• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Lahan Kritis Dan Arahan Rehabilitasi Lahan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Kendal Jawa Tengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Lahan Kritis Dan Arahan Rehabilitasi Lahan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Kendal Jawa Tengah"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 2 Jenis data, sumber data, teknik analisis dan hasil penelitian
Gambar 4 Bagan alir pemetaan lahan kritis dengan parameter P.4/V-Set/2013 dan
Gambar 6 Peta lokasi pengambilan sampel tanah tahun 2015
Tabel 4 Kriteria penilaian tingkat kekritisan lahan pada kawasan hutan lindung
+7

Referensi

Dokumen terkait

Muhammad Yusron (2010) dalam penelitiannya yang berjudul: “Analisis Erosi Tanah di Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo”, bertujuan: 1) mengetahui tingkat erosi di

Nilai indeks faktor kemiringan lereng (LS) didapat dari data primer pada satuan peta yang telah mengalami tindakan konservasi tanah, terutama tindakan konservasi tanah secara

Suharjo (2003) dalam penelitiannya yang berjudul “ Rehabilitasi Lahan Kritis Berbasis Masyarakat Daerah Kecamatan Jenar Kabupaten Sragen “, bertujuan: 1). mengetahui

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemusuk Kabupaten Boyolali Propinsi Jawa Tengah berjudul: “Erodibilitas Tanah di Kecamatan Kemusuk, Kabupaten Boyolali,

Hasil 1).faktor fisik yang paling kuat berpengaruh adalah kemiringan lereng, tingkat erosi, permeabilitas tanah faktor non fisik yang berpengaruh adalah tekanan ekonomi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi air tanah pada akuifer dalam (tertekan) di Wilayah Pesisir Kangkung, Kabupaten Kendal yang diharapkan dapat

Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 8 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum di Kabupaten Kendal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Faktor apa (kemiringan lereng, tingkat erosi, permeabilitas tanah, kedalaman efektif tanah dan tekstur tanah, penggunaan lahan) yang paling berpengaruh menyebabkan lahan kritis