1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Radikal bebas ialah atom atau gugus yang memiliki satu atau lebih elektron tak berpasangan (Fessenden dan Fessenden, 1986). Pembentukan radikal bebas dalam tubuh akan menyebabkan reaksi berantai dan menghasilkan radikal bebas baru yang jumlahnya terus bertambah. Radikal bebas memiliki pasangan elektron bebas di kulit terluar sehingga sangat reaktif dan mampu bereaksi dengan protein, lipid, karbohidrat atau DNA. Reaksi antara radikal bebas dan molekul-molekul tersebut berujung pada timbulnya suatu penyakit, seperti kanker, penyakit jantung koroner, penuaan dini dan Parkinson. Langkah yang tepat untuk menghadapi gempuran radikal bebas adalah dengan meningkatkan sistem pertahanan tubuh dengan rajin mengkonsumsi antioksidan (Momuat et al., 2011).
Antioksidan didefinisikan sebagai inhibitor yang bekerja untuk menghambat reaksi oksidasi dengan cara bereaksi dengan radikal bebas reaktif membentuk senyawa yang relatif stabil. Hasil penelitian ilmiah menunjukkan bahwa biji-bijian, buah buahan dan sayuran adalah sumber antioksidan yang baik dan bisa meredam reaksi berantai radikal bebas dalam tubuh (Momuat et al., 2011). Salah satu sayuran yang dianggap mempunyai potensi antioksidan yang cukup baik adalah kangkung.
Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran dari suku Convolvulaceae. Penelitian oleh Igwenyi et al., (2011) dan Koonchanok (2012), menunjukkan bahwa herba kangkung mempunyai komponen bioaktif yang beragam, yaitu karbohidrat, alkaloid, saponin, terpenoid, fenol, tannin dan flavonoid. Daun
2
kangkung kaya akan asam amino, asam lemak, mineral dan mempunyai kandungan fenolik total yang tinggi. Prasad (2004), mengisolasi salah satu flavonoid pada herba kangkung yang dianggap mempunyai potensi sebagai antioksidan, yaitu 7 – O –β – D – glukopiranosil – dihidrokuersetin - 3 – O - α – D glukopiranosida (Prasad, et al., 2005) . Kangkung mempunyai aktivitas anti proliferatif (Huang, et al.,2005), sitotoksik (Prasad, et al., 2005) dan anti-inflamasi (James et al., 2009).
Kangkung dibagi menjadi dua jenis (Genda, 2014), yaitu kangkung air (lpomoea aquatica Forsk.) dan kangkung darat (Ipomoea reptans Poir.). Keduanya dapat tumbuh dan beradaptasi dengan baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Momuat, et al., (2011) meneliti bahwa terdapat perbedaan aktivitas antioksidan antara tumbuhan yang ditanam di daerah dataran tinggi dan dataran rendah.
Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui karakterisasi simplisia, skrinning fitokimia dan aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol daun kangkung air dan daun kangkung darat yang berasal dari daerah dengan ketinggian berbeda.
1.2 Perumusan Masalah
1. Apakah karakteristik simplisia daun kangkung air (Ipomoea aquatica Forsk.) dan kangkung darat (Ipomoea reptans Poir.) dapat dijadikan sebagai pembanding untuk penelitian selanjutnya ?
2. Golongan senyawa kimia apa yang terdapat di dalam daun kangkung air (Ipomoea aquatica Forsk.) dan kangkung darat (Ipomoea reptans Poir.) ?
3
3. Apakah ekstrak etanol daun kangkung air (Ipomoea aquatica Forsk.) dan kangkung darat (Ipomoea reptans Poir.) dari dua daerah berbeda ketinggian mempunyai aktivitas antioksidan yang sama ?
1.3 Hipotesis
1. Karakteristik simplisia daun kangkung air (Ipomoea aquatica Forsk.) dan kangkung darat (Ipomoea reptans Poir.) dapat dijadikan sebagai pembanding untuk penelitian selanjutnya.
2. Daun kangkung air (Ipomoea aquatica Forsk.) dan kangkung darat (Ipomoea reptans Poir.) mengandung alkaloida, flavonoida, glikosida, saponin, tanin dan steroida/triterpenoida.
3. Ekstrak etanol daun simplisia kangkung air (Ipomoea aquatica Forsk.) dan kangkung darat (Ipomoea reptans Poir.) dari dua daerah berbeda ketinggian mempunyai aktivitas antioksidan yang sama.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Karakteristik simplisia daun kangkung air (Ipomoea aquatica Forsk.) dan kangkung darat (Ipomoea reptans Poir.) .
2. Golongan senyawa kimia yang terdapat di dalam kangkung air (Ipomoea aquatica Forsk.) dan kangkung darat (Ipomoea reptans Poir.).
3. Untuk mengetahui kekuatan aktivitas antioksidan kangkung air (Ipomoea aquatica Forsk.) dan kangkung darat (Ipomoea reptans Poir.) dari dua daerah berbeda ketinggian.
4 1.5Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai informasi tentang kekuatan aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol daun kangkung air (Ipomoea aquatica Forsk.) dan kangkung darat (Ipomoea reptans Poir.) dari dua daerah berbeda ketinggian.