SKRIPSI
GHEA SURAYA
STUDI PENGGUNAAN NEUROPROTEKTAN
PADA PASIEN HEMORAGIC CEREBROVASCULAR
ACCIDENT
(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. SAIFUL ANWAR Malang)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Lembar Pengesahan
STUDI PENGGUNAAN NEUROPROTEKTAN PADA PASIEN
HEMORAGIC CEREBROVASCULAR ACCIDENT
Penelitian Dilakukan Di Instalasi Rawat RSUD.Dr.Saiful Anwar Malang
SKRIPSI
Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi
di Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang
2013
Oleh :
GHEA SURAYA
NIM. 09040108
Skripsi ini Telah Disetujui
Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Didik Hasmono, Apt., M.S. Dra.Lilik Yusetyani,Apt.,Sp.FRS
NIP. 195809111986011001 NIP.UMM.114.0704.0450
Lembar Pengujian
STUDI PENGGUNAAN NEUROPROTEKTAN PADA PASIEN
HEMORAGIC CEREBROVASCULAR ACCIDENT
Penelitian Dilakukan Di Instalasi Rawat RSUD.Dr.Saiful Anwar Malang
SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada Tanggal 17 Juli 2013
Oleh :
GHEA SURAYA
NIM. 09040108
Tim Penguji:
Penguji I Penguji II
Drs. Didik Hasmono, Apt., M.S. Dra.Lilik Yusetyani,Apt.,Sp.FRS
NIP. 195809111986011001 NIP.UMM.114.0704.0450
Penguji III Penguji IV
Dra.Uswatun Chasanah,Apt Ika Ratna Hidayati, S.Farm., Apt
RINGKASAN
STUDI PENGGUNAAN NEUROPROTEKTAN
PADA PASIEN HEMORAGIC CEREBROVACULAR ACCIDENT (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr.Saiful Anwar Malang)
GHEA SURAYA
Cerebrovaskular accident atau yang sering di sebut dengan istilah stroke
adalah gangguan peredaran darah di otak yang mengakibatkan terganggunya fungsi otak yang berkembang secara cepat dalam waktu lama lebih dari 24 jam. Hal ini dapat terjadi karena pecahnya pembuluh darah atau terhalanginya asupan darah ke otak oleh gumpalan. (WHO, 2010).
Stroke merupakan penyakit penyebab kematian kedua di dunia. Bahkan di Amerika Serikat, stroke menempati urutan ketiga setelah infark miokard dan kanker. Di Amerika Serikat lebih dari 700.000 insiden tiap tahunnya, dan angka kematian sebesar lebih dari 150 ribu insiden per tahun (Fagan and Hess, 2008). Sedangkan di Indonesia, menurut penelitian diperkirakan ada sekitar 500.000 penduduk atau sekitar 8,3% per 1000 penduduk Indonesia yang menderita stroke. Secara kasar, setiap hari ada dua orang Indonesia mengalami serangan stroke. (Riskesdas,2007).
Tujuan dan penatalaksanaan terapi neuroprotektan mendorong daya tahan sel otak dengan menginventervensi jalur tertentu pada rangkaian proses patologinya. Istilah neuroprotection, mengacu pada mekanisme di dalam sistem
saraf yang melindungi neuron (sel-sel saraf) dari apoptosis dan degenerasi (Wibowo et al,2001)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan neuroprotektan pada pasien stroke hemoragik di instalasi rawat inap RSUD Dr.Saiful Anwar Malang periode Oktober – Desember 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional. Rancangan penelitian secara deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif. Sampel penelitian adalah seluruh pasien diagnosa stroke hemoragik yang dirawat di instalasi rawat inap RSU Dr.Saiful Anwar Malang periode Oktober – Desember 2012. Dari 100 RMK yang diteliti, terdapat 60 RMK yang masuk dalam kriteria inklusi, 40 rekam medik lainnya diesksklusikan dengan rincian 21 pasien meninggal dunia kurang dari 3 hari serta 19 pasien memiliki data klinik dan data laboraturium tidak lengkap.
Karakteristik subjek penelitian didapat lebih banyak pasien wanita (65%) dibandingkan pasien pria (35%) yang menderita stroke hemoragik, dan usia yang lebih banyak menderita stroke hemoragik berada pada rentang 44-53 tahun (32%). Pola penggunaan neuroprotektan yang lebih banyak digunakan adalah citicolin sebanyak 98,3%, dan penggunaan kombinasi citicolin dan piracetam hanya 1,7%.
ABSTRACT
STUDY OF NEUROPROTEKTAN IN PATIENTS HEMORAGIC CEREBROVASCULAR ACCIDENT
(The study was conducted at the Dr.Saiful Anwar Malang Hospital)
Hemorrhagic stroke is the second leading cause of death in the world. This is related to the current lifestyle that less attention from the health food, sports, and history of the disease. Hemorrhagic stroke means the rupture of blood vessels in the brain, so that it is necessary treatment neuroprotektan to reduce cell damage and protect the nerve cells from the acute stroke mortality. The purpose of this study was to knew neuroprotektan usage patterns in patients with hemorrhagic stroke at Dr. Saiful Anwar Hospital Malang.
This study was conducted descriptive retrospective, method with data collection in hemorrhagic stroke patients who were admitted to inpatient Dr.Saiful Anwar Hospital Malang in October-December 2012 periode which received neuroprotektan therapy and other medications that from patient medical records. The results were obtained based on was conducted that the neuroprotektan the number of samples that have inclusion criteria were 60 patients. The Neuroprotektan most widely used citicolin via the intravenous route at a dose of 2x250 mg per day and 6 patient with improve condition used via oral route.
ABSTRAK
STUDI PENGGUNAAN NEUROPROTEKTAN
PADA PASIEN HEMORAGIC CEREBROVASCULAR ACCIDENT
(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr.Saiful Anwar Malang)
Stroke hemoragik merupakan penyebab kematian kedua di dunia. Hal ini berhubungan dengan pola hidup saat ini yang kurang memperhatikan kesehatannya dari makanan, olahraga, dan riwayat penyakit yang kurang diperhatikan. Stroke hemoragik berarti pecahnya pembuluh darah di otak, sehingga diperlukan pengobatan neuroprotektan untuk mengurangi terjadinya kerusakan sel dan melindungi sel saraf dari kematian stroke akut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menegetahui pola penggunaan neuroprotektan pada pasien stroke hemoragik di instalasi rawat inap RSU Dr.Saiful Anwar Malang.
Penelitian ini dilaksanakan secara deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif pada pasien stroke hemoragik yang dirawat di instalasi rawat inap RSU Dr.Saiful Anwar Malang periode Oktober – Desember 2012 yang menerima terapi neuroprotektan dan obat-obat lain yang menyertai dari data rekam medik pasien.
Dari hasil penelitian diperoleh, jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 60 pasien. Neuroprotektan yang paling banyak digunakan adalah citicolin. Citicolin banyak digunakan melalui rute intravena dengan dosis 2 x 250 mg perhari dan 6 pasien dengan kondisi membaik rute menjadi per oral.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Studi Penggunaan Neuroprotektan Pada Pasien Hemoragic Cerebrovascular
Accident”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat mencapai gelar
sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
Tersusunnya tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini tak lupa peneliti menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Ibu Tri Lestari H.M.Kep.Sp.Mat selaku Dekan fakultas ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan penulis belajar di fakultas ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Dra.Uswathun Chasanah, Apt.,M.Kes selaku Ketua Progam studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi dan kesempatan penulis belajar di Progam studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Drs. Didik Hasmono, Apt., M.S. dan Dra. Lilik Yusetyani,Apt,Sp FRS selaku dosen pembimbing yang dengan sabar membimbing, mengarahkan, serta memberi dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Dra.Uswathun Chasanah, Apt.,M.Kes dan Ibu Ika Ratna Hidayati, S.Farm.,Apt selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktunya untuk menilai dan memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. 5. Ibu Sovia A.B, S.Farm.,Apt dan Ibu Nailis Syifa’, S.Farm.,Apt selaku dosen
wali. Terima kasih banyak atas arahan dan nasehat, serta motivasi yang telah diberikan selaman ini.
7. Para staf tata usaha Program studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu memberikan kelancaran dalam mengurus administrasi kampus.
8. Karyawan Ruang Rekam Medik Pusat RSUD. Dr.Saiful Anwar Malang, atas kerjasama dan bantuan waktu serta tenaga sehingga pencacatan data dapat terlaksana
9. Papa dan Mama tercinta, H.Eko Suprapto dan Hj. Fatchiyah Abbad serta adikku Amalia Firdaus dan anggota keluarga lain yang senantiasa memberikan kasih sayang, perhatian, doa, serta dukungan yang tiada henti.
10.Abi Asep Setiyo Budi dan keluarga yang selalu memberikan dukungan, doa serta semangat pada penyelesaian skripsi ini.
11.Para sahabat Rina Hertina Aprilia dan Fina Kusumawati tempat berbagi cerita suka dan duka, atas dukungan dan semangatnya.
12.Rekan-rekan Farmasi 2009, tempat bertukar pikiran dan memberikan saran-saran serta semangat pada penyelesaian skripsi ini.
13.Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu terselesaikannya skripsi ini.
Tidak ada satupun kebenaran dan kesempurnaan kecuali milik Allah SWT. Akhirnya, tugas akhir yang masih banyak kekurangan ini peneliti persembahkan kepada almamater Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang dengan harapan semoga bermanfaat bagi kita semua.
Malang, Juli 2013
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
RINGKASAN ... iii
ABSTRACK ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. LatarBelakang ... 1
1.2. RumusanMasalah ... 4
1.3. TujuanPenelitian... 4
1.4. ManfaatPenelitian... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2. 1. Anatomi Fisiologi Otak ... 6
2. 2. Definisi Stroke... 7
2. 3. Epidemologi ... 7
2.4. EtiologidanKlasifikasi ... 8
2.5. Faktor Resiko ... 11
2.5.1. Faktor Resiko yang Tidak Dapat Dimodifikasi ... 12
2.5.2. Faktor Resiko yang Dapat Dimodifikasi ... 13
2.6. Patogenesis ... 15
2.7. Tanda dan Gejala………..15
2.8. Penatalaksanaan Terapi ... 16
2.9. Terapi Khusus Stroke Hemoragik ... 16
2.11 TerapiNon-Farmakologi ... 21
2.12. Rehabilitasi Setelah Stroke ... 21
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 22
3. 1. Kerangka Konseptual Studi Penggunaan Obat Pada Terapi Stroke Hemoragik ... 23
3. 2. Kerangka Operasional Terapi Pada Pasien Stroke Hemoragik … 24 BAB IV METODE PENELITIAN ... 25
4. 1. Rancangan Penelitian ... 25
4. 2. Populasi Dan Sampel ... 25
4. 3. Bahan Dan Penelitian ... 26
4. 4. Instrument Penelitian ... 26
4. 5. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 26
4. 6. Definisi Operasional . ... 26
4. 7. Metode Pengumpulan Data ... 27
4. 8. Analisa Data ... 27
BAB V HASIL PENELITIAN ... 28
5. 1. Data Demografi Pasien ... 28
5. 2 Jenis Stroke Pasien ... 30
5. 3 Faktor Resiko Stroke Hemoragik ... 30
5. 4 Diagnosa Penyerta ... 31
5. 5 Pola Terapi Neuroprotektan Pada Pasien Stroke Hemoragik. ... 31
5.6 Distribusi dan Pola Terapi Pasien Stroke Hemoragik ... 32
5. 7 Lama Masuk Rumah Sakit ... 33
5. 8 Kondisi Keluar Rumah Sakit ... 33
BAB VI PEMBAHASAN ... 34
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 42
DAFTAR PUSTAKA ... 43
DAFTAR TABEL
Halaman
2. 1. FaktorResiko yang TidakDapatDimodifikasi ... 11
2. 2. FaktorResiko yang DapatDimodifikasi ... 12
V.1. Distribusi jenis kelamin pasien stroke hemoragik ... 28
V.2. Distribusi usia pasien stroke hemoragik ... 29
V.3. Distribusi status pasien stroke hemoragik ... 29
V.4. Distribusi jenis stroke pasien stroke hemoragik ... 30
V.5. Distribusi faktorresiko pasien stroke hemoragik ... 30
V.6. Distribusi Diagnos apenyerta pasien stroke hemoragik ... 31
V.7. Distribusi pola terapi neuroprotektan pasien stroke hemoragik ... 31
V.8. Distribusi pola rute neuroprotektan pasien stroke hemoragik ... 31
V.9. Distribusi terapi utama pasien stroke hemoragik ... 32
V.10.Distribusi lama masuk rumah sakit pasien stroke hemoragik ... 33
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2. 1.Anatomiotak ... 6
2. 2. Klasifikasi Stroke ... 8
2. 3. Stroke Iskemikdan Stroke Hemoragik ... 9
2. 4.Klasifikasi Stroke Hemoragik ... 11
2. 5 CT Scan Stroke Hemoragik ... 11
2. 6. Struktur Kimia Citicoline ... 18
2. 7. Struktur Kimia Piracetam ... 19
3. 1. SkemaKerangkaKonseptual ... 23
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Riwayat Hidup ... 46
2. Surat Pernyataan ... 47
3. Surat Layak Etik ... 48
4. Izin Penelitian ... 49
5. Surat etichal clereanse ... 50
6. Nilai Normal Data Laboraturium ... 51
7. Nilai Normal Data Klinik ... 53
8. Data Induk Pasien Stroke Hemoragik ... 54
Daftar Pustaka
Basjiruddin .A., 2008. The Management of Hypertension to Prevent Stroke. Dept. of Neurology Medical Faculty .University of Andalas / RS. DR. M Djamil Padang.
Brashers, V.L., 2008. Aplikasi Klinis Patofisiologi: Pemeriksaan &
Manajemen. Edisi ke-2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC).
Chandrasoma, P., 2006. Ringkasan Patologi Anatomi. Edisi ke-2, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC). Hal 842-847.
Fagan, S.C., and Hess, D.C., 2008. Stroke. Pharmacotherapy Handbook, Ed7th. New York: The McGraw-Hill Companies inc. Hal 152-156.
Fagan, S.C., and Hess, D.C., 2009. Stroke. Pharmacotherapy Handbook, Ed7th. New York: The McGraw-Hill Companies inc.
Fioravanti, M., and Ann E.B., 2006. Citicoline in the treatment of cognitive
impairment. Electronic version.
Gilman dan Goodman., 2008. Dasar Farmakologi Terapi Volume 2. Edisi ke-10, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC). Hal 1570-1572.
Ginsberg, L., 2007. Lecture Notes Neurologi. Edisi ke-8, Jakarta: Balai Penerbit
Erlangga, hal 89-99.
Goldstein,L.B., Cheryl, D.B, Robert, J.A., Lawrence, J.A., Lynne, T.B., seemeant, C., Mark, A.c., Antonio, C., Robert, G.H., Judith, A.H., Virginia, J.H., Edward, C.J., Steven, R.L., James, F.M., Wesley, S.M., Ian, N., and Thomas, A.P., 2011. Guidelines for primary prevention of stroke. A Guideline for Healthcare Professionals from the American Heart Association/ American Stroke Association. AHA Journal., Vol. 42.
Julio J. Secades., José Álvarez-S., Francisco R.,Rafael L.,Antoni D., José C.2008.
Citicoline in intracerebral haemorrhage. Department of Neurology,
Lloyd-Jones, D.M and Donnel, C.J., 2004. Hypertension As a Risk Factor for Stroke. In: Furie, K.L. and Kelly, P.J., Handbook of Stroke Prevention in Clinical Practice. New Jersey: HUMANA PRESS.
Lumbantobing, S.M., 2002. Storek Bencana Peredaran Darah di Otak. Jakarta
: Balai Penerbit FKUI, hal. 1-32
Mc Evoy, G.K., 2008. AHFS Drug Information Book 1, United States of America: American Society of Health System Pharmacist.
Ningrum., 2009. Neuroprotective Agents in Stroke. Electronic version.
Pathan A B., Doijad, R C., Pawar .n.B., Baraskar, S.S., Maske, V.D., and Gaikwad, S.L., 2012. Therapeutic Applications of Citicoline and
Piracetam as Fixed Dose Combination. Asian Journal Of biomedical And
Pharmaceautical Sciences. Vol 2 (12), PP 15-20.
Price, S.A., Wilson, L.M., 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit. Edisi ke-6 .Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC). Hal
1124-1127.
Richard C., Alexander G., 2004. Therapeutic Applications of Citicoline for
Stroke and Cognitive Dysfunction in the Elderly. Alternative Medicine
Review. Volume 9, Number 1.
Sukandar, E.Y., Andrajati, retnosari., Sigit, Joseph., Adnyana, I Ketut., Setiadi, A.AP., Kusnandar., 2008. ISO Farmakoterapi.Jakarta: Penerbit PT. ISFI Penerbitan. Hal 150-161.
Smith, W.S., Johnston, S.C., Easton, J.D., 2005. Cerebrovascular Disease. In:
Kasper, D.L., Fauci, A.S., Longo, D.L., Braumand, E., Hauster, S.L., Jameson, J.L., Harisson’s Principles of Internal Medicine. 16th Edition. USA: McGraw-Hill, p. 2372-2393.
Sweetman, S., 2009. Martindale 36 : The Complete Drug reference. Britain:
Weiner dan Levit., 2001. Buku Saku Neurologi. Edisi ke-5, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC). Hal 40-42.
Wibowo, S dan Gofir, A., 2001. Farmakoterapi dalam Neurologi. Edisi ke-1,
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Cerebrovaskular accident atau yang sering di sebut dengan istilah stroke
adalah gangguan peredaran darah di otak yang mengakibatkan terganggunya fungsi otak yang berkembang secara cepat dalam waktu lama lebih dari 24 jam. Hal ini dapat terjadi karena pecahnya pembuluh darah atau terhalanginya asupan darah ke otak oleh gumpalan. Terhambatnya penyediaan oksigen dan nutrisi ke otak menimbulkan masalah kesehatan yang serius karena dapat menimbulkan kecatatan fisik mental bahkan kematian (WHO, 2010).
Stroke merupakan penyakit penyebab kematian kedua di dunia. Bahkan di Amerika Serikat, stroke menempati urutan ketiga setelah infark miokard dan kanker. Di Amerika Serikat lebih dari 700.000 insiden tiap tahunnya, dan angka kematian sebesar lebih dari 150 ribu insiden per tahun (Fagan and Hess, 2008). Sedangkan di Indonesia, menurut penelitian diperkirakan ada sekitar 500.000 penduduk atau sekitar 8,3% per 1000 penduduk Indonesia yang menderita stroke. Secara kasar, setiap hari ada dua orang Indonesia mengalami serangan stroke (Riskesdas,2007).
2
terjadi pada pasien hipertensi dimana dengan kontrol terapi yang buruk dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah pada otak (Brashers,2008).
Stroke pendarahan meliputi dua macam pendarahan yaitu pendarahan subarakhnoid dan pendarahan intra-serebal. Terjadinya pendarahan subarahnoid dikarenakan dari luka berat atau rusaknya aneurisme intrakranial atau cacat arteriovena. Pendarahan intra-serebal terjadi ketika pembuluh darah yang rusak didalam parenkim otak yang menyebabkan pembentukan hematoma (Sukandar et al., 2009).
Pada pasien yang menderita stroke, baik stroke iskemia ataupun stroke pendarahan mengalami penurunan kemampuan kognitif, terjadi kelemahan pada satu sisi tubuh, ketidakmampuan berbicara,vertigo dan terjadi gangguan penglihatan, sehingga perlu untuk mengetahui sejak dini gejala stroke agar dapat dievaluasi dengan cepat dan tepat. Tujuan pengobatan stroke antara lain: (1) untuk mengurangi luka sistem syaraf yang sedang berlangsung sehingga menurunkan resiko kematian atau cacat jangka panjang; (2) mencegah komplikasi sekunder untuk imobilitas; (3) disfungsi sistem syaraf dan mencegah berulangnya stroke (Sukandar et al.,2009).
Salah satu terapi yang diberikan pada pasien stroke pendaharan adalah dengan memberikan obat golongan neuroprotektan. Pada stroke akut terjadi depolarisasi membran neuronal dan pelepasan neurotransmiter eksitatori, menimbulkan cascade patofisiologi dan menyebabkan kerusakan sel dan kematian. Dengan pemberian obat neuroprotektan mendorong daya tahan sel otak dengan menginventervensi jalur tertentu pada rangkaian proses patologinya. Istilah neuroprotection, mengacu pada mekanisme di dalam sistem saraf yang
melindungi neuron (sel-sel saraf) dari apoptosis dan degenerasi. Terapi neuroprotektan banyak digunakan dalam stroke, skizofrenia, dan penyakit Parkinson (Wibowo dan Abdul.,2001).
3
daerah iskemik, bukan dengan suatu aktivitas langsung tetapi sekunder menurunkan rasio laktat/piruvat. Fungsi lain dari piracetam adalah menstimulasi glikolisis oksidatif, meningkatkan konsumsi oksigen pada otak, serta mempengaruhi pengaturan cerebrovaskular. Oleh karena itu piracetam biasanya digunakan untuk pengobatan stroke. Sedangkan citicolin merupakan asam nukleat endogen yang sangat murni yang merupakan precursor phosphatidylcholine, yaitu suatu zat yang sangat penting untuk mempertahankan integritas dan fluiditas membrane sel otak. Phosphatidylcholine sangat penting untuk struktur dan fungsi semua sel serta penting untuk menopang kehidupan. Citicolin meningkatkan kerja reticularis dari batang otak, terutama sistem pengaktifan reticularis ascendens yang berhubungan dengan kesadaran. Citicolin juga mengaktifkan system pyramidal, memperbaiki kelumpuhan system motoris dan meningkatkan konsumsi O2 dari otak serta memperbaiki metabolisme otak (Ningrum,2009)
Studi yang dilakukan oleh Indian Journal of Neurotrauma ini menyatakan
bahwa pemberian piracetam 2,4 gram dengan lama pemberian enam minggu dapat memperbaiki aliran darah regional dari otak dan mengembalikan abnormalitas pada pasien stroke (Agrawal et al.,2009). Sedangkan penelitian mengenai
pemberian citicolin pada uji klinis pada Citicoline in the treatment of cognitive impairment, beberapa pasien yang mengalami gangguan ingatan ringan hingga
sedang mengalami perbaikan dalam kemampuan kognitifnya, terutama dalam kemampuan untuk memperhatikan. Citicoline juga menunjukkan potensi untuk meningkatkan kemampuan verbal dengan dosis sekitar 2.000 mg per hari dan terbukti bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan mengingat pasien apabila diberikan secara oral selama 1 bulan. Secara umum dikatakan bahwa citicoline meningkatkan ingatan dan perilaku yang berkenaan dengan ingatan (Fioravanti et al.,2006).
4
anoreksia, nilai fungsi hati abnormal pada pemeriksaan laboratorium dan perubahan tekanan darah sementara (Sweetman, 2009)
Atas dasar latar belakang diatas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pola penggunaan obat neuroprotektan pada pasien stroke pendarahan di instalasi rawat inap RSU Dr.Saiful Anwar Malang, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan dapat terpantau dengan lebih tepat. Penelitian dilakukan di RSUD Dr.Saiful Anwar Malang dengan pertimbangan rumah sakit tersebut adalah rumah sakit umum daerah terbesar di kota Malang sehingga banyak menerima pasien dari berbagai kalangan.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas didapatkan rumusan masalah sebagai berikut:
Bagaimanakah pola penggunaan obat neuroprotektan pada pasien stroke perdarahan diruang rawat insp RSU Dr. SAIFUL ANWAR Malang ?
1.3Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pola penggunaan Neuroprotektan pada pasien stroke perdarahan diruang rawat inap RSU Dr. SAIFUL ANWAR Malang.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui pola penggunaan neuroprotektan pada pasien stroke perdarahan diruang rawat inap RSU Dr. SAIFUL ANWAR Malang meliputi dosis, rute, bentuk sediaan dan jenis obat terkait data klinik dan data laboraturium.
1.4Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
5
kualitas pelayanan kefarmasian kepada pasien dan bekerja sama dengan profesi kesehatan lain.
b. Agar dapat memberikan gambaran mengenai pola pemilihan dan penggunaan neuroprotektif pada pasien stroke perdarahan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sarana evaluasi dan pengawasan penggunaan obat neuroprotektif pada pasien.
1.4.2 Bagi Rumah Sakit
a. Sebagai data awal DUS (Drug Utilization Study) yang bermanfaat bagi instalasi farmasi berkaitan dengan pengadaan obat.
b. Sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan baik bagi klinisi ataupun farmasis terutama pada pelayanan farmasi klinik.