• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perbedaan Nuansa Makna Dari Kata “Soudesu Dan Youdesu" dalam Kalimat Bahasa Jepang yang Terdapat dalam Majalah Nipponia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perbedaan Nuansa Makna Dari Kata “Soudesu Dan Youdesu" dalam Kalimat Bahasa Jepang yang Terdapat dalam Majalah Nipponia"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penggunaan bahasa oleh manusia merupakan salah satu kelebihan manusia

dari pada makhluk lainya di muka bumi ini. Semua orang menyadari betapa

pentingnya peranan bahasa sebagai alat komunikasi. Sehingga agar dapat

menjalani suatu hubungan yang baik seperti halnya hubungan keluarga, teman,

tetangga, maupun rekan kerja harus diperlukan komunikasi yang baik dan maksud

pembicaraan itu dengan jelas, agar tidak terjadi kesalahan dan kekeliruan

pemikiran dalam berbahasa. Mungkin tidak ada orang yang tidak menggunakan

bahasa dalam berkomunikasi, orang bisu sekalipun dapat berkomunikasi dengan

caranya sendiri.

Pastilah semua orang mengenal apa itu Bahasa. Namun sedikit orang

mengetahui pengertian Bahasa secara lebih jelas. Kita manusia sebagai makhluk

sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan orang lain. Untuk berinteraksi

dengan orang lain terjalinlah sebuah komunikasi. Mengingat betapa pentingnya

peranan bahasa dalam kehidupan, Maka dari itu kita perlu mempelajari ilmu

linguistik agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam berbahasa. Bahasa menurut

Kridalaksana dalam linguistik umum (1994:33) adalah sistem simbol bunyi yang

bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan

konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia

(2)

Bahasa Jepang berbeda dengan Bahasa Indonesia. Bahasa Jepang adalah

bahasa yang mempunyai 3 jenis karakter dalam (https://www.

nhk.or.jp/lesson/indonesian/syllabary/) yaitu: Hiragana, Katakana dan Kanji.

Hiragana dan Katakana adalah simbol fonetik, masing-masing mewakili satu suku

kata.Mempelajari suku-suku kata Jepang adalah langkah pertama untuk membaca

dan menulis.Bahasa Jepang juga digunakan oleh sejumlah penduduk negara yang

pernah ditaklukkannya seperti Korea dan Republik Tiongkok.

Menurut Saeed dalam Novita Amrah (2016:3) Bahasa Jepang adalah bahasa

yang mempunyai 3 jenis karakter yaitu: Hiragana, Katakana dan Kanji. Hiragana

dan Katakana adalah simbol fonetik, masing-masing mewakili satu suku kata.

Dalam bahasa Jepang banyak terdapat kesamaan unsur kata maupun makna yang

sama. Baik kata yang berbeda tetapi memiliki unsur makna yang sama maupun

sebaliknya. Bagi pemula Bahasa Jepang mungkin sulit memahami kata manakah

yang tepat untuk digunakan pada suatu kalimat misalnya kata dalam bahasa Jepang

contohnya kata Kata kirei dan utsukushii. Menurut dalam

(https://japanesestation.com/learnjapanese-apa-sih-bedanya-kirei-dan-utsukushii/ )

kata kirei memang lebih sering digunakan dalam keseharian dibandingkan kata

utsukushii, karena jika kita mencari dalam kamus arti dari kata utsukushii sendiri

memiliki makna yang lebih sempit dari pada kirei. Kirei bisa diartikan cantik,

bersih, dan rapih. Kemudian jika dilihat dari penggunaannya kirei lebih

menunjukkan „cantik‟ yang terlihat oleh mata. Seperti warna, bentuk, dan sesuatu

yang terlihat cantik atau bersih. Sedangkan kata utsukushii biasa dipakai untuk

(3)

Utsukushiisendiri biasanya menunjukkan makna “Cantik, Indah” yang berasal dari

dalam. Dan juga bisa menunjukkan sesuatu yang emosional, seperti keindahan

dalam sebuah hubungan.

Meskipun keduanya memiliki arti „cantik‟ tapi ada suatu nuansa yang

berbeda. Kalau kita mengucapkan utsukushii, nuansa dari kata tersebut terdengar

lebih elegan dan anggun. Maka dari itu penulis ingin membahas mengenai sinonim

dari suatu kata. Dan suatu kata itu terdapat persamaan, tetapi akan terdapat perbeda

pada suatu kondisi, situasi, yang terjadi. Salah satunya adalah kata yang ingin

penulis bahas mengenai kata "soudesu dan youdesu" yang keduanya memiliki arti

“sepertinya atau kelihatannya” tetapi terdapat perbedaan fungsi dan situasi yang

terjadi dari kedua kata tersebut.

Sebelum mempelajari Bahasa lebih dalam lagi kita harus mempelajari dasar

keahlian bahasa yaituLinguistik. (Sumber http://carapedia.com).

Menurut Martinet (1987:19) dalam (https://carapedi.com/pengertian

_definisi_linguistik_menurut_para_ahli_info952.html.16juli2016) linguistik adalah

ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya.

Bahasa memiliki sifat yang unik, dan mempunyai hubungan yang sangat

erat dengan budaya masyarakat pemakainya maka analisis semantik suatu bahasa

hanya berlaku untuk bahasa itu saja, tidak dapat digunakan untuk menganalisis

bahasa lain. Bahasa merupakan produk budaya dan sekaligus wadah penyampai

kebudayaan dari masyarakat bahasa yang bersangkutan.

(4)

Untuk lebih jelas apa itu semantik berikut penjelasan mengenai semantik

menurut Abdul Chaer dalam (http://soaldankuncijawabanbloggerpekolingan.

blogspot.co.id2012/02/pengertian-semantikmenurutparaahli.html.16juli2016).

Semantik adalah ilmu tentang makna atau tentang arti, yaitu salah satu dari 3 (tiga)

tataran analisis bahasa (fonologi, gramatikal dan semantik).

Dan semantik memiliki objek kajian menurut Saeed dalam Novita Amrah

(2016:2) yaitu go no imi( /makna kata) go no imi kankei(

/relaksi makna) , ku no imi( /makna frase) bun no imi (

/makna kalimat).

Ketika kita mempelajari bahasa asing, sering kita mengalami kesulitan

dalam mempelajarinya apabila kita menemukan suatu kata yang berbeda dan

polanya pun mungkin juga memiliki perbedaan tetapi kalau dikaji dari semantik

mempunyai makna yang sama atau disebut dengan sinonim atau dalam bahasa

jepang disebut ruigigo .

Menurut Iwabuchi dalam Sudjianto dan Dahidi dalam Novita Amrah

(2016 :3) mengemukakan bahwa ruigigo adalah beberapa kata yang berbeda

namun memiliki makna yang sangat mirip. Tetapi walaupun mempunyai makna

yang sama belum tentu sama-sama digunakan pada situasi yang sama pula.

Pengertian Sinonim itu sendiri menurut Abdul Chaerlinguistik umum

(1994:297) adalah hubungan semantik yang menyatakan adanya kesamaan makna

(5)

dengan kata benar. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan

kata.

Dalam bahasa Jepang banyak ditemukan sinonim-sinonim kata baik kata

kerja (doushi), kata sifat (keiyoushi/keiyoudoushi), kata benda (meishi), kata bantu

verba (joudoushi) dll. Salah satunya kata bantu verba “soudesu dan

youdesu ”..

kata “soudesu ( ) dan youdesu ( )”,ini menurut Hamzon

Situmorang dan Rospita Uli, pengantar linguistik umum (2010:52), termasuk ke

dalam kelas kata Bahasa Jepang (Hinshi Bunrui ) yaitu Joudoushi

(kata kerja bantu). Seperti halnya kata “soudesu dan youdesu”yang keduanya

mempunyai makna yang sama yaitu kelihatanya atau sepertinya, cara

penggunaanya dalam kalimatnya pun sama pula, walaupun demikian cara

pengucapannya berbeda dan kedua kata ini akan memberikan penafsiran yang

berbeda terhadap makna apabila digunakan dalam kondisi yang salah.

Seperti contoh, pemakaian kata “soudesu dan youdesu

”dibawah ini:

1. Soudesu (dalam buku Minna no Nihongo II pel: 43)

(Mira san wa isogashisoudesu)

(6)

2. Youdesu (dalam buku Minna no Nihongo II pel: 43)

(Mira san wa isogashiiyoudesu)

= Sdr.Miller kelihatannya sibuk.

Dari kedua contoh diatas dapat dikatakan bahwa kata “soudesu dan

youdesu” bisa digunakan dalam kalimat yang sama dan sama-sama mengandung

makna “sepertinya/kelihatannya/rupa-rupanya”, tetapi mengandung perbedaan

nuansa makna yang dilihat dari situasinya.

Bahwa contoh (1) menyatakan pertimbangan intuisi yang berdasarkan

pengamatan pada keadaan atau perilaku Sdr.Miller sedangkan contoh (2)

menyatakan pertimbangan yang didasari oleh apa yang telah dilihat atau mendapat

informasi (didengar) dari sipembicara sendiri. (Surinetwork, Minna No Nihongo

IITerjemahan Bahasa Indonesia (2001:144).

Untuk pelajar bahasa Jepang pemula membedakan kata “soudesu dan youdesu”

mungkin sedikit sulit dan belum memahaminya. Sehingga menurut penulis

kata“soudesu dan youdesu”sangat menarik untuk dibahas. Maka dari itu penulis

ingin membahas tentang Jodoushi (kata bantu verba) yang mempunyai makna

“sepertinya/kelihatannya/rupa-rupanya” dengan judul ANALISIS PERBEDAAN

NUANSA MAKNA DARI KATA “SOUDESU DAN YOUDESU” DALAM

KALIMAT BAHASA JEPANG YANG TERDAPAT DALAM MAJALAH

(7)

1.2 Perumusan Masalah

Kata “soudesu dan youdesu” merupakan kata yang mempunyai makna yang

sama, walaupun artinya mempunyai kesamaan yaitu untuk menyatakan

“kelihatannya/ sepertinya”, tetapi penggunaanya berbeda apabila digunakan dalam

waktu, kondisi, maupun keadaan atau situasi yang berbeda pula. Menurut

Surinetwork dalam buku Minna No Nihingo II Terjemahan Bahasa Indonesia

(2010:144), yang pada dasarnya kata Soudesu adalah ungkapan yang menyatakan

sesuatu keadaan atau perkiraan yang berasal dari informasi visual dan digunakan

pada waktu pembicara memperkirakan suatu gejala berdasarkan pada apa yang

dilihatnya. Apabila ditambahkan kata-kata seperti (ima nimo//mulai sekarang),

(mou sugu/sebentar lagi), (ima nimo/ mulai sekarang) maka pembicara dapat

menyatakan perkiraan kapan timbulnya masalah itu. Dan pengertian Youdesu

menurut Surinetwork dalam buku Minna no Nihingo II Terjemahan Bahasa

Indonesia (2010:145) digunakan apabila pembicara bermaksud menyatakan suatu

perkiraanatau ilustrasi subjektif berdasarkan fungsi informasi yang ia terima

melalui seluruh panca indranya.

Jadi, kedua Joudoshi “soudesu dan youdesu” diatas penulis merasa

kesulitan untuk menggunakannya dalam bentuk kalimat bahasa Jepang yang baik

dan benar. Kesulitan-kesulitan tersebut tentunya harus diatasi dengan cara meneliti

secara lebih mendalam penggunaan dari kedua kata tersebut. Dalam bentuk

pertanyaan permasalahan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana fungsi dari kata “soudesu dan youdesu” dalam kalimat Bahasa

(8)

2. Bagaimana perbedaan nuansa makna “soudesu dan youdesu”yang tepat

dalam kalimat bahasa Jepang.

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Dari permasalah yang ada, perlu adanya ruang lingkup yang bertujuan

untuk membatasi masalah tersebut. Hal ini bertujuan agar penelitian yang

dilakukan tidak menjadi luas dan tetap fokus pada masalah yang diteliti. Dalam hal

ini, penulis hanya fokus pada pembahasan mengenaiperbedaan nuansa makna

“soudesu dan youdesu ”. Yang keduanya mempunyai makna

yang sama yaitu “ kelihatannya/sepertinya/rupa-rupanya” dan bagaimana

menggunakan kata itu dengan konteks yang tepat. Dan kalimat-kalimat yang

dijadikan sebagai contoh bahan analisis penulis mengambil dari majalah Nipponia.

Agar supaya pembahasan dalam skripsi ini memiliki data yang jelas dan akurat

maka penulis pada BAB II akan menjelaskan juga mengenai: Pengertian Joudoshi,

Ciri-ciri Joudoshi, dan Bentuk-bentuk Joudoshi, Fungsi dan Makna Soudesu dan

Youdesu, dan Studi Semantik.

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori

1. 4.1.Tinjauan Pustaka

Mungkin sebahagian orang tidak mengerti apa itu tinjauan pustaka. Tinjauan

puskata atau literature review menurut Conny R. Semiawan dalam Maisy Armi

Damanik (2010:5),

(9)

membahas tentang topik yang hendak diteliti. Namun secara umum dapat

disimpulkan bahwa tinjauan pustaka adalah bahasan atau bahan-bahan bacaan yang

terkait dengan suatu topik atau temuan dalam penelitian.

Menurut Eko Susilo,M. Karya dalam (http://pangeranarti.blogspot.co.id/

2014/12/pengertiankaryatulisilmiahmenurut.html), dalam melakukan suatu

penelitian karya tulis ilmiah diperlukan suatu pendekatan, yang mempunyai fungsi

sebagai acuan oleh penulis dalam menganalisis sebuah karya ilmiah. Dalam

tulisan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan

sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian

dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika

penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan

kebenarannya/ keilmiahannya. Dan penulis menggunakan kerangka teori

berdasarkan pendapat-pendapat pakar yang diperoleh dari sumber pustaka yang

dibaca oleh penulis, dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekantan

linguistik bidang semantik.

Linguistik itu sendiri mempunyai pengertian yaitu menurut Bloomfield

(1933:2034) dalam (https://carapedia.com/pengertian_definisi_

linguistik_menurut_para_ahli_info952.html) linguistik adalah sain (science),

seperti halnya fisika dan kimia adalah sain. Ada beberapa cabang ilmu linguistik

yang bisa dipelajari sebagai ilmu, ialah sebagai berikut dalam

(10)

· Fonetik (onseigaku ), yaitu ilmu yang mengkaji tentang bagaimana bunyi

bahasa dihasilkan, bagaimana bunyi tersebut bisa sampai pada telinga seseorang

serta bagaimana orang tersebut memahaminya.

· Fonologi (oninron ), yaitu ilmu yang mengkaji tentang fonem-fonem dan

aksen suatu bahasa.

· Morfologi (keitairon ), yaitu ilmu yang mengkaji tentang jenis-jenis dan

proses pembentukan kata dalam suatu bahasa.

· Sintaksis (tougoron/ sintakusu / ), yaitu ilmu yang mengkaji tentang

struktur kalimat atau kaidah-kaidah yang mengatur suatu kalimat dalam suatu

bahasa.

· Semantik (imiron ), yaitu ilmu yang mengkaji tentang makna kata, frasa,

dan klausa dalam suatu kalimat.

· Pragmatik (goyouron ), yaitu ilmu yang mengkaji makna bahasa

dihubungkan dengan situasi dan kondisi pada saat bahasa tersebut digunakan.

· Sosiolinguistik (shakaigengogaku ), yaitu salah satu cabang linguistik

yang mengkaji hubungan antara bahasa dan masyarakat pemakai bahasa tersebut.

Dalam pembahasan skripsi ini penulis menggunakan pendekatan linguistik

dalam kajian semantik. Semantik adalah salah satu cabang linguistik yang

mengkaji tentang makna. Objek kajian semantik dalam

(11)

antara lain: makna kata, relaksi makna, makna frase dalam sebuah idiom, dan

makna kalimat.

Dalam pembahasan Kata soudesu dan youdesu kata

terebut termasuk kelas kata bahasa Jepang jodoushi ( kata bantu verba), menurut

Hamzon Situmorang dan Rospita Uli (2010:52) Jodoushi memilki makna yang

dilihat dari huruf kanjinya :

: Jo, Tasukeru : Bantu

: Dou, Ugoku : Bergerak

: Shi, Kotoba : Kata

Sehingga kata jodoushi memilki arti : Kata bantu sebagai verba

1.4.2. Kerangka Teori

Mempelajari tentang makna merupakan salah satu bidang linguistik yang

berhubungan dengan Semantik. Pengertian dari makna sendiri sangatlah beragam.

Mansoer Pateda (2001:79) dalam (http://sastraindonesiaoke.blogspot.

co.id/p/pengertian-makna-kata.html), mengemukakan bahwa istilah makna

merupakan kata-kata dan istilah yang membingungkan. Makna tersebut selalu

menyatu pada tuturan kata maupun kalimat. Menurut Ulman dalam Mansoer

Pateda (2001:82) dalam

(http://sastraindonesiaoke.blogspot.co.id/p/pengertian-makna-kata.html) mengemukakan bahwa makna adalah hubungan antara makna

(12)

soudesu dan youdesu yang mungkin bisa terjadi perbedaan baik dari lingkungan,

kondisi, status. Dan apakah kedua kata tersebut bisa digunakan dalam kalimat yang

sama tergantung apabila dilihat dari situasinya.

Makna soudesu dan youdesu itu sendiri menurut

Surinetwork dalam buku Minna No Nihingo II Terjemahan Bahasa Indonesia

(2010:144), yaitu :

a. Souda

Yang pada dasarnya kata Soudesu adalah ungkapan yang menyatakan

sesuatu keadaan atau perkiraan yang berasal dari informasi visual dan digunakan

pada waktu pembicara memperkirakan suatu gejala berdasarkan pada apa yang

dilihatnya. Dan dilengkapi lagi oleh Buneidou dalam buku

kuwashiikokubunpo (1981 :140) adalah:

- ____ (imi____ youtai,denbun)

= ( kelihatannya/kondisi/keadaan , kabar angin)

(souda ni ha tsugi no

futatsu no imi youhou ga aru)

(13)

 (youtai souiu yousudato iu imi

dearu)

= (youtai adalah arti yang disebut aspek/situasi/pandangan yang dilihat seperti itu)

( rei ) 1. ( ame ga furu)

=(contoh) = (hujan turun )

b. (youda)

Youdesu menurut Surinetwork dalam buku Minna No Nihingo II Terjemahan

Bahasa Indonesia (2010:145) digunakan apabila pembicara bermaksud menyatakan

suatu perkiraan atau ilustrasi subjektif berdasarkan fungsi informasi yang ia terima

melalui seluruh panca indranya. Dan dilengkapi lagi oleh Buneidou dalam

buku kuwashiikokubunpo (1981 :140) adalah:

_____ (imi____tatoe, youtai, reishi)

= (pemisalan, anggapan/perkiraan, ilustrasi)

(youda ni ha tsugi no

mitsu no imi youhou ga aru)

(14)

(tatoe (marude……noyouda) to nikayoutta monogoto wo

tatoeteiu imi woarawasu)

=( pemisalan [ seolah-olah…..sepertinya] dan menunjukkan arti yang disebut

pemisalan hal-hal yang ditiru)

( rei ): ( kono shirosa ha, yuki no

youda)

(contoh) = (Putihnya ini, seolah-olah seperti salju )

Dan dalam pembahasan penulisan skripsi ini penulis menggunakan konsep

sinonim. Yang bertujuan untuk mengetahui makna dari suatu kata yang satu

dengan kata yang lain.

Konsep sinonim tersebut sangat mempengaruhi dalam penulisan skripsi ini

karena kata soudesu dan youdesu yang mempunyai makna yang sama walaupun

bentuk katanya yang berbeda. Dan untuk menentukan makna dalam masalah ini

penulis menggunakan pendekatan teori grametikal dan kontekstual.

- Makna Gramatikalmenurut Abdul Chaer linguistik umum (1994:290)

adalah makna yang terbentuk karena penggunaan kata tersebut dalam kaitannya

dengan tata bahasa.Makna gramatikal muncul karena kaidah tata bahasa, seperti

(15)

- Makna KontekstualAbdul Chaer linguistik umum (1994:290) adalah makna

sebuah leksem atau kata yang berada di dalam satu konteks. Misalnya makna

konteks kata kepala pada kalimat berikut ini :

a. Rambut di kapala nenek belum ada yang putih.

b. Sebagai kepala sekolah dia harus menegur murid itu.

c. Nomor teleponnya ada pada kepala surat itu.

Makna konteks dapat juga berkenaan dengan situasinya, yakni tempat,

waktu, dan lingkungan pengguna bahasa itu.

Sehingga mengapa penulis menggunakan dua teori diatas karena teori

grametikal menyatakan suatu makna/kata yang harus ada proses yang dilauinya

dan kata bantu verba soudesu dan youdesu tidak dapat berdiri sendiri

sehinggaharus ada yang mengikutinya. Begitu juga dengan makna kontekstual

yang menyatakan suatu makna bisa berubah apabila digunakan dalam waktu,

kondisi, maupun keadaan atau situasi yang berbeda.

Walaupun kata soudesu dan youdesu bisa digunakan

dalam kalimat yang sama tetapi mungkin mempunyai perbedaan dalam konteknya.

Maka dari itu penulis ingin mengkaji kontekstualnya yang berkaitan dengan sebab

(16)

1.5Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.5.1 Tujuan Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini penulis mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan fungsi dan makna dari kata “soudesu

dan youdesu ” dalam kalimat bahasa Jepang.

2 Untuk mendeskripsikan perbedaan nuansa makna “soudesu

dan youdesu ” yang tepat dalam kalimat bahasa Jepang.

1.5.2Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang kata-kata yang

pengucapannya berdeda tetapi mempunyai makna yang sama, yaitu kata

soudesu dan youdesu yang mempunyai makna

“sepertinya/kelihatannya/rupa-rupanya”.

2. Agar mendapat kejelasan kondisi yang terjadi pada saat menggunakan kata

yang sesuai dengan konteks kalimatnya.

1.6 Metode Penelitian

Dalam skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif yaitu dapat

diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

(17)

lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang pada saat sekarang berdasarkan

fakta-fakta yang tampak atau apa adanya.Menurut Nazir dalam

(https://idtesis.com/metode-deskriptif/).Metode deskriptif merupakan suatu metode

dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu

sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari

penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan

secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

hubungan antarfenomena yang diselidiki.

Selain itu, penulis menggunakan metode keputakaan (liberary research)

Menurut M. Nazir dalam

(http://phairha.blogspot.co.id/2012/01/studi-kepustakaan.html) dengan bukunya yang berjudul“Metode Penelitian”

mengemukakan bahwayang dimaksuddenganStudi kepustakaanadalah teknik

pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku,

literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya

dengan masalah yang dipecahkan”.

Selanjutnya menurut Nazir Studi dalam

(http://phairha.blogspot.co.id/2012/01/studi-kepustakaan.html) kepustakaan

merupakan langkah yang penting dimana setelah seorang peneliti menetapkan

topik penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan

dengan teori yang berkaitan dengan topik penelitian.Dalam pencarian teori, peneliti

akan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari kepustakaan yang

berhubungan. Sumber-sumber kepustakaan dapat diperoleh dari: buku, jurnal,

(18)

yang sesuai (internet, koran dll). Bila kita telah memperoleh kepustakaan yang

relevan, maka segera untuk disusun secara teratur untuk dipergunakan dalam

penelitian. Oleh karena itu studi kepustakaan meliputi proses umum seperti

mengidentifikasikan teori secara sistematis, penemuan pustaka, dan analisis

dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan topik penelitian.

Maka dari itu penulis membutuhkan metode-metode penelitian yang telah

dipaparkan diatas, yang bertujuan untuk mencari data-data yang akurat sesuai

dengan masalah yang ingin dicari.Seperti halnya mencari data yang berhubungan

denganlinguistik,semantik,joudoushi, soudesu dan youdesu. Kemudian data-data

yang telah diperoleh dipilah-pilah dan di analisis sesuai dengan masalah yang ingin

Referensi

Dokumen terkait

MAKNA KATA NINKI, YUUMEI, DAN RYUUKOU SEBAGAI SINONIM DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Dari contoh di atas dapat dikatakan bahwa kata mou dan ato memiliki makna yang sama yaitu lagi, akan tetapi penggunaan kedua kata tersebut berbeda situasinya. Pada kalimat

Faktor penyebab mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan kata hajimewa, hajimete, dan hajimeni dalam kalimat bahasa Jepang adalah karena mahasiswa

Analisis Makna Fukugoudoushi~au Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu..

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka dalam penulisan kertas karya ini penulis hanya membahas mengenai fungsi kata keterangan yatto dalam kalimat Bahasa

Faktor penyebab mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan kata hajimewa, hajimete, dan hajimeni dalam kalimat bahasa Jepang adalah karena mahasiswa

persamaan arti, kedua kata tersebut memiliki makna yang berbeda jika digunakan.

Dasar - Dasar Linguistik Bahasa Jepang (Edisi Ketiga) Bandung: Humaniora Utama Press.. Dasar- Dasar Linguistik Bahasa