• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Produksi Padi di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Produksi Padi di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun 2016"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Regresi

Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton, analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu variabel tak bebas (dependent variable) satu atau lebih variabel yang menerangkan dengan tujuan untuk memperkirakan ataupun meramalkan nilai-nilai dari variabel tak bebas apabila nilai variabel yang menerangkan sudah diketahui. Variabel yang menerangkan sering disebut variabel bebas (independent variable).

2.2 Analisis Regresi Linear

Analisis regresi Linier digunakan untuk peramalan, dimana dalam model terdapat beberapa variabel bebas X dan variabel tak bebas Y. Regresi linier yaitu untuk menentukan suatu persamaan dari garis yang menunjukkan hubungan antara variabel bebas dan variabel tak bebas, yang merupakan persamaan penduga yang berguna untuk menaksir atau meramalkan variabel tak bebas.

Untuk mempelajari hubungan-hubungan antara beberapa variabel, dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

(2)

Analisis regresi sederhana merupakan hubungan antara dua variabel, yaitu variabel bebas (dependent variable) dan variabel tak bebas (independent variable). Sedangkan analisis regresi linier berganda merupakan hubungan antara satu variabel bebas (dependent variable) dengan lebih dari dua variabel tak bebas (independent variable).

2.3 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana berguna untuk mendapatkan hubungan matematis dalam bentuk persamaan antara variabel bebas dan variabel tak bebas, dimana jumlah jumlah variabel tak bebasnya hanya satu. Bentuk umum model regresi linier sederhana yaitu:

Dimana:

2.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda digunakan untuk memodelkan hubungan antara variabel bebas dan variabel tak bebas, dengan jumlah variabel tak bebas satu dan jumlah variabel bebasnya lebih dari satu. Secara umum persamaan regresi linier berganda dapat ditulis sebagai berikut:

(3)

Dimana:

2.5 Membentuk Persamaan Regresi Linier Berganda

Dalam regresi linier berganda variabel tak bebas (Y) bergantung kepada dua atau lebih variabel bebas (X). bentuk persamaan regresi linier berganda yang mencakup dua atau lebih variabel, yaitu:

Dalam hal ini penulis menggunakan model regresi linier berganda dengan tiga variabel, yaitu:

Koefisien-koefisien dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:

Harga-harga didapat dengan menggunakan persamaan diatas dengan menggunakan

(4)

2.6 Uji Keberartian Regresi

Sebelum persamaan regresi yang diperoleh digunakan untuk membuat kesimpulan, terlebih dahulu diperiksa setidak-tidaknya mengenai keliniearan dan keberartiannya. Uji keberartian dilakukan untuk mengetahui apakah regresi yang didapat berdasarkan penelitian ada artinya bila dipakai untuk membuat kesimpulan mengenai hubungan sejumlah peubah yang sedang dipelajari.

Untuk itu diperlukan dua macam jumlah kuadrat (JK) yaitu Jumlah kuadrat untuk regresi yang ditulis dan jumlah kuadrat untuk sisa (residu) yang ditulis dengan

Secara umum jumlah kuadrat-kuadrat tersebut dapat dihitung dari:

Dengan derajat kebebasan dk = (n – k – 1) untuk sampel ukuran n. Dengan demikian uji keberartian regresi berganda dapat dihitung dengan:

Dimana statistik F yang menyebar mengikuti distribusi F dengan derajat kebebasan pembilang

dan penyebut .

2.7 Uji Koefisien Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui hipotesis ini digunakan kekeliruan baku taksiran jumlah

kuadrat-kuadrat dengan dan koefisien korelasi ganda antara masing-masing variabel

(5)

Dengan besaran-besaran ini dibentuk kekeliruan baku koefisien b, yakni:

Selanjutnya hitung statistik:

Dengan kriteria pengujian: jika > maka ditolak dan jika < maka diterima

yang akan berdistribusi t dengan derajat kebebasan dk= (n-k-1) dan .

2.8 Uji Koefisien Korelasi

Nilai koefisien korelasi merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur kekuatan (keeratan) suatu hubungan antar variabel. Koefisien korelasi biasanya disimbolkan dengan r.

Koefisien korelasi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Dimana:

n : banyak pasangan data Xdan Y : jumlah nilai dari variabel

: jumlah nilai dari variabel Y

(6)

: jumlah nilai kuadrat dari variabel

: jumlah hasil kali nilai variabel Y dan X

Sedangkan untuk mengetahui korelasi antar variabel bebas dengan tiga buah variabel bebas adalah:

Koefisien korelasi memiliki nilai antara -1 hingga +1. Sifat nilai koefisien korelasi adalah plus (+) atau minus (-) yang menunjukan arah korelasi. Makna dari sifat korelasi: 1. Tanda positif (+) pada koefisien korelasi menunjukkan hubungan yang searah (korelasi

positif). Artinya jika suatu nilai variabel mengalami kenaikan maka nilai variabel yang lain juga mengalami kenaikan dan demikian juga sebaliknya.

2. Tanda negatif (-) pada koefisien korelasi menunjukkan hubungan yang berlawanan arah (korelasi negatif). Artinya jika suatu nilai variabel mengalami kenaikan maka nilai variabel yang lain juga mengalami penurunan dan demikian juga sebaliknya.

(7)

Tabel 2.1 Interval Koefisien Nilai r

Interval Koefisien Nilai r Tingkatan Hubungan

1,000 ≤ r ≤ 0,800 Berkorelasi Sangat Kuat

0,799 ≤ r ≤ 0,600 Berkorelasi Kuat

0,599 ≤ r ≤ 0,400 Berkorelasi Cukup Kuat

0,399 ≤ r ≤ 0,200 Berkorelasi Lemah

0.199 ≤ r ≤ 0,000 Berkorelasi Sangat Lemah

Analisis ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan derajat hubungan antar dua variabel. Derajat hubungan antara dua variabel disebut korelasi sederhana sedangkan derajat yang berkaitan dengan tiga atau lebih variabel disebut sebagai korelasi berganda. Korelasi dapat bersifat linier atau non linier.

2.9 Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi yang disimbolkan dengan bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independent menjelaskan variabel dependent. Nilai dikatakan baik

jika berada diatas 0,5 karena nilai berkisar antara 0 dan 1. Pada umumnya model regresi linier

(8)

dependent dijelaskan oleh variabel independent yang digunakan dalam model. Koefisien determinasi dapat dihitung dari:

Sehingga rumus umum koefisien determinasi yaitu:

Harga diperoleh sesuai variabel yang dijelaskan oleh masing-masing variabel yang

tinggal dalam regresi. Hal ini mengakibatkan variasi yang dijelaskan penduga hanya disebabkan oleh variabel yang berpengaruh saja.

2.10 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan salah satu tujuan untuk membuktikan dalam penelitian. Jika terdapat deviasi antara sampel yang ditentukan dengan jumlah populasi maka tidak menutup kemungkinan terjadinya kesalahan dalam mengambil keputusan antara menolak atau menerima suatu hipotesis.

Pengujian hipotesis dapat didasarkan dengan menggunakan dua hal, yaitu: tingkat signifikansi atau probabilitas (α) dan tingkat kepercayaan atau atau confidence interval.

Didasarkan tingkat signifikansi pada umumnya orang menggunakan 0,05. Kisaran tingkat signifikansi mulai dari 0,01 sampai 0,1.

(9)

dimana sebesar 95% nilai sampel akan mewakili nilai populasi dimana sampel berasal. Dalam melakukan uji hipotesis terdapat dua hipotesis, yaitu: H0 (hipotesis 0) dan H1 (hipotesis alternatif). H0 bertujuan untuk memberikan usulan dugaan kemungkinan tidak adanya perbedaan antara perkiraan penelitian dengan keadaan yang sesungguhnya yang diteliti. H1 bertujuan memberikan usulan dugaan adanya perbedaan perkiraan dengan keadaan sesungguhnya yang diteliti.

Dalam uji keberartian regresi, langkah-langkah yang dibutuhkan untuk pengujian hipotesis ini antara lain:

1.

Tidak terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara variabel bebas dengan tak bebas.

: minimal satu parameter koefisien regresi

2. Pilihan taraf yang diinginkan

3. Hitung statistik dengan menggunakan rumus:

4. Nilai menggunakan daftar tabel F dengan taraf signifikan yaitu

5. Kriteria pengujian:

maka ditolak diterima

Gambar

Tabel 2.1 Interval Koefisien Nilai r

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bah- wa faktor risiko kejadian kematian neonatal dini adalah ANC, status imunisasi TT, anemia ibu hamil, berat badan lahir,

Waduk Gajah Mungkur Wonogiri memiliki potensi untuk melakukan usaha budidaya air tawar yaitu keramba jaring apung.Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan

Penelitian menggunakan jaringan distribusi penyulang 20 kV TL2DS2 Ranting Dolok Sanggul dari Gardu Induk (GI) Tele Samosir yang terhubung dengan Pembangkit

Proses fermentasi yang terjadi dalam pembuatan pupuk cair ini adalah proses fermentasi alami yang dihasilkan oleh kegiatan beribu-ribu mikroorganisme seperti

Pada dasarnya, pembuatan keju merupakan proses yang terkonsentrasi, dimulai dengan koagulasi protein susu (kasein) dan diproses melalui tahap-tahap yang didesain untuk

DP ( 12. ), yang menunjukkan bahwa laju disolusi dispersi solida dalam berbagai perbandingan lebih. besar bila dibandingkan dengan

1.   Penelitian  ini  ingin  mengambar  ~kan tentang  tingkat  pengetahuan  warga  dalam  pelaksanaan  pembangunan  desa. . 2.   Penelitian  ini  ingin 

informasi berupa kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu ada diskusi kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal adalah yang