1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Petani merupakan kelompok kerja terbesar di Indonesia, menurut
data Biro Pusat Statistik, jumlah tenaga kerja di Indonesia pada tahun 1997
masih sekitar 89 juta, pada tahun 2005 sudah mencapai lebih dari 120 juta
orang, diantaranya hampir 50% bekerja di sektor pertanian. Menurut ILO
(International Labour Organization) (2007) petani merupakan sektor pekerjaan
yang paling berisiko terhadap kesehatan keselamatan pekerja berkaitan dengan
penyakit kulit akibat kerja (PKAK), karena paparan lingkungan. Petani dan para
pekerja di pertanian sangat beresiko terpapar pestisida, jamur dan bakteri
melalui udara, tanah dan air yang ikut tercemar (Catur, 2009).
Penggunaan alat pelindung diri dalam Undang-Undang No.1 tahun
1970 Tentang Keselamatan Kerja Pasal 12 butir b: Dengan peraturan
perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk memakai APD.
(Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor PER.08/MEN/VII/2010 Tentang Alat Pelindung Diri)
Ketenagakerjaan juga merupakan suatu keharusan menggunakan alat pelindung
diri yang harus dilakukan bagi para pekerja.
Menurut Graham dan Robin (2005) apabila dihubungkan dengan
jenis pekerjaan, penyakit kulit dapat terjadi pada semua pekerjaan yang tidak
dilengkapi dengan penggunaan APD, salah satu pekerjaan yang mempunyai
risiko terjadi penyakit kulit adalah petani. Penelitian survailance di Amerika
2
Di antara dermatitis kontak, dermatitis kontak iritan menduduki urutan
pertama dengan 80% dan dermatitis kontak alergi menduduki urutan kedua
dengan 14%-20% (Taylor, 2003). Apabila ditinjau dari jenis penyakit kulit
akibat kerja, maka lebih dari 95 % merupakan dermatitis kontak (Djunaedi dan
Lokananta, 2003).
Di Indonesia prevalensi dermatitis kontak sangat bervariasi. Menurut
Perdoski (2009) Sekitar 90% penyakit kulit akibat kerja merupakan dermatitis
kontak, baik iritan maupun alergik. Penyakit kulit akibat kerja yang merupakan
dermatitis kontak sebesar 92,5%, sekitar 5,4% karena infeksi kulit dan 2,1%
penyakit kulit karena sebab lain. Pada studi epidemiologi, Indonesia
memperlihatkan bahwa 97% dari 389 kasus adalah dermatitis kontak, dimana
66,3% diantaranya adalah dermatitis kontak iritan dan 33,7% adalah dermatitis
kontak alergi (Hudyono, 2002).
Menurut Khosasi (2004) Penyakit kulit akibat kerja (PKAK)
merupakan penyakit kulit dengan berbagai kelainan yang disebabkan oleh
berbagai faktor pekerjaan maupun lingkungan pekerjaan. Pada sektor pertanian
penyebab PKAK antara lain bahan kimia, bakteri jamur yang menimbulkan
gambaran eksim dan dermatitis. Bila dikaitkan dengan para pekerja pada sektor
pertanian sangat tinggi resiko terjadi penyakit kulit akibat kerja (PKAK)
berhubungan dengan faktor pekerjaan dan lingkungan kerja antara lain bahan
kimia, bakteri penyebab eksim dan dermatitis. Apabila ditinjau lebih lanjut,
penyakit kulit akibat kerja (PKAK) sebagai salah satu bentuk penyakit akibat
kerja, merupakan jenis penyakit akibat kerja terbanyak kedua setelah penyakit
muskulo skeletal, berjumlah sekitar 22 % dari seluruh penyakit akibat kerja
3
Menurut Djojosumarto (2008) dalam beberapa kasus keracunan
pestisida langsung yang paling sering menimbulkan kontaminasi adalah
penyemprotan pestisida yang tidak memenuhi aturan seperti penggunaan alat
pelindung diri saat menggunakan pestisida akan mengakibatkan banyak
dampak, di antaranya dampak kesehatan bagi manusia yaitu timbulnya
keracunan pada petani itu sendiri. Salah satu penyakit akibat kerja itu ialah
penyakit kulit akibat kerja (PKAK). Di Indonesia, PKAK belum mendapat
perhatian khusus dari pemerintah walaupun jenis dan tingkat prevalensinya
cukup tinggi.
Penggunaan alat pelindung diri (APD) pada dasarnya adalah hasil dari
interaksi sekelompok stimulus. Terdapat beberapa kelompok stimulus yang
dikelompokan dalam beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan
alat pelindung diri (APD). Dalam hal ini peran perawat yang terjun dalam
keperawatan komunitas adalah menilai perilaku petani dalam menggunakan alat
pelindung diri untuk menilai hasil dari penyuluhan dan program kerja
khususnya pada fungsi preventif dan promotif yang telah dilakukan. Berbagai
upaya yang telah dilakukan pemerintah dan tenaga kesehatan khususnya
perawat dalam menanggapi masalah penyakit kulit akibat kerja seperti
pemberian pengetahuan dengan cara penyuluhan dan percontohan peran dalam
menggunakan alat pelindung diri dengan benar sesuai dengan program kegiatan
keperawatan komunitas (Efendi, 2009).
Mubarak (2009) mengungkapkan seiring dengan berjalannya waktu dan
bertambahnya kebutuhan pelayanan kesehatan menuntut perawat saat ini
memiliki pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang, khususnya pada
4
dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit dalam
program kegiatan preventif dan promotif. Perawat menjalankan fungsi dalam
kaitannya dengan berbagai peran pemberi perawatan, pembuat keputusan
klinik, manajer kasus, pendidik dan advokat bagi klien. Dalam hal ini tindakan
preventif dan promotif perawat sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya
penyakit akibat kerja khususnya penyakit kulit.
Hasil observasi pada tanggal 20 Februari 2013 pada lahan kerja petani
tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) menunjukkan 83% atau 40 dari
48 petani, dan 17 % dari 48 petani menggunakan alat pelindung diri dari
pemerintah setempat namun tidak lengkap. Hasil wawancara pada 10 petani
mengatakan mereka tidak terbiasa dalam menggunakan alat pelindung diri saat
berkerja meskipun mereka sudah mendapatkan penyuluhan dan alat pelindung
diri secara cuma- cuma.
Pada penelitian- penelitian sebelumnya seperti penelitian Sularti
(2012) yang meneliti tentang Tingkat Pengetahuan Bahaya Pestisida Dan
Kebiasaan Pemakaian Alat Pelindung Diri Dilihat Dari Munculnya Tanda
Gejala Keracunan Pada Kelompok Tani Di Karanganyar Tahun 2012.
Perbedaan, persamaan dan posisi penelitian sularti dan pelitian yang peneliti
lakukan adalah peneliti sudah meneliti fokus pada satu masalah tidak lagi secara
umum, sedangkan persamaannya adalah sama- sama meneliti penggunaan alat
pelindung diri dan populasi sama yaitu pada sector pertanian, dilihat dari segi
posisi penelitian yang peneliti lakukan memiliki tingkatan satu rating diatas
penelitian sularti tersebut.
Berkaitan dengan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk
5
kejadian penyakit kulit akibat kerja di kelompok tani Kelurahan Merjosari-
Malang
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan permasalahan penelitian
adalah sebagai berikut.
1.2.1 Bagaimana karakteristik petani Kelurahan Merjosari (usia, pendidikan,
dan lama kerja).
1.2.2 Bagaimana penggunaan alat pelindung diri pada saat bekerja di lahan
pertanian pada kelompok tani Kelurahan Merjosari.
1.2.3 Bagaimana kejadian penyakit kulit pada kelompok tani Kelurahan
Merjosari.
1.2.4 Berapa rasio prevalensi kejadian penyakit kulit akibat tidak menggunakan
alat pelindung diri pada kelompok tani Kelurahan Merjosari.
1.2.5 Adakah hubungan antara penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian
penyakit kulit pada petani di Kelurahan Merjosari.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Menganalisis hubungan penggunaan alat pelindung diri (APD)
6
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengidentifikasi bagaimana karakteristik petani (usia, pendidikan, dan
lama kerja)
1.3.2.2 Mengidentifikasi bagaimana penggunaan alat pelindung diri pada saat
bekerja pada kelompok tani Kelurahan Merjosari.
1.3.2.3 Mengidentifikasi bagaimana kejadian penyakit kulit pada kelompok tani
Kelurahan Merjosari.
1.3.2.4 Menganalisis berapa rasio prevalence kejadian penyakit kulit akibat tidak
menggunakan alat pelindung diri pada kelompok tani Kelurahan
Merjosari
1.3.2.5 Menganalisis adakah hubungan penggunaan alat pelindung diri dengan
kejadian penyakit kulit pada kelompok tani Kelurahan Merjosari.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Petani
Petani menjadi disiplin dalam menggunakan alat pelindung diri pada saat
bekerja karena mengetahui keuntungan menggunakan alat pelindung diri
saat bekerja dengan mengetahui salah satu faktof penyebap penyakit akibat
kerja khususnya penyakit kulit.
1.4.2 Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian dan diskusi dalam
bidang mata kuliah keperawatan komunitas, khususnya peningkatan
7
1.4.3 Profesi Keperawatan
Penelitian ini diharapkan menjadi sumber pemikiran bagi profesi
keperawatan yang terjun pada bidang keperawatan komunits sebagai bahan
kajian upaya preventif dan promotif.
1.4.4 Sebagai Dasar Penelitian Selanjutnya.
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi penelitian
lain yang akan mengembangkan topik yang berkaitan dengan penggunaan
APD.
1.5 Keaslian Penelitian
Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya antara lain adalah penelitian
Sularti (2012) dan penelitian Imma Nur Cahyawati (2010) :
Penelitian Sularti 2012, Berdasarkan penelitian sularti perbedaan yang
muncul dengan penelitian penulis adalah, penulis sudah meneliti fokus pada
satu masalah tidak lagi secara umum, sedangkan persamaannya adalah sama-
sama meneliti penggunaan alat pelindung diri dan populasi sama yaitu pada
sector pertanian, dilihat dari tingkat posisi atau tingkatan penelitian yang
penulis lakukan memiliki tingkatan satu rating diatas penelitian sularti tersebut
karena masalah yang diteliti sudah khusus yaitu penyakit kulit.
Perbedaan dan persamaan yang muncul dari penelitian Imma Nur
Cahyawati (2010) pada penelitian Imam Nur Cahyati meneliti tentang faktor-
faktor yang berhubungan dengan dermatitis, dan dari faktor- faktor itu memiliki
beberapa peranan dalam kejadian dermatitis, tidak hanya dengan penggunaan
alat pelindung serta lingkungan yang berbeda yaitu antara lautan dan pertanian
8
penyakit kulit. Dan dilihat dari rating peneliti sudah memfokuskan pada alat
pelindung diri tidak lagi pada faktor- faktor yang berhubungan dengan
dermatitis karena dari faktor- faktor itu masih secara umum.
1.5.1 Penelitian Sularti (2012)
Meneliti tentang Tingkat Pengetahuan Bahaya Pestisida Dan
Kebiasaan Pemakaian Alat Pelindung Diri dilihat Dari Munculnya Tanda
Gejala Keracunan Pada Kelompok Tani Di Karanganyar Tahun 2012. Hasil
penelitian menunjukkan 29 responden (64%) berpengetahuan rendah, 16
responden (36%) sedang dan tidak ada yang berpengetahuan tinggi.
Kebiasaan pemakaian APD menunjukkan 36 responden (80%) tidak lengkap,
9 responden (20%) lengkap. Munculnya tanda gejala keracunan menunjukkan
30 responden (67%) muncul dan 15 responden (33%) tidak muncul. Hasil uji
hipotesis menunjukkan ada hubungan tingkat pengetahuan pestisida dilihat
dari munculnya tanda gejala keracunan (p = 0,002), ada hubungan kebiasaan
pemakaian APD dilihat dari munculnya tanda gejala keracunan (p = 0,003)
serta kebiasaan pemakaian APD merupakan variabel yang paling dominan
untuk munculnya tanda gejala keracunan (Exp (B) = 0,249).
1.5.2 Penelitian Imma Nur Cahyawati (2010)
Meneliti tentang Faktor yang berhubungan dengan kejadian dermatitis pada
nelayan tahun 2010. Berdasarkan uji chi square itu diketahui bahwa masa
kerja (p = 0,001), alat pelindung diri (APD) (p = 0,001), riwayat pekerjaan (p
= 0,027), kesehatan pribadi (p = 0,027), riwayat penyakit kulit (p = 0,006)
9
faktor-faktor yang berhubungan meliputi masa kerja, alat pelindung diri,
i
HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KULIT PADA PETANI
DI KELURAHAN MERJOSARI-MALANG
SKRIPSI
Disusun Oleh :
MOHAMAT JEMIK SUPIYON NIM. 08060075
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
i
HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KULIT PADA PETANI
DI KELURAHAN MERJOSARI-MALANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan ( S.Kep ) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Disusun Oleh :
MOHAMAT JEMIK SUPIYON NIM. 08060075
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KULIT PADA PETANI DI KELURAHAN
MERJOSARI-MALANG SKRIPSI
Disusun Oleh :
MOHAMAT JEMIK SUPIYON NIM. 08060075
Skripsi Ini Telah Disetujui
Tanggal 18 April 2013
Pembimbing II,
Dr. Nurul Mahmudati M.Kes. NIP.UMM.19650103 199101 2001 Pembimbing I,
Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep. Sp.Kom. NIP.UMM.112.03090405
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
iii
LEMBAR PENGESAHAN
HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KULIT PADA PETANI DI KELURAHAN
MERJOSARI-MALANG SKRIPSI
Disusun Oleh :
MOHAMAT JEMIK SUPIYON NIM. 08060075
DI Ujikan
Pada Tanggal 26 April 2013
Peguji I,
Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep. Sp.Kom. NIP.UMM.112.03090405
Penguji II,
Dr. Nurul Mahmudati M.Kes. NIP.UMM.19650103 199101 2001
Penguji III,
Dr. Ainur Rofieq,M.Kes. NIP.19651001.19900311.004
Peenguji IV,
Nurul Aini, S.Kep.Ns. M.Kep. NIP.UMM.112.0501.0419 Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Mohamat Jemik Supiyon
Nim : 08060075
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Judul Skripsi : Hubungan penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian penyakit
kulit akibat kerja pada petani di Kelurahan Merjosari- Malang
Menyatakan dengan sebenar- benarnya bahwa tugas Tugas Akir yang saya tulis ini
benar- benar hasial karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan alihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 04 Februari 2013
Yang Membuat Peryataan
Mohamat Jemik Supiyon
v
MOTTO
Hidup menjadi BERMAKNA
Ketika merucap SYUKUR
Hidup menjadi INDAH,
ketika hari ini kita saling MENOLONG
Hidup menjadi SEGAR,
ketika hari ini kita saling MENGHIBUR
Hidup menjadi TEGAR,
ketika hari ini kita saling MENGUATKAN
Hidup menjadi BERBUAH,
ketika hari ini kita saling MENGASIHI
Hidup menjadi BERHARGA,
ketika hari ini kita saling MENGHARGAI
Hidup menjadi BERARTI,
ketika hari ini kita saling MENDOAKAN
Hidup menjadi PERJUANGAN,
ketika kita menyelesaikan SKRIPSI
vi
PERSEMBAHAN
Kumpulan kata demi kata yang tersusun dalam kalimat sederhana namun meninggalkan banyak cerita ini ku
persembahkan teruntuk...
Kedua ORANG TUA ku tercinta,
Ayahanda Zini winarto dan Ibunda sri winarsih terimakasih atas semangat, tekat yang kuat, do’a,
materi dan kasih sayang yang selama ini kalian berikan. walaupun tak bisa terungkap dalam kata tapi
selalu ku panjatkan dalam do’a. Kalian ibarat air dalam cawan yang datang ketika dahaga, serta
genggaman tangan kalian yang selalu mendorog q untuk untuk mampu melewati semua yang
menghadang.
Untuk kedua kakak q
Siti Mariyam beserta suami budy hariyono yang senantiasa memberi semangat, dan sejenak melupakan
resahku saat berada di tengah-tengah kalian. Kalian ibarat HUJAN di musim KEMARAU
Ponakan Kecilku
Lazar ABdillah Asyafiqy KECERIAANMU dalam mengajak bermain yang selalu memberiku siraman
kebebasan tanpa beban tatkala kepayahan demi kepayahan itu datang.
Pemilik Hatiku
Ulva Yuli Sapurti kehadiran mu yang selalu memberiku dukungan, doa, sayang, cinta, teguran,
ngambek, crewet, diemu ketika marah, serta pengertian dan semua buatku.. semoga hari- hari
kebersamaan selalu melekat dalam bangunan kasih.
Sahabat ANE
Adronema yang selalu memberikan motivasi meskipun banyak mbayolnya tapi seruuuuuu... kamu
bagaikan kartolo, yang memberikan motivasi tapi perlu dipilahh, kamu bagaikan Basman yang selalu
tak mau kalah tak mau di ungguli. bersahabat denganmu bisa menjadi berbagai profesi tatkala sakit
kita sama2 bag jadi sopir ambulan, tatkala pailit sama2 macam tukang kridit, tatkala berdebat sama2
macam lawyer provesional meskipun tanpa dasar dan masih bnyak profesi lain yang bikin capek tuk
menulisnya. itulah yang buat seru masa- masa study ini.
vii
Lika, sem, kalian bagaikan ABK rakit bamboo yang berlayar didanau yang sama – sama selalu
mengajak spirit and go..go..go.. dalam menyelesaikan skripsi.
TERIMAKASIH ATAS DUKUNGAN, DO’A, & SEMANGAT YG TAK HENTI-HENTINYA KALIAN BERIKAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dn bimbingan- Nya
saya dpat menyelesaikan skripsi dengan judul “ hubungan perilaku penggunaan alat
pelindung diri dengan kejadian penyakit kulit akibat kerja”.Skripsi ini disusun sebagai
salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang.
Penulis menyadari bahwa tugas akir ini dapat terselesaikan berkat bantuan,
arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis
menyampaikan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada yang terhormat:
1. Tri Lestari Handayani,M. Kep.,Sp. Mat, Selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Nurul Aini, S.Kep, Ns, M.Kep, Selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawaytan Universitas Muhammadiyah MuhammadiyahMalang.
3. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep, Sp.Kom, Selaku Dosen pembinmbing I yang
telah memberikan bimbingan, arahan dan motivasi dalam penyusunan skripsi
ini.
4. Dr. Nurul Mahmudati,M.Kes Selaku Dosen pembinmbing II yang telah
viii
5. Misnandar, SH, MM, Selaku Kepala desa Sambiejo Bangorejo- Banyuwangi
yang telah memberikan waktu dan bantuan dan dukunganya sehingga dapat
mempermudah saya untuk melakukan penelitian dengan baik.
6. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan
ilmunya .
Penulis hanya mampu menghaturkan doa semoga amal kebaikannya
mendapat balasan dan ditrima sebagai amal ibadah Oleh Allah SWT. Penulis
menyadari masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan
dan pengatahuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapan. Sebagai skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
dan para pembaca.
Malang,18 April, 2013
ix
The relation of personal protective equipment (PPE) with occurrences of a disease of the skin caused by work
ABSTRACT
Mohamat jemik supiyon1, yoyok bekti prasety2, Nurul Mahmudati3
Background: Farmers is a sector whose occupation is most at risk to health safety of workers pertaining to skin diseases caused by work, due to exposure the environment. Overall behavior of peasants in kelurahan merjosari, Malang show less well in the use of a protective self berdaarkan theory and previous studies personal protective equipment (PPE) that as one of the decisive factor health safety of workers especially farmers
Research methods: This research is research observational analytic, research is done in march 2013 in kelurahan merjosari , Malang. Respondent is agriculturist ( n = 116 ) taken with the methods claster random sampling. Data analysis conducted by test chi-square
Outcome : The result of testing chi-square relations behavior of personal protective equipment (PPE) with occurrences of a disease of the skin caused by work is 9,663 with the value of significance of 0,032. The value of chi-square a chart with degree of freedom ( df ) 1 and alpha 5 % is 3,481. The value of chi-square count larger than the value of chi-square a table ( 9,663 > 3,481 )
Conclusion: Is no link between the personal protective equipment (PPE) with occurrences of a disease of the skin caused by work on farmers in kelurahan merjosari
Keyword: the use of protective behaviours themselves, farmers, Occurrences of a disease of the skin caused by work
1. students study nursing, Faculty of Health Sciences University of
muhammadiyah malang
2. course lecturer nursing, Faculty of Health Sciences University of
muhammadiyah malang
3. Lecturer biology courses, Faculty of teacher training and educational sciences,
x
Hubungan Penggunaan Alat Pelindung Diri Dengan Kejadian Penyakit Kulit
Mohamat Jemik Supiyon1, Yoyok Bekti Prasetyo, 2, Nurul Mahmudati3
INTISARI
Latar Belakang: Petani merupakan sektor pekerjaan yang paling berisiko terhadap kesehatan keselamatan pekerja berkaitan dengan penyakit kulit akibat kerja (PKAK), karena paparan lingkungan. Secara keseluruhan perilaku petani di kelurahan Merjosari, Malang menunjukkan kurang baik dalam penggunaan alat pelindung diri berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya bahwa penggunaan alat pelindung diri sebagai salah satu faktor penentu kesehatan keselamatan pekerja khususnya petani
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan merupakan penelitian observasional analitik, penelitian dilakukan pada bulan maret 2013 di Kelurahan Merjosari-Malang. Subyek penelitian adalah petani (n = 116) diambil dengan metode Claster Random Sampling. Analisa data dilakukan dengan Uji Chi-square.
Hasil : Hasil pengujian Chi-Square hubungan pegunaan alat pelindung diri dengan kejadian penyakit kulit akibat kerja adalah 9,663 dengan nilai signifikansi sebesar 0,032. Nilai Chi-Square tabel dengan degree of freedom (df) 1 dan alpha 5% adalah 3,481. Nilai Chi-Square hitung lebih besar dari nilai Chi-Square tabel (9,663 >3,481)
Kesimpulan : Ada hubungan antara penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian penyakit kulit pada petani di Kelurahan Merjosari-Malang.
Kata Kunci: Penggunaan APD, petani, Kejadian penyakit kulit
1. Mahasiswa Program studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu
Kesehatan,Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Dosen Program Studi Biologi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan,
xi
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan Proposal ... ii
lembar persetujuan Skripsi ... iii
Lembar pengesahan ... iv
Lembar Pernyataan keaslian penelitia ... vi
Moto ... vii
Persembahan ... viii
Kata Pengantar ... ix
Abstract ... x
Intisari ... xi
Daftar Isi ... xii
Daftar Tabel ... xiii
Daftar Gambar ... xiv
Daftar Lampiran ... xv
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah... 4
1.2.1 Bagaimana karakteristik petani kelurahan Merjosari (usia, lama kerja, pendidikan) ... 5
1.2.2 Bagaiman penggunaan alat pelindung diri pada saat bekerja di lahan pertanian pada kelompok tani kelurahan Merjosari ... 5
1.2.3 Bagaimana kejadian penyakit kulit akibat kerja dilahan pertanian pada kelompok tani kelurahan Merjosari ... 5
1.2.4 Berapa rasiao prevalensi kejadian penyakit kulit akibat kerja antara pengguna alat pelindung diri dan tidak menggunakan alat pelindung diri pada kelompok tani kelurahan Merjosari ... 6
1.2.5 Adakah hubungan perilaku penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian penyakit kulit akibat kerja pada petani di kelurahan Merjosari ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.3.1 Tujuan Umum... 6
1.3.2 Tujuan Khusus ... 6
1.3.2.1 Mengidentifikasi bagaimana karakteristik petani kelurahan Merjosari (usia, lama kerja, pendidikan) ... 6
1.3.2.2 Mengidentifikasi bagaiman penggunaan alat pelindung diri pada saat bekerja di lahan pertanian pada kelompok tani kelurahan Merjosari ... 6
1.3.2.3 Mengidentifikasi bagaimana kejadian penyakit kulit \ pada kelompok tani Kelurahan Merjosari ... 6
1.3.2.4 Menganalisa berapa rasiao prevalensi kejadian penyakit kulit akibat tidak menggunakan alat pelindung diri pada kelompok tani kelurahan Merjosari... 6
1.3.2.5 Menganalisa adakah hubungan penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian penyakit kulit pada petani di kelurahan Merjosari ... 6
xii
1.4.1 Bagi Petani ... 7
1.4.2 Institusi Pendidikan ... 7
1.4.3 Profesi Keperawatan ... 7
1.4.4 Sebagai Dasar Penelitian Selanjutnya ... 7
1.5 Keaslian Penelitian ... 7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Alat Pelindung Diri (APD) ... 10
2.1.1 Definisi Alat Pelindung Diri (APD) ... 10
2.1.2 Peraturan Tentang APD ... 11
2.1.3 Pertimbangan Pemilihan APD ... 11
2.1.4 Penggolongan APD Berdasarkan Bagian Tubuh Yang di Lindungi ... 12
2.1.5 Beberapa Jenis APD ... 13
2.1.6 Pemeliharaan APD ... 18
2.1.7 Penyimpanan APD ... 18
2.1.8 Pengawasan ... 18
2.1.9 Training atau pelatihan APD ... 19
2.2 Konsep Keselamatan Kerja ... 20
2.2.1 Definisi Keselamatn Kerja ( safety) ... 20
2.2.2 Pentingnya Keselamatan Kerja ... 20
2.2.3 Tujuan Keselamatan Kerja ... 22
2.3 Konsep Penyakit Akibat Kerja ( Penyakit Kulit) ... 22
2.3.1 Definisi Penykit Akibat Kerja (PAK) ... 22
2.3.2 Klasifikasi PAK ... 23
2.3.3 Anatomo Kulit ... 24
2.3.3.1 Epidermis ... 25
2.3.3.2 Dermis... 27
2.3.3.3 Subkutis ... 28
2.3.4 Fisio Kulit ... 28
2.3.5 Fungsi Kulit ... 30
2.3.6 Penyakit Kulit Akibat Kerja (PKAK)... 33
2.3.6.1 Definisi Penyakit Kulit Akibat Kerja (PKAK)... 33
2.3.6.2 Beberapa Jenis Penyakit Kulit Akibat Kerja ... 33
2.3.6.3 Dermatitis ... 36
2.4 Konsep Hubungan Antara Sikap Dengan Resiko Penyakit Kulit Akibat Kerja ... 37
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep ... 38
3.2 Hipotesis Penelitian ... 40
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 41
4.2 Kerangka Penelitian ... 42
4.3 Populasi, Sampel dan Sampling ... 43
4.3.1 Populasi Penelitian ... 43
4.3.2 Sampel Penelitian... 43
xiii
4.4 Variabel Penelitian ... 44
4.4.1 Variabel Independen (bebas) ... 44
4.4.2 Variabel Dependen (terikat) ... 44
4.5 Definisi Operasional ... 45
4.6 Waktu danTempat Penelitian ... 46
4.7 Instrumen Penelitian ... 46
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ... 46
4.9 Analisa Data ... 47
4.9.1 Analisa data Univariat ... 47
4.9.2 Analisa Bivariat ... 47
4.10 Etika Penelitian ... 49
4.10.1 Lembar Persetujuan (Informed Consent) ... 49
4.10.2 Tanpa Nama (Anonimity) ... 50
4.10.3 Kerahasiaan (Confidentiality) ... 50
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Karakteristik Sampel ... 51
5.1.1 Distribusi Usia dan Lama Kerja ... 51
5.1.2 Distribusi Tingkat Pendidikan ... 52
5.2 Penggunaan Alat Pelindung Diri ... 53
5.3 Kejadian Penyakit kulit... 53
5.4 Rasio Prevalensi ... 54
5.5 Hubungan Antara Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri Dengan Kejadian Penyakit Kulit Akibat Kerja Pada Petani Di Kelurahan Merjosari ... 55
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Interpretasi Dan Diskusi Hasil ... 58
6.1.1 Karakteristik Petani ... 58
6.1.2 Penggunaan Alit Pelindung Diri Saat Bekerja Di Lahan Pertanian ... 61
6.1.3 Kejadian Penyakit Kulit ... 64
6.1.4 Rasio Prevalensi ... 67
6.1.5 Hubungan Antar Penggunaan Alat Pelindung Diri dengan Kejadian Penyakit Kulit ... 71
6.2 Keterbatasan Penelitian ... 70
6.3 Implikasi Keperawatan ... 70
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ... 72
7.2 Saran ... 73
7.2.1 Bagi Petani ... 73
7.2.2 Bagi Profesi Keperawatan ... 73
7.2.3 Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan ... 73
7.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 73
xiv
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel ... 50
Tabel 4.2 Perhitungan Rasio Prevalence ... 51
Tabel 5.1 Distribusi Sampel Menurut Usia Dan Lama Kerja ... 56
Tabel 5.2. Distribusi Responden Menurut Perilaku Penggunaan Alat \
Pelindung Diri Pada Saat Bekerja Di Lahan Pertanian
Kelurahan Merjosari ... 58
Tabel 5.3 Distribusi Responden Menurut Kejadian Penyakit Kulit Akibat Kerja
Pada Petani Kelurahan Merjosari ... 58
Tabel 5.4 Distribusi Rasio Prevalensi ... 59
Tabel 5.5 Tabulasi Silang Antara Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri
Dengan Kejadian Penyakit Kulit Akibat Kerja ... 61
Tabel 5.6 Hasil uji Chi-Square Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri Dengan
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Alat Pelindung Kepala ... 17
Gambar 2.2 Alat Pelindung Pernafasan ... 18
Gambar 2.3 Alat pelindung Mata dan Muka ... 19
Gambar 2.4 Alat Pelindung Kaki ... 19
Gambar 2.5 Pelindung Tangan ... 20
Gambar 2.6 Pelindung Tubuh ... 21
Gambar 2.7 Lapisan – Lapisan Kulit ... 29
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ... 44
Gambar 4.1 Desain Penelitian ... 46
Gambar 4.2 Kerangka Penelitian ... 47
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Rekomendasi Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik ... 80
Lampiran 2 Surat Rekomendasi Kelurahan Merjosari ... 81
Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 82
Lampiran 4 Permintaan Menjadi Responden ... 83
Lampiran 5 Lembar Permohonan Inform Consent ... 84
Lampiran 6 Lembar Kuesioner Penelitian ... 85
Lampiran 7 Skor Penilaian ... 88
Lampiran 8 Tabulasi Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri ... 89
Lampiran 9 Tabulasi Kejadian Penyakit Kulit ... 94
Lampiran 10 Uji Karakteristik Sampel Usia dan Lama Kerja ... 99
Lampiran 11 Uji Chi- Square ... 104
xviii
DAFTAR PUSTAKA
Anizar. (2009).Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Ardhiana Julia Dewi. (2006). Hubungan Motivasi dan Peraturan Perusahaan Terhadap Perilaku Pemakaian Alat Pelindung Diri di Pabrik Baja Perusahaan “X” Jurnal Infokes STIKES Insan Unggul Surabaya.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :Rineka Cipta.
Bhoopendra Singh & Mudit Kumar Gupta. 2009. Pola Penggunaan Peralatan Pelindung Diri dan Langkah-langkah Dalam Aplikasi pestisida oleh pekerja pertanian di daerah pedesaan kabupaten Ahmednagar, India, Iindian Journal Of Occupational &Environmen Medicine.
Budiono, Sugeng A. M (dkk). (2003). Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Edisi ke 2. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Carla Costa, Joa-o P. Teixeira, Susana Silva, Jorge Gaspar, Maria Alves,dkk. (2006).
http://mutage.oxfordjournals.org/content/21/5/343.full.pdf+html. Di
akses 14 April 2013.
Catur, M. G. Yuantari (2009). Studi Ekonomi Lingkungan Penggunaan Pestisida dan Dampaknya pada Kesehatan Petani di Area Pertanian Hortikultura Desa Sumber Rejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Jawa Tengah.
CCOHS (Canadian Centre for Occupational Health and Safety), 2008. Welders Health and safety Guide. Hamilton, Canada. CCOHS.
Cooling, David A.( 2000). Industrial Safety Management and Technology. Pentice Hall.Inc.
Cohen. DE. (2002). Occupational Dermatosis, Handbook of Occupational Safety and Health,Canada.
Curt T. Dellavalle, Jane A. Hoppin, Cynthia J .Hines, Gabriel Andreotti, dkk. 2012. Pengaruh Penggunaan Alat Pelindung Diri Terhadap Gangguan Kesehatan Pada Petani di Lowa Amerika Serikat, Jurnal NIH Public Access: Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan, Cincinnati, OH, USA.
Djojosumarto. (2008). Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Yogyakarta:Kanisius.
xix
Djunaedi H, Lokananta MD. (2003). Dermatitis Kontak Akibat Kerja, Majalah
Kesehatan
Masyarakat Indonesia Nomor 3 volume 31.
Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Cetakan Kelima. Yogjakarta : Kanisius.
Efendi, Ferry & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Fredberg I. M, et all. (2003). Fitzpatrick’s Dermatology In General Medicine. 6th Ed, McGraw- Hill Professional, New York.
Ganong, William F. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta : EGC
Graham, Robin, (2005). Lecture Notes Dermatologi. Edisi Kedelapan, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
HSE UK. (2004). Medical Aspect Of Occupational Skin Disease. Guidance Note MS 24,
Second Edition. Norwich, England.
Harahap, Marwali. (2000). Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta : Hipokrates. pp 6–30.
Heri Purwanto. (2008). Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC.
Himpunan Peraturan Perundangan Kesehatan Kerja (2004). Departemen Tenaga
Kerja dan Transmigrasi RI.
Hudyono, J. (2002). Dermatitis Akibat Kerja. Majalah kedokteran Indonesia.
Ket, NG., S., dan Leok, GOH., C., (2002). Irritan Contact Dermatitis and Allergic Contact Dermatitis.
K. Heathcote, E. C. Harris, V. Brewster, M. A. Nevel, dkk. 2011. Skin Disease In Sheep Farmers
http://occmed.oxfordjournals.org/content/61/7/515.full.pdf+html.
Diakses pada tanggal 15 April 2013.
Kosasih A. (2004). Dermatitis Akibat Kerja. Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Jakarta.
Lestari, C. (2008). Penyakit Kulit Akibat Kerja. http:// cintalestari.wordpress.com diakses 21 Desember 2012.
xx
Luis E. Blanco, Aurora Aragon, Ingvar Lundberg, Carola Linden, dkk. (2004). Determinants of Dermal Exposure among Nicaraguan Subsistence Farmers during Pesticide Applications with Backpack Sprayers.
http://annhyg.oxfordjournals.org/content/49/1/17. full. pdf+html. Di
akses 14 April 2013.
Magauzi Regis, Mabaera Bigboy , Rusakaniko Simbarashe, Chimusoro Anderson. 2010. Health effects of agrochemicals among farm workers in commercial farms of Kwekwe, District, Zimbabwe : Pan African Medical Journal. 9 : 26 ISSN: 1938- 8688.
Mubarak W I, Cahyatin Ns N. (2009). Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi. Jakarta :Salemba Medika
Murti, Bhisma. (2003). Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Notoatmodjo, S. (2002). Metode Penelitian Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta.
Nugraha, Wahyudi. (2008). Keperawatan Gerontik dan Geriatri. Jakarta :Rineka cipta.
Nursalam. (2003).Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan.Jakarta : SalembaMedika.
Nursalam; Siti Pariani. (2001). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: CV. Sagung Setyo.
Orton D.I, Wilkinson J.D. (2004). Cosmetic Allergy : Incidence, Diagnosis and Managemen. Am J Clin Dermatol.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor Per.08/Men/Vii/2010 Tentang Alat Pelindung Diri.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. 01 Tahun 1981 Tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. 03 Tahun 1982 Tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 03 Tahun 1986 tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Tempat Kerja Yang Mengelola Pestisida.
Sada, C., (2002), Teacher Talk Produced by The PKG English Language Teachers in Pontianak, Thesis, University Negeri Malang.
xxi
Santoso, Gempur. (2004). Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta : Gunung Agung.
S.Bull, K.Fletcher, A.R.Boobis, J.M. Battershill. (2006). Evidence for Genotoxicity of Pesticides in
Pesticide Applicators: a review:
http://mutage.oxfordjournals.org/content/21/2/93.full.pdf+html. Di
akses 16 April 20013.
Siregar (2004). Farmasi Rumah Sakit Teori dan Penerapan. Cetakan I, Penerbit EGC, Jakarta.
Siregar, RS. (2004). Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Edisi: II. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.
Siregar, R.S. (2006). Saripati Penyakit Kulit Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Soeparto Adikoesoemo. (2003). Ilmu kesehatan dan keselamatan kerja . Jakarta :Gunung Agung.
Suria Djuanda dan Sri Adi Sularsito . (2003). Dermatitis Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta :Balai Penerbit FK UI.
Sularsito, SA. (2007). Dermatitis. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.
Suma’mur. (2009). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja ( Hiperkes ). Jakarta :
Sagung Seto.
Sularsito, SA. (2002). Dermatitis. Vol 1. Yayasan Penerbit IDI Yogyakarta.
Sugiono. (2010). Statistika untuk Penelitian.Bandung : ALFABETA.
Sylvia Teo, Lee Hoock Siang, Anthony Teik-Jin Goon, Gan Siok Lin. 2009. Occupational Dermatoses in Restaurant, Catering and Fast-Food Outlets in Singapore. 59 : 466-471 :http://occmed.oxfordjournals.org. Di akses 15
April 2013.
Taylor S, Sood A. (2003). Occupational Skin Diseases. In : Fritzpatricks et al, editors Dermatology in General Medicine 6 th ed. New York : Mc Graw Hill Book co.
Universitas Muhammadiyah Malang.(2010). Buku Paduan Penulisan Skripsi,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Muhammadiyah Malang.
xxii
WHO. (2001). Penerjemah Sri Widiati, Penyunting Hari Kusnanto, Our Planet our
Health, Planet Kita Kesehatan Kita, Laporan Komisi WHO Mengenai Kesehatan Lingkungan, Gadjah Mada University Press.