• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Tuhan Yesus memberkati, Rm. V. Rudy Hartono, Pr Ketua Komisi Kateketik KAJ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Tuhan Yesus memberkati, Rm. V. Rudy Hartono, Pr Ketua Komisi Kateketik KAJ"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Keluarga Katolik Keuskupan Agung Jakarta, kita telah memasuki masa adven tahun 2017 ini. Semoga Anda semua menyambutnya dengan sukacita bersama seluruh keluarga. Kita semua ingin agar masa Adven bermakna bagi seluruh keluarga. Kita ingin agar kegembiraan dapat dipersiapkan jauh sebelum hari Natal tiba. Kami Komisi Kateketik KAJ mengisi masa Adven ini dengan menyusun renungan harian untuk anak-anak.

Kita menjadi manusia dari rumah. Dalam keluarga, kita mengalami kebaikan Allah melalui para orangtua, saudara dan anak-anak yang saling mengasihi. Pengalaman dalam keluarga adalah pengalaman akan Allah, maka kita perlu membangun hidup bersama yang saling memberkati melalui interaksi bersama. Kita kembali diajak mengamalkan Pancasila sebagai satu-satunya dasar negara. Kita ingin membuat seluruh bangsa menamplkan budaya makin adil dan makin beradab. Sambil menantikan kelahiran Sang Juruselamat, kita ingin memastikan bahwa kita sudah menjadi pribadi yang baik bagi sesama di rumah, dan di tengah masyarakat melalui penghargaan pada semua orang.

Komisi Kateketik mengucapkan terima kasih kepada penyusun renungan harian yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk membuat renungan. Para penyusun tersebuat ialah: Ibu Yenny, Ibu Syukur, Pak Juwono, Febri, Yoan.

Semoga Adven kita semua semakin semarak dan penuh makna, bersama Sabda-Sabda Tuhan yang telah diterjemahkan dalam bentuk renungan menjadi sesuatu yang menggerakkan dan memotivasi kita melakukannya.

Tuhan Yesus memberkati,

Rm. V. Rudy Hartono, Pr Ketua Komisi Kateketik KAJ

(2)

Minggu, 03 Desember 2017 Pekan Adven I

S. Fransiskus Xaverius – Imam dan Pelindung Karya Misi

BERJAGA-JAGALAH

Markus 13: 33 – 37

33. "Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba.

34. Dan halnya sama seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing dengan tugasnya, dan memerintahkan penunggu pintu supaya berjaga-jaga.

35. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta,

36. supaya kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang tidur.

37. Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: berjaga-jagalah!"

Renungan:

Dalam bacaan injil hari ini Yesus minta kita untuk berjaga jaga. Berjaga jaga memiliki pengertian bahwa kita harus tetap fokus dan peka terhadap sekitar kita. Yang artinya juga adalah kita tidak tertidur ataupun bersikap tidak peduli (cuek) terutama dengan anggota keluarga kita.

Tema adven minggu ini yaitu “Cinta Tanah Air”. Maka sesuai bacaan hari ini, kita diajak untuk peka terhadap keadaan “rumah” kita yaitu Indonesia. Mari saatnya kita sadar akan keadaan Indonesia dan mulai berbuat sesuai dengan kehendak Tuhan. Jangan kita bersikap tak peduli akan keadaan sekitar kita.

Doa:

Yesus, Engkau Yang Maha Kuasa, syukur dan terima kasih atas anugerah negeri Indonesia yang telah Kau berikan kepada kami. Semoga kami dapat peka terhadap keadaan sekitar kami, sehingga kami tetap terjaga akan kondisi negeri kami tercinta Indonesia

Aksi Nyata:

Coba mulai peka terhadap lingkungan sekitar kamu, terutama menyapa mereka yang berbeda keyakinan dengan kita.

(3)

Senin, 04 Desember 2017 Pekan Adven I

S. Yohanes dari Damsyik – Imam dan Pujangga Gereja

KATAKAN SAJA SEPATAH KATA, MAKA HAMBA AKAN SEMBUH

Matius 8: 5 –11

5. Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya:

6. "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."

7. Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya."

8. Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. 9. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku

berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."

10. Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.

11. Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,

Renungan:

Keyakinan kita kepada Yesus jelas dan pasti akan menyelamatkan kita. Sama seperti perwira dalam bacaan hari ini, orang tersebut sangat percaya dan yakin Yesus sebagai Juru Selamat, hanya dengan sepatah kata saja, maka dapat menyembuhkan dan menyelamatkan hambanya yang sakit.

Seberapa besar keyakinan kita kepada Yesus? Apakah setiap saat kita selalu yakin Yesus memberikan yang terbaik kepada kita? Atau kita malah sering tidak percaya akan jalan yang diberikan Yesus?

Mari kita mulai menumbuhkan keyakinan kita terhadap Yesus, karena dengan keyakinan itulah kita akan diselamatkan olehNya

Doa:

Yesus, Engkau yang Maha Pengampun. Kami mohon agar Engkau mengampuni kami karena keraguan kami. Kami mohon, dampingilah hidup kami dan buatlah kami percaya karya penyelamatanMu.

(4)

Aksi Nyata:

Stop mengeluh dimulai dari hari ini. Kita yakin akan rencana Yesus pada diri kita, maka kita jalani hidup kita tanpa mengeluh.

(5)

Selasa, 05 Desember 2017 Pekan Adven I

KARENA SEMUANYA ITU, ENGKAU SEMBUNYIKAN BAGI ORANG BIJAK DAN PANDAI

Lukas 10: 21 – 24

21. Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.

22. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu."

23. Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata: "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat.

24. Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya."

Renungan:

Pada umumnya kita mau menjadi orang yang bijak dan pandai. Sepertinya tidak ada diantara kita yang mau jadi orang bodoh. Dalam bacaan hari ini, Yesus memihak kepada orang orang yang percaya dan mengikuti Dia, tidak kepada orang bijak dan pandai. Percuma kita pandai dan bijak tapi tidak mengikuti jalan Yesus.

Dalam hidup ini, kita selalu mengejar tujuan menjadi orang pandai dan bijak. Namun Yesus mengatakan melalui injil hari ini bahwa berbahagialah kita yang diberikan kesempatan daripada orang lain.

Yesus menghendaki kita menjadi manusia yang manusiawi dengan belajar memahami orang lain, dimulai dari keluarga kita. Dengan kita belajar memahami satu dengan yang lainnya maka kita telah bertumbuh sesuai citra Allah.

Doa:

Yesus, Sumber Kebijaksanaan. Ajarilah kami anak-anakMu menjadi orang yang percaya dan mengikuti Engkau selama-lamanya. Amin

Aksi Nyata:

Belajar memahami antara saudara kandung, orangtua dan semua anggota keluarga. Stop bertengkar dengan saudara atau mungkin dengan orang tua.

(6)

Rabu, 06 Desember 2017 Pekan Adven I

S. Nikolaus - Uskup

HATI-KU TERGERAK OLEH BELAS KASIHAN KEPADA ORANG BANYAK INI

Matius 15: 29 – 37

29. Setelah meninggalkan daerah itu, Yesus menyusur pantai danau Galilea dan naik ke atas bukit lalu duduk di situ.

30. Kemudian orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya.

31. Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel.

32. Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan."

33. Kata murid-murid-Nya kepada-Nya: "Bagaimana di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?"

34. Kata Yesus kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" "Tujuh," jawab mereka, "dan ada lagi beberapa ikan kecil."

35. Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah.

36. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak.

37. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, tujuh bakul penuh.

Renungan:

Yesus mengasihi semua manusia dengan hatiNya yang Kudus. Oleh sebab itu sungguh malu apabila kita yang adalah muridNya, tidak dapat melakukan hal yang sama seperti Yesus lakukan.

Yesus mengasihi semua orang tanpa melihat asal usul mereka, Yesus tidak membeda bedakan. Kita harusnya bersyukur hidup dalam keanekaragaman karena dari perbedaan itu kita bisa saling mengisi satu dengan yang lain.

Perbedaan bukan sebagai hambatan namun sebagai peluang untuk saling melengkapi.

(7)

Doa:

Yesus, berkatilah kami dengan kasih seperti yang Engkau tunjukkan dalam bacaan hari ini. Semoga kami dapat mengasihi orang lain tanpa melihat latar belakang mereka. Karena dengan kasih, dunia akan indah. Amin

Aksi Nyata:

Kasihilah musuh mu, kasihilah teman yang membuat kamu kesal, kasihilah teman yang berbeda agama, suku, warna kulit dll.

(8)

Kamis, 07 Desember 2017 Pekan Adven I

Peringatan St. Ambrosius

TETAP TEGUH MELAKUKAN AJARAN YESUS

Matius 7: 21. 24 – 27

21 "Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.

25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.

26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. 27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu,

sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya Renungan

Hallo teman teman Remaja, bacaan injil hari ini Tuhan Yesus mengajak kita untuk bersikap bijaksana dengan mau mendengarkan perkataan-Nya. Kita memiliki pilihan, antara menjadi orang yang bijaksana atau orang yang bodoh yang tidak mau mendengarkan dan tidak mau menjalankan perintah Tuhan Yesus.

Contoh nyata misalnya, kita selalu berseru bahwa kita merupakan Remaja yang bertoleransi terhadap sesama, terkadang seruan tersebut hanya dapat kita posting di media sosial, tapi tindakan kita malah jauh dari sikap toleransi, padahal Tuhan Yesus bersabda “hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat” (Rom 12:10).

Mari kita berlomba memberi hormat, dimulai dengan menghormati dan menghargai anggota keluarga kita yang ada di dalam rumah, dengan begitu kita telah menjalankan salah satu perintah-Nya.

Doa

Tuhan sumber kebijaksanaan, ajarilah aku untuk bersikap bijaksana dan mau menghargai dan menghormati sesamaku, khususnya orang-orang terdekatku. Semoga aku dapat mengimani dan melaksanakan perintah-Mu. Amin.

Aksi

Aku mau menghargai anggota keluargaku di rumah dengan tidak bersikap egois dan mau berbagi dengan anggota keluarga ku dirumah.

(9)

Jumat, 08 Desember 2017 Pekan Adven I

Hari Maria Dikandung Tanpa Noda

“SESUNGGUHNYA AKU INI ADALAH HAMBA TUHAN, JADILAH PADAKU MENURUT PERKATAANMU ITU.”

Lukas 1: 26 – 38

26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,

27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.

28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."

29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.

30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.

31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.

32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, 33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya

dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."

34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"

35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.

36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.

37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."

38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Renungan

Hallo teman teman Remaja, hari ini kita merayakan hari Maria Dikandung Tanpa Noda. Bunda Maria telah ambil bagian dalam karya penyelamatan Allah walaupun terkejut dan bertanya dalam hatinya namun dengan iman, ia mau menerima berita dari malaikat Gabriel dan dengan kerendahan hati berkata “sesungguhnya aku ini

hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu itu.” (Luk 1:38).

Perbedaan walaupun mengejutkan dan membingungkan namun jika kita mau rendah hati seperti Bunda Maria, dengan iman dan kasih kita dapat menerima

(10)

perbedaan itu, baik perbedaan pendapat, perbedaan status sosial, agama, suku dan lain sebagainya itu menjadi sebuah rahmat dan keberagaman yang telah diberikan oleh Allah sendiri kepada kita.

Doa

Tuhan sumber segala rahmat, aku bersyukur atas keberagaman yang ada di dunia ini. Aku mohon bantulah aku untuk mensyukuri segala perbedaan ini dan dengan rendah hati menerimanya sebagai sebuah rahmat dari Mu. Amin

Aksi

Aku mau mematuhi orang tua dan menghormati keanekaragaman yang ada di rumah ku

(11)

Sabtu, 09 Desember 2017 Pekan Adven I

Peringatan ST. Fransiskus Antonius; St. Petrus Fourier; B Bernardus Maria Silvestrelli

“PERGILAH DAN BERITAKANLAH: KERAJAAN SURGA SUDAH DEKAT…..”

Matius 9: 35 –10: 1.6 – 8

35 Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.

36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.

37 Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.

38 Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."

1 Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.

6 melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. 7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.

8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.

Renungan

Hallo teman teman Remaja, coba lihat kata kata terakhir pada bacaan injil hari ini, Tuhan Yesus berkata “kamu telah memperoleh dengan cuma cuma, maka berikanlah pula dengan cuma cuma.” Dalam perkataan-Nya ini Tuhan Yesus mengajak kita untuk saling memberi dengan tidak mengharapkan imbalan.

Dalam setiap perjalanan-Nya Tuhan Yesus selalu melakukan hal-hal ajaib, mulai dari bertindak kasih terhadap sesama, mengusir roh jahat, menyembuhkan orang sakit, sampai membangkitkan orang mati. Dalam setiap perbutan-Nya tersebut, Ia tidak pernah mengharapkan balas jasa, atau tidak pernah melihat dari golongan apa orang yang disembuhkanNya.

Sebagai murid Yesus, kita hendaknya juga meneladani Tuhan Yesus yang dengan kasih mau membantu orang lain, tanpa mengharapkan balas jasa dan tidak melihat suku, agama dan golongan orang tersebut. Marilah kita bersama menuai kebaikan tanpa harus membeda bedakan.

(12)

Doa

Tuhan sumber kasih, aku mengucap syukur atas teladan kasih yang telah Engkau berikan, semoga aku mampu memancarkan kasih Mu di tengah-tengah keluarga dan lingkunganku. Amin

Aksi

Aku akan memulai menampakan kasih Tuhan melalui keluarga ku di rumah.

-Jadilah cahaya dan kamu akan menjadi sumber terang walau hanya di tempat yang kecil-

(13)

Minggu, 10 Desember 2017 Pekan Adven II

Peringatan St. Miltiades; B. Marc Antonius Durando; SP Maria dr Loreto

PERSIAPKANLAH JALAN UNTUK TUHAN

Markus 1: 1 – 8

1 Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.

2 Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu;

3 ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya",

4 demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu." 5 Lalu datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua

penduduk Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka dibaptis di sungai Yordan.

6 Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan.

7 Inilah yang diberitakannya: "Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. 8 Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh

Kudus."

Renungan

Hallo teman teman Remaja, pada injil hari ini, kita melihat ketekunan Yohanes Pembabtis dalam menyiapkan kehadiran Tuhan Yesus. Seruan Yohanes Pembaptis untuk menyiapkan jalan bagi Yesus juga patut kita contoh.

Dalam masa Adven ini, marilah kita sebagai remaja Katolik benar-benar menyiapkan hati untuk kehadiranNya. Menanyakan lagi pada diri kita sendiri, apakah selama ini kita telah menghadirkan kasih dalam perbuatan kita terhadap sesama?,

Tuhan Yesus hadir untuk mengajarkan hukum kasih maka sudah sepatutnya kita juga menghadirkan kasih kepada sesame dalam pergaulan kita selama ini.

Doa

Tuhan Yesus, hadirlah dalam hati ku, agar aku senantiasa berbuat kasih pada sesama ku. Amin

Aksi

Aku akan membantu dalam hal positif kepada teman ku yang membutuhkan bantuan.

(14)

Senin, 11 Desember 2017 Pekan Adven II

S. Damasus I, Paus

TUHAN, AKU SIAP UNTUK DISEMBUHKAN

Lukas. 5:17 – 25

17 Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit.

18 Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur; mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus.

19 Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus.

20 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: "Hai saudara, dosamu sudah diampuni."

21 Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: "Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?"

22 Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu pikirkan dalam hatimu?

23 Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, dan berjalanlah?

24 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa"? berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu?:"Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" 25 Dan seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat

tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah.

26 Semua orang itu takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut, katanya: "Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan." Renungan

Bagi kita aksi Yesus menyembuhkan orang yang lumpuh adalah suatu contoh tindakan Yesus yang mau peduli terhadap orang lain.

Kepedulian Yesus bukan hanya untuk orang-orang normal. Mereka yang lumpuh, yang buta, bahkan yang tidak mendengarpun tetap menjadi perhatianNya.

Orang buta, orang lumpuh, orang tuli disembuhkan oleh Yesus, karena Yesus ingin mereka merasakan kebebasan, dapat menikmati indahnya kekayaan dan ciptaan Tuhan. Mungkin dapat diartikan Yesus membantu membuka ikatan yang membelenggu mereka, sehingga mereka dapat lebih mengenal Allah.

(15)

Penyembuhan yang dilakukan Yesus dapat juga bermakna sebuah pesan bagi setiap manusia bahwa Kerajaan Allah sudah datang dan keselamatan manusia sungguh nyata.

Berbahagialah kita yang menyambut kedatangan-Nya dan menerima Dia sebagai Juru Selamat. Kita siap-siap menyaksikan hal – hal yang sangat menakjubkan dalam dan bersama Yesus.

Dari bacaan Injil hari ini kita dapat belajar dari Yesus, bagaimana seharusnya kita berlaku adil terhadap orang-orang di rumah kita, teman sekolah, teman-teman gereja dan akhirnya terhadap orang-orang di lingkungan yang lebih luas. Di dalam kehidupan keluarga, kata “adil” lebih bermakna pada suatu usaha yang diupayakan dan dikerjakan bersama-sama, bukan lagi sama rata atau sama rasa. Sehingga akan terasa keterlibatan dari setiap anggota keluarga. Dari keluargalah kita hendaknya dapat belajar bersikap adil.

Doa

Tuhan yang maha baik, mampukan aku untuk mengenal kehadiran-Mu dalam kehidupanku dan sembuhkanlah aku orang yang berdosa ini.

Tuhan bantulah aku supaya aku lebih dapat peduli kepada orang lain. Demi Kristus Tuhan Pengantara kami. Amin.

Aksi

Lebih memperhatikan dan mendoakan keluarga & teman-teman baik pada saat mereka sedang senang maupun sedang dalam keadaan sedih.

(16)

Selasa, 12 Desember 2017 Pekan Adven II

SP Maria dari Guadalupe

SUNGGUH BESAR KASIH TUHAN

Matius. 18:12 – 14

12 "Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu?

13 Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat.

14 Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang."

Renungan

Kita manusia adalah domba yang sesat itu. Kita tersesat bukan karena kesalahan siapa-siapa, tetapi karena kita salah memanfaatkan kebebasan yang sudah diberikan Tuhan kepada kita. Kalau kita berpikir tentang domba yang sesat itu, dia tersesat karena dia tidak mengikuti kawanan domba yang lain dan tidak mengikuti tuntuntan gembalanya.

Nah domba yang hilang itu adalah kita, karena tidak mengikuti tuntunan gembalanya, kita menjadi tersesat. Seringkali kita tidak mau mendengarkan dan mengikuti kata-kata gembala kita, akhirnya kita menjadi keluar dari jalur.

Tetapi walaupun demikian, Tuhan tidak pernah melupakan manusia. Ia tetap mencintai manusia. Karena cintaNya, Ia mengutus PuteraNya ke dunia mencari manusia yang tersesat itu. Ia bekerja keras yakinkan manusia agar kembali kepada Bapa. Puncak daripada kasih dan cintanya kepada manusia adalah mati di Salib. Tuhan sungguh mengasihi manusia. Lalu bagaimana tanggapan kita akan kasih Tuhan?

Ayo ... kita sambut kadatangan Yesus dengan hati yang siap. Alangkah baiknya kita periksa diri kembali, apakah kita selalu berada dalam gembalaan Tuhan atau apakah kita kadang-kadang tersesat. Kalau kadang kita tersesat, marilah kita teriak meminta bantuan Yesus Kristus agar Ia memikul, menuntun kita kembali kepada kawanan domba yang lain, yang selalu mengalami kasih Allah. Percayalah selalu bahwa Tuhan sangat mengasihi kita.

Kalau kita percaya kepada Yesus, kita tentunya akan selalu mendengarkan Dia. Sangat baik juga bila kita dapat memberitakan kasih Yesus kepada orang-orang di sekitar kita, terlebih di masa Advent ini, sehingga kitapun akan terbawa untuk menciptakan rasa aman, damai dan penuh kasih.

(17)

Doa

Allah yang Maha Pengasih, tidak putus-putusnya Engkau memberikan kasih kepada kami. Meskipun kami sering tidak mau mendengarkan Engkau, selalu mau menuruti jalan kami sendiri, Engkau tetap mencari kami, melindungi kami.

Allah Bapa, Mampukan kami untuk selalu menyadari kasihMu yang berlimpah bagi kami. Terlebih pada Masa Advent ini kami dapat membagikan kasihMu kepada orang-orang di sekeliling kami.

Demi Kristus Tuhan Pengantara kami. Amin. Aksi

Berkumpul dengan adik-adik di salah satu Panti Asuhan untuk berbagi kasih, berbagi perhatian dengan berdoa bersama mereka, bercerita untuk mereka, mengobrol dengan mereka.

(18)

Rabu, 13 Desember 2017 Pekan Adven II

S. Lusia, Perawan dan Martir

DATANGLAH KEPADAKU

Matius 11: 28 – 30

28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." Renungan

Kita harus datang kepada Yesus Kristus sebagai Guru kita, dan harus mempersiapkan diri kita untuk belajar dari-Nya. Melalui Injil hari ini, kita bagaimana kita harus bersikap lemah lembut dan penuh belas kasih, serta rendah hati.

Ayo kita teladani Yesus yang lemah lembut dan belas kasih kepada orang lain. Banyak orang yang mempunyai kepandaian, kemampuan lebih daripada orang lain, dan yang pasti mereka ingin berbagi kepandaian tersebut dengan orang lain. Namun seringkali mereka bertindak kurang sabar dan terburu-buru dalam membagikan kepandaiannya. Misalnya guru yang mempunyai kemampuan, namun mempunyai sifat pemarah, sehingga akan mudah mematahkan semangat para muridnya yang lamban dalam berpikir. Tetapi Kristus tahu bagaimana bersabar menghadapi orang-orang seperti itu, dan bagaimana membuka pengertian mereka.

Hal lain yang perlu kita teladani dari Yesus adalah Ia rendah hati. Ia merendahkan diri-Nya dengan berkeliling kota untuk mengajar banyak orang. Ia memilih murid-murid-Nya bukan dari istana, bukan juga dari sekolah, melainkan dari pinggir pantai. Orang-orang yang memiliki kesederhanaan hidup dan kepolosan hati. Inilah yang diinginkan Tuhan.

Sambil menantikan kedatangan Sang Juruselamat, mari kita pastikan diri kita untuk menjadi pribadi yang baik bagi sesama di rumah, dan di tengah masyarakat dengan cara menghargai orang lain.

Mari kita selalu datang kepada Dia, membawa salib-salib hidup kita, membawa segala keluh kesah hidup kita dan meletakkannya di bawah kaki Salib Tuhan, Dia pasti akan memberikan kelegaan kepada kita.

Doa

Allah Bapa yang penuh belas kasih,

Terima kasih untuk sabdaMu hari ini, bagaimana kami harus bersikap lemah lambut, sabar dan rendah hati.

Allah Bapa, mampukan kami agar selalu dapat memelihara sikap lemah lembut, sabar dan murah hati, dan membagikannya kepada orang lain dalam tindakan kami. Demi Kristus Tuhan Pengantara kami. Amin.

(19)

Aksi

Dalam Masa Adven ini, aksi nyata yang sangat baik bila kita dapat berbagi kasih dalam bentuk doa untuk keluarga, teman, sahabat, orang-orang di lingkungan

(20)

Kamis, 14 Desember 2017 Pekan Adven II

S. Yohanes dari Salib

AKU SIAP MENDENGARKAN ENGKAU, YA TUHAN

Matius. 11:11 –15

11 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.

12 Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya.

13 Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes 14 dan – jika kamu mau menerimanya – ialah Elia yang akan datang itu. 15 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!

Renungan

Hari ini kita belajar dari Sabda Yesus yaitu ”Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar” . Sabda Yesus adalah sebuah agar kita mencari tahu Siapakah jati Diri Yesus yang sebenarnya. Memang kita semua bertelinga, dan memiliki pendengaran dengan baik. Jadi kalau bertelinga sebaiknya untuk mendengarkan hal-hal yang bermanfaat, juga untuk mendengarkan sabda Tuhan, tetapi sering seseorang telinganya lebih banyak digunakan untuk mendengarkan hal-hal yang bersifat duniawi.

Ajakan Yesus agar yang bertelinga, hendaklah mendengar tentu saja untuk diarahkan kepada suara Tuhan. Namun karena Tuhan itu tidak kelihatan dan belum pernah didengar-Nya, maka telinga itu lalu dipergunakan hanya untuk mendengarkan hal-hal yang bersifat duniawi.

Mari kita mempersiapkan diri kita menyongsong kedatangan Juruselamat dengan membaca dan mendengarkan Sabda Tuhan sebagaimana tertulis di dalam Kitab Suci.

Ada suatu pernyataan sebagai berikut ”Jika Anda berdoa, Tuhan mendengarkan, dan jika Tuhan bersabda, kita mendengarkan”.

Artinya memang kita terus dituntut untuk membaca Kitab Suci agar kita makin lebih dekat dan lebih mengimani Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita.

Berharap dengan lebih sering membaca Kitab Suci, kita akan semakin menghargai orang lain, sehingga di sekitar kita akan tercipta suasana yang damai, jauh dari ketidaknyamanan.

Doa

(21)

Bantulah kami agar kami selalu siap dan sedia untuk mendengarkan sabdaMu, kemudian dapat mengamalkan dalam hidup kami. Kami menyadari bahwa SabdaMu adalah tuntunan hidup kami, yang akan membuat hidup kami menjadi semakin baik, sehingga terciptalah suasana damai di antara sesama kami.

Demi Kristus Tuhan pengantara kami. Amin Aksi

Membaca Kitab Suci setiap hari, agar kami dapat berlatih mendengarkan dengan mata hati kami apa yang Tuhan ingin sampaikan.

(22)

Jumat , 15 Desember 2017 Pekan Adven II

IMAN DIBENARKAN KARENA PERBUATAN

Matius 11: 16 – 19

16 Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya:

17 Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung.

18 Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan setan.

19 Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya."

Renungan

Temen-temen remaja yang terkasih, bacaan hari ini adalah Allah menyatakan bahwa Bangsa Israel adalah Bangsa Terpilih oleh Allah untuk menyatakan diriNya, Allah telah memberi segalanya untuk manusia agar manusia beroleh selamat, tetapi sering terjadi sekarang ini manusia tidak semuanya menanggapinya dengan baik tanda tanda panggilan dan kehadiran Tuhan dalam kehidupannya.

Sering manusia tidak memakai hati nurani untuk mengenal Allah, dan masih saja senang dalam kedosaan, masih mengutamakan kehendak sendiri tanpa mau mengindahkan perintahNya

Doa

Ya Allah mampukanlah kami anak-anak-Mu untuk selalu peka terhadap apa yang menjadi kehendakMu agar kami beroleh selamat sekarang dan selamanya, amin. Aksi

(23)

Sabtu, 16 Desember 2017 Pekan Adven II

MENJADI SAKSI KRISTUS

Matius 17: 9a, 10 – 13

9a Pada waktu mereka turun dari gunung itu,

10 Lalu murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Kalau demikian mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?"

11 Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu 12 dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia,

dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka."

13 Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.

Renungan

Seringkali saat kita mengalami musibah kita sering menyalahkan diri kita sendiri dan menolak orang lain untuk menolong, padahal kita tidak bisa hidup sendiri dengan keegoan kita, tetaapi kita membutuhkan kehadiran orang lain terutama keluarga, teman ataupun sahabat yang memang Tuhan berikan dan tunjukkan untuk

membantu kita dalam setiap permasalahan yang kita hadapi. Sama dengan Tuhan Yesus mendatangkan Yohanes Pembaptis (yang adalah

saudara sepupunya) terlebih dahulu sebagai pembuka jalan sebelum Ia hadir ke dunia ini untuk menyelamatkan umat manusia.

Doa

Ya Allah terimakasih atas anggota keluargaku.

Biarlah aku kebijaksanaan untuk bisa menyadari kehadiran mereka semua, dan selalu saling menghargai dengan rendah hati, karena Engkaulah guru dan Penyelamat kami. Amin.

Aksi

(24)

Minggu, 17 Desember 2017 Minggu Adven III

LURUSKANLAH JALAN TUHAN!

Yohanes 1: 6 – 8, 19 – 28

6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;

7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.

8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.

19 Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?"

20 Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias."

21 Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!"

22 Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?"

23 Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."

24 Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi.

25 Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?"

26 Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal,

27 yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak."

28 Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.

Renungan

Ada cerita seorang Pengusaha Kaya yang biasa disebut – sebut Boss di perusahannya, setiap kali ada kesempatan untuk berbicara kepada pegawainya ia selalu saja membanggakan kepandaiannya dan bagaimana ia menjadi sukses. Ia senang menyombongkan dirinya dan bicara bahwa dia dan keluarganya tidak pernah kekurangan apapun, segala kebutuhannya bisa terpenuhi karena ia adalah seorang yang pintar. Apakah itu benar?

Dalam bacaan hari ini Yohanes Pembaptis memberii teladan dengan menyatakan dengan rendah hati “…membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak."

(25)

Kemuliaan bukan miliknya walaupun ia mempunyai banyak murid dan membaptis untuk mempertobatkan banyak orang. Hanya Tuhanlah sang Mesias yang pantas dimuliakan.

Doa

Ya Bapa semoga kami dapat meneladani Yohanes Pembaptis, dengan menjadi rendah hati, dan bersikap adil terutama terhadap anggota seisi rumahku. Amin. Aksi

Saling menghargai dan bersikap saling mendahulukan kepentingan adik, kakak, orangtua dan semua anggota rumahku.

(26)

Senin , 18 Desember 2017 Masa Adven

KELAHIRAN YESUS KRISTUS

Mat 1 : 18 – 24

18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.

19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.

20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."

22 Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:

23 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita.

24 Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,

Renungan

Halo temen-teman remaja…sebagai manusia pasti punya masalah atau persoalan hidup seperti kesulitan belajar dsb. kadang kita merasa resah dan terlalu memikirkannya setiap hari tanpa bisa berserah kepada kehendakNya.

Apa yang dialami oleh Yusuf harusnya menjadi teladan bagi kita dimana Yusuf begitu tulus dan bisa dengan cepat mengambil keputusan bahwa apa yang terjadi dengan Maria yang mengandung padahal belum dinikahinya.

Yusuf berserah pada Tuhan, dan pada waktu dia berserah itu Malaikat Tuhan datang dalam mimpinya menegaskan bahwa Maria mengandung karena kehendak Tuhan dan Roh Kudus sudah turun atasnya, itu sesuai dengan yang difirmankan-Nya, kemudian Yusuf dengan senang hati menerima Maria sebagai istrinya.

Dengan demikian kita juga harus bisa menerima bahwa apa yang terjadi dalam hidup kita itu pasti kehendakNya.

Doa

Allah Bapa yang bertahta di dalam surga, jadikanlah kami remaja yang lebih percaya diri dan selalu mampu berserah kepada apa yang menjadi kehendakMu saja, sehingga aku mampu menghargai setiap orang yang Kau berikan untuk menjadi keluargaku ,amin.

(27)

Aksi

Marilah kita setiap hari mampu menginstropeksi diri kita sendiri apakah kita lakukan sudah sesuai dengan apa yang menjadi kehendak baik dariNya untuk kita?

(28)

Selasa, 19 Desember 2017 Masa Adven

KEGEMBIRAAN BESAR KELUARGA ZAKARIA.

Lukas 1: 5 – 25

5 Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet.

6 Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.

7 Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya.

8 Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan.

9 Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ.

10 Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan.

11 Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan.

12 Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut.

13 Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.

14 Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu.

15 Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; 16 ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, 17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk

membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."

18 Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya."

19 Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu.

20 Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya."

(29)

21 Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci.

22 Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu.

23 Ketika selesai jangka waktu tugas jabatannya, ia pulang ke rumah.

24 Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri, katanya:

25 "Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang."

Renungan

Zakaria dan Elisabet hidup secara benar di hadapan Allah, meski mereka belum mempunyai anak hingga usia lanjut. Pengalaman Zakaria di bait suci berlanjut dengan dia menjadi bisu dan isterinya mengandung. Barulah ia yakin bahwa ini perbuatan Tuhan untuk menghapuskan aib keluarganya. Suatu kegembiraan besar yang dialami keluarga Zakaria.

Sekarangpun Tuhan sedang menyiapkan teman-teman remaja menjadi orang besar tapi seringkali kalian mengeluh akan banyaknya gangguan untuk bisa belajar dengan baik: HP yang mengganggu, dan keinginan untuk bermain HP terus menerus.

Percayakah aku akan perbuatan besar Tuhan kepadaku? Bahwa aku harus memulai bersikap bijak menggunakan Hp agar lebih menghargai pertemuan tatap muka yang menjadikan aku manusia yang lebih beradab.

Doa

Allah, Bapa yang Mahabaik, terimakasih bahwa Dikau telah memberkati aku dan boleh mendapatkan kesempatan untuk belajar di sekolah bersama teman-teman yang baik, bapa ibu guru yang penuh kasih kepadaku.

Aksi

Lebih banyak berkomunikasi dengan bertemu muka daripada chatting terutama dengan anggota keluarga.

(30)

Rabu, 20 Desember 2017 Masa Adven

"SALAM, HAI ENGKAU YANG DIKARUNIAI, TUHAN MENYERTAI ENGKAU."

Lukas 1: 26 – 38.

26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,

27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.

28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."

29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.

30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.

31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.

32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, 33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya

dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."

34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"

35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.

36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.

37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."

38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Renungan

Malaikat Tuhan memberi salam: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."

Maria menerima salam itu dengan rendah hati walaupun hatinya terkejut.

Sukacita Maria menguatkan hatinya menjawab pernyataan Malaikat dengan berkata: “Aku ini Hamba Tuhan. Terjadilah padaku menurut perkataanMu”.

Seringkali kita membayangkan bahwa kita nanti akan menjadi seseorang menurut angan-angan kita sendiri. Kita sering lupa dan belum menyerahkan kepada Tuhan akan menjadi apakah kita kelak. Dalam bacaan hari ini Bunda Maria, berserah berserah kepada Tuhan dengan berkata: Terjadilah padaku menurut rencana Tuhan.

(31)

Doa

Tuhan, terimakasih Engkau telah mendatangkan Penebus melalui Bunda Maria, pribadi yang sangat sederhana. Bimbinglah aku, agar mampu meneladan Bunda Maria, menerima rencanaMu dengan tetap belajar dan berbuat baik. Jauhkanlah aku dari kejahatan dan dari pencobaan.

Aksi

Menghargai dan mendahulukan rencana orangtua dalam membuat kegiatan keluarga seperti berlibur, bermain dsb.

(32)

Kamis, 21 Desember 2017 Masa Adven

PF S Petrus Kanisius, Imam dan Pujangga Gereja

SALAM MARIA, PENUH RAHMAT TUHAN SERTAMU

Lukas 1:39 – 45

39 Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda.

40 Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.

41 Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus,

42 lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.

43 Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?

44 Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.

45 Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."

Renungan

Diberkatilah engkau diantara semua wanita dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku sehingga ibu Tuhanku mengunjungi aku?

Perkataan Elisabet menjadi doa Salam Maria, seringkali doa itu kuucapkan dengan sambil lalu bahkan kurang hormat. Padahal Bunda Maria adalah Bunda Tuhan yang sudah memberikan segala kebutuhanku.

Doa

Tuhan, tolonglah aku agar selalu dengan rendah hati dan setia memuliakan Engkau. Aksi

(33)

Jumat, 22 Desember 2017 Masa Adven

PUJIAN MARIA: “JIWAKU MEMULIAKAN TUHAN”…..

Lukas 1: 46 – 56

46 Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan,

47 dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,

48 sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,

49 karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.

50 Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.

51 Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya;

52 Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah;

53 Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;

54 Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya,

55 seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya."

56 Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.

Renungan

Hallo teman-teman Remaja, hari ini kita belajar dari sikap Bunda Maria, Bunda kita semua yang rendah hati dan selalu setia serta taat pada kehendak Tuhan. Hal ini ditunjukkannya sejak awal Tuhan memilihnya ketika ia harus mengandung Yesus dengan Kuasa Roh Kudus.

Pada masa kini, banyak hal yang menjadi tantangan dan kesulitan kita untuk menjadi taat dan setia kepada Tuhan. Salah satunya adalah HP (hand phone). Mari kita coba jujur, “Apakah kalian tetap berkonsentrasi saat misa atau pertemuan mingguan ketika sedang membawa HP?” Biasanya kalian lebih sibuk membuka HP sehingga tidak berkonsentrasi, bahkan kalian menunjukkan gambar/game yang ada di HP kepada teman-teman, sehingga membuat mereka juga tidak berkonsentrasi mengikuti misa/pertemuan.

Mulai sekarang, mari kita belajar meneladani Bunda Maria yang selalu setia, taat, dan rendah hati dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, sekolah, maupun lingkungan sekitar, sehingga kita bisa menjadi contoh bagi teman-teman yang lain, akhirnya kita akan hidup dengan saling menghargai dan menjadi lebih beradab.

(34)

Doa

Tuhan sumber kesetiaan, ampuni aku kalau aku kadang-kadang tidak setia kepada-Mu. Ajarilah aku untuk belajar setia dan taat seperti Bunda Maria di manapun aku berada. Berikan aku juga kerendahan hati seperti Bunda Maria.

Aksi

Aku mau belajar taat kepada Tuhan melalui taat kepada orang tua dan guru-guru di sekolah.

(35)

Sabtu, 23 Desember 2017 Masa Adven

"NAMANYA ADALAH YOHANES."

Lukas 1: 57 – 66

57 Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki.

58 Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia.

59 Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya,

60 tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes."

61 Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian."

62 Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu.

63 Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan merekapun heran semuanya.

64 Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah.

65 Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea.

66 Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.

Renungan

Hallo teman-teman Remaja, hari ini kita belajar dari tokoh Kitab Suci yaitu Elisabet dan Zakharia, yang pada awalnya ragu-ragu akan rahmat Allah, yaitu ketika Elisabet mengandung dalam usia lanjut dan akan melahirkan Yohanes. Bahkan Tuhan membuat Zakharia bisu karena ketidakpercayaannya. Namun bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Kalau sekarang kalian hidup di jaman yang serba digital, dan mengandalkan teknologi canggih, kadang-kadang kita lupa bahwa Tuhan sanggup melakukan hal-hal yang jauh melampau pikiran kita.

Mulai saat ini, mari kita belajar percaya dan mengandalkan Tuhan dalam segala tindakan kita. Kalau Tuhan sudah memberi, maka Tuhan juga akan menjaga dan mendampingi kita. Yakinlah dan percayalah Tuhan tidak akan meninggalkan kita. Doa

Tuhan Yang Maha Kasih, terima kasih atas berkat dan mukjizat yang masih terus terjadi sampai saat ini. Ajarlah aku untuk selalu mengandalkan Engkau dalam segala kehidupanku. Bimbing aku ya Tuhan, agar aku makin setia dan teguh dalam imanku.

(36)

Aksi

Aku mau percaya dan mengandalkan Tuhan dalam hidupku dengan rajin berdoa dan mengikuti misa kudus, dan mengikuti kegiatan remaja di paroki.

(37)

Minggu, 24 Desember 2017 Masa Adven

“…AKU INI ADALAH HAMBA TUHAN; JADILAH PADAKU MENURUT PERKATAANMU ITU."

Lukas 1: 26 – 38

26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,

27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.

28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."

29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.

30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.

31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.

32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, 33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya

dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."

34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"

35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.

36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.

37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."

38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Renungan

Hallo teman-teman Remaja, dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti pernah melakukan hal baik yang menyenangkan hati Tuhan, juga yang menyakiti Tuhan dan kadang kita jugasering tidak peduli dan kurang peka dengan apa yang terjadi di sekitar kita. Misalnya: kita sadar bahwa menolong orang yang jatuh adalah perbuatan baik, tetapi kita tidak segera melakukannya karena kita terlalu sibuk melakukan kegiatan yang lain.

(38)

Sabda hari ini kita diajak belajar dari Bunda Maria yang menerima tawaran Allah dengan penuh kerendahan hatinya dan berserah pada kehendak Tuhan dengan berkata: “Aku ini adalah hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.” Marilah kita meneladan Bunda Maria yang selalu setia dan berserah kepada kehendak Allah dalam menyambut kedatangan Tuhan dihati kita.

Doa

Tuhan Yesus, tolonglah aku untuk setia melakukan kehendak-Mu dalam hidup sehari-hari, dan mampu meneledan sikap Bunda Maria yang rendah hati taat dan setia kepadaMu.

Aksi

Aku mau belajar setia dan peka dengan teman-teman dilingkunganku baik yang berbeda agama mulai dalam hal-hal kecil dan sederhana.

Referensi

Dokumen terkait

1. Kontraktor %ar!s menjamin keselamatan kerja sem!a orang ang teli)at $alam . as!ransi tenaga kerja 8Astek6.. Pekerjaan galian Tana% mengg!nakan alat )erat 8E9+a:ator6

Dalam Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains, kamu akan banyak berhubungan dengan besaran-besaran hasil pengukuran yang dipakai untuk menyatakan hasil pengamatan atau hukum- hukum

Lingkungan 3 sebutan tahun 2005 dimekarkan menjadi Wilayah X yang baru dan terdiri dari 4 Lingkungan seperti yang sekarang ini , yaitu : Lingkungan Ignatius, Lingkungan

Semen Tonasa memungkinkan pihak perusahaan untuk lebih fokus, tidak terlalu jauh/melenceng dari target, mendapatkan input mengenai peta kompetisi dan posisi di

Kemudian mereka pun naiklah bertemu (nganjang manjau muli) kepada Sang Putri. Maka sibuklah di situ orang mengurusi jamuan makan dan minum untuk mereka. Radin lumbar

Atap greenhouse berupa plastik polyvinyl chloride (PVC) berwarna putih. Plastik ini memiliki umur teknis sekitar 6 bulan hingga satu tahun, tergantung dari kondisi cuaca.

Tari kreasi palegongan Sabdha Hyang ini adalah garapan tari kreasi palegongan baru yang bertemakan kepahlawanan, pada bagian tertentu dari pola gerak tari tradisi ini telah

Manusia sering kali dihadapkan pada situasi konflik sosial yang memanas.Munculnya konflik sosial tidak terjadi dengan sendirinya dan tidak sesederhana yang kita