• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPETHINK PAIR SHAREDENGAN MENGGUNAKAN MEDIAPOWER POINT

TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON

Oleh:

Nurhasni Nasution NIM 409131058

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat

dan hidayahNya yang memberikan kesehatan dan hikmat penulis sehingga

penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan menggunakan media power point terhadap hasil belajar kimia siswa SMA pada pokok bahasan hidrokarbon”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu

Dr. Iis Siti Jahro,M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. M.M Tambunan,M.Pd, Ibu Dra. Nurmalis, M.Si

dan Ibu Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak

memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd, selaku

Dosen Pembimbing Akademik dan seluruh Dosen beserta staff pegawai Jurusan

Kimia FMIPA UNIMED. Terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah SMA Swasta Persatuan Amal Bakti yang telah memberikan izin penelitian, Bapak

dan Ibu Guru di SMA Swasta Persatuan Amal Bakti yang telah banyak membantu

penulis selama penelitian. Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang

tua, terutama Ayahanda dan Ibundaku tercinta Muhammad Azwan Nasution dan Rahimah Siregar yang telah mencucurkan segala keringat dan tidak pernah lelah

selalu memanjatkan do’a demi selesainya studi penulis, kakandaku Mardiah

Nasution, S.Pd & Dedy Bustamar, Mariana Nasution & Muhammad Idris, S.H dan Mariani Nasutio & Edi Sumantri dan sahabatku Nurul Septiani dan Cut Rizky

dan kepada Bunde Butet beserta Putri Ulandari dan Muhammad Husni serta untuk

semua keluargaku Keluarga Besar Alm. Muhammad Husein Nasution, terima kasih buat semua doa, dukungan dan nasehatnya yang tidak pernah saya lupakan,

dan buat teman – teman ku, khususnya Nurhidayati, Nurhasni, Suaidah

(4)

ii

kelas Pendidikan Kimia A 2009 dari A sampai Z dan buat semua teman-teman di jurusan kimia yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu..

Penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penulisan skripsi ini

baik dari isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik

yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.Akhir kata, penulis berharap kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah

ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2013 Penulis,

(5)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPETHINK PAIR SHAREDENGAN MENGGUNAKAN MEDIAPOWER POINT

TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON

Nurhasni Nasution NIM. 409131058

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipethink pair sharedengan menggunakan mediapower pointterhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan hidrokarbon di SMA Swasta Persatuan Amal Bakti Deli Serdang. Model pembelajaran think pair share terdiri dari rangkaian tahapan-tahapan kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif. Untuk lebih mempermudah siswa mempelajari materi kimia yang berupa konsep-konsep, maka model ini dipadukan dengan mediapower point.

Sampel penelitian sebanyak dua kelas, yaitu kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Kelas eksperimen diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan menggunakan media power point, sedangkan kelas eksperimen 2 diberi perlakuan model ceramah plus tanya jawab dan tugas dengan menggunakan media power point. Penelitian ini menggunakan instrument test yang telah diujicobakan dan telah valid. Data hasil belajar siswa diuji normalitas dan homogenitasnya, hasil yang didapat kedua kelompok sampel berdistribusi normal dan homogen. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji hipotesis satu pihak yaitu uji t pihak kanan dan diperoleh thitung = 4,25

sedangkan ttabel = 1,6827 untuk t (0,05)(21)(21), sehingga thitung > ttabel, maka Ha

diterima. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe think pair sharedengan menggunakan mediapower point dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan hidrokarbon sebesar 74.933%, lebih tinggi dibandingkan hasil belajar kimia siswa diterapkan model ceramah plus tanya jawab dan tugas dengan menggunakan mediapower pointsebesar 64.664%.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Rumusan Masalah 5

1.4. Batasan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Defenisi Operasional 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Hakikat Belajar Kimia 8

2.1.2. Hasil Belajar Kimia 9

2.1.2.1. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Kimia 10

2.1.3. Aktivitas Belajar 12

2.1.4. Model Pembelajaran 16

2.1.4.1. Model Pembelajaran Kooperatif 16 2.1.4.2. Model Pembelajaran Kooperatif TipeThink Pair Share 19 2.1.4.3. Karakteristik PembelajaranThink Pair Share 20 2.1.4.4. Langkah-langkah Model PembelajaranThink Pair Share 22 2.1.4.5. Kelebihan dan Kelemahan Model PembelajaranThink Pair Share 24

2.1.4.6. Model Ceramah Plus 26

2.1.4.7. Kelebihan dan Kelemahan Model Ceramah Plus Tanya Jawab

dan Tugas 28

2.1.5. Media Pembelajaran 29

2.1.5.1. Fungsi Media Pembelajaran 29

2.1.5.2. Manfaat Media Pembelajaran 30 2.1.5.3. Jenis – Jenis Media Pembelajaran 30

2.1.5.4. MediaPower Point 31

2.1.5.5. Kelebihan dan Kelemahan MediaPower Point 32

2.1.6. Materi Ajar Hidrokarbon 33

2.2. Kerangka Konseptual 55

(7)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 58

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 58

3.2. Populasi dan Sampel 58

3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 59

3.3. 1. Variabel Penelitian 59

3.3. 2. Instrumen Penelitian 59

3.4. Rancangan Penelitian 62

3.5. Prosedur Penelitian 63

3.6. Tekhnik Analisis Data 67

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 71

4.1. Hasil Penelitian 71

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 71 4.1.2. Analisis Data Hasil Penelitian 72

4.1.2.1. Uji Normalitas 73

4.1.2.2. Uji Homogenitas 73

4.1.2.3. Pengujian Hipotesis 74

4.1.2.4. Persen Peningkatan Hasil Belajar 74

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 80

5.1. Kesimpulan 80

5.2. Saran 81

DAFTAR PUSTAKA 82

(8)

DAFTAR GAMBAR

[image:8.595.84.519.121.645.2]

Halaman

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran 84

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 86 Lampiran 3a. Kisi-Kisi Instrumen Test Sebelum Divalidasi 114 Lampiran 3b. Kisi-Kisi Instrumen Test Sesudah Divalidasi 123 Lampiran 4a. Instrumen Test Sebelum Divalidasi 128 Lampiran 4b. Instrumen Test Sesudah Divalidasi 137 Lampiran 5a. Kunci Jawaban Instrumen Test Sebelum

Divalidasi 142

Lampiran 5b. Kunci Jawaban Instrumen Test Sesudah Divalidasi 143

Lampiran 6. Motivasi 144

Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa 145

Lampiran 8. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa 149 Lampiran 9. Contoh Soal Kelas Kontrol 154 Lampiran 10. Soal Pekerjaan Rumah 156 Lampiran 11. Tabel Persiapan Validitas 158 Lampiran 12. PerhitunganValiditas Soal 159 Lampiran 13. Tabel Persiapan Reliabelitas 161 Lampiran 14. Perhitungan Reliabilitas Soal 162 Lampiran 15. Tabel Persiapan Tingkat Kesukaran Soal 164 Lampiran 16. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 165 Lampiran 17. Tabel Persiapan Daya Beda Soal 167 Lampiran 18. Perhitungan Daya Beda Soal 168

Lampiran 19. Rekap Analisis Data 170

Lampiran 20 Perhitungan Pemberian Nilai Pre-test 171 Lampiran 21 Perhitungan Pemberian Nilai Post-test 175

Lampiran 22. Data Penelitian 179

Lampiran 23. PerhitunganX, S, S2Nilai Pre-Test Dan Post-Test 180

Lampiran 24 Uji Normalitas Data 181

Lampiran 25. Uji Homogenitas Data 185 Lampiran 26. Tabulasi Gain Kelas Eksperimen 1 dan

Eksperimen 2 187

Lampiran 27. Perhitungan Uji Normalitas data gain test 189 Lampiran 28. Perhitungan Homogenitas data gain test 191 Lampiran 29. Perhitungan Uji Hipotesis 192 Lampiran 30. Perhitungan Persentase Peningkatan Hasil Belajar 194 Lampiran 31. Tabel Nilai-Nilai r Product Moment 195 Lampiran 32. Tabel Nilai-Nilai Chi Kuadrat 196 Lampiran 33. Tabel Nilai-Nilai Untuk Distribusi F 197 Lampiran 34. Tabel Nilai-Nilai Untuk Distribusi t 198

Lampiran 35. Media Peta Konsep 199

[image:9.595.74.522.108.741.2] [image:9.595.70.534.124.743.2]
(10)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kimia adalah salah satu mata pelajaran yang semakin penting seiring

berkembangnya ilmu dan teknologi sekarang ini, namun faktanya di lapangan menunjukkan bahwa pelajaran kimia dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan

menjadi momok bagi peserta didik,seperti yang dikemukakan oleh Wiseman

(dalam Safrizal, 2011) bahwa ilmu kimia merupakan salah satu pelajaran tersulit bagi kebanyakan siswa menengah. Kesulitan mempelajari ilmu kimia ini terkait

dengan ciri-ciri ilmu kimia itu sendiri yang disebutkan oleh Kean dan

Middlecamp (dalam Safrizal, 2011) yang merupakan penyederhanaan dari yang sebenarnya, sifatnya yang berurutan dan berkembang cepat, tidak hanya

menyelesaikan soal-soal tetapi juga pemahaman konsep dan materi yang cukup

banyak. Kesulitan siswa dalam mempelajari ilmu kimia bisa kita lihat dari nilai

kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran kimia yang lebih rendah daripada mata pelajaran lainnya yaitu hanya sebesar 65 sedangkan untuk mata

pelajaran yang lain, seperti sosiologi memiliki kriteria ketuntasan minimal yang

cukup tinggi dengan nilai 80.

Kesulitan siswa dalam mempelajari ilmu kimia tidak hanya dikarenakan

oleh karakteristik ilmu kimia itu saja tetapi juga dikarenakan proses belajar

mengajar yang berlangsung di sekolah relatif biasahanya terbatas pada persiapan buku dan pena, mendengarkan dan mencatat penjelasan guru dan sebagian siswa

menjawab pertanyaan guru sehingga menyebabkan kebosanan bagi siswa. Hal ini

menunjukkan bahwa kurang diterapkannya pembelajaran yang melibatkan

keaktifan siswa dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa, sehingga berpengaruh pada rendahnya minat siswa dalam belajar kimia. Salah

satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ialah dengan

perbaikan proses belajar-mengajar, yaitu dengan ketepatan pemilihan model dan media pembelajaran, dimana guru harus benar-benar memperhatikan model dan

(11)

2

media mengajar yang akan digunakan sehingga ilmu kimia yang sulit akan dirasa lebih mudah untuk dipelajari siswa

Proses belajar mengajar di SMA Swasta Persatuan Amal Bakti relatif biasa

karena guru yang mengajar masih terlalu monoton. Guru menyampaikan materi

pelajaran dengan metode ceramah, kemudian siswa bertanya dan guru menjawab ataupun sebaliknya sehingga pembelajaran hanya berpusat pada pengetahuan guru

saja.

Disinilah peran guru sangat diharapkan mampu menjadikan pelajaran terasa mudah, suasana belajar yang menyenangkan dan pembelajaran tidak hanya

berasal dari guru tetapi juga dapat berpusat dan berasal dari siswa. Agar

pembelajaran dapat berjalan dengan efektif maka diperlukan model pembelajaran yang tepat, sebagai salah satu alternatifnya yaitu model pembelajaran kooperatif.

Johnson (dalam Isjoni, 2009)mengungkapkan bahwa model pembelajaran

kooperatif adalah mengerjakan sesuatu bersama-sama dengan saling membantu

satu sama lainnya sebagai satu tim untuk mencapai tujuan bersama. Lie (dalam Isjoni, 2009) mengungkapkan bahwa banyak penelitian yang menunjukkan bahwa

pengajaran oleh teman sebaya ternyata lebih efektif daripada pengajaran oleh

guru.Ini berarti, keberhasilan dalam belajar bukan semata-mata harus diperoleh dari guru saja, melainkan dapat juga dilakukan melalui teman sebaya.Dalam hal

ini guru bertindak sebagai fasiltator.

Salah satu model pembelajaran kooperatif yaitu tipe Think-Pair-Share (TPS) atau berpikir,berpasangan dan berbagi. Aktivitas pembelajaran kooperatif TPS menekankan pada kesadaran siswa pada belajar berpikir, memecahkan

masalah, belajar mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan serta saling

memberitahukan pengetahuan, konsep keterampilan tersebut pada siswa yang membutuhkan.Model ini menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam

kelompok kecil, untuk mencapai tujuan tertentu dan dicirikan atas penghargaan

(12)

3

Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Siregar (2010), terjadi peningkatan hasil belajar kimia siswa sebesar 10,3% pada penerapan model

pembelajaran TPS (Think Pair Share) pada pokok bahasan konsep mol. Selain itu, Nababan (2011) memperoleh bahwa terjadi peningkatan hasil belajar kimia

sebesar 63,70% pada penerapan model pembelajaran Think Pair Share dengan media peta konsep pluspada pokok bahasan termokimia, model pembelajaran

Think Pair Sharedengan media peta konsep plus juga memberikan pengaruh yang baik terhadap aspek kognitif siswa selain itu juga terjadi peningkatan aktifitas belajar selama penggunaan model pembelajaranThink Pair Share dengan media peta konsep plus. Selanjutnya Mardianto (2012) juga menerapkan model

pembelajaran think pair share pada materi pokok hidrokarbon sehingga siswa memiliki nilai rata-rata 81,33 yang tergolong baik, sehingga dapat dikatakan

bahwa dalam penggunaan model pembelajaran think pair share memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar kimia siswa.

Selain model pembelajaran, penggunaan media merupakan salah satu komponen penting di dalam proses pembelajaran di sekolah. Media pembelajaran

yang lebih maju dan variatif dapat dibuat dengan memanfaatkan kemajuan

teknologi komputer. Power point adalah salah satu program (software) yang menawarkan kemudahan membuat media presentasi pembelajaran audio-visual

berbasis komputer. Selain itu kelebihan media Power Point adalah tampilannya menarik sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Rajagukguk (2010) peningkatan hasil belajar untuk kelas yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan

menggunakan mediaPower Pointpada materi bilangan kuantum adalah 36,6%. Penelitian yang akan dilakukan berbeda dengan penelitian yang relevan sebelumnya yaitu pada penelitian ini akan dikombinasikan model pembelajaran

(13)

4

Salah satu materi kimia yang dipelajari di SMA adalah hidrokarbon. Hidrokarbon merupakan materi banyak memerlukan perhatian siswa karena ada

beberapa rumus umum dari hidrokarbon yang harus dipahami siswa, baik dalam

segi konsep maupun dalam penamaan senyawa karbon juga memiliki aturan –

aturan yang harus diikuti serta penggambaran isomer-isomer senyawa hidrokarbon yang agak rumit dan beberapa reaksi – reaksi yang terjadi pada

senyawa hidrokarbon, dengan demikian untuk mempelajari materi ini banyak

siswa yang mengalami kesulitan. Kesulitan tersebut terutama akan dialami oleh siswa yang prestasinya rata-rata rendah, maka perlu digunakan model

pembelajaran yang tepat. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS

merupakan model yang tepat untuk mengatasi permasalahan itu dan dibantu dengan penggunaan media power point pembelajaran pada materi hidrokarbon diharapkan memberikan hasil yang maksimal dan optimal.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis mengangkat judul

proposal yaitu: “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan Menggunakan Media Power Point Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat

diidentifikasi masalah yang ada.

1. Karakteristik ilmu kimia yang merupakan penyederhanaan dari yang

sebenarnya, sifatnya yang berurutan dan berkembang cepat, tidak hanya

menyelesaikan soal-soal tetapi juga pemahaman konsep dan materi yang

cukup banyak

2. Guru kimia yang belum menggunakan model dan media pembelajaran

(14)

5

3. Materi hidrokarbon merupakan materi banyak memerlukan perhatian siswa karena ada beberapa rumus umum dari hidrokarbon yang harus

dipahami siswa, baik dalam segi konsep selain itu dalam penamaan

senyawa karbon juga memiliki aturan – aturan yang harus diikuti serta

penggambaran isomer-isomer senyawa hidrokarbon yang agak rumit dan beberapa reaksi – reaksi yang terjadi pada senyawa hidrokarbon.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah pada penelitian ini adalah :

1. Apakah hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran

koopertif tipe think pair share dengan menggunakan media power point lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang menggunakan model ceramah plus tanya jawab dan tugas dengan menggunakan media power point?.

1.4 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini dibatasi hanya membahas tentang pelaksanaan model pembelajaran koopertif tipe think pair sharedengan menggunakan media power point dan pengaruhnya terhadap hasil belajar kimia siswa kelas X SMA Swasta Persatuan Amal Bakti pada pokok

bahasan hidrokarbon pada tahun ajaran 2012/2013.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan menggunakan

(15)

6

menggunakan model ceramah plus tanya jawab dan tugas dengan menggunakan mediapower pointpada pokok bahasan hidrokarbon.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Siswa

Melatih siswa agar lebih aktif, kreatif, percaya diri, dan bekerjasama dalam

belajar menyelesaikan masalah-masalah kimia sehingga dapat meningkatkan sikap positif pada siswa untuk berfikir kritis, inovatif dan sistematis. Selain

itu, merangsang otak siswa menyusun kata-kata yang ilmiah dalam

memberikan pendapatnya dan melatih siswa untuk dapat menerima perbedaan-perbedaan pendapat dalam menyelesaikan masalah dengan orang

lain.

2. Bagi Guru

Sebagai bahan pertimbangan bagi guru dan calon guru agar lebih memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya dalam proses

pembelajaran, karena siswa juga dapat dijadikan sebagai sumber ilmu.

3. Bagi Sekolah

Dapat membantu menciptakan panduan model pembelajaran dan media yang baik dalam proses belajar mengajar pada pelajaran lain dan sebagai bahan

pertimbangan dalam memilih model pembelajaran dan media yang tepat demi

kemajuan proses pembelajaran di masa yang akan datang.

4. Bagi Peneliti

Penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi peneliti, yakni peneliti dapat

(16)

7

1.7 Definisi Operasional

a. Model pembelajaran kooperatif TPS (Think-Pair-Share) atau

(Berfikir-Berpasangan-Berbagi) merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang

dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. TPS menghendaki

siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil (2-6 anggota) dan lebih dirincikan oleh penghargaan kooperatif, dari pada penghargaan

individual ( Ibrahim dkk dalam Handayani, 2012 ).

b. Power point adalah salah satu program (software) yang menawarkan kemudahan membuat media presentasi pembelajaran audio-visual berbasis

komputer.(Annisha, 2012)

c. Hidrokarbon adalah salah satu materi kimia untuk kelas X yang

mempelajari senyawa organik yang tersusun dari atom karbon dan

hydrogen (Permana, 2009).

d. Hasil belajar kimia adalah tingkat kemampuan dan penguasaan siswa

terhadap mata pelajaran kimia. Siswa dapat dikatakan berhasil dalam belajar kimia apabila siswa tersebut menerapkan hasil belajarnya yang

ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku pada orang tersebut yang

sebelumnya tidak ada atau tingkah laku tersebut masih lemah atau kurang

yang dapat diamati melalui kemampuan siswa dalam menerapkan hasil belajar kimia baik dari kemampuannya kognitif, afektif, maupun

(17)

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan yaitu :

1. Hasil analisa terhadap rumusan hipotesis menyatakan bahwa hasil belajar kimia siswa setelah diberi model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan menggunakan media power pointlebih tinggi dari pada hasil belajar kimia siswa dengan model ceramah plus tanya jawab dan tugas dengan menggunakan media power point pada pokok bahasan hidrokarbon atau dengan kata lain ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan menggunakan media power point terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa SMA pada pada pokok bahasan hidrokarbon.

2. Rata-rata peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model

pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan menggunakan media power point sebesar 0,7493 sehingga diperoleh persentase peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen ini sebesar 74,93% dengan kriteria tinggi.

3. Rata-rata peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model

ceramah plus tanya jawab dan tugas dengan menggunakan mediapower point sebesar 0,6466 sehingga diperoleh persentase peningkatan hasil belajar siswa

kelas kontrol ini sebesar 64.66% dengan kriteria sedang.

4. Jika dihubungkan besarnya peningkatan hasil belajar siswa (gain) dengan

kemampuan awal siswa yang berbeda- beda, menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan kriteria tinggi baik untuk siswa berkemampuan awal

tinggi, sedang maupun siswa yang berkemampuan awal rendah, Jadi model pembelajaran kooperatif tipe think pair share sangat bermanfaat untuk mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran kimia siswa.

(18)

72

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yeng telah dikemukakan di

atas maka penulis menyarankan hal-hal berikut :

1. Bagi guru dan calon guru, dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe think pair sharedan media power pointagar mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar kimia siswa, khususnya

mata pelajaran kimia.

2. Bagi mahasiswa dan peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut

mengenai model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan menggunakan media power point dengan pokok bahasan dan sekolah yang berbeda, harus memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam menerapkan

(19)

71

DAFTAR PUSTAKA

Annisha,2012,http://miyazakiannisha.blogspot.com/2012/04/ media-berbasis-komputer-dan-media-berbantu-power-point.html,(Diakses tanggal : 14 Maret 2013).

Anonim, 2012, http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-22460-6.%20BAB%20II.pdf,(Diakses tanggal: 15 Maret 2012).

Anonim,2013,www.m-edukasi.web.id/2012/04/fungsi-media-pembelajaran.html, (Diakses tanggal : 22 Februari 2013).

Budi Utami,dkk.,2009,Kimia untuk SMA/MA Kelas X,Jakarta:Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Budiyanto,2012,http://budisma.web.id/materi/sma/category/kimia-kelas-X/soal-dan-jawaban-hidrokarbon.htm,(Diakses tanggal:29 Januari 2013).

Dedi,2013,http://dedi26.blogspot.com/2013/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi- hasil-belajar.html,(Diakses tanggal : 14 Maret 2013).

Djamarah, S.B. dan Zain, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Dyanesilia, Arliny,2012,http://hardipisan.blogspot.com/2012/06/metode-pembelajaran-ceramah-plus.html,(Diakses tanggal : 14 Maret 2013).

Fessenden, Fessenden,1982,Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 1,Jakarta: Erlangga.

Hakim, Zainal,2012,www.zainalhkim.web.id/2012/11/jenis-media-pembelajaran.html, (Diakses tanggal : 22 Februari 2013).

Handayani, Desi,2012,http://desyhandayanii.blogspot.com/2012/04/think-pair-share-(TPS).html,(Diakses tanggal : 6 Februari 2013).

Harnanto,Ari,2009,Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X.Jakarta:Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Hartan, D.,2012,http://der-traumer.blogspot.com/2012/09/pengertian-tujuan-manfaat-dan-fungsi-media-pembelajaran.html,(Diakses tanggal : 22 Februari 2013)

Isjoni,2009,Pembelajaran Kooperatif Meningkatakan Kecerdasan Antar Peserta Didik,Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Istarani,2011,58 Model Pembelajaran Inovatif,Medan:Media Persada.

Mahdir,2011, http://mahadir-generasiharapan.blogspot.com/2011/06/

(20)

72

Mardianto,Joslan,2011,Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Di SMA Budi Murni 3 Medan,Skripsi,FMIPA UNIMED,Medan.

Muhrogibi, 2011, http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2189519-media-microsoft-power-point/, (Diakses tanggal : 14 Maret 2013).

Nababan,Evawati,2011, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) dengan Menggunakan Peta Konsep Plus Pada Termokimia, Skripsi, FMIPA UNIMED,Medan.

Rajagukguk, L.,2012,Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Dengan Media Power Point Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kleas XI SMA Pada Sub Pokok Bahasan Bilangan Kuantum, skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan.

Rusman,2010,Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Safrizal, R.,2011,http://berbagireferensi.blogspot.com/2010/02/karakteristik-ilmu-kimia.html ),(Diakses tanggal: 15 Maret 2012).

Sardiman, (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pers, Jakarta.

Silitonga, P.M.2010,Statistik:Teori dan Aplikasi dalam Penelitian,Medan: FMIPA Universitas Negeri Medan.

Silitonga,P.M.,2011,Metodologi Penelitian Pendidikan,Medan:FMIPA Universitas Negeri Medan.

Siregar,D.M. Sari,2010,Penerapan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Berpikir Berpasangan Berbagi (Think Pair Share, TPS) terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Pada Pokok Bahasan Konsep Mol, Skripsi, FMIPA UNIMED,Medan.

Siti, Yenni F,2010,http://fisika-online.blogspot.com/2010/12/model-pembelajaran-koperatif-tipe-think-pair-share.html,(Diakses tanggal: 6 Februari 2013).

Sriudin,Sahrudin,2011,http://www.sriudin.com/2011/07/model-pembelajaran-think-pair-and-share.html (Diakses tanggal: 15 Maret 2012).

Tambunan, Basa Kress F., 2012,Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI(Team Assisted Individualization) Dengan Media Isis Draw Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa,UPT-Perpustakaan UNIMED,Medan.

Gambar

Gambar 3.1.Skema Desain Penelitian
Tabel Persiapan Validitas

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan skripsi dengan Judul "Kemampuan Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba di Masa yang akan Datang (Study Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Go Public)"..

(2) Efektivitas pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran mata pelajaran ekonomi antara lain: (a) pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran yang sudah

Perencanaan menu kudapan PMT-AS yang digunakan SDN 1 Malangsari berdasarkan buku kumpulan menu kudapan PMT-AS tahun 2011 yang merupakan pegangan bagi penyelenggara

Metode penelitian yang digunakan adalah dengan merancang network planning, menghitung crash cost pada penambahan jam kerja dan shift kerja, menghitung biaya langsung dan

Aplikasi yang dibangun pada artikel ini dapat membantu pengguna mencari informasi alam tanpa harus melakukan pencocokan dengan kata kunci pencarian. 5.2

Dalam berpikir analogi, pada tahap encoding Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri atau struktur dari masalah sumber dan target, pada tahap inferring mampu

2 (a) Haji merupakan rukun Islam ke lima yang wajib ditunaikan oleh umat Islam sekali seumur hidup. (i) Nyatakan dua

Di dalam form menu utama terdapat menu kelola arsip yang berfungsi untuk mengelola data pegawai dan data surat, pencarian berfungsi dalam pencarian arsip, dan