• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Erfin Dwi Rahmawati 09630093

JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Erfin Dwi Rahmawati 09630093

JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkahan rahmat, ridho,

taufiq serta hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada peneliti, sejingga

peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “ Analisis Pengaruh Indeks

Pembangunan Manusia dan Pengeluaran Pemerintah Daerah Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur”.

Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini yaitu sebagai tugas akhir dalam

rangka memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi Studi

Pembangunan Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak hambatan yang dihadapi yang pada

akhirnya dapat teratasi dengan adanya bimbingan, dukungan dan motivasi dari

berbagai pihak, baik secara moral maupun spiritual. Sehingga dalam kesempatan

ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Dr. H. Muhadjir Effendy, MAP., selaku Rektor Universitas Muhammdiyah

Malang.

2. Dr. Nazaruddin Malik, MSi, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta

dan selaku Dosen Pembimbing I.

3. Ida Nuraini, SE., M.Si selaku ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Studi

Pembangunan Universitas Pembangunan Manusia.

4. Zainal Arifin SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak

memberikan pengarahan, bimbingan dan dorongan hingga terselesainya

(9)

vii

5. Kedua Orang Tuaku serta seluruh keluarga tercinta yang telah mencurahkan

kasih sayang, do’a-Nya. Terima kasih atas semua yang telah engkau berikan,

semoga ananda bisa membahagiakan dan dapat mewujudkan segala harapan

kedua orang tuaku.

6. Teman-temanku Si embok, Ucix’s, Budhe, Bunik, Ieswha, iffa, Fita, Lindha,

Bunda, dan semua teman-temanku yang baik hati terimakasih atas support

dan dukungan kalian semua.

Akhir kata, peneliti menyadari bahwa tiada gading yang tak retak. Dimana

dalam penyusunan skripsi ini yang masih banyak terdapat kekurangan dan

kelemahan yang disebabkan keterbatasan ilmu pribadi peneliti, oleh karena itu

dengan segala kerendahan hati dari pribadi peneliti mengharapkan kritik & saran

yang dapat membangun agar penelitian ini lebih bermanfaat bagi pribadi peneliti

maupun bagi semua pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Malang, 27 Juli 2013

(10)

viii

2. Teori Tentang Pertumbuhan Ekonomi ... 13

3. Konsep Pembangunan ... 15

4. Indeks Pembangunan Manusia ... 18

5. Hubungan IPM dengan Pertumbuhan Ekonomi ... 19

6. Pengeluaran Pemerintah Daerah ... 20

7. Hubungan Pengeluaran Pemerintah Daerah dengan Pertumbuhan ekonomi ... 31

C.Kerangka Pemikiran ... 34

(11)

ix BAB III METODE PENELITIAN

A.Lokasi penelitian ... 35

B. Jenis dan sumber data ... 35

C.Pengumpulan Data ... 35

D.Definisi Operasional Variabel ... 36

E. Metode Analisa Data ... 36

F. Pengujian Persamaan Regresi ... 37

1. Data Pooling ... 37

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A.Gambaran Umum ... 46

1. Letak Geografis ... 46

2. Wilayah Administratif ... 47

B. Hasil penelitian ... 49

1. Pertumbuhan Ekonomi pada tingkat Kabupaten/Kota di Jwa Timur ... 49

2. Indeks Pembangunan Manusia pada tingkat Kabupaten/Kota di Jawa Timur ... 54

3. Pengeluaran Pemerintah pada tingkat Kabupaten/Kota di Jawa Timur ... 58

C.Hasil Estimasi analisis Regresi Berganda Data Panel ... 64

D.Hasil Analisis Regresi Linier Berganda dan Interpretasi ... 64

1. Common Effect ... 64

(12)

x

3. Random Effect ... 65

E. Pemilihan Teknik Estimasi Regresi Data Panel ... 65

1. Uji F (Chow Test) ... 65

2. Uji LM ... 66

3. Uji Hausman ... 67

F. Pengujian Hipotesis ... 83

1. Uji F simultan ... 83

2. Uji T Parsial ... 84

3. Koefisien Determinasi (R2) ... 87

G.Pengaruh Secara Parsial Masing-masing Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat ... 87

1. Variabel IPM (X1) 2. Variabel Pengeluaran Pemerintah Daerah (X2) ... 88

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 89

B. Saran ... 91

DAFTAR PUSTAKA

(13)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi 6 Provinsi di pulau Jawa

Tahun 2007-2011 (Dalam persen ... 5

Tabel1.2 Pertumbuhan Sektor Ekonomi Di Provinsi Jawa Timur Tahun 2007-2011 (dalam persen ... 6

Tabel 4.1 Pertumbuhan Ekonomi pada tingkat Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur (Persen) ... 50

Tabel 4.2 Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Timur 2007-2011 ... 52

Tabel 4.3 Indeks Pembangunan Mnausia pada tingkat Kabupaten/ Kota di Jawa Timur Tahun 2007-2011 (Persen) ... 54

Tabel 4.4 Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Timur 2007-2011 ... 56

Tabel 4. Pengeluaran Pemerintah Daerah pada Tingkat Kabupaten/ Kota di Jawa Timur tahun 2007-2011 (Juta Rupiah) ... 60

Tabel 4.6 Perkembangan Pengeluaran Pemerintah Daerah di Provinsi Jawa Timur tahun 2007-2011 (Juta Rupiah) ... 62

Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi (Model Fixed Effect) ... 69

Tabel 4.8 Rangking Intercept Pada teknik Fixed Effect ... 71

Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikansi Secara Simultan (Uji F) ... 83

(14)

xii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi pada tingkat Kabupaten/ Kota di Jawa Timur tahun 2007-2011 ... 51

Grafik 4.2 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Timur pada Tahun 2007-2011 ... 53

Grafik 4.3 Rata-rata Indeks Pembangunan Manusia tingkat Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Timur tahun 2007-2011 ... 55

Grafik 4.4 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2007-2011 ... 58

Grafik 4.5 Rata-rata perkembangan pengeluaran pemerintah daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur 2007-2011 ... 61

Grafik 4.6 Perkembangan Pengeluaran pemerintah daerah di Provinsi Jawa Timur tahun 2007-2011 ... 63

(15)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pertumbuhan Ekonomi pada tingkat Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Tahun 2007-2011

2. Indeks Pembangunan Manusia pada Tingkat Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Tahun 2007-2011

3. Pengeluaran Pemerintah Daerah pada Tingkat Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Tahun 2007-2011

(16)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincoln. 1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah. Jakarta : Salemba Empat.

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, 2011. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jawa Timur. BPS JawaTimur.

Boediono. 1999. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta : BPFE.

Djojohadikusumo, Sumitro. 1994. Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi dan Ekonomi Pembangunan, Jakarta : LP3ES.

Hartasi Saragih, Junawi. 2009. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi peertumbuhan ekonomi (studi komparatif :Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Langkat). Skripsi, Fakultas Ekonomi, dipublikasikan, Universitas Sumatera Utara. Diakses tanggal: 3 Febuari 2013.

Halim, Abdullah. 2005. Analisis Investasi, Jakarta : Salemba Empat.

Halim, Abdul. 2004. Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

http://www.djpk.depkeu.go.id Diakses tanggal 3 Oktober 2012.

http://djkd.depdagri.go.id. Diakses tanggal : 3 oktober 2012.

http://www.jatimprov.go.id. Diakses tanggal 5 oktober 2012.

Jhingan, M.L. 2000. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta : Rajawali Grafindo Persada.

Mankiw, N.Gregory. 2006. Principles of Economics Pengantar Ekonomi Makro, Jakarta : Salemba Empat. Edisi Tiga.

Mangkoesoebroto, Guritno. 1998. Ekonomi Publik. BPFE, Edisi Tiga, Yogyakarta.

Mardiasmoko. 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah, Yogyakarta : Erlangga.

(17)

xv

Sukirno, Sadono. 2000. Makroekonomi Modern, Jakarta :Rajawali Grafindo Persada Berbagai Edisi.

. 2006. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah dan Dasar Kebijakan. Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Kencana.

Suryana. 2000. Ekonomi Pembangunan: Problematika dan Pendekatan, Jakarta : Salemba Empat Edisi Pertama.

Susetyo, Dyke. 2011. Analisis Pengaruh Tingkat Investasi, Aglomerasi, Tenaga Kerja dan Indeks Pembangunan Manusia terhadap Pertumbuhan Eekonomi Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Skripsi. Fakultas Ekonomi, dipublikasikan, Universitas Diponegoro di Semarang. Diakses tanggal : 16 Mei 2013.

Suparmoko. 1996. Pengantar Ekonometrika Makro. Edisi Ketiga, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Todaro, Michael.P. 2000, Ekonomi Pembangunan. Bumi Aksara, Jakarta.

Waluyo, Dwi eko. 2007. Pengantar Ekonomi Makro, Yogyakarta: FE-UMM.

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi merupakan laju dari pembangunan ekonomi

yang dilakukan oleh suatu negara untuk memperkuat proses perekonomian

menuju perubahan yang diupayakan secara terus menerus dan dapat

meningkatkan laju pertumbuhan serta meningkatkan kesejahteraan

masyarakat yang terjadi di suatu perekonomian dari periode ke periode

berikutnya.

Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai usaha-usaha untuk

meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang seringkali diukur dengan fungsi

rendahnya pendapatan riil perkapita. Jadi tujuan pembangunan ekonomi di

samping untuk menaikkan pendapatan nasional riil juga untuk meningkatkan

produktivitas (Irawan dan Suparmoko 2002: 5).

Dalam melaksanakan kegiatan pembangunan, pemerintah daerah

harus bisa memanfaatkan segala sumber daya yang tersedia serta dapat

mengoptimalkan pemberdayaan semua potensi yang dimiliki pada suatu

daerah supaya pemerintah daerah tidak bergantung dari bantuan pemerintah

pusat. Pemanfaatan sumber daya sendiri perlu dioptimalkan agar dapat

digunakan sebagai proses pembangunan perekonomian daerah yang mandiri

dan diharapkan akan memiliki tujuan akhir untuk meningkatkan

(19)

2

Salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan pembangunan yang

dapat dijadikan tolok ukur adalah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan

ekonomi dapat diartikan sebagai perkembangan kegiatan dalam

perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang di produksi

bertambah dan kemakmuran masyarakat semakin meningkat. Sedangkan laju

pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan dalam Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar

atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk dan apakah ada

perubahan atau tidak dalam struktur ekonomi (Sukirno, 2000). PDRB

menggambarkan tingkat keadaan perekonomian suatu daerah, baik yang

dilakukan oleh masyarakat, swasta maupun pemerintah dalam suatu periode

tertentu. Laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam perkembangan masa

depan tetap diperlukan dan harus diusahakan, dengan tujuan untuk mencapai

sasaran yang maksimal dengan jalan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar,

mewujudkan pemerataan pembagian pendapatan dan kekayaan mengurangi

tingkat kemiskinan dan pengangguran dengan memberikan peluang lebih

besar untuk perluasan kesempatan kerja

Provinsi Jawa timur terdiri atas 38 Kabupaten/Kota yang memiliki

latar belakang berbeda antar wilayah. Perbedaan ini berupa perbedaan

karakteristik, alam, sosial, ekonomi, dan sumber daya manusia yang

penyebarannya berbeda setiap Provinsi. Perbedaan tersebut menjadi

hambatan dalam pemerataan pembangunan ekonomi dikarenakan

(20)

3

meningkatnya pertumbuhan ekonomi di beberapa daerah dan memanfaatkan

sumber daya alam yang dimiliki secara optimal.

Jawa Timur merupakan wilayah yang cocok bagi pengembangan

diberbagai sektor-sektor ekonomi. Jawa Timur salah satu daerah yang

potensial dalam pembangunan daerah yang cukup baik, serta didukung

dengan kondisi yang menunjang berupa tanah yang subur dan iklim yang

sesuai dengan sarana dan prasarana yang cukup memadai. Pembangunan di

Provinsi Jawa Timur yang berlangsung secara menyeluruh telah

meningkatkan perekonomian masyarakat. Pencapaian hasil-hasil

pembangunan yang maksimal kini mulai dirasakan masyarakat sehingga

dapat menjadi penunjang berkembangnya pertumbuhan ekonomi.

Indeks Pembanguanan Manusia (IPM) merupakan indikator yang

dijadikan alat ukur dalam pembangunan manusia di semua daerah. Penentu

keberhasilan IPM dapat dijelaskan dengan jumlah penduduk di Provinsi Jawa

Timur yang bisa terbebas dari angka buta huruf yang berarti angka melek

hurufnya tinggi dan rata-rata lamanya sekolah tinggi maka kondisi ini akan

menunjang keberhasilan dalam mencerdaskan penduduk di Provinsi Jawa

Timur. Perbaikan kualitas pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan diseluruh

kabupaten/kota mendukung peningkatan IPM dalam beberapa tahun terakhir.

Kondisi semacam ini akan menjadikan keberhasilan program pembangunan

kualitas kesejahteraan manusia sehingga akan mendorong pertumbuhan

(21)

4

Provinsi Jawa Timur dengan banyaknya jumlah Kabupaten/Kota akan

memberikan gambaran mengenai pembangunan manusia yang bervariasi.

Dalam rangka mewujudkan daerah dengan kualitas manusia yang tinggi,

pemerintah daerah menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

(APBD) untuk menunjang kualitas kesejahteraan manusia.

Pengeluaran pemerintah daerah akan memberikan kontribusi yang

cukup besar dalam pembangunan ekonomi karena semakin besar pengeluaran

pemerintah daerah yang produktif maka semakin memperbesar tingkat

perekonomian. Keberadaan APBD yang bersumber dari bantuan pusat dan

Pendapatan Asli Daerah merupakan bentuk dari akumulasi pemerintah yang

digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Peranan

pengeluaran pemerintah daerah ini sasaran penggunaannya untuk membiayai

seluruh pembangunan di bidang sarana dan prasarana yang dapat menunjang

kelancaran usaha swasta dan pemenuhan pelayanan masyarakat.

Pentingnya peran pemerintah sangat dibutuhkan oleh semua daerah

tidak terkecuali pada Provinsi Jawa Timur, hal ini disebabkan bahwa

kehidupan masyarakat selama ini masih tergantung kepada jasa yang

disediakan oleh pemerintah. Pada tahap alokasi pengeluaran pemerintah

untuk sarana dan prasana yang sudah dilakukan selama ini perlu adanya

campur tangan dari pemerintah dalam menjalankan perekonomian agar

alokasi sumber ekonomi dapat tercapai secara efisien dan banyak pihak yang

(22)

5

Kebijakan pengeluaran pemerintah daerah secara langsung dapat mendorong

pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini, berdasarkan hasil BPS

terlihat bahwa baik IPM maupun pengeluaran pemerintah kabupaten/kota di

Jawa Timur menunjukkan kecenderungan yang meningkat. Supaya

peningkatan tersebut tidak terjadi fluktuatif dari tahun ke tahun saatnya

pemerintah mengambil tindakan untuk mengantisipasi terjadinya perubahan

yang tidak diinginkan dengan menggunkan sumber-sumber keuangan daerah

secara optimal serta memanfaatkan sektor-sektor ekonomi.

Sektor-sektor ekonomi yang dapat menunjang meningkatnya

pertumbuhan ekonomi merupakan sektor ekonomi yang menjadi potensi dan

keunggulan dari suatu daerah yang bersangkutan untuk berkembang. Oleh

karena itu daerah harus senantiasa mengevaluasi dan menggali

potensi-potensi daerahnya supaya menjadi daerah yang mandiri. Karena pada

umumnya pembangunan ekonomi suatu daerah berkaitan erat dengan potensi

ekonomi dan karakteristik yang dimiliki dimana pada umumnya berbeda antar

satu daerah dengan daerah lainnya.

Tabel 1.1

Pertumbuhan Ekonomi Enam Provinsi di Pulau Jawa Tahun 2007 – 2011 (dalam persen)

Sumber : Data diolah dari BPS, Jawa timur berbagai tahun

Provinsi 2007 2008 2009 2010 2011

DKI Jakarta 6.44 6.23 5.02 6.51 6.71

Jawa Barat 6.48 6.21 4.19 6.09 6.48

Banten 6.04 5.77 4.69 5.94 6.43

Jawa Tengah 5.59 5.61 5.14 5.84 6.01

DI Yogyakarta 4.31 5.03 4,.43 4.88 5.16

Jawa Timur 6.11 5.94 5.01 6.68 7.22

(23)

6

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi

pada enam Provinsi di pulau Jawa mengalami fluktuatif dari tahun

2007-2011. Pertumbuhan ekonomi yang mengalami peningkatan yang cukup besar

dalam PDB nasional adalah Jawa Timur pada tahun 2011 mengalami

peningkatan diatas nilai pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut data dari

BPS tahun 2011, Provinsi Jawa Timur mengalami pertumbuhan ekonomi

tertinggi dibandingkan provinsi lain di Jawa, yaitu sebesar 7.22% . Sementara

itu, DKI Jakarta sebesar 6.71%, Jawa Barat sebesar 6.48%, Banten 6.43%,

Jawa Tengah 6.01% dan DI Yogyakarta 5.16%. Hal ini disebabkan oleh

kecenderungan pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat setiap

tahunnya sehingga menunjukkan bahwa provinsi Jawa Timur mampu

memproduksi barang dan jasa dalam kegiatan sektor-sektor ekonomi secara

optimal dibanding provinsi lain.

Tabel 1.2

Pertumbuhan Sektor Ekonomi Di Provinsi Jawa Timur

Tahun 2007-2011 (dalam persen)

Sumber : Data Diolah dari BPS,PDRB Jawa timur berbagai tahun

Sektor 2007 2008 2009 2010 2011

Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan 18.79 19.38 20.14 20.59 21.11

Pertambangan & Penggalian 16.98 18.56 19.84 21.66 22.96

Industri Pengolahan 18.44 19.25 19.78 20.64 21.89

Listrik, Gas & Air Minum 18.48 19.04 19.55 20.81 22.11

Bangunan 18.23 18.72 19.52 20.82 22.71

Perdagangan, Hotel dan Restoran 17.03 18.41 19.43 21.51 23.62

Pengangkutan dan Komunikasi 16.16 17.61 19.90 21.91 24.41

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 17.36 18.76 19.76 21.19 22.93

(24)

7

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor

ekonomi pada tingkat Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur dari tahun

2007-2011 laju pertumbuhan pada sektor ekonomi mengalami kenaikan dari

tahun ke tahun.

Pada tahun 2011 secara sektoral diketahui bahwa semua sektor

cenderung mengalami peningkatan. Sektor pengangkutan dan komunikasi

mengalami pertumbuhan tertinggi pertama di banding sektor lainnya yakni

sebesar 24.41% diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran yang

mengalami pertumbuhan tertinggi kedua sebesar 23.62%. Sedangkan sektor

Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan merupakan

sektor dengan pertumbuhan terendah yakni sebesar 21.11%.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul : “Analisis Indeks Pembangunan Manusia dan

Pengeluaran Pemerintah Daerah terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa timur”.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan

manusia, dan pengeluaran pemerintah daerah pada tingkat

(25)

8

2. Apakah indeks pembangunan manusia, pengeluaran pemerintah daerah

berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi pada tingkat

Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur ?

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat menjadi suatu kajian yang terukur dan

terarah, maka diperlukan pembatasan masalah. Batasan masalah penelitian ini

memfokuskan pada indeks pembangunan manusia, pengeluaran pemerintah

daerah dan Pertumbuhan Ekonomi pada tingkat Kabupaten/Kota di Provinsi

Jawa Timur tahun 2007 s/d 2011.

D. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang di jelaskan diatas, maka dapat ditarik

tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perkembangan indeks pembangunan manusia,

pengeluaran pemerintah daerah, dan pertumbuhan ekonomi pada tingkat

Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur.

2. Untuk mengetahui pengaruh indeks pembangunan manusia, pengeluaran

pemerintah daerah terhadap pertumbuhan ekonomi pada tingkat

Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pemerintah

Dengan adanya penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan

(26)

9

menetapkan kebijakan pembangunan ekonomi daerah agar dapat

meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

2. Bagi Masyarakat

Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan informasi pada

masyarakat tentang keadaan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa

Timur.

3. Bagi Penulis

Dengan adanya penelitian ini penulis dapat menambah wawasan dan

mengetahui pengaruh indeks pembangunan manusia dan pengeluaran

Gambar

Tabel 1.1      Pertumbuhan Ekonomi 6 Provinsi di pulau Jawa
Grafik  4.1   Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi pada tingkat Kabupaten/
Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Enam Provinsi di Pulau Jawa
Tabel 1.2

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan pemeriksaan kultur dan uji resistensi didapatkan resistensi primer pada satu obat sebesar 29,5%, resisten primer lebih dari satu obat sebesar 2,9%, sedangkan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan pemungutan, tingkat efektivitas beserta faktor-faktor saja yang dapat menentukan efektivitas, dan kontribusi pajak hotel

Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Mattiro Sompe 2016 ini merupakan publikasi yang tergolong baru, berfungsi untuk melengkapi publikasi-publikasi statistik yang sudah

menyatakan bahawa skripsi saya berjudul “UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR APRESIASI SASTRA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS X MIA 4 SMA

Pabrik Anilin ini direncanakan didirikan di daerah Cilegon, Banten dan menghasilkan produk sebanyak 3.000 Ton/Tahun, Proses yang digunakan dalam prarancangan pabrik Anilin ini

Jika nilai tegangan referensi dan modulasi serat optik sama besarnya, maka dapat dipastikan intensitas cahaya kedua serat optik tersebut dipantulkan dengan sempurna.. Kasus ini

Simalungun dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2017 seperti nomor induk kependudukan (NIK), nama penduduk, nomor kartu keluarga, alamat penduduk, jenis pekerjaan, tanggal

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketebalan kain taffeta tipis (0,07 mm), sedang (0,08 mm) dan tebal (0,17 mm) terhadap hasil jadi lengan belimbing