• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RESTO WAROENG AYAM KAMPUNG YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RESTO WAROENG AYAM KAMPUNG YOGYAKARTA"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

Disusun oleh:

Luqman Abdulloh Mahmuda 20120220064

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(2)
(3)

i

PENGARUH PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RESTO WAROENG AYAM KAMPUNG YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana Pertanian

Disusun Oleh:

Luqman Abdulloh Mahmuda 20120220064

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(4)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah rabbil alamiin, segala puji hanya bagi Alloh yang dengan

rahmat Nya memampukan kita untuk dapat melakukan berbagai kebaikan,

sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah bagi junjungan kita Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Penulis bersyukur skripsi yang berjudul “PENGARUH PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RESTO WAROENG AYAM KAMPUNG YOGYAKARTA” dapat diseleseaikan dengan baik. Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada Bapak Dr.Ir.Widodo,MP selaku dosen pembimbing utama, Ibu

Ir. Diah Rina Kamardiani,MP selaku dosen pembimbing kedua, Ibu

Susanawati,SP,MP selaku dosen penguji dan Ibu Ir. Lestari Rahayu,MP selaku

dosen pembimbing akademik atas segala saran, arahan, nasihat, dukungan dan doa

yang selalu diberikan kepada penulis.

Ungkapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada kedua orang tua,

segenap keluarga dan teman-teman agribisnis 2012 atas dukungan yang selama ini

diberikan.

Yogyakarta, 02 September 2016

(5)

ii

B.Hasil Penelitian Terdahulu ... 15

C.KerangkaPemikiran... 17

III. METODE PENELITIAN ... 17

A.PenentuanLokasidanSampel ... 17

B.MetodePengumpulan Data ... 18

C.Jenis Data yang Digunakan ... 19

D.PembatasanMasalah ... 19

E. DefinisiOperasional dan Pengukuran Variabel ... 19

F. TeknikAnalisis Data... 23

IV. PROFIL PERUSAHAAN ... 25

A. Profil Singkat Resto Waroeng Ayam Kampung ... 25

B. Lokasi Resto Waroeng Ayam Kampung ... 27

C. Manajemen di Resto Waroeng Ayam Kampung ... 29

D. Menu dan Harga di Resto Waroeng Ayam Kampung ... 31

E. Fasilitas dan Layanan di Resto Waroeng Ayam Kampung ... 33

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Deskripsi Responden ... 36

B. Promosi yang Dilakukan oleh Pengelola Waroeng Ayam Kampung ... 40

(6)

iii

D. Keputusan Pembelian Konsumen di Waroeng Ayam Kampung

` ... 51

E. Pengaruh Promosi yang Dilakukan Waroeng Ayam Kampung terhadap Keputusan Pembelian Konsumen ... 57

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65

(7)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Penentuan jumlah responden pada hari senin-jumat ... 17

Tabel.2 Penentuan jumlah responden pada hari sabtu-minggu ... 18

Tabel 3.Interval nilai koefisien korelasi dan kekuatan hubungan ... 24

Tabel 4. Daftar menu dan harga Waroeng Ayam Kampung ... 31

Tabel 5. Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin ... 36

Tabel 6. Jumlah responden berdasarkan usia ... 37

Tabel 7. Jumlah responden berdasarkan pekerjaan ... 39

Tabel 8. Sebaran jawaban responden tentang neon box, spanduk dan social media ... 45

Tabel 9. Sebaran jawaban responden tentang promo ulang tahun dan promo paket ayam utuh ... 48

Tabel 10. Sebaran jawaban responden tentang liputan harian jogja ... 49

Tabel 11. Sebaran jawaban responden tentang tentang informasi mulut ke mulut ... 50

Tabel 12.Sebaran jawaban responden tentang kemantapan dengan produk ... 51

Tabel 13. Sebaran jawaban responden tentang terbiasa dalam membeli ... 53

Tabel 14. Sebaran jawaban responden tentang merekomendasikan pada orang lain ... 54

Tabel 15.Sebaran jawaban responden tentang melakukan pembelian ulang ... 56

(8)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran ... 16 Gambar 2. Denah lokasi Waroeng Ayam Kampung ... 28 Gambar 3. Struktur kepengelolaan di Resto Waroeng Ayam Kampung .... 29 Gambar 4.Layanan pesan antar “Waroeng Delivery” bisa diakses lewat

smartphone. ... 34 Gambar 5. Neon box di depan Waroeng Ayam Kampung ... 41 Gambar 6. Spanduk Waroeng Ayam Kampung di Jalan Kaliurang,

Yogyakarta ... 41 Gambar 7. Sosial media berupa akun twitter @waroengakam dan

instagram @waroenggroup ... 42 Gambar 8. Konsumen yang merayakan ulang tahun temannya di

Waroeng Ayam Kampung ... 43 Gambar 9. Paket ayam utuh di Waroeng Ayam Kampung ... 44 Gambar 10. Liputan Waroeng Ayam Kampung di Harian Jogja ... 45

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Identitas Responden Waroeng Ayam Kampung ... 68 Lampiran 2.Korelasi rank sperman promosi yang mempengaruhi

(9)
(10)

i INTISARI

PENGARUH PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN RESTO WAROENG AYAM KAMPOENG YOGYAKARTA. (Skripsi dibimbing oleh WIDODO & DIAH RINA KAMARDIANI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui promosi yang dilakukan manajemen Waroeng Ayam Kampung, mengetahui keputusan pembelian oleh konsumen Waroeng Ayam Kampung dan mengidentifikasi pengaruh promosi yang dilakukan manajemen Waroeng Ayam Kampung.Responden pada penelitian ini berjumlah 97 orang yang diambil secara quota sample dengan mengambil beberapa responden yang dapat mewakili keseluruhan konsumen Waroeng Ayam Kampung.Pengumpulan data dilakukan pada pekan kedua bulan maret 2016.Metode penelitian yang digunakan yaitu wawancara dan kuesioner. Berdasarkan analisis data menggunakan analisis korelasi rank sperman diperoleh data bahwa promosi yang dilakukan oleh manajemen Waroeng Ayam Kampung semuanya berpengaruh dengan keputusan pembelian pada konsumen. Diurutkan dari nilai korelasi paling tinggi yang hubungan cukup berarti yaitu informasi dari mulut ke mulut dan sosial media dengan nilai korelasi 0.696 dan 0.463. Promosi selanjutnya dengan kekuatan hubungan rendah yaitu spanduk, liputan harian jogja, promo paket ayam utuh, promo ulang tahun dan neon box dengan nilai korelasi 0.386, 0.341, 0.313, 0.229 dan 0.221.

(11)

PENGARUH PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN RESTO WAROENG AYAM KAMPUNG YOGYAKARTA

Effect on The Promotion of Consumer Buy Decision in Waroeng Ayam Kampung Restaurant Yogyakarta

Luqman Abdulloh Mahmuda

Dr.Ir.Widodo,MP / Ir. Diah Rina Kamardiani,MP Agribusiness Department Faculty of Agriculture

Muhammadiyah University of Yogyakarta Abstract

This research aims to determine the campaign carried Waroeng Ayam Kampung management, to know purchasing decisions by consumers Waroeng Ayam Kampung and identify the impact of the campaign carried Waroeng Ayam Kampung management. Respondents in this research amounted to 97 people taken by quota sample by taking some respondents to represent the entire consumer Waroeng Ayam Kampung. The data collection is done in the second week of March 2016. The research method used were interviews and questionnaires. Based on data analysis using Spearman rank correlation analysis of data showed that the campaign conducted by management Waroeng Ayam Kampung all influence the purchasing decisions of consumers. Sorted from highest correlation value is a significant relations that is the information by word of mouth and social media with a correlation value 0696 and 0463. The next promotion with low relations strength is banners, coverage of daily jogja newspaper, package whole promotion chicken, birthday promotion and neon box correlation value 0386, 0341, 0313, 0229 and 0221.

(12)

i

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persaingan bisnis terutama produk kulinersemakin hari semakin

menggeliat dan kompetitif yang menuntutprodusen harusmampu membuatproduk

dengan cita rasa yang enak serta berbeda dari pesaingnya,berbagai strategi

ditempuh agar dapat menarik perhatian konsumen untuk membeli.Salah satucara

yang dilakukan oleh perusahaan dalam menarik perhatiankonsumen adalah

dengan kegiatanpemasaran.Pemasaranbagi perusahaan adalah hal yang inti

dimana pemasaran menjadi kunci penting, terutama dalam pelaksanaan penjualan

produk bisnis tersebut.

Bagian terpenting dari pemasaran adalah promosi yang bertujuan

membuat konsumen bersedia untuk membeli serta menjadi langganan, karena

konsumen harus lebih dahulu diajak mencoba atau mengenali produk yang

dihasilkan oleh perusahaan, pada dasarnya konsumen tidak akan melakukan hal

itu bila kurang yakin terhadap produk tersebut, maka disinilah perlunya

perusahaan mengadakan promosi yang terarah, karena diharapkan dapat

memberikan pengaruh positif terhadap meningkatnya penjualan bagi perusahaan.

Disisi lain, kehidupan di era sekarang ini memunculkan perilaku konsumen yang

sangat beragamdi kalangan masyarakat, dimana konsumsi seseorang atau

komunitassangat dilatarbelakangi oleh gaya hidupnya yang notabene hal tersebut

juga mempengaruhi aktivitas keputusan pembelian terhadap suatu produk.

Oleh karena itu, pengambilan keputusan pembelian pada konsumen

(13)

perusahaan,karena itulah yang menjadi sasaran dari kegiatan promosi yang selama

ini dilakukan yang berupa penyampaian pesan kepada konsumen, selain itu

promosi bertujuan membangun komunikasi dengan harapan ada tanggapan dari

konsumen atas produk yang ditawarkan untuk kemudian konsumen

menindaklanjutinya dengan membeli produk tersebut. Pengambilan keputusan

membelimerupakan kegiatan sehari-hari dalam kehidupan konsumen, sehingga

perusahaan perlu mengetahui apakah promosi yang dilakukan oleh perusahaanitu

berdampak pada konsumen, jika berdampak hal apakah yang akhirnyamembuat

konsumen tiba pada keputusan pembelian.Keputusan pembelian pada konsumen

mempunyai arti penting bagi perusahaankarena kemajuansuatu perusahaan banyak

ditentukan oleh keputusan pembelian konsumen terhadap produk tersebut

sekarang ini.

Beragam kuliner yang tersediadi daerah Yogyakartasaat ini menjadi tujuan

utama bagi wisatawan untuk berkunjung ke Yogyakarta, khususnya bagi

wisatawan yang gemar melakukan wisata kuliner.Tentu saja, hal ini menjadi

peluang bagi pelaku kuliner di Yogyakarta. Resto Waroeng Ayam Kampung

berlokasi di Jalan Turangga, Barat Terminal Condong Catur, daerah Condong

Catur termasuk daerah yang menjadi salah satu pusat keramaian di Yogyakarta,

lokasi yang dekat dengan berbagi kampus serta fasilitas public seperti rumah sakit

dan pusat perbelanjaan tersebut menjadi daya tarik tersendiri, Waroeng Ayam

Kampungadalah restoran yang mengusung konsep retro klasikal serta

menyediakan dan menyajikan makanan dengan menu khusus ayam kampung,

(14)

Melihat kondisi lapangan,Yogyakarta merupakan pangsa pasar yang

sangat potensial bagi produk kuliner, maka resto Waroeng Ayam Kampung

selaluberusaha berpromosi dengan cara terbaik untuk dapat menarik dan

memenangkan hati konsumen sehingga konsumen memutuskan untuk tetap

membeli serta menjadi pelanggan di restoWaroeng Ayam Kampoeng di tengah

kepungan usaha kuliner sejenis.

B. Rumusan Masalah

1. Siapa saja konsumen resto Waroeng Ayam Kampung?

2. Bagaimana keputusan pembelian oleh konsumen resto Waroeng Ayam

Kampung?

3. Apakah terdapatpengaruh promosi yang dilakukan resto Waroeng Ayam

Kampungterhadap keputusan pembelian pada konsumen di resto tersebut?

C. Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan profil konsumen resto Waroeng Ayam Kampung.

2. Mendeskripsikan keputusan pembelian yang dilakukan konsumen resto

Waroeng Ayam Kampung.

3. Menganalisa pengaruh promosi yang dilakukan resto Waroeng Ayam

(15)

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi manajemen Waroeng Ayam Kampung, penelitian ini diharapkan

dapat menjadi masukan bagi resto Waroeng Ayam Kampung dalam

pengembangan strategi berpromosi agar dapat menarik konsumen untuk

makan di restoWaroeng Ayam Kampung.

2. Bagi peneliti, penelitian ini mampu memberikan tambahan wawasan

mengenai promosi yang tepat agar konsumen memutuskan untuk membeli

(16)

1. Promosi

Menurut Simamora (2001), promosi adalah segala bentuk komunikasi

yang digunakan untuk menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade), atau mengingatkan orang-orang tentang produk yang dihasilkan organisasi,

individu maupun rumah tangga. Promosi merupakan salah satu cara perusahaan

melakukan komunikasi melalui pesan-pesan yang didesain untuk menstimulasi

terjadinya kesadaran (awareness), ketertarikan (interest), dan berakhir dengan tindakan pembelian (puchase) yang dilakukan oleh pelanggan terhadap produk atau jasa perusahaan.Perusahaan biasanya menggunakan iklan, promosi penjualan,

pengerahan tenaga-tenaga penjualan, dan public relation sebagai alat penyampaian pesan-pesan tersebut dengan tujuan untuk dapat menarik perhatian

dan minat masyarakat.

Menurut Tjiptono(2008), tujuan kegiatan promosi secara sederhana terbagi

menjadi tiga jenis yaitu, memberikan informasi pelanggan tentang produk atau

fitur baru seperti menciptakan kebutuhan, mempengaruhi pelanggan untuk

membeli merek dan mengingatkan pelanggan tentang merek yang termasuk

memperkuat penetapan ancangan merek. Pada dasarnya, tujuan promosi

mengandung tiga unsur yakni memberikan informasi, mempengaruhi dan

mengingatkan kepada pelanggannya tentang perusahaan dan produk yang

(17)

Dalam kajian pemasaran, kegiatan promosi yang efektif dan efisien dapat

dimasukkan sebagai bagian dari konsep bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix). Bauran komunikasi pemasaran merupakan penggabungan dari lima mode komunikasi pemasaran, yaitu advertising, sales promotion, publicrelations, personal selling, dan direct selling.

Menurut Swasta dan Irawan (2003), promosi merupakan salah satu

variabel di dalam marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya, yang melingkupi semua jenis

kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan. Promosi juga

merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan

seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam

pemasaran.

Bauranpromosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari

variabel-variabel periklanan, penjualan pribadi, dan alat promosi yang lain, yang

kesemuannya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.

Promosibukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara pemberi jasa dengan

konsumen, melainkan juga sebagi alat untuk mempengaruhi konsumen dalam

keputusan pembelian.

Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006), dalam bauran promosi terdapat

beberapa komponen yang secara rinci dapat dijabarkan sebagi berikut :

a. Periklanan (Advertising)

Periklanan merupakan suatu bentuk dari komunikasi impersonal yang

(18)

jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen akan jasa yang

ditawarkan serta membedakan diri perusahaan dengan para kompetitornya.

Beberapa contoh dari kegiatan periklanan adalah dengan mencetak

brosur,memasangspanduk,membuat website perusahaan dan memasang iklan di

radio dan televisi tertentu. Terdapat beberapa tujuan periklanan, diantaranya:

iklan yang memberikan informasi, iklan membujuk, iklan pengingat dan iklan

pemantapan.

b. Penjualan Personal (Personal Selling)

Penjualan personal merupakan suatu bentuk interaksi langsung oleh wiraniaga

dengan calon pembeli atau lebih untuk melakukan persentasi, menjawab

pertanyaan, dan menerima pesan dari satu calon pembeli. Penjualan personal

mempunyai peranan yang penting dalam pemasaran jasa, karena memiliki

kekuatan unik yaitu wiraniaga dapat mengumpulkan pengetahuan tentang

konsumen dan mendapatkan umpan balik dari konsumen.

c. Promosi penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan adalah kegiatan promosi selain periklanan, penjualan

perorangan maupun publisitas yang bersifat jangka pendek dan tidak dilakukan

secara berulang serta tidak rutin, yang ditujukkan untuk mendorong penjualan,

serta lebih mempercepat respon pasar yang ditargetkan. Kegiatan-kegiatan yang

termasuk dalam promosi penjualan yaitu peragaan, pertunjukan pameran,memberi

diskon, demontrasi dan sebagainya. Biasanya kegiatan ini dilakukan

(19)

periklanan dan personal selling. Selain itu promosi penjualan juga lebih fleksibel

karena dapat dilakukan setiap saat dengan biaya yang tersedia dan dimana saja.

d. Publisitas dan Hubungan Masyarakat (Publicity and Public Relation)

Publisitas yaitu sejumlah informasi tentang barang atau perusahaan yang di

sebarluaskan ke masyarakat dengan cara membuat berita yang mempunyai arti

komersial atau berupa penyajian lain yang bersifat positif. Dengan demikian suatu

perusahaan dengan produknya dapat menjadi perhatian umum.Biasanya, media

bersedia mempublisitas suatu cerita apabila materinya dirasakan cukup menarik

atau patut dijadikan berita

e. Informasi dari mulut ke mulut (Word of mouth)

Dalam hal promosi barang dan jasa, peranan orang sangat penting. Pelanggan

dekat dengan penyampaian pesan, dengan kata lain pelanggan tersebut akan

berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial tentang pengalamannya dalam

menerima jasa tersebut.

f. Pemasaran Langsung (direct marketing)

Pemasaran ini merupakan unsur terakhir dalam bauran komunikasi promosi

ada enam area pemasaran langsung yaitu direct mail, mail order, direct response, direct selling, telemarketing, digital marketing.

Menurut Armstrong (2002), beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam

melakukan promosi diantaranya :

(20)

Jika sebagian besar audiens sasaran tidak menyadari obyek tersebut, tujuan

promosi adalah membangun kesadaran, mungkin hanya pengenalan nama produk.

b) Memberikan informasi kepada konsumen

Audiens sasaran mungkin telah memiliki kesadaran tentang perusahaan atau

produk tetapi tidak menggetahui lebih banyak lagi.Sehingga bagian promosi

dalam promosinya banyak mengandung informasi tentang produk.

c) Meyakinkan konsumen.

Konsumen mungkin lebih menyukai suatu produk tertentu tetapi tidak

menimbulkan keyakinan untuk membelinya.Tugas promosilah untuk meyakinkan

bahwa produk yang ditawarkan benar-benar bisa memberikan solusi bagi

konsumen.

d) Mendorong konsumen untuk membeli

Banyak audiens sasaran mungkin memiliki keyakinan tetapi tidak bermaksud

untuk melakukan pembelian.Mereka mungkin menanti lebih banyak informasi

atau merencanakan untuk bertindak kemudian.Komunikator harus mengarahkan

konsumen agar mengambil langkah terakhir.Caranya dapat berupa menawarkan

produk dengan harga rendah, menawarkan, premi, atau memberikan kesempatan

secara terbatas kepada pelanggan untuk mencoba.

2. Keputusan Pembelian

Menurut Schiffman dan Kanuk (2009), keputusan pembelian adalah

pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya

bahwa seseorang dapat membuat keputusan, harus tersedia beberapa alternatif

(21)

pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. Keputusan pembelian konsumen

dipengaruhi oleh perilaku konsumen.

Menurut Kotler (2004), proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan

kejadian sebagai berikut : pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi

alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Tugas pemasar

adalah memahami perilaku pembeli pada tiap tahap dan pengaruh apa yang

bekerja dalam tahap-tahap tersebut. Sikap orang lain, faktor situasi yang

terantisipasi, serta resiko yang dirasakan dapat mempengaruhi keputusan

pembelian, demikian pula level kepuasan pasca pembelian konsumen dan

tindakan perusahaan pasca pembelian.

Menurut Setiadi(2003), pada saat melakukan pembelian, konsumen tidak

terlepas dari karakteristik produk baik mengenai penampilan, gaya, mutu dan

harga dari produk tersebut. Penetapan harga oleh penjual akan berpengaruh

terhadap perilaku pembelian konsumen, sebab harga yang dapat dijangkau oleh

konsumen akan cenderung membuat konsumen melakukan pembelian terhadap

produk tersebut. Sebelum merencanakan pemasaran, suatu perusahaan perlu

mengidentifikasi konsumen, sasarannya dan proses keputusan mereka. Walaupun

banyak keputusan pembelian melibatkan hanya satu pengambilan keputusan,

keputusan yang lain mungkin melibatkan beberapa peserta yang memerankan

peran, pencetus ide, pemberi pengaruh, pengambil keputusan, pembeli dan

pemakai.

Menurut Kotler (2004), keputusan pembelian merupakan hal yang lazim

(22)

maupun jasa. Dalam keputusan pembelian, umumnya ada lima macam peranan

yang dapat dilakukan seseorang. Kelima peran tersebut meliputi:

1. Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyadari adanya keinginan atau kebutuhan yang belum terpenuhi dan mengusulkan ide untuk

membeli suatu barang atau jasa tertentu.

2. Pemberi pengaruh (influencer), yaitu orang yang member pandangan, nasihat, atau pendapat sehingga dapat membantu keputusan pembelian.

3. Pengambil keputusan (decider),yaitu orang yang menentukan keputusan pembelian, apakah jadi membeli, apa yang dibeli, bagaimana cara membeli,

atau dimana membelinya.

4. Pembeli (buyer), yaitu orang yang melakukan pembelian secara aktual.

5. Pemakai (user), yaituorang yang mengkonsumsi atau menggunakan barang atau jasa yang telah dibeli.

Menurut Engel (1994) dan Hawkins (2001), menjelaskan keputusan

pembelian konsumen adalah sebuah proses yang dilakukan konsumen dalam

melakukan pembelian sebuah produk barang ataupun jasa. Istilah keputusan

pembelian menggambarkan bagaimana individu secara hati-hati mengevaluasi

berbagai macam atribut dari produk-produk, merek-merek, atau jasa-jasa tertentu

dan secara rasional memilih salah satu dan yang memenuhi kebutuhannya yang

teridentifikasi dengan jelas.

Menurut Sutisna (2001), dalam memahami pembuatan keputusan

pembelian yang dilakukan konsumen, harus dipahami sifat-sifat keterlibatan

(23)

1. Keterlibatansituasional, adalah situasional hanya terjadi seketika pada situasi

tertentu dan bersifat temporer. Misalnya adanya kebutuhan pakaian baru

menjelang hari lebaran.

2. Keterlibatan tahan lama, adalah keterlibatan tahan lama berlangsung lebih

lama dan bersifat permanen. Seorang konsumen membeli barang dengan

keterlibatan yang lebih permanen karena menganggap bahwa jika tidak

membeli produk tersebut akan merusak konsep dirinya. Misalnya: konsumen

selalu membeli pakaian dengan merek tertentu karena merasa pakaian itu

mampu mengekspresikan citra dirinya dan konsep dirinya.

Menurut Kotler (2004), terdapat empat indikator untuk menentukan keputusan

pembelian yang diambil oleh konsumen yaitu :

a. Kemantapan pada sebuah produk

Dalam melakukan pembelian, yang paling pertama mendasari konsumen

memutuskan untuk membeli adalah factor produk. Biasanya konsumen memilih

salah satu dari beberapa faktor seperti harga,distribusi dan lainnya, namun pada

akhirnya produk-lah yang memantapkan keinginan konsumen untuk membeli.

b. Terbiasa dalam membeli

Kebiasaan konsumen dalam membeli juga berpengaruh terhadap keputusan

pembelian. Konsumen merasa nyaman atau bahkan melekat dengan suatu unit

bisnis karena merasakan manfaat dari sesuatu yang ada di unit bisnis baik itu

layanan ataupun fasilitasnya. Oleh karena itu, konsumen akan merasa tidak

(24)

c. Memberikan rekomendasi kepada orang lain

Dalam melakukan pembelian, jika konsumen mendapatkan manfaat yang

sesuai dengan sebuah produk, mereka pasti akan merekomendasikan produk

tersebut dengan orang lain. Mereka ingin orang lain juga merasakan bahwa

produk tersebut sangat bagus dan lebih baik dari produk lain.

d. Melakukan pembelian ulang

Kepuasan konsumen dalam menggunakan sebuah produk akan menyebabkan

konsumen melakukan pembelian ulang produk tersebut. Mereka merasa produk

tersebut sudah cocok dan sesuai dengan apa yang mereka inginkan dan harapkan.

B. Hasil PenelitianTerdahulu

Menurut Rifki Rijabi (2014),dalam penelitiannya“Pengaruh Promosi

Penjualan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen: (Survei Pada Konsumen

Pernak-Pernik Purezento di Kota Bandung)”, menunjukkan bahwapromosi

penjualan yang dilakukan oleh toko pernak-pernik Purezentomerupakan salah satu

aktivitas promosi yang penting dalam memasarkan produk yang dihasilkan

perusahaan, hasil penelitiannya menyatakan bahwa secara keseluruhan variabel

potongan harga (discount) terdapat pengaruh positif dan cukup signifikan terhadap keputusan pembelian masyarakat akan pernak-pernik di Kota Bandung.

Menurut NikoPurwosembodo(2014),dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Es Krim Wall’s di

Surabaya”, menyebutkan pada hakikatnya promosi yang dilakukan oleh PT.

Unilever, selaku produsen es krim merk “wall’s” adalah suatu bentuk komunikasi

(25)

mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar pada akhirnya

konsumen es krim bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang

ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Hasilnya adalah promosi yang

dilakukan menggunakan media iklan di televisi berdampak positif mempengaruhi

keputusan pembelian konsumen es krim.

Menurut Ana Putri Fadhillah(2013), dalam penelitian berjudul “Analisis

Pengaruh Produk, Harga, Promosi dan Saluran Distribusi Terhadap Keputusan

Pembelian (Studi pada Outlet The Body Shop Java mall Semarang)”, hasilnya

adalahpada kenyataannya proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh

konsumen outlet The Body Shop di Semarangtidak selamanya merupakan proses

yang rasional. Hal ini seringkali disebabkan oleh perilaku konsumen yang

terbujuk oleh berbagai kegiatan promosi yang dilakukan oleh department store

tersebut di berbagai media.Setelah melakukan pembelian, konsumen sering kali

cenderung berfikir bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepatdan

beranggapan telah mencari informasi untuk memberikan keyakinan bahwa produk

yang mereka beli adalah benar.

Kemudian menurut AgusSusanto (2013), dalam penelitian berjudul “Pengaruh Promosi, Harga dan Inovasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian

pada Batik Tulis Karang Mlati Demak”, disimpulkan bahwa keputusan pembelian

yang dilakukan konsumen untuk melakukan pembelian batik tulis Karang Mlati,

sangat dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu promosinya, harganya dan inovasinya.

Oleh karena itu, pengambilan keputusan pembelian konsumen batik tulis

(26)

masalah yang matang dengan tindak lanjut nyata dan menuai keuntungan bagi

produsen batik Karang Mlati.

C. KerangkaPemikiran

Promosi merupakan kegiatan penting dalam manajemen pemasaran yang

dilakukan olehmanajemen restoWaroeng Ayam Kampunguntukmenarik perhatian

konsumenagar membelinya.Adapun kegiatan promosi yang dilakukan manajemen

resto adalah dengan cara periklanan berupa neon box yang terletak depan lokasi

resto, spanduk yang terpampang di sekitaran lokasi menuju resto, serta sosial

media berupa akun instagram @waroenggroup dan twitter di @waroengakam,

selain itu melakukan promosi penjualan berupa diskon bagi konsumen yang

merayakan ulang tahun dan promo bagi yang membeli paket ayam utuh,serta

publisitas dengan liputan di Harian Jogja, sedangkan promosi yang terbangun dari

konsumen berupa informasi dari mulut ke mulut berupa ajakan dari konsumen

yang sudah pernah makan disana kepada konsumen lain.

Di sisi lain,kegiatankeputusan pembelian yang dilakukan oleh para

konsumen restoWaroeng Ayam Kampungyaitu berupa konsumen merasa mantap

dengan produknya, konsumen menjadi terbiasa dalam membeli di Waroeng Ayam

Kampung kemudian mereka merekomendasikan produk Waroeng Ayam

Kampung kepada orang lain sekaligus mereka juga melakukan pembelian ulang

pada produk ayam kampoeng di resto, dari uraian diatas maka dapat diambil suatu

(27)

Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran

Promosi oleh resto Waroeng Ayam Kampung

(28)

1

pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan

keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan fakta-fakta

yang tampak atau sebagaimana adanya.(Sugiyono, 2009)

A. Penentuan Lokasi dan Sampel 1. Penentuan Lokasi

Lokasi yang dipilih adalahrestoWaroeng Ayam Kampungyang terletak di

Jalan Turangga Sari III, Pandeansari, Condong Catur, Sleman, Barat Terminal

Condong Catur, Yogyakarta.

2. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.Teknik

pengambilan sampel yang diterapkan yaitu quota sampling yang berarti teknik pengambilan sampel dengan cara menetapkan jumlah tertentu sebagai target

yang harus dalam pengambilan sampel dari populasi. Pengambilan sampel

dilakukan dengan mengacu pada tabel jumlah konsumen berikut.

Tabel 1. Penentuan Jumlah Responden Pada Hari Senin-Jumat

(29)

Minggu 82 52

Total 159 100

Penentuan Responden 20% dari 159 Konsumen 32 Konsumen

Sumber: Data konsumen resto Waroeng Ayam Kampung dari tanggal 12-18 Maret 2016

Berdasarkan data yang diperoleh diatas, kuesioner akan dibagikan kepada 97

konsumen yang tediri dari 32 konsumen pada hari libur (Sabtu dan Minggu) dan

65 konsumen pada hari biasa (Senin-Jumat) yang mengunjungi dan makan di

resto Waroeng Ayam Kampung,peneliti mengambil sampel sebanyak 20% karena

peneliti menganggap persentase 20% dari jumlah konsumen yang datang dalam

sepekan dianggap representative atau mewakili dalam penelitian ini, dengan waktu pengambilan sampel dilakukan selama satu pekan atau menyesuaikan,

dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada konsumen yang sedang

berada disana, dengan cara memberikan kuesioner kepada 65 konsumen pada hari

biasa (Senin-Jumat) dan 32 konsumen pada hari libur (Sabtu dan Minggu) hingga

terpenuhi jumlahnya sebanyak 97 responden.

B. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner, yaitu peneliti mengumpulkan datadengan cara memberikan angket

berisi pertanyaan kepada para konsumen resto Waroeng Ayam Kampung

yang berada disana, kuesioner tersebut disebarkan kepada responden untuk

(30)

untuk mendapatkan data yang valid terkait kegiatan promosi yang dilakukan.

C. Jenis Data yang Digunakan

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara

langsung dari konsumen resto Waroeng Ayam Kampung, peneliti

mengumpulkannya secara langsung dengan wawancara serta penyebaran

kuesioner kepada konsumen yang berkunjung ke resto Waroeng Ayam

Kampung.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti yang

bersumber dari manajemen atau pengelola resto Waroeng Ayam Kampung

tentang kegiatan promosi yang dilakukan resto, strategi promosi resto serta

data pembelian oleh konsumen resto.

D. Pembatasan Masalah

1. Penelitian ini dibatasi atas kegiatan promosi yang dilakukan oleh

restoWaroeng Ayam Kampungberupa periklanan, promosi penjualan,

publisitasdan dengan carainformasi mulut ke mulut diantara para konsumen.

2. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang makan di resto

Waroeng Ayam Kampung di Jalan Turangga Sari III, Pandeansari, Condong

(31)

diamati sebagai berikut:

1. Promosi adalah kegiatan yang dilakukan oleh manajemen resto untuk

menginformasikan, membujuk serta menyadarkan konsumen tentang produk

maupun keberadaan resto Waroeng Ayam Kampung, yang meliputi

periklanan, promosi penjualan,publisitas dan informasi dari mulut ke mulut.

2. Periklanan, adalah komunikasi visual yang digunakan oleh manajemen resto

untuk membuat konsumen tertarik berkunjung dan membeli di resto Waroeng

Ayam Kampung, meliputi;

a. Neon box, yang terpampang di depan lokasi resto.Pengukuran variabel dengan

pernyataan berupa neon box yang terpampang di depan lokasi resto mampu

memberi informasi bagi konsumen terhadap keberadaanWaroeng Ayam

Kampung. Skoring yang digunakan: (5) Sangat Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang

Setuju, (2) Tidak Setuju, (1) Sangat Tidak Setuju.

b. Spanduk, yang terpasang dekat lokasi menuju resto.Pengukuran variabel

dengan pernyataan berupa spanduk yang terpasang di dekat lokasi menuju

resto mampu memberi informasi tambahan bagi konsumen terhadap

keberadaan Waroeng Ayam Kampung. Skoring yang digunakan: (5) Sangat

Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang Setuju, (2) Tidak Setuju, (1) Sangat Tidak

(32)

bagi konsumen terhadap produkdan keberadaan Resto Waroeng Ayam

Kampung. Skoring yang digunakan: (5) Sangat Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang

Setuju, (2) Tidak Setuju, (1) Sangat Tidak Setuju.

3. Promosi penjualan, adalah kegiatan promosi yang dilakukan pengelola resto

bertujuan untuk mempercepat respon konsumen resto dalam membeli yang

meliputi,

a) Promo ulang tahun diperuntukkan bagi konsumen yang merayakan

ulang tahun di Resto Waroeng Ayam Kampung. Pengukuran

variabeldengan pernyataan yaitu pemberian diskon bagi konsumen

yang ulang tahun, mampu mempercepat respon konsumen untuk

membelidi Waroeng Ayam Kampung. Skoring yang digunakan: (5)

Sangat Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang Setuju, (2) Tidak Setuju, (1)

Sangat Tidak Setuju.

b) Promo paket ayam utuh yaitu bonus dua kepala ayam bagi yang

membeli satu paket ayam utuh. Pengukuran variabel dengan

pernyataan yaitu pemberian dua kepala ayam bagi yang membeli paket

ayam ampung utuh, mampu mempercepat respon konsumen untuk

membeli di Waroeng Ayam Kampung. Skoring yang digunakan: (5)

Sangat Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang Setuju, (2) Tidak Setuju, (1)

(33)

perhatian umum, berupaliputan harian Jogja.Pengukuran variabel yaitu dengan

pernyataan yaituliputan oleh harian Jogja mampumembuat produk dan lokasi

Waroeng Ayam Kampung dapat menjadi perhatian umum. Skoring yang

digunakan: (5) Sangat Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang Setuju, (2) Tidak Setuju,

(1) Sangat Tidak Setuju.

5. Informasi dari mulut ke mulut, adalah informasi konsumenyang sudah pernah

makan di resto kepada konsumen lain untuk membujukagar membeli di resto

Waroeng Ayam Kampung.Pengukuran variabel yaitu dengan pernyataan yaitu

informasi dari mulut ke mulut oleh para konsumen mampu membujuk

konsumen lain untuk membeli di Waroeng Ayam Kampung.Skoring yang

digunakan: (5) Sangat Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang Setuju, (2) Tidak Setuju,

(1) Sangat Tidak Setuju.

6. Keputusan pembelian, adalah proses pembelian oleh konsumen yang terjadi di

resto Waroeng Ayam Kampung, meliputi kemantapan pada produk, terbiasa

dalam membeli, merekomendasikankepada orang lain serta melakukan

pembelian ulang.

7. Kemantapan dengan produk, yaitu konsumen resto mantapdengan menu yang

ada di Waroeng Ayam Kampung. Pengukuran variabel dengan pernyataan

berupamenuyang ada di resto Waroeng Ayam Kampung membuat konsumen

(34)

dan layanan yang ada di resto Waroeng Ayam Kampung. Pengukuran variabel

dengan pernyataan berupa konsumen sudah merasa terbiasa karena

kecocokandengan fasilitas dan layanan di restoWaroeng Ayam Kampung.

Skoring yang digunakan: (5) Sangat Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang Setuju, (2)

Tidak Setuju, (1) Sangat Tidak Setuju.

9. Merekomendasikepada orang lain, adalahkonsumen resto memberi

rekomendasi kepada orang lain yang dikenalnya untuk membelidi Waroeng

Ayam Kampung. Pengukuran variabel dengan pernyataan berupa konsumen

resto akan merekomendasikan pada orang lain yang dikenalnya bila merasa

puas makan diWaroeng Ayam Kampung. Skoring yang digunakan: (5) Sangat

Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang Setuju, (2) Tidak Setuju, (1) Sangat Tidak

Setuju.

10.Melakukan pembelian ulang, adalah konsumen kembali lagi dan melakukan

pembelian ulang di Waroeng Ayam Kampung karena kepuasan konsumen

dengan menu Waroeng Ayam Kampung. Pengukuran variabel dengan

pernyataan berupa konsumen resto akan membeli ulang bila merasa puas

dengan menu diWaroeng Ayam Kampung. Skoring yang digunakan: (5)

Sangat Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang Setuju, (2) Tidak Setuju, (1) Sangat

(35)

dan gambaran umum resto Waroeng Ayam Kampung beserta konsumennya.

2. Analisis Korelasi

Teknik analisis korelasi (hubungan) merupakan teknis analisis data yang

akan digunakan untuk menganalisapengaruh kegiatan promosi yang dilakukan

resto Waroeng Ayam Kampung terhadap keputusan pembelian oleh konsumen

di resto Waroeng Ayam Kampung dan dianalisis dengan menggunakan rank spearman dengan rumus penentuan nilai korelasi berikut:

rs

Keterangan:

rs: Koefesien Korelasi Spearman

Di: Selisih peringkat dari setiap data

n: Jumlah data atau sampel

Setelah menentukan nilai koefisien korelasi dari rumus di atas maka

langkah selanjutnya menempatkan nilai hasil ke dalam interval nilai untuk

(36)

Tabel. 3 Interval Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan Interval Nilai Kekuatan Hubungan r=1,00

0,90<r<1,00

0,70<r≤0,90 0,40<r≤0,70 0,20<r≤0,40 0,00<r≤0,20

r= 0,00

Korelasi Sempurna

Hubungan Kuat Sekali atau Tinggi Hubungan Kuat

Hubungan Cukup Berarti Hubungan Rendah

Rendah Sekali atau Lemah Sekali Tidak Ada Korelasi

(37)

1

A. Profil Singkat Resto Waroeng Ayam Kampung

Waroeng Ayam Kampung berdiripada tanggal 4 September tahun 2011,

resto ini berawal darisebidang lahan yang memiliki luas sekitar 900 m2 yang

terletak di tepi sungai, tanah dari warga sekitar yang telah dibeli oleh Bapak Jody

Brotosuseno beserta istrinya IbuSiti Hariyani/Aniek. Awal mulanya usaha ini

dirintis oleh Pak Jody yang memang telah lama berkecimpung dalam dunia bisnis

kuliner. Beliau terkenal sebagai owner dari usaha kuliner unit bisnis Waroeng Group, yang juga mengelola Waroeng Steak and shake, bebek goreng Haji Slamet cabang Yogyakarta dan Malang, Waroeng Penyet, dan The Icon grills.

Waroeng Ayam Kampung hadir bermula dari ide para direksi Waroeng

Steak and Shake yang mengusulkan resto denganmenu go health, dikarenakan issue mengkonsumsi ayam boiler yang dinilai sebagian kalangan sudah tidak sehat lagi bagi kesehatan, apalagi bagi konsumen dengan usia 40 tahun ke atas. Dari

obrolan ringan inilah akhirnya muncul ide untuk membuat resto Waroeng Ayam

Kampung, namun bukan tanpa masalah, pada awal mula kehadirannya Waroeng

Ayam Kampung tidak terlalu disambut baik oleh konsumen, karena stigma lama

yang melekat pada masyarakat bahwasannya ayam kampung hanya bisa dinikmati

oleh kalangan menengah ke atas atau konsumen yang memiliki duit lebih karena

tingginya harga dibandingkan dengan ayam boiler yang sudah banyak terdapat di

(38)

sebagai identitas brand yang merupakan bagian dari Waroeng Steak yang sudah terkenal di masyarakat dengan kualitas makananya yang premium.

Satu hal yang menarik dari kepengelolaannya yaitu Waroeng Ayam

Kampung oleh pihak manajemen dikelola dengan system spiritual company yaitu budaya perusahaan yang diadopsi dari nilai-nilai agama Islam. Sebelum Waroeng

dibuka karyawan harus terlebih dahulu melaksanakan sholat dhuha, dan setiap 2

bulan sekali ada siraman rohani dari beberapa dai di Yogyakarta bahkan pernah

mengundang salah satu dai terkenal dari Jakarta yaitu Ustadz Yusuf Mansur.

Pengajian terbuka bagi seluruh jajaran manajemen dan karyawanuntuk

meningkatkan pemahaman religi secara mendalam dengan harapan menjadi nilai

bagi karyawan dalam bekerja. Kegiatan lain dari pihak manajemen Waroeng yaitu

menggalakan hari khusus sedekah nasional yang diperingati setiap tanggal 27

April dengan cara mendonasikan 20 persen dari profit untuk kegiatan keagamaan

seperti santunan anak yatim, sedekah panti pengahafal Al-Quran dan

sebagainya.Selain itu pihak manajemen juga selalu menyeleksi serta

mengutamakan kehalalan semua jenis bahan-bahan makanan dan minuman, yang

membuat Waroeng Ayam Kampung mampu menyajikan menu ayam kampung

dengan kualitas tinggi,secara Waroeng Ayam Kampung memang menyasar

(39)

satu induk dengan kualitas yang mumpuni tidak asal membuka cabang di

sembarang tempat dengan modal dana yang besar saja. Pada pertengahan tahun

2014, Waroeng Ayam Kampung memilikicabang baru yang beralamat di Jalan

Banteng nomor 14 (sebelum lapangan softball Lodaya) Kota Bandung, yang

kemudian pada awal tahun 2016juga diikuti dengan membuka outlet baru yang

beralamat di Jalan Sulfat nomor 10 Kota Malang, Jawa Timur.

B. Lokasi Resto Waroeng Ayam Kampung

Lokasi Waroeng Ayam Kampung terletak di Jalan Turangga Sari III,

Pandeansari, Condong Catur, Sleman, Barat Terminal Condong Catur,

Yogyakarta. Lokasinya terbilang cukup strategis karena berada di daerah

Condong Catur yang dekatdengan fasilitas umum seperti terminal bus Condong

Catur, Markas kepolisian daerah (MAPOLDA) Yogyakarta dan Rumah Sakit

Jogja International Hospital (JIH) serta pusat perbelanjaan ternama di Yogyakarta

yaitu Hartono Mall.

Secara geografis lokasi Waroeng Ayam Kampung sangat berdekatan

dengan salah satu terminal bus di Yogyakarta yaitu Terminal bus Condong Catur

di bagian timur yang hanya berjarak kurang lebih 500 meter, lalu pada bagian

(40)

Perumahan Mitra Land Estate Condong Catur Sleman.

Berikut disajikan gambar mengenai denah lokasi Resto Waroeng Ayam Kampung

untuk memberikan gambaran mengenai kondisi di lokasi dan sekitarnya.(Waroeng

ayam Kampung terletak di Taman Kuliner Jogja).

(41)

Waroeng Ayam Kampung sebagai unit bisnis dengan tujuan untuk memudahkan

koordinasi dalam menjalankan tanggung jawab setiap unit dengan pembagian

wewenang yang ada di dalamnya.Berikut disajikan strukutur manajemen yang

diterapkan oleh Waroeng Ayam Kampung.

(42)

Waroeng Ayam Kampung adalah sebagai berikut:

1. Owner, merupakan pemegang kendali sekaligus bertanggung jawab penuh untuk memimpin, mengelola, dan mengawasi usaha Waroeng Ayam Kampung

serta pemegang utama atas usaha kuliner ini sebagai pemilik dengan segala

keuntungan dan resikonya.

2. Direksi,merupakan divisiyang bertanggung jawab penuh dalam mengatur dan

mengelola semua jalannya usaha kuliner Waroeng Ayam Kampung, adapun di

Resto Waroeng Ayam Kampung terdapat tiga yaitu:

a) Direktur Pemasaran, bertanggung jawab penuh atas segala hal

yangmendatangkan profit bagi resto, juga termasuk membawahi Tim

Kreatif.

b) Direktur Keuangan, bertanggung jawab penuh atas segala yang berkaitan

dengan pengelolaan keuangan resto, termasukyang membawahi Kasir.

c) Direktur Operasional, bertanggung jawab penuh dengan semua kegiatan

operasional resto di lapangan termasuk produksi, juga yang membawahi

Koki dan Pelayan.

3. Koki, merupakan karyawan yang bertugas memasak makanan di Resto

Waroeng Ayam Kampung dan memiliki tanggung jawab penuh dalam

(43)

5. Kasir, merupakan karyawan yang bertanggung jawab atas segala kegiatan

administrasi dan keuangan di Waroeng Ayam Kampung.

6. Pelayan adalah karyawan yang memberikan pelayanan kepada konsumen dan

bertanggung jawab akan peralatan makan yang digunakan untuk usaha kuliner

Waroeng Ayam Kampung.

D. Menu dan Harga di Resto Waroeng Ayam Kampung

Waroeng Ayam Kampung merupakan resto spesialis ayam kampung

memiliki menu praktis yang dapat dinikmati oleh semua kalangan

konsumen.Berikut ini disajikan daftar menu dan harga yang tersedia di Waroeng

Ayam Kampung dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. Daftar menu dan harga di Waroeng Ayam Kampung

Menu Harga (Rp/ Porsi)

(44)

yang gurih dan empuk, karena dimasak melalui proses "ungkep" khas Waroeng

Ayam Kampung, jadi konsumen tidak perlu khawatir karena biasanya dibenak

para konsumen daging ayam kampung itu keras, untuk menu penunjang pihak

Waroeng Ayam Kampung menyediakan kecap dan sambal, menu sambal terdiri

dari dua jenis sambal yaitu sambal korek berbahan bawang mentah dan sambal

manis berbahan cabai merah yang disajikan bersamaan dengan menu pilihan

sesuai dengan selera konsumen.

Waroeng Ayam Kampung di benak konsumen dalam menentukan harga,

dianggap relevan dan tidak terlalu mahal, meskipun mahal dan murah itu relatif

namun bila dibandingkan dengan harga makanan dan minuman di resto sejenis

yang menyediakan ayam kampung seperti contoh di Bale bakaran, Resto Nyonya

Suharti atau Resto Ayam Kampung Bu Tini, hanya selisih sedikit terpaut sekitar

Rp.3.000,- lebih murah Waroeng Ayam Kampung untuk menu ayam kampung

utuh. Namun karena konsumen Waroeng Ayam Kampung menyadari bahwasanya

harga yang dipatok oleh Waroeng Ayam Kampung sesuai dengan sasaran

konsumennya.Realita di lapangan menunujukkan secara umum konsumen juga

mampu menilai harga yang tertera sudah layak dengan kualitas menunya serta

pelayanannya.

Sebagai contoh, sepotong paha (atas dan bawah) ayam kampung diberi

(45)

Rp.8.000,- harga tersebut tidak terpaut jauh dengan es kelapa muda yang dijual di

restoran besar seperti halnya Resto Pringsewu juga sebesar itu harganya, karena

memang konsumen yang menjadi segmentasi Waroeng Ayam Kampung adalah

kalangan konsumen yang sudah tidak rentan lagi terhadap harga jadi apabila

konsumen itu merasa puas dengan sesuatu yang dapat memenuhi keinginannya

maka konsumen bersedia membayar berapapun dengan harga yang sesuai. Hal ini

terbukti karena Waroeng Ayam Kampung tetap ramai dikunjungi dan diminati

oleh konsumen bahkan konsumen dari luar daerah yang sedang berwisata ke kota

Yogyakarta, hal ini dapat dilihat dari beberapa plat mobil yang singgah di

halaman parkir Waroeng Ayam Kampung berasal dari luar daerah.

E. Fasilitas dan Layanan di Resto Waroeng Ayam Kampung

Fasilitas dan layanan merupakan sesuatu yang disediakan dan digunakan

dengan tujuan agar konsumen merasakan kenyamanan ketikamenikmati

santapan.Waroeng Ayam Kampungsangat cocok bila dijadikan tempat untuk

mengadakan acara-acara seperti family gathering, temu kangen, reuni sekolah, rapat perusahaan, arisan, perayaan ulang tahun,kumpul bareng dengan

teman-teman dan lain-lain. Resto yang berdiri di atas lahan seluas 900 meter persegi ini

(46)

bagi konsumen, seperti halnya meja dan kursi yang nyaman,halaman parkir

luasyang mampu menampung hingga 25 mobil serta lebih dari 80 sepeda motor,

ada pula toilet yang selalu terjaga kebersihan dan kewangiannya dengan baik,

serta dilengkapi dengan fasilitas ruangan musholla yang dilengkapi dengan AC,

bagi konsumen yang ingin makan dalam porsi besar seperti rapat bagi karyawan,

reuni bersama teman-teman kampus atau acara trah keluarga bisa menggabungkan

2 hingga 3 meja untuk dijadikan satu, serta fasilitas baby chair bagi konsumen yang membawa anak usia dibawah 5 tahun juga sangat membantu, untuk fasilitas

cuci tangan tersedia fasilitas wastafel komplit dengan cairan sabun pencuci tangan

dan tissunya, belum lagi disela-sela konsumen yang sedang menikmati santapan

pihak pengelola Waroeng juga memutarkan musik dan jika diminta oleh

konsumen pengelola juga menyalakan fasilitas wi-fi gratis.

(47)

mulai pukul 13.00 WIB, dikarenakan peraturan dari pihak manajemen yang

mengakomodir karyawannya untuk dapat menunaikan sholat jumat.

Waroeng Ayam Kampung juga melayanipesan antarmelalui Waroeng

Delivery di nomor 082360600600.Bila konsumen ingin mendapatkan info terbaru

seputar Waroeng Ayam Kampung dapat meng-akses media sosialtwitter di

@waroengakam dan instagram di @waroenggroup.Selain itu untuk layanan

(48)

1

Gambaran umum responden didapatkan dari identitas diri responden yang

tercantum pada masing-masing jawaban dalam kuesioner yang disebar di

Waroeng Ayam Kampung. Gambaran responden ini menjelaskan karakteristik

responden berdasarkan jenis kelamin, usia dan pekerjaan. Karakteristik tersebut

dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin dapat memberikan perbedaan pada perilaku konsumen

seseorang.Jenis kelamin seringkali dapat menjadi pembeda dari aktivitas yang

dilakukan oleh seorang konsumen dalam mengkonsumsi suatu makanan.Jenis

kelamin juga kerap kali dapat membedakan selera dalam membeli pada

konsumen.Secara psikologis, pada konsumen laki-laki biasanya dalam hal porsi

lebih banyak dibandingkan dengan perempuan, namun disisi lain dalam hal

frekuensi perempuan memiliki tingkat konsumsi lebih sering dibandingkan

dengan laki-laki. Adapun jumlah responden menurut jenis kelamin disajikan

dalam tabel berikut.

Tabel5. Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin

(49)

orang dan perempuan sebanyak 46 orang.Hal tersebut menunjukkan bahwa

konsumen Waroeng Ayam Kampung baik yang laki-laki maupun perempuan

mempunyai jumlah yang hampir sama. Faktanya karenaseringkali para konsumen

yang datang ke Waroeng Ayam Kampung adalah keluarga muda dengan

komposisi laki-laki dan perempuan yang hampir sama dalam satu keluarga, bisa

juga karyawan perusahaan yang sedang makan di luar, statistik menunjukan

komposisi yang hampir sama antara jumlah karyawan laki-laki dan perempuan.

Faktor lainyaitu kuliner ayam kampung disukai oleh konsumen laki-laki maupun

perempuan.

2. Karakteristik responden berdasarkan usia

Usia merupakan karakteristik responden yang menggambarkan usia dalam

satuan tahun. Usia dapat mempengaruhi konsumen dalam memilih dan melakukan

keputusan pembelian. Jumlah responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 6. Jumlah responden berdasarkan usia

No Usia (Tahun) Jumlah Responden (orang) Persentase (%)

Berdasarkan tabel 6 menunjukan bahwa sebagian besar umur responden yang

merupakan konsumen Waroeng Ayam Kampung dalam penelitian ini yang paling

(50)

istri muda yang baru mempunyai satu atau dua orang anak dan sudah mempunyai

penghasilan dan kestabilan ekonomi atau bisa dikatakan mapan dalam hal

finansial jadi lebih sering kuliner di luar dibandingkan makan di rumah atau

sekedar mengaktualisasikan diri dengan mengajak makan bareng anak-anak

mereka di luar. Sedangkan jumlah kedua terbanyak konsumen di Waroeng Ayam

Kampung adalah mereka yang berada pada kisaran usia 22-34 tahun sebanyak 40

orang yang notabene masih mahasiswa atau mereka yang sudah bekerja namun

belum menikah. Wawancara yang dilakukan peneliti, mahasiswa yang makan di

Waroeng Ayam Kampung berasal dari kalangan menengah yang orang tuanya

berada di kota-kota besar atau bahkan ada mahasiswa yang sudah mempunyai

penghasilan sendiri, mereka makan di Waroeng Ayam Kampung dalam rangka

mengerjakan tugas kuliahnya.Mereka memanfaatkan akses wi-figratis yang ada disana atau sekedar “nongkrong” dengan obrolan lepas bersama teman-teman

sebayanya. Sebanyak 12 orang berada pada rentang usia 47-58 tahun. Wawancara

yang dilakukan dengan konsumen yang berada pada usia tersebut mereka memilih

makan di Waroeng Ayam Kampung dengan alasan kesehatan, mungkin sebagai

(51)

pekerjaan seseorang akan berperan dalam keputusan pembeliannya. Jumlah

responden berdasarkan jenis pekerjaan yang ditekuninya disajikan pada tabel 7

sebagai berikut.

Tabel 7. Jumlah responden berdasarkan pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Responden (orang) Persentase (%)

1

Berdasarkan tabel 7 menunjukan bahwa sebagian besar pekerjaan responden

yang merupakan konsumen Waroeng Ayam Kampung dalam penelitian ini yang

paling banyak adalah responden yang bekerja sebagai karyawan swasta yaitu

sebanyak 44 orang. Hal ini wajar karena biasanya mereka yang bekerja pada

perusahaan-perusahaan swasta cenderung memiliki gaji yang nominalnya lebih

besar.Mereka pasti memilih tempat yang dianggap sesuai antara menu dengan

harga yang dibayarkan dengan kualitas.Waroeng Ayam Kampung sebagai salah

satu alternatif untuk memenuhi keinginan kuliner mereka, selain itu sebanyak 27

orang yang berprofesi sebagai wiraswasta biasanya mereka sesama pengusaha

mengadakan kopi darat atau brother hood untuk mengakomodasi hobinya.Adapun sejumlah 15 orang konsumen Waroeng Ayam Kampung bekerja sebagai pegawai

di pemerintahan. Berdasarkan pengamatan, mereka makan di Waroeng Ayam

(52)

konsumen dari kalangan mahasiswa mereka tidak hanya mencari tempat makan

yang mampu memenuhi kebutuhan makannya saja namun lebih dari itu yaitu

menjadi tempat berkumpul bersama teman-teman sepergaulannya.

B. Promosi yang Dilakukan oleh ManajemenWaroeng Ayam Kampung Promosi merupakan segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh

manajemen Waroeng Ayam Kampung untuk memberi informasi, menarik

perhatian serta pada akhirnya membujuk konsumen untuk membeli di Waroeng

Ayam Kampung.Promosi yang digunakan meliputi periklanan, promosi penjualan,

publisitas serta informasi mulut ke mulut.

1. Periklanan

Kegiatan periklanan yang saat ini ditempuh oleh pihak manajemen berupa

memasang neon box di depan lokasi Waroeng Ayam Kampung dan spanduk di

akses jalan menuju Waroeng Ayam Kampung serta dengan media sosial berupa

twitter dan instagram. Adapun kegiatan periklananyang dilakukan oleh

manajemen dapat di deskripsikan sebagai berikut.

a) Neon box, terdapat di depan lokasi Waroeng Ayam Kampung bentuknya

persegi panjang dengan panjang tiga meter dan memiliki lebar satu meter

tersusun dari rangka besi dengan plat alumunium, dengan background warna dominan kuning terdapat gambar ayam kampung yang disajikan diatas

(53)

Gambar 5. Neon box di depan Waroeng Ayam Kampung

b) Spanduk, dipasang di akses jalan menuju ke Waroeng Ayam Kampung juga

turut mempengaruhi konsumen untuk membeli. Sebagai penjelasan, untuk

bahan spanduk dibuat dari kain dengan desain spanduk yang atrakti,

berukuran satu kali setengah meter. Spanduk bertuliskan Waroeng Ayam

Kampung beserta alamat dan jam bukanya, spanduk dipasang di simpang

empat Kentungan Jalan Kaliurang dan Jalan Gejayan Yogyakarta.

Gambar 6. Spanduk Waroeng Ayam Kampung di Jalan Kaliurang, Yogyakarta

c) Social media berupa akun twitter @waroengakam dan instagram

@waroenggroup juga turut berpengaruh pada konsumen. Pengaruh dari akun

(54)

instagram sudah pasti gambar, tidak bisa hanya dengan tulisan saja, namun

satu hal menarik dari promosi sosial media adalah bila manajemen mem -posting sesuatu baik itu tulisan,foto,video semua konsumen baik yang mengikuti akun @waroenggroup maupun tidak, tetap dapat melihat

postingannya bila konsumen memiliki isntagram dan twitter. Akun instagram

dan twitter yang dikelola oleh manajemen Waroeng Ayam Kampung dapat

dilihat pada gambar dibawah ini.

(55)

memberi potongan harga bagi konsumen yang melakukan pembelian pada bulan

ulang tahunnya dan merayakan disana dan pemberian dua kepala ayam bila

membeli paket ayam kampung utuh. Adapun kegiatan promosi penjualan yang

dilakukan oleh manajemen dapat di deskripsikan sebagai berikut.

a) Promo ulang tahun, yaitu potongan harga (diskon) yang diberikan pihak

manajemen bagi konsumen yang sedang ulang tahun dan merayakan di

Waroeng Ayam Kampung. Konsepnya adalah konsumen yang merayakan

ulang tahun di tanggal kelahirannya dan makan di Waroeng Ayam Kampung

akan mendapatkan potongan harga sebesar 20% dari total menu yang

dipesannya. Data yang didapat peneliti dari pihak manajemen, adalah promo

ulang tahuntidak berlaku setiap bulan, promo diadakan lima kali dalam

setahun dan yang menentukan ada promo di bulan tersebut adalah pihak

manajemen Waroeng Ayam Kampung.

Gambar 8. Konsumen yang merayakan ulang tahun temannya di Waroeng

(56)

Manajemen kerap kali memberikan bonus 2 kepala ayam kampung saat

konsumen membeli paket ayam kampung utuh, program ini berlaku hanya

satu pekan yaitu pada akhir pekan pada tiap bulannya.

Gambar 9.Paket ayam utuh di Waroeng Ayam Kampung

3. Publisitas

Kegiatan publisitas yang dilakukan oleh pihak manajemen berupa liputan di

harian jogja.Hal ini dilakukan agar Waroeng Ayam Kampung menjadi perhatian

umum di Yogyakarta.Data yang didapat peneliti dari manajemen bahwasannya

kegiatan liputan dilakukan setiap dua bulan sekali di hari minggu pada awal pekan

(57)

Gambar 10. Liputan Waroeng Ayam Kampung di Harian Jogja

4. Informasi dari mulut ke mulut (word of mouth)

Informasi mulut ke mulut diantara para konsumen Waroeng Ayam Kampung

menjadi promosi tersendiri bagi manajemen.Informasi mulut ke mulut memiliki

pengaruh terhadap keputusan pembelian karena banyak konsumen yang makan di

Waroeng Ayam Kampung awalnya hanya karena mendapat informasi dari

orang-orang sekitarnya yang sudah pernah makan di Waroeng Ayam Kampung.Adapun

pengaruh informasi mulut ke mulut yang membuat konsumen terbujuk memebeli.

C. Persepsi Responden tentang Promosi di Waroeng Ayam Kampung

1. Periklanan, peneliti juga menyertakan gambaran responden mengenai kegiatan

promosi yang dilakukan oleh manajemen Waroeng Ayam Kampung. Hal ini

bertujuan untuk mengukur sejauh mana pengaruh promosi dengan keputusan

pembelian konsumen yang ada saat ini. Adapun jawaban respon tentang

(58)

5

Capaian Skor: 5= Sangat Setuju, 4= Setuju, 3=Kurang Setuju, 2= Tidak Setuju, 1= Sangat Tidak Setuju.

Pada tabel 8 diatas menunjukkan bahwa konsumen Waroeng Ayam Kampung

sejumlah11 orang menyatakan sangat setuju bahwa mereka menjadi tahu kalau itu

adalah resto dengan menu khusus ayam kampung dari neon box yang terpampang

di depan Waroeng Ayam Kampung. Sebanyak53 orang lainnya juga memberi

pernyataan setuju karena neon box di Waroeng Ayam Kampung tergolong

berukuran besar jadi konsumen yang lewat sepintas pun mampu melihat neon box

tersebut.Berawal dari melihat akhirnya konsumen tahu akan Waroeng Ayam

Kampung. Sedangkan 31 orang sisanya berpendapat kurang setuju karena mereka

pernah diberitahu sebelumnya jika Waroeng Ayam Kampung terletak di sekitar

terminal Condong Catur dan tidak memperhatikan secara detail neon box yang

ada di depan. Adapun hanya 1 orang yang memberikan pernyataan tidak setuju

karena memang hanya diajak oleh temannya makan disana tanpa sadar akanletak

keberadaan neon box itu.

Padatabel 8 diatas menunjukkan bahwa, konsumen Waroeng Ayam Kampung

sebanyak 42 orang memberi penyataan sangat setuju bahwa mereka tidak hanya

(59)

memberi pernyataan setuju kalau mereka pernah melihat spanduk terlebih dahulu

baru kemudian tergerak untuk mencoba dan makan di Waroeng Ayam

Kampung.Sekedar informasi, dari kuesioner yang dibagikan oleh peneliti, ternyata

spanduk Waroeng Ayam Kampung yang paling banyak dilihat konsumen yaitu

yang terletak di simpang empat daerah Kentungan Jalan Kaliurang.Hal ini

menunjukan bahwa spanduk masih menjadi media ampuh untuk membujuk

konsumen, terutama spanduk yang dipasang di jalan besar yang notabene dilihat

oleh pengendara mobil dan motor yang sedang berkendara. Sedangkan sebanyak 3

responden berpendapat kurang setuju karena mereka tidak sadar dengan

keberadaan spanduknya dan hanya mengikuti ajakan temannya yang makan di

Waroeng Ayam Kampung.

Padatabel 8 diatas menunjukkan sebanyak 46 orangmemberi pernyataan

sangat setuju bahwa merekamendapatkan banyaksekali informasi tentang

Waroeng Ayam Kampung ketika mereka mengakses akun sosial medianya,

bahkan bagi konsumen yang belum lama tinggal di Yogyakarta. Saat ini

merupakan era digital banyak konsumen yang mendapatkan banyak informasi

hanya dengan berbekal handphone atau gadget yang mereka bawa. Akun sosial

media Waroeng Ayam Kampung yang paling banyak diakses adalah twitter dan

instagram, dari hasil pengamatan beberapa konsumen sukarela mengikuti twitter

(60)

dengan alasan serupa, hanya karena bermodalkan akun media sosial berupa twitter

atau instagram dan akhirnya mengetahui informasi kalau ada resto Waroeng

Ayam Kampungyang akhirnya membuat mereka ingin sekali makan disana.

Adapun 8 orang lainnya mereka menyatakan kurang setuju karena mereka

mendapatkan informasi tentang Waroeng Ayam Kampung bukan dari sosial

media, karena ternyata mereka juga tidak memiliki serta tidak mengaksesakun

sosial media yang ada.Hal ini menunjukan promosi menggunakan media dengan

basis internet dan media sosial dianggap relevan untuk menginformasikan

Waroeng Ayam Kampung kepada para konsumen.

2. Promosi Penjualan,berupa promo ulang tahun dan promo paket ayam utuh di

Waroeng Ayam Kampung dapat mempercepat konsumen dalam membeli.

Adapun jawaban responden dapat dilihat pada table berikut.

Tabel 9.Sebaran jawaban responden tentang promosi penjualan

Capaian

Capaian Skor: 5= Sangat Setuju, 4= Setuju, 3=Kurang Setuju, 2= Tidak Setuju, 1= Sangat Tidak Setuju.

Padatabel 9 diatas menunjukkan bahwa konsumen Waroeng Ayam Kampung

(61)

Sedangkan sebanyak 40 orang memberi pernyataan setuju dengan alasan serupa,

terbukti promo dengan cara seperti ini mampu mempercepat respon konsumen

untuk membeli di Waroeng Ayam Kampung. Adapun sebanyak35 orang yang

menyatakan kurang setuju, dengan pendapatkarena mereka tetap makan di

Waroeng Ayam Kampung, walaupun sedang merayakan ulang tahun di bulan itu

ataupun tidak.

Pada tabel 9 yang tertera diatas menunjukkan bahwasebanyak 30 konsumen

menyatakan sangat setuju dan tertarik dengan promo yang diberikan berupa bonus

2 kepala ayam saat membeli satu paket ayam kampung utuh membuat konsumen

lebih senang membeli paket ayam kampung utuhdibanding potongan yang berupa

dada,paha,sayap sendiri sendiri ketika makan bersama. Sedangkan sebanyak 42

orang menyatakan setuju jika promo gratis 2 kepala ayam membuat konsumen

tertarik membeli paket komplit (ayam kampung utuh).Hanya sebanyak 13 orang

yang menyatakan kurang setuju dan 12 orang yang menyatakan tidak setuju

berpendapat karena mereka biasanya makan seorang diri jadi bila mereka

membeli paket komplit takutnya malah tidak habis.Terbukti promo gratis 2 kepala

ayam saat pembelian paket ayam kampung utuh mampu mempercepat respon

(62)

Tabel 10.Sebaran jawaban responden tentang publisitas

Capaian Skor Liputan harian jogja

Jawaban responden (orang) Persentase(%) 5

Capaian Skor: 5= Sangat Setuju, 4= Setuju, 3=Kurang Setuju, 2= Tidak Setuju, 1= Sangat Tidak Setuju.

Dari tabel 10 diatas menunjukkan bahwa, konsumen Waroeng Ayam

Kampung sebanyak 30 orang menyatakan sangat setuju bahwa liputan kuliner

Waroeng Ayam Kampung di Koran harian jogja, membuat Waroeng Ayam

Kampung jadi perhatian umum dan akhirnya membeli di Waroeng Ayam

Kampung, serta sebanyak 54 orang menyatakan setuju dengan alasan serupa.

Sedangkan yang menarik adalah sebanyak 12 orang menyatakan kurang setuju

bahwasannya mereka sadar akan kuliner khas nusantara bukan dari liputan

kuliner di harian jogja, namun dari sumber lain dan ternyata konsumen tersebut

memang berasal dari kalangan konsumen yang kurang suka membaca koran,

namun terbukti sebanyak 84 orang yang terdiri dari yang menyatakan sangat

setuju dan setuju bahwa publisitas menyadarkan mereka tentang kuliner nusantara

berupa ayam kampung yang ujungnya membuat mereka beli di Waroeng Ayam

Kampung karena mereka pernah membacanya di koran.

4. Informasi dari mulut ke mulut, bertujuan untuk membujuk konsumen yang

Gambar

Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran
Tabel 1. Penentuan Jumlah Responden Pada Hari Senin-Jumat
Tabel 2. Penentuan Jumlah Responden Pada Hari Sabtu-Minggu
Tabel. 3  Interval Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengujian yang terdapat pada tabel 4.17, variabel persepsi narsisme klien memiliki nilai sig 0.344 di atas alpha 0.05 dan mempunyai

Sesuai Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS) mempunyai wewenang untuk menyelenggarakan kegiatan statistik melalui sensus,

Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka pembinaan wirausaha pada skala UMKM melalui inkubasi yang dilakukan di STP Pondok Pusaka, Kabupaten Kaur, Bengkulu untuk

Penulisan ilmiah ini membahas tentang aplikasi pendidikan bagi anak di bawah umur 7 tahun, yang terdiri dari enam modul belajar yaitu modul mencocokkan gambar, mewarnai gambar,

[r]

Dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang dimaksud dengan (a) Penerimaan negara adalah uang yang masuk ke kas negara, (b) Pengeluaran negara adalah uang

TelkomCloud e-Project is a Performance Management Tool, allowing all parts of the company to monitor and coordinate using a combination of Project Management Software, Communication

Pada awal perkuliahan disaat membicarakan kontrak kuliah, nomor dibagikan secara acak kepada setiap mahasiswa dengan demikian akan tercampur semua mahasiswa dalam