Disusun oleh:
Luqman Abdulloh Mahmuda 20120220064
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
i
PENGARUH PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RESTO WAROENG AYAM KAMPUNG YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana Pertanian
Disusun Oleh:
Luqman Abdulloh Mahmuda 20120220064
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah rabbil alamiin, segala puji hanya bagi Alloh yang dengan
rahmat Nya memampukan kita untuk dapat melakukan berbagai kebaikan,
sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah bagi junjungan kita Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Penulis bersyukur skripsi yang berjudul “PENGARUH PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RESTO WAROENG AYAM KAMPUNG YOGYAKARTA” dapat diseleseaikan dengan baik. Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Dr.Ir.Widodo,MP selaku dosen pembimbing utama, Ibu
Ir. Diah Rina Kamardiani,MP selaku dosen pembimbing kedua, Ibu
Susanawati,SP,MP selaku dosen penguji dan Ibu Ir. Lestari Rahayu,MP selaku
dosen pembimbing akademik atas segala saran, arahan, nasihat, dukungan dan doa
yang selalu diberikan kepada penulis.
Ungkapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada kedua orang tua,
segenap keluarga dan teman-teman agribisnis 2012 atas dukungan yang selama ini
diberikan.
Yogyakarta, 02 September 2016
ii
B.Hasil Penelitian Terdahulu ... 15
C.KerangkaPemikiran... 17
III. METODE PENELITIAN ... 17
A.PenentuanLokasidanSampel ... 17
B.MetodePengumpulan Data ... 18
C.Jenis Data yang Digunakan ... 19
D.PembatasanMasalah ... 19
E. DefinisiOperasional dan Pengukuran Variabel ... 19
F. TeknikAnalisis Data... 23
IV. PROFIL PERUSAHAAN ... 25
A. Profil Singkat Resto Waroeng Ayam Kampung ... 25
B. Lokasi Resto Waroeng Ayam Kampung ... 27
C. Manajemen di Resto Waroeng Ayam Kampung ... 29
D. Menu dan Harga di Resto Waroeng Ayam Kampung ... 31
E. Fasilitas dan Layanan di Resto Waroeng Ayam Kampung ... 33
V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 36
A. Deskripsi Responden ... 36
B. Promosi yang Dilakukan oleh Pengelola Waroeng Ayam Kampung ... 40
iii
D. Keputusan Pembelian Konsumen di Waroeng Ayam Kampung
` ... 51
E. Pengaruh Promosi yang Dilakukan Waroeng Ayam Kampung terhadap Keputusan Pembelian Konsumen ... 57
VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 63
A. Kesimpulan ... 63
B. Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA ... 65
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.Penentuan jumlah responden pada hari senin-jumat ... 17
Tabel.2 Penentuan jumlah responden pada hari sabtu-minggu ... 18
Tabel 3.Interval nilai koefisien korelasi dan kekuatan hubungan ... 24
Tabel 4. Daftar menu dan harga Waroeng Ayam Kampung ... 31
Tabel 5. Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin ... 36
Tabel 6. Jumlah responden berdasarkan usia ... 37
Tabel 7. Jumlah responden berdasarkan pekerjaan ... 39
Tabel 8. Sebaran jawaban responden tentang neon box, spanduk dan social media ... 45
Tabel 9. Sebaran jawaban responden tentang promo ulang tahun dan promo paket ayam utuh ... 48
Tabel 10. Sebaran jawaban responden tentang liputan harian jogja ... 49
Tabel 11. Sebaran jawaban responden tentang tentang informasi mulut ke mulut ... 50
Tabel 12.Sebaran jawaban responden tentang kemantapan dengan produk ... 51
Tabel 13. Sebaran jawaban responden tentang terbiasa dalam membeli ... 53
Tabel 14. Sebaran jawaban responden tentang merekomendasikan pada orang lain ... 54
Tabel 15.Sebaran jawaban responden tentang melakukan pembelian ulang ... 56
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran ... 16 Gambar 2. Denah lokasi Waroeng Ayam Kampung ... 28 Gambar 3. Struktur kepengelolaan di Resto Waroeng Ayam Kampung .... 29 Gambar 4.Layanan pesan antar “Waroeng Delivery” bisa diakses lewat
smartphone. ... 34 Gambar 5. Neon box di depan Waroeng Ayam Kampung ... 41 Gambar 6. Spanduk Waroeng Ayam Kampung di Jalan Kaliurang,
Yogyakarta ... 41 Gambar 7. Sosial media berupa akun twitter @waroengakam dan
instagram @waroenggroup ... 42 Gambar 8. Konsumen yang merayakan ulang tahun temannya di
Waroeng Ayam Kampung ... 43 Gambar 9. Paket ayam utuh di Waroeng Ayam Kampung ... 44 Gambar 10. Liputan Waroeng Ayam Kampung di Harian Jogja ... 45
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Identitas Responden Waroeng Ayam Kampung ... 68 Lampiran 2.Korelasi rank sperman promosi yang mempengaruhi
i INTISARI
PENGARUH PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN RESTO WAROENG AYAM KAMPOENG YOGYAKARTA. (Skripsi dibimbing oleh WIDODO & DIAH RINA KAMARDIANI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui promosi yang dilakukan manajemen Waroeng Ayam Kampung, mengetahui keputusan pembelian oleh konsumen Waroeng Ayam Kampung dan mengidentifikasi pengaruh promosi yang dilakukan manajemen Waroeng Ayam Kampung.Responden pada penelitian ini berjumlah 97 orang yang diambil secara quota sample dengan mengambil beberapa responden yang dapat mewakili keseluruhan konsumen Waroeng Ayam Kampung.Pengumpulan data dilakukan pada pekan kedua bulan maret 2016.Metode penelitian yang digunakan yaitu wawancara dan kuesioner. Berdasarkan analisis data menggunakan analisis korelasi rank sperman diperoleh data bahwa promosi yang dilakukan oleh manajemen Waroeng Ayam Kampung semuanya berpengaruh dengan keputusan pembelian pada konsumen. Diurutkan dari nilai korelasi paling tinggi yang hubungan cukup berarti yaitu informasi dari mulut ke mulut dan sosial media dengan nilai korelasi 0.696 dan 0.463. Promosi selanjutnya dengan kekuatan hubungan rendah yaitu spanduk, liputan harian jogja, promo paket ayam utuh, promo ulang tahun dan neon box dengan nilai korelasi 0.386, 0.341, 0.313, 0.229 dan 0.221.
PENGARUH PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN RESTO WAROENG AYAM KAMPUNG YOGYAKARTA
Effect on The Promotion of Consumer Buy Decision in Waroeng Ayam Kampung Restaurant Yogyakarta
Luqman Abdulloh Mahmuda
Dr.Ir.Widodo,MP / Ir. Diah Rina Kamardiani,MP Agribusiness Department Faculty of Agriculture
Muhammadiyah University of Yogyakarta Abstract
This research aims to determine the campaign carried Waroeng Ayam Kampung management, to know purchasing decisions by consumers Waroeng Ayam Kampung and identify the impact of the campaign carried Waroeng Ayam Kampung management. Respondents in this research amounted to 97 people taken by quota sample by taking some respondents to represent the entire consumer Waroeng Ayam Kampung. The data collection is done in the second week of March 2016. The research method used were interviews and questionnaires. Based on data analysis using Spearman rank correlation analysis of data showed that the campaign conducted by management Waroeng Ayam Kampung all influence the purchasing decisions of consumers. Sorted from highest correlation value is a significant relations that is the information by word of mouth and social media with a correlation value 0696 and 0463. The next promotion with low relations strength is banners, coverage of daily jogja newspaper, package whole promotion chicken, birthday promotion and neon box correlation value 0386, 0341, 0313, 0229 and 0221.
i
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persaingan bisnis terutama produk kulinersemakin hari semakin
menggeliat dan kompetitif yang menuntutprodusen harusmampu membuatproduk
dengan cita rasa yang enak serta berbeda dari pesaingnya,berbagai strategi
ditempuh agar dapat menarik perhatian konsumen untuk membeli.Salah satucara
yang dilakukan oleh perusahaan dalam menarik perhatiankonsumen adalah
dengan kegiatanpemasaran.Pemasaranbagi perusahaan adalah hal yang inti
dimana pemasaran menjadi kunci penting, terutama dalam pelaksanaan penjualan
produk bisnis tersebut.
Bagian terpenting dari pemasaran adalah promosi yang bertujuan
membuat konsumen bersedia untuk membeli serta menjadi langganan, karena
konsumen harus lebih dahulu diajak mencoba atau mengenali produk yang
dihasilkan oleh perusahaan, pada dasarnya konsumen tidak akan melakukan hal
itu bila kurang yakin terhadap produk tersebut, maka disinilah perlunya
perusahaan mengadakan promosi yang terarah, karena diharapkan dapat
memberikan pengaruh positif terhadap meningkatnya penjualan bagi perusahaan.
Disisi lain, kehidupan di era sekarang ini memunculkan perilaku konsumen yang
sangat beragamdi kalangan masyarakat, dimana konsumsi seseorang atau
komunitassangat dilatarbelakangi oleh gaya hidupnya yang notabene hal tersebut
juga mempengaruhi aktivitas keputusan pembelian terhadap suatu produk.
Oleh karena itu, pengambilan keputusan pembelian pada konsumen
perusahaan,karena itulah yang menjadi sasaran dari kegiatan promosi yang selama
ini dilakukan yang berupa penyampaian pesan kepada konsumen, selain itu
promosi bertujuan membangun komunikasi dengan harapan ada tanggapan dari
konsumen atas produk yang ditawarkan untuk kemudian konsumen
menindaklanjutinya dengan membeli produk tersebut. Pengambilan keputusan
membelimerupakan kegiatan sehari-hari dalam kehidupan konsumen, sehingga
perusahaan perlu mengetahui apakah promosi yang dilakukan oleh perusahaanitu
berdampak pada konsumen, jika berdampak hal apakah yang akhirnyamembuat
konsumen tiba pada keputusan pembelian.Keputusan pembelian pada konsumen
mempunyai arti penting bagi perusahaankarena kemajuansuatu perusahaan banyak
ditentukan oleh keputusan pembelian konsumen terhadap produk tersebut
sekarang ini.
Beragam kuliner yang tersediadi daerah Yogyakartasaat ini menjadi tujuan
utama bagi wisatawan untuk berkunjung ke Yogyakarta, khususnya bagi
wisatawan yang gemar melakukan wisata kuliner.Tentu saja, hal ini menjadi
peluang bagi pelaku kuliner di Yogyakarta. Resto Waroeng Ayam Kampung
berlokasi di Jalan Turangga, Barat Terminal Condong Catur, daerah Condong
Catur termasuk daerah yang menjadi salah satu pusat keramaian di Yogyakarta,
lokasi yang dekat dengan berbagi kampus serta fasilitas public seperti rumah sakit
dan pusat perbelanjaan tersebut menjadi daya tarik tersendiri, Waroeng Ayam
Kampungadalah restoran yang mengusung konsep retro klasikal serta
menyediakan dan menyajikan makanan dengan menu khusus ayam kampung,
Melihat kondisi lapangan,Yogyakarta merupakan pangsa pasar yang
sangat potensial bagi produk kuliner, maka resto Waroeng Ayam Kampung
selaluberusaha berpromosi dengan cara terbaik untuk dapat menarik dan
memenangkan hati konsumen sehingga konsumen memutuskan untuk tetap
membeli serta menjadi pelanggan di restoWaroeng Ayam Kampoeng di tengah
kepungan usaha kuliner sejenis.
B. Rumusan Masalah
1. Siapa saja konsumen resto Waroeng Ayam Kampung?
2. Bagaimana keputusan pembelian oleh konsumen resto Waroeng Ayam
Kampung?
3. Apakah terdapatpengaruh promosi yang dilakukan resto Waroeng Ayam
Kampungterhadap keputusan pembelian pada konsumen di resto tersebut?
C. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan profil konsumen resto Waroeng Ayam Kampung.
2. Mendeskripsikan keputusan pembelian yang dilakukan konsumen resto
Waroeng Ayam Kampung.
3. Menganalisa pengaruh promosi yang dilakukan resto Waroeng Ayam
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi manajemen Waroeng Ayam Kampung, penelitian ini diharapkan
dapat menjadi masukan bagi resto Waroeng Ayam Kampung dalam
pengembangan strategi berpromosi agar dapat menarik konsumen untuk
makan di restoWaroeng Ayam Kampung.
2. Bagi peneliti, penelitian ini mampu memberikan tambahan wawasan
mengenai promosi yang tepat agar konsumen memutuskan untuk membeli
1. Promosi
Menurut Simamora (2001), promosi adalah segala bentuk komunikasi
yang digunakan untuk menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade), atau mengingatkan orang-orang tentang produk yang dihasilkan organisasi,
individu maupun rumah tangga. Promosi merupakan salah satu cara perusahaan
melakukan komunikasi melalui pesan-pesan yang didesain untuk menstimulasi
terjadinya kesadaran (awareness), ketertarikan (interest), dan berakhir dengan tindakan pembelian (puchase) yang dilakukan oleh pelanggan terhadap produk atau jasa perusahaan.Perusahaan biasanya menggunakan iklan, promosi penjualan,
pengerahan tenaga-tenaga penjualan, dan public relation sebagai alat penyampaian pesan-pesan tersebut dengan tujuan untuk dapat menarik perhatian
dan minat masyarakat.
Menurut Tjiptono(2008), tujuan kegiatan promosi secara sederhana terbagi
menjadi tiga jenis yaitu, memberikan informasi pelanggan tentang produk atau
fitur baru seperti menciptakan kebutuhan, mempengaruhi pelanggan untuk
membeli merek dan mengingatkan pelanggan tentang merek yang termasuk
memperkuat penetapan ancangan merek. Pada dasarnya, tujuan promosi
mengandung tiga unsur yakni memberikan informasi, mempengaruhi dan
mengingatkan kepada pelanggannya tentang perusahaan dan produk yang
Dalam kajian pemasaran, kegiatan promosi yang efektif dan efisien dapat
dimasukkan sebagai bagian dari konsep bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix). Bauran komunikasi pemasaran merupakan penggabungan dari lima mode komunikasi pemasaran, yaitu advertising, sales promotion, publicrelations, personal selling, dan direct selling.
Menurut Swasta dan Irawan (2003), promosi merupakan salah satu
variabel di dalam marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya, yang melingkupi semua jenis
kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan. Promosi juga
merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan
seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam
pemasaran.
Bauranpromosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari
variabel-variabel periklanan, penjualan pribadi, dan alat promosi yang lain, yang
kesemuannya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.
Promosibukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara pemberi jasa dengan
konsumen, melainkan juga sebagi alat untuk mempengaruhi konsumen dalam
keputusan pembelian.
Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006), dalam bauran promosi terdapat
beberapa komponen yang secara rinci dapat dijabarkan sebagi berikut :
a. Periklanan (Advertising)
Periklanan merupakan suatu bentuk dari komunikasi impersonal yang
jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen akan jasa yang
ditawarkan serta membedakan diri perusahaan dengan para kompetitornya.
Beberapa contoh dari kegiatan periklanan adalah dengan mencetak
brosur,memasangspanduk,membuat website perusahaan dan memasang iklan di
radio dan televisi tertentu. Terdapat beberapa tujuan periklanan, diantaranya:
iklan yang memberikan informasi, iklan membujuk, iklan pengingat dan iklan
pemantapan.
b. Penjualan Personal (Personal Selling)
Penjualan personal merupakan suatu bentuk interaksi langsung oleh wiraniaga
dengan calon pembeli atau lebih untuk melakukan persentasi, menjawab
pertanyaan, dan menerima pesan dari satu calon pembeli. Penjualan personal
mempunyai peranan yang penting dalam pemasaran jasa, karena memiliki
kekuatan unik yaitu wiraniaga dapat mengumpulkan pengetahuan tentang
konsumen dan mendapatkan umpan balik dari konsumen.
c. Promosi penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan adalah kegiatan promosi selain periklanan, penjualan
perorangan maupun publisitas yang bersifat jangka pendek dan tidak dilakukan
secara berulang serta tidak rutin, yang ditujukkan untuk mendorong penjualan,
serta lebih mempercepat respon pasar yang ditargetkan. Kegiatan-kegiatan yang
termasuk dalam promosi penjualan yaitu peragaan, pertunjukan pameran,memberi
diskon, demontrasi dan sebagainya. Biasanya kegiatan ini dilakukan
periklanan dan personal selling. Selain itu promosi penjualan juga lebih fleksibel
karena dapat dilakukan setiap saat dengan biaya yang tersedia dan dimana saja.
d. Publisitas dan Hubungan Masyarakat (Publicity and Public Relation)
Publisitas yaitu sejumlah informasi tentang barang atau perusahaan yang di
sebarluaskan ke masyarakat dengan cara membuat berita yang mempunyai arti
komersial atau berupa penyajian lain yang bersifat positif. Dengan demikian suatu
perusahaan dengan produknya dapat menjadi perhatian umum.Biasanya, media
bersedia mempublisitas suatu cerita apabila materinya dirasakan cukup menarik
atau patut dijadikan berita
e. Informasi dari mulut ke mulut (Word of mouth)
Dalam hal promosi barang dan jasa, peranan orang sangat penting. Pelanggan
dekat dengan penyampaian pesan, dengan kata lain pelanggan tersebut akan
berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial tentang pengalamannya dalam
menerima jasa tersebut.
f. Pemasaran Langsung (direct marketing)
Pemasaran ini merupakan unsur terakhir dalam bauran komunikasi promosi
ada enam area pemasaran langsung yaitu direct mail, mail order, direct response, direct selling, telemarketing, digital marketing.
Menurut Armstrong (2002), beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam
melakukan promosi diantaranya :
Jika sebagian besar audiens sasaran tidak menyadari obyek tersebut, tujuan
promosi adalah membangun kesadaran, mungkin hanya pengenalan nama produk.
b) Memberikan informasi kepada konsumen
Audiens sasaran mungkin telah memiliki kesadaran tentang perusahaan atau
produk tetapi tidak menggetahui lebih banyak lagi.Sehingga bagian promosi
dalam promosinya banyak mengandung informasi tentang produk.
c) Meyakinkan konsumen.
Konsumen mungkin lebih menyukai suatu produk tertentu tetapi tidak
menimbulkan keyakinan untuk membelinya.Tugas promosilah untuk meyakinkan
bahwa produk yang ditawarkan benar-benar bisa memberikan solusi bagi
konsumen.
d) Mendorong konsumen untuk membeli
Banyak audiens sasaran mungkin memiliki keyakinan tetapi tidak bermaksud
untuk melakukan pembelian.Mereka mungkin menanti lebih banyak informasi
atau merencanakan untuk bertindak kemudian.Komunikator harus mengarahkan
konsumen agar mengambil langkah terakhir.Caranya dapat berupa menawarkan
produk dengan harga rendah, menawarkan, premi, atau memberikan kesempatan
secara terbatas kepada pelanggan untuk mencoba.
2. Keputusan Pembelian
Menurut Schiffman dan Kanuk (2009), keputusan pembelian adalah
pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya
bahwa seseorang dapat membuat keputusan, harus tersedia beberapa alternatif
pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. Keputusan pembelian konsumen
dipengaruhi oleh perilaku konsumen.
Menurut Kotler (2004), proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan
kejadian sebagai berikut : pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Tugas pemasar
adalah memahami perilaku pembeli pada tiap tahap dan pengaruh apa yang
bekerja dalam tahap-tahap tersebut. Sikap orang lain, faktor situasi yang
terantisipasi, serta resiko yang dirasakan dapat mempengaruhi keputusan
pembelian, demikian pula level kepuasan pasca pembelian konsumen dan
tindakan perusahaan pasca pembelian.
Menurut Setiadi(2003), pada saat melakukan pembelian, konsumen tidak
terlepas dari karakteristik produk baik mengenai penampilan, gaya, mutu dan
harga dari produk tersebut. Penetapan harga oleh penjual akan berpengaruh
terhadap perilaku pembelian konsumen, sebab harga yang dapat dijangkau oleh
konsumen akan cenderung membuat konsumen melakukan pembelian terhadap
produk tersebut. Sebelum merencanakan pemasaran, suatu perusahaan perlu
mengidentifikasi konsumen, sasarannya dan proses keputusan mereka. Walaupun
banyak keputusan pembelian melibatkan hanya satu pengambilan keputusan,
keputusan yang lain mungkin melibatkan beberapa peserta yang memerankan
peran, pencetus ide, pemberi pengaruh, pengambil keputusan, pembeli dan
pemakai.
Menurut Kotler (2004), keputusan pembelian merupakan hal yang lazim
maupun jasa. Dalam keputusan pembelian, umumnya ada lima macam peranan
yang dapat dilakukan seseorang. Kelima peran tersebut meliputi:
1. Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyadari adanya keinginan atau kebutuhan yang belum terpenuhi dan mengusulkan ide untuk
membeli suatu barang atau jasa tertentu.
2. Pemberi pengaruh (influencer), yaitu orang yang member pandangan, nasihat, atau pendapat sehingga dapat membantu keputusan pembelian.
3. Pengambil keputusan (decider),yaitu orang yang menentukan keputusan pembelian, apakah jadi membeli, apa yang dibeli, bagaimana cara membeli,
atau dimana membelinya.
4. Pembeli (buyer), yaitu orang yang melakukan pembelian secara aktual.
5. Pemakai (user), yaituorang yang mengkonsumsi atau menggunakan barang atau jasa yang telah dibeli.
Menurut Engel (1994) dan Hawkins (2001), menjelaskan keputusan
pembelian konsumen adalah sebuah proses yang dilakukan konsumen dalam
melakukan pembelian sebuah produk barang ataupun jasa. Istilah keputusan
pembelian menggambarkan bagaimana individu secara hati-hati mengevaluasi
berbagai macam atribut dari produk-produk, merek-merek, atau jasa-jasa tertentu
dan secara rasional memilih salah satu dan yang memenuhi kebutuhannya yang
teridentifikasi dengan jelas.
Menurut Sutisna (2001), dalam memahami pembuatan keputusan
pembelian yang dilakukan konsumen, harus dipahami sifat-sifat keterlibatan
1. Keterlibatansituasional, adalah situasional hanya terjadi seketika pada situasi
tertentu dan bersifat temporer. Misalnya adanya kebutuhan pakaian baru
menjelang hari lebaran.
2. Keterlibatan tahan lama, adalah keterlibatan tahan lama berlangsung lebih
lama dan bersifat permanen. Seorang konsumen membeli barang dengan
keterlibatan yang lebih permanen karena menganggap bahwa jika tidak
membeli produk tersebut akan merusak konsep dirinya. Misalnya: konsumen
selalu membeli pakaian dengan merek tertentu karena merasa pakaian itu
mampu mengekspresikan citra dirinya dan konsep dirinya.
Menurut Kotler (2004), terdapat empat indikator untuk menentukan keputusan
pembelian yang diambil oleh konsumen yaitu :
a. Kemantapan pada sebuah produk
Dalam melakukan pembelian, yang paling pertama mendasari konsumen
memutuskan untuk membeli adalah factor produk. Biasanya konsumen memilih
salah satu dari beberapa faktor seperti harga,distribusi dan lainnya, namun pada
akhirnya produk-lah yang memantapkan keinginan konsumen untuk membeli.
b. Terbiasa dalam membeli
Kebiasaan konsumen dalam membeli juga berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Konsumen merasa nyaman atau bahkan melekat dengan suatu unit
bisnis karena merasakan manfaat dari sesuatu yang ada di unit bisnis baik itu
layanan ataupun fasilitasnya. Oleh karena itu, konsumen akan merasa tidak
c. Memberikan rekomendasi kepada orang lain
Dalam melakukan pembelian, jika konsumen mendapatkan manfaat yang
sesuai dengan sebuah produk, mereka pasti akan merekomendasikan produk
tersebut dengan orang lain. Mereka ingin orang lain juga merasakan bahwa
produk tersebut sangat bagus dan lebih baik dari produk lain.
d. Melakukan pembelian ulang
Kepuasan konsumen dalam menggunakan sebuah produk akan menyebabkan
konsumen melakukan pembelian ulang produk tersebut. Mereka merasa produk
tersebut sudah cocok dan sesuai dengan apa yang mereka inginkan dan harapkan.
B. Hasil PenelitianTerdahulu
Menurut Rifki Rijabi (2014),dalam penelitiannya“Pengaruh Promosi
Penjualan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen: (Survei Pada Konsumen
Pernak-Pernik Purezento di Kota Bandung)”, menunjukkan bahwapromosi
penjualan yang dilakukan oleh toko pernak-pernik Purezentomerupakan salah satu
aktivitas promosi yang penting dalam memasarkan produk yang dihasilkan
perusahaan, hasil penelitiannya menyatakan bahwa secara keseluruhan variabel
potongan harga (discount) terdapat pengaruh positif dan cukup signifikan terhadap keputusan pembelian masyarakat akan pernak-pernik di Kota Bandung.
Menurut NikoPurwosembodo(2014),dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Es Krim Wall’s di
Surabaya”, menyebutkan pada hakikatnya promosi yang dilakukan oleh PT.
Unilever, selaku produsen es krim merk “wall’s” adalah suatu bentuk komunikasi
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar pada akhirnya
konsumen es krim bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang
ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Hasilnya adalah promosi yang
dilakukan menggunakan media iklan di televisi berdampak positif mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen es krim.
Menurut Ana Putri Fadhillah(2013), dalam penelitian berjudul “Analisis
Pengaruh Produk, Harga, Promosi dan Saluran Distribusi Terhadap Keputusan
Pembelian (Studi pada Outlet The Body Shop Java mall Semarang)”, hasilnya
adalahpada kenyataannya proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
konsumen outlet The Body Shop di Semarangtidak selamanya merupakan proses
yang rasional. Hal ini seringkali disebabkan oleh perilaku konsumen yang
terbujuk oleh berbagai kegiatan promosi yang dilakukan oleh department store
tersebut di berbagai media.Setelah melakukan pembelian, konsumen sering kali
cenderung berfikir bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepatdan
beranggapan telah mencari informasi untuk memberikan keyakinan bahwa produk
yang mereka beli adalah benar.
Kemudian menurut AgusSusanto (2013), dalam penelitian berjudul “Pengaruh Promosi, Harga dan Inovasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian
pada Batik Tulis Karang Mlati Demak”, disimpulkan bahwa keputusan pembelian
yang dilakukan konsumen untuk melakukan pembelian batik tulis Karang Mlati,
sangat dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu promosinya, harganya dan inovasinya.
Oleh karena itu, pengambilan keputusan pembelian konsumen batik tulis
masalah yang matang dengan tindak lanjut nyata dan menuai keuntungan bagi
produsen batik Karang Mlati.
C. KerangkaPemikiran
Promosi merupakan kegiatan penting dalam manajemen pemasaran yang
dilakukan olehmanajemen restoWaroeng Ayam Kampunguntukmenarik perhatian
konsumenagar membelinya.Adapun kegiatan promosi yang dilakukan manajemen
resto adalah dengan cara periklanan berupa neon box yang terletak depan lokasi
resto, spanduk yang terpampang di sekitaran lokasi menuju resto, serta sosial
media berupa akun instagram @waroenggroup dan twitter di @waroengakam,
selain itu melakukan promosi penjualan berupa diskon bagi konsumen yang
merayakan ulang tahun dan promo bagi yang membeli paket ayam utuh,serta
publisitas dengan liputan di Harian Jogja, sedangkan promosi yang terbangun dari
konsumen berupa informasi dari mulut ke mulut berupa ajakan dari konsumen
yang sudah pernah makan disana kepada konsumen lain.
Di sisi lain,kegiatankeputusan pembelian yang dilakukan oleh para
konsumen restoWaroeng Ayam Kampungyaitu berupa konsumen merasa mantap
dengan produknya, konsumen menjadi terbiasa dalam membeli di Waroeng Ayam
Kampung kemudian mereka merekomendasikan produk Waroeng Ayam
Kampung kepada orang lain sekaligus mereka juga melakukan pembelian ulang
pada produk ayam kampoeng di resto, dari uraian diatas maka dapat diambil suatu
Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran
Promosi oleh resto Waroeng Ayam Kampung
1
pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan
keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan fakta-fakta
yang tampak atau sebagaimana adanya.(Sugiyono, 2009)
A. Penentuan Lokasi dan Sampel 1. Penentuan Lokasi
Lokasi yang dipilih adalahrestoWaroeng Ayam Kampungyang terletak di
Jalan Turangga Sari III, Pandeansari, Condong Catur, Sleman, Barat Terminal
Condong Catur, Yogyakarta.
2. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.Teknik
pengambilan sampel yang diterapkan yaitu quota sampling yang berarti teknik pengambilan sampel dengan cara menetapkan jumlah tertentu sebagai target
yang harus dalam pengambilan sampel dari populasi. Pengambilan sampel
dilakukan dengan mengacu pada tabel jumlah konsumen berikut.
Tabel 1. Penentuan Jumlah Responden Pada Hari Senin-Jumat
Minggu 82 52
Total 159 100
Penentuan Responden 20% dari 159 Konsumen 32 Konsumen
Sumber: Data konsumen resto Waroeng Ayam Kampung dari tanggal 12-18 Maret 2016
Berdasarkan data yang diperoleh diatas, kuesioner akan dibagikan kepada 97
konsumen yang tediri dari 32 konsumen pada hari libur (Sabtu dan Minggu) dan
65 konsumen pada hari biasa (Senin-Jumat) yang mengunjungi dan makan di
resto Waroeng Ayam Kampung,peneliti mengambil sampel sebanyak 20% karena
peneliti menganggap persentase 20% dari jumlah konsumen yang datang dalam
sepekan dianggap representative atau mewakili dalam penelitian ini, dengan waktu pengambilan sampel dilakukan selama satu pekan atau menyesuaikan,
dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada konsumen yang sedang
berada disana, dengan cara memberikan kuesioner kepada 65 konsumen pada hari
biasa (Senin-Jumat) dan 32 konsumen pada hari libur (Sabtu dan Minggu) hingga
terpenuhi jumlahnya sebanyak 97 responden.
B. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner, yaitu peneliti mengumpulkan datadengan cara memberikan angket
berisi pertanyaan kepada para konsumen resto Waroeng Ayam Kampung
yang berada disana, kuesioner tersebut disebarkan kepada responden untuk
untuk mendapatkan data yang valid terkait kegiatan promosi yang dilakukan.
C. Jenis Data yang Digunakan
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara
langsung dari konsumen resto Waroeng Ayam Kampung, peneliti
mengumpulkannya secara langsung dengan wawancara serta penyebaran
kuesioner kepada konsumen yang berkunjung ke resto Waroeng Ayam
Kampung.
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti yang
bersumber dari manajemen atau pengelola resto Waroeng Ayam Kampung
tentang kegiatan promosi yang dilakukan resto, strategi promosi resto serta
data pembelian oleh konsumen resto.
D. Pembatasan Masalah
1. Penelitian ini dibatasi atas kegiatan promosi yang dilakukan oleh
restoWaroeng Ayam Kampungberupa periklanan, promosi penjualan,
publisitasdan dengan carainformasi mulut ke mulut diantara para konsumen.
2. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang makan di resto
Waroeng Ayam Kampung di Jalan Turangga Sari III, Pandeansari, Condong
diamati sebagai berikut:
1. Promosi adalah kegiatan yang dilakukan oleh manajemen resto untuk
menginformasikan, membujuk serta menyadarkan konsumen tentang produk
maupun keberadaan resto Waroeng Ayam Kampung, yang meliputi
periklanan, promosi penjualan,publisitas dan informasi dari mulut ke mulut.
2. Periklanan, adalah komunikasi visual yang digunakan oleh manajemen resto
untuk membuat konsumen tertarik berkunjung dan membeli di resto Waroeng
Ayam Kampung, meliputi;
a. Neon box, yang terpampang di depan lokasi resto.Pengukuran variabel dengan
pernyataan berupa neon box yang terpampang di depan lokasi resto mampu
memberi informasi bagi konsumen terhadap keberadaanWaroeng Ayam
Kampung. Skoring yang digunakan: (5) Sangat Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang
Setuju, (2) Tidak Setuju, (1) Sangat Tidak Setuju.
b. Spanduk, yang terpasang dekat lokasi menuju resto.Pengukuran variabel
dengan pernyataan berupa spanduk yang terpasang di dekat lokasi menuju
resto mampu memberi informasi tambahan bagi konsumen terhadap
keberadaan Waroeng Ayam Kampung. Skoring yang digunakan: (5) Sangat
Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang Setuju, (2) Tidak Setuju, (1) Sangat Tidak
bagi konsumen terhadap produkdan keberadaan Resto Waroeng Ayam
Kampung. Skoring yang digunakan: (5) Sangat Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang
Setuju, (2) Tidak Setuju, (1) Sangat Tidak Setuju.
3. Promosi penjualan, adalah kegiatan promosi yang dilakukan pengelola resto
bertujuan untuk mempercepat respon konsumen resto dalam membeli yang
meliputi,
a) Promo ulang tahun diperuntukkan bagi konsumen yang merayakan
ulang tahun di Resto Waroeng Ayam Kampung. Pengukuran
variabeldengan pernyataan yaitu pemberian diskon bagi konsumen
yang ulang tahun, mampu mempercepat respon konsumen untuk
membelidi Waroeng Ayam Kampung. Skoring yang digunakan: (5)
Sangat Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang Setuju, (2) Tidak Setuju, (1)
Sangat Tidak Setuju.
b) Promo paket ayam utuh yaitu bonus dua kepala ayam bagi yang
membeli satu paket ayam utuh. Pengukuran variabel dengan
pernyataan yaitu pemberian dua kepala ayam bagi yang membeli paket
ayam ampung utuh, mampu mempercepat respon konsumen untuk
membeli di Waroeng Ayam Kampung. Skoring yang digunakan: (5)
Sangat Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang Setuju, (2) Tidak Setuju, (1)
perhatian umum, berupaliputan harian Jogja.Pengukuran variabel yaitu dengan
pernyataan yaituliputan oleh harian Jogja mampumembuat produk dan lokasi
Waroeng Ayam Kampung dapat menjadi perhatian umum. Skoring yang
digunakan: (5) Sangat Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang Setuju, (2) Tidak Setuju,
(1) Sangat Tidak Setuju.
5. Informasi dari mulut ke mulut, adalah informasi konsumenyang sudah pernah
makan di resto kepada konsumen lain untuk membujukagar membeli di resto
Waroeng Ayam Kampung.Pengukuran variabel yaitu dengan pernyataan yaitu
informasi dari mulut ke mulut oleh para konsumen mampu membujuk
konsumen lain untuk membeli di Waroeng Ayam Kampung.Skoring yang
digunakan: (5) Sangat Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang Setuju, (2) Tidak Setuju,
(1) Sangat Tidak Setuju.
6. Keputusan pembelian, adalah proses pembelian oleh konsumen yang terjadi di
resto Waroeng Ayam Kampung, meliputi kemantapan pada produk, terbiasa
dalam membeli, merekomendasikankepada orang lain serta melakukan
pembelian ulang.
7. Kemantapan dengan produk, yaitu konsumen resto mantapdengan menu yang
ada di Waroeng Ayam Kampung. Pengukuran variabel dengan pernyataan
berupamenuyang ada di resto Waroeng Ayam Kampung membuat konsumen
dan layanan yang ada di resto Waroeng Ayam Kampung. Pengukuran variabel
dengan pernyataan berupa konsumen sudah merasa terbiasa karena
kecocokandengan fasilitas dan layanan di restoWaroeng Ayam Kampung.
Skoring yang digunakan: (5) Sangat Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang Setuju, (2)
Tidak Setuju, (1) Sangat Tidak Setuju.
9. Merekomendasikepada orang lain, adalahkonsumen resto memberi
rekomendasi kepada orang lain yang dikenalnya untuk membelidi Waroeng
Ayam Kampung. Pengukuran variabel dengan pernyataan berupa konsumen
resto akan merekomendasikan pada orang lain yang dikenalnya bila merasa
puas makan diWaroeng Ayam Kampung. Skoring yang digunakan: (5) Sangat
Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang Setuju, (2) Tidak Setuju, (1) Sangat Tidak
Setuju.
10.Melakukan pembelian ulang, adalah konsumen kembali lagi dan melakukan
pembelian ulang di Waroeng Ayam Kampung karena kepuasan konsumen
dengan menu Waroeng Ayam Kampung. Pengukuran variabel dengan
pernyataan berupa konsumen resto akan membeli ulang bila merasa puas
dengan menu diWaroeng Ayam Kampung. Skoring yang digunakan: (5)
Sangat Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang Setuju, (2) Tidak Setuju, (1) Sangat
dan gambaran umum resto Waroeng Ayam Kampung beserta konsumennya.
2. Analisis Korelasi
Teknik analisis korelasi (hubungan) merupakan teknis analisis data yang
akan digunakan untuk menganalisapengaruh kegiatan promosi yang dilakukan
resto Waroeng Ayam Kampung terhadap keputusan pembelian oleh konsumen
di resto Waroeng Ayam Kampung dan dianalisis dengan menggunakan rank spearman dengan rumus penentuan nilai korelasi berikut:
rs
∑
Keterangan:
rs: Koefesien Korelasi Spearman
Di: Selisih peringkat dari setiap data
n: Jumlah data atau sampel
Setelah menentukan nilai koefisien korelasi dari rumus di atas maka
langkah selanjutnya menempatkan nilai hasil ke dalam interval nilai untuk
Tabel. 3 Interval Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan Interval Nilai Kekuatan Hubungan r=1,00
0,90<r<1,00
0,70<r≤0,90 0,40<r≤0,70 0,20<r≤0,40 0,00<r≤0,20
r= 0,00
Korelasi Sempurna
Hubungan Kuat Sekali atau Tinggi Hubungan Kuat
Hubungan Cukup Berarti Hubungan Rendah
Rendah Sekali atau Lemah Sekali Tidak Ada Korelasi
1
A. Profil Singkat Resto Waroeng Ayam Kampung
Waroeng Ayam Kampung berdiripada tanggal 4 September tahun 2011,
resto ini berawal darisebidang lahan yang memiliki luas sekitar 900 m2 yang
terletak di tepi sungai, tanah dari warga sekitar yang telah dibeli oleh Bapak Jody
Brotosuseno beserta istrinya IbuSiti Hariyani/Aniek. Awal mulanya usaha ini
dirintis oleh Pak Jody yang memang telah lama berkecimpung dalam dunia bisnis
kuliner. Beliau terkenal sebagai owner dari usaha kuliner unit bisnis Waroeng Group, yang juga mengelola Waroeng Steak and shake, bebek goreng Haji Slamet cabang Yogyakarta dan Malang, Waroeng Penyet, dan The Icon grills.
Waroeng Ayam Kampung hadir bermula dari ide para direksi Waroeng
Steak and Shake yang mengusulkan resto denganmenu go health, dikarenakan issue mengkonsumsi ayam boiler yang dinilai sebagian kalangan sudah tidak sehat lagi bagi kesehatan, apalagi bagi konsumen dengan usia 40 tahun ke atas. Dari
obrolan ringan inilah akhirnya muncul ide untuk membuat resto Waroeng Ayam
Kampung, namun bukan tanpa masalah, pada awal mula kehadirannya Waroeng
Ayam Kampung tidak terlalu disambut baik oleh konsumen, karena stigma lama
yang melekat pada masyarakat bahwasannya ayam kampung hanya bisa dinikmati
oleh kalangan menengah ke atas atau konsumen yang memiliki duit lebih karena
tingginya harga dibandingkan dengan ayam boiler yang sudah banyak terdapat di
sebagai identitas brand yang merupakan bagian dari Waroeng Steak yang sudah terkenal di masyarakat dengan kualitas makananya yang premium.
Satu hal yang menarik dari kepengelolaannya yaitu Waroeng Ayam
Kampung oleh pihak manajemen dikelola dengan system spiritual company yaitu budaya perusahaan yang diadopsi dari nilai-nilai agama Islam. Sebelum Waroeng
dibuka karyawan harus terlebih dahulu melaksanakan sholat dhuha, dan setiap 2
bulan sekali ada siraman rohani dari beberapa dai di Yogyakarta bahkan pernah
mengundang salah satu dai terkenal dari Jakarta yaitu Ustadz Yusuf Mansur.
Pengajian terbuka bagi seluruh jajaran manajemen dan karyawanuntuk
meningkatkan pemahaman religi secara mendalam dengan harapan menjadi nilai
bagi karyawan dalam bekerja. Kegiatan lain dari pihak manajemen Waroeng yaitu
menggalakan hari khusus sedekah nasional yang diperingati setiap tanggal 27
April dengan cara mendonasikan 20 persen dari profit untuk kegiatan keagamaan
seperti santunan anak yatim, sedekah panti pengahafal Al-Quran dan
sebagainya.Selain itu pihak manajemen juga selalu menyeleksi serta
mengutamakan kehalalan semua jenis bahan-bahan makanan dan minuman, yang
membuat Waroeng Ayam Kampung mampu menyajikan menu ayam kampung
dengan kualitas tinggi,secara Waroeng Ayam Kampung memang menyasar
satu induk dengan kualitas yang mumpuni tidak asal membuka cabang di
sembarang tempat dengan modal dana yang besar saja. Pada pertengahan tahun
2014, Waroeng Ayam Kampung memilikicabang baru yang beralamat di Jalan
Banteng nomor 14 (sebelum lapangan softball Lodaya) Kota Bandung, yang
kemudian pada awal tahun 2016juga diikuti dengan membuka outlet baru yang
beralamat di Jalan Sulfat nomor 10 Kota Malang, Jawa Timur.
B. Lokasi Resto Waroeng Ayam Kampung
Lokasi Waroeng Ayam Kampung terletak di Jalan Turangga Sari III,
Pandeansari, Condong Catur, Sleman, Barat Terminal Condong Catur,
Yogyakarta. Lokasinya terbilang cukup strategis karena berada di daerah
Condong Catur yang dekatdengan fasilitas umum seperti terminal bus Condong
Catur, Markas kepolisian daerah (MAPOLDA) Yogyakarta dan Rumah Sakit
Jogja International Hospital (JIH) serta pusat perbelanjaan ternama di Yogyakarta
yaitu Hartono Mall.
Secara geografis lokasi Waroeng Ayam Kampung sangat berdekatan
dengan salah satu terminal bus di Yogyakarta yaitu Terminal bus Condong Catur
di bagian timur yang hanya berjarak kurang lebih 500 meter, lalu pada bagian
Perumahan Mitra Land Estate Condong Catur Sleman.
Berikut disajikan gambar mengenai denah lokasi Resto Waroeng Ayam Kampung
untuk memberikan gambaran mengenai kondisi di lokasi dan sekitarnya.(Waroeng
ayam Kampung terletak di Taman Kuliner Jogja).
Waroeng Ayam Kampung sebagai unit bisnis dengan tujuan untuk memudahkan
koordinasi dalam menjalankan tanggung jawab setiap unit dengan pembagian
wewenang yang ada di dalamnya.Berikut disajikan strukutur manajemen yang
diterapkan oleh Waroeng Ayam Kampung.
Waroeng Ayam Kampung adalah sebagai berikut:
1. Owner, merupakan pemegang kendali sekaligus bertanggung jawab penuh untuk memimpin, mengelola, dan mengawasi usaha Waroeng Ayam Kampung
serta pemegang utama atas usaha kuliner ini sebagai pemilik dengan segala
keuntungan dan resikonya.
2. Direksi,merupakan divisiyang bertanggung jawab penuh dalam mengatur dan
mengelola semua jalannya usaha kuliner Waroeng Ayam Kampung, adapun di
Resto Waroeng Ayam Kampung terdapat tiga yaitu:
a) Direktur Pemasaran, bertanggung jawab penuh atas segala hal
yangmendatangkan profit bagi resto, juga termasuk membawahi Tim
Kreatif.
b) Direktur Keuangan, bertanggung jawab penuh atas segala yang berkaitan
dengan pengelolaan keuangan resto, termasukyang membawahi Kasir.
c) Direktur Operasional, bertanggung jawab penuh dengan semua kegiatan
operasional resto di lapangan termasuk produksi, juga yang membawahi
Koki dan Pelayan.
3. Koki, merupakan karyawan yang bertugas memasak makanan di Resto
Waroeng Ayam Kampung dan memiliki tanggung jawab penuh dalam
5. Kasir, merupakan karyawan yang bertanggung jawab atas segala kegiatan
administrasi dan keuangan di Waroeng Ayam Kampung.
6. Pelayan adalah karyawan yang memberikan pelayanan kepada konsumen dan
bertanggung jawab akan peralatan makan yang digunakan untuk usaha kuliner
Waroeng Ayam Kampung.
D. Menu dan Harga di Resto Waroeng Ayam Kampung
Waroeng Ayam Kampung merupakan resto spesialis ayam kampung
memiliki menu praktis yang dapat dinikmati oleh semua kalangan
konsumen.Berikut ini disajikan daftar menu dan harga yang tersedia di Waroeng
Ayam Kampung dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4. Daftar menu dan harga di Waroeng Ayam Kampung
Menu Harga (Rp/ Porsi)
yang gurih dan empuk, karena dimasak melalui proses "ungkep" khas Waroeng
Ayam Kampung, jadi konsumen tidak perlu khawatir karena biasanya dibenak
para konsumen daging ayam kampung itu keras, untuk menu penunjang pihak
Waroeng Ayam Kampung menyediakan kecap dan sambal, menu sambal terdiri
dari dua jenis sambal yaitu sambal korek berbahan bawang mentah dan sambal
manis berbahan cabai merah yang disajikan bersamaan dengan menu pilihan
sesuai dengan selera konsumen.
Waroeng Ayam Kampung di benak konsumen dalam menentukan harga,
dianggap relevan dan tidak terlalu mahal, meskipun mahal dan murah itu relatif
namun bila dibandingkan dengan harga makanan dan minuman di resto sejenis
yang menyediakan ayam kampung seperti contoh di Bale bakaran, Resto Nyonya
Suharti atau Resto Ayam Kampung Bu Tini, hanya selisih sedikit terpaut sekitar
Rp.3.000,- lebih murah Waroeng Ayam Kampung untuk menu ayam kampung
utuh. Namun karena konsumen Waroeng Ayam Kampung menyadari bahwasanya
harga yang dipatok oleh Waroeng Ayam Kampung sesuai dengan sasaran
konsumennya.Realita di lapangan menunujukkan secara umum konsumen juga
mampu menilai harga yang tertera sudah layak dengan kualitas menunya serta
pelayanannya.
Sebagai contoh, sepotong paha (atas dan bawah) ayam kampung diberi
Rp.8.000,- harga tersebut tidak terpaut jauh dengan es kelapa muda yang dijual di
restoran besar seperti halnya Resto Pringsewu juga sebesar itu harganya, karena
memang konsumen yang menjadi segmentasi Waroeng Ayam Kampung adalah
kalangan konsumen yang sudah tidak rentan lagi terhadap harga jadi apabila
konsumen itu merasa puas dengan sesuatu yang dapat memenuhi keinginannya
maka konsumen bersedia membayar berapapun dengan harga yang sesuai. Hal ini
terbukti karena Waroeng Ayam Kampung tetap ramai dikunjungi dan diminati
oleh konsumen bahkan konsumen dari luar daerah yang sedang berwisata ke kota
Yogyakarta, hal ini dapat dilihat dari beberapa plat mobil yang singgah di
halaman parkir Waroeng Ayam Kampung berasal dari luar daerah.
E. Fasilitas dan Layanan di Resto Waroeng Ayam Kampung
Fasilitas dan layanan merupakan sesuatu yang disediakan dan digunakan
dengan tujuan agar konsumen merasakan kenyamanan ketikamenikmati
santapan.Waroeng Ayam Kampungsangat cocok bila dijadikan tempat untuk
mengadakan acara-acara seperti family gathering, temu kangen, reuni sekolah, rapat perusahaan, arisan, perayaan ulang tahun,kumpul bareng dengan
teman-teman dan lain-lain. Resto yang berdiri di atas lahan seluas 900 meter persegi ini
bagi konsumen, seperti halnya meja dan kursi yang nyaman,halaman parkir
luasyang mampu menampung hingga 25 mobil serta lebih dari 80 sepeda motor,
ada pula toilet yang selalu terjaga kebersihan dan kewangiannya dengan baik,
serta dilengkapi dengan fasilitas ruangan musholla yang dilengkapi dengan AC,
bagi konsumen yang ingin makan dalam porsi besar seperti rapat bagi karyawan,
reuni bersama teman-teman kampus atau acara trah keluarga bisa menggabungkan
2 hingga 3 meja untuk dijadikan satu, serta fasilitas baby chair bagi konsumen yang membawa anak usia dibawah 5 tahun juga sangat membantu, untuk fasilitas
cuci tangan tersedia fasilitas wastafel komplit dengan cairan sabun pencuci tangan
dan tissunya, belum lagi disela-sela konsumen yang sedang menikmati santapan
pihak pengelola Waroeng juga memutarkan musik dan jika diminta oleh
konsumen pengelola juga menyalakan fasilitas wi-fi gratis.
mulai pukul 13.00 WIB, dikarenakan peraturan dari pihak manajemen yang
mengakomodir karyawannya untuk dapat menunaikan sholat jumat.
Waroeng Ayam Kampung juga melayanipesan antarmelalui Waroeng
Delivery di nomor 082360600600.Bila konsumen ingin mendapatkan info terbaru
seputar Waroeng Ayam Kampung dapat meng-akses media sosialtwitter di
@waroengakam dan instagram di @waroenggroup.Selain itu untuk layanan
1
Gambaran umum responden didapatkan dari identitas diri responden yang
tercantum pada masing-masing jawaban dalam kuesioner yang disebar di
Waroeng Ayam Kampung. Gambaran responden ini menjelaskan karakteristik
responden berdasarkan jenis kelamin, usia dan pekerjaan. Karakteristik tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin dapat memberikan perbedaan pada perilaku konsumen
seseorang.Jenis kelamin seringkali dapat menjadi pembeda dari aktivitas yang
dilakukan oleh seorang konsumen dalam mengkonsumsi suatu makanan.Jenis
kelamin juga kerap kali dapat membedakan selera dalam membeli pada
konsumen.Secara psikologis, pada konsumen laki-laki biasanya dalam hal porsi
lebih banyak dibandingkan dengan perempuan, namun disisi lain dalam hal
frekuensi perempuan memiliki tingkat konsumsi lebih sering dibandingkan
dengan laki-laki. Adapun jumlah responden menurut jenis kelamin disajikan
dalam tabel berikut.
Tabel5. Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin
orang dan perempuan sebanyak 46 orang.Hal tersebut menunjukkan bahwa
konsumen Waroeng Ayam Kampung baik yang laki-laki maupun perempuan
mempunyai jumlah yang hampir sama. Faktanya karenaseringkali para konsumen
yang datang ke Waroeng Ayam Kampung adalah keluarga muda dengan
komposisi laki-laki dan perempuan yang hampir sama dalam satu keluarga, bisa
juga karyawan perusahaan yang sedang makan di luar, statistik menunjukan
komposisi yang hampir sama antara jumlah karyawan laki-laki dan perempuan.
Faktor lainyaitu kuliner ayam kampung disukai oleh konsumen laki-laki maupun
perempuan.
2. Karakteristik responden berdasarkan usia
Usia merupakan karakteristik responden yang menggambarkan usia dalam
satuan tahun. Usia dapat mempengaruhi konsumen dalam memilih dan melakukan
keputusan pembelian. Jumlah responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 6. Jumlah responden berdasarkan usia
No Usia (Tahun) Jumlah Responden (orang) Persentase (%)
Berdasarkan tabel 6 menunjukan bahwa sebagian besar umur responden yang
merupakan konsumen Waroeng Ayam Kampung dalam penelitian ini yang paling
istri muda yang baru mempunyai satu atau dua orang anak dan sudah mempunyai
penghasilan dan kestabilan ekonomi atau bisa dikatakan mapan dalam hal
finansial jadi lebih sering kuliner di luar dibandingkan makan di rumah atau
sekedar mengaktualisasikan diri dengan mengajak makan bareng anak-anak
mereka di luar. Sedangkan jumlah kedua terbanyak konsumen di Waroeng Ayam
Kampung adalah mereka yang berada pada kisaran usia 22-34 tahun sebanyak 40
orang yang notabene masih mahasiswa atau mereka yang sudah bekerja namun
belum menikah. Wawancara yang dilakukan peneliti, mahasiswa yang makan di
Waroeng Ayam Kampung berasal dari kalangan menengah yang orang tuanya
berada di kota-kota besar atau bahkan ada mahasiswa yang sudah mempunyai
penghasilan sendiri, mereka makan di Waroeng Ayam Kampung dalam rangka
mengerjakan tugas kuliahnya.Mereka memanfaatkan akses wi-figratis yang ada disana atau sekedar “nongkrong” dengan obrolan lepas bersama teman-teman
sebayanya. Sebanyak 12 orang berada pada rentang usia 47-58 tahun. Wawancara
yang dilakukan dengan konsumen yang berada pada usia tersebut mereka memilih
makan di Waroeng Ayam Kampung dengan alasan kesehatan, mungkin sebagai
pekerjaan seseorang akan berperan dalam keputusan pembeliannya. Jumlah
responden berdasarkan jenis pekerjaan yang ditekuninya disajikan pada tabel 7
sebagai berikut.
Tabel 7. Jumlah responden berdasarkan pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah Responden (orang) Persentase (%)
1
Berdasarkan tabel 7 menunjukan bahwa sebagian besar pekerjaan responden
yang merupakan konsumen Waroeng Ayam Kampung dalam penelitian ini yang
paling banyak adalah responden yang bekerja sebagai karyawan swasta yaitu
sebanyak 44 orang. Hal ini wajar karena biasanya mereka yang bekerja pada
perusahaan-perusahaan swasta cenderung memiliki gaji yang nominalnya lebih
besar.Mereka pasti memilih tempat yang dianggap sesuai antara menu dengan
harga yang dibayarkan dengan kualitas.Waroeng Ayam Kampung sebagai salah
satu alternatif untuk memenuhi keinginan kuliner mereka, selain itu sebanyak 27
orang yang berprofesi sebagai wiraswasta biasanya mereka sesama pengusaha
mengadakan kopi darat atau brother hood untuk mengakomodasi hobinya.Adapun sejumlah 15 orang konsumen Waroeng Ayam Kampung bekerja sebagai pegawai
di pemerintahan. Berdasarkan pengamatan, mereka makan di Waroeng Ayam
konsumen dari kalangan mahasiswa mereka tidak hanya mencari tempat makan
yang mampu memenuhi kebutuhan makannya saja namun lebih dari itu yaitu
menjadi tempat berkumpul bersama teman-teman sepergaulannya.
B. Promosi yang Dilakukan oleh ManajemenWaroeng Ayam Kampung Promosi merupakan segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh
manajemen Waroeng Ayam Kampung untuk memberi informasi, menarik
perhatian serta pada akhirnya membujuk konsumen untuk membeli di Waroeng
Ayam Kampung.Promosi yang digunakan meliputi periklanan, promosi penjualan,
publisitas serta informasi mulut ke mulut.
1. Periklanan
Kegiatan periklanan yang saat ini ditempuh oleh pihak manajemen berupa
memasang neon box di depan lokasi Waroeng Ayam Kampung dan spanduk di
akses jalan menuju Waroeng Ayam Kampung serta dengan media sosial berupa
twitter dan instagram. Adapun kegiatan periklananyang dilakukan oleh
manajemen dapat di deskripsikan sebagai berikut.
a) Neon box, terdapat di depan lokasi Waroeng Ayam Kampung bentuknya
persegi panjang dengan panjang tiga meter dan memiliki lebar satu meter
tersusun dari rangka besi dengan plat alumunium, dengan background warna dominan kuning terdapat gambar ayam kampung yang disajikan diatas
Gambar 5. Neon box di depan Waroeng Ayam Kampung
b) Spanduk, dipasang di akses jalan menuju ke Waroeng Ayam Kampung juga
turut mempengaruhi konsumen untuk membeli. Sebagai penjelasan, untuk
bahan spanduk dibuat dari kain dengan desain spanduk yang atrakti,
berukuran satu kali setengah meter. Spanduk bertuliskan Waroeng Ayam
Kampung beserta alamat dan jam bukanya, spanduk dipasang di simpang
empat Kentungan Jalan Kaliurang dan Jalan Gejayan Yogyakarta.
Gambar 6. Spanduk Waroeng Ayam Kampung di Jalan Kaliurang, Yogyakarta
c) Social media berupa akun twitter @waroengakam dan instagram
@waroenggroup juga turut berpengaruh pada konsumen. Pengaruh dari akun
instagram sudah pasti gambar, tidak bisa hanya dengan tulisan saja, namun
satu hal menarik dari promosi sosial media adalah bila manajemen mem -posting sesuatu baik itu tulisan,foto,video semua konsumen baik yang mengikuti akun @waroenggroup maupun tidak, tetap dapat melihat
postingannya bila konsumen memiliki isntagram dan twitter. Akun instagram
dan twitter yang dikelola oleh manajemen Waroeng Ayam Kampung dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.
memberi potongan harga bagi konsumen yang melakukan pembelian pada bulan
ulang tahunnya dan merayakan disana dan pemberian dua kepala ayam bila
membeli paket ayam kampung utuh. Adapun kegiatan promosi penjualan yang
dilakukan oleh manajemen dapat di deskripsikan sebagai berikut.
a) Promo ulang tahun, yaitu potongan harga (diskon) yang diberikan pihak
manajemen bagi konsumen yang sedang ulang tahun dan merayakan di
Waroeng Ayam Kampung. Konsepnya adalah konsumen yang merayakan
ulang tahun di tanggal kelahirannya dan makan di Waroeng Ayam Kampung
akan mendapatkan potongan harga sebesar 20% dari total menu yang
dipesannya. Data yang didapat peneliti dari pihak manajemen, adalah promo
ulang tahuntidak berlaku setiap bulan, promo diadakan lima kali dalam
setahun dan yang menentukan ada promo di bulan tersebut adalah pihak
manajemen Waroeng Ayam Kampung.
Gambar 8. Konsumen yang merayakan ulang tahun temannya di Waroeng
Manajemen kerap kali memberikan bonus 2 kepala ayam kampung saat
konsumen membeli paket ayam kampung utuh, program ini berlaku hanya
satu pekan yaitu pada akhir pekan pada tiap bulannya.
Gambar 9.Paket ayam utuh di Waroeng Ayam Kampung
3. Publisitas
Kegiatan publisitas yang dilakukan oleh pihak manajemen berupa liputan di
harian jogja.Hal ini dilakukan agar Waroeng Ayam Kampung menjadi perhatian
umum di Yogyakarta.Data yang didapat peneliti dari manajemen bahwasannya
kegiatan liputan dilakukan setiap dua bulan sekali di hari minggu pada awal pekan
Gambar 10. Liputan Waroeng Ayam Kampung di Harian Jogja
4. Informasi dari mulut ke mulut (word of mouth)
Informasi mulut ke mulut diantara para konsumen Waroeng Ayam Kampung
menjadi promosi tersendiri bagi manajemen.Informasi mulut ke mulut memiliki
pengaruh terhadap keputusan pembelian karena banyak konsumen yang makan di
Waroeng Ayam Kampung awalnya hanya karena mendapat informasi dari
orang-orang sekitarnya yang sudah pernah makan di Waroeng Ayam Kampung.Adapun
pengaruh informasi mulut ke mulut yang membuat konsumen terbujuk memebeli.
C. Persepsi Responden tentang Promosi di Waroeng Ayam Kampung
1. Periklanan, peneliti juga menyertakan gambaran responden mengenai kegiatan
promosi yang dilakukan oleh manajemen Waroeng Ayam Kampung. Hal ini
bertujuan untuk mengukur sejauh mana pengaruh promosi dengan keputusan
pembelian konsumen yang ada saat ini. Adapun jawaban respon tentang
5
Capaian Skor: 5= Sangat Setuju, 4= Setuju, 3=Kurang Setuju, 2= Tidak Setuju, 1= Sangat Tidak Setuju.
Pada tabel 8 diatas menunjukkan bahwa konsumen Waroeng Ayam Kampung
sejumlah11 orang menyatakan sangat setuju bahwa mereka menjadi tahu kalau itu
adalah resto dengan menu khusus ayam kampung dari neon box yang terpampang
di depan Waroeng Ayam Kampung. Sebanyak53 orang lainnya juga memberi
pernyataan setuju karena neon box di Waroeng Ayam Kampung tergolong
berukuran besar jadi konsumen yang lewat sepintas pun mampu melihat neon box
tersebut.Berawal dari melihat akhirnya konsumen tahu akan Waroeng Ayam
Kampung. Sedangkan 31 orang sisanya berpendapat kurang setuju karena mereka
pernah diberitahu sebelumnya jika Waroeng Ayam Kampung terletak di sekitar
terminal Condong Catur dan tidak memperhatikan secara detail neon box yang
ada di depan. Adapun hanya 1 orang yang memberikan pernyataan tidak setuju
karena memang hanya diajak oleh temannya makan disana tanpa sadar akanletak
keberadaan neon box itu.
Padatabel 8 diatas menunjukkan bahwa, konsumen Waroeng Ayam Kampung
sebanyak 42 orang memberi penyataan sangat setuju bahwa mereka tidak hanya
memberi pernyataan setuju kalau mereka pernah melihat spanduk terlebih dahulu
baru kemudian tergerak untuk mencoba dan makan di Waroeng Ayam
Kampung.Sekedar informasi, dari kuesioner yang dibagikan oleh peneliti, ternyata
spanduk Waroeng Ayam Kampung yang paling banyak dilihat konsumen yaitu
yang terletak di simpang empat daerah Kentungan Jalan Kaliurang.Hal ini
menunjukan bahwa spanduk masih menjadi media ampuh untuk membujuk
konsumen, terutama spanduk yang dipasang di jalan besar yang notabene dilihat
oleh pengendara mobil dan motor yang sedang berkendara. Sedangkan sebanyak 3
responden berpendapat kurang setuju karena mereka tidak sadar dengan
keberadaan spanduknya dan hanya mengikuti ajakan temannya yang makan di
Waroeng Ayam Kampung.
Padatabel 8 diatas menunjukkan sebanyak 46 orangmemberi pernyataan
sangat setuju bahwa merekamendapatkan banyaksekali informasi tentang
Waroeng Ayam Kampung ketika mereka mengakses akun sosial medianya,
bahkan bagi konsumen yang belum lama tinggal di Yogyakarta. Saat ini
merupakan era digital banyak konsumen yang mendapatkan banyak informasi
hanya dengan berbekal handphone atau gadget yang mereka bawa. Akun sosial
media Waroeng Ayam Kampung yang paling banyak diakses adalah twitter dan
instagram, dari hasil pengamatan beberapa konsumen sukarela mengikuti twitter
dengan alasan serupa, hanya karena bermodalkan akun media sosial berupa twitter
atau instagram dan akhirnya mengetahui informasi kalau ada resto Waroeng
Ayam Kampungyang akhirnya membuat mereka ingin sekali makan disana.
Adapun 8 orang lainnya mereka menyatakan kurang setuju karena mereka
mendapatkan informasi tentang Waroeng Ayam Kampung bukan dari sosial
media, karena ternyata mereka juga tidak memiliki serta tidak mengaksesakun
sosial media yang ada.Hal ini menunjukan promosi menggunakan media dengan
basis internet dan media sosial dianggap relevan untuk menginformasikan
Waroeng Ayam Kampung kepada para konsumen.
2. Promosi Penjualan,berupa promo ulang tahun dan promo paket ayam utuh di
Waroeng Ayam Kampung dapat mempercepat konsumen dalam membeli.
Adapun jawaban responden dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 9.Sebaran jawaban responden tentang promosi penjualan
Capaian
Capaian Skor: 5= Sangat Setuju, 4= Setuju, 3=Kurang Setuju, 2= Tidak Setuju, 1= Sangat Tidak Setuju.
Padatabel 9 diatas menunjukkan bahwa konsumen Waroeng Ayam Kampung
Sedangkan sebanyak 40 orang memberi pernyataan setuju dengan alasan serupa,
terbukti promo dengan cara seperti ini mampu mempercepat respon konsumen
untuk membeli di Waroeng Ayam Kampung. Adapun sebanyak35 orang yang
menyatakan kurang setuju, dengan pendapatkarena mereka tetap makan di
Waroeng Ayam Kampung, walaupun sedang merayakan ulang tahun di bulan itu
ataupun tidak.
Pada tabel 9 yang tertera diatas menunjukkan bahwasebanyak 30 konsumen
menyatakan sangat setuju dan tertarik dengan promo yang diberikan berupa bonus
2 kepala ayam saat membeli satu paket ayam kampung utuh membuat konsumen
lebih senang membeli paket ayam kampung utuhdibanding potongan yang berupa
dada,paha,sayap sendiri sendiri ketika makan bersama. Sedangkan sebanyak 42
orang menyatakan setuju jika promo gratis 2 kepala ayam membuat konsumen
tertarik membeli paket komplit (ayam kampung utuh).Hanya sebanyak 13 orang
yang menyatakan kurang setuju dan 12 orang yang menyatakan tidak setuju
berpendapat karena mereka biasanya makan seorang diri jadi bila mereka
membeli paket komplit takutnya malah tidak habis.Terbukti promo gratis 2 kepala
ayam saat pembelian paket ayam kampung utuh mampu mempercepat respon
Tabel 10.Sebaran jawaban responden tentang publisitas
Capaian Skor Liputan harian jogja
Jawaban responden (orang) Persentase(%) 5
Capaian Skor: 5= Sangat Setuju, 4= Setuju, 3=Kurang Setuju, 2= Tidak Setuju, 1= Sangat Tidak Setuju.
Dari tabel 10 diatas menunjukkan bahwa, konsumen Waroeng Ayam
Kampung sebanyak 30 orang menyatakan sangat setuju bahwa liputan kuliner
Waroeng Ayam Kampung di Koran harian jogja, membuat Waroeng Ayam
Kampung jadi perhatian umum dan akhirnya membeli di Waroeng Ayam
Kampung, serta sebanyak 54 orang menyatakan setuju dengan alasan serupa.
Sedangkan yang menarik adalah sebanyak 12 orang menyatakan kurang setuju
bahwasannya mereka sadar akan kuliner khas nusantara bukan dari liputan
kuliner di harian jogja, namun dari sumber lain dan ternyata konsumen tersebut
memang berasal dari kalangan konsumen yang kurang suka membaca koran,
namun terbukti sebanyak 84 orang yang terdiri dari yang menyatakan sangat
setuju dan setuju bahwa publisitas menyadarkan mereka tentang kuliner nusantara
berupa ayam kampung yang ujungnya membuat mereka beli di Waroeng Ayam
Kampung karena mereka pernah membacanya di koran.
4. Informasi dari mulut ke mulut, bertujuan untuk membujuk konsumen yang