• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Terhadap Tingkat Kejadian Anemia Di Puskesmas Pekan Heran Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Terhadap Tingkat Kejadian Anemia Di Puskesmas Pekan Heran Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2008"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI TERHADAP TINGKAT KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS PEKAN HERAN

KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN 2008

ELSIE ANGGRENI

075102014

PROGRAM D – IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdullilahirrabbil ‘alamin. Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang memberikan

kekuatan dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk

mencapai gelar Diploma-IV Bidan Pendidik.

Adapun judul dari Karya Tulis Ilmiah ini adalah Kepatuhan Ibu Hamil Dalam

Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Terhadap Tingkat Kejadian Anemia Di Puskesmas

Pekan Heran Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2008. Penulis menyadari bahwa tuntasnya

penulisan Karya Tulis Ilmiah ini berkat adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak dr. Juliandi

Harahap, MA yang telah banyak membantu penelitian ini sejak awal, mengarahkan,

mendorong, dan memberi masukan yang sangat berarti, kesabaran, kritikan, ketelitian,

kesungguhan dan kerendahan hati beliau sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, SpPD. KGEH, selaku dekan fakultas keokteran

Universitas Sumatra Utara Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

mengikuti program D-IV Bidan Pendidik

2. Prof. dr. Guslihan Dasa Tjipta, Sp.A(K) selaku ketua Departemen Ilmu Keperawatan

(3)

4. Ibu Dewi Elizadiana Suza, SKp, MNS, selaku Koordinato Mata Kuliah Metodologi

Penelitian Karya Tulis Ilmiah.

5. Ibu kepala puskesmas pekan heran dr.Lusi Lestari, yang telah memberikan izin kepada

penelit untuk melakukan penelitian di puskesmas pekan heran.

6. Para Dosen Pengajar dan Staf Administrasi D-IV Bidan Pendidik FK USU Medan

yang telah memberikan Ilmu, nasehat dan bantuan kepada penulis selama menjalani

pendidikan.

7. Sembah Sujud ananda kepada orang tuaku tercinta Selamat HA, S.Sos MM dan

Rahmwati serta abang, kakak dan adik tersayang yang selama ini memberikan

dorongan secara moril dan materil selama penulis mengikuti pendidikan dan

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Seluruh rekan-rekan Mahasiswa angkatan 2007-2008 D-IV Bidan Pendidik FK USU

Medan, khususnya untuk teman seperjuanganku selama penulisan KTI, Kakak ku

Nova Yulita, Sri Wahyuni, Desri Nova, Rafika, Deni Wahyudi, Jasman, Elin, Sari,

Ade, Nogi, Mak uwo (Yastini der) dan yang penulis hormati Ibu Venni Rismawati

S.ST, M.kes yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan berharap Karya Tulis Ilmiah ini

dapat bermanfaat dan berhasil guna bagi pendidikan kita di masa kini dan yang akan datang.

Medan, Juni 2008

Hormat Saya

(4)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LMPIRAN ... ...vii

BAB I PENDAHULUAN

2.1.2. Komposisi Zat Besi di dalam Tubuh ... 7

2.1.3. Sumber Zat Besi ... 7

2.1.4. Penyerapan Zat Besi ... 8

2.1.5. Eksresi Zat Besi ... 9

2.1.6. Kebutuhan Zat Besi Pada Ibu Hamil ... 9

2.1.7. Akibat Kekurangan Zat Besi Pada Masa Kehamilan .. 10

2.1.8. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Zat Besi Pada Ibu Hamil ... 11

2.2. Suplementasi Zat Besi Pada Ibu Hamil ... 12

2.2.1. Pengertian suplemen tablet zat besi ... 9

2.2.2. Dosis dan Cara Pemberian Tablet Zat Besi Pada Ibu Hamil ... 12

2.3. Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Pada Ibu Hamil ... 13

2.3.1. Pengetahuan ... 14

2.3.2. Sikap ... 16

2.3.3. Tindakan ... 17

BAB III KERANGKA PENELITIAN 3.1. Kerangka Konsep ... 18

3.2. Definisi Operasional ... 19

(5)

4.7. Pengolahan Data ... 23

4.8. Teknik Analisa Data ... 23

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian ... 24

5.1.1. Karakteristik Responden ... 24

5.1.2. Deskripsi Kadar Hb Ibu Hamil di Puskesmas Pekan Heran Kabupaten Indragiri Hulu ... 25

5.1.3. Pengetahuan Ibu Hamil ... 26

5.1.4. Sikap Ibu Hamil ... 29

5.1.5. Tindakan Ibu Hamil ... 32

5.2. Pembahasan ... 33

5.2.1. Pengetahuan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi ... 33

5.2.2. Sikap Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi ... 34

5.2.3. Tindakan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi ... 35

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 38

6.2. Saran ... 38 DAFTAR PUSTAKA

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur dan pekerjaan Ibu Hamil d yang

Berkunjung ke Puskesmas Pekan Heran Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2008 ... 24 Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Kadar Haemoglobin (Hb) Ibu

Hamil di Puskesmas Pekan Heran Kabupaten Indragiri Hulu

Tahun 2008 ... 25 Tabel 5.3a Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

Terhadap Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi di

Puskesmas Pekan Heran Tahun 2008... 27 Tabel 5.3b Distribusi Responden Berdasarkan Jawaban terhadap Pertanyaan

Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi di Puskesmas Pekan Heran Tahun 2008...28

Tabel 5.4a. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Ibu Hamil Terhadap Kepatuhan dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi di Puskesmas Pekan Heran Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2008 ... 29 Tabel 5.4b Distribusi Responden Berdasarkan Pernyataan Sikap Kepatuhan

Mengkonsumsi Tablet Zat Besi di Puskesmas Pekan Heran Tahun 2008...30

Tabel 5.5a. Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Zat Besi di Puskesmas Pekan Heran Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2008 ... 32 Tabel 5.5b Distribusi Responden Berdasarkan Jawaban terhadap Pernyataan

Tindakan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi

(7)

DAFTAR LAMPIAN

1. Formulir Persetujuan Penelitian 2. Lembaran Kuesioner Penelitian 3. Master Data Penelitian

4. Output SPSS Reabilitas dan Validitas 5. Output SPSS Frekuensi

6. Jadwal Kegiatan (Time Table) 7. Rencana Biaya Penelitian

(8)

Judul : Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Terhadap Tingkat Kejadian Anemia di Puskesmas Pekan Heran Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2008

Penulis : Elsie Anggreni Program Studi : D-IV Bidan Pendidik Tahun Akademik : 2007 / 2008

ABSTRAK

Konsekuensi anemia pada ibu hamil dapat membawa pengaruh buruk bagi kesehatan ibu maupun janinnya, keadaan ini dapat meningkatkan morbiditas maupun mortalitas ibu dan anak. Namun masih sedikit wanita hamil yang dapat memenuhi kebutuhan zat besi selama kehamilan melalui makanan sehari-hari.

Penelitian ini bertujuan melihat gambaran kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi terhadap tingkat kejadian anemia. Desain penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya secara terus menerus di Puskesmas Pekan Heran Kabupeten

Indragiri Hulu tahun 2008 dengan usia kehamilan 36 – 40 minggu (trimester III) yang berjumlah 62 orang, dan seluruhnya dijadikan sampel.

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa mayoritas responden berumur 20 – 35 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga, 37,1 % responden mengalami anemia, sedangkan (62,9%) tidak mengalami anemia.

Dari 62 responden 54,8 % mempunyai pengetahuan yang baik. 64,5 % mempunyai sikap positif atau baik terhadap anjuran petugas kesehatan untuk mengkonsumsi tablet besi secara benar. Tindakan ibu hamil dalam mematuhi mengkonsumsi tablet zat besi secara tepat dan benar, sebanyak 62,9% dikategorikan tindakan baik.

Diharapkan ada upaya peningkatan pada kegiatan promosi kesehatan melalui pengadaan penyuluhan masyarakat sehubungan dengan mengkonsumsi suplementasi tablet penambah darah (Fe) secara tepat dan perlu ditekankan lagi kepada ibu hamil bagaimana cara yang benar dalam mengkonsumsi tablet zat besi serta dosis yang tepat, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengkonsumsi tabet besi.

(9)

Judul : Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Terhadap Tingkat Kejadian Anemia di Puskesmas Pekan Heran Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2008

Penulis : Elsie Anggreni Program Studi : D-IV Bidan Pendidik Tahun Akademik : 2007 / 2008

ABSTRAK

Konsekuensi anemia pada ibu hamil dapat membawa pengaruh buruk bagi kesehatan ibu maupun janinnya, keadaan ini dapat meningkatkan morbiditas maupun mortalitas ibu dan anak. Namun masih sedikit wanita hamil yang dapat memenuhi kebutuhan zat besi selama kehamilan melalui makanan sehari-hari.

Penelitian ini bertujuan melihat gambaran kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi terhadap tingkat kejadian anemia. Desain penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya secara terus menerus di Puskesmas Pekan Heran Kabupeten

Indragiri Hulu tahun 2008 dengan usia kehamilan 36 – 40 minggu (trimester III) yang berjumlah 62 orang, dan seluruhnya dijadikan sampel.

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa mayoritas responden berumur 20 – 35 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga, 37,1 % responden mengalami anemia, sedangkan (62,9%) tidak mengalami anemia.

Dari 62 responden 54,8 % mempunyai pengetahuan yang baik. 64,5 % mempunyai sikap positif atau baik terhadap anjuran petugas kesehatan untuk mengkonsumsi tablet besi secara benar. Tindakan ibu hamil dalam mematuhi mengkonsumsi tablet zat besi secara tepat dan benar, sebanyak 62,9% dikategorikan tindakan baik.

Diharapkan ada upaya peningkatan pada kegiatan promosi kesehatan melalui pengadaan penyuluhan masyarakat sehubungan dengan mengkonsumsi suplementasi tablet penambah darah (Fe) secara tepat dan perlu ditekankan lagi kepada ibu hamil bagaimana cara yang benar dalam mengkonsumsi tablet zat besi serta dosis yang tepat, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengkonsumsi tabet besi.

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Anemia gizi besi pada ibu hamil masih merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia karena prevalensinya cukup tinggi. Penyebab utama anemia ini adalah kekurangan zat besi (Fe). Selama kehamilan terjadi peningkatan kebutuhan zat besi hampir tiga kali lipat untuk pertumbuhan janin dan keperluan ibu hamil (Departemen Kesehatan, 1999).

Konsekuensi anemia pada ibu hamil dapat membawa pengaruh buruk baik terhadap kesehatan ibu maupun janinnya, keadaan ini dapat meningkatkan morbiditas maupun mortalitas ibu dan anak. Suatu penelitian menunjukkan bahwa angka kematian ibu yang tertinggi berhubungan erat dengan anemia yang dideritanya ketika hamil. Keadaan kurang zat besi merupakan fenomena yang kompleks (Khomsan, 2003).

(11)

Prevalensi anemia ibu hamil belum mengalami perubahan dari tahun 1995-2000, namun Departemen Kesehatan Republik Indonesia sampai dengan tahun 2010 akan berusaha menurunkan prevalensi anemia ibu hamil dari 51% menjadi 40% (Departemen Kesehatan, 1999).

Untuk menanggulangi masalah anemia gizi besi pada ibu hamil maka pemerintah melalui Departemen Kesehatan (Depkes) RI melaksanakan suatu program pemberian tablet zat besi pada ibu hamil. Menurut Manuaba (1998), suplementasi tablet zat besi dan peningkatan gizi merupakan upaya penting dalam pencegahan dan penanggulangan anemia.

(12)

Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu (2007), selama periode Januari-Agustus di tahun 2007 tingkat prevelensi anemia di Kabupaten Indragiri Hulu mencapai 42,6%. Dari beberapa puskesmas yang ada di Kabupaten Indragiri Hulu, Puskesmas Pekan Heran merupakan puskesmas tingkat prevalensinya yang paling tinggi yaitu mencapai 43% atau dari 463 ibu hamil yang diperiksa, terdapat 199 ibu hamil yang mengalami anemia.

Relatif tingginya kejadian anemia pada ibu hamil kemungkinan disebabkan faktor karakteristik ibu hamil seperti pendidikan, umur, sosial ekonomi yang secara tidak langsung mempengaruhi perilaku ibu hamil mematuhi anjuran petugas kesehatan dalam mengkonsumsi tablet zat besi secara teratur. Untuk itu peneliti tertarik mengadakan penelitian yang berkaitan dengan deskripsi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi terhadap kejadian anemia di Puskesmas Pekan Heran Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2008.

1.2.Perumusan Masalah

(13)

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi terhadap tingkat kejadian anemia di Puskesmas Pekan Heran Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2008.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui seberapa besar persentase pengetahuan ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi terhadap kejadian anemia di Puskesmas Pekan Heran Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2008.

2. Untuk mengetahui seberapa besar persentase sikap ibu hamil mematuhi mengkonsumsi tablet zat besi terhadap kejadian anemia di Puskesmas Pekan Heran Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2008.

3. Untuk mengetahui seberapa besar persentase tindakan ibu hamil mematuhi mengkonsumsi tablet zat besi terhadap kejadian anemia di Puskesmas Pekan Heran Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2008.

1.4.Manfaat Penelitian

(14)

2. Bagi petugas puskesmas khusus pengelola program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) memberikan masukan materi dalam penyusunan perencanaan program penanggulangan masalah anemia ibu hamil dimasa yang akan datang agar lebih efisien dan efektif serta tepat sasaran sesuai dengan penyebabnya.

3. Bagi Program D-IV Bidan Pendidik sebagai penambah referensi kepustakaan dan bahan perbandingan penelitian selanjutnya.

(15)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Zat Besi

2.1.1. Fungsi Zat Besi

Zat besi (Fe) merupakan mikroelemen yang esensial bagi tubuh, zat ini terutama diperlukan dalam hematopoiesis (pembentukan darah) yaitu dalam sintesa haemoglobin (Hb) (Moehji, 1992). Seorang ibu yang dalam masa kehamilannya telah menderita kekurangan zat besi tidak dapat memberi cadangan zat besi kepada bayinya dalam jumlah yang cukup untuk beberapa bulan pertama. Meskipun bayi itu mendapat air susu dari ibunya, tetapi susu bukanlah bahan makanan yang banyak mengandung zat besi karena itu diperlukan zat besi untuk mencegah anak menderita anemia (Siregar, 2000).

(16)

keadaan perut terisi akan mengurangi efek samping yang ditimbulkan tetapi hal ini dapat menurunkan tingkat penyerapannya.

2.1.2. Komposisi Zat Besi di Dalam Tubuh

Jumlah zat besi di dalam tubuh seorang normal berkisar antara 3 – 5 gr tergantung dari jenis kelamin, berat badan dan haemoglobin. Besi di dalam tubuh terdapat dalam haemoglobin sebanyak 1,5 – 3,0 gr dan sisa lainnya terdapat di dalam plasma dan jaringan. Di dalam plasma besi terikat dengan protein yang disebut “transferin” yaitu sebanyak 3 – 4 gr. Sedangkan dalam jaringan berada dalam suatu status esensial dan bukan esensial. Disebut esensial karena tidak dapat dipakai untuk pembentukan Hb maupun keperluan lainnya (Soeparman, 1990).

2.1.3. Sumber Zat Besi

(17)

Asupan zat besi selain dari makanan adalah melalui suplemen tablet zat besi. Suplemen ini biasanya diberikan pada golongan rawan kurang zat besi yaitu balita, anak sekolah, wanita usia subur dan ibu hamil. Pemberian suplemen tablet zat besi pada golongan tersebut dilakukan karena kebutuhan akan zat besi yang sangat besar, sedangkan asupan dari makan saja tidak dapat mencukupi kebutuhan tersebut. Makanan yang banyak mengandung zat besi antara lain daging, terutama hati dan jeroan, apricot, prem kering, telur, polong kering, kacang tanah dan sayuran berdaun hijau (Pusdiknakes, 2003).

2.1.4. Penyerapan Zat Besi

Besi diserap (absorbsi) terutama dalam duodenum dalam bentuk fero dan dalam suasana asam (Soeparman, 1990). Penyerapan zat besi non hem sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor penghambat maupun pendorong, sedangkan zat besi hem tidak. Asam askorbat (vitamin C) dan daging adalah faktor utama yang mendorong penyerapan zat besi dikenal sebagai Meat, Fish, Poultry factory (MFP).

Tingkat keasaman dalam lambung ikut mempengaruhi kelarutan dan penyerapan zat besi di dalam tubuh. Suplemen zat besi lebih baik dikonsumsi pada saat perut kosong atau sebelum makan, karena zat besi akan lebih efektif diserap apabila lambung dalam keadaan asam (ph rendah).

(18)

Diamine Tetraacetit Acid (EDTA) yang biasa digunakan sebgai pengawet

makanan yang menyebabkan penurunan absorbsi zat besi non hem sebesar 50% (Wirakusumah, 1999).

2.1.5. Eksresi Zat Besi

Berbeda dengan mineral lainnya, tubuh tidak dapat mengatur keseimbangan besi melalui ekskresi. Besi dikeluarkan dari tubuh relatif konstan berkisar antara 1,0 – 1,5 mg setiap hari melalui rambut, kuku, keringat, air kemih dan terbanyak melalui deskuamasi sel epitel saluran pencernaan.

Lain halnya dengan wanita yang sedang menstruasi dan wanita hamil setiap hari kehilangan besi 0,5 – 1,0 mg atau 40 – 80 ml darah dan wanita yang sedang menyusui sebanyak 1,0 mg sehari. Wanita yang melahirkan dengan pendarahan normal akan kehilangan besi 500-550 mg (Soeparman, 1990).

2.1.6. Kebutuhan Zat Besi Pada Ibu Hamil

(19)

Pada setiap kehamilan kebutuhan zat besi yang diperlukan sebanyak 900 mg Fe yaitu meningkatnya sel darah ibu 500 mg Fe, terdapat dalam plasenta 300 mg Fe dan untuk darah janin sebesar 100 mg Fe. Jika persediaan cadangan Fe minimal, maka setiap kehamilan menguras persediaan Fe tubuh dan akhirnya akan menimbulkan anemia pada kehamilan (Manuaba, 1998).

Kebutuhan zat besi selama triwulan pertama relatif kecil yaitu 0,8 mg/hari, namun meningkat dengan pesat selama triwulan kedua dan ketiga hingga 6,3 mg/hari. Sebagian dari peningkatan dapat dipenuhi oleh simpanan zat besi dan peningkatan aditif persentase Fe yang diserap, tetapi bila zat besi rendah atau tidak sama sekali dan zat besi yang diserap dari makanan sangat sedikit, makanya suplemen zat besi sangat dibutuhkan pada masa kehamilan (Demaeyer, 1993).

2.1.7. Akibat Kekurangan Zat Besi Pada masa Kehamilan

Kurangnya zat besi dan asam folat dapat menyebabkan anemia. Proses kekurangan zat besi sampai menjadi anemia melalui beberapa tahap. Awalnya terjadi penurunan simpanan cadangan zat besi, bila tidak dipenuhi masukan zat besi lama kelamaan timbul gejala anemia disertai penurunan kadar Hb. Kadar normal haemoglobin dalam darah yaitu pada anak balita 11 gr%, anak usia sekolah 12 gr%, wanita dewasa 12 gr%, ibu hamil 11 gr%, laki-laki 13 gr%, ibu menyusui 12 gr% (Departemen Kesehatan, 1992).

(20)

makan hilang. Penentuan anemia klinis dipengaruhi oleh banyak variabel seperti ketebalan kulit dan pigmantasi yang tidak dapat diandalkan kecuali pada anemia berat. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium sebaiknya digunakan untuk mendiagnosis dan menentukan beratnya anemia (Daemeyer, 1993).

2.1.8. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Zat Besi Pada Ibu Hamil

Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi kurang zat besi pada ibu hamil menrut Departemen Kesehatan (1999) adalah:

1. Meningkatkan konsumsi zat besi dari sumber alami, terutama makanan sumber hewani (hem iron) yang mudah diserap seperti hati, daging, ikan. Selain itu perlu ditingkatkan juga, makanan yang banyak mengandung Vitamin C dan Vitamin A (buah-buahan dan sayuran) untuk membantu penyerapan zat besi dan membantu proses pembentukan Hb.

2. Fortifikasi bahan makanan yaitu menambahkan zat besi, asam folat, vitamin A dan asam amino esensial pada bahan makanan yang dimakan secara luas oleh kelompok sasaran. Penambahan zat besi ini umumnya dilakukan pada bahan makanan hasil produksi industri pangan.

(21)

2.2. Suplementasi Zat Besi Pada Ibu Hamil 2.2.1. Pengertian Suplementasi Tablet Zat Besi

Suplementasi tablet zat besi adalah pemberian zat besi folat yang berbentuk tablet. Tiap tablet 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat, yang diberikan oleh pemerintah pada ibu hamil untuk mengatasi masalah anemia gizi besi (Departemen Kesehatan, 1999).

Pemberian suplementasi zat besi menguntungkan karena dapat memperbaiki status Hb dalam tubuh dalam waktu relatif singkat. Sampai sekarang cara ini masih merupakan salah satu cara yang dilakukan pada ibu hamil dan kelompok yang beresiko tingi lainnya. Di Indonesia tablet besi yang digunakan Ferrous Sulfat senyawa ini tergolong murah dan dapat diabsorbsi sampai 20%

(Wirakusumah, 1999).

2.2.2. Dosis dan Cara Pemberian Tablet Zat Besi Pada Ibu Hamil

Menurut Depkes RI (1999), tablet zat besi diberikan pada ibu hamil sesuai dengan dosis dan cara yang ditentukan yaitu:

a. Dosis pencegahan

(22)

b. Dosis Pengobatan

Diberikan pada sasaran (Hb <ambang batas) yaitu bila kadar Hb < 11gr% pemberian menjadi 3 tablet sehari selama 90 hari kehamilannya.

2.3. Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Pada Ibu Hamil

Menurut Bart (1994) mengutip dari Sackett bahwa mendefinisikan kepatuhan pasien sebagai sejauhmana perilaku individu sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh profesional kesehatan. Kepatuhan sulit diukur karena tergantung pada banyak faktor, diantaranya pasien seringkali tidak mengakui bahwa mereka tidak melakukan apa yang dianjurkan dokter. Untuk itu diperlukan pendekatan yang baik dengan pasien agar dapat mengetahui kepatuhan mereka dalam melakukan pengobatan tersebut.

Bart (1994) mengutip pendapat Taylor, ketidakpatuhan sebagai suatu masalah medis yang berat. Derajat ketidak patuhan bervariasi sesuai dengan apakah pengobatan tersebut kuratif atau preventif jangka panjang atau jangka pendek.

(23)

merupakan faktor yang penting dalam kepatuhan terhadap pelaksanaan program-program medis dan tentunya ada jug dukungan dari profesional keehatan.

Tablet zat besi sebagai suplemen yang diberikan pada ibu hamil menurut aturan harus dikonsumsi setiap hari. Namun karena berbagai alasan misalnya pengetahuan, sikap dan tindakan ibu hamil yang kurang baik, efek samping tablet yang ditimbulkan tablet tersebut dapat memicu seseorang untuk kurang mematuhi konsumsi tablet zat besi secara benar sehingga tujuan dari pemberian tablet tersebut tidak tercapai.

2.3.1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu manusia, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2003).

Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Pengetahuan tersebut diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun melalui pengalaman orang lain.

(24)

suatu tindakan sehingga perilaku masyarakat dapat lebih mudah untuk diubah kearah yang lebih baik.

Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan mempunyai tingkatan sebagai berikut:

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk didalamnya mengingat kembali suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. 2. Memahami (Comprehension)

Suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. 3. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi real (sebenarnya).

4. Analisis (Analysis)

(25)

5. Sintesis (synthesis)

Kemampuan meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau kemampuan untuk menyusun informasi dari informasi yang ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Kemampuan untuk melakukan penelitian terhadap suatu materi atau objek.

2.3.2. Sikap

Menurut Berkowitz yang dikutip Notoatmodjo (2003) sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau (Favorable) maupun perasaan yang tidak mendukung atau memihak (Unfavorable) pada objek tersebut.

Sikap adalah merupakan suatu reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulasi atau objek, manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat tetapi hanya dapat ditafsirkan (Notoatmodjo, 2003). Dengan kata lain sikap adalah tanggapan atau persepsi seseorang terhadap apa yang diketahui. Jadi sikap tidak dapat dilihat secara nyata, tetapi hanya dapat ditafsirkan sebagai perilaku tertutup. Sikap belum merupakan tindakan atau aktivitas tetapi merupakan predisposisi tindakan.

(26)

b. Komponen emosional (perasaan)

c. Komponen perilaku kecenderungan untuk bertindak.

Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude).

2.3.3. Tindakan

Menurut Notoatmodjo (2003) tindakan adalah realisasi dari pengetahuan dan sikap menjadi suatu perbuatan nyata. Tindakan juga merupakan respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek yang dengan mudah dapat diamati oleh orang lain.

Empat tingkatan tindakan adalah sebagai berikut: 1. Persepsi (Perception)

Mengenal dan memiliki berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang diambil

2. Respon terpimpin (Guided response)

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar 3. Mekanisme (Mechanism)

Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau sesuatu itu merupakan kebiasaan.

(27)

BAB III

KERANGKA PENELITIAN

3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan hasil studi kepustakaan dapat disusun kerangka konsep

sebagai berikut:

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Ibu hamil yang tahu manfaat tablet zat besi bagi status kesehatannya, akan

merespon dengan cara bersikap positif terhadap segala anjuran yang diberikan

petugas kesehatan dan karena adanya kesadaran yang baik dalam diri ibu, maka

ibu tersebut akan mengambil tindakan untuk mematuhi seluruh tata cara

mengkonsumsi tablet zat besi secara tepat sesuai dengan anjuran petugas

kesehatan.

Pengetahuan

Sikap

Tindakan

(28)

3.2. Definisi Operasional

1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh ibu hamil sehubungan

dengan tujuan mematuhi anjuran petugas kesehatan dalam mengkonsumsi

tablet zat besi selama masa kehamilan.

Variabel pengetahuan menggunakan skala interval yang terdiri dari 10

pertanyaan dan 4 item jawaban. Jawaban benar diberi nilai 1 dan salah 0.

Berdasarkan interpretasi total skor ibu terhadap seluruh pertanyaan, maka

pengetahuan dibagi atas 2 kategori yaitu:

a. Baik, jika total skor jawaban ibu hamil > 50% atau 6 – 10

b. Kurang baik, jika total skor jawaban ibu hamil ≤ 50% atau 0 – 5

2. Sikap adalah pandangan ibu hamil terhadap segala sesuatu mengenai

kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi dan tujuan melakukan itu.

Variabel sikap diukur dengan menggunakan skala interval yang terdiri dari 10

pernyataan (5 pernyataan positif dan 5 pernyatan negatif ) dengan 4 item

pilihan jawaban. Pada pertanyaan yang positif ( Favorable), item jawaban

yang diberikan oleh responden akan diberi skor dengan ketentuan :

 Sangat setuju (SS) : 3

 Setuju : 2

 Tidak setuju : 1

 Sangat tidak setuju : 0

(29)

 Sangat setuju (SS) : 0

 Setuju : 1

 Tidak setuju : 2

 Sangat tidak setuju : 3

Selanjutnya sikap diinterpretasikan secara keseluruhan atas 2 kategori

yaitu:

a. Sikap Baik/positif, jika total skor responden > 50% atau 16 - 30

b. Sikap kurang baik/negatif, jika total skor responden ≤ 50% atau 0 – 15

4. Tindakan adalah tanggapan /respon ibu hamil dalam bentuk perbuatan nyata

yang berkaitan dengan kepatuhan pada tata cara mengkonsumsi tablet zat besi

secara tepat dan benar, seperti dosis penggunaan harus disesuaikan dengan

kondisi ibu hamil apakah terdapat anemia atau tidak atau hal-hal yang perlu

dihindari ibu hamil selama mengkonsumsi tablet tersebut.

Variabel tindakan diukur dengan menggunakan skala interval yang terdiri dari

6 pertanyaan tertutup dengan item pilihan jawaban ya diberi nilai 1 dan tidak

diberi nilai 0. Berdasarkan total skor jawaban ibu hamil, tindakan terbagi atas

2 kategori, yaitu:

a. Baik, jika total skor jawaban ibu hamil > 50% atau 4 - 6

(30)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Desain penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional

yang bertujuan untuk mengambarkan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi

tablet besi terhadap tingkat kejadian anemia di Puskesmas Pekan Heran

Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2008.

4.2. Populasi dan Sampel 4.2.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang datang

memeriksakan kehamilannya secara terus menerus di Puskesmas Pekan Heran

dengan usia kehamilan 36 – 40 minggu (trimester III) yang berjumlah 62 orang.

4.2.2. Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan secara total sampling, yaitu seluruh

populasi dijadikan sampel dalam penelitian yang berjumlah 62 orang .

4.3. Lokasi Penelitian

(31)

4.4. Pertimbangan Etik

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapatkan izin dari ketua

program D-IV bidan pendidik FK USU. Dengan mengajukan permohonan izin

penelitian kepada kepala bidang pendidik dan tempat lokasi penelitian. Penelitian

ini akan dilakukan pada ibu-ibu hamil yang telah bersedia untuk diteliti, yang

mana responden akan diberikan lembaran persetujuan yang diberikan sebelum

penelitian. Tujuan dari lembaran persetujuan adalah agar responden mengerti

dengan maksud dan tujuan penelitian. Adapun isi dari informed consent adalah

partisipasi responden, jenis data yang dibutuhkan, prosedur pelaksanaan.

4.5. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang

dibuat secara tersusun berdasarkan tujuan penelitian. Kuesioner dibagi atas dua

bagian yaitu : bagian ke-1 data demografi responden. Bagian ke-2 adalah berupa

pertanyaan dan pernyataan tentang pemahaman, sikap dan tindakan kepatuhan ibu

hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi terhadap kejadian anemia. Kuesioner

ini sebelumnya telah diuji validitasnya dan reabilitas  

a. Validitas Instrumen

Uji validitas dengan mengunakan rumus Pearson Product Moment, adalah

sebagai berikut:

r hiung = N∑XY – (∑

X

)( ∑

Y

)

(32)

Setelah diperoleh nilai rhitung

,

dilanjutkan dengan uji t dengan rumus

sebagai berikut :

t

hitung = r

(n-2)

(1-r )

Nilai ttable pada ά = 0,05 yaitu dk= n-2. Apa bila nilai thitung lebih besar

daripada ttable maka butir kuesioner dinyatakan valid. Sedangkan thitung lebih

kecil daripada ttable maka butir kuesioner dinyatakan tidak valid.

b. Reliabilitas Instrumen

Untuk uji reliabilitas instrument dengan menggunakan rumus dari

Spearman Brown sebagai berikut :

r11 = 2.rb

1+ rb

Nilai ttable pada ά = 0,05 yaitu dk= n-2. Apa bila nilai thitung lebih besar

daripada ttable maka butir kuesioner dinyatakan valid atau reliabel. Sedangkan

t

hitung lebih kecil daripada ttable maka butir kuesioner dinyatakan tidak reliabel.

4.6. Pengumpulan Data 4.6.1. Data Primer

Data primer diperoleh langsung dari responden melalui teknik wawancara

(33)

4.6.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari laporan pencatatan kunjungan ibu hamil

yang melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Pekan Heran Kabupaten

Indragiri hulu.

4.7. Pengolahan Data

Data yang sudah terkumpul diolah secara manual dan komputerisasi untuk

mengubah data menjadi informasi. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan

data dimulai dari editing, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperlukan.

Coding, yaitu memberikan kode numerik atau angka kepada masing-masing

kategori. Data entry yaitu memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam

master tabel atau database komputerisasi.

4.8. Teknik Analisa Data

Data yang telah diolah akan dianalisis secara deskriptif dan disajikan

dalam bentuk tabel distribusi frekwensi dan dilanjutkan dengan membahas hasil

(34)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden meliputi umur dan pekerjaan ibu hamil. Secara

rinci dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1.

Distribusi Responden Berdasarkan Umur dan Pekerjaan Ibu Hamil yang Berkunjung ke Puskesmas Pekan Heran Kabupaten Indragiri Hulu

Tahun 2008

Berdasarkan, tabel diatas diketahui ibu hamil yang berumur 20 – 35 tahun

paling banyak yaitu 58 orang (93,5%) dan berumur kurang dari 20 tahun ada

sebanyak 4 orang (6,5%), dan mayoritas ibu hamil sebagai ibu rumah tangga yaitu

45 orang (72,6%), berwiraswasta sebanyak 20 orang (16,1%) dan pegawai negeri

sebanyak 7 orang (11,3%). Menurut Saifudin (2001), penyebab tak langsung

kematian ibu hamil antara lain adalah anemia, kurang energi kronis (KEK) dan

No Umur F %

1 < 20 tahun 4 6.5

2 20 – 35 tahun 58 93.5

Total 62 100.0

1 Ibu rumah tangga 45 72.6

2 Wiraswasta 10 16.1

3 Pegawai negeri 7 11.3

(35)

Menurut Prawirohardjo (2002), yang dikatakan terlalu tua > 35 tahun dan terlalu

muda < 20 tahun. Masalah kematian ibu adalah masalah yang kompleks, meliputi

hal-hal nonteknis seperti status wanita dan pendidikan. (Saifuddin, 2000)

5.1.2. Deskripsi Kadar Haemoglobin (Hb) Ibu Hamil di Puskesmas Pekan Heran Kabupaten Indragiri Hulu

Peneliti menyertakan data kadar Hb ibu hamil karena ingin melihat

persentase responden yang mengalami anemia dengan yang tidak mengalami

anemia sebagai bahan pertimbangan untuk melihat tingkat kepatuhan dalam

mengkonsumsi tablet zat besi.

Tabel 5.2.

Distribusi Responden Berdasarkan Kadar Haemoglobin (Hb) Ibu Hamil di Puskesmas Pekan Heran Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2008

No Kadar Hb F %

1 Kadar Hb ≥ 11 gr% 39 62.9

2 Kadar Hb < 11 gr% 23 37.1

Total 62 100.0

1 Anemia Ringan 9-10 16 25,8

2 Anemia Sedan 7-8 5 8,1

3 Anemia Berat < 7 2 3,2

Total 23 100,0

Tabel diatas menunjukkan sebagian besar ibu hamil yang datang

berkunjung ke puskesmas untuk pemeriksaan kehamilan sudah mengalami anemia

(36)

anemia. Berdasarkan ibu hamil dengan anemia, terdapat sebanyak 16 orang

(25,8%) anemia ringan, 5 orang (8,1%) anemia sedang dan anemia berat ada 2

orang (3,2%). Anemia adalah situasi keadaan hemoglobin atau jumlah eritrosit

dalam darah menurut dibawah nilai normal (Prasetyo Hudayah, 2002). Menurut

Departemen Kesehatan (1992) kadar normal haemoglobin dalam darah pada anak

balita adalah 11 gr%, anak usia sekolah 12 gr%, wanita dewasa 12 gr%, ibu hamil

11 gr%, laki-laki 13 gr%, ibu menyusui 12 gr%. Menurut Prawirohardjo (2002)

anemia diklasifikasikan menjadi 3 yaitu anemia ringan < 9 – 10 gr%, anemia

sedang 7 – 8 gr% dan anemia berat < 7. Menurut Depkes RI (1999), tablet zat besi

diberikan pada ibu hamil sesuai dengan dosis pencegahan diberikan pada

kelompok sasaran tanpa pemeriksaan Hb. Dosisnya yaitu 1 tablet (60 mg besi

elemental dan 0,25 mg asam folat) berturut-turut selama minimal 90 hari masa

kehamilan mulai pemberian pada waktu pertama kali ibu memeriksa

kehamilannya (K1).

5.1.3. Pengetahuan Ibu Hamil

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh ibu hamil

sehubungan dengan tujuan mematuhi anjuran petugas kesehatan dalam

mengkonsumsi tablet zat besi selama masa kehamilan. Pengetahuan ibu hamil

(37)

Tabel 5.3a

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi di

Puskesmas Pekan Heran Tahun 2008

No Pengetahuan F %

1 Baik 34 54.8

2 Kurang baik 28 45.2

Total 62 100.0

Tabel diatas menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil mengenai

mengkonsumsi tablet zat besi secara benar sebanyak 34 orang (54,8%) termasuk

kategori baik dan sebanyak 28 orang (45,2%) termasuk pada pengetahuan kurang

baik.

Berdasarkan jawaban responden terhadap pernyataan pengetahuan

sebanyak 10 pertanyaan, ternyata masih ditemukan 56,5% ibu hamil tidak

mengetahui siapa saja yang perlu mengkonsumsi tablet zat besi tersebut, rata-rata

ibu hamil menjawab remaja. Selain itu 48,4% ibu hamil tidak tahu dosis yang

tepat selama mengkonsumsi tablet zat besi. Mereka kebanyakan berangapan 30

(38)

Tabel 5.3b

Distribusi Responden Berdasarkan Jawaban terhadap Pertanyaan Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi

di Puskesmas Pekan Heran Tahun 2008 No

Soal Pengetahun ibu tentang zat besi

Jawaban Total Benar Salah

1 Zat besi merpakan tablet tambah

darah yang berwarna merah

53

2 Fungsi zat besi dalam meningkatkan

pembentukan sel darah merah

38

Yang paling perlu mendapat suplementasi zat besi adalah anak usia sekolah, ibu hamil, menyusui dan remaja putri

Akibat yang timbul apabila tidak mengkonsumsi tablet zat besi berupa anemi

Suplemen yang diperoleh wanita hamil (anemia), tablet zat besi dan vitamin C

Jumlah suplemen tablet zat besi yang diperlukan ibu hamil selama kehamilan adalah 90 tablet

46

Cara meminum tablet zat besi yang benar dengan mengunakan air putih saja

Selama hamil ibu mengkonsumsi I tablet sehari berturut-turut minimal 90 hari

Ibu hamil di anjurkan mengkonsumsi suplementasi tablet zat besi di usia kehamilan trimester satu

(39)

5.1.4. Sikap Ibu Hamil

Pada variabel sikap diukur melalui seberapa besar respon atau penilaian

ibu hamil terhadap kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet zat besi secara tepat.

Sikap ibu hamil ini dikategorikan baik dan kurang baik. Secara jelas dapat dilihat

pada Tabel 5.4.a.

Tabel 5.4a.

Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Ibu Hamil Terhadap Kepatuhan dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi di Puskesmas Pekan Heran

Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2008

No Sikap f %

1 Baik 40 64.5

2 Kurang baik 22 35.5

Total 62 100.0

Tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas ibu hamil mempunyai sikap

positif atau baik terhadap anjuran dari petugas untuk mengkonsumsi tablet besi

secara benar yaitu ada 40 orang (64,5%) dan 22 orang (35,5%) termasuk bersikap

kurang baik.

Berdasarkan penilaian responden terhadap pernyataan sikap, sebesar

27,4% ibu hamil menyatakan tidak setuju dengan mengkonsumsi teh akan

menghambat efektifitas tablet besi, karena cara mereka untuk mengurangi rasa

mual akibat efek samping dari tablet zat besi adalah dengan meminum teh atau

(40)

Tabel 5.4b

Distribusi Responden Berdasarkan Pernyataan Sikap Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi di Puskesmas Pekan Heran Tahun 2008 No

Soal

Pernyataan sikap ibu hamil mengkonsumsi

tablet zat besi N %

1 Ibu yang mengkonsumsi tablet zat besi secara

teratur akan membantu pertumbuhan janin

a. Setuju 34 54.8

b. Sangat setuju 28 45.2

Total 62 100.0

2

Tablet zat besi dapat memperbaiki pembentukan haemoglobin (Hb) dalam tubuh dalam waktu relatif cepat

a. Sangat Setuju 26 41.9

b. Setuju 19 30.6

c. Tidak setuju 17 27.4

Total 62 100.0

3 Mengkonsumsi teh yang mengandung zat tanin

akan menghambatan absorbsi zat besi

a. Sangat Setuju 26 41.9

b. Setuju 19 30.6

c. Tidak setuju 17 27.4

Total 62 100.0

4

Dosis tablet zat besi 1 tab/hari 90 tablet selama masa kehamilan dan 40 hari setelah melahirkan

a. Setuju 35 56.5

b. Sangat setuju 27 43.5

Total 62 100.0

5 Penghentian mengkonsumsi tablet zat besi

akibat efek samping yang dirasakan ibu hamil

a. Sangat tidak setuju 33 53.2

b. tidak setuju 12 19.4

c. Setuju 17 27.4

(41)

Tabel 5.4b. (Lanjutan) No

Soal Pernyataan N %

6 Kopi atau teh dapat mengurangi mual akibat efek

samping yang ditimbulkan tablet tersebut

a. Sangat tidak setuju 14 22.6

b. Tidak setuju 31 50.0

c. Setuju 17 27.4

Total 62 100.0

7

Mengkonsumsi suplemen tablet zat besi secara teratur tanpa terpengaruh adanya efek samping yang ditimbulkan suplemen tersebut dapat beresiko anemia

a. Sangat tidak setuju 11 17.7

b. Tidak setuju 15 82.3

Total 62 100.0

8

Kebutuhan zat besi pada wanita hamil lebih sedikit dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil

Kesadaran menanggulangi anemia defisiensi besi pada ibu hamil sudah mulai berkurang. Hal ini dapat dilihat dari ketidakpatuhan ibu untuk meminum suplemen besi secara teratur sesuai anjuran petugas kesehatan

a. Setuju 50 80.6

b. Sangat setuju 12 19.4

Total 62 100.0

10

Semakin tua usia kehamilan pada wanita, maka asupan zat besi yang dibutuhkan akan semakin berkurang

a. Sangat tidak setuju 23 37.1

b. Tidak setuju 39 62.9

(42)

5.1.6. Tindakan Ibu Hamil

Tindakan ibu hamil dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar ibu mematuhi semua aturan atau tatacara mengkonsumsi tablet zat

besi secara tepat dan benar sesuai anjuran petugas kesehatan yang dilaksanakan

secara rutin.Untuk tindakan dikategorikan baik dan kurng baik. Secara rinci dapat

dilihat pada Tabel 5.5a.

Tabel 5.5a.

Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi di Puskesmas Pekan Heran Kabupaten

Indragiri Hulu Tahun 2008

No Tindakan F %

1 Baik 37 59.7

2 Kurang baik 25 40.3

Total 62 100.0

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil kurang

mematuhi aturan mengkonsumsi tablet zat besi secara tepat dan benar yaitu

sebanyak 37 orang (59,7%) atau termasuk tindakan baik, 25 orang (40,3%)

termasuk pada tindakan kurang baik. Dari hasil wawancara diketahui bahwa

mereka cenderung merasa kurang atau tidak tahan dengan efek samping yang

ditimbulkan tablet tersebut berupa mual dan mengalami konstipasi (sulit buang air

besar).

Berdasarkan kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi tablet zat besi sebesar

(43)

hamil mengkonsumsi tablet zat besi ibu bersamaan dengan teh dan kopi . Secara

rinci dapat dilihat pada Tabel 5.6b.

Tabel 5.5b

Distribusi Responden Berdasarkan Jawaban terhadap Pernyataan Tindakan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi

di Puskesmas Pekan Heran Tahun 2008 No

Soal Pernyataan

Jawaban Total Ya Tidak

1

Ibu hamil minum tablet zat besi sesuai dengan dosis dan patuh terhadap aturan yang dianjurkan petugas.

43

Ibu segera datang kepetugas kesehatan untuk memperoleh tablet zat besi pada saat persediaan sudah habis

42

3 Pada kehamilan Trimester I ibu sudah

mengkonsumsi tablet zat besi

36

4 Ibu segera meminum tablet zat besi

pada saat ibu lupa

38

Selama mengkonsumsi tablet zat besi,

ibu akan menghentikan mengkonsumsi teh dan kopi

26

6 Dalam keadaan perut kosong ibu tetap

menkonsumsi tablet zat besi

26

5.2.1. Pengetahuan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan menunjukan bahwa sebagian

besar pengetahuan ibu hami tentang tablet zat besi dalam kategori baik (54,8%)

dan 28 (45,2%) ibu hamil pengetahuannya kurang baik ini dapat dilihat dari

(44)

besi dan (48,4%) ibu hamil tidak tahu dosis yang tepat selama mengkonsumsi

tablet zat besi.

Menurut Bart (1994) dapat dikatakan bahwa perilaku yang dilakukan atas

dasar pengetahuan akan lebih bertahan dari pada perilaku yang tidak didasari oleh

pengetahuan. Jadi pengetahuan sangat penting agar ibu hamil dapat mengetahui

mengapa mereka mau mengkonsumsi tablet tersebut secara teratur dan sesuai

dengan anjuran petugas kesehatan.

Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa memahami merupakan

kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan

dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

Ibu hamil yang telah mengetahui atau memahami manfaat dari tablet zat

besi, akan dapat menjelaskan dan meramalkan efek yang akan dirasakan jika

tablet zat besi tersebut dikonsumsi secara tepat sesuai anjuran petugas kesehatan.

5.2.2. Sikap Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi

Dari hasil penelitian tentang sikap diketahui mayoritas ibu hamil

mempunyai sikap positif atau baik terhadap anjuran dari petugas untuk

mengkonsumsi tablet besi secara benar yaitu (64,5%) dan (35,5%) termasuk

bersikap kurang baik. Ini terihat dari pernyataan 27,4% ibu hamil yang

menyatakan tidak setuju dengan mengkonsumsi teh akan menghambat efektifitas

(45)

Pengetahuan ibu akan membawa ibu untuk berpikir dan berusaha supaya

dia tidak menderita anemia selama kehamilan. Dalam berpikir ini komponen

emosi dan keyakinan ikut bekerja sehingga ibu berniat untuk mengkonsumsi

tablet zat besi selama kehamilan agar tidak menderita anemia. Akhirnya dapat

dikatakan ibu tersebut mempunyai sikap terhadap objek.

Bart (1994) mengutip dari pendapat Jani dan Mann, bahwa pasienlah yang

harus memutuskan apakah mereka akan melakukan suatu tindakan yang

menyangkut hal medis dan oleh petugas kesehatan memberikan informasi

prosedur, resiko dan efektifitas dari tablet zata besi tersebut agar ibu hamil

tersebut dapat membuat keputusan yang tepat, apakah mengikuti saran petugas

untuk mengkonsumsi tablet besi secara rutin dan teratur sesui dosis.

5.2.3. Tindakan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi

Dari hasil penelitian tentang tindakan tadap kepatuhan ibu hamil dalam

mengkonsumsi tablet zat besi, sebagian besar ibu hamil kurang mematuhi aturan

mengkonsumsi tablet zat besi secara tepat dan benar yaitu sebanyak (59,7%) atau

termasuk tindakan baik, (40,3%) termasuk pada tindakan kurang baik. Dari hasil

wawancara diketahui bahwa mereka cenderung merasa kurang atau tidak tahan

dengan efek samping yang ditimbulkan tablet tersebut berupa mual dan

mengalami konstipasi (sulit buang air besar).

. Berdasarkan pernyataan tentan tindakan kepatuhan ibu dalam

(46)

mengkonsumsi tablet berdasarkan dosis pencegahan ataupun pengobatan serta

sebesar 58,1% ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi ibu bersamaan dengan teh

dan kopi

Hal ini didukung dengan data kadar Hb ibu hamil yaitu sebagian besar ibu

hamil mengalami anemia yaitu sebanyak 23 orang (37,1%), sedangkan 39 orang

(62,9%) tidak mengalami anemia. Berdasarkan ibu hamil dengan anemia, terdapat

sebanyak 16 orang (25,8%) anemia ringan, 5 orang (8,1%) anemia sedang dan

anemia berat ada 2 orang (3,2%).

Dari hasil pernyataan responden, diketahui umumnya ibu hamil

mengkonsumsi tablet zat besi tetapi belum secara maksimal melakukan

upaya-upaya untuk meningkatkan penyerapan zat besi tersebut. Misalnya dengan

mengkonsumsi vitamin C akan membantu meningkatkan penyerapan dan cara lain

dengan menghindari makanan/ minuman yang mengandung zat penghambat

proses penyerapan seperti teh, kopi. Terutama jumlah dosis tablet zat besi harus

sesuai dengan anjuran petugas kesehatan, misalnya bagi ibu hamil tanpa anemia

cukup mengkonsumsi 1 tablet sehari dan dilaksanakan secara teratur. Bagi ibu

hamil dengan adanya anemia, mengkonsumsi 3 tablet sehari secara teratur.

Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa tindakan adalah realisasi dari

pengetahuan dan sikap menjadi suatu perbuatan nyata.Tindakan juga merupakan

respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk nyata dan terbuka.

(47)

zat besi. Kurangnya kepercayaan ini bisa disebabkan karena mereka mengetahui

adanya ibu hamil yang patuh mengkonsumsi tablet tersebut namun masih

mengalami anemia akibat pada masa hamil. Dengan kata lain para ibu hamil

berasumsi bahwa tablet zat besi kurang efektif terhadap pencegahan anemia,

tanpa memperhitungkan penyebab lain yang mempengaruhinya. Selain itu

tindakan ketidak patuhan ibu hamil ini disebabkan karena waktu mengkonsumsi

tablet zat besi yang cukup lama (3 bulan dalam masa kehamilan) yang

mengakibatkan ibu hamil banyak yang lupa untuk mengkonsumsinya.

Kondisi diatas sesuai dengan hasil penelitian Nivven (2002) bahwa derajat

ketidak patuhan rata-rata 50% dan derajat tersebut bertambah buruk sesuai dengan

(48)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Berdasarkan pengetahuan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi, diketahui sebanyak 34 orang (54,8%) mempunyai pengetahuan yang baik dan 28 orang (45,2%) mempunyai pengetahuan kurang baik.

2. Berdasarkan sikap ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi, diketahui 40 orang (64,5%) mempunyai sikap positif atau baik terhadap anjuran petugas kesehatan untuk mengkonsumsi tablet besi secara benar dan dan 22 orang (35,5%) termasuk bersikap kurang baik.

3. Berdasarkan tindakan ibu hamil dalam mematuhi mengkonsumsi tablet zat besi secara tepat dan benar, sebanyak 39 orang (62,9%) termasuk tindakan baik dan 23 orang (37,1%) termasuk pada tindakan kurang baik. Dari hasil wawancara diketahui bahwa mereka cenderung merasa kurang atau tidak tahan dengan efek samping yang ditimbulkan tablet tersebut berupa mual dan mengalami konstipasi (sulit buang air besar).

6.2. Saran

(49)

1. Bagi Ibu hamil beserta keluarga untuk mendukung upaya pemerintah menurunkan angka kesakitan dan kematian pada ibu hamil dan balita denga cara mengikuti seluruh petunjuk yang diberikan kader posyandu/petugas puskesmas berkaitan pelaksanaan peningkatan pola hidup sehat khususnya mematuhi prosedur mengkonsumsi tablet penambah darah (Fe) secara tepat.

2. Bagi Petugas Kesehatan di Puskesmas Pekan Heran, upaya peningkatan pada kegiatan promosi kesehatan melalui pengadaan penyuluhan masyarakat sehubungan dengan mengkonsumsi suplementasi tablet penambah darah (Fe) secara tepat dan perlu ditekankan lagi kepada ibu hamil bagaimana cara yang benar dalam mengkonsumsi tablet zat serta dosis yang tepat, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengkonsumsi tabet besi.

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Bart, Smet, (1994). Psikologi Kesehatan. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Dandriani, (2007). Anemia Defisiensi Zat Besi Pada Ibu Hamil Di Indonesia. http//www.padusi.com. Akses 6 November 2007.

Demaeyer, E., M., (1993). Pencegahan dan Pengawasan Anemia Defisiensi

Besi. Widia Medika. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI., (2000). Program Penanggulangan Anemia Gizi

Pada Wanita Hamil. Dirjen Binkesmas. Jakarta.

---., (1999). Pedoman Pemberian Tablet Zat Besi dan Syrup Bagi

Petugas Kesehatan. Dirjen Binkesmas. Jakarta.

---., (1996). Pedoman Pemberian Tablet Zat Besi Bagi Petugas

Kesehatan. Dirjen Binkesmas. Jakarta.

Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu, (2007). Profil Kesehatan Dinas

Kesehatan Kabupaten Indaragiri Hulu.

Hartono, Lilik Wijayanti, (2000). Pengaruh Penambahan Sorbitol Terhadap

Konsumsi Pil Zat Besi Pada Bumil di Kecamatan Ngumplan Kabupaten Boyolali. Rumusan Hasil Penelitian Proyek CHN III. DIKTI. Jakarta.

Khomsan, Ali, (2003). Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Manuaba, (1998). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga

Berencana. Penerbit EGC. Jakarta.

Moehji, Sjahmien, (1992). Ilmu Gizi. Bhatara. Jakarta.

Nivven, Neil, 2002. Psikologi Kesehatan. Penerbit EGC. Jakarta.

Notoatmodjo, S., dkk., (2003). Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu

(51)

Prasetyo Hudaya, (2002). Dokumentasi Persiapan Praktek Profesional

Fisioterapi. Politeknik Kesehatan. Surakarta

Prawirohardjo, (2002). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.

Saifuddin, (2001). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan

Neonatal. JNKKR-POGI bekerjasama dengan Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. .

Soeparman, (1990). Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. FKUI. Jakarta.

Sofyan, Mustika, B., dkk., (2006). 50 tahun Ikatan Bidan Indonesia Bidan

Menyongsong Masa Depan. Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia

(IBI). Jakarta.

Siregar, A.M., (2000). Penanggulangan Anemia Gizi Besi Melalui Program

Usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Laporan Ilmiah FKM USU. Medan.

(52)

KUESIONER PENELITIAN

KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI TERHADAP TINGKAT KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS

PEKAN HERAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN 2008

A. IDENTITAS RESPONDEN

No. Responden :

Nama :

Umur :

Pekerjaan :

Alamat :

B. PENGETAHUAN IBU HAMIL

Petunjuk : Dibawah ini terdapat beberapa pertanyaan dengan 4 item jawaban. Berikan tanda (X ) pada salah satu jawaban yang paling benar.

1. Apa yang ibu ketahui tentang tablet zat besi ? a. Tablet tambah darah yang berwarna merah b. Tablet untuk kekebalan tubuh

c. Tablet penambah nafsu makan d. Tablet untuk menjaga stamina tubuh 2. Menurut ibu fungsi zat besi adalah……

a. Meningkatkan pembentukan sel darah merah b. Menambah nafsu makan

(53)

3. Siapa saja yang paling perlu mendapat suplementasi zat besi? a. Anak-anak

b. Remaja c. Dewasa

d. Anak usia sekolah, ibu hamil/ menyusui, remaja putri

4. Apa akibat yang bisa ditimbulkan apabila tidak mengkonsumsi tablet zat besi? a. Daya tahan tubuh menurun

b. Anemia c. Sakit kronik

d. Letih, lemah dan lesu

5. Pengobatan yang diberikan pada wanita hamil dengan kurang darah (anemia) adalah……

a. Pemberian suplemen tablet besi 200mg saja b. Pemberian suplemen tablet besi + vitamin C c. Pemberian Vitamin C

d. Pemberian Vitamin A, D, E dan K

6. Jumlah suplemen tablet zat besi yang diperlukan ibu hamil selama kehamilan adalah……

(54)

7. Yang harus diperhatikan pada saat mengkonsumsi suplemen tablet zat besi adalah ……

a. Minum tablet zat besi dengan air teh atau kopi b. Minum tablet zat besi dengan air putih

c. Sebaiknya usahakan dulu mengkonsumsi sejenis roti

d. Lebih bagus tablet zat besi diminum dalam keadaan perut kenyang 8. Agar ibu hamil terhindar dari anemia, maka dianjurkan dalam sehari ibu

mengkonsumsi tablet zat besi ……

a. 1 tablet sehari berturut-turut selama minimal 90 hari b. 3 tablet sehari

c. 5 tablet sehari

d. Selagi ingat (berapa ibu mau)

9. Ibu hamil di anjurkan mengkonsumsi suplementasi tablet zat besi jika usia kehamilan menginjak………

a. Trimester I b. Trimster II c. Trimester III

d. Selagi tidak mengalami gejala anemia tidak diperlukan untuk mengkonsumsi

(55)

c. Trimester III d. Trimester II dan III

C. SIKAP IBU HAMIL

Petunjuk : Dibawah ini terdapat beberapa pernyataan yang menggambarkan keadaan diri anda. Berikan tanda () pada kotak yang disediakan.

SS : Bila Responden Sangat Setuju dengan pernyataan.

S : Bila Responden Setuju dengan pernyataan.

RR : Bila Responden Ragu-ragu dengan pernyataan.

TS : Bila Responden Tidak Setuju dengan pernyataan

STS : Bila Responden Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan

No Pernyataan SS S TS STS

1

Ibu hamil yang mengkonsumsi tablet besi secara teratur sangat besar efeknya bagi pertumbuhan janinnya

2

Konsumsi tablet zat besi dapat memperbaiki pembentukan haemoglobin (Hb) dalam tubuh dalam waktu relatif cepat

3

Ibu yang sering mengkonsumsi teh yang mengandung zat tanin akan mengalami hambatan absorbsi zat besi sehingga akan berakibat kematian

4

Ibu hamil sebaiknya minum tablet zat besi dengan dosis 1 tablet setiap hari berturut-turut selama masa kehamilan dan 40 hari setelah melahirkan

5

(56)

No Pernyataan SS S TS STS

6

Ibu hamil dianjurkan untuk meminum tablet zat besi bersamaan dengan kopi/teh. Hal ini bertujuan mengurangi mual akibat efek samping yang ditimbulkan tablet tersebut

7

Konsumsi suplemen tablet zat besi secara teratur oleh ibu hamil tanpa terpengaruh adanya efek samping yang ditimbulkan suplemen tersebut dapat menyebabkan anemia

8

Kebutuhan zat besi pada wanita hamil lebih sedikit dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil

9

Kesadaran pentingnya menanggulangi masalah anemia defisiensi besi pada ibu hamil sudah mulai berkurang. Hal ini dapat dilihat dari ketidakpatuhan ibu untuk meminum suplemen besi secara teratur sesuai anjuran petugas kesehatan

10

Semakin tua usia kehamilan pada wanita, maka asupan zat besi yang dibutuhkan akan semakin berkurang

D. TINDAKAN IBU HAMIL

No Pernyataan Ya Tidak

1

Dalam mengkonsumsi tablet zat besi ibu menyesuaikan dengan dosis pencegahan ataupun pengobatan dan mematuhi seluruh aturan yang dianjurkan petugas kesehatan selama mengkonsumsi tablet tersebut

2

Jika persediaan tablet zat besi telah habis, ibu akan pergi ke salah satu tempat pelayanan kesehatan untuk memperoleh tablet tersebut

3 Ibu mengkonsumsi tablet zat besi sejak usia kehamilan Trimester I

4 Ibu segera meminum tablet zat besi pada saat ibu lupa

5 Selama mengkonsumsi tablet zat besi, ibu akan menghentikan mengkonsumsi teh dan kopi

(57)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth.

Ibu/Saudara responden Di Puskesmas Pekan Heran

Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa program D-IV Bidan Pendidik FK USU Medan, saya akan melakukan penelitian tentang Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Terhadap Tingkat Kejadian Anemia Di Puskesmas Pekan Heran Kabupaten Indragiri Hulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ” Gambaran Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Terhadap Tingkat Kejadian Anemia Di Puskesmas Pekan Heran Kabupaten Indragiri Hulu. Untuk keperluan tersebut saya mohon bersedia / tidak bersedia, ibu / saudara untuk mengisi kuesioner yang saya sediakan dengan kejujuran dan apa adanya. Jawaban saudara dijamin kerahasiaannya.

Rengat, April 2008

Responden Peneliti

(58)

Hb

KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS PEKAN HERAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN 2008

Tindakan Ibu Hamil

(59)

36 27 2 Ibu rumah tangga 12,95 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 21 1 1 1 1 1 0 0 4 2

37 30 2 Ibu rumah tangga 9,15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 21 1 0 0 1 1 0 0 2 2

38 27 2 Ibu rumah tangga 12,3 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 5 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 15 1 0 0 0 0 0 0 0 1

39 32 2 Ibu rumah tangga 12,01 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 21 2 1 1 1 1 0 0 4 2

40 33 2 Pegawai negeri 13,02 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 4 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 15 1 0 0 0 0 0 0 0 1

41 19 1 Ibu rumah tangga 10,01 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 4 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 21 2 1 1 1 1 0 0 4 2

42 30 2 Ibu rumah tangga 7,54 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 21 2 1 1 1 1 0 0 4 2

43 25 2 Ibu rumah tangga 9,15 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 21 2 1 1 1 1 1 1 6 2

44 22 2 Ibu rumah tangga 14 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 4 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 26 2 1 0 0 0 0 0 1 1

45 28 2 Ibu rumah tangga 13,26 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 4 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 15 1 1 1 1 1 1 1 6 2

46 20 2 Ibu rumah tangga 12,6 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 4 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 29 2 1 1 1 1 1 1 6 2

47 20 2 Ibu rumah tangga 14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 2 1 1 1 1 1 1 6 2

48 26 2 Wiraswasta 13,65 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 4 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 15 1 1 1 0 0 0 0 2 1

49 23 2 Wiraswasta 12,25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 2 1 1 1 1 1 1 6 2

50 22 2 Wiraswasta 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 2 0 1 1 1 1 1 5 2

51 27 2 Ibu rumah tangga 10,01 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 6 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 1 0 0 1 1 1 1 4 2

52 30 2 Pegawai negeri 10,01 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 1 0 0 1 1 1 1 4 2

53 30 2 Wiraswasta 9,15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 1 0 0 1 1 1 1 4 2

54 28 2 Pegawai negeri 14 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 6 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 2 1 1 1 1 1 1 6 2

55 28 2 Pegawai negeri 12,36 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 6 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 22 2 1 1 1 1 1 1 6 2

56 25 2 Ibu rumah tangga 9,15 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 5 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 15 1 1 0 0 0 0 0 1 1

57 23 2 Ibu rumah tangga 14 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 5 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 15 1 1 0 0 0 0 0 1 1

58 22 2 Ibu rumah tangga 13,21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 2 1 1 1 1 1 1 6 2

59 26 2 Ibu rumah tangga 14,2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 26 2 1 1 0 0 0 0 2 1

60 22 2 Wiraswasta 13,23 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 4 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 26 2 1 1 0 0 0 0 2 1

61 25 2 Wiraswasta 10,01 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 4 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 26 2 1 1 0 0 0 0 2 1

Gambar

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Tabel 5.1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur dan Pekerjaan Ibu Hamil
Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Kadar Haemoglobin (Hb)  Ibu Hamil
Tabel 5.3a Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
+6

Referensi

Dokumen terkait

Prestasi Memanah Jarak 18 Meter Ronde Nasional, dengan kata lain semakin baik kemampuan kekuatan otot lengan atlet panahan memiliki kecenderungan dapat

kinerja Performance based grant Hibah untuk memperluas cakupan pelayanan dan meningkatkan kinerja berdasarkan pencapaian target Matching grant Hibah untuk mendorong Investasi

ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik. seharusnya terjadi korelasi antara variabel bebas. Akibat bagi

Identifikasi legalitas usaha MBA Badan hukum usaha MBA Legal investasi usaha MBA Analisis Mengenai Dampak Lingkungan usaha MBA Dampak lingkungan dari usaha MBA layak Data

Kesulitan internal guru PPKn dalam meningkatkan sikap peduli sosial siswa di SMP Negeri 2 Lingsar yaitu: (1) kesulitan perancangan seperti sulitnya guru PPKn dalam

Faktor-faktor yang mempengaruhi perempuan di Kabupaten Nias memiliki asertivitas yang rendah antara lain adalah jenis kelamin, budaya patriarki, tingkat pendidikan

Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian meliputi identifikasi sejauh mana tingkat kepuasan kerja pegawai dan faktor-faktor pentingldominan apa saja yang menyebabkan kepuasan

Tari ini merupakan penuangan ide serta kreativitas dari rangsang kinestetik dan rangsang gagasan yaitu pengalaman empiris penata tari yang pernah berproses dengan