Kata Sapaan Dalam Bahasa Karo:
Analisis SosiolinguistikLusianna Meliala
Program Pasca Sarjana Program Studi Linguistik Universitas Sumatera Utara
Abstrak
Tesis ini membicarakan kata sapaan dalam bahasa Karo. Masalah penelitian mencakup dua hal, yakni apakah kata sapaan dalam bahasa Karo dan bagaimanakah kata sapaan itu digunakan. Tujuan penelitian adalah mendeskripsi kata sapaan bahasa Karo dan penggunaan kata sapaan. Kajian ini merupakan kajian sosiolinguistik yang secara spesifik merujuk teori Ervin Tripp (1976). Kajian dilakukan dengan metode deskriptif. Penelitian dilakukan di Kabanjahe, Ketaren dan Nangbelawan yang dikenal sebagai bahasa Karo dialek Urung Julu dalam ranah adat perkawinan, pesta adat memasuki rumah baru, dan acara kematian.
Teknik pengumpulan data mencakup teknik betas libat cakap dan libat cakap. Temuan penelitian adalah bahasa Karo dialek Urung Julu menggunakan 25 kata sapaan, diantaranya kam, engko, bapa, nandai, bulang, nini, mama, mami, bibi, bengkila, permain, kaila, berai-berai, impal, turang, turangku, turangnguda, agi, we, amai/ buted, silih, kaka, aida, nak, dan senina. Pemakaian kata sapaan tersebut terikat kepada konteks sosial dan situasi yang mencakup berbagai unsur, seperti umur, status dalam adat, status sosial, status urutan kelahiran, dikenal atau tidak dikenal, situasi, jenis kelamin, dan keakraban. Kesalahan pemakaian kata sapaan menyebabkan kesalahpahaman yang pada akhirnya mengakibatkan gangguan komunikasi antara penyapa dan tersapa.