• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERJASAMA LUAR NEGERI OLEH PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERKERETAAPIAN DI KALIMANTAN TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KERJASAMA LUAR NEGERI OLEH PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERKERETAAPIAN DI KALIMANTAN TIMUR"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

KERJASAMA LUAR NEGERI OLEH PEMERINTAH

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DALAM PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR PERKERETAAPIAN DI KALIMANTAN

TIMUR

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Ilmu Politik (S.Ip) Strata-1

Jurusan Hubungan Internasional

Disusun Oleh :

Fauzi Shahfuza Putra

201010360311094

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MALANG

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Fauzi Shahfuza Putra

Nim : 201010360311094

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Hubungan Internasional

Judul Skripsi : Kerjasama Luar Negeri Oleh Pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur Dalam Pembangunan

Infrastruktur Perkeretaapian di Kalimantan Timur

Disetujui,

Dosen Pembimbing Pembimbing I

Dyah Estu Kurniawati, M.Si

Pembimbing II

M. Syaprin Zahidi, M.A

Mengetahui,

Dekan

FISIP UMM

Ketua Jurusan HI

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Fauzi Shahfuza Putra

Nim : 201010360311094

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Hubungan Internasional

Judul Skripsi : Kerjasama Luar Negeri Oleh Pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur Dalam Pembangunan

Infrastruktur Perkeretaapian di Kalimantan Timur

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Dan dinyatakan LULUS

Pada hari : Jumat

Tanggal : 31/10/2014

Tempat : Ruang Dosen FISIP

Mengesahkan

Dekan FISIP – UMM

Dewan Penguji: Tanda Tangan

1. Peggy Puspa Haffsari, M.Sc ( )

2. Havidz Ageng Prakoso, M.A ( )

3. Dyah Estu Kurniwati, M.Si ( )

(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Fauzi Shahfuza Putra

Tempat, tanggal lahir : Samarinda, 14 Oktober 1992

NIM : 201010360311094

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:

Kerjasama Luar Negeri Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Dalam

Pembangunan Infrastruktur Perkeretaapian di Kalimantan Timur

Adalah bukan karya tulis ilmiah atau skripsi orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya

dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benanya dan apabila

pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Malang, 1 November 2014

Yang menyatakan,

materai

(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLAH S.W.T. Tuhan pencipta semesta alam beserta

isinya, nikmat melimpah dan hidayah serta rahmat diberikan kepada seluruh

makhluk ciptaan-Nya. Shalawat serta salam kita berikan kepada Rasulullah

Muhammad S.A.W. sebagai utusan-Nya dan Insan yang menyerukan kita dan

mengajarkan kita untuk senantiasa patuh dan tunduk kepada ALLAH S.W.T.

Dan dengan rahmat ALLAH S.W.T. penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan judul : “KERJASAMA LUAR NEGERI OLEH PEMERINTAH

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DALAM PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR PERKERETAAPIAN DI KALIMANTAN TIMUR”.

Skripsi ini diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

sarjana Ilmu Hubungan Internasional.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan berdasarkan keterbatasan kemampuan

yang penulis miliki. Atas segala kekurangan dan ketidaksempurnaan skripsi ini,

penulis mengharapkan masukan, kritik dan saran yang bersifat membangun

(6)

Daftar Isi

Lembar Persetujuan Skripsi ... i

Lembar Pengesahaan ... ii

Lembar Pernyataan Orisinalitas ... iii

Berita Acara Bimbingan Skripsi ... iv

Kata Pengantar ... v

Lembar Persembahan ... vi

Abstraksi ... viii

Abstract ... ix

Daftar Isi... x

Daftar Gambar, Tabel dan Lampiran ... xii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 7

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

1.3.1. Tujuan Penelitian... 8

1.3.2. Manfaat Penelitian... 8

1.4.Penelitian Terdahulu ... 8

1.5.Kerangka Pemikiran ... 22

1.5.1. Konsep Paradiplomasi ... 22

1.5.2. Alur Logika Pemikiran ... 26

1.6.Ruang Lingkup Pembahasan ... 27

1.6.1. Batasan Waktu... 27

1.6.2. Bahasan Materi ... 27

1.7.Metode Penelitian ... 28

1.8.Metode Pengumpulan Data ... 28

1.8.1. Data Primer ... 28

1.8.2. Data Sekunder ... 29

1.9. Metode Analisa Data ... 30

1.10 Argumen Dasar ... 30

(7)

BAB II PROFIL KALIMANTAN TIMUR, HUBUNGAN INDONESIA-RUSIA DAN WEWENANG KERJASAMA LUAR NEGERI OLEH PEMERINTAH DAERAH

2.1.Wilayah dan Potensi Investasi di Kalimantan Timur... 33

2.1.1. Potensi dan Ekonomi di Kalimantan Timur ... 38

2.1.2. Ketersediaan Infrastruktur di Kalimantan Timur ... 41

2.2.Sejarah Hubungan Indonesia-Rusia ... 47

2.2.1. Makna Strategis Hubungan Indonesia-Rusia ... 56

2.3.Kewenangan Pemerintah Daerah Dalam Melangsungkan Hubungan Luar Negeri ... 68

BAB III AKTIFITAS PARADIPLOMASI DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERKERTAAPIAN DAN MP3EI PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 3.1.Promosi Potensi Investasi oleh Pemerintah Provinsi ... 77

3.2.Tahapan Menuju Persetujuan Kerjasama ... 82

3.2.1. Penandatanganan MoU antara Pihak Rusia dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur ... 87

3.3.Proyeksi Pembangunan Jalur Kereta Api di Kalimantan Timur dan Program MP3EI ... 92

3.3.1. Kerjasama Pemerintah Provinsi dengan Russian Railways ... 96

3.3.2. Implementasi Program MP3EI di Kalimantan Timur ... 103

3.4.Kesepakatan Kerjasama di Bidang Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Sumber Daya Manusia Lokal Melalui Program Beasiswa Rusia ... 113

3.5. Analisis Paradiplomasi Berdasarkan Kerjasama Pemerintah Provinsi Kaltim – Russia Railways dalam Pembangunan Infrastruktur Perkeretaapian di Kalimantan Timur ... 124

BAB IV PENUTUP 4.1.Kesimpulan ... 140

4.2.Saran ... 142

(8)

DAFTAR TABEL, GAMBAR DAN LAMPIRAN

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Posisi Penelitian... 19

Tabel 2.1 Daftar Kabupaten dan Kota Provinsi Kalimantan Timur... 35

Tabel 2.2 Batas Wilayah Provinsi Kalimantan Timur... 37

Tabel 2.3 Perdagangan RI-Rusia dari 2008-2012... 60

Tabel 3.1 Proyek MP3EI yang telah diresmikan dan di-groundbreaking... 109

Tabel 3.2 Proyek MP3EI yang akan di-groundbreaking... 111

Tabel 3.3 Kesepakatan antar Kabupaten/Kota... 134

Daftar Gambar Gambar 2.1 Peta Provinsi Kalimantan Timur... 36

Gambar 2.2 Sektor Perekonomian di Kalimantan Timur... 39

Gambar 2.3 Konstribusi Batubara Kalimantan Timur... 41

Gambar 3.1 Kunjungan ke Rusia oleh pihak Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur... 81

Gambar 3.2 Penandatangan MoU... 89

Gambar 3.3 Rencana Pembangunan Kereta Api di wilayah Kalimantan Timur ... 93

Gambar 3.4 Rute Pertama... 94

Gambar 3.5 Rute Kedua... 95

(9)

Gambar 3.7 Rute Keempat... 100

Gambar 3.8 Titik-titik Batubara diwilayah Kalimantan... 102

Gambar 3.9 Struktur Organisasi KP3EI Provinsi Kalimantan Timur... 105

Gambar 3.10 Keanggotaan dari KP3EI... 106

Gambar 3.11 Pembukaan Pendaftaran Beasiswa Rusia dan Belarus oleh Pemerintah Provinsi... 116

Gambar 3.12 Pertemuan Antar Rektor dari Rusia – Mulawarman... 118

Gambar 3.13 Rapat Pembahasan Lanjutan Dari Beasiswa ke Rusia Pada Agustus 2014... 118

Gambar 3.14 Rapat Kerjasama dibidang Pendidikan oleh Pemerintah Provinsi dengan pihak PT. Kereta Api Borneo... 120

Gambar 3.15 Daftar Calon Peserta Didik... 122

Gambar 3.16 Daftar Calon Peserta Didik... 123

Gambar 3.17 Pola Koordinasi Pemerintah Daerah... 132

Gambar 3.18 Pola Koordinasi Kerjasama Oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur... 134

Daftar Lampiran Nota Kesepahaman (MoU) Antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Rail Pte. Ltd tentang Pengembangan Perkeretaapian... 153

(10)

Daftar Pustaka

Sumber : Buku

A, Fahrurodji. 2005. Rusia Baru Menuju Demokrasi: Pengantar Sejarah dan

Latar Belakang Budayanya. Yayasan Obor: Jakarta.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah & Badan Pusat Statistik Provinsi

Kal-Tim. 2013. Kaltim Dalam Angka 2012. Diterbitkan atas kerjasama Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah & Badan Pusat Statistik Kal-Tim.

HS, Salim. Abdullah & Wiwiek Wahyuningsih. 2008. Perancangan Kontrak dan

Memorandum of Understanding (MoU). Cetakan keempat. Sinar Grafika:

Jakarta.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 2011. Masterplan Perencanaan

dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Produksi oleh

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Kementerian Luar Negeri. 2012. Diplomasi Indonesia 2011. diterbitkan oleh

Kementerian Luar Negeri.

Lebang, Tomi. 2010. Sahabat Lama Era Baru: 60 Tahun Pasang Surut Hubungan

Indonesia-Rusia. Grasindo: Jakarta.

Mas’oed, Mohtar. 1994. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi.

LP3ES: Jakarta.

Soyomukti, Nurani. 2012. Soekarno dan Cina. Garasi: Yogyakarta.

Winarno, Budi. 2011. Isu-Isu Global Kontemporer. Center for Academic

Publishing Service (CAPS): Yogyakarta.

Wuryandari, Ganewati (eds). 2011. Politik Luar Negeri Indonesia: Di Tengah

(11)

Sumber : Artikel & Jurnal Ilmiah

Atchillie, R. de. 2009. Pragmatisme Politik Luar Negeri Vladimir Putin. Glasnost

Vol. 4 No. 2 Oktober 2008 – Maret 2009.

Anggoro, Kusnanto. 2008. Geopolitik Energi, Manuver Diplomasi Putin, dan

Kebangkitan Kembali Rusia. Jurnal Kajian Wilayah Eropa, Vol. 4 No. 1

Tahun 2008.

Cahyaningtyas, June. 2007. Vladimir Putin dan Kebijakan Luar Negeri Near

Abroad Rusia. Jurnal Volume 11, Nomor 3, Tahun 2007. Universitas

UPN”Veteran” Yogyakarta.

Damayanti, Christy. 2012. Potensi Paradiplomasi Dalam Mendukung Kinerja

Diplomasi Indonesia Menuju Komunitas ASEAN. Jurnal Transformasi Vol.

XIV No. 22 Tahun 2012. di akses dari,

http://ejournal.unisri.ac.id/index.php/Transformasi/article/viewFile/42/15

(24/02/2014. 23.11)

Effendy, Tony Dian. Enhancing Local Government’s International Competitive

Advantages Through Entrepreneurial Government and Paradiplomacy.

Jurusan Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang. di

akses dari,

http://www.journal.unipdu.ac.id/index.php/seminas/article/viewFile/201/148

(24/02/2014. 23.14)

Hidayat, Arif. Peningkatan Good Governence Berdasarkan UU No. 32 Tahun

2004 JO. UU No. 12 Tahun 2008 di Kecamatan Borobudur Kabupaten

Magelang. Universitas Negeri Semarang. di akses dari,

http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/6191208/11-48-1-PB-libre.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAJ56TQJRTWSMTNPEA&Expires=140 7258525&Signature=JDRxdb%2B7hjNhngRg2zhE5pEkY6M%3D

(05/08/2014. 23.08)

Indriati, Noer. 2010. Perjanjian Internasional Oleh Daerah Sebagai Kewenangan

Otonomi Daerah. Jurnal Dinamika Hukum Vol. 10 No. 1 Januari 2010. di

(12)

http://fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/fileku/dokumen/v102010%20noer% 20indriati.pdf (28/08/2014. 13.51)

Kireeva, Anna. 2012. Russia’s East Asia Policy: New Opportunity and

Challanges. Perceptions, Winter 2012, Volume XVII, Number 4. di akses

dari, http://sam.gov.tr/wp-content/uploads/2013/03/3Anna_Kireeva.pdf

(18/09/2014. 12.22)

Kurniawati, Dyah Estu. 2012. Kerjasama Luar Negeri Oleh Pemerintah Daerah

di Era Otonomi Daerah (Studi Pada Pemerintah Kabupaten Malang).

Jurnal Humanity Volume 5 Nomor 2 Maret 2010.

Lecours, Andre. 2008. Political Issues of Paradiplomacy: Lessons from the

Developed World. Netherlands Institute of International Relations

‘Clingendael’. di akses dari,

http://www.paradiplomacia.org/upload/downloads/29f3b5b54896fc0ddf051 d438b65f839plecours.pdf (28/02/2014. 01.13)

Mukti, Takdir Alim. 2012. Sistem Westphalia, Interaksi Transnasional dan

Paradiplomacy. Jurnal Hubungan Internasional, Vol. 5 No. 2 Oktober 2012.

... 2010. Tinjauan Yuridis dan Teoritis Terhadap Kerjasama

Internasional Daerah Otonom. Makalah presentasi FGD Asosiasi Ilmu

Hubungan Internasional Indonesia Wil. IV (Jateng-DIY) pada 20-21 Febuari

2010. di akses dari,

https://www.academia.edu/2307909/TINJAUAN_YURIDIS_DAN_TEORI TIS_TERHADAP_KERJASAMA_INTERNASIONAL_DAERAH_OTON OM (18/08/2014. 07.01)

Oratmangun, Djauhari. 2013. Prospek Kemitraan Strategis dan Kerjasama

Bilateral Indonesia- Rusia. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Oktober

2013. di akses dari,

http://www.pata.org/uploads/downloadable/Session%203-%20Djauhari%20Oratmangun_Ambassador%20Indonesia%20to%20Russia -228.pdf (18/09/2014. 12.02)

Pohan, Hazairin. 2004. Perkembangan Kawasan Eropa Tengah dan Timur dan

(13)

Timur, Departemen Luar Negeri. Fakultas Pasca Sarjana Jurusan Hubungan

Internasional Universitas Indonesia. di akses dari,

http://web.iaincirebon.ac.id/ebook/moon/Mixed/18-LectureUI.pdf (28/08/2014. 14.32)

Yani, Yanyan Mochamad. Dinamika Hubungan Internasional dan Indonesia. di

akses dari,

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/dinamika_hubungan_internasional_dan_indonesia. pdf (22/09/2014. 21.08)

Yustiningrum, RR. Emilia. 2011. Enam Dekade Dinamika Persahabatan

Indonesia-Rusia. di akses dari,

http://www.politik.lipi.go.id/index.php/en/columns/eropa/392-enam-dekade-dinamika-persahabatan-indonesia-rusia-?format=pdf (13/05/2012. 22.45) Wolff, Steffan. 2009. Paradiplomacy: Scope, Oppurtunities, and Challenges.

University of Nottingham. di akses dari,

http://www.stefanwolff.com/files/Paradiplomacy.pdf (24/02/2014. 23.25)

Sumber : Situs Website & Surat Kabar

Dua Rel Menanti Groundbreaking. Kaltim Post Edisi 4 Juni 2013. Hal 25 & 33

Tabloid Majalah Membangun Kaltim. Kaltim-Rusia tandatangani MoU

Pembangunan Rel Kereta Api. diterbitkan tanggal 18 Januari 2012.

berdasarkan SK Gubernur Kaltim No. 480/K.46/2012.

Admin BP3MD. Prosedur Perijinan Bidang Penanaman Modal. di akses dari,

http://bp3md.tanahbumbukab.go.id/index.php?view=article&catid=55%3Ad

ata-pokok&id=144%3Aprosedur-perijinan-bidang-penanaman-modal&format=pdf&option=com_content&Itemid=177 (04/09/2014. 22.11) Andrea, Faustinus. Hubungan Strategis Indonesia-Rusia. di akses dari,

http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=8751&coid=1&caid=27& gid=3 (28/08/2014. 14.59)

Beasiswa Kaltim 2014. di akses dari,

(14)

Bely, Mikhael. 2005. 55 Tahun Hubungan Diplomatik Antara Rusia dan

Indonesia: Prospek-Prospek Cerah. di akses dari,

http://www.indonesia.mid.ru/relat_ind_01.html (23/09/2014. 14.15)

Biro PPWK Kalimantan Timur. 2014. Rapat Pembahasan Wilayah Antara

Kabupaten Mahakam Ulu Dengan Kabupaten Kutai Barat. di akses dari,

http://biro-ppwk.kaltimprov.go.id/berita-79-rapat-pembahasan-wilayah-antara-kabupaten-mahakam-ulu-dengan-kabupaten-kutai-barat.html

(21/08/2014. 14.04)

Biro PPWK Kalimantan Timur. 2014. Pemprov-PT KAB Mantapkan Kerjasama

Kirim 50 Pelajar ke Rusia. di akses dari,

http://biro- ppwk.kaltimprov.go.id/berita-108-pemprov--pt-kab-mantapkan-kerjasama-kirim-50-pelajar-ke-rusia.html (23/09/2014. 20.17)

Biro PPWK Kalimantan Timur. 2014. Penyempurnaan Draft Perjanjian Kerja

Sama Antara Pemprov Kalimantan Timur dengan PT. Kereta Api Borneo.

di akses dari, http://www.setdaprovkaltim.info/perbatasan/penyempurnaan- draft-perjanjian-kerja-sama-antara-pemprov-kalimantan-timur-dengan-pt-kereta-api-borneo/#more-4477 (18/09/2014. 09.36)

Biro PPWK Kalimantan Timur. Arsip Kerjasama Biro Perbatasan, Penataan

Wilayah dan Kerjasama Setda Prov. Kaltim. di akses dari, http://biro-ppwk.kaltimprov.go.id/kerjasama.html (24/09/2014. 13.27)

Dwiyogo, Santos Winarso. 2013. Saatnya Menoleh ke Rusia Bagi Kepentingan

Strategis Indonesia. Disampaikan pada Roundtable Discussion, Global

Future Institute. di akses dari,

http://www.theglobal- review.com/content_detail.php?lang=id&id=11838&type=99#.VB8S-VdMgTA (04/05/2013. 10.23)

Fransina. 2012. Ditandatangani, Deklrasi Komitmen Kereta Api Batu Bara di

Kalteng. di akses dari,

(15)

Ghofar, M. 2014. Kaltim Miliki 22 Pelabuhan Laut dan Sungai. di akses dari,

http://kaltim.antaranews.com/berita/20137/kaltim-miliki-22-pelabuhan-laut-sungai (24/08/2014. 12.02)

Harwanto. 2014. 5 Ancaman Pasar Bebas ASEAN 2015 bagi Indonesia. di akses

dari, http://www.merdeka.com/uang/5-ancaman-pasar-bebas-asean-2015-bagi-indonesia.html (23/09/2014. 12.35)

Hasugani, Maria & Gusthida Budiartie. 2012. Rusia Garap Proyek Ekonomi Rp.

21 Triliun di Indonesia. di akses dari,

http://www.tempo.co/read/news/2012/04/16/117397316/Rusia-Garap-Proyek-Ekonomi-Rp-21-T-di-Indonesia (18/04/2012. 20.13)

Hasugian, Maria Rita. 2013. Dubes Djauhari: Rusia Pasar Potensial Indonesia. di

akses dari, http://www.tempo.co/read/news/2013/09/06/078510920/Dubes-Djauhari-Rusia-Pasar-Potensial-Indonesia (23/09/2014. 12.31)

Humas Unmul. 2014. Tiga Rektor Dari Rusia Kunjungi Unmul. di akses dari,

http://www.unmul.ac.id/read/news/2014/135/tiga-rektor-dari-rusia-kunjungi-unmul.html (15/07/2014. 04.05)

Kedutaan Besar Federasi Rusia Untuk Republik Indonesia. Hubungan Bilateral

Rusia-Indonesia. di akses dari,

http://www.indonesia.mid.ru/relat_ind_04.html (26/08/2014. 21.26)

Kedutaan Besar Federasi Rusia Untuk Republik Indonesia. Hubungan Indonesia

Rusia. di akses dari, http://www.indonesia.mid.ru/relat_ind_03.html

(20/03/2012 11:45)

Keduataan Besar Federasi Rusia Untuk Republik Indonesia. On The Signing of

The Memorandum of Undestanding on The Railway Construction in the

East Kalimantan Province (Indonesia). di akses dari,

http://www.indonesia.mid.ru/press/337_e.html (05/09/2014. 01.37)

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. 2014.

Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-9 Indonesia-Rusia Bidang Ekonomi,

Perdagangan dan Kerjasama Teknis. Siaran Pers. di akses dari,

(16)

Koran Kaltim. 2012. Salah Satu Proyek Terbesar dan Istimewa. di akses dari,

http://www.korankaltim.co.id/read/news/2012/26580/salah-satu-proyek-terbesar-dan-istimewa-.html (20/04/2012. 23.08)

Lorca, Rhesa Evan. 2013. Perlu adanya Kerjasama Antar-Daerah di Indonesia

dan Rusia. di akses dari, http://www.pedomannews.com/pilkada-dki- 2012/amerika-dan-eropa/21861-perlu-adanya-kerjasama-antar-daerah-di-indonesia-dan-rusia (28/08/2014. 14.21)

NUMESA. 2013. Mahasiswa Kaltim Akan Dikerjakan Di Perkeretaapian . di

akses dari, http://disdik.kaltimprov.go.id/read/news/2013/524/mahasiswa-kaltim-akan-dikerjakan-di-perkeretapian.html (23/09/2014. 20.29)

Pemda Ketapang. Rusia Investasi USD3 Miliar di Kalimantan Barat. di akses

dari,

http://www.ketapangkab.go.id/index.php?option=com_content&view=articl

e&id=122:rusia-investasi-usd3-miliar-di-kalimantan-barat&catid=38:terbaru&Itemid=217 (26/08/2014. 21.07)

Situs resmi Vnesheconombank. 2012. Vnesheconombank and Kalimantan Rail

Pte. Ltd Agree to Cooperate in Implementing a Project on Building a

Railway in the Republic of Indonesia. di akses dari,

http://www.veb.ru/en/press/news/arch_news/index.php?id_19=28761

(05/09/2014. 01.40)

Subiyanto, Rachmad. 2012. Trans-Kalimantan: Kaltim Masih Menyimpan Asa

Dengan Kalteng. di akses dari,

http://industri.bisnis.com/read/20120217/45/64605/trans-kalimantan-kaltim-masih-menyimpan-asa-dengan-kalteng (18/09/2014. 09.45)

... 2014. Pembangunan Rel Kereta Api Borneo Diproyeksikan

Mulai 2015. di akses dari,

http://industri.bisnis.com/read/20140206/45/201506/pembangunan-rel-kereta-api-borneo-diproyeksi-mulai-2015 (15/07/2014. 04.48)

Suara Pembaharuan. 2012. Rusia Berminat Tanam Modal Sebesar Rp. 16 triliun.

(17)

Suruji, Andi. 2011. Perdagangan RI-Rusia Semakin Meningkat. di akses dari,

http://edukasi.kompas.com/read/2011/09/13/09454392/Perdagangan.RI-Rusia.Semakin.Meningkat (27/03/2012. 21.34)

Tabloid Diplomasi. 2012. Strategi Pengembangan Potensi Ekonomi Daerah.

Edisi – Mei 2012. di akses dari, http://www.tabloiddiplomasi.org/previous-

isuue/171-mei-2012/1414-srategi-pengembangan-potensi-ekonomi-daerah.html (05/09/2014. 01.38)

The Global Review. 2014. Wakil PM Rusia Gandeng 40 Pengusaha Rusia ke

Indonesia. di akses dari,

http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?lang=id&id=14769&type=6#.VCEGFFdMg TA (23/09/2014. 12.33)

Tsyganov Mikhail. 2013. Ulyukaev: Fokus Politik dan Ekonomi Global Beralih ke

Asia-Pasifik. di akses dari,

http://indonesia.rbth.com/politics/2013/10/08/ulyukaev_fokus_politik_dan_ ekonomi_global_beralih_ke_asia-pasifik_22615.html (25/09/2014. 17.13) ... 2014. Rusia Bangun Rel Kereta Api di Kalimantan. di akses

dari,

http://indonesia.rbth.com/economics/2014/03/12/rusia_investasi_dua_miliar _dolar_untuk_bangun_rel_kereta_api_di_kal_23383.html (23/09/2014. 12.34)

Website Resmi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Daftar Kabupaten dan

Kota. di akses dari, http://www.kaltimprov.go.id/kabkota (23/08/2014. 12.24)

Website Resmi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Gambaran Umum

Kondisi Daerah. di akses dari,

http://onedataonemap.kaltimprov.go.id/geoportal/index.php/page/load/sekila sinfo (05/08/2014. 18.15)

Website Resmi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Peta Administrasi Kaltim.

(18)

Website Resmi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Sekilas Kalimantan

Timur. di akses dari, http://www.kaltimprov.go.id/profil-8-sekilas-tentang-kaltim.html (20/08/2014. 20.13)

Website Resmi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Jalan Dan Jembatan. di

akses dari, http://www.kaltimprov.go.id/infrastruktur-49-jalan--jembatan.html (24/08/2014. 11.03)

Website Gubernur Kalimantan Tengah, The ATN Center. 2013. 2014, 4 Gubernur

Kalimantan Sepakat Sambung Trans Kalimantan Poros Selatan. di akses

dari, http://www.atn-center.org/read.asp?id_news=2350&menu=Berita

(18/09/2014. 09.52)

Wedo, Henrykus F. N. Megaproyek KA Kalimantan Dimulai 2014. di akses dari,

http://www.indii.co.id/upload_file/201303181120410.Megaproyek%20KA %20Kalimantan%20Dimulai%202014.pdf (05/09/2014. 00.06)

Wisastra, Taufik (ed.). 2014. Groundbreaking of Railway Project and Port in East

Kalimantan is Targeted in June. di akses dari,

http://m.bisnis.com/en/read/20140206/94/24403/ground-breaking-of-

railway-project-and-port-in-east-kalimantan-is-targeted-in-june-(05/09/2014. 02.30)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah

Daerah. di akses dari,

http://www.bawaslu.go.id/sites/default/files/regulasi/uu_32_2004.pdf

(05/08/2014. 22.50)

Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 09/A/KP/XII/2006/01 tentang Panduan

Umum Tata Cara Hubungan dan Kerjasama Luar Negeri Oleh Pemerintah

Daerah dikeluarkan oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia. di akses

dari, http://www.kemlu.go.id/Law/Permenlu%2009-A-KP-XII-2006-01.pdf

(18/08/2014. 22.57)

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 03 Tahun 2008 tentang Pedoman

Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah Daerah Dengan Pihak Luar Negeri. di

akses dari,

(19)

%2003-2008_Kerjasama%20daerah%20dengan%20Luar%20Negeri.pdf

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Zaman globalisasi ditandai dengan kemunculan berbagai macam teknologi

mutakhir di bidang komunikasi maupun tekhnologi transportasi mempermudah

individu maupun suatu negara dalam berinteraksi satu dengan lainnya sehingga

jarak dan waktu bukan lagi sebagai halangan dalam menjalin interaksi. Termasuk

pula dalam membangun aktifitas-aktifitas ekonomi dan perdagangan yang telah

menjadi semakin mengglobal, dimana istilah ini menggambarkan fenomena dunia

kontemporer yang ditandai oleh menyempitnya ruang dan waktu.1

Indonesia adalah salah satu negara yang turut serta dalam perdagangan

dunia. Tuntunan untuk memenuhi kebutuhan perekonomian dalam negeri

mendorong Indonesia berpartisipasi dalam aktifitas-aktifitas perdagangan dunia.

Terutama setelah krisis Asia pada pertengahan 1997, Indonesia menjadi negara

yang terkena dampak yang luar biasa akibat dari krisis tersebut, yang hingga

sampai saat ini Indonesia merupakan satu-satunya negara di Asia yang belum

mampu sepenuhnya keluar dari keterpurukan yang telah disebabkan oleh krisis

tersebut.2

1 Kenichi Ohmae. 1995. “The End Of Nation State”.

The 1995 Panglaykim Memorial Lecture.

Jakarta, 4 October. Dalam, Budi Winarno. 2011. “Isu-Isu Global Kontemporer”. Center for

Academic Publishing Service (CAPS): Yogyakarta. Hal 32.

2Adriani Elisabeth, “Globalisasi Ekonomi dan Politik Luar Negeri Indonesia”. Dalam

Ganewati

Wuryandari (eds). 2011. “Politik Luar Negeri Indonesia: Di Tengah Arus Perubahan Politik

(21)

Penentu keberhasilan suatu negara untuk dapat bersaing di era globalisasi

dan perdagangan bebas adalah infrastruktur yang memadai dan memiliki kualitas

yang baik. Infrastruktur yang buruk, mengakibatkan biaya produksi meningkat,

dan pada nantinya akan mengurangi daya saing harga, karena ekspor menurun.

Kondisi infrastuktur yang buruk juga akan berakibat pada penurunan investor

asing dalam membuka usaha di Indonesia. Dalam proses peningkatan daya saing

Indonesia, Pemerintah Indonesia / Departemen Perdagangan Republik Indonesia

telah menetapkan empat misi utama, tujuan tersebut berupa; meningkatkan

kelancaran distribusi, penggunaan produk dalam negeri, perlindungan konsumen

dan pengamanan perdagangan; mengoptimalkan keuntungan daya saing Indonesia

dalam persaingan global; mewujudkan pelayanan publik dan tata kelola

pemerintahan yang baik; meningkatkan peran penelitian dan pengembangan, dan

proses konsultasi publik dalam pengambilan keputusan di sektor perdagangan.3

Kemunculan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia (MP3EI) yang telah dicanangkan oleh pemerintahan Indonesia sebagai

cetak biru (blueprint), dimaksudkan untuk mendorong terwujudnya pertumbuhan

ekonomi yang tinggi, berimbang, berkeadilan dan berkelanjutan. Pada saat yang

sama, melalui langkah percepatan tersebut Indonesia akan dapat mendudukkan

dirinya sebagai sepuluh negara besar di dunia pada tahun 2025 dan enam negara

besar dunia pada tahun 2050.4 Dengan adanya Masterplan tersebut, Indonesia

diharapkan mampu mempercepat pengembangan berbagai program pembangunan

3

Ganewati Wuryandari (eds). 2011. Ibid. Hal 100.

4 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 2011. “

Masterplan Perencanaan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025”. Produksi oleh Kementerian

(22)

yang ada, terutama dalam mendorong peningkatan nilai tambah disektor ekonomi,

pembangunan infrastruktur dan energi, serta pembangunan Sumber Daya Manusia

dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Selain percepatan, pemerintah juga

mendorong perluasan pembangunan ekonomi Indonesia agar efek positif dari

pembangunan ekonomi Indonesia dapat dirasakan di semua daerah di Indonesia.

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)

bukan dimaksudkan untuk menggantikan RPJM (Rencana Pembangunan Jangka

Menengah) Nasional ataupun proses perencanaan pembangunan nasional dan

daerah. Melainkan, MP3EI berfungsi sebagai dokumen kerja yang komplementer

terhadap dokumen-dokumen perencanaan pembangunan yang ada. Kemudian

yang menjadi strategi utama dari MP3EI adalah dengan melakukan

pengembangan potensi ekonomi melalui koridor-koridor, semisal, Koridor

Kalimantan, Koridor Sulewesi, Koridor Sumatera, dsb.5

Berdasarkan pemaparan diatas, agenda pemerintahan Indonesia berporos

pada pembangunan dan peningkatan perekonomian Indonesia. Akan tetapi

keterbatasan teknologi maupun informasi, menuntut Indonesia untuk menjalin

hubungan dengan negara ataupun pihak lain yang dirasa mampu menunjang

dalam mencapai tujuan nasional. Rencana pembangunan jalur kereta api di

Kalimantan Timur yang telah dicanangkan oleh pemerintah Indonesia, telah

memilih pihak Rusia sebagai mitra yang akan menjalin hubungan kerjasama

mengenai proyeksi pembangunan jalur kereta api di Indonesia khususnya di

Kalimantan Timur.

5

(23)

Berdasarkan pada Peraturan Menteri Luar Negeri (Permenlu) No.

09/A/KP/XII/2006/1 mengenai syarat-syarat dari pemerintah daerah dalam

melangsungkan hubungan luar negeri menyebutkan6; pertama, kerjasama

internasional hanya dapat dilakukan dengan negara atau pemerintah yang

memiliki hubungan diplomatik resmi dengan pemerintah Indonesia. Kedua, isi

atau substansi dari kerjasama luar negeri harus sesuai dengan kewenangan

pemerintah daerah seperti yang tertuang dalam UU No.32/2004 terkait wewenang

pemerintah daerah menyangkut berbagai bidang yang memungkinkan daerah

untuk melakukan kerjasama dengan pihak asing demi memajukan daerahnya.

Ketiga, kerjasama internasional harus disetujui oleh DPRD yang merupakan

lembaga formal mewakili aspirasi serta kepentingan rakyat. Keempat, kerjasama

dengan pihak luar negeri oleh pemerintah daerah tidak boleh mengganggu

stabilitas dan keamanan nasional. Kelima, kerjasama dengan pihak asing tidak

mengarah kepada campur tangan aktor internasional kedalam urusan atau

yuridiksi Indonesia sebagai negara berdaulat. Keenam, kerjasama dengan pihak

asing hendaknya dilandaskan pada asas persamaan hak dan kedudukan serta

saling menguntungkan dengan sikap saling menghormati. Ketujuh, kerjasama

dengan phiak asing harus ditunjukan untuk mendukung proses penyelenggaraan

pemerintah, pembangunan nasional, dan pemberdayaan rakyat di daerah.

Departement Dalam Negeri turut pula mengeluarkan Pemendegri No.3/2008

tentang Pedoman Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah Daerah dengan Pihak Luar

Negeri yang didalamnya memuat serangkain ketentuan, prinsip, bentuk,

6Dikutip dalam, Dyah Estu Kurniawati. 2012. “Kerjasama Luar Negeri Oleh Pemerintah Daerah

di Era Otonomi Daerah (Studi Pada Pemerintah Kabupaten Malang)”. Jurnal Humanity Volume

(24)

persyaratan, tata cara, prosedur, standar yang harus ditempuh pemerintah daerah,

pembiayaann serta pembinaan dan pengawasan kerjasama yang dilakukan oleh

pemerintah daerah dengan pihak asing.7

Hasil kesepakatan berupa Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU)

yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, yang

dipimpin oleh Awang Faroek (Gubernur Kalimantan Timur) dan perwakilan dari

Russian Railways yaitu Direktur Kalimantan Rail PTE. Ltd. Andrey Shigaev pada

7 Febuari 2012. Kerjasama ini merupakan bentuk kerjasama di bidang

pembangunan infrastruktur perkeretaapian khusus angkutan batubara sekaligus

kerjasama pertama dalam bidang teknologi infrastruktur. Penanaman investasi

yang telah dilakukan berdasarkan ketertarikan oleh pihak Russia Railways kepada

potensi perekonomian di Kalimantan berdasarkan promosi potensi investasi yang

dilakukan oleh Pemerintah Provinsi di Moscow pada 2011. Kerjasama antara

pihak Rusia dan Pemerintah Daerah merupakan kerjasama pertama dengan nilai

investasi mencapai lebih dari Rp. 21 triliun.8 Kalimantan Rail PTE. Ltd adalah

merupakan anak perusahaan dari Russian Railways, yang berfokus pada

pembangunan jalur kereta api sepanjang 160 kilometer di Kalimantan Timur.9

Sedangkan jalur kereta api yang nantinya diproyeksikan akan dibangun

7

Dyah Estu Kurniawati. 2012. Ibid. Hal 94-95

8 Koran Kaltim. 2012. “Salah Satu Proyek Terbesar dan Istimewa”. di akses dari,

http://www.korankaltim.co.id/read/news/2012/26580/salah-satu-proyek-terbesar-dan-istimewa-.html (20/04/2012. 23.08)

9Suara Pembaharuan. 2012. “Rusia Berminat Tanam Modal Sebesar Rp. 16 triliun”. di akses dari,

http://www.suarapembaruan.com/home/rusia-berminat-tanam-modal-sebesar-rp-16-t-di-kaltim/17879 (30/03/ 2012. 22.47) Dikatakan juga bahwa Russian Railways merupakan perusahan BUMN milik pemerintah Rusia. Dikutip dalam salah satu wawancara, dalam, Maria Hasugani &

Gusthida Budiartie. 2012. “Rusia Garap Proyek Ekonomi Rp. 21 Triliun di Indonesia”. di akses

(25)

menghubungkan Kutai Barat (Kubar) hingga Penajam Paser Utara

(PPU)-Balikpapan.10 Russian Railways merupakan perusahaan Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) yang bergerak dibidang infrastruktur kereta api di Rusia dan

sudah lama berdiri sejak periode perang dunia pertama, dimana posisi dari kereta

api juga merupakan sebuah alat transportasi vital bagi pemerintah Federasi Rusia.

Berdasarkan penjelasan diatas dan sejalan dengan proyeksi yang tertera

pada Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia

(MP3EI) dikatakan bahwa, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia

dibutuhkan infrastruktur yang memadai, dan untuk menciptakan kondisi yang

demikian, maka pemerintah dianggap sebagai pelaksana dalam proses penyediaan

infrastruktur, rencana investasi pembangunan teknologi transportasi di

Kalimantan Timur menjadi tolak ukur perkembangan hubungan diplomatik antar

kedua negara dimasa yang akan datang.

Alasan dari penerimaan pihak Russian Railways atas ketersetujannya untuk

membangun proyek kereta api tersebut dikutip berdasarkan salah satu wawancara,

menyebutkan bahwa pihak Russia mengevaluasi dan melakukan perhitungan dari

kerjasama ini berpotensi untuk dapat mengembangkan kerjasama-kerjasama

lainnya dari kedua belah negara. Dimana selama ini kerjasama yang dibangun

hanya mencakup bidang-bidang seperti persenjataan, terorisme, publikasi dsb.11

Sedangkan bagi pemerintah daerah kebutuhan akan investasi asing guna

mengembangkan pembangunan daerah serta meningkatkan perekonomian daerah

menjadi krusial, sehingga kerjasama inventasi pembangunan jalur kereta api

10Koran Kaltim Post Edisi 4 Juni 2013. “Dua Rel Menanti Groundbreaking”. Hal 25 & 33

11 Lihat, Maria Hasugani & Gusthida Budiartie. 2012. “Rusia Garap Proyek Ekonomi Rp. 21

(26)

dengan pihak Rusia ini merupakan kebutuhan dari pengembangan perekonomian

daerah.

Investasi dari proyek pembangunan ini juga menjadi salah satu bagian

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Peran pemerintah daerah menjadi penting dalam mendukung kebijakan dari

pemerintah pusat yang tertera dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan

Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).12 Yang dimana hasil dari hubungan

interaksi antara Indonesia dengan pihak Russian Railways dalam rencana

pembangunan kereta api di Kalimantan berpotensi mampu mendorong realisasi

investasi berskala besar di sektor ekonomi sebagaimana telah disebutkan diatas

bahwa kerjasama luar negeri ini juga merupakan kerjasama pertama dibidang

infrastruktur teknologi dan transportasi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan

untuk memaparkan dan mengkaji kerjasama yang dihasilkan dari pemerintah

daerah Provinsi Kalimantan Timur dalam upaya membangun kerjasama luar

negeri.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan diatas, tentang Kerjasama Luar Negeri Pemerintah

Provinsi Kalimantan Timur dalam Pembangunan Infrastruktur Perkeretaapian di

Kalimantan Timur - Indonesia, maka peneliti akan mengangkat masalah

mengenai, Bagaimana kerjasama luar negeri yang dilakukan oleh Pemerintah

(27)

Provinsi Kalimantan Timur dalam pembangunan infrastruktur perkeretaapian di

Kalimantan Timur?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana

peranan kerjasama luar negeri yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur dalam upaya pembangunan infrastuktur perkeretaapian.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan mampu memperluas kajian

Ilmu Hubungan Internasional yang berfokus pada kerjasama yang dilakukan oleh

pemerintah daerah terhadap negara-negara maju dan lain-lainnya dalam interaksi

hubungan internasional.

1.4 Penelitian Terdahulu

Telah ada penelitian-penelitan sebelumnya yang memiliki similaritas

terkait pembahasan dan topik yang serupa yaitu kerjasama luar negeri yang

dilakukan pemerintah daerah oleh Dyah Estu Kurniawati dengan judul

Kerjasama Luar Negeri Oleh Pemerintah Daerah di Era Otonomi Daerah (Studi

Pada Pemerintah Kabupaten Malang)”.13 Dalam tulisannya, mengungkapkan bahwa pasca hubungan pemerintah daerah dan pemerintah pusat yang sentralistik

13 Dyah Estu Kurniawati. 2012. “Kerjasama Luar Negeri Oleh Pemerintah Daerah di Era

Otonomi Daerah (Studi Pada Pemerintah Kabupaten Malang)”. Jurnal Humanity Volume 5

(28)

dan hierarkis dimasa lalu, senyatanya tidak membawa pemberdayaan ekonomi

rakyat di daerah dan dengan adanya gerakan reformasi, tuntutan otonomi daerah

semakin mendapatkan bentuk dengan melalui disahkannya UU Otonomi Daerah

No.37/1999, yang kemudian direvisi menjadi UU No.32/2004. Arus partisipasi

pemerintah daerah dalam hubungan luar negeri menjadi tak terhindari, namun

keikutsertaan pemerintah daerah pula sebagai aktor dalam hubungan luar negeri

dapat dilihat sebagai peluang bagi pemerintah daerah dalam memperkokoh

pembangunan nasional.

Dalam studi kerjasama luar negeri oleh Pemerintah Daerah Kabupaten

Malang, Dyah memperlihatkan terdapat fokus perhatian dalam membangun

kerjasama luar negeri dengan melihat; potensi ekonomi, kondisi sosial budaya,

industri perdagangan, kondisi investasi dan peluang investasi sebagai syarat dalam

melakukan hubungan kerjasama luar negeri. Adapun kerjasama-kerjasama luar

negeri yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Malang berupa

kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Malang dengan USAID berupa Local

Government Support Program (LGSP) adalah program pemberian materi dan

pendampingan dalam tata kelola pemerintah desa yang melibatkan partisipasi

aktif masyarakatnya dan tidak berupa pemberian dana segar. Kemudian kerjasama

dengan International Labour Organization (ILO) berupa Proyek JOY (Job

Oppurtunities for Youth) yaitu membantu pemerintah kabupaten dalam

mengurangi pengangguran khususnya kepada kaum muda. Kemudian kerjasama

(29)

Cooperation Agency) dengan program Korea Junior Expert (KJE) Program

(World Friend Korea).

Tulisan ini juga memperlihatkan adanya tantangan-tantangan terkait

kerjasama luar negeri yang dilakukan oleh pemerintah daerah; 1. Menciptakan

kondisi yang kondusif di daerah bagi pertumbuhan ekonomi lokal; 2. Mendorong

upaya-upaya mewujudkan kemandirian daerah; 3. Memiliki kemampuan bersaing

secara global; serta 4. Dimasa mendatang bahkan dapat berperan selaku negara

donor (mampu mengirimkan tenaga ahli Indonesia ke luar negeri, mampu menjadi

tujuan tempat belajar, dll). Sedangkan secara keseluruhan, kerjasama luar negeri

merupakan opsi alternatif bagi pemerintah daerah dalam pembiayaan

pembangunan daerah.14 Sedangkan yang membedakan posisi peneliti dari hasil

penelitian ini adalah pada studi kasus dari penelitian, dimana peneliti mencoba

untuk melihat kerjasama luar negeri yang dilakukan oleh pemerintah daerah

Kalimantan Timur.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Takdir Ali Mukti dalam “Sistem Pasca Westphalia, Interaksi Transnasional dan Paradiplomacy”.15 Dalam tulisannya, mengungkapkan bahwa doktrin dari sistem Westphalia telah tidak lagi

relevan dalam pergaulan masyarakat dunia yang sudah sangat intens dan terbuka

seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Dimana, Watson mengatakan

bahwa Perjanjian Westphalia melegitimasi persemakmuran negara-negara

berdaulat yang menandai kemenangan negara dalam mengendalikan

14

Dyah Estu Kurniawati. 2012. Ibid. Hal 98

(30)

masalah internalnya dan menjaga kemerdekaannya secara eksternal.16 Sehingga

sistem Westphalia disini menekankan negara sebagai aktor utama dalam kajian

interaksi transnasional. Sedangkan dalam tulisan ini mengungkapkan bahwa

hubungan dan kerjasama internasional dewasa ini (pasca sistem Westphalia) telah

melampaui legitimasi negara sebagai aktor utama dan memunculkan perdebatan

secara internasional dari relevansi sistem westphalia seiring dengan terbentuknya

masyarakat Uni Eropa yang menyatu secara ekonomi, politik dan kultural.

Dominasi dari pendekatan realisme politik internasional yang digambarkan

penuh dengan anarkhisme dan kencederungan berkonflik memunculkan

tokoh-tokoh kritik terhadap pendekatan tersebut. Salah satunya adalah Robert Keohane.

Dari sekian banyak sumbangsih pemikiran Koehane terhadap kajian Hubungan

Internasional, Koehane memfokuskan pada isu-isu baru tentang ekonomi politik

dunia yang menggeser masalah keamanan internasional, isu tentang aktor-aktor

baru dalam hubungan antar bangsa yang tidak lagi ‘state centric’ tapi berbagai

aktor transnasional, begitu juga bentuk dari interaksi internasional yang tidak lagi

interstate-relations, isu hasil-hasil baru dari kerjasama internasional serta isu

tentang struktur institusi internasional baru yang tidak sepenuhnya anarkis.17

Teori Interdependent Decisions, yang berasumsi bahwa suatu konflik

sebagaimana adanya, terdapat pula kepentingan bersama (common interest) di

antara pihak-pihak yang terlibat, yang dianggap sebagai suatu bentuk

pemaksimalan nilai rasional dari perilaku mereka yang bisa dicapai. Dengan kata

lain, kepentingan bersama merupakan hasil upaya maksimal yang rasional guna

16

Takdir Alim Mukti. 2012. Ibid. Hal 290

(31)

mengakomodasi konflik yang sedang terjadi diantara aktor hubungan

internasional. Sehingga pilihan kebijakan terbaik dari setiap perilaku partisipan

(aktor) bergantung pula dengan apa yang mereka harapkan dari pihak lain.18

Tokoh pemikir teori ini adalah Thomas C. Schelling. Tokoh ini pula yang

mendapatkan apresiasi dari Koehane terkait pemikirannya terhadap kerjasama

internasional. Terdapat dua pemikiran pokok dalam teori ini. Pertama, teori ini

memandang konflik bukan semata-mata sebagai saling bersaing atau saling

mengancam diantara pihak-pihak yang terlibat saja, tetapi lebih merupakan

fenomena yang kompleks, dimana didalamnya terdapat pula antagonisme dan

kerjasama berinteraksi secara samar dalam hubungan yang berlawanan. Kedua,

memandang bahwa penyelesaian yang bersifat rasional (kalkulatif) merupakan

suatu tindakan yang pantas dan harus diupayakan semaksimal mungkin, walaupun

dalam berbagai kasus tidak semua penyelesaian dapat bersifat rasional.

Relevansi dari teori ini dalam menganalisa penyelesaian masalah antar para

aktor hubungan internasional adalah; pertama, jenis penyelesaian masalah secara

non zero sum game dengan mendorong para aktor untuk melakukan kolaborasi

murni (pure collaboration) sangat sesuai untuk menganalisa kunci persoalan antar

para aktor hubungan internasional, yaitu masalah ekonomi atau perebutan

sumber-sumber ekonomi luar negeri. Kedua, menawarkan bahwa dalam penyelesaian

masalah antara para aktor hubungan internasional mendorong upaya

pemaksimalan penyelesaian konflik secara rasional walaupun tidak bersifat

18

(32)

mutlak. Sehingga teori ini menunjukan optimisme baru ditengah pergaulan dunia

yang lebih beradab dan kompleks.

Paradiplomasi muncul sebagai fenomena baru yang menunjukan aktor baru

dalam interaksi transnasional. Dimana, paradiplomasi mengacu pada perilaku dan

kapasitas melakukan hubungan luar negeri dengan pihak asing yang dilakukan

oleh entitas sub-state dalam rangka kepentingan mereka. Dalam konteks ini aktor

sub-negara diperankan oleh pemerintah regional atau lokal yang secara tradisional

bertindak sebagai aktor dalam negeri. Namun, pada era transnasional, pemerintah

regional juga melakukan interaksi yang melintasi batas-batas negara mereka,

dalam taraf tertentu, mereka juga menyusun kebijakan kerjasama luar negerinya

yang dalam banyak kasus, tidak selalu berkonsultasi secara baik dengan

pemerintah pusat. Fenomena ini ditunjukan oleh Negara-negara industri maju di

Barat, seperti Flander-Belgia, Catalonia-Spanyol, the Basque Country,

Quebec-Canada.19 Melihat keterlibatan pemerintah lokal dalam melaksanakan hubungan

dengan pihak luar negeri, mengindikasikan bahwa pemikiran paling mendasar

tentang kedaulatan Negara telah berubah secara fundamental dari sistem

Westphalia. Jika dilihat dari sudut pandang studi Hubungan Internasional, secara

teoritis, merupakan hubungan yang tidak lagi bersifat state-centris dimana

aktor-aktor non-pemerintah dapat secara leluasa mengesampingkan hubungan dengan

tanpa melibatkan pemerintah pusat. Sehingga hubungan transrnasional pasca

sistem Westphalia memiliki karakteristik yang lebih partisipatif bagi semua aktor

internasional, baik pada tingkat negara, maupun lokal, institusional atau pun

(33)

individual. Spirit positive sum dan kolaborasi murni (pure collaboration) yang

diajukan sebagai transnational values, akan lebih memberikan pengharapan bagi

terciptanya dunia yang lebih beradab. Berdasarkan penelitian ini dapat

mendukung dari posisi peneliti dalam melihat aktifitas paradiplomasi oleh

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sebagai aktor yang terlibat langsung

dalam interaksi transnasional. Dimana, bentuk dari paradiplomasi yang dihasilkan

oleh Pemerintah Provinsi melalui kerjasama pembangunan infrastruktur

perkeretaapian.

Penelitian selanjutnya oleh Tony Dian Effendy dengan judul, “Enhancing

Local Government’s International Competitive Advantages Through

Entrepreneurial Government and Paradiplomacy”.20 Terdapat kesamaan asumsi dengan penelitian sebelumnya, dimana Tony melihat bahwa otonomi daerah

membuka peluang bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan potensi daerah

ke ranah internasional. Terdapat dua konsep yang digunakan dalam penelitian ini,

pertama, adalah paradigma entreprenurial-competitive government, dimana

paradigma ini muncul sebagai pengganti dari paradigma sebelumnya yaitu

bereaucratic-monopolistic government. Dan kedua, adalah konsep paradiplomasi.

Dimana konsep ini dilihat sebagai instrumen dari pemerintah daerah dalam

melangsungkan kerjasama luar negeri.

20 Tony Dian Effendy. “Enhancing Local Government’s International Competitive Advantages

Through Entrepreneurial Government and Paradiplomacy”. Jurusan Hubungan Internasional

Universitas Muhammadiyah Malang. di akses dari,

(34)

Dalam konsep ini disebutkan bahwa aktifitas kerjasama luar negeri oleh

pemerintah daerah dalam memberikan implikasi-implikasi penting21, pertama,

aktifitas ini dapat memberikan pilihan-pilihan kepada pemerintah daerah dalam

mengembangkan ekonomi, pertukaran teknologi, dsb. Dimana, pemerintah daerah

dapat menciptakan kerjasama luar negeri yang dapat saling menguntungkan.

Kedua, aktifitas ini memerlukan adaptasi dari setiap daerah. Dimana, aktifitas

paradiplomasi memerlukan akses untuk masuk dan menjalin hubungan ke ranah

dunia internasional, termasuk menyediakan akses jalur hubungan internasional.

Ketiga, aktifitas paradiplomasi dapat memberikan kesempatan dalam

mengembangkan budaya demokrasi. Dimana aktifitas ini dapat meningkatkan

partisipasi publik –termasuk partisipasi pemerintah daerah- sehingga memungkinkan masyarakat daerah untuk melakukan kerjasama maupun

hubungan dengan masyarakat dari negara lain.

Dalam pandangan paradigma bereaucratic-monopolistic government, bahwa

pemerintah daerah sering kali berasumsi bahwa dalam mengembangkan potensi

lokal adalah wewenang dari birokrasi pemerintah daerah itu sendiri, dan

pemerintah daerah cenderung tersentralisasi dalam memutuskan prioritas

pembangunan juga dalam pengambilan keputusan. Oleh karenanya paradigma ini

dinilai telah usang dalam pelaksanaan kepemerintahan daerah22 sehingga

diperlukan paradigma baru dalam pelaksanaan kepemerintahaan.

Paradigma entreprenurial-competitive government muncul sebagai

pengganti, dengan melihat bahwa pemerintah yang entrepenuer (entreprenurial

21

Tony Dian Effendy. Ibid. Hal 4-5

(35)

government) adalah otoritas yang berusaha menggali potensial lokal dan potensi

tersebut digunakan sebagai keunggulan kompetitif dalam menciptakan

kesejahteraan masyarakat. Sedangkan pemerintah yang kompetitif (competitive

government) digambarkan sebagai pemerintah yang berupaya mendukung

peningkatan pelayanan umum (public service) terhadap para investor, turis

ataupun masyarakat pada umumnya. Dalam paradigma ini, terdapat dua asumsi

penting, pertama, mengganti aktor utama yang terlibat dalam pembuatan

keputusan, seperti melibatkan opini publik dan pendekatan marketing (marketing

approach). Kedua, mengganti manejerial potensi dan kesempatan daerah dalam

kerjasama internasional untuk lebih marketable dengan menggunakan

prinsip-prinsip marketing. Sehingga poin utama dari paradigma ini adalah

customer-driven orientation dan pemerintah yang bertanggungjawab (accountable

government). Terdapat kesamaan pandangan peneliti dengan karya milik Tony

Dian Effendy, dimana paradiplomasi dapat dilihat sebagai instrumen bagi

pemerintah daerah dalam melangsungkan hubungan luar negeri dan beserta

implikasi-implikasi penting dari aktifitas paradiplomasi tersebut. Sehingga,

peneliti berkeinginan untuk melihat implementasi dari aktifitas paradiplomasi

yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Namun, yang

menjadi pembeda dari penelitian ini adalah peneliti hanya menggunakan satu

konsep yaitu paradiplomasi dalam melihat peranan kerjasama luar negeri yang

dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Christy Damayanti dengan judul

(36)

Komunitas ASEAN”.23 Dalam penelitian ini mengungkapkan, bahwa wilayah-wilayah daerah -seiring dengan pergerakan arus informasi, pergerakan modal dan

barang- tidak mampu mengelakkan diri dari pengaruh internasional. Dan dengan

seiring meningkatnya wewenang yang dimiliki oleh daerah-daerah turut

meningkatkan pula kapasitas alamiah dalam memperluas peranannya.

Paradiplomasi dipandang sebagai bentuk pemberdayaan pemerintah lokal dalam

bidang hubungan luar negeri yang mutlak diperlukan bersamaan dengan

diterimanya multirack diplomacy sebagai tuntutan nyata dari perubahan iklim

hubungan internasional. Sebelumnya, pemerintah Indonesia menetapkan “total

diplomacy” sebagai strategi diplomasi nasional. Kebijakan ini secara luas mengadopsi keterlibatan publik dalam aktifitas diplomasi.

Paradiplomasi menjadi potensi yang diperhitungkan bagi Indonesia, seiring

maraknya isu yang menekankan kepentingan daerah dalam melakukan hubungan

luar negeri, namun dalam berbagai bentuknya, paradiplomasi juga disisi lain dapat

menjadi faktor kontra produktif bagi kinerja diplomasi Indonesia seperti dapat

menunjukan potensi negatif bahwa aktifitas paradiplomasi juga dapat memberikan

dampak buruk apabila hubungan luar negeri tersebut berkembang dan mengarah

para protodiplomacy, yaitu diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah sub

nasional yang mengarah pada pencarian dukungan untuk kegiatan separatis.

23 Christy Damayanti. 2012. “

Potensi Paradiplomasi Dalam Mendukung Kinerja Diplomasi Indonesia Menuju Komunitas ASEAN”. Jurnal Transformasi Vol. XIV No. 22 Tahun 2012. Hal 1 -9. di akses dari, http://ejournal.unisri.ac.id/index.php/Transformasi/article/viewFile/42/15

(37)

Dalam meningkatkan peran strategis paradiplomasi sebagai penunjang

kinerja diplomasi Indonesia dapat dilakukan melalui24; 1. Menyiapkan regulasi

yang konstributif bagi aktor sub-nasional (pemerintah daerah) untuk melakukan

kerjasama dengan aktor nasional maupun sub-nasional. 2. Menyiapkan sarana

pemberdayaan dan advokasi kerjasama yang cukup (proses inisasi, analisis,

hingga praktek kerjasama). 3. Melakukan komunikasi dan dialog yang intensif

dan terbuka dengan pemerintah daerah dan komponen-komponennya. 4.

Mengelola sistem kebijakan pusat dan daerah yang menimbulkan self reinforcing

dari semua unit yang terlibat. 5. Memperkecil gap antara politik luar negeri

sebagai kebijakan pemerintah pusat dengan kebijakan pemerintah daerah.

Penelitian ini juga memperlihatkan bahwa kecil kemungkinan ASEAN

sebagai regionalisme dikawasan Asia Tenggara, dapat menjadi wadah komunitas

tanpa melibatkan daerah, sebagaimana Bruce Russet25 menilai bahwa

regionalisme harus dianalisa dan dibangun melalui ikatan sosial (social

cohesiveness), ikatan ekonomi (economic cohesiveness), ikatan politik (politic

cohesiveness), dan ikatan organisasional (organizational cohesiveness). Sehingga

diplomasi total yang melibatkan seluruh komponen bangsa, secara implisit

mengakui peranan strategis dari peran paradiplomasi dalam menunjang kinerja

diplomasi Indonesia. Sedangkan posisi peneliti disini mencoba untuk melihat

aktifitas dari paradiplomasi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan

Timur berindikasi dapat membantu diplomasi Indonesia secara umum.

24

Christy Damayanti. 2012. Ibid. Hal 4

(38)

Table 1.1 Posisi Penelitian

No. Nama dan Judul

Penelitian Metodologi Penelitian Rangkuman

1. Dyah Estu

- Penelitian ini melihat pada

(39)

Decisions menunjukan bahwa

pula dengan apa yang mereka

(40)
(41)

tersebut berkembang dan

Paradiplomasi adalah sebuah fenomena baru dalam kajian hubungan

internasional. Dimana, paradiplomasi ini dalam pandangan Stefan Wolff sebagai,

.. as an emerging policy capacity of sub-state entities in general can be enjoyed

(42)

entities of otherwise unitary state.”26 Disini Paradiplomasi diartikan sebagai kapasitas dalam melangsungkan aktifitas kerjasama luar negeri oleh suatu daerah

dapat dilangsungkan baik dalam berupa negara kesatuan maupun negara federasi.

Dalam pandangan Wolff juga, hubungan yang dilangsungkan dalam arena

internasional ini sebagai upaya pencapaian dari sebuah kepentingan secara

spesifik. Pada awalnya, konsep paradiplomasi baru dikemukakan oleh Panavotis

Soldatos dan kemudian dikembangkan oleh Ivo Duchacek yang pada

perjalanannya digunakan untuk menjelaskan hubungan-hubungan internasional

yang dilakukan oleh aktor sub nasional.27

Fenomena diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah ini beragam

dalam interaksinya, baik berupa kerjasama sister-city, sister province, Foreign

Direct Investment (FDI), proyek bersama, pengiriman delegasi, dsb. Sementara

Ivo Duchacek, menjabarkan tiga tipe dari paradiplomasi; tipe pertama, adalah

transborder paradiplomacy, yaitu merujuk pada hubungan internasional formal

maupun informal oleh pemerintah-pemerintah sub nasional yang berbeda negara

namun berbatasan langsung secara geografis. Tipe kedua, transregional

paradiplomacy, yaitu hubungan diplomasi yang dilakukan oleh sub nasional yang

berbeda negara dan tidak berbatasan langsung. Namun, kedua sub nasional ini

masih berada dalam satu kawasan yang sama. Tipe ketiga, global paradiplomacy,

yaitu pemerintah sub nasional yang melakukan hubungan diplomasi berada dalam

negara yang berbeda, dari kawasan yang berbeda dan dari berbagai belahan

26 Steffan Wolff, 2009, “

Paradiplomacy: Scope, Oppurtunities, and Challenges”. University of

Nottingham. Hal 1. Dalam, http://www.stefanwolff.com/files/Paradiplomacy.pdf (24/02/2014. 23.25)

27

(43)

dunia.28 Dalam perjalanannya, keikutsertaan pemerintah lokal dalam aktifitas

hubungan internasional ini dalam pandangan Takdir Ali Mukti bahwa telah

mengindikasikan pemikiran mendasar dari sebuah kedaulatan Negara telah

berubah secara fundamental dimana sistem Westphalia yang pada dasarnya

meletakkan pondasi kedaulatan kepada Negara namun sekarang telah mengalami

perubahan dengan kemunculanannya aktor seperti sub-state dalam aktifitas

internasional.29 Sehingga relevansi dari negara sebagai aktor dari aktifitas

hubungan internasional telah berubah. Dimana disini dapat dilihat dengan

kehadiran pemerintah daerah sebagai aktor atau pelaku dari aktifitas hubungan

internasional.

Pandangan berbeda diberikan oleh Andre Lecours yang membagi aktifitas

paradiplomasi pada tataran implementasi menjadi tiga, pertama, berkaitan dengan

isu-isu perekonomian. Dimana, paradiplomasi digunakan sebagai self expression

guna menarik investor asing dan mengundang perusahaan-perusahaan asing untuk

datang serta membuka pasar ekspor. Kedua, berhubungan dengan kerjasama

dibidang-bidang budaya dan seni, pendidikan, teknologi, dsb. Ketiga,

berhubungan dengan kesadaran politik. Dimana, aktifitas paradiplomasi

digunakan sebagai upaya dalam menunjukan eksistensi dari pemerintah

lokal/daerah yang membedakan daerah satu dengan lainnya.30

Seiring dengan menyebarnya fenomena globalisasi yang terjadi

tengah-tengah masyarakat, dimana istilah globalisasi disini diartikan sebagai

28

Christy Damayanti. 2012. Op.cit.

29 Takdir Alim Mukti. 2012. “Sistem Westphalia, Interaksi Transnasional dan Paradiplomacy”. Jurnal Hubungan Internasional, Vol. 5 No. 2 Oktober 2012. Hal 298

30

(44)

penyempitan ruang dan waktu31, dan terjadinya perubahan aktor-aktor yang

terlibat dalam aktifitas internasional tak dapat terhindarkan. Kemunculan

fenomena baru dalam aktifitas diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah

juga turut mewarnai rangkaian perubahan tersebut. Dimana aktifitas

paradiplomasi juga digunakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam

membangun hubungan kerjasama dengan pihak Rusia dalam upaya pembangunan

infrastruktur jalur kereta api di Kalimantan Timur. Sebagaimana aktifitas

paradiplomasi atau kerjasama luar negeri ini telah diatur dalam Peraturan Menteri

Luar Negeri (Permenlu) No.09/A/KP/XII/2006/1 dan serta melalui pedoman

pelaksanaan kerjasama pemerintah daerah dengan pihak luar negeri oleh

Departement Dalam Negeri melalui Pemendegri No.3/2008.

31Kenichi Ohmae. 1995. “The End Of Nation State”.

The 1995 Panglaykim Memorial Lecture.

Jakarta, 4 October. Dalam, Budi Winarno. 2011. “Isu-Isu Global Kontemporer”. Center for

(45)

1.5.2 Alur Logika Pemikiran

Menghasilkan

MP3EI sebagai Blueprint pembangunan berdasarkan koridor-koridor di Indonesia

Kerjasama kepada Pihak Russian Railways (Paradiplomasi)

- Pembentukan Kalimantan Railways Pte. LTD dan PT. Kereta Api Borneo

- MoU kerjasama dan investasi pembangunan infrasturktur

perekeretaapian di Kalimantan Timur khusus angkutan batubara dan - Kesepakatan kerjasama di bidang

pendidikan dalam peningkatan Sumberdaya Manusia lokal melalui penerimaan beasiswa ke Rusia Promosi Potensi oleh

(46)

1.6 Ruang Lingkup Pembahasan

Dengan adanyan ruang lingkup pembahasan, kita akan mampu membatasi

permasalahan yang diajukan, sehingga pembahasan menjadi terarah dan tidak

menimbulkan karancuan. Batasan tersebut berupa:

1.6.1 Batasan Waktu

Dalam penelitian ini, peneliti akan membatasi waktu penelitian pada tahun

2011 yaitu pada saat proses promosi potensi daerah Kalimantan Timur di Moskow

hingga penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur dan Kalimantan Rail PTE. LTD tentang pengembangan

perkeretaapian khusus untuk transportasi batubara pada tahun 2012. Kemudian

juga sampai dengan proses penerimaan beasiswa bagi para pelajar-pelajar

Kalimantan Timur untuk menempuh pembelajaran teknik dan transportasi di

Rusia yang dilaksanakan oleh Pemerintahan Provinsi Kalimantan Timur ditahun

2014.

1.6.2 Batasan Materi

Materi yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu fokus pada bagaimana

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam membangun kerjasama luar negeri

terhadap Rusia yang utamanya adalah sebagai bentuk dari aktifitas paradiplomasi.

Dimana dari aktifitas paradiplomasi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

ini mengacu pada tataran implementasi dari dua pandangan Andre Lecours,

(47)

-pihak Russian Railways- untuk berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur

perkeretaapian di Kalimantan Timur. Kedua, yaitu berhubungan dengan

kerjasama di bidang lainnya seperti dibidang pendidikan dengan membuka

kesempatan beasiswa bagi penduduk-penduduk Kalimantan Timur sebagai bentuk

peningkatan sumber daya manusia lokal. Sedangkan dalam pandangan Ivo

Duchacek, aktifitas paradiplomasi dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

dapat digolongkan sebagai tipe ketiga, yaitu sebagai bentuk dari global

paradiplomacy.

1.7 Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif, yang menurut

Mochtar Mas’oed menyebutkan bahwa, “deskripsi adalah upaya untuk menjawab

pertanyaan siapa, apa, dimana, kapan atau berapa; jadi merupakan upaya

melaporkan apa yang terjadi....deksripsi adalah bagian yang tak terpisahkan dari

sains”.32

Peneliti berusaha menggambarkan dan menjelaskan aktifitas bentuk dari

kerjasama luar negeri oleh pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Timur dalam

pembangunan infrastruktur perkeretaapian di Kalimantan Timur kepada pihak

Rusia.

1.8 Metode Pengumpulan Data

1.8.1 Data Primer

Data primer berupa laporan resmi kerjasama berupa draft kerjasama berupa

Nota Kesepahaman (MoU) maupun hasil wawancara dengan informan. Melalui

informan data-data diperoleh guna menunjukan fakta-fakta yang dibutuhkan

(48)

dalam penelitian ini. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tidak bersifat

memojokkan melainkan pertanyaan-pertanyaan umum yang utamanya digunakan

untuk dapat menjawab dari rumusan masalah penelitian ini dan melengkapi dari

data-data yang lebih akurat. Sedangkan proses wawancara diajukan kepada

instansi-instasi yang terkait pada penelitian, seperti;

1. Biro Perbatasaan, Penataan Wilayah dan Kerjasama Provinsi Kalimantan

Timur. Jl. Gajah Mada No. 2 Kantor Gubernur Lat. 6V. Samarinda

2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Timur. Jl.

Kusuma Bangsa No. 02, Samarinda.

3. Badan Perijinan dan Penanaman Modal Daerah Provinsi Kalimantan

Timur. Jl. Basuki Rahmat No. 56, Samarinda.

4. Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur. Jl. Kesuma Bangsa No.

01, Samarinda.

5. Kantor Perwakilan PT. Kereta Api Borneo untuk Kalimantan Timur.

Berlokasi di Hotel Bumi Senyiur Jl. Pangeran Diponegoro No. 17-19,

Samarinda.

1.8.2 Data Sekunder

Data sekunder dapat berupa dokumentasi yaitu mencari data mengenai

hal-hal yang terkait dalam proses penelitian yang diperoleh berdasarkan berbagai

buku atau literatur, elektornik, catatan, transkrip, website, dokumen, jurnal,

internet, artikel kliping, surat kabar, maupun laporan kegiatan penelitian dan

(49)

1.9 Metode Analisa Data

Peneliti akan melakukan analisa data berdasarkan dalam tiga tahap, yaitu:

1. Pemeriksaan, yaitu dilakukan untuk melihat apakah data-data yang diperlukan

sudah lengkap dan benar ataupun salah, sehingga apabila terjadi kesalahan

atau bahkan kekurangan maka peneliti akan berusaha membenarkan dan

melengkapi data yang kekurangan.

2. Pengolahan, yaitu dilakukan dengan cara memilah-milah sesuai dengan

kategorinya masing-masing.

3. Analisa dan interpretasi, yaitu data yang telah dipilah-pilah selanjutnya di

interpretasikan oleh peneliti.

1.10 Argumen Dasar

Berdasarkan uraian diatas, terhadap hubungan interaksi antara pemerintah

daerah Provinsi Kalimantan Timur dengan pihak Rusia yaitu Russian Railways

dalam perencanaan pembangunan transportasi atau infrastruktur kereta api di

Kalimantan Timur maka penulis menarik argumen dasar bahwa kerjasama luar

negeri pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Timur kepada pihak Rusia dalam

pembangunan infrastruktur perkeretaapian adalah sebagai bagian dari aktifitas

paradiplomasi, yaitu diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah sebagai

aktor internasional, dimana kerjasama luar negeri oleh Provinsi Kalimantan Timur

ini secara khusus merupakan bagian dari agenda Pemerintah Provinsi Kalimantan

Timur dalam pembangunan infrastruktur perkeretaapian di Kalimantan Timur

Gambar

Table 1.1 Posisi Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Jl. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jaarta Selatan.. 3.2.1 Melakukan Overhaul dan pemasangan serta pemeriksaan Kopling Manual Bahan dan Peralatan :. 1. Sepeda motor Honda Tiger  2.

Write an inequality that represents the number of times you must ride the subway for the monthly pass to be a better deal.. You ride the subway about 45 times per

Manfaat yang diharapkan dari penelitian adalah Mengetahui tingkat kerusakan struktur mikroanatomi insang dan hati ikan komet akibat limbah obyek wisata kolam renang, serta

Kemampuan membaca juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang meliputi latar belakang dan pengalaman peserta didik di rumah serta sosial ekonomi keluarga siswa.

memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasarnya, dan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha,

Two substances are identical except that the electron mean free time for substance A is twice the electron mean free time for substance B.. If the same electric field exists in

• Kita bisa menghabiskan begitu banyak tenaga , pikiran untuk berfokus menghasilkan ide , konsep maupun strategi yang hebat yang memajukan atau usaha atau perusahaan kita,

Hasil wawancara pada tanggal 01 Maret 2014, peneliti mendapatkan gambaran bagaimana perilaku prososial antara siswa yang berasal dari sekolah umum seperti SMA Ronggolawe