• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemodelan Spasial Resiko Kebakaran Hutan dan Lahan Di Provinsi Kalimantan Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemodelan Spasial Resiko Kebakaran Hutan dan Lahan Di Provinsi Kalimantan Barat"

Copied!
226
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 3 Alur penelitian
Tabel 1 Peubah dari aspek aktifitas manusia
Gambar 11 Kepadatan hotspot pada ibu kota provinsi, ibu kota kabupaten dan ibu
Gambar 18 Sebaran lahan gambut di Kalimantan Barat (Sumber : Wetland Internasional, 2004)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Partisipasi Petani dalam Pelaksanaan Pencegahan Kebakaran Lahan Gambut (Kasus di Kabupaten Mempawah Provinsi Kalimantan Barat). Dibimbing oleh: PUDJI MULJONO dan

r Data Spasial Nasional (IDSN) untuk Pengenhlian Kebakaran Hutan Studi kasus di Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat) adalah karya saya asahan kornisi pembimbing dan

Kebakaran hutan dan lahan akan terjadi jika 3 kondisi sebagai syarat terjadinya kebakaran tersedia yaitu bahan bakar (biomass), dryness (kekeringan) dan faktor pemicunya.

Variabel spasial yang digunakan untuk membangun kerawanan kebakaran hutan, yaitu topografi (elevasi, slope, dan aspek), vegetasi (tipe bahan bakar, kadar kelembaban), pola

PEMETAAN RAWAN DAN RESIKO KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (Studi Kasus Kabupaten Rokan Hilir Dan Rokan Hulu, Provinsi Riau)..

Status Siaga Darurat Sebagaimana Dimaksud Adalah Dalam Rangka Siagan Darurat Penanganan Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Atau Lahan di Provinsi Kalimantan Selatan terhitung

Model spasial berdasarkan target RTRW lebih sesuai diterapkan di Provinsi Kalimantan Tengah karena pengembangan lahan perkebunan kelapa sawit pada hutan produksi

Penelitian selanjutnya adalah membangun model hutan tanaman berisiko kecil kebakaran, pencegahan kebakaran hutan rawa gambut berbasis masyarakat, dan menentukan indikator