• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KONDISI KEUANGAN, KUALITAS AUDIT, DAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KONDISI KEUANGAN, KUALITAS AUDIT, DAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2015."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KONDISI KEUANGAN, KUALITAS AUDIT, DAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN TERHADAP

PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG

TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH :

KARONA JADIAMAN SINAGA NIM. 7132220016

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Karona J. Sinaga, 7132220016. Pengaruh Kondisi Keuangan, Kualitas Audit, dan Kepemilikan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013-2015. Skripsi Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2017.

Permasalahan penelitian ini adalah rendahnya independensi auditor dalam pemberian opini audit. Tanggung jawab auditor tidak hanya menilai kewajaran dan mendeteksi fraud saja, tetapi juga menilai kelangsungan hidup perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kondisi keuangan, kualitas audit, dan kepemilikan perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern.

Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada periode 2013-2015 dan ada 31 perusahaan yang terseleksi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model regresi logistik.

Probabilitas kondisi keuangan 0,032<0,05 menunjukkan kondisi keuangan berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern. Artinya kondisi keuangan yang sehat atau tidak sehat kemungkinan mempengaruhi auditor untuk menerbitkan opini audit going concern. Probabilitas kualitas audit 0,42<0,05 menunjukkan kualitas audit berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Artinya, perusahan yang daudit oleh KAP Big 4 cenderung memberikan opini audit going concern. Probabilitas kepemilikan manajerial 0,413>0,05 dan probabilitas kepemilikan institusional 0,301>0,05 menunjukkan kepemilikan manajerial dan institusional tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern. Artinya tinggi rendahnya saham manajer dan institusi tidak mempengaruhi auditor dalam memberikan opini audit going concern.

Kesimpulannya adalah kondisi keuangan dan kualitas audit berpengaruh sedangkan kepemilikan manajerial dan institusional tidak berpengaruh. Secara simultanberpengaruh terhadap penerimaan opini going concern.

(6)

ii ABSTRACT

Karona J. Sinaga, 7132220016. The Influence of Financial Condition, Audit Quality, and Ownership of Companies on Acceptance of Going Concern Opinion On Banking Companies Listed in Indonesia Stock Exchange. Thesis. Accounting Study Program, Faculty of Economic, State University of Medan, 2017.

The problems addressed in this study is auditor independence is lower. Responsibilities of auditors do not only focus on assessing the fairness and detecting fraud, but also assess the company's survival. This research is aimed to analyze the influence of financial condition, audit quality, managerial ownership and institutional ownership.

The population in this research are all banking companies listed in Indonesia Stock Exchange during 2013-2015 and there are 31 companies were selected. Data analysis technique used was logistic regression.

Probability of financial condition is 0,032<0,05 signify influence on acceptance of going concern opinion. Its meaning that financial distress influence auditor on publish going concern opinion. Probability of audit quality is 0,42<0,05 signify influence on acceptance of going concern opinion. Its meaning that PAF Big 4 signify influence on acceptance of going concern opinion. Probability of managerial ownership 0,413>0,05 and institutional ownership 0,301>0,05 signify has no influence on acceptance of going concern opinion. Its meaning that the stock proportion of managerial and institutional is not influence of going concern opinion.

the conclusion is financial condition and audit quality influence while managerial and institutional ownership has no influence. Simultaneously, influence on acceptance of going concern opinion.

(7)
(8)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus, untuk setiap berkat dan kasih karunia-Nya yang senantiasa penulis rasakan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kondisi Keuangan, Kualitas Audit, dan Kepemilikan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013-2015”.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan skripsi ini.

Penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si., Ph.D, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

(9)

v

4. Bapak Drs. Johnson, M.Si, sebagai Wakil Dekan Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Dr. Nasirwan, SE, M.Si, Ak, CA, sebagai Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Medan, dan sekaligus sebagai Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan, saran dan kritik yang membangun.

6. Bapak Dr. Azizul Kholis, SE, M.Si, sebagai Sekretaris Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Medan.

7. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak, selaku dosen pembimbing akademik yang telah banyak membantu dan menjadi orang tua kedua saya di kampus terima kasih banyak pak atas semua baktimu.

8. Bapak M. Ridha Habibi SE, M.Si, Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

9. BapakDr. Nasirwan, S.E, M.Si, Ak, CA, Ibu Yulita Triadiarti, SE, M.Si. Ak, dan Ibu Khairunissa Harahap, SE, M.Si. selaku dosen penguji yang telah memberi masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

10.Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi, yang telah membimbing saya selama masa perkuliahan dan kepada B’Ricky serta seluruh staf pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

11.Ayah, Ibu, Saudara saudariku, serta seluruh keluarga disegala penjuru.

(10)

vi

13.Teman teman Paduan Suara Magnificum Et Bonum UNIMED atas doa dan dukungannya. Terkhusus Raden dan Jugito yang sudah membantu menginput dataku.

14.Kelompok kecil DED, Bang Harry Kak Rouly, Kak Wira, Tutur, Jimmy, Harianti, Elvin, Jugito, serta adek IMUT SG, Darmatius, Reny, dan Nurasi ysng telah menjadi tempat bersandar dan berbagi.

15.Dan semua pihak yang memberikan dukungan dan doa kepada penulis yang tidak dapat disebutkan satu per satu, Terimakasih untuk semuanya.

Penulis merasa bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat memberi manfaat sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan terutama penulis. Tuhan Memberkati.

Medan, Mei 2017

(11)

vii DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Pembatasan Masalah ... 9

1.4 Rumusan Masalah ... 9

1.5 Tujuan Penelitian ... 9

1.6 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 13

2.1. Landasan Teori ... 13

2.1.1. Teori Keagenan ... 13

(12)

viii

2.1.7.1 Kepemilikan Manajerial ... 24

2.1.7.2. Kepemilikan Institusional ... 25

2.2. Penelitian Terdahulu ... 26

2.3. Kerangka Pemikiran ... 28

2.4. Pengembangan Hipotesis ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 34

3.1. Jenis Penelitian ... 34

3.2. Populasi dan Sampel ... 34

3.3. Jenis dan Sumber Data ... 35

3.4. Metode Pengumpulan Data ... 35

3.5. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 35

3.5.1 Opini Audit Going Concern ... 36

3.5.2 Kondisi Keuangan ... 36

3.5.3 Kualitas Adit ... 38

3.5.4 Kepemilikan Perusahaan ... 38

(13)

ix

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44 4.1 Hasil Penelitian ... 44 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan ... 67 5.2Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(14)

x

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 26

Tabel 4.1 Tabel Penentuan Sampel ... 44

Tabel 4.2 Daftar Perusahaan Perbankan yang Terseleksi ... 45

Tabel 4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 49

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ... 51

Tabel 4. 5 Hasil Uji Autokorelasi ... 52

Tabel 4.6 Nilai -2 log likelihood (-2 LL Awal) ... 53

Tabel 4.7 Nilai -2 log likelihood (-2 LL Akhir) ... 53

Tabel 4.8 Hosmer and Lemeshow Test ... 54

Tabel 4.9 Contigency Tabel for Hosmer and Lemeshow Test ... 55

Tabel 4.10 Ikhtisar Pengolahan Data ... 55

Tabel 4.11 Model Summary ... 56

Tabel 4.12 Hasil Uji Simultan ... 57

(15)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

(16)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

A. Lampiran A Tabulasi Data

A.1 Daftar Nama Perusahaan Yang Menjadi Sampel Penelitian A.2 Tabel Data Opini Audit Going Concern

A.3 Kondisi Keuangan A.4 Tabel Kualitas Audit

A.5 Tabel Kepemilikan Manajerial A.6 Tabel Kepemilikan Institusional B. Lampiran B Hasil Pengujian

B.1 Hasil Uji Statistk Deskriptif B.2 Hasil Uji Asumsi Klasik B.3 Hasil Uji Regresi Logistik

C. Lampiran C Berkas-berkas Administrasi C.1 Permohonan Judul Skripsi

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu asumsi yang dipakai dalam menyusun laporan keuangan adalah asumsi going concern yaitu asumsi yang beranggapan bahwa perusahaan akan terus berjalan dalam jangak waktu yang berkepanjangan sehingga akan tersedia cukup waktu untuk menyelesaikan usaha dan perjanjian-perjanjian usahannya. Asumsi ini mengharuskan entitas bisnis secara operasional memiliki kemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) perusahaan . Suatu tujuan adanya sebuah entitas bisnis di dalam suatu usaha adalah untuk mempertahankan keberlangsungan hidup (going concern) usahannya dan tidak hanya fokus untuk memperoleh keuntungan.

(18)

2

(19)

3

dalam menilai kemampuan perusahaan mempertahankan kelangsungan usahanya. Kebangkrutan perusahaan Enron terjadi karena skandal akuntansi yang melibatkan pihak manajemen dan pihak auditor eksternal perusahaan. Kantor Akuntan Publik (KAP) Arthur Andersen dipersalahkan sebagai penyebab terjadinya kebangkrutan Enron dan divonis pihak pengadilan karena telah melakukan mark up pendapatan dan menyembunyikan hutang lewat business partnership.

(20)

4

menyimpulkan bahwa kondisi perbankan saat itu sangat baik, tetapi dalam kenyataannya buruk. Keadaan seperti itu membuktikan bahwa Kantor Akuntan Publik masih kurang objektif dalam menerbitkan opini mengenai kelangsungan perusahaan yang diaudit. Auditor seharusnya memiliki peranan penting dan harus memiliki keberanian untuk mengungkapkan permasalahan sebenarnya mengenai kelangsungan hidup perusahaan klien. Going concern perusahaan seharusnya diberikan oleh auditor pada saat opini audit itu diterbitkan. Karena perusahaan didirikan dengan tujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, Praptitorini dan Januarti, (2011).

(21)

5

perusahaan dalam menutupi hutang lancar dengan aktiva lancarnya, namun perusahaan ini mendapatkan opini audit wajar tanpa pengecualian dan tidak menerima opini going concern yang menunjukkan keraguan akan kelangsungan hidup perusahaan. Fenomena-fenomena diatas menunjukkan pentingnya mengkaji kembali faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern oleh auditor.

Beberapa peneliti diantaranya, Deangelo (1981), Tucker (2003), Ramadhany (2004), Fanny dan Saputra (2005), Januarti (2009), Sutedja (2010), Kartika (2012), Fransiska (2014), Nursasi, dkk (2015), menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, kualitas audit, dan kepemilikan perusahaan. memengaruhi penerimaan opini audit

going concern. Oleh karena itu, kajian atas opini audit going concern dapat dilakukan dengan melihat kondisi keuangan perusahaan, kualitas audit, dan kepemilikan perusahaan.

Kondisi keuangan perusahaan merupakan tingkat kesehatan perusahaan sesungguhnya. Pada perusahaan yang sakit banyak ditemukan masalah going

(22)

6

Sedangkan penelitian Lestari (2014) menyimpulkan Kondisi Keuangan Perusahaan tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern.

Kualitas audit yang diberikan auditor banyak dikaitkan dengan ukuran Kantor Akuntan Publik dan reputasi auditor. Craswell et al. (1995) dalam Fanny dan Saputra (2005) menyatakan bahwa klien biasanya mempersepsikan bahwa auditor yang berasal dari Kantor Akuntan Publik besar dan yang memiliki afiliasi dengan Kantor Akuntan Publik internasionallah yang memiliki kualitas yang lebih tinggi karena auditor tersebut memiliki karakteristik yang dapat dikaitkan dengan kualitas, seperti pelatihan, pengakuan internasional, serta adanya peer review. Sedangkan penelitian Setyarno, dkk (2006) membuktikan kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Karena KAP skala kecil juga akan cenderung memberikan opini going concern secara objektifuntuk menjaga reputasinya.

(23)

7

kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap opini audit going concern dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern. Sedangkan penelitian yang dilakukan Januarti (2009) menemukan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern dan penelitian Irfana (2012) menemukan kepemilikan institusional berpengaruh terhadap opini audit going concern.

(24)

8

peneliti termotivasi untuk meneliti Pengaruh Kondisi Keuangan, Kualitas

Audit, Kepemilikan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2013-2015”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka berikut identifikasi masalah yang dapat diuraikan :

1. Masih rendahnya indevendensi auditor dalam menerbitkan opini atas laporan auditee.

2. Opini audit going concern yang dibuat auditor sangat dibutuhkan untuk menunjukkan dan memprediksi keberlangsungan kehidupan perusahaan. 3. Perbankan berperan penting dalam perekonomian di Indonesia dalam

melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem pembayaran bagi semua sektor perekonomian.

4. Perusahaan perbankan merupakan perusahaan yang syarat dengan risiko karena melibatkan dana masyarakat.

(25)

9

1.3 Pembatasan Masalah

Penelitian ini akan dibatasi pada faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan opini audit going concern yaitu kondisi keuangan, kualitas audit, dan kepemilikan perusahaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013 sampai dengan 2015.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka dirumuskan pertanyaan penelitian :

1. Apakah kondisi keuangan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit

going concern?

2. Apakah kualitas audit berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going

concern?

3. Apakah kepemilikan perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern?

4. Apakah kondisi keuangan, kualitas audit dan kepemilikan perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

(26)

10

2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas audit terhadap penerimaan opini audit going concern.

3. Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern.

4. Untuk mengetahui pengaruh kondisi keuangan, kualitas audit dan kepemilikan perusahaan terhadap penerimaan opini going concern

1.4 Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini manfaat yang diperoleh antara lain : a. Bagi Manajemen Perusahaan

(27)

11

b. Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan para pembaca dan sebagai salah satu bahan referensi pengembangan penelitian dalam penelitian selanjutnya serta menjadi pensambah wacana keilmuan. Hasil penelitian ini membantu peneliti selanjutnya untuk mengambil keputusan dalam melakukan penelitian selanjutnya. Berdasarkan hasil penelitian saya Nilai Nagelkerke R2 sebesar 40,4%, artinya sebesar 59,6% penerimaan opini audit going concern dapat dijelaskan oleh faktor-faktor indevenden yang lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. Jadi peneliti selanjutnya dapat menambah variabel independen yang lain yang mungkin mempunyai pengaruh terhadap opini going concern.

c. Bagi Auditor

Hasil penelitian ini dapat membantu auditor dalam memberikan penilaian keputusan opini audit yang mengacu pada kelangsungan hidup (going concern) perusahaan dimasa yang akan datang. Hasil penelitian saya menunjukkan kondisi keuangan berpengaruh terhadap pemberian opini

going concern. Untuk itu dalam melakukan pemeriksaan, auditor harus lebih teliti lagi dalam menilai kesehatan keuangan sebuah perusahaan. d. Bagi Investor dan Calon Investor

(28)

12

(29)

67 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan, landasan teori, hipotesis, dan hasil pengujian

yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut ini :

1. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel kondisi keuangan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini going concern yang dapat dilihat dari nilai probabilitas sebesar 0,032 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05 (5%). Artinya semakin baik kondisi keuangan maka semakin rendah probabilitas penerimaan opini going concernya, sebaliknya, semakin buruk kondisi keuangan maka semakin tinggi probabilitas penerimaan opini going concernya

2. Hasil pengujian menunjukkan kualitas audit yang di proksikan dengan ukuran kantor akuntan public berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini going concern, hasil ini didapat dari hasil uji regresi logistik, yang menujukan nilai probabilitas sebesar 0,042 lebih kecil dari 0,05 (5%). Artinya semakin tinggi kualitas audit maka semakin tinggi probabilitas dalam pemberian opinin going concernya, sebaliknya semakin rendah kualitas audit maka semakin rendah probabiltas dalam pemberian opinin going concernya

(30)

68

dari 0,05 (5%). Artinya, tinggi atau rendahnya jumlah proporsi kepemilikan saham oleh manajer kemungkinan tidak akan mempengaruhi pemberian opini audit going concern.

4. Hasil pengujian menunjukkan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern hasil ini dapat dilihat dari hasil uji regresi logistik yang menunjukan nilai probabilitas sebesar 0,301 lebih besar dari 0,05 (5%). Artinya, tinggi atau rendahnya jumlah proporsi kepemilikan saham oleh pihak institusional kemungkinan tidak akan mempengaruhi pemberian opini audit going concern.

(31)

69

5.2 Saran

(32)

70

DAFTAR PUSTAKA

Aiisiah, Nurul. 2012. Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern. Universitas Diponegoro. Semarang.

Adjani, Ema Diandra. 2013. Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kemungkinan Pemberian Opini Audit Going Concern Oleh Auditor Independen. Universitas Diponegoro. Semarang.

DeAngelo, L. 1981. Auditor Independence, Low Balling, and Disclosure Regulation. Journal of Accounting and Economics. Vol3, No.2 pp.297-322.

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. 2016. Pedoman Penyusunan Skripsi. Medan.

Fanny, Margaretta dan Sylvia, Saputra. 2005. Opini Audit Going Concern: Kajian Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan, Dan Reputasikantor Akuntan Publik (Studi Pada Emiten Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi No.8.

Fransiska, Dendi. 2014. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Universitas Bengkulu. Bengkulu.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Spss. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta. Salemba Empat.

Irfana. 2012. Analisis Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Opinion Shopping Dan Kepemilikan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern. Universitas Diponegoro. Semarang.

Januarti, I, 2009, Analisis Pengaruh Faktor Perusahaan, Kualitas Auditor, Kepemilikan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern.. Universitas Diponegoro. Semarang.

(33)

71

Dinamika Akuntansi, Keuangan Dan Perbankan, Mei 2012, Hal: 25 - 40 Vol. 1, No. 1.

Khotimah, Oktaviani Rizqi Khusnul. 2015. Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Lestari, Ni Luh Putu Ratna Wahyu dan Widhiyani, Ni Luh Sari. 2014. Pengaruh Faktor Keuangan Dan Karakteristik Auditor Pada Kualifikasi Opini Kelangsungan Usaha. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia

Nogler, G.E. 1995. The Resolution of Auditor Going Concern Opinions. Auditing: A Journal of Practice & Theory. Vol.14, No.2: 54-73.

Nursasi, dkk. 2015. Pengaruh Audit Tenure, Opinion Shopping, Leverage dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini. Audit Going Concern Pada Perusahaan Perbankan Dan Pembiayaan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Jibeka Volume 9 Nomor 1 Februari 2015: 37 – 43

Palmrose, Zoe-Vonna. 1988. An Analysis of Auditor Litigation and Audit Service Quality. The Accounting Review. Vol. 63, No. 1: 55-73.

Pandiangan, D. S. (2013). Pengaruh Kaualitas Audit,Opini Audit Tahun Sebelumnya Leverage,Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 (Revisi 2009)

Praptitorini, Mirna Dyah dan Januarti, I. 2011. Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, dan Opinion Shopping Terhadap Penerimaan Opini Going Concern. Jurnal akuntansi dan keuangan Indonesia. Vo.8, No.1. Ramadhany, Alexander. 2004. Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi

(34)

72

Ramadhani, Ayu Suci dan Lukviarman, Niki. 2009. Perbandingan Analisis Prediksi Kebangrutan Menggunakan Model Altman Pertama, Altman Revisi, Dan Altman Modifikasi Dengan Ukuran Dan Umur Perusahaan Sebagai Variabel Penjelas. Jurnal Siasat Bisnis Vol. 13 No. 1, April 2009 Hal 15-28

Ruiz, Barbadillo Emiliano, et al. 2004. Audit Quality and The Going-concern Decision making Process. European Accounting Review. Vol.13. No.4. 597-620.

Rustiana, Anastasia Sally Puspitasari. 2012. Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen,Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 – 2012). Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Setyarno Et. Al. (2006). Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern. Simposium Nasional Akuntansi. No. 9.

Schipper, K., and L. Vincent. 2003. Earnings Quality. Accounting Horizons. Vol.70. Supplement: 97-110.

Subramanyam, K.R and John J. Wild. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Sutedja, Christian. 2010. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern Pada Perusahaa~ Manufaktur. Jurnal Akuntansi Kontemporer, Vol. 2 No.2.

Suwiyanto, Maria Anjelina. 2012. Aspek-Aspek Dalam Pemberian Opini Audit Going Concern. Unika Widya Mandala. Surabaya.

Tamba, R. U. 2009. Pengaruh debt default, kualitas audit, opini audit terhadap penerimaan opini going concern pada perusahaan yang terdaftar di BEI . Medan: Universitas Sumatera Utara

(35)

73

Tucker, Robert R., Et al. 2003. Going Concern Judgements: An Experimental Test Of The Self-Fulfilling Prophecy And Forecast Accuracy.

Ujiyantho, Arif Muh dan B.A. Pramuka. 2007. Mekanisme Corporate Governance, Managemen Laba dan Kinerja Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi Vol. 10, Makasar, 26-28 Juli

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan hasil survei tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang evaluasi hubungan tingkat pengetahuan mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta terhadap

Kegiatan pada Din as PU Cipt a Karya dan Pengairan Kabupaten M u si Ban yuasin Tah un An ggar an

Hasil yang dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan ESKIPER adalah dapat melihat perkembangan tingkat persediaan dengan jelas dan berdasarkan sinyal serta hasil perhitungan

Dilatar belakangi tarif telekomunikasi yang relatif tinggi pada teknologi telepon, sehingga dibutuhkan suatu teknologi baru untuk mengatasi hal tersebut maka lahirlah teknologi

PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. SMPN 3

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pemerintah Kota Bandar Lampung melalui Panitia Pengadaan Badan Usaha Dalam Rangka Perjanjian Kerjasama mengundang Badan Usaha (Investor) yang memiliki kemampuan