• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Pelabuhan Kelas I Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Pelabuhan Kelas I Medan"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH JEJARING SOSIAL SEBAGAI MEDIA PROMOSI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PEDAGANG

PAKAIAN PADA PASAR PETISAH MEDAN

OLEH

ABDULLAH JAMIL 130521097

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ABSTRAK

PENGARUH JEJARING SOSIAL SEBAGAI MEDIA PROMOSI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PEDAGANG PAKAIAN PADA

PASAR PETISAH MEDAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalis pengaruh jejaring sosial sebagai media promosi terhadap keberhasilan usaha pedagang pakaian pada Pasar Petisah Medan Penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi linier sederahana. Sampel dalam penelitian ini adalah pedagang pakaian pada Pasar Petisah Medan yang berjumlah 104 orang responden dengan menggunakan tehnik purposive sampling Pengumpulan data primer menggunakan kuisioner dan pengumpulan data sekunder menggunakan studi pustaka. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederahana dengan nilai signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial jejaring sosial sebagai media promosi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pedagang pakaian pada Pasar Petisah Medan. Nilai R2 adalah 0,884 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara jejaring sosial sebagai media promosi terhadap keberhasilan usaha sebesar 88,4 %. Sedangkan sisanya sebesar11,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti, strategi bisnis, modal usaha, lokasi usaha dan lain-lain.

(3)

ABSTRACT

SOCIAL NETWORK MEDIA EFFECT ON THE PROMOTION OF BUSINESS SUCCESS IN THE MARKET TRADER CLOTHES PETISAH

The purpose of this study was to determine and analyze the influence of social networks as a media campaign against the success of the clothing traders at Medan Petisah Market This research is associative. The analytical method used is a simple linear regression analysis method. The sample in this study is a draper in Medan Petisah market totaling 104 respondents using purposive sampling technique primary data collection using questionnaires and secondary data collection using literature. Testing the hypothesis in this study using simple linear regression analysis with a significance value of 5%. The results showed that partially social networking for promoting a positive and significant effect on business success draper at Medan Petisah Market . R2 value is 0.884 indicates that there is a relationship between the social network as a media campaign against the success of the business amounted to 88.4%. While the rest 11,6% influenced by other factors not examined in this study, such as business strategy, venture capital, business location and others .

(4)

KATA PENGANTAR

Bismilahirrahmanirrahim.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Adapun judul penelitian skripsi ini adalah “Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Pelabuhan Kelas I Medan”.

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada ayahanda Muhammad Jamil dan ibunda Lewati atas segala kasih sayang dan doa yang selalu dilimpahkan kepada penulis. Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Prof.Azhar Maksum, SE., M.Ec., Ac., Ak., CA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Isfenti Sadalia SE., M.E. dan Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., M.Si dan Dra. Friska Sipayung, M.Si. selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(5)

5. Bapak Drs. Ami Dilham M.Si. selaku Dosen Pembaca yang telah meluangkan waktu dan memberikan banyak masukan dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan kepada penulis selama menduduki bangku perkuliahan serta menyelesaikan skripsi ini.

7. Adik penulis Fariz Jamil, Rogayah Jamil dan Umar Jamil.yang saya sayangi yang selalu ada dalam memberikan arahan dan motivasi.

8. Kepada Pimpinan dan Pegawai Pasar Petisah Medan yang telah memberikan kesempatan untuk riset dan membantu penulis dalam mengumpulkan data untuk penulisan skripsi ini.

9. Kepada seluruh teman dan sahabat penulis Dwi Rahmadani, Ary Firiansyah Lubis, Ervina Sari, Revina Septika, Rizky Tri Sanjaya, Rizky Amanda, Iskandar Lubis atas dukungan, semangat dan saran selama perkuliahan maupun penyelesaian skripsi, serta seluruh teman-teman Manajemen Ekstensi stambuk 2013 terima kasih atas kebersamaan selama perkuliahan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan skripsi ini dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.

.

Medan, November 2015 Penulis,

(6)

DAFTAR ISI

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 29

(7)

3.3. Batasan Operasional ... 29

3.7. Tehnik Pengambilan Sampel ... 34

3.8. Jenis Data ... 34

1.Menghitung Koefisein Secara Individu (uji thitung) ... 38

2. Menguji Koefesien determinasi (R2) ... 38

BAB 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah Singkat ... 39

4.6. Pembahasan Hasil Penelitian ... 58

4.6.1. Pengaruh Jejaring Sosial Media Promosi Terhadap Keberhasilan Usaha Pakaian di Pasar Petisah Medan ... 58

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 66

5.2. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68

(8)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Tabel Halaman

2.5 Penelitian Terdahulu ... 25

2.6 Kerangka Konseptual ... 28

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 31

(9)

DAFTAR GAMBAR

(10)

LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1. Kuisioner Penelitian ... 70

2. Tabulasi Data ... 73

3. Frekuensi Jawaban Responden... 76

4. Hasil Uji Relisbilitas dan Validitas... 83

(11)

ABSTRAK

PENGARUH JEJARING SOSIAL SEBAGAI MEDIA PROMOSI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PEDAGANG PAKAIAN PADA

PASAR PETISAH MEDAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalis pengaruh jejaring sosial sebagai media promosi terhadap keberhasilan usaha pedagang pakaian pada Pasar Petisah Medan Penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi linier sederahana. Sampel dalam penelitian ini adalah pedagang pakaian pada Pasar Petisah Medan yang berjumlah 104 orang responden dengan menggunakan tehnik purposive sampling Pengumpulan data primer menggunakan kuisioner dan pengumpulan data sekunder menggunakan studi pustaka. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederahana dengan nilai signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial jejaring sosial sebagai media promosi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pedagang pakaian pada Pasar Petisah Medan. Nilai R2 adalah 0,884 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara jejaring sosial sebagai media promosi terhadap keberhasilan usaha sebesar 88,4 %. Sedangkan sisanya sebesar11,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti, strategi bisnis, modal usaha, lokasi usaha dan lain-lain.

(12)

ABSTRACT

SOCIAL NETWORK MEDIA EFFECT ON THE PROMOTION OF BUSINESS SUCCESS IN THE MARKET TRADER CLOTHES PETISAH

The purpose of this study was to determine and analyze the influence of social networks as a media campaign against the success of the clothing traders at Medan Petisah Market This research is associative. The analytical method used is a simple linear regression analysis method. The sample in this study is a draper in Medan Petisah market totaling 104 respondents using purposive sampling technique primary data collection using questionnaires and secondary data collection using literature. Testing the hypothesis in this study using simple linear regression analysis with a significance value of 5%. The results showed that partially social networking for promoting a positive and significant effect on business success draper at Medan Petisah Market . R2 value is 0.884 indicates that there is a relationship between the social network as a media campaign against the success of the business amounted to 88.4%. While the rest 11,6% influenced by other factors not examined in this study, such as business strategy, venture capital, business location and others .

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.

Perkembangan informasi dewasa ini bergerak sangat cepat, dengan adanya perkembangan teknologi informasi serta komunikasi, manusia sudah tidak lagi mempermasalahkan batas, jarak, ruang dan waktu. Dalam berkomunikasi, kini masyarakat sudah jarang berkomunikasi secara tatap muka ataupun berkomunikasi secara lisan, namun beralih ke percakapan tulisan.

Teknologi Informasi melahirkan internet, salah satu hasil dari perkembangan pemakaian internet yang sangat pesat saat ini adalah sistem perdagangan elektronik. Internet turut mengubah bentuk masyarakat dunia, dari masyarakat dunia lokal menjadi masyarakat dunia global. Sebuah dunia yang sangat transparan terhadap perkembangan teknologi dan informasi yang begitu cepat dan besar dalam mempengaruhi peradaban umat manusia.

(14)

Dalam Gitosudarmo (2005:97).Suwardi menyatakan bahwa dasar dari pemasaran adalah komunikasi dan pemasaran bisa akan begitu kuat jika dipadukan dengan komunikasi yang efektif dan efisien. Bagaimana menarik konsumen atau khalayak menjadi aware, kenal dan mau membeli suatu produk atau jasa lewat saluran komunikasi adalah bukan sesuatu yang mudah

Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi / membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono, 2009:56).

Nickels mendefinisikan komunikasi pemasaran sebagai berikut: proses pertukaran informasi yang dilakukan secara persuasif sehingga proses pemasaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Kegiatan komunikasi pemasaran merupakan rangkaian kegiatan untuk mewujudkan suatu produk, jasa, ide, dengan menggunakan bauran pemasaran (promotion mix) yaitu : iklan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitas (public relation and publicity) serta pemasaran langsung (direct marketing) (Nugroho, 2014)

(15)

Firmansyah (2010) mengemukakan bahwa jejaring sosial merupakan sebuah situs berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut. Tampilan dasar situs jejaring sosial ini menampilkan halaman profil pengguna, yang di dalamnya terdiri dari identitas diri dan foto pengguna. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga.

Gaya hidup berbelanja masyarakat Indonesia selalu berubah seiring dengan perkembangan zaman. Para pengusaha dan investor asing dari semua belahan dunia menjadikan Indonesia sebagai pangsa pasar yang potensial untuk memasarkan produknya. Berbagai tren berbelanja diadaptasi oleh masyarakat Indonesia, mulai dari midnight shopping sampai yang sedang tren sekarang adalah berbelanja melalui internet atau yang biasa disebut belanja online (online shopping)

(16)

Dengan memangkas biaya pemasaran dan meminimalisir sumber daya manusia yang ada berarti terciptanya pemasaran yang efisien. Menurut Algifari (2003) keberhasilan usaha dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan berdasarkan efisiensi secara ekonomis. Menurut Primiana (2009) bahwa keberhasilan usaha adalah permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan tercapainya tujuan organisasi

Melalui jejaring sosial para pelaku bisnis dapat berhubungan langsung dengan konsumen atau calon konsumen dan mengikuti perkembangan pengalaman mereka dengan produk yang ditawarkan. Komentar konsumen yang merasa puas atau cenderung membandingkan dengan produk lain dapat dengan mudah diketahui oleh pelaku bisnis. Aktivitas pemasaran melalui jejaring sosial tidak hanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan kecil atau rumahan saja, tetapi perusahaan besar di berbagai bidang pun memanfaatkannya. Melalui promosi di jejaring sosial seperti facebook, YouTube dan twitter, perusahaan dapat memberikan informasi promosi terbaru dengan tampilan yang menarik dan akan terus di-update sehingga konsumen tahu, tertarik dan mau membeli produk tersebut

(17)

audiences, sekaligus lebih cepat. Ada empat media sosial yang cocok di Indonesia, yakni facebook, twitter, instagram, dan blog,

Jejaring sosial seperti facebook, twitter, Instagram adalah media promosi

yang aktif, karena jejaring sosial ini memiliki porsi terbesar bagi konsumen

menghabiskan waktunya secara online. Memperhatikan banyaknya pengguna

jejaring sosial, maka perusahaan dapat memanfaatkan jejaring sosial sebagai

media untuk mempromosikan produk mereka seperti menampilkan iklan,

pemasaran langsung, promo, dan informasi produk terbaru dengan tampilan yang

menarik dan akan terus di-update sehingga konsumen tahu, tertarik dan mau

membeli produk tersebut sehingga.memberikan kontribusi dalam peningkatan

volume penjualan produk

Hal yang paling penting bagaimana memanfaatkan jejaring sosial dalam bisnis adalah memilih jejaring sosial yang sesuai dengan tujuan bisnis. Kunci keberhasilan penerapan jejaring sosial sepenuhnya merupakan partisipasi sebagai kebutuhan bisnis dan strategi pemasaran membutuhkan sebuah aturan main (regulasi), rutinitas otomatisasi dan dedikasi setiap hari (Nugroho, 2014)

Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa jaringan sosial mungkin digunakan untuk membangun hubungan jangka panjang dan jaringan pelanggan, bukan untuk langsung menciptakan pendapatan. Artinya jejaring sosial harus digunakan sebagai kegiatan pendukung pemasaran untuk memenuhi target pelanggan.

(18)

Para wisatawan tersebut biasanya membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang. Salah satu keistimewaan pasar ini terletak pada lokasinya yang berada di pusat kota Medan, sehingga memudahkan bagi wisatawan untuk menjangkaunya. Di samping itu, walaupun pasar ini terlihat besar seperti mal, setelah mengalami renovasi pada tahun 2000, tapi nuansa pasar tradisionalnya masih sangat terasa

Produk yang paling terkenal yang dijual di pasar Petisah adalah pakaian.Sektor perdagangan pakaian di Kota Medan pada umumnya sudah mengalami pertumbuhan yang pesat. Hampir di setiap pusat perbelanjaan dan pasar tradisional dijumpai pedagang pakaian. Hal ini menunjukkan bahwa pakaian sudah bukan hanya sebagai kebutuhan pokok bagi masyarakat, tetapi juga sebagai pelengkap untuk mengikuti trend atau mode yang up to date dari waktu ke waktu Pasar Petisah merupakan suatu tempat usaha yang digunakan untuk menjual barang-barang kebutuhan rumah tangga, namun di dominasi oleh pedagang pakaian.

Pada akhir pekan dan libur panjang pasar ini selalu dipadati oleh para pengunjung. Para pelanggan ditawarkan dengan berbagai jenis pakaian mulai dari dalam dan maupun luar negeri. Akan tetapi pasar ini kerap sepi pengunjung bila diluar hari pekan dan libur panjang. Bagaimana pun para penjual tetap harus menjual barang dagangannya walaupun diluar dari hari akhir pekan dan libur panjang.

(19)

memgembangkan usaha pedagang pakaian di Pasar Petisah. Menurut pendapat dari pedagang yang menggunakan jejaring sosial sebagai media promosi mengatakan bahwa dengan cara ini pedagang diuntungkan dalam memasarkan barang dagangannya.

Dari latar belang yang diuraikan di atas, maka penulis tertarik mengambil judul : Pengaruh Jejaring Sosial Sebagai Media Promosi Terhadap Keberhasilan Usaha Pedagang Pakaian Pada Pasar Petisah Medan

1.2. Perumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini :

Apakah jejaring sosial sebagai media promosi berpengaruh terhadap keberhasilan usaha pedagang pakaian pada pasar Petisah Medan.

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jejaring sosial sebagai media promosi terhadap keberhasilan usaha pada pedagang pakaian di pasar Petisah

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi banyak pihak, diantaranya :

a. Bagi pedagang

(20)

b. Bagi Peneliti

Sebagai bahan masukan di dalam menambah khasanah ilmu pengetahuan dan mengembangkan wawasan tentang manajemen kewirausahaan

c. Bagi Peneliti Lainnya

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Situs Jejaring Sosial

2.1.1 Pengertian Jejaring Sosial

Firmansyah (2010) mengemukakan bahwa situs jejaring sosial merupakan sebuah situs berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut. Tampilan dasar situs jejaring sosial ini menampilkan halaman profil pengguna, yang di dalamnya terdiri dari identitas diri dan foto pengguna.

Setiap situs jejaring sosial memiliki daya tarik yang berbeda. Namun pada dasarnya tujuannya sama yaitu untuk berkomunikasi dengan mudah dan lebih menarik karena ditambah fitur-fitur yang memanjakan penggunanya. Dengan beberapa penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa situs jejaring sosial merupakan layanan berbasis web dimana digunakan untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan pihak lain baik dengan teman, keluarga, maupun suatu komunitas yang memiliki tujuan yang sama.

(22)

pemilik akun lainnya dalam sistem yang disediakan, dimana masing-masing social networking site diantaranya MySpace, Facebook, Cyworld, Twitter and Bebo. Fungsi dari penerapan sosial networking site itu sendiri berfokus pada koneksi yang akan dibangun oleh satu orang dengan orang lainnya, di mana dapat berupa hubungan sahabat, keluarga, event, profesi hungga bisnis dan pekerjaan (Siswanto, 2013).

Setiap media sosial memiliki karakter yang berbeda-beda walaupun fungsi dan kegunaannya tetap sama, yaitu sebagai jejaring sosial. Karakteristik media sosial online ke dalam 5 (lima) bagian, yaitu :

1. Portal Sosial Media

Karakteristik portal sosial media ini dimiliki oleh penyedia seperti Facebook dan Google+ dan sejenisnya. Pengguna atau member dari sosial media ini lebih bervariasi, baik dari segi usia, profesi, lokasi, tingkat pendidikan maupun tingkat penghasilannya. Dari segi usia bisa dikatakan data usia produktif yaitu antara 15-60 tahun, berpendidikan (artinya paling tidak bersekolah wajib belajar) atau paling tidak punya kemauan untuk belajar, profesi mulai dari pelajar, mahasiswa, pekerja kantoran, pengusaha, dosen, tokoh, bahkan office boy. Potensi pemasaran disini lebih terbuka dari sisi produk dan target sasaran.

(23)

promosi yang disediakan dalam bentuk aktifitas. Selain itu, dalam Facebook juga memberikan kebebasan kepada pihak ketiga untuk mengembangkan aplikasi tambahan, seperti kuis, games, dan lain-lain.

2. Sosial Media Berbasis Lokasi

Sosial media yang memiliki karakteristik seperti ini adalah Foursquare dan path. Sosial media tersebut memiliki member lebih terbatas dibandingkan sosial media portal, karena biasanya pemilik akun mempunyai kecendrungan hanya untuk kesenangan dan eksistensi. Secara usia lebih dewasa dibanding sosial media berbasis portal. Pemilik media sosial ini biasanya sudah menjadi member dari sosial media berbasis portal dan memiliki pendidikan yang lebih tinggi dari sosial media berbasis portal. Potensi pemasaran di sosial media ini lebih terbatas dan tersegmentasi baik dari sisi produk, dan target sasaran. Biasanya promosi disini dikaitkan dengan promosi di sosial media lainnya.

3. Portal Forum Diskusi dan Milis

(24)

seperti ini, biasanya dijadikan sebagai tempat iklan gratis, bukan dalam bentuk aktifitas seoerti Facebook atau Twitter.

4. Blog

Sosial media dengan karakteristik blog antara lain blogdetik, kompasiana, blogspot, Wordpress, Multiply dan beberapa situs lain, bahkan perguruan tinggi sudah banyak yang memiliki sosial media sperti ini. Para pengguna media sosial ini biasanya disebut blogger. Para blogger biasanya punya kreatifitas dan kemampuan menulis. Pengguna sosial media ini mempunyai tujuan dan maksud tertentu dalam memiliki blog, seperti profil perusahaan, pencitraan, promosi produk, jasa, komunitas, sebagai ajang curhat, berbagi ilmu, dan lain-lain. Semakin tinggi page ranking dan search Engine Optimization (SEO) dari setiap blog, maka akan bernilai semakin mahal. Oleh karena itu promosi yang berkaitan dengan blog adalah pemasangan banner , keterkaitan content maupun keyword terkait SEO.

Kebanyakan UKM yang memiliki blog biasanya tidak hanya memperkenalkan produk dan perusahaannya saja, tetapi juga memposting tulisan-tulisan yang berkaitan dengan bidang usahanya, bahkan artikel yang tidak berhubungan sama sekali. Tujuannya adalah, untuk menguasai kata kunci dimesin pencari (search engine) seperti Google dan Yahoo. Semakin banyak topik pembahasan yang ada dalam blog, semakin besar kemungkinan orang mengunjungi blog tersebut.

5. Mikroblog

(25)

memiliki akun sosial media portal seperti Facebook. Pemilik akun biasanya mempunyai tujuan masing-masing dalam penggunaan sosial media ini. Mulai untuk berkomunikasi, pencitraan, bahkan ada untuk interaksi dengan penggermar bagi artis, tokoh institusi, baik pemerintah maupun swasta kepada masyarakat umum.

Sosial media ini kerap kali menjadi barometer popularitas, karena fiturnya dapat menampilkan topik yang paling banyak dibicarakan di sosial media ini (trending topics) dengan menggunakan fasilitas hastag (#) serta didukung fasilitas retweet dan percakapan secara terbuka. Semakin banyak memuber yang menggunakan hastag yang dibuat, maka semakin be sar kemungkinan menjadi trnding topics. Sehingga tidak jarang sosial media ini menjadi refrensi bagi media dalam mengangkat sebuah topik untuk diberitakan. Walaupun masih sedikit, beberapa UKM sudah ada yang menjadikan fasilitas hastag sebagai strategi pemasaran dalam sosial media ini, namun strategi tersebut justru lebih sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk meningkatkan citra merek.

(26)

kelebihan masing-masing. Baik dari sisi jumlah pengguna, maupun fitur yang disediakan.

Faktor pendukung lain seperti kemudahan mengakses, berinteraksi , dan popularitas dari media sosial yang digunakan, menjadi alasan tersendiri dalam memilih sosial media yang efektif untuk melakukan pemasaran produk. Kebanyakan para pelaku UKM memilih Facebook, twitter, dan instagram untuk menjaring konsumen dan mengarahkannya kepada sosial media lain, seperti blog, forum atau website. Selain karena facebook, twitter dan instagram lebih populer dan dapat melakukan interaksi secara langsung, juga karena ketiga media sosial tersebut sudah menjadi aplikasi wajib yang tersedia dalam telepon seluler serta mudah dioperasikan. Namun demikian, media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram memiliki keterbatasan dalam penyuguhan informasi secara utuh mengenai perusahaan dan produknya.

Untuk lebih optimal, penggunaan blog atau website berbayar juga penting dalam melakukan pemasaran. Karena penggunaan sosial media secara tunggal dapat mengurangi kepercayaan konsumen dan calon konsumen terhadap produk dan perusahaan. Hal ini disebabkan karena banyaknya penjahat dunia maya (hacker) yang sering kali membobol dan mengambil alih kepemilikan akun sosial media dari pemiliknya (Siswanto, 2013).

2.2 Promosi

2.2.1 Pengertian Promosi

(27)

promosi penjualan merupakan unsur penting dalam kegiatan promosi produk Definisi promosi penjualan menurut American Marketing Association (AMA) yang dikutip dari bukunya Sustina adalah: “Sales promotion is media and non

media marketing pressure applied for a predetermined, limited period of time in

order to stimulate trial, increase consumer demand, or improve product quality”.

Definisi di atas menunjukkan bahwa promosi merupakan upaya pemasaran yang bersifat media dan non media untuk merangsang coba-coba dari konsumen, meningkatkan permintaan dari konsumen atau untuk memperbaiki kualitas produk.

Lupiyoadi (2000:75) promosi merupakan salah satu variable dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk jasa. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.

Tjiptono (2009:77) Promosi penjualan adalah bentuk persuasif langsung melalui penggunaan berbagai intensif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.

2.2.2 Sarana Promosi

Kasmir (2007:102), sarana promosi dapat dilakukan dengan beberapa hal, di antaranya adalah:

(28)

Periklanan merupakan promosi yang dilakukan dalam bentuk tayangan atau gambar atau kata-kata yang tertuang dalam spanduk, brosur, billboard, koran, majalah, TV atau radio. Dengan membaca atau melihat iklan itu diharapkan para konsumen atau calon konsumen akan terpengaruh lalu tertarik untuk membeli produk yang diiklankan tersebut, oleh karena itu iklan ini harus dibuat sedemikian rupa sehingga menarik perhatian para pembacanya.

2. Promosi penjualan (Sales Promotion) Promosi Penjualan merupakan promosi yang digunakan untuk meningkatkan penjualan melalui potongan harga atau hadiah pada waktu tertentu terhadap barang-barang tertentu pula.

3. Publisitas (Publicity)

Publisitas merupakan promosi yang dilakukan untuk meningkatkan citra Rumah Zakat di depan para calon muzakki atau muzakki nya melalui kegiatan sponsorship terhadap suatu kegiatan amal atau sosial atau olah raga.

4. Penjualan pribadi (Personal Selling)

Penjualan Pribadi merupakan promosi yang dilakukan melalui pribadi-pribadi karyawan Rumah Zakat dalam melayani serta ikut mempengaruhi muzakki.

2.2.3 Sifat-sifat sarana promosi

Gitosudarmo (2005:97) terdapat beberapa sifat-sifat sarana promosi, antara lain

1. Periklanan (Advertising)

(29)

Dengan iklan yang baik dan tepat akan dapat menjangkau masyarakat luas dengan cepat, dapat memberikan pengaruh terhadap barang yang ditawarkan oleh penjual, karena pesan yang dirancang dalam iklan adalah sama untuk semua target audiens atau konsumen sehingga motivasi pembelian konsumen akan dikenal.

b. Kemampuan membujuk

Periklanan mempunyai daya bujuk yang tinggi (sangat persuasif), hal ini disebabkan periklanan dapat dimuat berkali-kali. Dengan demikian para calon pembeli dapat membanding- bandingkan dengan iklan yang dibuat pesaing.

c. Ekspresif (expressiveness)

Periklanan mempunyai kemampuan untuk mendramatisir produk sekaligus juga perusahaannya. Hal ini disebabkan periklanan menggunakan seni cetak, warna, suara dan format nya yang menarik.

d. Tidak terhadap orang tertentu saja (Impersonal)

Periklanan merupakan bentuk komunikasi yang hanya monolog, oleh karena itu konsekuensinya tidak dapat menanggapi respon atau tanggapan secara langsung dari pembaca iklan.

e. Efisien

(30)

2. Promosi penjualan (Sales Promotion)

Promosi Penjualan mempunyai beberapa sifat, yaitu: a. Komunikasi

Promosi penjualan mampu menarik informasi dan sikap konsumen terhadap perusahaan.

b. Insentif

Promosi penjualan dapat dengan jalan memberikan insentif. Insentif yang diberikan dapat berupa potongan harga, premi dan sebagainya, sehingga dapat menimbulkan motivasi yang kuat serta kesan yang positif bagi konsumen.

c. Mengundang

Mampu mengundang konsumen dengan segera karena daya tarik nya yang tinggi, tetapi efeknya tidak dapat dalam jangka panjang.

3. Publisitas (Publicity)

Publisitas mempunyai beberapa sifat, yaitu: a. Kredibilitas nya tinggi

(31)

b. Dapat menembus batas perasaan ( tak disangka-sangka)

Publisitas ini mampu menjangkau konsumen yang tidak menyukai iklan, karena kesan yang timbul dari publisitas ini adalah berita yang bersifat bebas dan tidak memihak (non commercial promotion), lain halnya dengan iklan yang bersifat komersial.

c. Dapat mendramatisir

Publisitas juga mampu mendramatisir atau menghangatkan suasana, sebagaimana dengan iklan, tetapi pendramatisiran publisitas lebih dipercaya daripada iklan karena melakukannya bukan perusahaan yang bersangkutan.

4. Penjualan pribadi (Personal Selling)

Penjualan Pribadi mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: a. Perorangan (Personal)

Personal merupakan alat promosi yang terlibat langsung, menanggapi dan berinteraksi secara langsung pula pribadi atau beberapa pribadi yang dihadapinya.

b. Tanggapan langsung (Direct Respons)

Karena personal selling mampu memberikan tanggapan atau reaksi kepada konsumen secara langsung, sehingga dapat memberikan kesan baik perusahaan ataupun konsumennya.

c. Mempererat hubungan perusahaan dan konsumen

(32)

Dikatakan efektif jika komunikator (sales presentatives) mampu meningkatkan minat dan membina hubungan baik secara panjang.

d. Biaya tinggi

Karena harus berkomunikasi secara langsung dengan tatap muka dengan konsumen, maka perlu kesempatan yang lebih banyak. Sehingga biaya persatuan yang ditanggung pembeli menjadi lebih tinggi atau mahal.

2.2.4 Tujuan Promosi

Tujuannya promosi antara lain:

1. Menginformasikan (Informing), dapat berupa:

a. Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru. b. Menjelaskan cara kerja suatu produk.

c. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk. d. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar.

e. Menginformasikan jasa-jasa yang di sediakan oleh perusahaan f. Meluruskan kesan yang keliru.

g. Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli. h. Membangun citra perusahaan.

2. Membujuk pelanggan sasaran (Persuading), untuk: a. Membentuk pilihan merk.

b. Mengalihkan pilihan ke merk tertentu.

c. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk. d. Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga.

(33)

3. Mengingatkan (Reminding), terdiri atas:

a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat.

b. Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual perusahaan. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan. c. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan

2.3 Keberhasilan Usaha

Dalimunthe (2002) kewirausahaan mempunyai pengaruh langsung positif terhadap keberhasilan usaha yang berinplikasi bahwa semakin berani seseorang pengusaha kecil mengambil resiko, beradaptasi dan percaya diri untuk melakukan pembangunan usaha maka akan semakin meningkat kinerja usahanya. Disamping itu juga campur tangan pemerintah juga mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan usaha industri kecil disamping semangat kewirausahaan yang harus dimiliki pengusaha.

(34)

Apapun pilihan usaha baru yang akan dilakukan, dalam menjamin keberhasilan usaha harus dilaksanakan persiapan secara matang yaitu dengan menyiapkan rencana usaha (Business Plan)

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan dan Kegagalan Usaha

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha

Beberapa diantara perusahaan mampu bertahan dan bahkan berkembang tetapi sebagian besar mengalami kegagalan. Alasan perusahaan yang bermula dengan keberhasilan bukan karena pendirinya mempunyai modal besar pada saat memulai usaha, penyebab suksesnya suatu perusahaan karena dikelola oleh wirausahawan yang mengetahui apa yang harus dikerjakan.

Wirausahawan pada umumnya percaya bahwa mampu bekerja lebih baik dari pada orang lain dan akan berusaha keras dengan tanggung jawab penuh. Sekali tujuan tercapai, mereka akan segera menggantikannya dengan tujuan yang lebih besar. Wirausahawan mempunyai ciri yang dominan, yakni rasa percaya diri dan kemampuan yang lebih baik dari pada teman sekerja maupun atasannya. Wirausahawan memerlukan kebebasan untuk memilih dan bertindak menurut persepsinya tentang tindakan yang akan membuahkan sukses.

(35)

produk atau jasa secara baik, (2) Membuat visi dan misi bisnis, (3) Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses, (4) Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha daripada risiko bisnis dan keuangan, (5) Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha daripada risiko manajemen, (6) Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil, (7) kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting, (8) Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan (9) Pemasaran, pelayanan dan product brand.

Suryana (2003) keberhasilan usaha ditentukan oleh faktor-faktor berikut :

1. Kemampuan dan kemauan.

2. Memiliki tekad yang kuat dan kerja keras. 3. Ketepatan dan peluang.

(36)

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan usaha

Beberapa kesalahan yang bisa dengan pasti menggagalkan pendirian usaha baru, dipaparkan dalam sebuah konsultasi yang dipandu oleh Konsultan Bisnis Mario Teguh. Menurut Mario dalam konsultasi tersebut, kesalahan pertama yang pasti bisa menggagalkan upaya pendirian usaha/ bisnis adalah memilih ide bisnis yang salah. Mario mengakui tidak ada ide bisnis yang salah. Namun yang kemudian menjadi sebuah kesalahan adalah ide bisnis tidak sesuai dengan pasar dan pribadi yang akan menjalankannya. Selain itu, bisa juga disebabkan karena pebisnis tidak cukup pengetahuan mengenai bisnis yang akan dimulai. Menurutnya sekitar 90% dari kegagalan bisnis kewirausahaan disebabkan oleh kelemahan kepemimpinan dan pengelolaan usaha, yang bermuara pada tidak cukupnya pengetahuan.

(37)

keberadaan dan bentuk usahanya, seorang wirausahawan bisa terlupakan keharusan untuk menjual. Di contohkan, seperti seekor burung onta yang membenamkan kepalanya ke tanah, saat ketakutan, tidak sedikit wirausahawan menggantikan kewajiban untuk menjual dengan kesibukan-kesibukan yang sebetulnya bisa dilakukan oleh orang lain. Banyak kisah tentang wirausahawan yang cenderung menceritakan akan keberhasilan mereka dari pada alasan yang menyebabkan kegagalan. Pada kenyataannya wirausahawan yang menemui kegagalan jauh lebih banyak dari pada mereka yang berhasil.

Zimerrer (2002:113) mengemukakan beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha baru :

1. Ketidakpastian manajemen. Lemahnya kemampuan pengambilan keputusan dan kurangnya pengalaman manajemen merupakan masalah utama dari kegagalan usaha.

2. Kurang pengalaman baik dalam kemampuan teknis, kemampuan menvisualkan usaha, mengkordinasikan, kemampuan mengintergrasikan berbagai kegiatan bisnis menjadi keseluruhan yang sinergik, dan keterampikan mengelolah orang–orang dalam organisasi serta memotivasi mereka untuk meningkatkan tingkat kinerja mereka. 3. Lemahnya kendali keuangan. Dua kesalahan keuangan yang sering

(38)

4. Gagal mengembangkan perencanaan strategis. Membangun suatu perencanaan strategis memaksa seseorang wirausahawan untuk menilai secara reallistispotensi bisnis yang diusulkan.

5. Pertumbuhan tak terkendali. Kadang-kadang wirausahawan mendorong pertumbuhan cepat usahanya hingga melewati kemampuannya dalam mengelola usaha tersebut.

6. Lokasi yang buruk. Pemilihan lokasi yang tepat untuk usahawan merupakan suatu seni dan ilmu.

7. Pengendalian persedian yang tidak baik. Pengendalian persediaan adalah salah satu tanggung jawab manajerial yang paling sering diabaikan sehingga dapat mengakibatkan kekurangan pelanggan. 8. Ketidakmampuan membuat transisi. Pertumbuhan usaha memerlukan

perubahan gaya manajemen yang secara drastis berada dan mengharuskan wirausahawan untuk mendelegasikan wewenang serta melepaskan pengendalian sehari–hari.

2.5 Penelitian Terdahulu Nama

Peneliti

Judul Penelitian Variabel Penelitian hasil belajar antara

kelas yang ditunjukkan oleh hasil uji hipotesis

Mann-Whitney yang

(39)

Yogyakarta sesuai kriteria uji, Ho

Sosial media sebagai integrate marketing

dengan nilai loading factor 0,98, Media Promosi

dengan nilai loading factor 0,93, Sarana Riset dengan

nilai loading factor 0,91, dan Merk Lebih Dikenal

(40)

2.6 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan sintesa dari tinjauan teori dan penelitian terdahulu yang mencerminkan keterikatan objek yang diteliti dan merupakan tuntutan untuk memecahkan masalah dalam penelitian serta merumuskan hipotesis yang berbentuk bagan alur yang dilengkapi data kualitatif. Jejaring sosial ini telah menjadi trend dalam komunikasi pemasaran. Menurut Kaplan dan Haenlein (2010), Jejaring sosial adalah kelompok aplikasi berbasiskan internet yang dibangun berdasarkan kerangka pikiran ideologi dan teknologi dari Web 2.0, dan memungkinkan terbentuknya kreasi dan pertukaran isi informasi dri pengguna internet.

Penggunaan Teknologi Informasi dapat meningkatkan transformasi bisnis melalui kecepatan, ketepatan, dan efisiensi pertukaran informasi dalam jumlah yang

Rubathee

sosial "ahli" yang

menawarkan jasa

(41)

besar. Jejaring sosial adalah alat promosi paling murah dan berdampak signifikan terhadap bisnis karena memiliki banyak pengguna serta tidak memerlukan biaya untuk membuat sebuah akun jejaring sosial.

Menurut Primiana (2009) keberhasilan usaha adalah permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan tercapainya tujuan organisasi. Sedangkan menurut Algifari (2003) keberhasilan usaha dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan berdasarkan efisiensi secara ekonomis. Maka jejaring sosial sebagai media promosi berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha. Berdasarkan teori pendukung di atas, maka kerangka konseptual pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar : 2.1 Kerangka Konseptual

Sumber : Kaplan dan Haenlein (2010), Primiana (2009) Algifari (2003).

2.7 Hipotesis

Menurut Soewadji (2012:55) Hipotesis adalah pendapat atau pernyataan atau kesimpulan yang masih kurang atau belum selesai atau kesimpulan yang masih bersifat sementara. Berdasarkan tinjauan pustaka diatas yang akan diuji dalam penelitian ini, maka hipotesis penelitian ini adalah :

Ha : Jejaring sosial sebagai media promosi berpengaruh terhadap keberhasilan usaha pedagang pakaian pada pasar Petisah

Jejaring sosial sebagai media promosi

(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih yang dalam penelitian ini adalah jejaring sosial sebagai media promosi (X), keberhasilan usaha (Y). Pendekatan kuntitatif adalah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya menggunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus dan kepastian data numerik.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pasar Petisah Medan. Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2015

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Independen (X) dalam penelitian ini adalah jejaring sosial sebagai media promosi.

2. Variabel dependen (Y) yaitu keberhasilan usaha

3.4 Definisi Operasional

(43)

1. Jejaring sosial sebagai media promosi (X)

Santoso (2009:135) yang dimaksud dengan jejaring sosial sebagai media promosi merupakan layanan berbasis web dimana digunakan untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan pihak lain baik dengan teman, keluarga, maupun suatu komunitas dengan tujuan mempromosikan suatu produk tertentu

Wurinanda (2014) Pengukuran indikator dalam mengukur jejaring sosial sebagai media promosi adalah sebagai berikut :

1. Efisien dari sisi dana 2. Efektif dari sisi waktu 3. Jaringan pemasaran

4. Mudah menjalin hubungan baik dengan pelanggan 5. Mudah dalam memberikan informasi kepada pelanggan

seputar produk terbaru 6. Keakuratan Informasi 7. Gaya pesan

8. Frekuensi pesan

9. Frekuensi feedback pesan 10.Tingkat daya tarik pesan

2. Keberhasilan usaha (Y)

(44)

juga memiliki energi yang melimpah serta dorongan dan kemampuan bisnis

Indikator keberhasilan usaha menurut Riyanti (2003), kriteria yang cukup signifikan untuk menentukan keberhasilan suatu usaha dapat dilihat dari :

1. Jumlah prduksi meningkat 2. Pelanggan bertambah 3. Unit usaha bertambah 4. Peningkatan laba usaha 5. Perluasan pasar

6. Transaksi Meningkat 7. Citra baik perusahaan

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi

Operasional

(45)

Kuantitas

Sumber : (Riyanti, 2003) (Santoso, 2009) (Wurinanda, 2014) 3.5 Skala Pengukuran Variabel

(46)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti. Populasi dapat berupa orang, benda, gejala atau wilayah yang ingin diketahui oleh peneliti. Peneliti dapat menentukan sendiri kriteria – kriteria yang ada pada populasi yang akan diteliti (Setiadi, 2007: 77). Populasi pada penelitian ini adalah 141 pedagang pakaian pasar Petisah.

3.6.2. Sampel

Sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus slovin (Nursalam, 2009) dengan perhitungan sebagai berikut:

N n =

1 + N (d)2

Keterangan: n : Besar sampel N : Jumlah populasi

d : tingkat signifikansi (0,05)

Berdasarkan rumus maka dapat diketahui jumlah sampelnya adalah sebagai berikut :

141 n =

(47)

141 n =

1 + 0,3525

n = 104

Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 104 orang pedagang pakaian.

3.7. Tehnik Pengambilan sampel

Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, yaitu tehnik pengambilan sampel yang didasarkan pada kriteria tertentu yang sebelumnya ditetapkan oleh peneliti, subjek yang memenuhi kriteria tersebut menjadi sampel (Nursalam,2009)

Kriteria yang diambil dalam penelitian ini seperti: pedagang yang sudah menggunakan jejaring sosial, pedagang pakaian mempunyai akun jejaring sosial, , lama berusaha minimal 2 tahun dan pedagang minimal meng-update produknya di jejaring sosial minimal 1 kali dalam seminggu.

3.8. Jenis Data

Peneliti dalam penelitian yang dilakukan, menggunakan dua jenis sumber data untuk membantu memecahkan masalah, yaitu:

3.8.1 Data Primer

(48)

3.8.2 Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, untuk mendukung penelitian ini.

3.9. Metode Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa tehnik:

1. Kuesioner merupakan daftar pernyataan mengenai variabel yang diteliti dalam penelitian ini yang akan di isi oleh responden

2. Wawancara yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data atau bahan keterangan dengan mengadakan tanya jawab dan tatap muka langsung dengan pihak perusahaan yang berwenang mengenai masalah yang diteliti 3. Studi dokumentasi dilakukan dengan meneliti dokumen dan bahan tulisan

dari perusahaan jurnal,skripsi,buku dan jelajah internet

3.10. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

(49)

Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut :

a. Jika r hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan valid. b. Jika r hitung < r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid. Nilai rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas diberikan kepada 30 orang responden diluar dari responden penelitian di pasar petisah Medan.

2. Uji Reliabilitas

Instrumen atau alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan hasil yang sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok sampel (Helmi,2015:84)). Uji Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan Pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika r alpha positif atau > dari r tabel maka pernyataan reliabel. b. Jika r alpha negatif atau < dari r tabel maka pernyataan tidak reliabel.

3.11. Teknik Analisis

Metode analisis data pada penelitian ini adalah:

1. Metode Analisis Deskriptif

(50)

2. Metode Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis kuantitatif dengan metode statistik yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Analisis regresi linier sederhana adalah suatu analisis yang mengukur pengaruh antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) (Helmi, 2015:160). Metode analisis regresi linier sederhana ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 19.0 yang merupakan salah satu paket program komputer yang digunakan dalam mengelola data statistik.

Persamaan regresi linier sederhana yaitu sebagai berikut: Y = a + bX

Keteragan:

X = Variabel Bebas Y = Variabel Terikat

a = Konstanta ( nilai Y apabila X= 0 )

b = Koefiseien Regresi ( nilai peningkatan maupun penurunan

3.12. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi linear sederhana, agar dapat perkiraan yang tidak bias maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni:

a. Uji Normalitas

(51)

b. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik dan statistik melalui uji glejser dengan menggunakan tingkat signifikan 5%.

3.13. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap keberhasilan usaha maka dilakukan pengujian dengan menggunakan:

1. Menghitung koefisien jalur secara individu (Uji thitung)

Uji –t (uji parsial) dilakukan untuk melihat secara individu pengaruh secara signifikan dari variabel terhadap variabel terikat.

a. Membandingkan dengan nilai thitung pada uji t

b. Menentukan krtiteria keputusan Ho diterima bila thitung < ttabel atau Ho diterima, apabila nilai signifikasi < 0,05.

2. Menguji koefeisien determinasi (R2)

(52)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMABAHASAN

4.1. Sejarah Singkat

4.1.1. Sejarah Pasar Petisah Medan

Pasar Petisah merupakan salah satu pasar tradisional yang cukup terkenal di kota Medan. Pasar yang seusia kota Medan ini selalu ramai dikunjungi oleh para pembeli, termasuk oleh para wisatawan yang datang dari luar kota Medan. Para wisatawan tersebut biasanya membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang. Salah satu keistimewaan pasar ini terletak pada lokasinya yang berada di pusat kota Medan, sehingga memudahkan bagi wisatawan untuk menjangkaunya. Di samping itu, walaupun pasar ini terlihat besar seperti mal, setelah mengalami renovasi pada tahun 2000, tapi nuansa pasar tradisionalnya masih sangat terasa

. Produk yang paling terkenal yang dijual di pasar Petisah adalah pakaian.Sektor perdagangan pakaian di Kota Medan pada umumnya sudah mengalami pertumbuhan yang pesat. Hampir di setiap pusat perbelanjaan dan pasar tradisional dijumpai pedagang pakaian. Hal ini menunjukkan bahwa pakaian sudah bukan hanya sebagai kebutuhan pokok bagi masyarakat, tetapi juga sebagai pelengkap untuk mengikuti trend atau mode yang up to date dari waktu ke waktu Pasar Petisah merupakan suatu tempat usaha yang digunakan untuk menjual barang-barang kebutuhan rumah tangga, namun di dominasi oleh pedagang pakaian.

(53)

diluar hari pekan dan libur panjang. Bagaimana pun para penjual tetap harus menjual barang dagangannya walaupun diluar dari hari akhir pekan dan libur panjang

STRUKTUR ORGANISASI PASAR PETISAH MEDAN

Gambar 4.1 :Struktur Organisasi Pasar Petisah Medan Sumber : Pengelola Pasar Petisah Medan (2015)

4.1.2 Uraian Tugas (Job Description) 1. Kepala Pasar

Melaksanakan pengelolaan, pemeliharaan, pengelolaan lingkungan pasar, pemindahan dan pengembangan pasar.

Fungsi

a. Pengordinasian dan pelaksanaan kegiatan di bidang pengelolaan dan pemeliharaan pasar

b. Pengoordinasian dan pelaksana kegiatan di bidang pengelolaan lingkungan pasar

c. Pengoodinasian dan pelaksana kegiatan pelayanan umum KEPALA PASAR PETISAH

WAKIL KEPALA PASAR PETISAH

(54)

d. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya

2. Wakil Kepala Pasar

Menyelenggarakan urusan umum, kepegawaian,keuangan, perencanaan, evaluasi dan mengkoordinasikan pelayanantugas satuan organisasi.

Fungsi :

1. penyusunan rencana kerja

2. perumusan kebijakan teknis pasar 3. penyelenggaraan urusan umum 4. penyelenggaraan urusan kepegawaian 5. penyelenggaraan urusan keuangan

6. penyelenggaraan urusan perencanaan dan evaluasi

7. pengkoordinasian penyelenggaraan tugas satuanorganisasi 8. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencanakerja 3. Staff

menyelenggarakan urusan umum dan kepegawaian. Fungsi :

1. Penyusunan rencana kerja Subbagian Umum dan Kepegawaian 2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan umum dan

kepegawaian

3. Penyelenggaraan urusan surat menyurat, kearsipan,

(55)

4. Penyusunan bahan rencana kebutuhan pegawai, pengembangan pegawai, kepangkatan, hak dan kewajiban pegawai, pembinaan pegawai serta tata usaha kepegawaian; dan

5. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Subbagian Umum dan Kepegawaian.

4. Teknisi

Menyelenggarakan pengelolaan retribusi dan pendapatan ainnya,keamanan, kebersihan, sarana, dan prasarana pasaran pedagang kaki lima.

Fungsi :

1. penyusunan rencana kerja Bidang Pengelolaan Fasilitas Pasar

2. perumusan kebijakan teknis pengelolaan retribusidan pendapatan lainnya, keamanan, kebersihan, sarana, dan prasarana pasar dan pedagang kaki lima

3. penyelenggaraan pengelolaan retribusi pasar dan pendapatan lainnya 4. penyelenggaraan pengelolaan keamanan dan kebersihan pasar dan

pedagang kaki lima

5. penyelenggaraan pengelolaan sarana dan prasaranapasar dan pedagang kaki lima; dan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Pengelolaan Fasilitas Pasar. 5. Pengutip

(56)

1. penyusunan rencana kerja Seksi Retribusi Pasar

2. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengelolaan retribusi pasar dan pendapatan lainnya

3. penyelenggaraan pengelolaan retribusi pasar dan pendapatan lainnya

4. penyelenggaraan pelayanan perizinan pasar

5. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Retribusi Pasar.

4.2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrumen dapat menjawab tujuan penelitian.Reliabel artinya konsisten atau stabil.Agar data yang diperoleh valid dan reliabel maka dilakukan uji reliability.Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian, yakni kuesioner.Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang diluar responden yang dilakukan kepada pedagang pakaian pada Pasar Petisah Medan.

4.2.1 Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti ingin mengukur kuisioner didalam pengumpulan data di penelitian, maka kuisioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Setelah kuisioner tersebut tersusun dan maka diuji validitasnya.(Helmi;2014;86)

(57)

1). Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid. 2). Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. Pada hasil pengolahan dengan menggunakan bantuan software SPSS 19.0 untuk melakukan pengujian terhadap validitas dan reliabilitas pada tiap pertanyaan dan kuesioner yang akan diajukan, diperoleh data output sebagai berikut

Tabel 4.1 Uji Validitas

Item-Total Statistics

Butir

Pertanyaan Scale Mean if

(58)

4.2.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel(Situmorang, 2014:89).

Pengujian yang dilakukan dengan program software SPSS 19.0 for windows. Butir pertanyaan yang dinyatakan sudah valid dalam uji validitas akanditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1). Jika r alfa positif atau > r tabel maka pertanyaan reliabel. 2). Jika r alfa negatif atau < r tabel maka pertanyaan tidak reliabel.

Tabel 4.2 Uji Realibilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.915 23

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 19,0 (Nov,2015)

Tabel 4.2 menunjukan bahwa semua butir instrumen reliabel karena nilai

Cronbach’s Alpha sebesar 0,915 lebih besar dari 0,80. Maka kuisioner dinyatakan

reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.

4.3.Analisis Deskriptif

4.3.1. Karakteristik Responden

(59)

Responden dalam penelitian ini adalah pedagang yang menggunakan jejaring sosial sebagai media promsi. Responden yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 104 orang. Dalam mengisi kuisioner, responden diminta untuk memberikan identitas pribadi sebagai penunjang data guna memberikan gambaran lebih jelas tentang latar belakang pedagang menggunakan jejaring sosial sebagai media promosi. Data responden antara lain meliputi jenis kelamin, umur, dan jejaring sosial yang digunakan . Berikut ini data responden yang disajikan dalam bentuk tabel.

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan persentase umur responden

Sumber: hasil pengolahan data primer/ kuesioner, (2015)

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa pedagang yang menjadi responden yaitu mulai dari rentang umur 15-20 berjumlah 12 orang (12%), 21-25 berjumlah 58 orang (58,0%), 26-30 berjumlah 15 orang (15,0%), diatas 30 berjumlah 19 orang (19%). Dengan demikian dapat diketahui bahwa responden di Pasar Petisah Medan lebih banyak pada rentang umur 21-25 yaitu sebanyak 58 orang (58,0%).

No Umur Frekuensi %

1 15 – 20 12 12,0

2 21 – 25 58 58,0

3 26 – 30 15 15,0

4 >31 19 19,0

(60)

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut :

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi dan persentase Jenis Kelamin Responden

No Jenis Kelamin Frekuensi %

1 Laki-laki 37 37,0

2 Perempuan 67 67,0

Total 100 104,0

Sumber: hasil pengolahan data primer/ kuesioner, (2015)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa dari 104 responden pedagang pakaian Pasar Petisah Medan terdapat 37 responden berjenis kelamin laki-laki (37,0%) dan 67 responden berjenis kelamin perempuan (67%). Dengan demikian dapat diketahui bahwa lebih banyak perempuan yaitu sebanyak 67 orang yang menjadi responden daripada laki-laki yaitu sebanyak 37 orang pedagang sebagai pengguna jejaring sosial sebagai media promosi

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jejaring Sosial yang digunakan

(61)

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi dan persentase Jejaring Sosial yang digunakan responden

Sumber: hasil pengolahan data primer/ kuesioner, (2015)

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa pedagang yang menggunakan Instagram sebagai media promosi berjumlah 42 orang (42,0%) yang menggunakan Facebook sebagai media promosi berjumlah 12 orang (12%), yang menggunakan Twitter berjumlah 7 orang (7,0%), yang menggunakan Path berjumlah 3 orang (3,0%), yang menggunakan Line sebagai media promosi berjumlah 39 orang (39,0%),yang menggunakan YouTube sebagai media promosi berjumlah 1 orang (1,0%) Dengan demikian dapat diketahui bahwa responden yang menggunakan jenis Jejaring Sosial paling banyak adalah Instagram yang berjumlah 42 (42,0%)

4.3.2. Deskriptif Variabel

Setelah mengetahui karakteristik dari responden penelitian, berikut ini akan ditampilkan hasil deskriptif penelitian berdasarkan pendapat responden mengenaiJejaring Sosial Sebagai Media Promosi Terhadap Keberhasilan Usaha

No Jejaring Sosial yang

Digunakan Frekuensi %

(62)

4.3.2.1 Deskripsi Pengaruh Jejaring Sosial Sebagai Media Promosi (X) Hasil tanggapan terhadap pengaruh jejaring sosial sebagai media promosi dapat dijelaskan pada tabel 4.4 berikut ini :

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Pengaruh Jejaring Sosial Sebagai Media Promosi (X)

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 19,0 (Nov,2015) Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa:

1. Untuk pernyataan nomor 1, yaitu 32 responden sangat setuju (30,8%), 59 responden menyatakan setuju (56.7%), 7 responden menyatakan ragu-ragu (6.7%), 3 responden menyatakan tidak setuju (2.9%), dan 3 responden menyatakan sangat tidak setuju (2.9%)

(63)

3. Untuk pernyataan nomor 3 yaitu 16 responden sangat setuju (15.4%), 44 responden menyatakan setuju (42.3%), 37 responden menyatakan ragu-ragu (35.6%), 7 responden menyatakan tidak setuju (6.7%), dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak sangat setuju

4. Untuk pernyataan nomor 4 yaitu 15 responden sangat setuju (14.4%), 43 responden menyatakan setuju (41.3%), 17 responden menyatakan ragu-ragu (16.3%), 29 responden menyatakan tidak setuju (27.9%), dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak sangat setuju

5. Untuk pernyataan nomor 5, yaitu 19 responden sangat setuju (18.3,0%), 43 responden menyatakan setuju (41.3%), 15 responden menyatakan ragu-ragu (14.4%), 24 responden menyatakan tidak setuju (23.1%), dan 3 responden menyatakan sangat tidak setuju (2.9%)

6. Untuk pernyataan nomor 6, yaitu 28 responden sangat setuju (26.9%), 34 responden menyatakan setuju (32.7%), 15 responden menyatakan ragu-ragu (14.4%), 23 responden menyatakan tidak setuju (22.1%), 4 responden menyatakan sangat tidak setuju (3.8%)

7. Untuk pernyataan nomor 7, yaitu 35 responden sangat setuju (33.7%), 56 responden menyatakan setuju (53.8%), 6 responden menyatakan ragu-ragu (5.8%), 7 responden menyatakan tidak setuju (6.7%), dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak sangat setuju

(64)

9. Untuk pernyataan nomor 9, yaitu 4 responden sangat setuju (3.8%), 48 responden menyatakan setuju (46.2%), 27 responden menyatakan ragu-ragu (26.0%), 25 responden menyatakan tidak setuju (24.0%), dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak sangat setuju

10.Untuk pernyataan nomor 10, yaitu 10 responden sangat setuju (9,6%), 62 responden menyatakan setuju (59.6%), 22 responden menyatakan ragu-ragu (21.2%), 10 responden menyatakan tidak setuju (9.6%), dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak sangat setuju

11.Untuk pernyataan nomor 11, yaitu 17 responden sangat setuju (16.3%), 29 responden menyatakan setuju (27.9%), 32 responden menyatakan ragu-ragu (30.8%), 18 responden menyatakan tidak setuju (18%), dan 16 responden menyatakan sangat tidak setuju (15.4%)

(65)

4.3.2.2.Keberhasilan Usaha (Y)

. Hasil tanggapan terhadap keberhasilan usaha dapat dijelaskan pada tabel 4.5 berikut ini :

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Variabel Keberhasilan Usaha (Y)

Item SS (5) S (4) RR(3) TS (2) STS(1) Total F Total

Pertanyaan F % F % F % F % F % Pengguna %

13 14 13.5 36 34.6 44 42.3 10 9.6 0 0 104 100

14 13 12.5 49 47.1 31 29.8 11 10.6 0 0 104 100

15 10 9.6 29 27.9 51 49.0 14 13.5 0 0 104 100

16 58 55.8 33 31.7 13 12.5 0 0 0 0 104 100

17 21 20.2 40 38.5 36 34.6 7 6.7 0 0 104 100

18 25 24.0 64 61.5 15 14.4 0 0 0 0 104 100

19 14 13.5 50 48.1 34 32.7 5 5.8 0 0 104 100

20 32 30.8 59 56.7 7 6.7 3 2.9 3 2.9 104 100

21 34 32.7 46 44.2 10 9.6 14 13.5 0 0 104 100

22 16 15.4 44 42.3 37 35.6 7 6.7 0 0 104 100

23 15 14.4 43 41.3 17 16.3 29 27.9 0 0 104 100

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 19,0 (Nov,2015) Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa:

1. Untuk pernyataan nomor 13, yaitu 14 responden sangat setuju (13.5%), 36 responden menyatakan setuju (34.6%), 44 responden menyatakan ragu-ragu (42.3%), 10 responden menyatakan tidak setuju (9.6%), tidak ada responden yang menjawab sangat tidak sangat setuju

2. Untuk pernyataan nomor 14, yaitu 13 responden sangat setuju (12.5%), 49 responden menyatakan setuju (47.1%), 31 responden menyatakan ragu-ragu (29.8%), 11 responden menyatakan tidak setuju (10.6%), dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak sangat setuju

(66)

ragu (49.0%), 14 responden menyatakan tidak setuju (13.5%), dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak sangat setuju

4. Untuk pernyataan nomor 16 yaitu 58 responden sangat setuju (55.8%), 33 responden menyatakan setuju (31.7%), 13 responden menyatakan ragu-ragu (12.5%), dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju maupun sangat tidak sangat setuju

5. Untuk pernyataan nomor 17, yaitu 21 responden sangat setuju (20.2%),40 responden menyatakan setuju (38.5%), 36 responden menyatakan ragu-ragu (34.6%), 7 responden menyatakan tidak setuju (6.7%), dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju

6. Untuk pernyataan nomor 18, yaitu 25 responden sangat setuju (24.0%),64 responden menyatakan setuju (61.5%), 15 responden menyatakan ragu-ragu (14.4%), dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju

7. Untuk pernyataan nomor 19, yaitu 14 responden sangat setuju (13.5%), 50 responden menyatakan setuju (48.1%), 34 responden menyatakan ragu-ragu (32.7%), 6 responden menyatakan tidak setuju (5.8%), dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak sangat setuju

8. Untuk pernyataan nomor 20, yaitu 32 responden sangat setuju (30.8%), 59 responden menyatakan setuju (56.7%), 7 responden menyatakan ragu-ragu (6.7%), 3 responden menyatakan tidak setuju (2.9%), dan 3 responden menyatakan sangat tidak setuju

(67)

ragu-ragu (9.6%), 14 responden menyatakan tidak setuju (13.5%), dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak sangat setuju

10.Untuk pernyataan nomor 22, yaitu 16 responden sangat setuju (15.4%),44 responden menyatakan setuju (42.3%), 37 responden menyatakan ragu-ragu (35.6%), 7 responden menyatakan tidak setuju (6.7%), dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak sangat setuju

11.Untuk pernyataan nomor 23, yaitu 15 responden sangat setuju (14.4%), 43 responden menyatakan setuju (41.3%), 17 responden menyatakan ragu-ragu (16.3%), 29 responden menyatakan tidak setuju (27.9%), dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuhnya

4.4. Uji Asumsi Klasik 4.4.1. Pengujian Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah distribusi sebuah data mengukuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau tidak menceng ke kanan. Dengan adanya tes normalitas maka hasil penelitian kita bisa digenerasikan pada populasi. Dalam pandangan statistik itu sifat dankarakteristik populasi adalah terdistribusi secara normal (Situmorang,2014).

4.4.2. Pendekatan Histogram.

(68)

Gambar 4.1 : Uji Normalitas Grafik Histogram Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 19,0 (Nov,2015) Pengambilan keputusan

1) Pada grafik histrogram terlihat bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak miring ke kiri atau miring ke kanan

4.4.3. Pendekatan Grafik

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2
Gambar 4.1 :Struktur Organisasi Pasar Petisah Medan
Tabel 4.1 Uji Validitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Karena interval Bonferroni tidak memuat nol, maka rata-rata Y1 pada group tersebut berbeda. Hal ini berarti, ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara minat

The country developed and adopted the Estrategia Ncional de Cambio Climático (ENCC), whose objective is: &#34;to reduce the social, environmental, and economic impacts

Jika modal yang dikeluarkan per hari adalah Rp500.000,00 dan untung yang dia peroleh per hari adalah 50%, maka banyaknya harga bakso yang terjual per hari adalah ..... Pak

Comparing average monthly rainfall of TRMM, monitored and historical data it was seen that the second part of the rainy period is always underestimated.. This

Hasil dari evaluasi administrasi, teknis dan harga Penyedia Barang dinyatakan lulus, karena dapat memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan..

Biasanya kejang demam berlangsung singkat dan pada waktu pasien datang, kejang sudah berhenti. Apabila datang dalam keadaan kejang, obat yang paling cepat untuk

Proses berfikir siswa dalam menggunakan representasi tertentu untuk menyelesaikan masalah, namun tidak melihat kesukaran- kesukaran yang dialami siswa (Etkina et

Aktifitas lalu lintas sendiri berarti suatu kegiatan dari sistem yang meliputi lalu lintas, jaringan lalu lintas dan angkutan.. jalan, prasarana lalu lintas dan