancarai pasien untuk mengisi Dietory history dan amnesa makanan)

Form Anamnesa Gizi telah terisi

(Data personal, Riwayat Personal, dan Nutritional Assesment, Dietory history,

amnesa makanan)

Diagnosa gizi

Nutritional intervensi dan Rancangan kebutuhan makanan, jadwal konseling

gizi dan rencana monitoring sesuai

Tidak sesuai

Nutritional intervensi dan Rancangan kebutuhan makanan, jadwal konseling

gizi dan rencana monitoring Anamanesa

gizi

(53)

3.1.2 Analisis Masalah

Analisis masalah dilakukan untuk mengidentifikasi

permasalahan-permasalahan yang kemudian menjadi sebuah persoalan yang dapat dijawab dan diselesaikan. Permasalahan yang akan dibahas dan diselesaiakan dalam sistem ini

adalah

1. Perhitungan antrometri

Perhitungan antrometri merupakan perhitungan untuk mendapatkan

kesesuaian antara Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB) berdasarkan usia dan jenis kelamin.

2. Penentuan status dan kebutuhan gizi berdasarkan antrometri

Status gizi akan dihitunga berdasarkan keadaan antrometri pasien yang akan disesuaikan kebutuhan gizinya hingga mendekati keadaan ideal

antrometrinya.

3. Pengaturan pola makan normal

Pengaturan pola makan normal yaitu untuk user normal (tidak mengidap diabetes) yang ingin mengolah menu hariannya sesuaikan dengan hasil dari poin 1 dan 2.

4. Pengaturan pola makan diabetes

Pengaturan pola makan untuk penderita diabetes disesuaikan berdasarkan

hasil dari poin 1, 2, dan aturan diet diabetes. 5. Informasi kandungan gizi menu kreasi

Hal ini menghasilkan kandungan gizi dari sebuah menu kreasi/ menu yang

(54)

Contoh penerapan secara manual:

Rina adalah seorang wanita berusia 22 tahun memiliki berat badan 54Kg

dan tinggi badan 167cm, tidak memiliki kelainan pada penyakit (diabetes) dan aktifitas fisik sedang. Maka perhitungan yang dilakukan sebagai berikut:

1. BBN = 167 – 100 = 67 Kg 2. BBI = 67 – 6,7 = 60, 3 Kg

3.

= 19,36 4. BBE = 54 x 25 = 1350 kKal

5. Total Kalori = BBE + (BBE x 30%) = 1755 kKal

6. = 263,25 gram

7. = 48,75 gram

8. = 65,81 gram

Berdasarkan perhitungan tersebut, makan dapat disimpulkan bahwa Rina:

1. Bila dibandingkan dengan berat BBN dan BBI maka BB Rina termasuk kurang

2. Nilai IMT sebesar 19,36, maka kecukupan gizi dan berat badannya termasuk normal. Bila Rina ingin mencapai berat badan ideal, maka dia haru menaikan berat badan hingga 60,3 Kg.

3. Kebutuhan total kalori sebesar 1755 kKal, dengan kebutuhan karbohidrat 263,25 gram, lemak 48,75 gram dan protein 65,81 gram.

(55)

Tabel III.1 Penentuan porsi makan per kategori

Nasi / karbohidrat

Tempe/ protein nabati

Daging/ protein hewani

Sayuran Buah Gula Minyak

4 3 2 3 4 2 5

3.1.3 Analisis Masukan

Inputan yang dilakukana berasal dari alat input keybord. Bahasa yang

digunakan adalaah bahasa Indonesia, tidak disingkat dan merupakan kata dasar.

Permasalahan utama dalam merancang sebuah aplikasi sistem cerdas dengan metode natural language processing adalah bagaimana membuat sebuah program yang mampu menerjemahkan inputan user yang menggunakan bahasa alami (natural language) menjadi bahasa yang dapat dimengerti oleh komputer dan membuat program tersebut mampu memberikan respon kepada user menggunakan bahasa alami pula.

Masalah-masalah yang akan timbul dan harus ditangani oleh aplikasi ini adalah saat terjadi dialog dengan penggunanya yaitu sebagai berikut:

1. Kemampuan memproses bahasa alami

Aplikasi ini akan berkomunikasi dengan komputer menggunakan bahasa

yang digunakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari atau bahasa alami. Maka, harus dibuat sebuah aplikasi yang mampu memberikan kemampuan kepada komputer untuk mengerti bahasa alami.

2. Ambiguitas kalimat

(56)

selalu terpaku pada pola yang baku. Maksud dari pernyataan ini adalah dalam kehidupan pergaulan sehari-hari pada saat ini para pengguna bahasa Indonesia tidak terlalu terpaku pada susunan subjek, predikat, objek ataupun keterangan (S, P, O).

a. Ayam goreng b. Ayam digoreng c. Ayamnya digoreng

Dalam perbedaan inputan tersebut memiliki satu maksud, yaitu user ingin mengetahui kandungan kalori dari ayam goreng.

3. Penanganan data yang cukup banyak pada bank data

Pintar atau tidaknya sebuah aplikasi ini turut ditentukan oleh banyaknya pengetahuan (knowledge) yang dimasukkan ke dalam bank data.

3.1.4 Analisis Proses

Proses yang berlangsung dalam sistem dibagi menjadi dua komponen utama, sebagai berikut:

3.1.4.1 Analisis Pengolahan Bahasa Alami

Inti dari sistem NLP adalah parser. Parser adalah bagian dari program atau sistem yang membaca setiap kalimat, kata demi kata, untuk menentukan apa yang

dimaksud. Ada 2 pendekatan yang bertolak belakang pada NLP. Pendekatan yang pertama mencoba untuk menggunakan semua informasi dalam satu kalimat seperti yang dilakukan manusia. Tujuan dari pendekatan ini adalah memungkinkan

Gambar

Gambar III.1 flowmap anamnesa gizi
Gambar III.3 Global Parsing NLP
Gambar III.4 diagram sintaks kalimat
Tabel III.5 tabel transisi DFA (part 2)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Struktur bawah permukaan tanah diwilayah kawasan Kota Lama Semarang nilai resistivitasnya terdistribusi dalam tiga lapisan batuan yaitu lapisan pertama merupakan top

Dalam unsur bahasa tersebut terdapat unsur tata bunyi atau al-ashwat (fonologi), kosa kata atau al-mufradat , tata kalimat atau al-nahwu , morfologi atau al-sharf

Contoh: Jika pewaris meninggalkan satu orang istri dan 2 orang anak, maka masing2 ahli waris tersebut akan mendapat harta waris yang dibagi rata, yaitu

KETIGA : Panitia Pelaksana sebagaimana dimaksud dalam dictum KESATU , dalam melaksanakan tugasnya berpedoman kepada Tata kerja, Tugas dan Tanggung jawab Panitia

The team is the most important feature in STAD.. The team is giving support the groups for academic performance in the learning, and to give mutual respect are

Dalam prakteknya, majelis hakim yang mengadili kasus hak asuh anak, tidak selalu memberikan hak asu anak kepada ibu, melainkan menyerahkan kewenangan mengasuh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan agama Islam peserta didik di SMA Negeri I Takalar berada pada kategori tinggi dalam kata lain telah sampai taraf baik, hal itu

Pengujian kuat desak pavmg block yang diberikan pada 5 variasi (0%, 5%, 10%o, 15% dan 20%) benda uji berumur 7 hari, diperoleh hasil kuat desak rata-rata tertinggi adalah