• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Hubungan Kinerja Kelompok Tani Dengan Pendapatan Usahatani Petani (Kasus : Desa Sempajaya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Hubungan Kinerja Kelompok Tani Dengan Pendapatan Usahatani Petani (Kasus : Desa Sempajaya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo)"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Jawaban Responden Terhadap Kinerja Kelompok Tani Kata

Ersada

No Samp el

Jawaban dari Pertanyaan Terhadap Petani Sampel Indikator Total Kete rang an

CONTEXT INPUT PROCESS PRODUCT

(2)

Lampiran 2. Jawaban Responden Terhadap Kinerja Kelompok Tani Sangap Encari

p

Jawaban Pertanyaan Terhadap Petani Sampel Indikator Total Ket

CONTEXT INPUT PROCESS PRODUCT

(3)

Lampiran 3. Jawaban Responden Terhadap Kinerja Kelompok Tani Juma Deleng

No Samp

Jawaban Pertanyaan Terhadap Petani Sampel Indikator Total Ket

CONTEXT INPUT PROCESS PRODUCT

(4)

Lampiran 4. Sampel Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota Kelompok Tani Kata Ersada

No Petani Sampel

Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota Kelompok Tani Kata Ersada Umur Usaha Tani

(5)

Lampiran 5. Biaya Bibit dan Pupuk / Musim Tanam/ Tahun Petani Anggota Kelompok Tani Kata Ersada

No

Biaya Pupuk (Rp) Komplit Amapos Pupuk

(6)

Selada 11. 0.6 ha Daun

Sop, Cabai,

- 250.000

2.000.000 1.100.000 - - -

12. 0.4 ha Daun Sop, Cabai, Tomat

- 250.000 500.000

2.150.000 800.000 - 400.000 -

13. 0.4 ha Tomat, Cabai

750.000 750.000

2.000.000 1.000.000 - - -

14. 0.5 ha Tomat, Daun Sop, Cabai

825.000 - 600.000

- 1.150.000 - 520.000 -

Total 14.950.000 27.600.000 2.870.000 1.390.000 2.000.000

Total 7.05 ha

5.610.000 68.415.000

Rata-rata

0.50 ha

(7)

Lampiran 6. Biaya Pestisida Anggota Kelompok Tani Kata Ersada / Musim

OBAT-OBATAN (Rp) Total

Biaya

(8)

Lampiran 7. Biaya Pemakaian Tenaga Kerja / Musim Tanam/ Tahun No

Petani Sampel

Luas Lahan

Usaha Tani Biaya Ten

Tenaga Kerja Dalam Keluarga

Wanita Pria

1. 0.2 ha Daun Sop, Selada, Cabai - -

2. 0.9 ha Daun Sop, Selada,Daun Prei - -

3. 1 ha Daun Sop, Daun Prei, Selada - -

4. 0.25 ha Daun Sop, Daun Prei - -

5. 0.2 ha Cabai,Tomat, Daun Sop - -

6. 0.4 ha Tomat, Cabai - -

7. 1 ha Daun Sop, Selada - -

8. 0.2 ha Daun Sop, Selada,Daun Prei - -

9. 0.7 ha Daun Sop, Daun Prei,Cabai, Tomat - -

10. 0.3 ha Daun Sop, Selada

11. 0.6 ha Daun Sop,Cabai - -

12. 0.4 ha Daun Sop, Cabai,Tomat - -

13. 0.4 ha Tomat, Cabai - -

14. 0.5 ha Tomat, Daun Sop, Cabai - -

Total - -

(9)

Lampiran 8. Biaya Sewa Lahan/ Tahun No

Petani Sampel

Luas Lahan Milik Sendiri Biaya Sewa Lahan (Rp)

1. 0.2 ha - 4.000.000

2. 0.9 ha Milik Sendiri -

3. 1 ha Milik Sendiri -

4. 0.25 ha Milik Sendiri -

5. 0.2 ha - 3.000.000

6. 0.4 ha - 4.000.000

7. 1 ha 6.000.000

8. 0.2 ha - 2.000.000

9. 0.7 ha 6.000.000

10. 0.3 ha Milik Sendiri -

11. 0.6 ha Milik Sendiri -

12. 0.4 ha - 3.000.000

13. 0.4 ha Milik Sendiri -

14. 0.5 ha Milik Sendiri -

Total 28.000.000

(10)

Lampiran 9. Biaya Penyusutan Peralatan Petani Kata Ersada No

Petani Sampe l

Luas Laha n

Alat Yang Digunakan

Cangkul Pompa G

Uni t

Harga (Rp @70.000 )

Nilai Sisa

Umur Ekonomis (tahun)

Penyusutan (Rp)

Unit Harga Rp

@1.200.00 0

Nilai Sisa

1. 0.2 ha 4 280.000 0 5 tahun 56.000 1 1.200.000 0

2. 0.9 ha 3 210.000 0 5 tahun 42.000 1 1.200.000 0

3. 1 ha 5 350.000 0 5 tahun 70.000 2 2.400.000 0

4. 0.25ha 2 140.000 0 6 tahun 23.000 1 1.200.000 0

5. 0.2 ha 2 140.000 0 6 tahun 23.000 1 1.200.000 0

6. 0.4 ha 4 280.000 0 5 tahun 56.000 1 1.200.000 0

7. 1 ha 5 350.000 0 5 tahun 70.000 1 1.200.000 0

8. 0.2 ha 2 140.000 0 6 tahun 23.000 1 1.200.000 0

9. 0.7 ha 3 210.000 0 7 tahun 30.000 1 1.200.000 0

10. 0.3 ha 3 210.000 0 5 tahun 42.000 1 1.200.000 0

11. 0.6 ha 5 350.000 0 6 tahun 59.000 1 1.200.000 0

12. 0.4 ha 4 280.000 0 5 tahun 56.000 1 1.200.000 0

13. 0.4 ha 4 280.000 0 5 tahun 56.000 1 1.200.000 0

14. 0.5 ha 3 210.000 0 6 tahun 35.000 1 1.200.000 0

(11)

Lampiran 9.b No

Petani Sampe l

Luas Laha n

Alat Yang Digunakan Total Biaya Penyusutan Gembor

Uni t

Harga (Rp @40.000 )

Nilai Sisa

Umur Ekonomis (tahun)

Penyusutan (Rp)

1. 0.2 ha 1 40.000 0 2 tahun 20.000 196.000

2. 0.9 ha 3 120.000 2 tahun 60.000 222.000

3. 1 ha 2 60.000 3 tahun 20.000 330.000

4. 0.25ha 2 80.000 2 tahun 20.000 163.000

5. 0.2 ha 2 80.000 2 tahun 40.000 183.000

6. 0.4 ha 2 60.000 0 2 tahun 30.000 186.000

7. 1 ha 2 80.000 1 tahun 80.000 270.000

8. 0.2 ha 2 80.000 1 tahun 40.000 183.000

9. 0.7 ha 3 120.000 2 tahun 60.000 210.000

10. 0.3 ha 3 120.000 2 tahun 60.000 222.000

11. 0.6 ha 3 120.000 2 tahun 60.000 239.000

12. 0.4 ha 2 80.000 4 tahun 20.000 196.000

13. 0.4 ha 2 80.000 2 tahun 40.000 216.000

(12)

Lampiran 10. Penerimaan Petani Kata Ersada / Musim Tanam/ Tahun No.

Petani Sampel

Luas Lahan

(ha)

Usaha Tani Penerimaan (Rp)

1. 0.2 ha Daun Sop, Selada Cabai 33.750.000

2. 0.9 ha Daun Sop, Selada, Daun Prei

97.350.000 3. 1 ha Daun Sop, Daun Prei,

Selada

78.150.000

4. 0.25ha Daun Sop, Daun Prei 28.745.000

5. 0.2 ha Cabai, Tomat, Daun Sop 35.150.000

6. 0.4 ha Tomat, Cabai 39.750.000

7. 1 ha Daun Sop, Selada 79.250.000

8. 0.2 ha Daun Sop, Selada, Daun Prei

25.190.000 9. 0.7 ha Daun Sop, Daun Prei,

Cabai, Tomat

45.680.000

10. 0.3 ha Daun Sop, Selada 30.475.000

11. 0.6 ha Daun Sop, Cabai, 38.150.000

12. 0.4 ha Daun Sop, Cabai, Tomat 45.125.000

13. 0.4 ha Tomat, Cabai 46.800.000

14. 0.5 ha Tomat, Daun Sop, Cabai 49.500.000

(13)

Lampiran 11. Pendapatan Bersih Petani Anggota Kelompok Tani Kata Ersada (Rp/ musim tanam/tahun)

No. Petani Sampel

Luas Lahan

(ha)

Penerimaa n

Total Bibit Pupuk

Total Biaya Pestisida

Total Biaya Tenaga

Kerja

Biaya Sewa Lahan

Total Biaya Penyus n

1. 0.2 ha 33.750.000 3.545.000 1.470.000 - 4.000.000 196.000 2. 0.9 ha 97.350.000 6.850.000 3.210.000 6.480.000 - 222.000

3. 1 ha 118.150.000 6.270.000 3.700.000 7.200.000 - 330.000

4. 0.25ha 30.995.000 3.800.000 1.500.000 - - 163.000

5. 0.2 ha 35.150.000 4.380.000 1.374.000 2.160.000 3.000.000 183.000 6. 0.4 ha 39.750.000 4.900.000 1.390.000 4.120.000 4.000.000 186.000 7. 1 ha 99.250.000 6.800.000 3.360.000 7.000.000 6.000.000 270.000 8. 0.2 ha 25.190.000 3.400.000 1.363.000 - 2.000.000 183.000 9. 0.7 ha 84.180.000 5.170.000 2.025.000 4.200.000 6.000.000 210.000 10. 0.3 ha 30.475.000 3.750.000 1.740.000 1.400.000 - 222.000 11. 0.6 ha 44.150.000 5.300.000 2.580.000 4.575.000 - 239.000 12. 0.4 ha 45.125.000 4.700.000 1.550.000 2.030.000 3.000.000 196.000 13. 0.4 ha 46.800.000 4.850.000 1.656.000 2.580.000 - 216.000 14. 0.5 ha 39.500.000 4.700.000 2.430.000 3.100.000 - 195.000 Total

(14)

Lampiran 12. Sampel Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota Kelompok Tani Sangap Encari

No Petani Sampel

Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota Kelompok Tani Sangap Encari Umur

(15)

Daun Sop

16. 32 SLTA 3 orang 6 tahun Tomat,

Daun Sop

4.000m²

17. 29 SLTA - 6 tahun Cabai.

Tomat

4.000m²

Jumlah 692 44 orang 102

tahun

8.9 ha

(16)

Lampiran 13. Biaya Bibit dan Pupuk / Masing Musim Tanam Petani Anggota Kelompok Tani Sangap Encari

No

Biaya Pupuk (Rp) Komplit Amapos Pupuk

Campur

3.900.000 1.580.00 0

3.120.000 2.800.00 0

2.900.000 1.800.00 0

1.500.000 2.950.00 0

1.345.00 0

(17)

10. 0.3 ha Daun

1.540.000 3.000.00 0

(18)

Lampiran 14. Biaya Pestisida Anggota Kelompok Tani Sangap Encari / Musim Tanam / Tahun

No

OBAT-OBATAN (Rp) Total

Biaya

(19)

Lampiran 15. Biaya Pemakaian Tenaga Kerja / Musim Tanam/ Tahun Petani Sangap Encari

No Petani Sampel

Luas Lahan

Usaha Tani Biaya Ten

Tenaga Kerja Dalam Keluarga

Wanita Pria

1. 1 ha Daun Sop, Selada Cabai, Tomat - -

2. 0.8 ha Daun Sop, Selada, Daun Prei, Cabai - -

3. 0.5 ha Daun Sop, Daun Prei, Selada - -

4. 0.5 ha Daun Sop, Daun Prei - -

5. 0.4 ha Cabai, Tomat, Daun Sop - -

6. 0.5 ha Tomat, Cabai - -

7. 1 ha Daun Sop, Selada, Daun Pre - -

8. 0.5 ha Daun Sop, Selada, Daun Prei - -

9. 0.7 ha Daun Sop, Daun Prei, Cabai, Tomat - -

10. 0.3 ha Daun Sop, Selada

11. 0.4 ha Daun Sop, Cabai, - -

12. 0.5 ha Daun Sop, Cabai, Daun Pre - -

13. 0.4 ha Tomat, Cabai - -

14. 0.5 ha Tomat, Daun Sop, Cabai - -

15. 0.4 ha Tomat, Daun Sop 16. 0. 4 ha Tomat, Daun Sop 17. 0.4 ha Cabai. Tomat

(20)

Lampiran 16. Biaya Sewa Lahan/ Tahun No

Petani Sampel

Luas Lahan Milik Sendiri Sewa(Rp)

1. 1 ha - 6.000.000

2. 0.8 ha - 6.000.000

3. 0.5 ha Milik Sendiri -

4. 0.5 ha Milik Sendiri -

5. 0.4 ha - 3.000.000

6. 0.5 ha - 4.000.000

7. 1 ha 6.000.000

8. 0.5 ha - 3.000.000

9. 0.7 ha 6.000.000

10. 0.3 ha - 2.000.000

11. 0.4 ha Milik Sendiri -

12. 0.5 ha - 3.000.000

13. 0.4 ha Milik Sendiri -

14. 0.5 ha Milik Sendiri -

15. 0.4 ha Milik Sendiri

16. 0. 4 ha 3.000.000

17. 0.4 ha Milik Sendiri -

(21)

Lampiran 17. Biaya Penyusutan Peralatan Petani Sangap Encari No

Petani Sampe l

Luas Laha n

Alat Yang Digunakan

Cangkul Pompa G

Uni t

Harga (Rp @70.000 )

Nilai Sisa

Umur Ekonomis (tahun)

Penyusutan (Rp)

Unit Harga Rp

@1.200.00 0

Nilai Sisa

1. 1 ha 5 350.000 0 5 tahun 70.000 1 1.200.000 0

2. 0.8 ha 3 210.000 0 5 tahun 42.000 1 1.200.000 0

3. 0.5 ha 4 280.000 0 5 tahun 70.000 1 1.200.000 0

4. 0.5 ha 2 140.000 0 7 tahun 20.000 1 1.200.000 0

5. 0.4 ha 4 280.000 0 4 tahun 70.000 1 1.200.000 0

6. 0.5 ha 4 280.000 0 5 tahun 56.000 1 1.200.000 0

7. 1 ha 5 350.000 0 5 tahun 70.000 2 2.400.000 0

8. 0.5 ha 2 140.000 0 6 tahun 23.000 1 1.200.000 0

9. 0.7 ha 3 210.000 0 7 tahun 30.000 1 1.200.000 0

10. 0.3 ha 4 280.000 0 5 tahun 56.000 1 1.200.000 0

11. 0.4 ha 5 350.000 0 6 tahun 59.000 1 1.200.000 0

12. 0.5 ha 4 280.000 0 5 tahun 56.000 1 1.200.000 0

13. 0.4 ha 4 280.000 0 5 tahun 56.000 1 1.200.000 0

14. 0.5 ha 3 210.000 0 6 tahun 35.000 1 1.200.000 0

15. 0.4 ha 4 280.000 0 4 tahun 70.000 1 1.200.000 0

16. 0. 4 ha 4 280.000 0 4 tahun 70.000 1 1.200.000 0

17. 0.4 ha 2 140.000 0 4 tahun 35.000 1 1.200.000 0

(22)

Lampiran 17.b No

Petani Sampe l

Luas Laha n

Alat Yang Digunakan Total Biaya Gembor

Uni t

Harga (Rp @40.000 )

Nilai Sisa

Umur Ekonomis (tahun)

Penyusutan (Rp)

1. 1 ha 3 120.000 0 2 tahun 60.000 250.000

2. 0.8 ha 3 120.000 2 tahun 60.000 222.000

3. 0.5 ha 2 60.000 3 tahun 20.000 210.000

4. 0.5 ha 2 80.000 2 tahun 20.000 160.000

5. 0.4 ha 2 80.000 2 tahun 40.000 230.000

6. 0.5 ha 2 60.000 0 2 tahun 30.000 186.000

7. 1 ha 5 200.000 1 tahun 200.000 510.000

8. 0.5 ha 2 80.000 1 tahun 40.000 183.000

9. 0.7 ha 3 120.000 2 tahun 60.000 210.000

10. 0.3 ha 3 120.000 2 tahun 60.000 236.000

11. 0.4 ha 3 120.000 2 tahun 60.000 239.000

12. 0.5 ha 3 120.000 4 tahun 30.000 206.000

13. 0.4 ha 2 80.000 2 tahun 40.000 216.000

14. 0.5 ha 3 120.000 3 tahun 40.000 195.000

15. 0.4 ha 3 120.000 3 tahun 40.000 230.000

16. 0. 4 ha 2 80.000 1 tahun 80.000 270.000

17. 0.4 ha 4 160.000 1 tahun 160.000 315.000

Total 1.040.000

(23)

Lampiran 18. Pendapatan Bersih Petani Sangap Encari / Musim Tanam/ Tahun

No. Petani Sampel

Luas Lahan

(ha)

Usaha tani Penerimaan (Rp)

1. 1 ha Daun Sop, Selada Cabai, Tomat

116.950.000 2. 0.8 ha Daun Sop, Selada, Daun

Prei, Cabai

65.750.000 3. 0.5 ha Daun Sop, Daun Prei,

Selada

40.500.000

4. 0.5 ha Daun Sop, Daun Prei 53.750.000

5. 0.4 ha Cabai, Tomat, Daun Sop 39.250.000

6. 0.5 ha Tomat, Cabai 60.650.000

7. 1 ha Daun Sop, Selada, Daun Pre 117.250.000 8. 0.5 ha Daun Sop, Selada, Daun

Prei

51.190.000 9. 0.7 ha Daun Sop, Daun Prei,

Cabai, Tomat

65.300.000

10. 0.3 ha Daun Sop, Selada 31.450.000

11. 0.4 ha Daun Sop, Cabai, 38.800.000

12. 0.5 ha Daun Sop, Cabai, Daun Pre 34.125.000

13. 0.4 ha Tomat, Cabai 34.800.000

14. 0.5 ha Tomat, Daun Sop, Cabai 46.500.000

15. 0.4 ha Tomat, Daun Sop 36.000.000

16. 0. 4 ha Tomat, Daun Sop 35.400.000

17. 0.4 ha Cabai. Tomat 36.250.000

Total 903.865.000 / 0.52

ha/tahun

Rataan 53.164.000 / 0,52 ha /

(24)

Lampiran 19. Pendapatan Bersih Petani Anggota Kelompok Tani Sangap Encari (Rp/ musim tanam/tahun)

(25)
(26)

Lampiran 20. Sampel Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota Kelompok Tani Juma Deleng

No Petani Sampel

Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota Kelompok Tani Juma Deleng Umur

Jenis Usaha Tani

Selada, Daun Prei, Cabai

7.000m²

Selada, Daun Pre

2.000m²

8. 29 SLTA 4 orang 6 tahun Daun Sop,

Selada, Daun Prei

(27)

Tomat

18. 36 SLTA 2 orang 6 tahun Daun Sop,

Daun Prei, Cabai, Tomat

8.000 m²

19. 51 SD 4 orang 6 tahun Cabai,

Tomat, Daun Sop

3.000m²

20. 48 SMP 4 orang 6 tahun Daun Sop,

Cabai,,Daun Pre

5.000m²

Jumlah 833 tahun

61 orang 120 tahun

9.8 ha Rataan 42

tahun

(28)

Lampiran 21. Biaya Bibit dan Pupuk / Masing Musim Tanam Petani Anggota Kelompok Tani Juma Deleng

No

Biaya Pupuk (Rp) Komplit Amapos Pupuk

(29)

Daun Sop 17. 0.4 ha Cabai.

Tomat

250.000 250.000

2.000.000 - 2.340.000 -

18. 0.8 ha Daun Sop, Daun Prei, Cabai, Tomat

- - 400.000 400.000

3.500.000 1.000.000 1.200.000 - 1.200.000

19. 0.3 ha Cabai, Tomat, Daun Sop

250.000 250.000

-

1.200.000 1.100.000 700.000 - 700.000

20. 0.5 ha Daun Sop, Cabai,, Daun Pre

- 325.000

-

1.200.000 1.000.000 900.000 -

Total 45.200.000 29.680.000 7.680.000 6.540.000 4.420.000

Total 89.7 ha 6.570.000 117.870.000

Rata-rata

(30)

Lampiran 22. Biaya Pestisida Anggota Kelompok Tani Juma Deleng / Musim

OBAT-OBATAN (Rp) Total

Antra

(31)

20. 0.5 ha

1.300. 000

640.00 0

1.500. 000

- 140.00 0

- 300.0 00

3.880. 000 21.200

.000

12.590 .000

9.870. 000

3.300. 000

2.270. 000

3.015. 000

8.095. 000

(32)

Lampiran 23. Biaya Pemakaian Tenaga Kerja / Musim Tanam/ Tahun Petani Juma Deleng

No Petani Sampel

Luas Lahan

Usaha Tani Biaya T

Tenaga Kerja Dalam Keluarga

Wanita Pria

1. 0.4 ha Selada Cabai, Tomat - -

2. 0.7 ha Daun Sop, Selada, Daun Prei, Cabai - -

3. 0.5 ha Daun Sop, Daun Prei, Selada - -

4. 0.2 ha Tomat, Cabai - -

5. 0.4 ha Daun Sop, Selada, Tomat - -

6. 0.4 ha Daun Sop, Daun Prei, Selada - -

7. 0.2 ha Daun Sop, Selada, Daun Pre - -

8. 0.5 ha Daun Sop, Selada, Daun Prei - -

9. 0.7 ha Cabai, Tomat - -

10. 0.4 ha Daun Sop, Selada

11. 0.5 ha Daun Sop, Cabai, - -

12. 0.4 ha Daun Sop, Cabai, Daun Pre - -

13. 0.4 ha Daun Sop, Daun Prei - -

14. 1ha Tomat, Daun Sop, Cabai - -

15. 0.6 ha Tomat, Daun Sop 16. 0. 4 ha Tomat, Daun Sop 17. 0.4 ha Cabai. Tomat

18. 0.8 ha Daun Sop, Daun Prei, Cabai, Tomat 19. 0.3 ha Cabai, Tomat, Daun Sop

20. 0.5 ha Daun Sop, Cabai,,Daun Pre

Total - -

(33)

Lampiran 24. Biaya Sewa Lahan/ Tahun No

Petani Sampel

Luas Lahan Milik Sendiri Sewa(Rp)

1. 0.4 ha - 4.000.000

2. 0.7 ha - 5.000.000

3. 0.5 ha Milik Sendiri 4.000.000

4. 0.2 ha Milik Sendiri -

5. 0.4 ha - -

6. 0.4 ha - 4.000.000

7. 0.2 ha Milik Sendiri -

8. 0.5 ha - 5.000.000

9. 0.7 ha 6.000.000

10. 0.4 ha - 5.000.000

11. 0.5 ha Milik Sendiri -

12. 0.4 ha - 3.000.000

13. 0.4 ha Milik Sendiri -

14. 1ha - 6.000.000

15. 0.6 ha - 5.000.000

16. 0. 4 ha 3.000.000

17. 0.4 ha Milik Sendiri -

18. 0.8 ha 6.000.000

19. 0.3 ha 2.000.000

20. 0.5 ha 4.000.000

Total 53.000.000

(34)

Lampiran 25. Biaya Penyusutan Peralatan Petani Juma Deleng

Alat Yang Digunakan

Cangkul Pompa G

Uni

(35)

Lampiran 25.b No

Petani Sampe l

Luas Laha n

Alat Yang Digunakan Total Biaya Gembor

Uni t

Harga (Rp @40.000 )

Nilai Sisa

Umur Ekonomis (tahun)

Penyusutan (Rp)

1. 0.4 ha 3 120.000 0 2 tahun 40.000 216.000

2. 0.7 ha 4 160.000 0 2 tahun 80.000 390.000

3. 0.5 ha 4 160.000 0 2 tahun 80.000 256.000

4. 0.2 ha 2 80.000 0 2 tahun 40.000 230.000

5. 0.4 ha 4 160.000 0 2 tahun 80.000 270.000

6. 0.4 ha 4 160.000 0 2 tahun 80.000 256.000

7. 0.2 ha 3 200.000 0 2 tahun 100.000 262.000

8. 0.5 ha 3 120.000 0 1 tahun 120.000 310.000

9. 0.7 ha 6 240.000 0 2 tahun 120.000 270.000

10. 0.4 ha 3 120.000 0 3 tahun 40.000 216.000

11. 0.5 ha 3 120.000 0 2 tahun 60.000 222.000

12. 0.4 ha 3 120.000 0 4 tahun 30.000 206.000

13. 0.4 ha 2 80.000 0 2 tahun 40.000 216.000

14. 1ha 4 120.000 0 3 tahun 40.000 247.500

15. 0.6 ha 3 120.000 0 3 tahun 40.000 230.000

16. 0. 4 ha 2 80.000 0 1 tahun 80.000 270.000

17. 0.4 ha 4 160.000 0 1 tahun 160.000 315.000

18. 0.8 ha 4 160.000 0 2 tahun 80.000 270.000

19. 0.3 ha 2 80.000 0 2 tahun 40.000 230.000

20. 0.5 ha 5 200.000 0 2 tahun 100.000 290.000

Total 1.450.000

Total Biaya Penyusutan 5.172.500

(36)

Lampiran 26.Penerimaan Petani Juma Deleng / Musim Tanam/ Tahun No.

Petani Sampel

Luas Lahan

(ha)

Usaha Tani Penerimaan (Rp)

1. 0.4 ha Selada, Cabai, Tomat 33.000.000

2. 0.7 ha Daun Sop, Selada, Daun Prei, Cabai

93.449.000 3. 0.5 ha Daun Sop, Daun Prei, Selada 63.500.000

4. 0.2 ha Tomat, Cabai 23.700.000

5. 0.4 ha Daun Sop, Selada, Tomat 29.200.000

6. 0.4 ha Daun Sop, Daun Prei, Selada 30.700.000 7. 0.2 ha Daun Sop, Selada, Daun Pre 24.250.000 8. 0.5 ha Daun Sop, Selada, Daun Prei 37.690.000

9. 0.7 ha Cabai, Tomat 53.000.000

10. 0.4 ha Daun Sop, Selada 29.450.000

11. 0.5 ha Daun Sop, Cabai, 32.100.000

12. 0.4 ha Daun Sop, Cabai, Daun Pre 27.000.000

13. 0.4 ha Daun Sop, Daun Prei 26.800.000

14. 1ha Tomat, Daun Sop, Cabai 70.500.000

15. 0.6 ha Tomat, Daun Sop 48.000.000

16. 0. 4 ha Tomat, Daun Sop 37.800.000

17. 0.4 ha Cabai. Tomat 24.200.000

18. 0.8 ha Daun Sop, Daun Prei, Cabai, Tomat

65.000.000

19. 0.3 ha Cabai, Tomat, Daun Sop 33.500.000

20. 0.5 ha Daun Sop, Cabai,,Daun Pre 36.700.000

Total 717.790.000 / 0.49

ha/tahun

Rataan 36.000.000 / 0,49 ha /

(37)

Lampiran 27. Pendapatan Bersih Petani Anggota Kelompok Tani Juma Deleng (Rp/ musim tanam/tahun)

(38)

ha 00 00 000 000 00 20. 0.5

ha

36.700.0 00

5.675.0 00

3.880. 000

4.240. 000

4.000.

000 290.000

23.615.0 00 Tota

l

Rp 541.485. 300 Rata

-rata

(39)

Lampiran 28. Kinerja Kelompok Tani No

Petani Sampel

Luas Lahan

Asal Kelompok Tani

Total Skor Yang Diperoleh

Kode Kategori

Keterangan

1. 0.2 ha Kata Ersada 43 3 Baik

2. 0.9 ha Kata Ersada 43 3 Baik

3. 1 ha Kata Ersada 39 3 Baik

4. 0.25 ha Kata Ersada 42 3 Baik

5. 0.2 ha Kata Ersada 42 3 Baik

6. 0.4 ha Kata Ersada 42 3 Baik

7. 1 ha Kata Ersada 42 3 Baik

8. 0.2 ha Kata Ersada 43 3 Baik

9. 0.7 ha Kata Ersada 40 3 Baik

10. 0.3 ha Kata Ersada 43 3 Baik

11. 0.6 ha Kata Ersada 42 3 Baik

12. 0.4 ha Kata Ersada 42 3 Baik

13. 0.4 ha Kata Ersada 44 3 Baik

14. 0.5 ha Kata Ersada 43 3 Baik

15. 1 ha Sangap Encari 34 2 Kurang Baik

16. 0.8 ha Sangap Encari 37 2 Kurang Baik

17. 0.5 ha Sangap Encari 33 2 Kurang Baik

18. 0.5 ha Sangap Encari 37 2 Kurang Baik

19. 0.4 ha Sangap Encari 37 2 Kurang Baik

20. 0.5 ha Sangap Encari 37 2 Kurang Baik

21. 1 ha Sangap Encari 37 2 Kurang Baik

22. 0.5 ha Sangap Encari 36 2 Kurang Baik

23. 0.7 ha Sangap Encari 36 2 Kurang Baik

24. 0.3 ha Sangap Encari 37 2 Kurang Baik

25. 0.4 ha Sangap Encari 35 2 Kurang Baik

26. 0.5 ha Sangap Encari 37 2 Kurang Baik

27. 0.4 ha Sangap Encari 36 2 Kurang Baik

28. 0.5 ha Sangap Encari 36 2 Kurang Baik

29. 0.4 ha Sangap Encari 35 2 Kurang Baik

30. 0. 4 ha Sangap Encari 36 2 Kurang Baik

31. 0.4 ha Sangap Encari 35 2 Kurang Baik

32. 0.4 ha Juma Deleng 26 1 Tidak Baik

(40)

43. 0.4 ha Juma Deleng 24 1 Tidak Baik

44. 0.4 ha Juma Deleng 25 1 Tidak Baik

45. 1 ha Juma Deleng 27 1 Tidak Baik

46. 0.6 ha Juma Deleng 26 1 Tidak Baik

47. 0. 4 ha Juma Deleng 27 1 Tidak Baik

48. 0.4 ha Juma Deleng 26 1 Tidak Baik

49. 0.8 ha Juma Deleng 27 1 Tidak Baik

50. 0.3 ha Juma Deleng 26 1 Tidak Baik

51 0.5 ha Juma Deleng 23 1 Tidak Baik

Keterangan :

Skor 38 – 48 = Kinerja Baik (“3”)

(41)

Lampiran 29. Tingkat Pendapatan Petani Luas Lahan / musim

25.532.000 102.128.00 0

3 Tinggi

5. 0.2 ha Kata Ersada

(42)
(43)

Deleng 45. 1 ha Juma

Deleng

42.603.000 42.603.000

1 Rendah

46. 0.6 ha Juma Deleng

27.930.000 56.550.000

1 Rendah

47. 0. 4 ha

Juma Deleng

28.290.000 60.725.000

2 Sedang 48. 0.4 ha Juma

Deleng

17.644.800 44.112.000

1 Rendah

49. 0.8 ha Juma Deleng

40.280.000 50.350.000

1 Rendah

50. 0.3 ha Juma Deleng

19.170.000 63.900.000

2 Sedang

51 0.5 ha Juma Deleng

23.615.000 47.230.000

1 Rendah

Keterangan

(44)

1. Kata Ersada 43 Baik 122.695.000 Tinggi

2. Kata Ersada 43 Baik 89.542.000 Sedang

3. Kata Ersada 39 Baik 100.650.000 Sedang

4. Kata Ersada 42 Baik 102.128.000 Tinggi

5. Kata Ersada 42 Baik 120.265.000 Tinggi

6. Kata Ersada 42 Baik 99.885.000 Tinggi

7. Kata Ersada 42 Baik 75.820.000 Sedang

8. Kata Ersada 43 Baik 90.220.000 Sedang

9. Kata Ersada 40 Baik 95.107.000 Tinggi

10. Kata Ersada 43 Baik 57.876.000 Rendah

11. Kata Ersada 42 Baik 52.426.000 Rendah

12. Kata Ersada 42 Baik 94.122.000 Tinggi

13. Kata Ersada 44 Baik 93.745.000 Tinggi

14. Kata Ersada 43 Baik 58.150.000 Rendah

15. Sangap Encari 34 Kurang Baik 89.700.000 Sedang

16. Sangap Encari 37 Kurang Baik 60.597.000 Sedang

17. Sangap Encari 33 Kurang Baik 61.480.000 Sedang

18. Sangap Encari 37 Kurang Baik 93.580.000 Tinggi

19. Sangap Encari 37 Kurang Baik 68.565.000 Sedang

20. Sangap Encari 37 Kurang Baik 90.788.000 Tinggi

21. Sangap Encari 37 Kurang Baik 93.680.000 Tinggi

22. Sangap Encari 36 Kurang Baik 85.328.000 Sedang

23. Sangap Encari 36 Kurang Baik 75.418.000 Sedang

24. Sangap Encari 37 Kurang Baik 88.230.000 Sedang

25. Sangap Encari 35 Kurang Baik 60.252.000 Sedang

26. Sangap Encari 37 Kurang Baik 39.178.000 Rendah

27. Sangap Encari 36 Kurang Baik 61.145.000 Sedang

28. Sangap Encari 36 Kurang Baik 69.160.000 Rendah

29. Sangap Encari 35 Kurang Baik 73.600.000 Sedang

30. Sangap Encari 36 Kurang Baik 65.365.000 Sedang

31. Sangap Encari 35 Kurang Baik 64.062.000 Sedang

32. Juma Deleng 26 Tidak Baik 41.047.000 Rendah

33. Juma Deleng 25 Tidak Baik 95.057.000 Tinggi

34. Juma Deleng 25 Tidak Baik 92.788.000 Tinggi

35. Juma Deleng 24 Tidak Baik 84.100.000 Sedang

36. Juma Deleng 25 Tidak Baik 37.952.000 Rendah

37. Juma Deleng 27 Tidak Baik 36.035.000 Rendah

38. Juma Deleng 27 Tidak Baik 73.390.000 Sedang

39. Juma Deleng 27 Tidak Baik 38.640.000 Rendah

40. Juma Deleng 27 Tidak Baik 41.728.000 Rendah

41. Juma Deleng 26 Tidak Baik 69.960.000 Sedang

42. Juma Deleng 26 Tidak Baik 63.046.000 Sedang

43. Juma Deleng 24 Tidak Baik 48.735.000 Rendah

44. Juma Deleng 25 Tidak Baik 63.445.000 Sedang

45. Juma Deleng 27 Tidak Baik 42.603.000 Rendah

46. Juma Deleng 26 Tidak Baik 56.550.000 Rendah

(45)

Lampiran 30. Hubungan Kinerja Kelompok Tani dengan Pendapatan Petani

48. Juma Deleng 26 Tidak Baik 44.112.000 Rendah

49. Juma Deleng 27 Tidak Baik 50.350.000 Rendah

50. Juma Deleng 26 Tidak Baik 63.900.000 Sedang

(46)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Metode penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive sampling atau dilakukan secara sengaja, yaitu teknik penentuan daerah dilakukan dengan pertimbangan tertentu yang telah dibuat terhadap objek yang sesuai dengan tujuan. Daerah penelitian yang dipilih adalah Kabupaten Karo khususnya Kecamatan Berastagi Desa Sempajaya. Adapun pertimbangan peneliti memilih daerah ini adalah karena desa ini merupakan salah satu daerah di Karo yang memiliki jumlah anggota kelompok tani terbanyak yaitu 11 kelompok tani dengan 375 anggota kelompok tani dan menurut informasi dari penyuluh didaerah penelitian bahwa kelompok tani yang tergabung di gabungan kelompok tani di Sempajaya yaitu Arih Ersada memiliki kelompok tani yang tergolong aktif, sedang dan kurang aktif.

3.2 Metode Penentuan Sampel

(47)

Keterangan :

n = Jumlah sampel N = Total Populasi

e = Error Tolerance (Toleransi galat sebesar 10 %) Maka didapat besar sampel penelitian sebagai berikut :

n

=

102

102(0,1)2+ 1

=

50,49 = 51 petani

Tabel 3. Sampel Penelitian

Kelompok Tani Jumlah Anggota Kelompok Tani

Jumlah Sampel

1. Kata Ersada 27 14

2. Sangap Encari 28 17

3. Juma Deleng 47 20

Total 102 51

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan responden di daerah penelitian, dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang

(48)

3.4 Metode Analisis Data

Untuk identifikasi masalah pertama, dianalisis dengan menggunakan model CIPP (conteks, input, process, product). Model ini dikembangkan oleh Stufflebeam yang melihat kearah empat dimensi yaitu dimensi konteks, dimensi input, dimensi proses dan dimensi produk. Keunikan pada model ini adalah pada setiap tipe evaluasi atau kinerja terkait pada perangkat pengambil keputusan yang menyangkut perencanaan program.Evaluasi CIPP sangat komprehensif karena belum terlihat secara visual tetapi sudah dapat dievaluasi.

Evaluasi model ini bermaksud membandingkan kinerja dari berbagai dimensi program dengan sejumlah kriteria tertentu, untuk akhirnya sampai pada deskripsi dan judgment mengenai kekuatan dan kelemahan program yang dievaluasi Stufflebeam melihat tujuan evaluasi sebagai:

1. Penetapan dan penyediaan informasi yang bermanfaat untuk menilai keputusan alternative.

2. Membantu audience untuk menilai dan mengembangkan manfaat program pendidikan atau obyek.

3. Membantu pengembangan kebijakan dan program.

(49)

Tujuan model CIPP adalah untuk membantu administer didalam membuat keputusan.

1. Context Evaluation to serve planning decision. Konteks ini membantu merencankan keputusan, menentukan kebutuhan yang akan dicapai oleh program dan merumuskan tujuan program.

2. Input Evalution, structuring decision. Evaluasi ini menolong mengatur keputusan, menentukan sumber-sumber yang ada, alternatif apa yang akan diambil.

3. Process Evaluation, to serve implementing decision. Evaluasi proses untuk membantu mengimplementasikan keputusan. Sampai sejauh mana rencana telah diterapkan? Apa yang harus direvisi? Begitu pertanyaan terjawab, prosedur dapat dimonitor, dikontrol dan diperbaiki. Process merupakan pelaksanaan beragam kegiatan dan mekanisme kerja program bagi pencapaian tujuan.

4. Product Evaluation , to serve recycling decision. Digunakan untuk

mengukur kuantitas dan kualitas hasil pelaksanaan program yang hasilnya

dibandingkan dengan obyektif dari program. Hasil evaluasi digunakan

untuk mengambil keputusan apakah program diteruskan, dihentikan atau

diubah. Evaluasi produk juga digunakan untuk merencanakan program

(50)

Tabel 4. Indikator Kinerja Kelompok Tani

No. Model CIPP Indikator Kinerja

1 Conteks 1. Perencanaan dalam pengembangan sarana produksi yang mendukung/ menunjang usahatani

2. Kemampuan merencanakan peningkatan kuantitas dan kualitas usaha tani

3. Kemampuan perencanaan memupuk modal dan memanfaatkan pendapatan dan fasilitas secara rasional

4. Perencanaan kegiatan kemitraan dengan perusahaan pertanian lain.

2. Input 1. Pengenalan informasi baru dalam menarik partisipasi petani dalam mengikuti kegiaatan 2. Pelatihan oleh penyuluh dalam meningkatkan kerjasama antara sesama kelompok tani

3. Penguatan modal petani kecil dari sumber permodalan

4. Petani bersemangat dalam mengikuti kegiatan yang dilakukan penyuluh

3. Process 1. Petani mengikuti semua pelatihan dengan baik sehingga bertujuan untuk meningkatkan pendapatan

2. Petani menerapkan informasi dan ide baru pada usaha tani yang didapat dalam kegiatan kelompok tani

3. Petani menerima bantuan modal dari sumber permodalan.

4. Frekuensi dan kinerja kelompok tani dalam memberikan pembinaan kepada anggota kelompok tani

4. Product 1. Peningkatan produksi usaha tani anggota kelompok setelah diberikan penyuluhan oleh penyuluh

2. Peningkatan pendapatan usaha tani setelah mengikuti kegiatan kelompok tani

3. Peningkatan keterampilan pemahaman petani terhadap metode berbudidaya yang diberikan selama penyuluhan.

4. Peningkatan kemitraan anggota kelompok tani dengan perusahaan pertanian lainnya.

(51)

Tabel 5. Skor Penilaian Kinerja Kelompok Tani

No. Model CIPP Jumlah Indikator Skor Rentang

1. Conteks 4 1 – 3 4– 12

2. Input 4 1 – 3 4– 12

3. Process 4 1 – 3 4– 12

4. Product 4 1 – 3 4– 12

Total 16 16 – 48

Sumber : Diolah berdasarkan teori yang dibangun

Hasil penelitian menghasilkan skor, dari skor tersebut akan ditentukan bagaimana evaluasi kinerja kelompok tani di desa Sempajaya .Skor kinerja yang diharapkan harapan berada diantara rentang 16- 48, dimana panjang kelas dapat dihitung dengan range dibagi jumlah kelas. Range adalah jarak/ selisih antara data terbesar dan terkecil (Subgiono, 2007).

Keterangan :

• 38 – 48 = Kinerja Baik

• 27 – 37 = Kinerja Kurang Baik

• 16 – 26 = Kinerja Tidak Baik

(52)

penerimaan petani dari usaha tani yang diusahakan dikurang dengan biaya produksi usaha tani dan akan diskoring berdasarkan rentang pendapatan tertinggi dan terendah dibagi 3 jumlah kelas. Pendapatan akan dikategorikan dengan pendapatan petani tinggi, sedang dan rendah.

Untuk mengidentifikasi masalah ketiga dalam menganalisis hubungan kinerja kelompok tani dengan pendapatan petani menggunakan metode Uji Chi Sqaure Berganda dengan alat bantu SPSS. Chi square berganda ini digunakan untuk menguji apakah suatu variable berhubungan atau tidak dengan pendapatan petani. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji Chi Square dapat dilakukan dengan melihat output data olahan SPPS. Dalam pengambilan keputusan dapat berpedoman pada dua hal yaitu dengan membandingkan nilai Asymp Sig dengan batas kritis yakni 0,05 .

• Ho diterima jika nilai signifikasi ≥ 0.05 ( Tidak ada hubungan variabel kinerja kelompok tani dengan pendapatan petani)

• H1 diterima jika nilai signifikansi < 0.05 (Ada hubungan variabel kinerja kelompok tani dengan pendapatan petani)

• H1 diterima jika t hitung > t tabel

• Ho diterima jika t hitung < t tabel

Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

• 0,00 - 0,199 = sangat rendah

• 0,20 - 0,399 = rendah

• 0,40 - 0,599 = sedang

• 0,60 - 0,799 = kuat

(53)

Petani dengan penilaian kinerja kelompok tani dengan kriteria kinerja baik diberi angka “3” , kinerja kelompok tani kurang baik diberi angka “ 2” dan petani dengan penilaian kriteria kinerja tidak baik diberi angka “1”. Pendapatan petani dengan kriteria pendapatan tinggi akan diberi angka “3”, pendapatan petani sedang akan diberi angka “2” dan pendapatan petani dengan criteria rendah diberi angka “1”. Data yang diperoleh berdasarkan pengkategorian masing- masing variabel akan di run dengan bantuan alat SPSS.

3.5 Definisi dan Batasan Operasional 3.5.1 Definisi

1. Kelompok tani merupakan kumpulan petani yang tumbuh berdasarkan keakraban dan keserasian, serta kesamaan kepentingan akan memanfaatkan sumber daya pertanian untuk bekerja sama meningkatkan produktivitas usahatani dan kesejahteraan anggotanya, yang mana fungsi kelompok tani tersebut adalah sebagai kelas belajar mengajar, sebagai unit produksi, sebagai wahana kerjasama dan sebagai kelompok usaha

2. Kegiatan Penyuluh Pertanian dimaksud untuk menyelenggarakan alih pengetahuan dan keterampilan dari petugas kepada anggota kelompok tani, serta untuk mengubah sikap mereka dalam berusaha tani.

(54)

kemitraan sehingga mencapai peningkatan produksi dan pendapatan usaha tani bagi anggotanya dan bagi petani lainnya.

5. Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa uang yang sifatnya regular dan yang diterima biasanya sebagai balas jasa da didapat dari pengurangan total penerimaan dengan biaya produksi.

6. Hortikultura adalah usaha membudidayakan berbagai jenis tanaman terutama tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias dan tanaman obat-obatan.

7. Peranan kelompok tani adalah sebagai sarana kelas belajar, kerjasama petani. 8. Model CIPP adalah metode evaluasi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja kelompok tani.

9. Pendapatan usahatani adalah pengurangan dari penerimaan hasil usahatani dengan biaya total produksi .

10. Pendapatan Keluarga Petani adalah jumlah pendapatan petani dalam kegiatan usahatani dan pendapatan diluar kegiatan usahatani

3.5.2 Batasan Operasional

1.Dearah penelitian adalah didesa Sempajaya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

2. Populasi penelitian adalah anggota gabungan kelompok tani Arih Ersada khususnya kelompok Tani Kata Ersada, Sangap Encari dan Juma Deleng

(55)

BAB IV

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

4.1 Deskripsi Daerah Penelitian

Desa Sempajaya di Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Propinsi Sumatera Utara berada pada ketinggian 1100 meter di atas permukaan laut dengan suhu rata-rata 20º C. Luas wilayah Desa Sempajaya 703 ha dengan luas dataran 633 ha dan perbukitan/pegunungan 70 ha dan berjarak ±15 Km dari kantor Bupati.

Gambaran batas wilayah daerah penelitian dapat dilihat di bawah ini : Sebelah Utara : Hutan Negara

Sebelah Selatan : Desa Rumah Berastagi Sebelah Barat : Kelurahan Gundaling Sebelah Timur : Desa Dolat Rakyat 4.2 Keadaan Penduduk

A. Komposisi Penduduk Menurut Umur

(56)

Tabel 6. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur

No Golongan Umur (Tahun) Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 0-6 1083 13,40

2 7-15 1254 15,48

3 16-25 1610 19,88

4 26-45 2065 25,50

5 46-60 1262 15,59

6 61-75 470 5,80

7 ≥ 76 353 4,35

Jumlah 8097 100

Sumber : Data Monografi Desa 2014

Tabel 6 diatas menunjukkan bahwa jumlah penduduk paling banyak terdapat pada golongan umur 26-45 tahun yaitu sebesar 2.065 jiwa (25,50%), dan jumlah golongan paling sedikit adalah pada golongan umur≥76 tahun yaitu sebesar 353 jiwa (4,35%). Hal ini menunjukkan bahwa penduduk di daerah penelitian dominan berada pada usia produktif.

4.2.1 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Penduduk Desa Sempajaya berjumlah 8097 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 1830 KK. Hal ini dapat dilihat pada tabel 6 di bawah ini :

Tabel 7. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 Laki-Laki 3965 48,9

2 Perempuan 4132 51,1

Jumlah 8097 100

Sumber : Data Monografi Desa 2014

(57)

4.2.2 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang tersedia di Desa Sempajaya tersedia dengan baik, seperti sarana pendidikan sebanyak 6 unit, sarana kesehatan sebanyak 6 unit, dan sarana peribadatan sebanyak 13 uniT, kantor badan penyuluh sebanyak 1, packing house sebanyak 1 dan tidak berfungsi lagi, kantor pengolahan hasil produksi sebanyak 1dan tidak berfungsi lagi.Kondisi jalan yang ada di Desa Sempajaya cukup baik sehingga memudahkan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan sehari-harinya.Adapun pasar terletak di bagian kecamatan Berastagi.

4.3. Karakteristik Petani Kelompok Tani di daerah Sempajaya

Petani sampel didaerah tersebut adalah sebanyak 51 petani yang tergolong dari 3 kelompok tani yaitu Kata Ersada, Sangap Encari, dan Juma Deleng yang ada di desa Sempajaya. Ketiga petani merupakan gabungan Kelompok Tani Arih Ersada.

4.3.1. Umur

Umur petani merupakan salah satu faktor yang berkaitan erat dengan kemampuan dalam melaksanakan kegiatan usaha taninya.. Keadaan umur petani sampel dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini :

Tabel 8.1 Karakteristik Sampel Petani Anggota Kelompok Tani

No. Kelompok Tani Umur Jumlah Tanggungan Luas Lahan 1.Kata Ersada 24 – 65 tahun 0- 6 orang 0,2 -1 ha

2. Sangap Encari 29 – 63 tahun 0- 6 orang 0,2 -1 ha

(58)
(59)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Kegiatan Kelompok Tani di Sempajaya

Penyuluhan pertanian adalah kegiatan yang sangat penting dan merupakan suatu bentuk pengajaran/ pelatihan/ semangat yang dapat diberikan oleh penyuluh kepada para petani hortikultura di desa Sempajaya.Dengan adanya pembentukan kelompok tani dapat mempermudah kinerja antara kedua belah pihak baik penyuluh ataupun para petani untuk dapat bertukar pikiran dan memberi masukan dalam menghadapi masalah usaha tani mereka sehingga dapat meningkatkan produksi usaha tani dan pendapatan para petani.

Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dikelompok tani biasanya diadakan sekali sampai 3 kali sebulan, tetapi ada juga kelompok tani sampel yang jarang melakukan kegiatan kumpul anggota kelompok tani untuk saling bertukar pikiran. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan biasanya dilakukan di jambur terdekat di daerah penelitian dan di warung kopi, dan juga tidak adanya batasan waktu bagi petani untuk dapat berdiskusi kepada para penyuluh, kapan saja dan dimana saja para petani dapat menemui penyuluh untuk menanyakan apa saja yang ingin ditanyakan.

(60)

5.2 Kinerja Kelompok Tani

Untuk mengevaluasi suatu kinerja maka dapat digunakan metode CIPP yang bertujuan untuk mengambil keputusan dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengembangkan suatu program. Metode CIPP merupakan singkatan dari, context evaluation : evaluasi terhadap konteks, input evaluation : evaluasi terhadap

masukan, process evaluation : evaluasi terhadap proses, dan product evaluation : evaluasi terhadap hasil.

Penilaian terhadap kinerja kelompok tani didesa Sempajaya dapat ditentukan dengan pertanyaan yang memiliki skor tertentu seperti keterangan berikut ini:

• Pertanyaan dijawab A(Ya), skor : 3

• Pertanyaan dijawab B (Ragu-Ragu), skor : 2

• Pertanyaan dijawab C (Tidak), skor : 1

Tabel 9. PenilaianAnggota Kelompok Tani Terhadap Kinerja Kelompok Tani Kata Ersada

Indikator Kinerja Rata-Rata Skor Skor % CONTEXT Diperoleh Harapan Ketercapaian 1.Perencanaan pengembangan 2,92 3 97,6%

fasilitas dan sarana yang mendukung usaha tani

2.Kemampuan merencanakan 2,92 3 97,6% peningkatan kuantitas dan kualitas

usaha tani.

3. Kemampuan perencaanan 2 3 67% memupuk modal dan

memanfaatkan pendapatan dan fasilitas secara rasional

4. Perencanaan kegiatan kemitraan 2 3 67% dengan perusahaan pertanian lain.

(61)

INPUT Rata-rata Skor Rata-rata Skor % Diperoleh Harapan Ketercapaian

1.Pengenalan informasi baru 3 3 100% merupakan upaya penting

dalam menarik partisipasi petani dalam mengikuti kegiatan

2. Pelatihan oleh penyuluh 2,65 3 88,1% dalam meningkatkan kerjasama

antara sesama kelompok tani

3. Penguatan modal petani kecil 2 3 67% dari sumber permodalan

4. Petani bersemangat dalam 2,5 3 83,4% mengikuti kegiatan yang

dilakukan penyuluh.

Total Rata-rata 10,15 12 84,5%

PROCESS Rata-Rata Skor Rata-rataSkor % Diperoleh Harapan Ketercapaian

1.Petani mengikuti semua 3 3 100% pelatihan dengan baik sehingga

bertujuan untuk meningkatkan pendapatan

2. Petani menerapkan informasi 3 3 100% dan ide baru pada usaha tani

yang didapat dalam kegiatan kelompok tani

3. Petani menerima bantuan modal 2,85 3 95,2% dari sumber permodalan.

4. Frekuensi dan kinerja kelompok 2,85 3 95,2% tani dalam memberikan pembinaan

kepada anggota kelompok tani

(62)

PRODUCTTotal Rata-rata Skor Rata-rata Skor % Diperoleh Harapan Ketercapaian

1.Peningkatan produksi usaha 2,85 3 95% tani anggota kelompok setelah

diberikan penyuluhan

2. Peningkatan pendapatan usaha 2,85 3 95%

tani setelah mengikuti kegiatan kelompok tani

3. Peningkatan keterampilan 2,85 3 95% pemahaman petani terhadap

metode berbudidaya yang diberikan selama penyuluhan.

4. Peningkatan kemitraan 1,9 3 62% anggota kelompok tani dengan

perusahaan pertanian lainnya.

Total Rata-rata 10,45 12 87,00%

Jumlah Total Rata-rata 42,048 87,80 %

Sumber : Diolah dari Lampiran 1

(63)

Tabel 10. PenilaianAnggota Kelompok Tani Terhadap Kinerja Kelompok Tani Sangap Encari

Indikator Kinerja Rata-RataSkor Rata-Rata Skor % CONTEXT Diperoleh HarapanKetercapaian

1.Perencanaan pengembangan 2,7 3 90,1% fasilitas dan sarana yang

mendukung usaha tani

2.Kemampuan merencanakan 2,76 3 92,15% peningkatan kuantitas dan kualitas

usaha tani.

3. Kemampuan perencanaan 1,94 3 64,7% memupukmodal memanfaatkan

pendapatan dan fasilitas secara rasional

4. Perencanaan kegiatan kemitraan 1,05 3 35,2% dengan perusahaan pertanian lain.

Total Rata-rata 8.45 12 70,5%

INPUT Rata-rata Skor Rata-Rata Skor % Diperoleh Harapan Ketercapaian 1.Pengenalan informasi baru 2,52 3 88,2% merupakan upaya penting

dalam menarik partisipasi petani dalam mengikuti kegiatan

2. Pelatihan oleh penyuluh 1,94 3 84,3% dalam meningkatkan kerjasama

antara sesama kelompok tani

3. Penguatan modal petani kecil 2,23 3 64,7% kepada sumber permodalan

4. Petani bersemangat dalam 2,47 3 74,5% mengikuti kegiatan yang

dilakukan penyuluh.

(64)

PROCESS Rata- Rata Skor Rata-Rata Skor % Diperoleh Harapan Ketercapaian

1.Petani mengikuti semua 2,47 3 82,3% pelatihan dengan baik sehingga

bertujuan untuk meningkatkan pendapatan

2. Petani menerapkan informasi 2,64 3 88,2% dan ide baru pada usaha tani

yang didapat dalam kegiatan kelompok tani

3. Petani menerima bantuan 2,35 3 78,4% modal dari sumber permodalan.

4. Frekuensi dan kinerja kelompok 2,52 3 84,3% tani dalam memberikan pembinaan

kepada anggota kelompok tani

Total Rata-rata 9,98 12 83,3%

PRODUCT Rata-Rata Skor Rata-Rata skor % Diperoleh Harapan Ketercapaian

1.Peningkatan produksi usaha 2,76 3 92,1% tani anggota kelompok setelah

diberikan penyuluhan

2. Peningkatan pendapatan usaha 2,76 3 92,1% tani setelah mengikuti kegiatan

kelompok tani

3. Peningkatan keterampilan 2,64 3 88,2% pemahaman petani terhadap

metode berbudidaya yang diberikan selama penyuluhan.

4. Peningkatan kemitraan 1,05 3 35,2% anggota kelompok tani dengan

perusahaan pertanian lainnya.

Total Rata-rata 9,21 12 76,96%

Jumlah Rata-Rata Total 36,97 48 77,2%

Sumber : Diolah dari Lampiran 2

(65)

jumlah total nilai skor dari indikator Process sebesar 9,98 dengan % ketercapaiannya sebesar 83,3 %. Diperoleh nilai skor dari indikator Product sebesar 9,21 dan % ketercapaian sebesar 76,96 %. Jumlah total skor rata-rata adalah sebesar 36,97. Persen ketercapaian kinerja kelompok tani Sangap Encari sebesar 77,2 %.

Tabel 11. Penilaian Kinerja Kelompok Tani Juma Deleng oleh Anggota Kelompok Tani

Indikator Kinerja Rata-Rata Skor Rata-RataSkor % CONTEXT Diperoleh Harapan Ketercapaian 1.Perencanaan pengembangan 2 3 66,7%

fasilitas dan sarana yang mendukung usaha tani

2.Kemampuan merencanakan 2 3 66,7% peningkatan kuantitas dan kualitas

usaha tani.

3. Kemampuan memupuk modal 1 3 33,3% dan memanfaatkan pendapatan dan

fasilitas secara rasional

4. Perencanaan kegiatan kemitraan 1 3 33,3% dengan perusahaan pertanian lain.

Total Rata-rata 6 12 50% INPUT Rata-Rata Skor Rata-Rata Skor %

Diperoleh Harapan Ketercapaian

1.Pengenalan informasi baru 1,75 3 58,3% merupakan upaya penting

dalam menarik partisipasi petani dalam mengikuti kegiatan

(66)

PROCESS Rata-Rata Skor Rata-Rata Skor % Diperoleh Harapan Ketercapaian 1.Petani mengikuti semua 2,15 3 51,7% pelatihan dengan baik sehingga

bertujuan untuk meningkatkan pendapatan

2. Petani menerapkan informasi 2,25 3 55,5% dan ide baru pada usaha tani

yang didapat dalam kegiatan kelompok tani

3. Petani menerima bantuan modal 2,25 3 50,0% dari sumber permodalan

4. Kinerja kelompok tani dalam 1,65 3 58,3% mengatasi masalah usahatani

anggota kelompok tani

Total Rata-rata 7.95 12 53,87%

PRODUCT Rata-Rata Skor Rata-Rata Skor % Diperoleh Harapan Ketercapaian

1.Peningkatan produksi usaha 1,65 3 55% tani anggota kelompok setelah

diberikan penyuluhan

2. Peningkatan pendapatan usaha 1,65 3 55% tani setelah mengikuti kegiatan

kelompok tani

3. Peningkatan keterampilan 1,4 3 46,7% pemahaman petani terhadap

metode berbudidaya yang diberikan selama penyuluhan.

4. Peningkatan kemitraan 1 3 33,3% anggota kelompok tani dengan

perusahaan pertanian lainnya.

Total Rata-rata 5,70 12 47,5%

Jumlah Total Rata-Rata 26,0 48 54,37%

Sumber : Diolah dari Lampiran 3

(67)

Process sebesar 7,95dengan % ketercapaiannya sebesar 53,87 %. Diperoleh jumlah total nilai skor dari indikator Product sebesar 5,7 dan % ketercapaian sebesar 47,5 %. Total nilai skor rata-rata adalah sebesar 26,0. Persen ketercapian kinerja kelompok tani Juma Deleng adalah 54,37 %.

Tabel 12.Total Skor Rata-Rata Indikator Kinerja Kelompok Tani

No Indikator Kata Ersada Sangap Encari Juma Deleng 1. Conteks 9,85 8.45 6.00 2 Input 10.15 9.33 6.45 3. Process 11.70 9.98 7.95 4. Product 10.45 9.21 5.70 Jumlah 42.0 36,97 26.0 Sumber : Diolah dari Lampiran 1, 2 dan 3

(68)

Tabel 13. Penilaian Anggota Petani Terhadap Kinerja Kelompok Tani

Kelompok Tani Kinerja Kelompok Tani

Baik ( 38-48)

Kurang Baik (27 -37)

Tidak Baik (16- 26 )

1.Kata Ersada 14 petani - -

2.Sangap Encari - 17 petani -

3.Juma Deleng - - 20 petani

Sumber : Diolah dari Lampiran 28

Dari hasil diatas dilihat seluruh petani sampel anggota kelompok tani Kata Ersada menilai bahwa kinerja kelompok taninya adalah baik.Seluruh petani anggota kelompok tani Sangap Encari menilai bahwa kinerja kelompok taninya kurang baik.Seluruh petani sampel kelompok tani Juma Deleng menilai bahwa kinerja kelompok taninya adalah tidak baik.

Kegiatan kelompok tani Kata Ersada tergolong lebih aktif dibandingkan kelompok tani Sangap Encari dan kelompok tani Juma Deleng.

(69)

bersemangat dalam mengikuti penyuluhan pertanian dan menerapakan informasi pertanian terbaru yang didapat selama menjadi anggota kelompok tani kepada usaha taninya.Adanya kelompok tani dirasa petani kelompok tani Kata Ersada sangat membantu dalam peningkatan produksi dan pendapatan petani.

Informasi dari penyuluh bahwa Sangap Encari kurang aktif karena petani masih banyak yang tidak mengikuti penyuluhan walaupun ada beberapa yang aktif.Dalam pengambilan pupuk bersubsidi petani anggota kelompok tani ini juga banyak yang tidak mengambil dikarenakan kurangnya manajemen yang baik dalam kelompok tani.Iuran diantara anggota kelompok tani dan ke CU Mandiri tidak seaktif Kata Ersada Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa kinerja kelompok tani Sangap Encari kurang baik.

Kelompok tani Juma Deleng tergolong tidak aktif dikarenakan banyak petani yang tidak bersemangat dalam mengikuti penyuluhan dan tidak merasakan bantuan pupuk yang bersubsidi dikarenakan kurangnya manajemen internal dari kelompok taninya.Dan manfaat kelompok tani hanya sedikit dirasakan pada petani kelompok tani Juma Deleng dikarenakan tidak aktifnya kegiatan kelompok tani Juma Deleng.

(70)

kebutuhan pupuk dan pestisida bersubsidi masing-masing anggota diurus oleh ketua kelompok.

5.3 Pendapatan Usahatani Petani Di Daerah Penelitian

Tabel 14. Rata-Rata Pendapatan Usahatani Petani/ ha/ musim tanam/tahun No. Kata Sangap Juma

Ersada Encari Deleng (14 petani)/ 0,5ha ( 17 petani)/0,5ha (20 petani)/0,5ha 1.Total Penerimaan Rp769.815.000Rp903.865.000 Rp 717.790.000 perpetani/0,5 ha

2. Total Biaya Rp 123.582.000 Rp 226.908.000 Rp 176.304.700 perpetani/0,5ha

3. Pendapatan Bersih Rp 646. 233.000 Rp 676.957.000 Rp 541.485.300 perpetani/0,5ha

4. Rata-Rata Rp 46.159.500 Rp 39.821.00 Rp 27.074.265 perpetani /0,5ha

5. Rata/Rata Rp. 92.319. 000 Rp.79.642.000 Rp. 54.148.530 perpetani/ 1 ha

Dalam satu lahan, petani menanam beberapa jenis komoditi dan hanya sekali menanam dalam setahun.Biaya produksi seperti pupuk, obat-obatan, peralatan tani, sewa lahan, tenaga kerja, biaya penyusutan dihitung per tahun. Adapun rata-rata harga jual dari cabe adalah Rp 22.000/ kg, selada Rp 2.500 / kg, daun sop Rp 2.500 / kg, daun prei Rp. 3.000 /kg, tomat Rp 7.000 / kg dan dapat berubah sewaktu-waktu serta biaya upah buruh didaerah tersebut adalah Rp. 70.000 - 80.000 untuk pria. Semua petani sampel mengunakan tenaga kerja pria untuk membantu mengerjakan usahtani dikarenakan kerja dari pria lebih optimal.

(71)

Rata-rata pendapatan petani tersebut sebesar Rp 46.159.000/ 0,5 ha selama setahun. Maka didapat rata-rata pendapatan petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Kata Ersada adalah sebesar Rp 92.319.000 / ha / tahun.

Rata-rata biaya produksi petani anggota kelompok tani Sangap Encari adalah sebesar Rp 13.182.100 pertahun.Dari hasil penelitian didapat rata-rata penerimaan petani Sangap Encari adalah sebesar Rp 42.164.000 / tahun. Maka didapat rata-rata pendapatan bersih petani nya adalah sebesar Rp 39.821.900 / 0.5 ha / tahun dan dapat disamakan dengan Rp 79.642.000 / ha / tahun

Rata-rata biaya produksi petani anggota kelompok tani Juma Deleng adalah sebesar Rp 14.900.000 pertahun.Dari hasil penelitian didapat rata-rata penerimaan petani Juma Deleng adalah sebesar Rp 36.000.000. Maka didapat rata-rata pendapatan bersih petaninya adalah sebesar Rp 27.148.000 / 0,5 ha / tahun dan dapat disamakan dengan Rp 54.148.000 / ha / tahun.

Dari lampiran 29 dapat dilihat bahwa masing - masing pendapatan petani/ha/ musim tanam/ tahun, total pendapatan berada direntang Rp 28.000.0000 – Rp. 123.000.000.

(72)

• Rp 60.000.000 – Rp 91.000.000 = Pendapatan Sedang

• Rp 28.000.000 – Rp 59.000.000 = Pendapatan Rendah

Tabel 14. Pendapatan Rata-Rata Kelompok Tani / ha/ musim tanam/ tahun

Kelompok Tani Pendapatan Kategori

Kata Ersada Rp 92.316.000 Tinggi

Sangap Encari Rp 79.642.000 Sedang

Juma Deleng Rp 54.148.000 Rendah

Dari hasil diatas dapat dikategorikan bahwa kelompok tani Kata Ersada memiliki pendapatan tinggi karena memiliki total pendapatan rata-rata sebesar Rp 92.316.000 / ha/ musim tanam/tahun. Kelompok Tani Sangap Encari berada dalam kategori pendapatan sedang karena total pendapatan rata-rata sebesar Rp 79.642.000/ ha/ musim tanam/tahun. Kelompok tani Juma Deleng berada dalam kategori pendapatan rendah karena total pendapatan rata-rata petani sebesar Rp 54.148.000 / ha/ musim tanam/tahun.

Tabel 16. Pendapatan Petani Anggota Kelompok Tani

Kelompok Tani Pendapatan Petani/ ha/ musim tanam/ tahun (Rp )

Tinggi (92juta-123juta)

Sedang (60juta– 91juta)

Rendah (28juta– 59juta) 1. Kata Ersada

(14 petani)

6 petani 5 petani 3 petani

2. Sangap Encari (17 petani)

4 petani 11 petani 2 petani

3. Juma Deleng (20 petani)

2 petani 7 petani 11 petani

(73)

Dari tabel diatas dapat dilihat terdapat lebih banyak petani anggota kelompok tani Kata Ersada yang mempunyai pendapatan tinggi yaitu 6 petani.dibandingkan kelompok tani Sangap Encari yang hanya 4 petani dan Juma Deleng hanya 2 petani. Pada kelompok tani Juma Deleng lebih banyak anggota petani yang mempunyai pendapatan rendah yaitu ada 11 petani dibandingkan kelompok tani Kata Ersada hanya 3 petani dan Sangap Encari terdapat 2 petani pendapatan rendah.

5.4 Hubungan Kinerja Kelompok Tani dengan Pendapatan Petani dengan Alat Bantu SPSS

Tabel 17.Hubungan Kinerja Kelompok Tani dengan Pendapatan Petani dengan Alat Bantu SPSS

Kategori Pendapatan Petani Total Baik (Kata Ersada) 6 petani

(42,8 %) Kurang Baik

(Sangap Encari)

4 petani Tidak Baik

(Juma Deleng)

2 petani Sumber : Lampiran 31

(74)

pendapatan tinggi, 5 petani dengan pendapatan sedang, 3 petani dengan pendapatan rendah. Semakin baik kinerja kelompok tani maka petani yang menjadi anggotanya akan memiliki pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan petani yang menjadi anggota kelompok tani yang kurang baik. Secara keseluruhan hal ini membuktikan bahwa semakin baik kinerja kelompok tani nya semakin tinggi pula pendapatan petani.

Kelompok tani yang baik atau tergolong aktif memiliki pendapatan yang tinggi dikarenakan aktivitas usahatani yang lebih baik didapat dari kegiatan kelompok tani seperti penyuluhan dan bantuan sarana produksi yang dapat membantu dalam pengurangan biaya produksi dan peningkatan produktivitas usahatani yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan petani sehingga akan mendukung terciptanya kesejahteraan yang lebih baik bagi petani dan keluarganya.

Tabel 18.NilaiChi-Square Hubungan Kinerja Kelompok Tani dengan Pendapatan Petani

Value Df Asymp.Sig. (2-sided

Pearson Chi-Square 12.037 4 .017

Likelihood Ratio 11.974 4 .018

Linear-by-Linear Association

7.210 1 .007

N of Valid Cases 51 Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan tabel Uji Chi Square diatas didapat nilai signifikansinya sebesar 0.017 ( lebih kecil dari α = 0,05) dan dari output diatas diperoleh nilai Chi Square

sebesar 12, 037 lebih besar dari tabel Chi- Square dengan α sebesar 0,05 dan df = 4 didapat dari (jumlah kolom – 1) (jumlah baris -1 ) sebesar 9,488.

(75)

Tabel 19. Tingkat Keeratan Hubungan Kinerja Kelompok Tani Dengan Pendapatan Petani

Value Approx.Sig

Nominal by Contingency Coefficient .437 .017

Nominal N of Valid Cases 51

Sumber : Data primer diolah

Dari output diatas kita dapat melihat output contingency coefficient nya. Adapun nilai koefisien kontingensinya adalah sebesar 0.437, artinya keeratan hubungan kinerja kelompok tani dan pendapatan usahatani petani adalah sebesar 43,7 % dan keeratan hubungannya tergolong sedang.

Secara keseluruhan kegiatan kelompok tani dirasakan dapat meningkatkan produksi dari usaha tani dan pendapatan usahatani petani yang tergabung dalam kelompok tani. Petani yang mengikuti kegiatan kelompok tani sudah tahu akan manfaat dan tujuan kelompok tani. Petani bisa menerima dan mau mengadopsi teknologi baru serta sudah punya inisiatif untuk memajukan kelompok nya. Sehingga petani yang bergabung dalam kelompok tani dengan lebih aktif akan mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota.

(76)

Adapun beberapa faktor yang membuat kinerja kelompok tani tidak baik berasal dari faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal bisa dikaitakan dengan adanya tradisi yang tidak sesuai dengan prinsip pembinaan dan pengembangan kelompok tani, kinerja pemerintah yang kurang dalama mengawasi pelaporan kinerja kelompok tani secara rutin dan berkala yang membuat kinerja kelompok taninya menjadi top-down, yang sebelumnya kinerjanya baik akan menjadi semakin tidak baik. Faktor internal sendiri berasal dari dalam yaitu dari diri petani yang menjadi anggota kelompok tani yang kurang memiliki rasa tanggung jawab, semangat dan kebersamaan untuk meningkatkan pendapatan usahataninya, kurangnya kinerja penyuluh sebagai motivator dan fasilitator untuk dapat merangkul dan meyakinkan petani bahwa penting menjadi anggota kelompok tani, sebagai fasilitator kurang dalam pengorganisasian penyediaan kebutuhan anggota kelompok tani.

(77)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Nilai kinerja kelompok Tani Kata Ersada sebesar 42,1 dan dikategorikan kinerja kelompok tani baik, nilai kinerja kelompok tani Sangap Encari sebesar 36,97 dan dikategorikan kinerja kelompok tani sedang serta nilai kinerja kelompok tani Juma Deleng medapat nilai 26,1 dan dikategorikan kinerja kelompok tani yang tidak baik.

2. Pendapatan petani anggota kelompok tani Kata Ersada dikategorikan dalam pendapatan petani tinggi. Petani anggota kelompok tani Sangap Encari dikategorikan dalam pendapatan petani sedang dan Petani anggota kelompok tani Juma Deleng dikategorikan dalam pendapatan petani rendah.

3. Terdapat hubungan kinerja kelompok tani dengan pendapatan petani didaerah penelitian. Dimana nilai signifikansi dari hasil SPSS sebesar 0.017 ( lebih kecil dari α = 0,05) dan nilai Chi Square sebesar 12, 037 dan lebih besar dari tabel Chi- Square dengan α sebesar 0,05 dan df = 4 didapat dari (jumlah kolom – 1) (jumlah

(78)

6.2 Saran

6.2.1 Kepada Pemerintah

Diharapkan kepada pemerintah untuk terus melakukan kegiatan penyuluhan kepada petani dan mampu membantu petani untuk bekerja sama dalan menjual hasil usaha tani dengan perusahaan pertanian serta melakukan pemberian bantuan modal kepada petani didaerah penelitian, membantu dalam kemudahan pencairan dana modal kepada petani kecil, pembangunan gedung pengolahan dan pemasaran hortikultura di Sempajaya dan membangun jejaring kemitraan dengan perusahaan pertanian agar lebih maju.

Diharapkan penyuluh menjalankan fungsi nya sebagaimana adanya yaitu sebagai motivator, fasilitator, penghubung, agen perubahan, inisiator dan lainnya untuk dapat membantu petani dalam meningkatkan kemampuan dan produksi sehingga akan mengingkatkan pendapatan usahataninya. Diharapakan kepada ketua masing-masing kelompok tani agar dapat mengerti dan memahami petani serta dapat mengorganisir kelompok taninya dengan lebih baik sehingga tidak ada perpecahan internal didalam kelompok dan sehingga tercapai tujuan kelompok tani.

6.2.2 Kepada Petani

(79)

mengikuti kegiatan kelompok tani, dan penerapan informasi baru yang didapat dari penyuluh, tetap kompak dalam kegiatan iuran agar lebih lancar.

2. Kelompok tani Sangap Encari dengan kategori kinerja kelompok tani kurang baik agar lebih lagi meningkatkan perencanaan kemitraan dengan perusahaan lain, perencaanan dalam memupuk modal, kegiatan penyuluhan.

Petani harus semangat dalam mengikuti kegiatan kelompok tani dan penerapan informasi serta lebih meningkatkan kegiatan iuran bulanan seperti Kata Ersada untuk membantu anggota kelompok tani itu sendiri.

3. Kelompok tani Juma Deleng dengan kelompok tani yang kinerjanya tergolong tidak baik diharapkan untuk melakukan perencanaan pengembangan fasilitas dan sarana, peningkatan kualitas dan kuantitas produksinya, meningkatkan kegiatan pemupukan modal dan kegiatan kemitraan dengan perusahaan lain. Petani diharapkan untuk mau aktif dalam kegiatan penyuluhan, menerima informasi baru yang didapat dalam penyuluhan, agar merasakan dampak peningkatan produksi dan pendapatan usaha tani. Kepada kelompok tani Juma Deleng agar mulai mengaktifkan kembali kegiatan kelompok tani yang ada .

6.2.3 Kepada Peneliti Selanjutnya

Gambar

Tabel 3. Sampel Penelitian Kelompok Tani Jumlah Anggota
Tabel 4. Indikator Kinerja Kelompok Tani  No.  Model CIPP       Indikator Kinerja
Tabel 5. Skor Penilaian Kinerja Kelompok Tani  No.        Model CIPP           Jumlah Indikator              Skor                Rentang
Tabel 6 diatas menunjukkan bahwa jumlah penduduk paling banyak terdapat pada
+7

Referensi

Dokumen terkait

5 Saya merasa, hubungan antara bawahan dengan atasan dapat meningkatkan lingkungan kerja yang lebih baik. 6 Saya dapat berhubungan baik dengan sesama rekan kerja saya

Desa Prangat Baru juga memiliki beberapa lahan yang ditujukan untuk.. keperluan khusus, di antaranya adalah lahan pekarangan seluas delapan puluh

[r]

Dimana dialog tersebut mengartikan adanya tindakan dari Keuskupan Agung Gereja Katolik dalam membungkam setiap orang terutama jurnalis yang akan mempublikasikan segala hal

Pada SMKN 4 Banda Aceh, Metode yang ditentukan dalam proses pembelajaran adalah metode koperatif dengan model Jigsaw dan pembelajaran berbasis masalah.. Evaluasi

Perusahaan ROTI memiliki nilai rasio perputaran persediaan lebih tinggi daripada perusahaan lainnya yang berarti bahwa di tahun 2012 perusahaan ini memiliki

Penelitian ini untuk menguji dan menganalisis pengaruh efektivitas penerapan sistem informasi akuntansi, pemanfaatan teknologi informasi dan kesesuaian tugas