• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Dengan Sengaja Membantu Melakukan Aborsi Studi Putusan PN Kendal No. 60 Pid.Sus 2013 PN Kendal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Dengan Sengaja Membantu Melakukan Aborsi Studi Putusan PN Kendal No. 60 Pid.Sus 2013 PN Kendal"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK

PIDANA DENGAN SENGAJA MEMBANTU MELAKUKAN ABORSI

Studi Putusan PN Kendal No. 60/Pid.Sus/2013/PN/Kendal

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan dalam Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Oleh:

NAIN CHRISOS H. MANALU

NIM: 130200522

DEPARTEMEN HUKUM PIDANA

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK

PIDANA DENGAN SENGAJA MEMBANTU MELAKUKAN ABORSI

Studi Putusan PN Kendal No. 60/Pid.Sus/2013/PN/Kendal

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan dalam Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Oleh:

NAIN CHRISOS H. MANALU

NIM: 130200522

DEPARTEMEN HUKUM PIDANA

Disetujui oleh:

Ketua Departemen Hukum Pidana

Dr. M. Hamdan, S.H.,M.H.

Nip.195703261986011001

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Prof.Dr.Madiasa Ablisar,S.H.,M.S. Syafruddin Hasibuan, S.H.,M.H.,D.F.M.

Nip:

196104081986011002 Nip: 196305111989031001

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

ABSTRAK

Nain Chrisos Halomoan Manalu

Madiasa Ablisar

Syarifuddin Hasibuan 

Dalam memandang bagaimana kedudukan aborsi di Indonesia sangat perlu dilihat kembali apa yang menjadi tujuan dari perbuatan aborsi tersebut. Apakah perbuatan tersebut dilakukan untuk menolong nyawa sang ibu (indikasi medis) atau hanya karena untuk menutupi aib keluarga dan perasaan malu saja. Dalam prosesnya, tindakan aborsi ada yang dilakukan sendiri, ada pula yang menggunakan bantuan orang lain. Aborsi yang dilakukan sendiri misalnya dengan cara memakan obat-obatan yang membahayakan janin, atau dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang dengan sengaja ingin menggugurkan janin. Sedangkan apabila tindak pidana aborsi ini dibantu oleh orang lain, maka peristiwa pidana tersebut terdapat lebih dari 1 orang pelaku, sehingga harus dicari pertanggungjawaban dan peranan masing – masing peserta dalam peristiwa tersebut. Pertanggungjawaban pidana ialah diteruskannya celaan yang obyektif yang ada pada tindak pidana dan secara subyektif kepada seseorang yang memenuhi syarat untuk dapat dijatuhi pidana karena perbuatannya itu.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Metode penelitian normatif disebut juga penelitian doctrinal yaitu suatu penelitian yang menganalisis hukum baik yang tertulis di dalam buku, maupun hukum yang diputuskan oleh hakim melalui proses pengadilan. Penelitian hukum normatif dalam penelitian ini didasarkan pada data sekunder dan menekankan pada langkah-langkah spekulatif-teoritis dan analisis normatif-kualitatif. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaturan hukum tentang Pembantuan terhadap tindak pidana aborsi di Indonesia, bagaimana pertanggungjawaban tindak pidana dengan sengaja membantu melakukan aborsi, bagaimana penerapan hukum pidana materil terhadap tindak pidana dengan sengaja membantu melakukan aborsi (studi kasus putusan no.60/Pid.Sus /2013/PN.Kendal.

Berdasarkan hasil penelitian, bahwa kejadian aborsi diatur dalam KUHP pasal 299, 346, 247, 348 dan 349 serta diatur dalam UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

Mahasiswa Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum USU



Dosen Pembimbing I, Dosen Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum USU



(4)

pada pasal 75, 76, 77 menggantikan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan. Sedangkan pembantuan melakukan tindak pidana diatur dalam pasal 346 jo pasal 56 ayat (1) KUHP. Pertanggungjawaban tindak pidana dengan sengaja membantu melakukan aborsi dalam putusan No. 60/Pid.Sus /2013/PN.Kendal adalah dihukum dengan pidana penjara masing-masing selama 6 (enam) bulan dan denda sebesar Rp 1.000.000,- (Satu juta rupiah) serta dibebani biaya perkara sebesar Rp 2.000,- (dua ribu rupiah).

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

berkat dan penyertaan-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini yang erjudul Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana

Dengan Sengaja Membantu Melakukan Aborsi (Studi Putusan PN Kendal No.

/Pid.“us/ /PN.Kdl) dengan lan ar dan tepat waktu se agai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

kedua orangtua Penulis yaitu, Ayahanda D.Manalu dan Ibunda R. Tamba terimakasih

atas kasih sayang, doa dan dukungan kalian, baik dukungan moril maupun materiil.

Saudara-saudara penulis Kristina Manalu,S.pd., Kristanto Manalu,A.Md., Krisnawati

Manalu,S.Kep., Wilhem Manalu,A.Md., Chrismas Manalu. Terimakasih atas cinta,

dukungan dan doanya. Skripsi ini saya persembahkan buat kalian semua, semoga Tuhan

Yang Maha Kuasa memberikan berkat dan rahmadNya kepada kalian semua.

Pada kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih,

(5)

maupun tidak langsung memberikan bantuan kepada penulis sejak awal penulis

menjalani perkuliahan hingga selesainya penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr.Budiman Ginting,S.H.,M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Dr. OK. Saidin,S.H.,M.Hum., selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Puspa Melati Hasibuan, S.H.,M.Hum., selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Dr. Jelly Leviza, S.H.,M.Hum., selaku Wakil Dekan III Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Dr. M. Hamdan, S.H.,M.H., selaku Ketua Departemen Hukum Pidana

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

6. Ibu Liza Erwina, S.H., M.Hum., selaku Sekretaris Departemen Hukum Pidana

Universitas Sumatera Utara.

7. Bapak Prof.Dr. Madiasa Ablisar, S.H., M.S., selaku Dosen Pembimbing I penulis,

yang telah mengajar penulis sejak awal perkuliahan serta bersedia meluangkan

waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun dan

menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak Syarifuddin Hasibuan,S.H.,M.H.,D.F.M., selaku Dosen Pembimbing II

penulis, yang bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, mengoreksi dan

(6)

9. Bapak Sunarto Ady Wibowa,S.H.,M.Hum., selaku Dosen pembimbing Akademik

penulis selama menjalani perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Sumatera

Utara.

10. Sengenap Staf pengajar di Fakultas Hukum USU yang sangat berjasa dalam

mengajar penulis mengenai konsep dan pemahaman yang mendalam

dari ilmu hukum. Tanpa jasa Bapak dan Ibu Dosen, penulis tidak dapat

menyelesaikan studi dan proses penulisan skripsi ini.

11. Staf administrasi dan pendidikan, serta seluruh pegawai perpustakaan Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah berbaik hati dan ramah dalam

melayani mahasiswa.

12. Sahabat-sahabat penulis, Suri pratama Bagariang, Tumbur Siallagan, Arvin

Brian, Agung Maruli Sirait, Rahmad karya, Alex Maronggal, Perdana

Putra Ketaren, Kelvin, Novi Harefa, Risky Sarni Purba, Pinta Nababan, Regina

Olga Manik, Randy Rambe, Amoy

13. Kawan-kawan alumni SMA Katolik Sibolga yang kuliah di USU, Doharma purba,

Edwin Hot Basana Hutagalung dan Naomi Sianipar

14. Kawan-kawan Grup C Stambuk 2013

15. Kawan-Kawan seperjuangan dalam GMNI Komisariat FH USU

16. Kawan-kawan satu Tim Kompetisi Legal Drafting “yarifuddin Prawiranegara

Padjajaran Law Fair, ang’Junel saragih, Mipa Sitohang, Brenada Sihite,

Lauren Tobing, Jimmy Sun, Desy Maria Ayu Siregar, Damaskus Situmeang, Kiki

Asidia Samosir, Addy Tampubolon, Agnes Pratiwi Ketaren, Defin Sirait dan

(7)

17. Semua pihak yang membantu baik ketika menjalani masa perkuliahan maupun

ketika menjalani proses penulisan skripsi, dan yang juga menguatkan dan

mendoakan ketika penulis sempat kehilangan harapan. Dengan banyaknya

bantuan yang diterima, penulis meminta maaf sedalam-dalamnya karena tidak

dapat menyebutkan satu-persatu.

Akhir kata penulis ucapkan sekali lagi terima kasih yang sedalam-dalamnya bagi

semua pihak, kiranya Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati kita semua. Besar

harapan penulis kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi setiap pembacanya. Amin.

Medan, Juli 2017

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Permasalahan ... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

D. Keaslian Penelitian ... 8

E. Tinjauan Kepustakaan ... 9

1. Pengertian Tindak Pidana . ... 9

2. Pengertian Membantu Melakukan ... 11

3. Pengertian Aborsi ... 14

4. Pengertian Pertanggungjawaban Pidana ... 18

F. Metode Penelitian ... 25

G. Sistematika Penulisan ... 27

(9)

MELAKUKAN TERHADAP TINDAK PIDANA ABORSI

DI INDONESIA ... ... 29

A Pembantuan Dalam Aturan Hukum Pidana ... 29

1. Doktrin Pembantuan Dalam Hukum Pidana ... 29

2. Pertanggungjawaban Pembantuan Dalam Aturan Hukum ... Pidana ... 31

B. Aborsi Menurut KUHP ... 32

C. Aborsi Menurut UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ... 36

D. Aborsi Menurut PP No. 61 Tahun 2014 Tentang Kesehatan ... Reproduksi ... 38

BAB III PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA DENGAN SENGAJA MEMBANTU MELAKUKAN ABORSI (Studi Putusan No.60/Pid.Sus/2013 /PN.Kendal ) ... 45

A. POSISI KASUS ... 45

1. Kronologi Kasus ... 45

2. Dakwaan Jaksa Penuntut Umum ... .. 50

3. Tuntutan Jaksa Penuntut Umum ... 52

4. Fakta-Fakta Hukum... 53

(10)

6. Amar Putusan ... 63

B. ANALISIS PUTUSAN….. ... 61

Bab IV PENUTUP……… ... 78

A Kesimpulan……. ... 78

B. Saran ... 79

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hal tersebut maka rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini yaitu Bagaimana Pengaturan tindak pidana aborsi di Indonesia, Bagaimana Pertanggung

Berdasarkan hasil penelitian penulis, didapatkan hasil bahwa seorang pelaku tindak pidana aborsi dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya harus memenuhi unsur-unsur kesalahan

Berdasarkan pada putusan tarjih Muhammadiyah di atas, kedua terdakwa pada perkara tindak pidana aborsi dengan putusan No. Klt dan putusan No. Ung adalah dapat dikenakan

Berdasarkan hal tersebut maka rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini yaitu Bagaimana Pengaturan tindak pidana aborsi di Indonesia, Bagaimana Pertanggung

Berdasarkan hal tersebut maka rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini yaitu Bagaimana Pengaturan tindak pidana aborsi di Indonesia, Bagaimana Pertanggung

Permasalahan dalam penelitian adalah pengaturan tindak pidana anak turut serta dengan sengaja membujuk anak melakukan persetubuhan yang dilakukan oleh anak.. Bentuk perlindungan

obat menggugurkan kandungan saksi tersebut. d) Bahwa saksi tidak tahu apa yang dilakukan Fitrotun (terdakwa I) untuk. mendapatkan obat menggugurkan kandungan tersebut tetapi

Ada dua permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini yaitu, bagaimana pengaturan tindak pidana kejahatan terhadap ketertiban umum di dalam KUHP dan bagaimana