• Tidak ada hasil yang ditemukan

- 1 - BUPATI SAMPANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "- 1 - BUPATI SAMPANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

- 1 -

Sekda Asisten

PKR Hukum Kabag DPMD Ka. Subag PHP

BUPATI SAMPANG

PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SAMPANG

NOMOR 17 TAHUN 2018

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN GOTONG ROYONG DESA DAN KELURAHAN KABUPATEN SAMPANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMPANG,

Menimbang : a. bahwa untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan gotong royong yang memiliki manfaat dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di segala bidang pembangunan khususnya dalam hal kemasyarakatan perlu menggiatkan kembali kegiatan gotong royong masyarakat yang mengikut sertakan seluruh elemen masyarakat dan lembaga kemasyarakatan yang ada; b. bahwa untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan

kegiatan Gotong Royong Desa dan Kelurahan Kabupaten Sampang sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka perlu ditetapkan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Gotong Royong Desa dan Kelurahan Kabupaten Sampang dengan Peraturan Bupati Sampang;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

(2)

- 2 -

Sekda Asisten

PKR Hukum Kabag DPMD Ka. Subag PHP

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2005

tentang Pedoman Penyelenggaraan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015

tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036); 8. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 7 Tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2016 Nomor 7);

(3)

- 3 -

Sekda Asisten

PKR Hukum Kabag DPMD Ka. Subag PHP

9. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 13 Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 (Lembaran Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2018 Nomor 13);

10. Peraturan Bupati Sampang Nomor 77 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Sampang (Lembaran Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2016 Nomor 77); 11. Peraturan Bupati Sampang Nomor 9 Tahun 2018

tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Sampang Nomor 71 Tahun 2017 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 (Lembaran Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2018 Nomor 9);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI SAMPANG TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN GOTONG ROYONG DESA DAN KELURAHAN KABUPATEN SAMPANG.

Pasal 1

Dengan Peraturan Bupati ini ditetapkan Petunjuk Pelaksanaan kegiatan Gotong Royong Desa dan Kelurahan Kabupaten Sampang.

Pasal 2

Petunjuk Pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN;

BAB II PEMBENTUKAN KELOMPOK GOTONG ROYONG;

BAB III PELAKSANAAN PENILAIAN GOTONG ROYONG TERBAIK; BAB IV PELAPORAN DAN PENDANAAN;

BAB V PENUTUP.

Pasal 3

Sistematika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

(4)

- 4 -

Sekda Asisten

PKR Hukum Kabag DPMD Ka. Subag PHP

Pasal 4

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini tetap berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 5

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sampang.

Ditetapkan di : Sampang

Pada tanggal : 2 Juli 2018 Pj. BUPATI SAMPANG,

ttd

H. JONATHAN JUDIANTO.

Diundangkan di : Sampang

Pada tanggal : 2 Juli 2018

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SAMPANG, ttd

PUTHUT BUDI SANTOSO, SH. M.Si. Pembina Utama Muda

NIP. 19610114 198603 1 008

(5)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN SECARA UMUM

Dalam banyak literatur dinyatakan bahwa gotong royong adalah sebagai salah satu modal sosial yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia gotong royong adalah kata kerja yang menggambarkan adanya bekerja bersama-sama (tolong-menolong, bantu-membantu). Makna lain dari gotong royong adalah bekerja bersama dan saling berbagi peran/tugas untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Gotong royong berarti bahu-membahu, saling bergandengan tangan, atau memikul beban secara bersama sebagai bagian dari pemberdayaan diri secara kolektif untuk menyelesaikan atau mengatasi suatu persoalan, dan sekaligus juga untuk menggapai tujuan tertentu yang bersifat mulia ("virtue"). Berdasarkan pada pemahaman tersebut, maka artikulasi gotong royong adalah “kegiatan melakukan pekerjaan

secara bekerjasama (berkerja bersama-sama) atau tolong-menolong, bantu-membantu yang ada di masyarakat”.

Di sisi lain gotong royong juga dipahami sebagai nilai-nilai (value) yang tumbuh dan berkembang di masyarakat Indonesia dan menjadi bagian dari sistem budaya bangsa, hal ini secara teoritik dapat dikelompokan sebagai modal sosial (social capital) Bangsa Indonesia. Selanjutnya untuk memahami modal sosial sangatlah beragam, modal sosial sebagai entry point (titik masuk) pada strategi-strategi pembangunan di desa dan/atau perdesaan. Berbagai ahli menyatakan bahwa pemberdayaan masyarakat membutuhkan modal sosial dan partisipasi masyarakat.

Secara sosio-kultural dalam kehidupan masyarakat kita, telah berkembang semangat kegotong – royongan dan keswadayaan yang berbasis pada nilai-nilai sosial budaya lokal yang telah mengakar dan berkembang dalam kehidupan masyarakat kita, dengan semboyan “Berat

sama dipikul, ringan sama dijinjing”. Kebiasaan mulia dalam masyarakat

kita tersebut antara lain adalah saling terbuka saling mendukung dan LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SAMPANG

NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN

KEGIATAN GOTONG ROYONG DESA DAN KELURAHAN KABUPATEN SAMPANG.

(6)

2

saling membantu diantara sesamanya dengan diwujudkan dalam kegiatan gotong royong dalam pembangunan sarana ibadah, membangun dan memperbaiki rumah-rumah tinggal, prasarana lingkungan rumah tangga miskin, kerja bhakti sosial membangun/memperbaiki jalan, sarana irigasi atau sistem keamanan keliling (Siskamling) bahkan membantu sesama dalam mendukung keberlanjutan pendidikan anak-anak usia sekolah.

Semangat kebersamaan dan kegotong royongan yang telah mengakar dan melembaga dalam kehidupan masyarakat kita, menjadikan masyarakat kita hidup rukun dan damai dalam mengisi pembangunan dengan suasana kekeluargaan. Adapun gotong royong dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat memberikan makna sebagai berikut :

a. Gotong royong adalah suatu nilai, norma, dan tradisi yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dan menjadi bagian dari sistem nilai budaya bangsa;

b. Gotong royong adalah kegiatan kerjasama masyarakat dalam berbagai bidang pembangunan yang diarahkan pada penguatan persatuan dan kesatuan masyarakat serta peran aktif (partisipasi) masyarakat dalam pembangunan.

Dalam rangka meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat berdasarkan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan kegotong-royongan dalam penguatan integritas sosial melalui kegiatan-kegiatan gotong royong untuk mencapai masyarakat yang adil makmur menuju keluarga sehat sejahtera, perlu dilestarikan karena memiliki manfaat dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat disegala bidang pembangunan khususnya dalam hal Kemasyarakatan, Ekonomi, Sosial Budaya dan Agama serta Lingkungan. Upaya pelestarian gotong royong dari sudut pandang kelembagaan adalah, bahwa nilai gotong royong sebagai modal sosial dapat memberikan pengaruh pada tumbuh dan berkembangnya Lembaga Kemasyarakatan (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan, Lembaga Adat, Karang Taruna, RT/RW, dan Lembaga Lainnya).

Dalam melestarikan nilai-nilai gotong royong masyarakat tersebut perlu dilaksanakan Kegiatan Gotong Royong Desa dan Kelurahan oleh Pemerintah Kabupaten Sampang melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Sampang. Untuk efisiensi dan efektifitas kegiatan

(7)

3

Gotong Royong Desa dan Kelurahan Kabupaten Sampang, maka dipandang perlu untuk dibentuk Kelompok Gotong Royong pada masing-masing Desa dan Kelurahan se Kabupaten Sampang yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa/Lurah

Sebagai upaya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan Gotong Royong Desa dan Kelurahan Kabupaten Sampang secara terarah, terkoordinasi, terpadu dan berkelanjutan maka disusun Petunjuk Pelaksanaan kegiatan Gotong Royong Desa dan Kelurahan Kabupaten Sampang meliputi Pembentukan Kelompok Gotong Royong Desa dan Kelurahan Kabupaten Sampang dan Pelaksanaan Penilaian Gotong Royong Terbaik.

B. TUJUAN DAN SASARAN 1. Tujuan

a. Tujuan kegiatan Gotong Royong Desa dan Kelurahan Kabupaten Sampang adalah untuk melestarikan nilai-nilai gotong royong masyarakat, dengan melalui peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan khususnya pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan dalam pelaksanaan pembangunan;

b. Membentuk Kelompok Gotong Royong pada masing – masing Desa dan Kelurahan di Kabupaten Sampang

c. Melakukan penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan Gotong Royong Desa dan Kelurahan Kabupaten Sampang

2. Sasaran

Sasaran kegiatan Gotong Royong Desa dan Kelurahan Kabupaten Sampang adalah :

a. Desa dan Kelurahan, untuk dinilai seberapa besar program/kegiatan di Desa dan Kelurahan dalam mendukung pelaksanaan pembangunan secara partisipatif.

b. Kelompok Gotong Royong Desa dan Kelurahan, untuk dinilai seberapa besar peran Lembaga Kemasyarakatan dan anggota masyarakat dan yang menjadi Anggota Kelompok Gotong Royong Desa dan Kelurahan dalam melaksanakan pembangunan secara bergotong royong;

(8)

4 C. RUANG LINGKUP

1. Desa atau yang disebut nama lain selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia;

2. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat Daerah Kabupaten/ Kota dalam wilayah kerja Kecamatan;

3. Pembangunan Desa dan Kelurahan adalah seluruh kegiatan pembangunan yang berlangsung di Desa dan Kelurahan yang dilaksanakan secara terpadu dengan mengembangkan swadaya gotong-royong masyarakat;

4. Kelompok Gotong Royong adalah suatu lembaga kemasyarakatan desa/kelurahan yang dibentuk dengan tujuan untuk menggerakkan dan mengembangkan pembangunan partisipasi, gotong royong dan swadaya masyarakat.

5. Pelaksanaan Penilaian Gotong Royong Terbaik dilaksanakan untuk mengukur keberadaan gotong royong sebagai nilai-nilai di masyarakat atau keberadaan gotong royong sebagai modal sosial dan upaya upaya yang dilakukan oleh komponen bangsa untuk melestarikan gotong royong.

(9)

5 BAB II

PEMBENTUKAN KELOMPOK GOTONG ROYONG

A. PENGERTIAN DAN PEMBENTUKAN KELOMPOK GOTONG ROYONG

Kelompok Gotong Royong adalah suatu lembaga kemasyarakatan desa/kelurahan yang dibentuk berdasarkan surat keputusan Kepala Desa/Lurah dengan tujuan untuk menggerakkan dan mengembangkan pembangunan partisipasi, gotong royong dan swadaya masyarakat. Pengurus Kelompok Gotong Royong adalah warga/masyarakat desa/kelurahan setempat.

a) Tata Cara Pembentukan Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan. 1. Musyawarah Desa/Kelurahan Pembentukan Kelompok Gotong

Royong.

Tujuan : 1. Menentukan nama Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan

2. Menetapkan nama – nama pengurus Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan

Fasilitator : Aparat Desa/Kelurahan/ Tokoh Masyarakat/ Aparat Kecamatan

Peserta : Musyawarah Desa/Kelurahan Pembentukan Kelompok Gotong Royong dilaksanakan dengan jumlah peserta sekurang – kurangnya 30 (Tiga Puluh) orang yang terdiri dari masyarakat desa/warga kelurahan

Hasil : Terbentuknya Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan dan susunan pengurus Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan

Dokumen : 1. Daftar Hadir (Form 01)

2. Berita Acara Pembentukan Kelompok Gotong Royong (Form 02)

2. Penetapan Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan.

Tujuan : Menetapkan Kelompok Gotong Royong Desa/ Kelurahan dengan Keputusan Lurah/Kepala Desa setempat

Fasilitator : Aparat Desa/Kelurahan

(10)

6

Kelurahan dan susunan pengurus Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan

Dokumen : 1. Surat Keputusan Lurah/Kepala Desa (Form 03) 2. Lampiran Keputusan Lurah/Kepala Desa (04) b) Musyawarah Perencanaan Kegiatan Kelompok Gotong Royong

Desa/Kelurahan.

Tujuan : Menyusun perencanaan kegiatan pada setiap bidang Kelompok Gotong Royong Desa/ Kelurahan Fasilitator : Aparat Desa/Kelurahan/ Tokoh Masyarakat/

Aparat Kecamatan

Peserta : Seluruh anggota Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan

Hasil : Dokumen perencanaan kegiatan Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan

Dokumen : 1. Daftar Hadir (Form 01)

2. Rencana Kegiatan Kelompok Gotong Royong (Form 05)

Catatan : Kegiatan yang memerlukan narasumber dari OPD Kabupaten Sampang, dapat mengirimkan surat resmi dengan kop Kelompok Gotong Royong dan diketahui Kepala Desa/Lurah setempat.

c) Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan.

Tujuan : Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan pada setiap bidang Kelompok Gotong Royong Desa/ Kelurahan

Fasilitator : Aparat Desa/Kelurahan/ Tokoh Masyarakat/ Aparat Kecamatan

Peserta : Seluruh anggota Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan

Hasil : Dokumen capaian kinerja kegiatan Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan

Dokumen : 1. Daftar Hadir (Form 01)

2. Capaian Kinerja Kegiatan Kelompok Gotong Royong (Form 06)

(11)

7

d) Tugas dan Fungsi Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan

1. Pembina Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan adalah Kepala Desa/Lurah setempat. Pembina Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan bertugas untuk membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Gotong Royong yang dilaksanakan Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan.

2. Ketua Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan bertugas memfasilitasi seluruh kegiatan Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi kegiatan.

3. Sekretaris Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan bertugas mempersiapkan dan menginventaris dokumen – dokumen terkait pelaksanaan Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan

4. Bendahara Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan bertugas dalam pengelolaan keuangan dan mempertanggung jawabkan pengelolaan keuangan tersebut kepada Ketua Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan diketahui oleh Kepala Desa/Kelurahan. 5. Bidang Kemasyarakatan

a. Memfasilitasi aparat desa/kelurahan dalam pembangunan dan pemeliharaan poskamling;

b. Membuat jadwal penjagaan dan memastikan bahwa penjagaan berjalan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan;

c. Meningkatkan peran Hansip/Linmas dalam pemeliharaan kemanan;

d. Memfasilitasi desa/kelurahan dalam melaksanakan penyuluhan tentang ideologi negara, wawasan kebangsaan, persatuan dan kesatuan, politik, hukum dan bahaya narkoba; e. Membantu penyebaran informasi mengenai ideologi negara,

wawasan kebangsaan, persatuan dan kesatuan, politik dan hukum;

f. Membantu dalam peningkatan pembayaran pajak dengan membantu penyebaran informasi dan pendirian Pos Pembayaran Pajak;

6. Bidang Ekonomi

a. Membantu penyebaran informasi mengenai Koperasi atau Usaha Bersama dengan memfasilitasi kegiatan sosialisasi atau

(12)

8

penyuluhan tentang Koperasi atau Usaha Bersama untuk pengembangan usaha mikro dan usaha kecil masyarakat;

b. Membantu dalam peningkatan pembentukan Koperasi atau Usaha Bersama untuk pengembangan usaha mikro dan usaha kecil masyarakat.

7. Bidang Sosial Budaya

a. Membantu penyebaran informasi mengenai kesehatan ibu dan anak, kesehatan lingkungan, kesehatan reproduksi remaja, bahaya narkoba melalui kegiatan sosialisasi atau penyuluhan; b. Membantu peningkatan pelayanan kesehatan massal melaui

kegiatan posyandu, khitanan massal dan lain – lain;

c. Membantu peningkatan kreatifitas penyediaan gizi masyarakat melalui kegiatan lomba makanan sehat dan bergizi, lomba balita sehat;

d. Membantu peningkatan pelayanan kesehatan massal dengan membantu memfasilitasi pembangunan dan pemeliharan sarana dan prasarana kesehatan;

e. Membantu memfasilitasi pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana olah raga dan kesenian serta kegiatan perlombaan olah raga dan kesenian;

f. Membantu memfasilitasi pembangunan dan pemeliharaan tempat ibadah.

8. Bidang Lingkungan

a. Membantu memfasilitasi pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana lingkungan (jalan, jembatan, drainase, jamban, persampahan dan lain – lain);

b. Membantu memfasilitasi pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana air bersih;

c. Membantu penyebaran informasi tentang kesehatan lingkungan melalui kegiatan penyuluhan atau sosialisasi;

d. Membantu kegiatan pelestarian lingkungan hidup melalui kegiatan reboisasi, konservasi, penghijauan dan lain – lain.

(13)

9 BAB III

PELAKSANAAN PENILAIAN GOTONG ROYONG TERBAIK

A. Penilaian

Penilaian Gotong Royong Terbaik dilaksanakan dengan 2 kategori yaitu Kategori Desa dan Kategori Kelurahan.

1. Kategori Desa

a. Penilaian Gotong Royong Terbaik Kategori Desa adalah untuk melakukan penilaian pada masyarakat dan Lembaga Kemasyarakatan yang menjadi Anggota Kelompok Gotong Royong Desa;

b. Pelaksanaan penilaian Gotong Royong Terbaik Kategori Desa diselenggarakan pada Minggu II s.d Minggu IV bulan Pebruari;

c. Hasil penilaian Kategori Desa sudah diterima di Tingkat Kabupaten melalui Dinas PMD Kabupaten Sampang paling lambat tanggal 5

Maret dan disertai data pendukung berupa format penilaian,

laporan kegiatan, data kegiatan, foto-foto dan data pendukung lainnya.

2. Kategori Kelurahan

a. Penilaian Gotong Royong Terbaik Kategori Kelurahan adalah untuk melakukan penilaian pada masyarakat dan Lembaga Kemasyarakatan yang menjadi Anggota Kelompok Gotong Royong Kelurahan.

b. Pelaksanaan penilaian Gotong Royong Terbaik Kategori Kelurahan diselenggarakan pada Minggu II s.d Minggu IV bulan Pebruari.

c. Hasil penilaian Kategori Kelurahan sudah diterima di Tingkat Kabupaten melalui Dinas PMD Kabupaten Sampang paling lambat

tanggal 5 Maret dan disertai data pendukung berupa format

penilaian, laporan kegiatan, data kegiatan, foto-foto dan data pendukung lainnya.

B. Tim Penilai

Tim Penilai terdiri dari unsur Perangkat Daerah terkait dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Sampang dan ditetapkan melalui Keputusan Bupati Sampang.

(14)

10 C. Penilaian

Untuk mengukur gotong royong secara umum dapat dikelompokan dua komponen utama yakni : keberadaan gotong royong sebagai nilai-nilai di masyarakat atau keberadaaan gotong royong sebagai modal sosial dan upaya-upaya apa saja yang dilakukan oleh komponen bangsa untuk melestarikan gotong royong.

Indikator yang dibangun agar terjadi pelestarian nilai-nilai gotong royong di masyarakat Indonesia adalah adanya Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan yang mengimplementasikan nilai-nilai gotong royong, maka variabel yang akan digunakan dalam penilaian Pelaksana terbaik gotong royong masyarakat adalah : (1) Bidang Kemasyarakatan; (2) Bidang Ekonomi, (3) Bidang sosial, budaya dan agama dan (4) Bidang Lingkungan. (Form 07). Adapun pembobotan masing – masing bidang adalah sebagai berikut :

1. Bidang Kemasyarakatan 30 %; 2. Bidang Ekonomi 15 %;

3. Bidang Sosbud dan Keagamaan 30 %; 4. Bidang Lingkungan 25 %.

D. Penetapan Juara dan Penghargaan 1. Penetapan Juara

a. Juara Gotong Royong Terbaik Tingkat Kabupaten Sampang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Sampang.

b. Salah satu Juara Gotong Royong Terbaik sebagaimana dimaksud pada angka 1 sesuai dengan urutan peringkatnya akan diusulkan sebagai Peserta Lomba Gotong Royong Terbaik Tingkat Provinsi. 2. Penghargaan

a. Penghargaan kepada Juara Gotong Royong Terbaik Tingkat Kabupaten Sampang diberikan oleh Bupati Sampang.

b. Penghargaan sebagaimana dimaksud pada angka 1 diberikan dalam bentuk piagam atau piala dan bentuk lainnya sesuai kondisi daerah masing-masing.

(15)

11 BAB IV

PELAPORAN DAN PENDANAAN

A. PELAPORAN

1. Tim Penilai menyampaikan laporan hasil penilaian Gotong Royong Terbaik Tingkat Kabupaten Sampang kepada Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Sampang.

2. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Sampang menyampaikan laporan hasil Penilaian Gotong Royong Terbaik Tingkat Kabupaten Sampang kepada Bupati Sampang.

3. Sistimatika laporan sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2 adalah sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN A. Umum.

B. Dasar Pelaksanaan.

II. SASARAN DAN SISTEM PENILAIAN A. Sasaran Penilaian.

B. Sistem Penilaian.

III. PELAKSANAAN PENILAIAN

A. Pelaksanaan penilaian di Desa/Kelurahan B. Hasil yang dicapai, meliputi :

Desa dan Kelurahan Juara Pertama Tingkat Kabupaten Sampang yang diuraikan dalam Nama Desa/Kelurahan, hasil pembangunan yang menonjol dan skore penilaian Gotong Royong Terbaik Tingkat Kabupaten Sampang.

IV. JENIS PENGHARGAAN YANG DIBERIKAN V. PENDANAAN

A. Pemerintah Daerah. B. Lain-lain.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.

B. Saran-saran. VII. PENUTUP

VIII. LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Keputusan Bupati Sampang tentang Penetapan Desa dan Kelurahan Juara Gotong Royong Terbaik Tingkat Kabupaten Sampang.

(16)

12

B. Formulir Penilaian yang sudah dinilai di Desa/Kelurahan masing-masing.

C. Biodata dan foto Kepala Desa/Lurah, Ketua Kelompok Gotong Royong yang menjadi Juara Gotong Royong Terbaik Tingkat Kabupaten Sampang.

D. Data Pendukung Desa/Kelurahan dalam pelaksanaan kegiatan Gotong Royong Terbaik.

E. Dokumentasi pelaksanaan penilaian Gotong Royong Terbaik Tingkat Kabupaten Sampang.

F. Lain-lain yang dianggap perlu. B. Pendanaan

Pendanaan penyelenggaraan Penilaian Gotong Royong Terbaik Tingkat Kabupaten Sampang dibebankan pada APBD Kabupaten Sampang dan sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

(17)

13 BAB V PENUTUP

A. PENUTUP

Demikian Petunjuk Petunjuk Pelaksanaan Gotong Royong Terbaik Kabupaten Sampang ini disusun dengan harapan dapat menjadi acuan dalam Penyelenggaraan Gotong Royong Terbaik Kabupaten Sampang.

Pj. BUPATI SAMPANG, ttd

(18)

14

DAFTAR HADIR

KEGIATAN : HARI/TANGGAL :

TEMPAT :

NO NAMA UTUSAN DARI TTD

PIMPINAN RAPAT/MUSYAWARAH

___________________ (Nama dan TTD)

(19)

15

BERITA ACARA

PEMBENTUKAN KELOMPOK GOTONG ROYONG DESA/KELURAHAN DESA ……… KECAMATAN ………..

KABUPATEN SAMPANG

Berkaitan dengan Pelaksanaan Kegiatan Gotong Royong Desa/Kelurahan Kabupaten Sampang di Desa ………… Kecamatan ………, Kabupaten Sampang, pada hari ini ……… tanggal ………. Bulan …….. Tahun ………… bertempat di ………… berlangsung sejak pukul ………… s/d pukul ……… WIB. Telah diselenggarakan Musyawarah Pembentukan Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan yang dihadiri oleh ……… (………) orang perwakilan masyarakat sebagaimana tercantum dalam Daftar Hadir terlampir.

Hasil Musyawarah :

a. Disepakati Pembentukan Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan “…….” b. Disepakati pada musyawarah pembentukan Kelompok Gotong Royong

Desa/Kelurahan susunan pengurus sebagai berikut : Ketua : ... Sekretaris : ... Bendahara : ... BIDANG KEMASYARAKATAN Ketua : ... Anggota : 1. ... 2. ... 3. ... 4. ... 5. ... BIDANG EKONOMI Ketua : ... Anggota : 1. ... 2. ... 3. ... 4. ... BIDANG SOSIAL BUDAYA

Ketua : ... Anggota : 1. ...

(20)

16 2. ... 3. ... 4. ... 5. ... BIDANG LINGKUNGAN Ketua : ... Anggota : 1. ... 2. ... 3. ... 4. ... 5. ...

Demikian Berita Acara Pembentukan Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan ini, ditanda tangani oleh Ketua terpilih disaksikan oleh Kepala Desa/Lurah setempat.

Mengetahui,

Kepala Desa/ Kelurahan

___________________________

Sampang, ………..2018

Ketua Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan

(21)

17

KOP DESA / KELURAHAN

KEPUTUSAN KEPALA DESA/LURAH

NO : TAHUN 2018 TENTANG

PEMBENTUKAN KELOMPOK GOTONG ROYONG DESA/KELURAHAN DESA ……… KECAMATAN ………..

KABUPATEN SAMPANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA/LURAH...

MENIMBANG : a. bahwa untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan gotong royong yang memiliki manfaat dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di segala bidang pembangunan khususnya dalam hal kemasyarakatan perlu menggiatkan kembali kegiatan gotong royong masyarakat yang mengikutsertakan seluruh elemen masyarakat dan lembaga kemasyarakatan yang ada;

b. bahwa untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan kegiatan Gotong Royong Desa/Kelurahan ……… Kabupaten Sampang sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka dipandang perlu dibentuk Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan yang ditetapkan dengan Keputusan Desa/Kelurahan ………. ;

MENGINGAT : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah kedua kali dengan

(22)

18

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat;

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan;

MEMPERHATIKAN : Berdasarkan hasil Musyawarah Pembentukan Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan ……….. pada tanggal ……… 2018

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

PERTAMA : Membentuk dan menetapkan susunan Pembina dan Pengurus Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan ”…………” Desa …………, Kecamatan ………., Kabupaten Sampang sebagaimana terlampir dalam Keputusan ini.=

KEDUA : Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan ”………….” Desa …………, Kecamatan ………., Kabupaten

(23)

19

Sampang sebagaimana dimaksud dalam diktum PERTAMA mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1. Pembina Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan adalah Kepala Desa/Lurah setempat. Pembina Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan bertugas untuk membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Gotong Royong yang dilaksanakan Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan.

2. Ketua Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan bertugas memfasilitasi seluruh kegiatan Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi kegiatan.

3. Sekretaris Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan bertugas mempersiapkan dan menginventaris dokumen – dokumen terkait pelaksanaan Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan.

4. Bendahara Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan bertugas dalam pengelolaan keuangan dan mempertanggung jawabkan pengelolaan keuangan tersebut kepada Ketua Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan diketahui oleh Kepala Desa/Kelurahan.

5. Bidang Kemasyarakatan

a. Memfasilitasi aparat desa/kelurahan dalam pembangunan dan pemeliharaan poskamling; b. Membuat jadwal penjagaan dan memastikan

bahwa penjagaan berjalan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan;

c. Meningkatkan peran Hansip/Linmas dalam pemeliharaan kemanan;

d. Memfasilitasi desa/kelurahan dalam melaksanakan penyuluhan tentang ideologi negara, wawasan kebangsaan, persatuan dan

(24)

20

kesatuan, politik, hokum dan bahaya narkoba; e. Membantu penyebaran informasi mengenai

ideologi negara, wawasan kebangsaan, persatuan dan kesatuan, politik dan hukum;

f. Membantu dalam peningkatan pembayaran pajak dengan membantu penyebaran informasi dan pendirian Pos Pembayaran Pajak;

6. Bidang Ekonomi

a. Membantu penyebaran informasi mengenai Koperasi atau Usaha Bersama dengan memfasilitasi kegiatan sosialisasi atau penyuluhan tentang Koperasi atau Usaha Bersama untuk pengembangan usaha mikro dan usaha kecil masyarakat;

b. Membantu dalam peningkatan pembentukan Koperasi atau Usaha Bersama untuk pengembangan usaha mikro dan usaha kecil masyarakat;

7. Bidang Sosial Budaya

a. Membantu penyebaran informasi mengenai kesehatan ibu dan anak, kesehatan lingkungan, kesehatan reproduksi remaja, bahaya narkoba melalui kegiatan sosialisasi atau penyuluhan; b. Membantu peningkatan pelayanan kesehatan

massal melaui kegiatan posyandu, khitanan massal dan lain – lain;

c. Membantu peningkatan kreatifitas penyediaan gizi masyarakat melalui kegiatan lomba makanan sehat dan bergizi, lomba balita sehat; d. Membantu peningkatan pelayanan kesehatan

massal dengan membantu memfasilitasi pembangunan dan pemeliharan sarana dan prasarana kesehatan;

e. Membantu memfasilitasi pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana olah raga dan kesenian serta kegiatan perlombaan olah raga dan kesenian;

(25)

21

f. Membantu memfasilitasi pembangunan dan pemeliharaan tempat ibadah;

8. Bidang Lingkungan

a. Membantu memfasilitasi pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana lingkungan (jalan, jembatan, drainase, jamban, persampahan dan lain – lain);

b. Membantu memfasilitasi pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana air bersih; c. Membantu penyebaran informasi tentang

kesehatan lingkungan melalui kegiatan penyuluhan atau sosialisasi;

d. Membantu kegiatan pelestarian lingkungan hidup melalui kegiatan reboisasi, konservasi, penghijauan dan lain – lain.

KETIGA : 1. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

2. Apabila dikemudian hari terdaat kesalahan dalam keputusan ini, akan dilakukan perubahan sesuai ketentuan Peraturan Perundang – Undangan.

DITETAPKAN DI : ... PADA TANGGAL : ...

KEPALA DESA/LURAH

………. Tembusan:

Yth. : 1. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kab. Sampang.

2. Kepala Desa/Lurah.

3. Pengurus Kelompok Gotong Royong Desa/Kelurahan.

(26)

22

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA/LURAH

NOMOR : TANGGAL :

SUSUNAN PENGURUS KELOMPOK GOTONG ROYONG

“………..” DESA ………KECAMATAN ……… KABUPATEN SAMPANG TAHUN ……… Ketua : ... Sekretaris : ... Bendahara : ... BIDANG KEMASYARAKATAN Ketua : ... Anggota : 1. ... 2. ... 3. ... 4. ... 5. ... BIDANG EKONOMI Ketua : ... Anggota : 1. ... 2. ... 3. ... 4. ... 5. ... BIDANG SOSIAL BUDAYA

Ketua : ... Anggota : 1. ... 2. ... 3. ... 4. ... 5. ... BIDANG LINGKUNGAN Ketua : ... Anggota : 1. ... 2. ... 3. ... 4. ... 5. ... KEPALA DESA/LURAH ……….. FORM 04

(27)

23

RENCANA KEGIATAN KELOMPOK GOTONG ROYONG “………..”

DESA ………KECAMATAN ……… KABUPATEN SAMPANG

NO BIDANG RENCANA KEGIATAN TARGET KETERANGAN

VOL SATUAN 1 Bidang

Kemasyarakatan Membuat jadwal penjagaan poskamling 1 Kali Melakukan kegiatan

penyuluhan ideologi kebangsaan

1 Kegiatan Narasumber dari Bakesbangpol Kabupaten Sampang Dst…………

2 Bidang Ekonomi Memfasilitasi kegiatan sosialisasi atau

penyuluhan tentang Koperasi

2 Kegiatan Narasumber dari Dinas Koperasi Kabupaten Sampang Dst…………

3 Bidang Sosial

Budaya Melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan 2 Kegiatan Narasumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Melakukan lomba balita sehat 1 Kegiatan Melakukan lomba kreasi menu 1 Kegiatan Melakukan lomba kesenian/olah raga 1 Kegiatan Dst…………

4 Bidang Lingkungan Melakukan sosialisasi mengenai kebersihan lingkungan

2 Kegiatan Narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sampang Melakukan kegiatan kerja bhakti 1 Kegiatan Melakukan kegiatan penanaman pohon/toga 1 Kegiatan Dst ………. 1 Kegiatan Mengetahui, KEPALA DESA/LURAH _____________________ Sampang,……… KETUA KELOMPOK GOTONG

ROYONG

______________________

(28)

24

CAPAIAN KINERJA KELOMPOK GOTONG ROYONG “………..”

DESA ………KECAMATAN ……… KABUPATEN SAMPANG

NO BIDANG KEGIATAN RENCANA TARGET

REALISASI %

VOL SATUAN VOL SATUAN

1 2 3 4 5 X 100% 6 = 4/5

1 Bidang

Kemasyarakatan Membuat jadwal penjagaan poskamling 1 Kali 1 Kali 100% Melakukan kegiatan penyuluhan ideologi kebangsaan 1 Kegiatan 0 Kegiatan 0% Dst………… 2 Bidang Ekonomi Memfasilitasi

kegiatan sosialisasi atau penyuluhan tentang Koperasi 2 Kegiatan 1 Kegiatan 50% Dst………… 3 Bidang Sosial

Budaya Melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan 2 Kegiatan 2 Kegiatan 100% Melakukan lomba balita sehat 1 Kegiatan 1 Kegiatan Dst … Melakukan lomba kreasi menu 1 Kegiatan 1 Kegiatan Melakukan lomba kesenian/olah raga 1 Kegiatan 1 Kegiatan Dst………… 4 Bidang Lingkungan Melakukan sosialisasi mengenai kebersihan lingkungan 2 Kegiatan 2 Kegiatan Melakukan kegiatan kerja bhakti 1 Kegiatan 1 Kegiatan Melakukan kegiatan penanaman pohon/toga 1 Kegiatan 1 Kegiatan Dst ………. 1 Kegiatan 1 Kegiatan Mengetahui, KEPALA DESA ____________________________________ Sampang, ………

KETUA KELOMPOK GOTONG ROYONG

____________________________________ FORM 06

(29)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Microsoft Visual Studio adalah sebuah perangkat lunak lengkap (suite) yang bisa digunakan untuk membuat dan mengembangkan aplikasi, baik itu aplikasi bisnis, aplikasi

Pengembangan sebuah bahan ajar untuk kelas sangat penting dilakukan oleh guru atau tenaga dan praktisi pendidikan. Suatu bahan ajar, seperti modul atau buku teks khususnya

Tujuan dari pengujian ini adalah diharapkan dengan minimal tenaga dan waktu untuk menemukan berbagai potensi kesalahan dan cacat.Harus didasarkan pada kebutuhan berbagai

Pemilihan informan dilakukan secara purposive yaitu orang yang memiliki pengetahuan cukup dan mampu menjelaskan keadaan yang sebenarnya tentang obyek penelitian

Wawancara yang dilakukan dengan Ketua Kompetensi Keahlian Pendidikan Administrasi Perkantoran pada tanggal 2 Desember 2015, dapat diketahui bahwa belum banyak

Karena sesungguhnya kita diperintahkan untuk mencintainya, Dan mencintai bukan hanya menjadikan kita fasih bershalawat kepadanya, tetapi yang paling penting di dalam

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai seberapa besar pengaruh pendapatan premi, beban klaim,