• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS AKUNTABILITAS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN ALOKASI DANA DESA DI WILAYAH KECAMATAN KESAMBEN KABUPATEN BLITAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS AKUNTABILITAS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN ALOKASI DANA DESA DI WILAYAH KECAMATAN KESAMBEN KABUPATEN BLITAR"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS AKUNTABILITAS LAPORAN

PERTANGGUNGJAWABAN ALOKASI DANA DESA DI

WILAYAH KECAMATAN KESAMBEN KABUPATEN

BLITAR

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai

Derajat Sarjana Ekonomi

Oleh :

Hyedey Rossitawati

201210170311345

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim.

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena

berkat ijin dan Rindhonya semata, saya dapat menyelesaikan tugas akhir dengan

judul “ANALISIS AKUNTABILITAS LAPORAN

PERTANGGUNGJAWABAN ALOKASI DANA DESA DI WILAYAH

KECAMATAN KESAMBEN KABUPATEN BLITAR”.

Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi dan

melengkapi salah satu syarat untuk mecapai derajat Sarjana Strata-1 Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Malang. Selama studi dan dalam proses penyusunan

tugas akhir ini, penulis telah memperoleh bantuan, bimbingan dan pengarahan

dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan kerendahan hati, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan semangat, dan

mendoakan saya tanpa mengenal rasa lelah..

2. Segenap jajaran pimpinan Universitas Muhammadiyah Malang, jajaran

pimpinan Fakultas Ekonomi, dan jajaran pimpinan di Jurusan Akuntansi

yang baik secara langsung maupun tidak langsung turut memperlancar

proses penyusunan tugas akhir ini.

3. Bapak Drs. A. Waluya Jati, MM. dan Ibu Dra. Endang Dwi

W.,M.Si.,Ak.,CA masing-masing sebagai Dosen Pembimbing I dan Dosen

Pembimbing II. Terima kasih atas arahan, bimbingan, dan nasehatnya

selama proses penyusunan tugas akhir ini di sela-sela kesibukan beliau.

4. Bapak Drs. Adi Prasetyo, M.Si., Ak selaku dosen wali kelas Akuntansi G

angkatan 2012.

5. Para anggota tim pelaksana Teknis Kecamatan Kesamben Kabupaten

Blitar yang telah membantu saya dalam memperoleh data laporan

keuangan.

(3)

Aisyah, Elisa Lindayati, Annisa Yona yang telah menemani saya selama

proses penyelesaian tugas akhir ini.

7. Teman hidup saya Ompa Prasetyo Wibowo yang selalu sabar dalam

menghadapi emosi dan kebingungan saya, yang tidak pernah lelah dan

mengeluh untuk memberikan semangat serta motivasi untuk saya.

8. Teman-teman Akuntansi G angkatan 2012, kita berjuang bersama dan

semoga mendapatkan hasil terbaik.

9. Rekan-rekan dan semua pihak yang mungkin tidak dapat saya sebutkan

satu per satu dalam lembaran ini.

Kepada mereka semua, hanya ucapan terima kasih dan do’a tulus yang dapat saya persembahkan, semoga segala yang telah mereka berikan kepada saya

tercatat dengan tinta emas dalam lembaran catatan roqib sebagai sebuah ibadah

yang tiada ternilai.Amiin.

Akhirnya, dengan segala keterbatasan dan kekurangan, saya persembahkan

karya tulis ini kepada siapapun yang membutuhkannya. Kritik konstruktif dan

saran dari semua pihak sangat saya harapkan untuk penyempurnaan karya-karya

saya selanjutnya.Terimakasih.

Billahittaufiq Wal Hidayah

Malang, 8 April 2016

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 1990. Manajemen penelitian: Rineka Cipta. Azzu

Anonymous. 2005. " Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan". Jakarta : Komite Standar Akuntansi Pemerintah. Anonymous. 2011. Peraturan Bupati Blitar Nomor 37 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan

Keuangan Desa.

Anonymous. 2005. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No 113 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penggunaan Alokasi Dana Desa Dari Pemerintah Kabupaten/Kota Kepada Pemerintah Desa.

Anonymous. 2005. Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 Tentang Pemerintah Desa. hri, M. 2013. Pemberdayaan perempuan dalam membangun budaya anti korupsi. Jurnal

Muwazah 3 (2).

Ariyanti, Vivi Dwi. 2012. " Analisi Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Dama PNPM Mandiri Pada BKM Betul Malang". Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Malang.

Bashori, m. m. 2011. Penempatan pancasila dalam korupsi kota. KARYA ILMIAH MAHASISWA S1 TEKNIK INFORMATIKA.

Blitar, k. 2014. pedoman penggunaan anggaran dana desa.

Mairi, R., S. Syamsuddin, and S. Zauhar. 2014. Performance Accountability of Local Government (Case study on Presentation of Performance Accountability Report and Budget Reports on Office of Management of Regional Revenue, Financial

Negara, L. A. 2003. Pedoman penyusunan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Jakarta 1.

Panggabean, H. P., F. H. U. P. Harapan, and U. T. L. Karawaci. 2013. Penegakan hukum tindak pidana korupsi mendukung pembangunan hukum berbasis hak asasi manusia (enforcement of corruption law supporting development of law based human right). DARI REDAKSI:163.

Panudju, A. 2003. Jurnal manajemen Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol 1 (2):1. Pope, J. 2003. Strategi memberantas korupsi: elemen sistem integritas nasional: Yayasan

Obor Indonesia.

Pramono, P. E., H. Sunaryanto, and B. Benardin. 2014. Analisis apbd propinsi bengkulu tahun 2002–2006 analysis of apbd of bengkulu province period 2002-2006.

EKONOMI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN 2 (1):18-25.

(5)

Burhanuddin. 2012. "Analisis Akuntabilitas Keuangan dan Non Keuangan Pengelolaan Dana Progam Kebun Bibit Rakyat". Skripsi tidak dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Malang.

Setyohadi, Julian Deni. 2012. " Akuntabilitas Pengelolaan Keuanagan Pemerintah Desa Ringinanyar Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar". Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Tidak Dipublikasikan . UMM Malang.

Setyoko, P. I. 2012. Akuntabilitas Administrasi Keuangan Program Alokasi Dana Desa (ADD). JIANA (Jurnal Ilmu Administrasi Negara) 11 (01).

Subroto, A. 2009. Akuntabilitas pengelolaan dana desa (studi kasus pengelolaan alokasi dana desa di desa-desa dalam wilayah kecamatan tlogomulyo kabupaten temanggung tahun 2008), UNIVERSITAS DIPONEGORO.

(6)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Desa adalah bentuk pemerintahan terkecil di negara ini. Mayoritas

penduduknya sejumlah keluarga yang berpenghasilan dari hasil Alam negara ini.

Di desa mayoritas Fasilitas-fasilitas nya masih kurang memadai untuk

meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, maka dari itu pemerintah selalu

menganggarkan dana desa yang bertujuan untuk terciptanya fasilitas fasilitas

untuk meningkat SDM di masing-masing Desa.

Satu dasawarsa terakhir ini diketahui banyaknya perangkat desa yang

mempunyai tugas mengelola dana ADD masih kurang menguasai pengetahuan

ataupun wawasan mengenai pengelolaan maupun pelaporan Alokasi Dana Desa.

Maka sering terjadinya kesalahan yang disebabakan kurang pahamnya perangkat

desa dalam menyususn laporan pengelolaan dana ADD. Banyaknya dana yang

diberikan Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah terlebih ke Pemerintah Desa

yang tidak diimbangi dengan kemampuan dalam melakukan pengelelolaannya

menyebabkan banyak terjadinya kesalahan dan ketidaksesuaian dalam mencapai

sasaran anggaran.

Pemerintah Kabupaten sebagai atasan langsung dari Pemerintah Desa

seharusnya melakukan pengawasan dan pelatihan terkait dengan pengelolaan dana

yang telah diberikan kepada Pemerintah Desa. Dengan adanya, pengawasan dan

(7)

2

dan ketidaksesuaian sasaran anggaran (Alipius, 2013). Pemerinah Kabupaten

terkesan hanya menggelontorkan anggaran dan petunjuk teknis pelaksanaanya

yang tidak dibarengi dengan pelatihan,

pendampingan dan pengawasan yang ketat. Hal ini menyebabkan

Pemerintah Desa terkesan semaunya dalam menggunakan anggaran karena tidak

dibekali dengan kemampuan yang memadai dalam mengelola anggaran Desa yang

ujungnya tidak tepat sasaran.

Pemerintah Desa merupakan bagian dari sebuah kawasan otonom, dimana

Pemerintah Desa diberi hak-hak istimewa terutama terkait dengan pengelolaan

keuangan. Untuk melaksanakan fungsinya, Desa diberi dana oleh Pemerintah

melalui Pemerintah Daerah. Hal ini mengacu pada UU No.32/2004 tentang

Pemerintah daerah. Oleh karena itu, Desa dibekali dengan pedoman dan petunjuk

teknis pengelolaan dan pelaporan keuangan Desa (Abdullah, 2008). Dengan

diberikannya kekuasaan penuh dalam mengelola keuangan, Desa wajib

menerapkan prinsip akuntabilitas dalam mengelola dan melaporkan keuangan,

sehingga pengelolaan dan pelaporan keuangan tersebut dapat

dipertanggunjawabkan kepada Pemerintah Daerah maupun Pusat sebagai pihak

pemberi dana dan kepada masyarakat.

Diterbitkanya Peraturan Menteri Dalam Negeri No.113/2014 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa memberikan landasan semakin otonomnya

Desa secara praktik. Dengan diberikanya kewenangan pengelolaan keuangan Desa

(berdasarkan Permendagri 113/2014) dan adanya Alokasi Dana Desa (berdasarkan

(8)

3

proses pengelolaan keuangan (Furqani, 2010). Pemberian Alokasi Dana Desa

merupakan wujud dari pemenuhan hak desa untuk menyelenggarakan otonominya

agar tumbuh dan berkembang mengikuti pertumbuhan dari desa itu sendiri

berdasarkan keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan

pemberdayaan masyarakat.

Alokasi Dana Desa atau ADD adalah bagian keuangan Desa yang diperoleh

dari APBD Kabupaten/Kota yang bersumber dari bagian dana perimbangan pusat

dan daerah yang diterima oleh Kabupaten/Kota untuk Desa paling sedikit l0%,

dan dari bagi hasil retribusi/pajak daerah Kabupaten/Kota. Semua itu dilakukan

sebagai langkah nyata pemerintah daerah mendukung pelaksanaan otonomi

daerah di wilayahnya. Sistem pengelolaan dana desa yang dikelola oleh

pemerintah desa termasuk didalamnya mekanisme penghimpunan dan

pertanggungjawaban merujuk pada Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004

tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

(Subroto, 2009). Selanjutnya dijelaskan bahwa pengelolaan dana desa atau alokasi

dana desa (ADD) yang sesuai kebutuhan merupakan salah satu bentuk

desentralisasi guna mendorong good governance, karena mendekatkan negara ke masyarakat dan sekaligus meningkatkan partisipasi masyarakat, yang akhirnya

mendorong akuntabilitas, transparansi dan responsivitas pemerintah lokal.

Akuntabilitas merupakan elemen yang tidak dapat terpisahkan dalam

pelaksanaan good governance dan merupakan tantangan bagi pemerintah untuk dapat mempertanggungjawabkan dan selalu terbuka kepada masyarakat dalam

(9)

4

menyebutkan bahwa terdapat tiga prinsip dasar dalam setiap penyelenggaraan

good governance. Tiga prinsip tersebut adalah akuntabilitas, transparansi dan partisipasi.

Penerapan prinsip akuntabilias harus ditaati secara konsisten oleh semua

pihak yang terlibat dalam pengelolaan dan pelaopran ADD tanpa terkecuali.

Akuntabilitas ini pada dasarnya diterapkan dengan memberikan akses kepada

pihak-pihak yang berkepentingan untuk melakukan pemeriksaan bertanya atau

menggugat pertanggungjawaban dari pihak pengelola ADD. Dalam pengelolaan

dan pelaporan ADD ini dapat diterapkan dengan memberi akses kepada semua

pihak untuk mengetahui konsep yang berkaitan dengan ADD, kebijakan dalam

pengambilan keputusan, perkembangan kegiatan keuangan, serta informasi

lainnya dari para pengelola ADD di Pemerintah Desa.

Beberapa penelitian sebelumnya telah melakuan pengujian mengenai

tingkat akuntabilitas suatu lembaga publik dalam mengelola keuangan seperti

Subroto (2009) dan Setyoko (2012) dengan objek penelitian pemerintah desa.

Sejalan dengan penelitian Subroto (2009) dan Setyoko (2012) peneliti berusaha

menguji tingkat akuntabilitas Pemerintah Desa dalam mengelola keuangan,

dengan objek penelitian yang lebih luas yaitu Pemerintah Desa yang ada di

wilayah Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar yang menggunakan laporan

pertanggungjawaban ADD tahun anggaran 2014. Penelitian ini dilakukan di

Kecamatan Kesamben karena total dana ADD yang diterima lebih banyak

dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lainnya. Dengan damikian, maka

(10)

5

Akuntabilitas Laporan Pertanggungjawaban Alokasi Dana Desa di Wilayah

Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar”

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, penilitian ini

bertujuan untuk menganilisis hasil pelaporan akuntabilitas pada ADD. Rumusan

Masalah dalam Penilitian ini adalah :

1. Bagaimana akuntabilitas pengelolaan Alokasi Dana Desa di wilayah

Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar ?

2. Bagaimana pelaporan Alokasi Dana Desa di wilayah Kecamatan

Kesamben Kabupaten Blitar ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mendeskripsikan akuntabilitas pengelolaan Alokasi Dana Desa di

Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar.

2. Untuk mendeskripsikan akuntabilitas pelaporan Alokasi Dana Desa di

Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar.

D. Manfaat Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan diharapkan mempunyai manfaat sebagai

berikut :

(11)

6

1. Perkembangan Kajian Akuntansi

Sebagai bahan merumuskan khasanah ilmu tentang pengelolaan dan

akuntabilitas Alokasi Dana Desa (ADD)

2. Dunia Praktik

Sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi bagi desa-desa di wilayah

Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar dalam mengelola dan

meningkatkan akuntabilitas sehingga bisa melakukan perbaikan dalam

merumuskan, menyusun, dan menetapkan keputusan tentang kebijakan

dalam penggunaan dan pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD)

3. Peneliti Selanjutnya

Sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya yang akan mengambil tema yang

sama, sehingga dapat memberikan kajian yang lebih mendalam pada masa

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Pengelasan di Unit Fabrikasi PT Swadaya Graha Gresik Jawa Timur, Indonesia” untuk mengetahui bahaya apa saja yang mungkin akan terjadi pada pekerjaan yang

17 Pada penelitian yang lain, korban kekerasan seksual mayoritas adalah anak di bawah 18 tahun, 80.000 anak. Amerika setiap tahunnya mengalami

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota | Institut Teknologi Sepuluh Nopember | 13 April 2015 Page 9 bersejarah, juga merupakan ruang publik atau taman kota karena kawasannya

Kemudian pengertian nazhir dalam Pasal 1 butir (4) Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf menyatakan Nazhir adalah pihak yang menerima harta benda

a. Sumber primer adalah sumber data yang memiliki otoritas, artinya bersifat mengikat, meliputi peraturan perundang-undangan, Putusan hakim. 12 Dalam penelitian ini sumber

Pengaruh Ukuran Perusahaan Profitabilitas Financial Leverage dan Nilai Saham Terhadap Perataan Laba (Income Smoothing) pada Perusahaan Manufaktur Keuangan dan Pertambangan

Skripsi berjudul : Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa Tahun 2017 Di Desa Sumber Pinang Kecamatan Mlandingan Kabupaten Situbondo, telah diuji dan

Skripsi berjudul ” Pertumbuhan Tetraselmis chuii Pada Medium Air Laut dengan Intensitas Cahaya, Lama Penyinaran dan Jumlah Inokulan yang Berbeda Pada Skala Laboratorium”