FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEINGINAN
MENGKONSUMSI PRODUK HALAL MENGGUNAKAN THEORY OF
REASONED ACTION
(Studi Kasus Kampung Tualang Kecamatan Tualang Kabupaten Siak Kota Pekanbaru)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh Rindo Khossario NIM : 1112086000028
JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Rindo Khossario
2. Nama Panggilan : Rindo
3. Tempat & Tanggal Lahir : Perawang, 5 Juni 1994 4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Alamat : Jalan Hang Nadim Nomor 3
RT/RW.004/005 Tualang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Kota Pekanbaru, 28772
6. Status : Belum Menikah
7. Kewarganegaraan : Indonesia
8. Telp : 0761 693519
9. Telepon : 0896 3488 4310
10.Email : rindokhossario2@gmail.com
II. PENDIDIKAN
1. TK (1999-2000) : TK Setia Pati Tualang 2. SD (2000-2006) : SD Negeri 001 Tualang 3. SMP (2006-2009) : SMP Negeri 1 Tualang 4. SMA (2009-2012) : SMA Negeri 1 Tualang
5. S1 (2012-2016) : Universitas Islam Negeri Syarif HidayatullahJakarta
III. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Bukhari
Tempat & Tanggal Lahir : Pakning, 06 Mei 1966
Pekerjaan : Wiraswasta
2. Ibu : Kholijah
Tempat & Tanggal Lahir : Kayu Ara, 07 April 1960
3. Adik : Rara Febiola
Tempat & Tanggal Lahir : Pekanbaru, 6 Februari 2001
Pekerjaan : Pelajar
IV. PELATIHAN
1. Motivator and Public Speaking School 2. MAPABA PMII tahun 2012
3. LK 1 HmI tahun 2013 4. DM 1 KAMMI tahun 2014
5. Certified Hypnotist (IBH) tahun 2014
6. Kursus Bahasa Inggris Latanza Inc. tahun 2014
7. Sekolah Pasar Modal Syariah Tingkat Dasar, Bursa Efek Indonesia tahun 2014
8. Diklat Ekonomi Islam FoSSEI tahun 2014
9. Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Situ Udik, Bogor tahun 2015 10.Sekolah Pasar Modal Tingkat Dasar, Bursa Efek Indonesia tahun 2016 11.Sertifikasi Profesi Wakil Perantara Pedagang Efek – Pemasaran Terbatas
tahun 2016
V. PENGALAMAN KERJA
1. Event Organizer di SPIN Inc. 2. Event Organizer di CV.Aladin
3. Brand Presenter produk Alanabi di acara Pasar Ekonomi Syariah 4. Event Organizer di KSEI LiSEnSi
5. Agensi penyewaan bus pariwisata 6. Wedding Organizer di CV. Aladin
VI. ORGANISASI
2. Koordinator Penelitian dan Pengembangan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2013 – 2014
3. Staf PTKK Himpunan mahasiswa Islam (HmI) Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2013 – 2014
4. Staf Keilmuan Komisariat Dakwah (KomDa) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2013 – 2014
5. Koordinator Marketing and Communication Lab.Pojok Bursa Pasar Modal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2013 – 2014
6. Ketua Tim Pemenangan Pemira Fakultas (TPPF) Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2014
7. Staf Humas dan Media lembaga dakwah kampus (ldk) Syahid Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2014 – 2015
8. Staf Ekonomi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) UIN Jakarta periode 2014 – 2015
9. Pengawas Lab.Pojok Bursa Pasar Modal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2014 – 2015 10.Anggota Senat Mahasiswa (SeMa) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2014 – 2015 11.Koordinator Biro Eksternal Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) Lingkar Studi Ekonomi Islam (LiSEnSi) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2014 – 2015
12.Anggota Indonesia Melayani
16.Ketua Departemen Hubungan Lembaga Internal Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2016
ABSTRACT
The purpose of this research are to analyze the factors affecting the intention to consume halal products case study on community Tualang Kampung Tualang Subdistrict Siak Pekanbaru. The dependent variable in this research is the desire to consume halal products, while the independent variable is subjective norms, attitudes, religiosity, price and label kosher.
This research uses probability sampling with 70 respondents society Tualang Kampung Tualang Subdistrict Siak Pekanbaru. This research uses multiple linear regression analysis with SPSS software version 23.0 and Microsoft Excel 2010.
The findings of this research indicate that subjective norms, attitudes and positive effect on the price of the desire to consume halal products. While religiosity and halal label does not affect the desire to consume halal products. These research findings also indicate that simultaneous subjective norms, attitudes, religiosity, price and label kosher influence the desire to consume halal products.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan mengkonsumsi produk halal studi kasus pada masyarakat Kampung Tualang Kecamatan Tualang Kabupaten Siak Kota Pekanbaru. Variabel dependendalam penelitian ini adalah keinginan mengkonsumsi produk halal, sedangkan variabel independenadalah norma subjektif, sikap, religiusitas, harga dan label halal.
Penelitian ini menggunakan probability sampling dengan 70 responden masyarakat Kampung Tualang Kecamatan Tualang Kabupaten Siak Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda dengansoftwareSPSS versi 23.0 dan Microsoft Excel 2010.
Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa norma subjektif, sikap dan harga berpengaruh positif terhadap keinginan mengkonsumsi produk halal. Sedangkan religiusitas dan label halal tidak berpengaruh terhadap keinginan mengkonsumsi produk halal. Hasil temuan penelitian ini juga menunjukkan bahwa secara simultan norma subjektif, sikap, religiusitas, harga dan label halal berpengaruh terhadap keinginan mengkonsumsi produk halal.
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keinginan Mengkonsumsi Produk Halal, Studi kasus Kampung Tualang Kecamatan Tualang Kabupaten Siak Kota Pekanbaru” ini disusun dalam rangka menyelesaikan Program Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini tentu tak lepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada :
1. Ayahanda tercinta Bapak Bukhari, Ibunda tercinta Ibu Kholijah, dan adinda Rara Febiola beserta seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan lahir dan batin kepada penulis hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., MSi selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Ali Rama, SE., M.Ec selaku dosen pembimbing skripsi pertama yang telah meluangkan waktu, membimbing, dan terus memberikan motivasi dengan penuh kesabaran dan pengertian kepada penulis.
5. Bapak Yoghi Citra Pratama, SE., MSi selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan dosen panasehat akademik yang selalu memberikan arahan dan motivasi kepada penulis hingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah mencurahkan dan mengamalkan ilmu yang tak ternilai hingga penulis menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Seluruh Staf Tata Usaha dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.
9. Temen-temen mahasiswa/i Ekonomi Syariah angkatan 2012. 10.Temen-temen mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
11.Sahabat terbaikku Masnurdiansyah Gestama SE, Subarkah Yudi Wijaya SE, Hafidz Nurizal, Riyan Apriansyah, Pramonosidi Wijonarko SE, Rionaldy, Basic Dirgantara, Muhammad Akhir Setiawan, Heri Nurizal dan sahabat-sahabatku lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu disini.
12.Keluarga besar LiSEnSi periode 2015/2016, keluarga besar HMJ Ekonomi Syariah periode 2013/2014, keluarga besar Senat Mahasiswa periode 2014/2015, keluarga besar Lab. Pasar Modal FEB periode 2013/2014, keluarga besar Lab. Pasar Modal FEB periode 2014/2015, keluarga besar Komda FEB LDK Syahid periode 2013/2014, keluarga besar Komda FEB LDK Syahid periode 2014/2015, keluarga besar LDK Syahid 19 periode 2014/2015 dan keluarga besar Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas periode 2016. Yang telah memberikan pengalaman dan pelajaran yang begitu berharga selama masa menjabat dan salama masa perkuliahan yang menjadikan pribadi penulis lebih baik lagi dari waktu ke waktu. Semoga kekeluargaan kita tetap terjaga.
13.Dan kepada seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, yang telah banyak membantu, mempermudah dan memperlancar hingga skripsi ini akhirnya selesai.
sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak orang.
Jakarta, 30 September 2016
DAFTAR ISI
LENGBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... v
ABSTRACT ... ix
ABSTRAK ... x
KATA PENGANTAR ... xi
DAFTAR ISI ... xiv
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR GAMBAR ... xix
DAFTAR LAMPIRAN ... xx
BAB IPENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 9
C. Batasan Masalah ... 10
D. Rumusan Masalah ... 10
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 11
1. Tujuan Penelitian ... 11
2. Manfaat Penelitian ... 12
A. Landasan Teori ... 14
1. Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned Action) ... 14
2. Keinginan (Intensi) Mengkonsumsi Produk Halal ... 14
3. Norma Subjektif ... 17
4. Sikap ... 19
5. Religiusitas ... 20
6. Harga ... 24
7. Label Halal ... 25
B. Penelitian Terdahulu ... 27
C. Kerangka Pemikiran ... 41
D. Hipotesis ... 44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 46
A. Ruang Lingkup Penelitian ... 46
B. Metode Penentuan Sampel ... 46
1. Populasi ... 46
2. Sampel... 47
C. Metode Pengumpulan Data ... 49
1. Data Primer ... 49
2. Data Sekunder ... 49
D. Metode Analisis Data ... 50
1. Uji Kualitas Data ... 51
2. Uji Asumsi Klasik ... 52
4. Analisis Regresi Linear Berganda ... 55
E. Operasional Variabel Penelitian... 56
1. Variabel Dependen... 56
2. Variabel Independen ... 56
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 63
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 63
B. Diskripsi Responden ... 64
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 64
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 65
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 66
4. Karakteristik Responden BerdasarkanPendapatan/Pengeluaran ... 67
C. Analisis dan Pembahasan ... 69
1. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 69
2. Uji Asumsi Klasik ... 78
3. Uji Hipotesis ... 84
4. Uji Regresi Linear Berganda ... 88
D. Interprestasi ... 91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 95
A. Kesimpulan ... 95
B. Saran ... 95
DAFTRAR PUSTAKA ... 97
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pasar Makanan Halal Dunia Berdasarkan Benua ... 4
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 27
Tabel 3.1 Skala Likert ... 57
Tabel 3.2Operasional Variabel... 59
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ... 65
Tabel 4.2 Usia Responden... 65
Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir Responden ... 66
Tabel 4.4 Pendapatan/Pengeluaran Responden... 68
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Norma Subjektif ... 70
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Sikap ... 70
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Religiusitas ... 71
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Harga ... 72
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Label Halal ... 73
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Keinginan Mengkonsumsi ... 73
Tabel 4.11 Uji Reliabilitas Norma Subjektif ... 75
Tabel 4.12 Uji Reliabilitas Sikap ... 75
Tabel 4.13 Uji Reliabilitas Religiusitas ... 76
Tabel 4.14 Uji Reliabilitas Harga ... 76
Tabel 4.15 Uji Reliabilitas Label Halal... 77
Tabel 4.16 Uji Reliabilitas Keinginan Mengkonsumsi ... 77
Tabel 4.18 Hasil Uji Multikolinieritas ... 81
Tabel 4.19 Hasil Uji Glejser ... 83
Tabel 4.20 Hasil Uji Adjusted R Square ... 84
Tabel 4.21 Hasil Uji t (Uji Signifikansi Secara Parsial) ... 85
Tabel 4.22 Hasil Uji F (Uji Signifikansi Secara Simultan) ... 88
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1 BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Berdasarkan data World Bank, Indonesia adalah negara urutan keempat dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Apabila diurutkan dari pertama, maka kita akan menemukan China sebagai urutan pertama negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. India dan Amerika Serikat diurutan kedua dan ketiga. Disusul Brasil dengan urutan kelima.
Jumlah penduduk negara Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 255.461.700 jiwa, data ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik. Prefalensi penduduk negara Indonesia pada tahun 2025 sebanyak 284.829.000 jiwa dan proyeksi penduduk negara Indonesia pada tahun 2035 sebanyak 305.652.400 jiwa (www.bps.go.id, 2015). Dengan terus-menerus meningkatnya jumlah penduduk negara Indonesia, maka ini berbanding lurus dengan konsumsi masyarakat.
2 0,2% atau sekitar 13,8 juta jiwa, dan agama lainnya mencapai 0,8% atau sekitar 58,1 juta jiwa (Tempo.co, 2015). Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk muslim berada pada urutan kedua di dunia. Dengan penduduk muslim yang berada diurutan kedua terbanyak di dunia, maka hal ini berpengaruh dalam tingkat konsumsi masyarakat.
Indonesia dikenal dengan negara yang memiliki penduduk muslim terbanyak di dunia. Hal ini dibuktikan dengan hasil sensus pada tahun 2010 oleh Badan Pusat Statistik yaitu 87,18% dari 237.641.326 penduduk Indonesia beragama Islam. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tingkat konsumsi produk halal di Indonesia adalah tingkat konsumsi produk halal yang terbesar, karena jumlah penduduk berbanding lurus dengan konsumsi masyarakat.
3 Kegiatan konsumsi tidak hanya dibatasi dalam wilayah makanan dan minuman saja, tetapi termasuk obat-obatan, kosmetik, produk kimiawi, produk biologi, produk rekayasa genetik, barang yang dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan oleh masyarakat, juga termasuk konsumsi jasa seperti jasa dibidang keuangan, biro perjalanan, design grafis, dan jasa-jasa lainnya.
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementrian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak, menyatakan produk halal Indonesia memperoleh hasil penjualan Rp 22,9 miliar pada pameran Malaysia International Halal Showcase yang berlangsung pada 9-12 April 2014 di Kuala Lumpur, Malaysia. Nilai ekspor dari produk halal meningkat dengan signifikan, yaitu sebesar Rp 500 juta di tahun 2013 menjadi Rp 22,9 miliar. Selain dari penjualan, indikator lainnya adalah partisipasi peserta internasional, terutama negara non-Muslim. Peningkatan permintaan produk halal, antara lain disebabkan jumlah penduduk Muslim saat ini mencapai dua miliar atau 23% dari seluruh penduduk dunia dan perubahan pola konsumsi yang semakin selektif guna tercapainya gaya hidup yang aman dan sehat (www.tempo.co, 2014).
4
Tabel 1.1 Pasar Makanan Halal Dunia Berdasarkan Benua
(Dalam milyar USD)
Benua 2009 2010 % Perubahan (2010-2009)
Afrika 150,6 155,9 3,5%
Sumber: Indonesian Trade Promotion Center, 2012.
Berdasarkan tabel 1.1 nilai perdagangan makanan halal pada tahun 2010 yang mencapai 661 milyar USD tersebut telah melampaui dari angka yang ditargetkan dan mengalami pertumbuhan sebesar 4,3% dari nilai tahun 2009 yang besarnya mencapai 634,5 milyar USD. Produk makanan halal ini telah mengalami pertumbuhan sebesar 12,6% dalam kurun waktu 6 (enam) tahun sejak 2004. 11 negara-negara yang memiliki peran kunci dalam perdagangan makanan halal dunia didominasi oleh negara-negara di Asia seperti Indonesia, China, India, Malaysia dan anggota The Gulf Cooperation Council (GCC) seperti Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, Oman, Qatar dan Kuwait (Indonesian Trade Promotion Center, 2012: 26).
Menurut Naim (2001:6), kehalalan suatu produk menjadi pertimbangan utama bagi seorang muslim dalam keputusan mengkonsumsi. Hal ini didasarkan pada ayat-ayat berikut ini:
5 “Wahai manusia! Makanlah dari makanan yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sungguh syaitan itu musuh yang nyata bagi kamu.”
2. QS Al – Baqarah ayat 173:
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi,dan binatang-binang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah.”
3. QS. Al – Maidah ayat 88:
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayyib) dari apa yang telah dirizkikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah dan kamu beriman kepadanya.”
4. QS. Al – Maidah ayat 90:
“Hai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya meminum khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”
Menurut hukum positif pasal 1 ayat (2) UU No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal menyatakan bahwa “Produk Halal adalah produk yang telah dinyatakan halal sesuai dengan syariat Islam.”
Sedangkan pada pasal 3 ayat (1) dan (2) UU No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal menyatakan “Penyelenggaraan JPH bertujuan
6 menggunakan Produk; dan meningkatkan nilai tambah bagi Pelaku Usaha untuk memproduksi dan menjual Produk Halal.”
Menurut UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK) telah memberikan perlindungan bagi umat muslim. Dalam Pasal 8 ayat (1) huruf h UUPK diatur bahwa pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal, sebagaimana pernyataan "halal" yang dicantumkan dalam label. Karena keterangan halal untuk suatu produk pangan sangat penting bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas memeluk agama Islam, pemerintah mengatur mengenai label produk halal melalui UU No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan (UU 7/1996) dan PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan (PP 69/1999). Pasal 30 UU 7/1996 menyebutkan bahwa setiap orang yang memproduksi atau memasukkan ke dalam wilayah Indonesia pangan yang dikemas untuk diperdagangkan wajib mencantumkan label pada, di dalam, dan atau di kemasan pangan. Dan label tersebut setidaknya harus mencantumkan keterangan halal.
Sebuah teori populer bidang psikologi sosial adalah teori tindakan
beralasan (theoryof reasoned action) yang pada dasarnya mencoba untuk
menjelaskan perilaku masyarakat (Fishbein & Ajzen: 1975). Fokus utama
dari teori ini adalah niat perilaku sebagai pelopor untuk perilaku yang
sebenarnya.Menurut teori ini, niat adalah elemen kunci yang ada dalam
7 yang mempengaruhi perilaku seseorang, seperti norma subjektif dan sikap,
bekerja melalui niat untuk mempengaruhi apakah seseorang benar-benar
akan bertindak atas niat atau tidak (Zainol Bidin, dkk: 2009).
Jika kita ingin menelitiperekonomian Indonesiadalam bidang konsumsi produk halal, maka kita harus mengetahui variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi keinginan/niat konsumsi masyarakat sebagai konsumen produk halal. Karena berawal dari keinginan/niat ini seseorang melakukan tindakan untuk mengkonsumsi. Variabel-variabel yang berperan dalam mempengaruhi keinginan/niat masyarakat untuk mengkonsumsi produk halal adalah norma subjektif dan sikap.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lada, Harvey, dan Amin dengan judul “Predicting Intention to Choose Halal Products Using Theory of Reasoned Action” menyarankan untuk menambahkan
variabelreligiusitas sebagai salah satu variabel yang mempengaruhi keinginan/niat konsumsi produk halal.
8 memiliki tingkat religius yang baik akan sangat memperhatikan label halal pada produk dibandingkan yang tidak (Golnaz Rezai dkk, 2009: 65).
Namun, menurut penulis masih ada beberapa variabel yang mempengaruhi keinginan/niat konsumsi produk halal. Maka dari itu, penulis berniat memasukkan beberapa variabel lagi dalam penelitian ini. Variabel-variabel tersebut adalah pendapatan masyarakat, harga dari produk, dan labelisasi halal pada produk tersebut.
Salah satu lokasi yang menarik untuk diteliti yang berkaitan dengan keinginan/niat konsumsi produk halal adalah Kampung Tualang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Kota Pekanbaru. Kampung Tualang ini adalah kampung yang masih tradisional menuju kemoderenan. Namun, unsur-unsur keagamaan yang melekat pada kampung ini masih sangat diperhatikan dan dijalani oleh masyarakatnya.
9 Kampung Tualang, 2015). Keadaan perekonomian di kampung ini sangat berkembang pesat karena letaknya yang strategis di kawasan industri yaitu di dekat Perusahaan Indah Kiat Pulp and Paper (PT.IKPP) dan juga terdapat dua buah pasar tradisional.
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis merasa tertarik dan perlu untuk melakukan sebuah penelitian di kampung/desa ini dengan judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keinginan Mengkonsumsi
Produk Halal Menggunakan Theory of Reasoned Action (Studi Kasus Masyarakat di Kampung Tualang Kecamatan Tualang Kabupaten Siak Kota Pekanbaru).”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Apakah berbanding lurus pertumbuhan populasi penduduk dengan pertumbuhan keinginan mengkonsumsi produk halal?
2. Apakah ada hubungannya jumlah masyarakat muslim dengan jumlah keinginan mengkonsumsi produk halal?
3. Apa saja penyebab keinginan/niat masyarakat mengkonsumsi produk halal?
10 5. Apakah theory of reasoned action relevan ketika digunakan di Indonesia khususnya Kampung Tualang Kecamatan Tualang Kabupaten Siak Kota Pekanbaru
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus dan tidak meluas. Penulis membatasi penelitian sebagai berikut:
1. Masyarakat muslim yang berada pada Kampung Tualang Kecamatan Tualang Kabupaten Siak Kota Pekanbaru.
2. Masyarakat yang dapat mengisi kuesioner yaitu masyarakat muslim, masyarakat dari berbagai latar belakang pendidikan, berbagai latar belakang pekerjaan dan yang berusia produktif, serta perempuan maupun laki-laki.
3. Variabel independen yaitu norma subjektif, sikap, religiusitas, harga dan label halal.
4. Variabel dependen yaitu keinginan mengkonsumsi produk halal. D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh norma subjectif, sikap, religiusitas, harga, dan label halal secara simultan terhadap keinginan mengkonsumsi produk halal? 2. Bagaimana pengaruh norma subjectif, sikap, religiusitas, harga, dan label
11 3. Berapa besar variabel norma subjektif, sikap, religiusitas, harga, dan label halal mampu menjelaskan variabel keinginan mengkonsumsi produk halal?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk menganalisis norma subjektif berpengaruh secara parsial terhadap keinginan mengkonsumsi produk halal.
b. Untuk menganalisis sikap berpengaruh secara parsial terhadap keinginan mengkonsumsi produk halal.
c. Untuk menganalisis religiusitas berpengaruh secara parsial terhadap keinginan mengkonsumsi produk halal.
d. Untuk menganalisis harga berpengaruh secara parsial terhadap keinginan mengkonsumsi produk halal.
e. Untuk menganalisis label halal berpengaruh secara parsial terhadap keinginan mengkonsumsi produk halal.
f. Untuk menganalisis norma subjektif, sikap, religiusitas, harga, dan label halal berpengaruh secara parsial terhadap keinginan mengkonsumsi produk halal.
2. Manfaat Penelitian
12 1. Bagi Penulis
Manfaat penelitian ini adalah sebagai bagian prasyarat untuk menempuh gelar sarjana di Fakultas Ekonomik dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain itu, dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan penulis, khususnya dalam hal yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan/niat konsumen di Indonesia dalam menggunakan atau mengkonsumsi produk halal. 2. Bagi Dunia Akademis
Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai referensi perpustakaan, yang bisa digunakan sebagai referensi perbandingan objek penelitian yang sama khususnya tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan konsumen dalam mengkonsumsi produk halal.
3. Bagi Pemerintahan
Sebagai bahan masukan agar lebih peduli terhadap masalah konsumsi produk halal. Karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, maka dari itu pemerintah Indonesia harus lebih memperhatikan akan konsumsi produk halal.
4. Bagi Pihak Konsumen
13 tentang produk halal, baik dari kemasannya, unsur/zatnya, cara memperolehnya, maupun penggunaannya. Dan semestinya konsumen lebih memperhatikan lagi akan kegiatan konsumsinya. 5. Bagi Pihak Produsen
14 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori
1. Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned Action)
Teori ini menjelaskan komponen-komponen yang menyatu dan menyeluruh dari sikap sebagai suatu rancangan yang dapat menjelaskan dan memprediksi perilaku secara lebih tepat. Model ini menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi niat perilaku, yaitu sikap terhadap perilaku, dan norma subjektif.
Norma subjektif menunjuk pada tekanan sosial yang dirasakan untuk mengambil atau tidak mengambil tindakan/perilaku (B. S. Dharmmesta, 1998). Norma subjektif dapat diukur secara langsung dengan mengevaluasi pendapat masyarakat terhadap, misalnya hal-hal yang dekat dengan mereka untuk dipikirkan pada tindakan/perilaku ini.
2. Keinginan (Intensi) Mengkonsumsi Produk Halal a. Pengertian Intensi (Keinginan)
15 Intensi juga dapat didefinisikan sebagai maksud, pamrih, keinginan, tujuan, suatu perjuangan guna mencapai satu tujuan, ciri-ciri yang dapat dibedakan dari proses-proses psikologis, yang mencakup referensi atau kaitannya dengan suatu objek (Chaplin, 2000). Sedangkan menurut Ajzen (2005), intensi diartikan sebagai kecenderungan tingkah laku, yang hingga terdapat waktu dan kesempatan yang tepat akan diwujudkan dalam bentuk tindakan.
Dari beberapa pernyataan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa intensi merupakan kemungkinan seseorang untuk menampilkan perilaku tertentu dengan faktor motivasional yang mempengaruhi bagaimana usaha yang digunakan untuk menampilkan perilaku tersebut. Semakin kuat intensi untuk memunculkan perilaku maka akan semakin besar kemungkinan perilaku yang akan ditampilkan.
b. Aspek-aspek Intensi
Intensi sebagai niat untuk melakukan suatu tindakan demi mencapai tujuan tertentu memiliki beberapa aspek. Menurut Fishbein dan Ajzen (1975) intensi memiliki empat aspek, yaitu:
16 2) Sasaran (target), yaitu objek yang menjadi sasaran perilaku. Objek yang menjadi sasaran dari perilaku spesifik dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:
(a) Orang atau obyek tertentu (particular object),
(b) Sekelompok orang atau obyek (a class of object), dan (c) Orang atau obyek pada umumnya (any object).
3) Situasi (situation), yaitu situasi yang mendukung untuk dilakukannya suatu perilaku (bagaimana dan dimana perilaku itu akan diwujudkan). Situasi dapat pula diartikan sebagai lokasi dan keadaan terjadinya perilaku.
4) Waktu (time), yaitu waktu terjadinya perilaku yang meliputi waktu tertentu, dalam satu periode atau tidak terbatas dalam satu periode. Misalnya waktu yang spesifik (hari tertentu, tanggal tertentu, jam tertentu), periode tertentu (bulan tertentu) dan waktu yang tidak terbatas (waktu yang akan datang). Berdasarkan aspek-aspek intensi dari kedua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa intensi memiliki empat aspek, yaitu perilaku atau tindakan, sasaran, situasi, dan waktu. c. Intensi Mengkonsumsi Produk Halal
17 untuk menampilkan perilaku tersebut. Untuk dapat menampilkan perilaku secara akurat, maka intensi mengkonsumsi produk halal dapat diuraikan melalui empat aspek intensi yang telah dijelaskan sebelumnya. Dimana mengkonsumsi produk halal merupakan perilaku yang spesifik dan sasaran objek dilakukannya perilaku. Sedangkan situasi dan waktu adalah situasi dan waktu saat dilakukannya perilaku mengkonsumsi produk halal. Dengan semakin besarnya intensi seseorang untuk mengkonsumsi produk halal, maka semakin besar pula peluang perilaku mengkonsumsi produk halal akan ditampilkan.
3. Norma Subjektif
a. Pengertian Norma Subjektif
Norma subjektif merupakan faktor sosial yang mengacu pada tekanan sosial yang dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku (Ajzen, 1991). Smith dan McSweneey (2007) menjelaskan norma subjektif merupakan tekanan sosial yang dirasakan mengenai tampilan dari perilaku tersebut.
18 disampaikan oleh orang lain, baik secara individu atau melalui respon kelompok.
Berdasarkan pendapat di atas menurut para ahli bahwa kesimpulan dari pengertian norma subjektif atau norma sosial merupakan faktor sosial yang mengacu pada tekanan sosial yang dirasakan mengenai tampilan dari perilaku tersebut, untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku. b. Komponen Norma Subjektif
Komponen norma subjektif menurut Smith dan McSweeney (2007) terdiri dari:
1) Norma Injunctive
Komponen norma subjektif yaitu norma injunctive karena berkaitan dengan tekanan sosial yang dirasakan dari orang lain yang dianggap penting (significant others) untuk melakukan suatu perilaku.
2) Norma Deskriptif
Norma deskriptif mencerminkan persepsi seseorang terhadap perilaku orang lain.
3) Norma Moral
19 4. Sikap
a. Pengertian Sikap
Menurut Ajzen (2005) sikap adalah suatu disposisi untuk respon positif atau negative terhadap benda, orang, institusi atau peristiwa. Kemudian definisi sikap menurut Smith dan McSweeney (2007) sikap merupakan evaluasi dari target perilaku. Selanjutnya Allport (dalam Hogg dan Vaughan, 2011) menjelaskan sikap adalah kondisi mental dan neural dari kesiapan, yang diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap respon individu pada semua objek dan situasi terkait.
Sedangkan Macchia dkk. (2013) menjelaskan bahwa sikap merupakan evaluasi hasil dari suatu perilaku tertentu sebagai positif atau negatif.
Berdasarkan definisi menurut para ahli, penulis menyimpulkan sikap adalah evaluasi atau penilaian dari target suatu perilaku.
b. Komponen-komponen Sikap
Menurut Fishbein dan Ajzen (1975), terdapat tiga komponen dalam sikap yaitu:
1) Kognitif, yaitu mencerminkan persepsi dan pemikiran mengenai objek sikap.
2) Afek, yaitu suatu persamaan atau evaluasi terhadap objek, meliputi perasaan dan evaluasi (sikap).
20 5. Religiusitas
a. Pengertian Religiusitas
Religiusitas menurut Muzakkir (2013:371) adalah sikap keberagaman seseorang atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan agama. Religiusitas menurut ajaran Islam dapat diketahui melalui beberapa aspek penting yaitu: aspek keyakinan terhadap ajaran agama (akidah), aspek ketaatan terhadap ajaran agama (syariah atau ibadah), aspek penghayatan terhadap ajaran agama (ihsan), aspek pengetahuan terhadap ajaran agama (ilmu), dan aspek pelaksanaan ajaran agama dalam kehidupan sosial (muamalah yang dipandu akhlaq al-karimah).
Keberagamaan atau religiusitas diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan manusia. Aktivitas beragama bukan hanya terjadi ketika seseorang melakukan perilaku ritual (beribadah), tapi juga ketika melakukan aktivitas lain yang didorong oleh kekuatan supranatural. Bukan hanya berkaitan dengan aktivitas yang tampak dan dapat dilihat mata, tapi juga aktivitas yang tak tampak dan terjadi dalam hati seseorang. Karena itu, keberagamaan seseorang akan meliputi beberapa sisi atau dimensi. Dengan demikian, agama adalah sebuah sistem yang berdimensi banyak (Ancok dan Fuat, 2015:76).
21 pengalaman-pengalaman beragama. Sikap religius adalah keadaan dalam diri seseorang dapat merasakan dan mengakui adanya kekuatan tertinggi yang menaungi kehidupannya dengan cara melaksanakan semaksimal nya perintah Tuhan dan meninggalkan seluruh larangan-Nya, sehingga hal ini akan membawa ketenangan dan ketentraman pada dirinya (Muzakkir, 2013:376). b. Konsep Religiusitas
Menurut Glock dan Strak dalam Ancok (2015:77-78) ada lima dimensi religiusitas, yaitu dimensi keyakinan (ideologis), dimensi peribadatan atau praktek agama (ritualistik), dimensi penghayatan (eksperiensial), dimensi pengamalan (konsekuensial), dimensi pengetahuan agama (intelektual).
1) Keyakinan
Dimensi ini berisi pengharapan-pengharapan dimana orang religius berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu dan mengakui kebenaran doktrin tersebut. Setiap agama mempertahankan seperangkat kepercayaan dimana para penganut diharapkan akan taat. Walaupun demikian, isi dan ruang lingkup keyakinan itu bervariasi tidak hanya di antara agama-agama, tetapi seringkali juga di antara tradisi dalam agama yang sama.
2) Praktik agama
22 dianutnya. Praktik-praktik keagamaan ini terdiri dari dua kelas penting, yaitu ritual dan ketaatan.
(a) Ritual, mengacu kepada seperangkat ritus, tindakan keagamaan formal dan praktek-praktek suci yang semua mengharapkan para pemeluk melaksanakan.
(b) Ketaatan, ketaatan atau ritual bagaikan ikan dengan air, meski ada perbedaan penting. Apabila aspek ritual dan komitmen sangat formal dan khas publik, semua agama yang dikenal juga mempunyai perangkat tindakan persembahan dan kontemplasi personal yang relatif spontan, informal, dan khas pribadi.
3) Pengalaman
23 ketuhanan, yaitu dengan Tuhan, kenyataan terakhir, dengan otoritas transendental.
4) Pengetahuan agama
Dimensi ini mengacu kepada harapan bahwa orang-orang yang beragama paling tidak memiliki sejumlah mengenai dasar-dasar, keyakinan, ritus-ritus, kitab suci, dan tradisi-tradisi. Dimensi pengetahuan dan keyakinan jelas berkaitan satu sama lain, karena pengetahuan mengenai suatu keyakinan adalah syarat bagi penerimanya. Walaupun demikian, keyakinan tidak perlu diikuti oleh syarat pengetahuan, juga demua pengetahuan agama tidak selalu bersandar kepada keyakinan.
5) Pengamalan atau konsekuensi
24 6. Harga
a. Pengertian Harga
Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Dalam arti luas harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang ditukarkan oleh konsumen atas manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut (Fitria Engla Sagita, 2012: 4).
Menurut Tjiptono (2005 : 241) dalam penelitian yang dilakukan oleh Purwati menyebutkan harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau pengunaan suatu barang atau jasa (Purwati dkk, 2012: 262).
Harga pasar menurut Sukirno adalah nilai suatu barang yang ditentukan oleh pembayaran yang dilakukan konsumen untuk memperoleh barang tersebut (Sukirno, 2010: 36).
Menurut Kotler dan Amstrong (2008: 345) dalam Sagita (2012: 4), harga adalah sejumlah uang yang ditagih atas suatu produk atau jasa, atau jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa..
Menurut Stanton (dalam Rosvita 2010 : 24) ada empat indikator yang mencirikan harga yaitu: (Fitri Engla Sagita, 2012: 4)
b. Keterjangkauan harga.
25 d. Daya saing harga.
e. Kesesuaian harga dengan manfaat. 7. Label Halal
Kata halal berasal dari bahasa Arab yang berarti “melepaskan” dan “tidak terikat”. Secara etimologi, halal berarti hal-hal yang boleh dan dapat dilakukan
karena bebas atau tidak terikat dengan ketentuan-ketentuan yang melarangnya. Sertifikat halal adalah suatu fatwa tertulis dari Majelis Ulam Indonesia (MUI) yang menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan syariat Islam. Sertifikat halal ini merupakan syarat untuk mendapatkan izin pencantuman label halal pada kemasan produk dari instasi pemerintah yang berwenang. Adapun yang dimaksud dengan produk halal adalah produk yang memenuhi syarat kehalalan sesuai dengan syariat Islam (Burhanuddin, 2011: 140), yaitu:
a. Tidak mengandung babi dan bahan yang berasal dari babi
b. Tidak mengandung bahan-bahan yang diharamkan seperti; bahan-bahan yang berasal dari organ manusia, darah, kotoran-kotoran, dan lain sebagainya, c. Semua bahan yang berasal dari hewan halal yang disembelih menurut tata
cara syariat Islam,
26 e. Semua makanan dan minuman yang tidak mengandung khamar,
f. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang label halal dan iklan pangan menyebutkan label adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian dari kemasan pangan.
Produk kosmetik memang tidak dimakan dan masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu kosmetik biasanya dikaitkan dengan masalah suci atau najis. Produk tersebut bisa dikatakan haram jika produk kosmetik tersebut mengandung bahan-bahan najis, seperti turunan hewan (kolagen) ataupun bagian dari tubuh manusia, misalnya plasenta (www.republika.co.id).
Setiap orang yang memproduksi atau memasukkan pangan yang dikemas dalam wilayah Indonesia untuk diperdagangkan wajib mencantumkan label pada, didalam, dan atau dikemasan pangan. Label yang dimaksud tidak mudah lepas dari kemasannya, tidak mudah luntur atau rusak, serta terletak pada bagian kemasan pangan yang mudah dilihat dan dibaca.
27 B. Penelitian Terdahulu
Kajian pustaka tentang penelitian terdahulu bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penelitian yang pernah dilakukan. Dibawah ini penulis akan memberikan kesimpulan hasil penelitian yang pernah dilakukan:
Tabel 2.1
Model Analisis Hasil Penelitian
1. Suddin Lada,
Regresi Linear Berganda TRA adalah model yang valid dalam prediksi niat
untuk memilih produk halal.
Sikap dan norma subjektif
ditemukan secara positif
28
Regresi Linear Berganda Niat untuk memilih produk halal dipengaruhi oleh sikap
dan norma subjektif
29
30
Regresi Linear Berganda a) sikap dan norma subyektif secara bersama-sama (simultan)berpengaruh terhadap niat beli,
31
Norma subjektif dan sikap mempengaruhi niat
kepatuhan zakat penggajian
32
niat untuk membeli produk halal. Karena perilaku religius konsumen yang tinggi, niat konsumen untuk membeli produk berlabel halal juga menjadi tinggi.
33
antara26-34
Metode kuantitatif 1. Kesadaranumat
IslamdiBantententanghalald anharammakanancukup tinggi.
35
38 biasanya membeli produk makanan halal yang hadir di titik menampilkan
pembelian produk halal di toko-toko ritel, terutama produk makanan daging atau produk makanan olahan yang berasal dari daging. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semuahipotesisyang
dirumuskanterbuktiberpenga ruh positifdansignifikan.
39
Makanan Halal halal (hasil perhitungan
40 antara pandangan orang lain dan tanggapan kontrol perilaku terhadap niat untuk mengunjungi restoran halal.
Penelitian ini memiliki hasil
yang menunjukkan variabel
silmutaneously seperti
41
harga dan religiusitas akan
mempengaruhi konsumsi
produk halal dengan nilai F
statistik 23.429 (23,429>
dan reaksi positif terhadap
konsumsi produk halal,
dengan signifikansi nilai
pendapatan rumah tangga
variabel di 0001 dan
variabel religiusitas adalah
0,002. Sedangkan variabel
harga tidak signifikan
mempengaruhi konsumsi
produk halal, dengan nilai
42 C. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan fondasi dimana seluruh proyek penelitian didasarkan. Kerangka pemikiran adalah jaringan asosiasi antar variabel yang disusun, dijelaskan, dan dielaborasi secara logis yang dianggap relevan pada situasi masalah serta diidentifikasi melalui proses seperti wawancara, pengamatan, dan survei literatur. Pengalaman dan intuisi juga berperan dalam menyusun kerangka berfikir (Uma Sekaran, 2007: 127).
43
Kesimpulan dan Saran Interpretasi
Uji Hipotesis
Uji t Uji R2
Uji F
Model Regresi Berganda
Multikolinieritas Heteroskedastisitas Normalitas
Uji Asumsi Klasik
Harga (X5)
Uji Reliabilitas dan Uji Validitas Keinginan Mengkonsumsi Produk Halal (Y)
Sikap (X2)
Religiusitas (X3)
Label Halal(X6) Norma Subjektif
(X1)
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keinginan Mengkonsumsi Produk Halal
44
Gambar 2.11 Kerangka Berfikir
D. Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa sanskerta yang terdiri dari “hypo” yang berarti kurang dan “thesis” yang berarti pendapat. Ada juga yang mengatakan hipotesis adalah pendapat yang baru setengah benar. Sehingga kalau didefinisikan, maka hipotesis adalah pendapat atau jawaban sementara terhadap suatu permasalahan yang diajukan, dimana kebenarannya perlu dibuktikan (Tanjung & Devi, 2013: 97-98). Adapun hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah:
1. H0: Tidak ada pengaruh antara norma subjektif terhadap keinginan mengkonsumsi produk halal.
H1: Ada pengaruh antara norma subjektif terhadap keinginan mengkonsumsi produk halal.
2. H0: Tidak ada pengaruh antara sikap terhadap keinginan mengkonsumsi produk halal.
H1: Ada pengaruh antara sikap terhadap keinginan mengkonsumsi produk halal.
45 H1: Ada pengaruh antara religiusitas terhadap keinginan mengkonsumsi produk halal.
4. H0: Tidak ada pengaruh antara harga terhadap keinginan mengkonsumsi produk halal.
H1: Ada pengaruh antara harga terhadap keinginan mengkonsumsi produk halal.
5. H0: Tidak ada pengaruh antara label halal terhadap keinginan mengkonsumsi produk halal.
H1: Ada pengaruh antara label halal terhadap keinginan mengkonsumsi produk halal.
6. H0: Tidak ada pengaruh antara norma subjektif, sikap, religiusitas, harga, dan label halal terhadap keinginan mengkonsumsi produk halal.
46 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini membahas preferensi konsumen dalam keinginan (intensi) mengkonsumsi/menggunakan produk halal. Dalam penelitian ini, norma subjektif, sikap, religiusitas, harga, dan label halal sebagai variabel independen dan keinginan konsumsi produk halal sebagai variabel dependen. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kausalitas, karena masalah penelitian ini berupa hubungan sebab akibat antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Lokasi dan objek dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Kampung Tualang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Kota Pekanbaru. B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
47 2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono 2015: 136). Dalam suatu penelitian, peneliti tidak perlu untuk meneliti semua individu dalam populasi karena akan memerlukan banyak biaya, tenaga dan waktu. Oleh karena itu, penelitian dilakukan terhadap sampel.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis adalah pengumpulan data berpeluang (probability sampling) atau lebih tepatnya area sampling (cluster sampling), yaitu teknik yang digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, provinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2015: 140).
Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga (Sugiyono, 2015: 141).
48 tentang keingian/niat konsumsi produk halal, semua dapat diperoleh dengan menggunakan teknik pengambilan area sampling, dan juga untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan keinginan/niat konsumsi produk halal, seperti: norma subjektif, sikap mereka, tingkat religiusitas, harga produk halal, dan label halal produk di area Kampung Tualang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Kota Pekanbaru.
Ukuran sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan mengambil salah satu dari empat aturan bedasarkan usulan Roscoe dalam buku Research Methods for Business(1982: 253) dalam Sugiyono (2015: 154-155), yaitu sebagai berikut:
1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 samapai dengan 500.
2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai negeri-swasta, dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimum 30.
49 4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 s.d 20.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua macam data, yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data secara langsung pada subyek sebagai sumber informasi untuk data yang dicari (Wiyono, 2011:131).
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh berdasarkan jawaban kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat Kampung Tualang. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2014:142).
2. Data Sekunder
50 Adapun data sekunder yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan melakukan riset kepustakaan. Dimana peneliti mengunjungi lembaga yang terkait dengan penelitian, seperti perpustakaan FEB, Perpustakaan Utama UIN, kantor Kepala Desa Tualang dan lembaga-lembaga lainnya yang dapat membantu penyusunan skripsi. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan, membaca buku, literatur, catatan perkuliahan, artikel, jurnal dan data dari internet. D. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan medote penelitian kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2015:13).
Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial (Sugiyono, 2015: 254). Pada penelitian ini, penulis menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2015: 254-255).
51 2013:96). Terdapat 2 jenis analisis regresi yaitu regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan regresi linier berganda karena jumlah variabel bebas (independent) yang digunakan lebih dari satu yang mempengaruhi satu variabel bebas (dependent).
Sebelum dianalisis lebih lanjut, data primer yang diperoleh dari pengumpulan data disimpan dalam sebuah file Microsoft Excel 2010. Selain digunakan untuk mengelola data, Microsoft Excel 2010 juga digunakan untuk mengelola data karakteristik responden. Setelah data primer dimasukkan kedalam file Microsoft Excel 2010, data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan software SPSS 23.0 dan diinterpretasikan.
1. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas
52 b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013: 47). Software SPSS 16.0 memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2013: 48).
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Ujinormalitas digunakan untuk menguji apakah data residual terdistribusi normal atau tidak. Residual merupakan nilai sisa atau selisih antara nilai variabel dependen (Y) dengan variabel dependen hasil regresi (Y’). Model reresi yang baik adalah yang memiliki data residual yang terdistribusi secara normal atau tidak (Priyatno, 2013: 50).
53 b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Deteksi terhadap ada tidaknya multikolonieritas yaitu dengan menganalisis matriks korelasi variabelvariabel bebas, dapat juga dengan melihat nilai tolerance serta nilai variance inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan VIF > 10 (Priyatno, 2013: 50). c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Priyatno, 2013: 60).
54 maka mengindikasi-kan telah terjadi heterokedastisitas. Sedangkan jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Priyatno, 2013: 69).
3. Uji Hipotesis
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam ouput SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel model summary dan tertulis R square yang sudah disesuaikan atau tertulis adjust R square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen (Ghozali, 2013: 97).
b. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individu dalam menerangkan variasi variabel dependen. Probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka hasilnya signifikan berarti terdapat pengaruh dari variabel independen secara individu terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013: 98-99).
c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
55 dependen atau terikat. Probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka hasilnya signifikan berarti terdapat pengaruh dari variabel independen secara bersama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013: 98).
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Regresi linier berganda membentuk hubungan antara dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat. Regresi berganda menggunakan tingkat keyakinan (signifikansi) α = 5%.
Alat analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah berpengaruh antara norma subjektif, sikap, religiusitas, harga, dan label halal terhadap keinginan mengkonsumsi produk halal dan bagaimanakah arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Persamaan regresi linear berganda yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = α + β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4+ β5X5+ €
Keterangan:
Y : Variabel dependen (keinginan mengkonsumsi produk halal)
Α : konstanta
56 β2 : koefisien regresi sikap
β3 : koefisien regresi religiusitas
β4 : koefisien regresi harga
β5 : koefisien regresi label halal
X1 : norma subjektif
X2 : sikap
X3 : religiusitas
X4 : harga
X5 : label halal
€ : standar error
E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:38). Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang
dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981) dalam Sugiyono (2014:38).
57 penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Seluruh variabel dalam penelitian ini akan diukur dengan indikator-indikator tertentu yang kemudian akan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan. Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran likert atau ordinal. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut:
Tabel 3.1
Skala likert dikatakan ordinal karena pernyataan Sangat Setuju mempunyai tingkat atau preferensi yang “lebih tinggi” dari Setuju, dan Setuju ”lebih tinggi” dari Tidak Setuju.
1. Variabel Dependen
58 mengkonsumsi) dijabarkan dengan empat pertanyaan/pernyataan, salah satunya adalah “saya berencana mengkonsumsi produk halal.”
2. Variabel Independen
Varibel bebas (Independent variable) variabel yang menjadi sebab atau berubah/memengaruhi suatu variabel lain (variabel dependent) (Siregar, 2013). Istilah variabel independen bisa juga disebut sebagai variabel bebas, variabel prediktor, variabel antecedent atau variabel eksogen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah norma subjektif, sikap, religiusitas, harga dan label halal. Variabel norma subjektif dijabarkan dengan empat pertanyaan/pernyataan, salah satunya adalah “keluarga saya memilih produk-produk halal.” Variabel sikap
dijabarkan dengan empat pertanyaan/pernyataan, salah satunya adalah “memilih produk halal adalah sikap yang baik.” Variabel religiusitas
dijabarkan dengan lima pertanyaan/pernyataan, salah satunya adalah “orang yang taat beragama mengkonsumsi produk yang halal.”
Variabel harga dijabarkan dengan empat pertanyaan/pernyataan, salah satunya adalah “harga produk halal sesuai dengan manfaat dan kualitasnya.” Variabel label halal dijabarkan dengan empat
59 Tabel 3.2
Operasional Variabel
VARIABEL INDIKATOR PENGUKURAN
Norma Subjektif (X1)
1. Keluarga saya memilih produk-produk halal
Sikap (X2) 1. Memilih produk halal adalah sikap yang baik 2. Saya suka memilih
produk halal
3. Memilih produk halal memberikan manfaat 4. Saya menghargai adanya
60 kualitas hidup yang lebih baik
4. Informasi suatu kehalalan produk sangat penting 5. Orang yang taat beragama
mengkonsumsi produk yang halal
Skala Likert
Harga (X4) 1. Harga produk halal terjangkau dengan pendapatan saya
2. Harga produk halal sesuai dengan pendapatan masyarakat umum
61 3. Harga produk halal sesuai
dengan manfaat dan kualitasnya
4. Harga produk halal dapat bersaing dengan harga umum di pasaran
Label Halal (X5)
1. Kemasan berlabel halal penting dalam suatu produk halal
2. Membeli produk
didasarkan adanya label halal pada produk 3. Produk yang berlabel
halal dijamin kehalalannya
4. Produk yang berlabel halal menyehatkan
2. Saya suka mengkonsumsi produk-produk halal 3. Saya akan selalu
62 mengkonsumsi
produk-produk halal 4. Saya memilih
63 BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Kampung Tualang adalah kampung yang terletak di sebelah timur Kota Pekanbaru dan berbatasan dengan Kecamatan Minas. Kampung Tualang memiliki jumlah penduduk Muslim 13.405 jiwa dan penduduk non-Muslim 2.101 jiwa dari jumlah penduduk keseluruhan yaitu 15.506 jiwa. Dengan kata lain, lebih dari 86,45% penduduk beragama Islam dan 13,55% penduduk beragama non-Islam. Sarana pendidikan agama di kampung ini sama banyaknya dengan sarana pendidikan umum, sedangkan sarana peribadatan Muslim di kampung ini lebih banyak dibandingkan dengan sarana peribadatan non-Muslim (Laporan Bulanan Kampung Tualang, 2015).
Sarana pendidikan agama di kampung ini sama banyaknya dengan sarana pendidikan umum, yaitu 1 (satu) bangunan Taman Kanak-kanak Islam, 1 (satu) bangunan Taman Kanak-kanak umum, 2 (satu) bangunan Madrasah Ibtidayah, 2 (dua) bangunan Sekolah Dasar umum, 1 (satu) bangunan Madrasah Tsanawiyah, 1 (satu) bangunan Sekolah Menengah Pertama, 1 (satu) bangunan Sekolah Menengah Atas. Sedangkan sarana peribadatan Muslim di kampung ini lebih banyak dibandingkan dengan sarana peribadatan non-Muslim, yaitu 7 (lima) bangunan masjid, 11 (sebelas) bangunan musholla, 1 (satu) bangunan gereja, 1 (satu) bangunan wihara.
64 Indah Kiat Pulp and Paper (PT.IKPP), terdapat pelabuhan kapal, dan juga terdapat dua buah pasar tradisional.
Dengan mayoritas penduduk Muslim sebesar 86,45% maka pola konsumsi masyarakat yang berkembang tidak keluar dari aturan-aturan agama, yaitu mengkonsumsi produk-produk yang halal saja. Oleh karena itu, penulis merasa tepat agar penelitiannya dilakukan di Kampung Tualang.
Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner langsung kepada beberapa warga yang beragama Islam yang berada di Kampung Tualang. Beberapa pendapat para ahli, ketentuan jumlah sampel minimal sebanyak 30 responden adalah tepat. Namun kuesioner yang disebar sebanyak 70 buah guna mengantisipasi data yang tidak kembali maupun yang rusak.
Berdasarkan data yang terkumpul dalam penelitian ini melalui kuesioner yang dibagikan sebanyak 70 responden, yaitu penduduk yang beragama Islam di Kampung Tualang mulai dari tanggal 3 April – 21 April 2016, kuesioner yang kembali sebanyak 70 kuesioner.
B. Deskripsi Responden
Uji deskriptif responden yang memberikan gambaran mengenai karakteristik responden yang diukur dengan skala nominal yang menunjukkan besarnya frekuensi absolute dan presentase jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pendapatan/pengeluaran.
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
65 Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Keterangan Jumlah Persentase
Laki-laki 23 32,86%
Perempuan 47 67,14%
Total 70 100%
Sumber: data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.1 di atas terlihat bahwa responden terbanyak berjenis kelamin laki-laki yaitu berjumlah 23 responden atau sebanyak 32,86%, sedangkan responden berjenis kelamin perempuan berjumlah 47 responden atau sebanyak 67,14%.
6. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan hasil mengenai karakteristik usia responden dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2 Usia Responden
Usia
Keterangan Jumlah Persentase
66
20 - < 30 tahun 60 85,71%
30 - < 40 tahun 1 1,43%
> 40 tahun 4 5,71%
Total 70 100%
Sumber: data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.2 di atas terlihat bahwa responden yang memiliki usia dibawah 20 tahun berjumlah 5 responden atau sebanyak 7,14%, jumlah responden yang memiliki usia 20 sampai dibawah 30 tahun berjumlah 60 responden atau sebanyak 85,71%, jumlah responden yang memiliki usia 30 sampai dibawah 40 tahun berjumlah 1 responden atau sebanyak 1,43%, dan jumlah responden yang memiliki usia diatas 40 tahun berjumlah 4 responden atau sebanyak 5,71%.
7. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Berdasarkan hasil mengenai karakteristik tingkat pendidikan responden terakhir dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3
Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan Terakhir
Keterangan Jumlah Persentase
67 Akademi
(D1/D2/D3)
4 5,71%
S1 49 70%
S2/S3 4 5,71%
Total 70 100%
Sumber: data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.3 di atas terlihat bahwa responden yang memiliki pendidikan terakhir SD/SMP/SMA berjumlah 13 responden atau sebanyak 18,57%, jumlah responden yang memiliki pendidikan terakhir Akademi (D1/D2/D3) berjumlah 4 responden atau sebanyak 5,71%, jumlah responden yang memiliki pendidikan terakhir S1 berjumlah 49 responden atau sebanyak 70%, dan jumlah responden yang memiliki pendidikan terakhir S2/S3 berjumlah 4 responden atau sebanyak 5,71%. 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan/Pengeluaran
Berdasarkan hasil mengenai karakteristik pendapatan/pengeluaran responden dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4
68 Pendapatan/Pengeluaran
Keterangan Jumlah Persentase
< 1 juta 34 48,57%
1 - < 2 juta 22 31,43%
2 - < 3 juta 9 12,86%
> 3 juta 5 7,14%
Total 70 100%
Sumber: data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.4 di atas terlihat bahwa responden yang gajinya dibawah 1 juta berjumlah 34 responden atau sebanyak 48,57%, jumlah responden yang gajinya 1 sampai kurang dari 2 juta berjumlah 22 responden atau sebanyak 31,43%, jumlah responden yang gajinya 2 sampai kurang dari 3 juta berjumlah 9 responden atau sebanyak 12,86%, jumlah responden yang gajinya lebih dari 3 juta berjumlah 5 responden atau sebanyak 7,14%.