• Tidak ada hasil yang ditemukan

Formulasi Sediaan Lipstik Menggunakan Ekstrak Angkak (Monascus Purpureus) Sebagai Pewarna

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Formulasi Sediaan Lipstik Menggunakan Ekstrak Angkak (Monascus Purpureus) Sebagai Pewarna"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1.1Latar Belakang

Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan

pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga

mulut antara lain untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah

penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau

badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu

penyakit (Tranggono dan Latifah, 2007).

Kosmetik riasan (dekoratif atau make-up) diperlukan untuk merias dan

menutup cacat pada kulit sehingga menghasilkan penampilan yang lebih menarik

serta menimbulkan efek psikologis yang baik, seperti percaya diri (self confident).

Dalam kosmetik riasan, peran zat warna dan pewangi sangat besar (Tranggono

dan Latifah, 2007).

Biasanya kosmetik dekoratif ini bertujuan semata-mata untuk mengubah

penampilan, yaitu agar tampak lebih cantik dan noda-noda atau kelainan pada

kulit tertutupi. Kosmetik dekoratif tidak perlu menambah kesehatan kulit.

Kosmetik ini dianggap memadai jika tidak merusak kulit (Tranggono dan Latifah,

2007).

Pewarna bibir merupakan sediaan kosmetika yang digunakan untuk

mewarnai bibir dengan sentuhan artistik sehingga dapat meningkatkan estetika

dalam tata rias wajah. Sediaan pewarna bibir terdapat dalam berbagai bentuk,

seperti cairan, krayon, dan krim. Pewarna bibir modern yang disukai adalah jenis

sediaan pewarna bibir yang jika dilekatkan pada bibir akan memberikan selaput

yang kering. Dewasa ini pewarna bibir yang banyak digunakan adalah pewarna

(2)

bibir dalam bentuk krayon. Pewarna bibir krayon lebih dikenal dengan sebutan

lipstik (Ditjen POM, 1985).

Dari segi kualitas, lipstik harus memenuhi beberapa persyaratan berikut

(Mitsui, 1997):

1. Tidak menyebabkan iritasi atau kerusakan pada bibir

2. Tidak memiliki rasa dan bau yang tidak menyenangkan

3. Polesan lembut dan tetap terlihat baik selama jangka waktu tertentu

4. Selama masa penyimpanan bentuk harus tetap utuh, tanpa kepatahan dan

perubahan wujud.

5. Tidak lengket

6. Penampilan tetap menarik dan tidak ada perubahan warna.

Penggunaan zat warna sintetis yang boleh digunakan semakin berkurang

karena banyak yang menimbulkan alergi dan berbahaya bagi manusia. Kondisi ini

mendorong usaha pengembangan produk bahan tambahan makanan terutama zat

pewarna yang bersifat alami. Sebagian besar pewarna alami berasal dari ekstrak

tumbuhan, hewan, atau dari mikroorganisme. Produksi bahan tambahan makanan

menggunakan mikroorganisme semakin meningkat. Salah satu mikroorganisme

yang dapat menghasilkan bahan pewarna alami adalah Monascus purpureus.

Pigmen yang dihasilkan oleh M. purpureus sangat stabil dan aman digunakan

sebagai bahan tambahan makanan (Fabre, dkk., 1993)

Angkak merupakan produk hasil fermentasi dengan substrat beras yang

menghasilkan warna merah karena aktivitas kapang Monascus purpureus sebagai

metabolit sekunder. Angkak telah banyak digunakan di negara-negara Asia

terutama Cina, Jepang, Taiwan, Thailand dan Philipina kurang lebih 600 tahun

(3)

yang lalu. Red-rice atau ang-kak (ang-khak, ankak, anka, ang-quac, beni-koji,

aga-koji) digunakan untuk mewarnai makanan seperti pada ikan, keju Cina, dan

untuk pembuatan anggur merah di negara-negara oriental (Timur) (Hidayat dan

Saati, 2006).

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk memformulasikan

angkak sebagai bahan pewarna dalam sediaan lipstik.

1.2Perumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian adalah:

1. Apakah angkak dapat diformulasikan ke dalam sediaan lipstik?

2. Apakah formulasi sediaan lipstik menggunakan angkak sebagai pewarna

tidak menyebabkan iritasi saat digunakan?

3. Apakah formulasi sediaan lipstik menggunakan pewarna ekstrak angkak

yang dibuat stabil dalam penyimpanan pada suhu kamar?

1.3Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah:

1. Angkak dapat diformulasikan ke dalam sediaan lipstik

2. Formulasi sediaan lipstik menggunakan angkak sebagai pewarna tidak

menyebabkan iritasi saat digunakan.

3. Formulasi sediaan lipstik menggunakan ekstrak angkak sebagai pewarna

stabil dalam penyimpanan pada suhu kamar.

1.4Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

(4)

1. Untuk membuat sediaan lipstik dengan angkak sebagai pewarna

2. Untuk mengetahui apakah sediaan lipstik menggunakan angkak sebagai

pewarna tidak menyebabkan iritasi saat digunakan.

3. Untuk mengetahui kestabilan sediaan lipstik menggunakan ekstrak angkak

dalam penyimpanan pada suhu kamar.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penulisan ini adalah untuk meningkatkan pemanfaatan

angkak yaitu tidak hanya sebagai bahan makanan, tetapi juga dapat digunakan

sebagai bahan kosmetik dan dalam hal ini digunakan sebagai pewarna untuk

sediaan lipstik.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Charoen Pokphand Indonesia - Food Division Unit telah membuktikan dirinya sebagai perusahaan pengolahan daging ayam yang bermutu di Indonesia demi kepuasan seluruh

Yang dimaksud dengan permintaan adalah jumlah barang yang diminta/dibeli oleh pembeli (konsumen) pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan

[r]

dengan Judul “ Analisis Pengaruh Kompensasi Job insecurity dan Kepuasan Kerja terhadap Turnover intention pada Karyawan Bank Tabungan Negara Syariah Kantor

Ketua memilih sekretaris dan menyusun PKC selengkapnya, dibantu 6 (enam) orang formatur yang dipilih oleh Konkorcab dalam waktu selambatnya 7 x 24 jam. PKC baru syah

Setelah melakukan pengolahan data terlihat model logika fuzzy bekerja dengan menggunakan derajat keanggotaan dari sebuah nilai, kemudian digunakan untuk

Dari analisis data dapat disimpulkan bahwa: 1) Hasil belajar PAI mahasiswa UNP yang belajar dengan strategi pembelajaran CTL lebih tinggi dari hasil belajar PAI yang belajar

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu di atas, terdapat banyak hasil penelitian yang memiliki hasil yang berbeda-beda, karena itu penelitian ini bertujuan