• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS IKLAN PRODUK FASHION MELALUI MEDIA BLACKBERRY MESSENGER (BBM) (Studi pada mahasiswa PTN dan PTS di kota Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS IKLAN PRODUK FASHION MELALUI MEDIA BLACKBERRY MESSENGER (BBM) (Studi pada mahasiswa PTN dan PTS di kota Malang)"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi pada mahasiswa PTN dan PTS di kota Malang)

SKRIPSI

Oleh:

Ahmad Saddam Husin

201010160311105

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Mu.

Atas berkat rahmatNya pula, maka terselesaikan skripsi yang berjudul Efektivitas

Iklan Produk Fashion Melalui Media Blackberry Messenger (BBM) Studi pada Mahasiswa PTN dan PTS di Kota Malang. Sholawat serta salam tetap tercurah

kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah memberikan inspirasi

dan teladan yang luar biasa bagi umatnya.

Tulisan ini menyajikan pokok-pokok bahasan pengukuran efektivitas iklan

menggunakan direct rating method dengan variabel attention, readthroughness, cognitive, affection dan behavior. Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

Penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan

dorongan dari berbagai pihak, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

yang saya hormati dan banggakan:

1. Dr. Muhajir Effendi, MAP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Malang.

2. Dr. Nazarudin Malik, M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dr. Marsudi, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Malang, serta dosen pembimbing yang

(10)

memberikan saran, masukan, motivasi dan inspirasi yang sangat bermanfaat

untuk penelitian ini.

4. Drs. Eko Handayanto, M.M selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

saran, masukan, motivasi dan inspirasi yang sangat bermanfaat untuk

penelitian ini.

5. Drs. M. Jihadi, M.Si Selaku dosen wali yang telah memperhatikan kegiatan

belajar ketika di Universitas Muhammadiyah Malang

6. Kedua orang tua saya, Ibu dan Bapak yang paling hebat yang tidak pernah

bosan memberikan doa dan semangat. Semoga Allah senantiasa memberikan

rahmat untuk mereka.

7. Ida Lativa, Ira Maya, Fergi Pahala Mahsyar, Erlina Rahayu, Herizki

Kurniawan, Imam Buqhori, Kashiragi, Rifky Madinah, Syamsul Apriyanto,

Taufik Hidayat, dan seluruh pihak yang telah membantu, mendoakan,

mendukung, dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan penelitian ini.

Penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun agar

tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan. Mudah-mudahan Allah SWT

senantiasa memberikan keberkahan bagi setiap langkah kita untuk menggapai cita

dan asa.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Malang, 3 Oktober 2014

Penulis

Ahmad Saddam Hussain

(11)

DAFTAR ISI

A. Landasan Penelitian Terdahulu ... 10

B. Landasan Teori ... 13

1. Komunikasi Pemasaran ... 13

2. Periklanan ... 14

a. Media Iklan ... 18

b. Penyusunan Pesan Iklan ... 19

3. Efektivitas Periklanan ... 21

a. Pengukuran Efektivitas Iklan ... 24

b. Metode Pengukuran Efektivitas Iklan Menggunakan DRM ... 26

(12)

D. Jenis dan Sumber Data ... 32

1. Data Primer ... 32

2. Data Sekunder ... 33

E. Teknik Pengumpulan Data ... 33

F. Variabel dan Definisi Operasional ... 34

G. Teknik Penskalaan Data ... 36

H. Teknik Pengujian Instrumen ... 36

1. Uji Validitas ... 36

2. Uji Reliabilitas ... 37

I. Teknik Analisis Data ... 38

1. Analisis Tabulasi Sederhana ... 38

2. Skor Rata-rata ... 39

3. Rentang Skala ... 39

J. Direct Rating ... 42

IV. PEMBAHASAN ... 44

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 44

B. Gambaran Karakteristik Responden ... 45

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 45

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 46

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Universitas ... 47

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan yang Ditempuh ... 47

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Smartphone Operation System yang dipakai ... 48

6. Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-rata Lama Menggunakan Aplikasi Chat Blackberry Messenger (BBM) per Hari ... 49

C. Uji Instrumen ... 49

1. Uji Validitas ... 49

2. Uji Reliabilitas ... 50

D. Teknik Analisis Data ... 51

1. Analisis Variabel Attention ... 51

2. Analisis Variabel Readtroughness ... 54

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Pengguna Aplikasi Chat ... 3

Tabel 1.2 Data Purchasing Various Good Online ... 4

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 12

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ... 13

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Direct Rating Method... 35

Tabel 3.2 Penelitian Skala Likert ... 36

Tabel 3.3 Jawaban Responden Pada Kuisioner Dihubungkan dengan Rentang Skala ... 41

Tabel 3.4 Tabel Direct Rating ... 42

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 45

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 46

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Universitas ... 47

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan yang Ditempuh ... 47

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Smartphone Operation System .... 48

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Berdasarkan Rata-rata Lama Menggunakan Aplikasi Chat Blackberry Messenger (BBM) per Hari ... 49

Tabel 4.7 Uji Validitas 100 Responden ... 50

Tabel 4.8 Uji Reliabilitas 100 Responden... 51

Tabel 4.9 Tabulasi Jawaban Responden Variabel Attention ... 52

Tabel 4.10 Tabulasi Jawaban Responden Variabel Readtroughness ... 55

Tabel 4.11 Tabulasi Jawaban Responden Variabel Cognitive ... 57

Tabel 4.12 Tabulasi Jawaban Responden Variabel Affection ... 60

Tabel 4.13 Tabulasi Jawaban Responden Variabel Behavior ... 63

Tabel 4.14 Direct Rating ... 65

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 29

Gambar 3.1 Posisi Keputusan ... 40

Gambar 4.1 Posisi Keputusan Variabel Attention ... 53

Gambar 4.2 Posisi Keputusan Variabel Readtroughness ... 56

Gambar 4.3 Posisi Keputusan Variabel Cognitive ... 59

Gambar 4.4 Posisi Keputusan Variabel Affection ... 62

Gambar 4.5 Posisi Keputusan Variabel Behavior ... 64

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuisioner

Lampiran 2 Skor Jawaban Responden

Lampiran 3 Tabel Nilai-nilai r Product Moment Lampiran 4 Hasil Uji Validitas

Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2005. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi Revisi. Alfa Beta. Bandung

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka

Berliyanto. 2014. Produk Paling Laris di Indonesia yang Dijual Online, (online) http://blog.idkeyword.com/bisnis/produk-paling-laris-di-indonesia-yang-dijual-online/

Durianto, D, et al. 2003. Invasi Pasar dengan Iklan yang Efektif. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Isnaini, Nur Fajri. 2008. Analisis Efektivitas Iklan Televisi Extra Joss Versi “Group Band Ungu” (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang), Program Studi Manajemen, Universitas Muhammadiyah, Malang.

Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT Prenhallindo

__________ , 2007. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan,

Pengendalian, Prentice Hall, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Salemba

Empat

Malhotra, K, Naresh. 2005. Riset Pemasaran Pendekatan Terapan. Edisi Keempat. Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks Gramedia

Masrony, Hakikiy.2012. Pengetahuan Tentang Barang Produk Fashion, (online)

http://pengetahuantentangprodukfashion.blogspot.com/2012/11/pengetahu an-tentang-barang-produk.html

Morrison. 2007. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Cetakan pertama. Ramdina Prakarsa. Jakarta.

Riyantoro, Bagus. 2012. Efektivitas Iklan Melalui Jejaring Sosial Sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran Keripik Pedas Maicih Dengan Menggunakan Metode Epic (EPIC), Program Studi Manajemen, Universitas Gunadarma, Depok.

Shimp, Terence A, 2003, Periklanan Promosi: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

(17)

Syaifan. 2014. Blackberry Messenger Jadi Aplikasi Chatting dengan Pengguna Terbanyak di Indonesia, (online)

http://www.dreamersradio.com/article/31331/blackberry-messenger-jadi-aplikasi-chatting-dengan-pengguna-terbanyak-di-indonesia

Tjiptono, Fandi. 2004, “Pemasaran Jasa”. Bayumedia Publishing. Malang Widayat, 2004, Metode Penelitian Pemasaran, Aplikasi Software SPSS, UMM

Press, Malang.

(18)

1 A.Latar Belakang

Persaingan pasar dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan

sistem perekonomian Indonesia yang memposisikan pemasar untuk selalu

mengembangkan produknya dan merebut pangsa pasar (market share) Durianto, dkk. (2003). Hal ini mendorong pengusaha untuk menjalankan

kegiatannya secara lebih efektif dan efisien agar mampu menghadapi

persaingan usaha yang semakin ketat. Melalui periklanan (advertising) perusahaan dapat menginformasikan kepada konsumen mengenai produk,

harga, kualitas, membangun citra, serta mendidik konsumen dalam hal

mengkonsumsi suatu produk dalam menghadapi persaingan bisnis.

Keadaan tersebut disadari oleh para pengusaha fashion yang ingin

memberikan informasi tentang produknya ke pasar melalui kegiatan

promosi. Begitu juga yang dilakukan oleh pengusaha fashion yaitu

mempromosikan produknya yang mana salah satu strategi promosi yang

dilakukannya adalah melalui periklanan (advertising) melalui smartphone media visual yaitu BBM (blackberry messenger) dalam bentuk online.

Menurut temuan Nielsen Smartphone Insights tahun 2013, kepemilikan smartphone mencapai 23% dari total kepemilikan telepon genggam. Di tahun 2013, kepemilikan smartphone telah bertumbuh 5% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut menjadikan aplikasi

didalamnya banyak diunduh oleh pengguna, salah satunya adalah aplikasi

(19)

bersosialisasi dalam bentuk komunikasi. Salah satu aplikasi yang banyak

digunakan untuk berkomunikasi adalah aplikasi blackberry messenger (BBM).

Pada tanggal 22 Oktober 2013 berdasarkan sumber republika.co.id

aplikasi blackberry messenger (BBM) dapat di unduh pada smartphone berbasis android dan apple. Dilihat dari kelompok usia, pengguna pengguna aplikasi blackberry messenger dari kalangan dewasa muda (18-27 tahun) menghabiskan waktu lebih banyak untuk mengobrol (47 menit)

dibandingkan dengan kelompok usia lainnya.

BlackBerry Messenger, disingkat BBM, adalah aplikasi pengirim pesan instan yang disediakan untuk para pengguna perangkat smartphone dan aplikasi ini banyak digunakan sebagai media periklanan produk

fashion oleh para pelaku bisnis karena banyak pengguna aplikasi BBM.

Aplikasi ini mengadopsi kemampuan fitur atau aktivitas yang populer di

kalangan pengguna perangkat telepon genggam.

Konsumen smartphone Indonesia masih memilih blackberry messenger (BBM) sebagai aplikasi untuk mengobrol atau chatting. 79% konsumen menggunakan BBM untuk mengobrol, disusul dengan aplikasi

WhatsApp (57%) dan LINE (30%). Rata-rata waktu yang dihabiskan per hari untuk mengobrol dengan BBM adalah 23,3 menit, 6,2 menit dengan

(20)

0%

karena itu banyak para pelaku bisnis memanfaatkan aplikasi ini sebagai

periklanan produk fashion. Data tersebut diketahui pada tabel berikut:

Tabel 1.1 Data pengguna aplikasi chat

Sumber: Nielsen On Decive Meter Februari 2014 / Kompas.com

Dengan banyaknya pengguna BBM di Indonesia, hal ini dijadikan

peluang bisnis online, maka tidak heran jika hal ini dimanfaatkan sebagai media periklanan oleh para pengusaha yaitu menggunakan BBM sebagai

media berbisnis online baik hanya untuk sekedar beriklan atau bertransaksi. Hal semacam ini sudah menjadi realita dikarenakan setiap

pengguna blackberry atau smartphone pasti sedang melakukan percakapan menggunakan BBM. Sesungguhnya fitur-fitur dari samartphone itu dapat digunakan untuk menambah pendapatan daripada sebatas chatting. Salah satu caranya yaitu dengan cara menjual barang secara online.

Produk yang paling laku untuk dijual secara online untuk market di Indonesia adalah produk fashion. Hal ini diketahui pada 2 April lalu di

(21)

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% Groceries

Books & Magazines Consumer electronic Mobile

Fashion 78%

46%

43%

39%

24%

Indonesia, Rudy Ramawy, sharing tentang Online Shopper di Indonesia. Salah satu poin menariknya adalah info kategori produk paling laris di

Indonesia yang dibeli oleh para online shopper. Gambar di bawah ini adalah potongan slide yang memberikan jawaban dari pertanyaan produk apa yang paling laris dan dijual secara online, yaitu:

Tabel 1.2 Data Purchasing Various Good online

Sumber: Think Performance with GoogleJanuary 2014

Data tersebut diambil berdasarkan survey yang dilakukan oleh google pada Januari 2014 lalu. Kurang lebih 1.300 orang Indonesia di 12 kota berbeda menjadi responden dalam survey ini. Menurut penelitian tersebut, terlihat bahwa produk fashion adalah kategori produk paling laris

di Indonesia yang dijual dan diiklankan secara online salah satunya melalui media BBM. Oleh karena itu tidak heran jika para pengusaha

(22)

tersebut memberikan wawasan baru karena selama ini banyak opini yang

mengatakan bahwa menjual produk fashion secara online relatif sulit. Alasannya adalah karena sebelum membeli pelanggan butuh

memegang bahan dan mencobanya, sesuatu yang tidak bisa dilakukan

secara online. Produk mobile dan elektronik yang selama ini dipercaya sebagai produk yang paling banyak diiklankan melalui media online ternyata hanya menempati urutan kedua dan ketiga. Mereka memanfaatkan

media blackberry messenger sebagai alat untuk mengiklankan produk mereka. Produk fashion sangat diminati oleh masyarakat karena produk

fashion salalu berkembang, ada beberapa faktor yeng memepengaruhi

perkembangan fashion yaitu, media massa, dunia entertainment, media internet, dunia bisnis, dan dunia musik.

Mengingat prakteknya periklanan yang sering dilakukan oleh

pengusaha melalui berbagai media dengan banyaknya biaya yang

dikeluarkan untuk periklanan suatu produk tetapi kurang memberikan

return yang memuaskan. Karena, hanya sedikit masyarakat yang mampu menerima perhatian, pemahaman, kognisi, afektif dan sikap terhadap

sebuah iklan pada banyaknya iklan yang ada setiap hari. Oleh karena itu,

iklan yang baik adalah iklan yang efektif, artinya mampu memberikan

pengertian masyarakat yang melihat atau mengetahui iklan yang di

publikasikan.

Kembali pada produk fashion, strategi dan efektifitas periklanan

(23)

blackberry messenger dapat menjadi salah satu faktor penentu berhasil tidaknya produk tersebut di pasar. Jika sudah mengetahui bahwa

banyaknya produk fashion banyak diiklankan melalui media online khususnya pada blackberry messenger dengan desain gambar, model, serta kesan yang baik, hal tersebut dilakukan agar dapat memberikan perhatian,

pemahaman, afeksi, kognisi dan membentuk sikap yang baik terhadap

iklan pada masyarakat hal tersebut tentunya membutuhkan biaya dan

waktu.

Durianto (2003:63) metode yang digunakan untuk mengetahui

efektifitas suatu iklan adalah metode Direct Rating Method (DRM) atau metode penentuan peringkat langsung. DRM digunakan untuk

mengevaluasi kekuatan sebuah iklan yang berkaitan dengan kemampuan

iklan itu untuk mendapatkan perhatian, mudah tidaknya iklan itu

dibaca/dilihat secara seksama, mudah tidaknya iklan itu dipahami,

kemampuan iklan itu untuk menggugah perasaan, dan kemampuan iklan

itu untuk mempengaruhi perilaku orang yang melihatnya. Adapun dimensi

yaitu, kemampuan menarik perhatian (attention), pemahaman informasi (readthroughness), kesan dan ingatan (cognitive), daya tarik emosional pesan (affective), dan ketertarikan untuk menindaklanjuti isi pesan (behaviour).

Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa, dimana kita ketahui

bahwa kompetensi seorang mahasiswa lebih kritis dan memiliki

pengetahuan yang luas sehingga mampu memberikan jawaban yang logis,

(24)

baru. Pertimbangan lainnya adalah bahwa seorang mahasiswa dinilai lebih

rasional dan selektif ketika mengambil keputusan, sehingga jawaban yang

diberikan lebih obyektif dan terukur, selain itu mahasiswa membutuhkan

banyak pertimbangan dalam menelaah sesuatu yang baru.

Produk yang diteliti adalah produk fashion mengingat produk ini

adalah produk yang banyak dijual secara online dan paling diminati di media online, media online yang digunakan dalam penelitian ini adalah media blackberry messenger, karena blackberry messenger dengan banyaknya pengguna digunakan untuk media periklanan oleh pengusaha

produk fashion di Indonesia.

Penelitian ini terfokus untuk mengetahui efektivitas periklanan

produk fashion yang dilakukan oleh pengusaha fashion melalui media

blackberry messenger, dan studi pada penelitian ini adalah pada mahasiswa PTN dan PTS di kota Malang. Dari pemaparan di atas, maka

judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah “Efektivitas Iklan

Produk Fashion Melalui Media Blackberry Messenger (BBM) (Studi

Pada Mahasiswa PTN dan PTS di Kota Malang).

B. Rumusan Masalah

Seperti yang telah dipaparkan pada latar belakang, maka

permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana efektivitas iklan

produk fashion melalui media blackberry messenger (BBM)? C. Batasan Penelitian

Penelitian ini hanya mengukur efektifitas periklanan media BBM

(25)

di analisa dengan menggunakan metode DRM (Direct Rating Method), dan studi pada mahasiswa PTN dan PTS (Universitas Brawijaya dan

Universitas Muhammadiyah Malang) yang tercatat sebagai mahasiswa

aktif (tidak sedang cuti) sampai pada tahun ajaran 2014/2015 sebagai

respondennya.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Tujan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas iklan

produk fashion melalui media blackberry messenger (BBM). 2. Manfaat Penelitian

a. Bagi pengusaha

Sebagai kontribusi informasi dalam mengevaluasi dan

merumuskan kebijakan periklanan.

b. Bagi peneliti selanjutnya

Sebagai referensi peneliti selanjutnya untuk penelitian di

bidang pemasaran terutama pada penelitian efektifitas iklan

melalui media online.

E. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian yang dilakukan dapat memberikan masukan

kepada pengusaha yang mengiklankan produk fashion melalui media

(26)

penyempurnaan dan perbaikan kekurangan yang ada serta

mempertahankan apa yang dinilai sudah baik.

2. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah

wawasan dan pengetahuan tentang periklanan sebagai salah satu strategi

pemasaran suatu produk. Serta sebagai sarana untuk mengaplikasikan

teori yang telah diperoleh ketika belajar di Universitas Muhammadiyah

(27)

10 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Nur Fajri Isnaini (2008) dengan

judul penelitian Analisis Efektivitas Iklan Televisi Extra Joss Versi

“Group Band Ungu” (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Malang).

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi Attention dikatakan efektif dengan mendapatkan nilai 3,81, Readtrhoughness dikatakan efektif dengan skor rata-rata sebesar 3,73, dimensi respon

Cognitive dikatakan efektif dengan skor rata-rata sebesar 3,78, dimensi respon Affection dikatakan efektif dengan mendapatkan nilai skor rata-rata sebesar 3,83 dan Behavior terhadap iklan dikatakan efektif dengan skor rata-rata sebesar 3,75. Secara keseluruhan total nilai dimensi DRM

mendapatkan nilai skor 3,78. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat

dikatakan iklan televisi Extra Joss versi Group band Ungu” ditinjau dari

dimensi DRM adalah efektf.

Penelitian yang dilakukan oleh Bagus Riyantoro (2012) dengan

judul penelitian Efektivitas Iklan Melalui Jejaring Sosial Sebagai Salah

Satu Strategi Pemasaran Keripik Pedas Maicih Dengan Menggunakan Metode Epic. Merek yang diteliti adalah keripik pedas Maicih, yang

merupakan produk keripik pedas dari PT. Maicih Inti Sinergi. Penelitian

(28)

Universitas Gunadarma dengan menggunakan teknik purposive sampling. Variabel yang diteliti untuk mengukur efektivitas adalah Empati, Persuasi,

Dampak, Komunikasi. Dari total skor rataan pendapat respoden atas

pernyataan – pernyataan yang mengukur dimensi empati didapat hasil

sebesar 3,98, dimensi persuasi sebesar 3,99, dimensi dampak sebesar 3,93,

dan dari dimensi komunikasi sebesar 3,90. Nilai EPICrate 3,95 nilai tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa

iklan produk keripik pedas Maicih dinilai sangat efektif.

Pada penelitian Ahmad Saddam Husin (2014) yang berjudul

“Efektifitas Iklan Produk Fashion Melalui Media Blackberry Messenger

(BBM)”. Dalam penelitian ini metode untuk mengukur efektivitas iklan

yang digunakan adalah direct rating method (DRM) dan alat analisis yang digunakan adalah tabulasi sederhana, skor rata-rata, rentang skala dan

direct rating.

Dari beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan topik

(29)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Nama Nur Fajri Isnaini

Judul Penelitian Analisis Efektivitas Iklan Televisi Extra Joss Versi “Group Band Ungu” (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang)

Tabulasi Sederhana, Skor Rata-rata, dan Rentang Skala

Hasil Penelitian Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi Attention dikatakan efektif dengan mendapatkan nilai 3,81, Readtrhoughness dikatakan efektif dengan skor rata-rata sebesar 3,73, dimensi respon Cognitive dikatakan efektif dengan skor rata-rata sebesar 3,78, dimensi respon Affection dikatakan efektif dengan mendapatkan nilai skor rata-rata sebesar 3,83 dan Behavior terhadap iklan dikatakan efektif dengan skor rata-rata sebesar 3,75. Secara keseluruhan total nilai dimensi DRM mendapatkan nilai skor 3,78. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat dikatakan iklan televisi Extra Joss versi Group band Ungu” ditinjau dari dimensi DRM adalah efektf.

Perbedaan Dalam penelitian ini peniliti menganalisis efektivitas iklan melalui media Blackberry Messenger (BBM) Persamaan Penelitian ini sama-sama menggunakan Direct

(30)

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

Nama Bagus Riyantoro

Judul Penelitian Efektivitas Iklan Melalui Jejaring Sosial Sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran Keripik Pedas Maicih Dengan Menggunakan Metode Epic

Variabel Penelitian Empathy (Empati), Persuation (Persuasi), Impact (Dampak), dan Comunication (Komunikasi)

Tehnik Analisis Data Analisis Tabulasi Sederhana, Skor Rata-rata, dan EPIC rate

Hasil Penelitian Dimensi empati didapat hasil sebesar 3,98, dimensi persuasi sebesar 3,99, dimensi dampak sebesar 3,93, dan dari dimensi komunikasi sebesar 3,90. Nilai

EPICrate 3,95 nilai tersebut

menunjukkan bahwa secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa iklan produk keripik pedas Maicih dinilai sangat efektif

Perbedaan .Dalam penelitian ini peniliti menggunakan variabel dari direct rating method (DRM) yaitu attention, readtrhoughness, affection, cognive dan behavior. Teknik analisis Direct Rating Persamaan Penelitian ini sama-sama meneliti

efektivitas iklan melalui media online B.Landasan Teori

1. Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang

mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas

perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, loyal

pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Terdapat lima cara dari komunikasi pemasaran yang utama atau sering

(31)

a. Advertising (Periklanan), yaitu semua bentuk penyajian nonpersonal, promosi, dan ide tentang barang atau jasa yang

dibayar oleh suatu sponsor.

b. Sales Promotion (Promosi Penjualan), yaitu berbagai bentuk insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan konsumen

untuk mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.

c. Public Relations (Hubungan Masyarakat dan Publisitas), yaitu berbagai macam program untuk memelihara, menciptakan, dan

mengembangkan citra perusahaan atau merek sebuah produk.

d. Personal Selling (Penjualan Pribadi), yaitu interaksi langsung dengan satu atau beberapa calon pembeli dengan melakukan

presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan.

e. Direct Marketing (Pemasaran Langsung), yaitu penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat komunikasi nonpersonal lainnya untuk melakukan komunikasi secara

langsung agar mendapat tanggapan langsung dari para pelanggan

dan calon pelanggan.

2. Periklanan

Periklanan merupakan salah satu aspek dari komunikasi

pemasaran perusahaan. Keputusan yang menyanhkut periklanan selalu

berkaitan dengan aspek komunikasi lainnya. Pada dasarnya periklanan

merupakan salah satu bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi

(32)

supaya berperilaku sedemikian rupa sesuai dengan stratefi pemasaran

perusahaan untuk mendapatkan penjualan dan keuntungan.

Disamping itu periklanan juga dipandang sebagai salah satu

media yang peling efektif di dalam mengkomunikasikan suatu produk

atau jasa. Periklanan juga merupakan media yang paling sering

digunakan oleh suatu perusahaan dalam mengarahkan komunikasi

persuasive kepada pembeli sasaran dan masyarajat. Periklanan juga

berperan dalam peningkatan volume penjualan perusahaan yang rela

mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk dapat mengiklankan

produknya.

Pengertian periklanan menurut Philip Kotler (2007 : 658)

adalah sebagai berikut yaitu “Segala bentuk penyajian dan promosi

ide, barang atau jasa secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu

yang melakukan pembayaran”.

Menurut Burke yang diterjemahkan oleh Buchari Alma (2006 :

182) mendefinisikan iklan sebagai berikut yaitu “Periklanan

menyampaikan pesan-pesan penjualan yang diarahkan kepada

masyarakat melalui cara-cara yang persuasive yang bertujuan menjual

barang, jasa atau ide”.

Menurut pendapat Durianto (2003 : 1) pengertian iklan adalah

merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk

atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang

(33)

Berdasarkan pendapat para ahli tentang definisi iklan diatas

maka dapat disimpulkan bahwa iklan merupakan suatu bentuk

komunikasi nonpersonal mengenai suatu barang atau jasa maupun ide

sponsor tertentu yang dikeluarkan hanya untuk kegiatan tersebut.

Iklan sebagai bauran promosi mempunyai beberapa fungsi

menurut Shimp (2003: 357-361) menyebutkan beberapa fungsi

periklan secara umum antara lain:

1.) Memberikan Informasi (informing)

Periklanan membuat konsumen sadar (aware) akan merk-merk baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat

merek, serta memfasilitasi penciptaan citra merek positif.

2.) Membujuk

Iklan yang efektif akan mampu mempersuasi (membujuk)

pelanggan untuk mencoba produk atau jasa yang diiklankan.

3.) Mengingatkan (Reminding)

Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam

ingatan para konsumen.

4.) Memberikan nilai tambah (Adding Value)

Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa

memberi nilai tambah bagi penawaran-penawaran mereka:

inovasi, penyempurnaan kualitas, atau mengubah presepsi

(34)

Tujuan Iklan Secara umum tujuan periklanan mengacu pada

keputusan perusahaan tentang pasar sasaran, penentuan posisi pasar.

Tujuan periklanan dapat digolongkan menurut sasarannya Philip

Kotler (2007 : 236) antara lain:

1) Periklanan informative, dilakukan secara besar-besaran pada tahap awal suatu jenis produk tujuannya adalah untuk

permintaan pertama. Misalnya industri youghurt awalnya harus

menginformasikan pada konsumen manfaat gizi youghert yang utama.

2) Periklanan persuasive, membentuk permintaan selektif untuk merek tertentu. Beberapa periklanan persuasive telah beralih

kejenis periklanan perbandingan (comparative advertising), yang berusaha membentuk keunggulan suatu merek lain

dikelas produk yang sama. Periklanan perbandingan telah

digunakan untuk kategori produk seperti deodorant, makanan

capat saji, pasta gigi dll. Contoh dari iklan ini adalah Clear

sebagai shampoo anti ketombe sedangkan sunsilk shampoo

penghitam rambut.

3) Iklan pengingat, sangat penting bagi produk yang sudah mapan,

tujuannya adalah meyakinkan pembel bahwa mereka telah

melakukan pilihan yang benar-benar. Comtoh dari iklan jenis

(35)

4) Iklan penguatan, dimaksudkan untuk meyakinkan pembeli

sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat,

misalnya iklan mobil sering menggambarkan pelanggan yang

merasa puas sedang menikmati cirri-ciri khusus mobil mereka.

a. Media Iklan

Menurut Blech dalam Morissan (2007:138) media adalah

kategori umum dari sistem pengiriman pesan yang mencakup

penyiaran (televisi dan radio), media cetak (surat kabar dan

majalah), surat, iklan luar ruangan (outdoor advertising) dan media pendukung lainnya.

Shimp (2004:2) menjelaskan media iklan merupakan

metode komunikasi umum yang membawa pesan iklan, yaitu :

televisi, majalah, surat kabar, dan sebagainya.

Sedangkan media iklan adalah sebuah lembaga yang

mempunyai kegiatan usaha menciptakan menyelenggarakan media

(alat komunikasi/penerangan) yang ditujukan kepada orang banyak

atau masyarakat umum. Beberapa contoh dari lembaga ini adalah :

perusahaan penerbit surat kabar, majalah, badan-badan penyiaran

radio, televisi, dan sebagainya.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat diuraikan bahwa

media iklan merupakan suatu lembaga yang mampu membawa

(36)

b. Penyusunan Pesan Iklan

Menurut Kotler (2005:254-258) perumusan pesan akan

memerlukan pemecahan empat masalah: apa yang harus dikatakan

(isi pesan), bagaimana mengatakannya secara logis (struktur

pesan), bagaimana mengatakannya secara simbolis (format pesan),

dan siapa seharusnya mengatakannya (sumber pesan).

1) Isi pesan dalam menentuksn isi pesan, manajemen mencari

daya tarik, tema, gagasan, atau usulan penjualan yang unik.

Ada tiga jenis daya tarik : rasional, emosional, dan moral.

a). Daya tarik rasional membangkitkan minat pribadi : daya

tarik rasional tersebut menyatakan bahwa produk itu

akan menghasilkan manfaat tertentu.

b). Daya tarik emosional mencoba membangkitkan emosi

positif atau negatif yang akan memotivasi pembelian.

c). Daya tarik moral diarahkan pada perasaan pendengar

tentang apa yang benar dan pantas. Daya tarik moral

sering digunakan untuk mendesak orang mendukung

tujuan-tujuan sosial.

2) Struktur pesan efektivitas bergantung pada struktur dan isi.

Contohnya, perusahaan kartu kredit menghubungi para

nasabah yang tidak menggunakan kartu tersebut selama tiga

(37)

kartu. Kepada kelompok lainnya, perusahaan tersebut

mengirimkan pesan yang menjelaskan kerugian yang dapat

mereka alami karena tidak menggunakan kartu terebut.

Persentase nasbah yang mulai menggunakan kartu terebut

karena alasan kerugian mencapai lebih dari dua kali lipat, dan

tagihan kepada mantan pelanggan mencapai lebih dari dua kali

lipat dibandingkan dengan penerima pesan positif.

3) Format pesan : Format pesan perlu terlihat kuat.

Dalam iklan media televisi komunikator harus

memutuskan judul, kata,-kata, ilustrasi, warna, mutu suara,

penyuaraan, serta bahasa tubuh (isyarat non-verbal) harus direncanakan. Presentasi harus memperhatikan ekspresi wajah,

gerakan tubuh, pakaian, sikap badan, dan gatya rambut. Jiak

pesan tersebut disampaikan melalui produk kemasan,

komunikatornya harus memperhatikan warna, susunan, aroma,

ukuran dan bentuk.

4) Sumber pesan : pesan yang disampaikan sumber yang menarik

atau terkenal akan memperoleh perhatian dan daya ingat yang

lebih tinggi.

Itulah sebabnya pemasangan iklan sering menggunakan

selebriti sebagai juru bicara. Selebriti kemungkinan kakan

efektif apabila mereka melambangkan ciri utama produk.

(38)

tersebut. Pesan yang disampaikan oleh sumber yang sangat

terpercaya akan lebih persuasif. Ada tiga faktor kredibilitas

sumber pesan, yaitu :

a) Keahlian (expertise) adalah pengetahuan khusus yang dimiliki komunikator tersebut untuk mendukung

pengakuannya.

b) Kelayakan dipercayai (trustworthiness) berkaitan dengan beberapa objektif dan jujur sumber tersebut dalam persepsi

orang lain. Teman lebih dipercayai daripada orang asing

atau wiraniaga.

c) Kemampuan disukai (likability) menjelaskan daya tarik sumber tersebut. Sifat-sifat seperti keterusterangan, humor,

dan sikap yang tidak dibuat-buat menjadikan sumber lebih

disukai. Sumber yang paling terpercaya adalah orang yang

memiliki nilai yang tinggi dalam ketiga dimensi tersebut.

3. Efektivitas Periklanan

Menurut Shimp (2004:52) taraf minimum iklan yang baik atau

efektif memasukkan beberapa pertimbangan berikut ini :

1) Iklan harus memperpanjang suara strategi pemasaran

Iklan ini hanya bisa efektif bila cocok dengan elemen lain dari

strategi komunikasi pemasaran yang diarahkan dengan baik

teritegrasi.

(39)

Mengingat bahwa para konsumen membeli manfaat-manfaat

produk, bukan atribut/lambangnya. Oleh karena itu, iklan harus

dinyatakan dengan cara berhubungan dengan

kebutuhan-kebutuhan, keinginan, serta apa yang dinilai konsumen dari si

pemasar.

3) Periklanan yang baik harus persuasif. Persuasi biasanya terjadi

ketika produk memberikan keuntungan tambahan bagi

konsumen.

4) Iklan harus menemukan cara yang unik untuk menerobos

kerumunan iklan. Para pengiklan secara kontinyu berkompetisis

dengan para pesaingnya dalam menarik perhatian konsumen. Ini

bukan tugas yang mudah karena sudah banyak iklan di

media-media.

5) Iklan yang baik tidak pernah menjanjikan lebih dari apa yang

biasa diberikan.Iklan yang baik menerangkan secara jujur, apa

adanya, baik dalam etika serta dalam pengertian bisnis yang

cerdas. Para konsumen akan belajar cepat saat mereka tahu

bahwa mereka ditipu dan akan membenci si pengiklan.

6) Iklan yang baik mencegah ide kreatif dari strategi yang

berlebihan.Tujuan iklan adalah persuasif dan mempengaruhi,

tujuannya bukan membagus-baguskan yang bagus, dan

(40)

mengakibatkan orang hanya ingin humornya saja. Tetapi

melupakan pesannya.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat diuraikan

bahwa periklanan efektif adalah iklan yang mampu mencapai

tujuan-tujuan yang ditetapkan pengiklan. Adapun karakteristik

dari iklan yang efektif adalah : iklan yang memahami kebutuhan

konsmen, iklan yang dapat memberikn keuntungan tambahan

bagi konsumen serta tidak melebih-lebihkan dan pada akhirnya

mampu mengarahkan konsumen untuk membuat keputusan

membeli.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat diuraikan bahwa

strategi periklanan yang efektif pada intinya harus memperhatikan :

pesan yang akan disampaikan, biaya yang akan dikeluarkan, media

yang digunakan, tujuan dari periklanan, frekuensi penayangan iklan,

dan bagaimana mengevaluasi hasilnya.

Selain itu menurut Kotler (2006:123) pada saat ini, agar

perusahaan dapat mebuat iklan yang dapat menjangkau khalayak

masal secara efektif, perushaan harus melakukan tiga pilihan.

Pertama, beriklan di sejumlah saluran media pada slot waktu yang

sama. Kedua, adalah beriklan si super bowl, Olimpiade, dan berbagai

event besar yang menarik khalayak luas. Ketiga, adalah membangun

sebuah database besar yang berisi nama orang-orang yang memiliki

(41)

a. Pengukuran Efektifitas Iklan

Durianto et.al (2003:15) mengatakan secara umum dikenal

tiga kriteria yang dapt digunakan untuk mengukur efektifitas

periklanan yaitu : penjualan, ingatan, dan persuasif. Efektifitas

iklan bekaitan dengan penjualan dapat diketahui melalui riset

tentang dampak penjualan. Sedangkan efektifitas periklanan yang

berkaitan dengan pengingatan dan persuasi dapat diketahui melalui

riset tentang dampak komunikasi. Mengkaitkan iklan dengan

penjualan akan cukup sulit dilakukan karena banyak faktor-faktor

di luar iklan yang berpengaruh secara signifikan terhadap

keputusan pembeli konsumen. Namun demikian, dengan alat analis

yang tepat di mungkin kan untuk melihat peran secara persial iklan

terhadap penualan suatu produk.

Ukuran efektifitas iklan lainnya, yang umumnya dipakai

adalah kemampuan mengingat konsumen terhadap iklan atau

bagian dari iklan. Misalnya, dalam suatu telaah daya ingat

konsumen pada hari setelah sebuah iklan ditayangkan, maka

peneliti dapat menggali informasi dari konsumen dengan

mengajukan pertanyaan kepada pemirsa. Pakah mereka menonton

program tersebut, kemudian ditanyai, apakah mereka mengigat

mengenai iklan yang ditayangkan, dan hal apa saja yang mereka

(42)

Hanya pemirsa yang mampu mengingat sebuah elemen

visual atau suatu pesan penjualan yang di anggap dapt mengingat

iklan yang ditayangkan. Konsep mengingat mendapat tantangan

karena dianggap tidak mengukur dampak yang paling penting

dalam sebuah iklan, seperti halnya menciptakan makna produk dan

tanggapan afeksi. Namun demikian, konsep mengingat ini dapat

menjadi sesuatu yang pentinga dalam kasus-kasus tertentu.

Bagi iklan yang ditujukan untuk memperkuat kesadaran

konsumen terhadap suatu merek, pengingatan dianggap cukup tepat

sebagai alat yang memadai untuk mengukur efektifitas iklan.

Konsep ini sangat sederhana dan hasilnya biasanya dinyatakan

dengan Advertising Awereness.

Kriteria ketiga adalah persuasi, yang berkaitan dengan

pengukuran dampak pemahaman konsumen terhadap suatu iklan,

terhadap perubahan kepercayaan konsumen pada ciri atau

konsekuensi produk-produk, sikap terhadap merek, merek terhadap

pembeli merek atau keiginan membeli. Pendekatan lain yang dapat

dilakukan adalah apakah iklan dapat menciptakan rantai akhir suatu

pengetauan produk sebagaimana yang diinginkan, yaitu

menemukan apakah konsumen membentuk pengasosiasikan yang

(43)

b. Metode Pengukuran Efektifitas Iklan Menggunakan DRM (direct rating method)

Menurut Durianto dkk. (2003:63), DRM (direct rating method) memberikan beberapa alternatif iklan kepada sekelompok konsumen dan meminta mereka untuk menentukan peringkat

masing-masing iklan itu. Metode ini digunakan untuk

mengevaluasi kekuatan dan kelemahan sebuah iklan yang berkaitan

dengan kemampuan iklan itu untuk mendapatkan perhatian, mudah

tidaknya iklan itu dibaca secara seksama, mudah tidaknya iklan itu

dipahami, kemampuan iklan itu menggugak perasaan, dan

kemampuan iklan itu untuk mempengaruhi perilaku. Dalam metode

ini semakin tinggi peringkat yang diperoleh sebuah iklan, semakin

tinggi pula kemungkinan iklan tersebut efektif.

Berikut ini akan dibahas lima variable yang digunakan

dalam Direct Rating Method atau metode penentu peringkat langsung (Durianto, dkk. 2003:64-68)

1) Perhatian (Attention)

Perhatian didefinisikan sebagai alokasi kapasitas

pemrosesan untuk stimulasi yang baru masuk. Kapasitas

merupakan sumber daya yang terbatas, maka konsumen

sangat selektif mengalokasikan perhatian mereka. Ini berarti,

pada saat sejumlah stimulus menerim perhatian, yang lain akan

(44)

2) Pemahaman (Readtroughness)

Pemahaman berkaitan dengan penafsiran suatu

stimulus. Makna suatu stimulus bergantung pada bagaimana

suatu stimulus dikategorikan dan diuraikan dengan

peengetahuan yang sudah ada.

3) Respon kognitif (Cognitive)

Respon ini mengacu pada proses mental dan struktur

pengetahuan yang dilibatkan dalam tanggapan seseorang

terhadap lingkungannya. Termasuk juga pengetahuan yang

diperoleh seseorang dari pengalamannya, serta yang tertanam

dalam ingatan mereka.

4) Resppon Afektif (Affection)

Respon afektif menggambarkan perasaan dan emosi

yang dihasilkan sebuah stimulus. Variasi tanggapam afektif

dapat berupa penilaian positif, negative, menyenangkan, atau

tidak menyenangkan.

5) Sikap terhadap iklan (Behavior)

Kemampuan iklan untuk menciptakan respon yang

mendukung terhadap suatu produk sering bergantung pada

respon konsumen terhadap iklan tersebut. Iklan yang disukai

dapat mengkasilkan respon yang lebih positif terhadap suatu

produk. Sedangkan iklan yang tidak disukai mungkin akan

(45)

C.Kerangka Berpikir

Berdasarkan kerangka berpikir akan memberikan penjelasan

sementara terhadap gejala yang menjadi masalah untuk objek penelitian.

Dalam penelitian ini iklan ditinjau dan dianalisis melalui lima dimensi

(46)

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Sumber: Durianto Et al (2003:103),dan Pengamatan Peneliti

Kerangka berpikir diatas merupakan perumusan untuk

memperjelas pola pikir dalam melakukan penelitian mengenai efektifitas DRM (Direct Rating Method)

Attention (X1)

 Tertarik melihat iklan produk yang muncul (X1.1)

 Melihat display picture atau gambar yang terdapat iklan produk fashion (X2.1)

 Mengetahui variasi produk fashion yang

diiklankan (X2.2)

 Mengingat karakteristik produk fashion yang diiklankan (X2.3)

Cognitive (X3)

 Merk atau jenis produk fashion disampaikan dengan jelas dalam iklan (X3.1)

 Pesan dalam iklan mudah di ingat (X3.2)

 Manfaat produk fashion disampaikan secara jelas dalam iklannya (X3.3)

Affection (X4)

 Tertarik terhadap foto model/bintang iklan pada produk fashion yang ditampilkan (X4.1)

 Suka terhadap foto atau gambar dalam iklan (X4.2)

 Terkesan dengan gambar yang ditampilkan dalam iklan (X4.3)

Behavior (X5)

 Melakukan percakapan dengan produsen

mengenai produk fashion yang diiklankan (X5.1)  Yakin bahwa produk tersebut cocok jika di

gunakan oleh konsumen (X5.2)

 Produk yang diiklankan layak untuk dibeli (X5.3)

(47)

Gambar

Tabel 1.1 Data pengguna aplikasi chat
Tabel 1.2 Data Purchasing Various Good online
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
+2

Referensi

Dokumen terkait

yang berjudul “ Rancang Bangun Keamanan Portal Jalan Komplek Perumahan Dengan Notifikasi Bunyidan Data Logger Menggunakan Raspberry pi ”. Proposal laporan akhir ini

Oleh karena itu penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui strategi pemasaran serta diversifikasi produksi seperti apa yang telah dilakukan “ Umi Mushroom Farm ” tersebut

BAKU GUDANG BARANG JADI GUDANG BARANG DALAM PROSES DATA BARANG DATA PEMASOK PURCHASING DATA PURCHASING SHOW DATA KARTU PERSEDIAAN BARANG SURAT PERMINTAAN BARANG RETUR

Pada desain ini nantinya sampel akan diberi test awal ( pre-test ) dan diberi test akhir ( post-test ) setelah diberi perlakuan terhadap siswa. 111) Penelitian ini

Program PPL dilakukan secara terintegrasi dan saling mendukung untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon guru atau tenaga kependidikan.Program - program

Masalah perkembangan sosial kanak-kanak dan remaja tidak hanya terbatas kepada interaksi mereka dengan rakan sebaya, malah pengaruh teknologi moden juga turut memberi impak yang

Definisi lain menyatakan bahwa kegiatan pemasaran dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang bertujuan untuk memberikan informasi pada orang banyak agar tujuan

[r]