• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERHITUNGAN RASIO PROFITABILITAS PADA PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk PENGUSAHAAN BRIKET UNIT USAHA LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERHITUNGAN RASIO PROFITABILITAS PADA PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk PENGUSAHAAN BRIKET UNIT USAHA LAMPUNG"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PERHITUNGAN RASIO PROFITABILITAS PADA PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk PENGUSAHAAN BRIKET UNIT USAHA LAMPUNG

ABSTRAK

Oleh

Nadya Kartika Sari

Setiap perusahaan yang telah berdiri tentu mempunyai tujuan, salah satunya yaitu mencari laba semaksimal mungkin. Dengan demikian halnya perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba diwakili oleh rasio profitabilitas. Perhitungan rasio profitabilitas suatu perusahaan dibutuhkan laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan, yang terdiri dari laporan neraca dan laporan laba rugi keuangan yang menunjukan keadaan perusahaan yang terdiri dari aktiva,utang dan modal perusahaan pada saat tertentu.Tujuan laporan keuangan yaitu memberikan segala macam informasi keuangan selama kurun waktu tertentu (periode akuntansi/satu tahun).Untuk lebih mengetahui tentang kinerja keuangan perusahaan PT Bukit Asam Pengusahaan Briket Unit Lampung berdasarkan perhitungan profitabilitas maka digunakan laporan keuangan perusahaan berupa laporan neraca dan laporan laba rugi dari tahun 2010 sampai dengan 2013.

Sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder adalah data-data yang relevan dengan tujuan penelitian, yaitu berasal dari sumber-sumber lain yang diperoleh secara tidak langsung, misalnya buku-buku, surat kabar, majalah, dll. Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti terdiri dari : studi pustaka dan survey lapangan.

(2)

2

Nadya Kartika Sari Tujuan dari tugas akhir ini yaitu untuk mengetahui perhitungan laba pada PT Bukit Asam Pengusahaan Briket Unit Lampung menggunakan rasio profitabilitas. Hasil pembahasan yang diperoleh adalah (1) perhitungan NPM tahun 2010-2013 (2) perhitungan GPM tahun 2010-2013 (3) perhitungan NITA tahun 2010-2013 (4) perhitungan ROE tahun 2013 (5) perhitungan GYTA TAHUN 2010-2013.

Saran yang diajukan penulis pada PT Bukit Asam Pengusahaan Briket Unit Lampung yaitu agar lebih memperhatikan biaya yang dikeluarkan dan aktiva yang digunakan dalam operasional. Sehingga terjadi keseimbangan antara laba yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan.

(3)
(4)
(5)
(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 17 April 1993, merupakan putri pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Kardi dan Sari Yanti.

Penulis menyelesaian pendidikan di Taman Kanak-kanak Taman Siswa pada tahun 1999, Sekolah Dasar Swasta Taman Siswa pada tahun 2005, Sekolah Menengah Pertama Negeri 18 Bandar Lampung 2008, Sekolah Menengah Atas Negeri 04 Bandar Lampung pada tahun 2011.

(7)

MOTO

Keberhasilan adalah sebuah proses. Niatmu adalah awal keberhasilan

Peluh keringatmu adalah penyedapnya.

Tetesan air matamu adalah pewarnanya. Doamu dan doa orang-orang disekitarmu

adalah bara api yang mematangkannya.

Kegagalan di setiap langkahmu adalah pengawetnya.

Maka dari itu Bersabarlah!

Allah selalu menyetai orang-orang yang penuh kesabaran dalam proses menuju

keberhasilan

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

RIWAYAT HIDUP ... ii

MOTTO ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

II. LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Pengertian Laporan keuangan ... 6

2.2 Tujuan Laporan Keuangan ... 8

2.3 Jenis-jenis Laporan Keuangan ... 9

2.4 Sifat Laporan Keuangan ... 12

2.5 Pengukuran Kinerja Keuangan ... 13

(9)

3.2 Metode Pengumpulan Data ... 18

3.3 Gambaran Umum Perusahaan ... 19

3.3.1 Sejarah singkat perusahaan ... 20

3.3.2 Visi, Misi dan Makna perusahaan ... 22

3.3.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 23

IV. PEMBAHASAN ... 29

4.1 Rasio Profitabilitas ... 29

4.2 Perhitungan Profitabilitas ... 29

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 42

5.1 Kesimpulan ... 42

5.2 Saran ... 44 DAFTAR PUSTAKA

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal 1. Perkembangan Pendapatan Operasional, Biaya Operasional,

Laba Bersih, Aktiva, Modal PT Briket Bukit Asam

tahun 2010-2013 ... 4 2. Perkembangan NPM PT Briket Bukit Asam periode

tahun 2010-2013 ... 31 3. Perkembangan GPM PT Briket Bukit Asam periode

tahun 2010-2013 ... 33 4. Perkembangan NITA PT Briket Bukit Asam periode

tahun 2010-2013 ... 36 5. Perkembangan ROE PT Briket Bukit Asam periode

tahun 2010-2013 ... 38 6. Perkembangan GYTA PT Briket Bukit Asam periode

tahun 2010-2013 ... 41

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu perusahaan dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah permintaan atau minat yang semakin meningkat atas barang yang diproduksi suatu perusahaan. Hal ini disebabkan karena kebutuhan manusia tidak bisa digunakan secara langsung dan harus melewati sebuah proses di suatu tempat. Setiap perusahaan yang telah berkembang dan menjaga kelangsungan hidup perusahaannya.

(12)

2

Laba atau profit merupakan salah satu indikator kinerja suatu perusahaan dan dijadikan tolak ukur dalam mengukur kinerja perusahaan. Secara umum laba dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan para investor dan kreditor dalam penanaman modalnya walaupun hal tersebut bukan satu-satunya faktor yang mendasari mereka dalam berinvestasi. Selain itu laba atau profit juga merupakan salah satu indikator penting dalam menilai kesehatan perusahaan, yaitu menilai dari segi profitabilitasnya.

PT Bukit Asam Pengusahaan Briket Unit Lampung membutuhkan perhitungan rasio profitabilitas sebagai hasil yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur ataupun gambaran tentang efektivitas kinerja manajemen yang ditinjau dari keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan hasil penjualan dan investasi perusahaan. Profitabilitas ini merupakan indikator yang memegang peranan penting dari pengambilan keputusan yang akan datang.

(13)

rasio dan selanjutnya rasio ini digunakan untuk menilai beberapa aspek tertentu dari operasi perusahaan.

Profitabilitas bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba, baik dalam hubungannya dengan penjualan, assets, maupun modal sendiri. Manfaat profitabilitas adalah untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang, untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

Pentingnya profitabilitas dapat dilihat dengan mempertimbangkan dampak yang berasal dari ketidakmampuan perusahaan mendapatkan laba yang maksimal untuk mendukung kegiatan operasionalnya. Dalam melakukan aktivitas operasionalnya setiap perusahaan akan membutuhkan potensi sumber daya. Potensi sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut salah satunya sumber daya keuangan yaitu modal. Modal adalah bagian pemilik perusahaan atau kekayaan (aktiva) perusahaan yang diukur dengan menghitung selisih antara aktiva yang dikurangi dengan utang.

(14)

4

Tabel 1. Perkembangan Pendapatan Operasional, Biaya Operasional, Laba Bersih, Aktiva, Modal PT Bukit Asam (Persero) Tbk Pengusahaan Briket Unit Lampung tahun 2010-2013

Tahun 2010 2011 2012 2013

Pendapatan Operasional

4,464,531,660.40 2,289,122,573.74 (443,967,740.44) 829,915,295.05

Biaya Operasional

3,825,631,649.40 4,387,480,178.80 1,920,489,259.36 90,407,595.25

Laba Bersih 664,079,942.00 (2,086,787,937.67) 1,274,584,231.95) 951,753,668.32

Aktiva 7,059,579,136.39 8,482,020.983.69 21,103,506,789.01 13,853,170,418

Modal 6,395,499,197.11 10,568,808,924.08 22,378,145,032.68 12,901,416,752.47

Sumber: PT Bukit Asam (Persero) Tbk Pengusahaan Briket Unit Lampung (laporan tahunan) tahun 2014

Dari penjelasan pada tabel profitabilitas diatas penulis ingin mengetahui sejauh mana tingkat profitabilitas PT Bukit Asam (Persero) Tbk Pengusahaan Briket Unit Lampung apakah meningkat atau hanya mempertahankan pendapatannya, sehingga dapat menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana perkembangan rasio profitabilitas pada PT Bukit Asam Pengusahaan Briket Unit Lampung selama periode 2010 samapai dengan 2013 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Bagi Perusahaan : Untuk mengetahui perkembangan rasio profitabilitas pada PT Bukit Asam Pengusahaan Briket Unit Lampung .

(15)

1.4 Manfaat Penelitian

1. Memberikan masukan yang bermanfaat berupa sumbangan pemikiran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi PT Bukit Asam Pengusahaan Briket Unit Lampung dalam perhitungan rasio profitabilitas sehingga dapat memperoleh laba yang optimal.

(16)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan suatu perusahaan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.. Berikut ini pengertian laporan keuangan dari beberapa para ahli :

(17)

Laporan keuangan adalah catatan keuangan mengenai aktivitas perusahaan atau organisasi selama kurun waktu tertentu (satu periode akuntansi/satu tahun yang memperlihatkan kondisi pada kurun waktu tersebut dan dipergunakan sebagai informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Segala sesuatu yang berhubungan dengan hal yang mengenai material dan krusial, yaitu uang, pasti dan harus dicatat dalam bentuk laporan keuangan (Ryan ariefiansyah & Miyosi Margi Utami, 2012).

Laporan keuangan menurut Jhon N Mayer (1980) dalam bukunya

Financial Statement Analysis mengatakan bahwa yang dimaksud dengan

laporan keuangan adalah : “Dua daftar yang disusun oleh Akuntan pada

akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar laba rugi. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba yang ditahan).”

(18)

8

Kondisi dan faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi; Usaha-usaha yang lalu, sekarang, maupun yang akan datang;

Luasnya produksi;

Kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan;

Penelitian dan pengembangan Marketing dan advertising;

Rencana-rencana dalam belanja modal dan pembelanjaan di masa-masa yang akan datang;

Kebijakan mengenai dividen dan sebagainya.

2.2. Tujuan Laporan Keuangan

1. Memberikan segala macam informasi keuangan selama kurun waktu tertentu (periode akuntansi/satu tahun), misalnya informasi tentang : a. perubahan asset/harta, utang, dan modal (bertambah, berkurang, atau

tetap)

b. rasio pertumbuhan ekonomi perusahaan dari waktu ke waktu dengan membandingkan laporan keuangan per tahun

c. jenis-jenis asset atau harta yang dimiliki, misalnya kendaraan, tanah, gedung, serta uang kas (tunai), jenis-jenis utang bila ada, termasuk juga jenis-jenis modal, misalnya modal saham dan nonsaham, serta d. informasi lainnya yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan. 2. Memberikan penilaian tentang kondisi perusahaan pada saat itu, misalnya

(19)

3. Membantu pihak-pihak yang berkepentingan untuk membuat putusan penting setelah membaca dan menganalisis laporan keuangan.

2.3 Jenis-jenis laporan keuangan

Laporan keuangan terdiri dari laporan neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas.

1. Laporan Neraca

Laporan neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi harta dan hutang atau kewajiban organisasi atau perusahaan pada saat tertentu. Informasi utama laporan neraca adalah komposisi sumber modal dan penggunaan modal. Unsur-unsur yang ada dalam neraca antara lain sebagai berikut :

a. Aktiva

Aktiva/asset/harta adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan.

Aktiva dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

Aktiva lancar adalah aktiva yang memiliki umur kurang dari satu tahun atau aktiva yang mudah diuangkan dan dicairkan, misalnya : kas, piutang , wesel tagih, perlengkapan, beban dibayar dimuka, persediaan.

(20)

10

Aktiva tetap adalah aktiva yang memiliki manfaat ekonomis lebih dari satu tahun dan dipergunakan untuk kegiatan operasional perusahaan, yang secara umum dibedakan menjadi berwujud dan tidak berwujud.

b. Kewajiban

Kewajiban terdiri dari kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

Kewajiban jangka pendek adalah utang atau kewajiban yang memiliki umur (atau harus dilunasi) dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, yang meliputi : utang usaha, wesel bayar, beban yang masih harus dibayar.

Kewajiban jangka panjang adalah utang atau kewajiban memiliki umur (atau harus dilunasi) lebih dari satu tahun, meliputi: obligasi, hipotik, dan utang bank.

Modal

Modal adalah asset bersih yang didapatkan dari semua aktiva dengan kewajiban.

2. Laporan Laba-Rugi

(21)

Pendapatan adalah kenaikan manfaat ekonomi (bertambahnya modal/aktiva atau menurunnya kewajiban) yang berasal dari aktivitas operasional perusahaan, misalnya penjualan, pemberian jasa pada klien, dan pendapatan dari kegiatan non operasional seperti penjualan surat berharga atau aktiva tetap.

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi (penurunan modal aktiva atau bertambahnya kewajiban) karena aktivitas operasional perusahaan, misalnya beban gaji karyawan, dan aktivitas non operasional perusahaan, misalnya beban penyusutan.

3. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal adalah laporan mengenai posisi modal organisasi atau perusahaan pada saat tertentu. Laporan perubahan modal dibuat setelah pembuatan laporan laba rugi. Laporan perubahan modal berisi modal awal ditambah dengan laba. Namun, bila rugi berarti dikurangi dengan jumlah rugi. Bila perusahaan tersebut skalanya tidak besar, price (pengambilan untuk kepentingan pribadi pemilik perusahaan) akan ikut mengurangi modal. Sementara, untuk perusahaan besar, laba yang dibagikan/dividenlah yang mengurangi modal perusahaan. Rugi akan mengurangi modal awal, sedangkan laba akan menambah modal awal. 4. Laporan Arus Kas

(22)

12

Kegiatan perusahaan terkait dengan masuk dan keluarnya kas terdiri atas tiga kegiatan, yaitu :

Aktivitas operasi

Arus kas dari kegiatan operasi antara lain dapat berupa arus kas dari transaksi penjualan, pembayaran ke pemasok, karyawan, bunga beban operasional lainnya dan pajak penghasilan.

Aktivitas investasi

Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan arus kas masa depan.

Aktivitas pendanaan

Arus kas aktivitas pendanaan, dapat berupa penerimaan kas dari saham dan obligasi, pembayaran deviden, serta pelunasan pinjaman.

2.4. Sifat Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang dibuat tersebut bersifat histories serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara :

1. Fakta yang telah dicatat (Recorder Fact)

2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi (Accounting Convection and Posulate).

3. Pendapat pribadi (Personal Judgment).

(23)

dalam perusahaan maupun yang disimpan di bank, jumlah piutang, persediaan barang dagang, hutang maupun aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.

Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi : berarti data yang dicatat berdasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim (Accounting Convention Principles). Hal ini dilakukan dengan tujuan agar lebih memudahkan pencatatan (expedisi) atau untuk keseragaman.

Pendapat pribadi (Personal Judgment) : bahwa meskipun transaksi telah di atur oleh dalil-dalil dasar yang telah ditetapkan sudah menjadi standar praktek pembukuan. Namun semua itu tergantung pada management perusahaan yang bersangkutan.

2.5 Pengukuran Kinerja Keuangan

(24)

14

Menurut Munawir (2004) tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah:

a. Mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera diselesaikan pada saat ditagih.

b. Mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.

c. Mengetahui tingkat profitabilitas atau rentabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu dengan menggunakan aktiva atau modal secara produktif.

d. Mengetahui tingkat stabilitas, yaitu kemampuan perusahaan dalam menjalankan dan mempertahankan usahanya agar tetap stabil, hal tersebut diukur dari kemampuan perusahaan membayar pokok hutang dan beban bunga tepat pada waktunya.

2.6 Rasio Profitabilitas

(25)

Sistem Perhitungan Rasio Profitabilitas

a. Net Profit Margin

Menurut Alexandri (2008) Net Profit Margin (NPM) adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah dipotong pajak.

Menurut Bastian dan Suhardjono (2006) Net Profit Margin adalah perbandingan antara laba bersih dengan pendapatan operasionalnya. Semakin besar NPM, maka kinerja perusahaan akan semakin produktif sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan. Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase laba bersih yang diperoleh dari setiap pendapatan operasionalnya. Semakin besar rasio ini, maka dianggap semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi. Hubungan antara laba bersih sesudah pajak dan pendapatan operasional menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengemudikan perusahaan secara cukup berhasil untuk menyisakan margin tertentu sebagai kompensasi yang wajar bagi pemilik yang telah menyediakan modalnya untuk suatu resiko. Hasil dari perhitungan mencerminkan keuntungan netto per rupiah penjualan. Untuk dapat menilai apakah perusahaan itu profitable atau tidak.

(26)

16

b. Gross Profit Margin (GPM) digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba dan pendapatan operasionalnya setelah dikurangi dengan biaya operasionalnya.

GPM =

c. Net Income On Total Assets (NITA) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam memperoleh profitabilitasnya dan managerial efficiency secara overall dan lain-lain.

NITA =

d. Return of Equity (ROE) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola/memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran deviden. Kenaikan rasio ini menunjukkan bahwa terjadi kenaikan laba bersih perusahaan. Kenaikan tersebut akan menyebabkan naiknya harga saham perusahaan.

(27)

e. Gross Yield On Total Assets (GYTA) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam meningkatkan laba. Tinggi rasio ini dipengaruhi oleh besarnya jumlah aktiva perusahaan, dilakukan pengalihan portopolio sekuritas aktiva yang memberikan hasil yang lebih tinggi, naiknya tingkat bunga dan komisi bank serta adanya usaha-usaha lain yang serius dari manajemen untuk meningkatkan pendapatan.

(28)

18

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1. Sumber data Data Sekunder

Data sekunder adalah data-data yang relevan dengan tujuan penelitian, yaitu berasal dari sumber-sumber lain yang diperoleh secara tidak langsung, misalnya buku-buku, surat kabar, majalah dan internet.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Prosedur kerja yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah metode pengumpulan data, yang terdiri dari sebagai berikut :

a. Studi Pustaka

(29)

b. Suvey lapangan 1. Wawancara

Penulis mengadakan tanya jawab secara langsung kepada staff keuangan di PT Bukit Asam (Persero), Tbk. Pengusahaan Briket Unit Usaha Lampung untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penulisan tugas akhir ini.

2. Observasi

Proses pengamatan pencatatan sistematis terhadap fenomena-fenomena atau gejala-gejala yang berhubungan dengan penulisan tugas akhir. 3. Dokumentasi

Mencatat dan memfotokopi data untuk mengambil data. Adapun data yang penulis peroleh antara lain :

a. Struktur organisasi

b. Laporan keuangan tahun 2010-2013 c. Proses produksi

3.3 Gambaran Umun Perusahaan

PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk, Pengusahaan Briket Unit Lampung yang beralamat di Jl. Raya Natar Km. 16 No. 39 Desa Pemanggilan Lampung Selatan. Tepatnya terletak 7 km dari Kota Bandar Lampung dan 20 km dari pelabuhan khusus batubara Tarahan.

(30)

20

1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan SPBU Pertamina Desa Pemanggilan

2. Sebelah Timur : Jl. Raya Natar

3. Sebelah Barat : Berbatasan dengan tanah pekarangan / ladang 4. Sebelah Selatan: Bersebelahan dengan CV. Tunas Karya.

Batubara dari Pelabuhan Khusus Tarahan diangkut dengan truk dengan kapasitas muat batubara adalah 10 ton/truk. Setiap harinya biasa mengangkut sebanyak 30 ton. Batubara ini akan diproses sebagai bahan bakar alternatif berupa Briket Batubara sebagai antisipasi berkurangnya sumber energi yang ada saat ini seperti : minyak dan gas, dan ini merupakan tugas pokok dari PT BA PBUL. PT BA PBUL berhubungan langsung dengan konsumen dalam melakukan transaksi. Konsumen tersebut terdiri dari rumah tangga, rumah makan/industri kecil.

3.3.1 Sejarah Singkat Perusahaan

(31)

Pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam penggunaan Briket Batubara maka pada tanggal 6 Februari 1993 yang menjadi pertimbangan dibangunnya pabrik Briket Batubara di Tanjung Enim yaitu di Muara Enim (Sumatera Selatan). Menteri pertambangan dan energi telah

mengajukan izin prinsip “crash program” pembangunan pabrik briket

batubara pertama oleh PT Bukit Asam beserta pembiayaan kepada menteri keuangan dengan surat No. 483/201M.DJP/1993 tanggal 9 Februari dan 19 Februari 1993, menteri keuangan dengan no. 5/226/m.k/1993 menyetujui permohonan tersebut yaitu mengenai penggunaan dana kontrak kerja sama (KKS/PKP2B). Pada rapat umum pemegang saham (RUPS) tanggal 21 Desember 1993 ditetapkan pembagian laba tahun buku 1992 untuk PKP2B sebesar Rp. 82.438.970.414,00 yang kemudian digunakan untuk crash program dan pengembangan Briket Batubara.

Pada tanggal 9 Maret 1993 Pabrik Briket Batubara Tanjung Enim mulai berproduksi, dan mulai usaha dalam memasyarakat penggunaannya tanggal 10 April 1993 yaitu ditiga desa percontohan di Pulau Jawa sebagai berikut :

- Desa Paliman Kabupaten Cirebon Jawa Barat

- Desa Ceper Kabupaten Klaten Jawa Tengah

(32)

22

Berdasarkan pertimbangan pasar dan kemudahan pengiriman bahan baku serta keikutsertaan swasta untuk pencetakan Briket Batubara, ditetapkan daerah Serang (Jawa Barat) dan Gresik (Jawa Timur) sebagai lokasi pabrik briket dengan rencana kapasitas produksi masing-masing 360.000 ton untuk bahan baku Briket (adonan) dan 165.000 Briket Batubara per tahun. Pabrik Briket Batubara Unit Lampung merupakan salah satu unit dari proyek pengembangan briket batubara, PTBA yang terletak di Jl. Raya Natar km. 16 No. 39 desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung.

3.3.2 Visi, Misi dan Makna pada PT Bukit Asam (Persero) Tbk Pengusahaan Briket Unit Usaha Lampung.

VISI :

Menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan MISI :

sumber energi dengan mengembangkan kompetensi korporasi dan keunggulan insani untuk memberikan nilai tambah maksimal bagi stakeholders dan lingkungan.

MAKNA :

(33)

3.3.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi PT. Tambang batubara Bukit Asam (Persero) Tbk Pengusahaan Briket Unit Lampung adalah struktur organisasi yang didalamnya terdapat wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dengan bawahan. Tipe organisasi ini mengenal hanya satu pimpinan yang langsung membawahi semua bidang yang ada di perusahaan. Dengan demikian dalam organisasi garis ini ketegasan dalam memberi perintah dan kedisiplinan dalam bekerja lebih terjamin. Struktur organisasi terlampir.

Adapun jabatan dan uraian tugas sebagai berikut : 1. Manajer

Mengorganisir dan mengakomodir seluruh kegiatan Pengusahaan Briket Unit Lampung meliputi :

Layanan Operasi

Produksi

Penjualan dan Pendistribusian

Pengadaan

Umum Keuangan

(34)

24

2. Supervisor umum dan pengadaan

Mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan umum dan pengadaan, meliputi Pengadaan barang / jasa

Administrasi pengadaan

Administrasi pegawai Layanan Umum

Security

Sarana dan prasarana a. Administrasi pengadaan

Melaksanakan administrasi pengadaan meliputi :

Pendokumentasian, pemutakhiran, data pengadaan

Pemeliharaan data serta sertifikasi rekanan

Estimasi harga barang / jasa

Penyiapan administrasi proses pengadaan sampai penunjukan pemenang tender sesuai ketentuan yang berlaku

b. Administrasi kepegawaian

Mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan kepegawaian dan layanan umum, meliputi kegiatan administrasi kepegawaian, layanan umum sehingga kegiatan operasional pabrik dapat berjalan lancar.

c. Administrasi gaji dan kesejahteraan

(35)

d. Satuan pengamanan

Mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan pengamanan dilokasi kerja sesuai prosedur pengamanan yang berlaku dalam rangka pengamanan seluruh pegawai dan asset perusahaan, termasuk menjalin kerjasama dengan aparat keamanan setempat, sehingga perusahaan terhindar dari tindak kejahatan dan kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan optimal.

e. Humas

Mengkoordinir dan mengatur seluruh kegiatan kehumasan yang meliputi kegiatan : peliputan dan dokumentasi kegiatan perusahaan, penyebarluasan informasi, menjalin hubungan eksternal, pendistribusian majalah dan koran, serta pengaturan penerimaan/pelayanan kunjungan tamu perusahaan, sehingga tersedia informasi yang benar dan positif perihal perusahaan dan terciptanya hubungan yang harmonis baik dalam kedalam maupun keluar perusahaan.

f. Cleaning service

Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan keindahan lingkungan perusahaan. Sehingga tercipta suasana perusahaan yang nyaman, sehat, bersih, dan indah seta kesehatan dalam lingkungan perusahaan selalu terjaga dengan baik.

3. Supervisor Keuangan

(36)

26

Pembuatan laporan keuangan Melaksanakan kegiatan keuangan

Menyusun laporan realisasi biaya dan usulan kebutuhan dana unit secara bulanan.

a. Kasir

Melakukan penerimaan, penyimpanan dan pembayaran uang dengan jumlah yang terbatas berdasarkan ketentuan yang berlaku meliputi pelayanan transaksi keuangan. Penyediaan buku kas harian, penyimpanan dokumen berharga serta rekonsiliasi kas/bank sehingga kegiatan penerimaan, pembayaran dan penyimpanan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan prosedur.

b. Staf Keuangan dan Akutansi

Menyusun satuan anggaran kerja, menyusun dan menganalisa laporan keuangan atau manajemen, memverifikasi hutang/ piutang/ perpajakan/ asuransi dan gaji, penagihan piutang dan melakukan penghitungan beban biaya/pendapatan dan nilai persediaan, kajian efisien penggunaan aktiva tetap, penghitungan gaji dan non gaji. Sehingga seluruh kegiatan keuangan dapat berjalan optimal.

4. Asisten Manajer Layanan Operasional Produksi (LOP)

Mengkoordinir dan mengatur seluruh kegiatan layanan operasi produksi untuk mendukung pencapaian target produksi sesuai dengan rencana yang meliputi

Perencanaan Produksi

(37)

Pengendalian mutu produk (analisa laboratorium) Pengelolaan pergudangan

Pemantauan dan pengelolaan lingkungan

Membuat laporan manajemen a. Pergudangan

Mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan operasional pergudangan meliputi penerimaan, penyimpanan, perawatan dan pengeluaran (produk, bahan baku, bahan pembantu dan mesin/peralatan). Sehingga barang-barang gudang tersimpan dengan baik.

b. K3 (Keselamatan kerja dan kesehatan)

Mengorganisir dan mengkoordinir seluruh kegiatan K3 dan lingkungan yang meliputi : pengawasan/pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja, pengawasan lingkungan serta penanggulangan kebakaran, sehingga operasional perusahaan dapat berjalan aman serta memenuhi kaidah K3 dan lingkungan.

5. Asisten Manajer Produksi

Mengkoordinir dan mengatur seluruh kegiatan operasi untuk pencapaian target produksi briket sesuai dengan rencana (harian, bulanan, tahunan) meliputi :

Merencanakan kebutuhan bahan baku, bahan pembantu, barang/jasa

Merencanakan perawatan dan perbaikan mesin/peralatan

Mempertahankan mutu produk sesuai standar

(38)

28

a. Produksi

Melaksanakan semua kegiatan sesuai ketentuan yang berlaku. Sehingga dapat berjalan secara optimal, dan bertanggung jawab kepada kepala produksi.

b. Perawatan Mesin

Mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan perawatan, untuk pencapaian target produksi briket sesuai rencana (harian, bulanan, dan tahunan) meliputi:

Perencanaan perawatan dan perbaikan (harian, mingguan, bulanan, dan tahunan)

Mempersiapkan kebutuhan peralatan mesin dan suku cadang

Perbaikan/ perawatan/trouble shooting/ performance test/ pemasangan/ modifikasi peralatan/ mesin.

6. Penjualan

Melaksanakan kegiatan penjualan briket yang meliputi :

Pendistribusian briket Penetrasi pasar

Pemeliharaan pasar serta pengembangan pasar

(39)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan profitabilitas pada PT Tambang Batubara Briket unit lampung periode tahun 2010-2013 maka penulis menyimpulkan :

1. Perkembangan Net Profit Margin pada tahun 2010 sampai dengan 2013 berfluktuasi, dimana NPM pada tahun 2010 sebesar 14,87% dan di tahun berikutnya mengalami penurunan yaitu pada tahun 2011 NPM sebesar -91,16% dan pada tahun 2012 sebesar -2,87%, namun pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 1,15%. Peningkatan ini disebabkan meningkatnya laba bersih dan besar/kecilnya NPM sangat bergantung pada besar/kecilnya GPM mengenai biaya operasionalnya.

(40)

43

3. Perkembangan Net Income On Total Assets dari tahun 2010-2013 berfluktuasi, dimana periode tahun 2011 dan tahun 2012 mengalami penurunan, sedangkan pada tahun 2013 mengalami kenaikan, hal ini dikarenakan manajemen lebih mampu memanfaatkan asset perusahaan dalam memperoleh laba pada tahun 2013 dibandingkan tahun 2011 dan 2012.

4. Perkembangan Return On Equity dari tahun 2010-2013 berfluktuasi, dari tahun 2010 sebesar 10,38% terjadi penurunan dari tahun 2011 sebesar -19,74% dan tahun 2012 sebesar -5,70%. Penurunan ini disebabkan karena turunnya tingkat laba bersih, hal ini mengakibatkan ROE yang dihasilkan oleh PT Bukit Asam Pengusahaan Briket Unit Lampung mengalami penurunan. Namun pada tahun 2013 PT Bukit Asam Pengusahaan Briket Unit Lampung mampu menstabilkan kembali hasil ROE yaitu sebesar 7,38%, hal ini dikarenakan naiknya tingkat laba bersih pada tahun 2013. 5. Perkembangan Gross Yield On Total Assets dari tahun 2010-2013

(41)

5.2 Saran

Terhadap adanya keterbatasan analisa laporan keuangan diatas disarankan kepada PT Bukit Asam Pengusahaan Briket Unit Lampung agar :

1. Perusahaan mampu meningkatkan penjualan dan menekan biaya yang dikeluarkan, sehingga PT Bukit Asam Pengusahaan Briket Unit Lampung dapat menunjukkan kemampuan menghasilkan laba yang semaksimal mungkin.

2. Perusahaan mampu menyesuaikan antara laba yang diperoleh dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dan aktiva yang digunakan dalam operasional perusahaan, sehingga adanya keseimbangan antara laba yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan dan aktiva yang digunakan dalam operasional PT Bukit Asam Pengusahaan Briket Unit Lampung.

(42)

1

DAFTAR PUSTAKA

Alexandri, Moh. Benny. 2008. Manajemen Keuangan Bisnis. Bandung. Bastian, Indra dan Suhardjono. 2006. Akuntansi Perbankan. Edisi 1. Jakarta:

Salemba Empat.

Iban, Sofyan. 2004. Manajemen Keuangan I. Edisi 3. Penerbit Lamda Sains Indonesia.

John N. Mayer. 1980. Finansial Statement Analysis. Penerbit Tarsito. Bandung Munawir, S. 2004. Analisis Laporan Keuangan Liberty. Yogyakarta.

Riyanto, Bambang. 1999. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Penerbit Yayasan Badan Penerbit Gama Persada. Yogyakarta.

Ryan Ariefiansyah dan Miyosi Margi Utami. 2012. Jurus Kilat Membuat Laporan Keuangan. Jakarta Timur : Laskar Aksara.

Gambar

Tabel 1. Perkembangan Pendapatan Operasional, Biaya Operasional, Laba Bersih, Aktiva, Modal PT Bukit Asam (Persero) Tbk Pengusahaan Briket Unit Lampung tahun 2010-2013

Referensi

Dokumen terkait

Apakah laporan keuangan calon nasabah yang dibutuhkan oleh bank adalah laporan keuangan yang lengkap yang terdiri dari laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas serta

Pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan rugi laba serta laporan perubahan modal, dimana neraca menunjukkan jumlah aktiva, hutang, dan modal dari

Pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan rugi laba serta laporan modal, dimana neraca menunjukkan atau menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan

pada umumnya laporan keuangan itu sendiri dari neraca dan perhitungan rugi laba serta laporan perubahan modal, dimana neraca menunjukkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari

terdiri dari rasio-rasio neraca yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal dari.. neraca, rasio-rasio laporan laba-rugi yang disusun dari data yang

Pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan rugi laba serta laporan perubahan modal, dimana neraca menunjukkan jumlah aktiva, hutang, dan modal dari

Dengan diterimanya Laporan Direksi serta disahkannya Laporan Keuangan yang terdiri dari Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir

Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari Neraca dan Laporan Laba Rugi, Laporan Saldo Laba dan Laporan Arus Kas, dimana neraca menunjukkan atau menggambarkan