• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Prasarana jalan merupakan salah satu infrastruktur yang vital yang menghubungkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Prasarana jalan merupakan salah satu infrastruktur yang vital yang menghubungkan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Prasarana jalan merupakan salah satu infrastruktur yang vital yang menghubungkan satu daerah dengan daerah lain. Jalan raya merupakan potret sebuah negara. Negara makmur umumnya memiliki banyak jalan raya yang mulus. Namun, hal tersebut tidak ditemui di Indonesia. Masih banyak jalan raya yang kondisinya rusak. Untuk memperbaiki serta memelihara infrastruktur tersebut dibutuhkan sekitar 1,2 juta ton aspal minyak per tahun. Jumlah itu tidak sebanding dengan kapasitas produksi minyak nasional yang hanya sekitar 720 ribu ton per tahun. Dari jumlah itu, tingkat produksi ekonomis aspal minyak Indonesia hanya 300 ribu sampai 450 ribu ton per tahun, atau sekitar 50% dari kapasitas penuhnya. Sehingga, setiap tahun Indonesia harus mengimpor aspal sekitar 700 ribu ton per tahun. Artinya, negeri ini harus menguras devisa tidak kurang dari 700 juta dollar AS atau sekitar 8,9 triliun rupiah per tahun. Kalaupun produksi aspal Indonesia ditingkatkan sampai kapasitas penuh, penyediaan 700 ribu ton aspal per tahun yang berasal dari impor tidak akan berkurang. Hal ini karena aspal produksi Indonesia merupakan hasil turunan atau hasil samping dari pengilangan minyak mentah yang berkualitas rendah. Selain itu, aspal sebagai bahan utama pembuatan jalan raya saat ini nyaris luput dari perhatian kegiatan riset di Indonesia.

(2)

2

Konsumsi yang terus membengkak itu tak diimbangi oleh pasokan yang memadai. Di negeri ini, produsen aspal sintetis hanya PT Pertamina (Persero). Lalu, ada PT Sarana Karya sebagai produsen aspal alam. Pertamina cuma mampu memproduksi aspal sebanyak 600 ribu ton per tahun dan Sarana Karya sebanyak 300 ribu ton per tahun.

Untuk menutupi kekurangan pasokan, pemerintah terpaksa mengimpor aspal dari Singapura, Arab Saudi, Iran, Kuwait, dan Uni Emirat Arab. Diperkirakan kebutuhan aspal nasional yang akan meningkat pada tahun depan bakal membuat defisit lebih banyak lagi. Biaya impor pun akan lebih mahal. Apalagi harga aspal bakal membengkak.

Pada tahun 2011 ini, dibutuhkan sekitar 1,25 juta ton aspal bitumen, sedangkan kemampuan produsen dalam negeri hanya mampu memproduksi aspal maksimal sebanyak 600 ribu ton per tahun. Dengan kebutuhan aspal impor yang cukup besar, tanpa adanya pengendalian mutu atas aspal impor tersebut, dikhawatirkan mutu aspal rendah akan beredar dan berdampak terhadap kualitas campuran aspal panas (hotmix).

Masalah mutu campuran aspal panas (hotmix), kualitas campuran selain dipengaruhi oleh kualitas aspal bitumen, juga sangat tergantung dari kehandalan AMP sebagai alat pencampur aspal, berikut alat pendukungnya. Berdasarkan pemeriksaan AMP yang dilakukan oleh Balai Pengujian dan Pengendalian Mutu di lingkungan Ditjen Bina Marga, masih belum memenuhi persyaratan laik operasi maupun laik produksi.

Sesuai hasil sertifikasi yang dilaksanakan oleh Balai Pengujian dan Pengendalian Mutu di lingkungan Ditjen Bina Marga, dari total sekitar 650 unit AMP di seluruh Balai, hanya 63% diantaranya yang laik operasi, sisanya masih belum memenuhi persyaratan yang

(3)

3

ditetapkan. Bahkan, di wilayah Balai VI, yaitu di seluruh Pulau Sulawesi, 100 persen AMP-nya tidak laik operasi.

Peralatan AMP yang sudah berumur tua, diharapkan dapat dilengkapi peralatan-peralatan atau komponen yang berpengaruh terhadap hasil kualitas produksi campuran aspal, untuk bisa ditingkatkan standar kelaikannya, agar mampu mendukung program pemerintah di bidang pelaksanaan pembangunan infrastruktur jalan di masa mendatang.

Seiring dengan meningkatnya anggaran Direktorat Jenderal Bina Marga dari tahun ke tahun, mutu pekerjaan juga diharapkan semakin meningkat. Untuk itu diharapkan untuk dapat berinvestasi pada peremajaan AMP. Ke depan, untuk menjamin kualitas campuran aspal yang sesuai dengan persyaratan, umur AMP pada proyek-proyek tertentu dengan skala tertentu akan dibatasi.

Terkait dengan upaya-upaya untuk menjamin kualitas campuran aspal yang sesuai dengan persyaratan, Direktorat Bina Teknik Ditjen Bina Marga juga memberlakukan pembatasan penggunaan AMP, di mana penyedia jasa/kontraktor diharapkan bisa menggunakan AMP dengan kapasitas batching lebih besar dari 800 kg. Untuk wilayah-wilayah tertentu dengan ketersediaan AMP tipe batch 800 kg masih terbatas, maka pemakaian AMP tipe batch 500 kg masih dapat digunakan sampai akhir tahun anggaran 2012, dengan persyaratan hanya diterapkan pada paket penanganan jalan dengan perkiraan kuantitas campuran aspal (hotmix) tidak lebih dari 5.000 ton.

Dengan ditetapkan berbagai persyaratan tersebut, pemakaian AMP tipe batch 500 kg diharapkan tetap bisa menghasilkan mutu produk campuran aspal beton sesuai persyaratan

(4)

4

spesifikasi umum Bina Marga dan menghasilkan mutu pekerjaan jalan seperti yang dipersyaratkan.

Proyek investasi umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan mempengaruhi perusahaan dalam jangka waktu yang cukup panjang, karena itu perlu dilakukan studi yang berhati-hati agar jangan sampai proyek tersebut setelah terlanjur menginvestasikan dana yang sangat besar, ternyata proyek tersebut tidak menguntungkan. Sebelum dilaksanakan proyek tersebut perlu dilakukan suatu analisa investasi untuk mengetahui tingkat keuntungan yang diperoleh dari tingkat investasi, sehingga dapat diketahui tingkat kelayakan dari investasi tersebut.

Berdasarkan hal-hal yang telah dijabarkan di atas, maka peneliti terdorong untuk meneliti rencana pembangunan AMP yang dilakukan oleh PT.CA tersebut.

B. Identifikasi Masalah

Melihat peluang tersebut, PT. CA yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi pembangunan dan pemeliharaan jalan berencana mengatasi kondisi tersebut dengan upaya mendirikan 1 (satu) set peralatan pengolah aspal (Ashpalt Mixing Plant) beserta perlengkapan pendukungnya. Pengadaan alat berat tersebut dilakukan dalam rangka memenuhi kontrak kerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tabalong dan beberapa Kabupaten di Kalimantan Selatan untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan secara berkala dan optimal.

(5)

5

PT. CA didirikan pada tahun 2004 sesuai dengan akta pendirian perusahaan dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Kegiatan usaha yang dijalankan PT. CA dalam bidang pemborongan atau kontraktor pekerjaan konstruksi yang berkaitan dengan pekerjaan pengembangan prasarana wilayah yang meliputi pembuatan, peningkatan, dan pemeliharaan jalan, pembangunan gedung sekolah, penggantian jembatan, peningkatan jaringan tata air dan normalisasi sungai di wilayah Kalimantan Selatan.

Sebelumnya perusahaan menjalankan usaha konstruksi pembangunan dan pemeliharaan jalan dalam proses produksi pengolahan aspal menggunakan jasa instalasi lain yang menyewakan mesin dan alat berat AMP lain. Namun seiring banyaknya permintaan penyediaan jasa pelaksana konstruksi pembangunan dan pemeliharaan jalan, baik secara berkala maupun permanen, perusahaan berencana untuk mengoptimalisasi pekerjaan konstruksi jalan dengan pengadaan alat berat dan perlengkapan mesin AMP yang diperlukan untuk proses produksi pengolah aspal sendiri.

Penambahan kapasitas tersebut dilakukan melalui investasi pembangunan AMP. Investasi AMP (Ashpalt Mixing Plant) yang dilakukan PT.CA diperkirakan akan menelan dana sebesar Rp 23.182.271.000,-. Investasi itu termasuk modal kerja untuk operasional AMP sebesar Rp 8.580.623.000,- . Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu pembangunan AMP tersebut, maka harus dilakukan analisis dari penilaian terhadap investasi tersebut. Untuk melakukan investasi pembangunan AMP tersebut, pihak manajemen perusahaan dihadapkan pada beberapa masalah, antara lain:

(6)

6

1. Menganalisis kelayakan investasi pembangunan AMP pada PT.CA

2. Keterbatasan sumber dana sendiri (self financiality) sehingga diperlukan modal yang berasal dari kreditur.

PT. CA sendiri tidak dapat menyediakan sejumlah dana tersebut dari dana internal perusahaan. Sumber dana dapat diperoleh dari pemegang saham, kreditur (perbankan) maupun dari lembaga keuangan lainnya.

Berdasarkan uraian di atas akan menimbulkan persoalan penting yang akan menjadi rumusan masalah yaitu “ Bagaimana memperkirakan tingkat kelayakan investasi yang ditanam investor pada proyek pembangunan AMP berdasarkan kriteria Payback Periode (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Indeks (PI)”.

C. Pembatasan Masalah

Agar tidak terjadi perluasan masalah dan untuk memudahkan dalam penyusunan tesis ini, maka perlu dilakukan batasan masalah sebagai berikut:

1. Penelitian hanya membahas aspek dari segi investasi

2. Analisis ekonomi didasarkan pada kriteria penilaian kelayakan investasi yang meliputi: Payback Periode (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Indeks (PI)

3. Kebijakan pemerintah dan peraturan perpajakan pemerintah tetap selama penelitian dilakukan

(7)

7

4. Kondisi ekonomi tidak fluktuatif, Nilai tukar Dollar dianggap tetap sehingga asumsi yang digunakan adalah skenario normal.

5. Data yang digunakan diperoleh dari PT. CA dan data-data lain yang berupa asumsi

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan tesis ini adalah : melakukan penyusunan studi kelayakan investasi pembangunan AMP PT. CA dengan penekanan pada sisi finansial dengan menggunakan berbagai metode, yaitu Payback Periode (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Indeks (PI) serta analisis sensitivitas.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini:

1. Bagi pihak pemberi kredit, tesis ini diharapkan dapat memberi informasi/masukkan dalam menganalisa kelayakan investasi AMP yang dilakukan oleh PT. CA dan menyediakan informasi sebagai bahan pertimbangan yaitu membantu pengambilan keputusan dalam mengkuantifikasi risiko pada proyek investasi AMP ini.

2. Tesis ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berupa pengalaman dalam melakukan studi kasus mengenai penanaman investasi, khususnya di bidang konstruksi terhadap suatu investasi jangka panjang sehingga bisa diketahui tingkat kelayakan investasi tersebut.

(8)

8

3. Memberi masukan dan saran bagi manajemen PT. CA dalam hal pengambilan keputusan investasi pembangunan AMP.

F. Sistematika Penulisan. Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Bab ini berisi teori-teori yang melandasi penulisan dan pembahasan masalah. Di dalamnya diuraikan teori-teori atas definisi, tujuan, dasar-dasar analisis kelayakan investasi, serta metode yang digunakan untuk menganalisis kelayakan investasi.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini berisi obyek penelitian, data yang digunakan, metode penelitian, prosedur dan langkah penelitian yang dilakukan.

Bab IV Analisa dan Pembahasan

Bab ini berisi gambaran singkat mengenai perusahaan, aspek legalitas perusahaan, aspek umum dan manajemen, aspek pemasaran, aspek teknis dan produksi perusahaan dan analisis terhadap kelayakan investasi AMP PT.CA. Analisis dilakukan terhadap perusahaan melalui beberapa aspek yaitu aspek

(9)

9

keuangan, prospek usaha serta proyeksi keuangan serta menggunakan beberapa metode kelayakan investasi.

Bab V Penutup

Bab ini merupakan bab penutup yang akan memberikan kesimpulan atas analisis kelayakan investasi AMP PT.CA serta rekomendasi yang dapat diberikan kepada perusahaan dan calon kreditur terkait pengajuan kredit PT.CA serta membahas keterbatasan penelitian ini

Referensi

Dokumen terkait

-Tiang penopang : terbuat dari paku yang lunak, dengan diameter yang sama dan tidak lebih dari 13 mm. - Crossbar (papan rintangan) : Berat tidak boleh lebih dari - Crossbar

Sekolah (RKAS) memuat program dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup Nilai Paling Tinggi Nilai Implementasi Pencapaian Rencana kegiatan dan anggaran

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan terdapat pengaruh nyata varietas tanaman yang diuji terhadap tinggi tanaman, namun tidak terdapat pengaruh nyata

Dengan demikian infrastruktur sebagai unsur pembentuk struktur ruang merupakan prasyarat untuk mewujudkan Indonesia yang AMAN, ADIL & SEJAHTERA, secara lebih seimbang baik

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT,yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul

Pada bagian ini merupakan penjelasan dari alur dalam pembuatan aplikasi WebGis dengan pemanfaatan basis data dari PostgreSQL dan basemap berupa OpenStreetMap tentang

a) Pegawai Toko Oki Bike akan siap membantu menjawab pertanyaan dari pelanggan dan memberikan informasi tentang sepeda mana yang dibutuhkan pelanggan.. b) Produk

Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 2 Tahun 2006 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik di Kabupaten Pacitan (Lembaran Daerah Kabupaten Pacitan Tahun 2006 Nomor 2,