• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUMBANGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL LARI CEPAT 80 METER PADA SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI LAHAR 02 KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SUMBANGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL LARI CEPAT 80 METER PADA SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI LAHAR 02 KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI TAHUN"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

SUMBANGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN

OTOT LENGAN TERHADAP HASIL LARI CEPAT 80 METER

PADA SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI LAHAR 02

KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1 Untuk Mencapai Geler Sarjana Pendidikan

Oleh : SUDARNO 6301909022

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

(2)

SARI

Sudarno, 2011. Sumbangan Daya Ledak Otot Tungkai Dan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Hasil Lari Sprint 80 Meter Pada Siswa Putra Kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati.. Skripsi. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang.

Permasalahan penelitian ini adalah apakah ada sumbangan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasi lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 tahun pelajaran 2010/2011. Tujuan penelitian untuk mengetahui sumbangan antara daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa kelas V SD Negeri Lahar 02 tahun 2010/2011.

Populasi penelitian ini adalah siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati tahun 2010/2011, jumlah populasinya 21 siswa yang rata-rata usianya 10-12 tahun sedangkan yang menjadi sampel sebanyak 21. Tehnik menggunakan total sampling. Variabel penelitian ini adalah daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan sebagai variabel bebas dan hasil lari sprint 80 meter sebagai variabel terikat. Analisis data menggunakan statistik regresi dengan uji persyaratan meliputi uji kenormalan, homogenitas dan linieritas.

Hasil penelitian di ketahui: 1) Sumbangan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lari sprint 80 meter sebesar 26,40%. 2) Sumbangan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter sebesar 26,8%. 3) Sumbangan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter sebesar 41,00%.

Simpulan penelitian : 1) Ada sumbangan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lari sprint 80 meter. 2) Ada sumbangan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter. 3) Ada sumbangan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter.

Saran penelitian bagi guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, bahwa daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan sangat berpengaruh terhadap prestasi lari sprint 80 meter. Untuk itu kedua faktor tersebut perlu mendapat perhatian yang cukup terutama dalam memilih atlit lari jarak pendek. Salah satu cara untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai misalnya : latihan loncat-loncat dengan berbagai variasi (menggunakan tumpuan ujung kaki ) baik dengan dua kaki maupun satu kaki dan maupun dengan latihan standing board jump. Latihan kekuatan otot lengan dengan melakukan push up dan pull up secara sistematis.

(3)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Sumbangan Daya Ledak Otot Tungkai Dan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Hasil Lari Sprint 80 Meter Pada Siswa Putra Kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati, telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada:

Hari :

Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Moch Senoadji Karyadi, M.Pd Sri Haryono, S.Pd. M.Or NIP. 19710131 199903 1 002 NIP. 19691113 199802 1 001

Mengetahui, Ketua Jurusan PKLO

(4)

PENGESAHAN

Telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

Pada Hari : Senin

Tanggal : 15 Agustus 2011

Panitia Ujian Skripsi

Ketua, Sekretaris

Drs.Uen Hartiwan, M.Pd Drs. Hermawan, M.Pd

NIP. 19530411 198303 1 001 NIP. 19590401 198803 1 002

Dewan Penguji

1. Drs. Djoko Hartono, M.Pd ( Ketua ) NIP. 19561111 198403 1 001

2. M. Senoadji Karyadi, S.Pd, M.Pd ( Anggota ) NIP. 19710131 199003 1 002

(5)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah

Semarang,

Yang membuat pernyataan,

Sudarno

(6)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

” Jadikanlah sholat dan sabar sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah

bersama orang-orang yang sabar ” (QS. Al-Baqarah : 153).

PERSEMBAHAN :

Tanpa mengurangi rasa syukurku kepada Allah SWT, kupersembahkan karyaku ini kepada :

Istriku tercinta Ngatmi

Anakku tersayang Sarah Putri Maylina

Saudara dan Keluarga besar’ku yang telah memberi do’a, dorongan, dan

semangat demi keberhasilanku.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis percaya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak maka penulisan skripsi ini tidak dapat berjalan lancar. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam penyusunan skripsi ini.

2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kepelatihan Olahraga yang telah memberikan kemudahan administrasi dan ketersediaan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4. Moch Senoadji Karyadi, M.Pd, selaku dosen pembimbing I untuk waktu dan ketersediaannya membimbing dan mengarahkan penulis dalam skripsi ini.

5. Sri Haryono, S.Pd. M.Or, selaku dosen pembimbing II untuk waktu dan ketersediaannya membimbing dan mengarahkan penulis dalam skripsi ini.

6. Kepala SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati yang telah memberi ijin untuk melakukan penelitian.

7. Kepala UPT Kecamatan Tlogowungu yang telah memberi ijin untuk melakukan penelitian.

(8)

Penulis sadar sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun kepada semua pihak. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia pada umumnya dan bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya.

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

SARI…….. ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

PRAKATA ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah... 1

1.2Permasalahan... 2

1.3Tujuan Penelitian... 3

1.4Manfaat Penelitian ... 3

1.5Penegasan Istilah….………...………… 4

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori ... 6

(10)

2.1.2.Lari Sprint/lari jarak pendek... .7

2.1.3. Kondisi Fisik Lari Sprint……….……… 14

2.1.3.1 Daya Ledak Otot Tungkai ………..……....14

2.1.3.2 Kekuatan Otot Lengan ……….……. 15

2.2 Karangka Berpikir 2.2.1. Sumbangan Daya Ledak Otot Tungkai Terhadap hasil lari Sprint 80 meter ……….…. 15

2.2.2. Sumbangan kekuatan otot lengan terhadap hasil Lari sprint 80 meter ………..…16

2.2.3.Sumbangan Daya Ledak Otot Tungkai dan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Hasil Lari Sprint 80 meter……..…17

2.3 Hipotesis………...…………...17

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian…………..………...19

3.2 Populasi...19

3.3 Teknik Pengambilan Sampel. ...20

3.4 Variabel Penelitian ...21

3.5 Rancangan Penelitian...21

3.6 Instrumen Penelitian………..………...….21

3.7 Teknik Pengumpulan Data... 22

3.8 Pelaksanaa Penelitian... 22

(11)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian ... 26

4.1.1 Uji Prasarat... ...28

4.1.1.1 Uji Normalis Data ………..……… 29

4.1.1.2 Uji Homogenitas ………..……….. 30

4.1.1.3 Uji Linieritas ………..……… 31

4.1.2 Uji Hipotesis ……….………...32

4.1.2.1 Sumbangan Daya Ledak Otot Tungkai Terhadap Hasil Lari Sprint 80 meter ………,,,,,………33

4.1.2.2 Sumbangan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Hasil Lari Sprint 80 meter ………,,,,,……….34

4.1.2.3 Sumbangan Daya Ledak Otot Tungkai dan Kekuatan Otot Lengan TerhadapHasil Lari Sprint 80 meter………,,,,,……..35

4.2. Pembahasan BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 40

5.2 Saran ... …....40

DAFTAR PUSTAKA ...42

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Tabulasi data Hasil Penelitian ... ... 26

Tabel 2. Statistik Deskripsi ... 28

Tabel 3 One Sample kolmogorov-Smirnov Test . ... 29

Tabel 4 Hasil Uji Homogenitas Data Penelitian. ... 30

Tabel 5 HasilUji Linieritas ... 32

Tabel 6 Koefisien Korelasi Variabel X1 dengan Y ... 33

Tabel 7 Koefisien Korelasi Variabel antara X2 dengan Y. ... 34

Tabel 8. Koefisien Korelasi Variabel antara X1 dan X2 dengan Y ... 35

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1 Teknik Bunch Start………... ..9

Gambar 2 Teknik Medium start………...9

Gambar 3Teknik Elongated strart...……… 10

Gambar 4.Tahap oergerakan Keseluruhan………...…..10

Gambar 5 Tahap menumpu dan mendorong………...……..11

Gambarr 6 Tahap melayang………..……...12

Gambar 7 Gerakan memasuki garis finish………..…….13

Gambar 8 Rangkaian gerakan lari sprint dari start sampai gerakan sprint…..……24

\

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Atletik merupakan sarana untutk pendidikan jasmani dalam upaya meningkatkan daya tahan, kekuatan, kecepatan, kelincahan dan lain sebagainya. Sebenarnya kegiatan beratletik sudah tercermin dalam kehidupan manusia purba,yaitu jalan, lari, lompat dan lempar bahkan bertarung dengan binatangpun dilakukanya. Manusia purba pada waktu itu melakukan gerakan-gerakan jalan, lari, lompat, lempar serta bergumul dalam upaya mempertahankan hidupnya dari gangguan binatang atau makhluk-makhluk buas yang hidup pada zaman purba, (Djumidar, 2003:1.3)

Istilah “Atletik” berasal dari bahasa Yunani yaitu Athlon yang berarti pertandingan, perlombaan dan perjuangan. Sedangkan orang yang melakukannya dinamakan Athleta (atlet) (Aip Syarifudin,1992 : 2).

Secara garis besar cabang-cabang yang dipertandingkan /dilombakan dalam atletik dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu 1) nomor jalan , 2) nomor lari , 3)nomor lompat, 4) nomor lempar (Aip Syarifudin,1992 : 9 )

(15)
(16)

1.2 Permasalahan

Permasalahan yang timbul adalah :

1. Apakah ada sumbangan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 tahun pelajaran 2010 / 2011 ? 2. Apakah ada sumbangan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter

pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 tahun pelajaran 2010 / 2011 ? 3. Apakah ada sumbangan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan

terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 tahun pelajaran 2010/2011?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui sumbangan antara daya ledak otot tungkai dengan hasil lari

sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 tahun 2010/2011 2. Untuk mengetahui sumbangan antara kekuatan otot lengan dengan hasil lari sprint

80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 tahun 2010/2011

3. Untuk mengetahui sumbangan antara daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan dengan hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 tahun 2010/2011

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian tersebut adalah :

(17)

memilih atlet lari sprint 80 meter dengan kreteria daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan.

2. Dapat dijadikan sebagai bahan pembanding untuk penelitian lebih lanjut.

1.5 Penegasan Istilah 1. Sumbangan

Poerwodarminto(1976 : 391). “ Sumbangan “ adalah komponen yang mempengaruhi terhadap suatu permasalahan yang terjadi. Yang di maksud sumbangan dalam penelitian ini adalah seberapa besar sumbangan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari 80 meter pada siswa putra

kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2010/ 2011

2. Daya ledak otot(power)

(18)

3. Kekuatan (strength)

Kekuatan adalah komponen kondisi fisik yang menyangkut masalah kemampuan seseorang atlit pada saat mempergunakan otot-ototnya,menerima beban dalam waktu kerja tertentu. Kekuatan otot adalah komponen kondisi fisik yang dapat ditingkatkan sampai batas submaksimal, sesuai dengan kebutuhan setiap cabang olagraga yang memerlukan. M Sajoto ( 1988 : 99 ). Yang dimaksud penulis tentang kekuatan otot lengan dalam penelitian ini adalah kemampuan otot lengan seseorang dalam menggunakan tenaga atau power selama melakukan aktivitas lari sprint 80 meter.

4. Hasil lari sprint 80 meter.

(19)

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Olahraga Atletik

Atletik mempunyai peranan penting terhadap cabang-cabang olahraga karena gerakan-gerakannya merupakan gerakan dari seluruh gerakan olahraga. Olahraga atletik telah dimainkan sejak lima belas abad silam pada waktu olimpiade kuno yang diselenggarakan oleh masyarakat Yunani,( Djumidar ,2003: 1.4)

Djumidar(2003:5.2) Lari adalah frekuensi langkah yang dipercepat sehingga pada waktu berlari ada kecenderungan badan melayang,yang artinya pada waktu lari kedua kaki tidak menyentuh tanah sekurang-kurangnya salah satu kaki tetap menyentuh tanah.(Yusuf Adisasmita,1992:38)Gerak lari secara keseluruhan dimulai dari saat kaki mulai melangkah menyentuh tanah dan sampai kemudian menyentuh tanah lagi.

(20)

pengaturan nafasnya. Hal ini dapat kita lihat pada unsure-unsur pokok ( basic fundamental ) untuk nomor-nomor lari,yaitu: 1) Harus mempunyai

kecondongan badan sesuai dengan jarak yang akan ditempuh, 2) Harus dapat atau mempunyai pengaturan nafas yang wajar, 3) Harus ada koordinasi dan kelemasan ( relaksasi ) antara semua otot yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainya, 4) Harus mempunyai gerakan yang serasi dan seimbang antara gerakan irama langkah kaki dengan gerakan irama lengan ( tangan ) disesuaikan antara yang satu dengan yang lainya.

2.1.2 Lari sprint/lari jarak pendek.

Yusuf Adisasmita (1992 : 35), lari jarak pendek adalah : semua nomor lari yang dilakukan dengan kecepatan penuh(sprint)atau kecepatan maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh sampai jarak 400 m.

Maksud penulis dalam penelitian ini adalah lari sprint yang dilakukan di Sekolah Dasar pada cabang Kid,s Atletik . Dalam lomba Kid,s Atletik nomor-nomor yang di pertandingkan adalah:1) Kanga,s Escape ,2) Loncat Katak,3) Lempar turbo, 4) Lari Formula I. Cara-cara melatih Kids Athletics (IAAF – RCD Jakarta)

(21)

Rumini (2004 : 5 ) mengemukakan bahwa dalam atletik ,lari sendiri terbagi menjadi beberapa macam antara lain :

a. Lari jarak pendek ( Sprint ) terdiri : lari 100, 200, dan 400 meter. b. Lari jarak menengah terdiri dari lari 800, 1500dan 5000 meter. c. Lari jarak jauh terdiri dari : 10.000 meter dan marathon.

d. Lari gawang terdiri dari : 110 meter putra, 100 meter putri, 400 meter (putra dan putri) 3000 meter halang rintang (steaple chise)

e. Lari estafet terdiri dari : 4 x 100meter dan 4 x 400 meter

.(AipSyarifuddin,1992:41) tiga yang harus dipahami dan di kuasai dalam lari cepat atau sprint yaitu :1.Teknik start,2. Teknik lari sprint.3.Memasukigaris finish 1 ) Start

Start merupakan kunci utama yang harus di kuasai seorang sprinter / pelari jarak pendek,karena kesalahan dalam start merupakan suatu kerugian yang besar.Start yang tepat dan cepat pada lari jarak pendek merupakan suatau factor yang dapat menetukan kemenangan dalam perlombaan.Start yang baik ditandai dengan sifat-sifat sebagai berikut : a) Konsentrasi penuh dan menghilangkan semua gangguan dari luar saat posisi aba-aba bersedia. b) Menyesuaikan sikap yang sesuai pada posisi aba-aba siap.c) Lari sprint atau lari secepat mungkin saat aba-aba ya atau letusan pistol.

Djumidar ( 2003 : 12.9 – 12.12 )menyebutkan bahwa start jongkok dibedakan menjadi tiga, yaitu :

a) Bunch start (start pendek),letak kaki belakang terpisah kira-kira 25 – 30 cm. Ujung kaki belakang di tempatkan segaris dengan tumit depan bila dalam

(22)

(kaki belakang) 70 cm, tergantung dari panjang tungkai pelari. Teknik start ini

memerlukan kekuatan otot lengan yang kuat, karena digunakan untuk menumpu badan.. Jika otot lengan tidak kuat maka keseimbangan badan saat

condong akan labil, sehingga akan merugikan pelari.

b) Medium start ( start menengah ) pada waktu sikap berlutut: letak lutut lutut kaki belakang di samping ujung kaki depan , jarak kaki depan dari garis strat kira-kira 35 cm, kaki depan kira-kira 85 cm atau tergantung dari panjang tungkai. Teknik start ini memerlukan kekuatan otot lengan yang kuat, karena digunakan untuk menumpu badan.Jika otot lengan tidak kuat maka keseimbangan badan saat condong akan labil,sehingga akan merugikan pelari.

Gb 1. Teknik Bunch Start (Djumidar,1991 : 12.7)

Gb2. Teknik Medium Start (Djumidar.1991 : 12.8)

(23)

Elongated Start (start panjang),pada waktu sikap berlutut : letak lutut kaki belakang sejajar dengan tumit kaki depan. Jarak kaki depan dari garis start kira-kira 27-30 cm dan kaki belakang kira-kira 90-95cm/ tergantug dengan panjang tungkai sprinter. Teknik start ini memerlukan kekuatan otot lengan yang kuat, karena digunakan untuk menumpu badan. Jika otot lengan

tidak kuat maka keseimbangan badan saat condong akan labil,sehingga akan merugikan pelari.

2) Teknik lari sprint.

Tahap-tahap gerakan sprint ada tiga, (Rumini,2004: 23 – 24 ) 1. Tahap gerakan keseluruhan, meliputi :

a. Setiap langkah terdiri dari tahap menumpu dan tahap melayang. b. Pada saat menumpu ke depan kecepatan pelari berkurang. c. Pada saat drive – mengayun , kecepatan bertambah lagi.

d. Pada saat melayang paha tungkai ayun sejajar dengan tanah,kemudian di luruskan ke depan untuk menupu.

e. Sementara tungkai tumpu di tekuk dan di ayun cepat melewati badan.

(24)

Gb4. Tahap pergerakan keseluruhan (Rumini,2004 : 22)

2. Tahap menumpu dan mendorong :

a. Kaki tumpu mendarat hampir tepat di bawah titik berat badan. b. Gerak tungkai aktif mengais,ke bawah dan ke belakang.

c. Lutut kaki tumpu segera lurus untuk menuju gerakan mendorong.

d. Badan agak condong ke depan pada saat mendorong dan seluruh persendian kaki ,lutut,pinggul lurus.

e. Lutut kaki ayun di tekuk untuk menambah kecepatan kaki ayunan di lanjutkan dengan ayunan paha ke depan aktif sejajar dengan tanah.

f. Usahakan ujung kaki selalu ke atas (mencangkul). g. Ayun lengan dengan siku di tekuk 900.

h. Posisi kepala tegak

(25)

Pada tahap menumpu ,daya ledak otot tungkai kurang besar pengaruhnya dibanding pada tahap mendorong. Hal ini disebabkan pada saat menumpu kaki hanya dijatuhkan saja, sedangkan pada tahap mendorong daya ledak otot tungkai digunakan sepenuhnya untuk mendorong tungkai supaya dapat melangkah jauh ke depan.Sedangkan aspek otot lengan juga sangat berpengaruh ,karena frekuensi kecepatan melangkahkan tungkai harus didukung pula oleh kekuatan dan kecepatan ayunan lengan

3. Tahap melayang :

a. Paha tungkai ayun di ayun aktif ke depan sejajar dengan tanah. b. Lutut tungkai ayun di tekuk,tumit kaki ayun sedikit ke depan lutut.

c. Pada saat tungkai ayun siap lurus untuk mendarat, tungkai tumpu di tekuk penuh pada lutut.

d. Tungkai ayun siap mendarat dengan gerakan aktif mengais (ke bawah belakang) dengan bantuan telapakn kaki dari posisi mencangkul untuk mendapat efek kaisan yang optimal.

(26)

Pada tahap mengatun ke depan ,daya ledak otot tungkai harus tinggi,karena jika daya ledak otot tungkai tidak tinggi maka langkah tungkai tidak bisa lebar sebab pelari tidak bisa mengangkat pahanya tinggi sehingga kaki tidak bisa melangkah lebar/ jauh ke depan. Aspek kekuatan otot lengan juga sangat penting, karena frekuensi kecepatan melangkahkan tungkai harus didukung pula oleh kekuatan dan kecepatan ayunan lengannya. Jika kecepatan frekuensi melangkahkan kaki tidak di imbangi dengan kecepatan dan kekuatan otot lengan , maka posisi pelari waktu lari akan labil sehingga akan sangat merugikan pelari itu sendiri.

3) Memasuki Garis Finish

Teknik melewaati garis finis sama pentingnya dengan teknik start. Sebab bisa jadi dua orang atlet yang mempunyai kemampuan sama nasibnya bisa berbeda ketika salah satu memasuki garis finish dengan cara yang salah.

Yusuf Adisasmita (1992:41 ) Teknik melewati garis Finish: 1) Lari terus menerus tanpa perubahan gerak apapun.

2) Dada di condongkan ke depan,kedua tangan di ayunkan ke bawah belakang (gaya merebahkan diri )

3) Dada di putar dengan ayunan tangan ke depan atas sehingga bahu sebelah maju ke depan (the shrug).

(27)

2.1.3 Kondisi Fisik Lari Sprint

Kondisi fisik merupakan salah satu prasyarat yang sangat diperlukan dalam setiap usaha peningkatan prestasi seorang atlit, bahkan dapat dikatakan sebagai dasar landasan titik tolak suatu awalan olahraga prstasi. M. Sajoto,(1988:57-59). Status kondisi fisik seseorang hanya mungkin diketahui dengan pengukuran dan penilaian, yang berbentuk tes kemampuan. Komponen kondisi fisik yang mendukung Prestasi Lari 80 sprint meter meliputi :

1.Kekuatan( strength) 2.Daya tahan (endurance) 3.Daya ledak (power) 4. Kecepatan(speed), 5.Daya lentur (flexibility) 6.Kelincahan (agility) 7.Koordinasi (coordination) 8.Keseimbangan (balance) 9.Ketepatan (accuracy) dan 10.Reaksi (reaction).

Di sini yang akan penulis bahas adalah daya ledak(power) dan kekuatan(strength).

2.1.3.1 Daya Ledak Otot Tungkai

(28)

(M.Sajoto,1988:58). Daya ledak otot/power = Kekuatan X Kecepatan. Daya ledak otot tungkai adalah kekuatan serabut otot / sekelompok otot tungkai/ kaki seseorang yang di gunakan untuk melakukan aktivitas lari sprint 80 meter.

2.1.3.2 Kekuatan Otot Lengan

M.Sajoto(1988:58) Kekuatan adalah komponen kondisi fisik yang menyangkut masalah kemampuan seseorang atlit pada saat mempergunakan otot-ototnya, menerima beban dalam waktu kerja tertentu. Kekuatan otot adalah komponen kondisi fisik yang dapat ditingkatkan sampai batas submaksimal, sesuai dengan kebutuhan setiap cabang olagraga yang memerlukan. (Khomsin 1997 : 8 ) kekuatan otot adalah besarnya tenaga yang dapat dikeluarkan oleh seseorang, sedangkan yang dimaksudkan tenaga merupakan hasil kontraksi otot atau sekelompok otot selama menerima beban, baik yang berasal dari luar maupun dari dalam. Jadi kekuatan otot lengan dalam kaitanya dengan penelitian ini adalah kemampuan sekelompok otot yang terdapat pada lengan seseorang dalam

mengerahkan tenaga secara maksimal selama melakukan aktivitas lari sprint 80 meter.

2.2. Kerangka Berpikir

(29)

Jika daya ledak otot tungkai tinggi atau besar, maka pelari akan dapat mengangkat pahanya tinggi sehingga kaki dapat melangkah lebih jauh ke depan.

Daya ledak otot tungkai atau muscular power adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya ( M.Sajoto , 1988 ; 58 )

(30)

Prestasi lari 80 meter adalah waktu yang dapat dicapai oleh seorang pelari pada saat mengikuti tes atau perlombaan lari 80 meter. Lari 80 meter termasuk salah satu nomor lari cepat yang dipertandingkan atau dilombakan pada tingkat Sekolah Dasar (SD) yaitu pada cabang Kid,s Atletik nomor Kanga,s Escape , maka prestasi sprinternya sangat tergantung pada kecepatan saat melakukan start,akselerasi,kecepatan maksimum dan mempetahankan kecepatan sampai memasuki garis finish.Kecepatan akhir mrupakan akumulasi dari seluruh kecepatan gerak yang terdapat di dalamnya.

2.2.3 Hubungan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter.

Melihat dari kedua penjelasan di atas dimana masing-masing merupakan variable bebas yang di teliti yaitu daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan mempunyai hubungan positif dengan prestasi lari sprint 80 meter. Maka jika kedua variable bebas tersebut dihubungkan secara bersama-sama juga akan menunjukan hubungan yang positif terhadap prestasi lari sprint 80 meter. Artinya makin tinggi daya ledak otot tungkai dan makin besar kekuatan otot lengan seseorang maka makin besar pula prestasi yang akan dapat di capainya.

2.3. Hipotesis

(31)

adalah sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

1. Ada sumbangan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lari 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 tahun pelajaran 2010 / 2011.

2. Ada sumbangan kekuatan otot lengan terhadap hasi lari 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 tahun pelajaran 2010 / 2011.

(32)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini menggunakan metode survey. Survey adalah teknik riset dengan memberi batas yang jelas atas data ( Hasan Alwi dkk, 2002 : 1110 ) Data yang dikumpulkan adalah daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari 80 meter. Dalam penelitian ini akan mendeskripsikan mengenai hubungan variabel bebas dengan variabel terikat.)

3.1. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati.

3.2 . Populasi

Fraenkel dan Wallen dalam bukunya oleh Komsin, (2008:88) Metodologi Penelitian Dasar, Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, populasi dalam penelitian ini adalah Siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati tahun 2010/2011, jumlah populasinya 21 siswa putra yang rata-rata usianya 10-12 tahun.

Ada beberapa cirri yang sama dari populasi tersebut yaitu :

(33)

Mereka semua telah mendapat pelajaran ( Dasar-dasar Atletik) yang tertuang dalam KD 1.3 yang berbunyi : Mempraktekkan gerak dasar atletik sederhana, serta nilai semangat, percaya diri dan disiplin.

c. Seluruh siswa rata-rata mempunyai usia yang sama yaitu 10-12 tahun.

Berdasarkan alasan-alasan di atas yang penulis ambil sebagai objek penelitian dianggap telah memenuhi syarat populasi. Dimana suatu populasi harus mempunyai satu sifat yang sama,padahal dalam penelitian ini populasi yang diambil telah memiliki lebih dari batas minimal yang di tetapkan.

3.3 Tehnik Pengambilan Sampel

Komsin,(2008:90) Sampel adalah adalah bagian dari populasi.

Besarnya sampel yang harus diambil dalam suatu penelitian menurut. Suharsimi Arikunto (1993:94) yaitu : apabila objek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10% sampai 15% atau 20% sampai 25% atau lebih. Seluruh populasi yang ada dalam penelitian ini hanya 21 siswa putra, yang berarti kurang dari 100 orang. Berdasarkan pendapat tersebut, maka seluruh anggota

populasi harus diambil semua. Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling

yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

(34)

3.4 Variabel

Fraenkel dan Wallen dalam bukunya oleh Komsin(2008:110) Variabel adalah gejala yang bervariasi memjadi obyek peneliti. Variabel yang peneliti gunakan yaitu Variabel bebas daya ledak otot tungkai ( X 1 ) dan kekuatan otot lengan ( X 2 ) 2. Variabel terikat yaitu hasil lari 80 meter (Y)

3.5 Rancangan Penelitian

Survey pada umumnya merupakan pengumpulan data dari sejumlah unit atau individu dalam jangka waktu yang bersamaan .Dalam metode penelitian ini menggunakan metode survey yang dikumpulkan adalah daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari 80 meter dengan rancngan sebagai berikut :

Rancangan Korelasi RX (1,2) Y

rX1Y

rX2y

3.6 Instrumen Penelitian meliputi :

a. Standing board jump Tes daya ledak otot tungkai b. Pull and Push Dynamometer Tes Kekuatan otot lengan c. Tes lari 80 meter.

X1(daya ledak otot tungkai)

X (kekuatan otot lengan)

(35)

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan tes dan pengukuran. Jenis tes yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Kekuatan Otot Tungkai / Daya ledak otot Tungkai tes yang digunakan Standing Board Jump.

2) Kekuatan otot lengan, tes yang digunakan Pull and Push Dynamometer . 3) Hasil lari cepat sprint 80 meter, tes yang digunakan lari cepat pada lintasan

lurus menempuh jarak 80 meter.

3.8 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan Penelitian ini melalui beberapa tahap , yaitu : a. Tahap persiapan

Sampel penelitian ini sebanyak 21 siswa putra SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati tahun 2010 / 2011.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Pengukuran Daya Ledak Otot Tungkai

a) Tujuan : Untuk mengukur kemampuan daya ledak otot tungkai b) Alat : Bak lopat jauh, meteran, matras dan kawur. Dengan

melakukan Standing Board Jump ( Sri Haryono,2008: 33) c) Cara pengukuran :

1. Teste berdiri di belakang garis.

(36)

pandangan lurus ke depan.

3. Dalam posisi kaki di tekuk, kedua lengan diayun ke belakang untuk membantu menolak ke depan .

4. Setelah tangan di ayun ke belakang , kemudian di ayun ke depan di barengi dengan teste melompat ke dalam bak lompat.

5. Setelah itu lompatan yang dilakukan teste di ukur dari garis tolakan sampai pada bekas kaki tumpu saat mendarat di bak lompat.

6. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali. 2) Pengukuran otot Lengan

a) Tujuan : Untuk mengukur kemampuan otot lengan seseorang. b) Alat : Pull and Push Dynamometer ( Sri Haryono,2008: 16) c) Pelaksanaan :

1. Teste berdiri tegak,kaki di renggangkan pandangan lurus ke depan.

2. Tangan memegang alat Pull and Push Dynamometer dengan kedua tangan di depan dada,posisi lengan dan tangan lurus dengan bahu.

3. Tarik alat dengan sekuat tenaga kemudian dorong pula dengan sekuat tenaga.

4. Pada saat menarik dan mendorong,alat tidak boleh menempel pada dada,tangan dan siku tetap sejajar dengan bahu. Kedua tangan tidak boleh menyentuh badan.

5. Tes ini dilakukan sebanyaktiga kali. 3) Pengukuran Prestasi Lari 80 meter.

(37)

b) Alat : Lapangan lari , stop watch, bendera start dan rol meter. c) Pelaksanaan :

(1) Start dilakukan dengan start jongkok.

(2) Pada aba-aba bersedia , teste mendekati garis start dan teste mengambil posisi bersedia.

(3) Pada tahap siap, pinggang naik secara terkontrol sedikit lebih tinggi dari bahu , sudut lutut depan 900 dan lutut belakang 110 – 1300 , kedua tangan lurus , kepala segaris dengan badan , pandangan mata sesuai dengan posisi kepala.

(4) Pada aba-aba ya, teste berlari secepat mungkin sampai melewati garis finish

(5) Pada saat teste mulai bergerak, stop wacth dihidupkan dan saat teste melewati garis finish stop watch dimatikan.

(6) Tes dilakukan sekali.

Di bawah ini adalah gambar yang menumjukkan urutan lari sprint dengan start jongkok ,yang dimulai dari start jongkok sampai gerakan sprint :

(38)

3.9 Teknik Analisis Data

Komsin,(2008:156) Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat kritis. Pola analisis mana yang akan digunakan ,apakah analisis statistik atau non statistik.

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik dengan metode analisis regresi ganda atau uji korelasi dengan bantuan komputerisasi. Adapun langkah-langkah analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

1) Mencari Reliabilitas 2) Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Data b. Uji Linearitas 3) Analisis Data

(39)

BAB IV

dengan rata-rata per standar deviasi. Tabel Skor T dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Tabulasi data Penelitian

(40)

19 147 23 13.90 Hasil analisis deskriptif dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2 Statistik Deskripsi

a.

Terlihat dari tabel di atas, rata-rata daya ledak otot tungkai yang diukur dengan menggunakan alat tes lompatan tanpa awalan diperoleh hasil sebesar 50,00, dengan daya ledak otot tungkai terendah 37,66 dan tertinggi 74,06, mode 42,68, median 47,07 dan standar deviasi sebesar 9,999..

(41)

Dilihat dari nilai kekuatan otot lengan yang diukur dengan menggunakan

test menarik dan mendoromg, diperoleh hasil rata-rata kekuatan otot lengan sebesar 50,00. Berdasarkan data ternyata tingkat kekuatan otot lengan paling

tinggi mencapai 67,21 dan tingkat kekuatan otot lengan paling rendah 33,21, dengan

mode 50,23, media 50,00 dan standar deviasi 9,999. Dilihat dari nilai hasil lari sprint 80 meter, rata-rata yang dicapai sebesar 50,00, dengan nilai terendah 22,45

dan nilai paling tinggi 64,18, dan mode 59,18, media 52,10 dengan standar deviasi sebesar 50,00.

4.1.1 Uji Prasyarat

Agar memenuhi persyaratan analisis dalam menguji hipotesis penelitian, akan dilakukan beberapa langkah uji persyaratan, meliputi : uji normalitas data, uji homogenitas varians data, dan uji linieritas data.

4.1.1.1 Uji Normalitas Data

Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam analisis regresi adalah data dan model regresi berdistribusi normal. Kenormalan data dapat dilihat dari uji normalitas Kolmogorov-Smirnof dari masing-masing variabel (Santoso 1999:311).

(42)

Terlihat dari tabel diatas pada baris asymp. Signifikasi untuk dua sisidiperoleh nilai signifikansi variabel daya ledak otot tungkai sebesar 0,480, untuk variabel kekuatan otot lengan sebesar 0,880 dan untuk hasil lari sprint 80 meter sebesar 0,880. Nilai signifikansi dari masing-masing variabel lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa Ho diterima atau data dari masing-masing variabel berdistribusi normal.

4.1.1.2 Uji Homogenitas

Prasyarat berikutnya untuk memenuhi analisis yaitu melakukan uji homogenitas varians data, Uji homogenitas varians dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square, kriteria uji jika signifikansi > 0,05 data dinyatakan homogen, sebaliknya jika signifikansi < 0,05 data dinyatakan tidak homogen. Berdasarkan uji homogenitas data menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 15 diperoleh hasil seperti tercantum pada table 4 berikut:

Tabel 4

Hasil Uji Homogenitas Data Penelitian

Test Statistics a. 15 cells (100.0%) have expected frequencies less

than 5. The minimum expected cell frequency is 1.4.

b. 11 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1.9.

c. 19 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1.1.

(43)

untuk variabel kekuatan otot lengan diperoleh nilai ฀2hitung sebesar 3,619

dengan nilai signifikansi 0,963, sedangkan variabel hasil lari sprint 80 meter

diperoleh nilai ฀2 hitung sebesar 1,619 dengan nilai signifikansi 1,000

yang berarti masing-masing variabel dalam keadaan homogen karena nilai signifikansinya > 0,05. Sehingga secara keseluruhan data variabel daya ledak otot tungkai, kekuatan otot lengan dan hasil lari sprint 80 meter

dapat dinyatakan homogeny, sehingga dapat dilanjutkan untuk uji hipotesis analisis regresi korelasi.

4.1.1.3 Uji Linieritas

(44)

Tabel 5 hasil lari sprint 80 meter diperoleh Fhitung untuk deviation from linierity sebesar 0,323

dengan nilai signifikansi 0,928 Nilai signifikansi tersebut melebihi 0,05 yang berarti bahwa hubungan kedua variabel bersifat linier.

Hasil uji linieritas hubungan antara kekuatan otot lengan dengan hasil lari sprint 80 meter dengan nilai Fhitung untuk deviation from linierity sebesar 1,052 dengan nilai signifikansi 0,594. Nilai signifikansi tersebut melebihi 0,05 yang berarti bahwa hubungan kedua variabel bersifat linier.

4.1.2 Uji Hipotesis

(45)

4.1.2.1 Sumbangan Daya Ledak Otot Tungkai Terhadap Hasil Lari Sprint 80

Koefisien korelasi Variabel X1 dengan Y

Model Summary

a. Predictors: (Constant), Daya ledak Otot Tungkai

Mencermati tabel 6 diatas diperoleh hasil bahwa koefisiensi korelasi antara daya ledak otot tungkai dengan hasil lari sprint 80 meter sebesar 0,514. Uji keberartian korelasi tersebut dilakukan dengan cara mengkonsultasikan harga rhitung

dengan r tabel product moment. Pada ฀ = 5% dengan n = 21 diperopleh harga r tabel

sebesar 0,349. Karena harga r hitung lebih besar dari r tabel (0,514 > 0,349) maka dapat

diputuskan bahwa hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi “ada sumbangan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD

negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati”, diterima. Sedangkan hipotesis nol (Ho) yang berbunyi “tidak ada sumbangan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati”, ditolak.

(46)

daya ledak otot tungkai terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati sebesar 26,40%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh factor lain diluar penelitian ini.

4.1.2.2 Sumbangan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Hasil Lari Sprint 80 meter.

Hasil analis hubungan antara kekuatan otot lengan (X2) dengan hasil lari sprint 80 meter (Y) menggunakan bantuan program SPSS versi 15 diperoleh hasil berikut:

Tabel 7

Koefisien Korelasi Variabel X2 dengan Y

Model Summary

Model R R Square Adjusted

R Square

Std. Error of the Estimate

1 518 268 230 8.77538

a. Predictors: (Constant), Kekuatan otot lengan

Mencermati tabel 7 diatas diperoleh hasil bahwa koefisiensi korelasi antara kekuatan otot lengan dengan hasil lari sprint 80 meter sebesar 0,518. Uji keberartian korelasi tersebut dilakukan dengan cara mengkonsultasikan harga rhitung dengan r

tabel product moment. Pada ฀ = 5% dengan n = 21 diperopleh harga r tabel sebesar

0,349. Karena harga r hitung lebih besar dari r tabel (0,512 > 0,349) maka dapat

(47)

Besarnya sumbangan yang diberikan oleh kekeuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati dapat dilihat dari hasil R2. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil R2 sebesar 0,268 maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa sumbangan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati sebesar 26,8%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh factor lain diluar penelitian ini

4.1.2.4 Sumbangan Daya Ledak Otot Tungkai dan Kekuatan Otot Lengan terhadap Hasil Lari Sprint 80 meter

Hasil analis hubungan antara daya ledak otot tungkai (X1) dan kekuatan otot lengan (X2) dengan hasil lari sprint 80 meter (Y) menggunakan bantuan program SPSS versi 15 diperoleh hasil berikut

Tabel 8 Koefisien Korelasi Variabel X1 dan X2 dengan

Model Summary

Model R R Square Adjusted

R Square

Std. Error of the Estimate

1 641 410 345 8.09417

a. Predictors: (Constant), Kekuatan otot lengan, Daya ledak Otot Tungkai

Mencermati tabel 9 diatas diperoleh hasil bahwa koefisiensi korelasi antara daya ledak otot tungkai (X1) dan kekuatan otot lengan (X2) dengan hasil lari sprint 80 meter (Y) sebesar 0,641. Uji keberartian korelasi tersebut dilakukan dengan cara mengkonsultasikan harga rhitung dengan r tabel product moment. Pada ฀ = 5%

dengan n = 21 diperopleh harga r tabel sebesar 0,349. Karena harga r hitung lebih besar

(48)

berbunyi “ada sumbangan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan

Tlogowangu Kabupaten Pati”, diterima. Sedangkan hipotesis nol (Ho) yang berbunyi

“tidak ada sumbangan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati”, ditolak.

Besarnya sumbangan yang diberikan oleh daya ledak otot tungkai dan

kekeuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati dapat dilihat dari hasil R2. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil R2 sebesar 0,410 maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa sumbangan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati sebesar 41,00%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini

4.2 Pembahasan

4.2.1 Apakah ada Sumbangan Daya Ledak Otot Tungkai terhadap Hasil Lari

Sprint 80 meter

(49)

koefisen korelasi yang bertanda positif tersebut menujukkan bahwa hubungan yang terjadi merupakan hubungan positif yang artinya semakin tinggi daya ledak otot tungkai seorang pelari maka akan semakin cepat dalam melakukan lari sprint 80 meter dan sebaliknya semakin lemah daya ledak otot tungkai seorang pelari maka akan semakin rendah pula kecepatan lari sprint 80 meter yang dihasilkan. Daya otot tungkai adalah otot yang terdapat pada bagian tungkai mulai dari pangkal bawah ke bawah/keseluruhan kaki. (Purwadarminto, 1976:973) dan cara otot berkontraksi untuk menghasilkan kekuatan sangat dipengaruhi oleh kemampuan otot yang menentukan macam gerakan dan gerakan yang dihasilkan. Untuk menghasilkan lari yang cepat pada lari sprint 80 meter diperlukan daya ledak otot tungkai yang besar, karena dalam melakukan lari sprint 80 meter seorang pelari harus menggunakan tenaga sebesar-besarnya dalam berlari. Hal ini sesuai dengan pendapatnya M Sajoto (1997 : 8) bahwa frekuensi lari cepat dipengatuhi oleh kondisi fisik yang baik, ketepatan kondisi fisik yang dapat mempengaruhi prestasi lari cepat antara lain : daya ledak otot tungkai, kekuatan otot lengan. Sehingga dari hasil penelitian tersebut dapat diambil garis besar bahwa dengan memiliki daya ledak otot tungkai yang besar maka akan dapat melakukan lari secepatnya.

4.2.2 Apakah ada Sumbangan Kekuatan Otot Lengan terhadap Hasil Lari

Sprint 80 meter

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada sumbangan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati.

(50)

pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati sebesar 26,8%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini. Dari harga koefisen korelasi yang bertanda positif tersebut menujukkan bahwa hubungan yang terjadi merupakan hubungan positif yang artinya semakin tinggi kekuatan otot lengan seorang pelari maka akan semakin cepat dalam melakukan lari sprint 80 meter dan sebaliknya semakin lemah kekuatan otot lengan seorang pelari maka akan semakin rendah pula hasil kecepatan lari sprint 80 meter yang

dihasilkan. Menurut Khomsin (1995 : 8) kekuatan otot adalah besarnya tenaga yang dapat dikeluarkan oleh seseorang dalam menggerahkan tenaga secara

maksimal selama melakukan aktifitas lari 80 meter. Karena dalam lari sprint 80 meter, tangan membantu untuk mengayunkan kaki lebih besar ke arah depan sehingga dalam lari 80 meter, seorang pelari selain harus mempunyai

kekuatan otot tungkai yang besar, dituntut juga mempunyai otot lengan yang besar pula.

4.2.3. Apakah ada Sumbangan Daya Ledak Otot Tungkai dan Kekuatan Otot Lengan terhadap Hasil Lari sprint 80 meter

(51)

memiliki pengaruh dengan kriterium. Mencermati hal tersebut, daya ledak otot tungkai dan kekuatan lengan merupakan gabungan dari unsur komponen kondisi fisik yang lain yaitu kecepatan maksimal dan kekuatan maksimal.

(52)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam skripsi ini maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Sumbangan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati sebesar 26,40%.

2. Sumbangan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati sebesar 26,80%.

3. Sumbangan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati sebesar 41,00% sedangkan sisanya dipengaruhi faktor lain diluar penelitian ini

5.2 Saran

Dari simpulan penelitian diatas, penulis mengajukan saran – saran sebagai berikut :

(53)

melakukan latihan loncat, atau latihan lainnya yang berkontribusi dengan kekuatan otot tungkai secara rutin dan terprogram.

(54)

DAFTAR PUSTAKA

Aip Syarifudin, 1992. Atletik, Jakarta : Depdikbud.

Cara-cara melatih Kids Athletics (IAAF - RCD Jakarta)

Djumidar,2003. Dasar-Dasar Atletik. Jakarta : Universitas Terbuka.

Fraenkel dan Wallen dalam bukunya oleh Komsin, 2008. Metodologi Penelitian Dasar Unnes.

Hasan Alwi dkk,2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka Komsin ,2008. Metodologi Penelitian Dasar Unnes.

M. Sajoto, 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang

Moh.Nasution,2003. Dasar-dasar Pembinaan Fisik Dalam Aktivitas Olahraga : Unnes

Rumini, 2004. Atletik dan Metodik I. Semarang UNNES.

Sri Haryono, 2008. Buku Pedoman Praktek Laboratorium Tes Dan Pengukuran: Unnes.

Suharsimi Arikunto, 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Bina Aksara,Jakarta.

Santoso,1999. Uji Normalis Data

.Sutrisno Hadi,1999.Statistik. Yogyakarta: Andi Offset. Sudjana,2002. Metode Statistik,Tarsito Bandung.

(55)

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN

No. Nama Daya ledak otot

tungkai

Kekuatan Otot Lengan Skor Hasil Lari Sprint80 M Pull I Push I Pull II Push II

1 Ahmad Setiaji 150 10 10 10 10 20 13.72

2 Bagus Mandono 146 5 9 5 8 17 14.19

3 Renaldi Aditya 136 9 9 9 9 18 14.26

4 Rendi Satria 163 8 5 8 4 16 15.25

5 Sunti 190 12 12 11 10 23 13.00

6 Ahmad Shokib 140 7 6 6 6 13 14.45

7 Ahmad Naim 162 7 6 6 6 13 13.40

8 Heru Setiawan 156 10 4 10 4 20 13.38

9 Miftahul Huda 145 8 6 7 6 15 14.76

10 Ahmad Jamasri 187 5 10 5 10 20 13.40

11 Wahyu Setyoaji 136 5 5 5 4 10 16.34

12 Supriyono 140 9 9 8 8 17 15.26

13 Ironi Ahmad Junaedi 151 5 9 4 9 18 13.80

14 M.Abdul Ibdul Ikhsan 146 5 9 5 9 18 14.56

15 Edi Susilo 140 5 10 5 9 19 14.35

16 Avin Nur Istiandaru 150 5 4 5 4 10 13.94

17 Aji Pramono 140 6 9 6 8 17 13.96

18 Ajib Mahfuz Almuhajir 132 5 6 5 6 12 14.02

19 Dzikron Abdullah 147 12 10 11 10 23 13.90

20 Didik Sholikin 153 12 12 12 11 24 13.00

(56)

TABEL KONVERSI DATA PENELITIAN KE SKOR T

No Kode Resp

HASIL PENELITIAN T SKOR

(57)

Analisis Deskriptif a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Uji Normalis Data

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

a. 15 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5.The minimum expected cell frequenscy is 1.4.

b. 11 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5.The minimum expected cell frequenscy is 1.9.

(58)

Uji Linieritas Hasil Lari Sprin 80 meter Kekuatan otot lengan* Hasil lari sprint 80 meter

(59)

Analisis regresi antara X1 dengan Y

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable : Hasil Lari sprint 80 meter

Model Summary

a. Predictors : (Constant), Daya ledak Otot Tungkai

ANOVAb

a. Predictors : (Constant), Daya ledak Otot Tungkai b. Dependent Variable : Hasil Lari sprint 80 meter

Coefficientsa a. Dependent Variable : Hasil Lari sprint 80 meter

(60)

Analisis regresi antaraX2 dengan Y

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable : Hasil Lari sprint 80 meter

Model Summary

a. Predictors : (Constant), Kekuatan otot lengan,

ANOVAb

a. Predictors : (Constant), Kekuatan Otot lengan b. Dependent Variable : Hasil Lari sprint 80 meter

Coefficientsa

(61)

Analisis regresi antara X1 danX2 dengan Y

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable : Hasil Lari sprint 80 meter

Model Summary

a. Predictors : (Constant), Kekuatan otot lengan,Daya ledak Otot Tungkai

ANOVAb

a. Predictors : (Constant), Daya ledak Otot Tungkai b. Dependent Variable : Hasil Lari sprint 80 meter

(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)

(68)
(69)

(70)
(71)
(72)

Gambar

Tabel 1.  Tabulasi data Hasil Penelitian ..........................................................
Gambar 1 Teknik Bunch Start…………………………....................................... ..9
Gambar 7 : gerakan finish, a) lari terus,b) memutar dada,c)dada dicondongkan ke depan
Tabel 1.  Tabulasi data Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4.7 s.d Gambar 4.9 adalah gambar hasil percobaan nilai a (percepatan), kecepatan dan posisi saat accelerometer dilepas pada bidang miring (belum dikalikan faktor

Jika percepatan yang bekerja pada benda kurang dari , maka untuk penghitungan kecepatan akan menghasilkan nilai error lebih besar dari 64 %.. Untuk pengukuran jarak

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains (Biologi) dari Program Studi Biologi, Fakultas Biologi..

Phytoremediation potential of native plants growing on a heavy metals contaminated soil of copper mine in Iran.. Heavy metal contamination and accumulation in soil

Faktor Yang Memepengaruhi Ibu Rumah Tangga Bekerja Sebagai Penyapu Jalan Di Kota Pekanbaru  Faktor Ekonomi, yaitu alasan wanita ikut bekerja diluar rumah karena

Dari Gambar 3 terlihat bahwa berat kering biji 15 sampai 25 HSP untuk ke tiga dosis pupuk P pada varietas Kaba dan Wilis masih relatif rendah dimana bahan kering

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul “Faktor-faktor Penyebab Keberhasilan Program Gerbangmas di Posyandu Margi Rahayu Kelurahan Ditotrunan

Berdasarkan hasil evaluasi penawaran, klarifikasi dan negosiasi penawaran, Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung serta penetapan pemenang Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Dinas