• Tidak ada hasil yang ditemukan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Sistem Pendidikan Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Sistem Pendidikan Indonesia"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

Saat ini perkembangan teknologi semakin pesat dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Semua bidang pekerjaan sudah hampir seluruhnya terintegrasi dengan teknologi. Teknologi membantu untuk menyelesaikan ataupun mengurangi masalah disetiap bidang tersebut. Teknologi informasi atau yang biasa disingkat dengan TI secara spesifik mengacu pada teknologi, baik berupa hardware, software maupun jaringan telekomunikasi yang memfasilitasi dan mendukung proses pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran dan pertukaran informasi. Kemajuan teknologi informasi mengubah cara pandang, budaya kerja dan berbagai macam kebiasaan setiap orang.

Penggunaan teknologi di dunia pendidikan juga sangat dibutuhkan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan BBC Indonesia pada bulan Mei 2015, Indoensia berada di peringkat 69 atau ke-8 dari bawah atas Pendidikan global (Coughlan, 2015). Pendidikan merupakan elemen yang sangat penting untuk pembentukan generasi muda di masa yang akan datang. Pendidikan dan metode pembelajaran khususnya di level pendidikan dasar dan pendidikan menengah sangat menentukan bagaimana seseorang dapat mengambil peran dalam pembangunan bangsa. Metode pendidikan dan pembelajaran yang dapat dilakukan yang dapat dilakukan yaitu dengan menerapkan konsep teknologi ke dalam pendidikan dengan mengimplementasikan e-school di tiap sekolah. E-School merupakan sistem informasi manajemen sekolah yang menggunakan teknologi yang terdiri dari berbagai modul aplikasi terintegrasi yang berfungsi untuk mengelola kegiatan administratif, manajemen akademik maupun pembelajaran dalam sebuah sekolah. Dengan adanya e-school maka akan meningkatakan mutu pendidikan dan tercipta suatu sistem yang terintegrasi yaitu portal yang dimiliki oleh sekolah baik dari administration, financial, e-academic, dam hybrid library.

(2)

2

Salah satu hal yang sangat penting dalam strategi pendidikan dan pembelajaran di sekolah yang sering dilupakan adalah perpustakaan. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh sekolah sebagai pendukung dan penunjang proses kegiatan belajar mengajar bagi para murid. Pada tahun 2000, UNESCO bekerjasama dengan IFLA mengeluarkan manifesto bahwa perpustakaan sekolah menyediakan informasi dan ide-ide yang menjadi dasar bagi kesuksesan pengembangan masyarakat informasi berbasis pengetahuan. Maka dari itu keberadaan sebuah perpustakaan sangat membantu untuk menambah serta meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi para pelajar di sekolah. Selain itu, dapat menjadi referensi untuk mengerjakan tugas dan yang lainnya sehingga menjadi lebih mudah. Dengan meningkatnya fungsi perpustakaan maka diharapkan juga akan memberikan pendidikan yang maksimal bagi siswa di sekolah.

Saat ini sistem informasi perpustakaan yang berjalan di sekolah-sekolah khususnya sekolah yang berada di daerah daerah kecil masih manual, dimana cara pencarian, peminjaman, dan pengembalian masih menggunakan sistem pencarian secara manual, seperti sistem peminjaman dan pengembalian yang masih mengunakan sistem tulis tangan. Berdasarkan survei yang telah dilakukan di SMPN 13 Bandung didapati bahwa SMPN 13 menggunakan proses yang masih manual dari sistem pencatatan pengunjung sampai ke proses pencarian buku yang masih harus melihat satu persatu di setiap rak buku. Sering sekali buku yang dicari tidak ditemukan karena kesulitan dalam mencari dan membutuhkan waktu yang lama dalam pencarian sehingga siswa menjadi kesusahan dan bahkan menjadi malas untuk berkunjung ke perpustakaan. Kondisi ini kurang mendukung program wajib baca yang ada di SMPN 13 Bandung dimana sekolah menetapkan adanya target baca untuk siswa setiap minggunya yang terlihat dengan adanya jadwal wajib berkunjung setiap kelas ke perpustakaan sehingga kalau sistem yang masih manual membuat program target baca siswa ini menjadi kurang efektif. Selain dari sisi pelayanan terhadap siswa, dari sisi pustakawan juga ditemukan kesulitan dalam menambahkan stok buku baru. Hal ini menjadi masalah karena biasanya buku yang datang cukup banyak dan pustakawan harus mendata satu persatu yang menyebabkan proses penginputan buku baru menjadi tidak efisien apalagi pustakawan yang ada di sekolah hanya satu orang.

(3)

3

Seiring dengan perkembangannya sekolah-sekolah mulai mengimplementasikan e-school dalam segala proses yang ada dalam sekolah. SMPN 13 Bandung juga memiliki salah satu visi yaitu mewujudkan MBS sebagai sistem pengelolaan yang transparan dan akuntabel dan mengembangkan pembelajaran berstandar internasional dimana visi tersebut bertujuan untuk mendukung proses yang ada di sekolah dengan teknologi. Dengan adanya teknologi informasi ini proses yang ada di perpustakaan menjadi lebih efisien. Perpustakaan sebagai lembaga yang selalu berkembang (library is growing organism) memerlukan perencanaan dalam mengelola meliputi informasi, sumber daya manusia, dana, gedung atau ruang, sistem dan perlengkapan. Tanpa adanya perencanaan yang memadai maka jelas tujuan tidak akan tercapai1. Begitu juga menurut Sugiharto pada tahun 2011 dalam jurnalnya yang berjudul “Suatu Wacana Mengembangkan Perpustakaan Masa Depan di Indonesia”, ukuran perkembangan perpustakaan diukur dari penerapan teknologi informasi yang digunakan bukan dari skala ukuran lain seperti besarnya gedung perpustakaan yang dimiliki, jumlah koleksi yang tersedia maupun jumlah penggunannya. Kebutuhan akan teknologi informasi sangatlah dibutuhkan dan berkaitan dengan fungsi dan peran dari perpustakaan sebagai sarana penyampaian informasi, dan ilmu pengetahuan. Maka dari itu haruslah ada sebuah sistem perpustakaan yang terotomatisasi untuk mendukung hal hal tersebut.

Pelaksanaan konsep e-school pada sekolah sekolah membuat penggunaan website semakin dibutuhkan. Hal tersebut membuat pemanfaatan halaman web untuk kemudahan di sistem perpustakaan. Dengan adanya website penyampaian informasi menjadi sangat mudah dan lebih efektif. Penyampaian informasi dengan website tidak membutuhkan waktu yang lama dan dapat dilakukan darimana saja, tidak dibatasi oleh tempat, waktu, dan biaya. Pemanfaatan web dalam perpustakaan dapat berupa pembuatan aplikasi perpustakaan yang terotomatisasi. Dengan adanya aplikasi tersebut di perpustakaan maka akan mendukung fungsi perpustakaan sebagai sumber informasi.

1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Sistem Pendidikan Indonesia

(4)

4

Penerapan sistem aplikasi yang terotomatisasi untuk perpustakaan dibuat menggunakan kartu pelajar yang telah ditempel dengan QR code sebagai alat atau media yang membantu pengunjung untuk melakukan aktivitas baik itu absensi, peminjaman, dan pengembalian buku di perpustakaan. Sistem konvensional yang masih mengabsen dengan menulis buku pengunjung akan memakan waktu karena pengunjung dalam hal ini siswa harus menulis satu persatu nama, kelas, dan nis yang menyebabkan waktu menjadi tidak efisien dan bisa juga membuat siswa menjadi malas untuk datang ke perpustakaan karena harus mengantri. Berdasarkan survei yang dilakukan di SMPN 13 Bandung bahwa SMPN 13 menerapkan adanya jadwal wajib kunjungan kelas setiap hari ke perpustakaan dan memungkinkan bahwa dalam satu hari ada dua kelas secara bersamaan wajib mengunjungi perpustakaan. Hal ini menyebabkan pencatatan pengunjung juga menjadi tersendat karena dengan banyaknya siswa yang berkunjung membuat antrian menjadi panjang. Selain kartu tanda pelajar buku juga ditempelkan dengan QR code yang berfungsi sebagai alat yang menyimpan id buku yang akan digunakan untuk peminajamn dan pengembalian. Dengan penggunaan teknologi QR code ini maka proses di perpustakaan dapat dibuat menjadi lebih efektif.

Pada umumnya teknologi dengan kartu menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) yang dapat menampung informasi secara elektronik berupa chip dan dapat dibaca melalui gelombang radio, namun penggunaan RFID membutuhkan pengembangan yang cukup rumit karena harus menggunakan alat khusus untuk membaca gelombangnya dan harga nya tidak murah. Maka agar lebih efektif penggunaan RFID digantikan dengan teknologi QR code. Pengembangan QR code tidaklah mahal seperti halnya RFID karena untuk embaca dan mengenerate kode nya dapat menggunakan smart phone.

(5)

5 I.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu:

1. Sistem informasi perpustakaan seperti apakah yang dapat mengintegrasikan proses bisnis yang ada di perpustakaan fisik SMPN 13 Bandung?

2. Bagaimana pemanfaatan fungsi QR code yang ditempelkan di kartu pelajar siwa sebagai media pada aplikasi perpustakaan?

I.3 Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian yaitu:

1. Membangun sistem informasi perpustakaan yang terotomatisasi dan mengintegrasikan seluruh proses yang ada di perpustakaan.

2. Membuat fitur pengabsenan, peminjaman dan pengembalian buku dengan menggunakan QR code.

I.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Sekolah :

a. Membantu sekolah dalam manajemen buku perpustakaan secara terintegrasi b. Membantu sekolah menjadi sekolah bertaraf internasional dengan penerapan

e-school

c. Membantu sekolah dalam penerapan kurikulum 2013 2. Bagi Siswa :

a. Mempermudah siswa dalam proses pencarian dan peminjaman buku I.5 Batasan Penelitian

1. Pembuatan aplikasi perpustakaan tidak mencakup sistem perpustakaan hybrida.

2. Pengembangan sistem perpustakaan tidak mencakup sistem security jaringan. 3. Pembuatan aplikasi perpustakaan hanya sampai pada tahap testing.

Referensi

Dokumen terkait

Tempat : Kelompok Kerja-ULP (Pokja) I Jasa Konsultansi Dinas Pekerjaan Umum d/a Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kab.Kepulauan Anambas.. Jl.Raya Batu Tambun - Rintis No.7

Dar i r umah pot ong hewan, sebanyak 44 sampel hat i dar i 44 ekor hewan sapi dan ker bau yang nampak sehat akan di uj i kadar kandungan t oksi nnya... Dal am eval uasi uj i ELI SA

Peranan seorang sekretaris di Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Semarang antara lain: (1) sebagai perantara atau saluran komunikasi dan

Menindaklanjuti Surat Kepala Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Boyolali Nomor 050/001/38/2012 tanggal 12 Januari 2012 perihal Percepatan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

So, using the martingale property of M we see that N is a local martingale. The equivalence between i) and ii) in the above proposition corresponds to a well known

Menunjuk Surat Ketua Panitia/Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Dengan Tugas Unit Layanan Pengadaan Dilingkungan Dinas Pekerjaan Umum Prov Kalimantan Barat Nomor : 180/ULP-CK.1ITAP/2011

Maksudnya, diskursus yang dilangsungkan masih terperangkap dalam paradigma konvensional yakni mengutamakan aspek ide atau kepercayaan (belief). Padahal, terafirmasinya sebagai

Bahasa I ndonesia dit et apkan sebagai Bahasa Negara dalam Undang- Undang Dasar kit a.. Jika t idak segera diberant as, peredaran narkoba akan sem ak in m