LAPUHAN
ᄉenelitiaiセ@Kl.NSEµsr fEULUGl n. HASSAN Dl\N µosISINYA
DIANTAHA BEbERAPA
ALIRAN TLULUGI
ISLAM
µENELITIAN INUIVI0UAL
oleh
DRS. HARLIN HASYIU
NIP.
150 232 セRQN@DI
8 セオjヲ|h@DH1\. H.
Qセuruャ|iti@U1HILf\N
1•11\
NIµ. :
150 033 130FAKULfAS USl1ULUUUIN
INSTITUT AGAMI\ ISLAM NEGERI (IAIN)
SYARIF
hidセyatullャ|h@JAl<AflT /\
lDUli' l'I
Bismillahir Rohmanir Rahim
Alhamdu lillahi robbil Alamin, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas karunia-Nya pada hari ini Ming-gu 27 Maret 1YY4 Miladiyah bertepaton dongan 14 Syawal 1414 Hijriah tepat jam ll,45 WIU telah rampung sebuah hasil penelitian individual dengan judu! : ''KUNSEPSI TEU-LUGI A. HASSl\N 01\N PUSISINYA Ul 1\NTl\l?ll EJ[tlERi\PA ALifll\N TEULOGI ISLAM".
Judul tersebut merupakan hasil revisi dari judul 0 ertama yang penulis ajukan ku l'usat Pengabdian pada
Ma-セケ。イ。ォ。エ@ (PZM) IAIN Jakarta, sebagai lembaga yang
menanga-ni masalal1 penelitian, Judul sernula adalah "CORl\I( PEMIKIH-1\N ャ\au|セャ@ A. ャャゥ|GNjGNNゥャ|iセB@ ; juuul ini rnunurut pRQセ@ mirip dnngan
[Jisertasi Strata tiya lゥゥゥセ@ ャセセ@ Yunar1 Yusuf duson Fakultas
Ushuluddin yany rnnmbahas corak pernikiran Kalam Harnka.
Na-mun isi dan ju1iul yang penulis ajul<an bisa diterimanyap
maka terwujudlah judul penelitian individual seperti di-atas, berdasarkan Surat ''eµutusan Uekan Fakultas Ushulud-din no. 10 tahun QセYT@ dengan konsultan Ura. H. Nurbaiti Dahlan, l'•iA.
itu dalam kesempatan ini penulis menyharapkan tegur
sapa-nya demi kese1npurnaan karya ilmiah penulis yang akan
da-tang.
Ke1nudian aalan1 keHe1npatan ini pula penulis
mengu-capkan terima kasih kepada Oekan Fakultas Ushuluddin yang
telah memberikan kepercayaannya kepada penulis dalam
me-laksanakan tugas penelitian individual ini. Ucapan yang
sama penulis sampaikan kepada kepala perpustakaan IAIN Ja-karta dan stafnya yang telah menyediakan buku-buku yang
penulis sangat butuhkan dalam upaya merampungkan tulisan
inio
Ucapan terima kasih pule penulis sampaikan kepada
saudara-sarudaDa yang tuliaannya, sebagian kami jadikan
bahan-bahan perbandingan ; dan terima kasih pula kami
sam-paikan kepada teman-teman yang telah memberikan motifasi
atau dorongan dan semangat kepada penulis sehingga tugas
ini selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
yai-tu tanggal 31 Maret 1994.
Dan akhir kata kami ucapkan Wallahul muwafiq ila
aqwamith-thariq.
Wassalamu 1alaikum wrQ
wbo
Sudimara Timur,Ciledug 27 Maret 1994 M 14 Syawal l414H
Penulis,
KATI\ PENGl\N1'AR
DAF'TAR ISI C> .. .,, . . ..,0 . . . . ., .. 0 ., 0 . , , , , , . . . . ., . . . ., . . . . 0 .. .,
BAB I PENDAHULUl\N
A. Latar Belakang Pemikiran
Bo Perumt1san :f'.L"lsaln.11
C., 'l'"'ujuan IJenelitian
D.
E ..
BAB II SEKITAR TEOLOGI DALAM ISLAM
aセ@ Pengertian Tcologi
1In.ln.1na.n
i
i i i
l
6 6 7
8
9 9
B. Sejarah Lahirnya Aliran-aliran Teologi Islam 13
BAB III POSISI PEMI!URl\N 1'EOLOGI A.HASSAN DI
1\ .. Ilit,T<ly.::.1t l'Iidttp All> I-Iassan ... " ... .,... 24
2. Pendidikan A. Hassan ••••••••••••••••••• 25
jNセN@ i(ol1idt.11)an dnr1 1icrjllangannyn... 26
li, Karya-lrn.rya ilm:i.yah A. Hassan... 30
110 I)<)Sisi Pcrn:i.l,ir;1r1 Teologi A .. lla.ssan ... " 31±
1. Masalah Akal clan \-/ahyu ••••••••••••• • • • 35
2. Persoalan Free Will dan Predestination 38
3. Mengenai Kekuasaan dan 1'ehendak Mutlak Tuhan ••••••. 40
セ@ .. Masalah Keadilan Tuhan • o • • • • • • • • o • • • • • • • • • • • • • • • • a • 42
5, Persoalan Perbiatan-perbuaLan Tuhan
6,
7.
Mengenai Sifat-sifat Tuhan o o o o & o o o " o o o o o o o o u o o 1 1 1 > 0 0 •
Mengenai Konsep Keimanan o O o O O 0 o o O II O O II Iii 0 0 o O 0 o 0 O 0 G 0 11 0
BAB IV KESI1iPULAN DAN sarmセMセNゥヲャヲャan@ II 0 0 II 0 0 0 0 0 0 0 G 0 0 II • 0 0 0 0 0
/.\.
Kesimpulan II 0 0 0 0 0 0 0 0 II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 II 0 II 0 0 0 0 II 0 0 0 II 0 0 II II II 0 II 0 08, Saran-saran o II II 0 o • II o II O II o o o O 0 II O 0 0 o O o O o O II II o O O 0 O 11 O 0 0 0 o 0
Uaftar Kepustakaan
S.K Dakan Fakultas Ushuluddin
Proposal Pengajuan Penelitian Individual
v
44
45
50
52
52
Sb
A. lセエ。イ@ Belakang Pemikiran
Masalah aqidah dalam Islam merupakan persoalan yang sangat prinsipil, sehingga Isla111 menjaaikan tanda muslimnya seseorang itu dengan pembuktian kepercayaan bahwa llllah adalah Esa, dan セャオィ。ュュ。、@ Flasul-Nya, 111\syhadu
an la ilaha illallah, wa anna Muhammadar Rasulallah''
(
セNNイ⦅I@
>'.! l}.'.}
c\D \
<.J.:C-\.J
I
)!
6 \
セiI@
.
1Dengan demikian agama Islam yang dibawa olah Na-bi Muhammad SAW, adalah agama monoteis yakni agama yang mengajarkan kepadd pengikutnya bahwa tiada Tuhan yang di sembah, kacuali Tuhan yang Maha Esa, campat semua makhluk bergantung kepada_Nya. Tidak beranak den tidak beribu ba-pak, dan tidak satupun makhluk yang dapat menyamai-Nya, sobagaiman a firman-Nya
J
_o/.,セI@
_:)4
セ@
\,.,._;LI
L>'°
I U '''Katakanlah (Hai Muhammad)
,
s \
.
»
Allah itu Esa. Allah tempat meminta.
Tiada IA beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorang juapun yang menyerupai-Nya''
1
Mahmud Syal tut, Islam l\ciidah 1119 Syar.i 'ah, ( terj),
2
Dan msnurut Islam pule, tatanan alam semesta ini
dj.atur oleh Zat t1anya satu, sehingga bila ada dua atau
tiga yang mengatur bisa dipastikan akan tidak terjadi
seperti yang kite saksikan sekarang inl, matahari
seti-ap hari terbit dari ufuk IimuE dan terbenam di aral1
ba-rat, terjadinya pergantian slang dan malam, dar1
seterus-nya. Allah tegaskan dalam surat al-1\nbiya ayat )2 :
.
ャセ@
c\)j-SL\
s
ᄋセ⦅⦅jiLセ@
0\b
:iJ
PMMNセ@
b
uセ|@
c2)
セiセ@
''Sskiranya di dalam langit dan bumi terdapat
bebera-pa Tuhan selain Allah, tentulah akan binasa langit dan
bumi itu. Maha Suci Allah, Tuhan pemilik singgasana alam II
smesta, daripada hal-hal yang mereka sifatkan.
Ajaran Islam yang monoteis inilah salah satu
pe-nysbab, 2 mempercepat proses berkembang ke seluruh
penju-ru dunia, yang banya dalam tempo seabed saja, Islam
te-lah tersebar hampir separoh dunia, dan tak sampai dua
a-bad sejak kelahirannya, Islam telah samµai antara pergu-nungan Pyrenia dan Himalaya, antara paddng pasir di
te-3
ngah Asia ke padang pasir di benua Afrika, dan sampai
pula ke Indonesia.
Islam masuk ke Indonesia, menurut sebagian ahli
20L, Stoddard, Dunia Baru Islam (terj.) Jajarta, 1965
hal. 11
sejarah pada abad kedua Hijrah atau abad ketujuh Masehi,
menurut fersi lain Islam masuk abad ke-13 Masehi.
Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh para
mubal-ligh Islam yang kebanyakan terdiri atas nahkoda kapal,
saudagar Arab dan Gujarat.
Dari pulau Sumatra, Islam terus berkembang ke
se-luruh pulau-pulau lainnya, ke pulau lawa, Sulawesi,
Kali-mantan, Maluku, Nusa Tenggara, Ambon dan sebagainya. Sebelum Islam datang ke Indonesia, sebenarnya
fa-ham animisme dan 、ゥョ。セゥウュ・@ serta ajaran Hindu-Budha telah berkembang, tetapi setelah Islam hadir dengan ajaran
mo-noteismenya, berangsur-angsur ditinggalkan pemeluknya ;
dan kepercayaan lama pun semakin hari semakin memudar dan 4
akhirnya digantikan oleh peranan Islam.
Perkembangan Islam di Indonesia, demikian pesatnya
dan sekarang (1994) hampir mencapai GO% dari jumlah
pendu-duk 186 juta jiwa,
Dalam pnngan1ulan aja1an lsla1n di bidang ibadah
(salat, puasa, zakat dan haji) ー。、セ@ umumnya menyikuti
maz-hab Syafi'i. Sedangkan dalam bidang teologi, akidah atau
tauhid mengikuti aliran Asy 1ariyah yang diidentikkan
de-ngan faham Ahlus-Sunnah Wal Jama'ah
T
ᄋウセ@
Sebenarnya, kata Harua Nasution, terdapat lebih
dari satu aliran teologi. Ada aliran yang bersifat
libe-ral, ada yang bersifat tradisional, dan ada pula yang
mem-punyai sifat antara liberal dan tradisional,5
Sementara faham agama yang bersifat tradisional
yang istileh h。セォオ@ disebut sebagai Kaum Tua, bisa diwaki-li oleh Nahdhatul Ulama. Sedangkan golongan modarnis
menu-rut istilah Geertz terdiri dari Muhammadiyah, al Irsyad
dan Persatuan lslam.
A.
Hassan adalah seorang tokoh utama dalam Persis behkan Persis identik dengan A. Hassan,A.
Hasaan ya Per-sis, Persis ya A. Hassan. Ia dikenal di Indonesia sebagaipemikir Islam radikal. Meskipun ia dilahirkan di Singapura namun namanya lebih harum di Indonesia; di Indonesia ia disebut sebagai Hassan Bandung, walaupu11 sudah
berpuluh-puluh tahun ia tinygal di Bangil, Surabaya,
A. Hassan dilahirkan di Singapura pada tahun 1887
dari hasil perkawinan Ahmad dan Muznah. Pada tahun 1921,
ia datang ke Surabaya dan berkenalan dengan tokoh-tokoh
pergerakan politik seperti Cokroaminoto, Sangaji, H.Agus Salim dan Wondosmisono, Kemudian pada tahun 1924, ia pindah ke Bandung ; di kota inilah dia berkenalan dengan
pendiri Persis yang baru berdiri satu tahun, yaitu Haji
50Harun Nasution, Teologi Islam, (Jakarta, UI Press,
Muhammad Zam Zam dan Haji f'luhammad Yunus
gabungkan diri dalam jam'iyyah ini.
/1. Hassan
meng-A. Hassan banyak menulis karya-karya ilmiah, tidak
kurang dari 70 buah dalam bentuk buku, brosur dan karangan
tersebar lainnya. Di antara karangan-karangan yang 、ゥエ・イセ@
bitkan adalah Tafsir Al-Uur'an, Soal Jawab masalah agama,
Tauhid, Islam dan Kebangsaan dan lain-lain.
Di antara pikiran-pikiran A. Hassan dalam bidang
agama, seperti Sumber Hukum Islam yang menurutnya hanya terdiri dari al-Wur'an dan Hadits saja. Ijma' dan qiyas
menurutnya ti.dak pokok. Ijtit1ad dan i ttiba' cJiDenarkan
dalam Islam, tetapi taqlid tidak dibenarkan sama sekali..
Menambah atau mengurangi dalam urusan ibadah, termasuk
bid'ah ; dan bid'ah hukumnya haram. Contoh bid1ah :
mem-baca ''Ushalli'', ketika memulai shalat; mem-bacaan ''Wabihamdih''
dalam tasbih ruku' dan sujud; bacaan "Sayyidina" dalam
salawat tasyahud; dan doa "Qunut", kecuali qunut nazilah dan juga11qadha-usShalah'' yakni menggantikan shalat yang sudah lewat waktunya,
Demikian pula termasuk bid'ah upacara-upacara
ke-agamaan seperti ''Talqin mayat'' yang baru ditanam dalam
ku-bur ; jamuan makan dan tahlil di rumah keluarga yang
kema-tian ; membaca mauLi.d (barzanji) sarnbil berdiri ; pesta
bulan ketujuh bagi wanita yang hamil
ke-(6
terangan agama, dan oleh karena itu haram dikerjakan.
Demikian, beberapa pikiran-pikiran /\. Hassan
Lia-lam bidang agama, khususnya masalah fiql1. Lalu adakah
pe-mikirannya dalam bidang teologi ?
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang pemikiran di atas bisa kita
ketahui bahwa, Aliran Teologi Islam tidak hanya satu
se-perti yang diajarkan di Indonesia pada umumnya, tetapi
ada beberapa aliran. Ada aliran yang bersifat liberal,
a-da aliran yang bersifat tradisional a-dan aa-da aliran yang
mernpunyai sifat antara liberal dan tradisional. A. Hassan
rnasuk dalam aliran yang mafl:3? Mu 1 tazilahkah dia ? Asy 1
ari-kah dia atau diantara Mu'tazilah dan Asy'ariyah • Inilah
rumusan masalah, yang ingin penulis cari jawabannya mela-lui penelitian individual.
C, Tujuan Penelitian
Ada beberapa sasaran yang ingin di capai dalam pe-neli tian ini :
Pertama : Ikut melaksanakan program penelitian individual
di Fakultas Ushuluddin, Institut Agama Islam ヲセ・ᆳ geri (IAIN) Jakarta, tempat penulis mengabdikan
diri. Penelitian semacam ini sangat penting bagi
seorang dosen, dan merupakan tuntutan yang tidak
l<edua
l<etJ.ga
Disamping memiliki bobot cumulatif yang tinggi,
Oleh karena itu penulis menerima tugas ini
de-ngan senang hati.
Ikut mempublikasikan tentang pemikiran teologi
A. Hassan, yang selama ini masyarakat Indonesi,,
1nengenalnya sebagai seorang ulama yang
kontro-versial, khususnya dalam bidang fiqh,
Ikut serta mernberikan sumbangan pemikiran bagi
organisasi Persatuan Islam dan guna memperkaya
khazanah porpustakaan IAIN yang secara spesific
membahas A. Hassan dari segi teologisnya.
D. Metode Penelitian dan Tehnik Penulisan
Penelitian individual, menggunakan metode
libra-ry riset, yakni penelitian kepustakaan sepenuhnya,
mela-lui tahapan-tahapan sebagai berikut :
l. Penulis mengumpulkan datdata dari berbagai buku,
a-tau tulisan-tulisan lain.
2. Setelah data-data itu terkumpul, make penulis analisa
dengan cara membandingkan, mencari persamaan dan
per-bedaannya, dan akhirnya penulis tarik kesimpulannya.
Oengan perkataan lain setelah data-data terkumpul
pe-nulis olah.
3, Sesudah data-data terkumpul dan penulis olah, maka
sedang anda baca,
Sedangkan teknik penulisannya penulis mengikuti
bulcu Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Uisertasi, IAIN
Jakarta, 1989.
E. Sistematika Penulisan
Setelah bab I berupa pendahuluan yang isinya
men-jalaskan later belakang ー・ュゥォゥセ。ョL@ perumusan masalah, tu-juan penelitian, Metode penelitian dan teknik penulisan serta ditutup dengan sitematika penulisan, Kemudian pada
bab II dibahas tantang pengetian teologi dan sejarah ュオョセ@ culnya aliran-aliran taologi Islam.
Pada bab III, penulis kemukakan tentang riwayat
hidup A. Hassan secara lengkap, dari セウ。ャMセウオャL@ pendidi-kan, perjuangan, kehidupannya dan karya-karya ilmiahnya.
Dan pemikiran teologi A. Hassan ditambah dengan
pendapat-pendapatnya yang sudah baku dalam bidang agama,
Kemudian bab IV, merupakan bab terakhir dari
tu-lisan ini ilmiah ini, penulis menjawab pertanyaan yang di
majukan dalam bab pendahuluan pada sub, b (perumusan masa-lah), dan terakhir sekali disajikan pula beberapa saran
yang ditujuakan kepada organisasi Persatuan Islam sendiri
A. Pengertian Teologi
Kata teologi merupakan suatu istilah yang berasal
dan biasa drpergunakan oleh para penulis barat (Kristen).
Oleh karena itu, untuk mengetahui pengertiun teologi
Is-lam perlu kiranya kita meninjau pengertian teologi baik
dari segi etimologi maupun dari segi terminologi.
Secara etimologi ''teologi'' tersusun dari dua kata
''theos11 dan ''logos''· Theos berartl Tuhan dan logos
arti-nYa ilmu, pengetahuan, faham, atau pembicaraan (science,
study, discurse). Jadi teologi mengandung arti ilmu
ten-tang Tuhan atau Ilmu Ketuhanan.
Sedangkan pengertiannya secara terminologi
mane-rangkan arti Allah berdasarkan apa yang diwahyukan
ten-tang-Nya melalui Nabi-nabi besar, yang tersimpan dalam
kitab suci tertentu.1 Sebagaimana diungkapkan dalam
Ency-clopedia Americana, theologi can be defined as follows
the study or sciece which trath of God, His Nature and
attributes, and his relations with man and universe. 2
1
DR. Theo Huijebers, Manusia Mencari Allah Suatu Filsa-fat Ketuhanan, Jogjakarta, Kanisius, 1985, hal. 11
2
'\ /\ 10
(''Theologi dapat didefinisikan, sebagai ilmu pengetahuan
yang membicarakan tentang Tuhan, alam-Nya,
sifat-sifat-Nya dan hubungannya dengan manusia, dan meliputi seluruh
manusia.'') Dalam Kamus Baru Bahasa Indonesia dikatakan,
teologi adalah pengetahuan ketuhanan membahas tentang
si-fat-sifat Allah, dasar-dasar kepercayaan kepada Allah dan
Agama, terutama berdasar pada kitab suci, 3
Dari definisi-definisi tersebut di atas dapat
di-ketahui bahwa aspek yang dibahas dalam teologi adalah
ma-lah kepercayaan, bukan masama-lah ibadat, atau tatacara
iba-dat kepada Tuhan, tidak pula membicarakan persoalan moral,
dan hubungan sesame manusia, Seperti diungkapkan dalam
Encyclopedia Americana, 11Theologi is conce.ned with the
be-lief them selves rather than the practices which are
assu-elated with them ••• Theologi concerns it self with the
beliefs and assumptions. 4
Dalam penggunaannya dewasa ini banyak dikenal
de-ngan sebutan antara lain : Teologi Kristen, teologi
Kato-lik, teologi Islam, teologi Yehudi, dan lain-lain.
Semua-nya itu dapat dikategorikan yang berdasarkan wahyu. Selain
itu ada pula teologi yang didasarkan penelitian filsafat
semata, umpamanya teologi rasional.5
3Kamus Beser Bahasa Indonesia, Depdikbud, 1990, hal, 932
4 Ibid, hal. 517
5A. Hanafi, MA, Pengantar Teologi Islam, Jakarta,
Dari uraian di atas, bisa diambil kesimpulan
bah-wa teologi adalah ilmu yang membicarakan tentang Tuhan dan
pertaliannya dengan manusia, baik berdasarkan wahyu
atau-pun penyelidikan akal pikiran.
Mengingat beragamnya teologi seperti yang
dijelas-kan di atas, maka ungkapan pemikiran teologis dalam
tulis-an ini aktulis-an dikhususktulis-an pada teologi Islam ytulis-ang sering di
sebut juga dengan nama ilmu kalam, atau ilmu tauhid, atau
ilmu ushuluddin, diantaranya yaitu
l. Menurut Muhammad Abduh dalam kitabnya Risalah Tauhid, ia berkata :
Tauhid adalah suatu ilmu yang membahas tentang ''Wujud Allah", tentang sifat-sifat yang wajib tetap-Nya,
sifat-sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya dan
ten-tang sifat-sifat yang sama sekali wajib dilenyapkan
da-ri ー。、セMnケ。[@ juga membahas tentang Rasul-rasul Allah, meyakinkan kerasulan mereka, meyakinkan apa yang wajib
ada pada diri mereka dan a pa yang terlarang
menghubung-6
kannya kepada diri mereka,
6
12
Ilmu Kalam adalah : ilmu yang mempergunakan
bukti-buk-ti logis dalam mempertahar1kan aqidah keimanan dan
meno-lak pembaharu yang menyimpang dari dogma yang dianut
kaum muslim pertama dan ortodoksi muslim, ahlussunnah.7
3. Sementara Prof. Hasbi Ash-Shiddiqi berpendapat ilmu
Tauhid, ialah ilmu yang membicarakan tentang cara-cara menetapkan aqidah agama dengan mempergunakan dalil-dalil
yang meyakinkan, bail< dalil-dalil aqli, ataupun dalil
wijdani (perasaan halus).8
Melihat definisi-definisi di atas, ada dua hal
yang menjadi essensi t3ologi Islam tersebut, yaitu pertama
bahwa teologi Islam merupakan usaha pemahaman yang dilaku-kan para teolog muslim tentang akidah yang terdilaku-kandung
di-dalam dalil naqli. Kedua tujuan usaha pemahaman yakni
men-jelaskan dan menetapkan akidah Islam serta menolak akidah
yang bertentangan dengan akidah Islam.
Dengan mengemukakan pengertian teologi Islam, ilmu kalam, atau ilmu tauhid, dapat ditarik kesimpulan bahwa
teologi Islam mebahas tentang :
l. Kepercayaan tentang Tuhan dalam soal-soal Wujud-Nya, sifat-sifat-Nya dan ke-Esaan-Nya,
2. Hubungannya dengan alam semesta, termasuk di dalamnya
7 Ibnu Khaldun, Mugaddimah, terj. Ahmad Thaha, Jakarta, Pustaka Firdaus, 1979, cet. I, hal. 589
8
tentang keadilan Tuhan, qadha dan qadar, pengutusan
Ra-sul-rasul, masalah wahyu dan berita alam ghaib yang di
bawanya.
Mengenai sejarah lahirnya teologi Islam dalam
Is-lam atau ilmu kaIs-lam, atau ilmu tauhid atau ilmu ushuluddin
adalah pada masa Khalifah al Makmun (19B-21BH=813-833M)
di mana ilmu ini mengalami perkembangan yang pesat dengan
munculnya beberapa aliran dengan pendapatnya masing-masing,
sehingga ilmu kalam menjadi ilmu yang berdiri sendiri da11
di susun secara sistematis serta kajiannya bersifat ilmiah.
Jadi di masa Rasulullah sampai pada zamen
Khulafa-u r Rasyidin istilah yang dipergKhulafa-unakan adalah taL1hid yang
berarti mengakui ko-Esaan Allah SWT dengan ikhlas dan
mur-B. Sejarah Lahirnya Aliran-aliran Teologi Islam
Sejarah mencatat, bal1wa munculnya persoalan
teolo-gi di dunia Islam, bukan disebabkan oleh perbedaan
pemaha-man umat Islam terhadcip nash al Uur'an dan fladits,
melain-kan persoalan politik.
Dalam sejarah tercatat pula ketika pertentangan an-tara Ali bin Abi Thalib (Khulafaur Rasyidin keempat) dengan
Mu'awiyah bin Abi 5ufyan (Gubernur Uamaskus) memuncak,
menyeret mereka ke meja perundingan. Mereka mengirim
diplomatnya masing-masing. Amr Ibn al 'As mewakili pihak
Mu'awiyah dan Abu Musa al Asy'ari mewakili pihak Ali bin
9 Abi Thalib.
Ketika prosedur kompromi dilakukan dari pihak Ali
mengalami titik kelemahan yang segera dimanfaatkan oleh
pihak Mu'awiyah, dengan akibat secara de jure Ali
kehi-langan legitimasi poltiknya dan legitimasi itu pindah
ke-10
tangan Mu'awiyah. Dengan demikian kedudukan Mu'awiyah
telah naik menjadi khalifah yang tidak resmi,
Abitrase antara Ali dan Mu'awiyah tersebut
menda-pat pertentangan keras dari pihak Ali yang bergaris
eks-trim, Golongan mereka inilah yang dalam sejarah Islam
terkenal dengan nama al-Khawarij, yaitu orang yang keluar
dan memisahkan diri dari Ali atau secerders.
Berangkat dari kemelut politik tersebut, keadaan
umat Islam sudah terpecah meJJjadi tiga golongan yang
sa-ling bermusuhan. Kelompok per1dukung Mu'awiyah, pendukung
setia Ali dan kaum Khawarij. Kelompok yang tersebut
ter-akhir inilah, yang kemudian membawa persoalan-persoalan
teologi dalam Islam,
Y
セ。イオョ@
n。ウオエセッョL@
Teologi Islam, Aliran-aliran Sejarah
.!)nal.1sa Perbandingan, :rai<arta UI-Pre,,s l98G cet
v
hal "10 9
::> p ' • ' • ,J
Nurcholis Madjid, Khazanah Intelektual Islam, Jakarta
Kaum Khawarij bersemboyan : ''luhan adalah
satu-satunya hakim dan pemutus'', maka kaum Knawarij mempunyai
sikap mengkufurkan pasukan Ali, karena menerima tahkim
tersebut, kemudian mungkufurkan pada phak Mu'awiyah karena
mendurhakai kepada Ali sebagai khalifah yang sah, Semua
yang dikufurkan oleh kaum Khawarij adalall dengan alasan
telah melakukan dosa besar, karena faha1n mereka, siapa
yang melakukan dosa besar adalah kafir.
Menurut Prof. DR. llarun Nasution, penentuan
se-seorang kafir atau tidak kafir, bukan lagi persoalan
poli-tik, tetapi soal teologi. Kafir ialah orang yang tidak percaya dan lawannya ialah mukmin, orang yang percaya.
Ma-ka kehadiran Khawarij dengan fahamnya seperti di atas,
me-nyebabkan banyak ulama terpanggil untuk memikirkan masalah
iman-kufur, atau setidaknya merumuskan jawaban tentang si-apa yang disebut kafir. Dengan demikian persoalan iman dan
kufur menjadi persoalan teologis pertama yang
uiperbincana-kan para ulama Islamo
Dari persoalan ini ternyata melahirkan tiga
kelom-pok aliran teologi : Pertama, kelomkelom-pok Khawarij yang
menya-takan bahwa orang Islam セ。ョァ@ melakukan dosa besar adalah kafir dalam arti keluar dari Islam dan ia wajib di bunuh.
16
"Barang siapa yang tidak memutuskan apa yang diturunkan
Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir''
cj⦅GNGNIセjij@
cLl
5
G
Tuljケ|GTLセェゥyGL@
Dari ayat tersebut mereka mengambil semboyan ''laa hukma
illaa lillaah" (
セ@
yLLiセ@
'i).
Yang keduakelorn-pok Murjiah yang menegaskan bahwa orang Islam yang
ber-buat dosa besar masih tetap mukmin, sebab dia masih
me-yakini tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan-Nya,
i::ii_)\c)_y'"_)
セ@
c(u1
セQTNjiGIサL@
Kelampok ini munculka-rena keinginannya menghentikan pertentangan-pertentangan
umat Islam saat itu. Generasi baru ini kemudian
mengem-bangkan konsep jamaah, yaitu konsep kesatuan ideal
selu-ruh kaum muslimin tanpa membedakan aliran politik
mere-k a, 11
Mereka netral tak turut kafir mengkafirkan dam
le-bih menunda persoalan itu di depan Tuhan, Sikap rnereka ini
lah yang kemudian secara エ・セョゥウ@ disebut Murjiah.
Persoalan itu kemudian menarik perhatian
orang-orang di majlis ta'lim Hasan Basri. Ketika persoalan itu
ditanyakan, sebelum Hasan menjawab, tiba-tiba muridnya yang
cerdas, Wasil bin Atha' menginterupsi gurunya dan
menyata-kan bahwa ''mukmin pendosa besar, tidak mukmin dan tidal<
ka-fir, melaink.an menempati antara keduanya," Wasil kemudian
meninggalkan gurunya, lalu membentuk aliran baru yang
namakan orang Mu'tazilah. Dan inilah aliran teologi yang
Dari uraian di atas nampak jelas aliran teologi kodua dan ketiga, lahir sebagai reaksi terhadcip paham Kha-worij. Kemunculannya sekitar pertengahan bagian kedua abad pprfirn1a hijrah, untuk go.Longan IVlurjiah, secJ"ngkan Mu' tazi-lah pada awal abac kedua hijrah.
Persoalan dosan besar dan siapa yang kafir serta siapa yang mukmin, dalam proses yang amaL panjang, segera melebar ke persoalan lainnya, misalnya perbuatan manusia, apakah dalarn pdrbuatan itu manusia sendiri yang mencipta-kan atau Tuhan ?
Persoalan inl, pada masa Nabi sekalipun ada perbe-daan pendapat, tetapi tiuak menjelma dalam formulasi yang jelas dan tegas. Ba1u pada tahun tujuh pulul1an hijrah di-masa Daulah Bani Umayah, muncullah Ma'bad al Jauhari yang berbicara centang hurriyah al iradah (ken:erddkaan kehendak) dan kudrah (kekuasaan atau kernampuan) yang dimiliki rnanusia sebagai anugrah dari Tuhan, untuk melakukan perbuatannya, bagi Ma'baJ perbuatan rnanusia bukan ciptaan atau perbuatan Tuhan.
Menurut sebagian ahli tarikh, sumber awal faham qa-dariyah yang diketengahkan Ma'bad itu adalah dari seorang Kristen, Abu Yunus Sansawaih, yang pernah masul< Islam ke-mudian kembali menjadi Kristen. Dari dialah Ma'bad dan Ghi-lan al Dimasyiq mengambil paham tersebut. Ma'bad sendiri sebenarnya menurut KH. Sirajuddin Abbas dalam bukunya I'.ti-qad Ahlussunnah Wal Jamaah adalah seora11g tabi'in,13 yaitu generasi yang kedua sesudah nabi !Yluilammad 51\W, l<arena paharn-· nya yang dernikian, rnenurut sebagian ulama Ma'bad rnati di-bunuh pada tahun HU H, oleh al Hajjaj di 8asrah, sepening-gal f•1a 'bad pahamnya ini dilanjutkan oleh Ghilan al Dirnasyiq dan akhirnya ia pun mati di hukum bunuh oleh khalifah Hi-syam bin Abdul Malik (724-743M), Plenurut Ghilan, manusia berkuasa mutlak atas perbuatan-perbuatannya, manusia sendi-rilah yang melakukan oerbuatan-perbuatan baik atau buruk, artinya manusia bebas dalam bertingkah laku. Dan inilah p1-ham Qadariyah,
5ementara itu muncul pula µaharn yang lain dari pa-han1 qadariyah, yakni paham Jabariyah yang oibawa oleh Jaham bin Safwan yang berasal dari Khurasan pada awal abad kedua hijrah,
Menurut paha111 ini, Tuhan telak menakdirkan perbuat-an rnar1usia sejak azal. µada hakekatnya mperbuat-anusia tidak
memi-13
1<H. Sirajuddin Abbds, I I Li.gal Ahlussunnah waljamaah,
liki kehendak dan kudrah. Manusia dipaksa (wajbur) oleh
14
Tuhan.
Sementara perbuatan diciptakan oleh Tuhan dalam diri manusia, tak ubahnya dcngan gerak yang diciptal<an Tu-han dalam benda-benda mati, seperti keadaar1 bulu ayarn yang diterbangkan angin di udara, olch karena itu manusia
di-l<atakan "bebuat" bukan dalarn art i yang sesungguhnya. Se-gala perbuatan manusia rnerupakan perbuatan-perbuatan yang dipaksakan atas dirinya, terrnasuk juga perbuatan dalam
rne-. 15 ngerjakan kewajiba11 menerirna pahala dan menerima siksa.
Jaham selain berbicara tentang takdir Tuhan, juga berbicara tentang sifat-sifat Tunan yang tidak lain dari hakekat • \Zat)-Nya. Julian sama sekali lain dengan ciptaan-Nya. Ia berasa di atas arsy, tapi juga berada dalam bumi, IA tidal< bisa dilihat oleh mata manusia bail< di dunia mau-pun di akherat. Tuhan berbicara hanya dalam arti kiasan, bukan dalam arti hakiki, sebab bila Tuhan berbicara dalarn arti hakiki, maka hal tersebut sama menggunakan alat berbi-cara. Ini berarti Tuhan sama dengan ciptaan-Nya,
Masil1 menurut Jaham, Tuhan hanya memiliki dua sifat positif, yaitu : mencipta dan berbuat. Tuhanlah satu-satunya yang mencipta dan berbuat. Uleh scbab itu manusia pada
ha-14
"Mustafa al. Ghurabi, op-cit, hal 21
15
20
kekatnya dipaksa, pada arLi l<iasan rnemang manusia mencip-ta dan berbuat. Masalah lainnya adalah surcia dari neraka, mustahil kekal abadi, suatu seat kata Jaham pasti akan fa-na'. Oalam masalah amal sal1•l1 meunutut Jaham bukan merupa-kan essansial dari iman, Iman itu cukup kalau sudah menga-kui dalatn hati saja, walaupun tidak dikirarkan dengan
li-san, dan dlwuJU•l<an oa amperuua an. . . I ' 1 t lb
Ualam persoalan iman, sifat-sifat luhan dan ke1nakh-lukan al Uur'an dalam paham qadariyah ternyata Ghilan al D;crnasyiq dolalll masdlal1 di atas sepa/1aman dengan Ja'ad dan :raham yang berpaha111 Jabariyah,
Wasil bin Atha' (81-131 ii) pendiri Mu'tazilah yang hidup sezaman dengan Ghilan, Ja'ad dan Jaham juga berbica-ra tentang takdir da11 sifat--s.Lfat Tuhan. l.I!asil yang berpa-ham qadariyah dalam memandang sifat-sifat Tuhan adulah se-bagai hakekat Tuhan, sedang mer1ge11ai iman, msnurutnya amal saleh merupakan bagian dari iman, dan orang Islam yang ber-buat dosa besar tidak bisa dikatakan mulcmin atau kafir,
te-' l..apl . f asl<o . I l 7
Timbulnya aliran yang bermacam-111acam jelas akan membawa dampak yang serius dalam dinamika perkembangan ma-syarakat, seperti timbulnya konflik-konflik sosial, kehi-dupan masyarakat menjadi individualis, sebab tingkat
kon-16
KH. SiraJuddin Abbas, op-cit, hal,248 17
flik tersebut, Kemudian bagi masyarakat awam menemui
ke-bingungan dalam menentukan sikap mereka, Golongan
mana-kah yang pantas mereka ikut セ@ Khawarij, セャオイェゥ。ィL@
Mu'tazi-lah, ャセ。、。イゥケ。ィ@ atau Jabari.ya/1 ?
Belum lagi kekacauan masyarakat teratasi tiba-tiba
Mu'tazilah yang didukung oleh penguasa melancarkan
gerak-an Mihnah, yaitu menyeliaiki kenyatagerak-an keyakingerak-an pendapat
18
para ulama tentang al Qur'an, yang menurut Mu'tazilah
al Qur'an adalah makhluk. Banyak para ulama yang ditanya
tentang hal tersebut, tetapi mereka denga11 tegas menolak
pendirian tersebut, Para ulama itu antara lain Ahmad bin
'
Hambal, beliau tetap menyatakan bahwa, al Qur an adalah
kalamullah bukan makhluk-Nya, karena sikapnya ini beliau dipenjara dan disiksa,
Barangkali, merupakan pendorong Asy'ari untuk
ke-luar dati Mu'tazilah. Kemudian ia menciptakan rumusan
a-kidah yang jelas, sederhana yang bisa diterima oleh semua
kalangan, Karena usaha beliau itu ketega11gan-ketegangan
yang terjadi dan membingungkan umat Islam berhasil
dipadam-kan. Uan akhirnya ia mendirikan yang lengkap, versi
ahlus-sunnah wal jama'ah.
18
22 Nama lengkao bcliau adalah Abu al Hasan Ali bin Is-mail bin Basyar Ishak bin Sahim bin Abi Musa bin Bilal Bin Abi Burdh Amir bin Abi Musa al Asy'ari, dilahirkan di das-rah tahun 260 H.19 Ayahnya adalah Abu Basyar Ismail bin Is-hak, seorang penganut Sunni atau ahlul hadits.
Asy'ari adalh teolog dan penemu paham teologi or-todok yang kemudian dikaitkan dengan namanya sendri oleh
paru puinbclnnya., Ia エ・イQョ。セZ^オォ@ keturunan /\tJ.i. 11iU!..-ia ol 1-\sy 'ari
pada urutan yan kcseimbilan., 20
Pada mas a mudanya l\sy 'ari, saflgat giat belajar dan menekuni berbagai cabang pengetahuan agama di kota Basrah, kemudian meneruskan ''pengelanaan'' ilmiahnya kekota Bagdad. Beliau menjadi psngikut Mu'tazilah hampir soma waktunya de-ngan saat ibunya yang janda itu dinikahi al Juba'i.
21
Asy'-ari tormasuk rnurid al Juba'! yang cerdas. Boliau pernah di-tugaskan rnenjadi pemuka Mu'tazilah di Basrah.Asy 1 ad. disamµing ailJ.i ilmu kalam, juya terkemuka
dalam bldang hadits, tapi tidak termasuk ulama iladits,
Oalam bidang fiqh, bcliau bcrusaha mendekati ulama ulama fiqh, seilinyga acia yang mengatakan beliau bermazhab Maliki, dan yang lain mengatakan bermazhab Hambali.
Perki-19
Jalal Musa, Nasy'atu al Asy'aril'._ah wa Tathawuruha, Beirut, 1975, hal. 165
20
HAR.GIB (et.all) 111'.\sy'ari", dalam Encyclopedia of Islam Nern Edition, I, 1960, hal. 694,
21
raan yang lain menyebutkan, bahwa Ast'ari ingin
melepas-22
lean dan menjauhi aliran-aliran fiqh.
Bl\B III
POSISI PEMIKIRAN TEOLOGI A. HASSAN DI ANTARA BEBERAPA ALIRAN TEOLOGI ISLAM
A. Riwayat Hidup A. Hassan lo Asal Usulnya
24
Ahmad セャ。ウウ。ョ@ atau lebih dikenal Hassan Bandung di-lahirkan di Singapura pada tahun 1887, Ia berasal dari ke-luarga campuran Indonesia dan India. Ibunya, Hajjah Muznah seorang turunan Madras kelahiran Surabaya, berasal dari keluarga sederhana tetapi sangat taat beragama. Sedangkan ayahnya Ahmad bernama SINNA VAPPU MARICAR adalah seorang pengarang dan wartawan serta penerbit ; ia menerbitkan surat kabar dan buku-buku dalam bahasa Tamil, Selain itu juga me-nurut Oeliar Noer, ia adalah seorang ahli dalam Islam dan kesusastraan Tamil. Ia pernah menjadi redaktur dari Nur al Islam, sebuah majalah agama dan sastra Tamil, menulis bebe-rapa kitab dalam bahasa Tamil dan juge bebebebe-rapa terjernahan dari bahasa Arab.1
H. Tamar Djaja menulis tentang asal-usul A. Hassan sebagai berikut :
Pada kira-kira 500-600 tahun yang lalu ada segolong-an penduduk Mesir ysegolong-ang berpengaruh, karena merasa tidak
se-1
nang di bawah regiem rajanya, hijrah rneninggalkan turnpah darahnya rnenuju India. Mereka rneninggalkan Mesir dengan ka-pal layar dari kayu, yang setibanya di India rnereka disebut kan 11111/.\RICAR" berarti lc>pal layar. Mereka berdi.arn di suatu
tempat yang dinamairiya dengan "l<AIL/PAH1AN", kail " Uahirah (Cairo) dan Patman セ@ Kata (Bandar). Kehidupan mereka berda-ganclP dan melihat rupa serta bentuk11ya mungkin mereka bercl-sal dari Parsi. Di antara nenek moyangnya selain pedagang,
juga terdapat ulama pujangga (pengarang). Dari sinilah A. Hassan mernpunyai keturunan.2
Ahmad dan Muznah menikah di Surabaya dan kemudian menetap di Singapura - tempat
A.
Hassan clilahirkan dan dibe-sarkan, Dan di Singapura pula kedua orang tuanya wafat,2. Pendidikan A. Hassan
A.
Hassan mene1npuh pendidikan formalnya di Singapura pada sekolah Melayu hanya sampai kelas empat. Di sana ia be-lajar bahasa Arab, Inggris, Tamil dan Melayu. Sedangkan oalam .pendidikan nonforma.l ia banyak mcnimba ilmu agama dari ber-bagai guru sepcrti Haji Ahmad (Kampung Tiung), H. Muhammad Thaib (Kampung Rocoh), Said al Munawi Mausili, Haji Hassan3
dan Syaikh Ibrahim.
2
H, Tamar Djaja, "Tokoh Kita A. Hassan", Daulah Islami-yah : Suara Angkatan Hevolusioner Islam,No, B tahun i ,
26
Kepada mereka A. Hassan belajar berbagai disiplin ilmu
aga-ma, terutama tentang Hadits, Tafsir, Fiqh, Ushul Fiqh, Ilmu
Kalam dan Ilmu Mantik,4
3, Kehidupan dan Perjuangannya
Di masa kanak-kanak A. Hassan senang sekali memper-hatikan pertukangan dan membantu ayahnya di percetakan. Hal
inilah rupanya yang menyebabkan ia mendalami masalah
perte-nunan, bahkan sampai mendepat ijazah di Bandung dan hidup
berkecimpung di bidany percetakan dan karang mengarang.
Setelah menginjak umur remaja ia menjadi pelayan
to-ko, kemudian dagang permata, minyak wangi, es, vulkanisir
ban mobil, menjadi clerk di Jeddah Pilgrims Uffice,dan
menja-di kolumnis surat-surat kabar terbitan Singapura dan
Indone-sia6
Di .samping usaha-usaha tersebut, ia juga menjadi guru
sejak tahun lYlU di madrasah orang-orang lndia di Arab
Street, juga di Uagdad Street dan Geylang sampai tahun 191],
Kemudian ia menjadi guru pule di madrasah Assegaf. ャセ。、イ。ウ。ャQ@ ini bertingkat Ibtidaiyah dan Tsanawiyah,di Surabaya.
Kemudian sekitar tahun 1913 ia telah aktif membantu
''Utusan Melayu'' sebuah surat kabar yang diterbitkan oleh
Singe-pura Press, yar<J, Hpimpin oleh Inche Hamid dan Sa1dullah Khan,
4
A. Hassan, Saal
j。キ。セZ@
Tentang Berbagai Masalahhat-nasihat, dan amar ma'ruf nahi munkar dalam bentuk syair. Artikel
n.
Hassan yang pertama kali ialah mengecam Qadli yang msmeriksa perkara dengan mengumpulkan t'"mpat du-duk pria dan wanita. Ia juga dalam salah satu pidatonya me-ngecam kemunduran umat Islam, mengapa tidak maju. Pidato i-ni dianggap politik, sehinuga ia tidak diperkenankan lagi berpidato.5 Tetapi dua tahun kemudian ia kembali mer1erbit-kan surat kabar ini, dengan bentuk dan tulisan yang sama.Pada tahun 1Y21 A. Hassan pindah dari Si11gapura ke-セオイ。「。ケ。@ dengan maksud mengambil alih pimpinan sebuah toko tekstil yang menjadi milik pamannya, Haji Abdul Latief.
Ketika akan barangkat, Abdul Latief berpesen kepada nya arjar di '.iurabaya nanti ja11uan bergaul deffgan seorang yang bernama Faqil1 llesyim yang dianggap sesat karena menga-nut faham Wahabi. Ji Surabaya ketika itu sedang
hangat-l1a-G
ngatnya pertikaian ar1tara Kau1n Tua dan Kaum Muda. Golongan terakhir itu dipelopori oleh Faqit1 Hasyim, seorang perJagang yang menaruh perhatian dalam soal-soal agama, dan menyebar-kan faham-fanamnya melalui diskusi dan tabligh, Golonga11 ini mendapat penyaruh dari karangan-karangan Abdullah Ahmad,Abdul
S Ibid, hal 1267
6
l<m::im f\mruµal1, Zµinudin L,1L1ay Llan l\t1mad :iurkflt.i.
' \ ' '
.
'.
28' ' I I
!
'
MッセMMM
..
.,,.,_..,_'""< __ ;'Pe nga ruh me
re-inilah seten arnya yang hendak dicegah oleh Abdul Latief
da-ri dida-ri A. Hassan. Tetapi nasib telah membeda-rikan arah lain
bagi kehidupan A. Hassan.
Pada suatu waktu
A.
Hassan mengunjungi Kyai HajiAb-dul Wahab seorang tokoh Nahdhatul Ulama, Hassan mendengar
lebih banyak tenta11g pertikaian antara Kaum Tua dan Kaum
Mu-da; seperti tentang bacaan usholli yang dipraktekkan Kaum
Tua tetapi ditolak oleh Kaum Muda, Setelah itu Hassan
menye-lidiki sendiri masalah ini dengan umat. Pada pendiriannya,
agama - lebih khusus lagi masalah ibadah,-harus bersumber
dari al Qur'an dan as Sunnah, Ternyata menurut penyelidikan
A. Hassan bahwa セ。ャ。ヲヲオウィ@ ョゥ⦅ケセ@ sebelum shalat itu tidak
bersumber baik dalam al Qur'an maupun dari as Sunnah,
me-lainkan semata-mata penambahan oleh para ulama, maka Hassan
berkesimpulan bahwa dalam hal ini yang benar adalah Kaum
ヲセオ、。L@
Pada tahun 1924 A. Hassan mengunjungi Bandung untuk
mempelajari cara-cara menenun di lembaga tekstil pemerintah.
Di. Bandung ia tinggal pada Haji Muhammad Yunus, salah
sea-rang pendiri Persatuan Islam (Persis),
Persis didirikan oleh H. Zamzam id an Haji flluhammad
Yunus pada tahun 1923. A. Hassan menggabungkan diri ke
da-lam jam1
memusat-kan perhatiannya secara serius dalam persoalan agama.
Persis betul betul mendapatkan tenaga yang luar
bi-asa. Begitu kuatnya pengaruh dan wibawanya aalam organisasi
yang baru ュオョセgャ@ ini, sehingga pada masa-masa berikutnya boleh dikatakan pendirian Persis dengan A. Hassan menjadi
identik.
A. Hassan dengan Persisnya atau sebaliknya mulai
ter-libat dalam berbagai pertukaran plkiran, polemik, dan
perde-batan terbuka mengenai berbagai persoalan agama yang pada
waktu itu merupakan persoalan baru dan hangat, seperti :
talg,!_!2, tahlil, tallaffazh niyyat, bid 1 ah, taqlid, khurafat
dan lain sebagainya.
Pada tahun 1941 A. Hassan pindah ke Bangil Jawa
Ti-mur untuk memimpin Pesantren Persis di sane. Ui tenipat ini di samping ia melakukan kegiatan sohari-hari sebagai pendidik,
juga mencurahkan perhatiannya kepada penelitian agama Islam langsung dari al Uur'an den al Sunnah ; selain itu juga ia
melayani undangan untuk µortukaran µikiran dan perdebatan
terbuka tentang pelbagai pors0alan agama.
Pada hari Sonin, lU Nuµember 1858, I\. Hassan berµu-lang kerahmatullah dalam usia 71 tahun 7 di Uanyil Suraba-ya Jau1a Timur.
3U
4. Karya-karya ilmlah A. Hassan
Howard
M.
Federspiel dalam disertasinya tentangPer-satuan Islam yang uiajukannya di Institute of Islamic Studies
ャセc@
Gill University, 1'1011tredl, Cdnada8 mencatat 71 karyail-miah A. Hassan yany terbdgi dalam dua bentuk, yaitu :
buku-buku dan brosur-brosur sarta karanyan-karangan tersebar.
de-rikut ini penulis lcutip secara utut1 :
a, Uuku-buku da11 Urosur-brusur
l, Apa dia Islam 7 .diterbitlcan Ji Jakarta, olel1 PT
Al-Ma-1arif, tahun 1951
2. tlenarkah Muhammad itu Rasul 7 , diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris olelt I\,/\. libcJul Wahid dengan judul ャウセᆳ
Hammad a True Propl1et ?_ diterbitkan di Liangil, oleh
Persatuan Islam, tahun 1851 •
J.
Al Boerhan, diterbitkan di Bandung, oleh Persatuan Islam,tahun 1933.
4, Al-Djawahir Hー・イュ。エ。セー・イュ。エ。I@ ajat da11 hadits, diterbit-"
kan di tlangil, oleh µersatuan Islam, tahun 1957.
5@ Edjaan, diterbitkan di 8anUung, oleh Persatoean Islarn,
tahun 1929.
6. /\l Furqan (Tafsir Wur'an) diterbitkan di Surabaya, oleh
Salim ャセ。「ィ。ョL@ tahun 1956, dan di Jakarta, oleh Tintamas
tahun 1962.
7. Al Faraa-idl, diterbitkan di Bangil dan tlatavia, oleh
Persatuan Islam, tahun 1949
B. Hai Tjoe tjoe-koe ! (Nasihat seorang tua jang telah hidoep
lama, banjak melihat, banjak mendengar dan banjak mengala-mi hal-hal doenia kepada tjoetjoenya jang laki-laki dan Jang perempoean dan kepada kanak-kanak jang seoemoer de-mereka, diterbitkan di Surabaya, oleh Salim Nabhan, tahun 191{8
X
Qセッキ。イ、@
111. Federspiel, Persatu'? .NGjNNNNャNNウャセL@
Islamic reform intwentieth Century Indonesia, Itaca, Netu York, Carnal
9, Islam dan l\<!IJanwsnan, ditorbitka11 di lJanl)il, ol<Jh l'<Jr-satoean Islam, tahu11 l!J4l.
10. Kedaulatan, diterliitkan di l1lalang, oL..h foko "fimoer"
tahun, l!J4t3.
l l , Kesopanan Tinqqi, cliterbitka11 di lJancJocenl), oleh
i'ersatoe-an Islam, tahun l'.JJU, ditcerjernaliki'ersatoe-an ke dalam llahasa Sunda
dengan judul Kitab Kesoµanan Islam, uiterbitkari di Uan-doeng, oleh Persatol!an Islam tallun l!J.J-.
12 .. \\ptoehanan ⦅jeセウッ・イセ⦅NNAAQ⦅ョイゥオッQᄋッ」エ@ ⦅NセNaェj_⦅エ⦅NGAQNL@ tji terbitl<an di Lla11clDt:nq
oleh Persatoean lc;lam, taliu11 l!J4U.
l3a Kitab Hibaa1 ditcrbitl<an di Lia11cioeng, オセ@ .. セィ@ µersaLoear·1 AセNᆳ
lam, tahun -1932.
14. l<itab ta1:.!li!2-n orang wet_, uitietliitl<an tJi Uanclunq, olen
Persatoer111 l::;lam, Lahun ャセjjQ@ ..
15. [rJerpboct ャ|エGォdエセセS。ljiスL@ d.i.Lcrbitkun d.i lfJalan[J, o1(!h tッQ\P QQ tゥMセ@
n1oer 11 1 tahur1 1Ut1L.,
lti. 1\n Nubuu1wah, <iltcrbilkan di iJan<Jil, uleli PersaLoea11 Islam tahun l9fd.
17. Pemerintalian_J_jara Islam, Llit"rbitka11 di l'ialanlJ clan UanlJil
oleh Tako "TinHJpr", lUldi.
lo. Pengadjaran 」QャQ。ャNセL@ Jitcrbitkan cJl tJandung, oleh
Persatoce-an Islam, tahun 1935-1!337.
19, Perempoean Islam Lli Uewan Podium, diterbitkan ui uangil, olel1 Persatoean lc;lam, l9L1U.
20 .. Qanioes al-Llaja 1 , UiLt:!rtJitkun !li UanLJoecJrHJ, ult!h
t.JErsatoe::-an Islam, tahun 1U2G.
21. l)amoes Ffampaian I\ sampai L tamat, cJiterbitkan di <'lalang,
uleh Indian Lcaqul', tahun l'.J51J.
22. Hisalah Pencij_?wab Ui,lrntfrn T. '.iocd.aiman !_110.jiti ••• turliada_[I_
kitati llibaa, riiturbiLkan ui iJcinJurrn9, oleh Persatoeari ls-lam, tahun 1936,
23· F1isalah al i'iaciz-lrnb, L1il!!rbitka11 di Uungil, oldi l1
"rsatoe-an iウャセNQュL@ tollun lJSb.
Hisalah Zakat lhuat sctahun, ilitt!rbitkan Ji U;,rngit,
t o ea
11 l
s lain:-·-L
a イQ⦅u⦅ョMセゥセj@ セI@ セ@..
---RUセ@ Sedjardh lsra' [1!irddj, rlilcruitk<.Jll u1 Uangil, oJ.ch i-1
ersCJ.-toean Islam, tahun 1Y4Y.
Sharaf
- - - '
エjゥエセイ「ゥlャ\。ョ@ Ji Jar11Jll, olet1 P・イセ。エオ。QQ@ iウャセQョL@ ta nun32 27, Tafsier surah Jasion denqan keterangan dan ringkasan,
dit<Jrbitkan di lJanrJil, uleh Porsatuan Islam, Lahun l\JSl, 28. At-Tauhid, diterbitkan di lJangil, oleh Persatuan Islam,
tahun HJ37.
29. Wadjibkah Perempuan berdjum'ah 1, dite£bitkan di Uangil, oleh Persatuan Islam, tahun 1959.
30, Dan azizセ@ HAOJI MAHMOEu, Al Moechtar, diterbitkan di Ban-dung, oleh Porsatoean Islam, tahun l95J,
31. Oan SABIRIN, AL KAHIRI, FACHROLOUIN, Kitab Zakat, uiter-bitkan di tJandung, a.Leh JJer:>atoean Islam, tal1un l::J3L1,
(FLIJLJl:>JJHL, 2lli-2l!:l b, Karangan-karangan Terseuar
l. "i:lahasa Gan Cilut-bah", Ciual Lljawab, ャセッL@ 7 pp. 21-2.S ; juga Pe1nbela Islam, ゥセッN@ 22 (111aret h13l) pp. 33-3L1
2, "Baldatun Thaj.ibatun", Hikah, VIII, NO. 43/44 ( Uktober 2li, 1955) pp. 4-l:l.
3. ''Berdoa kepada jang lair1 dari Allah'', Sual Ujawab, No. l pp. 20-22.
ti. "Bertaqlid kepada 'Ulama11,, Sual-Djawab, イセッN@ l pp, 12-16,
5, ''Binatang jang haram di makan menurut Uur'an dan liadits'' 5ual Djawab, No, B, pp. 45-54,
l:l, ''Chabaran jang tidak betul'', Al Muslimun,III, no. 31 (September 1957), p. 2.
7. ''Chutbah bahasa Melayu'', Sual Djawab, No, 4. pp. 3-5.
8, "Dari hal meng-qadla Sembahjang", Sual-Djawab, No, 2
pp., 43-57 ..
9. "Gambar", Sual-Djawab, lfo, 2, pp. 1-3.
10, "Hukurn Perernpuan Islam bepergian (safar) t.idak dengan rnahramnja", i\l flluslirnun, III, lfo, 28 (Juli Hlt,5) pp. 5-9 ll. ''Kerdjasama dengan qaurn-qaum jang berfaham sosial.ist''
f'e•rntJ<Jla Islam, No, 2 \April l!35Ei), p, 32.
12, 111\ulit Ular", Sual-Ujawab, No. 2, pp.
L1-d.
13, "iLaki-laki paka.i e.11as", Pernael.a Islam, ffo, Sb (Desernber
1832) pp • .SJ-4U.
lLi., '1i'1lakan-1nakc.1:·1 di rurnah urarig n1ati dan l.Jntas エᆪZセイャ。イ。ョケョェ。B@
Sual-Lljawab, No, B, pp, 1j4-56,
15, ":'las-alah Chilafija1111
, Hikmah, IX, ャセッN@ J7/Jd (Ui<tober, 12
wab, No, 7, p. 37.
17. "Melaf;uhkan N.iat", Sual-cJjau1ab, lfo. l pp. d-12.
lB. lf['ilemakai Ernas0
, Sual-·lJjawab7 ヲセッ@ .. b, pp. S-t> ..
19. 1'11'Jc1nasukka11 olJat Lli djalan LluL1n(J air Uun di t.Jjalar1 dar'"":h
waktu puasa119 Su3l-1Jjat11atJ, No. J, p. 1.,
20, "f'lernbongkar Wuour", 1\1-l•luslirnun, V, ャセッNャ、@ (lfoperntier l\JuU) pp, 11-6.
21· 11 f1:lcmegang ubun-ubun lepas ウ。ャ」セイョ QGL@ sオ。ャMセjェ。キ。「L@ No • .3,
p:. 22-26.
セNQ RNL@ n;rJe11gajar orang 1nati11
, Jual-UjowaiJ1 No., 2, pµ. 13-lu.
23. 11
Jlt-:!nghaluskan ォ・ョゥョセセセ@ 1nerenggangkan g.igi11
, sオイセャMdェ。オQ。「@
ャセoB@ 11, pp, 5-b,
211. BQセ」・ョァMォ。ヲゥイG\。ョBL@ Sual-,Jjawab, f'Jo, :J, pp. 3U-32. 25. "NalJi L;a berbapa
?",
'jual--Ujawab, ャセッNTL@ pp. 16-17. 26. "ifabi janq masii1 hidup", 5ual-Ujawali, lfo,12, pp. d0-82. 27, "Nasib, :Jual-'Jja1"ab, ャセッN@ l;J, pp. IJIJ-ll5,28. QQ pXイ」ューッ」セ。QQ@ burpuka.iun laki-ldki11
, 1J1-;i11lJelo QセNIャ。イョL@ !\Ju. bU (1\pril lcUJ), pp. J3.
28. "Hibaa", Pe1nllela Islam, frn. セIャ@ \:Jeptc,mbcn HIJ.2) dan l,u. :l::>
(Oktober l:n2)
30. "f<ioa t:lank", :Jual-Ujawal1, No. LI, pp. 7?-73.
31, "Saijid, iladLe, 11\rall11 , '.JUal-UjauJab, ヲセオ@ • .5, pp, 11-5
.32. "oiedekah, pasany Lunpu lailaLul qadin clan Liara/1 kubuc', Sua.l-Ojawab, !'Jo. 2, pp. I:J--22.
33. "Selarnatan Hamil", 5ual-Ujawab, No. 7, pp. b-7: jU\]a 1-'em-bela Islam, No, 20 (Pebruari 1931), pp. 31:J-.37,
34, 11Tal1liel", Sual-Ujawab, 1\10, ll, pp. bl·-Ll4.
35. "Tahliel dan ChanLioeri", i-'emu,,la Islam, ゥセッN@ 20 (Pebruari ri 1831), pp. JG-37,
36. 11Talkienkan orarl!J suclah n1ati 11 , セャオ、ャM、ェ。Qjjcj「L@ No . .L, µp"
lU-20,
37. 11Tandan Perawan11
, Sua_l-Ujawab, ヲセッL@ lJ pµ. 72.o
38. "Tawassul", Sua.l-iJjattlab, No. J, pp, 11-lb,
39. "Titel Hadji", i""mtieJ.a iウャ。ュLャセッNgu@ (l\pril 193.3), pp. 3.l-.32 IJO, "Tonel", PernLlela Islam, No. liU (1\pril l:JJ.5), p, 3J,
lil. ''Urusan oalam Uubur'', SuaI-Jjawab, No. ll, pp. 75-7J
34
Dari karya-karya ilmiah A. Hassan tersebut di atas dapat diketahui tentang pandangannya yang meliputi pelba-gai kehidupan mariusia dalam kaitannya dengan Islam yang bar surrberl<an al-Wur' an dan al-Su"nah,
Pada garis besarnya dapat penulis i<elompokkan sa-cara sistematis sebagai berikut :
a. ャセ・ョァ・ョ。ゥ@ Muhamma< Aasulullah.
b, Menyenai sumber norma dan nilai Isla1n
Sunnaho
c. セ・ョァ・ョ。ゥ@ akidah.
a l-c.1 u r 'an dan
aJ.-d. Mengenai syari'ah yang dibaginya kedalam ibadah dalam arti khas den mengenai 111u' amalah dalam arti luas. e. Mengenai akhlak,
f, M8ngenai studi Islam (Dirasah Islamiyai1), ilmu auhid, Ilmu Kalam, llmu Fiq/1 dan Ushul Fiql1, .llmu Tasawuf dan-lain-lain,
g• Mengenai soal hidup lainnya, seperti politik, ekonomi, sosial, kesenian, ilmu pengetahuan, filsafat, bahasa,per-bandingan 。セ。ュ。@ dan lain sebagainya,
B. Posisi 11smikiran Teologi A. Hassan
U11tu1< me'H]etahui dimana posisi pemikii:-an teologi A.
Hassan, penulis mengajukan tuJuh pain, seperti pola yang
di-kernul<akan oli:l1 Hnrun Nasutlon dal9m lJlJl<u· Toblugi Islarn·,
J.. 1\kal dan Wal1yu,
2, Free Will dan flredustinatiofl,
3, l\ekuasaan dan kehendak mutlak lu11ar>.
4. l<eoil·rn Tul1an.
5, Perbuatan-µerbuatan Tuhan.
6, Sifat-sifat luhan, dan
7. KonsGp Iman
l. Akal dan Wahyu
Aliran teolugi rasiur1al seperti 1qu'tazilah
berpen-dapat bahwa segala pGngetahuan berpen-dapat diµGroleh de11gan
pe-rantaraa11 aka!, uan kewajioan-kewajiban dapat diketahui
de-ngan pemikiran yang mendalam, Uengan demikian berterima
kasi.h kepada Tul1an sebelu111 turunnya wahyu menjmJi wajib
ba-gi 1nanusia. Manusia der10an akalnya wajib mengakui dan
me-ngarjakan yang baik dan wajib pula menjauhi yang munkar.
Uengan perkataan lain, sebelum turunnya wahyu,
ma-nusia berkewajiban mengakui adanya Tuhan dan wajib ia
berte-ri1na kasih ォ・ー。、。Mセケ。@ jika tidak akar1 mendapat hukuman
di-akherat,
Lain l1a.lnya de11gat pendapat aliran teologi yang
tJerla-bel tradisional .. P1enurut aliran ini akal saja tidak
J6
manusia terhadap Tuhan, tetapi harus ada wahyu yang
menje-laskannya.
Aliran Asy'ariyah berpendapat bahwa segala 「・イォ・キ。セ@
jiban manusia hanya dapat diketahui melalui wahyu. Akal t i
-dak dapat membuaL sesuatu menjadi waJib dan li-dak dapat
me-ngetahui bahwa mengerjakan yang balk dan menjauhi yang
bu-ruk adalah wajib bagi manusia,9 Betul, menurut Asy'ariyah
akal mampu mengetahui Tuhan tetapi wahyulah yang
mewaji-bankan orang men,ietahui Tuhan dan berterima kasih kepada-Nya, Bagaimana pandangan A. Hassan tentang peranan akal
dalam hal mengetahui adanya ruhan den kewajiuan-kewajiban
manusia terhadap-Nya ? Untuk menjawab kedua pertanyaan itu,
terlebih dahulu kita lihat, bagaimana A. Hassan memandang
akal dalam membuktikan adanya Tuhan.
Menurut pendapat A. Hassan, untuk membuktikan
ada-nya Tuhan, merupakan soal yang mudah sekali, asal saja kita
bersedia mengarahkan akal pikiran kita kearah itu, dan lebih
dari itu fikiran tersebut harus disertai keinsyafan, karena
fikiran yang tidal< disertai keinsyafan, biasanya
mengingka-ri kebena'.l:an.10
Dari Uraian di atas, nampak11ya A. Hassan
rnenempat-kan akal sebagai hal yang penting dalam membuktirnenempat-kan adanya
9
Harun Nasution, Teologi Islam, Aliran-Aliran Sejarah An<!_li.sa Perbandingan,(Jakarta: UI Press, 1986), cet
v.
h,8210
Tuhan, asalkan akal itu diarahkan ke arah kebenaran, ber-fikir secara murni dengan b1Juan mencari kebenaran, 'buKan dik2ndalikan oleh hawa nafsu.
Oalam membuktikan adanya Tuhan, A. Hassan ュ・ュ「。ョセ@
dingkan dengan tubuh kita dan · kelJutuhannya. Demi-an kata A. HassDemi-an tidal< akDemi-an hidup tDemi-anpa adDemi-anya oksigen un-tuk nernapasannya, dan juga manusia tidak akan bisa hidup tanpa adanya makan dan minum. /\Lit untuk mencerna dCJn rnengatur makanan tersebut sutJah tersedia cJalarn tulJuh manusia. Uleh karena itu akal fikiran harus ir1syaf dan sadar bahwa pada
k h ' d f1 h " . l t ' . . 11
a irnya a a yang •a a ueri mu yang mem1uac ini sernua.
'
'
Begitu pJla untuk mernbuktikan adanya Tuhan, mengenal Tuhan, patuh kepada Tuhan, perlu sekali dengan menggunakan akal pikiran. Dengan tidal< menggunakan akal pikiran, pasti kita tidal< akan mengenal Tuhan, dan yang kita kenal dalam hal ini adaiah takhayul, keraguan dan kekacauan belaka.12
Adapun persoalan bagairnana rnanusia mengetahui kewa-jiban-kewajiban terhadap Tuhan, A. Hassan menguraikan seca-ra filosofis dernikian, rnenurutnya manusia harus bertanggung jawab setelah mengenal Tuhan karena manusia mempunyai akal patuh kepada Allah. Jika su-dah mengenal Tuhan tapi tidal< patuh kepada-Nya, berarti
ma-____
,____ _
11Ib1d, trnl, 7
セMIᄋセM
38
manusia masih diliputi kekacauan. セァ。イ@ manusia tidak ter-pe rangkap kc dalam kekacauan, dan エ・イウ・イセエ@ ke dalam kemusy-rikan, maka manusia harus menerima jalan yang Tuhan kehenda-ki sendiri yaitu jalan yang telah ditunjukkan-Nya kepada manusia agar mereka mengenal-Nya yaitu wahyu,
Dari uraian di atas biasa penulis ambil dua kesim-pul an :
l, A. Hassan menempatkan peranan akal sampai padd bates membuktikan dar1 mengetahui adcnya Tuhan.
2. Kewajiban berterima kaslh kepada Tuhan serta kewajiban-kewajiban mengerjakar1 yang ma'ruf dun meninggalkan yang munkar, hanya bisa diperoleh melalui wahyu (agama lslam).
2. Free Will dan Prodestination
Permasalahan Free Will dan Predestination ualam istilah teologi Islarn dinamakan faham Uadariyah dan Jaba-riyah yang membahas tentang seberapa besar daya dan kehendak dak manusia dalam mewujudkan perbuatannya balk yang ma'ruf maupun yang munkar ( yang baik dan yang buruk ).
terdapat dalam diri manusia sebelum adanya perbuatan. De-ngan perkataan lain perbuatan manusia bukannlah diciµtakan Tuhan, tetapi manusia sendirilah yang mewujudkan perbuatan-nya.
Kaum Jabariyah berpendapat sebaliknya. Manusia ti-dak mempurlyai kebebasan dalam menentukan kehenti-dak dafl per.-buatannya. セャ。ョオウゥ。@ dalam faham i11i terikat pada k"hendak mutlak Tuhan • Hagaimana ー。ョ、。イQセ。ョ@ A. Hassan dalam masalah tersebut di atas? Manurut
A.
Hassan semua yang telah, sudang dan yang akan terjadi suddh tertulis atau ditc"ntukan oleh Allah. Tetapi dalil-dalil tersebut, lanjutnya, tidak menun-jukkan bahwa manusia tidak perlu ikhtiar. Kalau manusia tidal< punya ikhtiar tentu tiuak alrnn acla siksa neraka. 1° ..Hassan µerca.ya bahwa scrnua yan•J jahat tl.rn balk terjacJ.i atas kadar Allah, tetapi manusia juga diber.i ikntiar untuk menilik antara yang balk dan buruk. Kalau tidak, tentu manusia tidal< perlu mc"11yerjakan µGri11tah /\llah dan hanya berpanyku tanyan saja.13 8arany kali keterangan A. liassan yany lebih jelas da-lam masalah ini dapat dilihat ketika dia menafsirken surat
An-f'Jisa : '/0 yany
"1\pa-apa keba i_kan yang datang rJarimu, (datangnya)
dari-13
H.Ent1ang SafiuoLiin ;\r1shari daCl :Jyafiq 1\. l1lucJhni, I\. Has
Allah, dan apa-apa kejahatan yang mengenaimu (datangnya) dari dirimu sendiri."
A. Hassan memberikan interpretasi ayat di atas bahwa
segala kebaikan, keuntungan atau kernenangan yang diperole!h
"hi-e-bi Muham1nad" ketika berhadapan dengan kaum musyrikin itu,
pa-da hakekatnya pa-dari Allah bukan pa-dari Nabi karena pada
galib-nya ill_atJi_ tidak bisa mengalahkan ュオウオィMᄋュオウオセ@ yang
berli-pat ganda itu, melainkan dengan sebab 11.Ll;J1 mernnarnl-an
l<eberali.i.-an di hatinya,, dl<eberali.i.-an /!llih 11Ull<eberali.i.-anairl<a1 ketakutan di hati rnereka. Dan
kekalahan atau kerusakan yang engkau dapati, sungguhpun
pa-da hakekatnya pa-dari Allah yang mengatur takdir, tetapi papa-da
zahirnya lantaran perbuatanrnu dan umatmu sendiri, karena
salah atati kurang pandai rnengatur strategi perang.14
Dari keterangan di atas dapat diarnbil kesimpulan
bah-wa A. Hassan tidak memandang manusia harus p'asif, tetapi
faktor ikhtlar atau usaha rnanusia sangat diperlukan dalam
mewujudkan suatu perbuatan.
3, Kekuasaan dan Kehendal< Mutlak Tuhan
Perbedaan faham tentang kekuasaan dan kehendak
mut-lak Tuhan, muncul sebagai akibat dari perbedaan faham
menge-nai soal kekuatan akal, fungsi wahyu kebebasan serta
kelcua-saan manusia atas kehendal< dhn perbuatannya.
Bagi yang berpendapat bahwa akal rnernpunyai daya
be-sar da11 manusia bebas dan berkuasa ates kehendak dan
perb1J-atannya, kekuasaan den kehendak Tuhan pada halcekatnya tidulc
14
A. Hassan, Tafsir Al Furgon, (Kuwait: Ad Oarul
15
lagi rnutlak sernuatlak-rnutlaknya, Aliran ini diwakili o-leh ヲセオ@ 1 taz i lah. 13agi al i rail yang be rpendapa t sebaliknya
se-perti Asy'ariyah kekuasaan dan kehendak Tuhan tetap bersifat rnutlak. Dengan dernikian bagi kaurn Asy'ariyah Tuhan berkuasa dan berkehendak rnutlak, sedangkan bagi kaurn Mu'tazilah keku-asaan dan kehendak Tuhan tidak lagi rnempunyai sifat sernutlak rnutlaknya,
Bagairnana pandangan A. Hassan dalarn rnasalah kekuasa-an dkekuasa-an kehendak rnutlak Tuhkekuasa-an ?
A. Hassan dalarn bukunya at-Tauhid, berpendapat bahwa Allah rnempunyai kekuasaan atau kekuatan yang sernpurna dalam mengadakan dan mernbinasakan apa saja yang dikehendaki-Nya; dan tidal< ada apa clan siapa pun yang bisa menghalangi perbu-aten-Nya da11 kehendak-Nya. LeiJil1 lanjut kata beliau semua benda-benda yang dilangit, di udara, di bumi, di dalarn bumi di laut, kecil clan besar, sernuanya jadi clengan kekuasaan Allah.16
Jadi jelaslah, bahwa sesuatu yang Allah buat, bikin dan jadikan itu adalah dengan kehendak-Nya, dan セォ・エセエ。ー。ョM
Nya sendiri; bukan dengan terpaksa dan bukan dengan tidal< ser,gaja; clan tidal< ada apapun yang 「ゥセ。@ jadi, kalau t]dak
1 7 dikohendaki
oleh-Nya.-MMMMMMセセMMMMM
セセh。イオョ@
Nasulion,イセッャッァゥ@
Islam, op-cit, h. 118A.Hassan, At-fau.11d (Bandung: CV. Oiponegoro 1982)
cetakan
XI,
hal.12.
4. Keadilan Tuhan
Faham keadilan Tuhan dalam pe1nilciran teologi Islam berangkat dari bagaimana aliran teologi ini memandang ten-t.ang kebebasan manusia dan kekuasaan mutlak Tuhan. ヲセ・ョオイオエ@
Mu 1tazilah yang memberilcan kebebasan kepada manusia dalam
berbuat dan berkehendak1 faham keadilan dipandang dari su-dut kepentingan manusia. "l<eadilan Tuhan11 menurut mereka,
mengandung arti bahwa segala perbuatan Tuhan adalah baik. Ia tidal< dapat berbuat yang 「オイオセN@ Tuhan tidal< セ。ー。エ@ menga-Daikan ォ・キ。ェゥ「。ョMォ・キ。ェゥ「。ョセnケ。エ・イィ。、。ー@ manusia. Oleh karena itu Tuhan · tidak dapat bersifat zalim dalam memberikan
hオォオイゥ。ゥゥLセ{eiGu@ tiG6kd4131;• menghukurn anak orang musyrik lantaran
sangyupan ュ。ョオウゥ。セ@
Lidak dapat meletakkan beban diluar ke-':Tuhan adil'' menurut Mu'tazilah jika Ia membsri upah kepada orang yang patuh kepada perintah-Nya dan mernberi hukuman kepada orang yang menentang perintah-Nya.18 Berbeda dengan kaum Asy 1ariyah keadilan diartikan,
menempatkan sesuatu pada tempat yang sebcnarnya, yaitu Tu-han mempunyai kekuasaan mutlak terhadap harta yang dimiliki-Nya serta mempergunakan dengan kehendak can pengetahuan pe-miliknya. Tegasnya keadilan Tuhan, mengandung arti bahwa Tu-han mempunyai kekuasaan mutlak terhadap makhluknya dan dapat
19
berbuat sekehendak hatinya dalam kerajaan-Nya.
セセセャ。イオョMM[ZウオエゥッョL@
19
Harun Nasution,
dalam masalah keadilan Tuhan ini. Dari dua bukunya yaitu, Adakah Tuhan ? dan At-Tauhid ,kita dapat menelusurinya.
l<eadilan menurut defini A. Hassan ad,ilaha, "Tiap-ti-ap sesuatu yang terikat di dalam suatu undang-undang, "Tiap-ti-apakah
bikl nun senJiri a tau lJikir1an yanu lain , uan
rnonjalankun-11ya 1.csuai dengan itu, sed.H1gkan mr'1allgcaga1nya adalah
ki;za-l\llah, kata 1\. ibssan tic