• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adaptasi nelayan di PPN Palabuhan terhadap kenaikan BBM : sebuah pembelajaran untuk krisis BBM di masa depan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Adaptasi nelayan di PPN Palabuhan terhadap kenaikan BBM : sebuah pembelajaran untuk krisis BBM di masa depan"

Copied!
202
0
0

Teks penuh

(1)

ADAPTASI NELAYAN DI PPN PALABUHANRATU TERHADAP

KENAIKAN BBM : SEBUAH PEMBELAJARAN UNTUK KRISIS BBM

DI MASA DEPAN

HERU PRATAMA

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP

DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

KENAIKAN BBM : SEBUAH PEMBELAJARAN UNTUK KRISIS BBM

DI MASA DEPAN

HERU PRATAMA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Perikanan pada

Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP

DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

Judul Penelitian

: Adaptasi Nelayan di PPN Palabuhanratu Terhadap Kenaikan BBM :

Sebuah Pembelajaran untuk Krisis BBM di Masa Depan

Nama

: Heru Pratama

NRP

: C44061071

Program Studi

: Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap

Disetujui

Komisi Pembimbing

Ketua,

Anggota,

Dr. Ir. M. Fedi A. Sondita, M.Sc

Ir. Wawan Oktariza, M.Si

NIP 19630315 198703 1 003

NIP 19661016 199103 1 004

Diketahui

Ketua Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Dr. Ir. Budy Wiryawan, M.Sc

NIP 19621223 198703 1 001

(4)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Adaptasi Nelayan di PPN Palabuhan

Terhadap Kenaikan BBM : Sebuah Pembelajaran untuk Krisis BBM di Masa Depan adalah

karya saya sendiri dengan arahan dosen pembimbing dan belum pernah diajukan dalam

bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau

dikutip dari karya ilmiah yang diterbitkan sebelumnya maupun tidak diterbitkan dari penulis

lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Bogor, 26 Juni 2012

(5)

ABSTRAK

HERU PRATAMA, C44061071, Adaptasi Nelayan di PPN Palabuhan Terhadap Kenaikan

BBM : Sebuah Pembelajaran untuk Krisis BBM di Masa Depan. Dibimbing oleh M. FEDI A.

SONDITA dan WAWAN OKTARIZA.

Salah satu penyebab kemiskinan nelayan adalah beban biaya operasi penangkapan

ikan yang harus ditanggung nelayan. BBM adalah komponen terbesar dalam biaya

operasional penangkapan ikan. Pada Mei tahun 2008 terjadi kenaikan harga BBM di seluruh

wilayah Indonesia. Dalam menghadapi kenaikan harga BBM ini nelayan tentunya melakukan

suatu tindakan atau respons adaptasi.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan adaptasi nelayan Pelabuhanratu

dalam mengelola operasi penangkapan ikan pada saat menghadapi lonjakan kenaikan harga

BBM tahun 2008 serta pada dua tahun kemudian setelah peristiwa itu; (2) menghitung biaya

operasi penangkapan akibat adanya kenaikan harga BBM tersebut; serta (3) merumuskan

strategi adaptasi yang akan diterapkan nelayan jika terjadi kenaikan harga BBM terulang lagi.

Penelitian ini menerapkan metode studi kasus dengan satuan kasusnya adalah unit

penangkapan ikan. Penelitian ini menganalisis data suplai BBM dan PPN Palabuhanratu,

dampak perikanan tangkap lokal dan hasil wawancara terhadap 26 orang nelayan, serta data

sekunder yang relevan dengan usaha penangkapan ikan untuk mengetahui biaya operasi dan

respons nelayan.

Jumlah suplai BBM meningkat sebanyak 18,4% (dari 4,9 menjadi 5,8 juta liter),

namun terjadi penurunan pada jumlah alat tangkap (42%), jumlah nelayan (35%), jumlah

kapal ikan (24%), volume produksi ikan (25,6%) dan jumlah trip penangkapan ikan (36,5%).

Adaptasi yang nelayan lakukan mencakup peminjaman modal kerja hingga menghentikan

kegiatan penangkapan ikan. Respons tersebut tentu mempengaruhi jumlah produksi

perikanan tangkap. Kenaikan harga BBM di tahun 2008 meningkatkan biaya operasi

penangkapan ikan sebesar 12,24 % untuk unit penangkapan payang, 10,38 % untuk unit

penangkapan pancing rumpon, 11,62 % untuk unit penangkapan

gillnet

dan 11,07 % untuk

unit penangkapan bagan.

Dalam menghadapi kenaikan harga BBM ini nelayan harus

mengambil langkah yang tepat untuk meredam besarnya biaya operasional. Penentuan lokasi

penangkapan ikan yang tepat serta perbandingan antara besarnya biaya dan pendapatan dari

penjualan ikan akan membantu nelayan dalam memperhitungkan besarnya peluang

keberhasilan operasi penangkapan ikan. Pemerintah harus mampu menjaga harga ikan agar

nelayan tidak terlalu banyak menderita kerugian akibat kenaikan BBM, di antaranya adalah

dengan mewujudkan proses pelelangan ikan yang baik.

(6)

Adaptation of Palabuhanratu Fishermen on fuel s price increase: A Lesson for Future Fuel

Crisis by HERU PRATAMA, C44061071, under supervision of M. FEDI A. SONDITA and

WAWAN OKTARIZA.

One of factors causing fishermen poverty include high fishing operational cost due to

significant proportion of fuel cost. There was a big increase in fuel price in May 2008,

therefore as in many places in Indonesia, fishermen at Palabuhanratu had to experience larger

operational cost. The fishermen had to make some actions or adaptive responses.

This research was designed to describe adaptive response of local fishermen on fuel

price increase in May 2008, to calculate its consequences on fishing operational cost, and

adaptive responses on future fuel price increase. This research applied case study approach

on 26 selected fishing units consisting of payang (6 units), handlines with FADs (10 units),

liftnets (5 units) and gillnets (5 units). This research analyzed fuel supply data from

Palabuhanratu fishing port, fisheries statistic, and data obtained from fishermen or owners of

the fishing units to describe fishing operation cost before and after fuel price increase and

their immediate responses in 2008 and the future responses.

The total annual supply of fuel increased by 18,4% (from 4,9 million to 5,8 million

liters), but there were decreases in number of fishing gear (42%), number of fishermen

(35%), number of fishing boats (24%), fish production (25,6%), number of fishing trips

(36,5%). The increase in fuel price resulted in increase in operational cost per trip as big as

12,24% for payang, 10,38% for handline with FADs, 11,07% for liftnet and 11,62% for

gillnet fishing units.

Borrowing money for fishing operations were common among the

fishermen who wanted to sustain their business while other fishermen were forced to

temporarily leave the business. For possible increase in fuel price in the future, the fishermen

must be prepared to do business other than fishing, borrow some money with low interest to

pay fishing operation cost, and use forecast of fishing season and location.

In general,

however, better fish price through auction process is expected to compensate the increase in

fishing operation cost.

(7)

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2012

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau

menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian,

penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah;

dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB.

(8)

Skripsi ini untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Mayor

Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Departemen Pemanfaatan Sumberdaya

Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian bogor. Judul skripsi

adalah Adaptasi Nelayan Palabuhanratu Terhadap Kenaikan BBM Sebuah Pembelajaran

Untuk Krisis BBM di Masa Depan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu

Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT dan

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. M. Fedi A. Sondita, M. Sc dan Ir. Wawan Oktariza, M.Si selaku dosen

pembimbing atas segala sarana dan arahan selama penelitian;

2. Dr. Ir. Dinarwan, MS selaku dosen penguji tamu;

3. Dr. Ir.Mohammad Imran, M.Si selaku Komisi Pendidikan;

4. Hendry Satri serta Dra. Yendra sebagai kedua orang tua yang tak henti-hentinya

memberikan doa dan motivasi;

5. Sartika Mutiara Dewi beserta keluarga yang telah memberikan doa dan motivasi;

6. Sahabat-sahabat penulis yang telah membantu serta membantu dalam menyelsaikan

skripsi ini;

7. Angkatan 43, atas dukungan dan semangatnya.

8. Pihak terkait yang tidak bisa disebutkan satu persatu

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca

Bogor, 26 juni 2012

(9)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada 16 April 1988 dari

pasangan Hendry Satria dan Yendra. Penulis adalah anak pertama

dari tiga bersaudara. Tahun 2003 penulis mendapatkan pendidikan

di Sekolah Menengah Atas Negeri 39, Jakarta.

Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2006 melalui Seleksi

Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) dan terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Perikanan

dan Ilmu Kelautan pada Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Mayor Teknologi

dan Manajemen Perikanan Tangkap.

(10)
(11)

✷✷

✸✹✺ ✻✼✽✾✼ ✿❀ ❁❂ ❃❁❂❄❅❆ ❇❁✷❈❈ ❉❊ ❁❂❋✽✷❆✻✼ ❂❁❂ ❃✾❁❆❁❂●✾ ❁❂❈❅❇❁❂ ❁❂

(12)

DAFTAR TABEL

❴❵❛❵❜ ❵❝ ❞ ❡❢❣❤❢ ❜✐ ❵❝❥❵❝❦❧ ❜❛❵♠

t

❣ ❫♥♥ ❵♦ ❵❡❡ ♣❡ ❵❛❵✐ ❧ ♠❵❝ ❣ ❵

tu

q qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qr r ❡❢❣ ❧✐❵♠❵❝♠❵❣ ❥❵s s t♦❫✉❝ ♦✈❝ ❢✇❫ ❵qqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qr ① ❡✈♥ ❧❛❵✇❫ ♦❵❝ ✇❵❜ ♥❢ ❛❝❢ ❛❵

y

❵❝ ❡ ❵❛❵✐ ❧ ♠❵❝ ❣ ❵

tu

❜❢❝ ❧❣

u

t

❦❢❝ ❫

s

❵❛❵

t t

❵❝❥❤❵♥❵❝❥

y

♦ ❫❥ ❧❝❵❤ ❵❝qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqq❞ ① ② ③❵❣ ❵♥❢❝❥ ❵❜✐❫ ❛❵❝♦❵

t

❵qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqqq qqq❞② ④

Volume dan nilai produksi ikan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu

tahun 2002-2010 ... 24

6

Daerah penangkapan ikan berdasarkan jenis alat tangkap dan ukuran

kapal di PPN Palabuhanratu tahun 2010... 25

7

Kenaikan biaya operasional 4 jenis unit penangkapan ikan ... 45

8

Biaya operasional per trip kapal payang sebelum dan setelah kenaikan

harga BBM pada bulan Mei 2008... 48

9

Biaya operasional per trip kapal pancing rumpon sebelum dan setelah

kenaikan harga BBM pada bulan Mei 2008 ... 49

10 Biaya operasional per trip kapal

gillnet

sebelum dan setelah kenaikan

harga BBM pada bulan Mei 2008... 50

11 Biaya operasional per trip kapal bagan sebelum dan setelah kenaikan

(13)

v

DAFTAR GAMBAR

⑥⑦⑧⑦⑨ ⑦⑩ ❶ ❷❸ ❹ ⑦❺ ⑤❻ ❼⑩❼⑧⑤

t

⑤⑦⑩❽❽❾❽⑦⑧⑦❿ ➀➁ ⑦⑩ ➂ ⑦

tu

t

⑦➁➀⑩ ➃➄➄ ➅ ➆➆➆ ➆➆➆➆ ➆➆➆➆ ➆➆➆➆ ➆➆➆➆ ➆➆➆➆ ➆➆➆➆ ➆➆➆➆ ➆➆➆➆ ➆➆➆➆ ➆➆➆❶ ➃

➃ ❽❼➂❹❼⑨❿ ⑦⑩ ➇ ⑦⑩❺ ➀❻ ⑧⑦⑤➈ ➈➉➊ ⑤❽❽❾❽⑦⑧⑦❿ ➀➁ ⑦⑩ ➂ ⑦

tu

➃➄➄ ➄

2010 ... 28

3

Perkembangan jumlah alat tangkap di PPN Palabuhanratu ... 28

4

Perkembangan nelayan di PPN Palabuhanratu 2000

2010 ... 30

5

Perkembangan jumlah kapal ikan di PPN Palabuhanratu ... 30

6

Perkembangan jumlah produksi ikan di PPN Palabuhanratu... 31

7

Perkembangan nilai produksi ikan di PPN Palabuhanratu ... 31

8

Perkembangan jumlah kapal ikan dan suplai BBM pada PPN

Palabuhanratu 2000-2010 ... 32

9

Perkembangan suplai BBM dan jumlah trip pada PPN Palabuhanratu

2003-2010 ... 32

10 Perkembangan suplai BBM di PPN Palabuhanratu untuk kapal ikan

berukuran kurang dari 10 GT pada tahun 2008 ... 34

11 Perkembangan suplai BBM di PPN Palabuhanratu untuk kapal ikan

berukuran lebih besar dari 10 GT pada tahun 2008 ... 34

12 Perkembangan suplai BBM di PPN Palabuhanratu untuk kapal ikan

berukuran lebih besar dari 10 GT pada tahun 2008 ... 35

13 Perkembangan jumlah trip di PPN Palabuhanratu untuk kapal ikan

berukuran kurang dari 10 GT pada tahun 2008 ... 35

14 Perkembangan jumlah trip di PPN Palabuhanratu untuk kapal ikan

berukuran kurang dari 10 GT pada tahun 2008 ... 36

15 Perkembangan jumlah trip di PPN Palabuhanratu untuk kapal ikan

berukuran lebih besar dari 10 GT pada tahun 2008 ... 36

16 Perkembangan jumlah trip di PPN Palabuhanratu untuk kapal ikan

berukuran lebih besar dari 10 GT pada tahun 2008 ... 37

17 Perkembangan suplai BBM dengan jumlah trip kapal payang pada tahun

2008... 37

18 Perkembangan suplai BBM dengan jumlah trip kapal pancing rumpon

pada tahun 2008 ... 38

19 Perkembangan suplai BBM dengan jumlah trip kapal gillnet pada tahun

2008... 39

20 Perkembangan suplai BBM dengan jumlah trip kapal angkutan bagan

pada tahun 2008 ... 39

(14)

➋ ➋ ➌➍➎➏ ➍➐➑ ➒➓➔ ➒➓→ ➣ ↔↕ ➒➙➛ ➛➜➑➣ ↕ ➒➓➒➓➣➓➝➣ ➏➏ ➒↔ ➒↕➙➏ ➒➓➑➍➎➣➏ ➣ ➎ ➒➓↕ ➍➑➙ ➞

➟ ➒➎➙➠➡➢➤↔ ➒➟ ➒

t

➒➞➣➓ ➋➡ ➡ ➥➦ ➋➡ ➠➡➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➨ ➋ ➋➩ ➌➍➎➏ ➍➐➑ ➒➓➔ ➒➓➫➣ ➐↕ ➒➞➝➎➙ ↔➑➣ ↕ ➒➓➒➓➣➓➝➣ ➏➏➒↔➒↕➙➏ ➒➓➑➍➎➣➏ ➣ ➎ ➒➓➏➣➎➒➓➔

➟ ➒➎➙➠➡➢➤↔ ➒➟ ➒

t

➒➞➣➓ ➋➡ ➡ ➥➦ ➋➡ ➠➡➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➨➩ ➋ ➨ ➌➍➎➏ ➍➐➑ ➒➓➔ ➒➓➫➣ ➐↕ ➒➞➝➎➙ ↔➑➣ ↕ ➒➓➒➓➣➓➝➣ ➏➏➒↔➒↕➙➏ ➒➓➑➍➎➣➏ ➣ ➎ ➒➓↕ ➍➑➙ ➞➟➒➎➙

➠➡➢➤↔ ➒➟ ➒

t

➒➞➣➓➋➡➡➥➦ ➋➡ ➠➡➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➨ ➨ ➋➭ ➯➟ ➒↔ ➝➒→ ➙ ➓ ➍↕ ➒

y

➒➓ ➌ ➒↕ ➒➑ ➣ ➞ ➒➓➎ ➒

tu

➟➒➎➙➨➫ ➍➓➙

s u

➓➙

t

➣→ ➒➞➒↔➒➟➒ → ➒ ➒

t

➏ ➎➙→➙

s

➛➛➜➋➡ ➡ ➲➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➭➨ ➋➳ ➯➟ ➒↔ ➝➒→ ➙ ➓ ➍↕ ➒

y

➒➓ ➌ ➒↕ ➒➑ ➣ ➞ ➒➓➎ ➒

tu

➟➒➎➙➨➫ ➍➓➙

s u

➓➙

t

➣→ ➒➞➒➫➙➏ ➒ ➏➍➓➒➙➏➒➓

➞➒➎➔➒➛ ➛➜

t

➍➎➣ ↕ ➒➓➔ ➏➍➐➑➒↕➙➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➭➨ ➋ ➥ ➯➟➒↔➝➒→ ➙ ➓ ➍↕ ➒

y

➒➓↔➒

y

➒➓➔ ➌ ➒↕ ➒➑➣➞➒➓ ➎➒

tu

→ ➒➒

t

➐➍➓➔➒↕ ➒➐➙➏ ➎➙→ ➙

s

➛ ➛➜↔ ➒➟ ➒

t

➒➞➣➓➋➡➡➲ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➭ ➭ ➋ ➲ ➯➟➒↔➝➒→ ➙ ➓ ➍↕ ➒

y

➒➓↔➒

y

➒➓➔ ➌ ➒↕ ➒➑➣➞➒➓ ➎➒

tu

➫➙➏➒➏➍➓➒➙➏ ➒➓➞ ➒➎➔➒➛ ➛➜

t

➍➎➣↕ ➒➓➔ ➏ ➍➐➑➒↕➙ ➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➭ ➭ ➋➵ ➯➟➒↔➝➒→ ➙ ➓ ➍↕ ➒

y

➒➓↔➒➓ ➸➙ ➓➔➎➣➐↔➺ ➓ ➌ ➒↕ ➒➑➣➞➒➓ ➎➒

tu

→ ➒➒

t

➐ ➍➓➔➒↕ ➒➐➙➏➎➙→ ➙

s

➛➛➜↔ ➒➟ ➒

t

➒➞➣➓➋➡➡➲ ➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➭➥ ➩ ➡ ➯➟➒↔➝➒→ ➙ ➓ ➍↕ ➒

y

➒➓↔➒➓ ➸➙ ➓➔➎➣➐↔➺ ➓ ➌ ➒↕ ➒➑➣➞➒➓ ➎➒

tu

➫➙➏➒➏➍➓➒➙➏ ➒➓➞ ➒➎➔➒

➛➛➜

t

➍➎➣↕ ➒➓➔ ➏➍➐➑➒↕➙ ➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➭➥ ➩➠ ➯➟➒↔➝➒→ ➙ ➓ ➍↕ ➒

y

➒➓➔➙↕↕ ➓ ➍

t

➌ ➒↕ ➒➑➣➞➒➓ ➎➒

tu s

➒➒

t

➐ ➍➓➔ ➒↕ ➒➐➙➏ ➎➙→ ➙

s

➛ ➛ ➜↔ ➒➟ ➒

t

➒➞➣➓➋➡➡➲ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➭➲ ➩➋ ➯➟➒↔➝➒→ ➙ ➓ ➍↕ ➒

y

➒➓➔➙↕↕ ➓ ➍

t

➌ ➒↕ ➒➑➣➞➒➓ ➎➒

tu

➫➙➏ ➒➏ ➍➓ ➒➙➏ ➒➓➞ ➒➎➔➒➛ ➛➜

t

➍➎➣ ↕ ➒➓➔

➏ ➍➐➑➒↕➙ ➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➭➲ ➩ ➩ ➯➟➒↔➝➒→ ➙ ➓ ➍↕ ➒

y

➒➓➑ ➒➔ ➒➓ ➌➒↕ ➒➑ ➣ ➞ ➒➓➎ ➒

tu

→ ➒➒

t

➐➍➓➔ ➒↕ ➒➐➙➏➎➙→ ➙

s

➛➛ ➜↔ ➒➟➒

t

➒➞➣➓➋➡➡➲ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➧ ➧➧➧➭ ➵ ➩➨ ➯➟➒↔➝➒→ ➙ ➓ ➍↕ ➒

y

➒➓➑ ➒➔ ➒➓ ➌➒↕ ➒➑ ➣ ➞ ➒➓➎ ➒

tu

➫➙➏ ➒➏ ➍➓ ➒➙➏ ➒➓➞ ➒➎➔ ➒➛➛ ➜

t

➍➎➣↕➒➓➔
(15)

➻➼

DAFTAR LAMPIRAN

➽➾➚➾➪ ➾➶ ➹

Lay out

➘➴➚➾➷➬ ➮ ➾➶➘ ➴➱➼✃➾➶ ➾➶❐➬ ❒ ➾➶ ❮ ➾➱ ➾➘ ➾➚➾➷➬ ➮ ➾➶➱➾

tu

❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰ÏÐ Ñ ➘➴➱ ✃ ➴➪ ➷➾➶Ò➾➶ ❒➬Ó➚➾➼Ô ÔÕÖ➼➘➘❐➘ ➾➚➾➷➬➮➾➶ ➱ ➾

tu

t

➾➮➬ ➶Ñ×× Ø ❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰ÏÙ Ú ➘➴➱ ✃ ➴➪ ➷➾➶Ò➾➶ ❒➬Ó➚➾➼Ô ÔÕÖ➼➘➘❐➘ ➾➚➾➷➬➮➾➶ ➱ ➾

tu

t

➾➮➬➶ Ñ××Ð ❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰Ø × Û ➘➴➱ ✃ ➴➪ ➷➾➶Ò➾➶ ❒➬Ó➚➾➼Ô ÔÕÖ➼➘➘❐➘ ➾➚➾➷➬➮➾➶ ➱ ➾

tu

t

➾➮➬➶ Ñ×× Ù ❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰Ø➹ Ü ➘➴➱ ✃ ➴➪ ➷➾➶Ò➾➶ ❒➬Ó➚➾➼Ô ÔÕÖ➼➘➘❐➘ ➾➚➾➷➬➮➾➶ ➱ ➾

tu

t

➾➮➬➶Ñ×➹×❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰ØÑ Ï Ý➬➪➚➾➮❮➱ ➼Ó✃➾Ó➾➚Ö➼➘➘❐➘ ➾➚➾➷➬ ➮ ➾➶➱➾

tu

t

➾➮➬ ➶ Ñ× ×Ø ❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰ØÚ Ø Ý➬➪➚➾➮❮➱ ➼Ó✃➾Ó➾➚Ö➼➘➘❐➘ ➾➚➾➷➬ ➮ ➾➶➱ ➾

tu

t

➾➮➬ ➶ Ñ× ×Ð ❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰ØÛ Ð Ý➬➪➚➾➮❮➱ ➼Ó✃➾Ó➾➚Ö➼➘➘❐➘ ➾➚➾➷➬ ➮ ➾➶➱ ➾

tu

t

➾➮➬ ➶ Ñ× ×Ù ❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰ØÜ Ù Ý➬➪➚➾➮❮➱ ➼Ó✃➾Ó➾➚Ö➼➘➘❐➘ ➾➚➾➷➬ ➮ ➾➶➱ ➾

tu

t

➾➮➬ ➶ Ñ×➹× ❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰ØÏ ➹× ➽➾❒➼ ➚

t

➾➶Ò✃➾Ó➾➶ ➶➴➚➾

y

➾➶ Ö➾➱➼ ➮ ➾❒➼ ➚

w

w

➾➶ Þ➾➱➾

s

t

➴➚➾➮ ✃➴➶ ➾➼✃➾➶ ➮ ➾➱Ò➾

Ô ÔÕ❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰Ø Ø ➹ ➹ ➽➾❒➼ ➚

t

➾➶Ò✃➾Ó➾➶ ➶➴➚➾

y

➾➶ Ö➾➱➼ ➮ ➾❒➼ ➚

w

w

➾➶ Þ➾➱➾

s

t

➴➚➾➮ ✃➴➶ ➾➼✃➾➶ ➮ ➾➱Ò➾

Ô ÔÕ❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰Ð× ➹Ñ Ô➼ ➾➾

y

ßÓ➴➱ ➾❒➼ Ó➴➱

t

➱ ➼Ó ➶➴➚➾

y

➾➶ Ö➾➱➼ ➮➾❒➼ ➚

w

w

➾➶ Þ➾➱➾ ❒➴

t

➴➚➾➮ ✃ ➴➶➾ ➼✃➾➶

➮ ➾➱Ò➾ÔÔ Õ❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰❰ ❰❰❰ÐÚ ➹Ú Ô➼➾➾

y

ßÓ➴➱ ➾❒➼ Ó➴➱

t

➱ ➼Ó ➶➴➚➾➾➶

y

Ö➾➱➼ ➮ ➾❒➼ ➚

w

w

➾➶Þ➾➱ ➾ ❒ ➴

t

➴➚➾➮ ✃ ➴➶➾➼✃ ➾➶
(16)

1.1 Latar Belakang

à áâáã äáåá æçèãáå

y

éàà ê ëçìæí îáåáãå ï ç îï ã ìã î ìã ðèã ñ òá óá çïîìæáôè î ìãáã ñå áîáãèå áã õ ö îìæáô èå á îá ó÷åá îá óèå áãäìæ çïðï æøäáèåáã ñ

y

ä ìæçï ðï æòá óá ç é

in-board engine

ë çáí îí ãä ìæçïðï æ

t

ìçî ìóé

out-board engine

ëøô áãñ á

t t

ìæñ áã ðí ãñ îáòá åì

t

ìæô ìòèááã äá âáã äáåá æõ ö óìâ åá æ ìãá è

tu

â á æñ á äá âáã äáåáæáå áã ôáã ñá

t

çìãìã ðíå áã åìíãðíã ñáã í ôá âáùô ìçáå èã

t

èãñ ñè âá æñ á äá âáã äáå á æçáå á ô ìçáå èã

t

èã ññè îí óá äèáá

y

ïîìæá

s

è ô ìâèã ññ á ø úèå á âá æñá úíá ó èå áã

t

ìá î

t

ø å ìí ã ðí ãñá ã áå áã ä ìæåíæáã ñøäá âåáãíô á âá çíã ñå èãçìãúáò èæ

u

ñè õ

û ìçìæèã ðá âüãò ïãìô èá çìã áèåáã âá æñ á à àê îáò á äíóáãê ìè ýþþ ÿã á çã

u

çìã í æíã åáã ãá

y

åìçäá óè îáòá äí óáã ìô ìçä ìæ ýþþ ÿ õ ûáò á äíóáã êìè ýþ þÿ

t

ìæúáò è åìãáèå áã âá æñá çèãáå

y

ôïóá æòá æè ✁ î✂ õ✄þ þø ÷ î ìæ óè

t

ìæ çìãúáòè ✁ î☎ õ☎þ þø ÷ î ìæóè

t

ìæø âá æñáî æìçèí çòá æè✁ î✂ õ☎ þþ ø ÷îìæóè

t

ìæç ìãúáò è ✁î✆ õþþ þø ÷îìæóè

t

ìæø òáã âá æñá çèãáå

y

áã

t

á âáá

t

u

å ìæï ô èã òá æè ✁î ýõþþ þø ÷î ìæ óè

t

ìæç ìãúáò è ✁î ýõ☎þ þø ÷îìæ óèìæõ

t

✝èòáå óá çá åìçí òèáã ø

t

ìîáã

t

á

y

îáò á ✞☎ ìô ìçä ìæ ýþ þÿ ø ûì çìæèãðá â çìã í æíã åáã âá æñáàà êøáè

y

tu

âá æñáî æìçèíçç ìãúáò è ✁î☎ õþ þþ ø ÷ î ìæóè

t

ìæø âá æñá ô ï óá æçìãúáòè✁ î✂ õÿþ þø÷î ìæóè

t

ìæ òáãâá æñá çèãáå

y

ðáãá â✁ îý õ☎ þþ ø ÷î ìæóè

t

ìæõ

✟ ìãáèå áã âá æñá àà êèã èø çìãíæ

u

t

ûìç ìæèãðá âø ò èô ìäá äå áã âá æñá çèãáå

y

çìãðá âò íã èá çìã ñ á óá çè å ìã áèå áã áãñ

y

✠íå í î ä ìôá æ õ ✟ ìã áèåáã âáæñá èã è

t

ìã ð

u

ô áúááå áã çìç îìã ñ á æí âèå ìñè ááã

t

îìæèåáã áã

t

áã ñå á îø

t

ìæçáôí å î ìæèåáã áã

t

á ãñå á î

y

áãñä ìæäáôè

s

òèû ìóá äíâáãû ìæèåáã áã✡áãðá æá

u

s

éûû✡ ëûá óá äíâáãæáíø

t

☛í åá äí çèø ☞áá

w

à á æá

t

õ

ûû✡ û ìóá äí âáã æá

tu

y

á ãñ ò è

t

ì

t

á îå áã ïóìâ û ìæáí æáã

t

ê ìã ðìæè ✟ ìóá

u

t

áã òáã

û ìæèå áãáã éû✌✁ õ✞✆✍ê✌✡

/2006) merupakan basis perikanan tangkap yang sangat

penting di pesisir selatan Jawan Barat sebagaimana ditunjukkan oleh frekuensi

kegiatan nelayan dan volume produksi ikan yang didaratkan. Namun, hingga saat

ini penelitian tentang dampak pelonjakan harga BBM terhadap perikanan tangkap

masih jarang.

(17)

✎✏✏ ✏ ✑ ✒✓✔ ✕ ✒✖✗✘✓✙ ✚

t

✓ ✛✜ ✚✢ ✚

t

s

✔ ✖✗ ✖✛✓ ✣✙ ✚✕ ✛✕ ✗✙ ✓ ✗✚✘ ✕✔ ✤✓ ✥

t

✗✚✦ ✧✦ ✖✗✓★ ✚ ✦✓✙ ✓

t

✓ ✥ ✕✒ ✎✏✏ ✩✪ ✤✖✫ ✚✥ ✗✖✒✙ ✓ ✥ ✙ ✓ ✗✚

t

✓ ✥ ✕✒ ✓ ✥ ✕✒

t

✎✏ ✏ ✬ ✣✭✓✫ ✖✤ ✮✪ ✯ ✰✖✒ ✕✗ ✕✒✓ ✒ ✓ ✛✜ ✚✢✚

t

s

✚✒ ✚ ✙✚✦✖✗✛ ✚✗✓ ✛✓ ✒ ✛✓ ✗✖✒✓ ✤✧ ✒✘✓ ✛✓ ✒ ✥✓ ✗✱✓ ✲✲ ✳ ✦ ✓✙ ✓

t

✓ ✥ ✕✒ ✎✏✏ ✩ ✣✭✓✫✖✤ ✎✪✯ ✲✲ ✳ ✙✚✦✖✗✛ ✚✗✓ ✛✓ ✒ ✓ ✛✓ ✒

s

✖✔✓ ✛ ✚✒ ✤✓ ✒✱ ✛✓ ✙ ✓ ✒ ★ ✖✔✓ ✛ ✚✒ ✔✓ ✥✓ ✤✑

t

✖✗✤ ✖✦✓

s

✙ ✓ ✗✚ ✓✙✓ ✒✓

y

★ ✕✫ ★ ✚✙✚✲ ✲✳✓

t

u

t

✚✙✓ ✛✯

✭✓✫✖✤✮✰ ✖✗✛✖✔ ✫ ✓ ✒✱ ✓ ✒✘ ✕✔✤✓ ✥✜✗✚✦✦ ✓✙✓✰✰✴✰✓ ✤✓✫ ✕ ✥✓ ✒ ✗✓

tu

✵✶ ✷✸✹ ✺✸ ✻✼✶ ✷

✽ ✾ ✾✿ ❀❁ ❂ ❃❁ ❄

✽ ✾ ✾❅ ❀ ✿❂ ❅❆ ✾

✽ ✾ ✾❃ ❀ ✾❂ ❃ ❅❆

✽ ✾ ✾❇ ❆ ❂ ❃❁ ❅

✽ ✾❀ ✾ ❃❂ ✾❀❀

u

❉❊ ❋●❍■■❏■ ❑ ▲❑❊

u

▼❑◆ ●❑

tu

❖P ◗❘ ◗❙

✭✓✫✖✤✎✰ ✖✗✕✫✓ ✥✓ ✒✥✓ ✗✱ ✓✲ ✲✳✙ ✚❚ ✒✙✧✒ ✖★ ✚✓

❯❱❲ ✼✶ ❳

u

❨✶❲ ❩✶❬❭✸ ❪ ❫✶✷❪ ❱❲❴ ❫

t

❱❲ ❵

✵✶ ✷✸ ✹ ✵✶✹ ❩❩✶✼ ❯❱✹❛❫✹❪❲❱✻ ❫✸ ✻ ❜❫✹❝✶ ❳

s

❞✼✶❲ ❜❫✹❝✶ ❳

t

✶✹✶ ✷ ✽ ✾ ✾❁ ❀✺✶✹ ✸✶❲❫ ❀❂❃❀ ✾❡✾ ✾ ❀ ❂ ❃❇ ✾❡✾✾ ❀ ❂ ❇ ❅✾❡✾ ✾

✽❀ ✺✶✹✸ ✶❲ ❫ ❀❂❃❀ ✾❡✾ ✾ ❀ ❂ ✿❆✾❡✾✾ ❀ ❂ ❃ ✾✾❡✾ ✾ ✽ ✾ ✾❆ ❀❜✶❲ ❱

t

✽ ❂ ❄ ✾✾❡✾ ✾ ✽ ❂❀ ✾ ✾❡✾✾ ✽ ❂✽✾✾❡✾ ✾ ❀❢ ❳

t

❞❣ ❱❲ ❄❂❆✾✾❡✾ ✾ ❄❂❁ ✾ ✾❡✾✾ ✽ ❂ ✾ ✾✾❡✾ ✾ ✽ ✾ ✾❃ ✽ ❄❜❱❫ ✿❂ ✾ ✾✾❡✾ ✾ ❆ ❂❆ ✾ ✾❡✾✾ ✽ ❂❆✾✾❡✾ ✾ ❀❤❱

s

❱✻❣ ❱❲ ❆ ❂❆✾✾❡✾ ✾ ❆ ❂❆ ✾ ✾❡✾✾ ✽ ❂❆✾✾❡✾ ✾ ❀❆ ❤❱

s

❱✻❣❱❲ ❆ ❂ ✾ ✾✾❡✾ ✾ ❄❂ ❃✾ ✾❡✾✾ ✽ ❂❆✾✾❡✾ ✾ ✽ ✾ ✾❇ ❀❆ ✺✶✹✸ ✶❲ ❫ ❄❂❆✾✾❡✾ ✾ ❄❂❆ ✾ ✾❡✾✾ ✽ ❂❆✾✾❡✾ ✾ ❈

u

❉❊ ❋●❍■ ❋ ●✐❑❉❥◆❑

1.2 Perumusan Masalah

❦✧✔ ✦ ✧ ✒✖✒ ✫✚✓✓

y

✲ ✲✳ ✦✓✙ ✓ ✧✦✖✗✓★ ✚ ✛✓✦✓ ✤ ✦✖✗✚✛✓ ✒✓ ✒ ✕✔ ✕✔ ✒✓

y

❧✕✛ ✕✦ ✫✖★✓ ✗

y

✓ ✚

tu

♠✏♥♦✏♣ ✙ ✓ ✗✚

t

✧✜✓ ✤ ✫ ✚✓✓

y

✧✦✖✗✓★ ✚✧✒✓ ✤ ✣ ✰ ✕✘ ✚✓ ✒ ✚

y

✑ ✎✏✏q✪ ✯ ✲ ✖★ ✓ ✗✒✓

y

✦ ✧ ✗★ ✚ ✲ ✲✳ ✚✒ ✚ ✔ ✖✒

y

✖✫✓✫✛✓✒ ✫ ✚✓✓

y

✧✦✖✗✓★ ✚✧ ✒✓ ✤ ✓ ✛✓ ✒ ✔✖✒✚✒✱ ✛✓

t

★ ✖✚✗✚✒✱ ✙ ✖✒✱✓ ✒ ✛ ✖✒✓ ✚✛✓ ✒ ✥✓ ✗✱✓ ✲ ✲✳ ✓ ✒✱

y

✘✱ ✓

u

✫✚✓★ ✓ ✒✓

y

✓ ✛✓ ✒ ✔✖✒✚✒✱ ✛✓

t

✛✓ ✒ ✫ ✚✓✓

y

✧✦✖✗✓★ ✚✧ ✒✓ ✤ ★ ✖✤✓ ✚✒✛ ✧✔ ✦ ✧ ✒✖✒✲ ✲✳✑★ ✖✦✖✗

t

✚✦✖✗✫✖✛✓ ✤✓ ✒✛✧ ✒★ ✕✔★ ✚✑✖

s

✙✓ ✒✤✓ ✚✒ ♥✤✓ ✚✒✯
(18)

t✉✈✇✈ ①② ✇t✇✈ ③②✇✈ ④ ⑤✉ ⑥✇②

u

⑦③⑧ ✈③

s

③✈③

t

✉✈ ⑨

u

⑩✉ ⑩ t❶✈✇③

y

✇ ⑥✇⑧ ✇✈ ❶✈ ⑨ ❶② ⑦✉❷✇ ❸✇✈

t

❹✇✈ ⑩✉✈ ✉❷✇ t②✇✈

st

❷ ✇

t

✉①③ ❹ ✇ ⑥✇ ⑩ ⑩✉✈③② ✇ t③

y

②✉ ✈✇③② ✇✈ ❸✇❷ ①✇ ⑦✇ ❸✇✈ ⑦✇②✇❷ ⑩③✈✇② ❺

y

✈ ✇ ⑩❶✈ ❸③✈① ①✇ ⑧✇ ✇

t

③✈ ③ ⑦✉ ⑥❶⑩ ❹ ③②✉✇ ❸ ❶③

t

st

❷✇✉①③

t

✇ t✇ ⑧ ✇❻✇

y

✇✈ ① ⑩✉❷ ✉②✇ ⑥✇② ❶②✇✈ ④ ❼✇ ⑥ ③✈ ③ ⑥✇ ❸ ✇✈ ①

y

⑩✉✈❹ ❽ ❷❽✈ ① ❹③ ⑥✇② ⑧ ✇✈✇② ✇✈✈✇

y

t✉✈ ✉ ⑥③③✇✈

t

③✈ ③④ ❾✉ ❿✇❷ ✇ ②❸❶⑧ ❶⑧ ❺ t✉✈ ❶ ⑥③

s t

✉❷✇❷③②

t

❶✈⑨ ❶② ⑩✉✈✉ ⑥③③

t

st

❷✇

t

✉①③

y

✇ ✈①❹③✉❷ ✇ t② ✇✈

t

t✉ ⑩③ ⑥③②❶⑧ ✇ ❸✇✇✇

t

u

✈ ✉ ⑥✇✇✈

y

y

✇✈①⑦✉❷ t✇✈ ①②✇ ⑥✇✈❹ ③⑤⑤➀⑤✇ ⑥✇ ⑦❶ ❸✇✈ ❷✇

tu

❹✇ ⑥✇ ⑩⑩✉✈①❸✇❹ ✇ t③②✉✈ ✇③② ✇✈➁ ➁ ➂t✇❹ ✇

t

✇ ❸ ❶✈➃ ➄ ➄➅④

❼✇❷① ✇ ⑩③✈✇②

y

⑩✉✈⑨✇ ❸ ❹ ❶✈③✇

y

✇✈ ① ➆⑥❶② ⑨ ❶✇③➆

t

✇② ✇✈ ⑧✇✈ ①✇

t

⑦✉❷ t✉✈① ✇❷ ❶❸

t

✉❷ ❸✇❹✇ t ② ✉✈✇③② ✇✈ ❸✇❷① ✇ ➁ ➁ ➂④ ⑤✉ ⑩✉❷ ③✈⑨✇ ❸ ⑩✉ ⑩③ ⑥③②③ ✇✈①① ✇❷✇✈ ⑧ ❶⑦⑧③❹ ③ ❹ ✇ ⑥✇ ⑩ ⑩✉✈ ❻✇①✇

st

✇ ⑦③ ⑥③

t

s

❸✇❷ ①✇ ➁ ➁ ➂ ❹ ✇ ⑥✇ ⑩ ✈ ✉①✉❷ ③④ ➇✉✈ ①✇✈ ✈ ✇③② ✈✇

y

❸✇❷①✇ ⑩③✈✇②

y

⑩✉✈ ⑨✇ ❸❹❶✈ ③✇⑩✇②✇✇✈ ①① ✇❷✇✈⑧ ❶ ⑦⑧ ③❹③➁ ➁ ➂✇✈ ①

y

t

✉ ⑥✇ ❸❹ ③✉

t

✇ t② ✇✈

t

❽⑥✉ ❸⑤✉ ⑩✉❷ ③✈⑨✇ ❸ ✇② ✇✈ ⑩✉✈ ①✇ ⑥✇ ⑩③ t✉ ⑩⑦✉✈ ①② ✇②✇✈ ④ ⑤✉ ⑩✉❷③✈ ⑨✇ ❸ ❹ ✇ ⑥✇ ⑩ ⑩✉✈① ✇✈⑨③⑧ ③ t✇⑧ ③ ✇✈① ①✇❷ ✇✈ ⑧ ❶⑦⑧③❹ ③➁ ➁ ➂✇✈ ①

y

⑩✉ ⑩⑦✉✈① ②✇② ⑩✇②✇✇② ✇✈ ⑩✉✈ ✇③②② ✇✈❸✇❷ ①✇➁ ➁ ➂❹✇ ⑥✇ ⑩✈✉① ✉❷③④ ➈✉✈✇③② ✇✈ ❸✇❷① ✇➁➁➂③✈③❹ ③❷✇⑧ ✇②✇✈❻①✇

u

❽ ⑥✉ ❸✉②

s

❽❷

t

t✉❷③② ✇✈✇✈ ④ ➇✉✈ ①✇✈ ② ✉✈✇③② ✇✈ ❸✇❷①✇ ➁ ➁ ➂ ⑩✇② ✇ ✇②✇✈ ✈ ✇③② t❶ ⑥✇ ⑦③✇✇

y

❽t✉❷✇⑧ ③❽✈ ✇ ⑥ t✉✈✇✈ ①② ✇ t✇✈ ③② ✇✈ ✇✈ ①

y

❹ ③✇✈① ① ❶✈ ①

t

❽ ⑥✉ ❸✈✉ ⑥✇ ✇✈④

y

➂✉❷ ❶❻ ❶② ❹✇❷③ ② ✉❻✇❹③✇✈ ②✉✈ ✇③②✇✈ ❸✇❷① ✇ ➁➁➂ t✇❹✇

t

✇ ❸❶✈ ➃➄➄ ➅ ❹③ ⑩✇✈✇

t

✉❷❻✇❹ ③ ②✉✈ ✇③②✇✈ ❸✇❷ ①✇ ➁ ➁ ➂ ⑧✉② ③

t

✇❷ s ➄➉ ⑩✇②✇ t✉ ⑩✉❷③✈ ⑨✇ ❸ ❹③

t

❶✈⑨

u

t

❹ ✇ ⑥✇ ⑩ ⑩✉✈ ①✇ ⑩ ⑦③ ⑥ ② ✉ ⑦③❻✇② ✇✈ ➊ ② ✉ ⑦③❻✇② ✇✈

y

✇✈① ⑥✉ ⑦③ ❸ ✉ t✇

t

t

❹✇❷ ③

y

✇✈① ⑧✉ ⑦✉ ⑥❶ ⑩✈

y

✇④ ➈✉ ⑦③❻✇② ✇✈ ✇✈ ①

y

t

✉ t✇

t t

✉ ❷⑧ ✉ ⑦❶⑨ ⑧ ✉ ⑦✇③② ✈✇

y

⑩✉❷ ❶❻

u

② ✇✇

t

u

⑩✉ ⑩ t✉❷ ❸✇③②✇✈

t

st

❷✇

t

✉① ③

y

✇✈①✇② ✇✈❹ ③

t

✉❷✇ t②✇✈✈ ✉ ⑥✇✇✈

y

❻③②✇

t

✉❷ ❻✇❹③ ②✉✈ ✇③②✇✈ ❸✇❷①✇➁ ➁ ➂④

1.3 Tujuan Penelitian

⑤✉✈✉ ⑥③③✇✈

t

③✈ ③ ⑦✉❷

t

❶❻ ❶✇✈➋

➌➍➎ ➂✉✈ ❹✉② ❷③ t⑧③② ✇✈ ✇❹ ✇ t⑨✇③

s

✈✉ ⑥✇✇✈

y

⑤✉ ⑥✇ ⑦ ❶❸✇✈❷ ✇

tu

❹ ✇ ⑥✇ ⑩ ⑩✉✈ ①✉ ⑥❽⑥✇ ❽t✉❷✇ ⑧ ③ t✉✈✇✈ ①② ✇ t✇✈ ③②✇✈ t✇❹✇ ⑧ ✇✇

t

⑩✉✈ ① ❸✇❹✇ t③ ⑥❽ ✈❻✇② ✇✈② ✉✈✇③② ✇✈ ➁ ➁ ➂✇ ❸ ❶✈

t

➃ ➄ ➄➅ ❹ ✇✈✇❹✇ t⑨✇⑧ ③✈ ✉ ⑥✇✇✈

y

⑦③ ⑥✇

t

✉❷❻✇❹ ③ ②✉✈ ✇③② ✇✈❸✇❷①✇➁➁➂② ✉ ⑩⑦✇ ⑥③④

➌➃ ➎ ➂✉✈ ① ❸③

t

❶✈ ① ⑦③✇✇

y

❽ t✉❷ ✇⑧③❽ ✈✇ ⑥ t✉✈ ✇✈ ①②✇ t✇✈ ✇② ③ ⑦✇

t

✇❹✇✈✇

y

② ✉✈✇③② ✇✈ ❸✇❷①✇ ➁ ➁ ➂④
(19)

1.4 Manfaat Penelitian

➐ ➑➒➓ ➑➑

t y

➑➒ ➔ →➣↔ ➑↕ ➑➙ ➛ ➑➒ →➑➜➑➝ ➙ ➞ ➒➞ ➜➣➣ ➑➒

t

➣ ➒➣

y

➑➣

tu

→➣➙ ➞ ↕➟ ➜➞↔ ➒➑

y

➙ ➞ ➒➔➞

t

➑↔ ➠ ➑➒

y

➑➒ ➔ ➡➞ ↕ ➔➠ ➒➑ ➠➒➢➠ ➛ ➝➞ ➝➙ ↕➞ →➣ ➛➤ ➣

st

↕➑➞➔➣

t

y

➑ ➒➔ ➑➛ ➑➒ →➣

t

➞ ↕➑➙ ➛ ➑➒ ➒➞ ➜➑➑➒

y

→➑➜➑➝ ➝➞ ➒➣ ➛ ➑➙➣

y

➛➞ ➒➑➣ ➛ ➑➒↔➑↕➔ ➑➥➥ ➐→ ➑➒➣ ➝➙➣ ➛ ➑➤ ➣ ➒

y

t

➞ ↕↔➑→➑➙ ➛ ➟➒ →➣➤ ➣ ➙ ➞ ↕➣ ➛➑➒ ➑➒

t

➑➒➔ ➛➑➙➦ ➧➞ ➒ ➔➞

t

➑↔➠➑➒ ➣ ➒➣ ➙ ➞ ➒➢➣ ➒ ➔ →➣ ➛➞

t

➑↔ ➠➣ ➟➜➞↔ ➙ ➑↕ ➑ ➙➞ ➒ ➔➑➝➡➣ ➜ ➛➞➡➣➨➑➛➑➒ ➙ ➞ ↕➣➛➑➒ ➑➒ →➑➜➑➝ ↕ ➑➒➔ ➛➑ ➝➞ ➒ ➔➑➝➡➣ ➜ ➜➑➒ ➔➛ ➑↔➩➜➑➒ ➔➛ ➑↔ ➑

t

u

t

➣ ➒ →➑➛ ➑➒

y

➑➒➔ →➣➙ ➞ ↕➜➠ ➛➑➒ ➤ ➞ ↕

t

➑ ➡ ➑➔➣ ➒➞ ➜➑➑➒

y

➠➒➢ ➠➛ ➛➞ →➞➙➑➒➒

y

➑ → ➑➜➑➝ ➝➞ ➒➔➑➝➡➣ ➜

t

(20)

2.1 Bahan Bakar Minyak

➫ ➭➯➭➲ ➳ ➭➵➭➸ ➺➻➲➭➵

y

➼➫➫ ➽ ➾ ➭➚➭ ➪➭ ➯ ➶➹➲➻

s

➳➭ ➯➭➲ ➳➭➵ ➭➸ ➼

fuel

y

➭➲ ➘ ➚ ➻➯➭➴ ➻ ➪➵➭➲ ➚➭➸➻ ➷➹➲➘ ➻ ➪➭➲➘ ➭➲ ➼

refining

➾ ➺➻➲➭➵

y

➺➹➲ ➬➭ ➯ ➼

crude oil

➾➮ ➽➻➲➭➵

y

➺➹➲ ➬➭ ➯ ➚➭➸➻ ➷➹➸

u

t

➳ ➱ ➺➻ ➚ ➻✃ ➪➭ ➯ ➚ ➭ ➪➭ ➺ ➷➹➲➘ ➻ ➪➭➲ ➘ ➭➲ ➼

refinery

t

➹➸➪➹➳➻ ➯ ➚ ➱ ➪

u

➱➲➬ ➱➵ ➺➹➲ ➘ ➯➭➴ ➻ ➪➵➭➲ ➷➸✃➚➱➵❐➷➸✃ ➚ ➱➵ ➺➻➲➭➵

y

oil products

➾➭➲ ➘

y

t

➹➸ ➺➭➴ ➱➵ ➚➻ ➚➭ ➪➭ ➺➲➭

y

➭➚ ➭ ➪➭ ➯ ➫➫ ➽➮ ❒➹ ➪➭➻➲ ➺➹➲ ➘ ➯➭➴ ➻ ➪➵➭➲ ➫➫ ➽❮ ➷➹➲➘ ➻ ➪➭➲➘ ➭➲ ➺➻➲➭➵

y

➺➹➲➬➭ ➯ ➺➹➲ ➘ ➯➭➴ ➻ ➪➵➭➲ ➳ ➹➸➳➭ ➘➭➻ ➷➸✃ ➚ ➱➵ ➪➭➻➲

t

➹➸➚ ➻➸➻ ➚ ➭➸➻ ➘➭➴❮ ➯➻➲ ➘➘➭ ➵➹ ➷➸✃➚➱➵ ❐➷➸ ✃➚➱➵ ➴ ➹ ➷➹➸

t

➻➲➭ ➷ ➯➬➭❮

light sulfur wax residue

➼❰❒ÏÐ➾➚ ➭➲➭➴ ➷➭ ➪➼Ñ

u

➘➸✃➯✃ Ò Ó ÓÔ➾➮

➫ ➫➽ ➴ ➹ ➷➹➸➻

t

➚ ➻➚ ➹Õ➻➲ ➻➴➻➵ ➭➲ ✃➪➹ ➯ ➷➹ ➺➹➸ ➻➲➬➭ ➯ Ö➲➚ ✃➲ ➹➴ ➻➭ ➱➲ ➬ ➱➵ ➵➹ ➷➹➸ ➪➱➭➲ ➷➹➲➘ ➭

t

➱➸➭➲ ➯➭➸➘ ➭ ➚ ➭➲ ➴ ➱➳ ➴ ➻➚➻ ➴ ➹➵ ➭➸➭➲ ➘ ➺➹ ➪➻ ➷➱➬➻× ➼Ø ➾ ➳➹➲ ➴ ➻➲ ➼

premium gasoline

➾❮ ➼Ò➾➴✃➪➭➸ ➼Ö ÙÚ

& ADO:

industrial diesel oil

&

automotive diesel oil), (3) minyak

bakar (FO:

fuel oil) serta (4) minyak tanah (kerosene). Definisi ini merupakan

perkembangan dari periode sebelumnya yang masih mencantumkan avgas

(aviation gasoline) dan avtur (aviation turbo gasoline) yaitu jenis-jenis bahan

bakar yang digunakan untuk mesin pesawat terbang dalam kategori sebagai BBM

(Nugroho 2005).

Subsidi BBM, sebagaimana dapat dipahami dari naskah RAPBN dan Nota

Keuangan tahunan, adalah

pembayaran yang dilakukan oleh Pemerintah

Indonesia kepada PERTAMINA (pemegang monopoli pendistribusian BBM di

Indonesia) dalam situasi dimana pendapatan yang diperoleh PERTAMINA dari

tugas menyediakan BBM di Tanah Air lebih rendah dibandingkan biaya yang

dikeluarkannya untuk menyediakan BBM tersebut . Dalam hal ini pendapatan

Pertamina bernilai positif, seperti dulu sering dialami, angka itu disebut Laba

Bersih Minyak (Nugroho 2005).

(21)

Û

ÜÝÞ ßÝ àà á â ã äåâ æ åçè ãÝ Ýâ ÝéÝê ê ÝÞ ßÝ

y

Ý å ß âãÝëÞ

t

æé çê ì çí çÞ ãåîÝê â Ý å ï çÞéÝðë èÝíÝ â ã è çéë Þëê

w

ãéÝÝê

y

äåâ æ åçè ãÝ ñ ìÝâÝ âÝ èÝÞ åÝò

y

ìçíçÞ ãåîÝê ïçÞ èÝí Ý óìô í çå çÝ õðÝ å

t

êÝÞßÝ àà á è ç

t

çéÝê íçí õ çÞê Ý

t

ãðÝ å ïãÝÝ

y

ö ïãÝÝ

y

õæð æð õ çå

y

çâ ãÝÝ å à àá Ý å ß

y

â ãÝ ÷ë ðÝ å ìøô ùúá äûú è çÞÝ

t

t

ãå ßð Ý

t

ðçíÝíõë Ý å ü

willingness to pay

ýíÝÝ ÞÝð Ý

sy

t

üû

u

ßÞ æê æ þ ÿ ÿ ýñ

2.2 Data BBM Pada Tahun 2008

✁çåÝ ãð Ý å êÝÞßÝ à àá õÝâ Ý

t

Ýêëå þÿÿ✂

t

Ýð âÝ õÝ

t

â ãçéÝð ðÝ å éÝ ßã æé çê ìçí çÞãåîÝê ðÝÞçåÝ í çéÝíïëåß åÝ

y

ê ÝÞ ßÝ í ãåÝð

y

í çåîÝê âëåãÝ

y

Ý å ß

t

çÞ

u

s

åÝ ãð í çå ÷çéÝ å ß ✄ëåã þ ÿ ÿ✂ êãåß ßÝ íçå çí ïë è Ý å ßð Ý ☎✆

$118 per barel. Para pakar

memperkirakan harga minyak dunia akan terus naik hingga US$150 per barel.

Jika hal ini terjadi maka Pemerintah harus menanggung biaya subsidi BBM yang

amat besar sehingga Pemerintah harus segera mengambil tindakan, yaitu

menaikkan harga BBM. Kenaikan harga BBM pada Mei tahun 2008 terjadi pada

bensin (dari Rp 4.500,- menjadi Rp 6.000,- per liter, solar dari Rp 4.300,- menjadi

Rp 5.500,- per liter) dan minyak tanah (dari Rp 2.000,- menjadi Rp 2.500,- per

liter).

Kenaikan harga BBM sebesar 20-30% dari harga awal menimbulkan

berbagai reaksi dari berbagai lapisan masyarakat (Kementerian Energi dan

Sumberdaya Mineral 2008).

(22)

✞✟✠✟✡ ☛☞✟ ✌✡

t

✍✠✎ ✍ ✞✏✑ ✎ ✏✒✟✓✔✍✡✌✡ ☛✕✟

t

✎ ✍ ✞✍ ☞✏✔✕✍✡ ✟ ✌✕✟✡✓ ✟✠ ☛✟ ✖✖ ✗✎ ✍ ✘✟✠ ✟✠ ✍✎✔✌ ✒ ✌✏✔ ✏✔✕ ✟✡✙ ☞✍✓✚✍✔✍✠✌✡✑✟✓ ✛ ✜✟ ☞✌✡✌

t

✍✠ ✢✟ ✒✌✕ ✟✠✍✡ ✟✒ ✏ ☛✟✟✡✔ ✟✟✠✟✕ ✟

sy

t

✔✍✡☛✍✡ ✟ ✌ ✟✕ ✟✡ ✍✠ ✢✟ ✒✌✡

t

y

✕✍✡ ✟ ✌✕ ✟✡ ✓✟✠☛✟ ✖ ✖ ✗✣ ✎ ✍✓✌✡ ☛ ☛✟ ✓ ✟✠ ☛✟ ✤✓ ✟✠ ☛✟ ✞✟✠ ✟✡ ☛ ✔✍ ✡ ✌✡☛✕✟

t

✎ ✍ ✞✍ ☞✏✔ ✓✟✠☛✟ ✖ ✖✗ ✠ ✍

s

✔ ✌ ✒ ✌✡ ✟ ✌✕✕ ✟✡ ✥✍✠✢✟ ✒✌

t

expected inflation

✦ ✥✧✙✠✏✔ ★✟✠✟

st

t

GM 2008).

Ketika sebagian nelayan memutuskan untuk tetap melaut, tenyata

kenaikan BBM tersebut diiringi oleh kelangkaan pasokan BBM yang khusus bagi

nelayan di stasiun pengisian bahan bakar nelayan (solar packed dealer

nelayan,

SPDN). Padahal nelayan tidak boleh membeli BBM di stasiun pengisian bahan

bakar umum (SPBU). Berkurangnya pasokan BBM ke SPDN ini mempengaruhi

aktivitas dan produktivitas nelayan. Secara terpaksa sebagian nelayan yang tidak

mampu menutupi biaya bahan bakar akan memilih berhenti melaut untuk

menghindarkan kerugian yang lebih besar.

2.3 Sikap Nelayan Terhadap Kenaikan BBM

Kenaikan harga BBM pada bulan Mei 2008 mendapatkan reaksi dari

berbagai lapisan masyarakat, termasuk di antaranya adalah kalangan nelayan.

Naiknya harga solar dari Rp 4.300,- menjadi Rp 5.500,- memberatkan nelayan

yang amat bergantung dengan ketersediaan BBM. Hingga nelayan melakukan

upaya-upaya dalam meredam masalah pada bidang tersebut.

(23)

✫✬✭ ✮✬ ✯✰ ✱✬✭ ✲✳✲✭ ✬✴ ✬✴✮

y

✵✬✭

u

s

✶ ✷✸✬✬✭

y

✴✲✱✬✬✴

y

t

✲✭✴✬

y

t

t

✷✶ ✬✹ ✯✲✱✬ ✱

u

✯✬✺✬

✶✲✴ ✮✬✴ ✵✬✭✮✬✭ ✲✯✺✷ ✻✶ ✷ ✸✲✸✲✭ ✬✼✬

t

✲✺ ✼✬

t

✵✬✭✮✬✯✰ ✱✬✭✶ ✬✼✬

t

✺ ✲✴✳✬✼ ✬✷✽✼✾✿✿ ✿ ✻ ❀✼ ✲✭ ✱✷

t

✲✭ ❁ ✫✬✭ ✮✬

y

✬✴✮ ✱✲✸✷ ✵

t

✷✴✮✮✷✷✴✷✶ ✷ ✯ ✲✸✬ ✸✹✬✴✰ ✱✲✵✹✲✱✬✴✮✹✬✬✴❂ ❂❃❄❂✬✭ ✲✴ ❅✿ ✿✪❆ ❁

2.4 Biaya Produksi

❂✷✬✬

y

✼✭ ✰✶❇✹✯✷✬✶ ✬ ✱✬ ✵✯✲ ✺❇✬✼ ✲✴✮✲✱❇✬✭✬✴✬✴✮

y

✶✷ ✱✬✹❇✹ ✬✴✰ ✱✲✵✼✲✭

u

s

✬ ✵✬✬✴ ❇✴❈❇✹ ✺ ✲✺ ✼ ✲✭ ✰ ✱✲✵ ❉✬✹❈✰✭ ❀❉✬✹❈✰ ✭ ✼ ✭✰ ✶❇✹ ✯✷ ✶✬✴ ✸✬ ✵✬✴ ❀ ✸✬ ✵✬✴ ✺ ✲✴❈✬ ✵

y

✬ ✴ ✮ ✬✹✬✴ ✶ ✷✮❇✴ ✬✹✬✴❇✴❈❇✹✺ ✲✴✳✷✼❈✬✹✬✴✸✬✭✬✴✮❀ ✸✬✭ ✬✴ ✮

y

✬✴✮✶ ✷✼✭✰ ✶❇✹ ✯✷✹ ✬✴✰ ✱✲✵✼✲✭

u

✯✬ ✵✬✬✴

t

✲✭ ✯ ✲✸❇ ❈❁ ❂✬ ✵✬✴ ✸✬✹ ✬✭ ✺ ✷✴✬✹

y

✺ ✲✭❇✼ ✬✹✬✴ ✯✬ ✱✬ ✵

s

tu

❉✬✹❈✰✭ ❀❉✬✹❈✰✭ ✼ ✭✰ ✶❇✹ ✯✷

y

✬✴✮

t

✲✭✺ ✬ ✯❇✹ ✶✬ ✱✬✺ ✸✷✬✬

y

v

✬✭✷✬ ✸✲✱ ❄

variable cost

y

✬✴ ✮ ✯✬✴✮✬

t

✺ ✲✺ ✼ ✲✴✮✬✭

u

✵✷ ✸✷✬✬

y

t

✰❈✬ ✱❄

total cost

❆✼ ✬✶✬✹ ✬✼ ✬ ✱✼ ✲✭✷✹ ✬✴✬✴❁

❂✷✬✬

y

t

✲✬✼

t

✶✷✶ ✲❉✷✴✷ ✯✷✹✬ ✴ ✯✲✸✬ ✮✬✷ ✸✷✬✬

y

y

✬✴✮ ✭ ✲✱✬✷❉

t

t

t

✬✼ ❊❇✺ ✱✬ ✵✴✬

y

✶ ✬✴

t

✲✭

u

s

✶ ✷✹ ✲✱❇✬✭✹✬✴ ✬ ✱✬

w

✼❇✴

u

✼✭ ✰✶❇✹✯✷

y

✬✴✮ ✶ ✷✼ ✲✭ ✰✱✲✵ ✸✬✴✬✹

y

t

u

✯✲✶ ✷✹✷❁

t

❋✬✭ ✬ ✺ ✲✴✮✵✷

t

❇✴✮✸✷✬✬

y

t

t

✬✼ ✶ ✷❊ ✲✱✬ ✯✹ ✬✴✰✱✲✵●✰ ✲✹ ✬✭✬

t

w

❄❍✾✾■❆ ✻✬✷

y

t

❇ ❏

FC

=

✶ ✷✺ ✬✴✬❑❋

= biaya tetap, X

i

= jumlah fisik dari

input

yang membentuk biaya

tetap, Px

i

= harga

input, dan n = jenis

input.

Jika rincian biaya tidak dapat

diperoleh, maka nilai biaya ini dapat diperoleh dari besarnya nilai pengeluaran

yang dilakukan nelayan.

Biaya variabel dapat dihitung juga dengan rumus di atas (Soekartawi,

1995) karena total biaya adalah jumlah dari biaya tetap (FC) dan biaya variabel

(VC). Rumus untuk menghitung biaya variabel adalah:

VC = TC - FC

dimana VC = biaya tidak tetap (variable cost), TC= biaya total (total cost) dan FC

= biaya tetap

(24)

▼◆❖◆

t

P◗❘ ❙❚◆ ❯❱❲ ❳◆❘ ❲◗❳❱◆ ❨

t

❩ ❬❭ ❪ ❬❫ ▼◆ ❨❱

t

❴❵◆ ❛ ❯❱◆◆

y

❴❖ ◗ ❨◆❲ ❱ ❴❘ ◆ ❛ ❖◗❘ ◆❘ ❙ ❳◆❖◆❘ ❱ ❳◆❘❖ ◆ ❨◆❘ ◗ ❛◆◆❘

y

❳◗ ❜❱ ❛❝❞ ❡❢❣❤ ❬ ❬❪✐ ❝

❢❴❘ ❲ ❥ P❲❱ ❯◆❚◆❘ ❯◆ ❳◆❨ ❖◆ ▼◆ ❳◆❖ ◆ ❛ ❱ ❳◆❘ ◆ ▼◆ ❛◆❚ ❯◆❘◆ ❳❘

y

y

❦❥P❛◆❚ ❯◆❚ ◆❘ ❯◆ ❳◆ ❨

y

◆❘❙ ▼❱❖◆ ❳◆❱

t

❱◆❖ ❲ ◆❥◆❘

t

◆ ❳❵❥ ❧

w

❳◗

t

❱ ❳◆ P◗❲ ❱❘ ❯◗ ❨ ❴❖ ◗ ❨◆❲ ❱ ❞♠◆ P❲ ❥ ❘◆ ❨ ❤❬❬❤✐❝ ♥◆ ❳❵ ❴ ❨

y

◆❘ ❙ P◗ P❖ ◗❘❙ ◆ ❨❥ ❚❱ ❳ ❴❘ ❲❥P❲ ❱ ❯◆❚ ◆❘ ❯◆ ❳◆ ❨ ❖ ◆ ▼◆ ❳◆❖◆ ❛ ❱ ❳◆❘ ◆ ▼◆ ❛◆❚ ❳◗ ❳❥ ◆

t

◆❘P◗❲ ❱❘ ❞ ❯❱◆◆

s

▼❱❥ ❳❥ ❨▼◗❘❙ ◆❘◆

s

❥◆❘

t

♦❣◆◆

t

u

horse power

t

u

▼◆◆

y

❳❥▼◆ ✐ ▼◆❘ ❛◆ P◆ P◗❲ ❱❘ ❯◗ ❨❴❖ ◗ ❨◆❲ ❱ ❝ ❢◗ ▼❥ ◆ ❚ ◆ ❛

t

◗ ❨

s

◗ ❯❥ ❵ ❯◗ ❨❯◆❘ ▼❱❘ ❙ ❛❥ ❨

u

s t

◗ ❨❚ ◆ ▼◆❖ ❳ ❴❘ ❲❥P❲ ❱ ❯◆❚◆❘ ❯◆ ❳◆ ❨❧ ◆ ❨❱❘

t

y

❲ ◗ P◆ ❳❱❘ ❯◗

s

◆ ❨ ❳◗ ❳❥ ◆◆❘

t

P◗❲ ❱❘ ▼◆❘ ❲ ◗ P◆ ❳❱❘ ❛◆ P◆

w

◆ ❳❵

u

❯◗ ❨❴❖◗ ❨◆❲❱ P◆ ❳◆ ❳❴❘❲ ❥P❲ ❱ ❯◆❚ ◆❘ ❯◆ ❳◆ ❨ ❦❥❙ ◆ ❲ ◗ P◆ ❳❱❘ ❯◗❲ ◆ ❨❝ ♠◆

tu

horse

power

◆ ▼◆ ❛◆❚ ❳◗ ❳❥ ◆

t

◆❘ P◗❲ ❱❘ ◆❘ ❙

y

❯◗❲ ◆ ❨❘◆

y

❲ ◆ P◆ ▼◗❘❙ ◆❘ ♣q P

/s atau 450

0

kgm/minute (Mangunsukarto dkk. 1979). Hal lain yang mempengaruhi konsumsi

bahan bakar adalah jenis mesin. Diperkirakan jenis mesin darat lebih irit dari

mesin laut (Ashidiqqi 2003). Kenaikan harga BBM pada tahun 2008 sekitar 30%

ini akan sangat berpengaruh pada biaya produksi kapal ikan yang memaksa

nelayan harus beradaptasi dalam menghadapi peningkatan biaya produksi.

2.5 Kapal Ikan

Kapal ikan adalah wahana (vessels) yang digunakan untuk melakukan

kegiatan penangkapan atau pengumpulan ikan atau sumberdaya hayati perairan

lainnya, kegiatan-kegiatan penelitian, pelatihan dan pengawasan kegiatan

perikanan (Ayodhya 1981).

Beberapa sifat atau karakter untuk menjelaskan

kapal ikan, menurut (Nomura dan Yamazaki 1977) seperti dtulis oleh Surya

(2004) di antaranya adalah kecepatan kapal (boat speed), olah gerak dan mesin

(manouvering and engine), kekuatan atau daya tahan (strength), konstruksi

(construction),

motor

penggerak

(propulsion

engine),

fasilitas

penanganan/penyimpanan ikan (handling equipment and storage), dan

mesin-mesin penangkapan ikan (fishing machinery).

(25)

r s

t✉t✈✇✈①✈ ② ✉②✉③④⑤ ④① ✉✇ ✉②✈⑥ ④⑦⑧ ⑨✈ ④⑦⑩ ④③④⑦

y

④ ④⑨ ④✇ ④⑥ ❶ ①✉t❷ ⑨✈ ⑥ ④③

u

s

② ✉① ✉③❸④ ✉❹✈❺✈ ✉⑦ ⑧

turning cycle

① ④⑤ ④✇ ⑥ ④③

u

s

⑨ ④⑤④

t

⑨✈✇④① ❷①④⑦ ✇✉②✈⑥ t❷ ⑨ ④⑥⑧ ⑤✉⑦❻❼ ⑤ ✉③④❺ ✈ ④⑦ ④✇ ④

t

❷ ⑦⑩❷① t✉⑦❻⑥ ✈ ⑨❷⑤①④⑦ ⑨ ④⑦ t ✉t ④✈① ④⑦

t

t✉❺ ✈ ⑦ ⑥④③

u

s

⑤ ③④①

t

✈❺ ⑧ ❽ ✉⑤④

t

⑨ ④⑦

t

✉⑤④

t

❾ ❿✉ ③⑤❷⑩ ④③④⑦ t✉❺ ✈ ⑦⑥ ④③

u

s

t❷ ✇❷❺ ⑧ ②④✈① ⑨④✇ ④t① ✉❽ ✉⑤ ④

t

④⑦ ❺ ✉⑨ ④⑦❻ t④❷ ⑤❷ ⑦ ①✉❽ ✉⑤④④⑦

t

③ ✉⑦⑨ ④⑥ ④

t

u

✇ ④t② ④

t

❾ ➀④⑤ ④✇✈①④⑦⑥④③

u

s

①✉①❷④

t

④⑦④

t

u

①✉t④t⑤❷ ④⑦❷ ⑦⑩❷ ① ⑨✈❼⑤✉③ ④❺ ✈① ④⑦⑤ ④⑨④ ④✈ ③ ② ✉③④③

u

s

① ✉⑦❽ ④⑦❻⑧②✉③❻ ✉✇❼t② ④⑦❻ ② ✉❺ ④③⑨ ④⑦❺ ✉② ④❻ ④✈ ⑦④❾

y

➁✇ ✉⑥①④③✉⑦ ④✈

tu

❸❻ ④

u

⑧① ④⑤ ④✇ ✈① ④⑦ ⑥ ④③

u

s

t✉t✈✇✈① ✈ ①❼⑦

st

③❷ ①❺ ✈ ⑨✉⑦❻ ④⑦

st

④②✈✇✈

t

s y

④⑦❻

t

✈ ⑦❻❻ ✈ ⑧ t ④t⑤❷ t✉⑦❻ ④⑤❷ ⑦❻ ➂

bouyancy

➃ ⑨ ✉⑦❻④⑦ ❻✉③④① ❼✇ ✉⑦❻ ⑨ ④⑦ ④⑦❻ ❻❷①④⑦ ➂

rolling and pitching

➃ ❺ ✉① ✉❽✈✇ t❷⑦❻ ①✈ ⑦ ❾ ➀❼⑦❺ ⑩ ③❷ ①❺ ✈ ①④⑤ ④✇ ⑤ ✉③✈①④⑦④⑦ ⑥ ④③

u

s

① ❷ ④

t

① ④③ ✉⑦④ t✉⑦❻⑥④⑨ ④⑤✈ ② ✉⑦⑩❷③④⑦ ①✉③④

s

④①✈ ② ④

t

④✈ ③ ✇ ④

u

t y

④⑦❻ ②✉③❻ ✉✇❼ t ②④⑦❻ ② ✉❺ ④③⑨④ ⑦

t

④⑥④⑦✉③⑥ ④⑨ ④⑤

t

❻✉

t

④③④⑦➄✈ ② ③④❺ ✈

y

④⑦❻ ⑨✈

t

✈ t②❷✇①④⑦❼ ✇ ✉⑥t ✉❺✈ ⑦ ⑤ ✉⑦❻ ❻ ✉③④①❾ ➅✉⑦❻✈ ⑦❻ ④

t

⑨✈ ⑤✉③✇❷ ① ④ ⑦⑦

y

④③❷ ④⑦❻④⑦①✉③❸④

y

④⑦❻ ② ✉❺ ④③⑧ ➄ ❼✇❷t✉ t ✉❺ ✈ ⑦ ⑥ ④③

u

s

⑨✈③ ④⑦❽ ④⑦❻ ❺ ✉①✉ ❽✈✇ t❷⑦❻① ✈ ⑦ ⑦ ④t❷⑦ t ✉t✈✇✈① ✈ ①✉①❷④

t

④⑦

y

④⑦❻ ② ✉❺ ④③ ❾ ➆❷ ✇ ④⑥

t

❺ ✉② ④②⑦④

y

t ✉❺✈ ⑦⑨✈ ✉❺ ✉✇ ❺ ✉③✈ ⑦❻ ⑨✈ ⑤④①④✈❷⑦⑩❷ ①① ④⑤ ④✇✈① ④⑦ ①④③✉⑦④ ❷① ❷ ③ ④⑦⑦

y

④ ✇ ✉②✈⑥ ①✉❽✈✇ ⑨✈ ②④⑦ ⑨✈ ⑦❻ ① ④⑦ ⑨ ✉⑦❻ ④⑦ ❷ ①❷③④⑦ t✉❺ ✈ ⑦ ❷ ④ ⑤ ❷ ⑦⑩❷①

t

✈ ⑦❻① ④

t

①✉①❷④

t

④⑦ t✉❺ ✈ ⑦

y

④⑦❻

s

④t④ ❾ ➆①④⑦ ④⑨④✇④⑥ ⑤ ③❼⑨❷ ① ④⑦❻

y

t❷ ⑨ ④⑥ ③

u

s

④① ④

t

u

②❷❺ ❷① ➂

perishable

➃ ❺ ✉⑥ ✈ ⑦❻❻ ④

s

✉②❷ ④⑥ ① ④⑤④✇ ✈① ④⑦ ②✈ ④❺ ④⑦④

y

⑨✈✇ ✉⑦❻①④⑤✈ ⑨✉⑦❻ ④⑦

t

✉t ⑤④

t

⑤ ✉⑦✈ t ⑤④⑦ ④⑦

y

s

t

u

①④t④③ ⑤ ✉⑦⑨✈⑦❻✈ ⑦ ➂

cooling room and freezing room

➃ ❷⑦⑩❷① t✉⑦ ❸④❻ ④ ✈①④⑦

t

t

④⑤ ❺ ✉❻ ④③❾ ➆① ④⑦ ➇✈①④⑦

y

④⑦❻ ⑨✈❺✈ t ⑤④⑦ ⑨④✇ ④t

t

✉t⑤ ④

t

⑤ ✉⑦✈ t⑤ ④⑦④⑦

y

t

✉③❺ ✉②❷⑩

t

✉ ③✈❺❼ ✇ ④❺ ✈ ⑨④③✈ ❷⑨④③ ④✇❷ ④ ③ ❺ ✉⑥✈ ⑦❻❻④❺ ❷⑥ ❷ ✈① ④⑦

t

✉③❸ ④❻ ④

t

t

④⑤ ⑨✈⑦❻✈ ⑦ ❾ ➀④⑤ ④✇ ✈①④⑦ ②✈ ④❺ ④⑦

y

④ ⑨✈✇ ✉⑦❻① ④⑤✈ ⑨ ✉⑦❻ ④⑦ ⑤ ✉③④✇ ④

t

④⑦ ② ④⑦⑩

u

❷ ⑦⑩❷ ① ⑤ ✉⑦④⑦❻①④⑤ ④⑦ ✈① ④⑦ ➂

fishing machinery

➃❾ ➈✉② ✉③④⑤ ④ ❽❼⑦⑩❼ ⑥ ⑤ ✉③④✇ ④④⑦

t

② ④⑦⑩

u

✈ ⑦✈ ④⑨ ④✇④⑥

line hauler, net hauler, winch, power block

⑨ ④⑦ ✇ ④✈ ⑦➇✇④✈ ⑦ ④⑦❻

y

t

✉③❻④⑦⑩ ❷⑦❻ ⑤ ④⑨④❸✉⑦✈

s

t✉❼⑨✉

t

⑤✉⑦ ④⑦❻① ④⑤ ④⑦④⑦❻

y

⑨✈

t

✉③④⑤① ④⑦ ❾

2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Solar Kapal Ikan

➉ ④①⑩❼③➇ ❹④①⑩❼③

y

④⑦❻②✉③ ⑤✉⑦❻ ④③❷⑥⑩ ✉③⑥④⑨④⑤① ❼ ⑦❺❷t❺✈② ④⑥ ④⑦② ④① ④③①④⑤④✇✈①④⑦ t✉✇✈ ⑤❷⑩✈ ① ✉① ❷ ④

t

④⑦ t✉❺ ✈ ⑦ ⑨ ④⑦✇ ④t ④ t ✉❺✈ ⑦ ② ✉③❼ ⑤ ✉③ ④❺✈ ❾ ➀✉⑨❷④⑦④

y

②✉③ ②④⑦ ⑨✈ ⑦❻ ✇❷③

u

s

⑨ ✉⑦❻④⑦ ① ❼ ⑦❺❷t❺ ✈ ② ④⑥ ④⑦ ② ④① ④③⑧ ④③✈ ⑦

t

y

④ ❺ ✉t④① ✈ ⑦ ②✉❺ ④③ ①✉①❷④

t

④⑦ t✉❺ ✈ ⑦ t④①④ ① ❼ ⑦❺❷t❺ ✈ ② ④⑥ ④⑦ ② ④① ④③ ❸❷ ❻ ④

s

✉t④① ✈ ⑦ ②✉❺ ④③ ⑨ ④⑦ ❺ ✉t ④①✈ ⑦ ✇ ④t ④ t ✉❺✈ ⑦ ② ✉③❼⑤✉③ ④❺✈ t④①④ ①❼⑦❺ ❷t❺ ✈ ②④⑥④⑦ ②④①④③

s

✉ t ④①✈ ⑦ ②✉

s

④③ ⑤❷ ✇ ④ ➂ ➅④⑦❻❷⑦❺ ❷①④③❼

t

⑨①①❾ r ➊➋ ➊➃❾ ➌❻

u

st

✈ ⑦ ④ ➂r➊ ➊ ➍➃ t✉⑦

y

✉ ②① ④⑦

t

u

② ✉②✉③ ④⑤④ ❹ ④①⑩❼③ ✉①❺ ⑩ ✉③⑦ ④✇ ⑨④⑦✈ ⑦⑩ ✉③⑦④✇ ⑨④③✈ t ✉❺✈ ⑦

y

(26)

➏➐➑➒➓➒➔➒ → ➣➐ ↔➒ ↕↔➒ →➙

t

↕→➛➛ ↕ ➣➒ ➜➒ →➛ ➜➝ ↔

u

t

➙ ➞

u

➒➞➒ ➙ ➑ ➒ → ➓➒➔➒ ➣➐ ↔➟➒➓➒ →➒ →➠ ➡➐ →➒➛➒

y

➒ →➛ ➓➐ ➢ ↕➤ ➢➐ ➜➒ ↔➑ ↕➢ ➝➥➝➤ ➏➒ → ➏➒ ➣➒➓ ➝ →➥➝ ➏ ➔➐ →➒➔ ➢➒ ➤ ➏➐➞➐ ➣➒➒ →

t

➟↕➏➒ ➏➒ ➣➒➓ ➢➐ ↔➒➑➒ ➣➒➑➒ ➣➦ ➜ ↕➜ ↕

t

↔↕➔

y

➒ →➛

t

↕➑ ➒ ➏ ➜➐ ↕➔➢➒ →➛ ➠ ➧➒➒

t t

➐ →➒➛ ➒ ➑ ↕

t

↕→➛ ➏➒

t

➏➒ → ➑➐ →➛➒ → ➔➐ →➒➔ ➢➒➤ ➣➝ ➥➒ ↔➒ →➔ ➐ ➜ ↕→➔➒ ➏➒ ➏➦ → ➜➝➔ ➜ ↕➢➒➤➒ →➢➒ ➏➒ ↔ ➟➛ ➒

u

➔ ➐ →↕→➛ ➏➒

t

➠ ➧➐➔➒ ➏ ↕→ ➢➒ →➒ ➏

y

➏➒ ➣➒➓ ➔ ➐➓➒ ➏➝ ➏➒ → ➣➐ ↔➟➒➓➒ →➒ → ➔ ➒ ➏➒ ➏➦ → ➜➝➔ ➜ ↕ ➢➒➤ ➒ → ➢➒ ➏➒ ↔ ➜➐➔ ➒ ➏↕→ ➢➐ ➜➒ ↔ ➠ ➨➒➑➒ ➜➒➒

t

➏➒ ➣➒➓ ➔ ➐ →➛➒➓➒➔↕ ➒ ↔

u

s

➣➒ ➜➒ →➛ ➜➝ ↔

u

t y

➒ →➛ ➢➐➒ ↔ ➙

s

➔➒ ➏➒ ➟↕➏➒ ➒↔➒➤ ➏➒ ➣➒➓
(27)

3

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

t

t

u

stu

s

t

tu

Gambar

1), Sukabumi, Jawa Barat, yaitu sebuah basis penangkapan ikan di pesisir selatan

Jawa Barat.

Gambar 1 Lokasi penelitian PPN Palabuhanratu tahun 2009

3.2 Bahan dan Alat

Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

(28)

3.3 Metode Penelitian

➸➺➻➺ ➼➽

t

➽➾➻ ➽➻➽ ➚➺➻ ➪ ➪➶➻➾➹ ➾➻ ➚➺

t

➘➴➺

st

➶➴➽ ➹ ➾

su

s y

➾➻➪ ➴➽➼➾➹➶➹➾➻ ➴➽ ➸➸ ➷ ➸ ➾➼➾➬➶➮➾➻➱➾➶✃

t

❐➺➬➾➪ ➾➽ ➹➾

su

s

➴➾➼➾➚ ❒➺➻➺ ➼➽

t

➽➾➻ ➽➻➽ ➾➴ ➾➼➾➮ ➹➘➻➴➽❮➽❒➺➱➽➹➾➻ ➾➻ ➾➻➪

y

➬➺➱ ➬➾❮➽

s

➴ ➽ ❒➺ ➼➾➬➶➮➾➻ ➽➻➽ ➴ ➺➻ ➪➾➻ ❰➘ ➹➶❮ ➬➺➱➶❒➾

s

➽➹➾❒ ➴➾➻

st

➱➾➺ ➪➽

t

➻ ➺ ➼➾

y

➾➻ ➾➻➪

y

➚➺➻➪➾➼➾➚ ➽❒➺➱➽

st

w

➾➹➺➻➾➽➹ ➾➻➮➾➱➪ ➾Ï ÏÐ❒➾➴➾➬➶ ➼➾➻Ð➺ ➽Ñ Ò ÒÓ ✃

3.4 Metode Pengambilan Sampel

Ô ➾➼➾➚ ➚➺ ➼➾➹❮➾➻➾➹➾➻ ❒➺➻ ➺ ➼➽

t

➽➾➻ ➽➻➽ ❒➺➻ ➶ ➼➽

s

➴➽➬➾➻ Õ

u

➘➼➺➮ ➴➶➾➺➻➶➚➺➱➾➘➱

t

Ö

y

➾➽

tu

❮➾➶ ➴ ➾➱➾ ×➼❰➽➾➻ ➴➾➻ ❮➾➶ ➴ ➾➱➾ Ø➱➽➹✃ Ù ➾➱➾ ❒➺➻➪➾➚➬➽➼➾➻ ➴ ➾

t

➾ ❒➱➽➚➺➱

y

➾➻➪ ➴ ➽➼➾➹➶ ➹ ➾➻➴➺➻➪➾➻

stratified purposive sampling

➴➺➻ ➪ ➾➻➹➱➽➺➱➽➾

t

➬➾➻

y

➾➹➻

y

➾Ú➶ ➚ ➼➾➮ ×ÏÛÖ ➹ ➘➻ Õ➱➽➬➶❮➽

y

➾➻➪ ➴ ➽➬➺➱➽➹➾➻ Ö Ú➶ ➚ ➼➾➮ ➾➼➾

t t

➾➻➪➹ ➾❒ ➾➻➪

y

❒➾➼➽➻➪ ➬➾➻

y

➾➹ ➴ ➽➪➶ ➻ ➾➹ ➾➻ Ö ❮➺➱

t

➾ ➻➽➼➾➽ Ú

u

➾➼ ➴ ➾➼➾➚ ❒ ➱➘➴➶➹

y

➾➻➪ ➴ ➽➮➾❮➽➼➹ ➾➻✃ ❐➾➚❒➺ ➼

y

➾➻➪ ➴ ➽➾➚➬➽➼ ➮➾➱

u

s

➚➺➻➪➾➼➾➚ ➽➹➺Ú➾➴ ➽➾➻ ➹➺➻➾➽➹ ➾➻➮➾➱➪➾ÏÏ Ð

y

➾➻ ➪

t

➺➱Ú ➾➴➽❒➾➴➾

t

➾➮➶➻ÑÒÒ Ó✃

➸ ➘❒➶ ➼➾❮➽ ➴➽ ➸➸ ➷ ➸ ➾➼➾➬➶➮➾➻➱➾

tu

➴➽➬➾ ➪➽ ➚➺➻Ú ➾➴➽ ➬➺➬➺➱➾❒➾

st

➱➾

t

➾ ➬➺➱➴ ➾❮➾➱➹ ➾➻ Ú➺➻➽

s

➾➼➾

t

❒➺➻ ➾➻➪➹ ➾❒➾➻ ➽➹➾➻ ➾➻ ➪

y

➴➽➪➶ ➻ ➾➹ ➾➻ ÜÝ ➾➬➺ ➼ ➵Þ✃ ➸ ➾➴ ➾ ➸➸ ➷ ➸ ➾➼➾➬➶➮➾➻➱➾

tu

t

➺➱➴➾❒➾

t

Ó Ú➺➻ ➽

s

➾➼➾

t

➾➻➪➹ ➾❒

t

➻ ➾➚➶➻ ➮➾➻

y

➾ ß Ú➺➻ ➽

s

➾➼➾

t t

➾➻➪➹ ➾❒ ❮➺➬➾➪➾➽ ❮➾➚❒➺ ➼

y

➾➽

tu

à ❒➾

y

➾➻➪Ö ❒➾➻ á➽➻➪ ➱➶➚❒➘➻ Ö ➪➽➼➼➻➺Ö

t

➴➾➻ ➬➾➪➾➻✃ â ➶ ➚ ➼➾➮ ❮➾➚❒➺ ➼

y

➾➻➪ ➴ ➽➾➚➬➽➼ ➴➾➱➽ ß Ú➺➻ ➽

s

➾➼➾

t

❒➺➻➾➻➪➹ ➾❒➾➻ ➽➹ ➾➻ ➺➱❮➺➬➶Õ

t

➾➴➾➼➾➮ Ñ ã ➱➺❮❒➘➻➴ ➺➻ÜÝ➾➬➺ ➼➵Þ✃

Ý➾➬➺ ➼➵ ➸➘❒➶➼➾❮➽➴➾➻ ❮➾➚❒➺ ➼ ➻➺ ➼➾➾➻

y

➸ ➾➼➾➬➶➮➾➻➱➾

tu

➚➺➻ ➶➱

u

t

Ú➺➻➽

s

➾➼➾

t t

➾➻ ➪➹ ➾❒

y

➾➻➪➴➽➪➶ ➻ ➾➹ ➾➻➻

y

äåæ ç

y

çè é êë ìæ çí

s

îêï çèðñ

Sampel (orang)

Payang

44

6

Pancing rumpon

177

10

Bagan

38

5

Gillnet

10

5

3.5 Jenis Data yang Dikumpulkan

Dalam penelitian ini telah dilakukan pengumpulan data yang mencakup:

(1) Kondisi umum perikanan Pelabuhanratu dalam rentang waktu 10 tahun, sejak

tahun 2000 hingga tahun 2010.

(2) Data rinci tentang penggunaan bahan bakar minyak untuk kegiatan

penangkapan ikan dengan cara melihat struktur biaya.

(29)

òó

ôó õ ö÷ø ù úûø üýû þ ÿ ý ù ÷û ÷ ÿ

y

ýû þ ✁÷✂ýù ÿ ýû

t

û ÷✄ý

y

ýû ý✄ý☎ ☎÷û

y

✁ÿ ýù✁ ÿ÷ûý✁ÿ ýû ✆ý✂þ ý✝ý✆ýû✝ýÿ ý✂✞

ô✟ õ ö÷ø ù úûø

y

ýû þ ýÿ ýû ✁÷✂ýùÿýû

t

û ÷✄ý

y

ýû ü✁ÿý

t

÷✂üý ✁✄ýþ✁ÿ÷û ý✁ÿ ýû ✆ý✂þ ý✝ý✆ýû ✝ýÿý✂☎✁û

y

ýÿ✞

✠ý✝÷✄ó✡ý✂ýù ÷ûþý☎✝ ✁✄ýû ý

t

ý

☛ ☞✌✍ ✎✏✑✒ ✑ ✓✑ ✔✑✕☞✌✖

u

✗✘✙✑✌

u

✏✑✒ ✑ ✚✗ ✛ ☞✔

u

✏✑ ✒✑ ✏✑✒ ✑✘✔✜ ✢

u

s

✍✤✑✍ ✙

s

✒ ✑✌ ✖✣✑✘✑✌ ✥✑✑✌✦✑✔✑

w

✢✑✌

s

✒ ✑✒✍

s

✒✍ ✣

✘ ☞✔✍ ✣✑✌✑✌

✧ ☞✙✑

y

✑✌ ✏✍ ✌✑

s

✕☞✔✍ ✣✑✌✑✌ ✏✑✒ ✑

u

✌✍✒✘ ☞✌✑✌✖✣✑✘✑✌ ✚ ✒✑✒✍ ✎

t

✍ ✣✘ ☞✔✍ ✣✑✌✑✌ ✏✍ ✌✑

s

✘ ☞✔✍ ✣✑✌✑✌ ✏✑✒ ✑★✗ ✙✑✤

u

✑✙✑

t

✒ ✑✌ ✖✣✑✘ ✚ ✒✑✒✍ ✎

t

✍ ✣ ✘ ☞✔✍ ✣✑✌✑✌ ✏✍ ✌✑

s

✘ ☞✔✍ ✣✑✌✑✌ ✏✑✒ ✑✌✍ ✙✑✍✤✑✍ ✙

s

✒ ✑✌✖✣✑✘✑✌

✌☞✙✑✑✌✩

y

✘☞✌ ✖✖

u

✌✑✑✌✪ ✪✫ ✢✑✌ ✛✍✑✑

y

✜✘☞✔✑

s

✍✜✌✑✙✙✑✍ ✌

✥✑✑✌✦✑✔✑

w

✢✑✌ ✚ ✒✑✒✍ ✎

t

✍ ✣✘ ☞✔✍ ✣✑✌✑✌

✧ ☞✙✑

y

✑✌ ✏✍ ✌✑

s

✘ ☞✔✍ ✣✑✌✑✌

✬÷÷☎ùý

t

ü÷û✁

s

ý

t

ý

t

÷✂÷✝✭ ✮

s

✁ù÷✂ú✄÷✆ ý✂✁

t

✁þ ý ü÷û✁

s

ø ✭☎✝÷✂✯ ý✁

y

t

✭ ✰ ô òõ ☎÷✄ý✄✭✁ ù÷û ÷✄✭ø ✭✂ýû ú ÿ✭☎÷û ✄ýùú✂ýû ý

t

ý

u

ù ✭

st

ýÿý✯ ô✱õ ☎÷✄ý✄✭✁ ù ÷ûþý☎ý

t

ýû ✄ýûþø ✭ ûþ ✯ ýû ô ✲õ

w

ý

w

ýû ✳ý✂ý ÷ûþýû ù✁✆ýÿ ✴ù✁✆ýÿ

y

ýû þ

t

÷✂ÿ ý✁

t

÷û þ ýû ù ÷✂✁ÿ ýû ýû

ýû ✵ýÿ✮ú✂✝ý✆ýû ✝ýÿ ý✂ ☎ ✁û

y

ýÿ✞ ✶ ✁✆ýÿ✴ù✁✆ýÿ

y

ýû þ

t

÷✂ÿ ý✁

t t

÷✂ø÷✝✭ ✮ ✁ ýû ✮ý✂ýûý✰

y

ô òõ û÷✄ý

y

ýû✷ÿýù✮÷û ÿ ýù ý✄✯ ô ✱õ ù ÷☎✁✄ ✁ÿ ÿ ýù ý✄✯ ô ✲õ

t

÷ ÿû✁ø✁ ÿ ýù ý✄✯ ýû ôó õ

t

✭ÿýû þ ✝÷û þ ÿ÷✄þ ý✄ýû þýûÿ ýù ý✄ ✞

✸ý✄ý☎ ù÷û ÷✄ ✁

t

✁ýû ✁û✁✯ ✝ ✁ý

y

ý ✭ ùý✆ ✭û✮✭ ÿ ù ý✂ý û ÷✄ý

y

ýû ô ü✭✂

u

☎✭ ✁✯ ü✭✂

u

☎÷ø✁û ýû ýûýÿ ✝✭ý✆ ÿ ýù ý✄õ ✁✆✁

t

✭ ûþ ÷û þ ýû ☎÷☎ù÷✂ ✆ý

t

✁ÿ ýû û✁✄ý✁ ✁ÿýû

y

ýû þ

✁ù ÷✂ú✄÷✆ ýû

t

ý

t

ý ✳ý✂ý ✝ýþ✁ ✆ýø✁✄ ✁ ýû ✮ý✂ý ù÷☎ ✁✄ ✁ÿ ✭ ø ý✆ý ýû û÷✄ýýû

y

✞ ✹ ✭☎✄ý✆ ✝ ✁ýý

y

✭ ù ý✆ û ÷✄ý ýû

y

÷✂

t

÷✝✭ ✮

s

✁ ✁

st

✂✁✝✭ ø✁ÿ ýû ✁ ýû

t

ý✂ý ü✭✂

u

☎✭ ✁✯ ü✭✂

u

☎÷ ø✁û ýû ýû ýÿ ✝✭ý✆ ÿ ýù ý✄ ✞ ✺ ýù ✭û

t

ýý

t

✳ý✂ý ù ÷☎✝ýþ✁ýû ý ý✄ý✆ ✲✟ ✻ ✭û✮✭ ÿ ù÷☎ ✁✄ ✁ÿ✯ ò✟✻ ✭û✮✭ ÿ ü✭✂

u

☎✭ ✁✯ ò✼✻ ü✭✂

u

☎÷ø✁û ýû ó✼✻ ✭û✮✭ ÿ✺✽✬✞ ✽÷ø ý✂û✁✄ý✁ ✂÷

t

✂✁✝✭ø✁✱✻

ý✂ ✁û✁✄ý✁✆ýø✁✄

t

ýû þ ÿ ýùýû ✁✝÷✝ýû ÿ ýû ÿ÷ùý ýû÷✄ý

y

ýû ýûø ÷✝÷

s

ý✂✲✻ ✁✝÷✝ýûÿýû ÿ÷ùý ýÿ úû ø ✭☎÷û ý

t

ý

u

ù ÷☎✝÷✄ ✁✞

3.6 Analisis Data

(30)

❁ ✿❂ ❃❄❅❆ ❅ ❄❇❈ ❉❈❊

y

❊ ❋ ❋ ● ❍ ❊■ ❊❏ ❉❈❊❊

y

❅❆❑❄❊❇❈ ❅▲ ❊■ ❆❑▲❊▲▼◆❊❆❊▲ ❈◆❊▲ ❊◆❊▲ ❍❈❉ ❊▲❍❈▲▼◆❊▲ ❍❈❊▲ ❖ ❊❄❊❆❑❄❈ ❅❍❑❇❑❉ ❑■P❏ ❍ ❊▲❇❑

su

❍ ❊◗◆❑▲❊❈◆❊▲◗❊❄▼❊❋❋●❘ ❋❈❊❊

y

❆❄❅❍P◆❇❈ ❊◆❊▲ ❍❈❊▲❊■❈ ❇❈

s

❍❑▲▼❊▲ ❏ ❑▲▼ ▼P ▲ ❊◆❊▲ ❄P ❏

u

s

y

❊▲▼ ❍❈P ■❈

t

s

❙❅❑◆❊❄

t

❊❈

w

❁ ✿❚❚ ❀❂ ❯

y

❊❈P❱

t

❲❳

= FC + VC

dimana TC = total biaya (total cost), FC = biaya tetap (fixed cost), VC = biaya

variabel (variable cost).

Dalam penelitian ini, biaya operasional mencakup biaya pengadaan bahan

bakar, es balok, air bersih, konsumsi, pelumas dan pembayaran retribusi serta

biaya upah untuk ABK. Pengaruh kenaikan biaya operasional akibat kenaikan

BBM dilihat dengan menghitung persentase perubahan biaya (yaitu kenaikan)

dari penerapan rumus di bawah. Rumus untuk menghitung persentase

kenaikan biaya tersebut adalah:

Per sen kenaikan biaya operasional =

VC − VC

VC

x 100%

Dimana VC

1

dan VC

0

masing-masing berurutan adalah biaya variabel sesudah

kenaikan harga BBM dan biaya variable sesudah kenaikan harga BBM. Di

dalam setiap biaya variabel tersebut terdapat biaya pengadaan bahan bakar.

Untuk menghitung biaya operasi, biaya retribusi dan upah nelayan

menggunakan rumus :

Biaya operasi = biaya BBM + biaya konsumsi + biaya es + biaya pelumas +

biaya air bersih + biaya retribusi + upah nelayan

Biaya retribusi = 2% x nilai hasil tangkapan

Biaya upah nelayan = 65% x (nilai hasil tangkapan

biaya retribusi

biaya

operasional)

Untuk unit bagan,

biaya operasi = biaya BBM + biaya konsumsi + biaya es + biaya pelumas +

biaya air bersih + biaya retribusi + upah nelayan

Biaya retribusi = 2% x nilai hasil tangkapan

(31)

❨❩

❬❭❪❫❭❴ ❴❵❛❜❝❪❞ ❡❫❢ ❛❣❤ ✐❢ ❞ ❡❢❭❛❝❢❛ ❫❭❥❦❝❥❢❭❧❛❧❫❢❭❪

t

❫✐♠❣❫❜❫✐❜❝❥

t

❥❭❜ ♥❭❜❝❥❤❪❝❧♥❫❥❭

w

w

❫✐♦❫❥❫

t

❝❥ ❧❫♥❫❜✐❝ ❪❫

y

❫✐♣ q❫❡ ❜❭❥❫✐❨r❛ q❫❡ ❜❭❥❫✐❨ ❨❛ q❫❡ ❜❭❥❫✐❨s♥❫✐q❫❡ ❜❭❥❫✐❨t✉✈✇✐①❞ ❣❜❝❥❧❭❞✐ ♠❫✐

t

❦❭❫

y

❫ ❤❜❝❥❫❢❭❛ ✐❭❪❫❭❧❫❢❭❪

t

❫✐ ♠❣❫❜❫✐

y

❫✐ ♠♥❭❜❫❣❫❭❫♥❫❪❫❧✐❭❪❫❭❥❫

t

❫ ②❥❫

t

❫♥❫❥❭❥❝❢ ❜❤✐♥❝ ✐✈
(32)

Gambar

Gambar 2   Perkembangan suplai BBM di PPN Palabuhanratu 2000 � 2010
Gambar 4  Perkembangan nelayan di PPN Palabuhanratu 2000 � 2010
Gambar 6 Perkembangan jumlah produksi ikan di PPN Palabuhanratu
Gambar 8 Perkembangan jumlah kapal ikan dan suplai BBM pada PPN
+7

Referensi

Dokumen terkait

Agama dan budaya lokal adalah bagian yang tak terpisahkan dalam praktiknya, agama mengajarkan shalat dengan ber- bagai syarat dan ketentuannya, namun dalam prakteknya

[r]

Dengan perhitungan Fuzzy RPN, mode kegagalan paling kritis pada koridor III adalah jalur yang belum steril dari pengguna kendaraan pribadi (0,742), sedangkan pada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode ceramah dengan media poster dan media leaflet terhadap pengetahuan dan sikap siswa tentang bahaya rokok

Proses sortasi biji kopi di tingkat kelompok tani memungkinkan mendapatkan kualitas biji kopi sangrai, dikarenakan dalam proses penyangraian dituntut adanya keseragaman

Adapun hasil penelitian kali ini yaitu dengan adanya penurunan inflasi disertai dengan penurunan suku bunga berpengaruh signifikasi terhadap kenaikan saham LQ45, sedangkan kurs

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Perubahan atas Peraturan Walikota

Pengendalian intern pertambahan aktiva tetap pada PT Usni Utama perlu diterapkan dan di analisis bagaimana pelaksanaan pengendalian intern pertambahan aktiva tetap tidak