• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Reward dan Punishment Terhadap Disiplin Kerja Karyawan PT. Telkom Indonesia Regional I, Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Reward dan Punishment Terhadap Disiplin Kerja Karyawan PT. Telkom Indonesia Regional I, Medan"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)

KUESIONER

PENGARUHREWARDDANPUNISHMENTTERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TELKOM DIVISI REGIONAL I MEDAN

Dengan hormat, Bapak / Ibu / Saudara sekalian. Bersama ini saya mahasiswi :

Nama : Ruben Septian Siahaan NIM : 120502296

Fakutas : Ekonomi & Bisnis Jurusan : Manajemen Universitas Sumatera Utara,

memohon kesediaanya untuk mengisi daftar kuesioner yang diberikan. Informasi yang diberikan sebagai data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi pada program Sarjana Ekonomi & Bisnis Universitas Sumatera Utara dengan judul “ Pengaruh Reward dan Punishment Terhadap Disiplin Kerja”.

Informasi ini merupakan bantuan yang sangat berarti dalam penyelesaian data peneliti. Atas bantuan dan kesedian bapak/ ibu/ saudara untuk mengisi kuesioner ini saya sampaikan terimakasih.

Hormat saya,

(2)

DAFTAR PERTANYAAN & PERNYATAAN

I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama : ... 2. Status : a. Menikah b. Belum Menikah

3. Umur : a. < 20 thn c. 31-40 thn e. >50 thn b. 21-30 thn d. 41 -50 thn

4. Pendidikan : a. SD d. Diploma b. SMP e. S1 (Sarjana) c. SMU f. S2 -S3

5. Masa Bekerja :…... thn …... bln

II. PETUNJUK PENGISIAN

a. Pada lembar ini terdapat beberapa pernyataan yang harus Ibu/Saudari isi dan

diharapkan agar dijawab seluruh pernyataan yang ada dengan jujur dan sebenarnya. b. Dalam menjawab pernyataan-pernyataan ini, tidak ada jawaban yang salah. Oleh

karena itu, usahakanlah agar tidak ada jawaban yang dikosongkan.

c. Silahkan Ibu/Saudari pilih jawaban yang menurut Ibu/Saudari paling sesuai dengan kondisi yang ada dengan jalan memberikan tanda (√) pada pilihan jawaban yang tersedia.

Keterangan : SS = Sangat Setuju S = Setuju

KS = Kurang Setuju TS = Tidak Setuju

(3)

A REWARD

NO PERNYATAAN STS TS KS S SS

Kriteria berdasarkan ekstrinsik

1 Gaji yang saya terima dari perusahaan sesuai beban pekerjaan saya

2 Saya mendapatkan tambahan imbalan diluar gaji 3 Ketika saya pensiun perusahaan telahmenyiapkan dana pensiun

4 Saya mendapatkan promosi jabatan ketika sayamencapai sasaran 5 Masyarakat dan rekan kerja menghormati saya

sebagai karyawan PT. Telkom

6 Insentif yang diberikan mendorong saya untuk disiplin bekerja

Kriteria berdasarkan Intrinsik

7 dalam bekerja saya berusaha untuk menjadi yangterbaik 8 Saya akan menjadi semakin bersemangat dan giatjika saya diakui sebagai karyawan terbaik 9 Saya mampu memulai dan menyelesaikan tugas

yang diberikan

10 Saya bangga ketika mampu mencapai pekerjaan yang menantang

11

Saya lebih senang ketika bekerja bebas melakukan dan mengambil keputusan tanpa pengawasan terlalu ketat

12 Perusahaan memberikan reward kepada saya jika saya dapat disiplin dalam bekerja

13 saya termotivasi dalam bekerja untuk mengejarreward 14 Saya diberi kebebasan untuk mengembangkanketerampilan saya

B PUNISHMENT

Kriteria berdasarkan Intrinsik

15 Saya mengetahui dengan jelas apa saja hukumanyang ada dalam perusahaan 16 Karyawan langsung mendapat hukuman ketikaterbukti melakukan kesalahan 17 Punishment yang ada dalam perusahaanmenghambat pekerjaan saya

18 Saya lebih berhati-hati dalam bekerja agar tidakmelakukan kesalahan 19 Saya berusaha untuk meminimalisir kesalahan

dalam bekerja

20 Hukuman akan lebih berat jika karyawan mengulangi kesalahan kembali

(4)

Kriteria berdasarkan ekstrinsik

22 Hukuman yang diberikan berlandaskan pada aturan perusahaan

23 Atasan memberikan teguran dahulu karenakesalahan sebelum terkena hukuman C DISIPLIN KERJA

Kriteria berdasarkan sikap 24 Saya harus hadir setiap hari

25 Saya harus masuk kerja tepat waktu Kriteria berdasarkan norma

26 Saya harus selalu mematuhi perintah pimpinan 27 Saya mengetahui sepenuhnya peraturan yang

ditetapkan perusahaan

28 Peraturan tersebut mempermudah dan membantusaya mengerjakan pekerjaan 29 Saya selalu berpedoman pada aturan tata tertibyang berlaku dalam melakukan suatu pekerjaan 30 Saya selalu menggunakan tanda pengenal didalam perusahaan 31 Pimpinan selalu jadi panutan saya dalam bekerja

Kriteria berdasarkan Tanggung Jawab

(5)

Lampiran 1

KUESIONER

PENGARUHREWARDDANPUNISHMENTTERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TELKOM DIVISI REGIONAL I MEDAN

Dengan hormat, Bapak / Ibu / Saudara sekalian.

Bersama ini saya mahasiswi :

Nama : Ruben Septian Siahaan

NIM : 120502296

Fakutas : Ekonomi & Bisnis

Jurusan : Manajemen

Universitas Sumatera Utara,

memohon kesediaanya untuk mengisi daftar kuesioner yang diberikan. Informasi yang diberikan sebagai data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi pada program Sarjana Ekonomi & Bisnis Universitas Sumatera Utara dengan judul “ Pengaruh Reward dan Punishment Terhadap Disiplin Kerja”.

Informasi ini merupakan bantuan yang sangat berarti dalam penyelesaian data peneliti. Atas bantuan dan kesedian bapak/ ibu/ saudara untuk mengisi kuesioner ini saya sampaikan terimakasih.

Hormat saya,

(6)

DAFTAR PERTANYAAN & PERNYATAAN

I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama : ...

2. Status : a. Menikah b. Belum Menikah 3. Umur : a. < 20 thn c. 31-40 thn e. >50 thn

b. 21-30 thn d. 41 -50 thn 4. Pendidikan : a. SD d. Diploma

b. SMP e. S1 (Sarjana) c. SMU f. S2 -S3

5. Masa Bekerja :…... thn …... bln

II. PETUNJUK PENGISIAN

a. Pada lembar ini terdapat beberapa pernyataan yang harus Ibu/Saudari isi dan diharapkan agar dijawab seluruh pernyataan yang ada dengan jujur dan sebenarnya.

b. Dalam menjawab pernyataan-pernyataan ini, tidak ada jawaban yang salah. Oleh karena itu, usahakanlah agar tidak ada jawaban yang dikosongkan.

c. Silahkan Ibu/Saudari pilih jawaban yang menurut Ibu/Saudari paling sesuai dengan kondisi yang ada dengan jalan memberikan tanda (√) pada pilihan jawaban yang tersedia.

Keterangan : SS = Sangat Setuju S = Setuju

KS = Kurang Setuju TS = Tidak Setuju

(7)

A REWARD

NO PERNYATAAN STS TS KS S SS

Kriteria berdasarkan ekstrinsik

1 Gaji yang saya terima dari perusahaan sesuai bebanpekerjaan saya 2 Saya mendapatkan tambahan imbalan diluar gaji 3 Ketika saya pensiun perusahaan telah menyiapkandana pensiun

4 Saya mendapatkan promosi jabatan ketika sayamencapai sasaran

5 Masyarakat dan rekan kerja menghormati sayasebagai karyawan PT. Telkom

6 Insentif yang diberikan mendorong saya untukdisiplin bekerja

Kriteria berdasarkan Intrinsik

7 dalam bekerja saya berusaha untuk menjadi yangterbaik

8 Saya akan menjadi semakin bersemangat dan giat jikasaya diakui sebagai karyawan terbaik

9 Saya mampu memulai dan menyelesaikan tugas yangdiberikan

10 Saya bangga ketika mampu mencapai pekerjaan yangmenantang

11 Saya lebih senang ketika bekerja bebas melakukandan mengambil keputusan tanpa pengawasan terlalu ketat

12 Perusahaan memberikan reward kepada saya jika sayadapat disiplin dalam bekerja

13 saya termotivasi dalam bekerja untuk mengejarreward

14 Saya diberi kebebasan untuk mengembangkanketerampilan saya

B PUNISHMENT

Kriteria berdasarkan Intrinsik

15 Saya mengetahui dengan jelas apa saja hukuman yangada dalam perusahaan

16 Karyawan langsung mendapat hukuman ketikaterbukti melakukan kesalahan

17 Punishment yang ada dalam perusahaan menghambatpekerjaan saya

18 Saya lebih berhati-hati dalam bekerja agar tidakmelakukan kesalahan

19 Saya berusaha untuk meminimalisir kesalahan dalambekerja

20 Hukuman akan lebih berat jika karyawan mengulangikesalahan kembali

21 Saya merasa jera dengan hukuman yang sayadapatkan

(8)

22 Hukuman yang diberikan berlandaskan pada aturanperusahaan

23 Atasan memberikan teguran dahulu karena kesalahansebelum terkena hukuman

C DISIPLIN KERJA Kriteria berdasarkan sikap

24 Saya harus hadir setiap hari

25 Saya harus masuk kerja tepat waktu

Kriteria berdasarkan norma

26 Saya harus selalu mematuhi perintah pimpinan 27 Saya mengetahui sepenuhnya peraturan yangditetapkan perusahaan

28 Peraturan tersebut mempermudah dan membantu sayamengerjakan pekerjaan

29 Saya selalu berpedoman pada aturan tata tertib yangberlaku dalam melakukan suatu pekerjaan

30 Saya selalu menggunakan tanda pengenal di dalamperusahaan 31 Pimpinan selalu jadi panutan saya dalam bekerja

Kriteria berdasarkan Tanggung Jawab

32 Saya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepatwaktu 33 Saya menyelesaikan pekerjaan dengan baik

34 Saya memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadappekerjaan

(9)

Lampiran 2

p1 146,3667 366,309 ,810 ,981

p2 146,4333 361,909 ,750 ,981

p3 146,1333 370,051 ,623 ,982

p4 146,3333 363,885 ,826 ,981

p5 146,3333 365,747 ,826 ,981

p6 146,4667 361,706 ,894 ,981

p7 146,1667 368,833 ,673 ,982

p8 146,4000 361,214 ,884 ,981

p9 146,3000 365,183 ,764 ,981

p10 146,2333 366,875 ,760 ,981

p11 146,3667 367,620 ,673 ,982

p12 146,4667 360,947 ,796 ,981

p13 146,4667 362,878 ,725 ,982

p14 146,3333 365,264 ,653 ,982

p15 146,4000 361,352 ,814 ,981

p16 146,7000 354,355 ,820 ,981

p17 146,7000 354,838 ,842 ,981

p18 146,3667 364,723 ,732 ,982

p19 146,5333 359,430 ,826 ,981

p20 146,4667 361,913 ,816 ,981

p21 146,5333 359,223 ,891 ,981

p22 146,5333 359,361 ,886 ,981

p23 146,4333 362,254 ,790 ,981

p24 146,3000 367,666 ,604 ,982

p25 146,4667 363,982 ,685 ,982

p26 146,3667 366,240 ,671 ,982

p27 146,2667 365,168 ,700 ,982

p28 146,3667 362,171 ,835 ,981

p29 146,6333 356,792 ,786 ,981

p30 146,6667 354,299 ,775 ,982

p31 146,6000 357,490 ,878 ,981

p32 146,6000 356,179 ,873 ,981

p33 146,4667 360,257 ,881 ,981

p34 146,5333 358,464 ,861 ,981

p35 146,2000 370,441 ,595 ,982

(10)

Lampiran 3

Distribusi Jawaban Responden Distribusi Frekuensi untuk VariabelReward Item

Distribusi Frekuensi untuk VariabelPunishment Item

Distribusi Frekuensi untuk Variabel Disiplin Kerja

(11)

5 0 0 6 9,8 24 39,3 24 39,3 7 11,5 61 100

6 1 1,6 7 11,5 29 47,5 20 32,8 4 6,6 61 100

7 0 0 7 11,5 28 45,9 16 26,2 10 16,4 61 100

8 1 1,6 11 18 25 41 19 31,1 5 8,2 61 100

9 2 3,3 13 21,3 24 39,3 17 27,9 5 8,2 61 100

10 1 1,6 2 3,3 30 49,2 22 36,1 6 9,8 61 100

11 1 1,6 4 6,6 33 54,1 18 29,5 5 8,2 61 100

12 0 0 4 6,6 18 29,5 25 41 14 23 61 100

Lampiran 4

Uji asumsi klasik Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 61

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 3,76898955 Most Extreme Differences

Absolute ,074

Positive ,048

Negative -,074

Kolmogorov-Smirnov Z ,575

Asymp. Sig. (2-tailed) ,896

(12)

Uji Heteroskedastisitas dan Park

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -8.615 12.960 -.665 .509

LnX1(reward) 1.434 2.295 .082 .625 .534

LnX2(punishment) 1.281 2.920 .058 .439 .663

(13)

Uji Mulitikolinearitas

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,719a ,516 ,500 3,83342

a. Predictors: (Constant), Punishment (X2), Reward (X1) b. Dependent Variable: Disiplin Kerja (Y)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 909,880 2 454,940 30,959 ,000b

Residual 852,317 58 14,695

Total 1762,197 60

a. Dependent Variable: Disiplin Kerja (Y)

b. Predictors: (Constant), Punishment (X2), Reward (X1)

Coefficientsa

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -3,960 6,756 -,586 ,560

Reward (X1) ,582 ,085 ,634 6,861 ,000 ,976 1,024

Punishment

(X2) ,452 ,164 ,254 2,750 ,008 ,976 1,024

(14)

106 DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Abdurrahmat, Fathoni, 2006.Manajemen Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta, Bandung.

Agus, Dharma, 2001.Manajemen Supervisi. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Alex, S., Nitisemito, 2001.Manajemen Personalia, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Alfred, R. Lateiner. 1983.Teknik Memimpin Pegawai dan Pekerja. Terjemahan Imam Soedjono. Aksara Baru, Jakarta.

Danim, Sudarman, 2004.Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok, Penerbit Rineka Cipta, bandung

Darwis, Mangkunegara 2007.Definisi Disiplin Kerja, Sinuraya,BPFE, Yogyakarta.

Davis at all, Mangkunegara 2000.Definisi Reward, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Eugene Mckenna, Nic Beech, 1995.Prentice Hall International, ANDI, Jakarta. Ghani, M.A, 2003.Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghalia, Jakarta.

Ghozali, Imam, 2002.Aplikasi Analisis Multi Variat dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Handoko, Hani, 2000.Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta.

Handoko, T. H, 2004.Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta.

Handoko. T.Hani, 2005.Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Edisi 2. BPPE Yogyakarta.

Hasibuan , Malayu S.P. 2002.Manajemen Sumber Daya Manusia.Bumi Aksara. Jakarta.

Hasibuan, Malayu, 2005.Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, PT. Alexmedia Koputindi, Jakarta.

(15)

Jakarta.

Ivancevich, Konopaske, Matteson, 2006.Perilaku Manajemen Dan Organisasi.Alih Bahasa Gina Gania, Erlangga, Jakarta.

Juliansyah, Noor, 2011.Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, Karya Ilmiah,Prenada Media Group, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad, 2009.Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi,Edisi ketiga, Erlangga, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajat, 2001.Metode Kuantitatif : Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.

Kurt, Lewin, 1935.A Dynamic Theory of Personality: Selected Papers, McGraw-Hill, New York.

Leman, Martin, 2000.Disiplin Anak, PT.Rineka Cipta, Jakarta. Mahsun, Mohamad, 2006.Pengukuran Kinerja Sektor Publik,Penerbit

BPFE,Yogyakarta.

Manullang, 1976.Dasar-dasar Manajemen, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Marzuki, 2005.Metodologi Riset Panduan Penelitian Bidang Bisnis dan Sosial, Edisi Kedua, Ekosiana, Yogyakarta.

Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani Sagala, 2009.Manajemen Sumber Daya Manusia, Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Rivai, Veithzal, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Rivai, Veithzal. 2008.Manajemen Sumber Daya Manusia: dari Teeori ke Praktik, Rajawali Pers, Jakarta.

Robbins, Coulter, 2004.Manajemen Jilid 1,Erlangga Jakarta.

Santoso, Singgih, 2002.Statistik Parametrik, Cetakan Ketiga, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2002.Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta.

(16)

108 Sinungan, Muchdarsyah 1997.Produktivitas; Apa dan Bagaimana, LP3ES,

Jakarta.

Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lutfi, 2014.Analisis Data Untuk Riset Manajemen Dan Bisnis,Edisi 2, USU Press, Medan .

Soekanto, Soerjono, 1999.Sosiologi Suatu pengantar. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sugiyono, 2003.Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung.

Sugiyono, 2005.Metode Penelitian Bisnis, cetakan ke delapan, Alfabeta, Bandung. Sujarweni, Wiratna, 2014.SPSS Untuk Penelitian,Pustaka Baru Press, Yogyakarta. Sunyoto, Danang, 2009.Analisis Regresi dan Uji Hipotesis, edisi pertama, Media

Pressindo, Yogyakarta.

Tirtaamidjaja, M.H, 1970.Pokok-pokok Hukum Peniagaan, Djambatan, Jakarta.

Uma Sekaran, 2006,Metodologi penelitian Untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta

Wibowo, 2012.Manajemen Kinerja, RajaGrafindo Persada, Jakarta.

JURNAL

Siahaan, rumiris, 2013. “PengaruhRewarddanPunismentTerhadap Disiplin Kerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara III Rambutan”, Jurnal Ilmiah Bussiness Progress. Volume 1, NO.01,17-26.

Helmi, Avin Fadilla 1996.Disiplin Kerja, Buletin Psikologi, Tahun IV, Nomor 2, Desember 1996.

SKRIPSI

Asmiarsih, Tety. 2006.Pengaruh Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Kantor

Badan Kepegawaian Daerah Brebes. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Semarang

SITUS

(17)

Pegawai Berdasarkan Faktor-Faktor yang Terkait.http://www.kompasiana.com/

destyando/reward-dan-punishment-dalam-penilaian-evaluasi-kinerja-

pegawai-berdasarkan-faktor-faktor-yang-terkait_54f3967d745513982b6c7c51/ (16 mar.2016).

Kinasih, Seruni sekar. 2014. Reward an Punishment System Sebagai Alat Motivasi

Karyawan. http://www.jtanzilco.com/blog/detail/8/slug/reward-and-punishment

(18)

45 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan

metode yang akan digunakan, karena hal ini merupakan langkah-langkah yang

harus dilakukan dalam penelitian yang akan membawa peneliti kepada suatu

kesimpulan penelitian yang merupakan pemecahan dari masalah yang diteliti.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

dengan jenis data kuantitatif yaitu untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh

antara satu variabel atau lebih, yaitu variabel independen yang meliputi variabel

Reward(X1),Punishment(X2) dan variabel dependen yaitu Disiplin Kerja(Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor TELKOM Regional I sumatera Jl. Prof

HM Yamin SH No. 2, Medan. Penelitian ini direncanakan akan dilakukan pada

bulan April 2016 sampai dengan bulan Mei 2016.

3.3 Batasan Operasional

Pembatasan penelitian perlu dilakukan dengan tujuan agar pokok

penelitian yang diteliti tidak terlalu melebar dari yang sudah ditentukan. Peneliti

dalam hal ini membatasi penelitian sebagai berikut :

1. Penelitian ini dilakukan terbatas pada pengaruh reward dan punishment

(19)

2. Variabel independen yang diteliti dalam penelitian ini adalah reward(X 1) danpunishment(X

2).

3. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah disiplin kerja (Y).

3.4 Definisi Operasional

Defenisi operasional bertujuan untuk melihat keterkaitan antara variabel

dari suatu faktor dengan variabel faktor lainnya. Defenisi operasional merupakan

petunjuk bagaimana suatu variabel diukur untuk mengetahui baik buruknya

pengukuran dalam sebuah penelitian didalam penelitian.

1. Reward(X1)

Reward adalah suatu sistem yang digunakan dalam perusahaan untuk

menarik dan mempertahankan motivasi dan komitmen karyawan agar

sasaran organisasi maupun individu tetap mencapai prestasi tinggi.

2. Punishment(X2)

Punishment adalah suatu sistem yang digunakan perusahaan untuk membatasi perilaku karyawan dalam hal pelanggaran dan mencegah

kesalahan yang sama terulang kembali.

3. Disiplin Kerja (Y)

Disiplin Kerja adalah suatu alat yang digunakan agar karyawan menuruti

pedoman organisasi dan bersedia merubah perilaku sesuai aturan

perusahaan

Seluruh variabel penelitian di identifikasikan dan definisikan

(20)

47 Tabel 3.1

Variabel dan Defenisi Operasional

Variabel Defenisi Operasional Dimensi Indikator skala

Reward(X1)

(21)

dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksi apabila ia melanggar tugas yang diberikan kepadanya

Tanggung jawab

1. Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu 2. Hasil yang sesuai dengan beban yang diberikan

Sumber : Ivancevich, Konopaske dan Mattesondalam Gania (2006), Siagian (2006), sastro (2002)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial

(Sugiyono, 2008:86). Penentuan skor/nilai disusun berdasarkan skala likert skor

pendapat responden merupakan hasil penjumlahan dari nilai skala yang diberikan

pada tiap jawaban pada kuesioner.

Skor pendapat responden merupakan hasil penjumlahan dari nilai skala

yang diberikan dari tiap jawaban pada kuesioner, seperti yang disajikan pada

Tabel 3.2 berikutnya. Pada tahap ini masing-masing jawaban responden dalam

kuesioner diberikan kode sekaligus skor guna menentukan dan mengetahui

frekuensi kecenderungan responden terhadap masing-masing pertanyaan yang

(22)

49 Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No. Skala Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono (2008)

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Menurut Kuncoro (2009: 118) Populasi adalah sekelompok elemen yang

lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian di mana kita

tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi menjadi objek penelitian. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Telkom Medan Cabang HM

Yamin Devisi Regional I yang berjumlah 153 orang karyawan.

3.6.2 Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan metode probability sampling selain itu juga dilakukan pengambilan sampel secara sampel random sederhana atau simple random sampling. Menurut

Kuncoro (2009: 138), Simple random sampling adalah desain pemilihan sampel yang paling sederhana dan mudah. Prinsip pemilihan sampel dalam penelitian ini

adalah setiap elemen dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk

(23)

daftar pertanyaan dalam jumlah yang besar dan lengkap secara cepat dan hemat.

Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan mempergunakan daftar random.

Dalam hal ini yang terpenting adalah prinsip bahwa seluruh elemen memperoleh

kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

Dalam menentukan sampel diperlukan suatu metode pengambilan sampel

yang tepat agar diperoleh sampel yang representatif dan dapat menggambarkan

keadaan populasi secara maksimal. Sampel yang diambil adalah karyawan tetap

yang ditarik sebanyak 61 orang. Karena karyawan tetap mempunyai kewajiban

langsung dengan pihak perusahaan PT. Telkom.

Pengambilan sampel harus sesuai dengan kriteria tersebut, karena akan

berpengaruh pada variabel yang akan diteliti. Penentuan jumlah sampel dapat

dihitung dari populasi tertentu yang sudah diketahui jumlahnya. Menurut rumus

Slovin (Sevillaet al, 1960:182), adalah sebagai berikut:

=

+ ( )

=

+ ( , )= . =

Keterangan :

n : Ukuran sampel

N : Populasi

(24)

51 3.7 Jenis Data

Data adalah hasil pencatatan penulis, baik yang berupa fakta ataupun

angka. Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk

menyusun informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang

dipakai untuk suatu keperluan (Marzuki, 2005: 55).

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih

pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar

pertanyaan atau kuesioner kepada karyawan PT. Telkom Cabang Kota

Medan.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi

dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah

dan situs internet untuk mendukung penelitian. Melalui tinjauan pustaka

dapat dibangun landasan teori yang sesuai dengan permasalahan atau

kerangka konseptual penelitian misalnya buku referensi (baik

buku-buku wajib perkuliahan maupun buku-buku-buku-buku umum), jurnal-jurnal

penelitian, yang berkaitan dengan pembahasan penelitian untuk mencari

teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

(25)

a) Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya, dalam hal ini adalah karyawan PT. Telkom

Medan.

b) Studi Dokumentasi

Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang

diperoleh dari berbagai macam buku, jurnal dan informasi dari internet

yang berhubungan denganreward,punishmentdan disiplin kerja. c) Wawancara

Wawancara yaitu dengan melakukan tanya jawab kepada pihak

manajemen perusahaan dan seluruh karyawan yang menjadi responden

penelitian yang berkaitan denganreward,punishmentdan disiplin kerja.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan realibilitas dilakukan terhadap alat penelitian yaitu

kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan

kepada 30 orang responden yang diambil dari luar sampel penelitian yang

dilakukan di karyawan PT. Telkom Medan Cabang HM Yamin Divisi Regional I.

Penyebaran kuesioner diberikan kepada karyawan PT. Telkom Medan. Uji

Validitas dan Realibilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan

(26)

53 3.9.1 Uji Validitas

Menurut Sujarweni (2014: 192), uji validitas digunakan untuk mengetahui

kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu

variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok

variabel tertentu. Menurut Situmorang dan Lufti (2014: 86), validitas

menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin

diukur.

Suatu pengukuran instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen

tersebut dapat mengukurconstruct sesuai dengan tujuan dan harapan peneliti. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai correlated item –total

correlation atau disebut dengan rhitung pada setiap butir pertanyaan terhadap nilai rtabel. Sunyoto (2009: 72) menyatakan sebagai berikut:

1. Jika rhitung positif dan rhitung rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid, dan

2. jika rhitung negatif atau rhitung rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan tidak valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sujarweni (2014: 192), reliabilitas atau keandalan merupakan

ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang

berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu

variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner.

(27)

diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan disebut reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan bersifat konsisten dari waktu ke waktu.

Penelitian ini menggunakan one shot dimana kuesioner diberikan hanya sekali saja kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan

pertanyaan lain untuk mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.

Pengukuran reliabilitasnya menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Menurut Sunyoto (2009: 68) suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan

nilaiCronbach Alpha >0,60.

3.10 Teknik Analisis Data.

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan analisis yang digunakan untuk menganalisa

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya, sehingga akan memberikan gambaran yang jelas

tentang reward dan punishment terhadap disiplin kerja karyawan pada PT. Telkom Regional I Medan.

3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi yang

(28)

55 terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini analisis regresi yang dipakai

adalah analisis regresi berganda dimana secara umum data hasil pengamatan Y

dipengaruhi oleh beberapa variabel bebas X1, X2, X3, …., Xn. Sehingga rumus

dari regresi berganda yaitu :

Y= α + β1X1+ β2X2+ e

Dimana : Y = Variabel dependen, yaitu disiplin kerja

α = Konstanta

β = Koefisien regresi

X1=Reward X2=Punishment

e = Standar error

3.11 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik harus dilakukan untuk menguji layak tidaknya model

analisis regresi yang digunakan dalam penelitian.

3.11.1 Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2002), multikolinearitas adalah keadaan di mana

variabel- variabel independen dalam persamaan regresi mempunyai korelasi

(hubungan) yang erat satu sama lain. Uji multikolinearitas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi bebas (independen).

Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi satu sama lain. Untuk

(29)

dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF), jika nilai tolerance > 0,10 atau nilai VIF < 5 berarti tidak terdapat multikolinieritas.

3.11.2 Uji Heteroskedastisitas

Salah satu asumsi dalam regresi berganda adalah uji heteroskedastisitas.

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain

(Situmorang at al, 2008:62-77). Jika varians dari residual satu pegamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, sementara jika berbeda

disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas

atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Analisis ini dilakukan dengan mendeteksi

keberadaan heterokedastisitas, yaitu dengan metode informal dan metode formal.

Metode informal biasanya dilakukan dengan metode grafik yaitu menggunakan

grafikScatterplot, dimana apabila data yang berbentuk titik-titik membentuk pola maka terjadi heteroskedastisitas, sementara apabila data menyebar maka tidak

terjadi masalah heteroskedastisitas.

Sedangkan metode formal dapat dilakukan dengan park Test, Glejser test. Dalam penelitian ini, metode formal yang dilakukan adalah Park Test atau uji Park

dengan melihat signifikansi variabel bebas pada tabel. Apabila sig.variabel

independent (bebas) pada tabel lebih besar dari 5% (0,05) berarti data tidak terkena heteroskedastisitas

3.11.3 Uji Normalitas

Menurut Santoso (2002), Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai

(30)

57 nilai residual yang terdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji

histogram, uji normal P Plot, uji Chi Square, Skewness dan Kurtosis atau uji

Kolmogorov Smirnov. Pada penelitian ini, untuk menganalisis apakah residual

berdistribusi normal atau tidak, digunakan uji Kolmogorov Smirnov.

3.12 Uji Hipotesis

3.12.1 Uji signifikan Parsial (Uji-t)

Uji-t dimaksudkan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang

signifikan dari variabel independent (X) terhadap variabeldependent(Y). Bentuk pengujiannya yaitu:

H0 : bi = 0 (variabel independent secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabeldependent).

Ha: bi ≠ 0 (variabel idependent secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabeldependent).

Nilai thitungakan dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan keputusan:

H0diterima jika thitung< ttabelpada α = 5% Haditerima jika thitung> ttabelpada α = 5%

3.12.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

(31)

H0=b1=b2=0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu berupa reward(X1) dan punishment(X2) terhadap disiplin kerja sebagai variabel terikat (Y).

Ha: b1≠b2 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu berupa reward (X1) dan punishment (X2) terhadap disiplin kerja sebagai variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusan:

H0diterima jika Fhitung< Ftabelpada α = 5% Haditerima jika Fhitung> Ftabelpada α = 5%

Pengujian ini dilaksanakan dengan cara membandingkan antara F tabel

dan F hitung. Bila F hitung ≤ F tabel atau nilai sig. F > 0,05, makaH diterima yang berarti bahwa reward dan punishment bersama-sama tidak berpengaruh terhadap disiplin kerja. Sebaliknya, jika F hitung > F tabel atau sig. F ≤ 0,05,

makaH ditolak yang berarti bahwareward danpunishmentsecara bersama-sama berpengaruh terhadap disiplin kerja.

3.12.3 Uji Koefisien Determinasi (R²)

Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi (R2), yaitu untuk melihat besarnya pengaruh variabel bebas. Uji koefisien determinasi adalah

dengan persentase pengkuadratan nilai koefisien yang ditemukan. R-square atau nilai determinan (R2) mendekati satu berarti pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat kuat (Situmorang dan Lutfi, 2014: 215).

Tidak ada ukuran yang pasti berapa besarnya Koefisien determinasi (R2)

(32)

59 atau mendekati 1, maka model makin tepat. Untuk data survai yang berarti

bersifatcross sectiondata yang diperoleh dari banyak responden pada waktu yang

sama, maka nilai R2= 0,2 atau 0,3 sudah cukup baik.

Semakin besar n (ukuran sampel) maka nilai R2 cenderung makin kecil. Sebaliknya dalam data runtun waktu (time series) di mana peneliti mengamati

hubungan dari beberapa variabel pada satu unit analisis pada beberapa tahun maka

R2akan cenderung besar. Hal ini disebabkan variasi data yang relatif kecil pada data runtun waktu yang terdiri dari satu unit analisis saja.

Rumus r-squareadalah sebagai berikut:

R

2

=

Di mana: SSR =sum square regression

(33)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Telkom Group adalah satu- satunya BUMN telekomunikasi serta

penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Telkom

Groupmelayani jutaan pelangaan di seluruh Indonesia dengan rangkaian lengkap

layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak

dan telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan

interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data. Telkom Group juga

menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan edutainment,

termasuk cloud-based dan server-based managed services, layanan e-Payment

danIT enabler,e-Commercedan layanan portal lainnya.

Dengan statusnya sebagai perusahaan milik Negara yang sahamnya

diperdagangkan di bursa saham, pemegang saham mayoritas perusahaan adalah

pemerintah republic Indonesia sedangkan sisanya dikuasai oleh publik. Saham

perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), New York Stock

Exchange (NYSE), London Stock Exchange (LSE) dan Public Offering Without

Listing(POWL) di Jepang.

Bisnis telekomunikasi adalah fundamental platform bisnis perusahaan

yang bersifat legasi, sedangkan portofolio bisnis lainnya disebut sebagai bisnis

new wave yang mengarahkan perusahaan untuk terus berinovasi pada produk

(34)

61 meningkatkan pendapatan di dalam situasi persainga bisnis di industry ini yang

sangat terbuka.

Obsesi perusahaan untuk secara berkelanjutan membantu mengembangkan

usaha kecil dan menengah menjadi perusahaan dengan skala besar, dengan tetap

mengutamakan peningkatan kesejahteraan masyarakat luas. Selain itu, perusahaan

juga terus melakukan diversifikasi usaha baik melalui merger ataupun akuisisi.

Pada tahun 1856-1882, pemerintah colonial belanda melakukan

pengoperasian telegraf elektromagnetik pertama di Indonesia yang

menghubungkan Batavia (Jakarta) dan Buitenzorg (Bogor). Pada tahun

1906-1965, pemerintah colonial belanda membentuk lembaga pemerintahan untuk

mengendalikan jasa pos dan telekomunikasi di Indonesia. Pada tahun 1965, terjadi

pemisahan jasa pos dan telekomunikasi sehingga di tangani oleh dua perusahaan

negara yaitu PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi. Pada tahun 1974, PN

Telekomunikasi dibagi menjadi dua divisi, yaitu PT. Industri Telekomunikasi

Indonesia (PT Inti) yang memproduksi perangkat telekomunikasi da perusahaan

umum telekomunikasii (Perumtel) untuk melayani jasa telekomunikasi domestic

dan internasional. Pada tahun 1980, bisnis telekomunikasi internasional diambil

alih oleh PT. Indonesian Satellite Corporation (Indosat). Pada tahun 1991, nama

PT. Perumtel berubah menjadi PT. Telekomunikasi Indonesia atau Telkom

dengan operasi bisnis terbagi atas 12 wilayah telekomunikasi (witel). Ke-12

wilayah telekomunikasi tersebut kemudian dirombak menjadi 7 divisi regional

(divre) yaitu Divisi I Sumatera Utara, Divisi II Jakarta dan sekitarnya, Divisi III

(35)

Jawa Timur, Divisi VI Kalimantan dan Divisi VII Indonesia bagian Timur. Pada

tahun 1995, Telkom melaksanakan penawaran saham perdana publik (Initial

Public Offering) di Bursa Efek Jakarta da Bursa Efek Surabaya. Pada tahun yang

sama, Telkom mendirikan anka perusahaan yang menangani bisnis telepon seluler

Telkomsel. Pada tahun 1999, undang- undang telekomunikasi (UU no. 36/1999)

yang berlaku efektif pada bulan September tahun 2000 telah memfasilitasi

masuknya pemain baru sehingga menimbulkan persaingan usaha di industry

telekomunikasi. Pada tahun 2001, Telkom mengakuisisi 35% saham Indosat di

Telkomsel sehingga menjadikannya pemegang saham mayoritas di perusahaan

seluler itu dengan kepemilikan 77,7% Indosat kemudian mengambil alih 22,5%

saham Telkom di Satelindo dan 37,7% saham Telkom di PT. Lintasarata

Aplicanusa. Pada saat bersamaan, Telkom kehilangan hak ekslusifnya sebagai

penyelenggara tunggal layanan telepon tidak bergerak di Indonesia. Pada tahun

2002, Telkom melepaskan kepemilikan sahamnya sebesar 12,7% di Telkomsel

kepada Singapore Telkom Mobile PTE Ltd (Sintelmobile). Pada tahun 2004,

Telkom meluncurkan layanan sambungann langsung internasional untuk telepon

tidak bergerak. Pada tahun 2005, Satelit Telkom-2 diluncurkan untuk

menggantikan seluruh layanan transmisi satelit yang sebelumnya dilayani oleh

Satelit Palaba B-4, peluncurannya menjadikan jumlah satelit yang telah

diluncurkan oleh Telkom menjadi 8 satelit termasuk satelit palapa A-1. Pada

tahun 2009, Telkom bertahan formasi dari perusahaan infocom menjadi

perusahaan perusahaan penyelenggara TIMES (Telecommunication, Information,

(36)

63 laut jakaladema yang menghubungkan Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar dan

Mataram telah berhasil dirangkumkan pada bulan April 2010. Pada tahun 2011,

reformasi infrastruktur telekomunikasi melalui proyek Telkom Nusantara Super

High Way yang menyatukan nusantara mulai dari Sumatera hingga Papua, serta

proyek true broadband access yang menyediakan akses internet berkapasitas

20-100 Mbps ke pelanggan di seluruh Indonesia. Pada 17 Agustus 2013, Telkomsel

telah menetapkan tiga hal yaitu KotaBroadband Indonesia (KBI), Aplikasi Lokal

Tuan Rumah di negeri sendiri, dan mobile GraPari untuk Indonesia, sedangkan

untukinternational expansiontelah ditetapkan 3 hal proyek yaitu,Macau Project,

Taiwan Project dan Malaysia Project.Dengan mengambil semangat HUT RI

ke-68, Telkom telah memperkenalkan penampilan baru logo Telkom yang

mencerminkan komitmen Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa

Indonesia.

Gambar 4.1 Logo PT. Telkom, Tbk

Penampilan logo baru ini mencakup perubahan logo secara menyeluruh

dan terintegrasi dengan empat aspek dasar perusahaan, yaitu transformasi bisnis,

infrastruktur, sistem dan model operasi serta sumber daya manusia. Bermakna

“Dunia dalam genggaman Anda” menyampaikan pesan bahwa Telkom akan

membuat segalanya menjadi lebih mudah dan lebih menyenangkan dalam

mengakses dunia. Makna dari logo tersebut Mengacu pada filosofi Telkom

63 laut jakaladema yang menghubungkan Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar dan

Mataram telah berhasil dirangkumkan pada bulan April 2010. Pada tahun 2011,

reformasi infrastruktur telekomunikasi melalui proyek Telkom Nusantara Super

High Way yang menyatukan nusantara mulai dari Sumatera hingga Papua, serta

proyek true broadband access yang menyediakan akses internet berkapasitas

20-100 Mbps ke pelanggan di seluruh Indonesia. Pada 17 Agustus 2013, Telkomsel

telah menetapkan tiga hal yaitu KotaBroadband Indonesia (KBI), Aplikasi Lokal

Tuan Rumah di negeri sendiri, dan mobile GraPari untuk Indonesia, sedangkan

untukinternational expansiontelah ditetapkan 3 hal proyek yaitu,Macau Project,

Taiwan Project dan Malaysia Project.Dengan mengambil semangat HUT RI

ke-68, Telkom telah memperkenalkan penampilan baru logo Telkom yang

mencerminkan komitmen Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa

Indonesia.

Gambar 4.1 Logo PT. Telkom, Tbk

Penampilan logo baru ini mencakup perubahan logo secara menyeluruh

dan terintegrasi dengan empat aspek dasar perusahaan, yaitu transformasi bisnis,

infrastruktur, sistem dan model operasi serta sumber daya manusia. Bermakna

“Dunia dalam genggaman Anda” menyampaikan pesan bahwa Telkom akan

membuat segalanya menjadi lebih mudah dan lebih menyenangkan dalam

mengakses dunia. Makna dari logo tersebut Mengacu pada filosofi Telkom

63 laut jakaladema yang menghubungkan Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar dan

Mataram telah berhasil dirangkumkan pada bulan April 2010. Pada tahun 2011,

reformasi infrastruktur telekomunikasi melalui proyek Telkom Nusantara Super

High Way yang menyatukan nusantara mulai dari Sumatera hingga Papua, serta

proyek true broadband access yang menyediakan akses internet berkapasitas

20-100 Mbps ke pelanggan di seluruh Indonesia. Pada 17 Agustus 2013, Telkomsel

telah menetapkan tiga hal yaitu KotaBroadband Indonesia (KBI), Aplikasi Lokal

Tuan Rumah di negeri sendiri, dan mobile GraPari untuk Indonesia, sedangkan

untukinternational expansiontelah ditetapkan 3 hal proyek yaitu,Macau Project,

Taiwan Project dan Malaysia Project.Dengan mengambil semangat HUT RI

ke-68, Telkom telah memperkenalkan penampilan baru logo Telkom yang

mencerminkan komitmen Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa

Indonesia.

Gambar 4.1 Logo PT. Telkom, Tbk

Penampilan logo baru ini mencakup perubahan logo secara menyeluruh

dan terintegrasi dengan empat aspek dasar perusahaan, yaitu transformasi bisnis,

infrastruktur, sistem dan model operasi serta sumber daya manusia. Bermakna

“Dunia dalam genggaman Anda” menyampaikan pesan bahwa Telkom akan

membuat segalanya menjadi lebih mudah dan lebih menyenangkan dalam

(37)

Corporate, yaitu Always The Best – sebuah keyakinan dasar untuk selalu

memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang dilakukan dan senantiasa

memperbaiki hal-hal yang biasa menjadi sebuah kondisi yang lebih baik, dan pada

akhirnya akan membentuk Perseroan menjadi pemain telekomunikasi terbaik.

Filosofi warna:

1. Merah- Berani, Cinta, Energi, Ulet

Mencerminkan spirit Telkom untuk selalu optimis dan berani dalam

menghadapi tantangan dan perusahaan.

2. Putih- Suci, Damai, Cahaya, Bersatu

Mencerminkan spirit Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa

Indonesia.

3. Hitam- Warna dasar

Melambangkan kemauan keras.

4. Abu abu- Warna transisi

Melambangkan teknologi.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi

Be The King Of Digital in the Region”

2. Misi

“Lead Indonesian Digital Innovation and Globalization”

Telkom saat ini tengah bertransformasi menuju Digital Company untuk

menjadiThe King of Digital. Raja di udara melalui seluler, di darat melalui Fiber

(38)

65 mengembangkan dan memperkuatfootprintsbisnis di kawasan regional. Regional

memiliki arti kawasan Asia Pasifik termasuk Asia Tenggara, Asia Timur, Asia

Selatan dan Australia. Untuk menjadi perusahaan digital yang handal, Telkom

melakukan transformasi dari sisi bisnis, sumber daya manusia, budaya dan

organisasi agar dapat memimpin inovasi digital di Indonesia dan memimpin

Indonesia menuju globalisasi.

3. Strategi Perusahaan

1. Directional Strategy

Perseroan telah melakukan strategi pertumbuhan kompetitif yang

berkelanjutan untuk mendukung dan meningkatkan kapitalisasi pasar

Perseroan. Dalam lingkungan industri yang sangat dinamis, maka

Perseroan akan melakukan strategi pertumbuhan kompetitif melalui cara

yang luar biasa dengan berbagai inovasi terobosan untuk mencapai target

pertumbuhan dan nilai kapitalisasi pasar.

2. Portfolio Strategy

Portofolio Strategi Perseroan adalah untuk mengembangkan potofolio

digital TIMES Telkom Group secara sinergi yang menyediakan layanan

konvergensi secaraseamlessdifokuskan padacustomer value.

3. Parenting Strategy

Untuk mendukung pertumbuhan bisnis secara lebih efektif, Perseroan

melakukan strategic control dimana kendali pada unit bisnis dan entitas

(39)

Untuk memastikan transformasi bisnis ini berjalan baik dan menyeluruh

dari level korporat hingga level fungsional, maka diterapkan model penyusunan

strategi secara berjenjang. Corporate Strategy diperbarui pada tahun 2015

disiapkan dengan melakukan analis strategic situation analysis, strategy

formulation,strategy implementation,strategy evaluation & control.

4.1.3 Budaya Perusahaan

Formulasi Sistem dan Budaya terus dikembangkan sesuai dengan tuntutan dan

perubahan bisnis dalam upaya mewujudkan cita-cita agar Perseroan terus maju,

tambah dicintai pelanggan, lebih kompetitif di tengah persaingan industri dan

dapat selalu menjadi role model Perusahaan. Sejak tahun 2009, Perseroan telah

melakukan transformasi budaya baru perusahaan yang disebut dengan “The

Telkom Way”. Program pengembangan budaya selanjutnya dilakukan sejak tahun

2013 dengan ditetapkannya Arsitektur Kepemimpinan dan Budaya Perusahaan

(“AKBP”) Telkom Group untuk menstandarisasi dan menyelaraskan pola

kepemimpinan dan budaya perusahaan. Adapun Struktur Arsitektur

Kepemimpinan dan Budaya Perusahaan Telkom Group terdiri dari:

Tabel 4.1

Strukur Budaya Perusahaan Telkom Telkom Corporate Philosophy Always the Best

Telkom Leadership Architecture Lead by Heart, Managed by Head

The Telkom Way Basic Belief – (Integrity, Enthusiasm, Totality Core Values = (Solid, Speed, Smart) Key Behavior – (Imagine, Focus, Action) Sumber: PT. Telkom, Tbk. Kantor Divisi Sumatera Utara, Medan.

Dari Tabel 4.1 dapat dijelaskan Telkom Corporate Philosophy Always the

(40)

67 yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Always the Best adalah

sebuah keyakinan dasar untukselalu menjadi yang terbaik atau selalu memberikan

yang terbaik. Always The Best menuntut setiap insan Telkom Group memiliki

Integritas (Integrity), Antusiasme (Enthusiasm), dan Totalitas (Totality).

Leadership Architecture mengandung tiga unsur intiyang disebut sebagai

3P, yaituphilosophy,principledanpractice.Leadership Philosophy to be the Best

(senantiasa menjadi yang terbaik) adalah komitmen yang harus tertanam dalam

diri seorang Leader dengan menciptakan harmoni antara Heart dan Head (2H)

serta sinergi antara Spirit dan Strategy(2S). Leadership Principles to be the Star

yaitu refleksi dari filosofi yang tertanam pada diri seorang Leader sebagai

landasan yang kuat dalam bertindak. Lead by Heart: memimpin people (diri

sendiri dan orang lain), Managed by Head: mengelola bisnis dan organisasi.

Leadership Practices to be the Winneryaitu standar perilaku (standard behaviors)

yang berisi praktik-praktik luhur menjadi seorang pemimpin, pemenang atau

manifestasi prinsip yang diterapkan dalam rangka mencapai satu tujuan bersama

yaitu untuk menjadi pemenang.

The Telkom Way adalah budaya perusahaan kokoh yang menjadi acuan

insane Telkom Group dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku sehari-hari yang

mengandung tiga unsur inti 3P, yaituphilosophy,principledanpractice.

1. Philosophy to be the Best: Always The Best

Philosophy Always the Best adalah keyakinan dasar (basic belief) yang

berisi filosofi-filosofi dasar bagi insan Telkom Group untuk menjadi insan

(41)

nilai-nilai dan perilaku setiap insan Telkom Group dengan mengedepankan

integritas, antusiasme dan totalitas.

2. Prinsipto be the Star: Solid-Speed-Smart(3S)

Prinsipto be the Star, yaitu nilai-nilai inti (core values)yang berisi prinsip

dasar untuk menjadi insan bintang. Prinsipto be the Starmengandung tiga

nilai inti yang disebut 3S: Solid, Speed, Smart. Solid adalah terwujudnya

satu hati (hati yang bersih), satu pikiran dan satu tindakan. Solid

merupakan terjemahan dari Always the Bestyang pertama, yaitu integrity.

Speed adalah bertindak secara cepat dalam setiap pekerjaan. Speed

merupakan penerjemahan dari unsur Always the Best yang kedua, yaitu

enthusiasm. Smart adalah cara bersikap, berpikir dan bertindak secara

cerdas dalam pekerjaan melalui intuisi yang tajam, olah rasio melalui

kreativitas dan inovasi yang menghasilkan terobosan, dan olahraga melalui

aksi yang impresif.Smart merupakan penerjemahan dari unsurAlways the

Bestyang ketiga yangtotality.

3. Practices to be the Winner: Imagine-Focus-Action

Practices to be the Winner yaitu standar perilaku (standard behaviors)

yang berisi praktik-praktik luhur untuk menjadi insan pemenang dengan

(42)

69 4.1.4 Struktur Organisasi

Gambar 4.2

Struktur Organisasi PT. Telkom Divisi Regional I

4.2 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas

Uji validitas dan reabilitas dilakukan kepada 30 responden diluar sampel pada

karyawan Telkom Regional I Medan. Jumlah 30 orang diambil agar dapat

memenuhi asumsi kurva normal pada uji statistik.

4.2.1 Hasil Uji Validitas

Noor (2011:130) menyarankan sebaiknya jumlah responden untuk uji coba

kuesioner paling sedikit 30 orang. Dalam penelitian ini, uji coba kuesioner

melibatkan 30 responden yang berisi 35 butir pernyataan yang menyangkut

Reward(X1), Punishment(X2), dan Disiplin Kerja(Y) yang hasilnya dapat

(43)

Tabel 4.2

Uji Validitas tiap butir pernyataan Item-Total Statistics

p1 146,3667 366,309 ,810 ,981 Valid

p2 146,4333 361,909 ,750 ,981 Valid

p3 146,1333 370,051 ,623 ,982 Valid

p4 146,3333 363,885 ,826 ,981 Valid

p5 146,3333 365,747 ,826 ,981 Valid

p6 146,4667 361,706 ,894 ,981 Valid

p7 146,1667 368,833 ,673 ,982 Valid

p8 146,4000 361,214 ,884 ,981 Valid

p9 146,3000 365,183 ,764 ,981 Valid

p10 146,2333 366,875 ,760 ,981 Valid

p11 146,3667 367,620 ,673 ,982 Valid

p12 146,4667 360,947 ,796 ,981 Valid

p13 146,4667 362,878 ,725 ,982 Valid

p14 146,3333 365,264 ,653 ,982 Valid

p15 146,4000 361,352 ,814 ,981 Valid

p16 146,7000 354,355 ,820 ,981 Valid

p17 146,7000 354,838 ,842 ,981 Valid

p18 146,3667 364,723 ,732 ,982 Valid

p19 146,5333 359,430 ,826 ,981 Valid

p20 146,4667 361,913 ,816 ,981 Valid

p21 146,5333 359,223 ,891 ,981 Valid

p22 146,5333 359,361 ,886 ,981 Valid

p23 146,4333 362,254 ,790 ,981 Valid

p24 146,3000 367,666 ,604 ,982 Valid

p25 146,4667 363,982 ,685 ,982 Valid

p26 146,3667 366,240 ,671 ,982 Valid

p27 146,2667 365,168 ,700 ,982 Valid

p28 146,3667 362,171 ,835 ,981 Valid

p29 146,6333 356,792 ,786 ,981 Valid

p30 146,6667 354,299 ,775 ,982 Valid

p31 146,6000 357,490 ,878 ,981 Valid

p32 146,6000 356,179 ,873 ,981 Valid

p33 146,4667 360,257 ,881 ,981 Valid

p34 146,5333 358,464 ,861 ,981 Valid

p35 146,2000 370,441 ,595 ,982 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2016)

Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi (Corrected

Item-Total Correlation) yang mendapat nilai lebih besar dari 0,3 (Sekaran dalam

Augustine dan Kristaung, 2013:70). Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel

4.2, diketahui seluruh pertanyaan bersifat valid. Alternatif ketentuan validitas

suatu pertanyaan pada kuesioner juga dapat dibandingkan dengan nilai .

Untuk menentukan nilai , terlebih dahulu dihitung nilai derajat bebas

(44)

71 responden untuk uji validitas. Diketahui jumlah responden yang dilibatkan untuk

uji validitas kuesioner sebanyak = 30, sehingga derajat bebas bernilai − 2 =

30 − 2 = 28. Nilai dengan derajat bebas 28 adalah = 0,361. Nilai

patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi (Corrected Item-Total

Correlation) yang mendapat nilai lebih besar dari = 0,361. Berdasarkan

hasil uji validitas pada Tabel 4.2, diketahui seluruh pertanyaan bersifat valid.

4.2.2 Hasil Uji Reabilitas

Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah memiliki

atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas maka

tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas (Noor, 2011:130). Suatu konstruk

dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Sujarweni,

2014:199). Berikut hasil dari uji reliabilitas terhadap butir-butir pertanyaan yang

valid.

Tabel 4.3

Hasil Pengujian Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

,982 35

Berdasarkan Tabel 4.3 Diketahui bahwa kuesioner bersifat reliabel, karena

nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6. Dengan nilai Cronbach’s Alpha =

0,982 dengan 35 butir pernyataan, menunjukkan bahwa pernyataan ini reliable

dan dapat dijadikan sebagai instrument penelitian. Pernyataan yang telah

(45)

4.3 Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuisioner dengan 35 butir

pernyataan. Untuk variabel X1 sebanyak 14 butir, untuk variabel X2 sebanyak 9

butir, dan untuk Y sebanyak 12 butir. Daftar pernyataan disebarkan kepada

responden berisikan pernyataan mengenai Reward(X1), Punishment(X2), dan

Disiplin Kerja(Y). Responden Dalam penelitiab ini adalah karyawan tetap PT.

Telkom Regional I Medan.

4.3.1 Karateristik Responden

Tabel 4.4

Karateristik Responden

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah 2016)

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pada bagian karateristik umur menunjukkan bahwa dari 61 responden,

sebanyak 10 orang (16,4%) berusia 20-30 tahun, 19 orang (31%) berusia

31-40 tahun, 12 orang (19,6%) berusia 41-50 tahun, 20 orang (33%)

berusia diatas 51 tahun. Mayoritas responden yang diteliti berusia 31-40

No Karakteristik Jumlah Responden Persentase

1.

Jenis Kelamin Laki-Laki 40 65,5%

(46)

73 dan diatas 51 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan merasa

karyawan masih berkompeten dan memiliki banyak pengalaman.

2. Pada bagian karakteristik jenis kelamin menunjukkan bahwa dari 61

responden, sebanyak 40 orang (65,5%) berjenis kelamin laki-laki, 21

orang (34,5%) berjenis kelamin perempuan. Mayoritas responden yang

diteliti berjenis kelamin laki-laki. Hal ini menujukkan Telkom lebih

mengutamakan tenaga Laki-laki karena tuntutan kerja yang lebih

mengutamakan dalam pengambilan keputusan serta laki-laki bias

berkontribusi lebih untuk perusahaan.

3. Pada bagian karakteristik pendidikan terakhir menunjukkan bahwa dari 61

responden, sebanyak 5 orang (8,2%) adalah lulusan SMA, 15 orang

(24,6%) adalah lulusan Diploma , 41 orang (67,2 %) adalah lulusan

Sarjana. Mayoritas responden yang diteliti adalah lulusan Sarjana. Telkom

merupakan perusahaan yang bergerak dibidang komunikasi, sehingga

dibutuhkan karyawan yang telah berkompeten dan berskill mengenai

komunikasi dan jaringan.

4. Pada bagian karakteristik lama bekerja menunjukkan bahwa dari 61

responden, sebanyak 5 orang (8,3%) dengan lama bekerja 1-10 tahun,

sebanyak 30 orang (49%) dengan lama kerja 11-20 tahun, sebanyak 23

orang (37,7%) dengan lama kerja diatas 21-30 tahun dan sebanyak 3 orang

(5%) dengan lama kerja >30 tahun. Mayoritas lama bekerja karyawan

Telkom selama 11-20 tahun sebanyak 30 orang. Hal ini menunjukkan

(47)

4.3.2 Deskriptif Variabel

Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif hasil dari penelitian pengaruh

Rewarddan Punishment terhadap Disiplin Kerja di PT. Telkom Divisi Regional I

Medan dengan tanggapan responden sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Kurang Setuju (KS) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

4.3.2.1Reward(X1)

Tanggapan responden megenaiReward(X1):

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi untuk VariabelReward Item

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

1. Pada pernyataan “Gaji yang saya terima dari perusahaan sesuai beban

(48)

75 yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak ada atau 0,0% responden yang

menyatakan tidak setuju, 11 orang atau 18% responden yang menyatakan

kurang setuju, 32 orang atau 52,5% responden yang menyatakan setuju,

dan 18 orang atau 29,5% responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil

perhitungan tersebut diketahui sebagian besar responden sebesar 52,5%

atau 32 orang menyatakan setuju bahwa responden menerima gaji sesuai

dengan beban pekerjaan.

2. Pada pernyataan “Saya mendapatkan tambahan imbalan diluar gaji” dapat

digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan

sangat tidak setuju, 4 orang atau 6,6% responden yang menyatakan tidak

setuju, 22 orang atau 36,1% responden menyatakan kurang setuju, 24

orang atau 39,3% responden menyatakan setuju dan 11 orang atau 18%

responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut

diketahui ada sebanyak 24 orang atau 39,3% responden yang menyatakan

setuju yang artinya karyawan mendapatkan tambahan imbalan diluar gaji.

Namun ada juga sebanyak 22 orang atau 36,1% responden yang

menyatakan kurang setuju, karyawan tidak mendapatkan imbalan diluar

gaji.

3. Pada pernyataan “Ketika saya pensiun perusahaan telah menyiapkan dana

pensiun” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, tidak ada atau 0,0% responden yang

menyatakan tidak setuju, tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan

(49)

dan 35 orang atau 57,4% responden yang menyatakan sangat setuju. Dari

hasil perhitungan tersebut diketahui sebagian responden sebanyak 35

orang atau 57,4% responden yang menyatakan sangat setuju. Yang artinya

perusahaan telah menyediakan fasilitas dana pensiun untuk karyawan yang

telah habis masa kerja.

4. Pada pernyataan “Saya mendapatkan promosi jabatan ketika saya

mencapai sasaran” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0%

responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak ada atau 0,0%

responden yang menyatakan tidak setuju, 25 orang atau 41% responden

menyatakan kurang setuju, 24 orang atau 39,3% responden menyatakan

setuju dan 12 orang atau 19,7% responden menyatakan sangat setuju. Dari

hasil perhitungan tersebut diketahui 25 orang atau 41% responden

menyatakan kurang setuju, yang artinya masih ada karyawan yang tidak

mendapatkanrewardwalau sudah menyelesaikan tugasnya.

5. Pada pernyataan “Masyarakat dan rekan kerja menghormati saya sebagai

karyawan PT. Telkom” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0%

responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 2 orang atau 3,3%

responden menyatakan tidak setuju, 20 orang atau 32,8% responden yang

menyatakan kurang setuju, 28 orang atau 45,9% responden yang

menyatakan setuju, dan 11 orang atau 18% responden yang menyatakan

sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui jawaban di

dominasi setuju dan kurang setuju, sebanyak 28 orang atau 45,9%

(50)

77 karyawan dihormati sebagai karyawan PT. Telkom. Pengakuan dari orang

lain merupakan pemicu karyawan termotivasi untuk disiplin bekerja

6. Pada pernyataan “Insentif yang diberikan mendorong saya untuk disiplin

bekerja” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 5 orang atau 8,2% responden menyatakan

tidak setuju, 25 orang atau 41% responden yang menyatakan kurang

setuju, 23 orang atau 37,7% responden yang menyatakan setuju, dan 8

orang atau 13,1% responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil

perhitungan tersebut dapat diketahui jawaban didominasi pernyataan

setuju dan kurang setuju yaitu sebanyak 23 orang atau 37,7% responden

dan 25 orang atau 41% responden. Hal ini berarti bukan insentif yang

mendorong karyawan untuk disiplin bekerja, namun sebagian karyawan

menganggap insentif bisa mendorong untuk disiplin bekerja.

7. Pada pernyataan “dalam bekerja saya berusaha untuk menjadi yang

terbaik” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 0 orang atau 0,0% responden menyatakan

tidak setuju, 22 orang atau 36,1% responden yang menyatakan kurang

setuju, 20 orang atau 32,8% responden yang menyatakan setuju, dan 19

orang atau 31,1% responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil

perhitungan tersebut dapat diketahui jawaban didominasi oleh pernyataan

setuju dan sangat setuju yaitu 20 orang atau 32,8% dan 19 orang atau

31,1% responden. Artinya dalam bekerja karyawan berusaha untuk

(51)

8. Pada pernyataan “Saya akan menjadi semakin bersemangat dan giat jika

saya diakui sebagai karyawan terbaik ” dapat digambarkan bahwa tidak

ada atau 0,0% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 3 orang

atau 4,9% responden menyatakan tidak setuju, 10 orang atau 16,4%

responden yang menyatakan kurang setuju, 31 orang atau 50,8%

responden yang menyatakan setuju, dan 17 orang atau 27,9% responden

yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut dapat

diketahui sebagian besar responden menyatakan setuju sebanyak 31 orang

atau 50,8% bahwa karyawan akan semakin bersemangat dan giat jika

diaku sebagai karyawan terbaik.

9. Pada pernyataan “Saya mampu memulai dan menyelesaikan tugas yang

diberikan” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 2 orang atau 3,3% responden menyatakan

tidak setuju, 13 orang atau 21,3% responden yang menyatakan kurang

setuju, 34 orang atau 55,7% responden yang menyatakan setuju, dan 12

orang atau 19,7% responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil

perhitungan tersebut dapat diketahui sebagian besar responden

menyatakan setuju sebanyak 34 orang atau 55,7% responden bahwa

karyawan mampu memulai dan menyelesaikan tugas yang diberikan.

10. Pada pernyataan “Saya mampu memulai dan menyelesaikan tugas yang

diberikan” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 2 orang atau 3,3% responden menyatakan

(52)

79 setuju, 34 orang atau 55,7% responden yang menyatakan setuju, dan 12

orang atau 19,7% responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil

perhitungan tersebut dapat diketahui sebagian besar responden

menyatakan setuju sebanyak 34 orang atau 55,7% responden bahwa

karyawan mampu memulai dan menyelesaikan tugas yang diberikan.

11.

Pada pernyataan “Saya lebih senang ketika bekerja bebas melakukan dan

mengambil keputusan tanpa pengawasan terlalu ketat” dapat digambarkan

bahwa tidak ada atau 0,0% responden yang menyatakan sangat tidak

setuju, 5 orang atau 8,2% responden menyatakan tidak setuju, 21 orang

atau 34,4% responden yang menyatakan kurang setuju, 27 orang atau

44,3% responden yang menyatakan setuju, dan 8 orang atau 13,1%

responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut

dapat diketahui sebagian besar responden menyatakan setuju sebanyak 27

orang atau 44,3% responden bahwa karyawan lebih senang ketika bekerja

bebas melakukan dan mengambil keputusan tanpa pengawasan terlalu

ketat.

12. Pada pernyataan “Perusahaan memberikan reward kepada saya jika saya

dapat disiplin dalam bekerja” dapat digambarkan bahwa tidak ada atau

0,0% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 3 orang atau 4,9%

responden menyatakan tidak setuju, 19 orang atau 31,1% responden yang

menyatakan kurang setuju, 29 orang atau 47,5% responden yang

menyatakan setuju, dan 10 orang atau 16,4% responden yang menyatakan

Gambar

Tabel 3.1Variabel dan Defenisi Operasional
Tabel 3.2 berikutnya. Pada tahap ini masing-masing jawaban responden dalam
Tabel 3.2Instrumen Skala Likert
Gambar 4.1Gambar 4.1Gambar 4.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi: Program Studi Strata 1 Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan. Lubis,

Informasi yang Bapak/Ibu berikan hanya semata-mata untuk data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi pada Program Sarjana Ekonomi Universitas Sumatera

Saya sedang menyusun sebuah skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis dari Universitas Sumatera Utara dengan judul “PENGARUH BUDAYA

Friska Sipayung, M.Si., selaku Sekretaris Program Studi S1- Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan juga selaku Dosen Pembaca yang telah meluangkan

Dalam rangka melaksanakan penelitian untuk skripsi, saya mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Sumatera Utara mengambil judul penelitian “Pengaruh

Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha kuasa atas berkatnya yang berlimpah kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai salah satu

c Memberi lebih banyak dorongan agar para karyawan tetap berprestasi.pencapaian tujuan perusahaan agar sesuai dengan yang diharapkan maka fungsi reward harus dilakukan sebelum

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada program Studi S-1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Sumatera Utara