• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi guru terhadap profesionalisme kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru di MTS AL-AWWABIN DEPOK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Persepsi guru terhadap profesionalisme kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru di MTS AL-AWWABIN DEPOK"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

•·.

PERSEPSI GURU

TERHADAP PROFESIONALISME KEP ALA SEKOLAH

DALAM MENINGKA TKAN MOTIV ASI MENG AJAR GURU

DI MTS AL-A WW AB IN DEPOK

Skripsi Ini Diajukan Kepada Fakultas llmu Tarbiyah dan Kegurua11 Untuk Meme11uhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarja11a Pe11didika11 Islam

Oleh

HANNA MARIA NIM 101018121034

PROGRAM STUDI SUPERVISI PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

MOTIV ASI MENGAJAR GURU DI MTS AL-A WW ABIN DEPOK" ini telah

diujikan dalam sidang Munaqosah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 2 Agustus 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai

salahsatu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 ( S 1 ) pada program

studi Supervisi Pendidikan Jurusan Kependidikan Islam.

Panitia Ujian Munaqosah

Ketua Panitia (ketua Jurusan KVSP)

Dra. Y efnelty, Z, M.Pd NIP. 150 209 382

Sekretaris (Sekretaris Jurusan KI/SP)

Drs. H. Mu'arif SAM, M.Pd NIP. 150 268 586

Penguji I

Dr. Asril Dt.P. Sindo, MA NIP. 150 217 911

Penguji II

Drs. Syauki, M.Pd NIP. 150 246 289

Mengetahui: Dekan,

Jakarta, 20 November 2007

Tanda Tangan

f;/

QセL@

u1

... " ... ..

...

セ@ ... .

(A.

I
(3)

II

4. Ors. H. !-!.A.Mukhtar, Kepala Sekolah Mts Al-Awwabin Sawangan Depok, yang

telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksankan serangkaian

kegiatan-kegiatan khususnya penelitian.

5. Keluarga. Terutama Abah dan Ummi tercinta, yang telah mengasuh, membimbing

serta mendo'akan, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Saudara-saudaraku tersayang, bang Fahrni, Adi dan Darul, yang memberikan

motivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi.

7. Tante-tanteku yang baik, Ci nanah dan Ci mamah, yang sudah banyak

memberikan bantuan moril maupun materiil kepada penulis

Akhirnya penulis hanya dapat mengembalikan segalanya kepada Allah SWT,

semoga mereka mendapat imbalan kebaikan berlipat ganda atas segala jasa dan bantuan

serta pengorbanannya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan

pembaca umumnya. Amin.

Jakarta, 29 Oktober 2007

Penulis

(4)

DAFTARISI

KATA PENGANTAR ... .

DAFT AR !81... 111

DAFT AR TABEL... IV BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... I B. ldentifikasi Masalah... ... . . 4

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 5

BAB II KERANGKA TEORI A. Pengertian Profesionalisme Kepala Sekolah... ... 6

B. Tugas dan fungsi kepala sekolah... ... 10

C. Kompetensi Kepala Sekolah... ... ... .. . ... ... ... .. ... ... ... ... ... 14

D. Usaha kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru... 16

E. lndikator kepala sekolah profesional..,... 20

F. Persepsi guru terhadap profesionalisme kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru... 20

I. Pengertian Persepsi... . . 20

2. faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi... ... ... ... ... ... ... ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian... .. 23

B. Waktu dan Tempat Penelitian... .. 23

C. Populasi dan Sampel... .. 23

D. Metode Penelitian... .. 24

(5)

Daftar Tabel

ha!

I. Kisi-kisi instrumen penelitian... 25

2. Keadaan sarana dan prasarana Mts Al-Awwabin Bedahan... ... ... ... 30

3. Datajumlah siswa tahun pelajaran 2006/2007... .... ... ... ... ... ... ... 30

4. Data guru Mts Al-Awwabin Depok tahun ajaran 2006/2007... ... .. . 31

5. kepala sekolah memberikan bimbingan dalam membuat program semesteran 32 6. kepala sekolah memberikan bimbingan dalam membuat satuan pelajaran . . . ... 33

6. kepala sekolah memeriksa satuan pelajaran sebelum'melaksanakan proses belajar me11gaja... 33

7. Kepala sekolah memberikan peajabaran pokok bahasan satuan pelajaran... ... 34

8. Kepala sekolah membantu guru dalam mengalokasikan waktu pada satuan pelajam... .. 34

9. Kepala sekolah membantu guru dalam merumuskan TIK atau kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh siswa... 35

1 O.Kepala sekolah mengadakan alat bantu pengajaran... 35

11.Kepala sekolah membina guru dalam menciptkan suasana yang aman, nyaman dan menyenangkan di kelas... ... ... ... .... ... ... 36

12.Kepala sekolah membantu guru dalam menentukan metode mengajar ... 36

13.Kepala sekolah memberikan saran dan tanggapan terhadap kegiatan belajar mengajar di kelas... .. ... . .. . . ... . . .. . . 37

14.Kepala sekolah membantu guru dalam menerapkan metode mengaj ar yang bervariasi... . . . 3 7 15.Kepala sekolah memberikan kesempata kepada guru-guru untuk mengikuti penataran yang berhubungan dengan perbaikan pengajaran ... 38

16.Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti studi. bading ke sekolah lain ... 38

17.Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk melanjutkan studi. ... 39

18.kepala sekolah mengadakan diskusi kelompok guru bidang studi ... 39

19.Kepala sekolah membantu memecahkan masalah yang dihadapi para guru dan staff... . . . .. 40

20.kepala sekolah mengdakan rapat setiap semester dalam rangka mengevaluasi program . . . .. 40

21.Kepala sekolah mengadakan brifing nersama setiap minggu atau bulannya . . . . 41

22.Kepala sekolah mengdakan rapat sekolah untuk mengevaluasi program ... 41

23.Kepala sekolah mengajak guru ikut serta dalam menetapkan program kerja sekolah ... 42

(6)

F. Teknik Analisis Data... 26

BAB IV BASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Mts Al-Awwabin ... .

B. Deskripsi Data ... .

C. Analisis Data ... .

D. Intrepetasi Data ... .

BAB V PENUTUP

27

32

32

44

A. Kesimpulan... ... 46

B. Saran-saran... 46

(7)

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perubahan yang serba cepat dalam kehidupan ュ。セケ。イ。ォ。H@ akibat

perkcmbangan ilmu dan teknologi, serta macam-macam tuntutan kehidupan dari

berbagai sektor sangat berpengaruh terhadap kehidupan seko!ah.

Sekolah adalah sebuah sistem, yaitu stmktur yang terdiri dari berbagai

komponen yang berkaitan erat satu sama lain secara fungsional sehingga merupakan

keterpaduan yang sinergis. Da!mn komponen-komponen itu terjadi proses-proses

yang sesuai dengan fungsi masing-masing, tetapi tidak eksklusif atau sendiri-sendiri,

melainkan saling berkaitan, saling mendukung, dan saling 1nempengaruhi satu sama

lain.

Sekolah sebagai sistem terbuka, sebagai sistem sosial, dan sekolah sebagai

agen perubahan1, bukan hanya hams peka penyesuaian diri, me!ainkan seharusnya

pula dapat mengantisipasikan perekembangan-perkembangan yang akan terjadi

dalam kurun waktu tertentu.

Sekolah sebagai salahsatu satuan pendidikan yang mempunyai peranan

penting dalam bidang pendidikan, perlu ditingkatkan kegiatannya sesuai dengan

fungsinya serta tanggung jawabnya, mengingat sekolah sebagai lembaga pendidikan

tempat 、ャウ・ャ・ョァァセイ。ォN。ョョケ。@ proses pendidikan secara berjenjang dan berkel3njutan,

1

Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Seko/ah (Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya),

(8)

dan sebagai bagian dari sistem pendidikan. Sebagaimana tercantum dalam

Undang-undang No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan nasional sebagai berikut:

" Satuan Pendidikan yang disebut sekolah merupakan bagian dari pendidikan yang

「・セェ・ョェ。ョァ@ dan berkesinambungan. Jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan

yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara 「・セェ・ョェ。ョァ@

dan berkelanj utan. "2

Peranan sekolah sebagai lembaga pendidikan adalah mcngembangkan

potensi manusia yang dimiliki anak-anak agar mampu menjalankan tugas-tugas

kehidupan sebagai manusia, baik secara individual maupun sebagai anggota

masyarakat. 3

. lTntu.k 1netlgl1asilkan sebual1 lembaga pcntlidikan, dalam hal ini sckolah,

yang dapat menghasilkan output yang berhasil, maka sangat diperlukan adanya

kerjasanm yang baik pada seluruh komponen pendidikan yang terdapat di sekolah

terse but.

Salah satu kekuatan efektif dalam pengelolaan sekolah yang berperan

bertanggung jawab menghadapi perubahan adalah kepemimpinan kepala sekolah,

yaitu perilaku kepala sekolah yang mampu memprakarsai pemikiran baru di dalam

proses interaksi di lingkungan sekolah dengan melakukan perubahan atau

2

Penjabaran Sistem Pendidikan nasional, (Jakarta: Balai Penerbitan Dharma Bakti, 1990),h. l 82

3

Hadari Nawawi, Organisasi Seka/ah dan Pengelolaan Ke/as Sebagai Lembaga Pendidikan,

(9)

3

penyesuaian tujuan, sasaran, konfigurasi, prosedur, input, proses atau output dari

suatu sekolah sesuai dengan_ tuntutan perken1bangan.

Sikap kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu tanggung jawab

profesional yang harus diemban oleh kepala sekolah. Banyak faktor yang

menentukan rnaju atau tidaknya sebuah sekolah. Salah satunya adalah tergantung

sebcrapa besar tingkat profesionalisrne seorang kepala sekolah. Kepala sekolah

mcrniliki berbagai potcnsi yang dapat dikembangkan secara optimal. Setiap kepala

sekolah harus memiliki perhatian yang cukup tinggi terhadap peningkatan kualitas

pendidikan di sekolah. Perhatian tersebut harus ditunjukkan dalam kemauan untuk

mengembangkan diri dan sekolahnya secara optimal.

Berdasarkan pe11iabaran ha! di atas, penulis mgm meneliti lebih jauh

bagaimana profesionalisme kepala sekolah di Mts Al-Awwabin. Mts Al-Awwabin

merupakan sebuah lembaga pendidikan yang sudah berdiri cukup lama hampir lebih

dati 20 tahun. Selama kurun waktu 20 tahun Mts Al-Awwabin sudah mengalami

beberapa kali pergantian kepala sekolah. Setiap kepala sekolah tentunya memiliki

kelebihan dan kekurangan dalam meajalankan tugasnya sebagai sebagai seorang

kepala sekolah. Tingkat profesionalisme kepala sekolah pun berbeda-beda antara satu

dengan yang lainnya. Untuk meningkatkan terus kualitas sekolah tentunya seorang

kepala sekolah harus berupaya meningkatkan motivasi mengajar guru.

Profesionalisme kepala sekolah sangat diperlukan untnk membantn memotivasi kerja

(10)

setiap pribadi yang bersangkutan. Dengan adanya motivasi kerja ini akan timbul rasa

cinta terhadap profesi yang diembannya.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis menentukan judul skripsi

PERSEPSI GURU TERHADAP PROFESIONALISME KEPALA SEKOLAH

DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI MENGAJAR GURU DI MTS

AL-A WW AL-ABIN DEPOK

Adapun alasan penulis memilih judul tersebut adalah sebagai berikut:

I. lngin mengetahui sejauhmana persepsi guru terhadap profesionalisme kepala

sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru

2. Untuk mengetahui upaya apa saja yang telah dilakukan kepala sekolah dalam

meningkatkan motivasi mengajar _guru.

B. ldentifikasi Masalah

Dal am rangka mengkaj i persepsi guru terhadap profesionalisme kepala

sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru, timbul berbagai pertanyaan:

I. Apakah tugas dan fungsi kepala sekolah dalam memotivasi guru?

2. Apakah kepala sekolah sudah berusaha maksimal dalam memotivasi guru?

3. Usaha-usaha apa saja yang telah dilakukan kepala sekolah dalam

meningkatkan motivasi guru?

4. Bagaimanakah profesionalisme kepala sekolah terkait peningkatan motivasi

(11)

5

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dari berbagai pennasalahan yang telah diidentifikasikan di atas temyata

masalah profesionalisme kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru

menyangkut beberapa aspek. Mengingat keterbatasan penelitian dalam waktu, dana

dan tenaga, maka penelitian ini dibatasi pada masalah sebagai berikut:

I. Persepsi guru terhadap profesionalisme kepala sekolah dalam meningkatkan

motivasi mengajar guru.

2. Usaha-usaha yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi

mengaJar guru.

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis merumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimanakah persepsi guru terhadap profesionalisme kepala sekolah dalam

menjalankan peran dan tl]gasnya terkait dengan peningkatan motivasi

mengajar guru?

2. Usaha-usaha apa sajakah yang telah dilakukan oleh kepala sekolah dalam

(12)

A.Pengertian Profesionalisme Kepala Sekolah

Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang bertugas untuk

memimpin suatu sekolah yang diselenggarakannya proses belajar mengajar, atau

tempat terjadinya interaksi antara guru yang memberi materi palajaran dan peserta

yang menerima pelajaran. 1

Profesionalisme dapat diartikan sebagai komitmen para anggota suatu

profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus menerus

mengembangkan strategi-strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan

sesuai dengan profesinya. 2

Secara umum profesi diartikan sabagai suatu pekerjaan yang memerlukan

'

pendidikan lanjut di dalam science dan teknologi yang digunakan sebagai perangkat

dasar untuk diimplementasikan dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat.

Menurut Uzer Usman Kata "profesional" berasal dari kata sifat yang berarti

pencaharian dan sebagai kata benda yang berarti orang yang mempunyai keahlian

seperti guru, dokter, hakim, dan sebagainya. Dengan kata lain pekerjaan yang bersifat

profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus

1 Wahjosumido, Kepemimpinan Kepala Seka/ah (Ti;yauan Teoritik dan Permasalahmmya),

(Jakarta: Raja Grafindo Persada 2002), cet.ke-3

2

(13)

7

dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena

tidak dapat memperoleh pekerjaan lain.

Profesionalisme berasal dari kata bahasa inggris profesionalism yang secara

leksikal berarti sifat profesionaL Orang yang profesional memiliki sikap-sikap yang

berbeda dengan orang yang tidak profesional meskipun dalam pekerjaan yang sama

atau katakanlah berada dalam satu ruang kerja. Tidak jarang pula orang yang berlatar

belakang pendidikan yang sama dan bekerja pada tempat yang sama menampilkan

kinerja profesional yang berbeda, serta berbeda pula pengakuan masyarakat kepada

mereka.

Profesionalisme melibatkan beberapa istilah yang berkaitan yaitu profesi,

profesional, dan profesionalisme. Profesi menunjuk kepada suatu pekerjaan atau

jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab, dan kesetiaan terhadap profesi.

Suatu profesi tidak bisa dilakukan oleh sembarang ora11g yang tidak dilatih

atau disiapkan untuk itu. Sebuah profesi menuntut ketrampilan tertentu yang

diperoleh lewat pendidikan dan latihan yang lama dan intensif serta dilakukan dalam

lembaga tertentu yang secara sosial dapat dipertanggungjawabkan.

Selain itu profesi didukung oleh suatu disiplin ilmu, bukan sekedar serpihan

atau hanya common sense, serta kode etik yang menjadi pedoman perilaku

anggotanya beserta sangsi yang jelas dan tegas terhadap pelanggar kode etik.'

3

(14)

seperti memiliki spesialisasi dengan latar belakang teori yang luas, merupakan karier

yang dibina secara organisatoris, diakui masyarakat sebagai pekerjaan yang

mempunyai status profeisonal.6

Untuk menjamin berjalannya tugas kepala sekolah secara profesional ada

beberapa pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah. Diantaranya: I. Administrasi dan Supervisi Pendidikan

2. Filsafat dan Teori Pendidikan 3. Pembinaan Kurikulum

4. Statistik atau Metodologi Penelitian 5. Psikologi Pendidikan atau Belajar 6. Psikologi Anak atau Remaja 7. Proses Belajar mengajar 8. Teknik Evaluasi

9. Bimbingan dan Konseling I 0. Perencanaan Pendidikan

Selain pengetahuan di atas yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah,

menurut Ngalim Purwanto ada beberapa persyaratan lainnya yang harus dimiliki oleh

seorang kepala sekolah diantaranya:

a. Memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

b. Mempunyai pengalaman bekerja cukup, terutama di sekolah sejenis dengan sekolah yang dipimpinnya.

c. Memiliki kepribadian yang baik,terutama sikap dan sifat-sifat kepribadian yang diperlukan bagi kepentingan pendidikan.

d. Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas, terutama mengenai bidang-bidang pengetahuan dan pekerjaan yang diperlukan bagi sekolah yang dipimpinnya.

e. Mempunyai ide kreatif yang baik untuk kemajuan dan pengembangan sekolahnya.7

6

Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar, (Jakarta:Raja Grafindo Persada,2004)cet.ke 11.H. 134.

7

(15)

JO

B. Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah

Setiap organisasi pada hakikatnya memiliki manager yang bertugas

menggerakkan dan mengendalikan semua kegiatan dalam rangka mencapai tujuan

organisasi dengan sebaik-baiknya.

Pada organisasi sekolah, kepala sekolah berperan sebagai manager untuk

melaksanakan manajemen pendidikan sekolah secara efektif dan efisien. Kepala

sekolah sebagai yang bertanggung jawab di sekolah mempunyai kewajiban

menjalankan sekolahnya. Ia selalu berusaha agar segala sesuatu di sekolahnya

berjalan lancar. Misalnya :

• Murid -murid dapat belajar pada waktunya

• Guru-gurunya siap untuk memberikan pelajaran

• Waktu untuk mengajar dan belajar agar teratur, dll.

Kepala sekolah hams berusaha agar semua potensi yang ada di sekolahnya,

baik potensi yang ada pada unsur manusia maupun yang ada pada alat, perlengkapan,

keuangan dan sebagainya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, agar tujuan sekolah

dapat tercapai dengan sebaik-baiknya pula. Jadi kepala sekolah adalah seorang

administrator sekaligus supervisor dalam pendidikan. 8

Menurut Made Pidarta kepala sekolah mempunyai beberapa fungsi dan tugas

dalam mengelola sekolah yang dipimpinnya, yaitu :

8

(16)

I. Kepala sekolah sebagai manajer, mempunyai tugas sebagai berikut :

• Mengadakan prediksi • Melakukan inovasi

• Menci ptakan strategi a tau kebijakan • Mengadakan perencanaan

• Menemukan sumber-sumber pendidikan • Menyediakan fasilitas

• Melakukan pengendalian

2. Kepala sekolah sebagai pemimpin pengajaran dan supervisor, tugasnya

antara lain :

• Memimpin

• Memotivasi, menga1'.1:ifkan dan mensejahterakan • Melaksanakan supervisi

• Meningkatkan profesi • mendisiplin9

Selain itu menurut EMulyasa Tugas dan Fungsi kepala sekolah adalah sebagai

berikut:

I. Kepala Sekolah Sebagai Educator (pendidik)

Menciptakan iklim sekolah yang kondusif

Memberikan nasehat kepada warga sekolah

Memberikan dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan

Melaksanakan model pembelajaran yang menarik. Seperti team

teaching, moving class, dan mengadakan program akselerasi.

2. Kepala Sekolah Sebagai Administrator

• Mengelola kurikulum

9

(17)

12

• Mengelola admistrasi peserta didik • Mengelola administrasi personalia

• Mengelola administrasi sarana dan prasarana • Mengelola administrasi kearsipan

• Mengelola administrasi keuangan

3. Kepala Sekolah Sebagai Leader

• Memberikan petunjuk dan pengawasan

• Meningkatkan kemauan tenaga kependidikan

• Membuka komunikasi dua arah

• Mendelegasikan tugas

4. Kepala Sekolah Sebagai Inovator

Kepala sekolah sebagai inovator harus mampu mencari, menemukan

dan melaksanakan berbagai pembaharuan di sekolah. Kepala sekolah

sebagai innovator akan tercermin dari cara-cara ia melakukan

pekerjaannya secara konstruktif, kreatif, delegatif, integratif, rasional dan

objektif, pragmatis, keteladanan, dispilin, serta adaptabel dan fleksibel.

5. Kepala Sekolah Sebagai Motivator.

Sebagai motivator kepala sekolah harus memiliki strategi yang unrul::

memberikan motivasi keoada para tenaga kependidikan dalam melakukan

berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi dapat ditumbuhkan mel2.iui

pengaturan Iingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorong.an,

penghargaan secara efektif, dan penyediaan berbagai sumber belaJar

(18)

6. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

Salah satu tugas kepala sekolah adalah sebagai supervisor, yaitu

mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan. Kepala

sekolah sebagai supervisor hams diwujudkan dalam kemampuan

menyusun, dan melaksanakan program supervisi pendidikan, serta

memanfaatkan hasilnya. Dalam pelaksanaannya, kepala sekolah sebagai

supervisor hams memperhatikan prinsip-prinsip: (I) hubungan konsultatif,

kolegial, dan bukan hirarkis, (2) dilaksanakan secara demokratis (3)

berpusat pada tenaga kependidikan (guru), (4) dilakukan berdasarkan

kebutuhan tenaga kependidikan, (5) merupakan bantuan profesional.

7. Kepala Sekolah Sebagai Manajer

Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai mana3er,

kepala sekolah hams memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan

tenaga kependidikan melalui kerjasama atau kooperatif, memberi

kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk meningkatkan

profesinya dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan

dalam berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah.10

(19)

14

C. Kompetensi Kepala Sekolah

Menurut Soebagio Atmodiwiryo untuk menjadi kepala sekolah

profesional, seorang kepala sekolah harus memenuhi beberapa kompetensi berikut

rm:

[image:19.527.40.459.129.501.2]

I. Komitmen terhadap misi sekolah, dan berkepentingan untuk menjadikan gambaran bagi sekolahnya.

2. Orientasi kepemimpinan proaktif 3. Ketegasan

4. Sensitif terhadap hubungan yang bersifat interpersonal dan orgamsas1 (mencari hubungan interpersonal)

5. Mengumpulkan informasi, menganalisis pembentukan konsep 6. Fleksibilitas intelektual

7. Persuasif dan memanajemeni interaksi 8. Kemampuan beradaptasi secara taktis

9. Motivasi dan perhatian terhadap pengembangan 10. Kontrol dan evaluasi

11. Kemampuan berorganisasi dan pendelegasian

12. Komunikasi (penyampaian gagasan secara pribadi)11

Untuk dapat menjadi seorang kepala sekolah yang efektif diperlukan adanya

lima ketrampilan administrasi dan kompetensi sebagai berikut:

1. Ketrampilan Teknis

Ketrampilan teknis ini meliputi pengetahuan khusus dan keahlian pada suatu

kegiatan khusus yang berkaitan dengan fasilitas, yaitu dalam cara penggunaan

alat, dan teknis pelaksanaan kegiatan.

2. Ketrampilan Hubungan Manusia

Ketrampilan ini berkaitan dengan kerja sama dengan orang lain.

Kemampuan untuk memberikan bantuan dan bekerja sama dengan orang lain,

(20)

maupun kelompok untuk mencapai tujuan organisasi (sekolah yang lebih

efektif dan efisien)

3. Ketrampilan Membuat Konsep

Ketrampilan ini meliputi kemampuan untuk merangkum menjadi satu dalam

bentuk gagasan atau ide-ide melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan situasi

yang relevan dengan organisasi itu.

4. Ketrampilan Pendidikan dan Pengajaran

Ketrampilan ini meliputi penguasaan pengetahuan tentang belajar mengajar.

Seorang kepala sekolah hams memiliki pengalaman mengajar sebelum ia

diangkat menjadi kepala sekolah. Hal ini diperlukan untuk membantu para guru

yang menemukan kessulitan dalam melaksanakan proses belajar mengajar.

5. Ketrampilan Kognitif

Ketrampilan ini meliputi kemampuan dan pengetahuan yang bersifat

intelektual. Seorang kepala sekolah hams memiliki pengetahuan dasar tentang

teori-teori belajar mengajar. Hal ini diperlukan agar bantuan kepala sekolah

terhadap guru-guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar menjadi lebih

optimal.12

(21)

16

D. Usaha kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru

Dorongan motivasi yang digerakkan oleh kapala sekolah sangat penting sekali

bagi seorang guru dalam melakukan aktivitas mengajarnya. Kepala sekolah yang

tidak mengerti dan memahami kekurangan-kekurangan guru akan menimbulkan

hubungan yang kurang baik antara guru dan kepala sekolah yang mana ha! ini akan

berimbas kepada motivasi mengajar guru. Kurangnya motivasi mengajar pada guru

dapat disebabkan oleh kurangnya guru mendapat perlakuan yang wajar dan sugestif

sebagai individu yang penuh potensi untuk bertumbuh dan berkembang secara positif.

Motivasi tidak dapat diraba atau dirasakan namun dapat dilihat dari

seseorang bertingkah laku. Motivasi kerja yang rendah dapat diketahui bila seseorang

selalu melamun, bermalas-malas,. suka menganggur, sering meninggalkan tugas,

sering absen, apatis terhadap tugas, dan sering datang terlambat. Dan motivasi kerja

yang tinggi dapat diketahui dengan tingkah laku yang penuh kegembiraan, ketetapan

hati, antusiasme, rasa senasib sepenanggungan, ingin bekerjasama dan selalu

mengambil inisiatif.13

Usaha yang perlu dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan

motivasi mengajar guru dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Kepala sekolah menyusun tuj uan kegiatan dengan jelas dan menginformasikan kepada guru sehingga mereka mengetahui tujuan bekerja. 2. Guru hendaknya dilibatkan dalam dalam penyusunan program kegiatan

sekolah.

3. Kepala sekolah mengevaluasi tugas guru dan memberitahukan hasil evaluasi tersebut kepada guru

13

(22)

4. Kepala sekolah memenuhi kebutuhan guru dengan jalan memperhatikan kondisi fisiknya dan memberikan rasa aman.

5. Kepala sekolah memperhatikan perbedaan individual guru misalnya perbedaan kemampuan, latar belakang dan sikap mereka terhadap pekerjaannya.

6. Kepala sekolah memberikan bimbingan terus menerus terhadap tugas menga3ar guru.

7. Kepala sekolah memberikan hadiah terhadap guru yang teladan.

Usaha-usaha kepala sekolah di atas dalam meningkatkan motivasi guru

dapat dikaitkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi sebagai berikut:

a. Hidup Layak dan Rasa Aman

I. Hidup Layak

Hidup layak bukan berarti mewah, tetapi standar hidup yang todak

memaksa guru sampai hams berhutang terns menerus dan hidup daiam

lingkungan ketakutan terhadap uang. Hidup layak berarti dapat menjamin

makanan, pakaian dan perumahan bagi keluarga, bebas dari takut terhadap

keuangan, dan dapat mengenyam apa yang dinamakan cukup yang berlaku

bagi umum.

2. RasaAman

Jaminan rasa aman meliputi :

• Jangan menekan guru dengan menahan pengusulan kenaikan pangkat

• Adanya jaminan bi la sakit

• Bahan-bahan pokok dipenuhi

• Gaji tidak terlambat

(23)

19

e. Rasa Mampu

Guru-guru menginginkan agar mereka juga diakui bahwa mereka mampu

berprestasi. Misalnya kepala sekolah mengakui bahwa guru mampu dalam

menunaikan tugas, mampu memberi sumabangan dalam kelompok kerja,

pemimpin mengakui guru mampu berkembang dalam jabatan mereka

f. Pengakuan dan penghargaan

Salah satu penyebab orang mau bekerja ialah timbul hasrat untuk diakui

oleh pemimpin, teman, sejawat, orangtua dan masyarakat. Dengan adanya

pengakuan dan penghargaan dari orang lain akan meningkatkan motivasi guru

untuk lebih baik dalam melaksanakan tugas

g. Ikut ambit bagian dalam pembentukan police sekolah

Guru ingin mengambil bagian dalam menentukan police sekolah. Keinginan

untuk dikutsertakan merupakan penghargaan bahwa gun: 11).erasa keberadaannya

diakui. Ikut ambil bagian dalam menyusun dan menentukan kebijakan sekolah

mempunyai manfaat, guru merasa bahwa saran, gagasan bermanfaat bagi

kemajuan sekolah, sehingga guru akan lebih berkreatifitas lebih baik. 14

14

(24)

E. Indikator kepala sekolah profesional

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menyimpulkan indikator kepala

sekolah profesional sebagai berikut:

I. Mampu mengatur lingkungan fisik sekolah

2. Mampu menciptakan suasana kerja yang kondusif 3. Menerapkan displin dan memberikan penghargaan 4. Mampu memberikan petunjuk dan pengawasan 5. Mampu memberdayakan potensi guru

6. Memberikan kesempatan guru meningkatkan profesinya

7. Melibatkan guru dalam kegiatan yang menunjang program sekolah 8. Mampu mengelola kurikulum dan administrasi pendidikan.

F. Persepsi guru terhadap profesionalisme kepala sekolah dalam

meningkatkatkan motivasi mengajar guru

I. Pengertian persepsi

Kata persepsi berasal dari kata "perception" yang berarti penglihatan, tanggapan, daya memahami atau menanggapi sesuatu yang diawali

dengan penginderaan kemudian ditransfer ke otak.15

Menurut Alisuf Sabri persepsi adalah "Proses di mana individu

dapat mengenali objek dan fakta-fakta objektif dengan menggunakan alat-alat

indera". 16

15

TI10n M.Echols dan Hasan Sadily, Kamus !nggris-lndonesia, (Jakarta: Gramedia, 1995), h.105.

16

(25)

21

Sejalan dengan pendapat Jalaluddin bahwa "Persepsi merupakan

pengamatan tentang objek, peristiwa, pengalaman atau hubungan-hubungan

yang diperoleh dengan mengumpulkan informasi dan menafsirkan pesan". 17

Sedangkan menurut Bimo Walgito persepsi adalah "Proses

pengorganisasian, pengintrepetasian terhadap stimulus yang diterima oleh

organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan

merupakan alctifitas yang integrasi dalam individu".18

2. Faktor-faktor yang mempengamhi persepsi

Persepsi seseorang terhadap objek tidak berdiri sendiri akan tetapi

dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari dalam maupun berasal

dari I uar dirinya.

Setiap orang memiliki persepsi yang berbeda terhadap objek yang

sama dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi di antaranya:

I. Motif adalah faktor yang internal yang dapat merangsang perhatian. Adanya

motif menyebabkan munculnya keinginan individu melakukan sesuaru dan

sebaliknya.

2. Kesediaan dan harapan. Hal ini akan menentukan pesan yang mana yang akan

dipilih untuk diterima selanjutnya sebagaimana pesan yang dipilih itu akan

ditata dan diintrepetasi.

17

Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000). li5 J

18

(26)

3. Intensitas rangsang. Kuat lemah rangsang yang diterima akan sanagt

berpengaruh bagi individu.

4. Pengulangan suatu rangsang yang muncul atau terjadi secara berulang-ulang

akan menarik perhatian sebelum mencapai titikjenuh.19

19

(27)

A. Tujuan penelitian

BAB ill

METODOLOGI PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui persepsi guru terhadap profesionalime kepala sekolah

dalam meningkatkan motivasi mengajar guru.

2. Untuk mengetahui usaha-usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam

meningkatkan motivasi mengajar guru.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama dua minggu mulai dari tanggal 22 April

sampai dengan 2 Mei 2007 sehingga data yang diperoleh dari responden lebih akurat.

Penelitian ini dilakukan di Mts Al-A wwabin Depok.

C. Populasi dan Sampel

Berdasarkan judul penelitian, maka populasi dalam penelitian ini adalah

semua guru yang ada di Mts Al-A wwabin Depok yang berjumlah 19 orang.

Untuk mengetahui persepsi guru terhadap profesionahsme kepala sekolah,

dalam penelitian ini sampel yang diambil penulis adalah semua gum yang ada di Mts

Al-Awwabin Depok. Karena jumlah gumnya kurang dari dari 100 maka penuli.s

(28)

1. Observasi

Observasi adalah "pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap

gejala yang diteliti".1 Observasi dilakukan untuk mendapatkan data mengenai

usaha-usaha kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar. Dan juga

memperoleh data sejauhmana kepala sekolah melaksanakan tugas dan fungsinya

sehari-hari sebagai kepala sekolah.

2. Wawancara

Wawancara adalah "Tanya jawab lisan dua orang atau lebih secara

langsung".2 Dalam ha! ini penulis mengadakan wawancara dengan kepala sekolah

guna mendapat data sejauhmana profesionalisme kepala sekolah dalam

menjalankan peran dan tugasnya untuk meningkatkan motivasi mengajar guru.

3. Angket

Angket adalah "daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden baik

secara langsung maupun tidak langsung". 3 Angket ini disebarkan kepada guru di

Mts Al-Awwabin Depok sebagai respondennya, guna mengetahui persepsi guru

terhadap profesionalisme kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar

guru di sekolah tersebut.

3,h.54 1

Husaini Usman, Metodo/ogi Pene/itian Sosial,(Jakarta:Bumi Aksara

Cipta,2000),cet.ke-2

Ibid. h. 58 3

(29)

Keterangan:

p

f

x

100%

N

P = angka prosentase

f

= frekuensi jawaban ynag diberikan responden

N = jumlah responden

I 00% = nilai tetap

27

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

prosentase, kemudian pemuis mengkasifikasikan basil perhitungan tersebut dengan

ketentuan sebagai berikut:

a. l 00 %= seluruhnya

b. 90-99 %

c. 60-89 %

d. 51-59 %

= hampir seluruhnya

= sebagian besar

= lebih dari setengahnya

e. 50 % = setengahnya

f. 40-49 %

g. 10-39 %

h.0%

= hampir

= sebagian kecil setengahnya

(30)

mempersiapkan generasi Islam yang memahami serta menggali hukum-hukum islam

dari kitab-kitab kuning, ha! ini sesuai isi makalah KH. Ali Yafie yang disampaikan

pada seminar sehari tanggal 12 Juli 1992 di Jakarta yang diselenggarakan oleh

Pondok Pesantren Al-Awwabin yaitu:

Salah satu kebutuhan yang diakui keabsahannya yang terasa mendesak

dewasa ini ialah pondok pesantren untuk mempersiapkan calon-calon fuqoha

angkatan penerus dari pada ulama yang secara alamiah berangsur-angsur udzur atau

meninggal. Angkatan penerus ini memerlukan wawasan ilmu fiqih yang

memungkinkan mereka menangkap makna kontekstual dari rumus-rumus tekstual

yang sudah baku dari ilmu fiqih.

Dalam pertumbuhan pondok pesantren ini khususnya setelah dibuka cabang

Depok pada tanggal 5 Juni 1982, Al-Awwabin mulai membuka pendidikan formal

untuk tingkat Mts dan MA Al-Awwabin. Dan pada tahun 1989, mulai membuka

tingkat Madrasah Ibtidaiyah.

Seiring dengan berjalannya waktu, pada tahun 1990, KH.Abdurrahman Nawi

membeli tanah seluas 2 hektar di dareah Perigi Bedahan Sawangan, dan mulai

mendirikan pesantren khusus putri. Hingga sekarang jumlah alaumni yang sudah

(31)

30

2. Profil Sekolah dan Riwayat Singkat

Nama Sekolah : Mts Al-Awwabin

Alamat : JI. Raya Sawangan no. 21

Pancoran Mas, Bogor Depok 16432

Jenjang Akreditasi : Disamakan (B+)

Tahun Berdiri : 1982

Status Tanah : Hak Milik

Luas Tanah : +I Hektar

Status Bangunan : Milik Sendiri

Luas Bangunan : + 500 M

3. Keadaan Sarana dan Prasarana

Keadaan sarana dan prasarana Madrasah Tsanawiyah Al-Awwabin mulai

dibangun pada tahun 1982 dan mulai dimanfaatkan dalam pendidikan pada tahun

1984 sampai sekarang. Madrsah ini mengalami perubahan dan perkembangan dari

tahun ke than terns meningkat, semula hanya memiliki 3 lokal serta perlengkapan

kegiatan belajar yang masih sederhana.

Pada akhimya local bertambah menjadi enam local ruang untuk belajar, 1

ruang kepala sekolah, I ruang perpustakaan, 1 ruang guru dan TU, 2 buah kantin, 2

(32)

perlengkapan alat-alat kegiatan belajar, diantaranya alat-alat olahraga, buku

perpustakaan dan sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas keadaan sarana dan prasarana Madrasah

Tsanawiyah Al-Awwabin Depok, untuk lebihjelasnya lihat dalam table berikut ini.

Tabel 4.1

K d ea aan sarana d an prasarana M AIA ts

-

wwa b' D m epo k

No Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah Keadaan

1 Luas Tanah 1 Hektar Baik

2 RuangKelas 6 Lokal Baik

3 Ruang Kepala Sekolah 1 Ruang Baik

I

4 Ruang Guru Dan TU 1 Lokal Baik i

'

5 Ruang Perpustakaan 1 Lokal Baik

I

6 Kan tin 2 Lokal Baik

i

7 Ruang Multimedia 1 Lokal Baik

I

8 Masjid 1 Lokal Baik

!

9 Lapangan 1 Lokal Baik

10 KamarKecil 2 Lokal Baik

I

4. Keadan Murid

Keadaan murid Madrasah Tsanawiyah Depok terdiri dari kelas I, II, III, pada

tahun 2006/2007 denganjumlah

Tabel 4.2

a a mm a s1swa a un pe a.1aran

D t · l h ' th I 2006/2007

Ke las Laki-laki Peremouan Jumlah

IMts 25 31 56

II Mts 30 37 67

III Mts 16 24 40

Jumlah 71 92 163

[image:32.518.27.450.171.559.2]
(33)

32

Keadaan guru dan karyawan Madrasah Tsanawiyah Al-Awwabin Depok pada

[image:33.521.28.454.100.497.2]

tahun ajaran 2006/2007 sesuai dengan arsip berikut :

Tabel 4.3

Data guru Mts Al-Awwabin Depok

T h a un a1aran . 2006/2207

No Na ma Jabatan Lulusan

l Drs. H.A.Mukhtar Kepsek Sl

2 Ust. Nahrowi Guru Pesantren

3 Siti Badriyah Guru Sl

4 Drs. Edi Marvanto Guru SI

5 Mukhtar Svarih Guru SJ

6 Dodi Hermanto Guru D3

7 Lukman Hakim Guru Pesantren

8 Abdul Svukur Guru Sl

9 Hi. Tati Marvati, LC Guru SI

10 Maulana Yusuf Guru SI

11 Juriyati, S.Ag Guru Sl

12 Hafiz Kami! Guru Sl

13 Hj. Siti Hasanah Guru Sl

14 Ilyas Nurudin,S.Si Guru SI

15 Drs. Erlina Guru Sl

16 Widi Astuti,S.Ag Quru SI

17 Komariyah Guru D3

18 Emi Syahrial, S.Ag Guru SI

19 Latifah Salis,S.kom Guru SI

20 Sofa,S.Pd Guru Sl

B. Deskripsi Data

Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknik wawancara, observasi

dan penyebaran angket. Wawancara yang penulis lakukan adalah dalam rangka

mengetahui tentang bagaimana Profesionalisme Kepala Sekolah Dalam

Meningkatkan Motivasi Menagajar Guru di Mts Al-Awwabin Depok dan untuk

(34)

kepada 19 guru Mts Al-Awwabin Depok. Adapun angket tersebut berbentuk pilihan

ganda yang hams dijawab oleh guru dengan memberikan salah satu alternative

jawaban.

Dari seluruh jawaban yang telah disebarkan kemudian ditabulasikan dengan

bentuk prosentase dan diolah kemudian dapat diperoleh kesimpulan.

C. Analisa Data

1. Indikator kepala sekolah mampu mengaur lingkungan fisik sekolah

[image:34.525.38.453.163.482.2]

Tabel 4.4

Keoala sekolah men!!adakan alat bantu oen!!aiaran

No Alternatif iawaban Frekuensi Prosentase

1 a. selalu 10 53%

b. senng 4 21%

c. kadang-kadang 5 26%

d. ti dak pernah

-Jumlah

19

100%

Dari tabel di atas terungkap bahwa kepala sekolah selalu mengadakan alat

bantu pengajaran. Hal ini dapat terlihat dari jawaban responden yang meajawab yang

menjawab selalu (53%%), yang menjawab sering (21%), yang menjawab

(35)

34

Tabel 4.5

Kepala sekolah membina guru dalam menciptakan suasana yang aman, nyaman

I ka d" k I

c an menyenanl! n I e as

No Alternatif iawaban Frekuensi Prosentase

2 a. selalu

-

-b. senng 4 21%

c. kadang-kadang 10 53%

d. tidak pemah 5 26%

'

Jum\ah 19 100%

Dari tabel di atas terungkap bahwa kepala sekolah kadang-kadang

menciptakan suasana yang aman dan nyaman. Hal ini dapat terlihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang (53%), yang menjawab tidak pemah

(26%), dan yang menjawab sering (21 %) dan tidak ada yang menjawab selalu.

Data di atas menunjukkan kepala sekolah masih belum maksimal dalam

menciptakan suasana aman dan nyaman bagi guru.

2. Indikator kepala sekolah mampu menciptakan suasana kerja yang kondusif

Tabel 4.6

Kepala sekolah membantu memecahkan masalah yang dihadapi para guru dan

staff ,

No Alternatif iawaban Frekuensi Prosentase

セ@

a . selalu

.)

-

-b senng

I

2 11%

c. kadang-kadang 15 78%

d. tidak pemah 2 11%

Jumlah 19 100 •;.,

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru menyatakan kepa!a

[image:35.530.32.447.113.589.2]
(36)

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa hampir setengah guru menyatakan

kepala sekolah kadang-kadang menegur guru atau menasehati guru apabila

melakukan kesalahan. Hal ini dapat terlihat dari jawaban responden yang menjawab

sering (37%), kadang-kadang (53%), tidak penah (10%), daan tidak ada yang

menjawab selalu.

Hal ini menunjukkan bahwa kepa!a sekolah masih kurang memberikan

perhatian terhadap guru yang melakukan kesalahan.

Tabel 4.9

Ke I pa a se oa mem en an peng1 argaan ter a ap k I h b "k

h

h d

uru yang b erpresta si

No Alternatifjawaban Frekuensi Prosentase

6 a. Selalu

-

-b. sering

-

-c. kadang-kadang 7 37%

d. tidak oernah 12 63%

Jumlah 19 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa hampir sebagian guru menyatakan

kepala sekolah hanya kadang-kadang memberikan penghargaan terhadap guru yang

berprestasi melakukan kesalahan. Hal ini dapat terlihat dari jawaban responden yang

menjawab kadang-kadang (37%), tidak pernah (63%), tidak ada yang menjawab

selalu (0%), dan sering (0%)

Hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah masih kurang memberikan

[image:36.522.35.452.158.497.2]
(37)

37

4. Indikator kepala sekolah mampu memberikan bimbingan dan pengawasan

Tabel 4.10

Kepala sekolah memberikan saran dan tanggapan terhadap kegiatan belajar . d" k I

menga ar I e as

No Alternatif iawaban Frekuensi Prosentase

7 a. selalu

-

-b. sermg 2 10,5%

c. kadang-kadang 15 79%

d. tidak pernah 2 10,5%

Jumlah 19 100%

Dari tabel di atas terungkap bahwa kepala sekolah kadang-kadang

memberikan saran dan tanggapan terhadap kegiatan belajar mengajar di kelas. Hal ini

dapat terlihat dari jawaban responden yang memilih kadang-kadang (79% ), yang

memilih sering (I 0,5% ), yang memilih tidak pemah (I 0,5%) dan tidak ada yang

menjawab selalu.

Tabel 4.11

Kepala sekolah melakukan evaluasi terhadap proses belajar mengajar setiap akhir semester

No Alternatif iawaban Frekuensi Prosentase

8 a. selalu

-

-b. sering 5 26%

c. kadang-kadang 14 74%

d. tidak pemah

-

-Jumlah 19 100%

Dari tabel di atas terungkap bahwa kepala sekolab kadang-kadang melakukan

evaluasi terhadap proses belajar mengajar setiap akhir semester. Hal ini terlihat dari

jawaban repsonden yang menjawab sering (26%), yang menjawab kadang-kadang

[image:37.521.38.448.88.486.2]
(38)

5. Indikator kepala sekolah mampu memmberdayakan potensi guru

Tabel 4.12

Kenala seko ah menga a an d k d' k . I I IS us1 {e ompo k 1 uru 1 ang s u 1 b'd t d'

No Alternatif iawaban Frekuensi Prosentase

9 a. selalu

-

-b. senng

-

-c. kadang-kadang 2 I 1%

d. tidak oernah 17 89%

Jumlah 19 100 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa kepala sekolah tidak pernah menagadakan

diskusi kelompok guru bidang studi. Hal ini dapat terlihat dari jawaban responden

yang menjawab tidak pernah (89%), yang menjawab selalu (0%), yang menjawab

sering (0%), dan yang menjawab kadang-kadang (I 1 %).

Tabet 4.13

Kepala sekolah mengadakan pelatihan dan seminar serta bimbingan guna

. k tk k t .

memng a an ompe ens1 guru

No Alternatif jawaban Frekuensi Prosentase

10 a. selalu

-

-b. senng

-

-c. kadang-kadang 10 53%

d. tidak pernah 9 47%

Jumlah 19 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa kepala sekolah hanya kadang-kadang

mengadakan pelatihan dan seminar serta bimbingan guna meningkatkan kompetensi

guru. Hal ini terlihat darijawaban responden yang menjawab kadang-kadang (53%),

yang menjawab tidak pernah (47%), yang menjawab selalu (0%), dan tidak ada yang

[image:38.519.37.453.74.475.2]
(39)

39

6. Indikator kepala sekotah memberikan kesempatan guru meningkatkan potensinya

Tabet 4.14

Kepata sekotah memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk mengikuti enataran an berhubun an den an erbaikan en a·aran

No Alternatif ·awaban Frekuensi Prosentase

11 a. selalu 4 21%

b. senng 10 53%

c. kadang-kadang 5 26%

d. tidak ernah

Jumtah 19 100 %

Tabet di atas rnenunjukkan bahwa kepala sekolah sering rnemberikan

kesempatan kepada guru untuk mengikuti penataran yang berhubungan dengan

perbaikan pengajaran. Hal ini terlihat dari jawaban responden yang menjawab selalu

(21%), yang menjawab sering (53%), yang menjawab kadang-kadang (26%), dan

tidak ada yang menjawab tidak pernah (0% ).

Tabet 4.15

Kepata sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti studi b d. an mg ese o a k k t h I . d t am a am rang a penmg atan mu use o a k . k t k t h

No Atternatif iawaban Frekuensi Prosentase

12 e. selalu 4 21%

f senng 10 53%

g. kadang-kadang 5 26%

h. tidak pernah

-

-Jumlah 19 100 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa kepala sekolah sermg memberikan

kesempatan kepada guru untuk mengikuti studi banding ke sekolah lain. Hal ini dapat

terlihat dari jawaban responden yang menjawab sering (53%), yang menjawab selalu

(21%), yang menjawab kadang-kadang (26%), dan yang menjawab tidak pemah

[image:39.522.38.451.70.499.2]
(40)

Tabel 4.16

Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk melanjutkan studi

No Alternatif iawaban Frekuensi Prosentase

13 a. selalu セ@

16%

,)

b. senng 15 79%

c. kadang-kadang 1 5%

d. tidak oernah

-

-Jumlah 19 100-%

Dari tabel di atas menunjukkan sebagian guru menyatakan kepala sekolah

sering memberikan kesempatan kepada guru untuk melanjutkan studi. Hal ini dapat

terlihat dari jawaban responden yang menjawab sering (79% ), yang menjawab selalu

(16%), yang menjawab kadang-kadang (5%), dan yang menjawab tidak pemah (0%).

7. lndikator kepala sekolah melibatkan guru dalam kegiatan yang menunjang program sekolah

Tabel 4.17

Kepala sekolah mengajak guru ikut serta dalam menetapkan program kerja sekolah

No Alternatif iawaban Frekuensi Prosentase

14 a. selalu

-

-b. senng 2 11%

c. kadang-kadang 15 78%

d. tidak oernah 2 11%

Jumlah 19 100 %

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar kepala sekolah

kadang-kadang mengajak guru ikut serta dalam menetapkan program kerja sekolah. Hal ini

[image:40.518.33.445.86.516.2]
(41)

41

menjawab tidak pemah (I I%), yang menjawab sering (11 %), dan yang menjawab

selalu (0%).

Tabel 4.18

Kepala sekolah melakukan koordinasi bersama guru dan pegawai dalam

I k I k . k I h t I I d"

me a sana rnn program er.ia se o a van!! e a 1 1susun

No Alternatif .iawaban Frekuensi Prosentase

15 a. selalu

-

-b. sering 2 11%

c. kadang-kadang 15 78%

d. tidak oemah 2 11%

Jumlah 19 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar kepala sekolah

kadang-kadang melakukan koordinasi bersama guru dan pegawai dalam melaksanakan

program kerja yang telah disusun. Hal ini dapat terlihat dari jawaban responden yang

menjawab kadang-kadang (78% ), yang menjawab tidak pemah (11 % ), yang

menjawab sering (11 %), dan yang menjawab, selalu (0%).

8. Indikator kepala sekolah mampu mengelola kurikulum dan administrasi pendidikan

Tabel 4.19

Kepala sekolah membantu guru dalam menerapkan metode mengajar yang bervariasi

No Alternatif iawaban Frekuensi Prosentase

16 a. selalu

-

-b. senng I 5%

c. kadang-kadang 15 79%

d. tidak pemah 3 16%

[image:41.525.39.451.116.601.2]
(42)

Dari tabel di atas terungkap bahwa kepala sekolah kadang-kadang membantu

guru dalam menerapkan metode mengajar yang bervariasi. Hal ini dapat terlihat dari

jawaban responden yang menjawab kadang-kadang (79%), sering (5%), yang

[image:42.521.35.447.152.584.2]

menjawab tidak pernah (16%), dan tidak ada yang menjawab selalu (0%).

Tabel 4.20

Kepala sekolah memeriksa satuan pelajaran sebelum melaksanakan proses b I . e a.1ar menga.1ar

No Alternatif jawaban Frelrnensi

I

Prosentase

I

17 a. selalu

-

-b. senng 5 26%

I

c. kadang-kadang IO 53%

d. tidak oernah 4 21%

Jumlah 19

I

100 %

Dari tabel di atas kepala sekolah kadang-kadang memeriksa satuan pelajaran

sebelum melaksanakan proses belajar mengajar. Hal ini dapat terlihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang (53%), yang menjawab sering (26%),

yang menjawab tidak pernah (21 % ) dan tidak ada yang menjawab selalu.

Data di atas menunjukkan bahwa kepala sekolah dalam memeriksa satuan

pelajaran sebelum melaksanakan proses belajar mengajar masih belum maksimal.

Tabel 4.21

Ke I pa a se oa mem en an pen.1a aran po o k I h b "k "b kkbh a asan satuan pe a 1ara I . n

No Alternatif jawaban Frekuensi Prosentase

18 a. selalu

-

-I

b. senng 6 31,6%

c. kadang-kadang 8 42,1%

d. ti dak pernah 5 26,3%

(43)

43

Dari tabel di atas terungkap kepala sekolah kadang-kadang memberikan

penjabaran pokok bahasan satuan pelajaran. Hal ini dapat terlihat dari jawaban

responden yang memilih kadang-kadang ( 42, l % ), memilih sering (31,6% ), yang

memilih tidak pernah (26,3%), dan tidak ada yang menjawab selalu (0%).

Data di atas menunjukkan bahwa kepala sekolah dalam ha! ini masih sangat

kurang dalam memberikan penjabaran pokok bahasan satuan pelajaran.

Tabel 4.22

Kepala sekolah membantu guru dalam mengalokasikan waktu pada satuan nem b e a1aran I .

No Alternatif iawaban Frekuensi Prosentase

I

19 a. selalu

-

-I

b. sermg

-

-c. kadang-kadang 17 89,5%

I

d. tidak oemah 2 10,5%

I

Jumlah 19 100 %

I

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa kepala sekolah kadang-kadang

membantu guru dalam mengalokasikan waktu pada satuan pembelajaran. Hai ini

dapat terlihat dari jawaban responden yang memilih kadang-kadang (89,5%), yang

memilih tidak pernah (10,5%), yang menjawab selalu (0%), tidak pemah (0%).

Data di atas menunjukkan kepala sekolah kurang membantu guru dalam

[image:43.521.34.447.172.481.2]
(44)

Tabel 4.23

Kepala sekolah membantu guru dalam merumuskan TIK atau konpetensi dasar vang h arus d. Tki I h . IIDI I oe s1swa

No Alternatif iawaban Frekuensi Prosentase

20 a. selalu

-

-b. sermg 5 26%

c. kadang-kadang 14 74%

d. tidak pernah

-

-Jumlah 19 100 %

Dari tabel di atas terungkap bahwa kepala sekolah kadang-kadang membantu

guru dalam merumuskan TIK . Hal ini terlihat dari jawan responden yang memilih

kadang-kadang (74%), yang memilih sering (26%) dan tidak ada yang memilih selalu

dan tidak pemah.

D. Intrepetasi Data

Dari tabel-tabel tersebut di atas, terdapat delapan indikator yang berkaitan

dengan profesionalisme ォ・ーセャ。@ sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru.

Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada indikator kepala

sekolah mampu mengatur lingkungan fisik sekolah, profesionalisme kepala sekolah

dalam ha! ini masih belum maksimal. Hal ini bisa dilihat dari hasil data yang

diperoleh dari jawaban-jawaban responden yang sebagian besar menjawab pilihan

kadang-kadang. Dalam kepala sekolah belum sepenuhnya melakukan peran dan

fungsinya.

Dalam indikator kepala sekolah membina guru dalam menciptakan suasana

[image:44.521.34.455.50.482.2]
(45)

45

kepala sekolah masih kurang untuk menciptakan suasana yang kondusif Kepala

sekolah hampir jarang membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru.

Hal tersebut sesungguhnya sangat diperlukan oleh guru dan guru merasa

diperhatikan.

Dalam indikator kepala sekolah melakukan koordinasi dalam melaksanakan

program kerja sekolah, dapat ditarik kesimpulan bahwa koordinasi yang dilaksanakan

oleh kepala sekolah dalam upaya meningkatkan motivasi mengajar guru masih

kurang optimal. Kepala sekolah hanya kadang-kadang saja mengadakan brifing

bersama setiap minggu atau bulannya.

Secara keseluruhan hampir di semua indikator, peran kepala sekolah masih

belum berfungsi secara optimal. Guru-guru masih merasa kurang diperhatikan dan

(46)

tinggi profesionalisme kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya maka akan

semakin tinggi pula motivasi mengajar guru.

2. Kepala sekolah hendaknya terns meningkatkan kemampuannya dalam

memberikan bimbingan dan bantuan kepada para guru. Hal ini diperlukan agar

setiap guru yang ada di sekolah menjadi terns termotivasi dalam meningkatkan

motivasi mengajarnya. Karena semakin tinggi motivasi mengajar guru maka akan

(47)

46

DAFTARPUSTAKA

Ahmad Rohani, Abu Ahmadi, Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Pendidikan di Sekolah, Jakarta : Bumi Aksara, Cet.Ke-3, 1991

AM, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar, Jakarta : Rajawali Press, Cet.Ke-8, 1996

Atmodiwrio, Subagio, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta : Arda Dizya Jaya, 2000

Danim, Sudarwin, Inovasi Pendidikan, Bandung : CV. Pustaka Setia, 2002

Mulyasa, E,M.Pd, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung : Rosda Karya, Cet.Ke-4, 2004

Nawawi, Hadari, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas Sebagai Lembaga Pendidikan, Jakarta : CV.Haji Masagung, Cet.Ke-3, 1989

Penjabaran Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta : Balai Penerbitan Pendidikan Dharma Bhakti, 1990

Pidarta, Made, Peran Kepala Sekolah Pada Pendidikan Dasar, Jakarta: PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia, 1995

Purwanto, Ngalim, Adminstrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Rosda Karya, 2000

Sahertian, Piet, A, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, Cet.Ke-1, 2000

Supriadi, Dede, Mengangkat Citra dan Martabat Guru, Y ogyakarta: Adicita Karya Nusa, 1999

Sutisna, Oteng, Administrasi Pendidikan, Bandung: Angkasa, 1993

Usman, Husaini, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2000

Uzer, Moh, Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Rosda Karya, Cet.Ke-9, 1998

(48)

a Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia

Telp. : (62-21) 7443328, 7401925, Fax. t62-21) 7443323 Email : uinjkt@cabi.net.id

Nomor Lamp.

Ha I

: ETrfL.02. II I /2007

: Abstraks1/0utline

: BIMBINGAN SKRIPSI

Kepada Yth.

Dra. Yafne\ti, Z, M.Pd Pembimbing Skripsi

Faku\tas llmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN SyarifHidayatul\ah

Jakarta.

Assa/amu 'a/aikum wr. \\'b.

Jakarta, 29 Januari 2007

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi Pembimbing I/II

(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa,

Nam a

NIM

J urusan

Semester

Hanna Maria

\01018\2\034

Kl - Supervisi Pendidikan

XII ( dua be\as)

Judul skripsi : " Profesionalisme kepa/a sekolah dalam meningkatkan motivasi

mengajar guru di MTS Al- Awwabin Depok ".

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tangga\ 29 Januari 2007 dengan abstraksi/outline sebagairnana ter\ampir.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 bulan berikutnya apabila belum selesai.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu 'alaikum wr. wb.

a.n. Dekan

Pembantu Dekan Bid. Akademik,

Tembusan:

I. Dekan FITK

(49)

DEPARTEMEN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

mda Nomor 95, Ciputat 15412, lndonesia

Telp. : (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7443328 Email : uinjkt@cabi.net.id

Nomor Lamp.

1-1 a I

: ETffL.02.2/ 1/2007

: Outline/Proposal

: Pcrmohonan Izin Pcnclitian

Kepada Yth.

Kepala ... .

di-Tempat

Assalamu 'alaikum wr. wb.

Dengan honnat kami sampaikan bahwa,

Nam a

NIM

Jurusan

Semester

Hanna Maria

!01018121034

Kl - Supervisi Pendidikan

XII ( dua belas)

Jakarta, 29 Januari 2007

Judul skripsi : " Profesiona/isme kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi

mengajar guru di MTS Al- Awwabin Depok ".

adalah benar mahasiswa Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian di instansi/sekolah yang Saudara pimpin.

Untuk itu kami mohon Saudara .dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum wr.wb.

a.n. Dekan

Pembantu Dekan Bid. Akademik,

. D . Aziz ahrurrozi, MA

. 150 202 343

Tembusan: ll):

1. Dekan FITK 2. Ketua Jurusan ybs.

(50)

1da Nomor 95, Ciputat 15412, lndonesia

Telp. :(62-21) 7443328, 7401925. Fax. (62-21) 744332.E' Email ; uinjkt@cnbi.net.id

Nomor Lamp. Ha I

: ET/TL.02.2/ 112006

: Jnstrumen Rise!

: RISET/WAWANCARA

Kepada Yth.

Kepala ... .

di- .

Temp at

Assalamu 'alaikum wr. wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama NIM Jurusan Semester Hanna Maria I 0I018121034

KI - Supervisi Pendidikan

XII ( dua belas)

Jakarta, 29 Januari 2007

Judul skripsi : " Profesionalisme kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi

mengajar guru di MTS Al-Awwabin Depok ".

adalah benar mahasiswa Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di

instansi/sekolah yang Saudara pimpin.

Untuk itu kami mohon bantuan Sauaara terhadap mahasiswa tersebut dalam melaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu 'alaikum wr. wb.

a.n. Dekan

Pembantu Dekan Bid. Akademik,

Tembusan:

I. Dekan FITK

2. Ketua J urusan ybs.

(51)

No : Istimewa

Hal : Pengajuan Judul Skripsi

Kepada Yth.

Ketua Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Di

Tern pat

Assa/amu'alaikum. Wr. Wb

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

I. Nama

2. NIM

3. Smt/Kelas

: Hanna Maria : 101018121034 : IX/A

4. Jurusan : Kependidikan lslam/Supervisi Pendidikan

Sebagai persyaratan untuk menyelesaikan program Strata (SI), dengan int saya

mengajukan judul skripsi "Profesionalisme Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan

Motived Mengajar Guru di mエセ@ Al-Awwsbin Dcpok"

Berikut ini saya lampirkan I. Outline

2. Bab I, Bab II, Bab Ill

3. Daftar Pustaka Sementara

Demikian surat pengajuan ini saya buat, dengan harapan semoga diterima dan atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Wassa/amu'alaikum. Wr. Wb.

Dosen Seminar Proposal Skripsi

セ@

Ors. H. Mahsusi.MO.MM NIP. 150233073

(52)

PERGURUAN AL-AWWABIN

Pu sat : Tebet Flarat VI H/3 1l" (021) 8297879 Jakarta Se Iatan

Ca bang I : JI. Raya Sawangan Kp. Sengon Kel. Pancoranmas, Depok I Kota Depok"' (021) 7522120

Ca bang II : JI. Perigi Bedahan, Sawangan Ko ta Depok 1r (0251) 61 511 8

SURAT KETERANGAN NOMOR:71/0412007/Mts Al-.Awwabin

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Mts Al-Awwabin Depok

dt..:ngan ini n1enerangkan bah\va :

Nama : Hanna Maria

セim@ :10108121034

Fak/Jur/Sem : Tarbiyah/KJ/SP/12

Universitas : UJN SyarifHidayatullah Jakarta

Mahasiswa tersebut benar telah melakukan penelitian guna menadapatkan data sebagai bahan penyusunan skripsi yang berjudul "PROFESIONALISME KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI MENGAJAR GURU" di sekolah

Mts Al-Awwabin Depok dari tanggal 22 April s/d 2 Mei 2007.

Demikian surat keterangan ini kami sampaikan untuk digunakan sebagamana

(53)

ANGKET PERSEPSI GURU TERHADAP PROFESIONALISME KEPALA SEK.OLAH DALAM MENINGKATKAN MOTIV ASI MENGAJAR GURU

1. Berikut ini ada sejumlah pertanyaan untuk anda jawab.

2. Kami berharap kesediaan anda untuk menjawab semua pertanyaan tersebut

dengan sebenarnya, karena kejujuran anda dapat membantu kami dalam

mengumpulkan data yang valid dalam penelitian

3. Angket ini adalah untuk kepentingan ilmiah dan semua jawaban anda akan kami

jamin kerahasiaannya.

l. Apakah kepala sekolah mengadakan bantuan alat bantu pengajaran?

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

2. Apakah kepala sekolah membina guru dalam menciptakan suasana yang aman, nyaman dan menyenangkan di kelas?

a. selalu b. sering c.kadang-kadang d. tidak pernah

3. Apakah kepala sekolah membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh para guru dan staf?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. ti dak pernah

4. Apakah kepala sekolah mengadakan brifing bersama setiap minggu atau bulannya?

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

5. Apakah kepala sekolah menegur atau menasehati guru apabila melakukan kesalahan?

a. selalu b.sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

6. Apakah kepala sekolah memberikan penghargaan jika guru berprestasi?

a. seialu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

7. Apakah kepala sekolah memberikan saran dan tanggapan terhadap kegiatan belajar mengajar?

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

8. Apakah kepala sekolah melakukan evaluasi terhadap proses belajar mengajar setiap akhir semester?

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. idak pernah

9. Apakah kepala sekolah mengadakan diskusi kelompok guru bidang studil?

(54)

penataran yang berhubungan dengan perbaikan pengajaran?

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

12. Apakah kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti studi banding ke sekolah lain dalam rangka peningkatan mutu sekolah?

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

13. Apakah kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk melaajutkan studi?

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

14. Apakah kepala sekolah mengajak guru ikut serta dalam menetapkan program kerja sekolah?

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

15. Apakah kepala sekolah melakukan koordinasi bersama guru dan pegawai dalam melaksanakan program kerja sekolah yang telah disusun?

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

16. Apakah kepala sekolah membantu guru dalam menerapkan metode mengajar yang bervariasi?

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

17. Apakah kepala sekolah sekolah memeriksa satuan pelajaran sebelum melaksanakan proses belajar mengajar?

a. selal u b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

18. Apakah Kepala sekolah memberikan penjabaran pokok bahasan satuan pelajaran?

a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

19 .Apakah kepala sekolah membamu guru dalam mengalokasikan waktu pada satuan pembelajaran?

A. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah

20. Apakah kepala sekolah membantu guru dalam merumuskan TIK atau konpetensi dasar yang hams dimiliki oleh siswa?

Gambar

gambaran bagi sekolahnya.
Tabel 4.1 prasarana M ts AIA - wwa b' m D epo
Tabel 4.3 Data guru Mts Al-Awwabin Depok
Keoala sekolah men!!adakan alat Tabel 4.4 bantu oen!!aiaran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis, kegiatan yang sering dilakukan oleh lembaga dalam memperkenalkan teknik “PARENTING” tersebut melalui

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh market timing ability , stock selection skill, expense ratio dan tingkat risiko terhadap kinerja reksa dana saham di

Oleh karena itu, dirancang sebuah instrumentasi elektrokardiograf i dengan capacitive contact electrode dengan harapan hasil dari penelitian ini dapat menjadi

Program Bimbingan Pribadi – Sosial Untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu. Bagaimanakah

Dari hasil penelitian diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan antara siswa yang memperoleh Problem Based Learning dengan siswa

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MENELITI PESERTA PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) BIOLOGI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Multimedia yang digunakan adalah Flash 5.0 yang merupakan salah satu software multimedia keluaran Macromedia yang dapat menggabungkan suara, animasi grafik, dan video, sehingga

2.Untuk mengetahui langkah-langkah penerapan metode bercerita dalam meningkatkan kemampuan berbicara anak TK kelompok B di TK Al-Huda Kecamatan Cangkuang Kabupaten