Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan ujian dalam
menempuh Sarjana Pendidikan Islam (SPd.I)
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Disusun Oleh
SITI MASITOH
NIM : 809011000164
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
LEMBARAN PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Hubungan Antara Perhatian Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Siswa disusun oleh Siti Masitoh, NIM. 809011000164, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Iimu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiyah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 23 Jwi 2012
Yang mengesahkan,
Pembimbing
LNMEAR PEF'iGESAFTAF{
Shripsi berjudui trftibnngan rLniara Ferhatian Srang Tna Dengan Frestasi Eelajar $iswa di s***n *leh SITI IIIASITOH Nn:x*r Induk Mahasiswa 8$9*ll$f!$164. di ajukan kryadajlakuiias llnrH Thrbiyah .ian Kegwudri Ulhi S3,erif Flitilayaiuliatr iaharla rlan tictah d*:1"affikan luirrs <lalam {ljian }d*naqasah pada fangga! 08 Des*nrher ?$t? drlraelapan dera'as penguji. i(are&a itll penulis irriral" memperoieh geia* Sarjana Si {S.pd.ii daiam bidang Feniidik**r Agar*a islanr.
Jakarfa" {i8 ilesemher Z{ii?
Penitia Uj ian Munaqasah
Ketua Panitia {Ketua Jurusan / I}cgram Studi} Tanggal Tanda'fangan
$ahrissaiim,M. As
NIP : 196803S?199803! $$2
Sekretsris (Sekrutarls Jurusan / Ptodi)
Drs. $nniildin $hiddiq, MA NIP: 196703l*tffi31{|01
Ppr*'rii I
Brs. Rusdi Jeuil, M A ITIP ; 196?t!3! r99583t0t!5
I!+ntrrii fI
Dm. Diumiriatui Munawaroh. illAs ITIF : 195*S91*l SS?81?$01
22:.t.:&P.lg
dan l{eguruan
KEMENTEFJAI{ AGAIIH
#- Ufi$ JAKARTA
l-t$ii: 3lTg. **.** t{o. $s cip*iar tr54r1 tradss*si* Iiis. Revisi : U I
STIRAT PHRNVATAAF{ KARV,A SENT}ERI
Saya yang fuertanda tangan dibarryah ini:
Fiai - t t l
- l J I
Fdama
Tempe#?gl" Lahir NIS,[
Jru'rlenn /Prdi Jnqlu-t Skripsi
: SXTI${ASITSH
: Bogol", xI Slaret 19Sd 8$9S11SSS164
Fakul*a* Tnrbrytah / PAI
HL,]-Sil$CAH A}qTAP*A. FERMAT{C.N &RA$G T'TjA, DENGAIS FRESTASI SEL]IJAII $ISWA
l. ilrs. $npiudin fihiddik MA Iloseu Pernbirnbing
Ilcngan ini rueny*t*kan bahwa sl*.r"ipsi y*ng $ayn Lrr**,t benar-b*nar hnril ftarp'n *endiri, da* saya tlertanggung j*wab ssc$r& akadeu&is atas apa $eng say* tadis. Penryataan ini dibuat scbagai salah sa{rr eyarat Wisuda
F.aRryr
{FR}
ilia. d*kugren : FITK-FR-AKD-089 To!.TErhif : t *{ARf;TZt}l$
“HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DENGAN
PRESTASI BELAJAR SISWA PADA SDN SUKAMAJU 02
JONGGOL
–
BOGOR”.
Kata Kunci : Perhatian Orang Tua , Prestasi Belajar Siswa.
Perhatian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara
perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa, seberapa besar kontribusi yang
diberikan, dan apakah hal tersebut memiliki signifikansi atau tidak.
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April – Mei 2012 di SDN
Sukamaju 02 Jonggol-Bogor : Metode Penelitian yang digunakan adalah metode
deskriftif dengan pendekatan kuantitatif. Tehnik pengambilan sampel yaitu
random sampling; Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dengan bentuk pilihan berganda. Sedangkan tehnik korelasi yang digunakan adalah
Product Moment. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar
siswa.
Hasil penelitiaan menunjukan bahwa nilai r hitung sebesar 0,936 dan
termasuk kategori sedang, dengan nilai KD sebesar 36,6% . Dengan demikian
terdapat hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara perhatian orang tua
dengan prestasi belajar siswa pada SDN Sukamaju 02 Jonggol dan memberikan
kontribusi yang besar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada SDN
Sukamaju 02 Jonggol- Bogor.
ْسِب
ـــــ
ِح َّلا ِنَمْحَّلا ِها ِم
ـــــ
ِمْي
Syukur Al-hamdulillah segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad
Saw, beserta keluarga, para sahabat dan semua pengikutnya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, namun
ini merupakan usaha yang maksimal , karena dalam proses penyusunannya skripsi
ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang dihadapi. Namun berkat ridho dan
izin Alloh Swt sesuai dengan apa yang telah di janjikan-Nya dalam surat
Al-Insyirah ayat 5 : “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan “,
untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tulus dan
setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Prof,Dr. Rifat Syauki Nawawi, MA
Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Bahrissalim, M.Ag
Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan.
3. Bapak Drs. Saipudin Shiddiq, M,A
Selaku Sekretaris dan Dosen Pembimbing jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
4. Segenap Dosen, Staf dan Karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, yang telah memberikan pengetahuan, pemahaman dan pelayan
selama melaksanakan Studi.
6. Suami dan anak-anak tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril
maupun materil serta kesempatan sehingga dapat mengikuti perkuliahan
dan menyelesaikan skripsi ini.
7. Kedua orang tua yang turut mendukung dan mendoakan sehingga dapat
berjalan dengan lancar tanpa menemui kesulitan dan hambatan yang tak
berarti.
8. Keluarga, kerabat, teman dan kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan bantuan guna terselesainya tugas akhir kuliah.
Akhirnya kepada Alloh Swt jualah kita menyerahkan segala urusan.
Semoga amal baik semua pihak diterima oleh Alloh Swt, dan skripsi ini bisa
bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca, pada umumnya, Amien.
Bogor, 23 Juni 2012 03 Ruwah-1433 H
Surat Pernyataan Karya Ilmiah
Lembar Pengesahan Pembimbing Skripsi
Lembar Pengesahan Panitia Ujian
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
……….
i
DAFTAR ISI
………...
ii
BAB I. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah ……….……...….………... 1B.Identifikasi Masalah …………..……….……… 4
C.
Pembatasan Masalah .…….…….………..………... 4D.
Perumusan Masalah ……….……….. 5E.
Tujuan Penelitian ……….……….. 5F.
Kegunaan Hasil Penelitian ……….……… 5BAB II. KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskrifsi Teoritik ...………...………. 6B. Hasil Penelitian yang relevan .………….…………... 14
C. Kerangka Berpikir ……… 26
D. Hipotesis Penelitian ………. 26
C. Populasi dan Sampel ……… 32
D. Teknik Pengumpulan Data ………….……….. 33
E. Teknik Analisis Data ………33
F. Hipotesis Statistik ……….34
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ( Temuan )……….46B. Pengujian Hipotesis .……… 51
C. Pembahasan Hasil Penelitian ………... 66
D. Keterbatasan Penelitian ……….70
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ………...71B. Implikasi ………...72
C. Saran………...72
DAFTAR PUSTAKA
__________________________
1
UU RI. No 20 Th 2003 Tentang SISDIKNAS., (Jakarta PT Kloang Klede Putra Timur dan Koperasi Primer P.M.I 2003) h.6
2
Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1998, Cet Ke-2, h.186)
1
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1
Lembaga pendidikan yang ada untuk merealisasikan tujuan pendidikan
nasional tersebut merupakan tumpuan dan harapan para orang tua, siswa dan
masyarakat guna memperoleh pengetahuan, ketrampilan, sikap dan sifat-sifat
kepribadian utama, sebagai sarana pengembangan karir, peningkatan status sosial
dan bekal hidup lainnya di dunia dan di akhirat.2
Di era sekarang ini sering kita temui adanya lembaga pendidikan yang
lulusan siswa-siswinya tidak dapat mencapai hasil yang memuaskan, apalagi
sampai lebih dari nilai standar yang di tetapkan oleh Depdiknas, dan umumnya
sekolah yang memiliki lulusan seperti itu adalah sekolah yang tingkat disiplinnya
kurang, yang berada di desa-desa, yang mana informasi dan pengetahuan tentang
hal keilmuan dan kependidikannya masih kurang, ditambah lagi dengan cara
orang tua siswa yang kesadaran dan perhatiannya akan hal kependidikannya
sangat kurang, bahkan banyak diantara mereka yang latar belakang
pendidikannya tidak jelas atau rendah, sehingga peerhatian akan keberlangsungan
__________________________
3
Zakiah Darajat, Dasar-dasar Pendidikan, (Semarang: Effhar Publishing, 1990). Cet ke-1, h.73
4
Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet ke-1, h.17
5
M. Ngalim Purwanro, Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2004), Cet ke-16, h.79
Prestasi belajar seorang anak yang biasanya dapat diindikasikan dengan
kompetensi atau skill yang dimilikinya atau dengan nilai-nilai seperti: ulangan,
ujian dan raport yang di berikan oleh guru, merupakan suatu hal yang dituju dan
ingin dicapai oleh orang tua dan lembaga pendidikan dimana anak tersebut belajar
bahkan hal itu jg merupakan sesuatu yang ingin dicapai dan diketahui oleh siswa
itu sendiri. Pendidikan adalah sebuah proses yang berlangsung seumur hidup dan
dapat di lakukan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Karna itu
pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan
pemerintah.3
Berikut ini akan dijelaskan satu persatu komponen tripusat pendidikan
tersebut: pertama, keluarga merupakan kesatuan hidup bersama yang pertama
dikenal oleh anak, oleh karena itu keluarga di sebut sebagai “primary community”
yaitu sebagai lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah
anak pertama kalinya mendapatkan bimbingan dan pendidikan, dan keluarga
disebut sebagai lingkungan pendidikan utama karena sebagian besar hidup anak
berada dalam keluarga, maka pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak
adalah didalam keluarga.4
Pendidikan keluarga adalah fundament (dasar) dari pendidikan anak
dimasa selanjutnya, hasil-hasil yang diperoleh anak dalam keluarga menentukan
pendidikan anak itu selanjutnya baik di sekolah maupun masyarakat. Comenius
(1592-1670) seorang ahli didaktis terbesar, dalam bukunya yang berjudul
“informatorium” menjelaskan betapa pentingnya pendidikan dalam keluarga bagi
si anak yang sedang berkembang, ia menegaskan bahwa tingkatan permulaan bagi
pendidikan anak dilakukan dalam keluarga yang disebutnya “scola-materna”
(sekolah ibu), ia menjelaskan pula bagaimana orang tua harus mendidik anaknya
dengan bijaksana, untuk memuliakan tuhan, untuk keterampilan dan keselamatan
__________________________
6
Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya 1999), Cet ke-1, h.18
Kedua sekolah, sekolah merupakan lembaga atau institusi masyarakat, didirikan oleh masyarakat guna memenuhi kebutuhan masyarakat yaitu dalam rangka mempersiapkan anggota masyarakat sebagai mana yang diharapkan oleh masyarakat.
Masyarakat yang dimaksud, didalamnya termasuk pemerintah/atau Negara,
lembaga-lembaga pemberi kerja serta lembaga-lembaga sosial yang
berkepentingan dengan hasil pendidikan, oleh karena itu fungsi sekolah terikat dengan target/sasaran-sasaran yang dibutuhkan masyarakat.
Ketiga masyarakat, yang dimaksud masyarakat sebagai faktor lingkungan disini adalah bukan dari segi kumpulan orang-orangnya, tetapi dari segi karya manusianya, budayanya, sistem-sistemnya serta pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, termasuk didalamnya juga kumpulan organisasi
pemuda dsb.6
Kaitannya prestasi belajar, dalam sebuah buku yang membahas tentang pendidikan disebutkan bahwa, terdapat banyak hal yang mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar seorang anak, diantaranya faktor lingkungan, keluarga, sekolah, kelompok teman sepermainan/kumpulan organisasi pemuda yang telah disebutkan diatas, bahkan karena faktor yang berasal dari dalam dirinya sendiri baik fisik maupun psikis. Namun demikian hal-hal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar anak yang sangat banyak itu dapat dikelompokan hanya kedalam dua unsur yaitu : pertama unsur intrinsik yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak tersebut, baik psikis maupun fisik, baik bawaan sejak lahir
maupun yang diperolehnya kemudian. Kedua unsur ekstrinsik yaitu faktor-faktor
yang berasal dari luar diri anak tersebut.
Unsur ekstrinsik yang dapat mempengaruhi prestasi belajar anak, merupakan hal yang berhubungan dengan judul penelitian ini. Adapun fokus dari penelitian ini adalah tentang perhartian orangtua (keluarga) yang dapat berpengaruh pada prestasi belajar anak, dan budaya keilmuan orangtua tersebut dapat tergolong kedalam kategori unsur ekstrinsik, yang mana hal lain yang tergolong dalam unsur ekstrinsik tersebut antara lain : faktor sosial, budaya, lingkungan dan lain-lain.
Orang tua itu dapat tergolong dalam faktor yang termaksud sangat penting dalam
hubungannya dengan prestasi belajar anaknya.
Penelitian ini merupakan bentuk partisipasi dalam usaha mencari sebuah
teori atau kesimpulan tentang pengaruh dan hubungan kedua hal diatas, yaitu
penelitian atas “
HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANGTUA
DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
” di SDN Sukamaju 02Jonggol Bogor.
Hal ini juga bisa merupakan langkah awal penyimpanan perumusan
konsep-konsep tentang hal yang berhubungan dengan perhatian dan prestasi
belajar anak, kelak bila penelitian ini mendapatkan sebuah kesimpulan yang
berujung pada teori-teori atau konsep yang valid dan komprehensif.
B.
Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah dari alasan pemilihan judul ini,
penulis mengidentifikasikan masalah-masalah yang akan muncul antara lain
sebagai berikut :
a. Orangtua memberikan motivasi dan perhatian terhadap anaknya
b. Perbedaan siswa yang memiliki orangtua dengan yang tidak memiliki
orangtua
c. Latar belakang pendidikan keluarga siswa sebagian masih rendah
C.
Pembatasan Masalah
Melihat luasnya permasalahan yang dihadapi berkenaan dengan judul
diatas, maka masalah-masalah yang hendak diteliti dalam penelitian ini perlu
di batasi agar arah dan sasarannya lebih jelas. Dalam penelitian ini penulis
hanya membatasi penelitian kepada hal-hal sebagai berikut, yaitu :
a. Perhatian orangtua, yang dimaksud dengan perhatian orangtua di sini
adalah upaya orang tua dalam menumbuhkan semangat belajar anak agar
berprestsi dengan cara antara lain : menciptakan situasi kondusif untuk
belajar anak dirumah, melengkapi fasilitas belajar anak, selalu
memberikan support (dorongan) kepada anak untuk berprestasi, selalu
b. Prestasi belajar anak yaitu : prestasi rata-rata siswa yang bersifat kognitif
yang berupa nilai raport pada semester genap kelas II pada mata pelajaran
PAI tahun pelajaran 2012.
D.
Perumusan Masalah
Agar pembatasan masalah dapat di teliti dan di analisa secara terarah,
perlu kiranya penulis merumuskan masalah yang akan dibahas atau di teliti.
Adapun perumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar
anak, terdapat hubungan erat yang saling mempengaruhi atau tidak.
b. Adakah perbedaan antara siswa yang orang tuanya memiliki perhatian
tinggi dengan siswa yang orang tuanya memiliki perhatian rendah, dalam
hal prestasi belajarnya.
E.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin di
capai dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui hubungan antara perhatian orangtua terhadap prestasi
belajar anak di SDN Sukamaju 02.
b. Perencanaan pembelajaran PAI pada kelas II di SDN Sukamaju 02
c. Tehnik/metode yang digunakan dalam pembelajaran PAI pada kelas II di
SDN Sukamaju 02
F.
Kegunaan Penelitian
1. Sebagai bahan teoritis bagi orangtua, sekolah maupun instansi-instansi lain
untuk melakukan hal yang terkait dengan hasil penelitian ini, yaitu dalam
memberikan perhatian dan memperlakukan anak hubungannya dengan
prestasi belajarnya.
2. Sebagai sumbangan dalam mengembangkan hazanah keilmuan, khususnya
___________________________
1
Abu Ahmadi, Psikologi perkembangan. (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), Cet,ke-2.h. 145
2
Slameto, Belajar dari factor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,1991).Cet, ke-2, h.107.
6
A.
Deskripsi Teoritik
I. Pengertian Perhatian Orangtua
Secara bahasa perhatian dapat diartikan sebagai minat, apa yang
disukai atau yang di senangi. Secara istilah perhatian berarti keaktifan jiwa
yang di arahkan kepada suatu obyek, baik di dalam maupun di luar dirinya.1
Dapat juga berarti kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya
dengan pemilihan rangsangan yang datang pada lingkungan sekitar.2 Dalam
keterangan lain disebutkan bahwa perhatian adalah upaya mencurahkan
waktu dan ruang seiring dengan perkembangan anak baik secara fisik maupun
mental spiritual disamping memfokuskan pembinaan kepada perkembangan
jasmani serta daya intelektualnya.
Dari definisi-definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa
perhatian merupakan suatu keadaan, sikap dimana kesadaran jiwa dipusatkan
kepada suatu objek tertentu baik dari dalam maupun dari luar dirinya dengan
disertai reaksi-reaksi organisme yang dapat memungkinkan adanya perlakuan
khusus terhadap objek tersebut.
Dalam kontek Islam perhatian yang dimaksud lebih ditekankan
kepada kemampuan memonitor atau mengontrol moralitas agar terhindar dari
ancaman hukuman neraka, dengan kata lain perhatian yang diberikan lebih
____________________________
3
Abu Ahmadi, Psikologi umum, (Jakarta : Rineka Cipta 1999), Cet. Ke-1, h.145-150
4
Humaidi Surya Brata, Psikologi pendidikan, (Jakarta : Raja grafindo, 2002), Cet. Ke-1, h
Hal ini tercemin dalam firman Allah (Q,S AL Tahrim : 6)
آَي
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.”
Adapun yang penulis maksud dengan perhatian orang tua dalam perhatian
ini hanyalah terbatas pada perhatian terhadap hal-hal yang berhubungan dengan
pendidikan (sekolah) dan kasih sayang. Dengan demikian penulis mendefinisikan
perhatian orang tua sebagai berikut, perhatian orang tua adalah upaya/sikap orang
tua mencurahkan waktu dan ruang dengan penuh kesadaran dengan cara
mengawasi dan membinanya guna mendorong anak untuk berprestasi dan guna
menciptakan situasi kondusif dan harmonis untuk belajar di rumah.
Dalam perakteknya perhatian dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
: kebutuhan, kewajiban, pembawaan, latihan, keadaan jasmani, suasana jiwa dan
sekitar kita serta kuat tidaknya rangsangan dari objek itu sendiri.3
Dalam teori
psikologi dijelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya perhatian
yang diberikan orang tua terhadap anaknya. Secara umum faktor-faktor yang
dimaksud bergantung pada dua aspek, Pertama Aspek Internal, kondisi jasmani,
rohani dan intelektual orang tua selaku pemberi perhatian merupakan hal yang
terpenting dalam aspek ini, contoh orang tua yang keadaan jasmani dan rohaninya
lemah tentu tidak dapat memberikan perhatian yang lebih besar, karena mereka
sendiri memiliki keterbatasan dalam memberikan pembinaan terhadap anaknya,
keterbatasan tersebut dapat dikarnakan antara lain : bodoh, gila, cacat, sering sakit
dan lain-lain. Kedua aspek eksternal yaitu kondisi-kondisi di luar diri orang tua selaku pemberi perhatian seperti keadaan ekonomi, budaya sekitar, rangsangan
___________________________
5
Jamaludin, Pembelajaran yang efektif, (Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
siswa), Bagian proyek EMIS Perguruan Agama Islam Tingkat Dasar, Dirjen
kelembagaan Agama Islam, Depag RI 2001, h,53
6
Departemen pendidikan dan kebudayaan, UUD 45, (Jakarta : Pustaka Amami, 1994) h.63-64
7
John. M.E Chols dan Hasan Sadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: gramedia, 1996) h.
8
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-qur’an dan terjemah, (Jakarta : Yayasan penyelenggara penterjemah dan penafsir Al-qur’an, 1971) h.654
Berdasarkan intensitasnya perhatian dibagi menjadi dua : (1) perhatian
intensif, (2) perhatian tidak intensif. Semakin tinggi kesadaran dan kesiapan yang
menyertai suatu aktifitas atau pengalaman, berarti semakin intensif perhatiannya,
dan hal ini akan membantu suksesnya aktifitas yang dilakukan tersebut.4Perhatian
orangtua guna mendorong anak untuk berprestasi, khususnya ketika berada di
rumah terbagi dalam tiga bentuk antara lain :
a. Secara aktif mengatur dan memonitor waktu anak
b. Membimbing mereka dalam menyelesaikan pekerjaan rumahnya
c. Mendiskusikan masalah-masalah pendidikan (sekolah) dengan anak.5
1. Pengertian orang tua
Adapun pengertian orang tua, menurut kamus besar bahasa Indonesia
orang tua diartikan dengan : 1) Ayah dan Ibu kandung. 2) orang tua. 3)
orang yang dianggap tua ( Cerdik, pandai, ahli dsb ) 4) orang yang di
segani/di hormati di kampung.6
Istilah orang tua dalam bahasa inggris di kenal dengan sebutan “
parent” yang artinya 1) orang tua, 2) ayah, 3) ibu.7 Sedangkan dalam
penggunaan bahasa arab istilah orang tua di kenal dengan sebutan Al-walid,
pengertian tersebut dapat dilihat dalam al-qur’an surat luqman ayat 14 yang
berbunyi :
“ Dan kita perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada ibu bapak ( Kedua orang tua )”.8
Berdasarkan uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa orang
tua adalah ayah dan ibu kandung atau orang yang dianggap tua yang harus
____________________________
3
Abu Ahmadi, Psikologi umum, (Jakarta : Rineka Cipta 1999), Cet. Ke-1, h.145-150
4
Humaidi Surya Brata, Psikologi pendidikan, (Jakarta : Raja grafindo, 2002), Cet. Ke-1, h
latihan dan pendidikan serta memenuhi setiap kebutuhan baik sandang,
maupun pangan bagi anaknya.
Namun yang penulis maksud dengan “orangtua” dalam perhatian
orangtua disini adalah orangtua dalam arti (ayah/ibu) dan anggota keluarga
tertentu. Alasan penulis hanya mencantumkan kalimat orangtua dalam judul
skripsi ini, karena orangtua dipandang sebagai orang yang lebih berpengaruh
dominan terhadap pendidikan anaknya, ditambah lagi karena belum
tentudalam keluarga objek yang akan diteliti terdapat anggota keluarga
_________________________
9
Hartono Ahmad Jaiz dan Mulya Wati Yasan, Ragam keluarga serasi tapi sehat,
(Jakarta: Pusaka Al-Kautsar, 1994) Cet ke-1 h. 2. Peran orang tua terhadap pendidikan anak
Sudah jelas bahwa peran ibu sebagai anggota keluarga adalah
memegang peranan terpenting terhadap pendidikan anaknya, sejak anak itu
dilahirkan ibulah yang selalu di sampingnya, memberi makan memelihara
dan sebagainya. Pendidikan ibu terhadap anaknya merupakan pendidikan
dasar yang tidak dapat diabaikan, maka dari itu seorang ibu hendaknya
adalah seorang yang bijaksana dan pandai mendidik anaknya, maka tidak
heran jika ada sebagian orang berkata “kaum ibu adalah pendidik bangsa”.
Islam telah mengangkat kaum wanita sebagai kaum ibu yang
menghasilkan anak-anak sebagai generasi penerus, dan Allah pun
menganugrahkan kepada kaum wanita sifat-sifat seperti : sabar, lembut,
kasih sayang, telaten, oleh karena wanita mempunyai sifat-sifat seperti itu
maka Allah menetapkan wanita menjadi pembimbing rumah tangga
(bertanggung jawab kepada anak-anaknya).
Sabda nabi Muhammad saw :
Wanita (istri/ibu) adalah pemimpin terhadap rumah tangga suami dan harta bendanya dan dia akan diminta pertanggung jawaban atas kepemimpinannya.9
Allah memerintahkan agar seorang anak berbuat baik kepada kedua
orang tua khususnya kepada ibu, hal itu disebabkan karena ibu mengalami
beberapa kesusahan dalam memperoleh seorang anak, baik pada saat
__________________________________________________ 10
Yusuf Al-Qardawy, Ruang lingkup aktifitas wanita muslim, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar 1996) h.104
Allah SWT berfirman dalam Q.S, AL-Lukman : 14
“Dan kami wasiatkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya , ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah menyapihnya dalam dua tahun, bersukurlah kepada ku dan kepada ibu bapakmu, hanya kepadakulah tempatmu kembali.”
Kemudian dalam sebuah hadits nabi SAW disebutkan
Isi dari hadits tersebut adalah siapakah orang yang paling berhak untuk di pergauli
dengan baik, dan rasulullah menjawab “ ibu” sebanyak 3 kali dan kemudian
ayah.10
Dari serangkaian keterangan di atas menjadi semakin jelas bahwa posisi ibu
dalam keluarga/terhadap anak adalah posisi yang paling penting, baik buruknya
pendidikan ibu terhadap anak akan berpengaruh besar terhadap perkembangan
anak selanjutnya.
Sesuai dengan Visi dan tanggung jawab sebagai anggota keluarga dapat
disimpulkan bahwa peran ibu dalam mendidik anak adalah sebagai berikut :
a. Sumber dan pemberi kasih sayang
b. Pengasuh dan pemelihara
c. Tempat mencurahkan isi hati
d. Pengatur kehidupan dalam rumah tangga
e. Pembimbing hubungan pribadi
_______________________________
11
Khalid Ahmad Asy-syantuh, pendidikan anak putrid dalam kluarga muslim, (Jakarta: pustaka Al-Kautsar, 1993), h.104
1) Ayah
Bahwa ayah juga turut bertanggung jawab atas perawatan,
penjagaan,pendidikan dan bimbingan anak - anaknya bersama-sama istri (ibu).
Allah SWT berfirman :
“Kaum lelaki berkuasa atas kaum wanita, oleh karna itu allah telah melebihkan sebagian mereka ( kaum laki-laki ) atas sebagian yang lain (wanita) dan karna mereka ( laki-laki ) telah menafkahkan sebagian harta mereka” (An-nisa :34).
Beberapa sebab mengapa Allah SWT menempatkan kepemimpinan
ditangan laki-laki :
1. Keluarga adalah lembaga sosial yang didalamnya harus ada pimpinan, sudah
barang tentu bapaklah (laki-laki) yang harus menjadi pemimpin
2. Rasionalitas kaum laki-laki lebih luas dari pada kaum wanita, secara umum
pemikiran kaum laki-laki adalah argumentative dan logis, sedangkan kaum
wanita adalah intuitif emosional, Allah membekali laki-laki
pemikiran-pemikiran di atas untuk dapat membantunya bergaul dengan alam, sementara
wanita dengan emosinya, agar dapat membantu dalam mengasuh dan
mendidik anak.
3. Allah melebihkan laki-laki atas wanita, diantaranya dari segi fisik.11
Sedangkan peran ayah terhadap pendidikan anak secara umum dapat ditinjau
dari segi fungsi dan tugasnya, antara lain sebagai berikut :
a. Sumber kekuasaan dalam keluarga
b. Penghubung intern keluarga dengan masyarakat/lingkungan luar
c. Perlindungan terhadap ancaman dari luar
d. Hakim/yang mengadili jika terjadi perselisihan
___________________________
12
Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004) Cet ke-16, h.82-83
3.Kedudukan dan status anak
Hakikatnya kedudukan anak bagi orang tua adalah sebagai amanah
(titipan) dari Allah SWT yang harus dijaga dan dibimbing perkembangannya
agar menjadi insan yang kamil (sempurna) yang berakhlak mulia, memiliki
keimanan dan ketaqwaan, serta berpengetahuan. Disisi lain kedudukan anak
dalam keluarga adalah sebagai obyek/penerima, yaitu obyek yang diberikan
kasih sayang, yang dibimbing, yang didik, yang dipelihara dan lain-lain,
sekaligus harapan dan kebanggaan keluarga.
Namun terkadang terdapat perbedaan perlakuan orang tua terhadap
anak-anaknya, adapun perbedaan perlakuan tersebut dapat di sebabkan oleh
kedudukan atau setatus anak tersebut dalam keluarganya, seperti contoh : anak
tiri kemungkinan akan mendapatkan perlakuan yang berbeda di banding anak
bungsu, anak perempuan satu-satunya akan mendapatkan perlakuan yang
berbeda diantara saudaranya yang laki-laki dan lain-lain. Hal diataslah yang
pada umumnya dapat mempengaruhi perkembangan mental dan
kecerdasannya.
Dari serangkaian di atas, budaya keilmuan orang tua dapat di artikan
sebagai aktualisasi dari sebuah ide, gagasan serta pemikiran yang berupa
sikap/prilaku kebiasaan dan kebijakan-kebijakan orangtua/anggota keluarga
lain yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan dan kependidikan yang dapat di
ketahui dari cara pandang dan cara memecahkan masalah-masalah pendidikan
yang tercermin dalam suasana kehidupan sehari-hari dalam keluarga tersebut.
Dapat juga berarti pola prilaku, nilai-nilai, sikap dan
kebiasaan-kebiasaan orang tua akan hal kependidikan yang di bentuk dalam perjalanan
panjang proses pendidikan, yang di refleksikan dalam kesehariannya terhadap
___________________________
13
Sudirman, Interaksi dan Motifasi Belajar, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 1994),Cet. Ke-5, h.38
14
Habsy, Kamus Popular, (Jakarta Centre, 1983), Cte, Ke-20, h.216 15
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jilid 3, (Jakarta, Balai Pustaka, 2002) h.894
16 Salman,, Interaksi dan motifasi belajar, (Jakarta, CV Rajawali, 1986), Cet,Ke-1, h.23
B.
Hasil penelitian yang releven
a. Pengertian prestasi
Supaya lebih jelas dalam membahas istilah prestasi belajar, maka
terlebih dahulu penulis akan menguraikan satu persatu dari ke dua istilah
tersebut, kata prestasi dalam bahasa Inggris “Achivement” yang berarti
hasil yang telah dicapai dari yang telah di tetapkan.13
Dalam keterangan lain, prestasi belajar diartikan sebagai apa yang
telah di lakukan dan di ciptakan, atau hasil pekerjaan yang menyenangkan
hati yang di peroleh dengan jalan keuletan bekerja.14
Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia prestasi diartikan
sebagai sebuah hasil yang di capai dari suatu pekerjaan/usaha yang telah di
lakukan, yang menandai dan member penilaian terhadap baik tidaknya
hasil usaha tersebut.15
b. Pengertian belajar
Secara umum belajar dimaksudkan sebagai kegiatan psikofisik
menuju perkembangan pribadi utuh, sedangkan secara spesifik belajar di
maksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang
merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya keperibadian yang
utuh.16
Menurut Skinner seperti yang di kutip Blower (1985) berpendapat
bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi yang berlangsung progresif,
dan berdasarkan eksperimennya Skinner menyatakan bahwa proses
adaptasi tersebut akan menghasilkan suatu yang maksimal, jika di beri
penguat.Menurut Chaplin (1972) dalam dictionary of psychologiy,
merumuskan dua macam definisi belajar yaitu : Pertama belajar adalah
____________________________________________ 17
Netti Hartati, dkk, Islam dan Psikologi, (Jakarta R E Persada, 2004), cet.ke-1, h.53-54
18
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1986), h.85
19
Muhibin Syah, Psikologo Pendidikan dengan Pendekatan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999), cet.ke-4, h.90
20
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), cet.ke-1, h.121
21
Abin Syamsudin Makmun, PSikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), cet.ke-4, h.157
akibat dari latihan dan pengalaman. Kedua belajar adalah suatu proses untuk
memperoleh respon-respon yang di karenakan adanya latihan-latihan khusus. Jadi
belajar tidak hanya melibatkan suatu kemampuan atau masalah akademis baru,
tapi perkembangan emosi, interaksi sosial dan pengembangan kepribadian.17
Dalam buku psychology pendidikan karya Ngalim Purwanto, terdapat
pendapat Hilgrade dan Blower yang menyatakan bahwa belajar berhubungan
dengan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan
oleh pengalaman yang berulang-ulang dalam situasi tersebut.
Menurut pendapat Gagne (dalam buku theconditional oflearning 1977)
menyatakan bahwa belajar terjadi jika situasi stimulus bersama dengan isi ingatan
mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga membuat perubahan dari waktu
sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami tadi.18
Dalam
keterangan lain disebutkan bahwa belajar adalah: aktifitas yang menghasilkan
perubahan pada diri individu sipelajar dalam arti behavioral change (perubahan
sikap / tingkah laku) baik aktual maupun potensial, yang mana dari perubahan
tersebut didapatkan kemampuan baru yang dilalui dalam waktu yang relative lama
dan juga karena usaha yang dilakukannya.19
Menurut ahli psikologi belajar diartikan sebagai suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baik,
secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu tersebut dalam
reaksinya dengan lingkungan.20
Terdapat banyak perbedaan dikalangan ahli psikologi dalam menjelaskan
mendefinisikan istilah belajar, namun secara umum, dari definisi - definisi para
___________________________________________ 22
Tim penyusun kamus pusat pembinaan pengembangan bahasa,Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), cet.ke-1, h.700
23
Muhibbin Syah, M. Ed, Psikologi belajar, (Jakarta: PT Logos, 1999), cet.ke-1 h.192
konsep belajar itu selalu merujuk pada suatu proses perubahan prilaku/pribadi
individu berdasarkan pengalaman - pengalaman tertentu.21
Dari semua definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa: terdapat dua
hal besar yang dibedakan dalam pemakaian istilah belajar yaitu: pertama
pemakaian tersebut menunjukan pada berbagai macam keadaan baik yang berasal
dari suasana kehidupan dalam keluarga maupun dari lingkungan luar, yang
diperkirakan menjadi dasar dari proses perubahan prilaku.
Dari definisi - definisi yang telah di kemukakan di atas penulis
menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran , yang lazimnya di tunjukan
dalam bentuk nilai atau skor yang diberikan oleh guru mata pelajaran yang
bersangkutan.22
Prestasi belajar merupakan kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan
data hasil belajar siswa yang meliputi perubahan prilaku dari tiga buah ranah
psikologis yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan
tingkah laku yang terjadi sebagai hasil belajar siswa baik cipta dan rasa maupun
yang berdimensi karsa.
Menurut Muhibbin syah, pada prinsipnya bahwa pengungkapan hasil
belajar idealnya meliputi segenap ranah psikologis yang berubah akibat dari
pengalaman dan proses belajar siswa. Namun demkian, pengungkapan perubahan
tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa siswa, sangat sulit. Hal ini
disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat diraba).23
c. Tipe hasil belajar
Tipe hasil belajar sebagai tujuan yang ingin dicapai ada tiga bagian,
antara lain: bidang kognitif, bidang efektif, bidang psikomotorik. Ketiga
bidang tersebut tidak bias berdiri sendiri, namun merupakan satu kesatuan
sekolah dalam proses pembelajaran. Berikut uraian unsur-unsur yang terdapat
pada dalam tiga bidang itu.
I. Tipe hasil belajar bidang kognitif
a. Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan (knowledge)
Yaitu tingkat kemampuan yang hanya meminta responden untuk
mengenal atau mengetahui adanyakonsep, fakta atau istilah tanpa harus
mengerti, menilai atau dapat menggunakannya. Kata kerja operasional
yang digunakan untuk mengukur jenjang penguasaan tipe ini antara lain:
menyebutkan, mendefinisikan, menunjukan dan lain-lain
b. Tipe hasil belajar pemahaman (komprehensif).
Yaitu tingkat kemampuan yang mengharapkan testee (responden)
mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya,
testee tidak hanya hafal secara verbalitas, tetapi memahami konsep dari fakta/masalah yang ditanyakan. Kata kerja operasional yang digunakan
untuk mengukur tipe ini antara lain : membedakan, menjelaskan, memberi
contoh, mendemonstrasikan dan lain-lain.
c. Tipe hasil belajar penerapan (aplikasi).
Yaitu kemampuan yang mengharapkan respoden mampu untuk
menerapkan atau menggunakan apa yang telah diketahui dalam situasi
yang baru baginya. Kata kerja operasional yang digunakan untuk
mengukurnya antara lain : menggunakan, menerapkan, menghubungkan
dan lain-lain.
d. Tipe hasil belajar analisis.
Yang tingkat kemampuan responden untuk menganalisis atau
menguraikan suatu integritas atau situasi tertentu kedalam komponen atau
unsur pembentuknya. Kata kerja yang digunakan untuk mengukur
penguasaan jenjang analisis ini antara lain : membedakan,
mengklasifikasikan, membandingkan, mengategorikan dan lain-lain.
e. Tipe hasil belajar sintesis
Yang dimaksud dengan sintesis adalah penyatuan unsur atau
bagian-bagian kedalam suatu bentuk yang menyeluruh. Jadi kemampuan sintetis
yaitu : kemampuan yang menuntut responden untuk dapat menemukan
_____________________________________________ 24
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan tek nik evaluasi pengajaran, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), Cet. Ke-12, h.44-47
25
Nana Sujana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar baru algesindo, 1998) h.55
yang berupa integritas. Kata kerja operasional yang digunakan untuk
mengukurnya antara lain : menghubungkan, menggambungkan,
menyimpulkan, mengklasifikasikan dan lain-lain.
f. Tipe hasil belajar evaluasi
Yaitu kemampuan yang menuntut responden untuk dapat membuat
suatu penilaian tentang suatu pernyataan, konsep, situasi berdasarkan suatu
kritaria tertentu. Kata kerja yang digunakan untuk mengukur kemampuan
jenjang evaluasi ini antara lain : membandingkan, menafsirkan, menilai,
memutuskan dan lain-lain.24
II. Tipe Hasil belajar bidang efektif
Tipe ini berkenaan dengan sikap dan nilai yang condong atau mengacu
kepada berbagai tingkah laku, seperti contoh perhatian terhadap pelajaran,
disiplin, motifasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan
belajar dan lain-lain:
a. Receiving / Attending yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar yang datang pada siswa.
b. Responding yaitu reaksi yang diberikan terhadap rangsangan dari luar. c. Valuing / penilaian yaitu segala yang berkenaan dengan nilai atau
kepercayaan terhadap suatu gejala.
d. Organisasi yaitu pngembangan nilai dalam suatu perkumpulan
e. Karakteristik nilai yaitu keterpaduan dari sistem nilai yang dimiliki
seseorang.25
III. Tipe hasil belajar psikomotorik
Hasil belajar psikomotorik tampak pada bentuk keterampilan (skill)
kemampuan bertindak individu. Hasil belajar ini meliputi antara lain:
a. Persepsi (perseption)
Level ini berkenaan dengan penggunaan organ indra untuk menangkap isyarat
yang membimbing aktifitas gerak. Contoh pada level ini seperti:
Siswa dapat membedakan dengan sentuhan tangan beberapa tipe kain yang
berbeda dan lain-lain.
b. Kesiapan (set)
Level ini menunjukan pada kesiapan untuk melakukan tindakan tertentu yang
meliputi kesiapan mental, fisik dan emosi. Contoh:
Siswa dapat menyusun langkah-langkah untk membuat sebuah prakarya
Siswa dapat siap memosisikan dirinya dalam menerima servis bola tenis
Siswa menyatakan minat / kesiapan untuk meningkatkan kemampuannya
dalam hal tertentu
c. Gerak terbimbing (Guided Respone)
Level ini merupakan tahapan awal dalam mempelajari keterampilan yang
komplek, hal ini meliputi peniruan (mengulang suatu gerakan yang
didemonstrasikan oleh instruktur) serta trial dan eror. Contoh:
Siswa dapatmengikuti langkah instruktur dalam memperagakan sesuatu
Siswa mampu memasak kue dengan cara mengikuti resep, dan lain-lain.
d. Gerak Terbiasa
Gerak yang berkenaan dengan kinerja dimana respon siswa telah menjadi
terbiasa dan gerakan gerakan yang dilakukan penuh dengan keyakinan dan
kecakapan. Contoh:
Siswa mampu secara mandiri menggunakan mesin potong kayu
Siswa mampu secara mandiri mengaktifkan computer dan
menggunakannya dan lain-lain.
e. Gerak kompleks
Gerak ini merupakan gerak yang sangat trampil dengan pola-pola gerak yang
sangat kompleks, keahliannya terindikasi dengan gerakannya yang cepat,
___________________________________________ 26
Hisyam Zaini dkk, Desain Pembelajaran, (Yogyakarta: C.T.S.D IAIN Sunan gunung jati, 2002) h.79-82
27
D5a. kartini Kartono, Bimbingan belajar di Sma dan Perguruan tinggi, (Jakarta: CV Rajawali cet 1) h.61
f. Gerak pola penyesuaian
Gerak ini berkenaan dengan keterampilan yang di kembangkan dengan baik
sehingga siswa dapat memodifikasi pola - pola gerak untuk menyesuaikan
tuntutan tertentu atau situasi tertentu.
g. Kreatifitas
Level ini menunjukan pada penciptaan pola-pola gerak baru untuk
menyesuaikan situasi tertentu atau problem khusus, hasil belajar
inimenekankan kreatifitas yang didasarkan pada keterampilan yang sangat
hebat (piawai). Contoh:
Siwa dapat mendemonstrasikan suatu gerak dengan kombinasi tertentu
Siswa dapat memodifikasi gerak dalam tarian / senam dengan gerak yang
sedikit berbeda.26
Ketiga tipe ini adalah pendapat bloom yang sangat penting untuk di ketahui oleh guru sebagai dasar dalam membuat tujuan pembelajaran.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Masalah utama yang menghambat sukses / keberhasilan pendidikan
dan pengajaran adalah kesukaran - kesukaran yang dihadapi oleh anak pada
umumnya, sebab - sebab kesukaran tersebut dapat digolongkan menjadi 2
sebab yaitu :
1. Sebab indogin27
a. Sebab yang bersipat biologis yang berhubungan dengan jasmaniah,
contoh :
1) Kesehatan : Faktor kesehatan sangat mempengaruhi diri anak, sebab
anak-anak yang sakit akan mengalami kesulitan dalam belajar.
2) Cacat badan : contoh bisu, tuli, buta dan lain-lain, hal ini menghambat
belajar anak, sebab anak-anak yang seperti ini tidak dapat menerima
pelajaran seperti biasa, melainkan harus secara khusus.
b. Sebab yang bersifat psikologis yang berhubungan dengan kejiwaan
(1) Intelejensi : Merupakan salah satu faktor indogin yang sangat mempengaruhi kemajuan dan perkembangan anak, sebab jika
intelejensi anak memeng rendah, maka hal ini akan membatasi
kemampuan belajarnya, contoh :
Anak idiot : Anak yang hanya dapat mencapai tingkat kecerdasan
sama dengan anak 3 tahun.
Anak imbesil : Anak yang hanya dapat mencapai tingkat kecerdasan
sama dengan anak umur 3-7 tahun.
Anak debil : Anak yang hanya dapat mencapai tingkat kecerdasan
sama dengan anak umur 7-12 tahun.
(2) Perhatian: ini sangat mempengaruhi kemajuan belajar anak, sebab dengan tidak adanya perhatian terhadap pelajaran, maka anak tidak
akan suka belajar, berarti tanpa perhatian akan sangat menghambat
belajar anak.
(3) Minat: Bila pelajaran tidak sesuai dengan minat anak, maka anak tidak akan belajar dengan baik.
a. Bakat: Jika pelajaran tidak sesuai dengan bakat anak, maka anak tidak
akan mancapai prestasi tinggi, karena dia tidak berbakat dalam bidang
tersebut.
b. Konstelasi psikis yang lain yaitu adanya kemunduran-kemunduruan
psikis yang menghambat belajar anak, contoh: kehidupan emosinya,
gangguan-gangguan psikis, antaralain neoreosis psikosis dan lain-lain.
2. Sebab eksogin
a) Faktor keluarga
Karena faktor keluarga sangat luas maka faktor ini di bagi dalam
1) Faktor orang tua, contoh:
Cara orang tua mendidik anak yang tidak mapan.
Hubungan antara orang tua dengan ankanya kurang harmonis.
Contoh perbuatan orang tua yang tidak baik, baik dari segi perkataan
maupun sikap.
2) Suasana rumah
Suasana rumah yang tenang,damai dan harmonis sangat berpengaruh
terhadap proses belajar anak, karna hal itu sangat mendukung belajar anak,
jika keadaan harmonis, damai dan tenang maka dalam belajar pun anaka akan
merasakan ketenangan sehingga apa yang di pelajari akan mudah di ingat dan
di fahami.
3) Keadaan ekonomi keluarga
Jika keadaan ekonomi kurang, makakebutuhan dan perlengkapan
belajar akan kurang terpenuhi, bisa jadi tempat belajar pun tidak ada, maka
anak tidak akan belajar dengan baik. Demikian pula anak yang ekonomi
keluarganya serba terpenuhi juga dapat terhambat dalam belajar, karena
biasanya anak yang tersebut di atas di manja oleh orang tuanya sehingga ia
hanya bersenang-senang dan kurang perhatian terhadap pelajaran.
5. Faktor-faktor lain yang ada dalam keluarga adalah:
a) Adanya anggota keluarga lain
Hadirnya saudara atau anggota keluarga lain dalam sebuah keluarga,
akan sangat mempengaruhi suasana kehidupan keluarga tersebut dalam hal ini
anak adalah objek pertama yang akan terkena pengaruhnya, bila anggota
keluarga lain tersebut dapat membuat suasana keluarga yang harmonis
dengan perhatian dan kasih saying, mak hal itu akan berdampak baik bagi
perkembangan anak.
b) Kedudukan/status anak dalam keluarga
Dalam keluarga, apakah anak tersebut (yang dijadikan sampel
terkena marah karena hal-hal tertentu?, hal tersebut sedikit banyak akan
mempengaruhi motifasi dan psikologi dalam perkembangannya.
Status juga dapat mempengaruhi perkembangan anak, yang di maksud
status disini: apakah anak tersebut anak tunggal, anak bungsu,anak angkat,
anak pertama dll, hal itu akan berpengaruh khususnya dalam hal perlakuan
yang di dapatkan
c) Jenis kelamin anak
Dalam keluarga, apakah apakah anak tersebut anak lelaki satu-satunya
diantara saudaranya yang lain, atau anak perempuan satu-satunya diantara
saudaranya yang lain dan sebagainya. Hal ini juga berpengaruh terhadap
perkembangan anak.
1. Faktor sekolah
1) Cara penyajian belajar yang kurang baik
Guru kurang menguasai bahan pelajaran
Methode yang di gunakan kurang baik dan tepat
Tanpa penggunaan alat peraga dan lain-lain.
2) Hubungan antara guru dan siswa yang kurang baik
Biasanya guru yang sudah di benci oleh siswa, maka pengajaran yang di
sampaikan tidak akan berhasil maksimal.
3) Hubungan antar anak dengan temannya
Hubungan dengan teman yang baik akan membawa anak tersebut
kearah yang baik pula, hal ini juga dapat merupakan motifasi bagi anak untuk
dapat saling berbagi pengetahuan dan bersaing dalam pelajaran yang akhirnya
akan berujung pada dampak yang positif. Sebaliknya hubungan dengan teman
yang kurang baik akan menimbulkan perasaan malas belajar dan cenderung
bersenang-senang yang tentunya akan berujung pada dampak yang negative.
4) Standar pelajaran tidak sesuai dengan ukuran normal kemampuan anak
Maksudnya jika pelajaran yang diberikan oleh guru ada di atas
kemampuan anak pada umumnya, maka hanya anak-anak yang pandai sajalah
yang berhasil menerimanya, maka hal ini juga merupakan hambatan belajar
5) Alat-alat pelajaran di sekolah kurang lengkap
Dengan kurangnya alat-alat pelajaran, maka penyajian bahan
pelajaran juga akan kurang baik, hal ini akan mengakibatkan anak-anak untuk
tidak menerima pelajaran dengan jelas dan baik.
6) Kurikulum kurang baik
Kurikulum yang tidak sesuai dan seimbang dengan kebutuhan anak
juga merupakan hambatan dalam proses belajar.
7) Pelaksanaan disiplin yang kurng baik
Seperti contoh anak yang datang terlambat di biarkan saja tanpa di
berikan teguran atau sangsi, anak yang kurang rajin di biarlan saja tanpa di
berikan nasehat dan motifasi, contoh yang semacam ini akan memberikan
pengaruh yang tidak baik pada proses belajar dan perkembang
8) Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah disini mencakup lingkungan masyarakat yang
berada di sekitar sekolah, bila lingkungan tersebut baik maka kemungkinan
besar akan berdampak baik bagi sekolah khususnya siswa tersebut , namun
bila di sekitar sekolah buruk maka akan sangat mempengaruhi sekolah
khususnya siswa.
9) Keberadaan sakolah
Keberadaan sekolah disini dapat berupa letak geografis sekolah
bahkan status sekolah, hal ini juga mempengaruhi kualitas pendidikan
sekolah khususnya dalam pelaksanaan segala aktifitas sekolah seperti prosses
belajar mengajar,administrasi, keorganisasian sekolah, yang mana hal itu
berdampak pada proses perkembangan belajar anakdan proses belajar
mengajarnya.
Di bawah ini terdapat 9 ( Sembilan ) komponen dalam
penyelenggaraan sekolah, secara umum semuanya dapat berpengaruh
hanya terdapat beberapa poin saja yang dapat berpengaruh langsung terhadap
prestasi belajar anak di sekolah, ke sembilan komponen tersebut adalah:
1. Kurikulum dan pembelajaran
2. Administrasi dan manajemen
3. Organisasi dan kelembagaan
4. Sarana dan prasarana
5. Ketenagaan
6. Kesiswaan
7. Pembiayaan
8. Peran serta masyarakat
9. Lingkungan dan budaya sekolah
2. Faktor masyarakat / lingkungan umum
Dalam faktor ini terdapat empat hal yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar antara lain:
1) Mas- media contoh: bioskop, radio, majalah, komik dan lain-lain.
2) Teman bergaul. Teman bergaul yang kurang baik akan menyebabkan
anak tersebut kurang baik pula.
3) Aktifitas dalam masyarakat. Jika terlalu banyak tugas yang di jabat dan
dilakukan dalam berbagai organisasi, maka hal itu akan mengganggu
belajar anak.
4) Corak kehidupan tetangga. Suatu contoh jika lingkungan tetangganya
suka berjudi, mabuk-mabukan, mencuri dan kebiasaan buruk lain, maka
juga akan mempengaruhi belajar dan kehidupan anak.
3. Faktor-faktor lain
1) Metode belajar anak yang kurang baik, contoh:
Pembagian waktu belajar yang kurang baik
Cara belajar yang salah
Pembagian dan penggunaan waktu istirahat yang kurang baik
2) Tugas-tugas rumah yang terlalu banyak
Anak yang terlalu banyak diberikan tugas rumah, contoh mengasuh
melakukan pekerjaan sambilan untuk menambah penghasilan, hal ini akan
sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karna wktu dan konsentrasi yang
mereka miliki menjadi terbagi.
C.
Kerangka Berpikir
Hubungan Antara Perhatian
Orang Tua Dengan Prestasi
Belajar Siswa
Terdapat Pengaruh Yang Signifikan Anatar Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi
Belajar Anak
D.
Hipotesis Penelitian
Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang mungkin
benar dan sering digunakan sebagai dasar keputusan awal pemecahan suatu
persoalan yang di jadikan dasar penelitian. Hipotesis akan di terima jika
penelitian yang diadakan hasilnya mebenarkan kebenarannya dan akan di
tolak jika kenyataannya tidak membenarkan pernyataan untuk memperoleh
jawaban atas permasalahan yang diteliti. Hipotesis yang hendak di uji
kebenarannya dan digunakan dalam pribadi orang tua terhadap prestasi
belajar anak, yaitu :
Ho : Tidak dapat pengaruh antara perhatian orang tua terhadap prestasi
belajar anak.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua terhadap
27
A.
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat yang dijadikan objek penelitian adalah Sekolah Dasar
Negeri Sukamaju 02 yang beralamat di jalan kampung Ceger Rt. 01/06 Desa
Sukamaju Jonggol -Bogor. Adapun penelitian dilaksanakan pada bulan April
- Mei 2012.
Dalam penelitian terdapat dua variabel yang dijadikan sasaran,yaitu :
Perhatian orang tua dengan penuh kesadaran dalam menumbuhkan semangat
belajar anak agar berprestasi dengan cara antara lain : Menciptakan situasi
kondusif untuk belajar anak dirumah, melengkapi fasilitas belajar anak, selalu
memberikan support (dorongan) kepada anak untuk dapat berprestasi, dan
prestasi belajar anak yang dapat di indikasikan dengan skor atau nilai rata-rata
yang di berikan oleh guru.
Prestasi belajar yang di maksud adalah nilai yang di peroleh siswa
setelah di adakan proses belajar mengajar atau hasil belajar siswa yang di
peroleh setelah melalui serangkaian tes pelajaran, yang berupa skor/nilai. Jadi
data variabel”Y” (prestasi belajar) yang akan di olah nanti adalah berupa nilai
raport siswa kelas II smester II, merupakan nilai kumulatif yang meliputi :
nilai-nilai dari ketiga ranah hasil belajar (kognitif, afektif dan psikomotorik )
ditambah dengan catatan-catatan harian guru atas para siswanya. Jadi nilai
raport merupakan satu paket yang terdiri dari beberapa aspek yang tersebut
diatas.
Berikut gambaran taksonomi Bloom tentang ketiga ranah hasil
a. Ranah Kognitif
Tipe hasil belajar pengetahuan / hapalan
Tipe hasil belajar pemahaman
Tipe hasil belajar kesiapan dan lain-lain
b. Ranah Afektif
Receiving ( Kepekaan terhadap segala rangsangan )
Responding ( reaksi terhadap rangsangan dari luar )
Valuing ( penilaian / pandangan ) dan lain-lain
c. Ranah Psikomotorik
Persepsi ( penggunaan organ indra yang membimbing aktipitas gerak )
Gerak terbimbing ( meniru/mengulang gerakan-gerakan komplek
yang diperagakan oleh pelatih ) dan lain-lain.
Penulis memilih kelas II sebagai sempel penelitian karena pada
umumnya kelas II belum terlalu dalam terkena pengaruh lingkunan luar,
mereka adalah anak yang masih lugu yang baru akan beranjak dewasa, oleh
karenanya pengaruh yang mengkristal/kental dalam dirinya saat ini hanya
pengaruh lingkungan sekolah dasarnya dan lingkungan keluarganya (orang
tua), disinilah peneliti ingin mengetahui seberapa kental pengaruh budaya ke
ilmuan orang tua (keluarga) terhadap anak yang tersebut di atas. Dan
mengapa pada semester II, karena semester II merupakan masa dimana hasil
belajar siswa yang telah di tempuh selama satu tahun pelajaran di tuangkan
dalam bentuk angka, yaitu nilai raport yang mengindikasikan prestasi belajar
masing-masing siswa dari ketiga aspek penting yaitu : aspek kognitif, afektif,
psikomotorik ( lihat lampiran contoh penilaian raport ) yang selama ini
Tabel I
MATRIX VARIABEL PENELITIAN
No Variabel Dimensi Indikasi No.Soal
1 Perhatian
orangtua
(keluarga)
1. Perhatian terhadap
proses belajar anak
dan
perkembangannya
- Memiliki jadwal belajar
anak di rumah dan
mengingatkannya
- Menemani belajar anak
di rumah
- Menanyakan
perkembangan prestasi
anak ke sekolah
- Membimbing dalam
mengerjakan PR
- Mengajak berbincang
seputar ilmu
pengetahuan,politik,
sosisal dan lain
- Membantu mengatasi
kesulitan belajar
(memberikan arahan
dan bimbingan)
- Menegur jika melihat
anaknya malas untuk
belajar.
- Menanyakan hasil
ulangan atau tes
anaknya.
- Mengingatkan akan
jadwal belajar anaknya
di rumah.
3
14
16
8
7
8
2
4
2. Perehatian terhadap sarana belajar anak
3. Perhatian dan gemar
terhadap hal-hal
yang memiliki nilai
- Menanyakan/konsultasi
kepada guru yang
terkait tentang kesulitan
belajar yang di alami
anak.
- Menganjurkan untuk
mengikuti
kursus/bimbingan
belajar.
- Memberikan apa yang
dibutuhkan anak untuk
belajar (meja
belajar,lampu belajar
dan lain-lain).
- Membelikan buku
pelajaran wajib guna
kebutuhan belajar
anaknya.
- Memperhatikan dan
peduli terhadap situasi
tempat belajar anak.
- Menyediakan berbagai
buku atau bahkan
perpustakaan mini di
rumah,guna belajar
bersama.
- Terlihat sering
membaca
Koran,majalah atau
5
20
10
9
1
15
edukatif atau yang
berhubungan dengan
pendidikan
4. Pengaruh lingkungan
keluarga
buku-buku yang berisi
tentang pendidikan.
- Orang tua berusaha
selalu memberikan
jawaban terbaik atas
pertanyaan anaknya.
- Memberikan
arahan/bimbingan
kepada anak
menyaksikan
berita-berita TV.
- Sering berbincang
seputar ilmu
pengetahuan,sosial,polit
ik dan lain-lain guna
melatih anak.
- Adanya family lain
dalam keluarga seperti:
paman, bibi, kake dan
lain-lain.
- Kedudukan anak (anak
sulung,bungsu,tunggal
bahkan anak pungut)
- Pengaruh media
(TV,Radio,majalah,Kor
an dll)
- Kebiasaan orang tua
dalam sikap dan
perlakuan terhadap
anak dan lain-lain. 7
12
13
18
11
2 Prestasi
belajar
anak
5. Pengaruh pergaulan
anak
Nilai rapot
- Anak lupa waktu dan
orang tua
menegur/memarahi.
- Kehidupan masyarakat
sekitar
- Nilai rapot (keterangan
di bawah)
2
B.
Metode dan Desain Penelitian
Untuk memperoleh data, fakta, dan informasi yang akan
mengungkapkan dan menjelaskan permasalahan dalam skripsi ini penulis
menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang didukung oleh data yang di
peroleh dari penelitian yang digunakan adalah angket dengan bentuk pilihan
berganda sedangkan teknik korelasi yang digunakan adalah Product Moment,
yaitu di Sekolah Dasar Negeri Sukamaju 02 Jonggol-Bogor.
C.
Populasi dan Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto populasi adalah : “Keseluruhan subjek
penelitian”.1 Populasi terdiri atas sekumpulan objek yang menjadi pusat
perhatian yang dari padanya terkandung informasi yang ingin di ketahui.
Dalam keterangan lain diterangkan, populasi adalah sejumlah masa
(manusia/bukan) yang terdapat dalam kawasan tertentu atau berada dalam
satu unit kesatuan.2
Sedangkan sampel adalah bagian terkecil dari populasi yang
mewakili secara representatif.3
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN Sukamaju
hanya berasal dari kelas dua yang telah dipilih dan ditentukan dengan teknik
random sampling (pemilihan secara acak), yang berjumlah 30 orang.
D.
Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang penulis pergunakan dalam
penulisan skripsi ini adalah :
1. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap objek penelitian.3 Dalam hal ini peneliti mengadakan
observasi untuk mengamati keadaan sekolah, guru-guru, siswa, fasilitas
yang dimiliki dan struktur organisasi SDN Sukamaju 02 Jonggol-Bogor.
Disamping itu juga penulis meneliti dan mencermati persiapan pembelajaran
yang dalam hal ini silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Wawancara
Wawancara yaitu proses Tanya jawab dalam penelitian yang
berlangsung secara lisan dengan 2 orang atau lebih dengan bertatap muka
mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau
keterangan-keterangan. Guna mendapatkan data objektif, penulis mengadakan
wawancara dengan guru mata pelajaran kelas II. Untuk mengetahui
bagaimana proses pembelajaran di SDN Sukamaju 02.
3. Angket
Angket yaitu mengumpulkan data dengan cara mengajukan daftar
pertanyaan tertulis kepada siswa yang telah di tetapkan menjadi responden.
Adapun respondennya adalah siswa kelas II pada SDN Sukamaju 02.
E.
Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dengan lengkap tahap berikutnya adalah tahap
analisa data. Analisa data di lakukan dengan menggunakan metode deskriftif
kuantitatif yaitu dengan memberikan gambaran dan memberikan penilaian
terhadap hasil penelitian dalam upaya menumbuhkan minat siswa. Untuk
penelitian, maka akan mudah dibuat dan dilihat dengan cara persentasi dari hasil
penelitian, dan jumlah frekuensi jawaban responden.
Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
P = �
�
x 100
Keterangan:
P : Prosentasi
F : Frekuensi
N : Number of Case (Jumlah responden)
Kemudian untuk mengetahui pengaruh budaya keilmuan orang tua
terhadap prestasi belajar anak, maka penulis menganalisis data dalam bentuk
analisis dengan rumus Korelasi Product Moment:
�
�=
N
�
XY
− �
(
�
)
N
�
2−
(
�
)
2{N
�
2−
(
�
)
2}
Keterangan:
X : Variabel perhatian orang tua
Y : Variabel prestasi belajar anak
�
� : Angka Indek korelasi”r” product momentN : Jumlah responden
�
XY
:
Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Skor Y�
X
: Jumlah seluruh skor Y�
Y
:
Jumlah seluruh skor YF.
Hipotesis Statistik
Untuk mengetahui hubungan perhatian orang tua dengan prestasi belajar
anak, penulis menggunakan tehnik product moment, yang merupakan salah satu
tehnik untuk mencari korelasi antar dua variable. Adapun rumus yang di perlukan
rxy = �ΣXY− ΣX (ΣY)
(�Σ )2−(� )2 (NΣ 2−(� )2 Rxy = angka korelasi “r” product moment
N = number of cases
ΣΧY = jumlah hasil perkalian
ΣX2 = jumlah seluruh skor X
�Y2 = jumlah seluruh skor
Sebelum dilakukan penghitungan untuk memperoleh angka indeks
korelasinya, terlebih dahulu akan di rumuskan hipotesis alternative dan hipotesis
nihilnya, sebagai berikut:
Ha : Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variable X
(perhatian) dengan variable Y (prestasi belajar)
Ho : Tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variable X
(perhatian) dengan variable Y (prestasi belajar).
Setelah data selesai di kumpulkan dengan lengkap, tahap berikutnya
adalah pengolahan data yaitu :
a. Editing
Mengedit adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh
para responden. Jadi setelah angket dan tes di isi oleh responden dan di serahkan
kembali kepada penulis, kemudian penulis memeriksa satu persatu tes angket
tesebut. Bila ada jawaban yang di ragukan atau tidak di jawab maka penulis
menghubungi responden yang bersangkutan untuk menyempurnakan jawabannya.
Tujuan dari editing adalah untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada
pada daftar pertanyaan yang telah di selesaikan.
b. Skoring
Untuk menentukan skoring dalam hasil penelitian ini, responden yang
menjawab dengan jawaban, a nilainya 4, b = 3, c = 2, dan d = 1. Ini berarti bahwa
dengan jumlah item 20 dari pertanyaan angket mengenai budaya keilmuan orang
Selanjutnya dari prestasi belajar anak, skornya akan didapat dari hasil raport kelas
II semester II.
Dan hasil diatas, agar dapat diukur dan dianalisa, penulis menggunakan
[image:45.595.114.518.225.571.2]ketentuan kategori dari variabel X, yaitu perhatian orang tua sebagai berikut:
Tabel 2
KETENTUAN KATEGORI VARIABEL X
NO
Rentang Nilai
Kategori
1
37
–
43
Tinggi
2
30 - 36
Rendah
Sedangkan Prestasi belajar anak sebagai variabel Y, penulis menggunakan
tolak ukur dengan ketentuan kategori sebagai berikut:
Tabel 3
KETENTUAN KATEGORI VARIABEL Y
c. Tabulating
Yaitu mengolah data dengan memindahkan jawaban-jawaban yang
terdapat dalam angket dan telah dikelompokkan ke dalam bentuk tabel frekuensi.
Tujuannya untuk dapat mudah di baca dan maknanya segera mudah d