• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDIDIKAN KELUARGA TERHADAP KEPRIBADIAN REMAJA AWAL DI DUSUN SUHUD DESA RINTIS KECAMATAN SILANGKITANG KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENDIDIKAN KELUARGA TERHADAP KEPRIBADIAN REMAJA AWAL DI DUSUN SUHUD DESA RINTIS KECAMATAN SILANGKITANG KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDIDIKAN KELUARGA TERHADAP KEPRIBADIAN REMAJA AWAL DI DUSUN

SUHUD DESA RINTIS KECAMATAN SILANGKITANG KABUPATEN

LABUHANBATU SELATAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

OLEH: ISTIANA NIM : 1123171017

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

i

ABSTRAK

Istiana NIM 1123171017. Pengaruh Pendidikan Keluarga Terhadap Kepribadian Remaja Awal Di Dusun Suhud Desa Rintis Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Skripsi. FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2017. Masalah dalam penelitian ini adalah: orangtua kurang memaksimalkan pendidikan keluarga sehingga berdampak terhadap kepribadian remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian remaja awal di Dusun Suhud Desa Rintis Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

Menurut Purwanto (2012) “Pendidikan keluarga (pendidikan informal) adalah merupakan peletak dasar pertama dalam proses pendidikan dimana dilatihkan berbagai kebiasaan positif tentang hal-hal yang berhubungan dengan kecekatan, kesopanan dan moralitas”. Sjarkawi (2008:11) mendefinisikan “kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan misalnya, keluarga pada masa kecil, dan juga bawaan seseorang sejak lahir”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan sampel berjumlah 41 remaja awal di Dusun Suhud Desa Rintis Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Alat yang digunakan pada teknik pengumpulan data adalah angket, teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana dan uji t.

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya yang senantiasa melindungi dan menyertai penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Penulisan skripsi ini adalah merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED. Selama dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi Penulis, namun semuanya teratasi berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih terkhusus kepada orang tua tercinta atas dukungan doa serta dukungan moril mulai dari awal perkuliahan sampai selesainya.

Penulis juga mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Pada akhir kata Penulis sangat berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya terutama sebagai bahan masukan bagi berbagai pihak yang terkait dengan permasalahan yang diangkat menjadi judul skripsi ini.

Medan, April 2017 Penulis

ISTIANA

(4)

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kepada Allah SWT berkat rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Pendidikan Keluarga Terhadap Kepribadian Remaja Awal di Dusun

Suhud Desa Rintis Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan”. Skripsi ini memberikan gambaran tentang pendidikan keluarga dalam membentuk kepribadian remaja awal di Dusun Suhud Desa Rintis Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan sehingga orang tua tidak lagi sepele dan lebih memaksimalkan pendidikan keluarga bagi anak-anaknya.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada program Strata-1 di Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan FIP Unimed.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Kepegawaian, dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

(5)

iv

5. Bapak Dr. Sudirman, SE, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Luar Sekolah.

6. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd dan Bapak Dr. Sudirman, SE, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan serta saran-saran mulai dari perencanaan penelitian hingga selesainya penyusunan skripsi.

7. Bapak Sutrisno selaku Kepala Desa Rintis Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan beserta Staff yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di tempat yang beliau pimpin.

8. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama mengikuti perkuliahan, beserta seluruh Staff Tata Usaha Fakultas Ilmu Pendidikan yang banyak membantu penyelesaian skripsi ini dan kepada Kak Surya Indrawati, M.Pd yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini khususnya dalam urusan surat menyurat.

(6)

v

10.Sahabat kesayangan Septiannur Harahap, Teti Andriani, Novary Prayogi, dan Kurniawan yang selalu ada untuk tempat berkeluh kesah, memberikan semangat serta doa yang tulus kepada penulis.

11.Sahabat sekaligus saudara Elnisa Herdani dan Wina Riski Rahmadani Lubis yang selalu memberikan banyak motivasi, semangat, doa serta kerja samanya sehinnga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

12.Teman-teman di Laskar Tamer Alawi, Wasiso, Domensano dan Muhcim. 13.Teman-teman seperjuangan di Blue house Bida, Meli, Dinda dan Era. 14.Adik-adikku tersayang Dina, Nuri , Heni dan Eko.

15.Sahabat seperjuangan PLS (Ridho, Fikri, Irham, Noni, Mela, Dhita, Fitria, Eva, Rini dan seluruh teman-teman yang luar biasa serta kakak dan adik stambuk yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu).

Penulis menyadari skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis mengharapkan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan penerapan di lapangan serta bisa dikembangkan lebih lanjut.

Medan, April 2017 Penulis

Istiana

(7)

vi

2.1.2.1 Pengertian Kepribadian ... 11

2.1.2.2 Tipe-tipe Kepribadian ... 13

2.1.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian ... 15

2.1.2.4 Perkembangan kepribadian ... 18

2.1.3 Kepribadian remaja awal ... 20

2.1.4 Pendidikan Keluarga ... 21

2.1.4.1 Dasar-Dasar Pendidikan Keluarga ... 23

2.1.4.2Aspek Penting Pendidikan Keluarga ... 24

2.1.4.3 Sifat-Sifat Pendidikan Keluarga ... 25

2.1.4.3Fungsi Pendidikan Keluarga ... 26

(8)

vii

3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 39

3.3.1 Variabel Penelitian... 39

3.3.2 Definisi Operasional ... 40

3.4 Tekhnik Pengumpulan Data ... 40

3.5 Uji Coba Instrument ... 42

3.5.1 Uji Validitas Instrument ... 42

3.5.2 Uji Reliabilitas Angket ... 45

3.5 Teknik Analisis Data ... 46

3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 47

3.6.1 Lokasi Penelitian ... 47

3.6.2 Waktu Penelitian ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Lokasi Penelitian ... 48

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 48

4.2.1 Deskripsi Pengaruh Pendidikan Keluarga ... 48

4.2.2 Deskripsi Kepribadian Remaja Awal ... 52

4.2.3 Deskripsi Analisis Data Pengaruh Pendidikan Keluarga terhadap Kepribadian Remaja Awal ... 60

4.3 Pembahasan Penelitian ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 66

5.2 Saran ... 67

(9)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Pendidikan Keluarga ... 41

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Kepribadian ... 41

Tabel 3.3 Hasil Validitas Pendidikan Keluarga ... 43

Tabel 3.4 Hasil Validitas Kepribadian Remaja Awal ... 44

Tabel 3.5 Waktu Penelitian ... 47

Tabel 4.1 Skala Nilai Pendidikan Keluarga ... 49

Tabel 4.2 Hasil Skor Rata-rata Indikator Aspek Pribadi ... 49

Tabel 4.3 Hasil Skor Rata-rata Indikator Aspek Moral ... 50

Tabel 4.4 Hasil Skor Rata-rata Indikator Aspek Sosial ... 51

Tabel 4.5 Rekapitulasi Skor Rata-Rata Pendidikan Keluarga ... 51

Tabel 4.6 Skala Nilai Tingkat Kepribadian Remaja Awal ... 53

Tabel 4.7 Hasil Skor Rata-Rata Indikator Mudah Menyesuaikan Diri ... 54

Tabel 4.8 Hasil Rata-Rata Skor Indikator Berambisi... 54

Tabel 4.9 Hasil skor Rata-rata Indikator Berprestasi ... 55

Tabel 4.10 Hasil Skor Rata-Rata Indikator Idealistis ... 56

Tabel 4.11 Hasil Skor Rata-Rata Indikator Sabar ... 56

Tabel 4.12 Hasil Skor Rata-Rata Indikator Perseptif ... 57

Tabel 4.13 Hasil Skor Rata-Rata Indikator Ulet ... 57

Tabel 4.14 Hasil Skor Rata-Rata Indikator Berhati-hati ... 58

Tabel 4.15 Rekapitulasi Skor Rata-Rata Kepribadian Remaja Awal ... 58

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian ... 37

Gambar 4.1 Diagram Indikator Pendidikan Keluarga ... 51

Gambar 4.2 Diagram Indikator Kepribadian Remaja Awal... 59

(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Uji validitas angket Pendidikan Keluarga

Lampiran 2 : Perhitungan Uji Validitas & Reliabilitas Pendidikan Keluarga Lampiran 3 : Uji Validitas Angket Kepribadian

Lampiran 4 : Perhitungan Uji Validitas & Reliabilitas Kepribadian Lampiran 5 : Sebaran Angket Pendidikan Keluarga

Lampiran 6 : Perhitungan Dari Kategori Pendidikan Keluarga Lampiran 7 : Sebaran Angket Kepribadian

Lampiran 8 : Perhitungan Kategori Dari Kepribadian Lampiran 9 : Uji Linieritas Regresi

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Keluarga adalah unit sosial yang paling kecil dalam masyarakat. Namun, peranannya sangat besar sekali terhadap perkembangan sosial anak. Keluarga merupakan tempat belajar (lembaga Pendidikan) bagi anak dalam segala sikap untuk berbakti kepada Tuhan sebagai perwujudan nilai hidup yang tertinggi. Pendidikan keluarga berperan besar karena merekalah yang langsung atau tidak langsung terus menerus berhubungan dan memberikan perangsangan (stimulus) melalui berbagai corak komunikasi antara orangtua dan anak.

Masa remaja, menurut Hurlock (2003), dibagi menjadi dua bagian yaitu masa remaja awal (usia 13-17 tahun) dan masa remaja akhir (usia 17-18 tahun). Subjek yang diambil dalam penelitian ini adalah remaja awal. Karena, remaja awal merupakan masa anak dalam kondisi labil (tidak stabil) dalam menentukan jati dirinya, sehingga sangat rentan terpengaruh terhadap segala bentuk pergaulan. Pada usia ini minat anak pada dunia luar sangat besar. Pola asuh yang diberikan oleh orangtua dalam keluarga juga sangat berpengaruh terhadap kepribadian anak. Pengasuhan orangtua yang penuh kasih sayang dan pendidikan tentang kehidupan, baik agama maupun sosial budaya merupakan faktor kondusif mempersiapkan anak menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang sehat.

(13)

2

masyarakat, bahkan sering kali bagi aparat penegak hukum. Hal ini disebabkan masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Masa transisi ini sering kali menghadapkan individu yang bersangkutan kepada situasi yang membingungkan; di satu pihak ia masih kanak-kanak, tetapi di lain pihak ia sudah harus bertingkah laku seperti orang dewasa. Situasi-situasi yang menimbulkan konflik seperti ini, sering menyebabkan perilaku-perilaku yang aneh, canggung dan kalau tidak dikontrol bisa menjurus ke bentuk kenakalan. Dalam usahanya untuk mencari identitas dirinya sendiri, seorang remaja sering membantah orang tuanya karena ia mulai memiliki pendapat sendiri, cita-cita serta nilai-nilai sendiri yang berbeda dengan orang tuanya. Menurut pendapatnya orang tua tidak dapat lagi dijadikan pegangan, sebaliknya untuk berdiri sendiri ia belum cukup kuat, karena itu ia mudah terjerumus ke dalam kelompok remaja di mana anggota-anggotanya adalah teman-teman sebaya yang memiliki persoalan yang sama.

(14)

3

Peluang terjadinya konflik antara orang tua dengan anak meningkat ketika anak beranjak memasuki usia remaja awal, yang mana konflik lebih berkaitan dengan kejadian sehari-hari dalam kehidupan rumah tangga. Konflik ini sering berhubungan dengan berbagai masalah remaja. Konflik meningkat karena adanya perubahan biologis pada remaja, yaitu mengalami masa pubertas, perubahan kognitif karena remaja memiliki logika dan idealisme, perubahan sosial yaitu hasrat mandiri dan kebutuhan beridentitas, perubahan karena kematangan serta pengharapan orang tua ditentang oleh anaknya yang remaja.

Permasalahan yang sering terjadi pada remaja awal terdiri dari dua sifat yaitu agresif dan pasif. Perilaku menyimpang yang agresif adalah bentuk-bentuk tingkah laku sosial yang menyimpang dan cenderung merusak, melanggar peraturan dan menyerang. Banyak aspek yang menjadi penyimpangannya, misalnya hak milik orang lain, seks dan sebagainya. Gejala umum yang yang biasa tampak dari penyimpangan ini antara lain menyakiti hati orang lain, suka berkelahi, membuat kegaduhan dalam masyarakat atau sekolah, mengolok-olok secara berlebihan, tidak mengindahkan perintah, melanggar peraturan, sering berbohong, sering memerintah, mementingkan diri sendiri, suka menyakiti anak yang lebih kecil, pendendam, melanggar kehormatan seks lawan jenis. Penyimpangan ini terjadi karena remaja tidak memiliki sikap, perasaan dan keterampilan tertentu yang dituntut dalam perkembangannnya.

(15)

4

Gejalanya tampak jelas pada remaja yang lebih tertarik atau senang menyendiri atau mengasingkan diri, apatis terhadap aktivitas masyarakat atau sekolah, sangat sensitif dan mudah terluka cepat tersingung dan membesar-besarkan kekuranganya sendiri, dan merasa khawatir terhadap dirinya sendiri, memperlihatkan kebingungan, suka melamun pada sebagian waktunya. Al-Mighwar (2011:192-193)

Saat ini sungguh sangat disayangkan, begitu banyaknya kenakalan remaja yang meningkat dan itu semua bermula dari keluarga. Waktu yang anak habiskan setengahnya berada di lingkungan keluarga. Misalnya, mereka sekolah dari pagi sampai petang, maka sisa waktunya ada di rumah. Tapi orangtua kurang memaksimalkan pendidikan keluarga sehingga berdampak pada kepribadian remaja.

(16)

5

Namun, penerapan pendidikan keluarga atau penerapan gaya asuh orangtua yang kurang maksimal akan berdampak negatif terhadap kepribadian anak. Masalah yang sering muncul adalah orang tua sering mengekang, ikut campur dalam memecahkan masalah anak dan terlalu memanjakan anak serta memberikan apa yang diminta mengakibatkan anak tersebut sangat tergantung dengan orangtua, tidak memiliki rasa tanggung jawab dan sulit untuk bergaul dengan teman sebayanya. Orangtua yang mendidik anaknya secara keras mengakibatkan anak tertekan dan cenderung sering melawan, orangtua yang tidak mengajarkan kepada anaknya untuk bertutur kata yang sopan kepada orang yang lebih tua sehingga hal ini berpengaruh terhadap lingkungan sosialnya. Keluarga yang didalamnya selalu dipenuhi oleh marah dan curiga antara ibu dan ayah, akan memberikan pendidikan yang efektif untuk membangun kepribadian yang sama bagi anak. Dan hasilnya, sang anak pun menjadi pemarah dan curigaan persis seperti orang tua mereka.

(17)

6

memberikan pendidikan yang baik dan benar ke seluruh anggota keluarga, orang tua harus memperhatikan tiga aspek penting terlebih dahulu, yaitu aspek pribadi, aspek moral dan aspek sosial.

Berdasarkan uraian di atas peneliti memberi judul skripsi “Pengaruh Pendidikan Keluarga terhadap Kepribadian Remaja Awal di Dusun Suhud Desa Rintis Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Masih banyak keluarga yang menganggap sepele, dan kurang memaksimalkan pendidikan di rumah.

2. Kurangnya penanaman nilai moral, sosial dan agama didalam keluarga terhadap diri remaja sehingga remaja tersebut berlaku kurang baik di dalam lingkungannya.

3. Peluang terjadinya konflik antara orang tua dengan anak meningkat ketika anak beranjak memasuki usia remaja awal.

4. Kepribadian dari seorang anak dapat terbentuk dengan baik atau buruk tergantung dari pendidikan keluarga.

1.3Batasan Masalah

(18)

7

1.4Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pendidikan keluarga di Dusun Suhud Desa Rintis Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan?

2. Bagaimana kepribadian remaja awal di Dusun Suhud Desa Rintis Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan?

3. Seberapa besar pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian remaja awal di Dusun Suhud Desa Rintis Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan?

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan keluarga di Dusun Suhud Desa Rintis Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

2. Untuk mengetahui kepribadian remaja awal di Dusun Suhud Desa Rintis Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan

3. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian remaja awal di Dusun Suhud Desa Rintis Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

1.6 Manfaat Penelitian

(19)

8

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi tentang pendidikan keluarga dalam membentuk kepribadian remaja awal di Dusun Suhud Desa Rintis Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan

2. Manfaat Konseptual

(20)

66

Berdasarkan hasil dari pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pendidikan keluarga yang sering diterapkan orang tua di Dusun Suhud Desa Rintis Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah aspek moral. Pada aspek ini orang tua menerapkan sifat jujur, sopan santun dan saling menghargai. Aspek pendidikan keluarga yang kurang maksimal diterapkan adalah aspek sosial, karena pada aspek ini orang tua hanya memperhatikan pada lingkungan masyarakat, tidak melibatkan teman sebaya dan lingkungan sekolahnya. Aspek pendidikan keluarga yang kurang maksimal berikutnya adalah aspek pribadi, Dalam aspek ini, orang tua di Dusun Suhud kurang memaksimalkan kedisiplinan dan tanggung jawab pada anaknya, sehingga hal ini dapat mempengaruhi kepribadian anak tersebut. Jika didalam keluarga anak tidak dibiasakan untuk bertanggung jawab dan disiplin maka anak tersebut pun akan menerapkan hal tersebut pula dilingkungan sosialnya.

(21)

67

67

berlaku dilingkungannya, baik lingkungan sekolah maupun lingkungan sosial masyarakatnya.

3. Terdapat pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian remaja awal. Hal ini ditunjukan dengan uji t antara variabel X terhadap Y adalah signifikan dengan harga thitung 2,879 lebih besar dari ttabel 1,697. Hal ini menunjukan antara variabel X terhadap Y memiliki pengaruh. Untuk melihat seberapa besar pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian remaja awal di Dusun Suhud Desa Rintis Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan maka dilakukan dengan perhitungan determinasi dari variabel X dan Y didapati pengaruhnya sebesar 17,6 % dan sisanya 82,4% disebabkan faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian, permasalahan serta penjelasan dari bab sebelumnya maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan adalah :

1. Kepada orang tua disarankan untuk lebih meningkatkan pendidikan keluarga yang berkaitan dengan aspek kejujuran, aspek sosial yang ada di sekolah maupun masyarakat dan sikap kedisiplinan pada diri anak. Sehingga hal-hal positif yang ditanamkan pada diri anak bisa membantu perkembangan kepribadian anak agar anak tersebut dapat diterima dengan baik di lingkungan sosialnya.

(22)

68

DAFTAR PUSTAKA Buku:

Ahmadi, Abu dan Uhbiyati, Nur.2003.Ilmu Pendidikan.Jakarta:Rineka Cipta. Ahmadi, Abu.2009.Psikologi Umum.Jakarta:Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi.2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.

______.2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta:Rineka Cipta Ali, Mohammad dan Ansori, Mohammad.2011.Psikologi Remaja.Jakarta:Bumi

Aksara.

Al-Mighwar, Muhammad.2011.Psikologi Remaja.Bandung:Pustaka Setia.

Aziz,Safrudin.2015.Pendidikan Keluarga Konsep dan Strategi.Yogyakarta:Gava Media

.2015.Rahasia Tipe-tipe Kepribadian Anak.Yogyakarta:Diva Press Karsidi, Ravik.2008.Sosiologi Pendidikan.Surakarta:UNS Press

Margono, S.2013.Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta:Rineka Cipta. Metia, Cut.2013.Psikologi Kepribadian.Medan.

(23)

69

Padmomartono,Sumardjono.2014.Konseling Remaja.Yogyakarta.Ombak. Purwanto, Nanang.2012.Pengantar Pendidikan.Jakarta:Graha Ilmu.

Sarwono, W. Sarlito.2012.Pengantar Psikologi Umum.Jakarta:Raja Grafindo Persada.

________________.2012.Psikologi Remaja.Jakarta:Raja Grafindo Persada. Sjarkawi.2008.Pembentukan Kepribadian Anak.Jakarta:Bumi Aksara.

Sugiyono.2014.Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif danR&D).Bandung:Alfabeta.

Sujanto, Agus,2008.Psikologi Kepribadian.Jakarta:Bumi Aksara.

Syarif, Kemali.2014.Perkembangan Peserta Didik.Medan:Unimed Press. Winarti, Euis.2007.Pengembangan Kepribadian.Jakarta:Graha Ilmu. Jurnal Online:

Gambar

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian .........................................................

Referensi

Dokumen terkait

Judul Skripsi : Kepemimpimpinan Kepala Sekolah Perempuan Dalam Menentukan Kebijakan Lembaga Pendidikan Islam (Studi kasus di MTs Muhammadiyah Purwokerto) Tahun

Pada penelitian tahap kedua ini (Hibah Bersaing Tahun 2010), maka kegiatan penelitian hanya difokuskan untuk menguji faktor pertama tentang adanya konflik laten, yaitu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) kualitas game edukasi kimia berbasis Role Playing Game (RPG) berdasarkan penilaian ahli materi, ahli media, guru mata pelajaran

Kegiatan yang dilakukan pada tahap Refleksi (see) pada pelaksanaan lesson study dalam perkuliahan pengantar aljabar, dosen model, fasilitator dan dosen magang program magang

Berdasarkan hasil sosialisasi kegiatan yang dilakukan oleh pejabat di lingkungan UPTD pendidikan Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes kemudian didapatkan lima lembaga

Masterplan Penyaluran Air Limbah Kota Bekasi, 2015 Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa 3 parameter yang terdiri dari kepadatan penduduk, permeabilitas tanah,

dalam bentuk skala likert 5 poin yang digunakan untuk mengukur persepsi. level computer anxiety yang dirasakan

Pada tahap ini akan dilakukan perbandingan antara nilai kepuasan dan kontribusi dari masing- masing Stakeholder yang telah didapatkan dari perhitungan kuisioner, nila